pemicu 5-varla.ppt
TRANSCRIPT
DARAH YANG TAK KUNJUNG DATANG
By: Varla Septrinidya (405090215)
LO 1. MM Definisi Transfusi, Sistem Golongan Darah, Rhesus, Antigen Transfusi: proses pemindahan darah/
komponen darah dari seseorang (donor) ke orang lain (resipien).
Bahan-bahan yang dapat ditransfusikan: Darah (whole blood), 1 unit darah (250-450 ml)
dengan anti koagulan sebanyak 15 ml/100 ml darah. Darah segar (fresh blood): darah yang disimpan < 6 jam,
masih lengkap mengandung trombosit & faktor pembeku Darah yang disimpan (stored blood): darah yang sudah
disimpan > 6 jam. Komponen darah
Komponen darah seluler Komponen plasma
Sistem golongan darah
Sistem Frekuensi antibodi
Penyebab reaksi
transfusi hemolitik
Penyebab hemolytic disease of newborn
ABO Sangat sering Ya (sering) Ya (biasanya ringan)
Rh Sering Ya (sering) Ya
Kell Kadang-kadang Ya (kadang-kadang)
Ya
Duffy Kadang-kadang Ya (kadang-kadang)
Ya (kadang-kadang)
Kidd Kadang-kadang Ya (kadang-kadang)
Ya (kadang-kadang)
Lewis Kadang-kadang Ya (jarang) Tidak
P Kadang-kadang Ya (jarang) Ya (jarang
Sistem Golongan Darah Sistem ABO diatur oleh 3 gen: A, B, dan O. Gen A & B juga mengontrol sintesis enzim
spesifik untuk menambahkan satu residu karbohidrat pada ujungnya (H substance)
Gen O bersifat amorf & tidak mentransformasi H substance
Fenotipe Genotipe Antigen Antibodi Frekuensi
O OO O Anti-A, anti-B
46%
A AA / AO A Anti-B 42%
B BB/ BO B Anti-A 9%
AB AB AB Tidak ada 3%
Sistem Golongan DarahGolongan
DarahSerum Anti A Serum Anti B Serum Anti AB
O Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
A Menggumpal Tidak menggumpal
Menggumpal
B tidak menggumpal
Menggumpal Menggumpal
AB Menggumpal Menggumpal Menggumpal
Sistem Rhesus Rh (+) seseorang yang mempunyai Rh-
antigen pada eritrositnya, sedangnkan Rh (-) seseorang yang tidak mempunyai Rh-antigen pada eritrositnya.
Antigen pada manusia tersebut dinamakan antigen-D berperan penting dalam transfusi
Anti-D antibodi imun tipe IgG dapat ditemukan selain dalam serum juga cairan tubuh: air ketuban, air susu, & air liur.
Imun antibodi IgG anti-D dapat melewati plasenta & masuk ke dalam sirkulasi janin penyakit hemolisis (anemia hemolitik akut yang diakibatkan alloimun antibodi)
Sistem Rhesus
LO 2. MM Manfaat & Resiko Transfusi Manfaat:
Mengetahui golongan darahnya Mengetahui tekanan darah secara berkala (3 bulan sekali)
pada setiap akan menyumbangkan darahnya Dapat memperbarui darah di tubuhnya, karena telah
menyumbangkan darahnya sebanyak 350 cc. Mengganti sel-sel darah merah yang telah bermetabolisme
secara teratur Sarana amal kemanusiaan bagi yang sakit, kecelakaan,
operasi Orang yang aktif donor jarang terkena penyakit ringan/ berat Pemeriksaan ringan secara triwulan meliputi tensi darah,
kebugaran (Hb), gangguan kesehatan (hepatitis) Mencegah stroke (pria > rentan terkena stroke dibanding
wanita wanita keluar darah rutin lewat mensturasi, kalau pria sarana terbaik lewat donor darah aktif
Risiko Transfusi Reaksi parah terhadap
transfusi darah jarang sekali, tetapi dapat membawa akibat parah, dan jarangnya, bahkan maut
Reaksi imun/ alergi mungkin terjadi.
Reaksi ringan pada kulit/ demam kadang-kadang terjadi.
