pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil
TRANSCRIPT
TESIS
PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER IDAN II DALAM PENGATURAN TEKANAN DARAH DI KABUPATEN
BULUKUMBATHE EFFECTIVENESS FO GIVING CALCIUM SUPPLEMENT TO
TRIMESTER I AND II PREGNANT WOMEN FOR REGULATION OFBLOOD PRESSURE IN PUBLIC HEALTH CENTER OF BULUKUMBA
REGENCY
M A R W I D A H
P4400215059
SEKOLAH PASCA SARJANA FAKULTAS KEDOKTERANPROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2017
PEMBERIAN SUPLEMEN KALSIUM PADA IBU HAMIL
TRIMESTER I DAN II DALAM PENGATURAN TEKANAN DARAH
DI KABUPATEN BULUKUMBA
Tesis
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Magister
Program Studi
ILMU KEBIDANAN
DISUSUN DAN DIAJUKAN OLEH :
MARWIDAH
P4400215059
Kepada
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : MARWIDAH
Nomor Pokok : P4400215059
Program Studi : ILMU KEBIDANAN
Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya susun ini benar-
benar merupakan hasil tulisan saya sendiri. Seluruh sumber yang menjadi
rujukan dalam tesis ini telah saya sebutkan sesuai aturan akademik yang
berlaku, termasuk para pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran
pada isi. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan sesuai
dengan peraturan akademik yang berlaku bahwa sebagian atau
keseluruhan isi dari tesis saya adalah hasil karya orang lain maka saya
bersedia menerima sanksi akibat perbuatan tersebut.
Makassar
Yang Menyatakan,
MARWIDAH
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan proposal ini dengan baik.
Selama proses penyusunan hasil penelitian ini,penulis banyak
mendapat bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai
pihak, baik secara moril dan materil sehingga hasil penelitian ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan tulus
ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., selaku Rektor Universitas
Hasanuddin Makassar.
2. Prof. Dr. Muhammad Ali, SE, MS., selaku Dekan Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar.
3. Prof. Dr. dr. Suryani As’Ad, M,Sc., PLT Ketua Program Studi Magister
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
4. Dr. dr. Irfan Idris, M.Kes selaku pembimbing I yang telah dengan
sabar memberikan arahan, masukan, bimbingan serta bantuannya
sehingga siap untuk di ujikan di depan penguji.
5. Dr. Mardiana Ahmad, S.SiT., M.Keb selaku pembimbing II yang telah
memberikan waktu dalam memberikan arahan dan masukan dalam
bimbingan.
v
6. Dr. dr. Burhanuddin Bahar, MS, Dr. dr. Saidah Syamsuddin, Sp. Kj,
Dr. dr. Sharvianty Arifuddin, SpOG (K) selaku penguji yang senantiasa
menyempatkan diri untuk hadir dalam seminar proposal.
7. Dr. H. Abd. Gaffar, M. Efid selaku kepala Dinas Kesehatan Tk. II
Bulukumba yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di
Puskesmas Kabupaten Bulukumba.
8. Para Dosen dan Staff Program Studi Magister Kebidanan yang telah
dengan tulus memberikan ilmunya selama menempuh pendidikan.
9. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan doa serta
dukungannya untuk kelancaran dan kemudahan penyusunan proposal
ini.
10.Teman-teman seperjuangan Magister Kebidanan angkatan IV telah
memberikan semangat.
Dengan segenap kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan proposal
ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan yang berlipat
ganda kepada pihak yang telah membantu penyelesaian proposal ini.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Makassar, Oktober 2017
MARWIDAH
vi
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................. ix
DAFTAR BAGAN................................................................................. xi
DAFTAR SINGKATAN........................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumasan Masalah ...............................................................8
C. Tujuan Penelitian ................................................................8
1. Tujuan Umum .................................................................8
2. Tujuan Khusus ................................................................8
D. Manfaat Penelitian ...............................................................9
1. Manfaat Ilmiah.................................................................9
2. Manfaat Praktis................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kehamilan ..............................................10
1. Pengertian .....................................................................10
2. Perubahan Fisiologi dan Psikologis...............................11
B. Tinjauan Umum Tentang Kalsium.......................................14
vii
C. Tinjauan Umum tentang Hipertensi dalam
kehamilan (HDK)................................................................35
D. Kerangka Teori ...................................................................44
E. Kerangka Konsep ...............................................................45
F. Hipotesis Penelitian ............................................................45
G. Defenisi Operasional ..........................................................46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ...............................................................48
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................48
1. Tempat Penelitian .........................................................48
2. Waktu Penelitian ...........................................................48
C. Populasi dan Sampel .........................................................48
1. Populasi ........................................................................48
2. Sampel .........................................................................49
D. Alur Penelitian.....................................................................50
E. Instrumen Pengumpulan Data ...........................................51
F. Teknik Pengumpulan Data..................................................51
G. Metode Pendampingan.......................................................52
H. Pengolahan dan Analisis Data ...........................................53
I. Izin Penelitian dan Kelayakan Etik (Ethical Clerance).........54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................56
B. Pembahasan.......................................................................63
viii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................83
B. Saran ..................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................84
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kebutuhan Asupan optimal kalsium perhari .................. 35
Tabel 2.2 Klasifikasi hipertensi....................................................... 38
Tabel 4.1 Karakteristik Responden di Puskesmas Kabupaten
Bulukumba Tahun 2017 ................................................ 57
Tabel 4.2 Membandingkan kadar kalsium darah sebelum dan
sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil
pada trimester I dan II ................................................... 58
Tabel4.3 Perubahan tekanan darah systole pada ibu hamil
dengan normotensi pada trimester I dan II di
Puskesmas Kabupaten Bulukumba Tahun 2017 ......... 59
Tabel 4.4 Perubahan tekanan darah systole pada ibu hamil
trimester I dan ibu hamil trimester II di Puskesmas
Kabupaten Bulukumba tahun 2017 ............................... 60
Tabel 4.5 Perubahan Tekanan darah sistole dan diastole pada
ibu hamil trimester II pada minggu ke 8 di Puskesmas
Kabupaten Bulukumba Tahun 2017.............................. 61
Tabel 4.6 Perubahan Tekanan darah systole dan diastole pada
ibu hamil trimester II pada Minggu ke 4 di Puskesmas
Kabupaten Bulukumba Tahun 2017.............................. 62
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3.1 Skema Alur Penelitian.............................................................. 50
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori ............................................................. 44
Bagan 2.2 Kerangka Konsep ......................................................... 45
ABSTRAK
Marwidah . Efektifitas pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil trimester 1 danII dalam pengaturan tekanan darah di Puskesmas Kabupaten Bulukumba tahun2017(dibimbing oleh Irfan Idrus dan Mardiana Ahmad).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas pemberian suplemenkalsium pada ibu hamil trimester I dengan normotensi dan ibu hamil trimester IIdengan hipertensi di Kabupaten Bulukumba tahun 2017.
Desain penelitian ini menggunkan pendekataan longitudinal Studymenggunakan purposive sampling untuk mendapatkan sampel sebanyak 15 ibuhamil trimester I dengan normotensi dan 15 ibu hamil trimester II dengan hipertensikemudian responden dilakukan pengukuran tekanan darah minggu pertamasebelum pemberian kalsium,selanjutya dilakukan pengambilan darah sebanyak 5cc. setelah itu responden diberi suplemen tablet kalsium 1500 mg/hari selama 8minggu selanjutnya dilakukan pemeriksaan tekanan darah setiap minggu setelahpemberian tablet kalsium. Setelah itu responden dilakukan pengambilan darahsebanyak 5 cc dan dilakukan pemeriksaan kadar kalsium dalam darah.selanjutnyaData dianalisis dengan uji menggunakan uji T bepasangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kadar kalsium pada ibuhamil sebelum dilakukan intervensi adalah 7.69 mg/dL sedangkan pad ibu hamilyang telah diberikan suplemen tablet kalsium kadar kalsium dalam darah yaitu 9.08mg/dL. Hal ini juga berpengaruh terhadap tekanan darah dimana terjadipenurunanan tekanan darah pada ibu hamil trimester I dengan normotensi dan ibuhamil trimester II dengan hipertensi setelah pemberian tablet kalsium. Hasil analisisdidaptkan Ha diterima Ho ditolak nilai p = 0,001 < α = 0,05. Data tersebutmenunjukan ada perbedaan rerata kadar kalsium darah sebelum dan sesudahpemberian suplemen kalsium pada ibu hamil trimester I dengan normotensi denganibu hamil dengan trimester II dengan hipertensi .
Kata Kunci: normotensi, hipertensi , kadar kalsium dalam darah
ABSTRACT
Marwidah. Effectiveness of supplementation of calcium in trimester 1 and II pregnantwomen in regulating blood pressure at Puskesmas Bulukumba Regency 2017 (guidedby Irfan Idrus and Mardiana Ahmad).
This study was conducted to determine the effectiveness of calciumsupplementation in trimester pregnant women with normotensi and trimester pregnantwomen II with hypertension in Bulukumba District in 2017.
The design of this research using longitudinal study using purposive sampling toget sample of 15 pregnant women of trimester I with normotensi and 15 pregnantmother of second trimester with hypertension then respondent performed bloodpressure measurement first week before giving calcium, then 5 cc blood taking wasdone. After which the respondents were given supplements of calcium tablets 1500 mg /day for the next 8 weeks checked blood pressure every week after administration ofcalcium tablets. After that the respondents were taken blood taking as much as 5 cc andexamined the levels of calcium in blood. Subsequently Data was analyzed by the testusing the T test buangangan.
The results showed that the average value of calcium levels in pregnant womenbefore the intervention was 7.69 mg/dL while the pregnant women who had been givencalcium calcium supplements in the blood calcium levels of 9.08 mg / dL. It also affectsblood pressure in which blood pressure drops in first trimester pregnant women withnormotension and second trimester pregnant women with hypertension afteradministration of calcium tablets. The result of the analysis received Ha Ho is rejected pvalue = 0.001 <α = 0.05. These data show that there is a difference in mean bloodcalcium levels before and after supplementation of calcium in trimester pregnant womenI with normotensi with pregnant women with second trimester with hypertension.
Keywords: normotensi, hypertension, blood calcium level
x
DAFTAR SINGKATAN
AA : Asam Arakhidonat
AKG : Angka Kecukupan Gizi
ASI : Air Susu Ibu
ATP : Adenosina trifosfat
BB : Berat Badan
BBL : Bayi Baru Lahir
DHA : Asam Dokosaheksaenoat
Ca : Calcium
CT : Calcitonin
EPA : Asam Eikosapentaenoat
ELISA : Enzyme-Linked Immunosorbent Assay
FIL : Feedback Inhibitor Lactation
FSH : Follicle Stimulating Hormone
GnRH : Gonadotropin Releasing Hormone
gr : Gram
HPL : Human Placenta Lactogen
IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia
Ig : Immunoglobulin
IUGR : Intra Uterine Growth Retardation
IMT : Indeks Massa Tubuh
KB : Keluarga Berencana
KEP : Kurang Energi Protein
xi
kkal : Kilokalori
LCPUFA : Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid
LDL : Low Desensity Lipoprotein
LH : Luteinizing Hormone
Lila : Lingkar Lengan Atas
mg : Miligram
mL : Mililiter
pH : Potential of Hydrogen
PSG : Penilaian Status Gizi
PTH : Parathyroid Hormone
PTHrP : Parathyroid Hormone Related Protein
RSIA : Rumah Sakit Ibu dan Anak
SD : Standart Deviation
SDM : Sumber Daya Manusia
SPSS : Statistical Package for Social Science
TB : Tinggi Badan
VDR : Vitamin D Receptor
WHO : World Health Organization
UNICEF : United Nations Childtren’s Fund
µm : Micrometer
7-DHC : 7-Dehydrocholesterol
25-OHD : 25-Hydroxyvitamin D
[1,25-(OH) 2D] : 1,25-Dihydroxyvitamin D
[(1,25(OH)2D3] : 1,25-Dihydroxyvitamin D3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit hipertensi dalam kehamilan (HDK) atau preeklampsia
sampai sekarang masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat
dipecahkan dengan tuntas. HDK adalah salah satu dari tiga penyebab
kematian utama ibu disamping perdarahan dan infeksi. Preeklampsia
merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
timbulnya hipertensi selama kehamilan dengan tekanan darah sistolik dari
140 mmHg atau lebih tinggi, tekanan darah diastolik > 90 mmhg dan
protein > 0,3 g/24 jam (Udin, 2014).
Menurut Wolrd Health Organization (WHO) jumlah kasus hipertensi
mencapai 839 juta kasus dan memperkirakan jumlah ini mencapai 1,15 M
atau 29% dari total penduduk dunia. Jumlah kematian akibat kehamilan
dan persalinan mencapai 350.000 dengan penyebab tertinggi yakni,
perdarahan 25%, aborsi 13%, hipertensi 12%, partus macet 8% dan
sebab lain 7% (WHO, 2012)
Di Indonesia kehamilan dengan hipertensi mencapai 5-15%,laporan
direktorat kesehatan ibu mencatat kematian Ibu di Indonesia akibat
hipertensi mengalami peningkatan dari 21,5% menjadi 27,1%.
(Kemenkes, 2014). Persentase ibu hamil dengan hipertensi di Sulawesi
Selatan mencapai 5,1%, sementara di Kabupaten Bulukumba sebanyak
91 ibu hamil (1,6%) dari total ibu hamil. (Profil Dinkes Kab. Bulukmba).
1
2
Pada tahun 2015 kasus hipertensi dalam kehamilan telah menjadi
penyebab mortalitas ibu terbesar kedua yang meliputi 15% dari seluruh
kematian ibu. Preeklampsia merupakan penyebab utama morbididtas dan
mortalitas ibu dan bayi diseluruh dunia, khususnya dinegara berkembang.
Proteinuria biasanya menjadi jelas pada trimister kedua kehamilan dalam
2% - 8% dari seluruh kehamilan. (WHO, 2010).
Preeklampsia dan gangguan hipertensi selama kehamilan
menyebabkan 76.000 kematian ibu dan bayi 500.000 setiap tahun.
Kondisi ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap morbiditas
neonatal dan penyebab kedua kematian ibu (Norwitz, 2008). Dapat
dikatakan preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab utama
kedua kematian ibu yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti
etiologinya (Depkes, 2001). Banyaknya kasus preeklampsi di Indonesia
menurut data Survei Kesehatan Rumah Tangga (2005) adalah 24% dan
kematian karena preeklampsia di DKI pada tahun 2007 adalah sebanyak
262 orang (Saefudin, 2006).
Hipertensi dalam kehamilan yang kejadianya sekitar 5-15% dari
jumlah ibu hamil di Indonesia mrenjadi satu diantara tiga penyebab
mortalitas dan morbiditas ibu bersalin disamping infeksi dan perdarahan.
Hipertensi yang diikuti preeklampsia dan eklampsia masih merupakan
penyebab kematian ibu. Laporan direktorat kesehatan ibu tahun 2010-
2013 menunjukkan kematian ibu di Indonesia akibat hipertensi terus
meningkat dari 21,5% menjadi 27,1% (Kemenkes RI, 2014)
3
Penanganan kasus Hipertensi Dalam Kehamilan masih tetap
kontroversi, karena sampai saat ini etiologi dan patofisiologi penyakit HDK
masih belum jelas diketahui sehingga penanganan dan pencegahannya
yang baik dan sempurna belum bisa dilaksanakan dan masih bersifat
empiris. WHO telah mengembangkan rekomendasi untuk pencegahan
preeklampsia dan eklampsia diantaranya ialah dengan pemberian anti
platelet, antihipertensi, pemberian Vitamin C dan Vitamin E serta
pemberian Suplemen Kalsium (WHO, 2014).
WHO menganjurkan suplementasi kalsium 1500-2000 mg/hari pada
ibu hamil sebagai bagian dari ANC untuk pencegahan preeklampsia,
namuan program suplementasi kalsium di Indonesia saat ini belum
sepenuhnya mengikuti anjuran tersebut. Belum banyak informasi
mengenai faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu dalam
mengkonsumsi suplemen kalsium maupun informasi kecukupan kalsium
pada ibu hamil di Indonesia (WHO, 2013).
Kadar kalsium penderita preeklampsia diduga rendah sehingga
meningkatkan hormon paratiroid yang berakibat kadar kalsium intra
seluler meningkat melalui peningkatan permeabilitas membrane sel
terhadap kalsium, aktivasi adenilsiklase, dan peningkatan Adenosina
monofosfat siklik (CaMP) yang mengakibatkan kalsium dalam mitokondria
lepas kedalam intraseluler, mengakibatkan pembuluh darah mudah
mengalami vasokonstriksi yang mengakibatkan peningkatan tekanan
darah.
4
Kalsium merupakan mineral terbanyak yang didapatkan dalam tubuh
manusia. Hampir 99% kandungan kalsium dalam tubuh manusia
didapatkan pada tulang, sisanya terdapat dalam plasma darah dalam
bentuk berikatan dengan protein dalam ion. Kalsium memegang peranan
penting dalam berbagai proses fungsi fisiologis dalam tubuh yaitu proses
pembentukan darah, bersama dengan natrium dan kalium
mempertahankan potensial membran sel, tranduksi sinyal antara reseptor
hormon, eksitabilitas neuromuskuler, integritas membran sel, reaksi-reaksi
ensimatik, proses neuro trasmisi, membentuk struktur tulang dan sebagai
cadangan kalsium tubuh.
Salah satu permasalahan yang dialami oleh ibu hamil yaitu
kekurangan kalsium. Mineral yang dibutuhkan dalam tubuh berperan
dalam pembentukan serta perkembangan tulang dan gigi, proses
pembekuan darah serta menjaga fungsi normal otot dan syaraf. Angka
kecukupan kalsium yang dianjurkan pada Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi tahun 2004 yaitu 200-400 mg per hari untuk bayi dan 800 untuk
orang dewasa (LIPI 2004). Kebutuhan kalsium yang dibutuhkan oleh ibu
hamil adalah 1200 mg per hari (Cahyono PH 2006).
Asupan zat gizi mikro yang mempunyai peran penting dalam
masalah pangan dan gizi salah satunya adalah kalsium, pemberian
kalsium merupakan upaya preventif terhadap hipertensi dalam kehamilan,
kekurangan kalsium berkepanjangan akan menyebabkan pengambilan
kalsium dari tulang dan otot untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin.
5
Keluarnya kalsium dari otot dapat menimbulkan kelemahan otot pembuluh
darah yang menimbulkan vasokontriksi sehingga terjadi hipertensi dalam
kehamilan (Manuaba, I,B,G et al, 2007)
Peningkatan tekanan darah, terutama setelah usia kehamilan 24
minggu Tekanan darah tinggi (hipertensi) dalam kehamilan ialah kenaikan
tekanan diastol> 90 mm Hg yang terjadi selama kehamilannya, di mana
sebelumnya wanita tersebut mempunyai tekanan darah normal. Kejadian
hipertensi disebabkan oleh berbagai penyebab antara lain zal gizi dalam
makanan. Defisiensi kalsium turut berperan penting terhadap terjadinya
tekanan darah tinggi pada masa kehamilan.
