pembahasan · web viewuntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa...

38
MODUL PERKULIAHAN Business Ethic And Good Governance Ethics and Business : Concept and Theory Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FEB Magister Manajemen 01 MK35040 Cecep Winata Abstract Kompetensi

Upload: vonhu

Post on 16-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

MODUL PERKULIAHAN

Business Ethic And Good GovernanceEthics and Business : Concept and Theory

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

FEB Magister Manajemen 01 MK35040 Cecep Winata

Abstract KompetensiTerdapat beberapa pemahaman mendasar tentang etika dan bisnis

Mahasiswa diharapkan mampu memahami hal-hal mendasar tentang etika dan bisnis

Page 2: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

2012 2 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

PembahasanI. Pendahuluan Etika dan Norma.

Untuk mememahami pengertian etika , kita harus memperhatikan dan

membandingkan nya dengan pengertian Moral, sebab dalam memahaminya sering terjadi

pengertian yang sama, padahal memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.

Pengertian Moral :

Moral tidak sama dengan etika, etika dikenal sebagai filsafat moral, atau ilmu yang

membahas dan mengkaji nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas dan etika.

Jadi etika sebagai refleksi kritis dan rasio :

a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana hidup sebagai manusia.

b. Masalah – masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan

norma – norma moral yang umum diterima.

Pengertian Norma :

Pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara tepat dan baik.

Sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya prilaku dan tindakan.

Bentuk – bentuk Norma :

1. Khusus ; Aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan kehidupan yang bersifat khusus.

Seperti aturan yang berhubungan dengan pedidikan , akan berlaku pada saat

pendidikan itu dijalankan, apabila diluar kegiatan itu , maka aturan – aturan yang

bersifat pendidikan tersebut tidak diberlakukan lagi.

2. Umum.

a. Norma Sopan santun.

Norma yang mengatur prilaku dan sikap lahiriah seseorang ( manusia ) dalam

kehidupan dia bergaul dengan sesama manusia lainnya.

Sikap prilaku untuk bertamu.

Sikap prilaku minum

Sikap prilaku duduk

Sikap prilaku berpakaian

b. Norma hukum.

Norma yang dituntut keberlakuan secara tegas oleh masyarakat karena dianggap

perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan

masyarakat, dimana norma ini mencerminkan harapan, dan norma ini

mencerminkan keyakinan

2012 3 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Kesimpulan: Hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut

harus diatur dengan baik , mengikat semua anggota masyarakat tanpa terkecuali.

Norma hukum harus baik, harus benar, harus adil, dan harus sesuai denga jiwa

moral itu sendiri.

c. Norma moral.

“Aturan mengenai sikap dan prilaku manusia sebagai manusia “

Norma ini menyangkut aturan baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan prilaku

manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.

Kesimpulan :

Norma moral disini meletakan dasar tolak ukur penilaiaan atas prilaku seseorang

sebagai penghayatan didupnya sebagai manusia begitu saja atau dalam kaitannya

dengan profesinya yang dinilai.

Pengertian etika :

Etika berasal dari bahasa yunani “ ethos “, yang dalam bentuk jamaknya ( ta etha )

yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan

kebiasaan hidup yang baik , baik pada diri seseorang maupun pada masyarakat atau

kelompok masyarakat . Ini berarti etika berkaitan dengan :

a. Nilai – nilai ,

b. Tata cara hidup yang baik ,

c. Aturan hidup yang baik.

d. Segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari suatu orang kepada orang yang

lain atau dari suatu generasi kegenerasi yang lain

3. Etika juga dipahami dalam pengertian

Apa itu etika bisnis?

Kata “etika” dan “etis” tidak selalu dipakai dalam arti yang sama dan karena itu pula

“etika bisnis” bias berbeda artinya. Suatu uraian sistematis tentang etika bisnis sebaiknya

dimulai dengan menyelidiki dan menjernihkan cara kata seperti “etika” dan “etis” dipakai.

Perlu diakui, ada beberapa kemungkinan yang tidak seratus persen sama (walupun

perbedaannya tidak seberapa) untuk menjalankan penyelidikan ini. Cara yang kami pilih

untuk menganalisis arti-arti “etika” adalah membedakan antara “etika sebagai praktis” dan

“etika sebagai refleksi”.

2012 4 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Etika sebagai praktis berarti: nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan

atau justru tidak dipraktekkan, walupun seharusnya dipraktekkan. Dapat dikatakan juga, etika

sebagai praktis adalah apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan

norma moral. Lita sering mendengar atau membaca kalimat-kalimat seperti ini: “Dalam dunia

modern, etika bisnis mulai menipis”, “Ada unsur tidak etis dalam akuisisi internal”,

“Semangkin terasa urgensi membangun etika bisnis”, Tegakkan etika bisnis dengan

Undang-Undang Anti Korupsi”, dan sebagainya. Semua kalimat ini diambil dari surat

kabar dan hampir setiap hari kita biasa membaca kalimat-kalimat sejenis. Perlu kita

perhatikan maksud kata “etika” dan “etis” dalam contoh ini. Etika sebagai praksis sama arti

dengan moral atau moralitas: apa yang harus dilakukan, tidak boleh dilakukan, pantas

dilakukan, dan sebagainya.

Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Dalam etika sebagai refleksi kita

berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau

tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi berbicara tentang etika sebagai praksis atau

mengambil; praksis etis sebagai obyeknya. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik

buruknya perilaku orang. Etika dalam arti ini dapat dijalankan pada taraf popular maupun

ilmiah. Dalam surat kabar atau majalah berita hampir setiap hari dapat kita baca komentar

tentang peristiwa-peristiwa yang berkonotasi etis: perampokan, pembunuhan, kasus korupsi,

dan banyak lain lagi. Dan setiap hari ada banyak sekali orang yang membicarakan peristiwa-

peristiwa itu. Mereka semua melibatkan diri dalam etika sebagai refleksi pada taraf popular.

Tetapi etika sebagai refleksi bisa mencapai taraf ilmiah juga. Hal itu terjadi, bila refleksi

dijalankan dengan kritis, metodis, dan sistematis, karena tiga ciri inilah membuat pemikiran

mencapai taraf ilmiah. Pemikiran ilmiah selalu bersifat kritis, artinya tahu membedakan

antara yang tahan uji, antara yang emmpunyai dasar kukuh dan yang mempunyai dasar

lemah. Pemikiran ilmiah bersifat metodis pula, artinya tidak semeraut tetapi berjalan secara

teratur dengan mengikuti satu demi satu segala tahap yang telah direncanakan sebelumnya.

