pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur …lib.unnes.ac.id/27033/1/full.pdf · menjalin...
TRANSCRIPT
i
PELANGGARAN PRINSIP PERCAKAPAN
DAN IMPLIKATUR TUTURAN PEWARA
GELAR WICARA KICK ANDY DAN MATA NAJWA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Magister Pendidikan
Oleh
Suci Nur Amalia
0202514008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Moto
1. Pelanggaran prinsipkerja sama dalam tuturan pewara gelar wicara Kick
Andy dan Mata Najwa menunjukkan bahwa pelanggaran pada bidal
kualitas, kuantitas, relevansi, dan cara tidak berdampak negatif dalam
kelangsungan percakapan antara pewara dan mitra tuturnya.
2. Pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan pewara gelar wicara Kick
Andy dan Mata Najwa menunjukkan bahwa pelanggaran pada bidal
ketimbangrasaan, kemurahhatian, keperkenaan, kerendahhatian,
kesimpatian, dan kesetujuan tidak berdampak negatif dalam kelangsungan
percakapan antara pewara dan mitra tuturnya.
3. Implikatur sebagai akibat dari pelanggaran prinsip percakapan dalam
tuturan pewara gelar wicara Kick Andy dan Mata Najwa menunjukkan
wujud dan fungsi pragmatis yang bervariasi, seperti gurauan, sindiran,
kritikan, imbauan, atau perintah.
Persembahan
Almamater, Universitas Negeri Semarang
v
ABSTRAK
Amalia, Suci Nur. 2017. “Pelanggaran Prinsip Percakapan dan Implikatur
Tuturan Pewara Gelar Wicara Kick Andy dan Mata Najwa”. Tesis.
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Pascasarjana.
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Dr. Rustono,
M.Hum., Pembimbing II Dr. Haryadi, M.Pd.
Kata Kunci: pelanggaran prinsip percakapan, implikatur, tuturan pewara.
Pewara yang memandu sebuah program gelar wicara adalah orang yang
handal dan memiliki kemampuan bertutur kata cukup baik sehingga mampu
menjalin komunikasi yang baik dengan bintang tamunya. Andy Flores Noya
adalah pewara program gelar wicara Kick Andy dan Najwa Shihab adalah pewara
Mata Najwa. Di balik kepiawaian pewara dalam memandu sebuah acara, ternyata
terdapat pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur yang terkandung dalam
tuturannya.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis: pelanggaran prinsip kerja sama
dalam tuturan pewara gelar wicara Kick Andy dan Mata Najwa, pelanggaran
prinsip kesantunan dalam tuturan pewara gelar wicara Kick Andy dan Mata
Najwa, dan berbagai implikatur yang terkandung dalam tuturan pewara gelar
wicara Kick Andy dan Mata Najwa.
Data penelitian berupa penggalan wacana tuturan pewara Kick Andy dan
Mata Najwa yang diduga mengandung pelanggaran dan sumber data berupa
wacana tuturan pewara Kick Andy dan Mata Najwa. Data dikumpulkan melalui
metode simak dengan teknik SBLC, rekam, dan catat. Adapun metode analisis
data yang digunakan adalah metode analisis heuristik.
Pelanggaran prinsip kerja sama pada tuturan Andy F. Noya dan Najwa
Shihab meliputi pelanggaran bidal kualitas, kuantitas, relevansi, dan cara. Adapun
pelanggaran prinsip kesantunan pada tuturan Andy dan Najwa meliputi
pelanggaran pada bidal ketimbangrasaan, kemurahhatian, keperkenaan,
kerendahhatian, kesimpatian, dan kesetujuan. Implikatur tuturan kedua pewara
meliputi implikatur representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan isbati.
Perbedaan prinsip percakapan dan implikatur keduanya, yaitu tuturan Andy yang
mengandung pelanggaran seluruhnya bermaksud menyatakan gurauan sedangkan
pada tuturan Najwa, yaitu menyatakan sindiran, mengungkapkan fakta,
mengklarifikasi persoalan, menyatakan gurauan, menyatakan perintah, dan juga
menguji mitra tuturnya.
Pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur pewara Kick Andy dan Mata
Najwa secara teoretis sama tetapi berbeda pada praktiknya. Perbedaan
pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur keduanya terletak pada faktor
mitra tutur. Berdasarkan hasil analisis, pelanggaran prinsip percakapan yang
menimbulkan implikatur tidak berdampak negatif dalam proses komunikasi antara
pewara dengan mitra tuturnya. Hendaknya para penutur mampu memiliki strategi
komunikasi yang baik sehingga proses komunikasi yang berlangsung tidak
terganggu meskipun terdapat pelanggaran prinsip percakapan dalam tuturannya.
vi
ABSTRACT
Amalia, Suci Nur. 2017. "Violation of Conversation Principles and Implicatures
of Host’s Speech of Kick Andy and Mata Najwa". Thesis.
Indonesian Language Education Study Program. Postgraduate.
Semarang State University. Supervisor I Prof. Dr. Rustono,
M.Hum., Supervisor II Dr. Haryadi, M.Pd.