Kadar kalsium dalam darah yang rendah akan merangsang hormon
paratiroid dan menyebabkan kadar ion kalsium intra sel meningkat, yang
akan menyebabkan sel otot polos pembuluh darah hiper reaktif terhadap
zat-zat penekan sehingga resistensi perifer pembuluh darah meningkat
dan akan meningkatkan tekanan darah. Krisdinamurtirin menunjukkan.
konsumsi kalsium pada ibu hamil hanya berkisar antara 40-55% dari
kebutuhan. Absorsi kalsium makanan oleh usus sekitar 35% sehingga
pemberian kalsium sebanyak 500-1000 mg akan mampu mencegah
terjadinya perubahan tekanan darah dan memberi cadangan kalsium pada
janin untuk pertumbuhan tulang dan gigi.(Guyton, 2001).
Salah satu program untuk mencegah terjadinya preeklamsia pada ibu
hamil yaitu dengan asuhan antenatal yang berkualitas dengan cara
mendeteksi dini adanya faktor risiko terjadinya komplikasi pada masa
6
kehamilan, persalinan dan nifas. Berdasarkan rekomendasi kuat dari
WHO. Indonesia melalui kementrian kesehatan memberikan suplemen
tablet kalsium untuk pencegahan preeklamsia bagi semua ibu hamil
terutama yang memiliki resiko tinggi terjadinya preeklamsia dan dengan
diarea dengan asupan kalsium rendah dengan dosis 1,5 – 2 gram per
hari. ( Kemenkes, 2013).
Jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2006
sebanyak 133 orang atau 101,56 per 100.000 kelahiran hidup,
sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 143 kematian atau 92,89 per
100.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 jumlah kematian ibu maternal
mengalami penurunan menjadi 121 orang atau 85,17 per 100.000
kelahiran hidup dan pada tahun 2009 menurun lagi menjadi 118 orang
atau 78,84 per 100.000 KH. Kematian ibu maternal tersebut terdiri dari
kematian ibu hamil (19%), kematian ibu bersalin (46%), dan kematian ibu
nifas (35%). Angka kematian ibu melahirkan di Provinsi Sulawesi Selatan
masih tergolong rendah dan sudah melebihi target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional hingga 2014.
Berdasarkan data yang diperoleh, angka kematian ibu di Sulsel mencapai
109 per 100.000 kelahiran hidup angka tersebut sudah target RPJMN,
dimana pada 2014, target angka kematian ibu mencapai 118 per 100.000
kelahiran hidup Angka kejadian preeklamsia mencapai 128.273 kasus
atau sekitar 5,3% pertahun di Indondesia. Untuk Sulawesi Selatan pada
7
tahun 2015 terdapat 36 kematian ibu yang disebabkan hipertensi dalam
kehamilan ataupun preeklamsia.(Profil Dinkes Sul-Sel, 2015).
Dari data dinas kesehatan tingkat II Bulukumba pada tahun 2014,
jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 7774 orang dan yang mengalami
hipertensi sebanyak 33 orang (0,4%), preeklampsia sebanyak 71 orang
(0,9%), eklampsia sebanyak 4 orang (0,05%). Pada tahun 2015 jumlah
kunjungan ibu hamil sebanyak 7278 orang dan yang mengalami hipertensi
sebanyak 46 orang (0,6%), preeklampsia sebanyak 54 orang (0,7%),
eklampsia sebanyak 6 orang (0,08%). Pada bulan Januari sampai Oktober
2016 jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 5846 orang dan yang
mengalami hipertensi sebanyak 36 orang (0,6%), preeklampsia sebanyak
49 orang (0,8%), eklampsia sebanyak 6 orang (0,10%)
Wawancara yang dilakukan pada bidan dibagian KIA/KB puskesmas
Caile.dan puskesmas Ponre bahwa saat ini semua ibu hamil diberi
suplemen kalsium dengan dosis 2 kali 500 mg perhari. Data awal yang
diperoleh dipuskesmas Caile pada tahun 2015 terdapat 32 dari 873 ibu
hamil yang mengalami hipertensi dan preeklampsia dan sementara
dipuskesmas Ponre terdapat 29 dari 712 ibu hamil mengalami hipertensi
dan preeklampsia, sedangkan pada tahun 2016 mulai bulan Januari –
September 2016 diperoleh data dipuskesmas Caile terdapat 26 dari 566
ibu hamil yang mengalami hipertensi dan preeklampsia dan dipuskesmas
Ponre terdapat 23 dari 483 ibu hamil mengalami hipertensi dan
preeklampsia.
8
Penelitian ini akan menghasilkan cara dalam menangani masalah
tekanan darah tinggi dalam masa kehamilan serta dapat memberi
masukan bagi penentu kebijakan program kesehatan dan instansi terkait
lainya dalam upaya pencapaian penurunan kematian ibu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah
efektifitas pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil trimester I dan II
dalam pengaturan tekanan darah di Puskesmas Caile dan Ponre
Kabupaten Bulukumba.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Menganalisis efektifitas pemberian suplemen kalsium pada ibu
hamil trimister I dan II dalam pengaturan tekanan darah di
Puskesmas Caile dan Ponre Kabupaten Bulukumba
2. Tujuan khusus
a. Menilai tekanan darah sebelum diberikan kalsium.
b. Menilai tekanan darah setelah diberikan kalsium.
9
c. Membandingkan sebelum dan setelah pemberian kalsium
terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil trimester I
dan II.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan terhadap
tenaga kesehatan untuk meningkatkan konseling pada ibu hamil
tentang pentingnya kalsium bagi ibu hamil
b. Hasil penelitian ini menjadi bahan masukan bagi masyarakat
untuk lebih memperhatikan nilai gizi dari makanan yang
dikonsumsi
c. Menambah pengetahuan, pengalaman dan pengembangan
wawasan bagi peneliti.
2. Manfaat ilmiah
a. Sebagai sumber pengembangan ilmu pengetahuan dan
menambah informasi ilmiah tentang hubungan asupan tablet
kalsium terhadap tekanan darah
b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya dengan
membangun hipotesa yang lebih baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologi yang terjadi pada
perempuan, bukan merupakan suatu penyakit. Menurut Ebrahem G.J.
kehamilan merupakan suatu keadaan stres fisiologis yang
menyebabkan berbagai fungsi tubuh ibu mendapat beban selama masa
tersebut.
Didalam proses kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologis
seperti perubahan sistem hormon, sirkulasi darah, enzim, anatomi fisik
ibu dan psikologis. Perubahan selam kehamilan yaitu uterus dan otot-
otot pendukung ibu meningkat dalam hal ukuran dan kekuatanngya,
dan volume darah meningkat sampai setengah untuk membawa
tambahan zat gizi dan material lainnya (Rolfle,dkk 2006).
Kehamilan adalah suatu proses yang alamiah dan fisiologis, setiap
wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria
yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan
mengalami kehamilan (Manriawati, 2007).
10
11
2. Perubahan Fisiologis dan Psikologis
a. Perubahan fisiologis ibu hamil
1) Rahim atau uterus
Rahim yang besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan
menjadi 1000 gram saat akr kehamilan
2) Vagina (liang sanggama)
Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merahn dan
kebiru-biruan.
3) Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung
korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16
minggu.
4) Payudara
Payudara menjadi lebih besar, glandula montgomery makin
tampak, areola payudara makin hiperpigmentasi ( menghitam),
putting susu makin menonjol.
5) Sirkulasi darah
Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim. Serum darah (volume darah)
meningkat sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah
sekitar 20% (Manuaba, )
12
6) Berat badan ibu hamil bertambah
Berat badan ibu hamil akan bertambah antar 6,5 sampai 16,5 kg
selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5
kg/minggu (rustam mohtar 1998)
b. Perubahan psikologis ibu hamil
1) Perubahan psikologis trimister I
a) Segera setelah konsepsi kadar hormon estrogen dan
progesteron kehamilan akan meningkat dan ini akan
menyebabkan timbul mual dan muntah pada pagi hari,
lemah dan lelah dan menyebabkan membesarnya payudara.
Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci
kehamilannya. Banyak ibu yang merasakn kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya
pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil.
b) Pada trimister pertama seorang ibu akan selalu mencari
tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang
hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan
selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih
kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang yang mungkin
diberitahukannya pada orang lain atau dirahasiakannya
(Pusdiknakes 2003)
13
2) Perubahan psikologis trimister II
Trimister kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh
ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan
rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang.perut ibu
belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban.
Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya
dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya bagi seorang diluar
dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa
kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimister pertama dan merasakan meningkatnya libido.
3) Perubahan psikologis trimister III
Trimister ketiga seringkali disebut periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya. Seorang ibu mungkin sudah mulai
merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan
timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat
kehamilan timbul kembali pada trimister ketiga dan banyak ibu
mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada
trimester inilah ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga
dan bidan.
14
B. Tinjauan Umum Tentang Kalsium
1. Pengertian Kalsium
Kalsium adalah mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh,
40% dari seluruh 2 peranan fisiologik yang penting dalam tubuh.
Didalam tulang, garam-garam kalsium berperan menjaga integritas
struktur kerangka, sedangkan didalam cairan ekstraselluler dan sitosol,
Ca2+ sangat berperan pada berbagai proses biokimia tubuh. Kedua
kompartemen tersebut selalu berada dalam keadaan yang seimbang
(Lasari, R.F, 2012), kalsium (calcium) (online)
(princesskalem.blongpot.co.id, diakses 21 oktober 2016)
2. Metabolisme kalsium
Kalsium memegang peranan penting dalam berbagai proses
fungsi fisiologis didalam tubuh yaitu proses pembekuan darah ,
bersama dengan natrium dan kalium mempertahankan potensial
membran, tranduksi sinyal antara reseptor hormon, eksitabilitas
neuromuskuler, integritas membran sel, reaksi-reaksi enzymatik, proses
neurotranmisi, membentuk struktur tulang dan sebagai cadangan
kalsium tubuh. Kadar kalsium dalam plasma ditentukan oleh absorbsi
kalsium pada saluran cerna, resorbsi kalsium pada tulang dan
pengeluaran kalsium melalui tinja, urin, dan keringat. Pengaturan
keseimbangan kalsium dipengaruhi oleh hormon paratiroid, kalsitonin
dan vitamin D18. Untuk mempertahankan kadar kalsium plasma dalam
kadar yang tetap diperlukan interaksi beberapa proses yaitu:
15
a. Absorbsi
Asupan kalsium yang berasal dari makanan akan diabsorbsi
sebagian besar pada bagian proximal usus halus. Apabila dalam
makanan mengandung 1000 mg kalsium (sesuai dengan
kebutuhan sehari) 300 mg akan diabsorsbsi oleh saluran cerna dan
700 mg sisanya tidak diabsorsi yang selanjutnya akan diekskresi
melalui feses. Absorbsi akan meningkat pada masa pertumbuhan,
ibu hamil dan menyusui. Absorsbsi pada saluran cerna dipengaruhi
oleh metabolisme aktif vitamin D (1,25 D2 ) dan hormon paratiroid.
b. Ekskresi
Kalsium melalui urin rata-rata 100-400 mg/hari, kalsium yang
difiltrasi glomerulus sebagian besar diabsorbsi kembali pada bagian
proximal tubulus renalis loop henle dan sedikit pada bagian distal
tubulus renalis.
c. Keseimbangan pembentukan dan resorsbsi tulang
d. Regulasi hormonal
1) Hormon paratiroid
Hormon paratiroid berfungsi untuk mempertahankan kadar
kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan mekanisme umpan
balik.
2) Vitamin D
Bentuk aktif vitamin D yang disebut dengan 1,25
dihidroxykolecalsiferol (1,25-(OH)2 D3 secara langsung
16
mempengaruhi absorbsi kalsium di usus bersama dengan
hormon paratiroid bekerja secara sinergis meningkatkan
resorbsi kalsium dari tulang.
3) Kalsitonin
Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yang mempunyai sifat
yang berlawanan dengan hormon paratiroid, yaitu
menyebabkan efek hipokalsemia. Sekresi kalsitonin berbanding
lurus dengan kadar kalsium 12 plasma secara langsung dapat
meningkatkan kadar kalsitonin. Kalsium didalam plasma
terdapat dalam 3 bentuk yaitu kalsium yang terionisasi (50%),
kalsium yang terikat protein (40%) dan kalsium yang berikatan
dengan ion organik atau komplek (10%). Kalsium yang
terionisasi (Ca2+) merupakan bentuk aktif. Kalsium terikat
protein (albumin) merupakan sumber penting untuk penyediaan
Ca2+ siap pakai. Sehingga kadar albumin dalam plasma
mempengaruhi kadar kalsium total dalam plasma. Setiap
penurunan 1 mg/dL albumin akan mengakibatkan penurunan
kalsium total sebesar 0,8 mg/dL. Kalsium yang diperlukan untuk
proses biologis adalah kalsium dalam bentuk ion bebas.
Nilai normal kadar kalsium adalah sebagai berikut: kalsium total 8,9-
109 mg/dL (2,2-2,5 mmol/L), kalsium yang terikat protein 4,1-4,7 mg/dL
(1,0.-1,2 mmol/L); kalsium yang terionisasi 4,1-4,7 mg/dL (1,0-1,2 mmol/L)
; kalsium kompleks 0,7-0,8 mg/dL (0,18-1,2 mmol/L). Nilai untuk kalsium
17
total dibawah 8,9 mg/dL (2,2 mmol/L) menunjukkan hipokalsemia dan nilai
diatas 10,1 mg/dL (2,5 mmol/L) menunjukkan hiperkalsemia.
3. Metabolisme kalsium dalam kehamilan
Dalam masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalsium. Janin
memerlukan 300 mg kalsium perhari pada akhir kehamilan. Hormon
paratiroid berperan meningkatkan absorbsi kalsium di usus untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Pada saat kehamilan kadar kalsium dalam
serum akan menurun namun kadar kalsium yang terionisasi tidak
berubah.Perkembangan janin membutuhkan keseimbangan kalsium ibu,
selama kehamilan khususnya pada akhir kehamilan. Kurang lebih 200
mg/hari kalsium tersimpan dalam tulang janin pada trimester 3 dengan
jumlah keseluruhan mencapai ± 30 gram. Dengan demikian dibutuhkan
penyesuaian metabolisme ibu selama kehamilan untuk mengadakan
kompensasi terhadap kebutuhan kalsium janin.
Selama kehamilan kadar kalsium total dalam serum turun akibat dari
kadar albumin yang turun selama kehamilan akan tetapi kadar kalsium
yang terionisasi tidak mengalami perubahan rerata kadar kalsium total
darah pada wanita. Hasil akan menurun sesuai dengan bertambahnya
umur kehamilan yaitu: trimesrter I: 9,6±0,26 mg/dL, trimester II: 9,12 ±
0,28mg/dL, dan pada trimester III: 8,92±0,32 mg/dL20,21 . Ekskresi
kalsium dalam urin pada akhir usia kehamilan meningkatkan 2 kali lipat
dibandingkan tidak hamil. Hiperkalsiuria dalam kehamilan disebabkan oleh
karena meningkatnya absorbsi kalsium oleh saluran pencernaan dan
18
peningkatan laju filtrasi glomerulus. Dalam keadaan hamil secara fisiologis
terjadi penurunan kadar kalsium total dalam serum, walaupun demikian
kadar kalsium yang terionisasi tidak mengalami perubahan, guna
memenuhi kebutuhan kalsium selama kehamilan maka tubuh
mengadakan penyesuaian dengan meningkatkan absorbsi kalsium di
usus. Peningkatan absorbsi kalsium sebabkan oleh karena terjadi
peningkatan 1,25 dihidroxi vitamin D(1,25 D3) sampai 2 kali lipat
dibandingkan wanita tidak hamil dengan meningkatnya (1,25 D3)
menyebabkan absorsbsi kalsium oleh usus meningkat sampai 0,8-1,5 gr
perhari.
Status nutrisi dan asupan kalsium sangat penting selama kehamilan
yang akan berefek pada kelahiran dan kondisi post partum pada ibu dan
bayi. Tubuh ibu hamil mampu menyediakan 50 sampai dengan 300 mg
perhari Ca 2+ untuk perkembangan tulang fetus. Suplemen kalsium pada
kehamilan mempengaruhi sistem kontrol kardiovaskular menghasilkan
penurunan tekanan darah pada bayi. Secara kontras pada beberapa studi
ditemukan asupan suplemen kalsium sebanyak 2 gram setiap hari tidak
berpengaruh menurunkan insiden atau beratnya hipertensi dalam
kehamilan. Vitamin D (cholecalciferol) faktor utama dalam absorbsi
kalsium dan metabolismenya. Cholecalsiferol dibentuk oleh kulit selama
terpapar oleh sinar matahari (radiasi ultraviolet), dan juga diabsorsi dari
makanan. Absorbsi cholecalsiferol dirubah didalam hati menjadi 25(OH)
cholecalsiferol atau 25(OH)D, dan kemudian di hidroksilasi oleh 1α –
19
hydoxilase dalam ginjal menjadi 1,25 dihydroxycholecalciferol atau
1,25(OH)2D3, bentuk paling aktif dari group vitamin D. 1,25(OH)2D3
dilepaskan dalam aliran darah dan didistribusikan ke target organ 1,25
(OH)2D3 dipicu oleh respon genomik melakukan difusi dalam sitoplasma
dan terikat kuat pada reseptor vitamin D, yang memicu transkripsi dan
translation melipuiti bermacam-macam protein formasi tulang. 1,25
(OH)2D3 juga meliputi respon nongenomik meningkatkan Ca2+
intraselluler. Memicu transport Ca 2+ dari intestinum dan tubulus renal.
Konsentrasi yang kecil akan memicu kalsifikasi tulang, konsentrasi yang
menambah resorpsi tulang. Reseptor Vitamin D juga terdapat pada
plasenta. Kadar 1,25 (OH)2D3 meningkat selama kehamilan melalui
peningkatan aktifitas 1α hydoxylase dan produksi plasenta.
Permintaan vitamin D meningkat selama kehamilan, dan hubungan
antara kekurangan vitamin D dan peningkatan tekanan darah,
berhubungan dengan hipertensi dalam kehamilan perlu percobaan yang
lebih teliti lagi. Beberapa studi menunjukkan bahwa sirkulasi kadar 1,25-
(OH)2D3 pada maternal dan tali pusat rendah pada PE dibandingkan
normotensi.
Vitamin D merupakan istilah genetik untuk sekolompok seko- ateroid
lemak dengan aktifites vitamin D. Terutama yang paling penting adalah
vitamin D3 (kolekalsiferol), 25-hidroksivitamin D3 (kafsidiol), dan 1,25-
dihidroksivitamin D3 (kalsitriol) merupakan bentuk aktif secara metabolic
yang paling penting kalsitriol (hormon stiroid) bekerja sebagai ligan untuk
20
reseptor ini (VDR) yang membentuk dimer (VDR/RXR) dengan reseptor X
retinoid (RXR) dan mengontrol ekspresi gen pada banyak jaringan.
Dengan mekanisme ini kalsitriol meningkatkan diantaranya aktifitas
protein transfor pengikat kalsium dalam usus halus (kalbindin) dan aktifitas
osteoblast dalam tulang.
Gen Vitamin D Reseptor atau vitamin D (1,25-dihidroksivitamin D3 ).
Reseptor yang terletak diinti berbagai sel tubuh manusia. Gen VDR ketika
berfungsi dengan baik memainkan peran yang sangat penting dimana
akan mentranskripsi ratusan gen. Tubuh mengontrol aktifitas VDR melalui
regulasi metabolit vitamin D, dimana pada 25-dihidroksivitamin D3 (25-
OH.D3) bersifat antagonis atau berfungsi untuk menginaktivasi reseptor
VDR sementara 1,25-dihidroksivitamin D3 (1,25-OH2-D3) bersifat agonis
atau berfungsi untuk mengaktifkan reseptor VDR (Hatta, et el, 2010, priett
et al, lagishetty et al, 2011).