Sebetulnya disisi praksis dan refleksi ini tidak menandai paham “etika” saja. Dibidang lain

pun terkadang bisa kita bicara tentang praksis disamping refleksi (ilmu). Contoh jelas adalah

ekonomi. Dengan “ekonomi” kita maksudkan kegiatan jual-beli; membelanjakan dan

menerima uang ; untuk produksi, distribusi, membeli barang. Arti itu kita maksudkan , bila

kita katakan umpamanya bahwa ekonomi di suatu daerah sedang lesu atau bahwa suatu

Negara dilanda resesi ekonomi. Mata pelajaran ekonomi merupakan refleksi ilmiah atas

kegiatan ekonomi dalam arti praktis. Ahli ekonomi adalah ilmuan yang belum tentu secara

2012 5 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

langsung melibatkan diri dalam ekonomi sebagai praksis. Ekonomi sebagai praktis dan

ekonomi sebagai ilmu jelas harus dibedakan, biarpun tentu ada hubungan erat.

Hal itu tentu tidak berarti bahwa etika filosofi ingin memiliki monopoli dalam

membahas topik - topik moral. Banyak masalah etis dibicarakan para taraf popular dan hal

itu selalu akan terjadi. Ilmu lain juga bisa menyinggung masalah-masalah etis, walaupun

hanya sepintas lalu, misalnya ilmu-ilmu sosial. Tetapi hanya etika filosofi, topik - topik

moral dibahas secra tuntas dengan metode dan sistematika khusus yang sesuai dengan bidang

moral. Masalah-masalah keadilan banyak sekali dibicarakan dalam masyarakat dan bukan

saja dibicarakan, tetapi sering menjadi juga objek perjuangan dan aksi sosial.

Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik buruknya perilaku manusia. Karena

etika dalam arti ini sering disebut juga “filsafat praktis”. Cabang-cabang filsafat lain

membicarakan masalah yang tampaknya lebih jauh dari kehidupan konkret. Namun

demikian, pada kenyataan etika filosofis pun tidak jarang dijalankan pada taraf sangat

abstrak, tanpa hubungan langsung dengan realitas sehari-hari. Sampai-sampai filsuf Austria-

Inggris, Ludwig Wittgenstein, pernah mengungkapkan keheranannya, karena ada buku etika

yang tidak menyebut satu pun problem moral yang sesungguhnya. Perkembangan baru ini

sering disebut “etika terapan”. Mula-mula topic konkret itu menyangkut ilmu-ilmu biomedis,

karena di situ kemajuan ilmiah menimbulkan banyak masalah etis yang baru. Tidak lama

kemudian etika terapan memperluas perhatiannya ke topik - topik aktual lainnya, seperti

lingkungan hidup, persenjataan nuklir, pengunaan tenaga nuklir dalam pembangkit listrik

tenaga nuklir, dan lain-lain.

Seperti etika terapan pada umumnya, etika bisnis pun dapat dijalankan pada tiga taraf:

taraf makro, meso dan mikro. Tiga taraf ini berkaitan dengan tiga kemungkinan yang berbeda

untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis. Pada taraf makro, etika bisnis mempelajari

aspek-aspek moral dari system ekonomi sebagai keseluruhan. Jadi, di sini masalah-masalah

etika disoroti pada skala.

Pada taraf meso (madya atau menengah), etika bisnis menyelidiki masalah-masalah etis

dibidang organisasi. Organisasi di sini terutama berarti perusahan, tapi bisa juga serikat

buruh, lembaga konsumen, perhimpunan profesi, dan lain-lain.

2012 6 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Pada taraf mikro, yang difokuskan ialah individu dalam hubungan dengan ekonomi atau

bisnis. Disini dipelajari tanggung jawab etis dari karyawan dan majikan, bawahan dan

manajer, produsen dan konsumen, pemasok dan investor.

Georges Enderle memperlihatkan bahwa etika bisnis di semua Negara tidak memberi

perhatian yang sama kepad taraf-taraf tadi. Etika bisnis di daratan eropa (nggris dan Irlandia

tidak termasuk) terutama menaruh perhatian untuk masalah taraf mikro. Di jepang perhatian

etika bisnis terutama terfokuskan pada masalah taraf meso. Sedangkan di Amerika Utara

(Amerika Serikat dan Kanada) etika bisnis terutama menyibukkan diri dengan masalah etis

pada taraf mikro dan baru kemudian dengan masalah taraf meso.

Akhirnya boleh ditambahkan catatan tentang nama “etika bisnis”. Di Indonesia studi

tentang masalah etis dalam bidang ekonomi dan bisnis sudah biasa ditunjukkan dengan nama

itu, sejalan dengan kebiasaan umum dalam kawasan berbahasa inggris. Tetapi dalam bahasa

lain terdapat banyak variasi. Dalam bahasa Belanda pada umumnya dipakai nama

bedriifsethiek (etika perusahaan) dan bahasa Jerman unternehmensethik (etika usaha). Dalam

bahasa Inggris dipakai corporate ethics (etika korporasi). Namun demikian, pada dasarnya

semua nama ini menunjuk kepada studi tentang aspek-aspek moral dari kegiatan ekonomi dan

bisnis.

KODE ETIK

Pengertian Kode Etik Profesi

        Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu

kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun

bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma

hukum.

        Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam

melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara

sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-

baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang

tidak profesional

Fungsi Kode Etik Profesi

       Kode etik profesi itu merupakan sarana  untuk membantu para pelaksana sebagai

seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.

2012 7 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Tujuan diterapkannya Kode Etik Profesi :

    Menjunjung tinggi martabat profesi

    Melindungi pihak yang menjadi layanan profesi dari perbuatan mal-praktik.

    Meningkatkan kualitas profesi.

    Menjaga status profesi.

    Menegakkan ikatan antara tenaga professional dengan profesi yang disandangnya.

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau

norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan

klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi

dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna

jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal

yang h arus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh

kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program  aplikasi

tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker,

cracker, dll). Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.

Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi moral, sanksisosial,

dijauhi, di-banned dari pekerjaannya, bahkan mungkin dicopot dari jabatannya

ETIKA BISNIS PRAKTIS

Etika sebagai praktis berarti : nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktikan

atau justru tidak dipraktikan, walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika sebagai refleksi adalah

pemikiran moral. Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir tentang apa yang dilakukan dan

khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Secara filosofi

etika memiliki arti yang luas sebagai pengkajian moralitas. Terdapat tiga bidang dengan

fungsi dan perwujudannya yaitu etika deskriptif (descriptive ethics), dalam konteks ini

secara normatif menjelaskan pengalaman moral secara deskriptif berusaha untuk

mengetahui motivasi, kemauan dan tujuan sesuatu tindakan dalam tingkah laku manusia.

Kedua, etika normatif (normative ethics), yang berusaha menjelaskan mengapa manusia

2012 8 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

bertindak seperti yang mereka lakukan, dan apakah prinsip-prinsip darikehidupan manusia.

