pemanfaatan kecambah kacang hijau ( sebagai bahan … · serta bakteri lactobacillus bulgaricus dan...
TRANSCRIPT
PEMANFAATAN KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata)
SEBAGAI BAHAN DASAR YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN SARI
BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Mustika Sri Lestari
NIM : 141434045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PEMANFAATAN KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata)
SEBAGAI BAHAN DASAR YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN SARI
BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Mustika Sri Lestari
NIM : 141434045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
“Jangan menunggu orang lain, Jika kau menunggu akhirnya kau
akan tertinggal di belakang”
Rich Man (2018)
Karya Ini Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menerangi jalanku
Bapak, Ibu, Kakak, Abang, Adik, Keponakan dan seluruh keluarga yang selalu memberi
motivasi, doa dan selalu menyayangiku
Teman-teman Pendidikan Biologi 2014
Serta untuk Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PEMANFAATAN KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata)
SEBAGAI BAHAN DASAR YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN SARI
BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)
Mustika Sri Lestari
Universitas Sanata Dharma
2018
ABSTRAK
Kecambah kacang hijau merupakan bahan pangan nabati yang sudah
dikenal di kalangan masyarakat karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi.
Namun, variasi pengolahan kecambah kacang hijau masih kurang. Salah satu
variasi yang dapat dilakukan yaitu dengan mengolahnya menjadi yoghurt. Buah
naga merah mengandung zat warna alami antosianin yang tinggi. Antosianin
merupakan zat warna yang memberikan warna yang berpotensi menjadi pewarna
alami untuk pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penambahan sari buah naga terhadap rasa, aroma, warna, dan tekstur serta
mengetahui aktivitas antioksidan pada yoghurt susu kecambah kacang hijau
dengan penambahan sari buah naga.
Bahan yang digunakan adalah kecambah kacang hijau (berumur 3 hari),
serta bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus dalam
plain yoghurt Biokul. Masing-masing perlakuan dan kontrol dibuat 3 kali ulangan,
yaitu penambahan sari buah naga 10 ml, 15 ml, dan 20 ml. Yoghurt yang
dihasilkan kemudian dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui aktivitas
antioksidan dan dilakukan uji organoleptik. Data yang diperoleh dianalisis secara
statistik menggunakan One Way Anova, jika data berdistribusi tidak normal maka
dilanjutkan dengan uji non-parametrik Kruskal Wallis.
Berdasarkan hasil uji organoleptik dapat diketahui bahwa setiap perlakuan
dan kontrol memberikan pengaruh terhadap warna yang dihasilkan. Namun tidak
berpengaruh terhadap rasa, aroma, dan tekstur. Yoghurt yang memiliki aktivitas
antioksidan paling tinggi adalah adalah yoghurt dengan perlakuan C (sari buah
naga 20 ml) dengan nilai 57,24%.
Kata kunci : Yoghurt, kecambah kacang hijau, buah naga merah, organoleptik,
antioksidan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
The Utilization of Green Bean Sprout (Vigna radiata)
As Basic Yoghurt Material with Addition of Red Dragon Fruits Juice
(Hylocereus polyrhizus)
Mustika Sri Lestari
Sanata Dharma University
2018
ABSTRACT
Green bean sprouts are food ingredients that have been known in our
community because it has high nutrition. However, the variations of green bean
sprouts processing are still limited. One of the variations is to be processed into
yoghurt. Red dragon fruit contains high natural substance of anthocyanin.
Anthocyanin is a color substance that gives color and potential to be a natural
color substance for food. The purpose of this research was to determine the effect
of dragon fruit juice addition to the taste, aroma, color, and texture of the green
bean sprouts yoghurt, and to know the antioxidant activity in yoghurt of green
bean sprouts with dragon fruit juice.
The ingredients were green bean sprouts (3 days old) and Lactobacillus
bulgaricus bacteria and Streptococcus thermophillus in Biokul plain yoghurt.
Each treatment and control had 3 replications, with additon of 10 ml, 15 ml, and
20 ml of red dragon juice. The result of the yoghurt was laboratory tested to
determine the antioxidant activity and the organoleptic test. The data analyzed
statistically using One Way Anova. If the data were not normally distributed, it
was followed by non-parametric of Kruskal-Wallis test.
Based on organoleptic test results, it could be concluded that each
treatment and control had an effect with the resulting color. However, it did not
affect the taste, aroma, and texture. Yoghurt with the highest antioxidant activity
was C treatment (dragon fruit juice 20 ml) with the value of 57,24%.
Keywords: Yoghurt, green bean sprouts, red dragon fruit, organoleptic,
antioxidants
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis kepada Tuhan Yang Maha Pengasih
atas semua berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
berjudul “PEMANFAATAN KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata)
SEBAGAI BAHAN DASAR YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN SARI
BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)”.
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang sangat membantu
penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih untuk semua orang yang terlibat dalam pembuatan skripsi ini hingga selesai.
Terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan pertolongan-Nya bagi
penulis selama ini dari awal perencanaan penelitian, hingga akhir
penulisan skripsi ini sehingga dapat berjalan dengan baik.
2. Orang Tua, kakak, abang, adik dan keponakan yang selalu memberikan
semangat, doa dan motivasi yang tak pernah usai untuk penulis dalam
menyelesaikan skripsi
3. Universitas Sanata Dharma sebagai Universitas yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk menimba ilmu dan berekreasi maupun
berekontribusi di Pendidikan Biologi.
4. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.,Sc. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
5. Ibu Retno Herrani Setyati M.Biotech selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi, sekaligus dosen pembimbing yang selalu
membimbing, mengarahkan dan dukungan dari awal sampai akhir
penyusunan skripsi.
6. Dosen-dosen penguji yang memberi masukan kepada penulis skripsi ini.
7. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang selama masa
perkuliahan memberi ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
8. Sekretariat JPMIPA yang telah membantu melancarkan semua urusan
administrasi terkait skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
9. Pak Agus selaku laboran Laboratorium Pendidikan Biologi yang selalu
membantu dan memberikan arahan dalam penggunaan alat-alat
laboratorium
10. Para sahabatku ASUERS (Antika, Devita, Nadya, Luci, Nangim) yang
selalu memberi semangat serta menemani selama 4 tahun dalam manis
pahitnya perkuliahan. Teruntuk Antika yang selalu setia menjadi tempat
untuk bertukar pikiran dalam mengerjakan skripsi ini.
11. Teman-teman yang menjadi panelis pada uji organoleptik
12. Teman-teman Pendidikan biologi 2014 yang selalu memberi dukungan
dan semangat dalam setiap langkah yang kita jalani bersama, semoga
pertemanan kita akan tetap kuat hingga nanti
13. Semua pihak yang terkait yang tidak bisa dituliskan penulis satu persatu.
Terima kasih banyak yang telah membentu dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik maupun saran
yang membangun dari berbagai pihak guna menyempurnakan skripsi ini.
Penulis sangat berharap semoga karya skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Yogyakarta,
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Permasalahan ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 7
A. Yoghurt ........................................................................................................................ 7
B. Bakteri Asam Laktat .................................................................................................... 9
C. Mekanisme Fermentasi .............................................................................................. 10
D. Kecambah Kacang Hijau ............................................................................................ 13
E. Kandungan Kecambah Kacang Hijau ........................................................................ 15
F. Buah Naga Merah ...................................................................................................... 17
G. Kandungan Buah Naga Merah ................................................................................... 18
H. Perisa .......................................................................................................................... 20
I. Antioksidan ................................................................................................................ 21
J. Uji Organoleptik ........................................................................................................ 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
K. Penelitian yang Relevan ............................................................................................. 28
L. Kerangka Berfikir....................................................................................................... 30
M. Hipotesis ..................................................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 34
A. Desain Penelitian ........................................................................................................ 34
B. Variabel Penelitian ..................................................................................................... 34
C. Batasan Penelitian ...................................................................................................... 35
D. Alat dan Bahan ........................................................................................................... 36
E. Cara Kerja .................................................................................................................. 36
F. Metode Analisis Data ................................................................................................. 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 43
A. Uji Organoleptik ........................................................................................................ 43
a. Uji Rasa ................................................................................................................... 43
b. Uji Aroma ............................................................................................................... 46
c. Uji Warna ................................................................................................................ 49
d. Uji Tekstur .............................................................................................................. 51
B. Uji Aktivitas Antioksidan .......................................................................................... 53
C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................................. 56
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK
PEMBELAJARAN.....................................................................................................57
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 60
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 60
B. Saran........................................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kandungan Gizi tiap 100 g Yoghurt ........................................................... 7
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Kacang Hijau dan Kecambah Kacang Hijau per 100
gram Berat Kering ..................................................................................... 17
Tabel 2.3 Komposisi Gizi Buah Naga Merah 100 g .................................................. 19
Tabel 3.1. Kode pada setiap perlakuan dalam pembuatan yoghurt susu kecambah
hijau........................................................................................................... 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lactobacillus bulgaricus ........................................................................ 10
Gambar 2.2 Streptococcus thermophillus .................................................................. 10
Gambar 2.3 Reaksi pemecahan glukosa oleh bakteri asam laktat ............................. 12
Gambar 2.4 biji kacang hijau ..................................................................................... 13
Gambar 2.5 Buah Naga Merah................................................................................... 17
Gambar 2.6 Struktur kimia vitamin C ........................................................................ 23
Gambar 2.7 Struktur kimia beta-karoten .................................................................... 23
Gambar 2.8 Struktur kimia Flavonoid ...................................................................... 24
Gambar 2.9 Struktur kimia polifenol ......................................................................... 26
Gambar 2.10 Struktur kimia vitamin E ...................................................................... 27
Gambar 2.11 Standar Mutu Yoghurt .......................................................................... 30
Gambar 2.12 Kerangka Penelitian Relevan ............................................................... 32
Gambar 2.13 Bagian Kerangka Berpikir .................................................................... 34
Gambar 4.1 Hasil uji rasa yoghurt kecambah kacang hijau ....................................... 45
Gambar 4.2 Reaksi pemecahan glukosa oleh bakteri asam laktat ............................. 48
Gambar 4.3 Hasil uji aroma yoghurt kecambah kacang hijau ................................... 49
Gambar 4.4 Hasil uji warna yoghurt kecambah kacang hijau ................................... 51
Gambar 4.5 Hasil uji tekstur yoghurt kecambah kacang hijau .................................. 53
Gambar 4.6 Hasil uji aktivitas antioksidan yoghurt kecambah kacang hijau ............ 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ................................................................................................... 66
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................... 69
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa .............................................................................. 80
Lampiran 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian ........................................................ 89
Lampiran 5. Lembar Kuisioner ................................................................................ 102
Lampiran 6. Hasil Analisis Uji Statistik .................................................................. 104
Lampiran 7. Hasil Uji Organoleptik......................................................................... 106
Lampiran 8. Dokumentasi Pribadi. .......................................................................... 109
Lampiran 9. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan .......................................................... 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Yoghurt merupakan produk susu yang terkoagulasi (mengental) dan
diperoleh dari hasil fermentasi susu melalui aktivitas bakteri asam laktat
(Lactobacillus bulgaricus, L. caseii, L. acidophillus, Bifidobacterium dan
Streptococcus thermophilus). Bakteri asam laktat akan memecah laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa, dan selanjutnya memfermentasi glukosa serta
menghasilkan asam laktat yang menyebabkan turunnya tingkat keasaman
(pH). Kandungan yang terdapat pada yoghurt mampu meningkatkan stamina
tubuh, baik untuk kesehatan pencernaan.Yoghurt mengandung protein, lemak,
mineral, vitamin, dan kalsium (Hari , 2013).
Yoghurt yang populer di Indonesia adalah yoghurt yang berasal dari
susu sapi. Telah banyak produk yang dikembangkan dari susu hewani namun
hanya sedikit yoghurt yang dibuat dari produk susu nabati. Produk yoghurt
dari susu nabati sebenarnya sangat berpotensi untuk dikembangkan karena
memiliki kandungan gizi yang tinggi, selain itu harga produk yoghurt nabati
relatif lebih murah jika dibandingkan dengan yoghurt susu hewani.
Di Indonesia, kecambah merupakan salah satu makanan atau sayuran
yang banyak dikonsumsi. Kecambah biasa digunakan sebagai sayur,
dikonsumsi mentah ataupun dijadikan campuran gado-gado, bakso, tahu
goreng, bakwan, ataupun jenis makanan lainnya. Bahkan nilai gizi kecambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kacang hijau lebih baik daripada nilai gizi kacang hijau. Hal ini disebabkan
kecambah telah mengalami proses perombakan makromolekul menjadi
mikromolekul. Selain itu dengan proses perkecambahan terjadi pembentukan
senyawa tokoferol (vitamin E) (Purwono, 2005).
Potensi gizi kecambah kacang hijau cukup tinggi, maka diperlukan
adanya optimalisasi daya guna dan meningkatkan nilai ekonomisnya. Salah
satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan susu kecambah
yang berumur 3 hari dengan panjang sekitar 3 cm, yang selanjutnya diolah
lagi menjadi yoghurt, karena selama ini kecambah kacang hijau belum
banyak dikembangkan untuk produk minuman (Yuliasanjaya, 2010).
Susu kecambah kacang hijau mengandung asam amino esensial
penyusun protein yang cukup lengkap, karbohidrat dan sedikit gula (glukosa
dan fruktosa), yang dapat digunakan sebagai media untuk pertumbuhan
bakteri asam laktat. Jenis karbohidrat pada kecambah kacang hijau terdiri dari
oligosakarida dan polisakarida yang tidak dapat dicerna atau digunakan
sebagai sumber energi dan sumber karbon untuk pertumbuhan starter yoghurt,
sehingga perlu ditambahkan sumber gula lain dari luar, seperti sukrosa dan
susu skim sebagai sumber energi.
Pada umumnya yoghurt yang ada di pasaran hanya terbuat dari susu yang
difermentasi dengan penambahan perisa buatan. Salah satu cara untuk
meningkatkan fungsionalitas yoghurt yaitu dengan menambahkan perisa yang
memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Antioksidan merupakan salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
komponen pangan fungsional. Pangan fungsional merupakan bahan pangan
yang mengandung zat gizi dan komponen aktif yang berpotensi meningkatkan
kesehatan atau mengurangi resiko penyakit (EUFIC, 2016).
Resiko penyakit kanker dapat dikurangi dengan mengkonsumsi
antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas. Antioksidan
bekerja dengan cara menangkap radikal bebas yang terbentuk atau berada
dalam tubuh, sehingga radikal bebas tersebut tidak punya kesempatan untuk
menempel dan merusak DNA sebagai tahap awal terjadinya mutasi (Mardiah
dkk., 2006).
Buah naga merupakan tanaman yang mengandung antioksidan (dalam
bentuk asam askorbat, betakaroten, dan antosianin). Buah naga merah
memiliki betalains yang mengandung fenolik dan struktur non-fenolik yang
bertanggung untuk kapasitas antioksidan utama (Nurliyana, dkk).
Buah naga juga merupakan salah satu tanaman yang mengandung zat
warna alami. Buah naga memiliki warna yang khas dan mencolok sehingga
cocok digunakan sebagai pewarna alami makanan. Buah naga mengandung
vitamin C dan antosianin yang bersifat antioksidan. Antosianin merupakan
zat warna yang berperan memberikan warna merah yang berpotensi menjadi
pewarna alami untuk pangan serta dapat dijadikan alternatif pengganti
pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Pada umumnya, setiap
tanaman dapat menjadi sumber zat pewarna alami karena mengandung
pigmen alam. Potensi sumber zat pewarna alami ditentukan oleh intensitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
warna yang dihasilkan serta bergantung pada jenis zat warna yang ada dalam
tanaman tersebut. Selain itu, buah naga juga mengandung vitamin A, E,
protein, kalsium, magnesium (Cahyono, 2009). Berdasarkan penelitian
Harjanti (2016), kulit buah naga merah mengandung antosianin yang dapat
dimanfaatkan sebagai zat warna alami. Semakin kecil kadar air dan semakin
kecil ukuran butir kulit buah naga, maka kadar antosianinnya akan semakin
tinggi.
Guna untuk meningkatkan keanekaragaman produk pangan serta
meningkatkan nilai ekonomi kecambah kacang hijau, maka perlu dilakukan
alternatif pengolahan produk makanan. Sari buah naga merah digunakan
karena selain bermanfaat bagi kesehatan juga digunakan sebagai pewarna
alami sehingga dapat meningkatkan sifat organoleptik yoghurt. Berdasarkan
uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengombinasikan antara
kecambah kacang hijau dan sari buah naga yang keduanya mengandung
kalsium, protein, serta mineral yang tinggi. Kecambah kacang hijau
merupakan alternatif dalam pembuatan susu nabati, sedangkan sari buah naga
merupakan alternatif pewarna alami makanan. Berdasarkan uraian diatas,
maka peneliti ingin melakukan penelitian “Pemanfaatan Kecambah Kacang
Hijau (Vigna radiata) Sebagai Bahan Dasar Yoghurt Dengan Penambahan
Sari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)”, peneliti ingin mengetahui
apakah terdapat pengaruh terhadap karakterisik yang meliputi warna, rasa,
aroma, dan tekstur serta aktivitas antioksidan pada yoghurt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penambahan sari buah naga berpengaruh pada hasil uji
organoleptik yang meliputi rasa, aroma, tekstur dan warna pada yoghurt
susu kecambah hijau?
2. Berapakah konsentrasi sari buah naga yang menghasilkan aktivitas
antioksidan paling tinggi?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh penambahan sari buah naga pada hasil uji
organoleptik yang meliputi rasa, aroma, tekstur dan warna pada yoghurt
susu kecambah hijau.
2. Mengetahui konsentrasi sari buah naga yang menghasilkan kandungan
antioksidan paling tinggi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
a. Menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan bagi peneliti di
bidang bioteknologi konvensional, khususnya bidang pangan.
b. Memperoleh pengalaman langsung mengenai cara membuat yoghurt
susu kecambah kacang hijau dengan penambahan sari buah naga.