Selama dekade terakhir perspektif tentang bagaimana vitamin D
mempengaruhi kesehatan manusia telah berubah secara dramatis
didasarkan pada temuan bahwa vitamin D reseptor (VDR) dan vitamin D
mengaktifkan ensim 1-ɑ-hidroksilase (CYP27B1)yang ada dalam
beberapa jenis sel yang tidak terlibat dalam tulang dan metabolisme
mineral, seperti usus, pangreas, prostat dan sel-sel sistem kekebalan
tubuh. Hal ini menunjukkan dampak penting dari vitamin D pada aspek
yang lebih luas dari kesehatan manusia daripada yang dikenal
sebelumnya. (Hatta, et el, 2010, priett et al, lagishetty et al, 2011).
21
Masuknya kuman patogen ketubuh manusia menyebabkan tubuh
mengadakan respon imun. Respon imun tersebut dimodulasi oleh gen
vitamin D Receptor (VDR). Ketika terkena infeksi dan kerusakan, terutama
yang disebabkan oleh patogen, tubuh mulai mengubah bentuk tidak aktif
25-OH-D3 menjadi bentuk yang aktif berupa 1,25-OH2-D3. Dengan
terjadinya peningkatan konsentrasi dalam seluler 1,25-OH2-D3
menyebabkan gen VDR aktif.
Vitamin D Reseptor (VDR) dikenal karena hubungannya dengan
metabolisme tulang. Termasuk penyerapan kalsium usus. Vitamin D
diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat dan kuat, memelihara
konsentrasi kalsium dan fosfor didalam tubuh. Vitamin D penting sekali
bagi bayi dan anak kecil yang tulang-tulangnya sedang tumbuh dengan
cepat. Vitamin D juga memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah
dari beberapa jenis kanker, depresi, penyakit jantung ibu hamil
membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu
pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi serta mengantarkan sinyal
saraf, kontrakso otot dan sekresi hormon, kebutuhan kalsium ibu hamil
sekitar 1000 mg perhari ( Depkes RI, 2012).
Vitamin D memiliki efek langsung pada tulang, dan metabolisme aktif
mengatur diferensiasi, proliferasi dan migrasi osteoblas dan kondrosit dari
lempeng pertumbuhan epifisis, sel yang menentukan pertumbuhan
skeletal. Vitamin D mempengaruhi metabolisme tulang secara tidak
langsung melalui mengatur kalsium dan homeostatis fosfat melalui
22
stimulasi dari penyerapan usus dari ion ini. Kekurangan vitamin D
menyebabkan kegagalan pertumbuhan seperti yang terlihat pada rakhitis.
Vitamin D diyakini mempengaruhi pertumbuhan intra-uterine, dan bayi
yang lahir kadar vitamin D nya rendah, menunjukkan hambatan
pertumbuhan postnatal.
Tulang tidak dapat tumbuh secara sempurna tanpa suplai kalsium
yang cukup, fosfor dan komponen anorganik lain seperti magnesium dan
mangan. Pembentukan tulang diawali dalam embrio dan berlangsung
selama hidup. Kalsium berperan dalam mineralisasi tulang, pengenalan
sel dan kontraksi otot. Vitamin D menstimulasi absorbsi kalsium dan usus
halus dan reabsorpsi kalsium pada ginjal. Jika vitamin D sangat sedikit
maka suplai kalsium dan fosfor dalam aliran darah tidak cukup sehingga
tulang yang lunak (softened bones) menjadi distorsi dan berat badan
menurun.
Vitamin D mengatur diferesiasi dan proliferasi sel yang bertanggung
jawab untuk pertumbuhan somatik rangka dan keseluruhan, dan tikus
yang kekurangan vitamin D Reseptor (VDR) mengalami kelambatan
pertumbuhan. Beberapa laporan menunjukkan bahwa varian gen VDR
umumnya berhubungan dengan pertumbuhan bayi awal dan ukuran
tulang (Zmuda et al, 2000).
Kekurangan vitamin D, baik yang dihasilkan dari kekurangan asupan
vitamin D dari makanan dan kekurangan makanan paparan sinar matahari
atau dari cacat bawaan dalam sintesis 1,25-dihydroxyvitamin D, terkait
23
dengan kegagalan pertumbuhan. Studi eksperimental pada tikus dengan
ablasi VDR yang ditargetkan menunjukkan perkembangan
hiperparatiroidisme sebagai respon terhadap hipokalsemia, dan tikus ini
gagal untuk tumbuh secepat seperti mereka yang VDRnya cukup,
beratnya 10% lebih sedikit dan memiliki tibia sekitar 15% lebih pendek dari
femur setelah 91 hari usia (Li et al 1997).
4. Kalsium Pada Preeklamsia
Regulasi kalsium intraseluler memainkan peran kunci dalam hipertensi.
Hipertensi diperkirakan merupakan 5% dari komplikasi seluriuh kehamilan
dan 11% terjadi pada usia kehamilan awal. Wanita hamil yang
berkembang menjadi preeklamsia berat memiliki intake kalsium yang
rendah dibandingkan dengan wanita tensi normal. Menariknya dari 12
data klinikal trial, termasuk beberapa penelitian, dengan kesimpulan
bahwa suplemen Ca 2+ dapat menurunkan resiko dalam hipertensi dalam
kehamilan sebesar 50%. Kematian maternal dan kesakitan yang serius
juga menurun. Studi eksperimental menunjukkan efek menguntungkan
dari asupan Ca 2+ selama kehamilan. Selama kehamilan kekurangan
asupan Ca akan mengakibatkan penurunan kadar Ca 2+ plasma dan
penurunan aliran darah uteri, kenaikan tekanan darah dan peningkatan
protein urin: semua symptom tersebut ada pada PE.
Intake Ca2+ pada kehamilan normal tikus berhubungan dengan
peningkatan efek tekanan dari Ang II. Juga, pada kehamilan normal dan
tidak hamil tikus, pada diet tinggi Ca 2+ berhubungan dengan reduksi
24
tekanan darah dan melemahkan/menipiskan reaktivitas vascular smooth
muscle in vitro. Pada tingkat seluler, mekanisme melemahkan
kelihatannya meliputi endothelial 18 sel-tergantung NO— alur guanylate
cyclase. Level terendah dari maternal total kalsium berhubungan dengan
peningkatan permintaan fetal kalsium dan berhubungan dengan
peningkatan maternal oestiogen yang menghalangi resorbsi. Sebagai
mekanime kompensatori produksi produksi parathormon meningkatkan
intestinal absorbsi tetapi di waktu yang bersamaan meningkatkan
intraseluler ion Ca 2+ bebas yang menyebabkan vasokontriksi dan
peningkatan tekanan darah.
Suplemen kalsium menurunkan keadaan hiperparatiroid yang pada
akhirnya menurunkan kalsium intraseluler dan tekanan darah. Pada
kehamilan aterm, fetus mengambil hampir 30 gram kalsium dari kalsium
ibu, yang diambil dari tulang ibu, apabila asupan kalsium ibu rendah.
Kalsium yang rendah penyebab tekanan darah tinggi yang dipicu oleh
pelepasan hormon paratiroid atau renin yang menyebabkan peningkatan
kalsium intraseluler pada vascular smooth muscle dan memicu
vasokontriksi. Aksi dari suplemen kalsium menurunkan pelepasan
paratiroid dan intraseluler kalsium dan menyebabkan penurunan
kontraktilitas smooth muscle. Dengan mekanisme yang sama suplemen
kalsium juga menurunkan kontraksi smooth muscle uterus dan mencegah
kelahiran preterm serta persalinan. Beberapa studi menunjukkan kadar
25
plasma Ca2+ menurun sedikit pada kehamilan normal dan menurun tajam
pada preeklamsia.
PTH dan kalsitonin tidak banyak berubah dari kadar nonpregnant, dan
meningkat dan menurun dalam ekskresi renal Ca2+ pada kehamilan
normal dan preeklamsia. Studi lain menyebutkan tidak ada perbedaan
pada kalsitonin pada umur kehamilan trimester ketiga pada preeklamsia
dan kehamilan normal. Studi eksperimental menunjukkan total plasma
Ca2+ pada tikus dengan kehamilan yang normal dibandingkan tidak hamil.
Pada konsentrasi ion Ca2+ plasma total lebih rendah pada kehamilan
dengan hipertensi dibandingkan hamil normal pada
Ion Ca2+intra seluler adalah regulator utama fungsi sel vaskuler.
Homeostasis Ca2+ diregulasi oleh mobilisasi Ca2+ dan mekanisme
ektrusi Ca2+ . Mekanisme mobilisasi Ca2+ termasuk melepaskannya dari
intraseluler, dan influx Ca2+ dari ruangan ektraseluler melalui pintu
voltage‖, pintu ligand dan tempat chanel Ca2+ . Ekses Ca2+ diambil oleh
Ca-ATPase pada membran intraseluler, atau keluar melalui plasma
lemmal Ca-ATPase dan Na+ /Ca2+ . Regulasi Ca2+ agak berbeda dalam
adaptasi sel vaskuler untuk fungsi sel spesifik. Selama aktivasi sel, Ca2+
dilepaskan dari cadangan intraseluler melalui channel IP3-sensitif Ca2+
dan ryanodine-sensitif Ca2+ - menginduksi mekanisme pelepasan Ca2+.
Ca2+ masuk kedalam sel melalui gerbang voltage, gerbang-ligand,
cadangan operasional dan chanel non-spesifik. Peningkatan Ca2+
memicu respon spesifik pada sel darah merah, platelet, sel imun, sel
26
endothelial, dan vascular smooth muscle sel. Ketika sel distimulus untuk
berpindah, Ca2+ kembali ke level normal melalui pompa Ca2+ -ATPase
dan perubahan Na/Ca . juga pompa Na/K dan perubahan Na/H
memberikan potensial efek pada membran dan PH intraseluler serta
merubah respon Ca2+8.
Kehamilan normal berhubungan dengan peningkatan ekspresi dan
aktivasi Ca2+ tergantung NOS dan COX, memicu peningkatan NO dan
PGI2. NO dan PGI2 berperan pada VSMNO dan PGI2 berperan pada
VSM menyebabkan peningkatan cGMP dan cAMP, yang mengaktivasi
Ca2+ -dan VSM mekanisme relaksasi, meningkatnya EDHF selama
kehamilan menyebabkan hiperpolarisasi dan menghambat Ca2+ masuk
melalui gerbang voltage chanel. Pada preeklamsia, penurunan
bioavailability menyebabkan peningkatan ROS menyebabkan
berkurangnya relaksasi VSM. Juga melepaskan faktor bioaktif seperti
sitokin dari plasenta dan sumber lainnya yang menyebabkan peningkatan
pelepasan faktor kontraksi pada endothelium seperti ET-1 dan TXA2 dan
Ang II yang memicu vasokontriksi, meningkatnya resisten vaskuler dan
tekanan darah33 . [Ca2+] bebas intraseluler tergantung masuknya Ca2+
melewati chanel membran, pompa Ca2+ dan melepaskan Ca2+
penyimpanan ekstra seluler. Ca2+ masuk melalui kation chanel meliputi:
a. Agonis atau reseptor aktif kation chanel 24 meliputi phospholipase
C, tetapi ke hilir pembawa pesan kedua tidak jelas.
27
b. Amiloride–Chanel sensitif dapat meregulasi kation fluks melewati
barier darah
c. Redok nonselektif chanel kation yang diaktifasi oleh stres okisdatif
dan dapat ditembus Na+ , K+ dan juga Ca2+
d. Nukleotida siklik gerbang chanel. Non-selektif chanel kation adalah
mekanosensitif dan meningkatkan Ca2+ bebas intraseluler dalam
respon meningkatkan tekanan atau meningkatkan aliran.
Stres oksidatif merupakan kondisi ketidakseimbangan antara ROS
(Reactive Species) sebagai radikal bebas dan antioksidan sebagai
mekanisme Oxygen pertahanan. ROS (superoksida dan H2O2) memiliki
fungsi sebagai molekul signaling pada berbagai respon aspek faktor
pertumbuhan termediasi termasuk angiogenesis yang merupakan proses
formasi pembuluh darah baru. Pada kadar jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan apoptosis dan stres oksidatif dan pada kadar rendah
diproduksi sebagai respon terhadap faktor pertumbuhan, hipoksia
jaringan, berfungsi sebagai signaling molecule untuk mediasi proliferasi
dan migrasi sel endotelial yang berkontribusi dalam angiogenesis.
Angiogenesis growth factor seperti VEGF dan angiopoietin-1
menginduksi migrasi endotelial sel dan atau proliferasi melalui
peningkatan ROS untuk menghasilkan formasi pembuluh kapiler baru
(Fukai, 2006).
Sistem NADPH oksidase merupakan sumber O2- di dinding
pembuluh darah, terdapat di sel endotelial, sel otot halus, fibroblas, dan
28
monosit/makrofak penyusup. Enzim NADPH oksidase merupakan enzim
yang dapat menghasilkan ROS dan memiliki peran penting dalam
patofisiologis kardiovaskular. Peningkatan aktivitas NADPH oksidase
akan meningkatkan konsetrasi ROS di dalam tubuh sehingga terjadi
stres oksidatif yang menginduksi plasenta untuk melepaskan faktor-
faktor inflamasi sitokin, faktor antiangiogenik, hancuran apoptotik. Faktor
– faktor tersebut akan berujung pada peningkatan respon inflamasi
maternal dan disfungsi endotelial (Blackburn, 2013).
Kekuatan mekanikal juga berefek pada chanel penyebab
perubahan pada K+ dan Cl− membran potensial dan voltage gate-Ca
chanel. Penyimpanan atau kapasitasi masuknya Ca 2+ dikontrol oleh
tingkatan pengisian dari cadangan intraseluler Ca 2+ dan merupakan
alur utama untuk masuknya Ca2+ selama stimulasi agonis. Chanel ini
lebih selektif untuk Ca2+ dan beberapa mengikuti chanel transient
reseptor potensial yang memberi kode TRPCs. Dua hal penyebab
kenaikan Ca2+ agonist selektif chanel yang diaktivasi oleh ATP dan
bradykinin. Ca2+ juga menyebabkan masuk ECs melalui mode
―reverseǁ pertukaran Na + / Ca 2+ yang mereduksi gradient Na
mengizinkan lebih banyak Ca2+ bebas intraseluler masuk dan
meningkatPerubahan fungsi vaskuler memainkan peran penting dalam
kontrol resistensi vaskuler dan tekanan darah. Sedikit sekali diketahui
tentang mekanisme kontraksi vaskuler, relaksasi, dan remodeling selama
kehamilan dan PE. Konsentrasi intraseluler Ca bebas [Ca2+ ]
29
memainkan peran utama dalam regulasi fungsi sel, termasuk sel darah
dan vaskuler. Peningkatan Ca2+ dalam endothelial sel memicu produksi
substansi vasokonstriktor seperti ET-1, TXA2,dan Ang II. Kontraksi
Vaskuler smooth muscle dipicu oleh peningkatan Ca2+ 6 . Ion Ca2+
bebas intraseluler adalah determinan utama sifat vaskuler. Masuknya Ca
2+ ke dan dari sitosol VSM diregulasi dari pelepasan Ca 2+ dari
cadangan intraseluler, Ca2+ masuk dari tempat ekstraseluler melalui
mekanisme ekstruksi Ca2+. Pada kondisi istirahat, membukanya chanel
K dengan ijin keluarnya K+ dari sel dengan hyperpolarisasi. Membrane
sel VSM dan menutup VGCCs. Pompa NA/K-ATPase juga membuat
hiperpolarisasi membran dan kedepannya counter regulasi VGCCs.
Selama aktivasi VSM, peningkatan [Ca2+] diinisiasi oleh ip3 merangsang
pelepasan Ca2+ dan ryanodine merangsang 25 mekanisme pelepasan
Ca2+. Vasokontriktor juga menstimulasi Ca masuk melalui gerbang
ligand dan VGCSs.
Faktor relaksing dilepaskan dari aksi ECs di VSM dan menghambat
phospolipase C34 . Banyak studi menyarankan suplemen kalsium berkisar
antara range 375- 2000 mg, memberikan manfaat selama kehamilan.
Kekurangan kalsium dapat meningkatkan resiko preeklamsia terutama
diantara para wanita muda. Suplemen kalsium dapat menurunkan
insidensi preeklamsia.
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam
tubuh yaitu 1.5-2% dari berat badan orang dewasa. Didalam tubuh
30
manusia terdapat kurang lebih 1 kg kalsium (Granner, 2003), dari
jumlah ini 99% berada didalam jarringan keras, yaitu tulang dan gigi
terutama dalam bentuk hidroksiapat it { (3Ca3(PO4)2. Ca(OH)2). Kalsium
tulang berada dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma pada
konsentrasi kurang lebih 2,25-2,60 mmol/1 (9-10,4 mg/100ml)
(Almatsier, 2004).
5. Manfaat Kalsium Bagi Ibu Hamil
Kalsium adalah salah satu jenis mineral yang dibutuhkan tubuh
untuk membentuk kekuatan pada tulang dan gigi. selain itu kalsium
juga memiliki peran yang penting untuk mendukung kesehatan otot
tubuh, sistem syaraf, dan kesehatan jantung. Konsumsi berbagai jenis
makanan yang mengandung kalsium tinggi akan meningkatkan
kesehatan secara umum. Mineral kalsium akan disimpan dalam tulang
namun mineral ini akan keluar lewat aliran darah jika dibutuhkan oleh
tubuh. jadi, tetap penting untuk menyimpan cadangan kalsium dari
berbagai jenis makanan.
6. Fungsi kalsium dalam kontraksi otot polos
Kalsium pada otot pembuluh dalam mengendalikan dan
mengurangi kontraksi-vasokontriksi, sehingga tekanan darah dapat
dikendalikan bersama dengan vasokontriktor lainnya. Kerja kalsium
dalam hubungan dengan kontraksi otot polos dapat digambarkan
sebagai berikut (Manuaba, 2007).
31
7. Fungsi dan peranan kalsium
Kalsium mempunyai peran penting didalam tubuh yaitu dalam
pembentukan tulang dan gigi, dalam pengaturan fungsi sel pada cairan
ekstra selluler dan intraselluler, seperti untuk trasmisi saraf. Kontaksi
otot, penggumpalan darah dan mengjaga permeabilitas membran sel.
Selain itu, kalsium juga mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor
pertumbuhan FKN UI, 2007)
Pembentukan tulang : almatsier (2004) menyebutkan bahwa
kalsium dalam tulang mempunyai dua fungsi : a). Sebagai bagian
integral dari struktur tulan, b). Sebagai tempat penyimpanan kalsium.
Proses pembentukan tulang dimulai pada awal perkembangan janin
dengan membentuk
8. Sumber kalsium
Sumber utama kalsium dalam makanan terdapat pada susu dan
hasil olahannya, seperti keju atau yoghurt. Sumber kalsium selain susu
juga penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium, baik yang berasal
dari hewani atau nabati. Sumber kalsium yang berasal dari hewani atau
nabati. Sumber kalsium yang berasal dari hewani, seperti sarden, ikan
yang dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber
kalsium yang baik.
Sumber kalsium yang berasal dari nabati, seperti serealia, kacan-
kacangan dan hasil olahan kacang-kacangan, tahu dan tempe dan
sayuran hijau merupakan sumbar kalsium yang baik juga, tetapi bahan
32
makanan ini mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan
kalsium seperti serat, fitat dan oksalat ( Almaster 2002).
