pemisah

8
TUGAS KE-5 : Disconnecting Switch 5. Disconnecting Switch . 1. Harry Alfikrie(Pengirim), 2.Ricky Erlando 3.Ahmad Medianto 4.Efran Utama 5.Andres Pramana Edward I. DISCONNECTING SWITCH. Disconnecting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada sa yang melewatinya masih ada.Biasanya disconnecting switch dipasang untuk mengisolasi – perlatan yang mungkin tersupply daya besar. Disconnecting switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keama pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada aru mengalir maka visual sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan sebaliknya. Disconnecting switchharus benar - benar tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara pisau penghubung dengan klip yang jika terjadi hal – hal tesebut akan membahayakan operator. Disconnecting switch, air break switch, and oil switches biasanya digunakan b sama, biasanya tuasnya dioperasiakan bersama sama. Disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan seperti termi atau peralatan listrik yang lain, juga untuk memisahkan kelompok-kelompok fee tujuan maintenance atau pengetesan. Untuk perbaikan DS dilakukan pengetesan fisik dari kerusakan,membersih kontaknya, juga memberikan pelumas pada as dari lengan ( pisau ) pengubungnya Pada maintenance peralatan peralatan pada gardu induk biasanya antara sumber daya dari gardu induk diputus oleh Disconnecting switch. Hal ini untuk keamanan daripara pekerja yang melaksanakan perbaikan atau perawatan, karena difungsikan untuk memisahkan bagian yang bertegangan dan tidak maka DS ini pa

Upload: jembar-v-ace

Post on 21-Jul-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS KE-5 : Disconnecting Switch5. Disconnecting Switch . 1.Harry Alfikrie(Pengirim), 2.Ricky Erlando 3.Ahmad Medianto 4.Efran Utama 5.Andres Pramana Edward

I.

DISCONNECTING SWITCH.

Disconnecting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat arus beban yang melewatinya masih ada.Biasanya disconnecting switch dipasang untuk mengisolasi peralatan perlatan yang mungkin tersupply daya besar. Disconnecting switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan para pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang mengalir maka visual sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya. Disconnecting switch harus benar - benar tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara pisau penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika terjadi hal hal tesebut akan membahayakan operator. Disconnecting switch, air break switch, and oil switches biasanya digunakan bersama sama, biasanya tuasnya dioperasiakan bersama sama. Disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan seperti terminal ( buses ) atau peralatan listrik yang lain, juga untuk memisahkan kelompok-kelompok feeder dengan tujuan maintenance atau pengetesan. Untuk perbaikan DS dilakukan pengetesan fisik dari kerusakan,membersihkan kontak kontaknya, juga memberikan pelumas pada as dari lengan ( pisau ) pengubungnya.

Pada maintenance peralatan peralatan pada gardu induk biasanya antara beban dan sumber daya dari gardu induk diputus oleh Disconnecting switch. Hal ini untuk menjaga keamanan dari para pekerja yang melaksanakan perbaikan atau perawatan, karena difungsikan untuk memisahkan bagian yang bertegangan dan tidak maka DS ini pada sisi

yang tidak bertegangan dipasang grounding yang berguna untuk membuang sisa energi ( kapasitansi ) yang tersimpan pada konduktor, system grounding dan close dari DS ini saling interlocking. Hal ini untuk menghindari short circuit. Selain itu DS tidak didiesain sebagai pemutus tegangan seperti CB-CB yang terdapat pada panel atau gardu induk, oleh karena itu DS harus dilengkapi dengan pemutus beban, kerja dari DS pun harus setelah CB benar benar open atau tidak ada daya yang mengalir ke DS, atau dapat dikatakan kerja dari DS dan CB adalah interlocking juga. Pemisah atau DS digunakan untuk menjamin keamanan para pekerja pada saat melakukan pekerjaan yang menyangkut tegangan listrik, dan juga memberikan efisiensi karena harganya yang lebih murah dibandingkan harga CB. Sebagai contoh disconnecting switch untuk pengamanan CB pada saat perbaikan diperlihatkan gambar dibawah ini.

Dari gambar 1 dapat dimisalkan kita akan memeperbaiki CB yang rusak atau dalam perawatan maka setelah source lline aman CB dibuka kemudian kedua DS dibuka, maka pekerjaan perbaikan atau perawatan CB dapat dilakukan.

Untuk real DS ditunjukkan pada gambar 2 berikut.

Gambar 2. Disconnecting Switch produk ABB.

Gambar 3. Disconnecting Switch produk COELME. Pada gambar 3, terdapat DS produk COELME. Pada intinya tidak ada perbedaan antara DS produk satu dengan yang lain berbedaan terletak pada rating tegangan, kemampuan isolator dan jenis bahan penghantar.