Walaupun diuji semua darah yang disumbangkan, resiko penularan bahan menular (virus hepatitis, HIV, & bakteria) tidak dapat dipastikan sepenuhnya bahwa
tidak akan terjadi.
LO 3. MM Syarat & Kontraindikasi Transfusi Syarat-syarat teknis menjadi donor darah:
Umur 17-60 tahun Berat badan minimum 45 kg Temperatur tubuh 36,6-37,5*C (oral) Tekanan darah baik:
Sistole: 110-160 mmHg Diastole: 70-100 mmHg
Denyut nadi: teratur 50-100 x/menit Hemoglobin:
Wanita minimal 12 gr% Pria minimal 12,5 gr%
Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak 5x, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan.
Seseorang tidak boleh menjadi donor pada keadaan: Pernah menderita hepatitis B Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan
penderita hepatitis Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfusi Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tattoo/ tindik telinga Dalam jangka waktu 72 jam setelah operasi gigi Dalam jangka waaktu 6 bulan setelah operasi kecil Dalam jangka waaktu 12 bulan sesudah operasi besar Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio,
influenza, cholera, tetanus dipteria/ profilaksis Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus
hidup parotitis epidemica, measles, tetanus toxin Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir
imunisasi rabies therapeutic
Seseorang tidak boleh menjadi donor pada keadaan: Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi
menghilang Dalam jangka waktu 1tahun sesudah transplantasi kulit Sedang hamil & dalam jangka waktu 6 bulan sesudah
melahirkan Sedang menyusui Ketergantungan obat Alkoholisme akut & kronik Sifilis Menderita tuberkulosa secara klinis Menderita epilepsi & sering kejang Menderita penyakit kulit pada vena yang akan ditusuk Mempunyai kecenderungan perdarahan/ penyakit darah:
def G6PD, thalasemia
Seseorang tidak boleh menjadi donor pada keadaan: Seseorang yang termasuk kelompok
masyarakat yang mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan HIV/ AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril)
Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor darah.
LO 4. MM Klasifikasi transfusi darah Allotransfusi: bahan transfusi berasal dari darah orang lain. Autotransfusi: bahan transfusi berasal dari resipien sendiri. Pada autotransfusi darah dapat diperoleh dengan 3 cara:
Cara leaffrog:darah diambil dari resipien sendiri tiap minggu. Minggu berikutnya ditransfusikan kembali diikuti pengambilan & penyimpanan dalam jumlah > banyak dst terkumpul jumlah darah yang diperlukan
Cara intra operative depositdarah diambil sebelum operasi dart diganti dengan koloid; pasca operasi darah yang diambil ditransfusikan kembali
Cara intra operative salvagedarah dalam rongga dada/ abdomen diisap, disaring, kemudian di transfusikan kembali.
LO 5. MM Indikasi & Jenis-Jenis Darah Indikasi pemberian transfusi plasma:
DIC Mengatasi efek warfarin berlebih Koagulopati dilusional Perdarahan pada penyakit hati TTP
Indikasi pemberian transfusi sel darah merah
Indikasi Transfusion guidelines
Anemia simtomatik (pusing, takikardi, takipnea, sianosis)
Indikasi jelas
Kehilangan darah > 15% dari volume darah
Mungkin ada indikasi transfusi sel darah merah, terutama jika
diperkirakan perdarahan berlanjut
Anemia hipoproliferatif kronik Mungkin memerlukan transfusi periodik
Penyakit sel sabit Mungkin memerlukan transfusi selama krisi/ untuk mencegah
krisis
Preparat sel darah merah Sel darah merah yang dimampatkan
(packed red cell/ PRC): Darah yang dipekatkan mencapai Ht 70-
80% yang berarti menghilangkan 125-150 ml plasma dari satu unitnya.
Merupakan pilihan utama untuk anemia kronik volumenya yang < kecil dibandingkan whole blood
Washed red cell/ leucocyte-platelet and plasma poor RBC Preparat ini berguna untuk mencegah reaksi
febris. Dapat diberikan untuk AIHA & untuk
mengurangi sensitisasi terhadap antigen leukosit
Konsentrat trombosit Preparat ini dipakai untuk mengatasi keadaan
trombositopenia berat: leukemia akut, anemia aplastik/ ITP
Konsentrat granulosit Dipakai untuk leukopenia berat dengan
netrofil < 0,5 x 109/L
Komponen Plasma Five percent albumin solution
Dipakai untuk penggantian volume plasma pada luka bakar, kedaruratan abdomen & trauma jaringan yang luas
Fresh frozen plasma Mengandung plasma & faktor koagulasi labil ( F V & F VIII) Dibuat dari donor tunggal resiko penularan hepatitis rendah
Cryoprecipitate Mengandung F VIII, F vW, F XIII, fibronectin, & fibrinogen. Digunakan untuk:
Hemofilia A Penyakit von willebrand Sumber fibrinogen pada acute defbrination syndrome
Lyophilized factor VIII concentrate Dipakai untuk terapi hemofilia A Dibuat dari “pooled plasma” risiko penularan hepatitis & HIV
(AIDS)
Komponen plasma Lyophilized factor IX prothrombin
complex concentrate Mengandung prothrombin, F IX, F VII, & F X Dipakai untuk mengatasi hemofili B
Fibrinogen Dipakai untuk mengatasi DIC
Immunoglobulin Immune gamma globulin Hyperimmune gamma globulin Rh immunoglobulin
LO 6. Prosedur Donor & Persiapan di Indonesia Penentuan golongan darah ABO & Rh. Pemeriksaan untuk donor:
Penapisan terhadap antibodi dalam serum donor dengan tes antiglobulin indirek
Tes serologik untuk hepatitis, HIV, sifilis, & CMV Pemeriksaan untuk resipien:
Major side cross match: serum reisipien diinkubasikan dengan RBC donor untuk mencari antibodi dalam serum resipien
Minor side cross match: mencari antibodi dalam serum donor. Pemeriksaan klerikal:
Memeriksa darah dengan teliti & mencocokkan label darah resipien & donor. Prosedur pemberian darah:
Hangatkan darah perlahan-lahan Catat nadi, tensi, suhu, & respirasi sebelum transfusi Pasang infus dengan infus set darah Pertama diberi larutan NaCl fisiologik Pada 5 menit pertama pemberian darah beri tetesan pelan-pelan, awasi
adanya urtikaria, bronkhospasme, rasa tidak enak, menggigil.
Kecepatan transfusi: Untuk syok hipovolemik- beri tetesan cepat Normovelemi beri 500 ml/6 jam Pada anemia kronik, penyakit jantung & paru beri
tetesan perlahan-lahan 500 ml/ 24 jam atau beri diuretika sebelum transfusi
LO 7. MM Prosedur pengolahan darah (dari donor-siap ditransfusikan) Yang dimaksud dengan pengolahan darah:
tahapan kegiatan untuk mendapatkan darah sampai dengan kondisi siap pakai, yang mencakup antara lain: Rekruitmen donor Pengambilan darah donor Pemeriksaan uji saring Pemisahan darah menjadi komponen darah Pemeriksaan golongan darah Pemeriksaan kecocokan darah donor dengan pasien Penyimpanan darah di suhu tertentu dll
Untuk melaksanakan tugas tsb dibutuhkan sarana penunjang teknis & personil: Kantong darah Peralatan untuk mengambil darah Reagensia untuk memeriksa uji saring,
pemeriksaan golongan darah, kecocokan darah donor & pasien
Alat-alat untuk menyimpan & alat pemisah darah menjadi komponen darah
Peralatan untuk pemeriksaan proses tsb Pasokan daya listrik untuk proses tsb Personil PMI yang melaksanakan tugas tsb
LO 8. Empati & Etika Transfusi Dari segi moral & etika, pengadaan darah dilakukan atas
dasar “sukarela” tanpa maksud mencari keuntungan maupun menjadikan darah obyek jual beli
Hasil kegiatan UKTD PMI adalah darah yang sehat, aman dan tersedia tepat waktu.
Disamping itu darah dapat diolah menjadi komponen-komponen darah yang dapat diberikan kepada pasien dengan tepat waktu sesuai kebutuhan.
Darah tidak boleh diperjualbelikan dengan dalih apapun juga, karena darah diberikan oleh donor dengan sukarela.
DDS (Donor Darah Sukarela): donor darah yang memberikan darahnya dengan sukarela tanpa melihat sendiri/ mengetahui kepada siapa darah itu akan diberikan.
TERIMA KASIH