Ketiga, metaetika (metaethics), yang berusaha untuk memberikan arti istilah dan

bahasa yang dipakai dalam pembicaraan etika, sertacara berfikir yang dipakai untuk

membenarkan pernyataan-pernyataan etika. Metaetika mempertanyakan makna yang

dikandung oleh istilah-istilah kesusilaan yang dipakai untuk membuat tanggapan-tanggapan

kesusilaan (Bambang Rudito dan Melia Famiola: 2007) Apa yang mendasari para

pengambil keputusan yang berperan untuk pengambilan keputusan yang tak pantas dalam

bekerja? Para manajer menunjuk pada tingkah laku dari atasan-atasan mereka dan sifat alami

kebijakan organisasi mengenai pelanggaran etika atau moral.

Karenanya kita berasumsi bahwa suatu organisasi etis, merasa terikat dan dapat mendirikan

beberapa struktur yang memeriksa prosedur untuk mendorong oraganisasi ke arah etika dan

moral bisnis. Organisasi memiliki kode-kode sebagai alat etika perusahaan

secara umum. Tetapi timbul pertanyaan: dapatkah suatu organisasi mendorong tingkah

laku etis padavpihak manajerial-manajerial pembuat keputusan?(Laura Pincus hartman:1998)

Alasan mengejar keuntungan, atau lebih tepat, keuntungan adalah hal pokok bagi

kelangsungan bisnis merupakan alasan utama bagi setiap perusahaan untuk berprilaku tidak

etis. Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang buruk, bahkan secara

moral keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Karena pertama, secara moral

keuntungan memungkinkan perusahaan bertahan (survive) dalam kegiatan bisnisnya. Kedua,

tanpa memperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan

modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas ekonomi yang

produktif dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Ketiga, keuntungan tidak hanya

memungkinkan perusahaan survive melainkan dapat menghidupi karyawannya ke arah

tingkat hidup yang lebih baik. Keuntungan dapat dipergunakan sebagai pengembangan

(expansi) perusahaan sehingga hal ini akan membuka lapangan kerja baru. Dalam

mitos bisnis amoral diatas sering dibayangkan bisnis sebagai sebuah medan

pertempuran. Terjun ke dunia bisnis berarti siap untuk betempur habis-habisan dengan

sasaran akhir yakni meraih keuntungan, bahkan keuntungan sebesar-besarnya secara

konstan. Ini lebih berlaku lagi dalam bisnis global yang mengandalkan persaingan ketat.

Pertanyaan yang harus dijawab adalah, apakah tujuan keuntungan yang dipertaruhkan

dalam bisnis itu bertentangan dengan etika? Atau sebaliknya apakah etika bertentangan

dengan tujuan bisnis mencari keuntungan? Masih relevankah kita bicara mengenai etika bagi

bisnis yang memiliki sasaran akhir memperoleh keuntungan?

2012 9 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Dalam mitos bisnis modern para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang

profesional di bidangnya. Mereka memiliki keterampilan dan keahlian bisnis melebihi orang

kebanyakan, ia harus mampu untuk memperlihatkan kinerja yang berada diatas rata-rata

kinerja pelaku bisnis amatir. Yang menarik kinerja ini tidak hanya menyangkut aspek bisnis,

manajerial, dan organisasi teknis semata melainkan juga menyangkut aspek etis.

Kinerja yang menjadi prasarat keberhasilan bisnis juga menyangkut komitmen moral,

integritas moral, disiplin, loyalitas, kesatuan visi moral, pelayanan, sikap mengutamakan

mutu, penghargaan terhadap hak dan kepentingan pihak-pihak terkait yang berkepentingan

(stakeholders), yang lama kelamaan akan berkembang menjadi sebuah etos bisnis dalam

sebuah perusahaan. Perilaku RasulullahSAW yang  jujur  transparan dan pemurah dalam

melakukan praktik bisnis merupakan kunci keberhasilannya mengelola bisnis Khodijah ra,

merupakan contoh kongkrit tentang moral dan etika dalam bisnis tidak etis. Dari sudut

pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang buruk, bahkan secara

moral keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Karena pertama, secara moral

keuntungan memungkinkan perusahaan bertahan (survive) dalam kegiatan bisnisnya. Kedua,

tanpa memperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan

modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas ekonomi yang produktif dalam

memacu pertumbuhan ekonomi. Ketiga, keuntungan tidak hanya

memungkinkan perusahaan survive melainkan dapat menghidupi karyawannya ke arah

tingkat hidup yang lebih baik. Keuntungan dapat dipergunakan sebagai pengembangan

(expansi) perusahaan sehingga hal ini akan membuka lapangan kerja baru.

Dalam mitos bisnis amoral diatas sering dibayangkan bisnis sebagai sebuah medan

pertempuran. Terjun ke dunia bisnis berarti siap untuk betempur habis-habisan dengan

sasaran akhir yakni meraih keuntungan, bahkan keuntungan sebesar-besarnya secara

konstan. Ini lebih berlaku lagi dalam bisnis global yang mengandalkan persaingan ketat.

Pertanyaan yang harus dijawab adalah, apakah tujuan keuntungan yang dipertaruhkan

dalam bisnis itu bertentangan dengan etika? Atau sebaliknya apakah etika bertentangan

dengan tujuan bisnis mencari keuntungan? Masih relevankah kitabicara mengenai etika bagi

bisnis yang memiliki sasaran akhir memperoleh keuntungan?

Dalam mitos bisnis modern para pelaku bisnis dituntu tuntuk menjadi orang-orang

profesional di bidangnya. Mereka memiliki keterampilan dan keahlian bisnis melebihi orang

kebanyakan, ia harus mampu untuk memperlihatkan kinerja yang berada diatas rata-rata

kinerja pelaku bisnis amatir. Yang menarik kinerja initidak hanya menyangkut aspek bisnis,

manajerial, dan organisasi teknis semata melainkan juga menyangkut aspek etis.

2012 10 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Kinerja yang menjadi prasarat keberhasilan bisnis juga menyangkut komitmen moral,

integritas moral, disiplin, loyalitas, kesatuan visi moral,pelayanan, sikap mengutamakan

mutu, penghargaan terhadap hak dan kepentingan pihak-pihak terkait yang berkepentingan

(stakeholders), yang lama kelamaan akan berkembang menjadi sebuah etos bisnis dalam

sebuah perusahaan. Perilaku Rasulullah SAW yang jujur transparan dan pemurah dalam

melakukan praktik bisnis merupakan kunci keberhasilannya mengelola bisnis Khodijah ra,

merupakan contoh kongkrit tentang moral dan etika dalam bisnis.

