pemangkasan

11
PEMANGKASAN DAN PELATIHAN Pemangkasan (purining) adalah tindakan pembuangan bagian-bagian tanaman, seperti cabang atau ranting dengan mendapatkan bentuk tertentu sehingga dicapai tingkat efisiensi yang tinggi di dalam pemanfaatan cahaya matahari, mempermudah pengendalian hama penyakit serta mempermudah pemanenan. Pemangkasan adakalanya berguna untuk mengurangi beban buah yang terlampau lebat sehingga didapatkan buah dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Sementara itu, pelatihan (training) adalah tindakan pengarahan pertumbuhan tanaman dengan tujuan memperbaiki penampilan tanaman. Pelatihan dapat dilakukan dengan hanya sekedar memberi penopang agar tanaman dapat tumbuh normal, atau dengan melenturkan, membengkokkan, melilitkan tanaman atau dapat pula dengan mengikat tanaman tersebut pada suatu struktur penunjang. Tindakan pelatihan dan pemangkasan perlu dilakukan terhadap tanaman buah-buahan berkayu tahunan (umur produktif 20-40 tahun). Di dalam praktiknya, seringkali tindakan pelatihan digabung atau dilakukan bersamaan dengan tindakan pemangkasan. Hal ini dilakukan dalam rangka pemeliharaan tanaman. Dalam praktik pemangkasan dan pelatihan digunakan beberapa terminologi yaitu pemancungan dan penjarangan.

Upload: pratiwi-noviayanti

Post on 26-Jun-2015

1.324 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: pemangkasan

PEMANGKASAN DAN PELATIHAN

Pemangkasan (purining) adalah tindakan pembuangan bagian-bagian

tanaman, seperti cabang atau ranting dengan mendapatkan bentuk tertentu

sehingga dicapai tingkat efisiensi yang tinggi di dalam pemanfaatan cahaya

matahari, mempermudah pengendalian hama penyakit serta mempermudah

pemanenan. Pemangkasan adakalanya berguna untuk mengurangi beban buah

yang terlampau lebat sehingga didapatkan buah dengan kualitas dan kuantitas

yang baik. Sementara itu, pelatihan (training) adalah tindakan pengarahan

pertumbuhan tanaman dengan tujuan memperbaiki penampilan tanaman.

Pelatihan dapat dilakukan dengan hanya sekedar memberi penopang agar tanaman

dapat tumbuh normal, atau dengan melenturkan, membengkokkan, melilitkan

tanaman atau dapat pula dengan mengikat tanaman tersebut pada suatu struktur

penunjang.

Tindakan pelatihan dan pemangkasan perlu dilakukan terhadap tanaman

buah-buahan berkayu tahunan (umur produktif 20-40 tahun). Di dalam

praktiknya, seringkali tindakan pelatihan digabung atau dilakukan bersamaan

dengan tindakan pemangkasan. Hal ini dilakukan dalam rangka pemeliharaan

tanaman.

Dalam praktik pemangkasan dan pelatihan digunakan beberapa terminologi

yaitu pemancungan dan penjarangan. Pada pemancungan (heading back), tidak

semua pucuk atau cabang dibuang, tetapi dipotong pada berbagai jarak dari ujung.

Prosedur ini merangsang tumbuhnya pucuk-pucuk baru dari mata tunas di bawah

potongan dan menekan pertumbuhan terminal dari cabang yang bersangkutan.

Sedangkan pada penjarangan (thinning out), seluruh pucuk atau cabang dipotong

pada titik pertautannya dengan cabang yang lebih besar (atau lebih tua).

Penjarangan bertujuan untuk memperbaiki bagian-bagian yang terlalu rimbun atau

membuang cabang-cabang yang mengganggu atau tidak berguna.

A. Macam-Macam Pemangkasan

Berdasar umur tanaman, pemangkasan dapat dibedakan menjadi tiga,

yaitu pemangkasan pada pembibitan, pemangkasan tanaman yang belum

Page 2: pemangkasan

menghasilkan, dan pemangkasan tanaman yang sudah menghasilkan.