Keywords: violation of conversation principles, implicatures, host’s speech
A Host who guides a talk show program is a reliable person who has the
ability to speak well enough to be able to establish good communication with their
guest star. Andy Flores Noya is the host of Kick Andy talk show and Najwa
Shihab are the host of Mata Najwa. Behind the good skill in guiding an event,
there are violations of the conversation principles and the implicatures contained
in their speech.
The purpose of this study is to interpret and explain the violation of the
cooperation principle in the speech of Kick Andy and Mata Najwa’s host,
interpreting and explaining the violation of the politeness principle in the speech
of Kick Andy and Mata Najwa’s host, and interpreting and explaining the various
implicatures contained in the speech of Kick Andy and Mata Najwa’s host.
Research data in the form of piece of speech discourse Kick Andy and Mata
Najwa and data source of speech discourse of Kick Andy and Mata Najwa. Data
collected through an attentively (SBLC, record, and note technique). The data
analysis methode used heuristic analysis.
Violations of the cooperation principle of Andy F. Noya and Najwa Shihab’
s speech include of quality, quantity, relevance, and maxim of manner. The
violations of the politeness principle of Andy and Najwa’s speech include of tact,
generosity, approbation, modesty, sympathy, and agreement maxim. The
implications of the two host's speech include representative implicatures,
directive, expressive, commissive, and isbati. The difference in the principle of
conversation and the implicatures of both, that of Andy's full-fledged remark
meant to express jokes while in Najwa's speech, to express satire, to reveal facts,
to clarify matters, to express jokes, to declare orders, and to also examine
partners.
The violation of the conversation principle and implicature on the host of
Kick Andy and Mata Najwa is theoretically the same but different in practice.
Differences of violation of the conversation principle and implicature both lies in
the factor of the partner. Based on the results of the analysis, violation of the
conversation principle that leads to implicatures does not have a negative impact
in the communication process between the host and their partner. Should the
speakers are able to have a good communication strategy so that the
communication process is not disturbed despite the violation of the conversation
principle in his speech.
vii
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Berkat karunia-Nya, tesis yang berjudul
“Pelanggaran Prinsip Percakapan dan Implikatur Tuturan Pewara Gelar Wicara
Kick Andy dan Mata Najwa” dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini disusun
sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang.
Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
segenap pihak yang telah membantu dalam kelancaran penelitian ini. Ucapan
terima kasih penulis persembahkan kepada Prof. Dr. Rustono, M.Hum.
(Pembimbing I) dan Dr. Haryadi, M.Pd. (Pembimbing II) yang selalu sabar dalam
memberikan arahan, bimbingan, dan semangat kepada penulis. Ucapan terima
kasih juga penulis persembahkan kepada:
1. Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana,
Universitas Negeri Semarang yang telah membantu, mengarahkan, dan
memberikan segala saran dalam bidang akademik dan keperluan penelitian.
2. Segenap dosen Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana, Universitas
Negeri Semarang yang telah menularkan ilmu dan pengetahuan.
3. Kedua orang tua, Suwatno, M.Pd. dan Titik Rosilawati, S.Pd.SD. yang
memberikan dukungan dan bantuan baik moral maupun materi selama penulis
menempuh studi S2.
viii
4. Suami dan anak tercinta, Syaikhul Adnan, S.Pd. dan Usaid Muqaffa yang
senantiasa mendukung dan memberikan semangat untuk menyelesaikan studi.
5. Teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia S2
angkatan 2014 yang selalu memberikan semangat dan bantuan.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, Oktober 2017
Suci Nur Amalia
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN UJIAN TESIS ....................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................. iv
ABSTRACT ........................................................................................... v
PRAKATA ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN ............................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………… 1
1.2 Identifikasi Masalah ……………........................................................ 11
1.3 Cakupan Masalah ................................................................................... 12
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 13
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................... 13
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, DAN KERANGKA
BERPIKIR
2.1 Kajian Pustaka ……………………………………………………….. 15
2.2 Kerangka Teoretis.................................................................................. 33
x
2.2.1 Teori Pragmatik ........................................................................... 34
2.2.1.1 Konsep Dasar Pragmatik ............................................................. 34
2.2.1.2 Prinsip Percakapan ...................................................................... 37
2.2.1.3 Implikatur .................................................................................... 55
2.2.2 Pewara (Pemandu Acara) ............................................................ 65
2.2.3 Gelar Wicara Kick Andy dan Mata Najwa ................................... 67
2.2.4 Pewara Gelar Wicara Kick Andy dan Mata Najwa ...................... 70
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 73
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................ 75
3.2 Desain Penelitian................................................................................... 77
3.3 Fokus Penelitian ..................................................................................... 78
3.4 Data dan Sumber Data ........................................................................... 79
3.5 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ............................................. 80
3.6 Uji Keabsahan Data ............................................................................... 83
3.7 Metode Analisis Data dan Interpretasi ................................................... 84
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Tuturan Pewara Kick Andy
dan Mata Najwa ………………………………………………………... 89
4.1.1 Pelanggaran Bidal Kualitas …………………………………….... 89
4.1.1.1Pelanggaran Bidal Kualitas dalam Tuturan Pewara Kick
Andy ……………………………………………………………. 90
4.1.1.2Pelanggaran Bidal Kualitas dalam Tuturan Pewara Mata
Najwa …………………………………………………………… 99
xi
4.1.2 Pelanggaran Bidal Kuantitas ..................................................... 102
4.1.2.1 Pelanggaran Bidal Kuantitas dalam Tuturan Pewara
Kick Andy ……………………………………………... 103
4.1.2.2 Pelanggaran Bidal Kuantitas dalam Tuturan Pewara
Mata Najwa …………………………………………………. 105
4.1.3 Pelanggaran Bidal Relevansi ..................................................... 110
4.1.3.1Pelanggaran Bidal Relevansi dalam Tuturan Pewara
Kick Andy …………………………………………..… 111
4.1.3 2Pelanggaran Bidal Relevansi dalam Tuturan Pewara
Mata Najwa ………………………………………………... 113
4.1.4 Pelanggaran Bidal Cara ............................................................... 115
4.1.4.1 Pelanggaran Bidal Cara dalam Tuturan Pewara Kick
Andy …………………………………………………… 116
4.1.4.2 Pelanggaran Bidal Cara dalam Tuturan Pewara Mata
Najwa ............................................................................... 116
4.1.5 Persamaan dan Perbedaan Kuantitas Pelanggaran Prinsip Kerja
Sama dalam Tuturan Pewara Kick Andy dan Mata Najwa ........ 119
4.2 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Tuturan Pewara Kick
Andy dan Mata Najwa ………….………………………………………….. 122
4.2.1 Pelanggaran Bidal Ketimbangrasaan ......................................... 122
4.2.1.1 Pelanggaran Bidal Ketimbangrasaan dalam Tuturan
Pewara Kick Andy .......................................................... 123
4.2.1.2 Pelanggaran Bidal Ketimbangrasaan dalam Tuturan
Pewara Mata Najwa ....................................................... 125
4.2.2 Pelanggaran Bidal Kemurahhatian............................................. 133
4.2.2.1Pelanggaran Bidal Kemurahhatian dalam Tuturan
Pewara Kick Andy ........................................................... 132
4.2.2.2 Pelanggaran Bidal Kemurahhatian dalam Tuturan
Pewara Mata Najwa ........................................................ 133
xii
4.2.3 Pelanggaran Bidal Keperkenaan ................................................. 135
4.2.3.1 Pelanggaran Bidal Keperkenaan dalam Tuturan Pewara
Kick Andy ........................................................................ 135
4.3.2.2 Pelanggaran Bidal Keperkenaan dalam Tuturan Pewara
Mata Najwa ...................................................................... 139
4.2.4 Pelanggaran Bidal Kerendahhatian ............................................. 143
4.2.4.1 Pelanggaran Bidal Kerendahhatian dalam Tuturan
Pewara KickAndy............................................................... 143
4.2.4.2 Pelanggaran Bidal Kerendahhatian dalam Tuturan
Pewara Mata Najwa ........................................................ 145
4.2.5 Pelanggaran Bidal Kesimpatian ................................................. 147
4.2.5.1Pelanggaran Bidal Kesimpatian dalam Tuturan Pewara
Kick Andy......................................................................... 147
4.2.5.2 Pelanggaran Bidal Kesimpatian dalam Tuturan Pewara
Mata Najwa .................................................................... 148
4.2.6 Pelanggaran Bidal Kesetujuan ................................................... 150
4.2.6.1 Pelanggaran Bidal Kesetujuan dalam Tuturan Pewara
Kick Andy …………………………………………………… 150
4.2.6.2 Pelanggaran Bidal Kesetujuan dalam Tuturan Pewara
Mata Najwa ..................................................................... 152
4.2.7 Persamaan dan Perbedaan Kuantitas Pelanggaran Prinsip
Kesantunan dalam Tuturan Pewara Kick Andy dan Mata Najwa . 156
4.3 Implikatur Tuturan Pewara Gelar Wicara Kick Andy dan Mata
Najwa ………………………………………………………………... 157
4.3.1 Implikatur Representatif ............................................................ 157
6.1.1 Implikatur Representatif Tuturan Andy F. Noya dalam
Kick Andy .......................................................................... 157
6.1.2 Implikatur Representatif Tuturan Najwa Shihab dalam
Mata Najwa........................................................................ 162
xiii
4.3.2 Implikatur Direktif ..................................................................... 170
4.3.2.1 Implikatur Direktif Tuturan Andy F. Noya dalam
Kick Andy ....................................................................... 171
4.3.2.2 Implikatur Direktif Tuturan Najwa Shihab dalam Mata
Najwa ………………………………………………………. 173
4.3.3 Impikatur Ekspresif ..................................................................... 176
4.3.3.1 Implikatur Ekspresif Tuturan Andy F. Noya dalam
Kick Andy....................................................................... 176
4.3.3.2 Implikatur Ekspresif Tuturan Najwa Shihab dalam
