pembiasaan adab makan studi living hadis pada siswa...
TRANSCRIPT
PEMBIASAAN ADAB MAKAN
STUDI LIVING HADIS PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PTQ AN NIDA SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
Mariyatul Kiptiyah
NIM.53030150008
PROGRAM STUDI ILMU HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
MOTTO
Lakukan apa yang membuatmu bahagia selagi itu tidak merugikan diri sendri
dan orang sekitarmu.
وأحسنػوا إن اللو يب المحسنين
Dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah Menyukai orang-orang yang berbuat baik.
vi
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridlo Allah SWT, kupersembahkan sebuah karya sederhana
ini untuk orang yang penulis sayangi:
1. Kedua orang tua saya Bapak Zaenal Ngarifi dan Ibu Nur Faridah yang selalu
memberikan do‟a kasih saying, semangat kepada penulis, hormat dan baktiku
kan tertuju untukmu.
2. Adik-adikku, Kuni Azizah dan Siti Nur Auliya atas doa kalian dan semangat
yang selalu kalian support untuk penulis.
3. Seluruh keluargaku yang selalu memberikan dukungan danotivasi untuk
penulis.
4. Ibu Miftachur Rif‟ah Mahmud, M.Ag selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar dan teliti membimbing dan mengarahkan penulis, terimakasih telah
membantu penulis dalam menyelasaikan skripsi ini. Semoga ilmu yang Ibu
berikan selalu bermanfaat.
5. Sahabat sejatiku Khafidhotul Baroroh yang selalu memberi semangat dan saling
support satu sama lain selama perjalanan awal kuliah hingga saat ini. 6. Keluarga besar IH terkhusus angkatan 2015, Baroroh, Puji, Ita, Amel, Ria,
Helfi, Rima, Fuad, Soni, Afton, Umam terima kasih untuk sepenggal cerita ,
tawa, dan canda di kampus tercinta.
7. Terima kasih Mas Amirul Fatichin yang selalu memberi semangat juga
waktunya yang sudah mewarnai hari-hari ku di Salatiga.
8. Keluarga kos Ngadeno tercinta Veni, Baroroh, Amel, Mbk Diah Suko, Mbk
Yaya, Mbk Riska, Mbk Yuni, Bu Fia yang telah mewarnai kehidupan canda
tawa terima kasih banyak selama di Salatiga
9. Teruntuk sahabat-sahabat PMII Rayon Sutawijaya semuanya terkhusus
angkatan 2015 tidak lupa juga seluruh keluarga besar tercinta Rayon
Sutawijaya lintas angkatan yang sudah memberikan semangat dan sebuah
cerita kasihnya selama di Salatiga.
10. Terima kasih keluarga DEMA IAIN Salatiga yang selalau mengisi
kebahagiaan dan memberikan waktu luangnya ketika penulis mengerjakan
penelitian ini hingga selesai, terima kasih juga untuk sebuah cerita, tawa, dan
canda selama kita berproses.
11. Terima kasih juga keluarga besar PMII PK Djoko Tingkir terima kasih untuk
sebuah proses, ilmu dan pengalaman serta sebuah cerita, senang sedihnya
selama kita berproses.
12. Dan tak lupa keluarga besar posko KKN 102 Giyanti (Dewi, Jidah, Aida,
Nafee, Ulik, Yusuf, Basit) atas semua cerita senang sedihnya selama 40
harinya.
vii
ABSTRAK
Pembiasaan Adab Makan: Studi Living Hadis pada Siswa Sekolah Dasar Plus
Tahfidz Qura’an An Nida Salatiga
Oleh Mariyatul Kiptiyah, Pembimbing Miftachur Rif‟ah Mahmud, M.Ag.
Kata Kunci: Living Hadis, Adab Makan
Skrispi ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang pembiasaan adab
makan yang dilakukan di SD PTQ An Nida, adab makan adalah kebiasaan makan
yang baik jika dimulai dari sejak dini dan bisa diaplikasikannya setiap hari tetapi
perlu lebih jelasnya tentang bagaimana pembiasan adab makan itu bila ditinjau dari
hadis-hadis Rasulullah. Pembiasaan adab makan ini di mana kehidupan Rasulullah
menjadi acuan dalam kehidupana sehari-hari di masyarakat berkaitan dengan
kebutuhan dalam beribadatan apapun berusaha untuk menyesuaikan ajaran Rasululah
sehingga ajaran Rasulullah mengacu yang hidup di masyaraakat yang disebut dengan
living hadis, dalam kajian living hadis di PTQ An Nida ini maka ada tiga pertanyaan
yang diajukan oleh penulis yaitu (1)Bagaimana dasar-dasar pembiasaan adab makan
di SD Plus Tahfidz Qur‟an An Nida? (2)Bagaimana pola pelaksanakan adab makan
bagi siswa di SD PTQ An Nida tersebut? (3) Bagaimana analisis living hadis yang
dijadikan dasar sebagai pembiasaaan adab makan di SD PTQ An Nida?
Untuk menjawab beberapa pertanyaan di atas maka peneliti menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan living hadis. Living hadis yakni tradisi tulis,
tradisi lisan, tradisi praktik. Temuan penelitian ini tentang dasar dasar pembiasaan
adab makan yang dicontohkan oleh Rasulullah seperti makan dengan tiga jari,
membaca basmalah sebelum makan. Pola pelaksanaan pembiasaan adab makan di SD
PTQ An Nida adalah sejak anak –anak mulai masuk di SD PTQ An Nida mereka ada
pembiasaan yang diajarkan rutin setiap hari ada makan bersama, progam yang
terjadwal membuat para siswa nyaman dan mudah diatur. Dalam praktik lapangannya
analisis living hadis yakni dari banyak hadis yang menganjurkan amalan-amalan baik
sesuai ajaran Rasulullah salah satunya dalam adab makan dan didalamnya terdapat
kebisaan Nabi ketika beliau makan ditemukan 15 hadis yang berkaitan, hampir
semuanya tentang pembiasaan adab makan yang dilakukan oleh para siswa
bersumber dari hadis.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam, atas limpahan
rahmat, hidayah, taufiq dan inayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pembiasaan Adab Makan: Studi Living
Hadis pada Siswa Sekolah Dasar Plus Tahfidz An Nida Salatiga’’. Sholawat
serta salam semoga tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad
SAW, keluarga dan para sahabat yang telah menunjukkan jalan kebenaran
dengan perantara agama Islam.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ushuludin Adab dan
Humaniora Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana dalam ilmu hadis. Banyak pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag selaku Rektor
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Benny Ridwan, M.Hum. selaku Dekan Fakultas
Ushuludin Adab dan Humaniora
3. Ibu Miftachur Rif‟ah Mahmud, M.Ag selaku Ketua Program Studi
S1- Ilmu Hadis.
4. Ibu Miftachur Rif‟ah Mahmud, M.Ag selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberi arahan, masukan dan penyempurnaan
skripsi ini.
5. Ibu Dra. Ulfah Susilowati, M.Si. selaku pembimbing akademik
yang telah memberikan motivasi dan masukan selama penulis
menjalani perkuliahan di IAIN Salatiga.
6. Seluruh dosen Program Studi S1-Ilmu Hadis IAIN Salatiga yang
telah memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan kepada penulis
selama menempuh pendidikan.
7. Kedua orangtua tercinta Bapak Zaenal Ngarifi dan Ibu Nur Faridah
beserta nenek saya Nafingah, adik saya Kuni Azizah dan Siti Nur
Auliya yang telah memberikan do`a, kasih sayang, semangat dan
dukungan.
8. Teman-teman Ilmu Hadis angkatan 2015.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih
atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya
sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan
bersama.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangannya, karena itu kritik dan saran yang membangun
ix
sangat penulis harapkan demi bertambahnya pengetahuan penulis.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya
x
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi huruf Arab ke dalam huruf latin yang dipakai dalam penyusunan
skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
05936/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Nama
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش
ص ض
Alif
Ba‟
Ta‟
Sa‟
Jim
Ha‟
Kha‟
Dal
Zal
Ra‟
Za‟
Sin
Syin
Sad
Dad
Ta‟
Za
„ain
gain
fa‟
qaf
kaf
lam
mim
nun
waw
ha‟
hamzah
ya
Tidak dilambangkan
b
t
ṡ
j
ḥ
kh
d
ż
r
z
s
sy
ṣ
ḍ
ṭ
ẓ
„
g
f
q
k
„l
„m
„n
w
h
tidak dilambangkan
be
te
es (dengan titik diatas)
je
ha (dengan titik di bawah)
ka dan ha
de
zet (dengan titik di atas)
er
zet
es
es dan ye
es (dengan titik di bawah)
de (dengan titik di bawah)
te (dengan titik di bawah)
zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik di atas
ge
ef
qi
ka
„el
„em
„en
w
ha
apostrof
ye
xii
ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ء ي
‟
Y
II. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis rangkap
متعـددة
عـدة
ditulis
ditulis
Muta‟addidah
„iddah
III. Ta’marbutah di akhir kata
a. Bila dimatikan ditulis h
حكمة
جسية
ditulis
ditulis
hikmah
jizyah
xiii
b. Bila diikuti dengan kata sandang „al‟ serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis h
كرامةالاوليبء
Ditulis
Karāmah al-auliya’
c. Bila ta‟marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah
ditulis t
زكبة الفطر
Ditulis
zakātul fiṭri
IV. Vokal Pendek
__ __
__ __
____
fathah
kasrah
dammah
ditulis
ditulis
ditulis
a
i
u
V. Vokal Panjang
1.
2.
3.
4.
Fathah + alif جاهلية
Fathah + ya‟ mati تنسى
Kasrah + ya‟ mati كريم
Dammah + wawu mati فروض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ā jāhiliyyah
ā tansā
ī karīm
ū furūḍ
VI. Vokal Rangkap
xiv
1.
2.
Fathah + ya mati
بينكم
Fathah + wawu mati
قول
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaul
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
أأوتم
أعـد ت
لئه شكرتم
ditulis
ditulis
ditulis
a’antum
‘u’iddat
la’in syakartum
VIII. Kata sandang Alif + Lam
a. Bila diikuti huruf Qomariyah ditulis L (el)
القرا ن
القيب ش
Ditulis
Ditulis
Al-Qur’ān
Al-Qiyās
b. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyah
yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el) nya.
السمبء
الشمص
ditulis
ditulis
as-Samā’
Asy-Syams
IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
xv
ذوي الفروض
أهل السىة
ditulis
ditulis
Zawi al-furūḍ
Ahl as-Sunnah
X. Pengecualian
Sistem transliterasi ini tidak berlaku pada:
a. Kosa kata Arab yang lazim dalam Bahasa Indonesia dan terdapat dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, misalnya: Al-Qur‟an, hadits, mazhab,
syariat, lafaz.
b. Judul buku yang menggunakan kata Arab, namun sudah dilatinkan oleh
penerbit, seperti judul buku Al-Hijab.
c. Nama pengarang yang menggunakan nama Arab, tapi berasal dari negera
yang menggunakan huruf latin, misalnya Quraish Shihab, Ahmad Syukri
Soleh.
d. Nama penerbit di Indonesia yang menggunakan kata Arab, misalnya Toko
Hidayah, Mizan.
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL SKRIPSI ........................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv
MOTTO............................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xvi
SURAT IZIN PUBLIKASI .............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Manfaat dan Tujuan ............................................................................. 3
D. Kajian Pustaka ...................................................................................... 3
E. Kerangka Teoritik ................................................................................ 5
F. Metode Penelitian................................................................................. 6
G. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 10
BAB II ADAB MAKAN DAN MINUM DALAM ISLAM .......................... 11
A. Adab Makan dan Minum dalam Islam ................................................. 11
1. Anjuran ........................................................................................... 11
2. Larangan ......................................................................................... 15
B. Makan dan Minum dalam Tradisi Masyarakat Muslim ...................... 16
C. Hadis Nabawiyah tentang Adab Makan dan Minum ........................... 17
BAB III PEMBIASAAN ADAB MAKAN dan MINUM di SD PTQ AN NIDA
SALATIGA ................................................................................................. 28
A. Profil SD PTQ An Nida Salatiga ......................................................... 28
1. SEJARAH ...................................................................................... 28
2. VISI DAN MISI ............................................................................. 29
3. STRUKTUR ORGANISASI dan MANAGEMEN ....................... 29
xvii
4. KURIKULUM ............................................................................... 31
B. Tradisi Makan dan Minum di SD PTQ An Nida ............................... 34
C. Persepsi Stakeholder SD PTQ An Nida terhadap Adab Makan dan Minum di
SD PTQ An Nida ................................................................................. 36
BAB IV ANALISIS LIVING HADIS TERHADAP ADAB MAKAN DAN MINUM
DI SD PTQ AN NIDA .................................................................................... 37
A. Hubungan Teks Hadis Adab Makan dan Minum dengan Pemahaman
Stakeholder SD PTQ An Nida ............................................................. 37
B. Pengaruh Pemahaman Hadis tentang Adab Makan dan Minum dalam
Membentuk Perilaku Makan dan Minum Siswa dan Siswi SD PTQ An Nida
.............................................................................................................. 40
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 43
A. Kimpulan ............................................................................................ 43
B. Saran ................................................................................................... 43
C. Saran Terkait Pengembangan ............................................................. 44
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Pedoman Wawancara
Lampiran Dokumentasi
Lampiran Riwayat Hidup
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam agama yang mencakup segala aspek kehidupan termasuk urusan makan
dan minum. Tidak dipungkiri bahwa makanan dan minuman merupakan elemen
penting dan berharga dalam kehidupan manusia supaya hidup sejahtera dan
menjalankan kegiatan harian dengan lancar. Ada beberapa sunnah Rasulullah
SAW yang semestinya menjadi teladan bagi umat Islam dalam masalah adab
makan dan minum. Dalam mengamalkan Sunnah Rasulullah saw. kita niati untuk
menghidupkan Sunnah sehingga kita termasuk orang yang dicintai beliau dan
nanti akan bersama beliau di surga.
Menurut kesehatan mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling
penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Mencuci tangan merupakan
proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan
dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah
kuman. Tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan
menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan
kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-
permukaan lain seperti handuk, gelas).
Sunah nabi juga sebelum makan hendaknya membasuh tangan terlebih
dahulu. Rasulullah saw bersabda, “Bersuci (mencuci tangan) sebelum makan
mencegah kemiskinan, dan bersuci (mencuci tangan) setelah kita makan
mencegah gangguan setan. Kotoran dan kuman yang melekat di kedua tangan
sebagai akibat dari aktivitas kita sehari-hari harus dicuci sampai bersih. Karena
mencuci tangan sebelum makan sangat dianjurkan sekali, sama halnya
melaksanakan wudhu sebelum melaksanakan shalat.
Seseorang muslim seharusnya mengetahui adab dan aturan makanan
yang baik mengikuti kehendak islam, maka terbentuklah kepribadian Muslim
yang sejati mengikuti jalan-jalan yang dikehendaki oleh Islam. Jadi perlulah
dibincangkan dan dibicarakan adab serta peraturan makan mengikut pandangan
Islam untuk menjadi panduan kepada setiap umatnya.
Tujuan makan dan minum secara Islam bukan sahaja untuk merasa
kelezatan benda-benda yang dimakan tapi membolehkan seseorang itu bersyukur
kepada Allah SWT dengan apa yang dikaruniakan kepadanya dengan mengikuti
2
peraturan dan ketetapan agama Islam yang sebenarnya akan mendapat
keridlaaan sepenuhnya dari Allah SWT.1
Begitupun saat kita selesai makan, selain dianjurkan untuk mencuci
tangan sebelum makan, juga dianjurkan untuk mencuci tangan setelah makan.
Sungguh indah, Islam mengatur semua kehidupan kita dengan sangat sempurna.
Bahkan dalam hal makan dan minum pun Islam memiliki aturan dan adab
tersendiri. Hal itu Allah sampaikan melalui sunnah yang diajarkan Rasulullah
Saw. Mencuci tangan sebelum makan bukan sunnah secara mutlak, juga jangan
ditinggalkan secara mutlak. Apabila ada kotoran melekat, maka hendaklah
dicuci, jika tidak ada, maka tidak mengapa makan tanpa mencuci tangan.
Sebagai salah satu bentuk syukur kita terhadap nikmat makan dan minum,
maka kita diwajibkan untuk berusaha menerapkan adab makan dan minum dalam
kehidupan kita, diantaranya sebagai berikut.