9. Akibat kekurangan kalsium
Kurang asupan kalsium dapat berakibat buruk terhadap tubuh,
akibat defesiensi kalsium adalah sebagai berikut :
a. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi dimana tulang menjadi kurang
kuat, mudah bengkok dan rapuh sehingga mudah mengalami fraktur.
Osteoporosis dapat dipercepat oleh keadaan stres sehari-hari.
Osteoporosis lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki dan lebih
banyak pada orang kulit putih daripada kulit berwarna (Almatsier,
2004).
b. Hipertensi
Beberapa studi membuktikan perananan bahan makanan
sumber kalsium dalam mengatur tekanan darah. Dietary approaches
to stop, hipertentio (DASH) dalam appel et al (1997) dan Obarzanek
& Moore (1999) mengungkapkan bahwa asupan produk atau rendah
lemak dan buah serta sayuran secara signifikan dan cepat ( dalam
waktu 2 minggu ) mengurangi tekanan darah tinggi sebanyak 5,5
mmhg pada sistolik dan 3,0 mmhg pada diastolik (Miller et al, 2001)
c. Kanker kolon
Meningkatkan konsumsi kalsium dapat mengurangi risiko
terkena kanker kolon yaitu dengan mengurangi konsentrasi asam
33
empedu bebas fekal dan asam lemak bebas, sehingga mengurangi
sitotoksisitas. Selain itu suplemen kalsium dapat mengurangi risiko
kanker kolon dengan mengurangi proliferasi sel epitel kolon.
(Guthrie & Picciani, 1995).
10.Akibat kelebihan kalsium
Kelebihan konsumsi kalsium dapat menyebabkan gangguan
ginjal, disamping itu juga dapat menyebabkan konstipasi (susah
buang air besar (Almatsier, 2004).
11.Pembantu absorsi kalsium
Absorbsi kalsium dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
kalsium hanya bisa diabsorbsi bila terdapat dalam bentuk larut air
dan tidak mengendap karena unsur makanan lain seperti oksalat.
Kalsium yang tidak diabsorbsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah
kalsium yang dieksresi melalui urin mencerminkan jumlah kalsium
yang diabsorbsi.
Kremmel (1996), mengatakan bahwa absorbsi kalsium akan
meningkat dan efesien pada orang yang minum suflemen < 400-
500 mg/kali konsumsi. Semakin tinggi kebutuhan dan semakin
rendah cadangan kalsium dalam tubuh, maka semakin efesien
absorbsi kalsium dengan demikian jumlah kalsium yang dikonsumsi
mempengaruhi absorbsi kalsium (Almaster, 2004).
34
Laktosa dalam makanan dapat membantu meningkatkan absorbsi
kalsium (Guthrie & Picciano, 1995). Selain itu, Vitamin D dalam aktif
juga menyebabkan absorbsi klsium meningkat.
12.Penghambat absorbsi kalsium
Asam oksalat yang terdapat dalam bayam dan sayuran lain serta
cokelat dapat membentuk garam oksalat yang tidak larut sehingga
menghambat absorbsi kalsium. Alkohol menghambat enzim yang dapat
mengaktifkan Vitamin D, sehingga penyerapan kalsium terganggu,
faktor lainnya adalah ketidak stabilan emosi yang dapat mempengaruhi
efesiansi absorbsi kalsium seperti stress emosional, tekanan dan
kecemasan. Suatu penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok
wanita muda yang mengalami stress emosional, kebutuhan intake
kalsium lebih tinggi untuk mempertahankan keseimbangan kalsium dari
pada kelompok yang lebih bahagia dan santai. Selain itu obat jenis
kortikosteroid, fosfor yang terkandung dalam minuman bersoda dan
makanan olahan, konsumsi tinggi serat juga dapat menurunkan
absorbsi kalsium.
35
Tabel 2.1Kebutuhan asupan optimal kalsium perhari
Umur Asupan Optimal kalsiumperhari (mg)
BayiBayi 0-6 bulan6 bulan- 1 tahun
400600
Anak – anak1 – 5 tahun6 – 10 tahun
800800-1200
Remaja11-24 tahun 1200-1500Laki – laki25-65 tahun> 65 tahun
10001500
Wanita25-50 tahun> 50 tahun (postmenopause)dengan terapi estrogentanpa terapi estrogen> 65 tahunHamil dan menyusui
1000
1000150015001200-1500
( Report Briaef, Dietary Reference intakes for Calcium(ringkasan laporan
asupan acuan diet untuk kalsium)
Food and Nutrition Board, institute of Medicine, national Akademy press,
Washinton , D.C, 30 Nopember 2010 dikutip dari Abrams, steven, 2011).
C. Tinjauan umum tentang hipertensi dalam kehamilan (HDK)
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi berarti tekanan darah tinggi. Yang dimaksud hipertensi
dalam kehamilan adalah tekanan darah menjadi lebih tinggi dari
biasanya sebelum perempuan tersebut hamil. Hipertensi pada
kehamilan (PIH) dapat dihubungkan dengan oedema pada sejumlah
wanita hamil, dengan munculnya protein pada air kencing. PIH
36
mempengaruhi 6% primigravida, 4% pada multigravida, tetapi jika
dideteksi dan diobati lebih dini, maka komplikasi dapat dihindari (Ade
Benih N, 2011)(aamer,I, Afshaan, J.Zulfikqar, A.B 2011, Role of calsium
supplementaion during pregnancy in reducing risk of developing
gestasional hypertensive disorders: a metaanalysis of studies from
developing countries, biomed Public health. 1471-245)
Terminologi hipertensi dalam kehamilan mempunyai jangkauan
luas, meliputi lima bentuk komplikasi kehamilan yaitu hipertensi
gestasional, preeclampsi, eklampsia, preeclampsia superinpose pada
hipertensi menahun. Dasar diagnosis dikemukakan kriteria berikut (
manuaba, I.B.G, 2007). Kenaikan tekanan darah 30 mmhg untuk
sistolik atau 15 mmhg untuk diastolik
a) Tekanan darah absolut 140/90 mmhg sesaat dengan interval 6 jam
b) Terdapat oedema atau kenaikan berat badan lebih dari ¾ kg per
minggu
c) Terdapat proteinuria
d) Terdapat atau disertai konvulasi atau koma.
2. Patofisiologi Hipertensi
Aktivitas kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari
korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki
peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan
ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi eksresi Nacl (garam)
dengan cara mereabsorsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsetrasi
37
Nacl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume
cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume
dan tekanan darah. (Anggraini, 2008)
3. Jenis-Jenis Hipertensi
Pada dasarnya terdapat empat jenis jenis hipertensi yang
umumnya terdapat pada saat kehamilan yaitu :
a. Preeklampsia/eklampsia atau disebut juga sebagai hipertensi yang
diakibatkan kehamilan/ keracunan kehamilan ( selain tekanan darah
yang meninggi, juga didapatkan kelainan pada air kencingnya).
Preeklapsia adalah penyakit yang timbul dengan tanda-tanda
hipertensi, oedema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.
b. Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu
mengandung janin.
c. Preeklampsia pada hipertensi kronik, yang merupakan gabungan
preeklapsia dengan hipertensi kronik.
d. Hipertensi gestasional atau hipertensi yang sesaat
Penyebab hipertensi dalam kehamilan sebenarnya belum jelas,
ada yang mengatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh kelainan
pembuluh darah, ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi ada
juga yang mengatakan disebabkan faktor keturunan dan lain
sebagainya. (Infodatin hipertensi, 2015).
38
4. Klasifikasi Hipertensi
Joint National Commite on the prevention VII (2003)
mengklasifikasikan hipertensi sesuai tabel berikut :
Tabel 2.2Klasifikasi hipertensi
Klasifikasi tekanandarah
Tekanan darahsistole (mmhg)
Tekanan darahdiastol (mmhg)
Normal < 120 < 80
Prahipertensi 120-139 80-89
Hipertensi Stage I 140-159 90-99
Hipertensi stage II 160 atau > 160 100 atau >100
(Infodatin Hipertensi, 2015)
Klasifikasi hipertensi menurut sebabnya dibagi menjadi dua yaitu :
sekunder dan primer. Hipertensi sekunder merupakan jenis yang
penyebab spesifiknya dapat diketahui (Lannny sustran, dkk, 2004)
Klasifikasi hipertensi menurut gejala dibedakan menjadi dua yaitu
hipertensi benigna dan hipertensi Maligna. Hipertensi benigna adalah
keadaan hipertensi yang tidak menimbulkan gejala-gejala, biasanya
ditemukan pada saat penderita dicek up. Hipertensi maligna adalah
keadaan hipertensi yang membahayakan biasanya disertai dengan
keadaan kegawatan yang merupakan akibat komplikasi organ-organ
seperti otak, jantung dan ginjal (mahalul Azam, 2005)
5. Teori Terjadinya Hipertensi
39
Teori yang mengemukan tentang terjadinya hipertensi dalam
kehamilan (Manuaba, 2007) :
a. Teori genetik
Berdasarkan teori ini, komplikasi hipertensi pada kehamilan dapat
diturunkan pada anak perempuannya sehingga sering terjadi hipertensi
sebagai komplikasi kehamilannya. Sifat herediternya adalah resesif
sehingga tidak atau jarang terjadi pada menantunya. Kejadian
hipertensi pada kehamilan berikutnya akan makin berkurang.
b. Teori immunologik
Hasil konsepsi merupakan allegraf atau benda asing yang tidak
murni karena sebagian besar genetiknya berasal dari sel maternal,
sehingga sebagian besar kehamilan berhasil dengan baik sampai
aterm dan mencapai well heath mother dan well bon baby.
Unsur benda asing hanya berasal dari pihak suami sehingga
terdapat beberapa kemungkinan terhadap hasil konsepsi : 1). Terjadi
adaptasi sempurna, 2). Terjadi penolakan total terhadap hasil
konsepsi, 3). Proses pembentukan dan invasi sel trofoblas.
c. Teori iskemia reglo uteroplasental
d. Teori radikal bebas dan kerusakan endotel
Distribusi oksigen yang labil menimbulkan produk metabolisme
samping radikal bebas dengan ciri terdapat elektron bebas. Elektron
bebas akan mencari pasangan dengan merusak jaringan, khususnya
40
endotel pembuluh darah, kerusakan membrane sel akan merusak dan
membunuh sel endotel.
Radikal bebas adalah proksidase lemak-asam lemak jenuh
(kuning). Sumber radikal bebas terutama plasenta yang iskemia. Anti
radikal bebas dapat dipakai untuk menghalangi kerusakan membrane
sel sebagai anti aksi adalah Vitamin C dan E.
e. Teori trombosit
Plasenta kehamilan normal membentuk derivate prostaglandin
dari asam arakidonik secara seimbang yang menjamin ailran darah
menuju janin. Tromboksan menimbulkan vasokontriksi pembuluh
darah dan menyebabkan agregasi-adhesi trombosit pada endotel
pembuluh darah yang rusak. Prostasiklin menimbulkan vaso dilatasi
pembuluh darah dan menghalangi aagregasi dan adhesi trombosit
pada endotel pembuluh darah.
Iskemia region uteroplasenter menimbulkan gangguan
metabolisme yang menghasilkan radikal bebas asam lemak tak jenuh
dan jenuh. Radikal bebas dapat menimbulkan kerusakan pembuluh
darah yang kaya fosolipid sehingga mengakibatkan kerusakan endotel
pembuluh darah, meningkatkan permeabilitas membrane, dan
terjadinya agrasi-adhesi trombosit ditempat kerusakan pembuluh
darah.
Timbunan agresi-adhesi trombosit sekitar pembuluh darah yang
rusak mengakibatkan kerusakan dan lisis dari trombosit. Trombosit
41
yang rusak mengeluarkan enzim lisosom dan tromboksan dalam
darah. Jumlah trombosit yang menurun memudahkan terjadinya
perdarahan.
Keadaan iskemia region uteroplasenter yang terjadi menurunkan
pembentukan deriva prostaglandin ( tromboksan dan prostasiklin),
tetapi kerusakan trombosit meningkatkan pengeluaran tromboksan
sehingga tromboksan dibandingkan prostasiklin yaitu tujuh banding
satu.
Akibat tingginya pengeluaran tromboksan, terjadi vasokontriksi
pembuluh darah dan vasovasorum serta semakin besar agresi-adhesi
trombosit, makin banyak terjadi kerusakan trombosit.
f. Teori diet proses terjadinya hipertensi dalam kehamilan.
Peranan kalsium pada hipertensi kehamilan sangat penting
diperhatikan karena kekurangan kalsium dalam diet dapat memicu
terjadinya hipertensi. Ibu hamil memerlukan sekitar 2 - 2 1/2 gram
kalsium setiap hari. Hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
kalsium. Kalsium berfungsi untuk membantu pertumbuhan tulang janin,
mempertahankan konsentrasi dalam darah pada aktivitas kontraksi
otot. Kontraksi otot pembuluh darah sangat penting karena dapat
mempertahankan tekanan darah. Walaupun dalam makanan sudah
cukup banyak kalsium, tetapi tidak salah jika dalam pengawasan ibu
hamil ditambahkan kalsium berkepanjangan akan menyebabkan
42
ditariknya kalsium dari tulang dan otot untuk dapat memenuhi
kebutuhan kalsium janin.
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah Ibu Hamil
a. Konsumsi garam
Konsumsi garam yang berlebihan akan menyebabkan tekanan
darah meningkat kerena terjadi peningkatan volume plasma atau
cairan tubuh dan tekanan darah, kemudian akan diikuti dengan
peningkatan pengeluaran atau ekskresi garam yang berlebihan.
b. Merokok dan mengkonsumsi alkohol
Nikotin yang terkandung didalam rokok dapat meningkatkan
pengumpalan darah dalam pembuluh darah dan menyebabkan
pengapuran dinding pada pembuluh darah. Konsumsi alkohol dapat
meningkatkan sintesis kateholamin, hal ini sebagai pemicu tekanan
darah meningkat.
c. Stres
Dalam kedaan stres terjadi respon sel-sel saraf yang
mengakibatkan kelainan pada pengangkutan natrium didalam
tubuh, melalui saraf simpatis (saraf yang bekerja saat aktivitas)
yang meningkatkan tekanan darah naik secara bertahap.
d. Konsumsi asupan kalsium
Adapun asupan kalsium yang meningkat dapat menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi. Konsumsi kalsium
43
disesuaikan dengan angka kecukupan gizi yaitu 1200 – 1500 mg
perhari.
e. Konsumsi asupan kalium
Menurut penelitian kaplan (1985), pemberian 1400 mg kalium
perhari pada pasien penderita tekanan darah tinggi dapat secara
signifikan menurunkan tekanan darah rata-rata 5 mmhg
(Ramayulis, 2010).
44
Kerangka Teori
Kebutuhan Dasar/FisikIbu Hamil
Diadaptas idari American Heart Association (AH, 2013), Manuaba (2012), Rakhsanda (2012)
Normotensi Hipertensi
Asamfolat
FE
Kalsium
Ca2+ Kalmodulin
Di usus
Ca2+ teraktivasi
Aksimiosin fosfat / ATPase
KontraksiOtot jantung melemah, volume jantung
Iskemia uteroplasenta
Disfungsi Endotel
ET1, TBX NO, PG2 Sensitifitas, Ang IAng II
Aliran darah keginjal Resistensi perifer
Sinar UVKulit (vit D)
25 hidroksikolekalsiterol
1.25 dihidroksikolekalsiterol
Hati
Ginjal PTHFosfatase alkali
Protein pengikat kalsium
Vasodilatasi
Vasokontriksi
Metabolik Kardiovaskular
Hematologi
Kecemasanmeningkat
Stressmeningkat
Relaksasimenurun
Kehamilan
PerubahanFisiologis Perubahan Psikologi
Oksigen
Nutrisi
Personal Hygiene
Eliminasi
Medikamentosa
Minuman
Makanan
Homeostatis
Hipokalsemia
Hiperkalsemia
45
D. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
: Variabel antara / intervening
E. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Ada pengaruh Pemberian suplemen kalsium terhadap perubahan
tekanan darah pada ibu hamil
2. Ada pengaruh pemberian suplemen kalsium terhadap Perubahan
kadar kalsium dalam darah pada ibu hamil
Pemberiankalsium
Ibu TM I, TDnormotensi
Ibu TM II, TDhipertensi
Pola makanUsia
PenyakitHT Kronik
46
F. Definisi Operasional
1. Pemberian suflemen kalsium
Suplemen kalsium yang diberikan kepada ibu hamil dalam bentuk tablet
dengan dosis 2 x 500 mg/hari selama 8minggu dan waktu pemberian pagi
dan malam
Kriteria objektif :
Baik : Konsumsi suplemen teratur (2 x 500 mg/hari selama 8 minggu)
Kurang : Konsumsi suplemen tidak teratur
2. Tekanan darah ibu
Tekanan darah adalah : tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi
pada ibu hamil sesuai dengan hasil pemeriksaan
Kriteria objektif :
Normal : sistole < 120 dan distole < 80 mmHg
Pra hipertensi : sistole ≥ 120-139 dan diastole 80-89 mmHg
Hipertensi : sistole ≥ 140 dan diastole ≥ 90 mmHg
3. Kadar kalsium dalam darah
Kadar kalsium darah adalah jumlah kalsium yang terdapat didalam darah ibu
hamil. Melalui pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil pemeriksaan
Kadar kalsium darah.
Kriteria objektif :
Normal : 8,3 – 10,6 mg/dL
Rendah : < 8,3 mg/Dl
4. Ibu hamil TM I normotensi adalah : serangkaian proses yang diawali dari
konsepsi atau pertemuan antara sperma dan ovum yang dilanjutkan
dengan pertilisasi nidasi dan implantasi pada umur kehamilan 0 – 12 mg
47
dengan tekanan darah normal sistole < 120 mmHg dan diastole < 80
mmHg.
Kriteria objektif :
Ya : ibu hamil TM I normotensi
Tidak : bukan ibu hamil TM I normotensi
5. Ibu hamil TM II hipertensi adalah : serangkaian proses yang diawali dari
konsepsi atau pertemuan antara sperma dan ovum yang dilanjutkan
dengan pertilisasi nidasi dan implantasi pada umur kehamilan 13 – 24 mg
dengan tekanan darah sistole ≥ 140 mmHg dan diastole ≥ 90 mmHg.
Kriteria objektif :
Ya : ibu hamil TM I normotensi
Tidak : bukan ibu hamil TM I normotensi
6. Hipertensi dalam kehamilan adalah : kondisi tekanan darah pada ibu
hamil yang tinggi atau jika tekanan darah diatas 140/90 mmHg.
a. Ya : tekanan darah ≥140/90 mmHg
b. Tidak : tekanan darah < 140/90 mmHg
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional
dengan menggunakan longitudinal Study yang bertujuan untuk
mengetahui efektifitas pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil
trimester I dan II dalam pengaturan tekanan darah di Puskesmas
Kabupaten Bulukumba tahun 2017 yang diukur pada waktu yang
sama.(sopiyudin. D, 2013).
B. Waktu dan lokasi penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di puskesmas kabupaten
Bulukumba
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei - Juli 2017
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian adalah ibu hamil trimester I yang
normotensi dan trimester II yang mengalami Hipertensi sebanyak 60
0rang namun peneliti mengambil sampel purposive sampling yang
memenuhi kriteria tertentu.
48
49
2. Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian 30 sampel, masing – masing
15 sampel Trimester I Normotensi dan 15 sampel Trimester II yang
hipertensi.
