penanaman berbagai karakter pada anak di ...eprints.ums.ac.id/79889/11/publikasi ilmiah.pdf3)...
TRANSCRIPT
PENANAMAN BERBAGAI KARAKTER PADA ANAK DI
PANTI ASUHAN KELUARGA YATIM MUHAMMADIYAH
KOTA SURAKARTA TAHUN 2019
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
HESTY KURNIAWATI
A220160068
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
PENANAMAN BERBAGAI KARAKTER PADA ANAK DI PANTI
ASUHAN KELUARGA YATIM MUHAMMADIYAH KOTA
SURAKARTA TAHUN 2019
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman berbagai karakter pada
anak di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Kota Surakarta. Jenis
penelitian ini menggunakan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengurus dan
anak-anak panti asuhan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data dalam penelitian ini
menggunakan triangulasi teknik dan sumber data. Analisis data dalam penelitian
ini menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bentuk
penanaman berbagai karakter pada anak di Panti Asuhan Keluarga Yatim
Muhammadiyah Kota Surakarta antara lain karakter religius, tanggung jawab,
mandiri, jujur, disiplin, kerja keras, peduli lingkungan, gemar membaca,
demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan toleransi. Kendala dalam
penanaman berbagai karakter pada anak di Panti Asuhan Keluarga Yatim
Muhammadiyah Kota Surakarta antara lain anaknya orang banyak, perbedaan segi
umur, faktor keluarga, dan anak sulit dinasehati. Solusi dari kendala dalam
penanaman berbagai karakter pada anak di Panti Asuhan Keluarga Yatim
Muhammadiyah Kota Surakarta antara lain dikembalikan kepada orang tua,
bekerja sama dengan lembaga psikologi, konsultasi dengan dinas sosial, harus
diingatkan terus-menerus, serta sabar. Kesimpulan di atas memberikan implikasi
bahwa bentuk penanaman berbagai karakter pada anak dapat dilakukan melalui
macam-macam kegiatan atau aktivitas. Kegiatan tersebut harus diikuti oleh semua
anak dengan memperhatikan perbedaan umur masing-masing, sehingga benar-
benar dapat menanamkan berbagai karakter pada mereka secara efektif.
Kata Kunci: penanaman karakter, panti asuhan.
Abstract
This study aims to describe the planting of various characters in children in the
Muhammadiyah Orphanage in Surakarta City. This type of research uses
qualitative. The subjects of this study were the management and children of the
orphanage. Data collection techniques used were interviews, observation, and
documentation. The validity of the data in this study uses triangulation of
techniques and data sources. Data analysis in this study uses an interactive model.
The results of the study showed the form of planting various characters in children
in the Surakarta City Orphan Orphanage including religious characters,
responsibilities, independence, honesty, discipline, hard work, caring for the
environment, fond of reading, democratic, national spirit, love of the motherland,
and tolerance. Obstacles in planting various characters in children in the Surakarta
City Orphan Orphanage including many children, differences in age, family
factors, and children are difficult to advise. The solution to the constraints in
planting various characters in children in the Surakarta City Orphan Orphanage is
being returned to parents, cooperating with psychological institutions, consulting
with social services, must be constantly reminded, and patient. The above
2
conclusion implies that the form of planting various characters in children can be
done through various activities or activities. The activity must be followed by all
children by paying attention to differences in the age of each, so that they can
really instill various characters in them effectively.
Keywords: character planting, orphanage.
1. PENDAHULUAN
Upaya penanaman karakter harus dilakukan agar setiap anak memiliki akhlak,
moral, perilaku, serta kepribadian yang terpuji. Karakter wajib ditanamkan pada
diri anak supaya memiliki pegangan dan pedoman dalam bersikap. Hal tersebut
selain dijadikan pedoman dalam bersikap, penanaman karakter juga dimaksudkan
untuk meningkatkan moral pada anak supaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Pendidikan sesungguhnya bukan hanya sebuah proses dalam memiliki ilmu
pengetahuan saja tetapi sebagai usaha dalam membina kepribadian dan sikap
seseorang menjadi lebih baik. Terbentuknya karakter anak bukan merupakan
produk instan yang dapat langsung dirasakan sesaat setelah pendidikan tersebut
diberikan, melainkan membutuhkan proses panjang sejak anak usia dini hingga
anak tersebut tumbuh menjadi dewasa (Marwanti dkk, 2018).
