pembelajaran dan hasil kunjungan belajar/cross learning...
TRANSCRIPT
Pembelajaran dan HasilKunjungan Belajar/Cross Learning Visit
Ketangguhan Kota ke Seoul
19 - 23 Maret 2018
Hosted by: Funded by: Supported by:
Outline
Latar Belakang
Peserta Kegiatan
Komitmen Seoul dalam mewujudkan Seoul yang Layak Anak dan Berketahanan
Pembelajaran untuk Jakarta
Saran terkait Pembelajaran untuk Jakarta
Narahubung dan InstansiTerkait di Seoul
Tergabung dalamProgram adaptasi
dan mitigasiperubahan iklim,
Ambitious City Promises (ACP)
ICLEI
Sesama AnggotaBeberapaOrganisasi
Internasional(C40, CityNet, UCLG ASPAC)
Sesama AnggotaJejaring 100
Resilient Cities(100RC)
Sister Cities
Kolaborasi dengan PLAN International Indonesia dalam Program “Youth in
Action for Urban Resilience”
Pendekatan Partisipatif, Kolaboratif, dan Inklusif
“Upaya Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta
untuk mewujudkan
Jakarta sebagai kota
yang inklusif, layak
anak, dan
berketahanan turut
didukung oleh PLAN
International
Indonesia dengan
Program ‘Youth in
Action for Urban
Resilience’ melalui
kegiatan ‘Kunjungan
Belajar Ketangguhan
Kota ke Kota Seoul’
yang bekerja sama
dengan Sekretariat
Jakarta Berketahanan
dan CityNet”
Latar Belakang Kunjungan Belajar/Cross Learning Visit Ketangguhan Kota ke Seoul
Perwujudan Jakarta Sebagai Kota Berketahanan
Hubungan Kekerabatan Jakarta - Seoul
Hubungan Kekerabatan DKI Jakarta dan Seoul
• DKI Jakarta dan Seoul telah menjadi “Sister Cities” sejak 1984
• DKI Jakarta dan Seoul telah Berkolaborasi dalam berbagai Program (Rangkaian kunjungan kerja, 2011-2015; Jakarta Sister City Youth Program, 2014; Kerjasama Dinas Sosial dalam peningkatan kapasitas anakpanti, 2017)
• DKI Jakarta dan Seoul telah terpilih untuk menjadi anggota Jejaring 100 Resilient Cities(100RC) pada gelombang ke-3 pada tahun 2016.
• DKI Jakarta dan Seoul juga sedang berupaya membangun ketahanan kota dan menyusun strategiketahanan kota dalam upaya menjadi kota berketahanan
• DKI Jakarta dan Seoul merupakan sesama anggota Organisasi Internasional (CityNet, UCLG Asia Pacific [ASPAC], dan C40) yang semuanya mendukung terwujudnya pembangunan kotaberkelanjutan dan berketahanan
• Seoul juga menjadi kota model (model city) terkait upaya adaptasi dan mitigasi perubahaniklim dalam program Ambitious City Promises (ACP) ICLEI yang tengah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
• Beberapa wilayah administratif (district / “-gu”) kota Seoul juga telah menerima penghargaan dari UNICEF Child Friendly Cities (CFC) Recognition sehingga Seoul juga dikenal sebagai kota layak anak (sumber: https://childfriendlycities.org/republic-of-korea/).