Kriteria inklusi :
a. Ibu hamil Trimester I normotensi dan Trimester II dengan hipertensi.
b. Usia ibu kurang dari 40 tahun
c. Usia kehamilan 4 mg sampai 24 mg
Kriteria eksklusi :
a. Memiliki riwayat penyakit ginjal, kardiovaskuler, dan
hiperparatiroidisme
b. Ibu hamil yang dengan hipertensi kronik
c. Mendapat resep obat anti hipertensi.
3. Tehnik pengambilan sampel sistematis Sampling adalah tehnik
pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomor urut.
= 2. . .ḏ2( − 1) + 2. .Keterangan = 1,96, N=populasi,P=Proporsi,Q=1–P,d=10 %, s = sampel= 1,96.1,96 60 0,81 0,190,1.0,1(60 − 1) + 1,96.1,96.0,81 0,19= 3.84 60 0,81 0,190,01(59) + 3,84 0,81 0,19= 35,470,59 + 0,59= 35,471,18= 30,03
50
D. Alur Penelitian
informed consent
Gambar 1 . Skema Alur Penelitian
Ibu hamil TrimesterI & II
Ibu hamil Trimester II denganhipertensi
Pengukuran tekanan darah padaminggu I sebelum pemberian kalsium
Pemberian tablet kalsium sebanyak1200 mg/ hr selama 8 minggu
Pengukuran tekanan darah setiapminggu setelah pemberian kalsium
Ibu hamil Trimester I dengannormotensi
Pemeriksaan kadar kalsium darah
Data dikumpulkan , diolah dan diAnalisis
Penarikan kesimpulan
Pemeriksaan kalsium darahpada ibu hamil trimester I dan II
51
E. Instrumen Pengumpulan Data
1. Instrumen A
Instrumen A adalah lembar observasi kepatuhan responden
intervensi dalam mengkonsumsi suplemen kalsium. Peneliti akan
mengontrol konsumsi suplemen kalsium melalui bidan desa setiap hari
dan melakukan kunjungan rumah setiap 7 hari untuk memastikan
responden mengkonsumsi suplemen kalsium yang diberikan.
2. Instrumen B
Instrumen B adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah ibu hamil yaitu menggunakan sphygmomanometer
mercury. Saat ini tensimeter air raksa telah baku sebagai alat
pengukur tekanan darah.
3. Instrumen C
Instrumen C adalah format pengkajian ibu hamil, yaitu data
dasar ibu hamil, riwayat kesehatan serta riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas yang lalu dan sekarang.
F. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk
memperoleh data yang mendukung pencapaian penelitian. Pengumpulan
data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Prosedur administrasi.
Permohonan izin penelitian di Puskesmas Di kabupaten
Bulukumba berdasarkan surat pengantar dari badan penelitian dan
52
pengembangan Daerah kabupaten Bulukumba, Dinas kesehatan
kabupaten Bulukumba dan Fakultas kedokteran Universitas
Hasanuddin.
2. Prosedur tekhnik
a. Peneliti melakukan pertemuan dengan pihak terkait di Puskesmas
Kabupaten Bulukumba untuk menyampaikan tujuan dan prosedur
penelitian.
b. Pelaksanaan penelitian
Ibu hamil trimester I normotensi dan trimester II hipertensi
yang bersedia menjadi responden penelitian akan menandatangani
keterangan persetujuan (informed consent) kemudian peneliti
mengisi format pengkajian ibu hamil. Ibu hamil Trimester I dan II
yang memenuhi kriteria inklusi diberi suplemen kalsium pada
kelompok intervensi kemudian dilakukan pemeriksaan kadar
kalsium darah selanjutnya mulai dilakukan observasi konsumsi
suplemen kalsium hingga suplemen yang diberikan selama 8
minggu. Tekanan darah ibu hamil diobservasi setiap minggu untuk
mendapatkan hasil pada perubahan tekanan darah ibu hingga
Trimester II dan III.
G. Metode pendampingan
Ibu hamil Trimester I normotensi dan ibu hamil Trimester II yang
hipertensi yang bersedia menjadi responden kelompok intervensi
diberikan suplemen kalsium laktat 600 mg sebanyak 14 tablet. Awal
53
pemberian diberikan oleh bidan pelaksana di Puskesmas dan bidan
didesa. Selanjutnya peneliti melakukan kunjugan rumah setiap 7 hari
untuk mengobservasi konsumsi suplemen yang diberikan. Kepatuhan
mengkonsumsi suplemen yang diberikan dicatat dalam lembar
observasi yang dipegang oleh peneliti dan responden. Pemberian
suplemen berikutnya diberikan 14 tablet kalsium laktat 500 mg setiap
peneliti memperkirakan waktu habis suplemen saat kunjungan rumah
dan masing-masing ibu mendapatkan 14 tablet.
H. Pengolahan dan Analisis data
Setelah data dikumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan
bantuan komputer program excel 2013 dan SSPS versi 21. Efektifitas
pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil trimester I dan II yang
hipertensi dengan pemeriksaan darah, kemudian dilakukan pengolahan
data dengan menggunakan analisis univariabel dan bivariabel. Hasil
analisisnya ditampilkan dalam bentuk narasi maupun tabel distribusi
frekwensi.
1. Analisis univariat
Menggambarkan karakteristik masing – masing variabel
penelitian dengan distribusi frekwensi dan presentase. Data
ditampilkan dalam bentuk tabel maupun narasi .meliputi data yang
bersifat kategorik dicari frekuensi dan proporsinya yaitu data
54
demografi responden yaitu : umur, pendidikan, Pekerjaan, dan usia
kehamilan.
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui apakah ada efek
pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil Trimester I normotensi
dan Trimester II dengan hipertensi terhadap peningkatan tekanan
darah.
Analisis yang akan digunakan adalah uji Wilcoxon untuk melihat
perbedaan yang signifikan terhadap perubahan tekanan darah pada
ibu hamil Trimester I dan II yang hipertensi sebelum dan sesudah
intervensi. Selain itu juga digunakan uij statistic Uji T berpasangan
alternatif uji Wilcoxon untuk mengetahui Tekanan darah sebelumdan
sesudah pemberian suplemen kalsium untuk membandingkan antara
pre intervensi dan post intervensi dengan taraf signifikan 95% (ɑ =
0,05).
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel dan
narasi, untuk analisis univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi disertai dengan penjelasan tabel. Analisis bivariat akan
disajikan dalam bentuk tabel silang.
I. Izin penelitian dan kelayakan Etik (Ethical Clereance)
Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti meminta kelayakan etik (
ethical Clereance) dan komisi etik penelitian biomedis pada fakultas
55
kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar RSPTN UH, RSP dr.
Wahidin Sudirohusodo setelah mendapat izin.
Masalah etik dalam peneltian ini dapat meliputi :
1. Diberikan penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan
penelitian.
2. Diberikan kebebasan untuk memilih, apakah bersedia mengikuti
penelitian atau tidak.
3. Diberikan penjelasan tentang cara pemberian suplemen kalsium
selanjutnya dilakukan pengambilan darah pada ibu hamil.
4. Kepada ibu yang bersedia ikut dalam penelitian ini diminta mengisi
surat persetujuan.
5. Penelitian ini mengutamakan pelayanan dan mengindahkan cara-cara
yang berlaku.
6. Semua biaya pemeriksaan darah ditanggung oleh peneliti.
7. Segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan pada ibu hamil dijamin
kerahasiaannya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Ponre, Caile, Bontobahari dan
Ujungloe pada tanggal 26 Mei sampai 26 Juli 2017, setelah mendapatkan
rekomendasi persetujuan etik yang telah dikeluarkan oleh fakiltas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Makassar nomor : 259/K4.8.4.5.31/PP36-
KOMETIK/2017 tanggal 05 Mei 2017. Sesuai dengan teknik sampel yang
digunakan peneliti, Sampel terdiri dari dua kelompok, kelompok satu adalah
responden ibu hamil trimester I yang normotensi dan kelompok yang kedua ibu
hamil trimester II yang hipertensi yang diberikan suplemen kalsium.
Berdasarkan tujuan khusus penelitian, penarikan sampel dari populasi
penelitian dilakukan dengan cara puposive sampling yakni semua anggota
populasi yang memenuhi syarat dimasukan sebagai anggota sampel.
Sedangkan jumlah sampel yang digunakan adalah jumlah sampel minimal
yaitu 30 orang.
Besar sampel pada kelompok perlakuan adalah 15 responden yang
normotensi dan kelompok kedua adalah ibu hamil trimeter II yang hipertensi
sebanyak 15 responden. Jumlah keseluruhan sampel adalah 30 responden.
Setelah dilakukan pemeriksaan kalsium dalam darah kemudian dilakukan
pemberian suplemen kalsium, maka selanjutnya dilakukan cross tabulasi dan
analisa data secara sistematis disajikan sebagai berikut
56
57
1. Analisis Univariat
Analisis univariat yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui distribusi
frekuensi dari masing-masing karakteristik ibu hamil trimester I normotensi
dan ibu hamir trimester II dengan hipertesi.
Karakteristik responden Tabel 4.1 Distribusi karakteristik responden diPuskesmas Kabupaten Bulukumba Tahun 2017
Karakteristikresponden
n %
Umur<20->35 tahun 5 23,320-35 tahun 25 76,7
Pendidikan TerakhirSD 4 13.3SMP 5 16.6SMA 12 40.0D III 8 26.6SIGravidaPrimiparaMulti paraPekerjaanBekerjaTidak bekerja
1
1119
1416
3.33
36,763,3
46,753,3
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 4.1 Menunjukkan berdasarkan tabel diatas, jumlah responden
yang diberikan suplemen kalsium sebagian besar berumur antara 20-35
tahun sebanyak 25 orang (83,3%) sedangkan responden yang berumur
antara <20 - >35 tahun sebanyak 5 orang (16,6%). pendidikan terbanyak
adalah Pendidikan SMA sebanyak 12 orang (40,0%), Pendidikan SMP
sebanyak 5 orang (16,6%), Pendidikan SD sebanyak 4 orang (13,3%),
sedangkan pendidikan Sarjana sebanyak 1 orang (3,33%), untuk
58
responden dengan gravida terbanyak pada ibu dengan multi para yaitu 19
orang (63,3%) dan pada ibu dengan primi para sebanyak 11 orang (36,7%),
karakteristik ibu hamil yang bekerja sebanyak 14 orang (46,7%) sedangkan
yang tidak bekerja sebanyak 16 orang (53,5%).
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan antara dua variabel,
dalam hal ini yang akan dianalisa adalah efektifitas kadar kalsium dalam
darah pada ibu hamil dengan normotensi pada trimester I dan ibu hamil
dengan hipertensi pada trimester II sebelum intervensi.
Tabel 4.2 . Membandingkan kadar kalsium darah sebelum dan sesudahpemberian suplemen kalsium pada ibu hamil pada trimester I dan II
Kelompok Kadar Kalsium Pre Kadar Kalsium Post P
Mean (SD) Mean (SD)
Trimester I 7,79 (0,44) 9,15 (0,35) 0.000
Trimester II 7,64 (0,36) 9,03 (0,78) 0.000
Sumber : Data Primer 2017
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan
rerata kadar kalsium sebelum intervensi dan sesudah pada kelompok
trimester I (7,79 mg/dL) dan (9,15 mg/dL). Hasil Analisis menggunakan uji T
Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji
tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0,000 (p < 0.05 ) maka Ho
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata kadar
kalsium darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada
ibu hamil pada trimester I
59
Sedangkan perbandingan rerata kadar kalsium sebelum intervensi dan
sesudah pada kelompok trimester II (7,64 mg/dL) dan (9,03 mg/dL). Hasil
Analisis menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α =
0,05). Berdasarkan uji tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0,000 (p <
0.05 ) maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
rerata kadar kalsium darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen
kalsium pada ibu hamil pada trimester II.
Tabel 4.3. Perubahan tekanan darah systole pada ibu hamil padatrimester I trimester II di Puskesmas Kabupaten Bulukumba Tahun
2017
Kelompok Tekanan darah sistole Perubahan P
Minggu 1 Minggu 8
Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD)
Trimester I 106 (7,36) 109,33(7,03)
-3,33 (8,99) 0.173
Trimester II 146,6 (14,47) 140 (13,09) 6,67 (6,1) 0.001
Sumber : Data Primer 2017
60
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan
rerata tekanan darah sistole pada trimester I minggu I sebelum intervensi
(106 mmHg) meningkat pada minggu 8 (109 mmHg) dengan rata-rata
perubahan -3,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan
dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,
didapatkan hasil dengan nilai P = 0.137 (p > 0.05 ) maka Ho diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata tekanan
darah systole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu
hamil pada trimester I.
Perbandingan rerata tekanan darah sistole pada trimester II minggu 1
sebelum intervensi (146,6 mmHg) menurun pada minggu 8 (140 mmHg)
dengan rata-rata perubahan 6,67 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T
Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji
tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.001 (p < 0.05 ) maka Ho
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan
darah sistole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu
hamil pada trimester II.
Tabel 4.4. Perubahan tekanan darah diastole pada ibu hamil trimester Idan trimester II di Puskesmas Kabupaten Bulukumba Tahun 2017
KelompokTekanan Darah Diastole Perubahan P
Minggu 1 Minggu 8
Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD)
Trimester I 72 (7,03) 71,33 (7,43) 1,33 (9,9) 0.610
Trimester II 88,6 (7,43) 86 (7,36) 2,67 (4,57) 0.041
Sumber : Data Primer 2017
61
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan
rerata tekanan darah diastole pada trimester I minggu I sebelum intervensi
(72 mmHg) menurun pada minggu 8 (71,33 mmHg) dengan rata-rata
perubahan 1,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan
dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,
didapatkan hasil dengan nilai P = 0.137 (p > 0.05 ) maka Ho diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata tekanan
darah diastole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada
ibu hamil pada trimester I
Perbandingan rerata tekanan darah diastole pada trimester II minggu 1
sebelum intervensi (88,6 mmHg) menurun pada minggu 8 (86 mmHg)
dengan rata-rata perubahan 2,67 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T
Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji
tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.041 (p < 0.05 ) maka Ho
62
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan
diastole darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada
ibu hamil pada trimester II.
Tabel 4.5. Perubahan tekanan darah siastole dan diastole pada ibuhamil trimester II Pada minggu 1 s/d minggu 8 di Puskesmas
Kabupaten Bulukumba Tahun 2017.
Tekanandarah
Trimester II Perubahan P
Minggu 1 Minggu 8
Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD)
Sistole 148,3 (15,27) 140 (14,1) 8,33 (5,77) 0.000
Diastole 90 (7,38) 86 (7,78) 3,33 (4,92) 0.039
Sumber : Data Primer 2017
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan
rerata tekanan darah diastole pada trimester I minggu I sebelum intervensi
(72 mmHg) menurun pada minggu 8 (71,33 mmHg) dengan rata-rata
63
perubahan 1,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan
dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,
didapatkan hasil dengan nilai P = 0.137 (p > 0.05 ) maka Ho diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata tekanan
darah diastole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada
ibu hamil pada trimester I
Perbandingan rerata tekanan darah diastole pada trimester II minggu 1
sebelum intervensi (88,6 mmHg) menurun pada minggu 8 (86 mmHg)
dengan rata-rata perubahan 2,67 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T
Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji
tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.041 (p < 0.05 ) maka Ho
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan
diastole darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada
ibu hamil pada trimester II
Tabel 4.6. Perubahan tekanan darah sistole dan diastole pada ibuhamil trimester II Pada minggu 1 s/d 4 di Puskesmas Kabupaten
Bulukumba Tahun 2017.
Tekanandarah
Trimester II Perubahan P
Minggu 1 Minggu 4
Mean (SD) Mean (SD) Mean (SD)
Sistole 148,3 (15,27) 140,83(13,79)
8,33 (5,77) 0.000
Diastole 90 (7,38) 86 (6,51) 3,33 (4,92) 0.039
Sumber : Data Primer 2017
64
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa perbandingan
rerata tekanan darah sistole pada trimester II minggu I sebelum intervensi
(148,3 mmHg) menurun pada minggu 4 (140,83 mmHg) dengan rata-rata
perubahan 8,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan
dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,
didapatkan hasil dengan nilai P < 0.001 (p < 0.05 ) maka Ho ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan darah
sistole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil
pada trimester II.
Sedangkan perbandingan rerata tekanan darah diastole pada trimester
II minggu 1 sebelum intervensi (90 mmHg) menurun pada minggu 8 (86
mmHg) dengan rata-rata perubahan 3,33 mmHg. Hasil Analisis
menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05).
Berdasarkan uji tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.039 (p < 0.05 )
65
maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata
tekanan diastole darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium
pada ibu hamil pada trimester II.
B. Pembahasan
Kehamilan adalah suatu proses yang alamiah dan fisiologis, setiap wanita
yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya
sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Seiring
berkembangnya janin, tubuh sang ibu juga mengalami perubahan-perubahan
yang dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan kembang sang bayi.
Perubahan tersebut difasilitasi oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen
dan progesteron selama kehamilan.
Baik dari segi anatomis maupun fisiologis, perubahan yang ditimbulkan
terjadi secara menyeluruh pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring dengan
usia kehamilan dalam trimester. peningkatan tekanan darah, terutama setelah
usia kehamilan 24 minggu. Tekanan darah tinggi (hipertensi) dalam kehamilan
ialah kenaikan tekanan diastol > 90 mmHg yang terjadi selama kehamilannya,
di mana sebelumnya wanita tersebut mempunyai tekanan darah normal.
Kejadian hipertensi disebabkan oleh berbagai penyebab antara lain zal
gizi dalam makanan. Defisiensi kalsium berperan terhadap terjadinya tekanan
darah tinggi pada masa kehamilan . Kadar kalsium dalam darah yang rendah
66
akan merangsang hormon paratiroid dan menyebabkan kadar ion kalsium intra
sel meningkat, yang akan menyebabkan sel otot polos pembuluh darah
hiperreaktif terhadap zat-zat penekan sehingga resistensi perifer pembuluh
darah meningkat dan akan meningkatkan tekanan darah menunjukkan.
konsumsi kalsium pada ibu hamil hanya berkisar antara 40 sampai 55% dari
kebutuhan. Absorsi kalsium makanan oleh usus sekitar 35% sehingga
pemberian kalsium sebanyak 500 sampai 1000 mg akan mampu mencegah
terjadinya perubahan tekanan darah dan memberi cadangan kalsium pada janin
untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
1. Karakteristik Responden
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa pada tingkatan
umur pada ibu hamil dengan kelompok umur < 20 tahun sampai > 35
tahun sebanyak 7 orang (23,3%) sedangkan kelompok umur 20-30 tahun
sebanyak 23 orang (76,7%) . hal ini menyatakan bahwa usia ibu hamil
terbanyak pada usia produktif yang resiko rendah dalam kehamilan. Hal
ini berdampak baik terhadap kehamilan ibu hamil, namun masih ada ibu
hamil yang masuk dalam kategori resiko tinggi sebanyak 7 orang (23,3)
yang masuk dalam kelompok umur < 20 tahun dan > 35 tahun yang
mana kita ketahui hal ini akan berdampak secara langsung terhadap
kehamilanya, sehingga perlu dilakukan deteksi dini untuk mencegah
komplikasi yang akan berdampak pada ibu dan janinnya.