Mata Najwa …………………………………………. 185
4.3.4 Implikatur Komisif ....................................................................... 198
4.3.4.1 Implikatur Komisif Tuturan Andy F. Noya dalam
Kick Andy........................................................................ 198
4.3..4.2 Implikatur Komisif Tuturan Najwa Shihab dalam
Mata Najwa…………………………………………… 201
4.3.5 Implikatur Isbati ........................................................................... 202
4.3.5.1 Implikatur Isbati Tuturan Andy F. Noya dalam
Kick Andy......................................................................... 202
4.3.5.2 Implikatur Isbati Tuturan Najwa Shihab dalam
Mata Najwa ...................................................................... 205
4.3.6 Persamaan dan Perbedaan Kuantitas Implikatur Tuturan
Pewara Kick Andy dan Mata Najwa............................................ 207
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................... 208
5.2 Saran...................................................................................................... 210
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 211
LAMPIRAN.............................................................................................. 216
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Daftar Penghargaan yang Diraih Pewara Kick Andy ................. ... 70
Tabel 2.2 Daftar Penghargaan yang Diraih Pewara Mata Najwa ............... 72
Tabel 3.1 Transkrip Tayangan Gelar Wicara .............................................. 81
Tabel 3.2 Kartu Data Pelanggaran Prinsip Percakapan dan Implikatur ....... 81
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Pelanggaran Prinsip Percakapan dan
Implikatur Tuturan Pewara Gelar Wicara Kick Andy dan
Mata Najwa .................................................................................. 74
Bagan 3.1 Teknik Analisis Heuristik ............................................................ 85
Bagan 3.2 Contoh Penerapan Anaisis Heuristik dalam Tuturan Pewara
Mata Najwa ......................................................................... 86
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kartu Data Pelanggaran Prinsip Percakapan dan
Implikatur Tuturan Pewara Kick Andy .................................... 217
Lampiran 2 Kartu Data Pelanggaran Prinsip Percakapan dan
Implikatur Tuturan Pewara Mata Najwa ................................. 227
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak
dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi dan
melakukan berbagai hal. Uchjana (1993:11) menyatakan bahwa komunikasi
merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi
merupakan proses pernyataan perasaan seseorang kepada orang lain. Proses
komunikasi dimulai ketika komunikator ingin menyampaikan pesan atau
informasi. Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan maksud kepada orang
lain bertujuan agar orang lain mampu memahami maksud tersebut dengan
memberikan respon atau tanggapan berupa perbuatan. Tidak sekadar menjadi
sarana penyampaian informasi, bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
biasanya menunjukkan kepribadian seseorang (Ariyanti dan Zulaeha, 2017). Salah
satu wujud bahasa adalah tuturan. Tuturan disebut juga ujaran, yang merupakan
tindakan. Hal tersebut selaras dengan pendapat Austin (dalam Haryadi, 2003)
yang menyatakan bahwa ujaran atau tuturan merupakan tindak tutur, selain
mengujarkan sesuatu.
Pemahaman bahasa diperlukan oleh semua orang. Bahasa diperlukan untuk
menyampaikan suatu hal kepada pihak lain. Pada zaman yang serba canggih ini,
penyampaian sesuatu dapat dilakukan dengan mudah. Beragam media massa
dapat menjadi sarana penyampaian informasi tersebut. Pada kenyataannya,
masyarakat pun membutuhkan media yang mampu memenuhi segala
1
2
kebutuhannya. Tak terkecuali dengan kebutuhan masyarakat hiburan atau
tontonan yang mampu menjadi penyegar pikiran setelah lelah beraktivitas.
Televisi menjadi media elektronik yang dapat menyuguhkan hal-hal yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Pemilihan media televisi dalam penelitian ini
didasarkan pada pertimbangan kemudahan dalam melakukan tahap perekaman
karena tidak hanya berupa audio tetapi juga visual. Oleh karena itu kegiatan
analisis diharapkan dapat lebih detail dengan adanya bantuan dari rekaman yang
berupa audio visual tersebut.
Zaman yang makin maju berperan dalam kemajuan program-program yang
ditayangkan di televisi. Tiap saluran televisi berlomba-lomba untuk menyajikan
program yang banyak diminati oleh penontonnya sehingga rating televisi tersebut
dapat meningkat. Salah satu program televisi yang mampu menghibur
penontonnya adalah program gelar wicara/ talk show. Gelar wicara dapat
menghibur penonton karena menyajikan tanya jawab antara pewara dengan
bintang tamu yang beragam dan memiliki karakteristik yang beragam pula.
Melalui dialog yang disuguhkan, penonton dapat memahami maksud pembicaraan
yang menjadi topik dalam program tersebut. Konsep bincang-bincang yang
dikemas dengan membahas tema aktual dan paling banyak dibicarakan saat ini
cukup banyak disiarkan di televisi guna memperoleh informasi sebanyak-
banyaknya dari narasumber. Oleh karena itu, banyak program gelar wicara yang
muncul di televisi. Program ini biasanya dipandu oleh perseorangan maupun lebih
dan selalu menghadirkan bintang tamu yang relevan dengan tema yang dibahas.
3
Program gelar wicara menjadi objek dalam penelitian ini karena konsep
bincang-bincang yang dilakukan antara pewara dan bintang tamu memudahkan
peneliti dalam mengamati percakapan (tuturan) antara keduanya, khususnya
tentang pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur yang terkandung dalam
tuturannya.