Keluarga merupakan pemegang peran penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Anak dikenalkan dan dituntut mempelajari kaidah nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat. Pembinaan dalam keluarga merupakan
proses awal untuk anak dalam menghadapi lingkungan sosial di mana anak akan
tumbuh dan berkembang (Suryani, 2019). Mengacu pada hal tersebut, tidak
semua anak memproleh kasih sayang dan pembinaan dari kedua orang tuanya
terutama terkait penanaman karakter, dalam hal ini masih banyak dijumpai
beberapa masalah seperti anak terlantar, yatim piatu, dan anak yang berasal dari
keluarga kurang mampu dalam hal ekonomi. Upaya yang dilakukan pemerintah
dan masyarakat untuk mengatasi hal tersebut dengan mendirikan panti asuhan.
Menurut Abidin (2018), panti asuhan merupakan lembaga sosial nirlaba yang
menampung, mendidik, dan memelihara anak-anak yatim, yatim piatu, dan anak
terlantar.
Panti asuhan memiliki rasa peduli sosial yang tinggi terhadap nasib anak-
anak yang tidak mendapatkan asuhan dari kedua orang tua secara langsung, maka
3
dari itu Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Kota Surakarta sebagai
lembaga yang menggantikan peran orang tua dalam hal mendidik dan
membimbing juga memiliki tanggung jawab dalam melakukan penanaman
berbagai karakter pada anak. Berdasarkan hal tersebut, dalam hal ini dipandang
cukup penting untuk melakukan penelitian tentang “Penanaman Berbagai
Karakter Pada Anak di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Kota
Surakarta tahun 2019”. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana
bentuk penanaman berbagai karakter, kendala dalam penanaman berbagai
karakter, serta solusi dari kendala dalam penanaman berbagai karakter pada anak
di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Kota Surakarta. Penelitian ini
memiliki tujuan yaitu mendeskripsikan bentuk, kendala, serta solusi dari
penanaman berbagai karakter pada anak di Panti Asuhan Keluarga Yatim
Muhammadiyah Surakarta.
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2017:9),
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian studi kasus. Menurut Sukmadinata (2017:64),
studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data,
mengambil makna, dan memperoleh pemahaman dari kasus. Tempat penelitian ini
adalah Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Kota Surakarta. Tahap
pelaksanaan dalam penelitian ini dimulai dari persiapan sampai dengan penulisan
laporan. Secara keseluruhan semua kegiatan dilaksanakan kurang lebih tiga bulan,
yakni sejak bulan Oktober sampai dengan Desember.
Menurut Ibrahim (2015:67), data adalah segala bentuk informasi, fakta, dan
realita yang terkait atau relevan dengan apa yang dikaji atau diteliti. Menurut
Ibrahim (2015:67), sumber data dalam penelitian adalah orang, benda, objek yang
4
dapat memberikan informasi, fakta, data, dan realitas yang terkait atau relevan
dengan apa yang dikaji atau diteliti. Narasumber dari penelitian ini adalah
pengurus dan anak-anak Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Kota
Surakarta. Kehadiran peneliti di lapangan selama pengambilan data sangatlah
penting. Peneliti sebagai instrumen harus hadir pada waktu pelaksanaan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Semua kegiatan tersebut harus dilakukan
oleh peneliti sendiri selama pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini
menggunakan triangulasi teknik dan sumber data. Triangulasi teknik dalam
penelitian ini berupa pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi, dan
dokumentasi sedangkan triangulasi sumber data dalam penelitian ini berasal dari
informan yaitu pengurus dan anak-anak Panti Asuhan Keluarga Yatim
Muhammadiyah Kota Surakarta. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
model interaktif.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bentuk penanaman berbagai karakter pada anak di Panti Asuhan Keluarga Yatim
Muhammadiyah Kota Surakarta, yaitu:
1) Karakter religius ditanamkan pada anak melalui pembekalan agama dan
kegiatan yang sudah dibuat jadwal oleh panti asuhan seperti sholat berjamaah,
sholat sunah, tadarus Al qur'an, tahfidz, tahsin, tafsir Al qur'an dan hadis,
muhadarah, puasa Senin Kamis pada Minggu kedua dan keempat, serta kajian
setiap tanggal 15 di masjid warga sekitar panti asuhan.
