pembelanjaan resiko

12
KELOMPOK 9 PEMBELANJAAN RESIKO (RISK FINANCING)

Upload: hasril-ariel

Post on 06-Aug-2015

45 views

Category:

Economy & Finance


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembelanjaan resiko

KELOMPOK 9

PEMBELANJAAN RESIKO (RISK FINANCING)

Page 2: Pembelanjaan resiko

Perlu kita ketahui bersama, bahwa pemindahan resiko dapat digolongkan dalam dua cara, yaitu pengendalian resiko(materi kelompok 10) Risk financing transfer/pembelanjaan resiko

Pemindahan resiko melalui pengendalian resiko tidak memerlukan pengerahan dana

PENDAHULUAN

Page 3: Pembelanjaan resiko

Pengendalian resiko merupakan usaha untuk mengurangi kerugian potensial dan mengusahakan agar resiko lebih dapat diramalkan. Sedangkan, Pembelanjaan resiko merupakan cara pengadaan dana untuk memulihkan kerugian.

Pengertian pengendalian resiko dan pembelanjaan resiko

Page 4: Pembelanjaan resiko

1. Risk Financing TransferRisk financing transfer merupakan usaha

memindahkan resiko disertai dengan pembiayaan. Pemindahan resiko melalui risk financing berarti transferer mencari dana eksternal untuk membayarkan kerugian yang bersangkutan, jika kerugian itu benar-benar terjadi.

Pendekatan pembelanjaan resiko

Page 5: Pembelanjaan resiko

Pertama dengan cara Insurance Transfer, merupakan pemindahan resiko kepada perusahaan asuransi. Asuransi adalah salah satu cara dalam menghadapi resiko, dengan mentransfer resiko ke perusahaan asuransi, Akan tetapi tujuan pokok asuransi bukanlah pemerataan atau pencegahan kerugian, melainkan mengurangi uncertainty (ketidakpastian) yang disebabkan oleh kesadaran kemungkinan terjadinya kerugian.

Risk financing tranfer dapat dilakukan dengan cara

Page 6: Pembelanjaan resiko

Kerugian potensial cukup besar, namun probabilitasnya rendah

Probabilitas dapat diperhitungkanMassal dan homogenKerugian yang terjadi bersifat kebetulanKerugian tertentu

resiko-resiko yang dapat diasuransikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut

Page 7: Pembelanjaan resiko

Cara kedua, yaitu: Non Insurance TransferKebanyakan pemindahan resiko kepada pihak non-

asuransi dilakukan melalui kontrak-kontrak bisnis biasa dan melalui kontrak khusus untuk pemindahan resiko

Pemindahan ini dapat dibedakan berdasarkan tanggungjawab yang dipindahkan. Pada keadaan yang ekstrim, transfer hanya memindahkan tanggung jawab keuangan saja untuk tindakan yang tidak disengaja oleh pihak transferee. Pada keadaan ekstrim yang lain pihak transfreror akan menerima ganti rugi berkenaan dengan yang disebutkan dalam kontrak, tidak memperhatikan apa penyebab kerugian itu apakah kelalaian transferee, pihak ketiga atau bencana alam

Risk financing tranfer dapat dilakukan dengan cara

Page 8: Pembelanjaan resiko

Kontrak itu tidak mungkin hanya memindahkan sebagian resiko daripada resiko yang menurut pendapat manajer telah dipindahtangankan kepada pihak lain. Oleh karena itu manajer harus mempelajari isi kontrak dengan seksama.

bahasa yang tertulis didalamnya adalah bahasa hukum yang sangat sukar dipahami oleh orang yang tidak ahli hukum sehingga menyebabkan salah tafsir atau salah mengerti.

surat kontrak dapat dibatalkan oleh pengadilan, jika isi kontrak bertentangan dengan undang-undang peraturan pemerintah, kebijaksanaan pemerintah atau tidak wajar bagi transfree.

Non-insurance mempunyai beberapa keterbatasan

Page 9: Pembelanjaan resiko

2. Risk Retention (Menaggung Sendiri Resiko)Retensi berarti bahwa perusahaan

mempertahankan sebagian atau seluruh kerugian yang dapat berakibat bagi kerugian yang diberikan. Tidak semua resiko usaha harus diasuransikan, sehingga resiko-resiko yang relatif tidak begitu berpengaruh terhadap operasi usaha atau perusahaan, biasanya akan ditangani oleh perusahaan itu sendiri. Sumber pendanaan untuk menangani resiko semacam ini berasal dari dalam perusahaan. Penaggungan sendiri ini dapat bersifat pasif (tidak direncanakan) dan dapat pula bersifat aktif (direncanakan).

Pendekatan pembelanjaan resiko

Page 10: Pembelanjaan resiko

Keharusan, karena tidak tersedia alternatif lain

BiayaKerugian harapanOppertunity costKualitas pertanggungan

Alasan Perusahaan Melakukan Retention

Page 11: Pembelanjaan resiko

Hal – hal yang mendorong pemakaian peralatan retention

Faktor-faktor Retention dibuat kurang menarik

Ikhtisar Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat Retention

Page 12: Pembelanjaan resiko

Tidak ada penyediaan sebelumnyaMembentuk dana dan cadanganAsuransi sendiriCaptive insurance

Cara Penyediaan Dana