pembentukan plat logam
DESCRIPTION
cara pembentukan plat logamTRANSCRIPT
BAB V
PROSES PENGERJAAN LOGAM PELAT
5.1. Bahan-bahan Pelat
Semua paduan siap tempa cocok untuk aplikasi pengerjaan logam pelat, sifat-sifat
terpentingnya adalah deformasinya kebanyakan terjadi dalam tegangan tarik, bukan
tekan dan sebagian karena banyak komponen dari pelat berukuran besar dan terpapar
keluar sehingga penampilannya menjadi perhatian utama.
5.1.1. Baja
Banyak baja digunakan dalam kondisi telah digilas panas/hot rolled untuk pelek roda
otomotif.komponen-komponen casis,silinder gas bertekanan dll, tetapi banyak pelat
baja yang telah digilas dingin. Tabel 5.1 di bawah ini menunjukkan sifat-sifat dari pelat
baja pelat yang paling sering digunakan.
Tabel 5.1. Sifat Khusus lembaran baja
(Sumber : Proses manufaktur : Introduction to Manufacturing Process, John.A.Schey,
2009)
Proses ProduksiPopy Yuliarty, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘111
Baja karbon rendah : baja carbon rendah dengan C sampai 0,15% paling banyak
digunakan
a. Baja rim/rimmed steel. Keuletan yang tinggi dan biaya yang relatif lebih rendah
menyebabkan baja ini disukai karena selain bersifat komersil juga baik untuk
kualitas penarikan/drawing quality. Permukaan dengan karbon yang rendah
menguntungkan untuk pelapisan email. Ukuran butiran dikontrol dengan
penggilasan dingin berat (50-70%)
b. Baja kil. Baja kil khusus kualitas penarikan / drawing quality special killed
(DQSK),terdiri atas carbon dan nitrogen. Baja ini diproses dengan nilai r tinggi
c. Baja bebas interstisi/interstitial free steel .kandungan carbon berkurang sampai
pada titik terendah dan nitrogen diikat dengan memadukan dengan sedikit Nb
atau Ti.
Baja kekuatan tinggi. Ukuran yang semakin menipis harus disesuaikan dengan
kekuatan yang semakin tinggi, karena itu tuntutan akan penurunan massa telah
mendorong dikembangkannya bahan-bahan yang lebih kuat.
a. Pelat hasil penggilasan dingin / cooled rolled sheet.
b. Pelat yang telah dianil sebagian. Keuletan yang lebih besar dikombinasikan
dengan kekuatan yang memadai dapat diperoleh melalui penggilasan dingin
yang berat diikuti dengan anil pemulihan
c. Pelat yang telah dianil.penghalusan butir merupakan mekanisme penguatan
yang sangat berdaya guna. Penggilasandingin yang berat diikuti dengan
rekristalisasi.
d. Baja yang dapat mengeras karena terpanggang.Baja ini biasanya digilas
temper,setelah pembentukan, baja akan mengalami penuaan cepat selama
pemanggangan untuk pengecatan,
e. Baja berfasa rangkap. Kandungan karbon yang lebih tinggi diperlukan untuk
perlakuan panas dengan pencelupan dingin dan tempering, berguna dalam
baja pegas.
f. Baja yang telah menerima pengerasan larutan. Larutan padat baja yang
diperkleras dengan Mn,P,Si akan lebih mudah mengalami pengerasan
regangan.
g. Baja paduan rendah berkekuatan tinggi/HSLA, makin bnyak digunakan pada
struktur kendaraan.
Proses ProduksiPopy Yuliarty, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘112
Baja berpelapis, pelapisan dituukan untuk memperbaiki sifat-sifat layanan atau
tampilan produk akhir.
a. Pelat berpelapis timah. Akan tahan korosi saejauh timah tak tergores dan Sn
yang tak beracun cocok untuk pelapis wadah makanan.
b. Pelat galvanis. Pelapisan seng akan melindungi baja terhadap korosi, dahulu
digunakan untuk pembuatan atap, saluran dan aplikasi teknologi rendahyang
sejenis, sekarang galvanis menjadi bahan utama bodi mobil dan konstruksi
peralatan rumah tangga.
c. Pelat berpelapis timbal/ terne plate. Menahan korosi dalam beberapa media
dimana timah atau senga tak mampu memberikan perlindungan. Tetapi karena
bercampur dengan Pb, pelat tipis timbal ini terbatas untuk aplikasi
nonmakanan.
d. Pelat berpelapis aluminium. Paduan Al-Fe yang dibentuk pada suhu tinggi akan
terlindung dari korosi dengan gas panas, lembaran ini cocok untuk penukar
kalor,sistem pembuangan gas otomotif, komponen-komponen pemanggang.
e. Pelat berpelapis cat. Juga dengan pelapisan polimer (plastik semisal vinil)yang
lebih tebal akan lebih menyenangkan. Pengecatan akhir tak diperlukan lagi.