Usia adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau
diadakan, Sedangkan usia ibu hamil adalah usia ibu yang diperoleh
67
melalui pengisian kuesioner. Penyebab kematian maternal dari faktor
reproduksi diantaranya adalah maternal age /usia ibu. Dalam kurun
reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan
persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan
melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2 sampai 5 kali lebih
tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20 sampai 29
tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30 sampai 35
tahun. Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda
dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan
untuk hamil harus siap fisik, emosi.
Kehamilan yang terjadi pada sebelum remaja berkembang secara
penuh, juga dapat memberikan risiko bermakna pada bayi termasuk
cedera pada saat persalinan, berat badan lahir rendah, dan kemungkinan
bertahan hidup yang lebih rendah untuk bayi tersebut. Wanita hamil
kurang dari 20 tahun dapat merugikan kesehatan ibu maupun
pertumbuhan dan perkembangan janin karena belum matangnya alat
reproduksi untuk hamil. Penyulit pada kehamilan remaja (<20 tahun) lebih
tinggi dibandingkan kurun waktu reproduksi sehat antara 20-30 tahun.
Keadaan tersebut akan makin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan
(stress) psikologi, sosial, ekonomi, sehingga memudahkan terjadinya
keguguran (Sarwono, 2008).
68
Dari hasil Pendidikan terkahir pada responden ibu hamil di
puskesmas kabupaten Bulukumba terbanyak adalah Tamat SMA yaitu 12
orang (40.0%) dan S1 hanya 1 orang (33.3%) hal ini dapat menyatakan
bahwa tingkat pendidikan sarjana pada ibu hamil di Puskesmas
Kabupaten Bulukumba masih cukup rendah. Kurangnya ibu hamil yang
memiliki pendidikan sampai S1 dikarenakan juga adanya tradisi atau
kebudayaan yang di anut oleh beberapa orang bahwa seseorang
perempuan tidak perlu memiliki pendidikan yang tinggi dikarenakan tugas
seorang perempuan hanyalah menjadi ibu rumah tangga yang mengurusi
rumah dan keluarganya. Sehingga hal ini berdampak pada status
pendidikan wanita yang ada di daerah puskesmas kabupaten Bulukumba.
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan sesorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang
menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk
mencapai keselamatan dan kebahagian. Pendidikan diperlukan untuk
mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat
mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku sesorang akan pola
hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan sesorang makin
mudah menerima informasi.
Dari hasil penelitian yang didapatkan ibu hamil dengan multipara di
Puskesmas Kabupaten Bulukumba sebanyak 19 orang (63.3%) dan ibu
69
hamil dengan primipara sebanyak 11 orang (36,7%). Hal ini tergambarkan
bahwa ibu hamil yang telah memiliki anak lebih dari 2 lebih banyak
dibandingkan ibu hamil yang baru pertama mengalami kehamilan.
Primipara merupakan kehamilan yang pertama dimana ibu hamil akan
mendapat pengalaman baru yang dapat menjadi faktor yang menimbulkan
stres bagi suami istri. Beberapa stressor ada yang diduga dapat menjadi
faktor penyulit dan komplikasi dalam kehamilan.
Sedangkan multipara merupakan kehamilan dengan resiko rendah,
multipara adalah kehamilan yang lebih dari satu kali. Ibu hamil dengan
multipara telah memiliki pengalaman dalam kehamilannya sehingga
mereka telah siap dan mempunyai gambaran untuk menghadap masa
kehamilan, persalinan serta nifas yang lebih baik. Multipara merupakan
kehamilan dengan resiko rendah.
Hasil dari penelitian untuk karakteristik responden di Puskemas
Kabupaten Bulukumba yaitu ibu hamil yang bekerja sebanyak 14 orang
(46.7%) sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 16 orang (53.3%). Hal ini
menggambarkan bahwa ibu hamil di daerah tersebut lebih banyak
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan melakukan aktifitas di rumah atau
disekitar rumahnya. Hal ini merupakan bagian dari adat istiadat dimana
peran seorang wanita adalah sebagai ibu rumah tangga untuk mengurusi
rumah dan keluarganya sedangkan laki-laki yang harus bekerja.
Menurut Anies (2005) kondisi hamil dan tidak hamil pada tenaga
kerja perempuan jelas tidak boleh disamakan, meskipun tetap menduduki
70
bidang pekerjaan wanita, tenaga kerja yang hamil memerlukan
pembatasan dan keringanan berkaitan dengan kesehatan ataupun
keselamatannya. Pembatasan jumlah kerja selama kehamilan dianjurkan
untuk menghindari rasa lelah, bentuk pekerjaan rumah yang berat atau
pekerjaan berat diluar rumah harus dihindari. Menyelesaikan pekerjaan
rumah lebih melelahkan dan menguras tenaga dari pada pekerjaan di
kantor (Djuwita, 2013).
2. Membandingkan kadar kalsium darah sebelum dan sesudah pemberian
suplemen kalsium pada ibu hamil pada trimester I dan II
Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa perbandingan rerata
kadar kalsium sebelum intervensi pada kelompok trimester I (7,79 mg/dL)
dengan trimester II (7,64 mg/dL). Hasil Analisis menggunakan uji T tidak
Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji
tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.474 (p > 0.05 ) maka Ho
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata
kadar kalsium darah sebelum pemberian suplemen kalsium pada ibu
hamil pada trimester I dan II
Sedangkan perbandingan rerata kadar kalsium setelah intervensi
pada kelompok trimester I (9,15 mg/dL) dengan trimester II (9,03 mg/dL).
Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat
kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut, didapatkan hasil
dengan nilai P = 0.375 (p > 0.05 ) maka Ho diterima. Sehingga dapat
71
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata kadar kalsium darah
sebelum pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil pada trimester I
dan II..
Dalam masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalsium.
Janin memerlukan 300 mg kalsium perhari pada akhir kehamilan. Hormon
paratiroid berperan meningkatkan absorbsi kalsium di usus untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Pada saat kehamilan kadar kalsium dalam
serum akan menurun namun kadar kalsium yang terionisasi tidak
berubah. Perkembangan janin membutuhkan keseimbangan kalsium ibu,
selama kehamilan khususnya pada akhir kehamilan. Kurang lebih 200
mg/hari kalsium tersimpan dalam tulang janin pada trimester 3 dengan
jumlah keseluruhan mencapai ± 30 gram. Dengan demikian dibutuhkan
penyesuaian metabolisme ibu selama kehamilan untuk mengadakan
kompensasi terhadap kebutuhan kalsium janin.
Selama kehamilan kadar kalsium total dalam serum turun akibat dari
kadar albumin yang turun selama kehamilan akan tetapi kadar kalsium
yang terionisasi tidak mengalami perubahan rerata kadar kalsium total
darah pada wanita. Hasil akan menurun sesuai dengan bertambahnya
umur kehamilan yaitu: trimesrter I: 9,6±0,26 mg/dL, trimester II: 9,12 ±
0,28mg/dL, dan pada trimester III: 8,92±0,32 mg/dL20,21 .
Ekskresi kalsium dalam urin pada akhir usia kehamilan
meningkatkan 2 kali lipat dibandingkan tidak hamil. Hiperkalsiuria dalam
kehamilan disebabkan oleh karena meningkatnya absorbsi kalsium oleh
72
saluran pencernaan dan peningkatan laju filtrasi glomerulus. Dalam
keadaan hamil secara fisiologis terjadi penurunan kadar kalsium total
dalam serum, walaupun demikian kadar kalsium yang terionisasi tidak
mengalami perubahan, guna memenuhi kebutuhan kalsium selama
kehamilan maka tubuh mengadakan penyesuaian dengan meningkatkan
absorbsi kalsium di usus. Peningkatan absorbsi kalsium sebabkan oleh
karena terjadi peningkatan 1,25 dihidroxi vitamin D(1,25 D3) sampai 2 kali
lipat dibandingkan wanita tidak hamil dengan meningkatnya (1,25 D3)
menyebabkan absorsbsi kalsium oleh usus meningkat sampai 0,8-1,5 gr
perhari.
Status nutrisi dan asupan kalsium sangat penting selama kehamilan
yang akan berefek pada kelahiran dan kondisi post partum pada ibu dan
bayi. Tubuh ibu hamil mampu menyediakan 50 sampai dengan 300 mg
perhari Ca 2+ untuk perkembangan tulang fetus. Suplemen kalsium pada
kehamilan mempengaruhi sistem kontrol kardiovaskular menghasilkan
penurunan tekanan darah pada bayi.
Secara kontras pada beberapa studi ditemukan asupan suplemen
kalsium sebanyak 2 gram setiap hari tidak berpengaruh menurunkan
insiden atau beratnya hipertensi dalam kehamilan. Vitamin D
(cholecalciferol) faktor utama dalam absorbsi kalsium dan
metabolismenya.
Cholecalsiferol dibentuk oleh kulit selama terpapar oleh sinar
matahari (radiasi ultraviolet), dan juga diabsorsi dari makanan. Absorbsi
73
cholecalsiferol dirubah didalam hati menjadi 25(OH) cholecalsiferol atau
25(OH)D, dan kemudian di hidroksilasi oleh 1α –hydoxilase dalam ginjal
menjadi 1,25 dihydroxycholecalciferol atau 1,25(OH)2D3, bentuk paling
aktif dari group vitamin D. 1,25(OH)2D3 dilepaskan dalam aliran darah
dan didistribusikan ke target organ 1,25 (OH)2D3 dipicu oleh respon
genomik melakukan difusi dalam sitoplasma dan terikat kuat pada
reseptor vitamin D, yang memicu transkripsi dan translation melipuiti
bermacam-macam protein formasi tulang. 1,25 (OH)2D3 juga meliputi
respon nongenomik meningkatkan Ca2+ intraselluler.
Memicu transport Ca 2+ dari intestinum dan tubulus renal.
Konsentrasi yang kecil akan memicu kalsifikasi tulang, konsentrasi yang
menambah resorpsi tulang. Reseptor Vitamin D juga terdapat pada
plasenta. Kadar 1,25 (OH)2D3 meningkat selama kehamilan melalui
peningkatan aktifitas 1α hydoxylase dan produksi plasenta.
Permintaan vitamin D meningkat selama kehamilan, dan hubungan
antara kekurangan vitamin D dan peningkatan tekanan darah,
berhubungan dengan hipertensi dalam kehamilan perlu percobaan yang
lebih teliti lagi. Beberapa studi menunjukkan bahwa sirkulasi kadar 1,25-
(OH)2D3 pada maternal dan tali pusat rendah pada PE dibandingkan
normotensi.
Vitamin D merupakan istilah genetik untuk sekolompok seko- ateroid
lemak dengan aktifites vitamin D. Terutama yang paling penting adalah
vitamin D3 (kolekalsiferol), 25-hidroksivitamin D3 (kafsidiol), dan 1,25-
74
dihidroksivitamin D3 (kalsitriol) merupakan bentuk aktif secara metabolic
yang paling penting kalsitriol (hormon stiroid) bekerja sebagai ligan untuk
reseptor ini (VDR) yang membentuk dimer (VDR/RXR) dengan reseptor X
retinoid (RXR) dan mengontrol ekspresi gen pada banyak jaringan.
Dengan mekanisme ini kalsitriol meningkatkan diantaranya aktifitas
protein transfor pengikat kalsium dalam usus halus (kalbindin) dan aktifitas
osteoblast dalam tulang.
Gen Vitamin D Reseptor atau vitamin D (1,25-dihidroksivitamin D3 ).
Reseptor yang terletak diinti berbagai sel tubuh manusia. Gen VDR ketika
berfungsi dengan baik memainkan peran yang sangat penting dimana
akan mentranskripsi ratusan gen. Tubuh mengontrol aktifitas VDR melalui
regulasi metabolit vitamin D, dimana pada 25-dihidroksivitamin D3 (25-
OH.D3) bersifat antagonis atau berfungsi untuk menginaktivasi reseptor
VDR sementara 1,25-dihidroksivitamin D3 (1,25-OH2-D3) bersifat agonis
atau berfungsi untuk mengaktifkan reseptor VDR (Hatta, et el, 2010, priett
et al, lagishetty et al, 2011).
Selama dekade terakhir perspektif tentang bagaimana vitamin D
mempengaruhi kesehatan manusia telah berubah secara dramatis
didasarkan pada temuan bahwa vitamin D reseptor (VDR) dan vitamin D
mengaktifkan ensim 1-ɑ-hidroksilase (CYP27B1)yang ada dalam
beberapa jenis sel yang tidak terlibat dalam tulang dan metabolisme
mineral, seperti usus, pangreas, prostat dan sel-sel sistem kekebalan
tubuh. Hal ini menunjukkan dampak penting dari vitamin D pada aspek
75
yang lebih luas dari kesehatan manusia daripada yang dikenal
sebelumnya. (Hatta, et el, 2010, priett et al, lagishetty et al, 2011).
Masuknya kuman patogen ketubuh manusia menyebabkan tubuh
mengadakan respon imun. Respon imun tersebut dimodulasi oleh gen
vitamin D Receptor (VDR). Ketika terkena infeksi dan kerusakan, terutama
yang disebabkan oleh patogen, tubuh mulai mengubah bentuk tidak aktif
25-OH-D3 menjadi bentuk yang aktif berupa 1,25-OH2-D3. Dengan
terjadinya peningkatan konsentrasi dalam seluler 1,25-OH2-D3
menyebabkan gen VDR aktif.
Vitamin D Reseptor (VDR) dikenal karena hubungannya dengan
metabolisme tulang. Termasuk penyerapan kalsium usus. Vitamin D
diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat dan kuat, memelihara
konsentrasi kalsium dan fosfor didalam tubuh. Vitamin D penting sekali
bagi bayi dan anak kecil yang tulang-tulangnya sedang tumbuh dengan
cepat. Vitamin D juga memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah
dari beberapa jenis kanker, depresi, penyakit jantung ibu hamil
membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu
pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi serta mengantarkan sinyal
saraf, kontrakso otot dan sekresi hormon, kebutuhan kalsium ibu hamil
sekitar 1000 mg perhari ( Depkes RI, 2012).
3. Perubahan tekanan darah systole pada ibu hamil dengan normotensi
pada trimester I dan hipertensi pada trimester II
76
Hasil penelitian diatas menunjukan bahwa perbandingan rerata
tekanan darah sistole pada trimester I minggu I sebelum intervensi (106
mmHg) meningkat pada minggu 8 (109 mmHg) dengan rata-rata perubahan
-3,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat
kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut, didapatkan hasil dengan
nilai P = 0.137 (p > 0.05 ) maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan rerata tekanan darah systole sebelum dan
sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil pada trimester I.
Perbandingan rerata tekanan darah sistolepada trimester II minggu 1
sebelum intervensi (146,6 mmHg) menurun pada minggu 8 (140 mmHg)
dengan rata-rata perubahan 6,67 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T
Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji
tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.001 (p < 0.05 ) maka Ho
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan
darah sistole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu
hamil pada trimester II. .
Menurut Li et al 1997, Vitamin D memiliki efek langsung pada tulang,
dan metabolisme aktif mengatur diferensiasi, proliferasi dan migrasi
osteoblas dan kondrosit dari lempeng pertumbuhan epifisis, sel yang
menentukan pertumbuhan skeletal. Vitamin D mempengaruhi
metabolisme tulang secara tidak langsung melalui mengatur kalsium dan
homeostatis fosfat melalui stimulasi dari penyerapan usus dari ion ini.
Kekurangan vitamin D menyebabkan kegagalan pertumbuhan seperti
77
yang terlihat pada rakhitis. Vitamin D diyakini mempengaruhi pertumbuhan
intra-uterine, dan bayi yang lahir kadar vitamin D nya rendah,
menunjukkan hambatan pertumbuhan postnatal.
Tulang tidak dapat tumbuh secara sempurna tanpa suplai kalsium
yang cukup, fosfor dan komponen anorganik lain seperti magnesium dan
mangan. Pembentukan tulang diawali dalam embrio dan berlangsung
selama hidup. Kalsium berperan dalam mineralisasi tulang, pengenalan
sel dan kontraksi otot. Vitamin D menstimulasi absorbsi kalsium dan usus
halus dan reabsorpsi kalsium pada ginjal. Jika vitamin D sangat sedikit
maka suplai kalsium dan fosfor dalam aliran darah tidak cukup sehingga
tulang yang lunak (softened bones) menjadi distorsi dan berat badan
menurun.
Vitamin D mengatur diferesiasi dan proliferasi sel yang bertanggung
jawab untuk pertumbuhan somatik rangka dan keseluruhan, dan tikus
yang kekurangan vitamin D Reseptor (VDR) mengalami kelambatan
pertumbuhan. Beberapa laporan menunjukkan bahwa varian gen VDR
umumnya berhubungan dengan pertumbuhan bayi awal dan ukuran
tulang (Zmuda et al, 2000).
Kekurangan vitamin D, baik yang dihasilkan dari kekurangan asupan
vitamin D dari makanan dan kekurangan makanan paparan sinar matahari
atau dari cacat bawaan dalam sintesis 1,25-dihydroxyvitamin D, terkait
dengan kegagalan pertumbuhan. Studi eksperimental pada tikus dengan
ablasi VDR yang ditargetkan menunjukkan perkembangan
78
hiperparatiroidisme sebagai respon terhadap hipokalsemia, dan tikus ini
gagal untuk tumbuh secepat seperti mereka yang VDRnya cukup, berat
nya 10% lebih sedikit dan memiliki tibia sekitar 15% lebih pendek dari
femur setelah 91 hari usia.
4. Perubahan tekanan darah diastole pada ibu hamil dengan trimester I dan
trimester II.
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa perbandingan rerata
tekanan darah diastole pada trimester I minggu I sebelum intervensi (72
mmHg) menurun pada minggu 8 (71,33 mmHg) dengan rata-rata
perubahan 1,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan
dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,
didapatkan hasil dengan nilai P = 0.137 (p > 0.05 ) maka Ho diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rerata tekanan
darah diastole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada
ibu hamil pada trimester I
Perbandingan rerata tekanan darah diastole pada trimester II minggu 1
sebelum intervensi (88,6 mmHg) menurun pada minggu 8 (86 mmHg)
dengan rata-rata perubahan 2,67 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T
Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji
tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.041 (p < 0.05 ) maka Ho
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan
diastole darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada
ibu hamil pada trimester II.
79
Suplemen kalsium menurunkan keadaan hiperparatiroid yang pada
akhirnya menurunkan kalsium intraseluler dan tekanan darah. Pada
kehamilan aterm, fetus mengambil hampir 30 gram kalsium dari kalsium
ibu, yang diambil dari tulang ibu, apabila asupan kalsium ibu rendah.
Kalsium yang rendah penyebab tekanan darah tinggi yang dipicu oleh
pelepasan hormon paratiroid atau renin yang menyebabkan peningkatan
kalsium intraseluler pada vascular smooth muscle dan memicu
vasokontriksi. Aksi dari suplemen kalsium menurunkan pelepasan paratiroid
dan intraseluler kalsium dan menyebabkan penurunan kontraktilitas smooth
muscle. Dengan mekanisme yang sama suplemen kalsium juga
menurunkan kontraksi smooth muscle uterus dan mencegah kelahiran
preterm serta persalinan. Beberapa studi menunjukkan kadar plasma Ca2+
menurun sedikit pada kehamilan normal dan menurun tajam pada
preeklamsia.
PTH dan kalsitonin tidak banyak berubah dari kadar nonpregnant, dan
meningkat dan menurun dalam ekskresi renal Ca2+ pada kehamilan normal
dan preeklamsia. Studi lain menyebutkan tidak ada perbedaan pada
kalsitonin pada umur kehamilan trimester ketiga pada preeklamsia dan
kehamilan normal.
Studi eksperimental menunjukkan total plasma Ca2+ pada tikus
dengan kehamilan yang normal dibandingkan tidak hamil. Pada konsentrasi
ion Ca2+ plasma total lebih rendah pada kehamilan dengan hipertensi
80
dibandingkan hamil normal pada Ion Ca2+intra seluler adalah regulator
utama fungsi sel vaskuler.
Homeostasis Ca2+ diregulasi oleh mobilisasi Ca2+ dan mekanisme
ektrusi Ca2+ . Mekanisme mobilisasi Ca2+ termasuk melepaskannya dari
intraseluler, dan influx Ca2+ dari ruangan ektraseluler melalui pintu
voltage‖, pintu ligand dan tempat chanel Ca2+ . Ekses Ca2+ diambil oleh
Ca-ATPase pada membran intraseluler atau keluar melalui plasma lemmal
Ca-ATPase dan Na+ /Ca2+ . Regulasi Ca2+ agak berbeda dalam adaptasi
sel vaskuler untuk fungsi sel spesifik.
Selama aktivasi sel, Ca2+ dilepaskan dari cadangan intraseluler
melalui channel IP3-sensitif Ca2+ dan ryanodine-sensitif Ca2+ -
menginduksi mekanisme pelepasan Ca2+. Ca2+ masuk kedalam sel
melalui gerbang voltage, gerbang-ligand, cadangan operasional dan chanel
non-spesifik. Peningkatan Ca2+ memicu respon spesifik pada sel darah
merah, platelet, sel imun, sel endothelial, dan vascular smooth muscle sel.
Ketika sel distimulus untuk berpindah, Ca2+ kembali ke level normal melalui
pompa Ca2+ -ATPase dan perubahan Na/Ca . juga pompa Na/K dan
perubahan Na/H memberikan potensial efek pada membran dan PH
intraseluler serta merubah respon Ca2+8.
Kehamilan normal berhubungan dengan peningkatan ekspresi dan
aktivasi Ca2+ tergantung NOS dan COX, memicu peningkatan NO dan
PGI2. NO dan PGI2 berperan pada VSMNO dan PGI2 berperan pada VSM
menyebabkan peningkatan cGMP dan cAMP, yang mengaktivasi Ca2+ -
81
dan VSM mekanisme relaksasi, meningkatnya EDHF selama kehamilan
menyebabkan hiperpolarisasi dan menghambat Ca2+ masuk melalui
gerbang voltage chanel.
Pada preeklamsia, penurunan bioavailability menyebabkan
peningkatan ROS menyebabkan berkurangnya relaksasi VSM. Juga
melepaskan faktor bioaktif seperti sitokin dari plasenta dan sumber lainnya
yang menyebabkan peningkatan pelepasan faktor kontraksi pada
endothelium seperti ET-1 dan TXA2 dan Ang II yang memicu vasokontriksi,
meningkatnya resisten vaskuler dan tekanan darah.
5. Perubahan tekanan darah sistole dan diastole pada ibu hamil trimester II
Pada minggu ke 4
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa perbandingan rerata
tekanan darah sistole pada trimester II minggu I sebelum intervensi (148,3
mmHg) menurun pada minggu 4 (140,83 mmHg) dengan rata-rata
perubahan 8,33 mmHg. Hasil Analisis menggunakan uji T Berpasangan
dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan uji tersebut,
didapatkan hasil dengan nilai P < 0.001 (p < 0.05 ) maka Ho ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rerata tekanan darah
sistole sebelum dan sesudah pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil
pada trimester II
Sedangkan perbandingan rerata tekanan darah diastole pada
trimester II minggu 1 sebelum intervensi (90 mmHg) menurun pada
minggu 8 (86 mmHg) dengan rata-rata perubahan 3,33 mmHg. Hasil
82
Analisis menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat kepercayaan (α
= 0,05). Berdasarkan uji tersebut, didapatkan hasil dengan nilai P = 0.039
(p < 0.05 ) maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan rerata tekanan diastole darah sebelum dan sesudah
pemberian suplemen kalsium pada ibu hamil pada trimester II.
Selama kehamilan kekurangan asupan Ca akan mengakibatkan
penurunan kadar Ca2+ plasma dan penurunan aliran darah uteri,
kenaikan tekanan darah dan peningkatan protein urine semua symptom
tersebut ada pada PE. Intake Ca2+ pada kehamilan normal berhubungan
dengan peningkatan efek tekanan dari Ang II. Juga, pada kehamilan
normal dan tidak hamil, pada diet tinggi Ca 2+ berhubungan dengan
reduksi tekanan darah dan melemahkan/menipiskan reaktivitas vascular
smooth muscle in vitro.
Pada tingkat seluler, mekanisme melemahkan kelihatannya meliputi
endothelialsel-tergantung NO— alur guanylate cyclase. Level terendah
dari maternal total kalsium berhubungan dengan peningkatan permintaan
fetal kalsium dan berhubungan dengan peningkatan maternal oestiogen
yang menghalangi resorbsi. Sebagai mekanime kompensatori produksi
parathormon meningkatkan intestinal absorbsi tetapi di waktu yang
bersamaan meningkatkan intraseluler ion Ca2+ bebas yang menyebabkan
vasokontriksi dan peningkatan tekanan darah. Suplemen kalsium
menurunkan keadaan hiperparatiroid yang pada akhirnya menurunkan
kalsium intraseluler dan tekanan darah.
83
Pada kehamilan aterm, fetus mengambil hampir 30 gram kalsium
dari kalsium ibu, yang diambil dari tulang ibu, apabila asupan kalsium ibu
rendah. Sebagai tambahan wanita yang mengkomsumsi kalsium yang
tinggi sewaktu kehamilan memiliki kadar kalsium yang lebih tinggi didalam
ASI dan bayi yang dilahirkan pada ibu dengan konsumsi kalsium yang
tinggi mempunyai mineralisasi tulang yang lebih baik dan tekanan darah
yang lebih rendah pada kehidupan nantinya.
Peranan kalsium pada hipertensi kehamilan sangat penting
diperhatikan karena kekurangan kalsium dalam diet dapat memicu
terjadinya hipertensi. Ibu hamil memerlukan sekitar 2 - 2 1/2 gram kalsium
setiap hari. Hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kalsium. Kalsium
berfungsi untuk membantu pertumbuhan tulang janin, mempertahankan
konsentrasi dalam darah pada aktivitas kontraksi otot. Kontraksi otot
pembuluh darah sangat penting karena dapat mempertahankan tekanan
darah.
Asumsi peneliti bahwa Suplemen kalsium memainkan peranan
yang penting dalam pencegahan hipertensi dalam kehamilan dengan
menjaga kadar ion kalsium dalam rentang (range) fisiologis. Hal ini
menunjukkan bahwa menjaga kadar kalsium sangat penting dalam
sintesis substansi vasoaktif seperti prostasiklindan nitric oxide pada
endotel dalam mempertahankan fungsi endotel normal dan menurunkan
tekanan darah.
84
Efek penurunan tekanan darah oleh suplemen kalsium nampak
secara jelas oleh beberapa studi pada populasi dengan pada hipertensi
ringan sampai sedang. Penurunan serum hormon paratiroid oleh asupan
suplemen kalsium menghasilkan penurunan ion kalsium intraseluler
menyebabkan relasasi myocite tingkat arteriolar dan mengakibatkan
penurunan tekanan darah. Peningkatan kalsium intraseluler menyebabkan
vasokontriksi, dan peningkatan peripheral resisten, akhirnya terjadi
peningkatan tekanan darah..
Asupan kalsium yang rendah menyebabkan peningkatan tekanan
darah tinggi dengan merangsang pelepasan hormone paratiroid dan atau
renin yang mengarah terjadinya peningkatan konsentrasi kalsium intra
seluler dalam vaskuler sel otot polos dan mengakibatkan vasokonstriksi.
Peranan suplemen kalsium dalam menurunkan gangguan preeklamsia
dan eklamsia adalah dengan menurunkan pelepasan kalsium paratiroid
dan konsentrasi kalsium intraseluler, akhirnya terjadi penurunan kontraksi
otot polos dan peningkatan vasodilatasi.
C.Keterbatasan Peneliti
1. Peneliti tidak melihat foodrecall responden sehingga diharapkan pada
peneliti selanjutnya agar memperhatikan asupan makanannya sehingga
hasil penelitian yang diperoleh lebih efektif.
85
2. Peneliti hanya memberikan kalsium selama 8 minggu karena
keterbatasan biaya sehingga pengaturan tekanan darah pada
responden masih ada beberapa yang belum dalam batas normal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat penurunan tekanan darah sistol dan diastol pada ibu hamil
trimester II yang diberi kalsium.
2. Terdapat penurunan tekanan darah pada minggu ke empat dan ke
delapan di trimester II yang diberi kalsium.
3. Terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian
kalsium
B. Saran
1. Untuk lebih meyakinkan penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan
penelitian yang sama dengan menambahkan jumlah sampel dan dengan
desain penelitian yang berbeda.
2. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatiakn food recold
responden.
3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti kalsium dalam darah
terhadap hasil luaran janin.
4. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti tidak hanya pada trimester I dan
II tetapi semua juga pada trimester III.
57
83
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita, 2002. Prinsif dasar ilmu gizi, Gramt. Louis : Mosby-yearBook
Aspuah, Siti. (2013). Kumpulan Kuesioner dan Instrument PenelitianKesehatan. Nuha Medika: Yogyakarta.
Astuti, Hutari Puji, 2012. Buku ajar asuhan kebidanan ibu (kehamilan)Rohima Press. Yogyakarta.
Blackburn, S., 2013, Maternal; Fetal; & Neonatal Physiology: A ClinicalPerspective, USA, Elsivier Saunders, p. 247.
Bobak dkk, (2004). Buku ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta:EGC
Cahyono PH 2006). (http://www.google.co.id/, diunduh 17 july 2010).
Cunningham dkk, F.G. (2006). Obstenti Williams Volume I. Jakarta:EGC
Dharma, Kelana.K. (2011).MetodologiPenelitianKeperawatan. Trans InfoMedia: Jakarta
Depkes RI.(2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI
Dinas Kesehatan Sulawesi selatan. (2014). Profil kesehatan SulawesiSelatan
Fraser, D.M. Myles. ( 2010). Buku Ajar Bidan, EGC
Fukai, U.M., 2006, Redox Signaling in Angiogenesis: Role of NADPHOxidase, Cardiovascular Research, Vol. 71, pp. 226-235.)
Guyton, A.C. Textbook of Medical Physiologi. Philadelphia: W.B.Sounders, 1991. 9. Lemeshow. S
Heffner.L.J. and Schust, D.J. 2009 At a Glance sistem reproduksi. Edisikedua. Erlagga Jakarta.
kementrian kesehatan RI 2013 riset kesehatan dasar tahun 2013 jakartadiakses 21 september 2015)
Krisdinamurtirin. Y., M, Saidin and Muhilal. Nutritional Status of FactoryLabourers with Special Emphasis on Dietary Human BasicNeed. In: Human Nutrition: Better Nutrition in Nation Building.
Proceeding of SEAMEO TROPMED Second Seminar onNutrition Jakarta, Indonesia. March
Manuaba 2002. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluargaberencana untuk pendidikan bidan, EGC. Jakarta.
Manuaba, I.G.B, manuaba I.A.C, and manuaba, I.B.G.F, 2007 pengantarkuliah obstetri, EGC, Jakarta
Manuaba, I.C.A, and manuaba I.G.B, 2007 pengantar kuliah obstetri ,EGC Jakarta)
Mochtar Rustam, (2011). Sinopsis Obstetri Edisi 3. Jakarta : EGC.
Nursalam. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan.CV. Sagung Seto, Jakarta.
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
Notoatmodjo, (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan: Jakarta RienekaCipta.
Retno , http://www.ibu-hamil.web.id/2015/03/akibat-kekurangan-kalsium-pada-ibu-hamil-bayi.html diakses tanggal 25 nopember 20116 )Manuaba I.B.G, I.A.C, I.B.G.F, 2007 pengantar Kuliah Obstetri,EGC: Jakarta.
Saifudin. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Saryono dan Anggraeni, MP. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif danKuantitatif Dalam Bidang Kesehatan. Nuha Medika: Jakarta.
Saifudin. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Saryono dan Anggraeni, MP. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif danKuantitatif Dalam Bidang Kesehatan. Nuha Medika: Jakarta.
Sopiyudin Dahlan, 2012, langkah – langkah membuat proposal penelitianbidang kedokteran dan kesehatan, sagung seto jakarta
Sopiyudin, M. (2014). Pintu gerbang memahami Statistik, Metodologi danepidemiologi. Jakarta. Sagung Seto.
Suryani, E. (2013). Pendidikan Kesehatan bagian dari PromosiKesehatan. Edisi ke 2 Cetakan 1. Fitramaya:Jakarta
Uddin asunders, L et al.2015 pre-eclampsia has an adverse impact onmaternal and fetal health, (Online), (www. Ncbi.nlm.nih.qov.diakses 14 september 2016)
Varney, H. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi ke Empat, Jakarta:EGC
World Health Organization (WHO). 2011, Recomendations for preventionand treatment of pre-eclamsia and eclamsia. (Online).(http://www.who.int diakses 10 september 2016).
WHO) 2013 Guideline : calcium supplementation in pregnant women (online) (http://www. WHO. Int diakses 10 Nopember 2015).
WHO 2012 maternal heath (http://www,who,int/gho/maternal heath/en/)diakses 21 september 2016)
Wiknjosastro. (2005). Ilmu Kebidanan,YBPSP: Jakarta
World Health Organization, (2014). Word Health Statistic 2014.http://www.who.int/gho/en/.
T-Test
Notes
Output Created 10-OCT-2017 18:38:57
Comments
Input
Data
C:\Users\LENOVO\Documents\irfan
data\data ET, spss\data mhs s2
kebidanan.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 30
Missing Value Handling
Definition of MissingUser defined missing values are treated as
missing.
Cases Used
Statistics for each analysis are based on the
cases with no missing or out-of-range data
for any variable in the analysis.
Syntax
T-TEST GROUPS=kelompok(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=Capre Capost
/CRITERIA=CI(.95).
ResourcesProcessor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,01
[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav
Group Statistics
trimester N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kadar kalsium pretesttrimester 1 15 7.7467 .44056 .11375
trimester 2 15 7.6400 .36016 .09299
kadar kalsium posttesttrimester 1 15 9.1467 .35429 .09148
trimester 2 15 9.0267 .37506 .09684
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
kadar kalsium pretestEqual variances assumed .768 .388 .726 28 .474 .10667 .14693 -.19430 .40763
Equal variances not assumed .726 26.935 .474 .10667 .14693 -.19483 .40817
kadar kalsium posttestEqual variances assumed .000 .983 .901 28 .375 .12000 .13321 -.15288 .39288
Equal variances not assumed .901 27.910 .375 .12000 .13321 -.15292 .39292
SORT CASES BY kelompok(A).T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost s8 d8 (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)/MISSING=ANALYSIS.
T-Test
Notes
Output Created 10-OCT-2017 18:44:21
Comments
Input
Data
C:\Users\LENOVO\Documents\irfan
data\data ET, spss\data mhs s2
kebidanan.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 15
Missing Value Handling
Definition of MissingUser defined missing values are treated as
missing.
Cases Used
Statistics for each analysis are based on the
cases with no missing or out-of-range data
for any variable in the analysis.
Syntax
T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost
s8 d8 (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1kadar kalsium pretest 7.7467 15 .44056 .11375
kadar kalsium posttest 9.1467 15 .35429 .09148
Pair 2tekanan sistolis mgg 1 106.0000 15 7.36788 1.90238
tekanan sistolis mgg 8 109.3333 15 7.03732 1.81703
Pair 3tekanan diastolis mgg 1 72.6667 15 7.03732 1.81703
tekanan diastolis mgg 8 71.3333 15 7.43223 1.91899
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1kadar kalsium pretest & kadar
kalsium posttest
15 .777 .001
Pair 2tekanan sistolis mgg 1 &
tekanan sistolis mgg 8
15 .220 .430
Pair 3tekanan diastolis mgg 1 &
tekanan diastolis mgg 8
15 .064 .821
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1kadar kalsium pretest - kadar
kalsium posttest
-1.40000 .27775 .07171 -1.55381 -1.24619 -19.522 14 .000
Pair 2tekanan sistolis mgg 1 - tekanan
sistolis mgg 8
-3.33333 8.99735 2.32311 -8.31590 1.64924 -1.435 14 .173
Pair 3tekanan diastolis mgg 1 -
tekanan diastolis mgg 8
1.33333 9.90430 2.55728 -4.15149 6.81815 .521 14 .610
T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost s8 d8 (PAIRED)/CRITERIA=CI(.9500)/MISSING=ANALYSIS.
T-Test
Notes
Output Created 10-OCT-2017 18:45:45
Comments
Input
Data
C:\Users\LENOVO\Documents\irfan
data\data ET, spss\data mhs s2
kebidanan.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 15
Missing Value Handling
Definition of MissingUser defined missing values are treated as
missing.
Cases Used
Statistics for each analysis are based on the
cases with no missing or out-of-range data
for any variable in the analysis.
Syntax
T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost
s8 d8 (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1kadar kalsium pretest 7.6400 15 .36016 .09299
kadar kalsium posttest 9.0267 15 .37506 .09684
Pair 2tekanan sistolis mgg 1 146.6667 15 14.47494 3.73741
tekanan sistolis mgg 8 140.0000 15 13.09307 3.38062
Pair 3tekanan diastolis mgg 1 88.6667 15 7.43223 1.91899
tekanan diastolis mgg 8 86.0000 15 7.36788 1.90238
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1kadar kalsium pretest & kadar
kalsium posttest
15 .653 .008
Pair 2tekanan sistolis mgg 1 &
tekanan sistolis mgg 8
15 .905 .000
Pair 3tekanan diastolis mgg 1 &
tekanan diastolis mgg 8
15 .809 .000
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1kadar kalsium pretest - kadar
kalsium posttest
-1.38667 .30675 .07920 -1.55654 -1.21679 -17.508 14 .000
Pair 2tekanan sistolis mgg 1 - tekanan
sistolis mgg 8
6.66667 6.17213 1.59364 3.24865 10.08468 4.183 14 .001
Pair 3tekanan diastolis mgg 1 -
tekanan diastolis mgg 8
2.66667 4.57738 1.18187 .13180 5.20153 2.256 14 .041
T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost s8 d8 (PAIRED)/CRITERIA=CI(.9500)/MISSING=ANALYSIS.
T-Test
Notes
Output Created 10-OCT-2017 18:54:20
Comments
Input
Data
C:\Users\LENOVO\Documents\irfan
data\data ET, spss\data mhs s2
kebidanan.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 12
Missing Value Handling
Definition of MissingUser defined missing values are treated as
missing.
Cases Used
Statistics for each analysis are based on the
cases with no missing or out-of-range data
for any variable in the analysis.
Syntax
T-TEST PAIRS=Capre s1 d1 WITH Capost
s8 d8 (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1kadar kalsium pretest 7.5917 12 .35537 .10259
kadar kalsium posttest 9.0000 12 .40899 .11807
Pair 2tekanan sistolis mgg 1 142.5000 12 9.65307 2.78660
tekanan sistolis mgg 8 136.6667 12 8.87625 2.56235
Pair 3tekanan diastolis mgg 1 86.6667 12 6.51339 1.88025
tekanan diastolis mgg 8 85.0000 12 6.74200 1.94625
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1kadar kalsium pretest & kadar
kalsium posttest
12 .632 .028
Pair 2tekanan sistolis mgg 1 &
tekanan sistolis mgg 8
12 .849 .000
Pair 3tekanan diastolis mgg 1 &
tekanan diastolis mgg 8
12 .828 .001
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1kadar kalsium pretest - kadar
kalsium posttest
-1.40833 .33155 .09571 -1.61899 -1.19768 -14.715 11 .000
Pair 2tekanan sistolis mgg 1 - tekanan
sistolis mgg 8
5.83333 5.14929 1.48647 2.56163 9.10503 3.924 11 .002
Pair 3tekanan diastolis mgg 1 -
tekanan diastolis mgg 8
1.66667 3.89249 1.12367 -.80651 4.13984 1.483 11 .166
T-TEST PAIRS=s1 d1 WITH s4 d4 (PAIRED)/CRITERIA=CI(.9500)/MISSING=ANALYSIS.
T-Test
Notes
Output Created 10-OCT-2017 19:02:48
Comments
Input
Data
C:\Users\LENOVO\Documents\irfan
data\data ET, spss\data mhs s2
kebidanan.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 15
Missing Value Handling
Definition of MissingUser defined missing values are treated as
missing.
Cases Used
Statistics for each analysis are based on the
cases with no missing or out-of-range data
for any variable in the analysis.
Syntax
T-TEST PAIRS=s1 d1 WITH s4 d4 (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1tekanan sistolis mgg 1 146.6667 15 14.47494 3.73741
tekanan sistolis mgg 4 141.3333 15 13.02013 3.36178
Pair 2tekanan diastolis mgg 1 88.6667 15 7.43223 1.91899
tekanan diastolis mgg 4 86.6667 15 6.17213 1.59364
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1tekanan sistolis mgg 1 &
tekanan sistolis mgg 4
15 .897 .000
Pair 2tekanan diastolis mgg 1 &
tekanan diastolis mgg 4
15 .675 .006
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1tekanan sistolis mgg 1 - tekanan
sistolis mgg 4
5.33333 6.39940 1.65232 1.78946 8.87721 3.228 14 .006
Pair 2tekanan diastolis mgg 1 -
tekanan diastolis mgg 4
2.00000 5.60612 1.44749 -1.10457 5.10457 1.382 14 .189
DESCRIPTIVES VARIABLES=umur Capre Capost s1 d1 s2 d2 s3 d3 s4 d4 s5 d5 s6 d6 s7 d7 s8 d8/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Descriptives
Notes
Output Created 10-OCT-2017 19:06:15
Comments
Input
Data
C:\Users\LENOVO\Documents\irfan
data\data ET, spss\data mhs s2
kebidanan.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 15
Missing Value HandlingDefinition of Missing
User defined missing values are treated as
missing.
Cases Used All non-missing data are used.
Syntax
DESCRIPTIVES VARIABLES=umur Capre
Capost s1 d1 s2 d2 s3 d3 s4 d4 s5 d5 s6 d6
s7 d7 s8 d8
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
umur 15 21.00 33.00 27.4000 3.71868
kadar kalsium pretest 15 7.00 8.30 7.7467 .44056
kadar kalsium posttest 15 8.40 9.70 9.1467 .35429
tekanan sistolis mgg 1 15 90.00 120.00 106.0000 7.36788
tekanan diastolis mgg 1 15 60.00 80.00 72.6667 7.03732
tekanan sistolis mgg 2 15 100.00 120.00 108.6667 8.33809
tekanan diastolis mgg 2 15 60.00 80.00 71.3333 6.39940
tekanan sistolis mgg 3 15 90.00 120.00 103.3333 7.23747
tekanan diastolis mgg 3 15 60.00 80.00 74.6667 6.39940
tekanan sistolis mgg 4 15 100.00 120.00 106.6667 8.16497
tekanan diastolis mgg 4 15 60.00 80.00 70.6667 5.93617
tekanan sistolis mgg 5 15 90.00 120.00 110.0000 8.45154
tekanan diastolis mgg 5 15 70.00 80.00 74.0000 5.07093
tekanan sistolis mgg 6 15 90.00 120.00 108.6667 9.90430
tekanan diastolis mgg 6 15 60.00 90.00 75.3333 7.43223
tekanan sistolis mgg 7 15 100.00 120.00 109.3333 7.03732
tekanan diastolis mgg 7 15 60.00 80.00 70.6667 5.93617
tekanan sistolis mgg 8 15 100.00 120.00 109.3333 7.03732
tekanan diastolis mgg 8 15 60.00 80.00 71.3333 7.43223
Valid N (listwise) 15
DESCRIPTIVES VARIABLES=umur Capre Capost s1 d1 s2 d2 s3 d3 s4 d4 s5 d5 s6 d6 s7 d7 s8 d8/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Descriptives
Notes
Output Created 10-OCT-2017 19:06:48
Comments
Input
Data
C:\Users\LENOVO\Documents\irfan
data\data ET, spss\data mhs s2
kebidanan.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 15
Missing Value HandlingDefinition of Missing
User defined missing values are treated as
missing.
Cases Used All non-missing data are used.
Syntax
DESCRIPTIVES VARIABLES=umur Capre
Capost s1 d1 s2 d2 s3 d3 s4 d4 s5 d5 s6 d6
s7 d7 s8 d8
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
ResourcesProcessor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\irfan data\data ET, spss\data mhs s2 kebidanan.sav
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
umur 15 16.00 43.00 29.6000 8.38195
kadar kalsium pretest 15 7.20 8.20 7.6400 .36016
kadar kalsium posttest 15 8.30 9.80 9.0267 .37506
tekanan sistolis mgg 1 15 130.00 180.00 146.6667 14.47494
tekanan diastolis mgg 1 15 80.00 100.00 88.6667 7.43223
tekanan sistolis mgg 2 15 120.00 170.00 143.3333 12.34427
tekanan diastolis mgg 2 15 80.00 100.00 89.3333 7.03732
tekanan sistolis mgg 3 15 130.00 180.00 145.3333 14.07463
tekanan diastolis mgg 3 15 80.00 100.00 86.6667 7.23747
tekanan sistolis mgg 4 15 120.00 170.00 141.3333 13.02013
tekanan diastolis mgg 4 15 80.00 100.00 86.6667 6.17213
tekanan sistolis mgg 5 15 130.00 180.00 146.0000 14.54058
tekanan diastolis mgg 5 15 70.00 100.00 87.3333 8.83715
tekanan sistolis mgg 6 15 130.00 180.00 141.3333 14.07463
tekanan diastolis mgg 6 15 80.00 100.00 87.3333 7.03732
tekanan sistolis mgg 7 15 120.00 160.00 141.3333 11.87234
tekanan diastolis mgg 7 15 80.00 90.00 86.6667 4.87950
tekanan sistolis mgg 8 15 120.00 170.00 140.0000 13.09307
tekanan diastolis mgg 8 15 70.00 100.00 86.0000 7.36788
Valid N (listwise) 15
DATA REKAPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL
I II III IV V VI1 Ny. Hasmira 35 thn 3 2 PNS 1 SMA 1 jl. Lanto II 150/100 150/100 150/90 140/90 150/100 140/902 Ny. Asni 34 thn 3 2 IRT 2 SMP 1 Ponre II 130/80 130/80 130/80 130/80 130/70 130/803 Ny. Nurlaela 26 thn 2 2 SWASTA 1 SMP 1 Togambang II 140/90 140/90 140/90 140/90 140/90 140/904 Ny. Hatimang 40 thn 4 2 IRT 2 SD 1 Ponre II 140/90 140/90 140/90 130/90 130/90 140/905 Ny. Hasni 43 thn 3 2 IRT 2 SMA 1 caile II 170/100 170/100 180/100 160/90 170/100 160/1006 Ny. Suarni 34 thn 2 2 IRT 2 SD 1 jl. S. Kapuas II 150/90 150/90 150/90 140/90 140/90 150/907 Ny. Hilda Irmayani 25 thn 1 1 PNS 1 D III 2 Tanaberu II 140/80 140/90 140/80 130/80 140/80 130/808 Ny. A. Nurlianti 34 Thn 3 2 IRT 2 SMA 1 Tanaberu II 160/90 150/90 150/90 150/90 160/90 150/909 Ny. Fitriani 24 thn 1 1 IRT 2 SMA 1 Ponre II 130/80 120/80 130/80 120/80 140/80 130/80
10 Ny. Husnaeni 19 thn 1 1 IRT 2 SD 1 Matekko II 140/80 140/80 140/80 150/90 150/80 140/9011 Ny. Hadirawati 16 thn 1 1 IRT 2 SMP 1 Ponre II 130/80 130/80 130/80 130/80 130/80 130/8012 ny. Damaris 37 thn 4 2 IRT 2 SD 1 Ponre II 180/100 160/100 170/100 170/100 180/100 180/10013 Ny. Nurhaliza 16 thn 1 1 HONORER 1 D III 2 Ponre II 150/90 140/90 140/80 150/90 140/90 130/8014 Ny. Rismawati 32 thn 2 2 PNS 1 D III 2 Ponre II 140/90 140/90 140/80 140/80 150/90 140/8015 Ny. Norma 29 thn 2 2 IRT 2 SMA 1 Caile II 150/90 150/90 150/90 140/80 140/80 130/9016 Ny. Cici Rahmawati 25 thn 1 1 PNS 1 D III 2 BTN I 1 100/70 110/70 100/70 120/70 100/70 100/8017 Ny. Eni Anggraeni 26 thn 2 2 IRT 2 SMA 1 BTN I 1 110/60 110/60 110/80 120/70 110/70 100/6018 Ny. Nur fajri Agusfiani 31 thn 2 2 SWASTA 1 DIII 2 jl. A. Yani 1 100/70 100/70 120/80 110/70 100/80 120/7019 Ny. Santi Makkasau 32 thn 2 2 IRT 2 SMA 1 jl. Abd. Azis 1 90/60 100/60 90/60 100/60 90/70 90/7020 Ny. Rismayanti 23 thn 1 1 PNS 1 DIII 2 jl. Imam Bonjol 1 110/70 100/70 100/80 110/70 110/70 110/8021 Ny. Nirfa 23 thn 1 1 PNS 1 D III 2 Tanaberu 1 100/80 100/80 100/80 120/80 110/70 100/8022 Ny. Tasmayani 31 thn 3 2 PNS 1 SI 2 Tanaberu 1 110/70 120/70 110/70 100/70 110/80 100/7023 Ny.Sri Susilawati 24 thn 1 1 IRT 2 SMA 1 Tanaberu 1 110/80 120/80 110/80 110/80 120/70 110/7024 Ny.Ernawati iwan Tompo28 thn 3 2 IRT 2 SMA 1 tabbuttu 1 110/80 110/70 100/80 100/80 110/80 110/8025 Ny.Ana abd. Rahman 30 thn 2 2 IRT 2 SMP 1 jl. KH. Agussalin 1 100/70 120/70 100/80 100/70 110/70 100/7026 Ny. Ratna 30 thn 2 2 HONORER 1 SMA 1 jl. Abd. Karim 1 120/80 100/70 100/80 100/60 120/80 120/8027 Ny. Rismawati 26 thn 1 1 PNS 1 D III 2 Caile 1 110/80 100/70 100/70 100/70 110/70 120/8028 Ny. Hasrina 33 thn 4 2 IRT 2 SMP 1 Caile 1 100/70 110/80 100/70 100/70 120/80 120/9029 Ny. Husnul Fatimah 21 thn 1 1 HONORER 1 SMA 1 Matekko 1 110/70 110/70 110/70 110/70 110/70 110/70
TEKANAN DARAH DALAM MINGGUNO NAMA IBU UMUR ALAMAT TRIMgravida kode pekerjn kode pendkn kode
30 Ny. Asmawati 28 thn 2 2 SWASTA 1 SMA 1 Ponre 1 110/80 120/80 100/70 110/70 120/80 120/80
KET1 GRAVIDA
PRIMI PARA 11MULTI PARA 19
2 PEKERJAANBEKERJA 14TIDAK BEKERJA 16
3 PENDIDIKANSD 4SMP 5SMA 12D III 8SI 1
CALCIUMCALCIUMVII VIII PRE POST
140/90 140/90 8 8,9130/80 130/70 7,8 8,9140/90 140/90 8 9,8140/90 130/80 8,1 9,2160/90 170/100 7,4 8,9150/90 140/90 7,3 9,2140/80 130/80 7,4 9160/90 150/90 8,2 9,4120/80 120/80 7,3 8,8140/80 140/80 7,3 8,3130/80 130/80 7,8 9,3160/90 160/90 8 9,3140/90 150/90 7,2 8,4130/90 130/90 7,2 9140/90 140/90 7,6 9110/70 100/70 8,2 9,6110/60 110/70 7 8,8100/70 120/80 8 9,1100/60 100/70 8 9,3110/70 100/60 7,3 8,9120/80 120/70 8 9,2120/70 110/70 7,9 9,1100/70 110/80 8,1 9,3110/70 100/60 8 9,1100/70 110/80 7,4 8,6110/70 120/80 8 9,4120/80 110/60 7,8 9,4110/80 110/70 7 8,4110/70 110/70 8,3 9,7
TEKANAN DARAH DALAM MINGGU
110/70 110/80 7,2 9,3
DATA REKAPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL
KODE CALCIUMPRE
1 Ny. Hasmira 35 jl. Lanto II 2 82 Ny. Asni 34 Ponre II 2 7,83 Ny. Nurlaela 26 Togambang II 2 84 Ny. Hatimang 40 Ponre II 2 8,15 Ny. Hasni 43 caile II 2 7,46 Ny. Suarni 34 jl. S. Kapuas II 2 7,37 Ny. Hilda Irmayani 25 Tanaberu II 2 7,48 Ny. A. Nurlianti 34 Tanaberu II 2 8,29 Ny. Fitriani 24 Ponre II 2 7,3
10 Ny. Husnaeni 19 Matekko II 2 7,311 Ny. Hadirawati 16 Ponre II 2 7,812 ny. Damaris 37 Ponre II 2 813 Ny. Nurhaliza 16 Ponre II 2 7,214 Ny. Rismawati 32 Ponre II 2 7,215 Ny. Norma 29 Caile II 2 7,616 Ny. Cici Rahmawati 25 BTN I 1 1 8,217 Ny. Eni Anggraeni 26 BTN I 1 1 718 Ny. Nur fajri Agusfiani 31 jl. A. Yani 1 1 819 Ny. Santi Makkasau 32 jl. Abd. Azis 1 1 820 Ny. Rismayanti 23 jl. Imam Bonjol 1 1 7,321 Ny. Nirfa 23 Tanaberu 1 1 822 Ny. Tasmayani 31 Tanaberu 1 1 7,923 Ny.Sri Susilawati 24 Tanaberu 1 1 8,124 Ny.Ernawati iwan Tompo 28 tabbuttu 1 1 825 Ny.Ana abd. Rahman 30 jl. KH. Agussalin 1 1 7,426 Ny. Ratna 30 jl. Abd. Karim 1 1 827 Ny. Rismawati 26 Caile 1 1 7,828 Ny. Hasrina 33 Caile 1 1 729 Ny. Husnul Fatimah 21 Matekko 1 1 8,330 Ny. Asmawati 28 Ponre 1 1 7,2
NO NAMA IBU UMUR ALAMAT TRIMESTER
CALCIUM SELISIH KODEPOST I sistole diastole II III IV V8,9 0,9 1 150/100 150 100 150/100 150/90 140/90 150/1008,9 1,1 1 130/80 130 80 130/80 130/80 130/80 130/709,8 1,8 1 140/90 140 90 140/90 140/90 140/90 140/909,2 1,1 1 140/90 140 90 140/90 140/90 130/90 130/908,9 1,5 1 170/100 170 100 170/100 180/100 160/90 170/1009,2 1,9 1 150/90 150 90 150/90 150/90 140/90 140/909 1,6 1 140/80 140 80 140/90 140/80 130/80 140/80
9,4 1,2 1 160/90 160 90 150/90 150/90 150/90 160/908,8 1,5 1 130/80 130 80 120/80 130/80 120/80 140/808,3 1 1 140/80 140 80 140/80 140/80 150/90 150/809,3 1,5 1 130/80 130 80 130/80 130/80 130/80 130/809,3 1,3 1 180/100 180 100 160/100 170/100 170/100 180/1008,4 1,2 1 150/90 150 90 140/90 140/80 150/90 140/909 1,8 1 140/90 140 90 140/90 140/80 140/80 150/909 1,4 1 150/90 150 90 150/90 150/90 140/80 140/80
9,6 1,4 2 100/70 100 70 110/70 100/70 120/70 100/708,8 1,8 2 110/60 110 60 110/60 110/80 120/70 110/709,1 1,1 2 100/70 100 70 100/70 120/80 110/70 100/809,3 1,3 2 90/60 90 60 100/60 90/60 100/60 90/708,9 1,6 2 110/70 110 70 100/70 100/80 110/70 110/709,2 1,2 2 100/80 100 80 100/80 100/80 120/80 110/709,1 1,2 2 110/70 110 70 120/70 110/70 100/70 110/809,3 1,2 2 110/80 110 80 120/80 110/80 110/80 120/709,1 1,1 2 110/80 110 80 110/70 100/80 100/80 110/808,6 1,2 2 100/70 100 70 120/70 100/80 100/70 110/709,4 1,4 2 120/80 120 80 100/70 100/80 100/60 120/809,4 1,6 2 110/80 110 80 100/70 100/70 100/70 110/708,4 1,4 2 100/70 100 70 110/80 100/70 100/70 120/809,7 1,4 2 110/70 110 70 110/70 110/70 110/70 110/709,3 2,1 2 110/80 110 80 120/80 100/70 110/70 120/80
TEKANAN DARAH DALAM MINGGU
VI VII VIII140/90 140/90 140/90 1 1 140 90130/80 130/80 130/70 1 1 130 70140/90 140/90 140/90 2 1 140 90140/90 140/90 130/80 1 1 130 80160/100 160/90 170/100 2 1 170 100150/90 150/90 140/90 1 1 140 90130/80 140/80 130/80 1 1 130 80150/90 160/90 150/90 1 1 150 90130/80 120/80 120/80 1 2 120 80140/90 140/80 140/80 2 1 140 80130/80 130/80 130/80 2 1 130 80180/100 160/90 160/90 1 1 160 90130/80 140/90 150/90 2 1 150 90140/80 130/90 130/90 1 1 130 90130/90 140/90 140/90 1 1 140 90100/80 110/70 100/70 2 2 100 70100/60 110/60 110/70 3 2 110 70120/70 100/70 120/80 3 2 120 8090/70 100/60 100/70 3 2 100 70110/80 110/70 100/60 1 2 100 60100/80 120/80 120/70 3 2 120 70100/70 120/70 110/70 2 2 110 70110/70 100/70 110/80 2 2 110 80110/80 110/70 100/60 1 2 110 60100/70 100/70 110/80 3 2 100 80120/80 110/70 120/80 2 2 110 80120/80 120/80 110/60 1 2 120 60120/90 110/80 110/70 3 2 110 70110/70 110/70 110/70 2 2 110 70120/80 110/70 110/80 2 2 110 80
TEKANAN DARAH DALAM MINGGU
Sistole diastole150 100150 100150 90140 90150 100140 90140 90140 90
`0
20
40
60
80
100
120
140
160
1 2 3 4 5 6 7
7 8
Sistole
diastole