pemantauan pembakaran hutan dan lahan di …...gambar 2. garis polisi yang menunjukan proses...
TRANSCRIPT
Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di konsesi Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT Artelindo
Wiratama
Oktober 2015
A. Penjelasan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT
Artelindo Wiratama
Kabupaten/Provinsi; Indragiri Hulu/Riau.
Izin (luas); SK Bupati Indragiri Hulu Nomor Kpts.74/IV/2002, 11-04-2002, (15.719
hektar), Menteri Kehutanan No. 122/Menhut-II/2007, 2 April 2007, (10.740 hektar)
Group/pembeli/pengguna kayu/tandan buah segar/CPO; sebelum 2013 PT Indah Kiat
Pulp and Paper, Perawang-Riau (Asia Pulp and Paper).
Apakah perusahaan konsesi/perkebunan termasuk audit oleh UKP4+BPREDD 2014?
Tidak.
Apakah perusahaan konsesi/perkebunan termasuk perusahaan yang dilaporkan oleh
Kepolisian 2013, 2014 dan 2015? Ya, di lapangan sudah ditemukan garis polisi dari
Kepolisian Sektor Peranap Resort Indragiri Hulu.
Pada kedalaman gambut; Konsesi berada pada tanah mineral dan topografi
bergelombang.
Kasus Korupsi? Tidak, namun perusahaan ini termasuk 37 perusahaan IUPHHK-HT yang
diterbitkan izinnya oleh 4 bupati di Riau tahun 2002-2003 yang bertentangan dengan
aturan teknis kehutanan, dimana diantaranya 15 perusahaan IUPHHK-HT di Kabupaten
Pelalawan dan 5 IUPHHK-HT di Kabupaten Siak tersangkut kasus korupsi.
Kasus Illegal logging 2007? Tidak.
Sertfikasi SVLK; Belum ada informasi.
Jumlah titik api July-Oktober 2015; 33 titik berdasarkan sumber: NASA Firm MODIS,
Brightness Value ≥330 dan Confidencer Level ≥30.
B. Temuan pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di konsesi Izin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT Artelindo Wiratama
Pembakaran hutan dan lahan di Riau dan Indonesia pada kurun Juli-Oktober 2015, tim
Eyes on the Forest (EoF) memantau konsesi Izin usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-
Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) atau Hutan Tanaman Industri PT Artelindo Wiratama.
Temuan EoF tahun 2011 perusahaan ini merupakan afiliasi Asia Pulp and Paper di
Provinsi Riau (gambar 1). Namun akhir-akhir ini konsesi PT Artelindo Wiratama tidak
diakui lagi sebagai supplier APP.
Gambar 1. Papan informasi-pemberitahuan Selamat Datang di Konsesi PT. Artelindo Wiratama. Pada papan informasi tersebut jelas menyebutkan bahwa PT. Artelindo Wiratama adalah group Sinar Mas Forestry. Gambar pada titik koordinat S 0°44'17.76" E 101°53'45.87". Gambar diambil pada 14 Mei 2011. Eyes on the Forest 2011.
Diperkirakan pembakaran di konsesi PT Artelindo Wiratama mencapai 500 hektar yang
merupakan areal penanaman tahun tanam 2004, 2005, 2006, 2009 2010 dan 2011.
Diperkirakan umur akasia dan eukaliptus telah berumur 5 hingga 7 tahun (gambar 3, 4
dan 5). Tim menemukan garis polisi di lahan bekas pembakaran yang menujukan pihak
Kepolisian sedang melakukan proses hukum pembakaran di areal ini. Kepolisian yang
sedang melakukan penyelidikan/proses hukum terhadap pembakaran di konsesi PT
Artelindo Wiratama adalah Kepolisian Sektor Peranap Resort Indragiri Hulu (gambar 2).
Dari lnformasi masyarakat dan pihak PT Artelindo Wiratama yang ditemui di lapangan,
menyebutkan pembakaran terjadi pada September 2015. Dan pada saat pembakaran
sedang terjadi tidak ada upaya pemadaman dari pihak perusahaan karena dari pihak
perusahaan hanya ada beberapa orang pengamanan yang berjaga.
Beberapa bekas titik api atau pembakaran di konsesi PT. Artelindo Wiratama, antara
lain; pada titik koordinat S 0°46'23.92" E 101°52'40.30", S 0°47'54.88" E 101°53'17.78",
S 0°46'1.28" E 101°52'41.38".
Gambar 2. Garis Polisi yang menunjukan proses penyelidikan – proses hukum terkait pembakaran hutan dan lahan di konsesi PT. Artelindo Wiratama tengah dilaksanakan. Gambar pada titik koordinat S 0°44'40.73" E 101°53'25.55". Gambar diambil pada tanggal 11 Oktober 2015. Eyes on the Forest 2015.
Gambar 3. Pembakaran di areal IUPHHK- HT telah menghangus sekitar 5.000 hektar akasia dan eukaliptus yang telah berumur 5-7 tahun.. Gambar pada titik koordinat S 0°46'23.92" E 101°52'40.30". Gambar diambil pada tanggal 11 Oktober 2015. Eyes on the Forest 2015.