1. Membaca do‟a sebelum makan atau minum
2. Makan dan minum dari sumber yang halal dan thayib
3. Disunnahkan untuk makan dan minum sambil duduk
4. Mengambil makanan atau minuman dengan tangan kanan
5. Tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum
6. Berlaku sopan ketika sedang makan dan minum.2
Aktivitas makan dan minum merupakan hal urgen bagi manusia yang
setiap hari dilakukan secara berulang-ulang. Terkait adab makan dan minum
merupakan kebiasaan alamiah dalam kehidupan yang sangat bermanfaat bagi
kelangsungan hidup manusia. Hal ini pula telah diatur oleh syariat tentang variasi
serta asupan makanan dan minuman, termasuk kebersihan makanan dan
minuman serta kebiasaan atau adab makan dan minum dan sebagainya. Atas
dasar tersebut, maka praktik makan dan minum mestinya dilakukan secara benar
dan sesuai dengan syariat Islam, baik dilakukan sendiri, bersama keluarga
ataupun dengan teman atau orang lain. Era kehidupan modern kini banyak
dijumpai pada berbagai perhelatan atau pesta-pesta yang dilaksanakan di gedung-
gedung bahkan di hotel-hotel dalam acara jamuan makan. Misalnya telah
menjadi trend pesta berlangsung dengan suasana makan minum berdiri.
Sementara syariah telah memberikan petunjuk untuk dipedomani perihal makan,
minum.3
1 Kamarul Azmi Jazmi, „‟Adab Makan dan Minum‟‟, Makalah Konferesi dalam
http://www.researchgate.pdf, diakses 20 Juli 2019, 163. 2 A. Mardiastuti, ‘’Syariat Makan dan Minum dalam Islam’’, dalam http://ejournal.uin-
suka.ac.id.pdf ( vol 1, No 1, Mei 2016) diakses 10 Juni 2017, 154. 3 S. Sohrah, „’Etika Makan dan Minum dalam Pandangan Syariah’’,dalam http://journal.uin-
alaudin.ac.id.pdf, ( vol 5, no 1, 2016), diakses 23 Juni 2019, 22.
3
1. Demikian melihat fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui
lebih dalam pemahaman tentang melatih kebiasaan anak sejak sekarang agar
ketika dewasa sudah terbentuk akhlak yang baik salah satunya tentang
pembiasaan adab makan, karena pendidikan anak sangat penting jika dimulai
sejak dini dan kebiasaan ini akan lebih bagus bila benar-benar dipraktikkan
sehingga peneliti mencoba bereksperimen dan tertarik untuk melakukan
penelitian, peneliti menginginkan untuk yang akan dijadikan sebuah
penbelitian sebagai lokasinya yakni di penelitian yang berdasar pendidikan
formal akhirnya peneliti merasa tertarik untuk penelitian di jenjang
pendidikan yang paling dasar yaitu di SD PTQ An Nida karena didalamnya
terdapat pembiasaan karakter akhlak yang dipraktikkan dalam pembiasaan
adab makan. Menariknya penelitan in dikarenakan pembelajaran
menggunakan kurikulum terpadu yang komprehensif dan Islami, pembelajaran
dikembangkan dengan model Quantum Teaching, proses pembelajaran
mengedepankan pendidikan humanis yang berbasis multiple intelligence
pemahaman dan penguasaan Al Quran menjadi basis pencapaian dan proses
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian yang
akan dilakukan penulis, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana dasar-dasar pembiasaan adab makan di SD Plus Tahfidz Qur‟an
An Nida?
2. Bagaimana pola pelaksanakan adab makan bagi siswa di SD PTQ An Nida
tersebut?
3. Bagaimana analisis living hadis yang dijadikan dasar sebagai pembiasaaan
adab makan di SD PTQ An Nida?
C. Manfaat dan Tujuan
1. Manfaat
a. Memberikan contoh yang baik dalam mengaplikasikan hadis atau anjuran
dari Nabi Muhammad saw.
b. Menambah pengetahuan pemanfaatan tentang mencuci tangan kepada
siswa, khususnya bagi penulis dan menambah khasanah pustaka IAIN
Salatiga.
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui proses siswa-siswi ketika melakukan pembiasaan adab
makan di SD PLUS An Nida Salatiga.
b. Untuk mengamalkan anjuran sunah Nabi Muhammad SAW terutama
dalam pembiasaan adab makan.
c. Untuk melatih kebiasaan yang baik untuk para siswa tidak hanya
disekolah.
D. Kajian Pustaka
4
Telaah pustaka ini memiliki tujuan untuk menjadikan satu kebutuhan
ilmiah yang berguna melalui kajian pustaka dan juga untuk menghindari
kesamaan pada judul dan karangan sebelumnya, terutama pada masalah yang
akan dibahas. Adapun penulis menemukan penelitian yang sudah ada yang
mempunyai kemiripan judul yang penulis angkat.
1. Skripsi Widya Marta Kismawati (2017) dengan judul Pelaksanan Pendidikan
Etika Makan Pada Kelas B1dan B2 di TK Aisiyah Busthanul Atfal
Karangmalang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan setting
penelitian di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangmalang, Dalam skripsi
tersebut hasil penelitian menunjukkan bahwa: Cara guru dalam menerapkan
pendidikan etika makan pada kelas B1 dan B2 sudah sesuai dengan teori
pembelajaran yang mengajarkan penggunaan alat peraga sederhana yang
diketahui dan dimiliki semua anak tidak hanya disekolah, namun di rumah
juga, pelaksanaan pendidikan etika makan dari 37 anak di TK Aisyiyah
Bustanul Athfal Karangmalang menunjukan sebesar 54% atau 20 anak sudah
berhasil melaksanakan .
2. Skripsi Jumali (2017) dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi
Adab Makan dan Minum dengan Metode Jigsaw Larning Pada Siswa Kelas
VIII SMP NEGERI 1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2016/2017. Dalam skripsi tersebut dijelaskan tentang
peningkatkan prestasi belajar PAI materi Adab Makan dan Minum pada siswa
kelas VIII SMP Negeri I Banyubiru Tahun Pelajaran 2016/2017. Dengan
menggunakan metode jigsaw , studi ini dimaksudkan untuk menjawab
permasalahan: Apakah dengan metode jigsaw learning dapat meningkatkan
prestasi belajar PAI materi Adab Makan dan Minum pada siswa kelas VIII
SMP N 1 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode jigsaw
dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi adab
makan dan minum pada siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil belajar
siswa pada Siklus I siswa yang tutas sebanyak 5 siswa atau 16,6% dan yang
belum tuntas sebanyak 25 atau 83,3% dengan rata-rata 60,93. Pada siklus II
siswa yang tutas sebanyak 25 siswa atau 83,3% dan yang belum tuntas
sebanyak 5 atau 16,6% dengan rata-rata 89,16. Sedangkan pada Siklus III
mengalami peningkatan dengan siswa yang tuntas sebanyak 28 atau 93,33%
dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 6,67% dengan rata-rata 92,23.
Dalam pencapaian ketuntasan klasikal siklus III sebanyak 93,3% atau 28
siswa yang tuntas maka siklus dihentikan dan dan dinyatakan berhasil.
3. Jurnal Ilmiah S. Sohrah (2016) dengan judul Etika Makan dan Minum dalam
Pandangan Syariah. Atas dasar tersebut, maka praktik makan dan minum
mestinya dilakukan secara benar dan sesuai dengan syariat Islam, baik
dilakukan sendiri, bersama keluarga ataupun dengan teman atau orang
lain.Menjaga kebersihan anggota badan termasuk mencuci tangan sebelum
5
makan atau minum, tidak makan secara berlebih-lebihan. Dari sudut syariat
Islam, makan dan minum sebagai kebutuhan manusia adalah perbuatan
mubah. Akan tetapi, syariat yang mulia ini tetap memberi aturan atau tata cara
sebagaimana lazimnya perkara-perkara lain.
4. A. Mardiastuti (2016) dengan judul Syariat Makan dan Minum Dalam
Islam Kajian Terhadap Fenomena Standing Party Pada Pesta Pernikahan
(Walimatul Ursy). Menggunakan metode kualitatif, dalam Islam kaitannya
dengan hukum makan dan minum sambil berdiri, ternyata terjadi silang
pendapat di kalangan ulama, sebagian memperbolehkan, dan sebagian lagi
melarang. Analisis terhadap konten redaksi atau matan menunjukkan
sebuah ayat yang menjelaskan bahwa makan dan minum secara berlebih-
lebihan dilarang oleh Allah, namun tidak menjelaskan bagaimana posisi
seseorang ketika makan dan minum. Hal tersebut hanya dijelaskan dalam
hadis yang memiliki konten redaksi yang tampak kontradiktif, sehingga
perlu dilakukan analisis
5. Firdaus (2017) dengan judul Nilai-nilai Pendidikan Dalam Anjuran Makan
dengan Tiga Jari. Apa yang dicontohkan Rasul memiliki nila-nilai
pendidikan dan pembelajaran, dari hasil penelitian yang didapat makan
dengan menggunakan tiga jari mengajarkan dan membiasakan kita untuk
selalu bersabar dalam setiap hal juga mengajarkan tidak tamak dalam
mencari rizki.
Ada persamaan dan perbedaan antara skripsi di atas dengan penelitian
yang diajukan penulis. Persamaanya adalah sama sama membahas
tentang Etika Adab Makan. Sedangkan perbedaanya adalah pada obyek,
jenis dan lokasi penelitian dimana penulis melakukan penelitian di
Salatiga, di sini penulis menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan living hadis fenomena yang ada di SD PTQ An Nida.
E. Kerangka Teoritik
Hadis bagi umat Islam merupakan suatu yang penting karena didalamnya
terungkap berbagai tradisi yang berkembang masa Rasulullah saw. Tradisi-tradisi
yang hidup masa kenabian tersebut mengacu kepada pribadi Rasululah
saw.sebagai utusan Allah swt. Didalamnya syarat akan berbagai ajaran Islam
karenanya keberlanjutan terus berjalan dan berkembang sampai sekarang seiring
dengan kebutuhan manusia. Adanya keberlanjutan tradisi itulah sehingga umat
manusia zaman sekarang bisa memahami, merekam dan melasanakan tuntunan
ajaran Islam yang sesuai dengan dicontohkan Nabi Muhammad saw.4 Terkait erat
dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks dan
diiringi adanya keinginan untuk melaksanakan ajaran Islam yang sesuai diajarkan
4 M. Alfatih Suryadilaga, Aplikasi Penelitian Hadis dari Teks dan Konteks (Yogyakarta:Teras,
2009), 17.
6
oleh Nabi Muhammad saw.menjadi suatu yang hidup di masyarakat. Istilah yang
lazim untuk memaknai hal tersebut adalah Living hadis.5
Living hadis lebih didasarkan atas adanya tradisi yang hidup
dimasyarakat yang disandarkan kepada hadis. Penyandaran kepada hadis tersebut
bisa saja dilakukan hanya terbatas didaerah tertentu saja dan atau lebih luas
cakupan pelaksanaannya. Namun, prinsip adanya lokalitas wajah masing-masing
bentuk praktik dimasyarakat ada. Bentuk pembakuan tradisi menjadi alasan tidak
adanya tradisi menjadi suatu yang tertulis bukan menjadi alas an tidak adanya
tradisi yang hidup yang didasarkan atas hadis.
Demikian juga terhadap masalah awwaliyat yang lahir dalam sejarah
Islam, didalamnya mengindikasikan adanya keberlanjutan suatu perbuatan yang
diandarkan kepada hadis. Nampak dari hasil survei yang dilakukan bahwa ada
tradisi yang timbul dan tenggelam. Adanya berbagai kegiatan keagaamaan dalam
sejarahnya lebih banyak berbasis politik. Hal tersebut terkait erat dengan
pengembangan Islam yang tidak hanya murni terkait erat dengan agama dan
pemerintahanya saja. Namun, beberapa pemerintahan pada masa Nabi dan
sesudahnya kedua persoalan tersebut dijadikan pijakan dalam kehidupan
bernegara dan bermasyarakat.
Adanya pembukuan dan menjadikan hadis sebagai suatu yang
mempersempit cakupan sunnah, menyebabkan kajian living hadis menarik untuk
dikaji secara serius dan mendalam.6
Tradisi Tulis: Menulis sangat penting dalam perkembangan living hadis.
Tulis menulis tidak hanya sebatas sebagai bentuk ungkapan yang sering
terpampang dalam tempat-tempat yang strategis seperti bus, masjid, sekolahan,
pesantren, dan fasilitas umum lainnya.7
Tradisi Lisan: Tradisi lisan dalam hadis sebenarnya mucul seiring dengan
praktik yang dijalankana oleh umat Islam. Seperti bacaan dalam melaksanakan
shalat subuh di hari Jum‟at. Dikalangan pesantren yang kiayinya hafiz al-Qur‟an,
shalat shubuh hari Jum‟at relative panjang karena didalam shalat tersebut dibaca
dua ayat yang panjang yaitu hamim al-sajadah dan al-insan.8
Tradisi Praktik: Tradisi praktik dalam living hadis ini cenderung banyak
dilakukan oleh umat Islam. Hal ini didasarkan atas sosok Nabi dalam
menyampaikan ajaran Islam.9
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis penelitian
5 Ibid., 174. 6 M. Alfatih Suryadilaga, Aplikasi Penelitian Hadis dari Teks dan Konteks (Yogyakarta: teras,
2009), 182. 7 Ibid., 184.
8 Ibid., 188.
9 Ibid., 195.
7
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelilitian ini adalah penelitian
kualitatif Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Penelitian
kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku
orang-orang yang diamati.10
Didalam penelitian kualitatif ini penelitian
dengan pendekatan living hadis. Living hadis lebih didasarkan adanya tradisi
yang hidup di masyarakat yang disandarkan kepada hadis yang semakin
komplek dan diiringi adanya keinginan untuk melaksanakan ajaran Islam yang
sesuai dengan yang dijarkan oleh Nabi Muhammad saw.11
Ragam dalam living hadis yakni adanya tradisi tulis,tradisi lian dan tradisi
praktik sedangkan. Secara umum penelitian yang menggunakann penelitian
kualitatif mempunyai ciri-ciri: Intensif, perekaman yang sangat hati-hati
terhadap apa yang terjadi catatan-catatan dilapangan, analisis data lapangan,
melaporkan hasil termasuk deskripsi detail/kutipan-kutipan, tidak ada realitas
tunggan, subyektif, realitas, lebih pada kedalaman daripada keluasan, tidaka
terstuktur, hubungan antara teori, konsep dan data.12
2. Setting Penelitian
a. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar PTQ An Nida Salatiga
yang teretak di Jl. Jenderal Sudirman No. 239, Kel. Ledok, Kec. Argomulyo,
Kota Salatiga.
b. Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan
Agustus 2019.
3. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah Guru dan siswa kelas 4-6 SD
Plus An Nida Salatiga.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Interview
Yang dimaksud interview adalah metode pengumpulan data dengan
cara bertanya langsung (face to face) secara mendalam dan terus menerus
untuk menggali iformasi dan informan. Dalam pelaksanaannya, wawancara
mendalam ini membutuhkan waktu yang cukup lama agar diperoleh hasil
wawancara mendalam.13
10 Widya Marta Kismawati, „‟ Pelaksanaa Pendidikan Etika Makan Pada Kelas B1 dan B2
di TK Aisyah Bustanul Athfal Karangmalang‟‟, Skripsi dalam http://eprints.uny.ac.id.skripsi.pdf,
diakses 29 Juni 2019, 34. 11 Alfatih Suryadilaga, Aplikasi Penelitian Hadis dari Teks dan Konteks (Yogyakarta:Teras,
2009), 174. 12
Ibid., 86-87. 13
M. Hariwijaya, Metodolgi dan Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Untuk Ilmu Sosial dan
Humaniora (Yogyakarta: Parama Ilmu, 2015), 89.
8
Metode ini dipergunakan dalam rangka untuk mendapatkan
keterangan dan bagaimana pendirian mereka terhadap hal yang
berhubungan dengan Pembiasaan Adab Makan di SD PLUS An Nida
Salatiga.
Adapun orang-orang yang akan diwawancarai adalah guru SD
PLUS An Nida Salatiga dan siswa kelas 4-6. Metode ini penulis gunakan
sebagai metode primer karena obyek kajian terletak pada lapangan.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode mencari sumber. sebuah
metode yag bersifat stabil dapat digunakan sebagai bukti. Metode ini
dipergunakan dalam rangka untuk melakukan pencatatan dokumen,
kurikulum sekolah, poster-poster disekolah, catatan-catatan Guru, catatan-
catatan sekolah, dan foto kegiatann.
c. Metode Observasi
Yang dimaksud dengan metode observasi adalah dimana peneliti
mengamati langsung obyek yang diteliti. Pengamatan dan pencatatan
dengan system fenomena-fenomena yang terjadi bertujuan untuk
mengadakan suatu pengamatan terhadap pelaksanaan praktik Pembiasaan
Adab Makan di SD PLUS An Nida Salatiga.
