pembahasan kmno4

Upload: puji-wulandari

Post on 10-Oct-2015

125 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

nmnm

TRANSCRIPT

N1.V1=N2.V2N KMnO4V KMnO4 = N H2C2O4 X V H2C2O4= 0,0103 N X 10 ml.12,65 ml= 0,103 N/ml .12,65 ml= 0,0081 N

VI. PembahasanPereaksi kalium permanganat bukan pereaksi primer. Sangat sukar untuk mendapatkan pereaksi ini dalam keadaan murni, bebas dari mangan dioksida. Kalium permanganate merupakan zat pengoksida kuat yang berlainan menurut pH medium. Kalium permanganate merupakan zat padat coklat tua yang menghasilkan larutan ungu bila dilarutkan dalam air, yang merupakan ciri khas untuk ion permanganate.Timbulnya mangan dioksida akan mempercepat reduksi permanganat. Demikian juga adanya ion mangan(II) dalam larutan akan mempercepat reduksi permanganat menjadi mangan dioksida. Reaksi tersebut berlangsung sangat cepat dalam suasana netral. Oleh karena itu, larutan kaliuum permanganat harus distandarisasi.Standarisasi kalium permanganat harus distandarisasi dengan asam kuat, seperti asam oksalat dan asam sulfat, ini dikarenakan supaya reaksi tidak bolak-balik, sedangkan potensial elektroda sangat tergantung pada pH.Standarisasi larutan KMnO4 ini dapat dilkukan dengan titrasi permanganometri secara langsung , biasanya dilakukan pada analit yang dapat langsung dioksida . kalium permanganate merupakan zat pengoksida yaqng sangat kuat. Jadi pereaksi ini dapat dipakai tanpa penambahan, karena mampu bertindak sebagai indicator, oleh karena itu pada larutan ini tidak ditambahkan indikator apapun dan langsung dititrasi dengan larutan KMnO4.Reaksi antara permanganat dengan asam oksalat berjalan agak lambat pada suhu kamar, sehingga sebelum asam oksalat dan H2CO4 ditritasi dengan KMnO4 harus dipanaskan terlebih dahulu supaya reaksinya bisa cepat, tetapi kecepatan meningkat setelah ion mangan(II) terbentuk mangan(II) bertindak sebagai suatu katalis dan reaksinya diberi istilah otokatalitik karena katalis menghasilkan reaksi sendiri. Reaksi yang terjadi:2MnO4- + 5H2C2O4+ 6H+ 2Mn2 + 10CO2 + 8H2OSetelah pemanasan tersebut tersebut asam oksalat dan asam sulfat langsung distandarisasi dengan KMnO4, setelah distandrisasi laruatan asam oksalat dengan asam sulfat menghasilkan warna merah muda, ini dikarenakan reaksi antara larutan asam oksalat dan asam sulfat dengan kalium permanganat. Berikut ini reaksi yang terjadi :5H2C2 O4+ 2KMnO4+ 5H2SO4 K2SO42MnSO4+ 8H2O + 10CO2

VII. Kesimpulan

Pada pembahasan dan hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan:1. Pada standarisasi larutan permanganat tidak menggunakan indikator karena kalium permanganat termasuk zat pengoksida yang sangat kuat.2. Standarisasi ini harus dilakukan dengan asam kuat ini dikarenakan supaya reaksi tidak bolak balik .3. Standarisasi ini harus dipanaskan karena reaksi permanganat dengan asam oksalat dengan asam sulfat berjalan agak lambat pada suhu kamar.

Pembahasan1. Pembakuan Larutan Kalium PermanganatTitrasi permanganometri digunakan untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasanaasam sulfat encer dengan menggunakan kalium permanganat sebagai titran. Dalamsuasana penetapan basa atau asam lemah akan terbentuk endapan coklat MnO2 yangmenggangu.

MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O (dalam sulfat encer)MnO4- + 4H+ + 3e MnO2 + 2H2O (dalam asam lemah)

MnO4- + 2H2O + 3eMnO2 + 4OH- (dalam basa lemah)

Kalium permanganat merupakan zat pengoksidasi yang sangat kuat. Pereaksi ini dapatdipakai tanpa penambahan indikator, karena mampu bertindak sebagai indikator. Olehkarena itu pada larutan ini tidak ditambahkan indikator apapun dan langsung dititrasidengan larutan Natrium oksalat merupakan standar yang baik untuk standarisasipermangnat dalam suasana asam. Larutan ini mudah diperoleh dengan derajat kemurnianyang tinggi. Reaksi ini berjalan lambat pada temperatur kamar dan biasanya diperlukanpemanasan hingga 60C. Bahkan bila pada temperatur yang lebih tinggi reaksi akanberjalan makin lambat dan bertambah cepat setelah terbentuknya ion mangan (II). Padapenambahan tetesan titrasi selanjutnya warna merah hilang semakin cepat karena ionmangan (II) yang terjadi berfungsi sebagai katalis, katalis untukmempercepat reaksi.Dari hasil perhitungan maka didapatkannilai normalitas dari KMnO4 adalah sebesar0,7164 N. Pada standarisasi larutan KMnO4 dengan menggunakan larutan standarNa2S2O4 berlangsung reaksi sebagai berikut:2Na+ + C2O4- + 2H+ H2C2O4 + 2Na+2MnO4 + 5H2C2O4 + 6H+ 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O2. Penentuan kalsium (Ca2+) dalam CaCO3Penentuan kadar Ca2+dalamCaCO3 dilakukandengan pembuatanlarutanterlebih dahulu. Larutan kemudian dipanaskan untuk menghilangkan adanya ionionpenggangguataupengotoryangdapatmempengaruhihasilyangakandicapai.KemudianCaCO3 direaksikandenganammoniumoksalatmenurutpersamaanreaksi sebagai berikut: CaCO3+ (NH4)2C2O4 CaC2O4 + (NH4)2CO3

Penambahan ammonium oksalat ini karena ammonium oksalat digunakan sebagaibahan pengendap kalsium langsung yang memberikan ion C2O42- , karena mengion.Cara ini disebut dengan homogenus presipitasi, yaitu cara pembentukan endapandenganmenambahkanbahanpengendaptidakdalambentukjadi,melainkansebagaisuatusenyawayangdapatmenghasilkanpengendapantersebut.Penambahanammoniumoksalatmerupakanpenambahanionsejenispada larutan,sehinggaiaakanmemperbesarpeluangterbentuknyaendapankalsiumoksalat.Penambahan ammonia dengan perbandingan 1:1 digunakan untuk membuat suasanareaksimenjadilebihalkalis.Haliniterlihatdariwarnalarutanyangmenjadikekuningan.Endapanyangterbentuksetelahlarutanyangtelahdipanaskandidiamkandipisahkandari filtratnya.Filtratyangdipisahkan harusbenar-benarbebas dari Ca-oksalat, karena itu endapan diuji dengan ammonium oksalat di manaapabila penambahan ammonium oksalat tidak menyebabkan terbentuknya endapan,maka filtrat bebas dari endapanCa oksalat.Endapanyangdiperolehkemudiandibilasdenganakuadesuntukmenghilangkan ion oksalat dan kemudian ke dalamnya ditambahkan asam sulfatpanas (1:8) untuk memberi suasana asam dan larutan diencerkan dengan air panassampai 100 ml. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:CaC2O4+ H2SO4 H2C2O4+ CaSO4Asamoksalatyangterbentukinilahyangkemudianbereaksidenganionpermanganat dari titrasi dengan KMnO4. Titrasi dilakukan sampai warna larutanyang semula bening menjadi berwarna merah muda. Persamaan reaksinya adalahsebagai berikut:2MnO4- + 5H2C2O4+ 6H+ 2Mn2+ +10CO2+ 8H2O