2. Bagi pendidikan
a. Menambah pengetahuan mengenai pembuatan yoghurt susu kecambah
kacang hijau dengan penambahan sari buah naga pada pembelajaran
bioteknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman dalam
pembuatan suatu produk olahan makanan.
3. Bagi masyarakat
a. Hasil penelitian dapat menjadi inovasi terbaru dalam mengonsumsi
kecambah kacang hijau dan meningkatkan nilai ekonomis kecambah
kacang hijau
b. Memberi informasi tentang teknik pembuatan yoghurt susu kecambah
kacang hijau dengan penambahan sari buah naga yang memiliki
kandungan antioksidan yang tinggi
c. Hasil penelitian dapat dikembangkan sebagai sentra usaha kecil yang
menambah pendapatan masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Yoghurt
Yoghurt merupakan fermentasi susu oleh bakteri asam laktat yang
mempunyai flavor khas, tekstur semi padat dan halus, kompak serta rasa
asamyang segar. Bakteri yang biasanya terdapat dalam yoghurt adalah
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus (Rukmana, 2001 ).
Sopandi dan Wardah (2014) mengatakan tidak hanya kedua bakteri tersebut yang
ada pada yoghurt, namun dapat pula dijumpai jenis Lactobacillus casei,
Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium.
1. Kandungan Gizi Yoghurt
Yoghurt merupakan salah satu hasil produk fermentasi yang banyak
mengandung zat gizi. Proses fermentasi yang terjadi pada yoghurt akan
menambah kandungan gizinya. Komposisi zat gizi yoghurt mirip dengan
susu. Bahkan, ada beberapa komponen yang jumlahnya lebih tinggi
dibandingkan susu, seperti vitamin B kompleks, kalsium (Ca) dan protein.
Selama proses fermentasi susu menjadi yoghurt terjadi sintesis vitamin B
kompleks khususnya thiamin (vitamin B1) dan riboflavin (vitamin B2),
serta beberapa asam amino penyusun protein (Rukmana, 2001).
Tabel 2.1. Kandungan Gizi tiap 100 g Yoghurt
Komponen Proporsi
Kalori 52,00 kal
Protein 3,30 g
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Lemak 2,50 g
Karbohidrat 4,00 g
Kalsium 120,00 mg
Fosfor 90,00 mg
Zat besi 0,10 mg
Vitamin A 73,00 SI
Vitamin B1 0,05 mg
Air 88,00 g
Vitamin C 1,2 mg
Vitamin E 0,1 mg
Magnesium 11 mg
Kalium 186 mg
Sumber : Rukmana (2001)
2. Manfaat Yoghurt
Yoghurt baik dikonsumsi karena memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai
berikut :
a) Baik untuk kesehatan usus
Yoghurt mengandung Lactobateria, terutama L. acidophillus. Bakteri
itu meningkatkan bakteri kolon, sehingga akan menurunkan resiko
kanker kolon.
b) Mudah dicerna
Yoghurt lebih mudah dicerna dibandingkan susu. Adanya bkteri hidup
dan aktif akan memproduksi enzim lactose. Enzim ini jumlahnya
kurang pada anak dengan intoleransi laktosa. Proses kultur juga akan
memecah laktosa (gula susu) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga
lebih mudah diserap oleh anak dengan intoleransi laktosa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
c) Kaya akan kalsium
Dalam satu gelas yoghurt rata-rata terkandung sekitar 450 mg kalsium.
Mineral ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet
tinggi kalsium seperti di negara Skandinavia, mempunyai tingkat
kejadian kanker kolokrektal lebih rendah dibandingkan dengan negara
lain.
d) Sumber protein
Satu gelas yoghurt tawar mengandung 10 – 14 gram protein atau sekitar
20% dari kebutuhan protein harian. Proses fermentasi membuat protein
yang ada pada yoghurt lebih mudah dicerna (Rinandya, 2008).
B. Bakteri Asam Laktat
1. Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus bulgaricus termasuk bakteri gram positif, sel berbentuk
batang tunggal, anaerob dan dalam rantai, bersifat non motil. Bakteri ini
memerlukan kebutuhan gizi yang kompleks untuk tumbuh termasuk
karbohidrat, pepton, vitamin, dan lain-lain. Bentuk sel bervariasi dari batang
pendek hingga bentuk bulat hingga batang panjang, tipis agak tebal, dapat
berbentuk sel tunggal atau rantai pendek hingga panjang. Pertumbuhan
bakteri dalam glukosa dapat menghasilkan asam laktat atau campuran asam
laktat, etanol, asam asetat, dan 𝐶𝑂2 bergantung dari spesiesnya. Tumbuh
baik pada suhu 30 – 40 ºC dan tersebar luas di lingkungan terutama dalam
produk-produk pangan asal hewan dan sayuran (Sopandi, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Sumber : Maslatip, 2014
Gambar 2.1 Lactobacillus bulgaricus
2. Streptococcus thermophillus
S. thermophillus merupakan bakteri gram positif dan tumbuh baik pada
suhu 37 – 40ºC. Bakteri ini bersifat homofermentatif, fakultatif anaerob dan
memproduksi asam laktat. Streptococcus memfermentasi fruktosa, mannosa,
dan laktosa. Streptococcus memproduksi asam format dari piruvat oleh
enzim format liase. Enzim B-galaktosiade pada S. thermophillus
mempolimerasi glukosa untuk memproduksi oligosakarida dan glikan yang
memberikan tekstur padat pada yoghurt (Ray, 2004).
Sumber : Maslatip, 2014
Gambar 2.2 Streptococcus thermophillus
C. Mekanisme Fermentasi
Waktu fermentasi pada yoghurt juga memengaruhi aroma,flavor serta
tekstur pada yoghurt. Apabila waktu penyimpanan yoghurt terlalu lama maka
aroma dari yoghurt menjadi menyengat, flavor yang dihasilkan pahit serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
tekstur menjadi sangat kental. Hal ini disebabkkan karena produksi peptida yang
dihasilkan oleh L.bulgaricus berlebihan maka akan mengkontaminasi hasil dari
yoghurt dan dapat menyebabkan produk berlendir (Hasrudin dan Rifnatul,
2015).
Fermentasi adalah perubahan glukosa secara anaerob yang meliputi
glikolisis dan pembentukan NAD. Fermentasi menghasilkan jumlah energi yang
relatif lebih sedikit daripada energi yang dihasilkan melalui respirasi aerob.
Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe reaksi yaitu fermentasi alkohol dan
fermentasi asam laktat (Karmana, 2016)
Fermentasi yoghurt termasuk dalam fermentasi asam laktat. Proses
fermentasi asam laktat adalah proses fermentasi glukosa yang menghasilkan
asam laktat. Proses fermentasi asam laktat dimulai dengan proses glikolisis yang
menghasilkan asam piruvat, kemudian proses ini dilanjutkan dengan perubahan
asam piruvat menjadi asam laktat. Dalam proses fermentasi asam laktat, asam
piruvat bereaksi secara langsung dengan NADH membentuk asam laktat.
Bakteri asam laktat memfermentasikan gula melalui jalur-jalur tertentu yang
dikenal sebagai homofermentatif dan heterofermentatif. Homofermentatif adalah
fermentasi yang produk akhirnya hanya berupa asam laktat. Heterofermentatif
adalah fermentasi yang produk akhirnya berupa asam laktat dan etanol.
Fermentasi asam laktat pada penelitian ini adalah fermentasi yang dibantu
bakteri homofermentatif yang nantinya akan menghasilkan produk asam laktat
(Hasrudin dan Rifnatul, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
S. thermophillus dan L. bulgaricus bekerja saling mendukung dalam
menghasilkan asam laktat dan aroma pada proses fermentasi. S. thermophillus
menghasilkan asam piruvat, asam folat dan CO2 yang dapat menstimulir
pertumbuhan dari L. bulgaricus, sedangkan L. bulgaricus menyediakan peptide
dan asam amino yang menstimulir pertumbuhan S.thermophillus.
S. thermophillus berperan dalam pembentukan citarasa. Citarasa khas yang
timbul dari yoghurt diakibatkan adanya asam laktat, asam asetat, karbonil,
astaldehida, aseton, asetoin dan diasetil, sedangkan L. bulgaricus lebih berperan
dalam pembentukan aroma (Surono, 2004). Secara singkat pemecahan glukosa
oleh bakteri asam laktat dapat dituliskan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Reaksi pemecahan glukosa oleh bakteri asam laktat
Menurut Fardiaz dalam Hafsah 2016, selama proses fermentasi laktosa
akan diubah menjadi asam laktat. Adanya penambahan starter dan susu skim
pada yoghurt berhubungan erat, karena sifat terpenting dari bakteri asam laktat
adalah memiliki kemampuan untuk memfermentasi gula (laktosa) menjadi asam
laktat. Pada proses fermentasi pada susu akan menghasilkan asam-asam organik
yang menyebabkan pH turun hingga mencapai titik isoelektris protein susu
(sekitar 4-4,5). Jika pH turun menjadi 4,6 atau lebih rendah, maka protein akan
terdenaturasi yaitu perubahan atau modifikasi terhadap struktur sekunder, tersier,
dan kuartener molekul protein tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kovalen. Pengembangan molekul protein yang terdenaturasi akan membuka
gugus reaktif yang sama atau berdekatan. Bagian dalam protein yang bersifat
hidrofobik berbalik keluar, sedangkan bagian luar yang bersifat hidrofilik akan
berlipat ke dalam dan akhirnya protein akan menggumpal (terkoagulasi)
membentuk gel yoghurt.
D. Kacang Hijau
1. Morfologi
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur
pendek kurang lebih 60 hari. Tanaman ini disebut juga mungbean, green
gram atau golden gram. Tanaman kacang hijau merupakan tanaman yang
tumbuh hampir di seluruh tempat di Indonesia, baik di dataran rendah
hingga daerah dengan ketinggian 50 meter dari permukaan laut (Astawan,
dalam Yuliasanjaya, 2010).
Taksonomi tanaman kacang hijau (Vigna radiata) sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Genus
Spesies : Vigna radiata var. Radiata
Gambar 2.4 Biji kacang hijau
(Saferina, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(Plantamor, 2018)
Kacang hijau (Vigna radiata) memiliki sistem perakaran yang
bercabang banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Nodul atau
bintil akar merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara bakteri nitrogen
dengan tanaman kacang-kacangan sehingga tanaman mampu mengikat
nitrogen bebas dari udara. Makin banyak nodul akar, makin tinggi
kandungan nitrogen (N) yang diikat dari udara sehingga meningkatkan
kesuburan tanah (Rukmana dalam Yuliasanjaya 2010).
2. Proses perkecambahan biji kacang hijau
Menurut Sutopo dalam Maruliyanda (2012), perkecambahan biji
merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan
morfologi, fisiologi, dan biokimia. Tahap-tahap perkecambahan adalah
sebagai berikut:
a. Tahap pertama suatu perkecambahan biji dimulai dengan proses
penyerapan air oleh biji, melunaknya kulit biji dan hidrasi dari
protoplasma.
b. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim
serta naiknya tingkat respirasi biji, pada permulaan perkecambahan
radikula lebih dahulu keluar (akar primer dan akar rambut). Proses ini
terjadi pada umur perkecambahan 24 jam.
c. Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan
seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk yang melarut dan
ditranslokasikan ke titik tumbuh. Pada tingkatan pekecambahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
selanjutnya hipokotil dan radikula terus memanjang (terjadi pada umur
perkecambahan 48 jam).
d. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan
tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energi bagi kegiatan
pembentukan komponen dan pertumbuhan sel-sel baru. Pada umur
perkecambahan 56-72 jam, radikula terus memanjang ke bawah
sedangkan hipokotil terus memanjang ke atas menembus permukaan.
e. Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses
pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh.
Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada dalam lingkungan
yang memenuhi syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air kacang
hijau dan kelembaban udara sekeliling harus tinggi. Kadar air biji kacang
hijau berkisar 5-15%, pada kadar air ini kelembaban terlalu rendah untuk
berlangsungnya metabolisme sehingga tahap perkecambahan adalah kadar air
biji kacang hijau harus dinaikkan dengan cara dilakukan perendaman atau
ditempatkan pada lingkungan yang jenuh uap air (Anggrahini, 2009).
E. Kandungan Kecambah Kacang Hijau
Kecambah kacang hijau sebagai salah satu makanan fungsional memiliki
kandungan nutrisi yang seimbang, termasuk protein dan serat makanan, dan
mengandung jumlah fitokimia aktif yang signifikan. Fitokimia tersebut dapat
digunakan untuk sumber antioksidan dan regulasi metabolisme lipid.
Kandungan alami yang dimiliki oleh kacang hijau sebelum digerminasi
sangat rendah, seperti kandungan serealia yang dilaporkan hanya 1-5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mg/gram. Kandungan tersebut tidak cukup untuk mendapatkan manfaat
fungsional.
Peningkatan zat-zat gizi pada kecambah mulai tampak sekitar 24 - 48 jam
saat perkecambahan. Pada saat perkecambahan, terjadi hidrolisis karbohidrat,
protein, dan lemak menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sehingga
mudah dicerna tubuh. Walaupun beberapa kandungan gizi dalam kecambah
memiliki kadar lebih rendah dibandingkan biji kacang hijau, tetapi kandungan
gizi tersebut dalam bentuk senyawa terlarut yang lebih mudah diserap tubuh
(Anggrahini, 2009).
Selain itu, pada saat perkecambahan terjadi hidrolisis karbohidrat, protein
dan lemak menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah
dicerna. Selama perkecambahan, terjadi peningkatan jumlah protein,
sedangkan kadar lemaknya mengalami penurunan.
Menurut Handayani, 2016 dalam senyawa kecambah kacang hijau seperti
flavonoid, karotenoid, dan fenolik berfungsi sebagai antioksidan karena dapat
mendonorkan elektron yang dimiliki untuk menstabilkan radikal, dengan
adanya gugus –OH yang terikat pada karbon cincin aromatic, produk radikal
bebas senyawa-senyawa ini terstabilkan secara resonansi dan karena itu tak
reaktif dibanding dengan kebanyakan radikal bebas lain sehingga dapat
berfungsi sebagai antioksidan yang efektif.
Perbandingan kandungan gizi kacang hijau dan kecambah kacang hijau per
100 gram berat kering berdasarkan data kandungan gizi pada tabel 2.2 berikut
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Kacang Hijau dan Kecambah Kacang Hijau
per 100 gram Berat Kering
No Jenis Zat Gizi Satuan Kacang Hijau Kecambah kacang
hijau
1 Energi Kal 382 354
2 Karbohidrat g 67,22 44,79
3 Protein g 27,10 38,54
4 Lemak g 1,78 12,50
5 Serat g 8,88 11,46
6 Kalsium mg 263,91 1729,17
7 Fosfor mg 377,51 770,83
8 Besi mg 8,88 8,33
9 Natrium mg - -
10 Kalium mg - -
11 Karoten µg 263,91 208,33
12 Thiamin mg 0,54 0,94
13 Riboflavin mg 0,18 1,56
14 Niasin mg 1,78 11,46
15 Vitamin mg 11,83 52,08
Sumber : PERSAGI (2009)
F. Buah Naga Merah
Buah naga dihasilkan oleh tanaman sejenis kaktus sehingga termasuk
dalam keluarga Cactaceae dan subfamili Hylocereceae, dan termasuk dalam
genus Hylocereus. Buah ini sering disebut dragonfruit, karena buahnya mirip
bola api naga. Tanaman ini baru dibudidayakan secara insentif di beberapa
negara seperti: Isarel, Colombia, Nikaragua, Vietnam, Thailand, Cina dan
Australia (Winarsih, 2007). Adapun klasifikasinya sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae Gambar 2.5 Buah Naga
Merah (Dokumentasi pribadi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceace
Subfamily : Hylocereneae
Genus : Hylocereus
Spesies : Hylocereus polyrhizus Britton and Rose
(Plantamor, 2018)
Buah naga memiliki daging yang berwarna merah keunguan, kulitnya
terdapat sisik atau jumbai berwarna hijau. Tanaman ini tergolong jenis yang
sangat rajin berbunga, bahkan cenderung berbunga sepanjang tahun. Buah
naga dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga
mekar. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang
memiliki ciri – ciri warna kulit merah mengkilap, jumbai atau sisik berubah
warna dari hijau menjadi kemerahan (Panjuantiningrum, 2009).
Buah naga tergolong buah batu yang berdaging dan berair. Bentuk buah
naga bulat agak memanjang atau bulat agak lonjong. Kulit buah ada yang
berwarna merah menyala, merah gelap, dan kuning, tergantung dari jenisnya.
Kulit buah agak tebal yaitu sekitar 3 – 4 mm. Di sekujur kulitnya dihiasi
dengan jumbai-jumbai menyerupai sisik ular naga. Daging buah berserat
sangat halus dan di dalam daging buah bertebaran biji-biji hitam yang sangat
banyak dan berukuran sangat kecil (Cahyono, 2009).
G. Kandungan Buah Naga Merah
Buah naga memiliki kandungan antosianin yang tinggi yang menghasilkan
warna ungu tersebut. Antosianin merupakan zat warna yang berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
memberikan warna yang berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan
dapat dijadikan pewarna alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih
aman bagi kesehatan (Hattenschwiller, 2000). Buah naga merah segar tidak
dapat disimpan lama, karena memiliki kadar air tinggi yaitu 90% dan umur
simpan 7 – 10 hari, sehingga diperlukan pengolahan lanjutan agar dapat
mempertahankan kandungan gizi dan memperpanjang masa simpan
(Markakis dalam Lubis 2014).