2) Karakter tanggung jawab ditanamkan pada anak melalui kegiatan belajar,
piket, serta melalui organisasi IPM dari kegiatan tersebut anak dilatih untuk
bertanggung jawab terhadap tugas yang dilimpahkan.
3) Karakter mandiri ditanamkan dengan cara anak dilatih mandiri dalam hal
menjaga kebersihan, merapikan tempat tidur, mencuci baju sendiri, dan
mengatur manajemen waktu antara di sekolah dengan panti asuhan.
5
4) Karakter jujur ditanamkan pada anak melalui kantin kejujuran yang
programnya dari anak IPM, pembinaan, serta memberikan suri teladan supaya
ditiru oleh anak asuh.
5) Karakter disiplin ditanamkan pada anak melalui sholat harus tepat waktu dan
kegiatan belajar.
6) Karakter kerja keras ditanamkan pada anak melalui pembinaan dan kegiatan
belajar.
7) Karakter peduli lingkungan ditanamkan pada anak melalui kegiatan kerja
bakti, piket, dan mengajarkan anak agar selalu menjaga kebersihan.
8) Karakter gemar membaca ditanamkan pada anak dengan cara menyediakan
semacam koran di aula panti asuhan agar anak-anak dapat memperoleh
informasi, menyediakan perpustakaan, dan kegiatan membaca setiap satu
Minggu sekali.
9) Karakter demokratis ditanamkan pada anak melalui kegiatan rapat rutin IPM
setiap Hari Minggu dan pemilihan pengurus IPM.
10) Karakter semangat kebangsaan ditanamkan pada anak melalui kegiatan lomba
dalam rangka memperingati hari besar nasional seperti setiap tanggal 17
Agustus dan nonton film bersama pada waktu peringatan G30SPKI di aula
panti asuhan.
11) Karakter cinta tanah air ditanamkan pada anak melalui perkenalan lingkungan
panti asuhan sebelum anak di asrama dengan mendatangkan TNI sehingga
anak tersebut diberikan semacam motivasi, cita-cita, dan rasa cinta tanah air.
12) Karakter toleransi ditanamkan pada anak dengan cara memberikan
pembinaan pada anak seperti sesama anak asuh harus saling menghormati,
menyayangi, dan menghargai perbedaan.
Kendala dalam penanaman berbagai karakter pada anak di Panti Asuhan
Keluarga Yatim Muhammadiyah Kota Surakarta, yaitu:
1) Anaknya orang banyak sehingga perilaku serta karakternya berbeda dan
membutuhkan penanganan yang berbeda.
6
2) Perbedaan segi umur serta heterogen ada yang SD,SMP,SMA, dan kuliah
sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda dalam hal mendisiplinkan
anak.
3) Faktor keluarga dalam hal orang tua tidak memperhatikan serta kurang
maksimal dalam mendidik anak sehingga pengasuh membutuhkan penanganan
yang ekstra.
4) Anak sulit dinasehati.
Solusi dari kendala dalam penanaman berbagai karakter pada anak di Panti
Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Kota Surakarta, yaitu:
1) Dikembalikan kepada orang tua apabila kenakalan anak tidak dapat diatasi.
2) Bekerja sama dengan lembaga psikologi.
3) Konsultasi dengan dinas sosial yang menyediakan layanan psikologi.
4) Harus diingatkan secara terus menerus.
5) Harus sabar dan telaten dalam mendidik anak.
Penelitian ini sejalan dengan kajian Setyowati dan Fari Mufaricha (2014)
yang menunjukkan bahwa peran Panti Asuhan Hidayatul Ummah dalam
pembentukan karakter anak yatim, yatim piatu, dan dhuafa Sidoarjo dengan
membentuk karakter kerja keras, mandiri, tanggung jawab, dan peduli lingkungan.