Kepiawaian pewara dalam mengemas tema dan membangun suasana
komunikatif dengan bintang tamunya menjadi faktor populernya sebuah acara
gelar wicara. Oleh karena itu, banyak program gelar wicara yang populer dan
dikenal banyak orang. Misalnya saja Mata Najwa yang tayang di Metro TV dan
dipandu oleh jurnalis handal Najwa Shihab dengan ciri khas pertanyaan-
pertanyaan tajamnya kepada bintang tamu yang didominasi politisi dan pejabat.
Ada juga Kick Andy di stasiun televisi yang sama. Gelar wicara ini sangat
inspiratif karena menghadirkan berbagai bintang tamu yang berpengaruh positif
dalam menginspirasi para penonton. Selain itu ada Sarah Sechan yang tayang di
Net TV dengan ciri khas bincang-bincang santai penuh hiburan. Hampir serupa
dengan Sarah Sechan, ada juga Hitam Putih dan Basa Basi yang merupakan
program gelar wicara yang berisi bincang-bincang santai penuh hiburan. Selain
program-program tersebut masih sangat banyak program gelar wicara yang tayang
di televisi baik dengan konsep hiburan ataupun formal.
Acara gelar wicara yang dipilih dalam penelitian ini ialah program Kick
Andy dan Mata Najwa yang tayang di stasiun Metro TV. Adapun pewara dalam
program tersebut adalah Andy F. Noya untuk acara Kick Andy dan Najwa Shihab
untuk acara Mata Najwa. Pemilihan program tersebut berdasarkan pertimbangan
4
jenis pewara dan konsep acara yang dipandunya. Munaf dan Arif (2003:170)
mengelompokkan pewara berdasarkan acara yang dipandunya menjadi pewara
acara resmi, pewara acara hiburan, dan pewara acara setengah resmi. Pewara
dalam gelar wicara Kick Andy dan Mata Najwa tergolong dalam pewara acara
setengah resmi. Penentuan kedua pewara tersebut bertujuan agar data yang
diperoleh beragam dan bervariasi karena bintang tamu yang hadirpun beragam
dan konsep acara kedua program tersebut juga berbeda. Kick Andy merupakan
program yang berkonsep human interest (ketertarikan pada orang-orang yang
menginspirasi) sedangkan Mata Najwa berkonsep peristiwa terkini yang dominan
dihadiri oleh para politisi.
Pewara yang memandu acara tersebut adalah pewara yang handal dan
memiliki kemampuan bertutur cukup baik. Namun, bila diamati ternyata masih
terdapat adanya pelanggaran dan implikatur dalam tuturannya. Adanya
pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur dalam tuturan Andy F. Noya dan
Najwa Shihab dalam program gelar wicaranya merupakan hal yang menarik untuk
diteliti. Kegiatan analisis terhadap tuturan pewara program gelar wicara tersebut
menghasilkan deskripsi pelanggaran prinsip percakapan yang dilakukan masing-
masing pewara dan juga implikatur yang terkandung di dalamnya sehingga dapat
dibedakan pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur di antara kedua pewara
tersebut. Adapun alasan penentuan pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur
yang menjadi dasar analisis dalam penelitian ini adalah untuk menemukan dan
mendeskripsi makna tersirat atau kandungan makna tuturan yang disampaikan
secara tidak langsung oleh tuturan kedua pewara tersebut. Meskipun demikian,
5
analisis data penelitian ini tidak sampai pada deskripsi jenis pelanggaran dan
implikatur saja tetapi juga dampak pelanggaran tersebut pada mitra tutur atau
komunikasi yang sedang berlangsung dan maksud tersirat dari implikatur yang
terkandung dalam pelanggaran tersebut.
Terjalinnya komunikasi yang lancar dari awal sampai akhir merupakan hal
yang diinginkan oleh setiap orang. Sama halnya dengan acara gelar wicara atau
talk show di televisi. Pewara yang terlihat berkompeten dalam hal berbicara atau
bertutur pun tak lepas dari adanya pelanggaran dalam tuturannya. Semua pihak
termasuk pewara acara tersebut melakukan persiapan sematang mungkin. Namun,
dalam proses dialog yang berlangsung ternyata masih terdapat pelanggaran yang
dilakukan pewaranya. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui penelitian awal
dalam satu data konteks tuturan untuk satu program gelar wicara.
Pelanggaran yang dimaksud berkaitan dengan pelanggaran prinsip
percakapan yang terkandung dalam tuturannya ataupun prinsip kesantunan.
Dalam suatu situasi tutur, idealnya antara penutur dan mitra tutur terjalin
komunikasi yang lancar dengan adanya kerja sama yang baik. Hal tersebut
didukung oleh pendapat Allan (1986:53) yang menyarankan agar proses
komunikasi antara penutur dan mitra tutur dapat berjalan dengan baik, masing-
masing yang terlibat di dalam proses bertutur haruslah dapat saling bekerja sama
dengan baik. Bekerja sama yang baik dalam proses berutur itu salah satunya dapat
dilakukan dengan berperilaku sopan kepada pihak lain. Sehubungan dengan hal
itu, maka ia berpendapat bahwa “being cooperative is being polite
(mostly)”. Berperilaku sopan sesungguhnya hanya dapat dilakukan dengan cara
6
memperhitungkan harga diri atau “muka” dari sang mitra tutur dalam kegiatan
bertutur. Tanpa perhatian dan pertimbangan yang baik terhadap muka atau harga
diri dengan mitra tutur, mustahil kesantunan dalam aktivitas bertutur dapat
terwujud.
Selain pelanggaran prinsip percakapan yang terkandung dalam tuturan
pewara, penelitian ini juga mengeksplanasi implikatur yang muncul dalam
tuturan, baik yang melalui pelanggaran prinsip percakapan ataupun dari sumber
lain. Konsep mengenai implikatur ini diperhitungkan untuk mengetahui apa yang
disarankan atau dimaksudkan oleh penutur sebagai hal yang berbeda dari apa yang
dinyat secara harfiah (Brown dan Yule 1983:11). Implikatur percakapan adalah
proposisi atau pernyataan implikatif, yaitu apa yang mungkin diartikan, disiratkan,
atau yang dimaksudkan penutur berbeda dengan apa yang sebenarnya dikatakan
oleh penutur dalam suatu percakapan. Sebuah tuturan dapat mengimplikasikan
proposisi yang bukan merupakan bagian dari tuturan yang bersangkutan. Proposisi
yang diimplikasikan itu yang disebut implikatur (Grice dalam Wijana 1996:37-
38). Implikatur timbul karena adanya pelanggaran prinsip percakapan. Prinsip
percakapan adalah prinsip yang mengatur mekanisme percakapan antarpesertanya
agar dapat bercakap-cakap secara kooperatif dan santun.
Prinsip percakapan meliputi prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan.
Prinsip kerja sama mengharuskan penutur untuk memberikan sumbangan
percakapan seperti yang diinginkan pada saat berbicara. Sementara itu, prinsip
kesantunan berkenaan dengan aturan-aturan yang bersifat sosial, estetis, dan moral
dalam bertutur (Rustono 1999: 69). Prinsip kerja sama dijabarkan dalam empat
7
bidal, yaitu bidal kualitas, kuantitas, relevansi, dan cara sedangkan prinsip
kesantunan dijabarkan dalam enam bidal, yaitu bidal ketimbangrasaan, bidal
kemurahhatian, bidal keperkenaan, bidal kerendahhatian, bidal kesetujuan, dan
bidal kesimpatian (Leech dalam Rustono 1999:70).
Berkaitan dengan hal tersebut, implikatur yang terkandung dalam sebuah
tuturan dapat diketahui sumber terjadinya dan jenis-jenisnya. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, implikatur terjadi karena adanya pelanggaran prinsip
percakapan (prinsip kerja sama atau kesantunan). Adapun untuk jenisnya,
implikatur digolongkan berdasarkan tiga kategori, yaitu berdasarkan isi tuturan
yang diimplikasi terdapat implikatur yang dipraanggapkan dan implikatur
konvensional. Kategori kedua, yaitu berdasarkan konteks percakapan, terdapat
implikatur percakapan umum dan khusus. Adapun kategori ketiga, berdasarkan
fungsi pragmatis tersiratnya, terdapat implikatur representatif, direktif, ekspresif,
komisif, dan isbati. Penelitian ini hanya menemukan dan mengeksplanasi jenis
implikatur berdasarkan fungsi pragmatis tersiratnya supaya kegiatan analisis lebih
fokus.
Berikut ini salah satu ilustrasi pelanggaran prinsip percakapan dan
implikatur tuturan Andy yang terdapat dalam gelar wicara Kick Andy.
Konteks: Andy terus menanyakan asal biaya yang digunakan Pak Ahmad
untuk mendirikan sekolah gratis.
Andy : “Tunggu..tunggu..tunggu..gini lho saya agak bingung. Anda
kan dulu masa kecil untuk sekolah aja susah, jualan pisang
goreng, kok sombong-sombongnya bikin sekolah gratis.
Emang Anda orang kaya sekarang?” Pak Ahmad : (tersenyum) “Bukan kaya, tetapi kontribusi saya sebagai warga
negara kepada masyarakat. Betapa pada saat kecil saya
mengalami. Betapa sulitnya sekolah itu butuh perjuangan yang
8
cukup luar biasa. Sehingga saya tidak ingin anak-anak
sekarang ini tidak punya keinginan untuk belajar. Jadi dengan
kemampuan yang saya miliki orang menjadi percaya.”
(KA Eps. Dokter Plus-plus)
Tuturan “Anda kan dulu masa kecil untuk sekolah aja susah, jualan pisang
goreng, kok sombong-sombongnya bikin sekolah gratis. Emang Anda orang kaya
sekarang?” yang diujarkan Andy melanggar prinsip kesantunan pada bidal
keperkenaan. Pelanggaran tersebut disebabkan karena Andy tidak menghargai Pak
Ahmad dengan menyebutnya sombong. Pelanggaran prinsip kesantunan ini
termasuk dalam pelanggaran bidal keperkenaan karena Andy tidak meminimalkan
penjelekan pada Pak Ahmad. Faktor yang melatarbelakangi tuturan Andy
merupakan faktor ekonomi dari mitra bicaranya yang berasal dari keluarga
berekonomi rendah namun sekarang keadaannya justru berubah. Apabila Andy
menuturkan “Dulu Anda berasal dari keluarga berekonomi rendah tetapi
sekarang berhasil membangun sekolah gratis. Dari mana Anda memperoleh dana
selain gaji Anda sebagai polisi?” maka tuturan tersebut tidak melanggar bidal
keperkenaan.
Adapun untuk analisis implikatur, penentuan wujud dan jenis implikatur
dalam tuturan tersebut dirinci melalui dugaan-dugaan/ hipotesis seperti: Pak
Ahmad memperoleh banyak bantuan dana dari donatur, Pak Ahmad memiliki
usaha lain selain berprofesi sebagai polisi, dan Pak Ahmad bekerja sama dengan
pihak lain untuk mendirikan sekolah gratis. Dari berbagai dugaan yang ada,
dipilih satu hipotesis yang paling mendekati intepretasi sesungguhnya, yaitu Pak
Ahmad memperoleh banyak bantuan dana dari donatur. Itulah yang
melatarbelakangi Andy menuturkan ujaran tersebut kepada Pak Ahmad. Tiap
9
orang yang menonton tayangan Kick Andy pada saat itu juga dapat berpikiran
yang sama dengan Andy karena pembangunan sekolah apalagi gratis untuk semua
sarana dan prasarananya pasti membutuhkan banyak dana. Orang yang
mendirikan sekolah tersebut harus orang yang memiliki banyak uang, misalnya
pengusaha atau yang lainnya. Adapun berdasarkan fungsi pragmatisnya, tuturan
Andy tergolong ke dalam implikatur ekspresif, yaitu fungsi pragmatis yang
disiratkan dengan maksud agar implikaturnya diartikan sebagai evaluasi tentang
hal yang diimplikasi dalam tuturannya. Wujud implikatur tersebut adalah Andy
tidak percaya pada kesuksesan Pak Ahmad. Fungsi pragmatis dalam tuturan
Andy, “Anda kan dulu masa kecil untuk sekolah aja susah, jualan pisang goreng,
kok sombong-sombongnya bikin sekolah gratis. Emang Anda orang kaya
sekarang?” adalah mengklarifikasi. Andy menuturkan demikian untuk
mengklarifikasi sumber dana yang digunakan Pak Ahmad untuk mendirikan
sekolah gratis. Andy tidak percaya dengan kesuksesan yang sekarang diraih oleh
Pak Ahmad untuk mendirikan sekolah gratis mengingat Pak Ahmad hanya
seorang polisi dan masa kecilnya tergolong orang yang berekonomi rendah.
Adapun salah satu pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur yang
dituturkan Najwa dalam gelar wicara Mata Najwa dapat dilihat pada ilustrasi
berikut.
Konteks: Najwa ragu-ragu dengan kepemimpinan Angel Lelga karena
jawaban-jawaban atas pertanyaannya kurang mengena.
Najwa : “Gini ni, Mbak Angel. Anda calon nomor 1 lho, harusnya jelas
dong dengan visi, misi, dan program apa yang Anda jalankan.
Tapi jawaban Mbak kok nggak meyakinkan gitu? Saya juga jadi
ragu-ragu nih, Mbak. Anda yakin maju sebagai calon wakil
rakyat?”
10
Angel : (tersenyum). “Ya, saya yakin.”
(MN Eps. Gengsi Berebut Kursi)
Tuturan “Saya juga jadi ragu-ragu nih, Mbak. Anda yakin maju sebagai calon
wakil rakyat?” yang dituturkan Najwa melanggar prinsip kesantunan pada bidal
keperkenaan. Alasannya adalah tuturan Najwa tersebut menyatakan jika Najwa
kurang yakin dengan kepemimpinan Angel. Tiap jawaban yang dikemukakan
Angel tidak mengena di hati Najwa termasuk ketika Angel kukuh tidak mau
mengungkapkan visi dan misinya sedangkan Najwa menginginkan visi dan misi
yang jelas dari Angel karena Angel adalah calon wakil rakyat.
Untuk menentukan implikatur tuturan tersebut, disusunlah berbagai
hipotesis. Hipotesis-hipotesis yang dikemukakan dalam tuturan Najwa tersebut di
antaranya: Angel tidak layak menjadi calon legislatif, kepemimpinan Angel hanya
didasarkan pada ketenarannya sebagai artis, dan Angel hanya aji mumpung
sebagai calon legislatif. Dalam tuturan tersebut, hipotesis yang mendekati adalah
Angel tidak layak menjadi calon legislatif. Setiap orang tahu jika seseorang maju
menjadi wakil rakyat tentu harus memiliki kejelasan visi, misi, dan program-
program yang dijalankan nantinya. Berdasarkan fungsi pragmatisnya, tuturan
Najwa termasuk dalam implikatur ekspresif. Wujud implikatur tersebut adalah
menyatakan bahwa Angel tidak layak menjadi calon legislatif. Tuturan Najwa
tersebut memiliki fungsi pragmatis untuk menyindir. Najwa menginginkan
jawaban yang kuat dari Angel terkait kemantapannya sebagai calon wakil rakyat.