Baja tahan karat/baja austenik. Dengan kemampuan pengerasan regangan yang tinggi
dan sifat mampu bentuknya yang baik dan tahan terhadap korosi menyebabkan baja
ini dijadikan pilihan untuk memproduksi perlengkapan pemrosesan makanan ( bak cuci
piring, dapur, penukar kalor,perlengkapan pemrosesan kimia).
5.1.2. Logam-logam non besi
Kuningan merupsksn bahan yang paling mudah dibentuk. Dipadukan dengan
aluminium yang merupakan bahan konstruksi utama pesawat subsonik dan aplikasi
pada mobil (terutama tutup geladak dan kap mobil)
5.2. Pemotongan Geser
Langkah pertama merupakan pemotongan pelat atau strip ke dalam bentuk yang tepat
yang dilakukan dengan pemotongan geser. Memotong pelat sepanjang garis lurus
disebut pemotongan geser / shearing. Pemotongan strip panjang menjadi strip-strip
dengan lebar yang lebih sempit antara pisau pisau putar disebut membelah / slitting,
sering dilakukan dimana gulungan pelat dengan lebar penuh yang berasal dari mesin
giling untuk penggilasan dibelah untuk pengiriman ke pabrik pengerjaan logam pelat.
Proses ProduksiPopy Yuliarty, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘113
Komponen berkontur (berbentuk lingkaran atau yang lebih kompleks) dipotong diantara
pendesak atau penumbuk dengan landasan-landasan bentuk pada sebuah mesin pres
disebut blanking.
Punching atau piercing adalah proses yang digunakan untuk menghilangkan yang
tidak diinginkan dari suatu pelat.
Cut-off merupakan proses pemotongan untuk komponen-komponen tunggal atau
proses pemisahan yang disebut parting. Nibbling merupakan proses pemotongan pelat
dalam bentuk kecil-kecil dan berulang-ulang.
Notching merupakan proses pemotongan pelat pada tepinya, pemotongan lobang
sebagian tanpa ada bagian yang dibuang disebut lancing. Produk yang telah
mengalami proses penarikan atau pendesakan, bahan lebihnya dipotong disebut
proses trimming.Gambar 5.1 di bawah ini adalah klasifikasi umum proses pembuatan
logam pelat dan gambar 5.2 adalah proses-proses yang berdasarkan pada
pemotongan geser.
Proses ProduksiPopy Yuliarty, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘114
Gambar 5.1. Klasifikasi umum proses pembuatan logam pelat (Sumber : Proses
manufaktur : Introduction to Manufacturing Process, John.A.Schey, 2009)
Gambar 5.2. proses-proses yang berdasarkan pada pemotongan geser. (Sumber :
Proses manufaktur : Introduction to Manufacturing Process, John.A.Schey, 2009).
5.2.1.Proses Pemotongan
Gambar-gambar (5.3) di bawah ini adalah mekanisme pemotongan logam pelat.
Proses ProduksiPopy Yuliarty, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘115
Gambar 5.3. Komponen-komponen terpotong. (Sumber : Proses manufaktur :
Introduction to Manufacturing Process, John.A.Schey, 2009).
Kualitas permukaan hasil pemotongan banyak dipengaruhi oleh kelonggaran /
clearance antara dua sisi alat pemotong.
Dengan kelonggaran yang ketat, retakan-retakan yang bermula dari sisi-sisi potong
alat potong tidak akan bertemu satu sama lain sehingga pemotongan kemudian
diselesaikan dengan proses penyobekan sekunder, menghasilkan tepi-tepi bergerigi
kasar di bagian ketebalan pelat. Kelonggaran yang berlebihan membuat deformasi
plastis berlangsung terus-menerus, pemisahan tertunda, dan sirip (duri) yang panjang
mencuat keluar pada sisi tepi atas.
Setelah malakukan pemotongan geserr ribuan komponen,sisi-sisi potong alat
pemotong akan aus, tumpul dan duri-duri dapat terbentuk sekalipu n dengan
kelonggaran yang optimum. Tepi duri dengan akar-akar tajamnya akan menciptakan
konsentrasi tegangan, efek bahayanya dibuktikan dengan merosotnya elongasi yang
diukur dalam uji tarik. Duri-duri tersebut akan memicu retakan selama pembentukan
berikutnya. Oleh karena itu memilih kelonggaran yang tepat dan merawat secara
teratur merupakan aspek yang sangat penting dari proses ini. Dari pengalaman,
kelonggaran yang diambil antara 4-12% dari ketebalan pelat (kelonggaran yang lebih
kecil diterapkan untuk bahan yang lebih ulet)
Proses ProduksiPopy Yuliarty, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘116
5.2.3. Kualitas Hasil Pemotongan
Kebutuhan yang mendasar akan proses pemotongan adalah menghasilkan tepi-tepi
hasil pemotongan yang halus, tegak lurus dengan permukaan pelat dan dengan
permukaan yang cukup mulus agar komponen-komponen dapat segera digunakan,
misalnya roda gigi pada mesin-mesin berbeban ringan dengan toleransi rapat, bagian-
bagian yang bersinggungan dalam instrumen.
Ada beberapa pendekatan yang dapat diambil, pada sebagian besar pendekatan,
sebuah pendesak pengimbang / counterpunch bekerjasama dengan pendesak utama
dan sebagai keuntungan tambahan, menghilangkan kelengkungan produk.
Gambar di bawah ini (gambar 5.4) adalah pendekatan atau cara-cara untuk
menghasilkan komponen-komponen dengan tepi yang halus.
Gambar 5.4. Cara menghasilkan kehalusan komponen-komponen. (Sumber : Proses
manufaktur : Introduction to Manufacturing Process, John.A.Schey, 2009).
Keterangan gambar :
a. Perpatahan dapat ditunda dengan memberikan tekanan hidrostatis yang tinggi.
Prinsip ini dimanfaatkan dalam proses blanking presisi dan blanking halus.
Blankholder atau penahan blank yang dibentuk secara khusus (cincin V, cincin
tumbuk) ditekan ke dalam komponen beberapa saat sebelum memulai
pemotongan, dengan demikian kawasan deformasi dipertahankan dalam
kondisi mampat dan seluruh ketabalan mengalami geseran secara plastis.
Proses ProduksiPopy Yuliarty, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘117
b. Tekanan hidrostatis yang tinggi juga dipertahankan pada pemotongan geser
dengan kelonggaran negatif dan komponen benar-benar didorong (diekstrusi)
melalui landasan bentuk.
c. Dalam pemotongan geser dua sisi / counterblanking , pelat di kelem diantara
dua landasan bentuk . Pendesak menekan dalam satu arah sampai retakan-
retakan muncul dan lkemudian pemotongan diselesaikan dalam arah yang lain.
d. Komponen hasil blanking konvensional dapat dihaluskan melalui proses yang
disebut shaving/finished saved pada sebuah perangkat pemotong/die set
dengan kelonggaran ketat. Hal ini serupa dengan pemotongan dengan alat iris
yang menggunakan sudut tatal nol (0)
e. Kualitas hasil pemotongan dapat ditingkatkan dengan pemotongan kecepatan
tinggi yaitu bila kecepatan pemotongan malampaui kecepatan perambatan
dislokasi pada logam. Hal ini membutuuhkan kecepatan yang sangat tinggi
yaitu sekitar 30 m/detik.
Pilihan proses ditentukan oleh karakteristik produk dan kuantitas :
a. Lubang-lubang berukuran dan berbentuk standart dapat dibuat pada mesin-
mesin pres pemolong / punch press keperluan umum dengan alat-alat
pembentuk yang dapat saling ditukarkan. Lubang-lubang yang lebih besar
dapat dibuat dengan pemotongan berulang dengan pendesak yang sama atau
melalui proses nibling
b. Geometri yang kompleks dapat diciptakan dalam landasan-landasan
gabungan /compound dies dimana sejumlah tepi-tepi pemotong bekerja secara
simultan. Gambar 7.5.
Proses ProduksiPopy Yuliarty, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘118
Gambar 5.5. Landasan rangkap. (Sumber : Proses manufaktur : Introduction to
Manufacturing Process, John.A.Schey, 2009).
c. Pada landasan-landasan progresif (gambar 5.6) beberapa operasi blanking dan
punching dilakukan secara berurutan dengan elemen-elemen landasan bentuk
diikat dengan pelat-pelat landasan biasa, sementara pelat strip diumpankan
dalam tahapan-tahapan yang pasti/terindeksi. Operasi blanking dan punching
sering ada diantara beberapa langkah pemrosesan yang diambil dalam
landasan-landasan bentuk progresif untuk memproduksi komponen-komponen
yang kompleks.
Proses ProduksiPopy Yuliarty, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘119
Gambar 5.6. landasan progresif. (Sumber : Proses manufaktur : Introduction to
Manufacturing Process, John.A.Schey, 2009).
d. Tingkat produksi paling tinggi dihasilkan dalam operasi pelubangan gelinding
atau roll pierching, dengan landasan bentuk dan pendesak ditempatkan pada
permukaan rol-rol
e. Untuk kuantitas yang lebih kecil (ratusan buah), biaya pembuatan landasan
dapat diperkecil jika rugi-rugi skrap yang besar dapat ditoleransi.
f. Untuk jangka pendek, l;andasan yang murah adalah yang terbuat dari
landasan-landasan mistar baja / steel rule die .
g. Proses pemotongan geser dasar dapat diterapkan untuk kawat. Batang,
penampang-penampang khusus, pipa-pipa sebagai persiapan untuk
pengerjaan lanjutan.
Proses ProduksiPopy Yuliarty, ST. MT.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1110