Maka dari itu, metode observasi ini penulis gunakan sebagai
metode sekunder atau hanya pelengkap saja, yaitu untuk melengkapi
sekaligus untuk memperkuat serta menguji kebenaran data yang diperoleh
dari wawancara. Alasan penulis menggunakan metode observasi partisipan
dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh
dari seluk-beluk kehidupan obyek yang akan diteliti, sehingga dengan
demikian apa yang telah penulis temukan dari hasil penelitian ini dapat
lebih mendekati pada kondisi obyek penelitian.
d. Trianggulasi data proses penelitian belum selesai dengan sudah
terkumpulnya data dari berbagai sumber yang berhasil diperoleh maka
perlu dilakukan trainggulasi data dengan pendekatan yang dilakukan yang
benar-benar signifikan kekuatan penelitian kuaitatif terletak disini. Dalam
peneilitian kualitatif pengamatan (observasi) dan wawancara merupakan
dua teknik pengumpulan data yang utama, karena mempunyai kesahihan
dan keandalan yang tinggi dan mampu menjaring data verbal dan non
verbal tentang aspek perilaku manusia, data yang diperoleh akan valid dan
keabsahan data juga tinggi.
Untuk mengecek keabsahan data yang masuk maka peneliti
melakukan trianggulasi data, dalam wawancara dalam penelitian ini ketika
peneliti mewawancarai guru yang bersangkutan praktik pembiasaan adab
makan dilakukan, peneliti membandingkan hasil pengamatan wawancara
dengan sebagian guru juga siswa ada kesamaan yang di lapangan
9
praktikkan sesuai dengan informasi yang peneliti dapatkan. Dalam
trianggulasi dokumentasi ini peneliti melihat kurikulum sekolah, poster-
poster yang terpasang didinding kelas juga foto kegiatan ketika
berlangsungnya makan dilakukan dan disitu sesuai dengan apa yang guru
sampaikan ketika peneliti bertanya, peneliti juga mendokumentasikan visi
misi SD PTQ yang terpampang di ruang Kepala Sekolah sesuai yang
disampaikan.
Realitas lapangan atau observasi yang dilakukan peneliti sesuai
dengan guru yang disampaikan, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk
melihat apa yang siswa-siswi kerjakan sesuai dengan guru yang
disampikan tidak, dan ternyata sesuai yang guru sampaikan misal ketika
ada yang lupa langsung dikasih tau atau dicubit memang sesuai seperti itu.
Jadi kesimpulannya dalam trianggulasi ini yang disampaikkan oleh pihak
guru maupun para siswa sesuai dengan peneliti lihat ketika dilapangan.
e. Analisis data
Analisis data kualitatif memiliki prosedur yang lebih panjang, riset
kualitatif pada umumnya menghasilkan data tekstual yang belum terstuktur
secara rapi. Peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan
survei. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi peneliti bisa
menggunakan catatan pribadi, gambar atau foto.
Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas dan datanya sudah jenuh, aktivitas dalam analisis data, yaitu
data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.14
Reduksi Data (Data Reduction): Mereduksi data adalah
merangkum, memilih dan memfokuskan data-data ke dalam hal-hal pokok
yang penting, dan dicari tema dan polanya, sehingga data yang telah
direduksi memberikan gambaran yang lebih ringkas dan jelas, dan dapat
memudahkan peneliti mengumpulkan data selanjutnya apabila diperlukan .
Pada tahap ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-
memilah dari hasil observasi.
Penyajian Data (Data Display): Pada penelitian kualitatif penyajian
data bisa dilakukan dalam berbagai bentuk seperti uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, dan sejenisnya, dalam penelitian kualitatif bentuk
penyajian data yang paling sering digunakan adalah dengan teks yang
bersifat naratif. Penyajian data dilakukan setelah data direduksi sehingga
14 Widya Marta Kismawati, „‟ Pelaksanaa Pendidikan Etika Makan Pada Kelas B1 dan B2
di TK Aisyah Bustanul Athfal Karangmalang‟‟, Skripsi dalam http://eprints.uny.ac.id.skripsi.pdf,
diakses 29 Juni 2019, 40-42.
10
dapat dipahami. Data yang diperoleh dari hasil observasi, dianalisis
kemudian disajikan dalam bentuk diagram.
Conclusion drawing /verification: Langkah terakhir dalam analisis
data kualitatif adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penarikan
kesimpulan yang dikemukakan berdasarkan data yang telah direduksi dan
didukung dengan bukti yang kuat pada saat melakukan pengumpulan data. Kesimpulan, yaitu merupakan tahap akhir dalam proses analisa data.
Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah
diperoleh dari observasi, interview, dan dokumentasi.15
Dengan perpaduan dengan ilmu-ilmu sosial-historis untuk mengamati
dan menjelaskan bagaimana suatu fenomena hadis terjadi dan berkembang di
masyarakat Islam. Sehingga dari sudut penilainnya, tidak berhenti pada asapek
normative-doktrinal semata, namun lebih pada menjeslakan proses
pembentukana suatu fenomena keagamaan sebagai bagian dari histori Islam.16
G. Sistematika Pembahasan
Secara garis besar pembahasan dalam skripsi ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Pada setiap bagian masin-masing
memuat sub sub bab.
Bab 1: Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, kajian pustaka, sistematika
penulisan, dan daftar pustaka.
Bab II: Pada bab ini merupakan kajian teori tentang pembiasaan adab
atau etika makan yang diuraikan dalam sub bab pengertian, pembiasaan adab
makan.
Bab III: Pada bab ini berisi tentang a) gambaran umum b) temuan
lapangan dalam Pembiasaan Adab Makan: Studi Living Hadis pada Siswa
Sekolah Dasar Plus An Nida Salatiga.
Bab IV: Pada bab ini berisi tentang analisis berupa living hadis dan
pembiasaan adab makan.
Bab V: Penutup, dalam bab yang terakhir ini meliputi kesimpulan,saran-saran.
15 Widya Marta Kismawati, „‟ Pelaksanaa Pendidikan Etika Makan Pada Kelas B1 dan B2
di TK Aisyah Bustanul Athfal Karangmalang‟‟, Skripsi dalam http://eprints.uny.ac.id.skripsi.pdf,
diakses 29 Juni 2019, 40-42. 16. M. Alfatih Suryadilaga, „‟Penelitian Living Hadis‟‟, dalam https://www.academia.edu.pdf,
diakses 14 Juli 2019.
11
BAB II
ADAB MAKAN DAN MINUM DALAM ISLAM
A. Adab Makan dan Minum dalam Islam
1. Anjuran
Setiap manusia pasti memerlukan makanan agar dapat bertahan
hidup. Selain itu khususnya orang muslim ketika makan dan minum
hendaklah bertujuan untuk memelihara kesehatan badannya agar bisa
melaksanakan ibadah kepada Allah Ta‟ala. Dengan ibadah tersebut dia
akan mendapatkan kemuliaan dan kesenangan di akhirat. Karenanya
seorang muslim tidak seharusnya makan dan minum semata karena hawa
nafsu. Selain itu sesungguhnya mengikuti jejak Rasulullah
shalallahu„alaihiwasallam adalah sebuah kemenangan dan ketinggian
derajat, kebahagian dan keselamatan dunia dan akhirat. Akan tetapi, saat
ini sunnah Rasulullah shalallahu„alaihi wasallam kian terasa asing dan
tidak sedikit dari kaum muslimin yang meninggalkannya. Diantara sunnah
Rasulullah saw yang banyak ditinggalkan oleh umatnya adalah sunnah-
sunnah ketika makan dan minum. Orang muslim menghadapi hidangan
dengan rasa syukur dan taqwa, lalu makan dan minum sesuai dengan apa
yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Islam adalah rahmat bagi semesta
alam. Islam menjelaskan segala bentuk kemaslahatan (kebaikan) bagi
manusia, mulai dari masalah yang paling kecil dan ringan hingga masalah
yang paling besar dan berat. Demikianlah kesempurnaan Islam yang
hujjahnya sangat jelas dan terang, malamnya bagaikan siang. Sehingga
tidak ada satupun permasalahan yang tersisa melainkan telah dijelaskan
didalamnya, beberapa adab makan dan minum yang diatur dalam agama
kita yang mulia, berdasarkan dalil-dalil dalam al Qur‟an dan Sunnah17
a. Makan makanan yang halal
Allah Ta‟ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan
makanan yang halal lebih baik. Sesuai firman Allah dalam (QS. Al-
Mu`minun: 51)
١٥- عليم تػعملون با إن صالا واعملوا الطيبات من كلوا الرسل أيػها يا
Allah berfirman, “Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan)
yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.18
17 17
Widya Marta Kismawati, „‟ Pelaksanaa Pendidikan Etika Makan Pada Kelas B1 dan
B2 di TK Aisyah Bustanul Athfal Karangmalang‟‟, Skripsi dalam http://eprints.uny.ac.id.skripsi.pdf,
diakses 29 Juni 2019, 20-21. 18
Al-Quranul karimi, al mukminun, 345.
12
b. Memuji makanan dan tidak mencelanya
Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya. Rasulullah
saw tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau
menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka
terhadapnya, maka beliau meninggalkannya.
ثػنا أبو بكر بن أب شي بة وأبو كريب وممد بن المثػن وعمرو الناقد واللفظ لب كريب حدثػنا العمش عن أب يي مول آل جعدة عن أب ىريػرة ق ال ما قالوا أخبػرنا أبو معاوية حد
و صلى اللو عليو وسلم عاب طعاما قط كان إذا اشتػهاه أكلو وإن ل رأيت رسول الل ثػنا أبو معاوية عن العم ثػناه أبو كريب وممد بن المثػن قال حد ش يشتهو سكت و حد
أب ىريػرة عن النب صلى اللو عليو وسلم بثلو عن أب حازم عن
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu
Kuraib, Muhammad bin Al Mutsanna, 'Amru An Naqid dan lafazh ini
miliknya Abu Kuraib ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Yahya
budak milik keluarga Ja'dah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia
berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mencela suatu makanan. Apabila beliau menyukainya maka dimakannya
dan apabila beliau tidak menyukainya maka beliau diam saja." Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari
Al A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan Hadits yang serupa.19
c. Mendahulukan makan daripada Shalat,
Jika makanan sudah dihidangkan yang dimaksud dengan telah
dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah saw bersabda, “Apabila
makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka
mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat)
sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun „alaih). Manfaatnya, agar hati kita
tenang dan tidak memikirkan makanan ketika shalat. Oleh karena itu, yang
menjadi titik ukur adalah tingkat lapar seseorang.
ثػنا ثن أحد قال المعن ومسدد حنبل بن أحد حد قال اللو عبػيد عن القطان يي حد
ثن أحدكم عشاء وضع إذا قال وسلم عليو اللو صلى النب أن عمر ابن عن نافع حد
19 Lidwa Pustaka Software. Tidak Mencela Makanan. Muslim:3845.
13
حضر أو عشاؤه ضع و إذا اللو عبد وكان مسدد زاد يػفرغ حت يػقوم فل الصلة وأقيمت
قامة سع وإن يػفرغ حت يػقم ل عشاؤه ع وإن ال مام قراءة س ال
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Musaddad
secara makna, Ahmad berkata; telah menceritakan kepadaku Yahya Al
Qaththan dari 'Ubaidullah ia berkata; telah menceritakan kepadaku Nafi'
dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila makan malam salah seorang di antara kalian telah dihidangkan,
atau telah siap makan malamnya, maka janganlah ia berdiri hingga selesai,
walaupun ia mendengar iqamah dan mendengar bacaan imam.20
"
d. Tidak makan menggunakan emas dan perak
Tidak menggunakan alat makan yang terbuat dari emas dan perak
Rasulullah saw bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak
sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya‟‟.
Hadis Nabi yang berbunyi:
ثػنا ممد بن أب عدي عن ابن عون ع ثػنا ابن عون حد ن ماىد عن ابن أب ليػلى قال حدعن ماىد عن عبد الرحن بن أب ليػلى قال خرجت مع حذيػفة إل بػعض ىذا السواد
اه بو ف وجهو قال قػلنا اسكتوا اسكتوا وإنا فاستسقى فأتاه دىقان بإناء من فضة قال فػرم نا قال فػلما كان بػعد ذلك قال أتدرون ل رميت بو ثػنا قال فسكتػ ف إن سألناه ل يد
فذكر النب صلى اللو عليو وسلم قال ل تشربوا وجهو قال قػلنا ل قال إن كنت نػهيتو قال ىب ول ف الفضة ول تػلبسوا الرير ول الد ىب قال معاذ ل تشربوا ف الذ يباج ف آنية الذ
نػيا ولكم ف الخرة فإنػهما لم ف الد
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Adi dari
Ibnu 'Aun dari Mujahid dari Ibnu Abi Laila berkata; telah bercerita kepada
kami Ibnu 'Aun dari Mujahid dari 'Abdur Rahman bin Abu Laila berkata;
Aku pergi bersama Hudzaifah bin Al Yaman menuju kerumunan ini, ia
meminta air kemudian ia diberi bejana perak berisi air penuh lalu ia
melemparkannya di wajahnya, kami berkata; Diamlah kalian, diamlah
kalian, bila kita tanyakan padanya ia tidak akan menceritakannya kepada
kami. Kami pun diam. Setelah itu ia Hudzaifah bin Al Yaman berkata;
Tahukah kalian kenapa aku melemparkannya di wajahnya? Kami
menjawab: Tidak. Berkata Hudzaifah bin Al Yaman: Aku dulu pernah
20
Lidwa Pustaka Software. Jika waktu shalat telah masuk sementara makan malam juga
sudah siap. Abu Daud:3265
14
melarangnya. Lalu ia menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa
salam bersabda: "Janganlah kalian minum di bejana emas." Berkata
Mu'adz: Janganlah kalian minum dengan wadah emas, perak, jangan
memakai sutera tebal dan sutera tipis karena keduanya itu bagi mereka
(orang kafir) di dunia dan untuk kalian diakhirat.21
e. Menggunakan tiga jari ketika makan Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari
tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan selesai makan. Ada
hadis yang menganjurkan:
ثػنا ىشام عن عبد الرحن بن سع ثػنا أب حد ثػنا ممد بن عبد اللو بن ني حد د أن و حدثػهم أن عبد الرحن بن كعب بن مالك أو عبد اللو بن كعب أخبػره عن أبيو كعب أنو حدثػناه أبو رسول اللو صلى اللو عليو وسلم كان يأكل بثلث أصابع فإذا فػرغ لعقها و حدثػنا ىشام عن عبد الرحن بن سعد أن عبد الرحن بن كعب ثػنا ابن ني حد بن كريب حد
ثاه أو أحدها عن أبيو كعب بن مالك عن النب صل ى اللو مالك وعبد اللو بن كعب حد عليو وسلم بثلو
Sa'd bahwa Abdurrahman bin Ka'b bin Malik atau 'Abdullah bin
Ka'ab Telah mengabarkan kepadanya dari Bapaknya yaitu Ka'b; dia telah
menceritakan kepada mereka, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam makan dengan tiga jari. Apabila telah selesai makan, beliau
menjilatinya. Dan Telah menceritakannya pula kepada kami Abu Kuraib
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan
kepada kami Hisyam dari 'Abdurrahman bin Sa'd bahwa 'Abdurrahman
bin Ka'ab bin Malik dan 'Abdullah bin Ka'ab; Telah menceritakan
kepadanya, -atau salah seorang dari mereka-, dari Bapaknya yaitu Ka'ab
bin Malik, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -dengan Hadits yang
serupa.22
f. Menyantap makanan yang masih panas atau sangat dingin
Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih
sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.
Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan
berkah, sesuai hadis Nabi yang berbunyi:
21
Lidwa Pustaka Software. Hadits Hudzaifah bin Yaman dari Nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam. Ahmad:22275. 22
Lidwa Pustaka Software. Sunahnya menjilat jari dan piring. Muslim: 3791.
15
ثػنا ابن وىب عن قػرة بن عبد الرحن ع مشقي حد ثػنا عبد الرحن بن إبػراىيم الد ن حدا كانت إذا أتيت بثريد أمرت بو فػغطي حت الزىري عن عروة عن أساء بنت أب بكر أنػه
عت رسول اللو صلى اللو عليو وسلم يػقول ىو أعظم يذىب فػورة دخانو وتػقول إن س للبػركة
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ibrahim Ad
Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Qurrah bin
Abdurrahman dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Asma` binti Abu Bakr
bahwa jika ia diberi Tsarid, maka ia memerintahkan supaya ditutup hingga
panas dan asapnya hilang, dia berkata; "Sesungguhnya aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hal itu lebih besar keberkahannya.
23
2. Larangan
Hal yang tidak diperbolehkan dalam adab makan yang dilakukan
anak-anak sering tidak disadari oleh orang tua maupun guru, hal ini dapat
berdampak buruk terhadap anak-anak. Sehingga anak-anak tidak terlalu
menghiraukan tentang pelanggaran etika makan yang mereka lakukan.
