pembahasan sterilisasi

2
Pembahasan Sterilisasi dalam bidang mikrobiologi merupakan suatu upaya atau metode yang bertujuan untuk membebaskan alat-alat atau bahan/sample secara lengkap dari dekontaminasi segala macam bentuk kehidupan mikroorganisme lain. Sterilisasi ini penting dilakukan dalam praktikum mikrobiologi, hal ini dikarenakan agar bahan atau peralatan yang digunakan tersebut tidak didapatkan kehadiran mikroorganisme lain yang tidak diinginkan yang akan mengganggu atau merusak media ataupun mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan sehingga pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan lancar. Ada beberapa cara di dalam melakukan sterilisasi, yakni sterilisasi secara fisik, sterilisasi secara mekanik dan sterilisasi secara kimiawi namun pada prinsipnya proses sterilisasi mikroorganisme adalah dengan cara pemanasan berulang kali hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan spora mikroorganisme kemudian memanaskannya kembali agar spora mikroorganisme tersebut mati. Adapun tahapan yang mesti dilakukan pertama yakni media yang telah siap disterilisasi harus dibuka sedikit tutupnya (jika menggunakan wadah tutup berulir) atau harus dilubangi plastiknya supaya tekanan yang dihasilkan autoklaf dapat masuk ke dalam media kemudian memanaskannya hingga 100°C dengan tujuan agar bakteri yang ada mati. Langkah selanjutnya adalah didinginkan sehingga suhu turun berkisar antara 30°C hingga 40°C dengan tujuan memberi kesempatan agar supaya spora mikroorganisme tumbuh menjadi mikroorganisme lagi selama 24 jam. Tahap kedua

Upload: maulida-part-ii

Post on 27-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktikum penyiapan preparat mikroorganisme hidup untuk pengamatan mikroskopis

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan sterilisasi

Pembahasan

Sterilisasi dalam bidang mikrobiologi merupakan suatu upaya atau metode yang

bertujuan untuk membebaskan alat-alat atau bahan/sample secara lengkap dari dekontaminasi

segala macam bentuk kehidupan mikroorganisme lain.

Sterilisasi ini penting dilakukan dalam praktikum mikrobiologi, hal ini dikarenakan

agar bahan atau peralatan yang digunakan tersebut tidak didapatkan kehadiran

mikroorganisme lain yang tidak diinginkan yang akan mengganggu atau merusak media

ataupun mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan sehingga pelaksanaan

praktikum dapat berjalan dengan lancar.

Ada beberapa cara di dalam melakukan sterilisasi, yakni sterilisasi secara fisik,

sterilisasi secara mekanik dan sterilisasi secara kimiawi namun pada prinsipnya proses

sterilisasi mikroorganisme adalah dengan cara pemanasan berulang kali hal ini

dimaksudkan  untuk menumbuhkan spora mikroorganisme kemudian memanaskannya

kembali agar spora mikroorganisme tersebut mati. Adapun tahapan yang mesti dilakukan

pertama yakni media yang telah siap disterilisasi harus dibuka sedikit tutupnya (jika

menggunakan wadah tutup berulir) atau harus dilubangi plastiknya supaya tekanan yang

dihasilkan autoklaf dapat masuk ke dalam media kemudian memanaskannya  hingga 100°C

dengan tujuan agar bakteri yang ada mati. Langkah selanjutnya adalah didinginkan sehingga

suhu turun berkisar antara  30°C hingga 40°C dengan tujuan memberi kesempatan agar

supaya spora mikroorganisme tumbuh menjadi mikroorganisme lagi selama 24 jam.  Tahap

kedua adalah sama dengan  tahap pertama yakni memanaskan hingga 100°C dengan tujuan

agar mikroorganisme baru mati. Andaikata masih ada sisa spora dari mikroorganisme, maka

suhu didinginkan lagi seperti tahap pertama sampai semua mikroorganisme dan spora

mikroorganisme hilang atau mati.

Disini praktikan menggunakan autoklaf digital dan manual. Pada prinsipnya baik

autoklaf digital maupun manual keduanya mempunyai komponen dan prinsip kerja yang

sama namun yang membedakannya disini adalah untuk autoklaf digital, jika proses sterilisasi

sudah selesai maka alarmnya akan berbunyi sedangkan untuk autoklaf manual praktikan

harus memperhatikan termometer dan waktu selama melakukan proses sterilisasi.

Sterilisasi dapat berjalan baik bilamana seorang praktikan sebelumnya telah dibekali

dengan pengetahuan mengenai pengenalan alat sehingga pada praktikum ini tujuan sterilisasi

dapat tercapai dan peralatan serta bahan yang disterilisasi tersebut tidak rusak dan juga dapat

dengan tepat mengambil keeputusan metode sterilisasi yang akan dipakai.