pemeriksaan cairan efusi pleura

9
PEMERIKSAAN CAIRAN EFUSI PLEURA Pemeriksaan Alat-alat yang dibutuhkan Spuit 1 cc dan 3 cc Tabung reaksi Gelas ukur Urinometerx Tabung edta Kapas Alkohol mikroskop Darah vena 3cc a) Uji Makroskopis Warna = Putih-kuning. Hal ini mengarah kepada adanya chylus dan pus Kejernihan = Cairan keruh dengan keping- keping kecil Berat Jenis = Untuk ukur BJ dibutuhkan urinometer, kalau sedikit cukup pakai refraktometer Didapatkan hasilnya BJ = 1.003 Bau Cairan Pleura = Bau busuk. Hal ini mengarah terjadi pembusukan pada protein maupun infeksi dg kuman anaerob dan E. coli Bekuan Cairan Pleura = Tidak ada bekuan cairan pleura Tes Esbach Tujuan: Untuk menentukan kadar protein dalam cairan rongga tubuh (Pleura) dan secara klinis membantu

Upload: muhammad-erlangga-sudina

Post on 08-Apr-2016

237 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

efusi

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN CAIRAN EFUSI PLEURA

Pemeriksaan

Alat-alat yang dibutuhkan

Spuit 1 cc dan 3 cc

Tabung reaksi

Gelas ukur

Urinometerx

Tabung edta

Kapas

Alkohol

mikroskop

Darah vena 3cc

a) Uji Makroskopis

Warna = Putih-kuning. Hal ini mengarah kepada adanya chylus dan

pus

Kejernihan = Cairan keruh dengan keping-keping kecil

Berat Jenis = Untuk ukur BJ dibutuhkan urinometer, kalau sedikit cukup

pakai refraktometer

Didapatkan hasilnya BJ = 1.003

Bau Cairan Pleura = Bau busuk. Hal ini mengarah terjadi pembusukan pada

protein maupun infeksi dg kuman anaerob dan E. coli

Bekuan Cairan Pleura = Tidak ada bekuan cairan pleura

Tes Esbach

Tujuan: Untuk menentukan kadar protein dalam cairan rongga tubuh (Pleura) dan

secara klinis membantu membedakan kadar protein dalam eksudat atau transudat

Kadar Protein (Eksudat) à> 4 g/dl cairan

Kadar Protein (Transudat) à< 2,5 g/ dl cairan

Cara Pemeriksaannya:

Tetapkan lebih dulu BJ cairan

Kalau BJ 1.010 atau kurang, lakukan pengenceran 5-10 kali; kalau BJ ³

1.010 buatlah pengenceran 20 kali

Lakukanlah penetapan menurut Esbach dengan cairan yg telah diencerkan

itu; dalam memperhitungkan hasil terakhir ingatlah pengenceran yg telah

dibuat

Catatan: Cara Esbach cukup teliti untuk dipakai dlm klinik. Pengenceran tersebut

dilakukan dengan maksud agar kadar protein dlm cairan yg diencerkan mendekati 4

g/ liter à kadar yang memberikan hasil sebaik-baiknya pada cara Esbach.

Maka atas perhitungannya:

- BJ 1.010 sesuai dg 1 g Protein per 100 ml

- BJ 1.015 sesuai dg 2,5g Protein per 100 ml

- BJ 1.020 sesuai dg 4,5g Protein per 100 ml

- BJ 1.025 sesuai dg 6 g Protein per 100 ml

Atau dengan menggunakan rumus (BJ -1.007) x 343= g Protein/100 ml cairan

Hasil pemeriksaan

BJ = 1,003 maka dilakukan pengenceran dengan aquades. Setelah pengenceran dengan

perbandingan 1 : 5 hasilnya ialah BJ= 1.023

Cara pertama

Protein ( BJ – 1.007 ) x 343 = 5,48

Cara Kedua

(1.025 – 1.023 ) = 2.

X = 6-4,5 = 1,5

1,5/2 + 4,5 = 5,25

Pemeriksaan Mikroskopik

Untuk cairan pleura yg dicurigai akan membeku, maka sebaiknya sa’at setelah dipungsi

dicampur dg antikoagulan. Antikoagulan yg digunakan misal: larutan Na-Citrat 20%,

jumlah yg diguna-kan adalah setiap 1ml cairan pleura dibutuhkan 0,01 ml (1/100 nya

dr volume cairan).

