pembibitan secara generatif dan vegetatif kopi

9
Pembibitan tanaman kopi secara generatif dan vegetatif Pembimbing Ir. Amaliyah Syariyah Mendra kurniawan 0811123007 Politeknik pertanian universitas andalas

Upload: mendra-kurniawan-syailendra

Post on 26-Jun-2015

2.467 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembibitan Secara Generatif Dan Vegetatif Kopi

Pembibitan tanaman kopi secara generatif dan vegetatif

Pembimbing

Ir. Amaliyah Syariyah

Mendra kurniawan

0811123007

Politeknik pertanian universitas andalas

Page 2: Pembibitan Secara Generatif Dan Vegetatif Kopi

Pendahuluan

Dalam era perdagangan bebas, komoditas kopi sebagai bahan baku utama industri

kopi bubuk, mutu menjadi penentu daya saing di pasar ekspor maupun dalam negeri. Dengan

teknik budidaya yang baik dan sesuai maka bisa dihasilkan mutu produk yang baik dan sesuai

dengan kehendak konsumen. Hal tersebut perlu diperhatikan para pekebun kopi agar usaha

taninya dapat berhasil baik, produksi kopinya tinggi dan pendapatan petani juga tinggi.

Tanaman kopi dapat diperbanyak secara generatif dan dapat juga diperbanyak secara

vegetatif. Perbanyakan yang biasanya dilakukan terhadap tanaman kopi sebagian besar

adalah secara generatif, baik itu pada perkebunan atau di area pertanaman petani kopi.Demi

kesejahteraan petani kopi maka sangat dibutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi

pembudidayaan tanaman kopi. Sehingga tanaman kopi dapat menjadi andalan yang lebih

berpotensi dan membawa nilai positif bagi petani kopi.

Perbanyakan secara generatif

Kopi diperbanyak secara generatif yaitu dengan penyemaian biji kopi yang

merupakan cara yang cukup mudah dan sederhana dibandingkan dengan perbanyakan secara

vegetatif. Selain itu peluang tumbuh secara generatif lebih besar dibanding dengan cara

vegetatif yang sangat membutuhkan keterampilan.

Masalah yang sering dihadapi dalam penyemaian bibit kopi adalah tidak jelasnya asal

usul dari benih yang digunakan sehingga akan mempengaruhi kualitas tanaman kopi

kedepannya baik dalam segi daya tahan, produktifitas maupun fisik kopi tersebut. Maka

untuk mencegah hal tersebut, benih yang digunakan sebaiknya berasal dari lembaga

penelitian yang telah dipercayakan.

Ciri ciri kopi yang baik adalah sebagai berikut:

Bebas dari serangan hama dan penyakit

Utuh dan kompak

Ukuran biji optimal

Kadar air lebih rendah dari 28%

Alat dan bahan

Page 3: Pembibitan Secara Generatif Dan Vegetatif Kopi

Buah kopi yang telah masak fisiologis

Seedbag

Pasir

Abu gosok

Air bersih

jerami

Langkah kerja

Siapkan biji kopi yang telah masak fisiologis

Daging buah dikeluarkan dan kulit tanduk dikupas dengan menggunakan abu

gosok untuk mempermudah

Biji dicuci dengan air bersih

Sediakan seedbag yang telah diisi dengan media pasir sebelumnya (3/4 dari

tinggi seedbag)

Biji didederkan didalam seedbag dengan cara membenamkan bagian biji yang

rata menghadap kebawah sampai permukaan pasir dengan jarak tanam 5 x 5

cm

Pasir ditaburkan dipermukaan sampai biji hampir tertutupi kemudian ditutup

dengan jerami

Siram seedbag dengan air samapi kapasitas lapang

Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore setiap harinya

Perbanyakan secara vegetatif

a. Stek

Perbanyakan tanaman kopi dengan cara stek juga dapat dilakukan, tetapi

kekurangannya terletak pada biaya dalam pembibitan lebih mahal dibandingkan dengan cara

generatif. Pada dasarnya perbanyakan dengan cara stek dilakukan dengan cara mengambil

cabang cabang flagiotrop pada kebun entres yang memiliki kelebihan baik dari produktifitas

maupun dari daya tahan terhadap hama dan penyakit.

Alat dan bahan

Pisau cutter

Cabang flagiotrop dari kebun entres

Polybag

Page 4: Pembibitan Secara Generatif Dan Vegetatif Kopi

Bedengan

Sungkup plastik

Dithane

Air

Langkah kerja

Sediakan cabang flagiotrop dari kebun entres dan ambil 1 ruas yang tidak terlalu tua

sebagai bahan stek yang panjangnya 6 – 8 cm

Pada pangkal bahan stek di buat meruncing

Bahan stek di tancapkan pada polybag kecil yang berisikan media pupuk kandang dan

tanah top soil sebelumnya

Polybag di letakkan di dalam bedengan dengan jarak tanam 5 – 10 cm yang memiliki

sungkup plastik dan berada di bawah naungan jerami/bambu

Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore

Sungkup plastik dibuka pertahap setelah 3 bulan

b. Sambung

Alat dan bahan

Cutter

Pisau

Cabang flagiotrop dari kebun entres

Tali rafia

Plastik ukuran 1 kg

Langkah kerja

Sediakan cabang entres dan potong ruas yang tidak terlalu tua sebagai batang atas

Sediakan bibit yang berasal dari generatif umur 9 – 12 bulan sebagai batang bawah

dan dipotong sekitar 20 cm dari permukaan polybag

Ukuran batang atas dengan batang bawah harus sama besar dan diameternya

Ruas yang dijadikan batang atas di sisakan 2 helai daun dan pada pangkalnya dibuat

meruncing

Daun batang bawah disisakan 1 pasang

Page 5: Pembibitan Secara Generatif Dan Vegetatif Kopi

Lakukan penyambungan batang bawah dengan batang atas dan pertautan diantara

kedua batang diikat dengan tali rafia

Beri sungkup plastik untuk menjaga kelembaban

Lakukan penyiraman dengan iar setiap pagi dan sore

Buka sungkup dan tali rafia setelah diketahui tumbuh tunas pada ruas dan

penyambungan telah berhasil dilakukan

Pengisian media polybag

Setelah kopi mengalami proses perkecambahan di persemaian yaitu cotyledon dan

embrio kecil membengkak dan menghisap endosperma, kemudian akar kecil (radikula) dan

hypokotil tumbuh dan kotiledon terangkat ke atas maka tahap ini sering dikatakan sebagai

fase serdadu. Biasanya berumur 2-3 bulan ( tumbuh sepasang keping daun) tanaman kopi

sudah dapat dipindahkan ke polybag.

Pemindahan tanaman kopi ke dalam polybag harus dilakukan secara hati hati supaya

akar tidak rusak. Sebelum pemindahan perakaran perlu diperhatikan, karena apabila akar

tanaman membengkok akan kurang baik untuk pertumbuhan kopi tersebut yang akan

menyebabkan tanaman akan kerdil.

Alat dan bahan

Cangkul

Polybag ukuran 20 x 15 cm

Tanah top soil

Pupuk kandang

Furadan 3 G

Benih kopi dari seedbag yang telah berkecambah

Langkah kerja

Sediakan tanah top soil dan pupuk kandang lalu diaduk sampai merata dengan

perbandingan 1:1 kemudian di taburi furadan secukupnya dan media dimasukkan ke

dalam polybag

Memasukkan tanah ke dalam polybag harus dilakukan dengan hati hati untuk

menghindari pemadatan tanah untuk itu pemadatan tanah dilakukan dengan cara

dihentakkan di permukaan tanah dan pemadatan terjadi secara alami

Page 6: Pembibitan Secara Generatif Dan Vegetatif Kopi

Siram polybag dengan air sampai kapasitas lapang

Buat lobang tanam pada bagian tengah polybag dengan cara menekan dengan jari

tangan sedalam 10 cm

Bibit yang telah bekecambah dicabut dari seedbag dengan hati hati agar tidah terjadi

kerusakan pada akar lalu dibenih dipindahkan ke polybag

Pilih bibit yang baik dengan perakaran yang lurus dan sehat sempurna

Bibit diletakkan dan disusun secara teratur dibawah naungan pembibitan

Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore

Page 7: Pembibitan Secara Generatif Dan Vegetatif Kopi

Pembahasan

Dari kegiatan pratikum yang meliputi penyetekan, persemaian biji, penyambungan

dan pemindahan bibit ke dalam polybag telah dilakukan secara baik dan benar. Tetapi pada

kegiatan penyambungan tidak dapat dilakukan kerena umur batang bawah belum sesuai

untuk dijadikan sebagai bahan sambungan sehingga kegiatan tertunda.

Dalam penyetekan sudah dapat dikatakan berhasil karena pada bibit kopi sudah

mengalami pertumbuhan, hal tersebut ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya tunas

tunas pada ruas dibawah sungkup plastik sedangkan bibit yang tidak tumbuh biasanya

ditandai dengan bagian ruas dan daun yang berwarna kecoklatan.

Sama halnya dengan penyemaian biji pada seedbag juga mengalami keberhasilan

dengan ditunjukannya perkecambahan biji yang banyak. Benih benih yang berkecambah

tersebut langsung dipindahkan pada polybag dengan ukuran 15 x 20 cm dan disusun di bawah

naungan pembibitan. Pengisian media polybag dengan menggunakan pupuk kandang dan

tanah top soil dengan perbandingan 1:1 yang diaduk secara merata dan ditambahkan furadan

sebagai pengendalian jamur yang dapat mengganggu perakaran bibit.

Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembibitan yang lebih mudah

dilakukan adalah secara generatif, melihat persentase dan waktu yang dibutuhkan relatif lebih

efisien maka pembibitan ini lebih sering dilakukan baik itu pada perkebunan kopi maupun

oleh petani kopi. Tetapi kelemahan dari pembibitan generatif ini terletak pada ketidakjelasan

asal usul biji yang dikecambahkan sehingga produktifitas dan daya tahan tanaman kopi stelah

dewasa diragukan. Berbeda halnya dengan pembibitan secara vegetatif yang memiliki

varietas yang jelas dan produktifitas tinggi serta daya tahan tanaman terhadap hama dan

penyakit juga tinggi. Untuk itu sebaiknya benih yang akan dikecambahkan berasal dari

produsen benih yang telah mendapatkan sertifikasi dari kementrian pertanian.