Dalam teori Kontrak Sosial membagi tiga aktivitas bisnis yang terintegrasi. Pertama

adalah Hypernorms yang berlaku secara universal yakni  kebebasan pribadi, keamanan fisik

& kesejahteraan, partisipasi politik, persetujuan yang diinformasikan, kepemilikan atas harta,

hak-hak untuk penghidupan, martabat yang sama atas masing-masing orang atau manusia.

Kedua, Kontrak Sosial Makro, landasan dasar global adalah ruang kosong untuk muatan

moral, persetujuan cuma-cuma dan hak-hak untuk diberi jalan keluar, kompatibel dengan

hypernorms, prioritas terhadap aturan main. Ketiga, Kontrak Sosial Mikro, sebagai

landasan dasar komunitas tidak berdusta dalam melakukan negosiasi-negosiasi,

menghormati semua kontrak, memberi kesempatan dalam merekrut pegawai bagi penduduk

lokal, memberi preferensi kontrak para penyalur lokal, menyediakan tempat kerja yang aman

(David J. Frizsche: 1997)

Dalam semua hubungan, kepercayaan adalah unsur dasar. Kepercayaan diciptakan dari

kejujuran. Kejujuran adalah satu kualitas yang paling sulit dari karakter untuk dicapai

didalam bisnis, keluarga, atau dimanapun gelanggang tempat orang-orang berminat untuk

melakukan persaingan dengan pihak-pihak lain. Selagi kita muda kita diajarkan, di dalam

tiap-tiap kasus ada kebajikan atau hikmah yang terbaik. Kebanyakan dari kita didalam bisnis

mempunyai satu misi yang terkait dengan rencana-rencana. Kita mengarahkan energi

dan sumber daya kita ke arahtujuan keberhasilan misi kita yang kita kembangkan

sepanjang perjanjian-perjanjian. Para pemberi kerja tergantung pada karyawan, para

pelanggan tergantung pada para penyalur, bank-bank tergantung pada peminjam dan pada

setiap pelaku atau para pihak sekarang tergantung pada para pihak terdahulu dan ini akan

berlangsung secara terus menerus. Oleh karena itu kita menemukan bahwa bisnis yang

berhasil dalam masa yang panjang akan cenderung untuk membangun semua hubungan atas

mutu, kejujuran dan kepercayaan (Richard Lancaster dalam David Stewart: 1996).

Bisnis dan Etika

Bisnis perlu dijalankan secara etis. Dalam kenyataanya apakah bisnis itu telah

berjalan dengan etis atau belum berjalan dengan etis dan apakah telah dijalankan dengan

2012 11 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

etika. Dalam pemikiran kedepan bahwa bisnis itu harus dijalankan dengan etis dan ber etika,

oleh sebab itu bisnis dan etika itu dipelajari, sehingga akan terjadi “ bisnis yang dijalankan

dengan kemasan yang beretika “

Mitos Bisnis amoral.

Bisnis adalah bisnis. Bisnis jangan dicampurkan dengan etika. Demikianlah beberapa

ungkapan yang sering kita dengar yang menggambarkan hubungan anatara bisnis dan etika

sebagai dua hal yang terpisah satu sama lain. Inilah ungkapan – ungkapan yang oleh De

George disebut sebagai Mitos Bisnis Amoral. Ungkapan atau mitos ini menggambarkan

dengan jelas anggapan atau keyakinan orang bisnis , sejauh mereka menerima mitos seperti

itu, tentang dirinya, kegiatannya, dan lingkungan kerjanya. Yang akan digambarkan dalam

hal ini adalah bahwa “ Kerja orang bisnis adalah berbisnis dan bukan beretika “ atau secara

lebih tepat, mitos bisnis amoral mengungkapakan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan

moralitas atau etika tidak ada hubungan sama sekali.

Bisnis tidak tidak punya sangakut paut dengan etika dan moralitas? Keduanya adalah

bidang yang terpisah satu sama lain. Karena itu bisnis tidak boleh dinilai dengan

menggunakan norma dan nilai – nilai etika. Bisnis dan etika adalah dua hal yang berbeda dan

tidak boleh dicampur adukkan . kalau itu dilakukan , telah terjadi kesalahan kategoris. Bisnis

itu dinilai dengan kategori dan norma – norma bisnis dan bukan dengan kategori etis dan

norma – norma etika.

Menurut mitos ini , karena kegiatan orang bisnis adalah melakukan bisnis sebaik

mungkin untuk mendapatkan keuntungan , maka yang menjadi pusat perhatian orang bisnis

adalah bagaimana memproduksi , mengedarkan , menjual dan membeli barang denga

keuntungan yang layak sesuai denga investasi yang dilakukan dalam bisnis tersebut. Untuk

itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis

dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis adalah sebuah bentuk

persaingan ( yang memgutamakan kepentingan pribadi ). Sebagai sebuah bentuk

persaingan semua orang yang terlibat di dalamnya selalu berusaha dengan segala macam

cara dan upaya untuk bisa menang. Dengan kata lain , bisnis, sebagaimana permainan penuh

persaingan ketat lainnya, cendrung menghalalkan segala cara demi memproleh keutungan.

Yang utama bagi bisnis adalah bagaimana bisa menang dalam persaingan yang ketat,

bagaimana untung yang sebesar – besarnya. Karena itu segala peluang dan cara dipakai

untuk bisa maraup keuntungan. Maka , norma – norma dan nilai – nilai etika akan dengan

mudah diabaikan. Itu berarti etika tidak punya tempat dan tidak relevan untuk kegiata bisnis.

2012 12 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Aturan yang dipakai dalam permainan penuh persaingan itu berbeda dari aturan yang

ada dikenal dalam kehidupan sosial pada umumnya. Demikian pula, aturan bisnis berbeda

dari aturan sosial dan moral pada umumnya. Karena itu, bisnis tidak bisa dinilai dengan

aturan moral dan sosial sebagaimana yang kita ketemukan dalam kehidupan sosial pada

umumnya. Baik tidak bisnis, demikian argument ini, bukan ditentukan oleh sejauh mana

kegiatan bisnis dijalankan secara pantas atau tidak pantas menurut kaidah – kaidah moral.

Melainkan berdasarkan aturan – aturan dan kebiasaan yang dipraktekkan dalam dunia bisnis.

Orang bisnis masih mau mematuhi antara aturan moral akan berada dalam posisi yang tidak

menguntungkan ditengah persaingan ketat tersebut. Dengan kata lain , ditengah persaingan

bisnis yang ketat, orang masih memperhatikan etika dan moralitas : akan kalah, merugi, dan

tersingkir dengan sendirinya. Bisnis , dengan demikian, bukanlah tempat yang cocok bagi

orang seprti itu.