Karakter tersebut dibentuk melalui belajar, menunaikan sholat lima waktu,
berdoa, berusaha, mengamalkan ilmu kepada orang yang membutuhkan,
memberikan keterampilan, membiasakan merapikan tempat tidur, meletakan
barang pada tempatnya, serta anak asuh dilatih untuk mengambil keputusan
sendiri. Hambatan yang dihadapi dalam membentuk karakter tersebut seperti anak
tidak percaya diri dan menggantungkan pekerjaan kepada orang lain, anak asuh
sering mengabaikan tugas penting, serta tidak merawat lingkungan dengan baik.
Solusi untuk mengatasi hambatan tersebut seperti dalam mendidik dilakukan
dengan sabar, harus ada penekanan untuk memberikan efek jera, dan pemberian
hukuman serta penghargaan.
Hasil penelitian ini sekaligus memperkuat kajian Ponidi (2015) yang
membuktikan model pendidikan karakter di Panti Asuhan Nurus Syamsi Bungkal
Ponorogo tahun 2015/2016 melalui penugasan yaitu memberikan tanggung jawab
7
kepada anak asuh dalam melaksanakan segala bentuk kegiatan dari hal terkecil
sampai besar bahkan memasak dan belanja. Beberapa kendala dalam penanaman
karakter adalah perbedaan latar belakang keluarga anak asuh sehingga dalam
menerima pendidikan hasilnya tidak sama, selain hal tersebut usia anak asuh juga
mempengaruhi nalar dan daya tangkap serta kepekaan anak terhadap nilai-nilai
karakter. Solusi yang dilakukan dalam menanggulangi masalah tersebut adalah
dengan bimbingan yang berkelanjutan, melakukan evaluasi, serta reward dan
punisment.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka bentuk penanaman berbagai karakter
pada anak di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Kota Surakarta
antara lain karakter religius, tanggung jawab, mandiri, jujur, disiplin, kerja keras,
peduli lingkungan, gemar membaca, demokratis, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, dan toleransi. Pengasuh dalam hal menanamkan berbagai karakter pada
anak terdapat beberapa kendala seperti anaknya orang banyak, perbedaan segi
umur, faktor keluarga, dan anak sulit dinasehati. Solusi dari pengasuh dalam
mengatasi kendala dalam penanaman berbagai karakter seperti dikembalikan
kepada orang tua, bekerja sama dengan lembaga psikologi, konsultasi dengan
dinas sosial yang menyediakan layanan psikologi, anak harus diingatkan terus,
serta sabar dan telaten dalam mendidik anak.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Mustika. 2018. “Peran Pengasuh Panti Asuhan Membentuk Karakter
Disiplin dalam Meningkatkan Kecerdasan Intrapersonal Anak”. Jurnal.
Bone: Institut Agama Islam Negeri Bone.
Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Marwanti, Endah dkk. 2018. “Implementasi Penanaman Karakter Anak dalam
Syair Lagu Dolanan Anak Cublak-Cublak Suweng”. Jurnal Taman
Cendekia. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sarjana Wiyata Taman Siswa.
Ponidi. 2015. “Model Pendidikan Karakter di Panti Asuhan Nurus Syamsi
Bungkal Ponorogo Tahun 2015/2016”. Skripsi. Ponorogo: Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
8
Setyowati dan Fari Mufaricha. 2014. “Peran Panti Asuhan Hidayatul Ummah
dalam Pembentukan Karakter Anak Yatim, Yatim Piatu, dan Dhuafa
Sidoarjo”. Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Surabaya: Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif untuk Penelitian yang Bersifat:
Eksploratif, Enterpretetif, Interaktif, dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suryani,Chanifah Ade dan Listyaningsih. 2019. “Strategi Pembentukan Karakter
Tanggung Jawab Pada Anak Asuh di Panti Asuhan Al Amin Desa
Munggusoyi Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik”. Jurnal Kajian Moral
dan Kewarganegaraan. Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya.