pemba has an
DESCRIPTION
PembahasanTRANSCRIPT
BAB V
PEMBAHASAN
Pembahasan
Berdasarkan data yang kami peroleh dari obeservasi SMAN 7 Malang dengan metode
observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi, dapat dideskripsikan keadaan
laboratorium SMAN 7 Malang yang dihubungkan dengan Permendiknas No. 24 tahun 2007
tentang sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliah (SMA/MA).
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan percobaan dan penelitian. Dalam
pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang
dibatasi oleh dinding dan atap yang di dalamnya terdapat alat dan bahan praktikum. Dalam
pendidikan sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar
mengajar.
Laboratorium yang baik memiliki berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian
laboratorium dalam melakukan praktikum dan penelitian. Fasilitas tersebut ada fasilitas
umum dan fasilitas khusus. Fungsi khusus dari laboratorium adalah untuk melakukan
pembelajaran secara praktek menggunakan alat khusus yang tidak dibawa ke ruang kelas.
Sesuai dengan perencanaan laboratorium IPA dan fisika, kami akan membahas data
yang kami peroleh secara rinci dengan mengacu pada Permendiknas No. 24 tahun 2007
tentang sarana dan prasarana pendidikan umum.
a) Standar Fasilitas
1. Lokasi laboratorium fisika SMAN 7 Malang
Gedungnya letaknya dimana??
2. Denah laboratorium fisika SMAN 7 Malang
Laboratorium fisika SMAN 7 Malang memiliki luas ruang praktikum (10 x 10) m,
luas ruang penyimpanan dan persiapaan (3 x 4) . Luas laboratorium fisika SMAN 1
KEDIRI sudah memenuhi standar dari Permendiknas No. 24 Tahun 2007 bahwa luas
minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk ruang penyimpanan dan ruang persiapan 18
m2.
48
Ruangan yang ada pada laboratorium sains SMAN 7 Malang adalah :
a) Ruang kegiatan
Ruang kegiatan atau yang biasa disebut ruang praktikum SMAN 7
Malang selain digunakan untuk praktikum, biasanya juga digunakan sebagai
ruang kelas. Hal ini terbukti dari data yang kami peroleh saat observasi
berlangsung, yakni selain digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan
praktikum, laboratorium juga digunakan untuk beberapa kegiatan lain. Misalnya
kegiatan pembinaan OSN, untuk tempat Bimbingan Rohani dan digunakan
untuk beberapa kegiatan ekstrakulikuler sekolah.
Ruang kegiatan laboratorium fisika SMAN 7 Malang dilengkapi dengan
perlengkapan yang menunjang kegiatan siswa selama di laboratorium fisika.
Seperti meja, kursi praktikum, meja, kursi guru, lemari tempat penyimpanan alat
dan bahan praktikum. Di dalam ruang kegiatan ini terdapat meja praktikum
sebanyak sepuluh meja kerja, 38 kursi praktikan, 5 lemari alat, 3 lemari bahan, ,
6 penerangan (lampu), 1 tandon, dan satu meja dan kursi guru.
Untuk bagian depan ruang kegiatan ini dilengkapi dengan papan tulis,
stu jam dinding, struktur organisasi, dan tata tertib lab. Bagian samping terdapat
9 wastafel dengan air yang menyala jika dikendalikan dari bawah. Kedua
dinding bagian samping terdapat jendela yang memiliki pencahayaan yang baik
dan ventilasi udara yang baik juga. Terdapat satu pintu dengan model pintu yang
memiliki dua daun pintu seperti pada gambar yang tertera pada lampiran.
b) Ruang penyimpanan dan persiapan
Ruang penyimpanan dan persiapan pada laboratorium fisika SMAN 7
Malang berada dalam satu ruangan dengan ukuran (3 x 4) m. Ruangan ini
berada dibagian belakang laboratorium. Fungsi dari ruangan ini adalah untuk
menyimpan alat-alat yang sudah tidak layak pakai, dan ruangan ini belum
difunsikan secara maksimal untuk persiapan sebelum praktikum.
3. Perlengkapan dan peralatan laboratorium fisika SMAN 7 Malang
Hal terpenting dari sebuah laboratorium sekolah adalah peralatan dan kelengkapan
alat praktikum. Peralatan yang sudah ada dibukukan dalam buku inventaris. Kegiatan
inventarisasi laboratorium dilakukan secara maksimal. Jika ada alat yang rusak atau hilang
saat praktikum, maka yang merusakkan atau menghilangkan wajib mengganti dengan barang
yang sama. Namun sampai saat ini belum ada riwayat kehilangan pada lab ini.
49
Untuk memperkecil resiko kehilangan alat-alat praktikum, di laboratorium sains
dilengkapi dengan buku peminjaman alat bagi siswa yang melakukan peminjaman. Dan ada
tralis pada cendelanya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi di laboratorium fisika ini, alat-alat
yang ada di laboratorium fisika belum memenuhi standar seperti yang ditetapkan
Permendiknas No. 24 Tahun 2007. Kit-kit percobaan yang seharusnya ada, masih belum
tersedia. Hal inilah yang memicu ketidakterlaksanaannya kegiatan praktikumoleh siswa. Dari
daftar set peralatan praktikum yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Permendiknas No. 24
Tahun 2007 hanya kurang lebih 60% set alat yang tersedia.
b) Standar Keamanan
Penyimpanan alat di lab sains SMAN 7 Malang cukup baik. Mikroskop disimpan
dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang selalu menyala untuk
menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur, alat yang memiliki bobot
relatif berat disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu, higrometer,
neraca lengan dan beaker glass disimpan dengan posisi berdiri, alat set disimpan dalam set
yang tidak terpasang, zat kimia yang mudah menguap disimpan di ruangan terpisah dengan
ventilasi yang baik.
Ada alat pemadam api dan kotak P3K, serta lantainya bersih dan bebas minyak, air
dan material lain yang mungkin menyebabkan lantai licin. Selain itu disediakan juga jas lab
untuk menunjang keselamatan saat praktikum. Ada juga tata tertib lab yang sangat membantu
siswa untuk tidak melakukan kesalahan yang mengakibatkan keamanan lab terganggu.
c) Standar Personalia
Seperti pada data, struktur oragnisasi laboratorium SMAN 1 Kediri terpasang di ruang
labratorium. Namun menurut koordinator laboratorium yang kami wawancarai, semua
laboratorium sains di SMAN 7 Malang memiliki kepala laboratorium masing-masing.
Kepala lab di SMAN 7 Malang rata-rata memiliki pengalaman kurang dari 3 tahun
dan lulusan sarjana serta mempunyai sertifikat. Derkripsi kerja dari kepala lab SMAN 7
Malang antara lain bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi lab, bertanggung jawab
atas alat-alat yang rusak atau tidak berfungsi, mengecek kelengkapan alat/bahan sebelum dan
sesudah proses pembelajaran, bertanggung jawab atas penyimpanan, perawatan alat/bahan
IPA, mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat/bahan yang diperlukan.
Laboran di SMAN 7 Malang rata-rata berpendidikan S1 dan telah memiliki srtifikat.
Derkripsi kerja dari laboran SMAN 7 Malang antara lain mendata dan menyusun daftar
50
inventarisasi alat dan bahan laboratorium, menginventarisasi dan menyusun jadwal
penggunaan laboratorium guru bidang studi dan pembina KIR, mencatat dan mendata alat
yang rusak atau habis setelah digunakan, mengajukan daftar pengadaan alat dan bahan
beserta rencana belanja laboratorium kepada koordinator laboratorium, menyelesaikan
administrasi di laboratorium masing-masing, membantu menyelesaikan adiministrasi umum
di kantor laboratorium, mendampingi guru selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran di
laboratorium/pratikum maupun eksperimen, merawat maupun memelihara alat serta
merapikannya setelah digunakan, membersihkan alat, meja kerja, wasthafel, wadah bahan
dan sarana di laboratorium masing-masing, mengingatkan guru bidang studi dan pembina
KIR(pemakai laboratorium) untuk mengisi daftar pemakaian laboratorium, memperbaiki
peralatan/sarana yang masih mungkin diperbaiki, serta Mengklasifikasi perangkat/bahan
laboratorium secara baik dan benar pula.
Teknisi di SMAN 7 Malang tidak ada, sehingga apabila ada alat yang rusak harus
diperbaiki di luar.
d) Standar Administrasi
Selain ourusan organisasi, faktor administrasi yang ada di laboratorium ini juga
diperlukan pengelolaan yang baik. Kegiatan administrasi yang ada dibagi menjadi dua
kegiatan, yaitu :
a. Kegiatan administrasi umum
Kegiatan administrasi umum melputi penyusunan jadwal pemakaian
laboratorium SMAN 7 Malang, pendokumentasian, keuangan. Untuk jadwal pemakaian
laboratorium disesuaikan dengan jadwal pelajaran bidang studi fisika masing-masing
tingkatan kelas. Pendokumentasian biasanya dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika
dan laboran. Setiap praktikum berakhir laboran harus mendokumentasikan kegiatan
praktikum yang baru saja berlangsung dan menyimpannya sebagai bukti kegiatan
praktikum.