Sedangkan argumen – argumen judi :

Jika judi suatu permainan , mempuyai aturan yang diterima dan dibenarkan secara legal –

jadi ada aturan mainnya – dengan sendirinya paraktek permainan tersebutpun diterima dan

dibenarkan secara moral. Maka, kalau suatu praktek bisnis dibenarkan secara legal, karena

ada aturan hukumnya yang berlaku, secara moralpun paraktek ini harus diterima dan

dibenarkan. Dengan kata lain , yang perlu diperhatikan orang bisnis adalah paling kurang

mematuhi atauran hukum yang ada dan tidak perlu menghiraukan etika moralitas.

Jika suatu praktek begitu umum diterima dan dijalankan di mana-mana sehingga menjadi

semacam norma, semua orang lain tinggal menyesuaikan diri dengan praktek semacam itu.

Maka , kalau bisnis telah dijalankan dengan kiat – kiat tertentu yang telah umum diterima

dimana –mana, semua orang bisnis tiggal menyesuaikan diri dengan praktek itu tanpa perlu

mengindahkan apakah itu bertentangan dengan moralitas atau tidak.

Kesimpulan :

Bisnis dan etika adalah dua hal yang berbeda dan terpisah satu sama lain. Bahkan

sebagaimana diungkapkan salah satu argument diatas, etika justru bertententangan dengan

bisnis dan akan membuat pelaku bisnis akan kalah dalam persaingan bisnis yang ketat.

Maka, orang bisnis tidak perlu memperhatikan imbauan – imbauan, norma – norma dan nilai

– nilai moral.

2012 13 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Argumen – argument untuk memperlihatkan bahwa mitos bisnis amoral sesungguhnya tidak

sepenuhnya benar. Bahkan orang bisnis yang tulen , yang bervisi masa depan dalam jangka

panjang,. Akan sulit menerima kebenaran mitos tersebut. Bagi orang bisnis yang

meninginkan agar bisnisnya bertahan lama dan sukses – tidak hanya dari segi material tapi

dalam arti seluas – luasnya – mitos tersebut sulit dipertahankan. Contohnya IBM, atau

Johnson and Johnson. Membuktikan ketidak benaran mitos tersebut :

Bisnis memang diibaratkan dengan judi , dan sudah dianggap sebagai judi atau permainan

penuh persaingan yang ketat. Tidak ada orang yang membantah ini. Namun bisnis itu tidak

sepenuhnya seratus persen sama dengan judi atau permainan. Memang seperti halnya judi,

dalam bisnis orang dituntut untuk berani bertaruh , berani mengambil resiko, berani

berspekulasi, berani mengambil langkah atau strategi tertentu untuk bisa berhasil. Namun

tidak dapat disangkal pula bahwa yang dipertaruhkan dalam bisnis tidak hanya menyangkut

uang atau barang material. Yang dipertaruhkan dalam bisnis tidak hanya menyangkut uang

barang material . yang dipertaruhkan dalam bisnis lebih dari itu. Dalam bisnis orang

mempertaruhkan dirinya , nama baiknya, dan seluruh hidupnya , keluarganya, hidup serta

nasib karyawan beserta keluarga mereka, serta nasib umat manusia umumnya. Dimensi

yang dipertaruhkan jauh lebih luas dan dalam, dan punya bobot serta nilai yang lebih hakiki.

Maka, kendati bisnis adalah sebuah pertaruhan, pertaruhan dalam bisnis menyangkut nilai –

nilai yang sangat hakiki seperti kehidupan manusia dan nasib banyak orang yang terkait.

Bahkan pertaruhan itu tidak hanya berdimensi jangka pendek melainkan juga perlu

memperhitungkan segala akibat dan risiko jangka panjang. Karena itu, orang bisnis memang

perlu menerapkan cara dan startegi yang tepat untuk berhasil – karena taruhannya besar

sekali. Namun, cara dan startegi itu harus diperhitungkan dengan matang , sehingga tidak

sampai merugikan dirinya sendiri. Karena dalam bisnis ada nilai manusiawi yang

dipertaruhkan, maka cara dan strategi untuk menangpun harus manusiawi. Dengan kata lain,

cara dan startegi bisnis pun harus etis.

Tidak sepenuh seperti permainnan ( judi ), dunia bisnis mempunyai aturan main

sendiri yang berbeda sama sekali dari aturan yang berlaku dalam kehidupan sosial pada

umumnya. Alasannya, karena bisnis adalah bahagian ( aktivitas ) yang terpenting dari

masyarakat. Bisnis terjadi dan berlangsung dalam masyarakat. Bisnis dilakukan diantara

manusia yang satu denga manusia lainnya. Itu berarti norma atau nilai yang diangggap baik

dan berlaku dalam kehidupan pada umumnya, mau tidak mau juga ikut dibawa serta dalam

kegiatan dan kehidupan bisnis seorang pelaku bisnis sebagai manusia.

2012 14 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas. Suatu praktek atau kegiatan

mungkin saja dibenarkan dan diterima secara legal ada dasar hukumya. Parktek monopoli

yang didukung kebijaksanaan pemerintah adalah contoh yang tepat disini. Suatu

perusahaaan mendapatkan monopoli berdasarkan aturan pemerintah tertentu. Namun tidak

dengan sendirinya benar bahwa praktek ini dibenarkan dan diterima secara moral. Legalitas

dan moralitas berkaitan satu sama lain tapi tidak indentik. Aturan hukum memang

seharusnya dijiwai oleh nilai – nilai moral, tapi tidak semua aturan hukum adalah baik

secara moral. Karena bisa saja aturan hukum itu tidak baik, tidak adil, tidak etis dan sebagai

hasil dari permainan politik yang tidak fair dan arogan. Maka, kendati monopoli adalah

praktek yang secara legal diterima dan dibenarkan, secara moral praktek ini harus ditentang

dan dikutuk dan memang ditentang dan dikutuk oleh masyarakat sebagai praktek yang tidak

adil , tidak fair dan tidak etis.

Etika harus dibedakan dari ilmu empiris. Dalam ilmu empiris, suatu gejala atau fakta

yang berulang terus dan terjadi dimana – mana menjadi alasan yang sah bagi kita untuk

menarik sebuah teori atau hukum alamiah yang sah dan berlaku universal . Dalam etika

tidak demikian . Etika tidak mendasarkan norma atau prinsipnya pada kenyataan faktual

yang terus berulang. Dimana dalam menjalankan bisnis sering terjadi praktek – pratek

sogok, Suap – menyuap, kolusi, monopoli, nepotisme yang terjadi berulang kali dan bisa

ditemukan dimana – mana dalam praktek bisnis, tidak dengan sendirinya selalu disimpulkan

secara sah bahwa semua praktek ini adalah praktek yang normatif dan semua pelaku bisnis

yang berhasil harus melakukan praktek yang sama . Atau, lalu disimpulkan bahwa karena

itu bisnis tidak mengenal etika . Konsekwensinya , antara bisnis dan etika tidak ada

hubunganya sama sekali, karena kenyataan faktual adanya berbagai praktek bisnis yang

sangatlah bertentangan dengan etika.

Pemberitaan, Surat Pembaca, berbagai aksi protes yang terjadi ( dunia barat ) untuk

mengancam berbagai pelanggaran dalam kegiata bisnis , atau mengancam berbagai kegiatan

bisnis yang tidak baik , menunjukan bahwa masih banyak orang dan kelompok masyarakat

menghendaki bisnis dijalankan baik dan tetap mengindahkan norma – norma moral .

Gerakan dan aksi protes seperti lingkunang hidup , konsumen, buruh , dan wanita dan

semacamnya , dengan jelas menunjukan bahwa masyarakat tetap mengharapkan agar bisnis

dijalankan dengan baik dan etis dengan memperhatikan lingkungan hidup, hak konsumen,

hak buruh , hak wanita , dan seterusnya.

2012 15 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Keuntungan dan etika.

Tujuan utama bisnis adalah kepeuasan pelanggan dan dengan sendiri bisnis tersebut akan

memproleh keuntungan. Dengan keuntungan perusahaan dapat melakukan hal – hal sebagai

berikut :

Keuntungan memungkinkan suatu perusahaan bertahan dalam kegiatan bisnisnya. Tanpa

memproleh keuntunga tidak ada investor ( pemilik modal ) yang bersedia menamkan

modalnya.

Keuntungan memugkinkan perusahan tidak hanya bertahan melainkan juga dapat

menghidupi karyawannya bahkan pada taraf hidup yang lebih baik , dengan keuntungan

yang diperoleh , perusahaan dapat mengembangkan terus usahanya dan berarti membuka

lapangan kerja bagi banyak orang lain.

Argumen yang dapat diajukan bahwa untuk keuntungan dibutuhkan Etika :

Dalam bisnis modern dewasa ini para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang – orang

professional dibidangnya. Hanya profesional yang sering memenangkan persaingan dan

berhasil dala menjalankan bisnis, sebab professional akan menunjukan kinerja diatas rata –

rata pelaku bisnis amatir.

Dalam persaingan bisnis akan berusaha untuk mempertahankan pembeli setia, dan

berusaha untuk menarik pembeli potensial menajdi pembeli aktual, disamping itu berusaha

untuk merebut konsumen setia perusahaan pesaing unbtuk berpindah keperusahaannya. Apa

yang dilakukan oleh perusahaan bukanlah hal yang mudah, harus dibutuhkan suatu kerja

keras dan harus hati – hati.

Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang bersifat netral tidak

berpihak tetapi efektif menjaga agar kepentingan dan hak semua pihak dijamin. Para pelaku

bisnis berusaha sebisa mungkin untuk menghindari campur tangan pemerintah, yang

baginya akan sangat merugikan kelangsungan bisnisnya. Salah satu cara yang paling efektif

adalah dengan menjalankan bisnisnya secara baik dan etis , yaitu dengan menjalankan

bisnis sedemikian rupa tanpa secara sengaja merugikan hak kepentingan semua pihak yang

terkait dengan bisnisnya.

Perusahaan – perusahaan modern juga semangkin menyadari bahwa karyawan

bukanlah tenaga yang siap untuk dieksploitasi demi mengeruk keuntungan sebesar –

besarnya . justru sebaliknya, karyawan semangkin dianggap sebagai subjek utama dari bisnis

suatu perusahaan yang sangat menentukan berhasil tidaknya , bertahan atau tidaknya

perusahaan tersebut.

2012 16 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Dalam menjalankan bisnis , bahwa mitos kuno adalah mitos yang tidak benar .

anggapan bahwa bisnis adalah kegiatan yang amoral, yaitu kegiatan yang tidak ada sangkut

pautnya dengan moralitas, adalah sama sekali tidaklah benar. Justru sebaliknya, bisnis

sangat berkaitan dengan etika bahkan sangat mengandalkan etika. Dengan kata lain, bisnis

memang punya etika dank arena itu etika memang relevan untuk dibicarakaan.

Dalam prakteknya . bahwa masih banyak terdapat bisnis yang dijalankan dengan

terang – terangan melanggar norma dan nilai – nilai moral yang siapapun aka mengutuknya :

Hal yang manusiawi bahwa tidak ada seorangpun yang bersih dan seratus persen etis dan

bermoral dalam seluruh tindakannya. Itu berarti adalah manusiawi juga bahwa masih akan

tetap terjadi pelanggaran dalam dunia bisnis , bahkan kalaupun semua pelaku bisnis sudah

menyadari betapa pentingnya berbisnis secara etis dan baik.

Praktek bisnis di Indonesia sering ditemui praktek bisnis yang tidak baik, tidak etis, tidak

fair, hal ini disebabkan adanya peluang yang diberikan oleh system ekonomi dan politik

Indonesia. Ada kemungkinan lain bahwa praktek bisnis tertentu melanggar norma dan nilai

moral tertentu karena berada dalam keadaan terpaksa. Artinya , dia sadar betul bahwa apa

dilakukannya jelas melanggar etika , tetapi terpaksa dilakukannya karena alasan – alasan

tertentu yang masuk akal dan dapat diterima. Kalau ini terjadi, sesungguhnya praktek

tersebut tidak perlu dikutuk melainkan dapat dimaklumi, kendati dari segi ukum pelakunya

bisa saja dituntut.

Sasaran dan lingkup Etika Bisnis.

Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, da masalah

yang terkait dengan parktek bisnis yang baik dan etis. Degan kata lain , etika bisnis pertama

– tama bertjuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara

baik dan etis. Dalam prateknya pebisnis dihimbau berbisnis yang baik dan etis , karena

bisnis yang baik dan etis menujang keberhasilan bisnisnya dalam jangka panjang. Untuk

menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen , buruh, karyawan, dan masyarakat luas

pemilik asset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang

tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini etika bisnis

berfungsi untuk menggugah masyarakat untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk

berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingannya tidak dirugikan oleh

kegiatan bisnis pihak manapun. Etika bisnis mengajak masyarakat untuk bersatu melawan

2012 17 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 18: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

kecendrungan arogan bisnis ketika bisnis tidak lagi peduli pada hak dan kepentingan pihak

tertentu atau hak dan kepentingan masyarakat luas.

Bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat menetukan etis tidaknya suatu

praktek bisnis. Dalam hal ini , etika bisnis lebih bersifat makro, yang karena itu barang kali

lebih tepat disebut sebagai etika ekonomi. Dalam lingkup makro semacam ini, etika bisnis

berbicara mengenai monopoli, oligopoly, kolusi, dan praktek – praktek semacamya yang

sangat mempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi melainkan juga mengenai

system pasar bebas yang merupakan system paling relevan sekarang ini.

ETIKA DAN HUKUM

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan

kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan

masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan

sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang

berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan

kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas

kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.

Pengertian Hukum Menurut Para Ahli Hukum

1. Plato, dilukiskan dalam bukunya Republik. Hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang

teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat.

2. Aristoteles, hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat

masyarakat tetapi juga hakim. Undang-undang adalah sesuatu yang berbeda dari bentuk dan

isi konstitusi; karena kedudukan itulah undang-undang mengawasi hakim dalam

melaksanakan jabatannya dalam menghukum orang-orang yang bersalah.

Konsep Hukum

Hukum adalah asas-asas kebenaran yang bersifat kodrati dan berlaku universal.

Hukum adalah norma-norma positif di dalam system per-UU hukum nasional.

Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim in concreto, dan tersistemasi sebagai judge-made-

law.

Hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang terlembagakan, eksis sebagai variable sosial yang

empirik.

Hukum adalah manifestasi makna simbolik para pelaku sosial sebagaimana tampak dalam

interaksi antar mereka.

2012 18 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 19: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

 

Perbedaan       antara  etika    dan      hukum

• Etika berlaku untuk lingkungan profesi, hukum berlaku untuk umum.

• Etika disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi, hukum disusun oleh badan

pemerintahan.

• Sanksi terhadap pelanggaran etika berupa tuntunan, sedangkan pada hukum berupa

tuntutan.

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Etika Bisnis :

§ Suatu rangkaian prinsip yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis

Tanggung Jawab Sosial :

§ Suatu pengakuan dari perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi

masyarakat (komunitas dan lingkungannya) dan secara luas meliputi tanggung jawab

perusahaan terhadap pelanggan, karyawan dan Kreditur

§ A. Tanggung Jawab kepada Pelanggan

Tanggung Jawab kepada Pelanggan jauh lebih luas dari pada hanya menyediakan barang

atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan menjual produk.

Dalam praktek tanggung jawab ydm meliputi :

Tanggung Jawab Produksi :

Produk harus diproduksi dengan keyakinan menjaga keselamatan pelanggan. Label

peringatan harus ada guna mencegah kecelakaan karena salah dalam penggunaan dan adanya

efek samping

Tanggung Jawab Penjualan :

Perusahaan tidak melakukan strategi penjualan yang terlalu agresive atau iklan yang

menyesatkan. Perlu survey kepuasan pelanggan, dimana yang bisa diperlakukan

sebagaimana mestinya.

§ Cara MenjaminTanggungJawab Sosisal Kepada Pelanggan

Dapat di lakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Ciptakan Kode Etik

§ Berisi serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petunjuk

bagaimana karyawan, pelanggan dan pemilik seharusnya dipelihara

2. Memantau Semua Keluhan

2012 19 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 20: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

§ Hubungi pelanggan apabila mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas produk

atau lainnya.

§ Cari sumber keluhan dan yakinkan bahwa problem tersebut tidak akan timbul lagi.

3.Umpan Balik Pelanggan

Meminta pelanggan untuk memberi umpan balik atas barang/jasa yang mereka beli

walaupun selama ini tidak ada keluhan a.l dengan mengirim kuesioner.

Cara Konsumerisme Menjamin Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan.

Tanggung jawab kepada pelanggan didorong juga oleh sekelompok konsumen tertentu.

Konsumerisme mewakili permintaaan kolektif pelanggan dimana bisnis memenuhi

kebutuhan mereka.

Cara Pemerintah Menjamin Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan.

Pemerintah cenderung menjamin tanggung jawab kepada pelanggan dengan berbagai hukum

atas keamanan produk, iklan dan kompetisi industri, yaitu melalui :

P.P Tentang Keamanan Produk Pemerintah melindungi konsumen dengan memberikan

peraturan atas beberapa produk perusahaan P.P Tentang Periklanan

Pemerintah menciptakan hukum yang melarang iklan yang menyesatkan P.P Tentang

Kompetisi Industri Pemerintah mempromosikan persaingan diseluruh industri,

karena persaingan dapat menghindari penggunaan taktik penjualan yang menyesatkan serta

praktek monopoli.

§ B. Tanggung Jawab kepada Karyawan

a. Rasa Aman para Karyawan

§ Meyakinkan a.l tempat kerja adalah aman bagi karyawan dengan selalu mengecek

peralatan kerja supaya selalu dalam kondisi layak dan tidak berbahaya.

b. Perlakuan layak oleh karyawan lain

§ Perusahaan bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa para karyawan diperlakukan

layak oleh karyawan lain. Issue yang timbul biasanya masalah diversitas (kelainan,

perbedaan) karyawan dan pelecehan seksual

c. Kesempatan yang sama

§ Karyawan yang melamar untuk suatu posisi tidak seharusnya ditolak karena

diskriminasi masalah sara

§ Cara Perusahaan MeyakinkanTanggung Jawab Kepada Karyawan

Untuk meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan yang layak, beberapa perusahaan

menciptakan prosedur keluhan untuk karyawan yang merasa bahwa mereka tidak diberi

kesempatan yang sama.Keluhan ditangani oleh seseorang atau departemen/bagian/seksi yang

2012 20 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 21: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

ditunjuk perusahaan. Adanya masukan ydm. perusahaan berusaha memecahkan dan

memperbaiki prosedurnya untuk menghindari keluhan kayawan selanjutnya

§ Konflik Dengan Pemberhentian Karyawan

l Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mungkin berguna untuk mengurangi biaya

yang sangat substansial dan memuaskan pemegang saham, disamping itu

supaya perusahaan bertahan hidup. Ini mungkin cara terbaik bagi perusahaan,

tetapi tidak bagi karyawan.

l Solusi terbaik adalah dengan menyalurkan karyawan yang di PHK pada

pekerjaan lain dalam perusahanan atau group perusahaan

§ C. Tanggung Jawab Kepada Pemegang Saham

Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemilik (pemegang saham)

Cara Perusahaan Meyakinkan Tanggung Jawab

§ Manajer perusahaan memonitor keputusan perusahaan untuk meyakinkan bahwa

mereka membuatnya untuk kepentingan pemilik.

§ Gaji karyawan dikaitkan dengan kinerja perusahaan, dalam hal ini karyawan tinggal

memfokuskan pada memaksimalkan nilai perusahaan

Cara Pemegang Saham Meyakinkan Tangung Jawab :

§ Pemegang saham aktif dalam mempengaruhi kebijakan manajemen perusahaan,

terlebih ketika mereka tidak puas dengan gaji para eksekutif perusahaan atau

kebijakan lain. Pemegang saham yang sangat aktif umumnya investor institusi yang

memiliki sejumlah besar saham. Mereka akan meminta pertangung jawaban eksekutif

perusahaan atas ketidak puasannya

Konflik dengan Kompensasi Eksekutif yang berlebihan

§ Salah satu perhatian utama pemegang saham adalah gaji yang diberikan kepada para

eksekutif perusahaan (CEO) dan eksekutif lainnya Isu ini timbul manakala

perusahaan membayar gaji tinggi kepada para eksekutif, dilain pihak imbalan yang

diterima oleh para pemegang atas investasinya tidak memuaskan.

D. TANGGUNG JAWAB KEPADA KREDITOR

§ Jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat memenuhi

kewajibannnya, harus memberi tahu para kreditor. Biasanya kreditor bersedia

memperpanjang jatuh tempo pembayaran serta memberi advis dalam mengatasi

masalah keuangan

E.TANGGUNG JAWAB PADA LINGKUNGAN

2012 21 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 22: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

§ Proses produksi yang digunakan perusahaan juga produksi yang dihasilkan dapat

mencemari atau merusak lingkungan misalnya polusi udara (CO2) yang berbahaya

bagi masyarakat dan polusi tanah akibat sampah atau limbah beracun yang

mengakibatkan tanah tidak atraktif dan tidak berguna untuk keperluan lain seperti

pertanian

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi polusi

Perusahaan membatasi jumlah CO2 yang disebabkan oleh proses produksi a.l dengan

mendesain peralatan produksi dan produknya.

Merevisi proses produksi dan pengemasan untuk mengurangi jumlah sampah/limbah

Menyimpan sampah meracun dan mengirimkannya ketempat pembuangan sampah

khusus

Mendaur ulang plastik dan membatasi pemakaian material yang akan menjadi sampah

yang solid

Perusahaan harus memiliki program lingkungan yang dirancang untuk mengurangi

kerusakan lingkungan

§ Konflik dengan Tanggung Jawab Lingkungan

§ Walaupun perusahaan setuju bahwa lingkungan yang bersih diperlukan, namun

masalahnya seberapa besar tanggung jawab yang harus mereka pikul untuk

memelihara dan memperbaiki lingkungan.

§ Hal ini menyangkut masalah biaya, karena pengeluaran dana yang begitu besar

untuk lingkungan akan berakibat pada keuntungan perusahaan, yang pada gilirannya

berdampak pada kepentingan para pemegang saham maupun para investor.

§ F. Tanggung Jawab Kepada Komunitas

§ Apabila perusahaan membangun suatu basis komunitas, mereka menjadi bagian dari

komunitas. Perusahaan menunjukkan kepedulian- nya kepada komunitas dengan

mensponsori event lokal atau memberi donasi kepada kelompok sosial lokal. Misal

suatu bank memberi kredit lunak kepada masyarakat sekitarnya yang berpenghasilan

rendah dan kepada komunitas minoritas. Atau beberapa perusahaan besar memberi

donasi kepada universitas terkemuka

Konflik dengan Memaksimalkan Tanggung Jawab Sosial

§ Kebijakan perusahaan yang memaksimalkan tanggung jawab sosial dapat

menimbulkan konflik dengan memaksimalkan nilai perusahaan.

2012 22 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 23: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

§ Biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan akan dibebankan kepada pelanggan.

Jadi kecenderungan memaksimalkan tanggung jawab sosial terhadap komunitas akan

mengurangi kemampuan perusahaan menyediakan produk dengan harga wajar kepada

konsumen.

§ Hendaknya dukungan sosial tidak hanya menolong masyarakat tetapi dapat juga

menjadi alat pemasaran bagi perusahaan.

Tanggung Jawab Bisnis dalam Lingkungan Internasional

§ Apabila perusahaan bersaing dalam lingkungan bisnis internasional, mereka harus

tanggap akan perbedaan budaya. Misalnya perusahaan dibeberapa negara tidak semua

berpandangan bahwa memberi imbalan kepada pelanggan atau pemasok besar sebagai

tidak etis.

§ Perusahaan cenderung menyesuaikan dengan etika dan tanggung jawab bisnis dalam

kerangka internasional, sehingga mereka dapat membangun reputasi global untuk

menjalankan roda bisnis dengan cara yang etis.

§ G. Biaya Untuk Memenuhi Tanggung Jawab Sosial

Kemungkinan biaya yang timbul sebagai akibat tanggung jawab sosial kepada :

1. Pelanggan, adalah : Menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan,

Melakukan survey untuk mengeta - hui kepuasan pelanggan,Gugatan hukum oleh pelanggan

2. Karyawan, adalah : Menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan,

Melakukan survey untuk mengeta -hui kepuasan karyawan, Gugatan hukum oleh karyawan

karena diskriminasi atau tuduhan tanpa bukti

3. Pemegang Saham, adalah : Mengumumkan Informasi Keuangan secara periodik,

Gugatan hukum atas tuduhan bahwa manajer perusahaan tidak memenuhi tanggung

jawabnya kepada para pemegang saham

4. Lingkungan, adalah: Memenuhi regulasi pemerintah akan lingkungan, Memenuhi janji

akan petunjuk lingkungan yang dibuat perusahaan

2012 23 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id

Page 24: Pembahasan · Web viewUntuk itu, ada bebarapa argumen bahwa yang pada dasarnya memperlihatkan bahwa antara bisnis dan etika tidak ada hubungannya sama sekali: Permainan judi. Bisnis

Daftar Pustaka http://pelangianggita.blogspot.com/2012/01/contoh-pelanggaran-kasus-kode-

etik.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kode_etik_profesi

http://id.wikipedia.org/wiki/Etika

http://exoticpurple.wordpress.com/2011/10/04/pengertian-etika-dan-contoh-dari-

etika/

http://for7delapan.wordpress.com/tag/perbedaan-antara-etika-dan-hukum/

http://muliadinur.wordpress.com/2008/08/08/konsep-hukum-tipe-kajian-dan-

metode-penelitiannya/

http://id.wikipedia.org/wiki/Etika http://exoticpurple.wordpress.com/2011/10/04/pengertian-etika-dan-contoh-dari-

etika/ http://for7delapan.wordpress.com/tag/perbedaan-antara-etika-dan-hukum/ http://muliadinur.wordpress.com/2008/08/08/konsep-hukum-tipe-kajian-dan-

metode-penelitiannya/

http://bagasirawanganteng.blogspot.com/2013/04/pengertian-etika-dari-asal-usul-

kata.html

2012 24 Business Ethic and Good

Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearningCecep Winata http://www.mercubuana.ac.id