Menurut M. Danusiri (2014) terdapat beberapa hal yang tidak diperbolehkan
yang sering dilakukan oleh anakanak, sebagai berikut 24
:
a. Makan sambil berdiri
Makan sambil berdiri dapat mengakibatkan keburukan bagi
kesehatan,ketika makan dengan berdiri semua syaraf dalam keadaan
tegang. Keseimbangan pusat saraf sedang bekerja keras agar mampu
mempertahankan semua otot pada tubuhnya. Sebaliknya dalam posisi
duduk, saraf dalam keadaan tenang dan rileks sehingga sistem
pencernaan dalam keadaan siap menerima makanan dan minuman.
Dampak buruk lainnya yaitu ketika makanan masuk ke kerongkongan
dan berlanjut kepada sistem pencernaan, didalamnya terdapat
sfringer, yaitu suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka
dan menutup. Air yang diminum akan disalurkan pada pos-pos
penyaringan di ginjal. Filter penyaring ini terbuka di saat peminum
23
Lidwa Pustaka Software. Larangan menyantap makanan panas. Ad darimi:1958 24 24
Widya Marta Kismawati, „‟ Pelaksanaa Pendidikan Etika Makan Pada Kelas B1 dan
B2 di TK Aisyah Bustanul Athfal Karangmalang‟‟, Skripsi dalam http://eprints.uny.ac.id.skripsi.pdf,
diakses 29 Juni 2019, 20-21.
16
duduk dan tertutup di saat ia berdiri. Ketika filter dalam posisi
tertutup, air yang dikonsumsi sambil berdiri langsung masuk hingga
ke kantong kemih tanpa proses penyaringan. Akibatnya terjadi
pengendapan di saluran ureter. Bila hal itu terus terjadi, bisa
mengakibatkan gangguan pada ginjal.25
b. Makan menggunakan tangan kiri
Ada hadis yang memerintahkan untuk makan dan minum
dengan tangan kanannya serta terlarang makan atau minum dengan
tangan kiri. Sebab cara makan yang demikian makan dan minum
dengan tangan kiri termasuk perbuatan syaitan, karena dialah yang
makan dan minum dengan tangan kiri juga karena tangan kiri kotor
juga tangan yang dianggap tidak baik sehingga tangan kiri tidak pan
tas digunakan untuk sesuatu yang berharga dan bernilai.
c. Menyisakan atau tidak menghabiskan makanan
Menyisakan makanan sama saja dengan membuat makanan
menjadi mubadzir. Dalam setiap makanan mengandung berkah dan
kita tidak tahu di bagian mana terdapat berkah tersebut. Makanan sisa
juga bisa menyebabkan sampah, sampah itu bisa menjadi habitat
mikroba dan bakteri. Mikroba dan bakteri dapat menghasilkan zat
racun dan menyebabkan bau busuk yang dapat mencemari
lingkungan. Jangan diantara kita menyisakan makanan seperti itu,
sebutir nasi yang tersisa dipiring pun, kita dianjurkan untuk
menghabiskan termasuk yang melekat pada jari bukan hanya itu
makanan yang jatuh juga diperintahkan untuk dimakan dengan
membersihkannya dari kotoran terlebih dahulu, jangan heran jika
kebanyakan orang muslim bertindak mubazir setiap kali makan
menumpuk banyak makanan lalu menyia-nyiakannya begitu saja.
d. Makan sambil berbicara
Ketika makan hendaklah tidak berbicara secara belebihan hal ini
dapat menyebabkan tersedak. Pada saat seseorang tersedak justru akan
mengganggu ketika makan, menjadi tidak nyaman dengan
makanannya dan orang-orang disekitarnya. Dalam Islam, berbicara
dan ngbrol pada saat makan tidak dilarang bahkan termasuk perkara
yang dianjurkan. Biasanya, ketika makan bersama dengan orang lain
dan disertai dengan ngbrol satu sama lain, akan lebih mendatangkan
rasa akrab dan kedekatan satu sama lain.26
B. Makan dan Minum dalam Tradisi Masyarakat Muslim
Adat atau tradisi biasanya diartikan suatu ketentuan yang berlaku
dalam masyarakat tertentu, dalam hal makan dan minum ini banyak tradisi
25
9 Bahaya Makan Sambil Berdiri, dalam https://doktersehat.com, diakses 26 agustus 2019. 26
Moh. Juriyanto .”Hukum Makan Sambil Bicara” . dalam
https://bincangsyariah.com>kalam, diakses 27 Agustus 2019.
17
yang tetap dipertahankan secara turun temurun dari nenek moyang hingga ke
anak cucu pada suatu masyarakat. Demikian juga yang terjadi sampai saat ini
adanya tradisi kenduri arwah (makan minum bersama masyarakat setelah
hari kematian sekaligus mendoakan, tradisi nyadran (rangkaian budaya yang
berupa pembersihan makam leluluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa
kenduri selametan di makam leluhur) nyadran bisa disebut juga modifikasi
para wali ketika mem perkenalkan agama Islam di Pulau Jawa.27
Tradisi
makan ketupat saat lebaran tradisi lisan yang hidup di masyarakat sampai
saat ini, mengibungan tradisi makan bareng muslim Bali tradisi itu
dilestarikan hingga saat ini dan menjadi araksi budaya setiap tahun diadakan
pada waktu bulan Ramadhan dan menghatamkan Al-Quran dan dilanjutkan
makan bersama setelah sholat Maghrib.
Masih banyak lagi tradisi makan masyarakat muslim yang sampai saat
ini terus berkembang diantaranya tradisi saparan dalam budaya masyarakat
Jawa di Lumajang yakni sebagai bentuk syukur desa supaya mendapatkan
keberkahan, kebahagiaan, dan kelimpahan rezeki bagi warga dan itu
dilaksanakan pada bulan Safar.28
Informan tidak begitu mengetahui secara
persis tentang hadis yang dimaksudkan, informan lebih percaya terhadap
peneliti yang dianggap lebih cakap dalam mempelajari hadis itu sehingga di
sini penulis melakukan pencarian yang berkaitan dengan hadis pembiasaan
adab makan karena penelitian living hadis bagian dari penelitian fenomologi
dalam tradisi masyarakat. Masyarakat sebenarnya sudah membiasakan
makan menggunakan tangan kanan, makan dengan duduk, tidak
menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak, namun masyarakat
sendiri banyak yang tidak mengetahui persis dasar dari perilaku-perilakunya
sehingga ketika ditanya tentang masalah itu maasyarakat justru
mengembalikan asumsi itu kepada peneliti lebih mengetahui terhadap
masalah ini juga hadisnya.
C. Hadis Nabawiyah tentang Adab Makan dan Minum 1. Makan dari sesuatu yang halal
ثن أبو كري ثػنا فضيل بن مرزوق حدثن و حد ثػنا أبو أسامة حد ب ممد بن العلء حدعدي بن ثابت عن أب حازم عن أب ىريػرة قال قال رسول اللو صلى اللو عليو وسلم
27 Khusnul Khotimah, „‟Makalah Tradisi Nyadran‟‟, dalam https://www.academia.edu.pdf,
diakses 16 September 2019. 28
Tutuk Ningsih, ‘’Tradisi Saparan Dalam Budaya Masyarakat Jawa di Lumajang’‟, dalam
http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id.pdf, Jurnal Kajian Islam dan Budaya, No 1, Vol 17, (15 Juli
2019), 19.
18
و طيب ل يػقبل إل طيبا وإن اللو أمر المؤمنين با أمر بو المرسلين فػقال أيػها الناس إن الل ها } يا أيػها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالا إن با تػعملون عليم { وقال } يا أيػ
ن آمنوا كلوا من طيبات ما رزقػناكم { ث ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبػر يد الذيرام يديو إل السماء يا رب يا رب ومطعمو حرام ومشربو حرام وملبسو حرام وغذي بال
ن يستجاب لذلك فأ
Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al
Ala` Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan
kepada kami Fudlail bin Marzuq telah menceritakan kepadaku Adi bin
Tsabit dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan
yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada
orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul.
Firman-Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik
(halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.' Dan Allah juga berfirman: 'Wahai orang-orang
yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan
kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.'" Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang
telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga
rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke
langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal,
makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram,
pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang
haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya.29
2. Mencuci tangan sebelum makan
ثػنا يونس بن يزيد عن ابن ثػنا عامر بن صالح قال حد شهاب عن أب سلمة عن حدوضوءه عائشة أن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم كان إذا أراد أن يػنام وىو جنب يػتػوضأ
ب للصلة وإذا أراد أن يأكل أو يشرب غسل يده ث أكل وشر
Telah menceritakan kepada kami Amir bin Shalih berkata; Telah
menceritakan kepada kami Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Abu
Salamah dari Aisyah, apabila Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam
29 Lidwa Pustaka Software. Menerima sedekah dari usaha yang baik. Muslim:1686
19
ingin tidur sementara beliau junub, maka beliau berwudhu seperti wudhu
untuk shalat. Adapun apabila beliau ingin makan atau minum, beliau
mencuci tangannya baru kemudian makan.30
3. Membaca Basmalah, memakai tangan kanan dan mengambil yang paling
dekat.
ع وىب بن حد ثػنا علي بن عبد اللو أخبػرنا سفيان قال الوليد بن كثي أخبػرن أنو سع عمر بن أب سلمة يػقول كنت غلما ف حجر رسول اللو صلى اللو عليو كيسان أنو س
لم وكانت يدي تطيش ف الصحفة فػقال ل رسول اللو صلى اللو عليو وسلم يا غلم وس سم اللو وكل بيمينك وكل ما يليك فما زالت تلك طعمت بػعد
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah
mengabarkan kepada kami Sufyan ia berkata; Al Walid bin Katsir Telah
mengabarkan kepadaku, bahwa ia mendengar Wahb bin Kaisan bahwa ia
mendengar Umar bin Abu Salamah berkata; Waktu aku masih kecil dan
berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tanganku
bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Wahai Ghulam, bacalah Bismilillah, makanlah
dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu."
Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu.31
4. Makan dari yang pinggir
ثػنا عمر بن عبػيد عن عطاء بن السائب قال دعينا إل طعام وفينا سعيد بن جبػي حدل ابن عباس فػلما وضع الطعام قال سعيد كلكم بػلغو ما قيل ف الطعام قال ومقسم مو
ثن ابن عباس قال قال رسول مقسم حدث يا أبا عبد اللو من ل يكن يسمع فػقال حدليو وسلم إذا وضع الطعام فل تأكلوا من وسطو فإن البػركة تػنزل وسطو اللو صلى اللو ع
وكلوا من حافػتػيو أو حافػتػيػها
Telah menceritakan kepada kami Umar bin Ubaid dari 'Atha` bin
As Sa`ib ia berkata; Kami diundang untuk jamuan makan, ada bersama
kami Sa'id bin Jubair dan Miqsam mantan budak Ibnu Abbas, ketika
makanan telah dihidangkan Sa'id berkata; Apakah telah sampai pada
kalian apa yang dikatakan mengenai makanan? Miqsam berkata;
30
Ibid., Lanjutan Musnad yang lalu. Ahmad:25179. 31 Lidwa Pustaka Software. Membaca basmalah sebelum makan. Bukhari:4957.
20
Sampaikan wahai Abu Abdullah, di antara kami ada yang belum
mendengar. Lalu ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abbas ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila telah
dihidangkan makanan, maka janganlah kalian makan dari tengahnya,
karena barakah turun di tengahnya, dan makanlah dari pinggir-
pinggirnya.32
5. Makan dan Minum jangan sambil berdiri
ثػنا سعيد عن ثػنا عبد العلى حد ثػنا ممد بن المثػن حد قػتادة عن أنس عن النب حد ذا صلى اللو عليو وسلم أنو نػهى أن يشرب الرجل قائما قال قػتادة فػقلنا فالكل فػقال
ثػناه قػتػيبة بن سعيد وأبو بكر بن أب ثػنا وكيع عن أشر أو أخبث و حد شيبة قال حد ة ىشام عن قػتادة عن أنس عن النب صلى اللو عليو وسلم بثلو ول يذكر قػول قػتاد
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna;
Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la; Telah menceritakan kepada
kami Sa'id dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qatadah berkata;
'Maka kami tanyakan, bagaimana dengan makan? ' Anas menjawab:
'Apalagi makan, itu lebih buruk, atau lebih jelek.' Dan telah
mengabarkannya pula Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam
dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan
Hadits yang serupa, namun dia tidak menyebutkan ucapan Qatadah.33
ثػنا عمر بن حزة أخ ثػنا مروان يػعن الفزاري حد ثن عبد البار بن العلء حد بو بػرن أ حدع أبا ىريػرة يػقول قال رسول اللو صلى اللو عليو وسلم ل ي شربن أحد غطفان المري أنو س
منكم قائما فمن نسي فػليستقئ
Telah menceritakan kepadaku 'Abdul Jabbar bin Al 'Alaa`; Telah
menceritakan kepada kami Marwan yaitu Al Fazari; Telah menceritakan
kepada kami 'Umar bin Hamzah; Telah mengabarkan kepadaku Abu
Ghathafan Al Murri bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah sekali-kali
32
Lidwa Pustaka Software. Awal Musnad Abdullah bin Al 'Abbas. Ahmad:3261. 33
Ibid., Makruhnya minum sambil berdiri. Muslim:3772.
21
salah seorang diantara kalian minum sambil berdiri, apabila dia lupa maka
muntahkanlah.34
6. Makan dengan tiga jari dan menjilatinya
ثػنا يي بن يي أخبػرنا أ بو معاوية عن ىشام بن عروة عن عبد الرحن بن سعد عن حدبع ابن كعب بن مالك عن أبيو قال كان رسول اللو صلى اللو عليو وسلم يأكل بثلث أصا
ويػلعق يده قػبل أن يسحها
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah
mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah dari
'Abdurrahman bin Sa'd dari Ibnu Ka'b bin Malik dari Bapaknya ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan dengan tiga jari, dan beliau
menjilatinya sebelum mencuci tangannya.
ثػنا ىشام عن عبد الرحن بن سع ثػنا أب حد ثػنا ممد بن عبد اللو بن ني حد د أن و حدكعب أخبػره عن أبيو كعب أنو حدثػهم أن عبد الرحن بن كعب بن مالك أو عبد اللو بن
ثػناه أ بو رسول اللو صلى اللو عليو وسلم كان يأكل بثلث أصابع فإذا فػرغ لعقها و حدثػنا ىشام عن ع ثػنا ابن ني حد بد الرحن بن سعد أن عبد الرحن بن كعب بن كريب حد
ثاه أو أحدها عن أبيو كعب بن مالك عن النب صلى الل و مالك وعبد اللو بن كعب حد عليو وسلم بثلو
Sa'd bahwa Abdurrahman bin Ka'b bin Malik atau 'Abdullah bin
Ka'ab Telah mengabarkan kepadanya dari Bapaknya yaitu Ka'b; dia telah
menceritakan kepada mereka, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam makan dengan tiga jari. Apabila telah selesai makan, beliau
menjilatinya. Dan Telah menceritakannya pula kepada kami Abu Kuraib
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan
kepada kami Hisyam dari 'Abdurrahman bin Sa'd bahwa 'Abdurrahman
bin Ka'ab bin Malik dan 'Abdullah bin Ka'ab; Telah menceritakan
kepadanya, atau salah seorang dari mereka-, dari Bapaknya yaitu Ka'ab
bin Malik, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -dengan Hadits yang
serupa.35
7. Berkumpul ketika makan tidak sendiri-sendiri
34
Lidwa Pustaka Software. Makruhnya minum sambil berdiri. Muslim:3775. 35
Lidwa Pustaka Software. Sunahnya menjilat jari dan piring. Muslim:3791.
22
ثػنا الوليد بن مسلم عن وحشي بن حرب عن أبيو عن ثػنا يزيد بن عبد ربو قال حد حده أن رجل قال للنب صلى اللو عليو وسلم إنا نأ كل وما نشبع قال فػلعلكم تأكلون جد
مفتقين اجتمعوا على طعامكم واذكروا اسم اللو تػعال عليو يػبار لكم فيو
Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abdurobbih berkata;
telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Wahsy bin
Harb dari bapaknya dari kakeknya ada seorang laki-laki berkata kepada
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, kami makan, tapi tidak merasakan
kenyang. (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Mungkin
kalian makan dengan berpencar-pencar, maka berkumpullah ketika
makan, dan sebutlah nama Allah Ta'ala, semoga kalian akan diberi berkah
di dalamnya.36
8. Berhenti sebelum kenyang
ثػنا يي ثػنا عبد العزيز بن عبد اللو القرشي حد ثػنا ممد بن حيد الرازي حد البكاء عن حدأ رجل عند النب صلى اللو عليو وسلم فػقال كف ع نا جشاء فإن ابن عمر قال تش
نػيا أطولم جوعا يػوم القيامة قال أبو عيسى ىذا حديث حسن غريب أكثػرىم شبػعا ف الدفة من ىذا الوجو وف الباب عن أب جحيػ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Humaid Ar Rozi
telah bercerita kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah Al Qurasyi telah
bercerita kepada kami Yahya Al Bakka' dari Ibnu Umar berkata: Ada
seorang lelaki bersendawa di sisi Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam,
kemudian Nabi bersabda: "Hentikan sendawamu dari kami karena
sesungguhnya kebanyakan orang yang kekenyangan di dunia kelak pada
hari kiamat adalah orang yang paling lama merasakan kelaparan." Abu Isa
berkata: Hadits ini hasan gharib dari jalur sanad ini, dan dalam bab ini ada
hadits dari Abu Juhaifah.37
ثػنا قػتػيبة بن سعيد وتػقاربا ف ا ثػنا يي بن يي أخبػرنا الليث بن سعد ح و حد للفظ و حدثػنا ليث عن سعيد بن أب سعيد المقبي عن عياض بن عبد اللو بن سعد أنو سع قال حد
36
Lidwa Pustaka Software. Hadits Wahsyi Al Habsyi d;ari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.