Buah naga kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang dapat
membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Buah naga merah mengandung
zat bioaktif yang bermanfaat bagi tubuh diantaranya antioksidan (dalam
bentuk asam askorbat, betakaroten, dan antosianin), dan serat pangan dalam
bentuk pektin (Nurliyana dkk, 2010). Buah naga merah mengandung
beberapa mineral seperti kalsium, phosfor, dan besi. Vitamin yang terdapat di
dalam buah naga merah yaitu vitamin C (Pratomo, 2008). Kandungan gizi
dalam 100 g buah naga merah dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Komposisi Gizi Buah Naga Merah 100 g
Komponen Satuan Jumlah
Kadar Gula % briks 13 -18
Air % 90,20
Karbohidrat g 11,5
Protein g 0,53
Asam g 0,139
Serat g 0,71
Fosfor mg 8,7
Magnesium mg 60,4
Kalsium mg 134,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Vitamin C mg 9,5
Sumber : Kristanto (2003)
Buah naga merah memiliki betalains yang mengandung fenolik dan
struktur non-fenolik yang bertanggung jawab untuk kapasitas antioksidan
utama, sedangkan fenolik non-betalainik menyumbang senyawa hanya
sampai batas kecil yaitu 7,21±0,02 mg CE/100 gram. Betalains terkait dengan
antosianin (yaitu turunan flavonoid), pigmen kemerahan yang ditemukan di
kebanyakan tanaman. Namun, betalains secara struktural dan kimia seperti
antosianin karena mengandung nitrogen sedangan antosianin tidak (Nurliyana
dkk, 2010).
H. Perisa
Perisa didefinisikan sebagai bahan tambahan pangan. Perisa juga dapat
didefinisikan sebagai sensasi yang komplek terhadap rasa dan aroma bahan
pangan yang berperan penting dalam penerimaan terhadap pangan (Heath,
dalam Trijoko 2012). Penggunaan perisa pada bahan makanan ditujukan
untuk : memperbaiki rasa makanan yang lemah, mengganti rasa yang hilang
selama pengolahan dan memodifikasi profil rasa yang telah ada.
Berdasarkan karakteristiknya perisa dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
sweet dan savoury. Perisa sweet merupakan perisa yang diidentikkan dengan
perisa buah-buahan seperti jeruk, strawberry, nanas, pisang,mangga, apel,
melon, anggur, kacang-kacangan, vanila dan mint. Sedangkan perisa savoury
diidentikkan dengan perisa gurih atau asin dibagi menjadi kelompok daging
(ayam, sapi). Untuk saus, dan rempah terdiri dari kelompok campuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(barbeque, teriyaki, soto), kelompok tunggal (bawang bombay, bawang putih,
jahe, kayumanis), kelompok yang dimasak (asap, panggang, oriental, kecap)
dairy (keju, mentega) (Trijoko, 2012).
Bahan tambahan makanan pewarna dan perisa makanan harus
memiliki syarat makanan yang aman untuk dikonsumsi, artinya kandungan
bahan pada perisa tersebut tidak mengakibatkan gangguan pencernaan
maupun kesehatan saat dikonsumsi dalam jumlah sedikit maupun banyak
serta tidak menunjukkan bahaya apabila dikonsumsi secara terus menerus.
Produsen makanan di Indonesia dalam melakukan bisnisnya masih banyak
menggunakan bahan tambahan makanan yang kurang terpantau baik dalam
ketepatan bahan perisa atau pewarna yang digunakan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, maka perlu dicari alternatif bahan alam yang
berpotensi dapat digunakan sebagai zat pewarna, diantaranya adalah buah
naga yang berwarna merah (Sri, 2016).
I. Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang terdapat secara alami dalam bahan
pangan. Antioksidan merupakan suatu zat yang diperlukan tubuh untuk
menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh
radikal bebas terhadap sel normal. Antioksidan menstabilkan radikal bebas
dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan
menghambat terjadinya reaksi pembentukan radikan yang dapat menimbulkan
stres oksidatif. (Mailandari dalam Elsyana Malo, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Radikal bebas didefinisikan sebagai suatu molekul, atom atau beberapa
grup atom yang mempunyai satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada
orbital terluarnya. Molekul atau atom tersebut sangat labil dan mudah
membentuk senyawa baru. Radikal bebas yang terdapat dalam tubuh dapat
berasal dari dalam (endogen) atau dari luar tubuh (eksogen). Secara endogen,
radikal bebas terbentuk sebagai respon normal dari rantai reaksi respirasi
(pernafasan) di dalam tubuh. Sumber terbentuknya radikal bebas dalam bahan
biologis adalah enzim-enzim superoksida dismutase (SOD), sitokrom P-450,
santin oksidase, lipoksigenase, dan siklo oksigenase. Radikal bebas
diproduksi di dalam sel oleh mitokondria, membran plasma, lisosom,
peroksisom, endoplasmik retikulum, dan inti sel. Secara eksogen, radikal
bebas diperoleh dari bermacam-macam sumber antara lain poluten, makanan
dan minum, radiasi,ozon dan pestisida (Muchtadi, 2013)
Fungsi utama antioksidan adalah memperkecil terjadinya proses oksidasi
dari lemak dan minyak, memperkecil terjadinya proses kerusakan dalam
makanan, memperpanjang masa pemakaian dalam industri makanan,
meningkatkan stabilitas lemak yang terkandung dalam makanan serta
mencegah hilangnya kualitas sensori dan nutrisi (Muchtadi, 2013).
1. Jenis Antioksidan
a) Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) merupakan antioksidan larut air utama dan
menjadi bagian dari pertahanan pertama terhadap ROS dalam plasa, dan
juga berperan di dalam sel. Asam askorbat bereaksi secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pada fase cair dengan radikal lipid peroksida, dan berubah menadi
askorbil sedikit reaktif (Muchtadi, 2013). Gambar stuktur vitamin C
dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Struktur kimia vitamin C (Sudirman, 2011)
b) Vitamin A dan Karotenoid
Betakaroten dapat membersihkan singlet oxygen karena adanya 9 ikatan
rangkap pada rantai karbonnya. Energi untuk reaksi ini dibebaskan
dalam bentuk panas sedemikian rupa sehingga sistem regenerasi tidak
diperlukan. Beta-karoten bereaksi dengan senyawa radikal peroksil,
yang membentuk radikal karotenoid peroksil, kemudian membentuk
karotenoid peroksida (Muchtadi, 2013). Gambar struktur beta-karoten
dapat dilihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.7 Struktur kimia beta-karoten (Sudirman, 2011)
c) Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa fenolik yang
banyak terdapat pada jaringan tanaman. Flavonoid dapat berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan flavonoid bersumber pada
kemampuan mendonasikan atom hidrogennya (Sudirman, 2011).
Gambar struktur flavonoid dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Struktur kimia Flavonoid (Sudirman, 2011)
d) Polifenol
Polifenol mewakili kelompok besar antioksidan yang termasuk
flavonoid dan fenolik merupakan senyawa pemberi senyawa yang dapat
memerangi aktivitas antioksidan dalam tubuh yang dapat mencegah
timbulnya penyakit degeneratif (Wijayanti, 2016 dalam Malo, 2016).
Gambar struktur polifenol dapat dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Struktur kimia polifenol (Sudirman, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e) Vitamin E
Vitamin E (α-tokoferol) merupakan antioksidan larut lemak yang
utama, dan terdapat dalam membran sel, dimana vitamin ini mereduksi
radikal bebas lipidik lebih cepat daripada oksigen. Vitamin E bereaksi
dengan radikal bebas lipidik membran sel membentuk vitamin E radikal
sedikit reaktif yang memutus propagansi dari reaksi rantai radikal
(Muchtadi, 2013) Gambar struktur vitamin E dapat dilihat pada gambar
2.10.
Gambar 2.10 struktur kimia vitamin E (Sudirman, 2011)
2. Pengujian Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH
Pengujian aktivitas antioksidan dapat dilakukan secara in vitro dengan
metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Metode DPPH memberikan
informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan suatu radikal stabil. DPPH
memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517 nm dengan warna
violet gelap. Penangkap radikal bebas menyebabkan elektron menjadi
berpasangan yang kemudian menyebabkan penghilangan warna yang
sebanding dengan warna elektron yang diambil (Sunarni dalam Kang,
2010).
Mekanisme reaksi antara antioksidan dengan DPPH dibagi menjadi tiga
tahap yang dicontohkan dengan menggunakan senyawa manofenolat. Tahap
pertama adalah delokalisasi elektron pada gugus yang tersubstitusi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
senyawa tersebut. Adanya atom hidrogen akan menyebabkan DPPH
menjadi tereduksi. Langkah berikutnya adalah dimerisasi antara dua radikal
fenoksil yang mentransfer radikal hidrogen yang akan bereaksi lagi dengan
radikal DPPH. Tahap yang terakhir adalah pembentukan komplek antara
radikal aril dengan DPPH. Pembentukan dimer maupun komplek antara zat
antioksidan dengan DPPH tergantung pada kestabilan dan potensial reaksi
dari struktur molekulnya (Brand-Williams dalam Suratmo, 2009).
J. Uji Organoleptik
Penerimaan konsumen terhadap suatu produk makanan dapat dilihat
dengan melakukan uji organoleptik. Pengujian organoleptik disebut juga
penilaian indera atau penilaian sensorik. Uji organoleptik dapat meliputi
rasa, aroma, tekstur dan warna. Cita rasa makanan ditimbulkan oleh
terjadinya rangsangan terhadap indera pengecap dalam tubuh manusia.
Makanan yang memiliki cita rasa tinggi adalah makanan yang disajikan
dengan menarik, menyebarkan bau sedap dan memberikan rasa lezat.
Pengujian organoleptik berperan penting dalam pengembangan produk.
Evaluasi sensorik dapat digunakan untuk menilai adanya perubahan atau
bahan-bahan formulasi, mengidentifikasi area untuk pengembangan,
mengevaluasi produk pesaing, mengamati perubahan yang terjadi selama
proses atau penyimpanan dan memberikan data yang diperlukan untuk
promosi (Nasiru dalam Penaten, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Berikut adalah syarat umum mutu organoleptik berdasarkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional
(BSN) pada tahun 2009 mengenai yoghurt.
Gambar 2.11 Standar Mutu Yoghurt
Sumber : SNI 2981, 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
K. Penelitian yang Relevan
Pada penelitian ini digunakan beberapa penelitian yang relevan sebagai acuan
:
1. Penelitian skripsi Yuliasanjaya (2010) yang berjudul “ Pembuatan Yoghurt
Susu Kecambah Kacang Hijau”, yang menemukan bahwa terjadi interaksi
yang nyata antara perlakuan jumlah starter dan lama fermentasi terhadap
total asam, protein terlarut, total BAL, kesukaan rasa pada yoghurt susu
kecambah kacang hijau, sedangkan parameter pH tidak terjadi interaksi
yang nyata.
2. Penelitian skripsi Malo (2016) yang berjudul “Uji Potensi Antioksidan dan
Kesukaan Panelis Terhadap Yoghurt dengan Penambahan sari Buah Naga
Merah (Hylocereus polyrhizus Britton dan Rose) yang menemukan bahwa
penambahan sari buah naga merah 10 ml, 15 ml, dan 20 ml berpengaruh
terhadap potensi antioksidan dan kesukaan panelis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Penelitian yang dilakukan oleh
Yuliasanjaya (2010)
Untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi starter yoghurt dan
lama fermentasi terhadap mutu
yoghurt susu kecambah kacang
hijau.
- Pembuatan susu kecambah
kacang hijau dengan
perbandingan air 1:8
Penelitian yang dilakukan oleh
Malo (2016)
Untuk mengetahui pengaruh
penambahan sari buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus) tehadap
potensi antioksidan dan tingkat
kesukaan panelis terhadap yoghurt
susu sapi
- Pembuatan sari buah naga
merah dengan perbandingan
air 1:10
- Variasi penambahan sari
buah naga merah 10 ml, 15
ml, dan 20 ml
KEBAHARUAN PENELITIAN
- Pembuatan susu kecambah kacang
hijau dengan perbandingan 1:1 untuk
mendapatkan tekstur yang lebih kental
- Pembuatan sari buah naga merah
dengan perbandingan 1 : 10
- Variasi penambahan sari buah naga
merah 10 ml, 15 ml, dan 20 ml
Gambar 2.12 Kerangka Penelitian Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
L. Kerangka Berfikir
Pewarna telah lama digunakan pada bahan makanan dan minuman untuk
memperbaiki tampilan produk pangan. Pada awalnya zat warna yang
digunakan adalah zat warna alami dari tumbuhan. Namun, semakin
berkembangnya ilmu dan teknologi, penggunaan zat warna alami semakin
berkurang dan digantikan dengan zat warna sintetik. Buah naga yang biasanya
hanya dikonsumsi secara langsung ataupun dibuat jus akan dimanfaatkan
sebagai pewarna alami makanan yang lebih aman bagi kesehatan. Buah naga
merah mengandung zat warna alami antosianin yang lebih tinggi. Antosianin
merupakan zat warna yang memberikan warna yang berpotensi menjadi
pewarna alami untuk pangan. Selain memiliki zat warna alami, buah naga juga
memiliki kandungan antioksidan yang berperan sebagai bahan pengawet alami
yang dapat memperpanjang masa simpan yoghurt (Lubis , 2017)
Banyak pembuatan yoghurt dengan menggunakan pewarna alami dari sari
buah naga namun masih menggunakan susu hewani. Kecambah kacang hijau
merupakan bahan pangan nabati yang sudah dikenal di kalangan masyarakat
karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Namun, variasi pengolahan
kecambah kacang hijau masih kurang. Susu kecambah kacang hijau merupakan
produk nabati berbentuk cair dan berwarna putih, sehingga penambahan
pewarna alami dari sari buah naga akan menyebabkan produk memiliki warna
yang lebih menarik. Oleh sebab itu, peneliti akan membuat yoghurt dengan
bahan dasar dari susu kecambah kacang hijau. Dengan mengolah kecambah
kacang hijau menjadi susu sebagai bahan dasar pembuatan yoghurt maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mempertahankan daya simpan dari kecambah tersebut. Yoghurt kecambah
kacang hijau dengan penambahan sari buah naga merah, peneliti tertarik untuk
melakukan uji organoleptik dan aktivitas antioksidan pada yoghurt. Berikut
merupakan bagan kerangka berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kecambah Kacang
Hijau Buah Naga
Pemanfaatan masih
kurang dalam inovasi
makanan Memiliki Kandungan
gizi tinggi
Kandungan
antosianin tinggi
Alternatif pembuatan
susu nabati Susu
Kecambah
Alternatif pewarna
alami makanan
Yoghurt susu kecambah
hijau dengan penambahan
sari buah naga
Fermentasi
Analisa :
- Aktivitas
antioksidan
Organoleptik :
- Tekstur
- Aroma
- Rasa
- warna
Gambar 2.13 Bagian Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
M. Hipotesis
1. Penambahan sari buah naga memiliki pengaruh terhadap rasa, aroma,
tekstur, dan aroma pada yoghurt susu kecambah kacang hijau.
2. Yoghurt dengan penambahan sari buah naga 20 ml memiliki aktivitas
antioksidan paling tinggi Semakin tinggi pemberian sari buah naga merah,
maka semakin tinggi aktivitas antioksidan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental yang
menggunakan satu faktor yaitu penambahan sari buah naga. Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan dan
5 kali ulangan. Masing - masing perlakuan menggunakan penambahan sari
buah naga 10 ml, 15 ml, dan 20 ml. Analisis data secara kuantitatif yaitu pada
uji aktivitas antioksidan serta uji kualitatif yaitu uji organoleptik. Uji
organoleptik meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian berperan dalam suatu penelitian. Penelitian ini
menggunakan 3 jenis variabel yaitu : variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel kontrol.
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penambahan sari buah naga
yang ditambahkan pada yoghurt susu kecambah hijau.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah uji organoleptik (warna, rasa,
aroma, dan tekstur), aktivitas antioksidan.
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol pada penelitian ini adalah kecambah kacang hijau,
starter yoghurt, dan susu skim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Batasan Penelitian
Agar masalah dalam eksperimen terarah, maka disusun batasan penelitian
masalah sebagai berikut :
1. Jenis kecambah yang digunakan adalah kecambah kacang hijau yang
berumur 3 hari dengan ukuran ± 3 cm.
2. Jenis buah naga yang digunakan berasal dari buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus).
3. Sari kecambah kacang hijau dibuat dengan metode penghancuran
menggunakan blender dengan perbandingan air 1 : 1 selama 1 menit
4. Sari buah naga dibuat dengan metode penghancuran menggunakan
blender dengan perbandingan air 1 : 10 selama 3 menit.
5. Konsentrasi penambahan sari buah naga dibedakan menjadi 10 ml, 15 ml
dan 20 ml.
6. Susu skim yang digunakan berasal dari produk komersil dengan merk
“Ultra Milk Low Fat High Calcium”
7. Jenis starter yang digunakan adalah Plain yohurt Merk Biokul yang
berisi bakteri Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus.
8. Konsentrasi starter yoghurt yang digunakan sebanyak 2 sendok teh
dengan 100 ml volume susu.
9. Suhu yang digunakan untuk fermentasi adalah 27ºC.
10. Lama fermentasi adalah 24 jam.
11. Uji organoleptik yang dilakukan meliputi uji rasa, aroma, warna, dan
tekstur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
12. Panelis yang melakukan uji organoleptik yoghurt susu kecambah kacang
hijau sebanyak 20 panelis semi terlatih.
D. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah naga merah,
kecambah kacang hijau yang berumur 3 hari, susu skim, starter Biokul Plain,
kertas label, alat tulis, tisu, kain saring, dan air.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik ohaus,
timbangan duduk, blender Miyako, kompor Rinnai, pisau, panci, baskom, gelas
beker, termometer air raksa, termometer ruang, toples plastik, sendok pengaduk,
saringan kelapa, dan sendok makan.
E. Cara Kerja
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Kampus III, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta dan Laboratorium Chem-Mix Pratama Banguntapan,
Bantul, Yogyakarta mulai bulan Maret sampai April 2018.
Penelitian terdiri dari beberapa tahapan penelitian, yaitu tahap persiapan
alat, dan tahap pelaksaan yang terdiri dari pembuatan sari kuit buah naga,
pembuatan susu kecambah kacang hijau, pembuatan yoghurt, uji organoleptik,
dan uji kandungan antioksidan. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dalam
penelitian:
1. Persiapan Alat
Penelitian diawali dengan proses persiapan alat yang akan digunakan dan
sterilisasi perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pembuatan yoghurt. Alat- alat seperti toples, blender, baskom, panci, gelas
beker, sendok pengaduk dicuci bersih dengan menggunakan sabun dan
didiamkan hingga kering. Kain saring disterilisasi dengan cara direbus
dengan air mendidih kemudian diangkat dan didiamkan hingga kering.
2. Pembuatan kecambah kacang hijau
Langkah kerja penanaman kecambah kacang hijau sebagai berikut :
a. Kacang hijau sebanyak 1/2 kg disortir dan dicuci bersih
b. Kacang hijau direndam selama 12 jam di dalam baskom dan diletakkan
di tempat yang terhindar dari sinar matahari
c. Kacang hijau yang telah direndam kemudian ditiriskan
d. Untuk proses penyemaian, disiapkan keranjang yang telah dilapisi
dengan kain flanel basah dan kain strimin
e. Kacang hijau yang telah direndam diletakkan di atas keranjang yang
telah dilapisi dengan kain flanel dan kain strimin, kemudian diratakan
f. Keranjang ditutup dengan kain berwarna hitam dan letakkan di tempat
yang terhindar dari sinar matahari
g. Kacang hijau disiram setiap 2 kali sehari yaitu pagi dan sore
h. Pada hari ke-3 kecambah kacang hijau siap dipanen
3. Pembuatan sari buah naga
Langkah kerja pembuatan sari buah naga sebagai berikut :
a. Buah naga merah dikupas hingga tersisa daging buah.
b. Daging buah naga ditimbang sebanyak 100 g ditambahkan air 10 ml
kemudian dihaluskan menggunakan blender 3 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Buah naga yang telah dihaluskan, kemudian disaring menggunakan
saringan kelapa dan selanjutnya disaring kembali menggunakan kain
saring (masing-masing penyaringan dilakukan satu kali)
d. Sari buah naga diukur volumenya sesuai perlakuan 10 ml, 15 ml dan 20
ml
4. Pembuatan susu kecambah kacang hijau
Langkah kerja pembuatan susu kecambah hijau yaitu sebagai berikut :
a. Kecambah kacang hijau (berumur 3 hari) disortir. Kecambah yang
digunakan berukuran ± 3 cm yang berwarna putih.
b. Kecambah kacang hijau dicuci dengan air bersih dan direndam air panas
(80º) selama 15 menit.
c. Kecambah kacang hijau dihancurkan dengan menggunakan blender
dengan perbandingan air 1 : 1
d. Kecambah kacang hijau disaring dengan menggunakan saringan
(saringan biasa 1 kali dan kain saring 1 kali penyaringan).
5. Pembuatan yoghurt
Langkah kerja pembuatan yoghurt susu kecambah kacang hijau dengan
penambahan sari kulit buah naga sebagai berikut:
a. Susu kecambah kacang hijau yang telah diperoleh, dipasteurisasi dengan
suhu 90ºC selama 15 menit sambil terus diaduk, ditambahkan susu skim
sebanyak 4% dari volume susu.
b. Diangkat dan didinginkan hingga suhu 40ºC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Susu kecambah kacang hijau yang telah didinginkan dimasukkan ke
dalam wadah fermentasi sebanyak 100 ml pada setiap toples
e. Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 2 sendok teh dan diaduk sampai
merata.
f. Sari buah naga ditambahkan sebanyak 10 ml, 15 ml, dan 20 ml
g. Setelah dilakukan penambahan sari buah naga untuk setiap perlakuan
(kecuali kontrol) ke dalam toples plastik, toples di tutup
h. Yoghurt susu kecambah kacang hijau difermentasi pada suhu ruang
selama 24 jam.
i. Setelah itu dilakukan uji organoleptik dan aktivitas antioksidan pada
yoghurt.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu
kontrol negatif (tanpa sari buah naga) dan 3 variasi penambahan sari buah
naga perlakuan dengan 5 kali pengulangan (tabel 3.1).
Tabel 3.1. Kode pada setiap perlakuan dalam pembuatan yoghurt susu
kecambah hijau
No. Perlakuan Konsentrasi sari naga (ml)
1 A (kontrol) 0
2 B 10
3 C 15
4 D 20
6. Uji Kandungan Antioksidan
Proses pengujian kandungan antioksidan dilakukan di Laboratorium
Chem-Mix Pratama, dengan menggunakan metode DPPH (1, 1-diphenyl-2-
picrylhydrayl). Pengujian aktivitas antioksidan dapat dilakukan secara in
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
vitro dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Metode DPPH
memberikan informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan suatu radikal
stabil. DPPH memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517 nm
dengan warna violet gelap. Penangkap radikal bebas menyebabkan elektron
menjadi berpasangan yang kemudia menyebabkan penghilangan warna yang
sebanding dengan warna elektron yang diambil (Sunarni, 2007 dalam Kang,
2010 ).
7. Uji Organoleptik
a. Uji warna
1) Sampel yoghurt diambil secukupnya, kemudian diletakkan di atas
gelas plastik yang bersih dan kering
2) Sampel yoghurt dilihat beberapa saat, kemudian diberi skor
terhadap warna dari masing-masing perlakuan
b. Uji Aroma
1) Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok teh dan diletakkan di
atas gelas plastik yang bersih dan kering
2) Sampel yoghurt dihirup aromanya pada jarak ½ cm dari hidung
untuk mengetahui baunya
c. Uji Rasa
1) Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok teh dan dirasakan
dengan lidah
2) Sampel dirasa 20 orang panelis
d. Uji Tekstur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Sampel diambil sebanyak 1 sendok teh dan dirasakan dengan mulut
oleh 20 orang panelis.
Ketentuan Panelis :
- Panelis menggunakan sebanyak 20 orang dengan panelis semi
terlatih dan mahasiswa/i Pendidikan Biologi Angkatan 2015.
F. Metode Analisis Data
Data uji organoleptik yang telah diperoleh dilakukan pengujian statistik
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang mana jika Asymp.Sig > 0,05 maka
data berdistribusi normal. Jika data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan
One Way Anova, jika data berdistribusi tidak normal maka dilanjutkan dengan uji
non-parametrik Kruskal Wallis. Uji Kruskal-Wallis adalah uji non-parametrik
yang identik dengan uji Anova. Uji Anova adalah teknik analisis statistik yang
dapat memberikan jawaban atas ada tidaknya perbedaan skor pada masing-masing
kelompok.
Pengaruh yoghurt susu kecambah kacang hijau dan sari buah naga
terhadap hasil uji organoleptik, dan kandungan antioksidan dengan hipotesa
statistik sebagai berikut :
H0 : ρ = 0 ( tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan)
H1 : ρ ≠ 0 ( terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan)
Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan hasil statistik.
1) Bila Sig < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan
antar perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Bila sig > 0,05 maka H0 diterima. Artinya tidak terdapat perlakuan yang
signifikan antar perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Organoleptik
Hasil uji organoleptik rasa, aroma, warna yoghurt, dan tekstur yoghurt
adalah sebagai berikut :
a. Uji Rasa
Rasa merupakan salah satu komponen dari uji organoleptik. Hasil rerata
dari kuisioner mengenai rasa yoghurt kecambah kacang hijau dapat dilihat
pada gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 Hasil uji rasa yoghurt kecambah kacang hijau
Keterangan :
K : Kontrol (Tanpa penambahan sari buah naga)
A : Sari buah naga 10 ml
B : Sari buah naga 15 ml
C : Sari buah naga 20 ml
3,1
3,17
3,24
3,3
3
3,05
3,1
3,15
3,2
3,25
3,3
3,35
K A B C
Re
rata
Sko
r
Perlakuan
Skala Uji Organoleptik :
1 = Sangat tidak asam
2 = Tidak asam
3 = Agak asam
4 = Asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa rerata skor pada perlakuan C lebih
tinggi dibandingkan dengan perlakuan A, B, dan kontrol. Berdasarkan uji
normalitas SPSS yang dilakukan, bahwa uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh
Sig > 0,05, maka H0 diterima (lampiran 6). Hal ini menunjukkan data
berdisitribusi normal. Pengujian data dilanjutkan dengan uji homogenitas
varians yang dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic sig 0,733 > 0,05.
Kemudian dilanjutkan uji Anova One Way, dengan nilai probabilitas 0,740 >
0,05. Hal ini menunjukkan H1 ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat
perbedaan antar perlakuan secara signifikan.
Rasa merupakan tanggapan dari adanya rangsangan yang digunakan oleh
indra pengecap khususnya jenis rasa manis, asin, asam, dan pahit. Berdasarkan
hasil uji organoleptik perlakuan A, B, C dan kontrol diperoleh rerata skor 3,
yang berarti rasa yoghurt yang dihasilkan yaitu agak asam. Perhitungan
statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rasa yang signifikan
antar perlakuan. Pada penelitian ini buah naga yang diberikan pada yoghurt
memiliki rasa yang kurang tajam. Hal ini disebabkan karena buah naga
memiliki rasa yang tidak begitu manis.
Rasa yang dihasilkan dalam yoghurt kecambah kacang hijau ini adalah
rasa yang agak asam dengan sedikit rasa manis. Namun, rasa manis yang
terbentuk bukanlah rasa manis dari buah naga melainkan rasa manis karena
penambahan gula pasir pada saat pembuatan yoghurt. Selain digunakan sebagai
sumber energi dan sumber karbon, penambahan gula dalam proses pembuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
yoghurt berfungsi dalam membantu pembentukan tekstur dan memberi rasa
manis.
Susu skim juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi rasa
yoghurt. Menurut Septiani (2013) penggunaan susu skim dapat meningkatkan
nilai keasaman dan menurunkan pH. Hal ini disebabkan karena susu skim
mengandung 5% laktosa yang berperan dalam metabolisme asam laktat.
Yuliasanjaya, (2010) mengatakan bahwa laktosa merupakan karbohidrat utama
dalam susu yang dapat digunakan oleh bakteri starter sebagai energi
pertumbuhannya. Pada penelitian ini rata-rata pH yoghurt sebelum fermentasi
sebesar 5 dan setelah fermentasi pH 4,5 dengan waktu fermentasi selama 24
jam. Penurunan nilai pH disebabkan oleh peningkatan jumlah asam-asam
organik yang merupakan hasil metabolisme dari bakteri asam laktat yang
terjadi pada saat proses fermentasi.
Mekanisme fermentasi dalam yoghurt ditandai dengan terjadinya proses
fermentasi laktosa. Selama proses fermentasi laktosa akan diubah menjadi
asam laktat. Adanya penambahan starter dan susu skim pada yoghurt
berhubungan erat, karena sifat terpenting dari bakteri asam laktat adalah
memiliki kemampuan untuk memfermentasi gula (laktosa) menjadi asam
laktat. Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus
mengurai laktosa menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan
citarasa. Secara singkat pemecahan glukosa oleh bakteri asam laktat dapat
dituliskan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 4.2 Reaksi pemecahan glukosa oleh bakteri asam laktat
L. bulgaricus dan S. thermophillus bekerja saling mendukung dalam
menghasilkan asam laktat dan aroma pada proses fermentasi. Menurut Surono
(2004), S. thermophillus berperan dalam pembentukan rasa yang timbul dari
yoghurt yang diakibatkan adanya asam laktat, asam asetat, karbonil,
astaldehida, aseton, asetoin, dan diasetil. Sedangkan L. bulgaricus lebih
berperan dalam pembentukan aroma.
b. Uji Aroma
Hasil rerata dari kuisioner mengenai aroma perisa buah naga pada
yoghurt kecambah kacang hijau dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 4.3 Hasil uji aroma yoghurt kecambah kacang hijau
Keterangan :
K : Kontrol (Tanpa penambahan sari buah naga)
A : Sari buah naga 10 ml
B : Sari buah naga 15 ml
C : Sari buah naga 20 ml
Pada grafik (gambar 4.3) dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan
panelis yang paling tinggi adalah pada kontrol yaitu 3,97, dan rerata skor
terendah terdapat pada perlakuan C yaitu 3,67. Berdasarkan uji normalitas
SPSS yang dilakukan diperoleh sig > 0,05, yang berarti H1 ditolak (lampiran
6). Kemudian dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis sehingga diperoleh hasil
Asymp.sig > 0,05 yang berarti H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan antar perlakuan secara signifikan.
Uji aroma dilakukan untuk mengetahui sifat bau dari yoghurt yang
dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan sari buah
3,97 3,97
3,69 3,67
3,5
3,55
3,6
3,65
3,7
3,75
3,8
3,85
3,9
3,95
4
K A B C
Re
rata
Sko
r
Perlakuan
Skala Uji Organoleptik :
1 = Sangat tidak beraroma buah naga
2 = Tidak beraroma buah naga
3 = Agak beraroma buah naga
4 = Aroma buah naga kuat
5 = Aroma buah naga sangat kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
naga merah belum mampu menghilangkan aroma khas kecambah kacang hijau.
Hasil uji organoleptik terhadap aroma yaitu agak beraroma buah naga. Menurut
Agnes (2014), semakin bertambah umur kecambah menyebabkan aroma
kacang hijau semakin berkurang dan yang terbentuk adalah aroma khas
kecambah kacang hijau. Pada penelitian ini usia kecambah yang digunakan
yaitu berusia 3 hari.
Aroma langu pada susu kecambah kacang hijau ini masih terdapat pada
yoghurt, aroma langu ini merupakan khas dari susu kecambah. Dengan adanya
penambahan sari buah naga merah belum mampu untuk menghilangkan aroma
langu tersebut. Hal tersebut disebabkan karena buah naga merah tidak memiliki
aroma mencolok. Aroma langu disebabkan oleh adanya enzim lipoksigenase
yang terdapat dalam kecambah kacang hijau. Lipoksigenase aktif dengan cepat
ketika substrat tersedia dan terdapat air. Oleh karena itu, aroma langu sebagian
besar dihasilkan dalam tahap penggilingan karena enzim dan lipid dilepaskan,
dan juga terdapat air yang berlebih. Lipoksigenase merupakan dioksigenase
mengandung besi, yang mengkatalisa oksidasi polyunsaturated asam lemak,
seperti asam linoleat, menghasilkan hidroperoksida asam lemak tidak jenuh
(Chang dalam Hui, 2006). Aktivitas lipoksigenase dan produk hidroperoksida
asam lemak yang dihasilkan memulai rantai radikal bebas yang bereaksi
mengakibatkan perkembangan bau langu. Bau langu akibat aktivitas enzim
lipoksigenase dapat dihilangkan dengan cara pemanasaan. Enzim lipoksigenase
cukup sensitif dan mudah terinaktifasi dengan panas. Suhu tinggi (80-100°C)
pada metode penggilingan panas dapat menginaktifkan enzim lipoksigenase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dan mengurangi bau langu dalam susu kecambah kacang hijau. Teknik
penggilingan yang disertai ekstraksi menggunakan air panas (80-100 °C)
diduga dapat menginaktifasi enzim lipoksigenase sehingga menurunkan
intensitas aroma langu (Wijayanti, 2017).
c. Uji Warna
Hasil rerata dari kuisioner mengenai warna sari buah naga pada yoghurt
kecambah kacang hijau dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini:
Gambar 4.4 Hasil uji warna yoghurt kecambah kacang hijau
Keterangan :
K : Kontrol (Tanpa penambahan sari buah naga)
A : Sari buah naga 10 ml
B : Sari buah naga 15 ml
C : Sari buah naga 20 ml
2,07
3,53 3,71
4,26
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
K A B C
Re
rata
Sko
r
Perlakuan
Skala uji organoleptik :
1 = Sangat tidak menarik
2 = Tidak menarik
3 = Cukup menarik
4 = Menarik
5 = Sangat menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan grafik, perlakuan C memiliki rerata tertinggi yaitu 4,26. Pada
perlakuan ini warna yoghurt terlihat merah keunguan, untuk perlakuan yang
mendekati adalah perlakuan B dengan rerata 3,71. Berdasarkan uji normalitas
SPSS yang dilakukan diperoleh sig < 0,05 yang berarti data berdistribusi tidak
normal. Kemudian dilanjutkan uji Kruskal-Wallis dan diperoleh hasil
Asymp.Sig < 0,000 yang berarti H1 diterima. Hal ini menunjukkan terdapat
perbedaan antar perlakuan secara signifikan.
Warna merupakan salah satu aspek ketertarikan terhadap suatu produk dan
parameter dalam menentukan mutu dan tingkat kesukaan pada konsumen. Pada
penelitian ini panelis melakukan penskoran warna dengan melihat yoghurt
yang dihasilkan. Dalam penelitian yoghurt dengan pewarna alami dari sari
buah naga paling tinggi terdapat pada perlakuan C yaitu 4,26 yang berarti
memiliki warna yang menarik, sedangkan rerata skor paling rendah pada
kontrol yaitu tanpa penambahan sari buah naga yaitu 2,07 yang berarti warna
yang dimiliki tidak menarik. Perlakuan C memiliki warna yoghurt ungu
kemerahan, sedangkan tanpa pemberian sari buah naga yaitu kontrol memiliki
warna putih keruh.