Misalkan untuk DS produksi COELME tersebut menggunakan blade dari tembaga yang dilapisi perak yang diklaim mampu mengatasi saat terjadi hubung singkat

Gambar 4. Disconnecting Switch produk bas-elektra. Pada gambar 4,tampak tipe lain dari DS yang bekeja secara elektrik dengan mengguna

kan motor dan elektro magnet yang dilengkapi limit switch, secara garis besar DS tersebut bekerja dengan kontrol untuk memindahkan pisau ( blade ),tanpa digunakan pengait untuk membuka atau menutup, cukup dengan tombol saja. PARAMETER PARAMETER PENTING PADA DISCONNECTING SWITCH. Parameter parameter yang bisa digunakan untuk spesifikasi DS lebih didasarkan pada kemampuan DS terhadap besaran besaran listrik seperti arus, tegangan dan frekwensi. Parameter parameter tersebut antara lain: a) Tegangan kerja. b) Rating tegangan kerja maksimal. c) Rating power frekwensi untuk menahan tegangan yang melintasi isolator. d) Rating power frekwensi untuk menahan tegangan pada saat tanah basah dan antara fasa. e) Rating tegangan impuls petir untuk menahan tegangan ke tanah dan teg antar fasa. f) Rating tegangan impuls petir untuk menahan tegangan yang melewati isolator. g) Rating arus. h) Rating puncak melawan arus dari diskonektor. i) Rating waktu singkat melawan arus dari saklar pentanahan. j) Rating puncak melawan arus dari saklar pentanahan. k) Rating waktu singkat melawan 1 detik dari saklar pentanahan. l) Rating frekwensi kerja.

Berikut ini disertakan contoh karakteristik DS type ONIII produksi ABB sebagai contoh parameter parameter yang penting pada DS. hasil diatas merupakan hasil pengujian menurut standard DIN / VDE. Dengan standard DIN / VDE tiap tiap DS harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

a. Harus dapat mememutuskan hubungan listrik. b. Mengambil langkah langkah pengamanan untuk enghindari kegagalan switching pada saat berbeban. c. Instalasi dari isolasi tegangan. d. Pentanahan dan hubung singkat. e. Melindungi dan memisahkan perlatan peralatan sehari hari yang dekat dengan sistem DS.

II.

PENGGUNAAN

Pemilihan jenis pemisah (disconnecting switch) ditentukan oleh lokasi, tata bangunan luar (outdoor structure) dan sebagainya. Pada umumnya yang sering dipakai untuk tegangan di atas 72 kV adalah jenis pemutus tunggal mendatar, jenis pemutus tunggal tegak dan jenis pemutus ganda (double) mendatar. Disamping itu ada pula jenis pantograph dan jenis V. Pemilihannya harus dilakukan dengan memperhatikan tata ril dan kaedaaan sekitarnya secara menyeluruh. Sebaiknya ada saklar pembumian (grounding switch) yang dipasang pada pemisah di tempat masuk dan keluarnya saluran transmisi dari gardu induk. Di tempat masuknya saluran, juga dipasang sela batang (rod gap) pada pemisah untuk melindungi pemutus beban bila dalam keadaan terbuka. Pada umumnya pemisah tidak dapat memutus arus. Meskipun ia dapat juga memutus arus yang kecil, misalnya arus pembangkit trafo atau arus pemuatan ril, tetapi pembukaan atau penutupannya harus dilakukan setelah pemutus tenaga lebih dahulu dibuka. Untuk menjamin bahwa kesalahan urutan operasi tidak terjadi, maka harus ada keadaan saling mengunci (interlock), antara pemisah dengan pemutus bebannya. Di dalam rangkaian kontrolnya, rangkaian interlock akan mencegah bekerjanya saklar pemisah apabila pemutus tenaganya masih tertutup. Jika dikerjakan dengan tangan (manual), maka untuk mencegah kesalahn kerja, dipakai (lampu sebagai) tanda boleh dikerjakan di dekat kotak operasi yan dikontrol. Cara lain adalah dengan menggunakan kunci untuk masing-masing kotak kontrol atau kunci rangkap (doublet).

Pemisah berfungsi memisahkan secara fisik satu bagian dengan bagian lain yang bertegangan. Interlock antara pemisah saklar daya (LBS), saklar tanah dan pintu kubikel. Pemisah tidak boleh dibuka dalam keadaan berbeban. Pemisah dipakai juga pada kubikel trafo tegangan dan kubikel sambungan pelanggan tegangan menengah.

Prosedur Pemeliharaan Pemisah : Konstruksi kubikel pemisah sama dengan kubikel sakelar beban, namun tanpa tanki / container pemadam busur api. Prosedur pemeliharaan, Pembebasan Tegangan Sakelar Pemisah sama dengan Prosedur Pemeliharaan kubikel Load Break Switch (LBS).