Ahmad:15498. 37 Ibid., Sifat qiamat, penggugah hati dan wara. Tirmidzi:2402.
23
للو أبا سعيد الدري يػقول قام رسول اللو صلى اللو عليو وسلم فخطب الناس فػقال ل وانػيا فػقال رجل يا رسول اللو ما أخشى عليكم أيػها الناس إل ما يرج اللو لكم من زىرة الد
ال أيأت اليػر بالشر فصمت رسول اللو صلى اللو عليو وسلم ساعة ث قال كيف قػلت ق ليػر بالشر فػقال لو رسول اللو صلى اللو عليو وسلم إن اليػر ل قػلت يا رسول اللو أيأت ا
ضر أكلت يأت إل بي أو خيػر ىو إن كل ما يػنبت الربيع يػقتل حبطا أو يلم إل آكلة ال امتلت خاصرتاىا استػقبػلت الشمس ثػلطت أو بالت ث اجتػرت فػعادت فأكلت حت إذا
كل ول فمن يأخذ مال بقو يػبار لو فيو ومن يأخذ مال بغي حقو فمثػلو كمثل الذي يأ يشبع
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah
mengkabarkan kepada kami Al Laits bin Sa'd -dalam jalur lain- telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan kedua jalur tersebut
sama dalam lafadznya, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Laits
dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqbury dari 'Iyadh bin Abdillah bin Sa'ad,
bahwa ia mendengar Abu Sa'id Al Khudhri berkata: Suatu ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri dan menyampaikan
khutbah di depan manusia. Beliau berkata: Tidak, Demi Allah, tidak ada
sesuatu yang lebih aku khawatirkan menimpa kalian selain daripada
kenikmatan dunia yang Allah lapangkan untuk kalian. Seorang sahabat
bertanya: Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apakah harta
yang didapat dari jalan yang baik juga bisa mendatangkan keburukan?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdiam sesa'at, lalu beliau berkata:
Apa yang engkau tanyakan? Dia berkata: akupun mengulangi
pertanyaanku; Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apakah harta
yang didapat dari jalan yang baik juga bisa mendatangkan keburukan?
Beliau menjawab: Sesungguhnya kebaikan yang hakiki hanya akan
membuahkan kebaikan, apapun kebaikan tersebut. Sesungguhnya semua
tanaman yang tumbuh di musim semi hanya akan membinasakan hewan-
hewan yang rakus yang melahap semua jenis tumbuhan atau minimal akan
membuatnya sekarat, kecuali hewan yang hanya memakan sayur-sayuran
saja. Ia makan, lalu jika kedua sisi perutnya telah penuh dengan makanan
iapun menghadap matahari untuk buang air besar dan kecil, kemudian ia
kembali mengunyah makanan lagi dan menelannya. Maka barangsiapa
yang mengambil harta yang menjadi haknya maka akan diberikan
keberkahan kepadanya, Dan barangsiapa yang mengambil harta yang
24
bukan menjadi haknya maka ia adalah seperti hewan yang selalu makan
dan tidak pernah merasa kenyang.38
9. Jangan makan dan minum menggunakan bahan emas, perak dan bejana
ثػنا ممد بن أب عدي عن ابن ثػنا ابن عون حد عون عن ماىد عن ابن أب ليػلى قال حدعن ماىد عن عبد الرحن بن أب ليػلى قال خرجت مع حذيػفة إل بػعض ىذا السواد
ال فػرماه بو ف وجهو قال قػلنا اسكتوا اسكتوا وإنا فاستسقى فأتاه دىقان بإناء من فضة ق نا قال فػلما كان بػعد ذلك قال أتدرون ل رميت بو ثػنا قال فسكتػ ف إن سألناه ل يد
تو قال فذكر النب صلى اللو عليو وسلم قال ل تشربوا وجهو قال قػلنا ل قال إن كنت نػهي ىب ول ف الفضة ول تػلبسوا الرير ول الد ىب قال معاذ ل تشربوا ف الذ يباج ف آنية الذ
نػيا و لكم ف الخرة فإنػهما لم ف الد
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Adi dari
Ibnu 'Aun dari Mujahid dari Ibnu Abi Laila berkata; telah bercerita kepada
kami Ibnu 'Aun dari Mujahid dari 'Abdur Rahman bin Abu Laila berkata;
Aku pergi bersama Hudzaifah bin Al Yaman menuju kerumunan ini, ia
meminta air kemudian ia diberi bejana perak berisi air penuh lalu ia
melemparkannya di wajahnya, kami berkata; Diamlah kalian, diamlah
kalian, bila kita tanyakan padanya ia tidak akan menceritakannya kepada
kami. Kami pun diam. Setelah itu ia Hudzaifah bin Al Yaman berkata;
Tahukah kalian kenapa aku melemparkannya di wajahnya? Kami
menjawab: Tidak. Berkata Hudzaifah bin Al Yaman: Aku dulu pernah
melarangnya. Lalu ia menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa
salam bersabda: "Janganlah kalian minum di bejana emas." Berkata
Mu'adz: Janganlah kalian minum dengan wadah emas, perak, jangan
memakai sutera tebal dan sutera tipis karena keduanya itu bagi mereka
(orang kafir) di dunia dan untuk kalian diakhirat.39
10. Tidak mencela makanan
ثػنا أبو بكر بن أب شيبة وأبو كريب وممد بن المثػن وعمرو الناقد واللفظ ل ب كريب حدثػنا العمش عن أب يي مول آل جعدة عن أب ىريػرة ق ال ما قالوا أخبػرنا أبو معاوية حد
رأيت رسول اللو صلى اللو عليو وسلم عاب طعاما قط كان إذا اشتػهاه أكلو وإن ل
38 Lidwa Pustaka Software. Di antara keindahan dunia yang keluar. Muslim:1742.
39 Lidwa Pustaka Software. Hadits Hudzaifah bin Yaman dari Nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam. Ahmad:22275.
25
ثػنا أبو معاوية عن العم ثػناه أبو كريب وممد بن المثػن قال حد ش يشتهو سكت و حد عن أب حازم عن أب ىريػرة عن النب صلى اللو عليو وسلم بثلو
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu
Kuraib, Muhammad bin Al Mutsanna, 'Amru An Naqid dan lafazh ini
miliknya Abu Kuraib ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Yahya
budak milik keluarga Ja'dah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia
berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mencela suatu makanan. Apabila beliau menyukainya maka dimakannya
dan apabila beliau tidak menyukainya maka beliau diam saja." Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari
Al A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan Hadits yang serupa.40
11. Meniup dan benafas dalam bejana
نة عن عبد الكريم عن عكرمة ع ثػنا ابن عيػيػ ثػنا عبد اللو بن ممد النػفيلي حد ن ابن حدفخ فيو عباس قال نػهى رسول اللو صلى ال ناء أو يػنػ لو عليو وسلم أن يػتػنػفس ف ال
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad An
Nufaili telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari Abdul Karim
dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang bernafas dalam bejana dan meniup di dalamnya.41
12. Jika suapan jatuh
ثػنا يزيد بن زريع عن ي ثػنا سويد بن سعيد حد ونس عن السن عن معقل بن يسار قال حدنما ىو يػتػغدى إذ سقطت منو لقمة فػتػناولا فأماط ما كان فيها من أذى فأكلها فػتػ غامز بػيػ
ىاقين فقيل أصلح اللو المي إن ىؤل ىاقين يػتػغامزون من أخذ اللقمة وبػين بو الد ء الدعت من رسول اللو صلى اللو عليو وسل م يديك ىذا الطعام قال إن ل أكن لدع ما س
40 Ibid., Tidak Mencela Makanan. Muslim:3845. 41
Lidwa Pustaka Software. Meniup dan benafas dalam bejana. Abu Daud:3240.
26
سقطت لقمتو أن يأخذىا فػيميط ما كان فيها من لذه العاجم إنا كنا نأمر أحدنا إذا أذى ويأكلها ول يدعها للشيطان
Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai' dari Yunus dari Al Hasan dari Ma'qil bin
Yasar dia berkata, "Tatkala dia sedang sarapan pagi sesuap makanan jatuh
dari (tangannya), dia lalu mengambilnya seraya membersihkan kotoran
yang menempel pada makanan tersebut. Maka para pemimpin kabilah
saling berisyarat dengan matanya, lalu dikatakan kepada Ma'qil, "Semoga
Allah memberi kebaikan kepada Amir (pemimpin), para pemimpin
kabilah saling berisyarat mata karena kamu mengambil sesuap makanan
yang jatuh, padahal di depanmu banyak makanan." Ma'qil menjawab,
"Sesungguhnya aku tidak ingin meninggalkan apa yang aku dengar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena orang-orang asing ini.
Sungguh, jika ada sesuap makanan terjatuh, maka kami akan
memerintahkan untuk mengambilnya kemudian membersihkan kotoran
yang menempel pada makanan tersebut lalu memakannya, dan janganlah
meninggalkannya untuk setan.42
13. Mencuci tangan setelah makan
ثػنا سهيل بن أب صالح عن أ ثػنا زىيػر حد ثػنا أحد بن يونس حد بيو عن أب ىريػرة قال حدل قال رسول اللو صلى اللو عليو وسلم من نام وف يده غمر ول يػغسلو فأصابو شيء ف
يػلومن إل نػفسو
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Suhail
bin Abu Shalih dari Ayahnya dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa tidur dan di tangannya
terdapat lemak daging yang belum ia bersihkan kemudian mengenai
sesuatu, maka janganlah ia mencela kecuali kepada dirinya sendiri.43
14. Doa setelah makan
42
Lidwa Pustaka Software. Jika suapan jatuh. Ibnu Majah:3269.
43 Ibid., Mencuci tangan setelah makan. Abu Daud:3354.
27
ثػنا سفيان عن ثػور عن خالد بن معدان عن أب أ ثػنا أبو نػعيم حد مامة أن النب صلى حدكفي ول اللو عليو وسلم كان إذا رفع مائدتو قال المد للو كثيا طيبا مباركا فيو غيػر م
مودع ول مستػغن عنو رب
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Tsaur dari Khalid dari Abu
Umamah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika mengangkat
lambungnya (selesai makan), beliau membaca: 'ALHAMDULILLAHI
KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI GHAIRA
MAKFIYIN WA LAA MUWADDA'IN WA LAA MUSTAGHNAN
'ANHU RABBANAA (Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak,
yang baik dan yang mengandung keberkahan di dalamnya, bukan pujian
yang tidak dianggap dan tidak dibutuhkan oleh Tuhan).44
44
Lidwa Pustaka Sotware. Doa setelah makan. Bukhari:5037.
28
BAB III
PEMBIASAAN ADAB MAKAN DAN MINUM DI SD PTQ AN NIDA
SALATIGA
A. Profil SD PTQ An Nida Salatiga
1. Sejarah
Lembaga Pendidikan Islam di mana pun berada selalu berupaya untuk
berbenah dan mengembangkan program maupun kelembagaan. Perubahan
tersebut diharapkan dapat memberikan pencerahan dan warna baru yang dapat
memberikan kontribusi bagi masyarakat luas. Berbekal dengan semangat
untuk men-syiar-kan Islam dan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil
‘alamin serta mencetak genarasi muda yang qurani, terampil, dan mandiri.
Semangat perubahan ini menjadi penting untuk menjadi spirit gerakan
dakwah dan lembaga Islam di manapun berada. Mengingat masih banyaknya
stigma negatif terhadap pendidikan Islam khususnya di pesantren. Untuk
menjawab kehawatiran, ketakutan, kegelisahan dan kecurigaan sebagian
masyarakat, maka diperlukan sebuah upaya komunikasi yang komprehensif
dan menjawab masalah tersebut dengan tindakan nyata. Salah satu upaya
untuk menjawab kegamangan tersebut adalah dengan melahirkan sistem dan
branding kelembagaan yang integratif, komunikatif dan solutif.
Pondok Pesantren Annida yang berdiri sejak 1 Juni 1979 ini telah
mengukir sejarah keemasannya tersendiri. Tidak heran di masa dekade
tertentu ketika kita bicara tentang pondok pesantren di Kota Salatiga, maka
kita sedang membicarakan Pondok Pesantren Annida. Ponpes yang
diprakarsai oleh KH. Ali As‟ad (alm) dan para kyai-kyai (alumni ma‟ahid
Kudus) ini telah melahirkan banyak alumni dari lintas generasi yang telah
tersebar di berbagai pelosok tanah air. Berbekal semangat untuk mengalirkan
sumber kehidupan (agama) di kota Salatiga, KH. Ali As‟ad (Alm) dengan
dana pribadi dan bantuan para dermawan, mendirikan Ponpes Annida.
Berlandaskan sekilas histori tersebut, maka perlu diupayakan agar
keadaan Ponpes Annida yang sedang mengalami fase transisi ini dapat di-up
grade kembali menjadi sebuah lembaga yang jauh lebih baik dan menjadi
inspirasi banyak orang. Dengan dukungan berbagai pihak, baik pengurus
yayasan, alumni dan masyarakat yang peduli dengan Ponpes Annida, maka
pada tanggal 01 Februari 2013 di sepakati tentang pembenahan struktur
kelembagaan dan pendirian embrio Sekolah Dasar Plus Tahfizhul Quran
(PTQ) Annida Salatiga dengan branding Qurani – Terampil – Mandiri
dan motto “ Building Future Quranic Generation”.
Sekolah Dasar Plus Tahfizhul Quran yang disingkat (SD PTQ) Annida
Salatiga ini didesain dengan sistem Fullday school dengan kurikulum semi
29
pesantren. Model ini diadaptasi dari beberapa lembaga sekolah dasar atau
madrasah ibtidaiyah yang berbasis Al-Quran (tahfizhul Quran) dari berbagai
daerah. Diharapkan dengan berdirinya sekolah tersebut dapat memberikan
tambahan pilihan masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan yang unik,
memiliki nilai plus dan berbasis Al Quran bagi anak mereka. Di samping
tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan kebesaran dan khittoh Ponpes
Annidasebagai pengalir sumber kehidupan (agama) sebagaimana spirit yang
dibawa oleh KH. Ali As‟ad (Alm). Adapun apa dan bagaimana SD PTQ
Annida, sebagaimana deskripsi berikut.
2. VISI-MISI
Visi Melahirkan hafizh-hafizhah Al-Qur‟an yang berprestasi, berkarakter,
berwawasan kebangsaan, dan berkepribadian Qur‟ani Terampil Mandiri.
Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan yang berbasis tahfizhul Quran dengan target 10
juz
b. Menyelenggarakan pendidikan yang mampu mengembangkan potensi dan
prestasi anak didik dalam berbagai bidang bakat dan minat
c. Menyelenggarakan pendidikan yang menanamkan dan mengintegrasikan
nilai-nilai karakter pada setiap unsur pendidikan
d. Menyelenggarakan pendidikan yang bersendikan nilai-nilai Islam, pancasila,
dan berwawasan kebangsaan
e. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan output kepribadian siswa
yang qur‟ani, terampil, dan mandiri.
3. Struktur Organisasi dan Manajemennya
a. Staf pengajar SD PTQ Annida berlatar pendidikan S1 dari
perguruan tinggi agama maupun perguruan tinggi umum yang
memiliki kapasitas pendidikan yang professional dan amanah.
b. Untuk pengampu pesantren didukung oleh asatidz/kyai yang
berlatar belakang pesantren dan hafizh Al Quran.