Sedangkan berdasarkan tujuannya, pemangkasan tanaman hortikultura pohon

dapat dikelompokkan menjadi :

1. Pemangkasan mengendalikan ukuran tanaman

Pemangkasan untuk mengendalikan ukuran tanaman merupakan

tindakan yang sangat perlu untuk dilakukan, mengingat tanaman tahunan

(seperti pohon buah-buahan dan tanaman hias pohon) tumbuh secara terus-

menerus. Apabila ukuran tanaman tidak dikendalikan, maka dapat

mempengaruhi nilai-nilai estetika ataupun asas manfaatnya. Misalnya,

untuk mrmpermudah pemanenan buah, maka ukuran tanaman hendaknya

tidak terlalu tinggi agar mudah terjangkau. Dengan demikian, perlu

dilakukan pembuangan secara selektif terhadap bagian-bagian vegetatif

tertentu pada tanaman untuk mrmpertahankan ukuran optimalnya.

2. Pemangkasan untuk mengendalikan bentuk tanaman

Pemangkasan ini berkaitan erat dengan kekuatan struktural individu

tanaman tersebut. Kekuatan struktural ini dapat diperoleh dengan

membuang cabang-cabang yang membentuk sudut tajam sehingga

menyisakan cabang-cabang dengan sudut yang tumpul/lebar. Percabangan

dengan sudut tajam/sempit cenderung mudah patah bila mendapat tekanan

karena tidak adanya kambium yang sinambung dan adanya kulit kayu atau

parenkim yang terjepit pada ketiak batang.

Pangkas bentuk ada 3 tahap, yaitu :

a. Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan

memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanah dan

pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh

dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.

b. Tahap II: pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh

tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1-2 ruas atau

pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang dipelihara 3

tunas, namun jika tunas yang ada lebih dari 3, maka tunas tersebut

Page 3: pemangkasan

akan dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon

dengan rumus cabang 1- 3 - 9.

c. Tahap III : Ketika tanaman sudah berumur 3 tahun, maka dilakukan

cara yang sama seperti pada tahap II, tetapi tunas yang tumbuh

dipelihara semua untuk produksi.

3. Permangkasan untuk meningkatkan keragaan tanaman

Pemangkasan untuk keragaan tanaman adalah tindakan

pemangkasan yang ditujukan untuk mempertahankan atau bahkan

meningkatkan keragaan tanaman. Pemangkasan ini biasanya dilakukan

terhadap tanaman yang akan dipindahkan dari suatu lokasi ke lokasi lain

atau terhadap bibit yang akan dipindahkan dari pembibitan ke kebun,

yakni dengan memangkas sebagian akar dan atau daun-daunnya.

Pemangkasan akar dapat merangsang inisiasi akar-akar baru,

Sedangkan pemangkasan daun dapat mengurangi luas bidang transpirasi

sehingga diperoleh keseimbangan antara laju transpirasi melalui daun

dengan laju penyerapan air melalui akar.

4. Pemangkasan untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas hasil (produksi)

Pemangkasan jenis ini merupakan suatu langkah untuk

meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil buah. Untuk itu, perlu dilakukan

pemangkasan secara selektif (bukan pemangkasan berat, karena akan

merangsang pertumbuhan vegetatif). Pemangkasan selektif ini akan

membantu akumulasi karbohidrat tanaman untuk pembentukan bunga dan

pertumbuhan buah. Selain itu, mutu bunga dan buah sangat dipengaruhi

oleh vigor cabang di mana bunga dan buah tersebut berada serta letak

cabang tersebut pada pohon.

Pemangkasan ini bertujuan untuk memelihara tanaman dengan

memotong cabang yang mati atau kering, cabang yang tumbuh ke dalam

dan ke bawah, serta cabang air yaitu cabang muda yang tidak akan

menghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah

panen.

5. Pemangkasan untuk peremajaan tanaman

Page 4: pemangkasan

Pemangkasan untuk peremajaan tanaman sangat perlu untuk

merangsang pertumbuhan reproduktif secara maksimum. Tanaman harus

terus-menerus diremajakan agar dapat membentuk kayu pada umur

reproduktif optimum sehingga diperoleh keragaan yang unggul. Faktor-

faktor yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan peremajaan ini antara

lain adalah:

a. Waktu diferensiasi tunas bunga (inisiasi tunas bunga dapat terjadi pada

musim yang sama dengan pembungaan atau dapat pula pada musim

sebelumnya)

b. Umur cabang yang paling banyak menumbuhkan tunas dengan mutu

terbaik

B. Teknik Pemangkasan

Dalam pelaksanaannya, terdapat dua dasar pemangkasan, yaitu

pemancungan (headlingback) dan penipisan (thinning out). Pemancungan

merupakan pembuangan atau pemotongan bagian ujung suatu cabang sampai

tinggal satu tunas. Karena pemancungan dapat memecahkan dominansi

apikal, maka setelah pemancungan biasanya terjadi pertumbuhan vegetatif

yang lebat sebagai akibat dari tumbuhnya tunas-tunas lateral. Oleh karena itu,

pemancungan cenderung menghasilkan pertumbuhan tanaman dengan pola

menyemak (bush) dan kompak. Apabila pemancungan dilakukan terhadap

tanaman yang tengah aktif tumbuh, maka diistilahkan sebagai perompesan.

Sedangkan penipisan adalah pembuangan cabang-cabang dengan

meninggalkan hanya cabang lateral atau batang utama. Penipisan memiliki

pengaruh yang berlawanan dengan pemancungan, yakni meningkatkan

pemanjangan dari cabang-cabang terminal yang ditinggalkan. Sebagai hasil

akhirnya adalah pertumbuhan cabang-cabang lateral menjadi berkurang.

Dengan penipisan, pohon-pohon yang tumbuhnya lemah dapat menjadi lebih

terbuka sehingga menghasilkan suatu bentuk tanaman yang lebih besar (tetapi

bukan lebat). Penipisan juga dapat ditujukan untuk meremajakan pohon-

pohon tua sehingga merangsang pertumbuhan titik-titik tumbuh yang

Page 5: pemangkasan

ditinggalkan. Penipisan terhadap pohon yang sedang aktif tumbuh dinamakan

perompesan tunas atau deshooting.

C. Respon Pemangkasan

Tindakan pelatihan dan pemangkasan memiliki dampak fisiologis

terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Respon fisiologis tanaman

terhadap pelatihan dan pemangkasan merupakan akibat dari perubahan-

perubahan yang terjadi pada bagian-bagian tanaman yang ditinggalkan serta

terganggunya pola pembentukan auksin. Pengaruh tindakan pelatihan dan

pemangkasan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ini berbeda-beda

tergantung apakah pada saat dipangkas tanaman dalam keadaan normal atau

sedang tumbuh aktif.

Pemangkasan berhubungan pula dengan pembungaan tanaman.

Tanaman yang dipangkas pucuknya dengan berat, terutama bila masih muda

cenderung untuk tetap tumbuh secara vegetatif. Sementara itu, pemangkasan

terhadap akar cenderung untuk mendorong pembungaan. Hal ini dapat

dijelaskan dengan teori keseimbangan karbohidrat., di mana tanaman yang

pucuknya dipangkas berat akan menarik cadangan karbohidrat untuk

meningkatkan pertumbuhannya. Akibatnya terjadi penurunan pada

keseimbangan karbohidrat. Sedangkan tanaman yang dipangkas akarnya

akan mengalami pengurangan akumulasi nitrogen, sehingga terjadi

penurunan dalam pertumbuhan vegetatifnya. Akibatnya akan terjadi surplus

karbohidrat sehingga tanaman memasuki fase pertumbuhan generatif.

Pemangkasan yang dilakukan terhadap ujung batang menyebabkan

aktifnya tunas-tunas aksilar yang biasanya terdapat langsung di bawah

pangkasan. Hal ini sebagai akibat dari hilangnya meristem penghasil auksin

sehingga konsentrasi auksin yang turun ke bawah menjadi berkurang.

Akibatnya, terjadi rangsangan untuk inisiasi pertumbuhan tunas-tunas aksilar.

Jadi, pemangkasan dengan hanya membuang ujung batang dapat

menghasilkan bentuk baru sebagai akibat rusakya domansi apikal. Sementara

itu, pemangkasan yang hanya membuang tunas-tunas samping dapat

meningkatkan vigor ujung batang, sehingga meningkatkan kandungan auksin

Page 6: pemangkasan

eodogen tanaman yang pada gilirannya akan menghambat tumbuhnya tunas-

tunas lateral.

DAFTAR PUSTAKA

Zulkarnain. 2009. Dasar-Dasar Hortikultura. Bumi Aksara. Jakarta.

Page 7: pemangkasan

KULTUR TEKNIS

Disusun guna melengkapi tugas Mata Kuliah Hortikultura

Disusun Oleh :

Martha Dwi J. (H0708125)

Maryati (H0708126)

Mayang Sari (H0708127)

Miftahul Ulum (H0708129)

Mirnawati K.P (H0708130)

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 8: pemangkasan