Perhitungan statistik menunjukkan terdapat perbedaan warna yang
signifikan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi
konsentrasi sari buah naga ditambahkan, maka semakin pekat warna ungu yang
dihasilkan. Buah naga memiliki kandungan antosianin yang tinggi yang
menghasilkan warna ungu tersebut. Antosianin merupakan zat warna yang
berperan memberikan warna yang berpotensi menjadi pewarna alami untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
pangan dan dapat dijadikan pewarna alternatif pengganti pewarna sintetis yang
lebih aman bagi kesehatan (Hattenschwiller, 2000). Susu kecambah kacang
hijau yang merupakan bahan dasar pembuatan yoghurt memiliki warna putih
keruh, dan buah naga merah yang telah dihancurkan dengan perbandingan air 1
: 1 memiliki warna ungu kemerahan, sehingga ketika susu kecambah kacang
hijau ditambahkan dengan sari buah naga (10 ml, 15 ml, 20 ml) menghasilkan
warna ungu kemerahan.
d. Uji Tekstur
Hasil rerata dari kuisioner mengenai tekstur yoghurt kecambah kacang
hijau dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini:
Gambar 4.5 Hasil uji tekstur yoghurt kecambah kacang hijau
Keterangan :
K : Kontrol (Tanpa penambahan sari buah naga)
A : Sari buah naga 10 ml
B : Sari buah naga 15 ml
2,22 2,18
2,35
2,5
2
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
K A B C
Re
rata
Sko
r
Perlakuan
Skala Uji Organoleptik :
1 = Sangat tidak kental
2 = Tidak kental
3 = Agak kental
4 = Kental
5 = Sangat kental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
C : Sari buah naga 20 ml
Berdasarkan grafik, dapat dilihat rerata skor tertinggi yaitu pada
perlakuan C yaitu 2,5, dan rerata skor terendah pada perlakuan A yaitu 2,18.
Berdasarkan uji normalitas SPSS yang dilakukan diperoleh sig < 0,05 yang
artinya data berdistribusi tidak normal. Pengujian dilanjutkan dengan uji
Kruskal-Wallis diperoleh hasil Asymp.Sig > 0,73 (terdapat di lampiran 6) yang
artinya H0 diterima. Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan antar
perlakuan secara signifikan.
Berdasarkan rerata skor uji organoleptik yoghurt memperoleh skor 2
untuk semua perlakuan. Hal ini bahwa menunjukkan tekstur yoghurt yang
dihasilkan tidak kental. Yoghurt yang baik memiliki tekstur yang lembut
seperti bubur, tidak terlalu encer dan tidak terlalu padat,serta memiliki tekstur
yang agak kental sampai kental dengan kekentalan yang homogen (Legowo,
2002). Berdasarkan uji Kruskal-Wallis yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa perlakuan sari buah naga yang diberikan tidak terdapat perbedaan
tekstur pada kontrol dan ketiga perlakuan yoghurt kecambah kacang hijau.
Pada proses fermentasi yoghurt terbentuk dua lapisan. Untuk perlakuan dengan
pemberian sari buah naga, lapisan atas memiliki tekstur yang cair dengan
warna ungu pekat, dan lapisan bawah memiliki tekstur yang agak kental
dengan warna ungu muda. Sedangkan untuk yoghurt tanpa penambahan sari
buah naga, lapisan atas memiliki tekstur yang cair dengan warna putih keruh,
dan lapisan bawah berwarna putih susu dengan tekstur yang agak kental.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Salah satu faktor yang memengaruhi tekstur yoghurt adalah bahan baku
yang digunakan. Dalam pembuatan yoghurt ini menggunakan kecambah
kacang hijau yang dihancurkan dengan perbandingan air 1:1 dan buah naga
dihancurkan dengan perbandingan air 1:10. Menurut Wulandari dalam Malo,
(2016), sineresis (keluarnya atau merembesnya cairan dari suatu gel)
dipengaruhi oleh menurunnya kemampuan jaringan protein untuk mengikat air,
yoghurt yang dibuat dalam penelitian ini memiliki sineresis yang tinggi
sehingga terjadi pembentukan lapisan. Hal ini disebabkan karena buah naga
merah memiliki kandungan air lebih banyak dibandingkan protein sehingga
jaringan protein tidak mampu mengikat air dengan baik. Selain bahan baku
yang digunakan, starter merupakan salah faktor yang memengaruhi tekstur
yoghurt. Menurut penelitian Hafsah (2016), starter yang baik adalah kultur
bakteri kombinasi Streptococcus salivarius, Streptococcus thermophillus,
Lactobacillus delberueckii, Lactobacilus bulgaricus, dan Lactobacillus bifidus.
Hal ini dapat disebabkan, karena starter memiliki peran yang cukup besar
dalam proses kekentalan yoghurt karenamempunyai kemampuan untuk
mendenaturasi protein dan lemak yang menyebabkan susu menjadi kental.
B. Uji Aktivitas Antioksidan
Hasil uji aktivitas antioksidan dalam yoghurt dengan penambahan sari
buah naga merah dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 4.6 Hasil uji aktivitas antioksidan yoghurt kecambah kacang hijau
Keterangan :
K : Kontrol (Tanpa penambahan sari buah naga)
A : Sari buah naga 10 ml
B : Sari buah naga 15 ml
C : Sari buah naga 20 ml
Berdasarkan grafik (gambar 4.6), potensi antioksidan paling tinggi
terdapat pada perlakuan C dengan nilai 57,24, sedangkan potensi antioksidan
paling rendah terdapat pada kontrol yaitu tanpa penambahan sari buah naga
dengan nilai 20,71.
Analisis aktivitas antioksidan yoghurt kecambah kacang hijau dengan
penambahan buah naga (Hylocereus polyrhizus) menggunakan metode DPPH.
Mekanisme reaksi yang terjadi adalah proses reduksi senyawa DPPH oleh
antioksidan dari minuman serbuk akan menghasilkan pengurangan intensitas
warna dari larutan DPPH sehingga warna ungu dari radikal menjadi memudar
(warna kuning). Pemudaran warna akan mengakibatkan penurunan nilai
absorbansi sinar tampak dari spektrofotometer (Ketut dkk, 2015).
20,71
31,4
42,65
57,24
0
10
20
30
40
50
60
70
K A B C
Re
rata
Sko
r
Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Banyak sedikitnya pemberian sari buah naga berpengaruh pada aktivitas
antioksidan. Hal ini sesuai dengan penelitian Malo (2016), yang meneliti
tentang potensi antioksidan yoghurt susu sapi dengan penambahan sari buah
naga, terbukti bahwa penambahan alami seperti buah dalam yoghurt dapat
meningkatkan aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan yoghurt susu
kecambah kacang hijau dengan penambahan sari buah naga memiliki nilai
57,01%, sedangkan pada yoghurt susu sapi hanya memiliki nilai 32,39%
(Malo, 2016). Hal ini disebabkan karena kombinasi berbagai macam
antioksidan yang terdapat dalam buah naga merah dan kecambah kacang hijau
yaitu vitamin C, flavonoid, karotenoid, fenolik betakaroten, vitamin E,
kalsium, protein, dan magnesium bergabung menjadi satu sehingga dapat
meningkatkan potensi antioksidan.
Menurut Handayani (2016) dalam senyawa dalam kecambah kacang
hijau seperti flavonoid, karotenoid, dan fenolik berfungsi sebagai antioksidan
karena dapat mendonorkan elektron yang dimiliki untuk menstabilkan radikal,
dengan adanya gugus –OH yang terikat pada karbon cincin aromatic, produk
radikal bebas senyawa-senyawa ini terstabilkan secara resonansi dan karena itu
tak reaktif dibanding dengan kebanyakan radikal bebas lain sehingga dapat
berfungsi sebagai antioksidan yang efektif.
Buah naga mempunyai kandungan zat bioaktif yang bermanfaat bagi
tubuh (dalam asam askorbat, betakaroten, dan antosianin), serat mengandung
serat pangan dalam bentuk pektin (Nurliyana dkk, 2010). Buah naga
mengandung senyawa golongan fenolat yaitu antosianin sebanyak 8,8 mg/100g
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
yang merupakan jenis antioksidan alami. Senyawa golongan fenol memiliki
peran terhadap aktivitas antioksidan, dimana semakin tinggi kandungan
senyawa fenol dalam suatu bahan makan maka besar pula aktivitas antioksidan
(Pratiwi, 2015). Buah naga mengandung karotenoid yang menyebabkan warna
merah pada daging maupun kulit buah naga, dimana karotenoid berperan
sebagai antioksidan alami. Selain kandungan pada buah naga merah, proses
fermentasi yoghurt yang melibatkan bakteri asam laktat juga mampu memecah
protein menjadi peptida-peptida kecil (bioactive peptides) yang memiliki
aktivitas antioksidan juga berkaitan dengan peningkatan aktivitas antioksidan
pada yoghurt (Samichah, 2014).
C. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan yang didapati selama penelitian ini adalah :
1. Yoghurt kecambah kacang hijau memiliki aroma langu yang dapat
menurunkan daya tarik panelis terhadap produk yang dihasilkan.
2. Pada saat penambahan susu skim volumenya terlalu sedikit, sehingga
menghasilkan tekstur yoghurt yang cenderung agak encer.
3. Pada penelitian tidak melakukan uji Vitamin C, flavonoid dan karotenoid, dan
hanya menunjukkan kadar berdasarkan literatur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN
Hasil penelitian mengenai pengaruh yoghurt susu kecambah kacang hijau
dan sari buah naga (Hylocereus polyrhizus ) terhadap hasil uji organoleptik dan
aktivitas antioksidan ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran khususnya
materi praktikum. Dalam praktikum bioteknologi konvensional, dilakukan
praktikum membuat yoghurt dari beberapa bahan yang mudah ditemui
dilingkungan sekitar sebagai salah satu hasil bioteknologi secara konvensional.
Dalam terlibatnya siswa pada kegiatan praktikum ini siswa akan mendapat
pengalaman secara langsung untuk mempraktekkan membuat olahan produk
bioteknologi. Pelaksanaan praktikum ini dilakukan diluar jam pelajaran sekolah,
akan tetapi tidak lepas dari pendampingan guru biologi. Pembelajaran akan
dirancang agar peserta didik dapat melakukan percobaan dengan membuat
yoghurt susu kecambah kacang hijau dengan penambahan sari buah naga sebagai
alternatif pewarna alami makanan.
Kegiatan praktikum ini menerapkan scientific methode. Metode ini
merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk menemukan permasalahan,
menganalisis penenyebab permasalahan, menemukan solusi untuk mengatasi
solusi tersebut. Output yang diharapkan dapat berupa laporan praktikum yang
juga memungkinkan untuk dijadikan jurnal yang bermanfaat sebagai bahan
literatur peserta didik maupun masyarkat terkait pemanfaatan kecambah kacang
hijau dan sari buah naga dalam pembuatan yoghurt. Acuan kurikulum yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
digunakan dalam desain pembelajaran terkait penelitian yang dilakukan
menggunakan kurikulum 2013 (revisi 2017).
A. Kompetensi inti (KI)
1. Menghayati dan mengamal ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong),kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan,menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya, tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar,menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
B. Kompetensi Dasar
1.1 Memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
prinsip-prinsip Bioteknologi
1.2 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,
cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi.
3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan
bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan
kesejahteran manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-
prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan
mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Yoghurt susu kecambah kacang hijau dengan penambahan sari buah naga
merah 10 ml, 15 ml, dan 20 ml berpengaruh terhadap warna yang dihasilkan.
Namun tidak berpengaruh terhadap rasa, aroma, dan tekstur pada yoghurt.
2. Yoghurt yang memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi adalah yoghurt
dengan penambahan sari buah naga merah 20% dengan nilai 57,24%.
B. Saran
1. Pada saat penghancuran kecambah dapat menggunakan air panas 80-100°C
agar dapat menginaktifkan enzim lipoksigenase yang memicu bau langu pada
susu kecambah.
2. Untuk penelitian selanjutnya, konsentrasi penambahan susu skim perlu
ditingkatkan agar tekstur yoghurt dapat lebih kental.
3. Perlu dilakukan uji vitamin C, flavonoid dan karotenoid pada yoghurt agar
dapat mengetahui kandungan yang berfungsi sebagai antioksidan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, S., Richardus Widodo, dan Yakobus, A., P, 2014, Evaluasi Kualitas
Produk Susu Kecambah Kacang Hijau dari Umur Kecambah dan
Konsentrasi Na- CMC, Jurnal Teknik Industri Heuristic, Surabaya,
Vol 1 No. 1.
Anggrahini, 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Anonim, 2018, www.Plantamor.com, diakses tanggal 11 April 2018
Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2009, Standar Nasional Indonesia (SNI)
No.01-2981-1992: Yoghurt, Pusat Standarisasi Industri Departemen
Perindustrian.
Banker, G.S. dan Anderson, N.R., 1994, Tablet In the Theory and Practice of
Industrial Pharmacy, Ed III, Diterjemahkan Oleh Siti Suyatmi, Jakarta, UI
Press.
Cahyono, 2009, Sukses Bertanam Buah Naga, Jakarta, Pustaka Mina.
Ekawati, Prizka, dan Rostiati, S., 2015, Aplikasi Ekstrak Kulit Buah Naga
Sebagai Pewarna Alami Pada Susu Kedelai dan Santan, Jurnal
Agrotekbis (2) : 198 205, ISSN : 2338-3011.
EUFIC (European Food Information Council), 2006, Functional Foods, Diakses
dari http://www.eufic.org/article/en/expid/basics-functional-foods/
tanggal 10 Oktober 2017.
Faridah, A., Holinesti, R. Dan Syukri, D., 2014, Identifikasi Pigmen Betasianin
dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus), Skripsi,
Universitas Negeri Padang.
Hafsah, Astriana, 2016, Pengaruh Variasi Starter Terhadap Kualitas Yoghurt Susu
Sapi, Jurnal Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar.
Hari, Kristiyanto,D., 2013, Pemanfaatan Buah Sukun (Arthocarpus communis
Forst.) pada Yoghurt Dengan Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga
(Hylocereus polyrhuzus) Sebagai Pewarna Alami, Skripsi, Universitas
Muhammadiyah, Yogyakarta.
Harjanti, Sri, R., 2016, Optimasi Pengambilan Antosianin dari Kulit Buah Naga
Merah (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami pada Makanan,
Chemica, Vol 3 Nomor 2, ISSN : 2355 – 8776.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Hasrudin dan Rifnatul , 2015, Mikrobiologi Industri, Bandung, Alfabeta.
Hattenschwiller, S dan Vitousek, P. M, 2000, The Role of Polyphenols
Interrestrial Ecosystem Nutrient Cycling, Enviromental Journal, Vol. 15
No. 6.
Hui, Y.H., 2006, Handbook of Food Science, Technology and Engineering, Vol I,
CRC Press, America.
Kang, S.,L., dan Dika Pramita, 2010, Uji Aktivitas Antioksidan Vitamin A, C, E
dengan Metode DPPH, Jurnal Farmaka Suplemen, volume 15 No 1.
Karmana,O., 2016, Cerdas Belajar Biologi,Bandung, Grafindo Media Pratama.
Ketut, N.,M, Wayan, G., G., dan I, Wayan, Suarsa, 2015, Aktivitas Antioksidan
Antosianin dalam Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah dan Analisis
Kadar Totalnya, Jurnal Kimia Vol. 9 No 2, Universitas Udayana.
Kristanto, D., 2003, Buah Naga “Pembudidaya di Pot dan di Kebun. Jakarta,
Penebar Swadaya.
Legowo, A., M., 2002, Sifat Kimiawi, Fisik, dan Mikrobiologi Susu. Semarang:
Fakultas Peternakan Universitas Diponogoro.
Lubis, Nurfadila, 2014, Pengaruh Penambahan Sari Buah Naga Merah
(Hylocereus polyrhizus) dan Lama Penyimpanan Terhadap pH, Kadar
Air, Total Bakteri Asam Laktat dan Antioksidan Yoghurt Susu
Kambing, Skripsi, Universitas Andalas, Padang.
Malo, Elsyana, 2017, Uji Potensi Antioksidan dan Kesukaan Panelis Terhadap
Yoghurt Dengan Penambahan Sari Buah Naga Merah (Hylocereus
polyrhizus Britton dan Rose), Skripsi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Mardiah, Fransiska, R.Z dan Lia, 2006, Makanan Antikanker, Jakarta, PT Kawan
Pustaka.
Maruliyananda, Citra, 2012, Pengaruh Ekstrak Etanolik Kecambah Kacang Hijau
(Phaseolus radiatus) Terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus
musculus) yang Terpapar 2-Methoxyethanol, Skripsi, Universitas
Airlangga.
Maslatip, 2014, Bakteri Lactobaciluus dan Streptococcus
http://www.biologipedia.com/manfaat-bakteri-lactobacillus-dan
streptococcus-yogurt.html, diakses pada tanggal 24 Mei 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Muchtadi, Deddy, 2013, Antioksidan : Kiat Sehat di Usia Produktif, Bandung
Alfabeta.
Noor, Farikha, I., dan Esti Widowati, 2013, Pengaruh Jenis dan Konsentrasi
Bahan Penstabil Alami Terhadap Karakteristik Fisikokimis Sari Buah
Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Selama Penyimpanan, Jurnal
Teknosains Pangan Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Vol 2 No 1.
Nurliyana, R., Zahir, I. S., Suleiman, K.M., Aisyah, M.R., dan Rahim, K., 2010,
Antioxidant study of pulps and peels of dragon fruits: a comparative study,
International Food Research Journal.
Panjuantiningrum, Feranose, 2009, Pengaruh Pemberian Buah Naga Merah
(Hylocereuz polyrhizus) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih yang
Diinduksi Aloksan, Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Penaten, Ola, A., 2017, Pengaruh Variasi Konsentrasi Sari Daun Kelor (Moringa
oleifera) Terhadap Hasil Uji Organoleptik dan Kandungan Vitamin A
Pada Yoghurt Susu Sapi, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Persagi, 2009, Tabel Komposisi Pangan Indonesia, Jakarta, PT Elex Media
Komputindo.
Pratiwi, S.U.T., 2015, Antimicrobial and Antibiofilm Compounds From
Indonesian Medicinal Plants, Disertasi, Leiden University, The
Netherlands.
Pratomo. 2008. Superioritas Jambu Biji Dan Buah Naga.
http://www.unika.ac.id/pasca/pmpt/?p=5.
Purwono dan Hartono, 2005, Kacang Hijau, Penebar Swadaya, Depok.
Ray, B., dan Bhunia, 2004, Fundamental Food Microbiology, 3rdEd, New York,
CRC Press.
Rinandya, 2008, 10 Alasan Mengkonsumsi Yoghurt, By Kompas Cyber Media, 04
April 2018
Rizqiana Dewi, 2012, Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksisitas Metabolit
Sekunder Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) Dan Daun Jati
Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.), Skripsi, Institut Pertanian Bogor.
Rukmana, Rahmat, 1997, Ubi jalar-Budidaya dan pasca panen, Yogyakarta,
Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Rukmana, Rahmat, 2001,Yoghurt dan Karamel Susu, Yogyakarta, Kanisius.
Saferina, Y. W., Widodo, R., dan Yakobus, 2014, Evaluasi Kualitas Produk Susu
Kecambah Kacang Hijau, Kajian dari Umur Kecambah dan Konsentrasi
Na-CMC, Jurnal Teknik Industri, Surabaya, Vol 11 no 1.
Serlahwaty, D., Syarmalina, Novita, S.,2015, Analisis Kandungan Lemak dan
Protein Terhadap Kualitas Soyghurt dengan Penambahan Susu
Skim, Jurnal Berkala Ilmiah Kimia Farmasi, Jakarta, Vol 4 No.2.
Septiani,A., H., dan Kusrahayu, 2013, Pengaruh Penambahan Susu Skim Pada
Proses Pembuatan Frozen Yoghurt yang Berbahan Dasar Whey Terhadap
Total Asam, pH dan Jumlah Bakteri Asam Laktat, Animal
Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, Semarang.
Sopandi dan Wardah 2014, Mikrobiologi Pangan, Yogyakarta, Andi Offset.
Sri, Handayani, 2016, Penentuan Kadar Total Fenolik, Flavonoid, dan Karotenoid
Ekstrak Etanol Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata) Menggunakan
Spektrofometer UV-VIS, Skripsi, UIN Alauddin, Makassar.
Sudirman S., 2011, Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Kangkung Air,
Skripsi, Institut Pertanian Bogor.
Surajudin, Kusuma, R, Fauzi dan Dwi Purnomo, 2014, Yoghurt Susu Fermentasi
yang menyegarkan, Depok, AgroMedia Pustaka.
Suratmo, 2009, Potensi ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) sebagai
antioksidan, Jurnal Penelitian 205(1):1-5.
Surono, I, S., 2004, Probiotik Susu Fermentasi dan Kesehatan, Yayasan
Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (YAPMMI),
Jakarta, TRICK.
Sutopo (1993), Teknologi Benih, Rajawali, Jakarta.
Trijoko, Ignatius,P., 2012, Perancangan Standar Prosedur Operasi Sistem
Manajemen Alergen Dalam Industri perisa di PT. Givaudan Indonesia,
Skripsi, Institut Teknologi Bogor.
Wijayanti, Dwi, 2017, Studi Evaluasi Mutu Yoghurt Nabati Sari Kacang Hijau
(Vigna Radiata) dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa dan Susu Skim,
Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Winarsih, 2007, Mengenal dan Membudidayakan Buah Naga, Semarang, Aneka
Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Winarti, S, 2010, Makanan Fungsional, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Yuliasanjaya, Bernanda, 2010, Pembutan Yoghurt Susu Kecambah Kacang Hijau,
Skripsi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jawa Timur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 1: silabus
PERANGKAT PEMBELAJARAN
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 6 JP
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber belajar
1.1.Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas
ciptaan Tuhan prinsip-
prinsip Bioteknologi
2.1.Berperilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin
tahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun,
hati-hati, tanggung
jawab, terbuka, kritis,
kreatif, inovatif dan
peduli lingkungan)
dalam melakukan
percobaan dan
berdiskusi
3.10.Memahami tentang
prinsip-prinsip
bioteknologi yang
menerapkan bioproses
dalam menghasilkan
produk baru untuk
meningkatkan
kesejahteraan manusia
dalam berbagai aspek
kehidupan
Pengertian
Bioteknologi
Pengertian
Bioteknologi
Konvensional dan
Modern
Produk
Bioteknologi
Konvensional dan
Modern
Peranan
Bioteknologi dalam
berbagai bidang
(bidang pangan,
bidang kedokteran,
bidang pertanian,
bidang peternakan
dan bidang
pertambangan)
Pembuatan produk
Bioteknologi secara
konvensional
Mengamati
Mengkaji referensi tentang
produk bioteknologi
Menanya
Apa yang dimaksud
dengan bioteknologi?
Bagaimana menghasilkan
produk bioteknologi?
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi)
Mengkaji referensi
tentang arti, prinsip dasar
dan jenis-jenis
Bioteknologi
Mengindentifikasi dan
mengklarifikasikan
produk bioteknologi
berdasarkan jenis
Melakukan percobaan
pembuatan produk
bioteknologi
konvensional (yoghurt
kecambah kacang hijau
Observasi
Sikap saat
proses
pembelajaran
Sikap saat
proses
presentasi
Sikap dan
keterampilan
saat praktikum
Laporan
Laporan
tertulis
Tes tertulis
Pretest dan
posttest
6 JP Buku biologi
SMA kelas XII
semester 2
Referensi dari
berbagai sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4.10.Merencanakan dan
melakukan percobaan
dalam penerapan
prinsip-prinsip
bioteknologi
konvensional untuk
menghasilkan produk
dan mengevaluasi
produk yang dihasilkan
serta prosedur yang
dilaksanakan
dengan penambahan sari
buah naga)
Mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber
tentang proses dan
produk bioteknologi
modern di berbagai
bidang kehidupan
Mengkomunikasikan
Membuat kesimpulan
mengenai konsep dasar
bioteknologi
Memaparkan hasil
diskusi tentang penerapan
ilmu biologi pada bidang
teknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 2: RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator
1 1.2. Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan
Tuhan prinsip-prinsip
Bioteknologi
1.2.1. Menunjukkan rasa syukur
kepada Tuhan atas kemampuan
berpikir ilmiah mengenai
bioteknologi
2 2.1 Berperilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu,
objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun, hati-hati, tanggung
jawab, terbuka, kritis,
kreatif, inovatif dan peduli
lingkungan) dalam
melakukan percobaan dan
berdiskusi
2.1.1 Menunjukkan perilaku teliti saat
melakukan eksperimen
2.1.2 Menunjukkan sikap jujur dalam
menyajikan data hasil
eksperimen
2.1.3 Menunjukkan perilaku
kerjasama saat melakukan
diskusi kelompok
3 3.10Memahami tentang prinsip-
prinsip bioteknologi yang
menerapkan bioproses
dalam menghasilkan
produk baru untuk
meningkatkan
kesejahteraan manusia
dalam berbagai aspek
kehidupan
3.10.1 Menjelaskan pengertian
Bioteknologi modern maupun
konvensional
3.10.2 Menjelaskan perbedaan
bioteknologi konvensional dan
modern
3.10.3 Menjelaskan peran Bioteknologi
dari berbagai bidang (bidang
pangan, bidang kedokteran,
bidang pertanian, bidang
peternakan dan bidang
pertambangan)
4 4.10Merencanakan dan
melakukan percobaan
dalam penerapan prinsip-
prinsip bioteknologi
konvensional untuk
menghasilkan produk dan
mengevaluasi produk yang
dihasilkan serta prosedur
yang dilaksanakan
4.10.1 Mempresentasikan hasil diskusi
mengenai peranan bioteknologi
dalam berbagai bidang
4.10.2 Menyusun rancangan sebagai
langkah kerja dalam pembuatan
produk bioteknologi
konvensional berupa yoghurt
4.10.3 Melakukan eksperimen
mengenai penerapan
bioteknologi konvensional
berupa yoghurt
4.10.4 Menyajikan data hasil
eksperimen dalam bentuk
laporan tertulis tentang
pembuatan yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa dapat menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas kemampuan
berpikir ilmiah mengenai bioteknologi melalui hasil kegiatan eksperimen
2.1.1.1 Siswa dapat menunjukkan perilaku teliti melalui kegiatan eksperimen
2.1.2.1 Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menyajikan data hasil
eksperimen melalui kegiatan diskusi
2.1.3.1 Siswa dapat menunjukkan perilaku kerjasama saat melakukan diskusi
kelompok
3.10.1.1 siswa dapat menjelaskan pengertian Bioteknologi modern maupun
konvensional dengan baik melalui studi literatur
3.10.2.1Siswa dapat menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan
modern dengan baik melalui gambar
3.10.3.1Siswa dapat menjelaskan peran Bioteknologi dari berbagai bidang (bidang
pangan, bidang kedokteran, bidang pertanian, bidang peternakan dan
bidang pertambangan) dengan baik melalui kegiatan diskusi
4.10.1.1Siswa dapat melakukan rancangan sebagai langkah kerja dalam
pembuatan produk bioteknologi konvensional berupa yoghurt dengan baik
melalui kegiatan diskusi
4.10.2.1Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan
bioteknologi dengan baik melalui kegiatan diskusi
4.10.2.2Siswa dapat melakukan eksperimen mengenai penerapan bioteknologi
konvensional berupa yoghurt melalui kegiatan eksperimen
4.10.3.1 Siswa dapat menyajikan data hasil eksperimen dalam bentuk laporan
tertulis tentang pembuatan yoghurt dengan baik melalui kegiatan
eksperimen
D. Materi Pembelajaran
Konseptual :
a. Ilmu-ilmu yang digunakan dalam bioteknologi
b. Pengertian dan prinsip dasar bioteknologi
c. Jenis-jenis dan perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Faktual :
a. Peran mikroorganisme dalam bioteknologi
b. Penerapan bioteknologi dalam berbagai bidang
Prosedural :
Melakukan percobaan penerapan prinsip-prinsip bioteknologi
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pembelajaran kontekstual dan saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Eksperimen, presentasi, diskusi dan tanya jawab, game
puzzle, dan ceramah
F. Sumber Belajar
Faidah Rachmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati, 2009, Biologi untuk
SMA/MA Kelas XII Program IPA, Pusat Perbukuan, Jakarta
Internet
G. Media Pembelajaran
1. Media
LKS, laptop, LCD, papan, penghapus, gambar, dan spidol
2. Alat dan Bahan
Panci, termometer, gelas ukur, baskom, saringan biasa, kain saring,
kompor, indikator pH universal, sendok, pisau, susu skim, taoge berumur
3-4 hari, buah Naga merah, gula pasir, cuka dapur dan starter yoghurt
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 menit)
Kompetensi Dasar
3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan
bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan
Indikator
3.10.1 Menjelaskan pengertian Bioteknologi modern maupun konvensional
3.10.2 Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan modern
Materi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
1. Pengertian bioteknologi
2. Prinsip dasar bioteknologi
Metode pembelajaran
1. Diskusi
2. Game puzzle
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
belajar siswa
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
1. Guru mengecek kesiapan fisik
kelas sebelum belajar (
kebersihan kelas, kerapian
berpakaian, dll) mengucapkan
salam dan meminta ketua kelas
untuk memimpin doa sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
2. Mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan
(menanyakan kabar, dll)
3. Mengecek kehadiran peserta
didik
4. Guru menampilkan gambar
produk bioteknologi berupa
tempe, kecap, keju, yoghurt. Lalu
guru bertanya :
- Bagaimana produk tersebut
dapat dihasilkan?
- Bagaimana prinsip dasar dari
bioteknologi?
5. Guru memberi motivasi peserta
didik dengan memberikan
penjelasan sedikit tentang
produk-produk yang ditampilkan
6. Guru menyampaikan materi dan
tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
7. Guru meminta siswa untuk
membentuk kelompok
beranggotakan 4 orang
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
Inti
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
8. Siswa mengamati gambar pada
LKS yang telah diberikan oleh
guru
9. Siswa secara berkelompok
menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut
10. Siswa mulai menyusun media
puzzle dengan panduan LKS yang
telah diberikan dan mencari
pustaka lain untuk menyelesaikan
LKS
11. Siswa mencocokkan jawaban
yang didapat dari berbagai
sumber dengan berdiskusi dalam
kelompok masing-masing
12. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas
13. Kelompok lain dapat menanggapi
hasil diskusi dari kelompok yang
maju
60 menit
Penutup
Apresiasi
Klarifikasi
Merangkum
Refleksi
evaluasi
14. Guru mengajak siswa
memberikan tepuk tangan kepada
kelompok yang telah
menyampaikan diskusinya
15. Guru mengklarifikasi jika
terdapat jawaban siswa yang
keliru agar tidak terdapat konsep
yang salah saat diterima siswa
16. Guru mengajak siswa merangkum
hal-hal yang telah dipelajari
17. Guru melakukan refleksi
sekaligus memberi evaluasi
terhadap pembelajaran
18. Guru meminta siswa untuk
mempelajari tentang peran
bioteknologi dan akan di pelajari
pada pertemuan minggu depan
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Pertemuan II (2 x 45 menit)
Kompetensi Dasar
3.10Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan
bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan
Indikator
3.10.3 Menjelaskan peran Bioteknologi dari berbagai bidang (bidang
pangan, bidang kedokteran, bidang pertanian, bidang peternakan dan
bidang pertambangan)
3.10.4 Mengidentifikasi produk-produk bioteknologi yang beredar di
pasaran
Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis bioteknologi
2. Peranan Bioteknologi
Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Tanya jawab
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
belajar siswa
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
1. Guru mengecek kesiapan fisik
kelas sebelum belajar ( kebersihan
kelas, kerapian berpakaian, dll)
mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin doa
sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai.
2. Mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan (menanyakan
kabar, dll)
3. Mengecek kehadiran peserta
didik
4. Guru mengajukan pertanyaan :
- Coba sebutkan produk
bioteknologi konvensional dan
modern yang kalian ketahui?
5. Guru memberi motivasi peserta
didik dengan memberikan
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
penjelasan sedikit tentang
bioteknologi konvensional
maupun modern
6. Guru menyampaikan materi dan
tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
7. Guru meminta siswa untuk
membentuk kelompok
beranggotakan 4 orang
Inti
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
8. Guru membagikan LKS tentang
aplikasi bioteknologi diberbagai
bidang
9. Guru menjelaskan tentang LKS
yang dibagikan kepada masing-
masing kelompok
10. Siswa mencermati gambar
dampak bioteknologi bagi
kehidupan
11. Guru bertanya kepada siswa :
“Berdasarkan gambar yang telah
ditampilkan, apa yang dapat
kalian cermati berdasarkan
dengan materi yang dipelajari?”
12. Setiap kelompok menganalisis
jawaban yang didapat dari
berbagai sumber
13. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
14. Kelompok lain dapat menanggapi
hasil diskusi dari kelompok yang
maju
60 menit
Penutup
Apresiasi
Klarifikasi
Merangkum
Refleksi
evaluasi
15. Guru mengajak siswa
memberikan tepuk tangan kepada
kelompok yang telah
menyampaikan diskusinya
16. Guru mengklarifikasi jika
terdapat jawaban siswa yang
keliru agar tidak terdapat konsep
yang salah saat diterima siswa
17. Guru mengajak siswa merangkum
hal-hal yang telah dipelajari
18. Guru melakukan refleksi
sekaligus memberi evaluasi
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
Tindak Lanjut
terhadap pembelajaran
19. Guru memberikan tugas secara
berkelompok untuk membawa
bahan-bahan pembuatan yoghurt
kecambah dengan penambahan
sari buah naga dan akan
dilakukan praktikum pada
pertemuan selanjutnya
Pertemuan III (2 x 45 menit)
Kompetensi Dasar
4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-
prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan
mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan
Indikator
4.10.1 Melakukan rancangan sebagai langkah kerja dalam pembuatan produk
bioteknologi konvensional berupa yoghurt
4.10.2 Melakukan eksperimen mengenai penerapan bioteknologi
konvensional berupa yoghurt
4.10.3 Mempresentasikan hasil disukusi mengenai peranan bioteknologi
dalam berbagai bidan
4.10.4 Menyajikan data hasil eksperimen dalam bentuk laporan tertulis
tentang pembuatan yoghurt
Materi Pembelajaran
Praktikum pembuatan yoghurt dengan bahan dasar dari kecambah
Metode pembelajaran
Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
belajar siswa
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan memotivasi
siswa
1. Guru mengecek kesiapan fisik
kelas sebelum belajar (
kebersihan kelas, kerapian
berpakaian, dll) mengucapkan
salam dan meminta ketua kelas
untuk memimpin doa sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
2. Mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan
(menanyakan kabar, dll)
3. Mengecek kehadiran peserta
didik
4. Guru mengajukan pertanyaan :
“Bagaimana dengan tugas yang
ibu berikan? Apakah ada
kelompok yang tidak membawa?
5. Guru memberi motivasi peserta
didik agar semangat dalam
mengikuti praktikum
6. Guru mengarahkan siswa
berkumpul dengan kelompok
masing-masing dan melaksanakan
pretest
10 menit
Inti
Praktikum
7. Guru membagikan LKS panduan
praktikum tentang “Pembuatan
yoghurt bahan dasar kecambah
dengan penambahan sari buah
naga”
8. Guru menjelaskan prosedur kerja
pada siswa
9. Masing-masing kelompok mulai
melakukan praktek pembuatan
yoghurt
70 menit
Penutup
Apresiasi
Klarifikasi
Merangkum
10. Sebagai bentuk apresiasi terhadap
setiap kelompok yang telah
bekerja dengan baik dan teliti
guru mengajak siswa saling
bertepuk tangan
11. Guru mengarahkan dan
mengondisikan siswa untuk
melaksanakan postest
12. Siswa merefleksikan dan
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
Refleksi dan
evaluasi
Tindak lanjut
mengevaluasi kegiatan
pembelajaran hari ini
13. Guru memberi tugas pada
masing-masing kelompok untuk
mengamati hasil praktikumnya
setelah 24 jam, kemudian
membuat laporan tetrulis
I. Penilaian
Kompetensi dan Teknik Penilaian
a. Kognitif : pretest dan postest
b. Afektif : lembar observasi
c. Psikomotorik : kinerja dan laporan
Bentuk Instrumen
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Rubrik penilaian
c. Pedoman skoring
Yogyakarta, Mei 2018
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 3 : lembar kerja siswa
LEMBAR KERJA SISWA 1 (LKS)
Judul Kegiatan : Game puzzle
Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian Bioteknologi modern maupun konvensional
2. Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan modern
Alat dan Bahan
1. Media puzzle
2. LKS
Prosedur :
1. Masing-masing kelompok mendapatkan media puzzle (gambar produk
bioteknologi konvensional dan modern)
2. Setelah siswa mendapatkan LKS dan media pembelajaran, siswa mulai
menyusun gambar dan memberikan keterangan gambar
3. Siswa menjawab pertanyaan dalam LKS yang telah dibagikan dan
berdiskusi dalam kelompok tentang jenis bioteknologi (konvensional dan
modern) dan produk yang dihasilkan
4. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
Nama Kelompok :
1 .............................