Berikut daftar staf pengajar di SD Plus Tahfizhul Qur‟an Annida Salatiga
No Nama Guru Jabatan
1 Ahmad Fikri Sabiq, S.Pd.I Kepala Sekolah
2 Kholisotul Umami, S.Pd.I Guru Kelas
3 Lynda Fitri Ariyanti, S.Pd Guru Kelas
30
4 Rifa‟atul Muna, S.Pd Guru Kelas
5 Fidyatur Rochmah, S.Pd Guru Kelas
6 Khikmatul Latifah, S.Pd Guru Kelas
7 Nur Khayati, S.Pd Guru Kelas
8 Nur Kasanah,S.Pd.I Guru Kelas
9 Iko Rizki Amaliyah, S.Pd Guru Kelas
10 Afif Trisidha Sari, S.Pd Guru Kelas
11 Bakhiti Niska, S.Pd Guru Kelas
12 Rodliyana Ulfa, S.Pd. Guru Kelas
13 Anik Yuliyanti, S.Pd Guru Kelas
14 Mustakimah, S.Pd Guru Tahfizh
15 Puji Tri Utami, S.Pd Guru Tahfizh
16 Restu Wijayanti, S.Pd Guru Tahfizh
17 Nur Afandi Guru Tahfizh
18 Nur Istiqomah, S.Pd Guru Tahfizh
19 Siti Rahmahwati, S.Pd Guru Tahfizh
20 Zahrotul Fuadah, S.Pd Guru Tahfizh
21 Muhammad Arif Fadhlurrohman, S.Pd Guru Tahfizh
22 Muhammad Khoirudin, S.Ag Guru Tahfizh
23 Ernawati, S.Pd Guru Tahfizh
24 Aminatul Waqi‟ah, Al-Hafizh Guru Tahfizh
25 Achmad Annas Sukmono, Al-Hafizh Guru Tahfizh
26 Nur Hasanah, S.Pd.I Guru Mapel PAI
27 Fariul Ibnu Huda, SE.Sy Guru Mapel PJOK
28 Muhammad Sulkhan Habibi, S.Pd.I Guru Mapel B. Inggris
31
4. KURIKULUM
Kurikulum SD PTQ Annida mengembangkan dan menerapkan
Kurikulum 2013 Plus (diperkaya dengan kurikulum pesantren).
1. Mata pelajaran yang diajarkan adalah:
a. PendidikanAgama Islam
b. Bahasa Indonesia
c. Matematika
d. Ilmu Pengetahuan Alam
e. lmu Pengetahuan Sosial
f. Pendidikan Kewarganegaraan
g. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
h. SeniBudaya & Ketrampilan
2. Mata pelajaran yang dikembangkan untuk SD PTQ Annida adalah:
a. Bahasa Inggris
b. Bahasa Arab
Mapel tersebut untuk pelajaran tersebut berdurasi 3 jam pelajaran tiap
minggu yang digunakan untuk memperkaya dan menambahkan pemahaman
dan pembiasaan.
Kurikulum Muatan Lembaga yang dikembangkan secara profesional
oleh SD PTQ Annida Salatiga, mencakup:
3. Materi Pembinaan Komitmen Keislaman
a. Penanaman Aqidah Pagi (PAP)
1) dilaksanakanpada setiap hari baik di awal-akhir pembelajaran
2) materi yang diberikan berupa kajian hadits atau ayat Al Qur‟an
sederhana terkait dengan kehidupan sehari-hari
3) materi disampaikan secara klasikal atau kelompok diluar kelas
(Hall/lapangan)
a. Pembelajaran Al-Qur‟an
1) setiap hari siswa belajar Al-Qur‟an (Every Daywith Al
Qur’an) menggunakan metode Annida;
2) siswa dibiasakan membaca/menghafal surat-surat pendek
setiap pagi (sehabis shalat dhuha) dan sebelum pulang
sekolah;
3) pembelajaran dilaksanakan secara kelompok yang terdiri dari
5-10 siswa setiap (siswa dikelompokkan berdasarkan
29 Misbahu Rochmat, S.Pd Guru Mapel B. Arab
32
placement test) dengan dibimbing oleh satu guru Al Qur‟an
yang kompeten dibidangnya;
4) target pembelajaran Al Qur‟an : siswa khatam Al Qur‟an pada
kelas IV;
5) untuk mendukung pencapaian target, siswa dibekali buku
pantau pembelajaran Al Qur‟an (pembiasaan mengulang
bacaannya/mengaji di pondok/rumah) dan buku menulis huruf
Arab
6) bagi siswa yang telah fushah dan lulus pembelajaran tahsin Al
Qur‟an mulai mendapatkan bimbingan hafalan Juz 30 (Juz
Amma) dan surat pilihan lainnya;
7) pembelajaran Al-Quran diampu pengampu yang sudah
hafizh Al-Quran 30 juz; 8) untuk santri yang belum mukim pembelajaran al-Quran
dimulai pukul 13.00 – 16.00 wib;
b. Program Amal Jariyah
1) amal jariyah siswa dikumpulkan melalui wali kelas secara rutin
setiap hari Jum‟at dan seputar hari-hari besar Islam.
2) uang amal jariyah disalurkan kepada masyarakat yang berhak
menerima melalui kegiatan sosial keagamaan.
c) Program Shalat Berjama‟ah
1) pembiasaan shalat dhuha berjamaah setiap pagi (sebelum
pembelajaran dimulai).
2) bertujuan untuk membina pembiasaan wudlu dan shalat 5 waktu
berjamaah dengan bacaan dan gerakan shalat yang benar.
3) siswa wajib membawa/memiliki perlengkapan alat shalat setiap hari
yaitu mukena, sajadah,& sandal (putri) dan sarung, sajadah, kopyah
hitam, sandal (putra).
4) shalat berjamaah untuk siswa dilaksanakan secara berjamaah di
Masjid Annida.
4. Materi Pembinaan Komitmen Kebangsaan
a. Pembelajaran Bahasa Daerah
1) pembelajaran bahasa daerah ditekankan pada aspek pembiasaan
berbahasa jawa yang baik dan benar serta pengenalan budaya bangsa.
33
2) pembelajaran bahasa Jawa dilaksanakan mulai kelas I sampai dengan
kelas VI (kelas I dan II melalui pendekatan tematik).
5. Program Karya Wisata/Kunjungan Wisata
a. kunjugan wisata dilaksanakan sekali dalam satu semester dan atau satu
tahun sekali pada hari Sabtu dengan lokasi kunjungan di luar kota
Salatiga.
b. obyek kunjungan meliputi tempat wisata, cagar budaya, kantor
pemerintahan, alam terbuka, tempat umum dan lain-lain sesuai tema
pembelajaran.
6. Kegiatan Upacara Bendera
a. bertujuan untuk melatih kedisiplinan, memupuk cinta bangsa dan negara;
b. setiap siswa diwajibkan mengenakan seragam upacara yang lengkap;
c. dilaksanakan setiap hari Senin dan pada hari nasional lainnya
7. Kegiatan Pramuka (kepanduan)
a. Bertujuan melatih kedisiplinan, kreativitas dan hidup sederhana;
b. kegiatan pramuka wajib diikuti oleh siswa setelah menginjak kelas III – V
dibimbing oleh Kakak Pembina pramuka yang profesional;
c. dilaksanakan pada pada setiap hari Jumat sebelum kegiatan
ekstrakurikuler.
8. Pendidikan Karakter
a. pendidikan karakter bukanlah mata pelajaran melainkan program
pembiasaan karak terbaik yang terintegrasi dalam semua kegiatan
pembelajaran di sekolah
b. ada jam khusus pembinaan dan pembiasaan karakter setiap hari setelah
shalat dhuha.
9. Materi Pembinaan Kecendekiaan dan Pembelajaran Bahasa Inggris
a. pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan sejak kelas I – V dengan
jumlah jam sebanyak 5 JP dan kelas VI sebanyak 4 JP;
b. pembelajaran bahasa Inggris dibagi menjadi dua yaitu:pembelajaran
materi bahasa inggris (2 JP) dan pembiasaan berbahasa inggris (3JP);
c. pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan melalui kegiatanpraktis dengan
metode pembelajaran yang menyenangkan.
10. Pembinaan dan Pengembangan pengetahuan Teknologi dan Informasi (TIK)
a. pembelajaran TIK dilaksanakan mulai kelas I – VI;
34
b. materi pembelajaran adalah pengenalan komputer, microsoftoffice,
internet dan aplikasi media pembelajaraninteraktif.
11. PSL(Program for Specific Learning)
a. progam ini dilaksanakanpada kelas IV – V dalam rangka menyiapkan
siswa mahir dalam mengikuti olimpiade dan lomba mata pelajaran;
b. materi pembelajarannya meliputi Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia
masing-masing dalam satu kelas kecil dengan bimbingan seorang guru
yang kompeten.
12. SSR (Sustained Silent Reading)
a. SSR adalah program pembiasaan gemar membaca dan menulis;
b. dilaksanakanpada hari Jumat untuk kelas I – V secara serentak dalam
pembinaan wali kelas.
13. My Technology
a. bertujuan agar siswa memiliki keterampilan berpikir kritis, tanggap
terhadap masalah sekitar, dan kreatif;
b. berisi kegiatan telaah masalah sekitar, penelusuran ide kreatif, penuangan
ide kreatif berbasis ITdalam bentuk tulisan;
c. dilaksanakan pada hari Jumat dibimbing oleh wali kelas.
B. Tradisi Makan dan Minum di SD PTQ An Nida
Pada dasarnya pembiasaan adab makan yaitu ketika makan
dianjurkan tidak sambil berdiri atau jalan -jalan, mengambil makanan
yang lebih dekat (agar tidak memilih makanan baiknya makanan
disamakan semua) agar bisa mengharagai makanan yang ada, makan
sambil duduk (agar terbiasa ketika sedang bertamu atau ada acara bisa
menjadi kebiasaan) perilaku yang baik sopan ketika makan. Sejak anak
–anak mulai masuk di SD PTQ An Nida mereka ada pembiasaan yang
diajarkan rutin setiap hari ada makan bersama, disisi lain guru harus
sudah memahami tujuan diadakkannya tersebut. Ketika ada siswa makan
sambil jalan jalan guru yang melihat langsung mengingatkan agar
duduk kembali. Manfaat yang jelas untuk akhlak, karena akhlak tidak
bisa diajarkan secara sekilas, maka dengan cara dipraktikkan agar
kebiasaan dengan pelan pelan agar bisa dibudayakan itu tujuan utama.
Seperti sunah Nabi yang setelah makan menjilati jarinya disini tidak
ada dikarenakan para siswa makan menggunakan sendok (Ungkap
Fikri).45
45 Ahmad Fikri Sabiq, 15 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD
PTQ An Nida‟‟ di Kantor Kepala Sekolah SD PTQ An Nida.
35
Sebelumnmya para guru sudah merencanakan sejak berdirinya
SD PTQ An Nida Salatiga untuk mempunyai progam yang disitu kita
mencontoh hadis-hadis Rasulullah salah satunya tentang adab makan.
Disitulah adab para siswa bisa dilatih dengan baik karena kita semua
sebagai umat Rasulullah sebisa mungkin kita bisa mencontoh perilaku
Nabi yang baik. Disini para siswa meskipun makan memakai sendok
namun tetap untuk mencuci tangan agar bisa melatih dan juga menjaga
kebersihan, yang sering para siswa melanggar ketika sedang makan
yaitu sambil jalan-jalan dan di situlah akan diingatkan agar duduk
kembali kadang para guru mengingatkannya dengan mengatakan kalau
makan sambil berdiri seperti hewan (Ungkap Erna).46
Dalam pembiasaan adab makan di SDPTQ An Nida ada sejak
SD berdiri Tahun 2013 mulai dari situlah progam makan bersama ada.
Dalam progam makan bersama ini para orang tua khususnya merespon
dengan baik adanya kebijakan ini karena para sisiwa jadi tidak makan
ataupun jajan sembarang, para orang tua jadi tidak khawatir dengan
makanan yang dimakan ketika para anaknya makan di sekolah.
Meskipun disini para siswa kalau makan dianjurkan menggunakan
sendok namun ada beberapa yang suka menggunakan tangan langsung,
beberapa siswa yang makan menggunakan tangan mereka dianjurkan
setelah makan untuk menjilati jari-jarinya seperti yang dianjurkan
Rasulullah (Ungkap Anik). 47
Dalam pembiasaan adab makan di SD PTQ An Nida ini sangat
disenangi para siswa dikarenakan adannya menu yang sama rata jadi
membuat mereka tidak ada iri diantara satu dengan yang lainnya, yang
para guru berikan arahan para siswa sebelum makan untuk mencuci
tangan dahulu, berdoa sebelum makan, makannya sambil duduk. Namun
kebanyakan dari para siswa seringnya makan dengan jalan-jalan,
disitulah para guru pendamping yang melihat langsung mengingatkan.
Kadang sebagian para siswa menanyakan kenapa makan tidak boleh
sambil jalan-jalan, disitulah guru mengingatkan lagi karena mengikuti
perbuatan contoh Rasulullah, pelaksanaan makan dilakukan pada jam
istirahat dzuhur sebelum sholat dzuhur dan dilanjutkan dengan sholat
dzuhur berjamaah (Ungkap Anas).48
46 Ernawati, 15 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD PTQ An
Nida‟‟ di Kantor Kepala Sekolah SD PTQ An Nida.
47 Anik Yuliyanti, 15 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD PTQ
An Nida‟‟ di Kantor Kepala Sekolah SD PTQ An Nida Salatiga. 48 Achmad Annas Sukmono, 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di
SD PTQ An Nida‟‟ di Kantor Kepala Sekolah SD PTQ An Nida Salatiga.
36
C. Persepsi Stakeholder SD PTQ An Nida terhadap Adab Makan dan
Minum di SD PTQ An Nida
Stakeholder berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua
kata, yaitu stake dan holder. Secara umum kata stake dapat diartikan
sebagai “kepentingan”, sedangkan kata holder diartikan sebagai
“pemegang”. Jadi stakeholder berarti pemegang kepentingan. Dalam
konteks sekolah, Stakeholder adalah masyarakat sekolah yang
merupakan warga atau individu yang berada di sekolah dan di sekitar
sekolah yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
terhadap manajemen sekolah, memiliki kesadaran sosial dan mempunyai
pengaruh terhadap sekolah. Stakeholder sekolah adalah segenap
komponen terkait yang memiliki hak serta kewajiban yang sama dalam
merencanakan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap
program pendidikan.49
Dalam pemahaman stakeholder ini diperlukan untuk mengetahui
peran masing-masing yang merupakan dari pihak yang bersangkutan
dalam progam pembiasaan adab makan di SD PTQ An Nida ini
pengaruh yang ditimbulkan sangat berdampak positif bagi para siswa
dan juga para guru, para siswa merespon dengan baik dan senang adanya
makan bersama seperti ini dikarenakan diadakannya praktik tersebut
para siswa lebih giat dan tertarik dalam menjalankan aturan yang
diibuat oleh pihak sekolah, para guru juga selalu memberikan tenaga
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah
dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana
terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
diberi pelajaran terutama dalam hal penyampaian manfaat pembiasaan
adab makan. Para siswa khususnya mereka yang belajar di lembaga
pendidikan tertentu yang menerima bimbingan, pengarahan, nasehat,
pembelajaran dan berbagai hal yang berkaitan dengan proses
kependidikan salah satunya yang dipraktikkan oleh sekolah yakni
tentang pembiasaan adab makan.
49
Cut Haryani Ulva, „‟ Peran Stakeholder Eksternal dan Stakeholder Internal dalam Membina
Shalat Berjamaah di Kelas VIII-1 SMP N Sawang Aceh Selatan‟‟, dalam https://repository.ar-
raniry.ac.id.pdf, Skripsi (Banda Aceh: Progam Sarjana S1, 2017), 36
37
BAB IV
ANALISIS LIVING HADIS TERHDAP ADAB MAKAN DAN MINUM DI SD
PTQ AN NIDA SALATIGA
A. Hubungan Teks Hadis tentang Adab Makan dan Minum dengan
Pemahaman Stakeholder SD PTQ An Nida
Dalam hubungannya teks hadis dengan stakeholder ini mempunyai
kaitan yang saling menguntungkan dan berdampak positif untuk para siswa
dan juga guru, adanya teks hadis-hadis Nabi yang menganjurkan tentang adab
makan maka pihak sekolah mempunyai rancangan sejak berdirinya SD TPQ
An Nida untuk mengadakan praktik pembiasaan adab makan terhadap siswa
yang dianjurkan oleh Nabi dan sampai sekarang pembiasaan adab makan itu
berjalan dengan baik, dari tahun ke tahun memiliki pengaruh yang baik.
Sumber yang dipakai juga sesuai anjuran dari hadis.
Ada banyak hadis yang sudah terpapar sebelumnya yang menjelaskan
tentang adab makan dan juga kebiasaan ketika Rasulullah makan, diantaranya
tentang makan makanan yang halal Allah menyuruh hambanya untuk
mendapatkan sesuatu yang halal terutama dalam mencari rizki, karena sesuatu
yang halal mengantarkan dalam keberkahan apalagi dalam hal makan Islam
mengajarkan untuk makan makanan yang halal dan jangan makan makanan
yang haram ataupun mencari rezeki dengan cara yang tidak baik. Doa yang
dilakukan pengkonsumsi makanan haram tidak mustajab, rezeki yang haram
tidak barakah dan hidupnya tidak tenang,berdosa karena telah melanggar
aturan Allah.