• Sehingga Kota Seoul dianggap sebagai tempat pembelajaran ideal bagi program “Youth in Action for Urban Resilience”
Peserta Kegiatan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta:
1. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
2. Asisten Deputi Provinsi DKI Jakarta bidang Lingkungan Hidup
3. BPBD Provinsi DKI Jakarta
4. Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta
5. Lurah Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Kota Administrasi Jakarta Barat
PLAN International Indonesia:
6. Thrive Manager
7. Advisor
Sekretariat Jakarta Berketahanan:
8. Manajer Program
9. Staf Komunikasi
Komitmen Seoul dalam mewujudkan Seoul yang Layak Anak dan Berketahanan
• Mementingkankepentingan Wargadalam proses pengambilankeputusan
• Pengambilankeputusan yang tegas dan konsisten
1. LEADERSHIP (Kepemimpinan), Komitmen Pemerintah, dan Konsistensi
Studi Kasus:
• Restorasi SUNGAI CHEONGGYE (Cheonggye-cheon)
(1950-1958) Wilayah Sungai
Cheonggye sudah terlalu
padat dan kumuh sehingga
menghasilkan berbagai
masalah perkotaan
(1958-1969) Pemerintah
Seoul mencanangkan
pembuatan jalan layang
untuk mengatasi masalah
sungai Cheonggye
(1969-2000) Kehadiran
jalan layang
memperburuk keadaan
perkotaan (macet dan
pedagang informal)
(2005-Sekarang) Pemerintah Seoul tetap
merestorasi sungai Cheonggye untuk
memperbaiki kota Seoul
(2002) Protes dari
pedagang sekitar jalan
layang terkait proyek
restorasi sungai
Cheonggye
(2002-2003) Diskusi dan
pelibatan masyarakat dalam
komite restorasi sungai
Cheonggye
(2000-2002) Munculnya
ide untuk merestorasi
sungai Cheonggye
(2003) Proses
rstorasi sungai
Cheonggye mulai
dilakukan
Komitmen Seoul dalam mewujudkan Seoul yang Layak Anak dan Berketahanan
• Perencanaanpembangunanyang baik, terintegrasi, dan iterative(selalu terbukauntukperubahandemi peningkatankualitasperencanaan)
2. INTEGRATED Planning (PerencanaanTerpadu)
Studi Kasus:
• Restorasi Sungai CHEONGGYE (Cheonggye-cheon)
• Mengalihfungsikan infrastruktur kota yang telah tua dan tidak aman menjadiruang publik dan sarana pelibatan masyarakat di SEOULLO 7017
• Perencanaan kota terpadu Seoul untuk jangka waktu 100 tahun
(1970) Pembangunan Jalan
Layang untuk memfasilitasi
perkembangan kot Seoul
di jaman Industrialisasi
(2006-2014) Penurunan
kualitas/penuaan
infrastruktur menimbulkan
isu keamanan penggunaan
jalan layang
(2017) Diresmikannya Seoullo 7017
menjadi ruang publik dan sarana
pelibatan masyarakat
Komitmen Seoul dalam mewujudkan Seoul yang Layak Anak dan Berketahanan
• Pengambilankeputusanstrategisbersifatbottom-updengantetapmendengaraspirasiwarga
3. Public and stakeholders ENGAGEMENT (pelibatan partisipasi masyarakat dan berbagaipemangku kepentingan)
Studi Kasus:
• Restorasi SUNGAI CHEONGGYE (Cheonggye-cheon)
• Mengalihfungsikan infrastruktur kota yang telah tua dan tidak aman menjadiruang publik dan sarana pelibatan masyarakat di SEOULLO 7017
(2005-Sekarang) Pemerintah
Seoul tetap merestorasi sungai
Cheonggye untuk memperbaiki
kota Seoul
(2002) Protes dari pedagang
sekitar jalan laying terkait
proyek restorasi sungai
Cheonggye
(2002-2003) Diskusi dan
pelibatan masyarakat dalam
komite restorasi sungai
Cheonggye
(2000-2002) Munculnya
ide untuk merestorasi
sungai Cheonggye
Pelibatan Masyarakat
dalam 615 diskusi
Pelibatan pemangku kepentingan dengan rangkaian
kegiatan (lokakarya, komite, konsultasi ahli)
Skema kerjasama dengan pelaku bisnis
di sekitar wilayah Seoullo 7017
Komitmen Seoul dalam mewujudkan Seoul yang Layak Anak dan Berketahanan
• Menunjukkankesungguhannya dalammemasilitasi hak wargayang berkebutuhankhusus/penyandangdisabilitas dalammemperoleh lapanganpekerjaan
4. INCLUSIVENESS (Inklusifitas)
Studi Kasus:
• Melibatkan warga berkebutuhan khusus untuk menjadi pegawaiHAPPINESS CAFÉ
Pegawai berkebutuhan khusus sedang
bekerja di Happiness Café
Pegawai berkebutuhan khusus Happiness Café bersama
dengan delegasi Kunjungan Belajar
Komitmen Seoul dalam mewujudkan Seoul yang Layak Anak dan Berketahanan
• Seoul menjadifasilitator dan kolaborator bagi pihaknon-pemerintah yang dapat berkontribusiuntuk pembangunankotanya di bidang-bidang tertentu
5. Kota Seoul berhasil menjadi FASILITATOR
Studi Kasus:
• Bantuan PEMBIAYAAN DENGAN BERAGAM PORSI dan sisanyaditanggung oleh pihak non-pemerintah
• Menjalankan berbagai program pemerintah dengan BERBAGAI SKEMA dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Skema pembiayaan 60% : 40% antara
Pemerintah Seoul dan Seoul Foundation of
Women and Family
Skema pembiayaan antara Pemerintah Seoul
dan Seoul Energy Dream Center
• Corporate Social Responsibility (CSR)
• Skema pembagianpembiayaan
• Skema Perusahaan Milik Daerah
Perusahaan SPC.Co yang
melakukan CSR terkait Happiness
Café
Seoul Housing and Communities
Corporation yang merupakan
perusahaan milik daerah kota Seoul
1. Urban Resilience (Ketahanan Kota)
a. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
•Berfokus pada URBAN GOVERNANCE (tata kelola
kepemerintahan)
•ENERGI
•KUALITAS UDARA dan TRANSPORTASI
•AIR dan SUMBER DAYA ALAM
•EKOLOGI
•KESEHATAN dan KESEJAHTERAAN
*Dengan dukungan ICLEI dalam
Program Ambitious City Promises (ACP)
menghasilkan Promise of Seoul
untuk melibatkan pemangku
kepentingan secara aktif (1/3
WARGA SEOUL TURUT
BERPARTISIPASI) dalam adaptasi
dan mitigasi perubahan iklim,
*BREAKING THE “SILOS”, meningkatkan integrasi
antarlembaga dalam upaya mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim
Fokus Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Seoul didetailkan dengan
berbagai program, aksi, dan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan.
*Target Seoul:
• Menurunkan Emisi GRK 25%
PADATAHUN 2020
• Mewujudkan Seoul yang AMAN
DAN SEHAT DENGAN
MENINGKATKAN
KETAHANAN IKLIM
Pembelajaran untuk Jakarta
1. Urban Resilience (Ketahanan Kota)
b. Kemandirian
Energi
•Menuju Kota
INDEPENDEN
ENERGI
•Mengurangi
KONSUMSI
ENERGI
•Mengembangkan
Inovasi ENERGI
TERBARUKAN
*Seoul Energy Dream Center sebagai sarana PENINGKATAN KESADARAN PEMANGKU KEPENTINGAN
terkait pengurangan konsumsi energi serta PENGEMBANGAN INOVASI ENERGI TERBARUKAN
PENGGUNAAN HIDROGEN
sebagai Bahan Bakar Listrik untuk
meningkatkan penggunaan sumber
energi terbarukan
PEMANFAATAN GEO-
THERMAL/PANAS BUMI dari lahan
bekas landfill/tempat pembuangan akhir
PENGGUNAAN INCINERATOR untuk
menghasilkan energi alternatif sekaligus
mengurangi produksi sampah
Pembelajaran untuk Jakarta
1. Urban Resilience (Ketahanan Kota)
c. Pengembangan dan Manajemen
Big Data
•Data yang TERBUKA dan
TRANSPARAN
• Penggunaan Data sebagai DASAR
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• Pengumpulan Data dengan
PELIBATAN Masyarakat dan
berbagai Pemangku Kepentingan
Website Kota Seoul yang TERBUKA DAN
MENYAJIKAN BERBAGAI INFORMASI
mengenai kota Seoul. Website ini bisa diakses
siapapun termasuk pengguna internsional
PENGGUNAAN DATA KEBENCANAAN
DAN KEDARURATAN untuk proses
pengambilan keputusan Seoul Emergency
Operation Center (SEOC)
PELIBATAN MASYARAKAT dengan
melakukan 615 DISKUSI dalam perwujudan
Seoullo 7017
Pembelajaran untuk Jakarta
2. Collaborative Approach (Pendekatan Kolaboratif)
a. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk
Pelibatan Pemangku Kepentingan
• Pemerintahan yang TERBUKA dan TRANSPARAN
(http://english.seoul.go.kr) (http://opengov.seoul.go.kr)
• Proses KONSULTASI dengan Warga terkait Proyek
Pembangunan Kota
Website kota Seoul
yang TERBUKA
DAN
MENYAJIKAN
BERBAGAI
INFORMASI
mengenai Kota Seoul.
