penanganan limbah padat iii

10
Modul Penanganan Limbah Padat 3. Pembuatan Kompos

Upload: mochammad-rizki

Post on 11-Jul-2015

10.409 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penanganan Limbah Padat III

Modul Penanganan Limbah Padat3. Pembuatan Kompos

Page 2: Penanganan Limbah Padat III

Standar Kompetensi :

Memahami Polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan

Kompetensi Dasar :

2.4 Mendeskripsikan cara-cara menangani limbah

Indikator :

1.Menyebutkan proses pengolahan limbah padat metode pembuatan kompos

2.Menjelaskan proses pengolahan limbah padat dengan metode pembuatan

kompos

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mendengarkan penjelasan dari guru Siswa mampu

menyebutkan penanganan limbah padat metode pembuatan kompos dengan

baik dan benar serta siswa memiliki rasa peduli terhadap lingkungan dan

diharapkan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah mendengarkan penjelasan dari guru Siswa mampu menjelaskan

pengolahan limbah padat dengan metode pembuatan kompos dengan baik

dan benar serta siswa memiliki rasa peduli terhadap lingkungan dan

diharapkan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 3: Penanganan Limbah Padat III

Untuk mempelajari Modul ini, hal-hal yang perlu anda lakukan adalah sebagai berikut :

1.Baca dan pahami dengan benar tujuan yang terdapat dalam Modul ini, perhatikan materi

pokok dan uraian materinya.

2.Bila dalam mempelajari Modul ini mengalami kesulitan diskusikan dengan teman-teman

yang lain, bila belum terpecahkan kamu bisa menanyakan pada gurumu di kelas.

3.Kerjakan soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui kesulitan dalam mengerjakan

soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi yang terkait.

4.Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Bila semua

kegiatan dalam Modul dapat diselesaikan dengan baik. Kamu berhak mengikuti tugas

akhir Modul yang diselenggarakan gurumu.

5.Uraian kegiatan ini harus Kamu taati, agar Kamu lebih cepat berhasil mempelajari modul

ini.

6. Kirim Jawaban evaluasi ke [email protected]

Page 4: Penanganan Limbah Padat III

Uraian mengenai proses pengomposan berikut ini bersumber dari Suriawiria (1996).Pengomposan merupakan salah satu contoh proses pengolahan sampah secara aerobikdan anaerobik yang merupakan proses saling menunjang untuk menghasilkan kompos.Sampah yang dapat digunakan dengan baik sebagai bahan baku kompos adalahsampah organik, karena mudah mengalami proses dekomposisi oleh mikroba-mikroba. Proses dekomposisi senyawa organik oleh mikroba merupakan prosesberantai. Senyawa organik yang bersifat heterogen bercampur dengan kumpulan jasadhidup yang berasal dari udara, tanah, air, dan sumber lainnya, lalu di dalamnya terjadiproses mikrobiologis. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar proses tersebutberjalan lancar adalah perbandingan nitrogen dan karbon (C/N rasio) di dalam bahan,kadar air bahan, bentuk dan jenis bahan, temperatur, pH, dan jenis mikroba yangberperan didalamnya.

Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik, seperti sayuran, daun danranting, serta kotoran hewan, melalui proses degradasi/penguraian olehmikroorganisme tertentu. Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah danmenyediakan zat makanan yang diperlukan tumbuhan, sementara mikroba yang adadalam kompos dapat membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman.

Page 5: Penanganan Limbah Padat III

Pembuatan kompos merupakan salah satu cara terbaik ntuk mengurangi timbunan sampah organik. Cara ini sangat cocok untuk diterapkan di indonesia, karena cara pembuatannya relatif mudah dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Selain itu, kompos dapat dijual sehingga dapat memberikan pemasukan tambahan atau bahkan menjadi alternatif mata pencaharian.

Berdasarkan bentuknya kompos ada yang bebentuk cair dan padat. Pembuatan kompos dapat dilakukan dengan menggunakan kompos, cacing tanah atau kultur mikroorganisme.contoh kultur mikroorganisme yang banya dijual dipasaran dan dapat digunakan untuk membuat kompos adalah EM4 (effective mikroorganisme 4). EM4 merupakan kultur campuran mikroorganisme yang dapat meningkatkan degradasi limbah/sampah organik, menguntungkan dan bermanfaat bagi kesuburan tanah maupun pertumbuhan dan produksi tumbuhan dan produksi tanaman, serta ramah lingkungan. EM4 mengandung mikroorganisme yang terdiri dari beberapa jenis bakteri, diantaranya, Lactobacillus sp, Rhodopseudomonas sp, Actinomyces sp, dan Streptomyces sp, dan khamir (ragi), yaitu Saccaharomyces cerevisie. Kompos yang dibuat menggunakan EM4 dikenal juga dengan sebutan bokashi.

Page 6: Penanganan Limbah Padat III

Kompos juga dapat dibuat dengan bantuan cacing tanah karena cacing tanah mampu menguraikan bahan organik, kompos yang dibuat dengan bantuan cacaing tanah dikenal juga dengan sebutan kascing. Cacing tanah yang dapat digunakan adalah cacing dati spesies Lumbricus Terrestis, Lumbricus Rebellus, Pheretima defingens, dan Eisenia foetida. Cacing tanah akan menguraikan bahan-bahan kompos yang sebelumnya sudah diuraikan oleh mikroorganisme. Keterlibatan cacing tanah dan mikroorganisme dalam pembuatan kompos menyebabkan pembnetukan kompos lebih efketif dan lebih cepat.

Page 7: Penanganan Limbah Padat III

Pengomposan merupakan salah satu contoh proses pengolahan sampah secaraaerobik dan anaerobik yang merupakan proses saling menunjang untukmenghasilkan kompos.Sampah yang dapat digunakan dengan baik sebagai bahanbaku kompos adalah sampah organik, karena mudah mengalami prosesdekomposisi oleh mikroba-mikroba.

Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik, seperti sayuran, daundan ranting, serta kotoran hewan, melalui proses degradasi/penguraian olehmikroorganisme tertentu. Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah danmenyediakan zat makanan yang diperlukan tumbuhan, sementara mikroba yangada dalam kompos dapat membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkantanaman.

Berdasrkan bentuknya kompos ada yang bebentuk cair dan padat. Pembuatankompos dapat dilakukan dengan menggunakan kompos, cacing tanah atau kulturmikroorganisme

Page 8: Penanganan Limbah Padat III

1. Pupuk yang dibuat dari sampah organik, seperti sayuran, daun dan ranting serta kotoranhewan, melalui proses degradasi/penguraian oleh mikroorganisme tertentudisebut pupuk…

a.Organik

b.Urea

c.Kompas

d.Kompos

e.Anorganik

2. Pembuatan kompos merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi timbunan sampahorganik. Cara ini sangat cocok diterapkan diindonesia, karena….

1.Cara pembuatannya relatif mudah

2.Tidak membutuhkan biaya yang sangat besar

3.Bisa menghilangkan semua limbah padat

4.Dapat memberikan pamasukan tambahan

Pernyataan yang benar mengenai kelebihan pembuatan kompos ditunjuk kan oleh nomor......

a. 2, dan 3

b. 3, dan 4

c. 2, dan 4

d. 4, dan 1

e. 3, dan 4

Page 9: Penanganan Limbah Padat III

3. Kultur mikroorganisme yang telah banyak dijual dipasaran dan dapat digunakan untukmembuat kompos adalah….

a.EM4

b.EM5

c.EM2

d.EM3

e.EM1

4.Kelebihan yang diberikan oleh (effective mikroorganisme 4 )untuk proses pengomposan adalah....

a.Memperlambat degradasi limbah

b.Mempercepat degradasi limbah

c.Membuat kompos berbau wangi

d.Membuat kompos sangat bagus

e.Membuat kompos gembur

Page 10: Penanganan Limbah Padat III

5. Pengomposan merupakan salah satu contoh proses pengolahan sampah secara.....

a.Aerobik dan anaerobik

b.Aerobik

c.Anaaerobik

d.Erobik

e.Dekomposisi