VolumetitrasiKMnO4 yangdigunakanuntukmenentukankadarCa2+ dalamCaCO3.adalah1,35ml.SehinggadarihasilperhitungandiperolehkadarCa2+ sebesar 39,46%

Pembahasan Praktikum Kinetika Reaksi Ion Permanganat dan asam oksalatPada percobaan kali ini adalah menentukan orde reaksi ion permnganat (MnO4) dengan asam oksalat (H2C2O4), sebelum kedua larutan tersebut dicampurkan asam oksalat di encerklan dengan akuades terlebih dahulu, fungsi penambahan akuades ini adalah agar molekull-molekul asam oksalat dan kallium permanganat terurai saat terjadi reaksi, sehingga ukuran partikel gesekan untuk jadi reaksi (bereaksi) banyak. karena jika asam oksalat dan kalium permanganat langsung dicampur tanpa diberi akuades maka yang bergesekan dan bereaksi kemungkinan hanyalah sisi2 partikel yang bergesekan, sehingga molekul2 tidak akan bertemu secara langsung semuanya dan antara molekul2 tersebut tidak akan bereaksi

reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah yaitu antara asam oksalat dengan kalium pemanganatMnO4- + 8H+ + 5e ------> Mn2+ + 4H2O x2C2O4^2- ------> 2CO2 + 2e x5------------------------------------------------------------ +2MnO4- + 16H+ + 5C2O4^2- ------> 2Mn2+ + 8H2O + 10CO2

saat reaksi berlangsung larutan mengalami perubahan warna dari ungu menjadi merah bata, hal tersebut karena adanya perubahan bilangan oksidasi pada Mn yaitu dari +7 menjadi +2 , kemudian lama kelamaan warnanya menjadi jernih dimana itu adalah air yang di hasilkan dari reaksi tersebut.

sealain terjadi perubahan warna, dari reaksi tersebut juga muncul gelembung2 gas di mana itu adalah gas karbondioksida yang juga dihasilkan dari reaksi tsb.

perlakuan pada percobaan, jika kita menggunakan larutan dengan konsentrasi yang berbeda-beda seharusnya semakin tinggi konsentrasinya, seemakin sedikit waktu yang d butuhkan selama reaksi berlangsung, hal ini karena semakin banyak konsentrasi, maka semnakin banyak pula molekul2 yang saling bertumbukan sehingga kecepatan reaksi juga meningkat dan waktu yang dbutuhkan selama bereaksi semakin sedikit, begitu pila sebaliknya,

dalam percobaan ini ada beberapa hal yang mempengaruhi laju reaksi yaitu yang pertama kionsentrasi yang digunakan, semakin tinggi kkonsentrasinya, semakin banyak molekul2 yang bertumbbukan, kecepatan reaksi meningkat. yang kedua yaitu sifat pereaksi, ion permaganat merupakan oksidator yang baik yangv digunakan untuk bereaksi dengan reduktor asam oksalat dalam suasana asam. yang ke 3 yaitu luas permukaan yang pada percobaan ini yaitu adanya penambahan akuades, yang ke 4 yaitu perlakuan menggoyang2kan erlenmeyer(larutan) selama reaksi berlangsug. hal tersebut dapat mempercepat laju reaksi karena tumbukan antar molekul semakin cepat dan sering terjadi dari pada yang tidak digoyang2kan.

dalam percobaan adapun faktor2 yang mempengaruhi keakuratan dari hasil percobaan, yaitu penggoyangan erlenmeyer tidak dilakukan oleh 1 orang, sehingga teknik penggoyangan dan kecepatan dalam menggoyang erlenmeyer berbeda perbedaan standar warna merah bata yang menunjukkan telah bereaksi, antara praktikan 1 dng pranktikan yg lain ketelitian dan kecermatan saat mengukur volume asam oksalat, akuades, dan kalium permanganat.