2...............................
3...............................
4...............................
5..............................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Jelaskan prinsip dasar atau proses yang terjadi untuk menghasilkan produk
tersebut dan berilah penjelasan mengenai langkah-langkah dalam pembuatannya!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Jelaskan prinsip dasar atau proses yang terjadi pada kultur jaringan tersebut dan
berilah penjelasan mengenai langkah-langkah dalam pembuatannya!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LEMBAR KERJA SISWA 2 (LKS)
Aplikasi Bioteknologi di Berbagai Bidang Serta Dampak Bioteknologi
A. Tujuan
1. Menjelaskan peran Bioteknologi dari berbagai bidang
B. Alat dan Bahan
1. Buku
2. Alat tulis
Cermati dan pahami artikel berikut ini!
Suatu terobosan baru telah dilakukan di Colorado, AS. Pasangan Jack dan
Lisa melakukan program bayi tabung bukan semata-mata untuk mendapatkan
turunan, tetapi karena perlu donor bagi putrinya Molly yang berusia 6 tahun dan
menderita penyakit Fanconi anemia. Fanconi anemia merupakan suatu penyakit
yang disebabkan oleh tidak berfungsinya sumsum tulang sebagai penghasil darah.
Apabila dibiarkan akan menyebabkan penyakit leukemia. Satu-satunya
pengobatan dengan melakukan pencangkokan sumsum tulang dari saudara
kandung. Akan tetapi, masalahnya Molly merupakan anak tunggal. Teknologi
bayi tabung diterapkan untuk mendapatkan anak yang bebas dari penyakit
Fanconi anemia. Melalui teknik “pra implantasi diagnosis genetika”
(Preimplantation Genetic Diagnose) dapat dideteksi embrio-embrio yang
membawa gen fanconi. Embrio ini kemudian ditransfer ke rahim Lisa dan 14
embrio lainnya dimusnahkan. Bayi tabung ini lahir 29 Agustus 2000, dan
beberapa jam setelah lahir, diambil sampel darah dari umbilical cord (pembuluh
darah yang menghubungkan bayi dengan plasenta) untuk ditransfer ke darah
Molly. Sel-sel dalam darah tersebut diharapkan akan merangsang sumsum tulang
Molly untuk meproduksi darah.
C. Pertanyaan Diskusi
a. Tergolong ke dalam bioteknologi jenis apakah kasus di atas ?
b. Bagaimana menurutmu mengenai sikap Jack dan Lisa melakukan
program bayi tabung?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c. Penggunaan bioteknologi dalam bidang kesehatan seperti bayi tabung
dan kloning banyak mengalami pertentangan, karena dianggap
bertentangan dengan etika, agama, dan moral. Menurut pandangan
anda, apakah bayi tabung dan kloning bertentangan dengan etika,
agama, dan moral? Jelaskan pendapat anda!
d. Buatlah kesimpulan dari kasus di atas!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lembar Kerja Siswa 3
Judul : Pembuatan Yoghurt Kecambah Hijau dengan Penambahan Sari
Buah Naga Merah
A. Tujuan
1. Membuat produk bioteknologi konvensional berupa yoghurt
2. Mengetahui peran bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus dalam pembuatan yoghurt
B. Alat dan Bahan
Panci, termometer, gelas ukur, baskom, saringan biasa, kain saring,
kompor, indikator pH universal, sendok, pisau, susu skim, taoge berumur
3-4 hari, buah Naga merah, gula pasir, cuka dapur dan starter yoghurt
C. Cara Kerja
1. Pembuatan sari buah naga
Langkah kerja pembuatan ekstrak kulit buah naga sebagai berikut :
a. Buah naga merah dikupas hingga tersisa daging buah.
b. Daging buah naga ditimbang sebanyak 100 g ditambahkan air 10
ml kemudian dihaluskan menggunakan blender ± 5 menit.
c. Buah naga yang telah dihaluskan, kemudian disaring menggunakan
saringan kelapa dan selanjutnya disaring kembali menggunakan
kain saring (masing-masing penyaringan dilakukan satu kali)
d. Sari buah naga diukur volumenya sesuai perlakuan 10%, 15% dan
20%
2. Pembuatan susu kecambah kacang hijau
Langkah kerja pembuatan susu kecambah hijau yaitu sebagai berikut :
a. Kecambah kacang hijau (berumur 4 hari) disortir kecambah yang
digunakan berukuran ± 3 cm yang berwarna putih.
b. Kecambah kacang hijau dicuci dengan air bersih dan direndam air
panas (80º) selama 15 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
c. Kecambah kacang hijau dihancurkan dengan menggunakan blender
dengan perbandingan air 1 : 1
d. Kecambah kacang hijau disaring dengan menggunakan saringan
(saringan biasa 1 kali dan kain saring 1 kali penyaringan).
3. Pembuatan yoghurt
Langkah kerja pembuatan yoghurt susu kecambah kacang hijau dengan
penambahan sari kulit buah naga sebagai berikut:
a. Susu kecambah kacang hijau yang telah diperoleh, dipasteurisasi
dengan suhu 90ºC selama 15 menit sambil terus diaduk,
ditambahkan susu skim sebanyak 4% dari volume susu.
b. Diangkat dan didinginkan hingga suhu 40ºC
c. Susu kecambah kacang hijau yang telah didinginkan dimasukkan
kedalam wadah fermentasi sebanyak 100ml pada setiap toples
e. Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 g dan diaduk sampai
merata.
f. Sari buah naga ditambahkan sebanyak 10%, 15%, dan 20%
g. Setelah dilakukan penambahan sari buah naga untuk setiap
perlakuan (kecuali kontrol) ke dalam toples plastik, toples di tutup
h. Yoghurt susu kecambah kacang hijau difermentasi pada suhu ruang
selama 24 jam.
i. Uji Organoleptik (rasa, aroma, tekstur, dan warna)
4. Uji Organoleptik
a. Uji warna
3) Sampel yoghurt diambil secukupnya, kemudian diletakkan di
atas gelas plastik yang bersih dan kering
4) Sampel yoghurt dilihat beberapa saat, kemudian diberi skor
terhadap warna dari masing-masing perlakuan
b. Uji Aroma
3) Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok teh dan diletakkan
di atas gelas arloji yang bersih dan kering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4) Sampel yoghurt dihirup aromanya pada jarak ½ cm dari hidung
untuk mengetahui baunya
c. Uji Rasa
3) Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok teh dan dirasakan
dengan lidah
d. Uji Tekstur
Sampel diambil sebanyak 1 sendok teh dan dirasakan dengan
mulut oleh panelis
5. Hasil
ANGKET UJI ORGANOLEPTIK
Berilah tanda centang (√) pada kolom di bawah ini sesuai dengan hasil
organoleptik :
No Pernyataan Kode
Skala
K A B C
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
Rasa
Yoghurt 1
2
3
2. Aroma
Kecambah
1
2
3
3 Warna
1
2
3
4 Tekstur
1
2
3
Tabel 3 Skala Organoleptik
Skala/ Uji
Analisis 5 4 3 2 1
Rasa
Yoghurt
Sangat
Asam
Asam Agak asam Tidak asam Sangat
tidak asam
Aroma Aroma Aroma Agak Tidak Sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kecambah
Kacang
hijau
kecambah
sangat kuat
kecambah
kuat
beraroma
kecambah
beraroma
kecambah
tidak
beraroma
kecambah
Warna Sangat
menarik
Menarik Cukup
menarik
Tidak
menarik
Sangat
tidak
menarik
Tekstur
yoghurt
Sangat
kental
Kental Agak
kental
Tidak
kental
Sangat
tidak kental
Kesimpulan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
D. Pertanyaan
1. Sebutkan mikroba yang berperan dalam pembuatan yoghurt?
2. Mengapa perlu dilakukan pasteriusasi dalam proses pembuatan
yoghurt?
3. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi fermentasi yoghurt!
E. Format Laporan
a. Acara praktikum
b. Tujuan praktikum
c. Dasar teori
d. Alat dan bahan
e. Cara kerja
f. Hasil pengamatan
g. Pembahasan
h. Kesimpulan
i. Daftar pustaka
j. Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 4 : Instrumen dan Pedoman Penilaian
INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN
Instrumen Penilaian Kognitif
a. Kisi-kisi soal Pretest
Indikator Soal Jumlah
soal
4.10.1 Melakukan
rancangan sebagai
langkah kerja
dalam pembuatan
produk
bioteknologi
konvensional
berupa yoghurt
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 1
2 1
4.10.2 Melakukan
eksperimen
mengenai
penerapan
bioteknologi
konvensional
berupa yoghurt
3 1
Total soal 2 1 3
b. Soal pretest
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi ? (15)
2. Sebutkan contoh produk bioteknologi konvensional! (15)
3. Jelaskan perbedaan antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern! (20)
Perhitungan Nilai :
Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
50 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
c. Kisi- kisi posttest
Indikator Soal Jumlah
soal
4.10.1 Melakukan
rancangan
sebagai langkah
kerja dalam
pembuatan
produk
bioteknologi
konvensional
berupa yoghurt
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 1
4.10.2 Melakukan
eksperimen
mengenai
penerapan
bioteknologi
konvensional
berupa yoghurt
2 1
Total soal 1 1 2
d. Soal Postest
1. Sebutkan mikroorganisme beserta produknya yang berperan dalam
bioteknologi konvensional? (30)
2. Apakah yang dimaksud dengan pasteriusasi? (20)
Perhitungan Nilai :
Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
50 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pedoman Penilaian Kognitif
A. Pretest
No. Kunci Jawaban
Skor
Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0
1 Bioteknologi adalah
suatu terapan biologi
yang melibakan disipilin
ilmu mikrobiologi,
biokimis, genetika dan
biologi molekuler yang
dikembangankan untuk
meningkatkan nilai
bahan mentah dengan
memanfaatkan
kemampuan
mikroorganisme atau
bagian-bagiannya
misalnya bakteri atau
kapang.
Siswa
menjawab
pertanyaan
dengan
benar
disertai
dengan
penjelasan
yang
lengkap
Siswa
menjawab
pertanyaan
dengan
benar
namun
penjelasan
yang kurang
lengkap
Siswa
menjawab
pertanyaan
kurang benar
dan kurang
lengkap
Siswa tidak
menjawab
pertanyaan
atau jawaban
salah
2 Contoh bioteknologi
konvensional : bir, wine,
kecap,tempe, tahu
yoghurt,keju
Siswa
menjawab
pertanyaan
dengan
benar dan
tepat
Siswa hanya
menjawab 2
contoh
produk
bioteknologi
Siswa hanya
menjawab 1
contoh pada
masing jenis
bioteknologi
Siswa tidak
menjawab
pertanyaan
atau jawaban
salah
Poin 20 Poin 10 Poin 5 Poin 0
3 Bioteknologi
konvensional adalah
teknologi yang
memanfaatkan agen
hayati atau bagian-
bagiannya untuk
menghasilkan barang
dan jasa dalam skala
industri untuk
memenuhi kebutuhan
manusia.
Bioteknologi modern
adalah pemanfaatan
agen hayati atau bagian-
bagian yang sudah
Siswa
menjawab
pertanyaan
dengan
benar dan
tepat
Siswa
menjelaskan
perbedaan
antara
keduanya
namun
kurang
lengkap
Siswa hanya
menjelaskan
bioteknologi
modern atau
konvensional
saja
Siswa tidak
menjawab
pertanyaan
atau jawaban
salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
direkayasa secara in
vitro untuk
menghasilkan barang
dan jasa pada skala
industri
B. Postest
Kunci
Jawaban
Skor
Poin 30 Poin 20 Poin 10 Poin 0
Yoghurt :
Lactobacillus
bulgaricus dan
Streptococcus
termophillus
Tape :
Saccaromyces
cerevisiae
Nata :
Acetobacter
xylinum
Kecap :
Aspergillus
wentii
Wine :
Saccaromyces
cereviasiae
Siswa
menjawab
minimal 3
produk dan
penulisan
mikroorganisme
benar
Siswa
menjawab
hanya 2 produk
dan penulisan
mikroorganisme
benar
Siswa
menjawab 1
produk dan
penulisan
mikrooganisme
benar
Siswa
tidak
menuliskan
jawaban
atau
jawaban
salah
Pasteriusasi
merupakan
proses
pemanasan
makanan
dengan tujuan
membunuh
organisme
yang
merugikan,
yang sering
digunakan
adalah suhu
dibawah titik
air didih (80-
100ºC)
Siswa
menjawab
pertanyaan
dengan benar
dan tepat
Siswa
menjawab
pertanyaan
dengan benar
namun
penjelasan yang
kurang lengkap
Siswa hanya
menjawab
proses
pemanasan
dengan
membunuh
organisme yag
merugikan
Siswa
tidak
menuliskan
jawaban
atau
jawaban
salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Instrumen Penilaian Kinerja
Kelas : XII
Kelompok : .........
No. Aspek Kegiatan Penilaian Skor
1 2 3 4
1 Persiapan a. Alat dan bahan
2 Pelaksanaan a. Proses pembuatan yoghurt
b. Pengambilan data
3 Kegiatan Akhir a. Mengembalikan / membereskan alat dan
bahan
b. Pengumpulan laporan
Skor total
Nilai
Pedoman Penilaian :
Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
20 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pedoman Penilaian Kinerja
Aspek Skor
1 2 3 4
1. Persiapan
a. Alat dan
bahan
Tidak
mempersia
pkan alat
dengan
lengkap
dan tidak
mengetahui
kegunaan
alat dan
bahan
Mempersiapka
n alat yang
kurang
lengkap,
namun belum
memahami
kegunaan alat-
alat tertentu
Sudah
mempersiap
kan alat
dengan
lengkap dan
tepat,
namun ada
beberapa
alat yang
tidak
dipahami
kegunaanny
a
Sudah
mempersia
pkan alat
yang
digunakan
dengan
lengkap
dan tepat
serta
mengetahui
semua
fungsi dari
seua alat
2. Pelaksanaan
a. Proses
pembuatan
yoghurt
b. Pengambilan
data
Pembuatan
yoghurt
tidak sesuai
dengan
prosedur
kerja yang
telah
ditetapkan
Pembuatan
yoghurt tidak
sesuai dengan
urutan langkah
kerja
Pembuatan
yoghurt
sudah
sesuai,
namun tidak
konsisten
dengan
starter
Pembuatan
yoghurt
sudah
sesuai
dengan
semua
prosedur
kerja yang
telah
diberikan
3. Kegiatan Akhir
a. Membersihk
an alat
Tidak
membersih
kan alat
yang telah
digunakan
Alat
dibersihkan,
namun tidak
dirapikan
Alat
dibersihkan
dan
dirapikan,na
mun hanya
sebagian
Semua alat
dirapikan
dan
dibersihkan
b. Pengumpula
n laporan
Siswa tidak
mengumpul
kan laporan
Mengumpulka
n laporan tetapi
tidak sesuai
dengan batas
waktu yang
ditentukan/terla
mbat
Mengumpul
kan laporan,
namun
kurang
lengkap
Mengumpu
lkan
laporan
tepat waktu
dan
lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Instrumen Penilaian Afektif
Kelas : XII
Materi : Bioteknologi
N
o
Na
ma
Indikator Jumla
h
aspek
yang
terpen
uhi
Teliti Jujur Disiplin Tanggung
jawab
1 Aspek :
a. Mengik
uti
praktik
um
sesuai
langkah
kerja
b. Mengan
alisis
data
sebelu
m
dikump
ulkan
Aspek :
a. Tidak
menyontek
dalam
mengerjak
an pretest
maupun
postest
b. Tidak
melakukan
plagiat
(mengambi
l/menyalin
hasil karya
orang lain
tanpa
menyebutk
an sumber)
dalam
mengerjak
an setiap
tugas
Aspek :
a. Mengum
pulkan
tugas
tepat
waktu
b. Menyeles
aikan
praktiku
m sesuai
waktu
yang
ditentuka
n
Aspek :
a. Mengerja
kan tugas
yang
diberikan
dengan
sebaik-
baiknya
b. Members
ihkan
dan
mengem
balikan
alat-alat
yang
digunaka
n
2.
.
d
st
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Pedoman Penilaian Afektif
Indikator Jumlah aspek yang
terpenuhi Kriteria Skor
Teliti
Semua aspek terpenuhi Baik 3
1 dari 2 aspek terpenuhi Cukup 2
Tidak ada aspek yang
terpenuhi
Kurang 1
Jujur
Semua aspek terpenuhi Baik 3
1 dari 2 aspek terpenuhi Cukup 2
Tidak ada aspek yang
terpenuhi
Kurang 1
Disipilin
Semua aspek terpenuhi Baik 3
1 dari 2 aspek terpenuhi Cukup 2
Tidak ada aspek yang
terpenuhi
Kurang 1
Tanggung jawab
Semua aspek terpenuhi Baik 3
1 dari 2 aspek terpenuhi Cukup 2
Tidak ada aspek yang
terpenuhi
Kurang 1
Perhitungan Nilai :
Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
12 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Instrumen Penilaian Presentasi
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/2
Kompetensi : KD 3.10 dan 4.10
No. Indikator Deskripsi Skor
1 Penguasaan materi
yang dipresentasikan
4 Menunjukkan penguasan materi
presentasi dengan sangat baik
3 Menunjukkan penguasaan materi
presentasi dengan cukup baik
2 Menunjukkan penguasaan materi
presentasi dengan kurang baik
1 Menunjukkan penguasaan materi
presentasi dengan sangat kurang
baik
2 Sistematika
presentasi
4 Materi presentasi disajikan secara
runtut dan sistematis
3 Materi presentasi disajikan secara
runtut tetapi kurang sistematis
2 Materi presentasi disajikan kurang
runtut dan tidak sistematis
1 Materi presentasi disajikan secara
tidak runtut dan tidak sistematis
3 Penggunaan bahasa 4 Bahasa yang digunakan sangat
mudah dipahami
3 Bahasa yang digunakan cukup
mudah dipahami
2 Bahasa yang digunakan agak sulit
dipahami
1 Bahasa yang digunakan sangat
sulit dipahami
4 Ketepatan intonasi
dan kejelasan
artikulasi
4 Penyampaian materi yang disajikan
dengan intonasi yang tepat dan
artikulasi/lafal yang jelas
3 Penyampaian materi yang
disajikan dengan intonasi yang
agak tepat dan artikulasi/lafal yang
agak jelas
2 Penyampaian materi yang disajikan
dengan intonasi yang kurang tepat
dan artikulasi/lafal yang kurang
Nama / Kelompok : ................................