Dalam hal kebersihan Islam sangat memperhatikan kebersihan, Nabi
juga sangat menyukai kebersihan ada kaitannya dengan anjuran Nabi
sebelum makan kita dianjurkan untuk nencuci tangannya terlebih dahulu
karena disisi lain kita dianjurkan untuk mencuci tangan dahulu agar kotoran-
kotoran yang menempel bersih semua dari kuman yang ada. Mengawali
makan membaca basmalah dahuu dari hadis diatas bisa dicontoh perilaku
kebiasaan baik Nabi yakni ketika makan beliau selalu membaca Bismillah
karena jika akan memulai sesuatu yang baik apapun itu dianjurkan membaca
Bismillah terdahulu karena didalamnya mengandung makna (Dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang) semuanya Insya
Allah akan menjadi berkah sebab setan itu akan ikut serta menyantap
makanan yang tidak diawali dengan membaca Bismillah sebelum makan,
kemudian makan menggunakan tangan kanan dan memakan makanan yang
38
ada dihadapan kita dikarenakan itu juga dianjurkan oleh Nabi apabila ketika
kita akan mengambil makanan itu dari pinggir dulu atau yang terdekat.
Ketika makan dari sebelah pinggir di dalam hadis di atas kita
dianjurkan ketika makan agar mengambil dari yang pinggir dahulu
dikarenakan tampaknya ada keiostimewaan memulai makanan darai pinggir
piring tentu orang yang melaksanakan mendapatkan keberkahan, berkah
yang turun dari pinggir dulu tidak tengah-tengah, alangkah baiknya kita
sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Kita mengikuti anjuran sunah Nabi
sebaik mungkin. Adalagi larangan makan sambil berdiri maksud dari hadis
diatas dijelaskan ketika kita sedang minum jangan sambil berdiri karena itu
makruh apalagi ketika makan itu lebih buruk lagi jika sambil berdiri, pada
dasarnya anjuran ketika makan dan minum dianjurkan dengan duduk karena
menurut kesehatan juga tidak baik jika dilakukan dengan berdiri
menyebabkan dinding lambung terbentur keras, minum dan makan sambil
duduk lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum
atau dimakan oleh seseorang akan jatuh pada dinding usus dengan perlahan
lembut. Ada lagi hadis yang menyuruh memuntahkan minumannya ketika
minumnya dengan berdiri dan dibawah ini hadis yang meganjurkan untuk
memuntahkannya. Pembahasan: Sedangkan daam hadis kedua ini sebenarnya
keduanya intinya sama karena makruh ketika makan dan minum dilakukan
dengan berdiri, namun dihadis yang kedua ketika seseorang lupa
melakukannya dengan berdiri dianjurkan langsung untuk memuntahknnya.
Anjuran makan dengan tiga jari dan menjilatinya dari kedua hadis
diatas intinya sama yaitu dianjurkan makan menggunakan tiga jari dan
setelah selesai makan menjilati jari dan piringnya itu termasuk sunah Nabi
yang biasanya Nabi lakukan bisa diambil contoh yang baik beliau yakni tidak
meninggalkan sisa makanan satupun dipiringnya. Makan dengan satu jari
menjadikan seseorang terhindar dari sifat marah, makan dengan dua jari
dapat menghindarkan seseorang dari sifat sombong, sedangkan dengan tiga
jari menghindari dari sifat lupa. Makan menggunakan tangan jauh lebih
sehat jika dibandingkan makan nmenggunakan sendok, karena dalam
tangan terdapat suatu enzim yang dapat menekan aktivitas bakteri namun
tangan harus dalam keadaan bersih.
Dibalik keistimewaan yang Allah berikan bagi orang yang makan
secara bersama-sama yakni keberkahan makanan, keberkahan ini merupakan
satu-satunya alas an dianjurkan makan dengan berjamaah, semakin banyak
orang yang makan berjamaah maka semakin banyak keberkahan yang
dilimpahkan Allah. Tentang makan yang berlebihan inti dari hadis diatas
yakni ketika makan tidak boleh berlebihan sampai kekenyangan adapun
rasa kenyang yang tidak membahayakan tidak mengapa, karena jika
39
berlebihan akan memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan dan
menyebabkan kerasnya hati selain itu membuat seorang menjadi pemalas,
mudah terserang penyakit, membuat badan buncit, otak sempit tak mampu
berfikfir dan orang yang banya makan berarti telah diperbudak oleh seta
kaarena mengikuti nafsu perutnya.
Makna dari hadis yakni tidak diperbolehkannya makan atau minum
menggunakan wadah emas, perak karena kedua logam tersebut lazim
dipakai oleh mereka yang suka bermewah-mewahan. Pelarangan ini adalah
karena penggunaan bejana, emas dan perak dapat menimbulkan rasa
sombong, angkuh dan takabur dalam jiwa-jiwa orang yang menggunakan
wadah tersebut.
Tidak dibolehkan mencela makanan, makanan yakni nikmat yang
sudah Allah berikan untuk kita, sebagai seorang manusia makan dan minum
menjadi kebutuhan satu hal yang sering kita lakukan ketika sudah ada
makanan kita malah sedikit sekali rasa bersykurnya bukannya berterima
kasih tetapi kadang lisan tergoda untuk mencela makanan. Makanan dan
minuman yang kita makan hendaklah kita tahu bahwa itu adalah nikmat
yang Allah beri, nikmat tersebut bisa datang karena kemudahan dari Allah
kita mestinya mensyukuri dan tidak boleh menjelek-jelekkannya. Jika
memang kita suka makan, jika tidak maka tidak perlu makan dan jangan
berkata yang bernada menjelekkan makanan tersebut.
Dilarangnya bernafas dalam bejana, maksud dari hadis diatas
bernafas didalam bejana ketika makan dan minum sama seperti larangan
ketika makan dan minum sebab hal itu bisa menyebabkan keluarnya ludah
sehingga bisa mennyebabkan keluarnya ludah sehingga bisa memengaruhi
kebersihan air minum tersebut. Ada lagi yang menganjurkan mengambil
makanan yang j atuh dikaenakan terdapat banyak pelajaran yang dapat kita
ambil dari hadis diatas dintaranya setan selalau mengintai manusia dan
menyertainya serta berusaha untuk mendapatkan bagian dari apa yang
dilakukan oleh manusia. Nabi memerintahkan untuk menghilangkan kotoran
yang menempel pada makanan yang lainnya, kemudian memakannya dan
tidak membiarkan makanan tersebut untuk dinikmati oleh setan karena setan
adalah musuh manusia.
Mencuci tangan setelah makan yaitu maksud dari hadis diatas
yaitu kita disunahkan untuk mencuci tangan apabila telah usai makan karena
didalamnya terdapat bahaya apabila hendak tidur misalkan ditangannya
masih ada sisa bau bekas makanan dan tidak mencucinya nanti bisa
dihembus binatang seperti tikus. Setelah selesai makan sesuai dengan
anjuran Nabi dengan itu menjadi banyak keberkahan dan kebaiakan sangat
40
bermanfaat bagi kesehatan manusia, mencegah syaitan dari ikut serta
menikmati makanan tersebut.
B. Pengaruh Pemahaman Hadis tentang Adab Makan dan Minum dalam
Membentuk Perilaku Makan dan Minum Siswa dan Siswi SD PTQ An
Nida
Dalam progam makan bersama di SD PTQ An Nida ini para siswa ini
banyak yang merespon baik dan juga senang, pada dasarnya dalam sebuah
peraturan pasti ada yang melanggar dari salah satu para siswa termasuk dalam
pembiasaan adab makan ini ada beberapa siswa yang melanggar ketika makan
bersama berlangsung diantaranya beberapa siswa yang diwawancarai oleh
peneliti:
Adanya makan bersama ketika jam istirahat makan bel dibunyikan
saya sangat senang, karena makannya bareng-bareng jadi tambah
menambah semangat makan dan temennya juga banyak, sayurnya
sama semua jadi tidak iri satu sama lain. Paling senang lagi kalau
waktu jadwal sholat dzuhur berjamaah jadi tambah asyik.(Ungkap
Syamil) 50
Ketika ada makan bersama ini senang sekali makannya bareng-
bareng jadi tambah asyik, apalagi kalau ada yang lupa ketika makan
ada yang sambil jalan langsung saya cubit tangannya, jadi yang saya
cubit langsung duduk kembali. Alasan kenapa dicubit karena kalau
sedang makan tidak boleh sambil berbicara jadi ketika dicubit
langsung pasti tau kelirunya (Ungkap Falah).51
Dan kalau saya adanya makan bersama ini jadi tambah semangat
makannya, apalagi ketika dirumah kadang makan tidak habis
sedangkan disekolah bareng bareng bisa habis, juga kata Bu guru
ketika makan bersama ini banyak nilai baik yang diambil misalkan
kita jadi makan yang sudah ada dan kita tidak memilih makanan
karena itu tidak sopan dan juga tidak baik” (Ungkap salma).52
Sedangkan Wafa (10 th) siswa kelas 5 “Kalau saya ketika makan di
sekolah sama dirumah lebih bersungguh-sungguh makan disekolah,
karena kalau di sekolah pasti berdoa sebelum makan bareng-bareng
50
M. Syamil (9 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD PTQ
An Nida‟‟ di Ruang Kelas 4 SD PTQ An Nida Salatiga. 51
Fajar Falah (9 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD PTQ
An Nida‟‟ di Ruang Kelas 4 SD PTQ An Nida Salatiga. 52
Salma K (9 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD PTQ An
Nida‟‟ di Ruang Kelas 4 SD PTQ An Nida Salatiga.
41
jadi tidak lupa sedangkan dirumah kadang lupa tidak berdoa dan
jarang ada yang mengingatkan. Misalkan makan dirumah sering
tergesa-gesa tidak bisa tenang, kadang malah makannya disambi
mainan boneka jadi tidak selesai-selesai” (Ungkap Wafa).53
Pendapat temen temen tadi saya juga tidak beda jauh dari mereka,
yang terpenting kalau saya hal yang perlu diingat ketika kita mau
makan yaitu jangan lupa berdoa sebelum makan,,makan
menggunakan tangan kanan, ketika mengunyah makanan jangan
sampai bercap atau jangan bersuara karena tidak baik juga tidak sopan
apabila tidak dibiasakan sampai kita dewasa akan seperti itu terus jadi
sopan santunnya kurang baik” (Ungkap Salsa).54
“Kalau saya hal yang
sering lupa yaitu sering banget ketika makan sambil ngajak ngbrol
teman-teman reflek begitu, meskipun ketika tiba tiba ngobrol saya
sering dicubit stkebagai peringatan agar diam dan melanjutkan
makannya baru ingat kalau saya melanggar lagi dan mulai sekarang
saya mulai berusaha untuk focus ketika makan agar tidak mengajak
teman sekitarku ngbrol lagi” (Ungkap Zena).55
Ada lagi yang erpendapat „‟Jika saya dulu sebelum masuk di SD PTQ
An Nida kalau makan sering berpindah-pindah tangan sudah di tangan
kanan nanti pindah ditangan kiri begitu, semenjak masuk SD saya
mulai terbiasa dengan makan tangan kanan dan sekarang tidak pernah
makan dengan tangan kiri karena kalau kata Bu guru makan memakai
tangan kiri kaya ibarat hantu jadi saya takut. Meskipun sebenarnya
makan memakai tangan kiri seperti hantu apa tidak itu yang saya
percaya kata Bu guru lebih tepatnya itu karena tidak baik dan ketika
kebiasaan buruk itu terus menerus dikerjakan sampai saya nanti besar
akan menjadi kebiasaan yang tidak baik dan tidak sopan” (Ungkap
Asa). 56
Dari siswa lain juga megatakan „‟Apabila dibanding ketika dulu waktu
kelas dibawah waktu kelas 1 saya suka karena ketika makan itu
ruangan diatas bareng bareng sama kelas 2 dan 3 tapi semenjak kelas 5
53
Chilyana Wafa (9 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD
PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 5 SD PTQ An Nida Salatiga. 54 Asyifa Salsabila (10 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD
PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 5 SD PTQ An Nida Salatiga.
55 Fulra Zena (10 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD PTQ
An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 5 SD PTQ An Nida Salatiga. 56 M. Asalin (10 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD PTQ
An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 5 SD PTQ An Nida Salatiga.
42
ini jadi sepi karena makannya dikelas masing-masing, kadang juga
tidak pasti ditunggu guru kelas jadi teman-teman kadang makannya
tidak pasti bareng-bareng dikelas ada yang duduk diluar kelas jadi
suasananya kurang kebersamaan. Tapi untungnya meskipun kadang
ketika makan tidak ada yang menunggu tapi Alhamdulillah jarang ada
yang melanggar missal makan sambil berdiri, makan memakai tangan
kiri dan sebagainya” (Ungkap Putri).57
Ada lagi yang berpendapat „‟Menginjak saya kelas 6 ini saya
merasakan betapa pentingnya ketika kita sedikit paham tentang adab
makan yang baik, karena banyak diluar sana teman-teman seangkatan
ketika dirumah tidak semuanya memahami bagaiamana ketika makan
tidak asal makan. Kadang banyak yang langsung makan dan disitu
ketika saya mengetahui hukumnya yang pasti kita harus mengingatkan
agar berdoa dahulu sebelum makan, yang dijelaskan sama guru kita
ketika menjelaskan tentang betapa pentingnya mengetahui sisi baik
dari kebiasaan untuk membentuk akhlak yang baik kedepannya itu
sangat baik, karena akhlak tidak bisa secara cepat terbentuk tapi harus
dengan praktik agar terbiasa dan ternyata itu memang benar menjadi
kebiasaan baik yang Insyaallah harus dipertahankan”(Ungkap Raya)58
Dan ada lagi menurut pendapatnya “Dari pendapat teman-teman tadi
saya juga seperti itu banyak yang kadang lupa kadang emang lagi
malas,tapi mau tidak mau saya harus membiasakan agar bisa
membiaskan belajar akhlak yang baik dan juga mengamalkan sunah-
sunahnya Rasulullah sebagai umat kita mencotoh seperti itu kata Bu
guru ketika dulu menjelaskan. Bapak sama Ibu dirumah juga ikut
senang melihat perubahan menjadi lebih baik lagi ketika dirumah
katanya sudah banyak perubahan selama ini sering lebih maju
perubahannya salah satunya ketika makan tidak sambil berbicara dan
jalan-jalan” (Ungkap Aida)59
57
Najwa Putri (10 th0, 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD
PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 5 SD PTQ An Nida Salatiga. 58
Raya Rasi (11 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD PTQ
An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 6 SD PTQ An Nida Salatiga.
59
Nadhiva Aida (11 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD
PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 6 SD PTQ An Nida Salatiga.
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas sesuai rumusan masalah dari penulis menemukan
jawaban dari rumusan masalah tersebut:
Pertama, dasar dasar pembiasaan adab makan adalah sebagai salah
satu bentuk syukur kita terhadap nikmat makan dan minum, maka kita
diwajibkan untuk berusaha menerapkan adab makan dan minum dalam
kehidupan kita, diantaranya sebagai berikut: Membaca do‟a sebelum makan
atau minum, makan dan minum dari sumber yang halal dan thayib,
Disunnahkan untuk makan dan minum sambil duduk. mengambil makanan
atau minuman dengan tangan kanan, tidak berlebih-lebihan dalam makan dan
minum, berlaku sopan ketika sedang makan dan minum.
Kedua, pola pelaksanaan pembiasaan adab makan di SD PTQ An
Nida adalah sejak anak –anak mulai masuk di SD PTQ An Nida mereka ada
pembiasaan yang diajarkan rutin setiap hari ada makan bersama, disisi lain
Guru harus sudah memahami tujuan diadakkannya tersebut. Ketika ada siswa
makan sambil jalan jalan guru yang melihat langsung mengingatkan agar
duduk kembali. Manfaat yang jelas untuk akhlak, karena akhlak tidak bisa
diajarkan secara sekilas, maka dengan cara dipraktikkan agar kebiasaan
dengan pelan pelan agar bisa dibudayakan itu tujuan utama. Seperti sunah
Nabi yang setelah makan menjilati jarinya namun di SD PTQ An Nida tidak
ada dikarenakan para siswa makan menggunakan sendok. Di sini adab para
siswa bisa dilatih dengan baik karena kita semua sebagai umat Rasulullah
sebisa mungkin kita bisa mencontoh perilaku Nabi yang baik. Di sini para
siswa meskipun makan memakai sendok namun tetap untuk mencuci tangan
agar bisa melatih dan juga menjaga kebersihan, yang sering para siswa
melanggar ketika sedang makan yaitu sambil jalan-jalan dan di sini akan
diingatkan agar duduk kembali kadang para Guru mengingatkannya dengan
mengatakan kalau makan sambil berdiri seperti hewan.
Ketiga, analisis living hadis yakni dari banyak hadis yang
menganjurkan amalan-amalan baik sesuai ajaran Rasulullah salah satunya
dalam adab makan dan didalamnya terdapat kebisaan Nabi ketika beliau
makan ditemukan 15 hadis yang berkaitan, hampir semuanya tentang
pembiasaan adab makan yang dilakukan oleh para siswa bersumber dari hadis
maka dari itu para guru mengajari siswa agar bisa mengaplikasikannya setiap
hari dan bisa membentuk karakter yang lebih baik lagi juga para siswa agar
mencontoh kebiasaan baiknya Nabi dan mengamalkannya.
B. Saran
44
Pertama, Siswa sebaiknya lebih menaati peraturan ketika makan
berlangsung tidak sering melanggar aturan yang diterapkan namun itu hanya
sebagian siswa, dan juga bisa lebih memahami makna-makna yang guru
sampaikan tentang manfaat adanya aturan adab makan seperti sunnah
Rasulullah.
Kedua, Sedangkan guru untuk kedepannya bisa lebih jelas lagi ketika
memberi arahan pada siswanya agar siswa lebih tahu tentang tujuannya dan
bisa lebih memahami, para guru bisa mendampingi lebih maksimal lagi agar
tidak lengah ketika mengamati para siswa jika ada yang melaklukan kesalahan
atau lupa melanggar.
C. Saran Terkait Pengembangan
Ketika kita mengkaji living hadis tidak semuanya masyarakat itu
memahami benar terkait dengan kehidupan dan juga hadis-hadis Nabi,
mereka lebih melakukan sebuah tradisi berangkat dari kegiatan salah satunya
pembiasaan adab makan tidak begitu paham, hanya mengikuti tradisi turun
temurun. Fenomena tidak pada sunah Nabi tetapi justru lebih dari tradisi
turun-temurun.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Al-Quranul karimi, al mukminun, 345.
Aqfahsyi-Al dan Ibnul Hajj, Etika Makan dan Minum Menurut Al-Qur’an dan
As-Sunah (Pustaka Ibnu „Umar, 2013), 9-60.
Hariwijaya, M. Metodolgi dan Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Untuk
Ilmu Sosial dan Humaniora (Yogyakarta: Parama Ilmu, 2015), 89.
Suryadilaga M.Alfatih, Aplikasi Penelitian Hadis dari Teks dan Konteks
(Yogyakarta:Teras, 2009), 17.
Hariwijaya, M, Metodolgi dan Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Untuk
Ilmu Sosial dan Humaniora (Yogyakarta: Parama Ilmu, 2015),
89.
Internet
9 Bahaya Makan Sambil Berdiri, dalam https://doktersehat.com, diakses 26
Agustus 2019.
Haryani Ulva, Cut „‟ Peran Stakeholder Eksternal dan Stakeholder Internal
dalam Membina Shalat Berjamaah di Kelas VIII-1 SMP N Sawang
Aceh Selatan‟‟, dalam https://repository.ar-raniry.ac.id.pdf, Skripsi
(Banda Aceh: Progam Sarjana S1, 2017), 36
Jazmi, Kamarul Azmi „‟Adab Makan dan Minum‟‟, Makalah Konferesi
dalam http://www.researchgate.pdf, diakses 20 Juli 2019, 163.
Juriyanto, Moh, ”Hukum Makan Sambil Bicara” . dalam
https://bincangsyariah.com>kalam, diakses 27 Agustus 2019.
Khotimah, Khusnul „‟Makalah Tradisi Nyadran‟‟, dalam
https://www.academia.edu.pdf, diakses 16 Septe1 Ningsih, Tutuk
‘’Tradisi Saparan Dalam Budaya Masyarakat Jawa di Lumajang’‟,
dalam http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id.pdf, Jurnal Kajian Islam dan
Budaya, No 1, Vol 17, (15 Juli 2019), 19.
Mardiastuti, A,‘’Syariat Makan dan Minum dalam Islam’’, dalam
http://ejournal.uin-suka.ac.id.pdf ( vol 1, No 1, Mei 2016) diakses 10
Juni 2017, 154.
Marta Kismawati, Widya „‟ Pelaksanaa Pendidikan Etika Makan Pada
Kelas B1 dan B2 di TK Aisyah Bustanul Athfal Karangmalang‟‟,
Skripsi dalam http://eprints.uny.ac.id.skripsi.pdf, diakses 29 Juni 2019,
34.
Sohrah, S „’Etika Makan dan Minum dalam Pandangan Syariah’’,dalam
http://journal.uin-alaudin.ac.id.pdf, ( vol 5, no 1, 2016), diakses 23 Juni
2019, 22.
Suryadilaga, M. Alfatih „‟Penelitian Living Hadis‟‟, dalam
https://www.academia.edu.pdf, diakses 14 Juli 2019
Aida, Nadhiya (11 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab
Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 6 SD PTQ An Nida
Salatiga.
Wawancara
Annas Sukmono, Acmad 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan
Adab Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di Kantor Kepala Sekolah SD PTQ
An Nida Salatiga.
Asalin, M (10 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab
Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 5 SD PTQ An Nida
Salatiga.
Ernawati, 15 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan di SD
PTQ An Nida‟‟ di Kantor Kepala Sekolah SD PTQ An Nida.
Falah, Fajar (9 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab
Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di Ruang Kelas 4 SD PTQ An Nida
Salatiga.
Fikri Sabiq, Amad 15 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab
Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di Kantor Kepala Sekolah SD PTQ An
Nida.
K, Salma (9 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan
di SD PTQ An Nida‟‟ di Ruang Kelas 4 SD PTQ An Nida Salatiga.
Putri, Najwa (10 th0, 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab
Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 5 SD PTQ An Nida
Salatiga.
Rasi, Raya (11 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab
Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 6 SD PTQ An Nida
Salatiga.
Salsabila, Asyifa (10 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan
Adab Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 5 SD PTQ An
Nida Salatiga.
Syamil , M (9 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab
Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di Ruang Kelas 4 SD PTQ An Nida
Salatiga.
Wafa, Chilyana (9 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab
Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 5 SD PTQ An Nida
Salatiga.
Yuliyanti, Anik 15 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab Makan
di SD PTQ An Nida‟‟ di Kantor Kepala Sekolah SD PTQ An Nida
Salatiga.
Zena, Fulra (10 th), 19 Juli 2019, wawancara tentang „‟Pembiasaan Adab
Makan di SD PTQ An Nida‟‟ di depan Ruang Kelas 5 SD PTQ An Nida
Salatiga.
Apliklasi Software Lidwa Pustaka Software Aplikasi.
Pedoman Wawancara
Lampiran 1
1. Bagaimana asal usul dasar pembiasaan adab makan yang dipraktikkan oleh
SD PTQ An Nida Salatiga?
2. Sejak kapan pembiasaan adab makan dilaksanakan di SD PTQ An Nida
Salatiga?
3. Mengapa pembiasaan adab makan dilakukan secara rutin?
4. Ketika ada siswa melanggar peraturan, apakah ada sanksi yang diberikan?
5. Apakah ada guru pendamping ketika makan bersama berlangsung?
6. Hal apa yang dilakukan ketika para siswa selesai makan bersama?
7. Apakah ada hadis yang berkaitan dalam anjuran pembiasaan adab makan di
SD PTQ An Nida Salatig?
8. Bagaimana manfaat yang diperoleh dalam praktik pembiasaan makan
tersebut?
JAWABAN PARA GURU DAN SISWA
Ungkap Fikri: Pada dasarnya pembiasan adab makan yaitu ketika makan
dianjurkan tidak sambil berdiri atau jalan -jalan, mengambil makanan yang
lebih dekat (agar tidak memilih makanan baiknya makanan disamakan
semua) agar bisa mengharagai makanan yang ada, makan sambil duduk (agar
terbiasa ketika sedang bertamu atau ada acara bisa menjadi kebiasaan)
perilaku yang baik sopan ketika makan. Manfaat yang jelas untuk akhlak,
karena akhlak tidak bisa diajarkan secara sekilas, maka dengan cara
dipraktikkan agar kebiasaan dengan pelan pelan agar bisa dibudayakan itu
tujuan utama.
Ungkap Erna: Sebelumnmya para guru sudah merencanakan sejak berdirinya
SD PTQ An Nida Salatiga untuk mempunyai progam yang disitu kita
mencontoh hadis-hadis Rasulullah salah satunya tentang adab makan.
Disitulah adab para siswa bisa dilatih dengan baik karena kita semua sebagai
umat Rasulullah sebisa mungkin kita bisa mencontoh perilaku Nabi yang
baik. Disini para siswa meskipun makan memakai sendok namun tetap untuk
mencuci tangan agar bisa melatih dan juga menjaga kebersihan, yang sering
para siswa melanggar ketika sedang makan yaitu sambil jalan-jalan dan
disitulah akan diingatkan agar duduk kembali kadang para guru
mengingatkannya dengan mengatakan kalau makan sambil berdiri seperti
hewan.
Ungkap Anik: Dalam pembiasaan adab makan di SDPTQ An Nida ada sejak
SD berdiri Tahun 2013 mulai dari situlah progam makan bersama ada.
Meskipun disini para siswa kalau makan dianjurkan menggunakan sendok
namun ada beberapa yang suka menggunakan tangan langsung, beberapa
siswa yang makan menggunakan tangan mereka dianjurkan setelah makan
untuk menjilati jari-jarinya seperti yang dianjurkan Rasulullah.
Ungkap Anas: Pembiasaan adab makan di SD PTQ An Nida ini sangat
disenangi para siswa dikarenakan adannya menu yang sama rata jadi membuat
mereka tidak ada iri diantara satu dengan yang lainnya,yang para guru
memberikan arahan para siswa sebelum makan untuk mencuci tangan dahulu,
berdoa sebelum makan, makannya sambil duduk. Namun kebanyakan dari
para siswa seringnya makan dengan jalan-jalan, disitulah para guru
pendamping yang melihat langsung mengingatkan. Kadang sebagian para
siswa menanyakan kenapa makan tidak boleh sambil jalan-jalan, di sini guru
mengingatkan lagi karena mengikuti perbuatan contoh Rasulullah
Ungkap Syamil: Adanya makan bersama ketika jam istirahat makan bel
dibunyikan saya sangat senang, karena makannya bareng-bareng jadi tambah
menambah semangat makan dan temennya juga banyak, sayurnya sama
semua jadi tidak iri satu sama lain. Paling senang lagi kalau waktu jadwal
sholat dzuhur berjamaah jadi tambah asyik
Ungkap Falah: Sedangkan saya ketika ada makan bersama ini senang sekali
makannya bareng-bareng jadi tambah asyik, apalagi kalau ada yang lupa
ketika makan ada yang sambil jalan langsung saya cubit tangannya, jadi yang
saya cubit langsung duduk kembali. Alasan kenapa dicubit karena kalau
sedang makan tidak boleh sambil berbicara jadi ketika dicubit langsung
pasti tau kelirunya
Ungkap Salma: Dan kalau saya adanya makan bersama ini jadi tambah
semangat makannya, apalagi ketika dirumah kadang makan tidak habis
sedangkan disekolah bareng bareng bisa habis, juga kata Bu guru ketika
makan bersama ini banyak nilai baik yang diambil misalkan kita jadi makan
yang sudah ada dan kita tidak memilih makanan karena itu tidak sopan dan
juga tidak baik.
Ungkap Wafa: Kalau saya ketika makan di sekolah sama dirumah lebih
bersungguh-sungguh makan disekolah, karena kalau di sekolah pasti berdoa
sebelum makan bareng-bareng jadi tidak lupa sedangkan dirumah kadang
lupa tidak berdoa dan jarang ada yang mengingatkan. Misalkan makan
dirumah sering tergesa-gesa tidak bisa tenang, kadang malah makannya
disambi mainan boneka jadi tidak selesai-selesai.
Ungkap Salsa: Dari pendapat temen temen tadi saya juga tidak beda jauh
dari mereka, yang terpenting kalau saya hal yang perlu diingat ketika kita
mau makan yaitu jangan lupa berdoa sebelum makan,,makan menggunakan
tangan kanan, ketika mengunyah makanan jangan sampai bercap atau jangan
bersuara karena tidak baik juga tidak sopan apabila tidak dibiasakan sampai
kita dewasa akan seperti itu terus jadi sopan santunnya kurang baik
Ungkap Zena: Kalau saya hal yang sering lupa yaitu sering banget ketika
makan sambil ngajak ngbrol teman-teman reflek begitu, meskipun ketika tiba
tiba ngobrol saya sering dicubit sebagai peringatan agar diam dan
melanjutkan makannya baru ingat kalau saya melanggar lagi dan mulai
sekarang saya mulai berusaha untuk focus ketika makan agar tidak mengajak
teman sekitarku ngbrol lagi.
Ungkap Asa: Jika saya dulu sebelum masuk di SD PTQ An Nida kalau
makan sering berpindah-pindah tangan sudah di tangan kanan nanti pindah
ditangan kiri begitu, semenjak masuk SD saya mulai terbiasa dengan makan
tangan kanan dan sekarang tidak pernah makan dengan tangan kiri karena
kalau kata Bu Guru makan memakai tangan kiri kaya ibarat hantu jadi saya
takut.
Ungkap Putri: Apabila dibanding ketika dulu waktu kelas dibawah waktu
kelas 1 saya suka karena ketika makan itu ruangan diatas bareng bareng sama
kelas 2 dan 3 tapi semenjak kelas 5 ini jadi sepi karena makannya dikelas
masing-masing, kadang juga tidak pasti ditunggu guru kelas jadi teman-
teman kadang makannya tidak pasti bareng-bareng dikelas ada yang duduk
diluar kelas jadi suasananya kurang kebersamaan.
Ungkap Raya: Menginjak saya kelas 6 ini saya merasakan betapa
pentingnya ketika kita sedikit paham tentang adab makan yang baik, karena
banyak diluar sana teman-teman seangkatan ketika dirumah tidak semuanya
memahami bagaiamana ketika makan tidak asal makan.
Ungkap Syifa: Semua itu memang berawal dari kebiasaan, tapi berjalannya
waktu akhirnya terbiasa jadi enggak malas lagi. Ketika dulu hanya untuk
mencuci tangan malas sekali karena menurut saya dulu meskipun tidak
mencuci tangan saya fikir tetap bersih tidak kotor, padahal baiknya kalau
mau makan mencuci tangan terlebih dahulu, terus berdoa dulu dan
seterusnya.
Ungkap Aida: Dari pendapat teman-teman tadi saya juga seperti itu banyak
yang kadang lupa kadang emang lagi malas,tapi mau tidak mau saya harus
membiasakan agar bisa membiaskan belajar akhlak yang baik dan juga
mengamalkan sunah-sunahnya Rasulullah sebagai umat kita mencotoh
seperti itu kata Bu Guru ketika dulu menjelaskan.
Dokumentasi Kegiatan Pembiasaan Adab Makan
Lampiran 2
Gedung Pendidikan SD PTQ An Nida
Visi Misi SD PTQ An Nida
Sertifikat Akreditasi
Piala prestasi para siswa SD PTQ An Nida
Poster-poster di dinding
Poster-poster di dinding
Hasil kreasi siswa
Hasil kreasi siswa
Para siswa sedang makan
Para siswa sedang makan
Para siswa sedang makan
Para siswa sedang makan
Ketika minum tidak berdiri
Para siswa sedang makan
Para siswa sedang mengambil makanan
Para siswa mengembaikan piring dan gelas
Para siswa mencuci tangan setelah makan dan wudlu
Para siswa mencuci tangan setelah makan dan wudlu
Wawancara dengan guru SD PTQ An Nida
Wawancara dengan guru SD PTQ An Nida
Wawancara dengan guru SD PTQ An Nida
Wawancara dengan para siswa
Wawancara dengan para siswa
Wawncara dengan para siswa
Wawancara dengan para siswa
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 3
BIODATA PENULIS
IDENTITAS DIRI
Nama lengkap : Mariyatul Kiptiyah
Tempat dan Tanggal Lahir :Purworejo, 29 November 1996
NIM : 53030150008
Fakultas/ Universitas : Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora, Institut
Agama Islam Negri Salatiga
Jurusan : Ilmu Hadis (IH)
Nama Ayah : Zaenal Ngarifi
Nama Ibu : Nur Faridah
Agama : Islam
Alamat : Kedung Loteng RT 03, RW 01, Bener, Purworejo
PENDIDIKAN FORMAL
2003-2008 SD N KEDUNG LOTENG, BENER
2009-2011 MTs N Bener Purworejo
2012-2014 MA AN NAWAWI 01 BERJAN, PURWOREJO
PENDIDIKAN NON FORMAL
2012-2015 Pon-Pes An Nawawi Berjan, Purworejo