pemeriksaan fisik abdomen

10
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN Untuk keperluan deskripsi, abdomen dibagi menjadi 4 kuadran atau sistem lain membagi abdomen menjadi 9 regio. 1. Sistem Kuadran Dengan menarik dua garis tegak lurus yaitu linea mediana dan garis yang melalui umbilicus. Dengan cara ini abdomen dibagi menjadi 4 daerah: 1. Kuadran kanan atas (Right Upper Quadrant/RUQ) 2. Kuadran kanan bawah (Right Lower Quadrant/RLQ) 3. Kuadran kiri atas (Left Upper Quadrant/LUQ) 4. Kuadran kiri bawah (Left Lower Quadrant/LLQ) 2. Sistem Regio Dengan menarik 4 buah garis yaitu dua buah garis sejajar (linea midclavicula dextra dan linea midclavicula sinistra) serta dua garis tranversal yang menghubungkan kedua SIAS dan yang menghubungkan dua titik paling bawah dari arcus costae dextra et sinistra. Pada sistem ini, abdomen terbagi atas 9 regio: 1. Regio epigastrica 2. Regio hypochondriaca dextra 3. Regio hypochondriaca sinistra 4. Regio umbilicalis 5. Regio abdominalis lateralis dextra/ regio lumbalis dextra 6. Regio abdominalis lateralis sinistra/ regio lumbalis sinistra 7. Regio pubica (hypogastrium) 8. Regio iliaca dextra / regio inguinal dextra 9. Regio iliaca sinistra / regio inguinal sinistra

Upload: gandespriwidyaningrum

Post on 28-Nov-2015

340 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

abdomen

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Fisik Abdomen

PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

Untuk keperluan deskripsi, abdomen dibagi menjadi 4 kuadran atau sistem lain membagi abdomen menjadi 9 regio.1. Sistem Kuadran

Dengan menarik dua garis tegak lurus yaitu linea mediana dan garis yang melalui umbilicus. Dengan cara ini abdomen dibagi menjadi 4 daerah:

1. Kuadran kanan atas (Right Upper Quadrant/RUQ)2. Kuadran kanan bawah (Right Lower Quadrant/RLQ)3. Kuadran kiri atas (Left Upper Quadrant/LUQ)4. Kuadran kiri bawah (Left Lower Quadrant/LLQ)

2. Sistem RegioDengan menarik 4 buah garis yaitu dua buah garis sejajar (linea midclavicula dextra dan

linea midclavicula sinistra) serta dua garis tranversal yang menghubungkan kedua SIAS dan yang menghubungkan dua titik paling bawah dari arcus costae dextra et sinistra.Pada sistem ini, abdomen terbagi atas 9 regio:

1. Regio epigastrica2. Regio hypochondriaca dextra3. Regio hypochondriaca sinistra4. Regio umbilicalis5. Regio abdominalis lateralis dextra/ regio lumbalis dextra6. Regio abdominalis lateralis sinistra/ regio lumbalis sinistra7. Regio pubica (hypogastrium)8. Regio iliaca dextra / regio inguinal dextra9. Regio iliaca sinistra / regio inguinal sinistra

Page 2: Pemeriksaan Fisik Abdomen

Selain pada pembagian tersebut, dikenal beberapa titik dan garis yang sudah disepakati:1. Titik Mc Burney

Titik pada dinding perut kuadran kanan bawah yang terletak pada 1/3 lateral dari garis yang menghubungkan SIAS dextra dengan umbilicus. Titik ini dianggap lokasi appendix yang akan terasa nyeri tekan bila terdapat appendicitis.

2. Garis SchuffnerGaris yang menghubungkan titik pada arcus costae sinistra dengan umbilicus (dibagi 4)

kemudian diteruskan sampai SIAS dextra yang merupakan titik VIII. Garis ini digunakan untuk menyatakan pembesaran limpa.

Teknik PemeriksaanUntuk melaksanakan pemeriksaan abdomen yang baik, diperlukan:

1. Penerangan yang baik2. Pasien yang rileks3. Pajanan abdomen yang penuh dari daerah di atas processus xyphoideus hingga symphisis

pubis. Daerah inguinal harus dapat dilihat, genitalia harus tetap ditutupi, otot-otot abdomen harus lemas untuk memudahkan pelaksanaan semua aspek pemeriksaan khususnya palpasi.

1. InspeksiPerhatikan:- Kulit, yang meliputi:

o Jaringan parut (sikatriks). Uraikan atau buat diagram yang menunjukkan

lokasinya.o Striae atau stretch marks, berwarna perak merupakan keadaan normal. Striae

berwarna merah muda-ungu terlihat pada sindrom Cushing.o Vena yang berdilatasi. Beberapa vena kecil mungkin normalnya akan terlihat.

Vena yang berdilatasi ditemukan pada sirosis hepatis atau obstruksi vena cava inferior.

o Ruam dan lesi

- Umbilikus : amati kontur serta lokasinya, dan setiap tanda-tanda inflamasi atau hernia.- Kontur abdomen :

o Apakah rata, bulat, buncit (protuberan) atau skafoid

o Apakah bagian pinggang terlihat membenjol ataukah terdapat benjolan setempat?

o Apakah abdomennya simetris?

o Apakah terdapat organ atau massan yang dapat diraba?

- Peristalsis : amati gerakan peristalsis selama beberapa menit jika kita mencurigai kemungkinan obstruksi intestinal. Peristalsis dapat terlihat secara normal pada orang yang sangat kurus.

Page 3: Pemeriksaan Fisik Abdomen

- Pulsasi : pulsasi aorta yang normal sering terlihat di daerah epigastrium.

2. AuskultasiTempatkan ujung membran dari stetoskop secara lembut pada abdomen. Dengarkan bunyi ususnya dan perhatikan frekuensi serta sifatnya. Bunyi normal terdiri atas bunyi dentingan (click) dan gemericik (gurgles) yang terdengar dengan frekuensi yang diperkirakan sekitar 5-34 kali per menit. Kadang-kadang dapat terdengar borborigmi – bunyi gemericik (gurgles) yang panjang dan lama karena hiperperistalsis (bunyi ini sering kita namakan sebagai “bunyi perut yang kosong”).

3. PerkusiLakukan perkusi secara ringan pada keempat kuadran abdomen untuk menilai distribusi bunyi timpani atau redup. Biasanya bunyi timpani lebih dominan karena keberadaan gas di dalam traktus gastrointestinal, namun daerah-daerah bunyi redup yang terpencar-pencar karena keberadaan cairan dan feses juga merupakan gambaran yang khas.Secara singkat, lakukan perkusi pada dada anterior-bawah, yaitu daerah di antara paru di sebelah atas dan margo kostalis di sebelah bawah. Pada sisi sebelah kanan, biasanya akan ditemukan pekak hati,pada sisi sebelah kiri bunyi timpani.

4. Palpasi- Palpasi ringan : untuk mengidentifikasi nyeri tekan pada abdomen, resistensi otot dan

beberapa organ serta massa yang letaknya superficial. Rigiditas involunter (spasme muskuler yang disebut defans muskuler) secara tipikal akan menetap sekalipun dilakukan metode relaksasi, keadaan ini menunjukkan inflamasi peritoneum.

- Palpasi dalam : untuk menentukan batas-batas massa abdominal. Massa dalam abdomen dapat dikelompokkan menjadi : fisiologis (uterus dalam kehamilan), inflamatorik (diverticulitis pada kolon), vascular (aneurisma aorta abdominalis), neoplastik (karsinoma kolon), atau obstruktif (distensi kandung kemih atau gelungan usus yang berdilatasi).

HatiPerkusiUkur rentang vertical pekak hati pada linea midclavicularis kanan. Lakukan perkusi ringan dimulai dari ketinggian di bawah umbilicus ke arah atas menuju daerah hati. Pastikan lokasi bunyi redup yang menunjukkan tepi bawah hati pada linea midclavikularis tersebut. Lalu, lakukan perkusi ringan mulai dari daerah sonor paru ke bawah menuju daerah pekak hati. Kemudian ukur dalam satuan sentimeter jarak antara dua titik tersebut. Rentang hati yang normal 6-12 cm pada linea midclavikularis kanan.

Palpasi

Page 4: Pemeriksaan Fisik Abdomen

Letakkan tangan kiri di belakang tubuh pasien dalam posisi sejajar dengan dan menyangga iga ke-11 dan 12 kanan serta jaringan lunak di bawahnya. Tempatkan tangan kanan pada sisi kanan abdomen pasien di lateral muskulus rectus sementara jari-jari tangan berada di sebelah inferior tepi bawah pekak hati. Dinding abdomen ditekan ke bawah dengan arah dorsokranial sehingga akan dapat menyentuh tepi anterior hati. Gerakan ini berulang dan posisinya digeser 1-2 jari ke arah lengkung iga. Penekanan dilakukan pada saat pasien sedang inspirasi. Bila teraba pembesaran hepar, maka deskripsikan berapa jari tangan di bawah arkus kosta, bagaimana keadaan tepi hati, bagaimana konsistensinya, bagaimana permukaannya serta apakah terdapat nyeri tekan.

LimpaPerkusi

o Perkusi dinding dada bagian anterior bawah yang berada diantara bunyi sonor

paru di atas dan margo kostalis (Ruang Traube) Perhatikan bentangan bunyi timpani ke lateral. Jika bunyi timpaninya menonjol, khususnya di sebelah lateral kemungkinan splenomegali sangat kecil. Bunyi redup yang didapatkan harus dicurigai adanya splenomegali.

o Tanda perkusi limpa

Lakukan perkusi di ruang sela iga paling bawah pada linea aksilaris anterior. Biasanya akan menghasilkan bunyi timpani, kemudian minta pasien untuk menarik napas dalam dan lakukan perkusi kembali, Jika limpa berukuran normal, bunyi perkusi akan tetap timpani.

PalpasiGunakan tangan kiri, jangkau dab lingkari tubuh pasien untuk menyangga dan mengangkat dinding iga kiri bawah dan jaringan lunak di dekatnya ke atas. Tangan kanan diletakkan di bawah margo kosta, lakukan penekanan ke dalam kea rah limpa. Minta pasien untuk menarik napas dalam. Coba untuk meraba bagian tepi limpa ketika limpa bergerak menyentuh ujung jari-jari tangan. Lakukan penilaian terhadap kontur limpa dan ukur jarak antara titik terandah limpa dan margo kostalis kiri.

GinjalPalpasi

o Ginjal Kiri

Pemeriksa di sisi kiri pasien. Tempatkan tangan kanan di belakang tubuh pasien di bawah iga ke-12 dan sejajar dengan tulang iga ini sampai ujung jari tangan kanan menjangkau angulus kostovertebralis. Angkat tubuh pasien untuk mencoba mendorong ginjalnya kea rah anterior. Tempatkan tangan kiri di kuadran kiri atas, di lateral muskulus rektus dan sejajar dengan otot ini. Minta pasien menarik napas

Page 5: Pemeriksaan Fisik Abdomen

dalam. Pada puncak inspirasi tekankan tangan kiri dengan kuat dana coba menangkap ginjal diantara kedua tangan. Minta pasien menhghembuskan napasnya lalu berhenti napas sejenak. Dengan perlahan, lepaskan tekanan yang dihasilkan oleh tangan kiri dan rasaakan gerakan ginjal yang menggelincir kembali ke posisi saat ekspirasi. Jika ginjal dapat diraba, uraikan ukurannya, kontur, dan setiap gejala nyeri tekan yang terdapat.

o Ginjal Kanan

Prinsipnya sama dengan palpasi ginjal kiri.

o Memeriksa nyeri tekan pada ginjal

Dilakukan pemeriksaan pada tiap sudut kostovertebralis. Tekanan yang ditimbulkan oleh ujung jari tangan mungkin cukup untuk menghasilkan gejala nyeri tekan, tetapi jika tidak, gunakan perkusi dengan kepalan tangan. Tempatkan permukaan ventral salah satu tangan pada sudut kostovertebralis dan pukul tangan ini dengan permukaan ulnar tangan lain yang dikepalkan.

Kandung KemihNormalnya kandung kemih tidak dapat diperiksa kecuali jika terjadi distensi kandung kemih hingga di atas simfisis pubis. Pada palpasi, kubah kandung kemih yang mengalami distensi akan teraba licin dan bulat. Periksa adanya nyeri tekan. Lakukan perkusi untuk mengecek keredupan dan menentukan berapa tinggi kandung kemih berada di atas simfisis pubis.

AortaLakukan penekanan dengan cukup kuat pada abdomen bagian atas, yaitu sedikit di sebelah kiri garis tengah, dan kenali pulsasi aorta. Pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun, coba nilai lebar aorta dengan menekan abdomen bagian atas secara dalam menggunakan satu tangan di setiap sisi aorta. Pada kelompok usia ini, aorta yang normal memiliki lebar tidak lebih dari 3,0 cm (rata-rata 2,5 cm). Pengukuran ini tidak mengikutsertakan ketebalan dinding abdomen.

TEKNIK KHUSUS1. Memeriksa Kemungkinan Asites

Abdomen yang buncit dengan bagian pinggang yang membenjol menunjukkan kemungkinan adanya cairan asites. Karena cairan asites secara khas akan mengendap akibat gaya tarik bumi sementara gelungan usus yang berisi gas akan mengapung di atas, perkusi akan menghasilkan bunyi tumpul pada daerah abdomen yang di sebelah bawah (bergantung). Cari pola tersebut

Page 6: Pemeriksaan Fisik Abdomen

dengan melakukan perkusi kea rah luar mengikuti beberapa arah dimulai dari daerah sentral bunyi timpani. Buat peta yang memperlihatkan batas antara binyi timpani dan redup.Ada dua teknik lainnya yang membantu memastikan keberadaan asites: Tes pekak pindah (shifting dullness)

Setelah membuat peta yang memperlihatkan batas antara bunyi timpani dan redup, minta pasien untuk memutar tubuhnya ke salah satu sisi. Lakukan perkusi dan tandai batas tersebut sekali lagi. Pada pasien yang tidak mengalami asites, biasanya batas antara bunyi timpani dan redup relatif tidak berubah.

Tes gelombang cairanMinta pasien atau asisten untuk menekan dengan kuat kea rah bawah pada garis tengah abdomen menggunakan permukaan ulnar kedua tangan mereka. Tekanan ini membantu menghentikan transmisi gelombang melalui jaringan lemak. Sementara itu,, menggunakan ujung-ujung jari-jari tangan untuk mengetuk dengan cepat pada salah satu pinggang pasien, raba sisi pinggang yang lain untuk merasakan impuls yang ditransmisikan melalui cairan asites.

2. Memeriksa Kemungkinan Apendisitis- Cari dan cermati daerah dengan nyeri tekan setempat. Nyeri tekan yang terlokalisasi pada

salah satu tempat di daerah kuadran kanan bawah dapat menunjukkan apendisitis.- Lakukan palpasi untuk meraba rigiditas otot.- Lakukan pemeriksaan rectal, dan pada wanita, pemeriksaan dalam. Nyeri tekan rectal pada

sisi sebelah kanan dapat terjadi, karena adneksa atau vesikula seminalis yang mengalami inflamasi, selain itu bisa juga karena apendiks yang mengalami inflamasi.

Ada beberapa teknik tambahan yang dapat membantu:- Lakukan pemeriksaan pada daerah nyeri tekan untuk menemukan gejala nyeri lepas.

Nyeri lepas (rebound tenderness) menunjukkan inflamasi peritoneum seperti yang terjadi karena apendisitis.

- Lakukan pemeriksaan untuk tanda Rovsing dan nyeri lepas yang beralih. Penekanan yang merata dan dalam pada abdomen kuadran kiri bawah. Kemudian lepaskan tekanan oleh jari-jari tangan itu dengan cepat. Rasa nyeri kuadran kanan bawah pada saat melakukan tekanan di sisi sebelah kiri menunjukkan apendisitis (tanda Rovsing positif). Demikian pula dengan rasa nyeri pada kuadran kanan bawah timbul ketika tekanan pada sisi kiri dilepaskan secara tiba-tiba (nyeri lepas alih; reffered rebound tenderness).

- Cari tanda psoas. Tempatkan tangan tepat di sebelah atas lutut kanan pasien dan minta pasien untuk mengangkat pahanya dengan melawan tangan kita. Cara lain, minta pasien berbaring pada sisi kiri tubuhnya, kemudian ekstensikan tungkai kanan pasien pada sendi pahanya. Fleksi tungkai pada sendi paha membuat otot psoas mengendur; ekstensi akan meregangkan otot tersebut.

Page 7: Pemeriksaan Fisik Abdomen

- Cari tanda obturator. Fleksikan paha kanan pasien pada sendi paha dengan lutut ditekuk, dan kemudian lakukan rotasi tungkai tersebut ke sebelah dalam pada sendi paha. Manuver ini akan meregangkan muskulus obturator interna.

3. Memeriksa Kemungkinan Kolesistitis AkutDengan tanda Murphy. Kaitkan ibu jari kiri atau jari-jari tangan kanan pemeriksa di bawah margo kostalis pada titik tempat tepi lateral muskulus rektus bersilangan dengan margo kostalis. Minta pasien menarik napas dalam. Amati pernapasan pasien dan perhatikan derajat nyeri tekannya. Peningkatan nyeri tekan yang tajam disertai upaya inspirasi yang mendadak berhenti merupakan tanda Murphy yang positif untuk kolesistitis akut.

4. Memeriksa Hernia VentralisJika dicurigai hernia ventralis tetapi tidak dilihat adanya hernia umbilikalis atau hernia insisional, suruhlah pasien untuk mengangkat kepala maupun bahunya dari atas meja pemeriksa. Benjolan hernia biasanya akan muncul dengan gerakan ini.

5. Massa pada Dinding AbdomenMassa kadang-kadang terdapat di dinding abdomen dan bukan di dalam rongga abdomen. Minta pasien untuk mengangkat kepala dan bahunya atau mengejan agar otot-otot abdomennya mengencang. Raba massa tersebut sekali lagi. Massa di dalam dinding abdomen tetap dapat diraba, massa di dalam rongga abdomen dapat disamarkan oleh kontraksi otot.