Setiap akhir praktikum guru meminta laporan praktikum kepada siswa untuk
pengarsipan. Pengarsipan ini bertujuan untuk dijadikan bahan rujukan dalam penyusunan
laporan angkatan tahun berikutnya. Bahkan pengarsipan ini bisa digunakan untuk
pengakreditasian sekolah. Selain pengarsipan laporan, guru juga melakukan pengarsipan
nilai siswa.
Sistem keuangan di laboratorium fisika ini bersifat sentralik. Artinya keuangan
laboratorium menjadi satu dengan keuangan sekolah yang dikelola oleh bendahara
51
sekolah. Jadi, jika guru fisika memerlukan bahan yang habis pakai biasnya langsung
mengusulkan keperluannya itu ke bendahara sekolah.
b. Kegiatan administrasi khusus
Kegiatan ini berupa inventarisasi alat praktikum yang ada di laboratorium.
Dalam penginventarisasian ini diperlukan buku inventaris yang berisi hal-hal yang
memudahkan untuk mengecek atau mencari alat dan bahan yang diperlukan. Buku
inventaris ini ditinjau kembali karena ada kemungkinan terjadi kerusakan dan
penambahan pada alat.
Secara keseluruhan tentang organisasi dan administrasi laboratorium fisika SMAN 7
Malang belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Permendiknas No. 24 Tahun
2007 tentang sarana dan prasarana pendidikan.
e) Standar Pelayanan
Pada lab SMAN 7 Malang terdapat jadwal penggunaan lab. dalam satu kali praktikum
ruang lab ini dapat menampung 35 siswa. Peralatan praktikum selalu disiapkan oleh laboran
sebelum praktikum dimulai, dan laboran tersebut akan mendampingi sampai praktikum usai.
Praktikum yang dilayani pada lab biologi di SMAN 7 Malang antara lain pengenalan
mikroskop, uji makanan (lemak, amilum, protein, dll), enzim katalase, osmosis, dan
fotosintesis. Secara keseluruhan tentang organisasi dan administrasi laboratorium fisika
SMAN 7 Malang belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Permendiknas No. 24
Tahun 2007 tentang sarana dan prasarana pendidikan
52
BAB VI
PENUTUP
a) Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan observasi laboratorium yang sudah dilaksanakan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Standar Personalia lab SMAN 7 Malang cukup memenuhi standar seperti yang
ditetapkan Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
2. Standar fasilitas lab SMAN 7 Malang belum memenuhi standar seperti yang
ditetapkan Permendiknas No. 24 Tahun 2007. Kit-kit percobaan yang seharusnya ada,
masih belum tersedia. Hal inilah yang memicu ketidakterlaksanaannya kegiatan
praktikum oleh siswa.
3. Standar administrasi belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh
Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang sarana dan prasarana pendidikan.
Administrasi lab sains masih menjadi satu dengan administrasi sekolah.
4. Standar keamanan sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Permendiknas
No. 24 Tahun 2007 tentang sarana dan prasarana pendidikan. Alat-alat keaman
tersedia sebagai penunjang keamanan lab, serta belum pernah ada riwayat kehilangan
pada lab sains SMAN 7 Malang.
5. Standar pelayanan SMAN 7 Malang cukup memenuhi standar yang ditetapkan pada
Peraturan Menteri No. 24 th 2007 tentang sarana dan prasarana. Seperti pencahayaan
yang cukup, ventilasi udara baik, dan air bersih. Namun kelengkapan alatnya saja
yang masih kurang dan perlu ditambahi.
b) Saran
1. Bagi sekolah
Dari hasil penelitian manajemen laboratorium sains diharapkan dapat digunakan
sebagai rujukan dalam membangun dan mengembangkan laboratorium pada
umumnya dan laboratorium sains pada khususnya. Serta dapat digunakan untuk lebih
mengutamakan pendayagunaan laboratorium sains sebagai sarana untuk membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep sains secara fisis.
53
2. Bagi mahasiswa
Sebagai seorang mahasiswa calon guru fisika, pengalaman dalam observasi
laboratorium sangatlah penting sebagai bekal nanti ketika terjun di sekolah secra
langsung dan berada di tengah-tengah masyarakat yang mendambakan perubahan
dalam dunia pendidikan. Sehingga penting untuk memiliki kemampuan
memanajemen laboratorium fisika yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
54
DAFTAR PUSTAKA
Sudibyo, Bambang. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Thaun 2007. Jakarta : Departemen Pendidikan.
Riandi. 2007. Laboratorium Fisika Sekolah. (http://repository.ui.ac.id) diakses tanggal 24 April 2013
Slamet, Margono. 2005. Manajemen Laboratorium. (http://file.upi.edu ) diakses tanggal 24 april 2013.
Sumaryono. 1999. Pengelolaan Laboratorium IPA. Malang : Dinas Pendidikan Kota Malang.
55