Website ini bisa diakses
siapapun termasuk
pengguna internsionalSEOUL INFORMATION COMMUNICATION PLAZA sebagai
bentuk komitmen Kota Seoul untuk terus transparan kepada publik
Pembelajaran untuk Jakarta
2. Collaborative Approach (Pendekatan Kolaboratif)
b. Skema Insentif
• Insentif dalam upaya
MITIGASI dan
ADAPTASI
PERUBAHAN
IKLIM
• Insentif dalam upaya
KONSERVASI
ENERGI
ECO MILEAGE PROGRAM
Program insentif kepada warga Seoul
yang turut serta dalam
PENGURANGAN EMISI GRK
Pemberian poin yang bisa digunakan
untuk keperluan sehari-hari warga Seoul
ECO DRIVING MILEAGE PROGRAM
Program insentif kepada warga Seoul yang
turut serta dalam MENGURANGI
PENGGUNAAN TRANSPORTASI
PRIBADI
Pemberian poin yang bisa digunakan untuk
keperluan sehari-hari warga Seoul
Pembelajaran untuk Jakarta
2. Collaborative Approach (Pendekatan Kolaboratif)
c. Public-private-people Partnership
(PPPP)/Kerjasama Pemerintah-Swasta-Masyarakat
•KOLABORASI Instansi Pemerintah, Semi-Pemerintah,
dan Non-Pemerintah
SKEMA PEMBIAYAAN 60% : 40% antara
PEMERINTAH SEOUL dan SEOUL FOUNDATION
OF WOMEN AND FAMILY
Untuk menyelesaikan PERMASALAHAN GENDER di
Seoul
SKEMA PEMBIAYAAN antara PEMERINTAH
SEOUL dan SEOUL ENERGY DREAM CENTER
Untuk membantu MENGURANGI KONSUMSI
ENERGI dan mewujudkan SEOUL SEBAGAI KOTA
YANG MANDIRI ENERGI
SEOUL HOUSING AND
COMMUNITIES
CORPORATION yang
merupakan perusahaan
milik daerah kota Seoul
untuk urusan
PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
Perusahaan SPC.CO yang
melakukan CSR terkait
Happiness Café
Pembelajaran untuk Jakarta
3. Innovation (Inovasi)
a. Pengembangan
Innovation Park
(Ruang Publik
untuk Berinovasi)
• Penyediaan CO-
WORKING
SPACE/RUANG
KERJA BERSAMA
dan SARANA
PEMBELAJARAN
yang dapat diakses
masyarakat untuk
pengembangan
INDUSTRI KREATIF
PENYEDIAAN RUANG PUBLIK bagi
penduduk Seoul untuk BERINOVASI
Berhasil MELIBATKAN DAN
MEMASILITASI 1120 PENDUDUK
Kota Seoul dalam berinovasi
Menyediakan fasilitas GEDUNG MIXED-
USE sehingga bisa memasilitasi kegiatan
berinovasi para penduduk Seoul
Pembelajaran untuk Jakarta
3. Innovation (Inovasi)
b. Pengembangan Upcycling
Plaza (Pusat Pengolahan
dan Peningkatan Nilai
Sampah menjadi Produk
Industri yang Bermanfaat)
• Penyediaan CO-WORKING
SPACE/RUANG KERJA
BERSAMA dan SARANA
PEMBELAJARAN yang dapat
diakses masyarakat untuk
pengembangan industri kreatif
BERBAHAN BAKU SAMPAH
ANORGANIK
Pembelajaran untuk Jakarta
SEOUL UPCYCLING PLAZA sebagai pusat PENGOLAHAN dan PENINGKATAN NILAI
SAMPAH menjadi produk industri yang bermanfaat
PENYEDIAAN RUANG KERJA BERSAMA dan SARANA PEMBELAJARAN bagi penduduk
Seoul untuk PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF dengan konsep UPCYCLING
3. Innovation (Inovasi)
c. Pengembangan App
Development Center
(Pusat Pengembangan
Aplikasi untuk Start-up
Company/Perusahaan
Rintisan)
• Penyediaan CO-WORKING
SPACE/RUANG KERJA
BERSAMA dan SARANA
PEMBELAJARAN yang dapat
diakses masyarakat untuk
PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI APLIKASI
(Apps).
Pembelajaran untuk Jakarta
PENYEDIAAN RUANG KERJA BERSAMA dan SARANA PEMBELAJARAN bagi penduduk Seoul
untuk PENGEMBANGAN TEKNOLOGI APLIKASI (Apps)
PENYEDIAAN JASA KONSULTASI dan
SEWA ALAT untuk PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI APLIKASI (Apps)
Melakukan EDUKASI KEPADA 1000 PENDUDUK Seoul,
MEMFASILITASI 120 BISNIS Berbasis Aplikasi,
Memberikan KONSULTASI sebanyak 100 KALI, dan
melakukan NETWORKING EVENTS sebanyak 10 KALI
4. Inclusiveness (Inklusif)
a. Happines Café
•MELIBATKAN WARGA
BERKEBUTUHAN KHUSUS dalam
dalam memperoleh lapangan pekerjaan
Pembelajaran untuk Jakarta
Perusahaan SPC.CO yang
melakukan CSR terkait
Happiness Café dan menjadi
pelopor di kota Seoul dalam
melibatkan PEGAWAI
BERKEBUTUHAN
KHUSUS dalam kegiatan
sehari-hari
4. Inclusiveness (Inklusif)
b. Seoul Foundation of Women and
Family (SFWF)
• Penguatan program-program PEMBERDAYAAN
dan PERLINDUNGAN PEREMPUAN
Pembelajaran untuk Jakarta
Seoul Foundation of Women and Family (SFWF)
mengupayakan terwujudnya keseteraan gender di
Seoul dengan menjadikan Seoul sebagai SAFE CITY
FOR WOMEN
Pemberian PENERANGAN
PADA JALAN UMUM dan
TEMPAT PARKIR untuk
memberikan keamanan bagi
perempuan yang pulang pada
malam hari
Pendekatan CRIME PREVENTION
THROUGH ENVIRONMENTAL
DESIGN (CPETD) untuk
pengembangan wilayah kota Seoul
Program SAFE RETURN SCOUTS yang memberikan
pengawalan bagi perempuan yang pulang pada malam hari
Program SAFE
DELIVERY
SERVICE yang
memberikan jasa
pengiriman barang
bagi wilayah dengan
populasi perempuan
lebih banyak untuk
menjamin keamanan
penerima barang
Program SAFETY
HOUSE FOR
WOMEN yang
mengharuskan tempat
umum (seperti Toko
Swalayan) untuk
menjadi tempat
berlindung bagi wanita
yang sedang dalam
keadaan bahaya
5. Connectivity (Konektivitas)
a. Perbaikan Akses Non-Motor
dan Fasilitas Pejalan Kaki
•BIKE-SHARING
• Fasilitas PEJALAN KAKI -
TROTOAR Penyedian fasilitas BIKE-SHARING untuk digunakan penduduk Seoul dalam berkegiatan sehari-
hari sekaligus MEMICU PENGGUNAAN TRANSPORTASI PUBLIK dan
PENGURANGAN EMISI GRK
Pembelajaran untuk Jakarta
Penyedian fasilitas PEJALAN KAKI/TROTOAR yang baik dan
nyaman untuk digunakan penduduk Seoul dalam berkegiatan
sehari-hari. Hal ini turut MEMICU PENGGUNAAN
TRANSPORTASI PUBLIK dan PENGURANGAN EMISI
GRK
Terlihat pula bahwa TIDAK ADA PENGHALANG BAGI
PEJALAN KAKI (pedagang kaki lima/PKL, kios pedagang, pagar,
vegetasi) untuk berjalan di trotoar.
5. Connectivity (Konektivitas)
b. Peningkatan Kualitas
Transportasi Umum
• Sistem BUS RAPID TRANSIT
(BRT)
• Sistem SEOUL
METRO/SUBWAY
• Skema INSENTIF dan
DISINSENTIF
•PELIBATAN Pemangku
Kepentingan
Pembelajaran untuk Jakarta
ECO DRIVING MILEAGE
PROGRAM
Program insentif kepada warga Seoul
yang turut serta dalam
MENGURANGI PENGGUNAAN
TRANSPORTASI PRIBADI
Pemberian poin yang bisa digunakan
untuk keperluan sehari-hari warga
Seoul
CITIZENS COMMITTEE FOR BUS
REFORM (CCBR)
Membentuk komite yang terdiri dari
PERWAKILAN PENDUDUK Kota
Seoul untuk MEMBAHAS
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
SISTEM TRANSPORTASI
BERBASIS BUS di Seoul
Saran terkait Pembelajaran untuk Jakarta
1. Urban Resilience (Ketahanan Kota)
a. Mitigasi dan
Adaptasi
Perubahan Iklim
b. Kemandirian
Energi
c. Pengembangan dan
Manajemen Big
Data
• INTERNALISASI DESAIN BESAR yang terkait
dengan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim ke dalam
dokumen perencanaan Pemerintah
• OPTIMALISASI PROGRAM AMBITIOUS CITY
PROMISES (ACP) yang sedang dilakukan Jakarta
• INSENTIF DAN DISINSENTIF sebagai salah satu
upaya pelibatan pemangku kepentingan.
• Percepatan OPERASIONAL INTERMEDIARY
TREATMENT FACILITY (ITF) di Sunter
• Pengembangan SUMBER ENERGI ALTERNATIF
DAN TERBARUKAN SKALA KOMUNITAS
• Optimalisasi JAKARTA SMART CITY
• Pendekatan KOLABORATIF DAN
PARTISIPATIF dalam pengumpulan data
OPTIMALISASI PROGRAM
JAKARTA BERKETAHANAN
yang sedang dilakukan menuju
Tahap II, yaitu Penyusunan Strategi
Ketahanan Kota Jakarta
•Optimalisasi JAKARTA SMART CITY
•PEMUTAKHIRAN DATA KOTA Jakarta
• Penguatan SARANA PENGADUAN Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta mulai dari TINGKAT KELURAHAN
• PEMBERLAKUAN SKEMA INSENTIF bagi program
pemerintah yang memerlukan partisipasi masyarakat secara langsung
(Implementasi Bangunan Gedung Hijau/BGH; RAD GRK)
•PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM
PENYELESAIAN ISU STRATEGIS kota Jakarta
• Penguatan PROGRAM SISTER CITY
2. Collaborative Approach (Pendekatan Kolaboratif)
a. Pemanfaatan Teknologi Informasi
untuk Pelibatan Pemangku
Kepentingan
b. Skema Insentif
c. Public-private-people
Partnership (PPPP)/Kerjasama
Pemerintah-Swasta-Masyarakat
Saran terkait Pembelajaran untuk Jakarta
•Optimalisasi dan penyediaan aset milik Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta untuk pengembangan CO-
WORKING SPACE/RUANG KERJA BERSAMA dan
SARANA PEMBELAJARAN pada RUANG PULIK
TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) terkait
pengembangan INDUSTRI KREATIF, industri kreatif
BERBAHAN BAKU SAMPAH ANORGANIK, dan
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI APLIKASI
(Apps)
• Optimalisasi program OK-OCE
3. Innovation (Inovasi)
a. Pengembangan Innovation Park
(Ruang Publik untuk Berinovasi)
b. Pengembangan Upcycling Plaza
(Pusat Pengolahan dan Peningkatan
Nilai Sampah menjadi Produk
Industri yang Bermanfaat)
c. Pengembangan App Development
Center (Pusat Pengembangan
Aplikasi untuk Start-up
Company/Perusahaan Rintisan)
Saran terkait Pembelajaran untuk Jakarta
• Pengadaan Program yang melibatkan
PEGAWAI BERKEBUTUHAN
KHUSUS dalam kegiatan sehari-
hari (tidak hanya penyediaan fasilitas)
• Melakukan Pendekatan CRIME
PREVENTION THROUGH
ENVIRONMENTAL DESIGN
(CPETD) untuk pengembangan
kota Jakarta
•Menjadikan tepat umum, seperti
Toko Swalayan dan RUANG
PULIK TERPADU RAMAH
ANAK (RPTRA), untuk menjadi
tempat berlindung bagi wanita yang
sedang dalam keadaan bahaya
4. Inclusiveness (Inklusif)
a. Happines Café
b. Seoul Foundation
of Women and Family
(SFWF)
Pemerintah Kota Jakarta perlu
BEKERJASAMA dan
MEMBERDAYAKAN
ORGANISASI-ORGANISASI
NON-PEMERINTAH di Jakarta
yang bergerak di bidang sosial dan
memiliki perhatian khusus kepada
kaum rentan, seperti penyandang
disabilitas, kaum perempuan, dan
anak-anak
Saran terkait Pembelajaran untuk Jakarta
• Penyusunan DESAIN BESAR AKSES NON-MOTOR
• Penguatan dan/atau inisiasi PROGRAM BIKE-SHARING
• INTEGRASI ANTARMODA transportasi umum
• Penguatan IMPLEMENTASI OK-OTRIP
5. Connectivity (Konektivitas)
a. Perbaikan Akses Non-Motor
dan Fasilitas Pejalan Kaki
b. Peningkatan Kualitas
Transportasi Umum
Saran terkait Pembelajaran untuk Jakarta
Narahubung dan InstansiTerkait di Seoul: Instansi Pemerintah
Narahubung dan InstansiTerkait di Seoul: Instansi Pemerintah
Narahubung dan InstansiTerkait di Seoul: Lembaga Non-Pemerintah
Narahubung dan InstansiTerkait di Seoul: Lembaga Non-Pemerintah
Narahubung dan InstansiTerkait di Seoul: Swasta
Hosted by: Funded by: Supported by:
Terima Kasih