Najwa menilai Angel kurang yakin dalam menyampaikan argumen-argumennya
yang mendukung bahwa dia adalah seorang calon wakil rakyat. Hal ini dapat
dibuktikan dari tanya jawab antara Najwa dan Angel yang menunjukkan bahwa
11
jawaban-jawaban Angel terkesan kurang tegas dan jelas mengenai
kepemimpinannya. Angel Lelga sendiri merupakan seorang artis yang tidak
memiliki rekam jejak sebagai politisi dan langsung ditunjuk menjadi caleg oleh
Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian tentang
pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur tuturan Andy F. Noya dan Najwa
Shihab yang ditimbulkan dari tuturannya perlu dilakukan. Terdapatnya implikatur
dalam konsep acara yang serius dengan pewara yang handal merupakan hal yang
menarik untuk diteliti. Kegiatan analisis terhadap sumber data tersebut
menghasilkan deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi terhadap pelanggaran prinsip
percakapan, implikatur, dan perbedaan pelanggaran prinsip percakapan dan
implikatur tuturan Andy F. Noya dan Najwa Shihab. Berdasarkan alasan tersebut
peneliti tertarik untuk menganalisis lebih dalam mengenai implikatur tuturan
pewara gelar wicara Kick Andy yaitu Andy F. Noya dan Mata Najwa yaitu Najwa
Shihab sehingga peneliti menyusun tesis dengan judul “Pelanggaran Prinsip
Percakapan dan Implikatur Tuturan Pewara Gelar Wicara Kick Andy dan Mata
Najwa”.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan tuturan diidentifikasi
sebagai berikut.
1) Dalam ilmu sosiolinguistik, permasalahan terkait penggunaan bahasa sering
ditemukan, misalnya kurangnya sikap bahasa yang dimiliki oleh penutur asli
12
sebuah bahsa tertentu, diglosia yang bocor, dan pemilihan bahasa yang
kurang tepat.
2) Dalam ilmu pragmatik, permasalahan yang dijumpai dapat berupa
kesalahpahaman terhadap pemaknaan tuturan, kurangnya kesopanan, dan
pelanggaran prinsip percakapan.
3) Pragmatik memiliki beragam kajian, mulai dari tindak tutur, prinsip
percakapan, implikatur, praanggapan, dan perikutan. Dari berbagai kajian
tersebut, implikatur merupakan pembahasan yang berkaitan dengan
pelanggaran prinsip percakapan (kerja sama dan kesantunan) yang
kehadirannya tidak jarang membuat percakapan menjadi tidak lancar.
4) Berbagai cara digunakan program televisi gelar wicara agar diminati banyak
masyarakat.
5) Tuturan pewara gelar wicara tidak lepas dari berbagai implikasi yang
bertujuan untuk lebih menghidupkan suasana dialogis.
1.3 Cakupan Masalah
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini merupakan masalah yang ada
dalam lingkup pragmatik, yaitu pelanggaran prinsip percakapan dan implikatur
tuturan yang diujarkan oleh pewara dua gelar wicara, yaitu Andy F. Noya dalam
Kick Andy dan Najwa Shihab dalam Mata Najwa untuk menganalisis pelanggaran
prinsip kerja sama dan kesantunan serta implikatur yang terkandung dalam tuturan
pewara gelar wicara Kick Andy dan Mata Najwa.
13
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang, permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut.
1) Bagaimanakah pelanggaran prinsip kerja sama dalam tuturan pewara gelar
wicara Kick Andy dan Mata Najwa?
2) Bagaimanakah pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan pewara gelar
wicara Kick Andy dan Mata Najwa?
3) Bagaimanakah implikatur yang terkandung dalam tuturan pewara gelar
wicara Kick Andy dan Mata Najwa?
1.5 Tujuan Penelitian
Selaras dengan rumusan masalah, tujuan dilakukannya penelitian, yaitu:
1) menganalisis pelanggaran prinsip kerja sama dalam tuturan pewara gelar
wicara Kick Andy dan Mata Najwa;
2) menganalisis pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan pewara gelar
wicara Kick Andy dan Mata Najwa; dan
3) menganalisis berbagai implikatur yang terkandung dalam tuturan pewara
gelar wicara Kick Andy dan Mata Najwa.
1.6 Manfaat Penelitian
Deskripsi hasil penelitian pelanggaran pinsip percakapan dan implikatur
tuturan pewara gelar wicara Kick Andy dan Mata Najwa ini dapat memberi
manfaat kepada berbagai pihak yang berupa manfaat teoretis dan praktis.
14
Secara teoretis, penelitian ini menghasilkan tesis mengenai pelanggaran
prinsip percakapan (kerja sama dan kesantunan) dan implikatur. Pelanggaran
prinsip percakapan yang menimbulkan implikatur penting untuk dipahami agar
terjalin komunikasi yang lancar antara penutur dan mitra tutur. Pelanggaran
terhadap prinsip percakapan tidak selalu berdampak negatif pada kelangsungan
komunikasi antara penutur dan mitra tutur karena penutur memiliki maksud yang
beragam dalam melakukan pelanggaran tersebut. Secara praktis, hasil penelitian
ini dapat bermanfaat bagi peneliti lain. Manfaat bagi peneliti lain, yaitu menjadi
bahan acuan kajian untuk melakukan penelitian yang sejenis.