Sel yg dinilai adalah sel Leukosit antara lain:

1. Sel PMN = Neutrofil Segment

2. Sel MN = Lymphocyte, Mesothel dan Sel Plasma

Syaratnya cairan pleura harus jernih/ agak keruh saja, karena kalau keruh tidak ada

manfaatnya.

Larutan pengencer sebaiknya larutan NaCl 0,9%, jadi jangan gunakan larutan Turk saat

hitung jumlah leukosit dg kamar hitung Improved Neubauer karena akan menyebabkan

bekuan dalam cairan

Cairan yg mengandung Transudat ± 500 sel/ ul, maka semakin tinggi Angka Leukosit

nya semakin besar kemungkinan cairan bersifat Eksudat

1. Menghitung jumlah leukosit

Alat dan bahan

Hemasitometer

gelas ukur

Cara Pemeriksaan Jumlah Leukosit

Syaratnya cairan pleura harus jernih/ agak keruh saja, karena kalau keruh tidak

ada manfaatnya.

Larutan pengencer sebaiknya larutan NaCl 0,9%, jadi jangan gunakan larutan

Turk saat hitung jumlah leukosit dg kamar hitung Improved Neubauer karena

akan menyebabkan bekuan dalam cairan

Cairan yg mengandung Transudat ± 500 sel/ ul, maka semakin tinggi Angka

Leukosit nya semakin besar kemungkinan cairan bersifat Eksudat

Hasil pemeriksaan

Ditemukan dalam 4 kotak berkisar 105 x 50= 5250 sel leukosit

Kesimpulan ialah normal

2. Menghitung Jenis Sel Leukosit

Alat dan bahan

Kaca objek Mikroskop gelas uku

Cara Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit:

1. Buat sediaan apus darah tepi dg cara yg ber-lainan tergantung sifat cairan:

a. Jika Cairan Jernih, diperkirakan cairannya tidak banyak mengandung sel

sehinggaperlu disentrifus 10-15 ml cairan pleura. Cairan pleura bagian atas

dibuang dan sedimen diambil dan ditambahkan beberapa tetes serum penderita

dan langsung dibuat apusan darah

b. Jika Cairan Keruh sekali/ purulen, buatkan sediaan apus langsung pakai sampel/

bahan tersebut. Jika terdapat bekuan, maka bekuan tersebut yang dibuat slide/

sediaan apus darah tepi

2. Warnailah sediaan dg Giemsa/Wright

3. Lakukan Hitung Jenis Leukosit

Hasil

Mikroskopis jumlah

- Limfosit (MN) 25

- Monosit (MN) 4

- N. Segmen (PMN) 20

- N. Batang (PMN) 4

- Basofil (PMN) 0

- Eosinofil (PMN 1

Pemeriksaan Bakterioskopi/ Infeksi:

alat dan bahan

Kaca objek

Mikroskop gelas ukur

Cara pemeriksaan

Buat 3 sediaan apus/ slide dg meneteskan 1 tetes sedimen/ bahan ke atas kaca

objek

Sebaiknya slide/sediaan apusnya diwarnai dg:

- Gram (kuman Gram +/-)

- Ziehl Neelsen (BTA) dan tunggu berapa menit lalu periksa dibawah mikroskop

Hasil = pada pewarnaan Gram hasilnya ialah negatif

Pewarnaan BTA hasilnya negatif

LAPORAN PRAKTIKUM PK

PEMERIKSAAN CAIRAN EFUSI PLEURA

Dosen Pembimbing :dr. Doni Kostriadi, M.Kes, Sp.PK

Anggota Kelompok : Indasil Isin Addala G1A111044

Novi Rosmayanti G1A111049

Novita Suryana G1A111056

Oka Kurniawan G1A111057

Andri Meika Wardana G1A111058

Dian Friska Panjaitan G1A111063

Widia Pinasthika G1A111064

Legina Aromatika G1A111065

M. Alfarisi Sutrisno G1A111072

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2013