Kelas : ................................
Tanggal Penilaian : ................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Pedoman Penilaian
Nilai = ....................................... x 100
jelas
1 Penyampaian materi yang disajikan
dengan intonasi yang tidak tepat
dan artikulasi/lafal yang tidak jelas
5 Kemampuan
memanfaatkan media
presentasi
4 Media yang dimanfaatkan sangat
jelas,menarik, dan menunjang
seluruh sajian
3 Media yang dimanfaatkan jelas
tetapi kurang menarik
2 Media yang dimanfaatkan kurang
jelas dan tidak menarik
1 Media yang dimanfaatkan tidak
jelas dan tidak menarik
6 Kemampuan
mempertahankan dan
menanggapi
pertanyaan atau
sanggahan
4 Mampu mempertahankan dan
menanggappi
pertanyaan/sanggahan dengan arif
dan bijaksana
3 Mampu mempertahankan dan
menanggappi
pertanyaan/sanggahan dengan
cukup baik
2 Kurang mampu mempertahankan
dan menanggappi
pertanyaan/sanggahan dengan baik
1 Sangat kurang mampu
mempertahankan dan
menanggappi
pertanyaan/sanggahan
Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PENILAIAN LAPORAN TERTULIS
A. Acara Praktikum (5)
1. Judul
2. Hari / tanggal
3. Tempat
B. Tujuan praktikum (5)
C. Dasar teori (15)
D. Alat dan bahan (5)
E. Cara kerja (5)
F. Hasil pengamatan (20)
G. Pembahasan (25)
H. Kesimpulan (10)
I. Daftar pustaka (5)
J. Lampiran (5)
Perhitungan Nilai :
Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑙 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Pedoman Penilaian Laporan Praktikum
Aspek Skor Kriteria Penilaian
Acara Praktikum
1 Tidak menuliskan acara praktikum
2 Hanya menuliskan judul
3 Hanya menuliskan judul dan tempat
4 Hanya menuliskan judul, waktu dan tempat
5 Menuliskan acara praktikum dengan
lengkap
Tujuan Praktikum
1 Tidak menuliskan tujuan
2 Tujuan praktikum tidak sesuai dengan
percobaan yang dilakukan
3 Menuliskan 1 tujuan praktikum
4 Menuliskan 2 tujuan praktikum
5 Menuliskan tujuan yang tepat, sesuai dan
lengkap
Dasar Teori
3 Dasar teori tidak sesuai dengan topik
praktikum
6 Dasar teori sesuai dengan praktikum,
namun kurang lengkap
9 Dasar teori sesuai dengan praktikum,
namun tidak mencantumkan referensi
12 Dasar teori sesuai dan lengkap, namun
hanya dari 2 referensi buku
15 Dasar teori sesuai dengan praktikum,
lengkap, sistematis, dan disertai sumber
Cara Kerja
3 Cara kerja tidak lengkap
5 Cara kerja sesuai dan lengkap dengan
pelaksanaan praktikum
Alat dan bahan 3 Hanya menuliskan alat atau bahan saja
5 Menuliskan alat dan bahan dengan lengkap
Hasil Pengamatan
5 Parameter uji organoleptik yang diuji tidak
lengkap
10
Parameter uji organoleptik yang diuji
lengkap, namun penulisan data kurang
lengkap dan tidak jelas
15 Data yang dituliskan lengkap tetapi tidak
sistematis dan tidak jelas
20 Data yang dituliskan lengkap, rapi, dan
sistematis
Pembahasan
0 Tidak menuliskan pembahasan
5 Isi pembahasan tidak sesuai dengan poin
pembahasan
10
Pembahasan hanya membaca data saja,
tidak ada pengantar dan teori dari sumber
yang disertakan
15
Isi pembahasan sudah sesuai poin
pembahasan, namun hanya membaca data
dan menuliskan teori sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Aspek Skor Kriteria Penilaian
20
Isi pembahasan sudah sesuai poin
pembahasan, sudah menuliskan teori dari
sumber serta mengaitkannya dengan data
yang diperoleh, namun masih sedikit
25
Pembahasan sesuai dengan poin
pembahasan, lengkap dan didukung dengan
teori yang kuat
Kesimpulan
3 Kesimpulan tidak menjawab tujuan
praktikum
5 Kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan
praktikum, namun kurang lengkap
7
Kesimpulan mengarah pada tujuan,lengkap
namun masih mencantumkan hal yang
seharusnya berada di pembahasan
10
Kesimpulan sesuai dengan tujuan
praktikum, lengkap, dan menggunakan
bahasa yang singkat
Daftar Pustaka
1 Tidak ada daftar pustaka / daftar pustaka
yang ditulis tidak ada di pembahasan
3
Teori dikutip dari sumber yang kurang
terpercaya (blog), ada di pembahasan
namun penulisan belum benar
5
Teori dikutip dari sumber terpercaya (buku,
jurnal, situs resmi, dsb), ada di pembahasan,
dan penulisan sudah benar
Lampiran
1 Tidak mencantumkan lampiran
3 Mencantumkan lampiran namun tidak
disertai dengan keterangan
5 Mencantumkan lampiran, lengkap, dan
disertai keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 5
Lembar Kuesioner
Inisial : ...............
A. Petunjuk Pengisian
Cara memberikan penilaian terhadap rasa, warna dan aroma adalah
sebagai berikut :
a. Uji warna
1) Sampel yoghurt diambil secukupnya, kemudian diletakkan di
atas gelas arloji yang bersih dan kering
2) Sampel yoghurt dilihat beberapa saat, kemudian diberi skor
terhadap warna dari masing-masing perlakuan
b. Uji Aroma
1) Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok teh dan diletakkan
di atas gelas arloji yang bersih dan kering
2) Sampel yoghurt dihirup aromanya pada jarak ½ cm dari hidung
untuk mengetahui baunya
c. Uji Rasa
1) Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok teh dan dirasakan
dengan lidah
2) Sampel dirasa 20 orang panelis
d. Uji Tekstur
Sampel diambil sebanyak 1 sendok teh dan dirasakan dengan
mulut oleh 20 orang panelis
Tabel 1.1 Perhatikan Tabel di bawah ini
Skala/ Uji
Analisis
5 4 3 2 1
Rasa
yoghurt
Sangat
asam
Asam Agak asam Tidak asam Sangat
tidak asam
Aroma
Kecambah
Kacang
hijau
Aroma
kecambah
sangat kuat
Aroma
kecambah
kuat
Agak
beraroma
kecambah
Tidak
beraroma
kecambah
Sangat
tidak
beraroma
kecambah
Warna Sangat
menarik
Menarik Cukup
menarik
Tidak
menarik
Sangat
tidak
menarik
Tekstur
yoghurt
Sangat
kental
Kental Agak
kental
tidak kental Sangat
tidak kental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
ANGKET UJI ORGANOLEPTIK
Berilah tanda centang (√) pada kolom di bawah ini sesuai dengan hasil organoleptik :
No Pernyataan Kode
Skala
K A B C
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
Rasa Yoghurt 1
2
3
2. Aroma
Kecambah
1
2
3
3 Warna
1
2
3
4 Tekstur
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 6 : Hasil Analisis Uji Statistik
Analisis Statistika Uji Normalitas, Homogenitas, Uji Anova, dan
Uji Kruskal-Wallis Data Uji Organoleptik
Tabel 6.1 Uji Normalitas Parameter Rasa Yoghurt
Tests of Normality
Konsentrasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Rasa Yoghurt
Kontrol ,158 20 ,200* ,956 20 ,463
10% ,185 20 ,071 ,931 20 ,159
15% ,094 20 ,200* ,976 20 ,864
20% ,181 20 ,084 ,897 20 ,036
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 6.2 Uji Homogenitas Parameter Rasa
Test of Homogeneity of Variances
Rasa Yoghurt
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,429 3 76 ,733
Tabel 6.3 Uji One Way ANova
ANOVA
Rasa Yoghurt
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,449 3 ,150 ,419 ,740
Within Groups 27,190 76 ,358 Total 27,639 79
Tabel 6.4 Uji Normalitas Parameter Warna
Tests of Normality
Konsentrasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Warna Yoghurt
Kontrol ,292 20 ,000 ,863 20 ,009
10% ,213 20 ,018 ,842 20 ,004
15% ,233 20 ,006 ,828 20 ,002
20% ,201 20 ,034 ,905 20 ,052
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 6.5 Uji Kruskal-Wallis Parameter Warna
Test Statisticsa,b
Warna Yoghurt
Chi-Square 52,364
df 3
Asymp. Sig. ,000
a. Kruskal Wallis Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
b. Grouping Variable:
Konsentrasi
Tabel 6.6 Uji Normalitas Parameter Aroma
Tests of Normality
Konsentrasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Aroma Yoghurt
Kontrol ,224 20 ,010 ,853 20 ,006
10% ,231 20 ,006 ,928 20 ,141
15% ,203 20 ,031 ,904 20 ,049
20% ,137 20 ,200* ,965 20 ,657
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 6.7 Uji Kruskal-Wallis Parameter Aroma
Test Statisticsa,b
Aroma Yoghurt
Chi-Square 9,962
df 3
Asymp. Sig. ,069
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Konsentrasi
Tabel 6.8 Uji Normalitas Parameter Tekstur
Tests of Normality
Konsentrasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tekstur Yoghurt
Kontrol ,259 20 ,001 ,822 20 ,002
10% ,290 20 ,000 ,708 20 ,000
15% ,334 20 ,000 ,618 20 ,000
20% ,241 20 ,003 ,708 20 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 6.9 Uji Kruskal-Wallis Parameter Tekstur
Test Statisticsa,b
Tekstur Yoghurt
Chi-Square 6,969
df 3
Asymp. Sig. ,073
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 7 : Hasil Uji organoleptik
No. PANELIS
PENGULA- CITARASA PERISA AROMA WARNA TEKSTUR
L/P NGAN K A B C K A B C K A B C K A B C
1. Antika Hizkia P
1 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5
2 2 3 3 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 5
3 2 3 2 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5
4 3 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5
5 3 2 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5
2. Petrus
Setiawan L
1 4 3 4 3 3 4 4 4 2 2 3 4 3 2 3 2
2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 2 2
3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2
4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 2 2 2 2
5 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2
3. Yosep Andri L
1 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 2 3 3
2 3 4 4 3 5 4 3 4 2 4 4 3 3 2 2 3
3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 2
4 4 4 3 3 4 4 2 3 1 4 4 4 2 2 2 3
5 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 3
4 Jeanette
Ohoira P
1 3 2 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 2 2 3
2 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 2 2 2 3
3 3 2 2 3 4 5 3 3 2 4 4 4 2 2 2 3
4 3 3 2 3 4 5 3 3 2 4 4 4 2 2 2 3
5 3 2 3 2 4 5 4 4 2 4 4 4 2 2 2 3
5. Reskyaningsih
P P
1 3 2 3 3 5 4 3 4 2 4 4 5 2 2 3 3
2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 5 2 2 3 3
3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 5 2 3 2 3
4 3 2 3 3 5 4 3 3 2 4 4 5 2 2 3 3
5 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 4 5 2 2 3 2
6.
Mawar
P
1 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 5 1 1 2 2
2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2
3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2
4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 1 2 2
5 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 2 2
7. Monica
Wulanda P
1 2 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 5 1 1 2 2
2 3 3 3 4 4 5 4 3 2 4 4 4 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
3 2 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 5 1 2 3 2
4 2 2 4 3 4 4 3 4 2 4 4 5 1 2 2 2
5 2 2 4 3 4 4 3 3 2 4 4 5 1 2 2 3
8. Febriani P
1 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 2 2 2 2
2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2
3 4 3 3 5 3 3 3 4 2 4 4 4 2 2 2 5
4 3 4 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2
5 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 2
9. Agata P
1 4 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 5 2 2 2 2
2 3 3 3 2 4 4 4 4 2 4 4 5 3 2 2 2
3 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 5 2 2 2 2
4 4 3 2 2 4 4 4 4 1 3 4 5 2 2 2 2
5 3 2 3 1 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4
10 Harina Shary P
1 2 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 2 2 2 3
2 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 2 3
3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2
4 2 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 2 3 3 2
5 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 2 2 2 2
11 Lubertus Tri L
1 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 2 2
2 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 2 2
3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 2 5 2 2 2 2
4 2 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 4 2 2 2 2
5 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2
12 Angguntia
Dwi L
1 3 3 3 4 5 4 4 5 1 3 3 5 1 1 2 2
2 3 3 3 4 5 4 4 4 1 1 3 3 1 1 2 2
3 4 2 2 4 5 4 4 4 1 3 3 4 1 2 1 2
4 3 2 2 3 5 4 4 4 1 2 3 5 1 1 2 2
5 3 2 2 4 5 4 4 4 1 2 3 5 1 1 2 2
13 Nadya A.P P
1 3 4 4 3 5 4 4 4 2 3 4 5 2 2 3 3
2 4 3 3 3 5 4 4 4 2 3 4 4 2 2 4 3
3 3 3 3 3 5 4 4 4 2 3 4 4 2 2 2 3
4 3 3 3 4 5 4 4 4 2 3 4 4 2 2 2 3
5 4 3 3 4 5 4 4 4 2 3 3 5 2 2 2 3
14. Astity W P
1 3 4 4 3 5 5 3 3 2 4 4 4 2 2 2 2
2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 5 5 2 2 2 2
3 4 3 4 4 5 4 4 4 2 4 4 5 2 2 2 2
4 4 4 4 4 5 5 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
5 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 5 2 2 2 2
15 Novilina V.I
Dhei P
1 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 2 2 2
2 2 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2
3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2
4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 2 2 2 2
5 3 4 4 1 4 4 4 5 3 4 4 4 2 2 2 2
16. Sopi Vika P
1 1 3 3 2 5 5 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2
2 4 3 3 3 5 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 2
3 3 4 2 3 4 4 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2
4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 2 2 2 2
5 5 2 2 4 4 3 3 5 3 4 3 5 2 2 2 2
17 Felix Ratu L
1 4 5 4 5 5 5 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4
2 4 4 5 5 5 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3
3 3 5 5 3 4 5 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3
4 3 4 5 4 5 5 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3
5 3 4 4 3 5 5 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3
18 Anjasmoro
Gazza L
1 4 4 2 3 3 1 2 3 1 3 4 3 4 3 3 2
2 2 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 2
3 3 3 4 4 5 3 3 2 2 4 3 4 3 2 1 2
4 4 3 4 4 5 4 4 2 2 3 4 3 4 2 2 3
5 4 2 4 4 1 4 5 4 2 3 4 5 3 3 1 2
19 Devita P
1 2 3 4 4 2 4 4 3 1 4 5 5 1 2 3 2
2 2 4 4 4 1 5 4 3 2 4 4 5 2 1 2 3
3 2 3 3 3 1 4 4 3 1 4 4 5 2 2 2 2
4 2 4 4 3 2 5 4 3 1 3 4 5 1 1 2 2
5 2 4 4 2 2 4 5 3 1 4 4 4 1 1 2 3
20 Nangimatul P
1 1 2 3 2 5 4 4 4 1 3 3 5 2 1 3 2
2 1 4 3 2 1 4 4 2 1 3 3 4 2 2 2 2
3 4 3 2 3 4 4 4 4 1 2 3 4 2 2 2 3
4 5 2 1 2 1 5 4 4 1 3 4 5 1 2 2 2
5 4 2 1 2 1 4 3 2 1 3 5 4 1 2 2 2
Rata-Rata 3,1 3,17 3,24 3,3 3,97 3,97 3,69 3,67 2,07 3,53 3,71 4,26 2,22 2,18 2,35 2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 8
Dokumentasi Pribadi
1. Proses Pembuatan kecambah kacang hijau
2. Pembuatan Susu kecambah kacang hijau
Kacang hijau yang
telah direndam
Proses penyemaian
kacang hijau
Kecambah kacang
hijau berumur 3 hari
dan siap dipanen
Kecambah kacang
hijau dicuci dan
direndam selama 15
menit
Kecambah kacang hijau
yang telah dihancurkan,
di saring menggunakan
penyaring biasa dan kain
saring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
3. Pembuatan sari buah naga merah
4. Pembuatan yoghurt susu kecambah kacang hijau
Buah naga dikupas Buah naga
ditimbang
Buah naga
dihancurkan
Buah naga disaring
menggunakan
penyaring biasa dan
kain saring
Sterilisasi alat yang
digunakan Pasteriusasi susu
kecambah kacang
hijau
Proses pendinginan
susu sampai
mencapai 40ºC
Starter dimasukkan ke
dalam susu
Penambahan cuka
pada susu Pengukuran pH
yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Penambahan sari buah
naga 10 ml, 15 ml,
dan 20 ml
Kontrol (tanpa
penambahan sari buah
naga)
Perlakuan A
(penambahan sari buah
naga 10 %)
Perlakuan B
(penambahan sari buah
naga 15 %)
Perlakuan C
(penambahan sari buah
naga 20 %)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
5. Uji Organoleptik
Panelis mencoba
yoghurt
Susunan Rancangan
Acak Lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 9
Hasil Uji Aktivitas Antioksidan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI