pelaksanaan pendampingan belajar berbasis daring di …
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN BELAJAR BERBASIS DARING DI DESA
SALEM DALAM MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN SISWA DI MASA PANDEMI
COVID-19
Setia Ningsih1, Aang Ayu Khafifah2, M. Deni Saputra3, Shintiya Juniar4 dan Said
Abdulloh6
1Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Semarang 2Teknik Sipil, Universitas Negeri Semarang
3Pendidikan Teknik Otomotif, Universitas Negeri Semarang 4Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Universitas Negeri Semarang
5Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Negeri Semarang
[email protected], [email protected], [email protected],
[email protected] 4, [email protected] 5,
Abstrak
Pandemi covid-19 menimbulkan dampak pada beberapa bidang seperti kesehatan,
ekonomi, sosial budaya, dan pariwisata. Tak terkecuali bidang pendidikan yang juga ikut
terdampak karena kebijakan yang dibuat untuk menangani covid-19. Salah satu kebijakan yang
dibuat adalah pembatasan sosial berskala besar yang mengakibatkan semua aspek kehidupan
dikerjakan atau dilakukan di dalam rumah. Hal ini juga berlaku untuk bidang pendidikan
dimana pembelajaran dilakukan secara daring. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran
yang dilakukan dalam waktu yang bersamaaan maupun dalam waktu yang berbeda yang dapat
dilakukan dengan mengiriman teks, gambar, audio, video, dan dokumen. Pendampingan
pembelajaran secara daring bertujuan untuk mengarahkan siswa pada kemandirian belajar
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Metode kegiatan yang dilaksanakan, yaitu memberikan
pendampingan belajar kepada siswa dilakukan 3 kali seminggu selama 45 hari, kemudian
diberikan materi pengarahan pembelajaran sesuai jenjang pendidikan. Indikator ketercapaian
pendampingan dengan melihat respon peserta.
Kata Kunci: Pendampingan belajar; daring; kemandirian, desa Salem
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi yang semakin pesat memberikan
konsekuensi bagi manusia untuk terus
selalu meningkatkan kualitasnya. Salah
satu cara meningkatkan kualitas sumber
daya manusia adalah melalui pendidikan.
Pengertian pendidikan yang disebutkan
dalam Undang-Undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab I
Pasal 1 ayat 1 adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat,bangsa, dan negara.
Kemudahan akses teknologi telah
digunakan oleh para pengajar untuk
memudahkan proses pembelajaran. Akses
teknologi juga mampu meningkatkan
kualitas pendidikan. Sejak ditemukannya
teknologi internet, hampir segalanya
menjadi mungkin dalam dunia pendidikan.
Saat ini peserta didik dapat belajar tidak
hanya dimana saja tetapi sekaligus kapan
saja dengan fasilitas sistem electronic
learning yang ada. E-learningkini semakin
dikenal sebagai salah satu cara untuk
mengatasi masalah pendidikan dan
pelatihan, baik di negara-negara maju
maupun di negara yang sedang
berkembang, khususnya Indonesia. Banyak
orang menggunakan istilah yang berbeda-
beda untuk e-learning namun pada
prinsipnya e-learning adalah pembelajaran
yang menggunakan jasa elektronik sebagai
alat bantunya.
Seperti yang telah disampaikan oleh
Mildawati dalam penelitiannya telah
menyatakan bahwa perkembangan
teknologi memberikan perubahan terhadap
pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran
(Mildawati, 2000) . Teknologi informasi
dapat diterima sebagai media dalam
melakukan proses pendidikan, termasuk
membantu proses belajar mengajar, yang
juga melibatkan pencarian referensi dan
sumber informasi (Mildawati, 2000).
Penyampaian materi melalui daring dapat
bersifat interaktif sehingga peserta belajar
mampu berinteraksi dengan komputer atau
HandPhone sebagai media belajarnya.
Sebagai salah satu contoh siswa yang
menggunakan pembelajaran media
elektronik atau menjalin hubungan
(browsing, chatting, vidiocall) melalui
media elektronik, dalam hal ini komputer
dan internet nantinya akan memperoleh
hasil belajar yang lebih efektif dan baik dari
pada pembelajaran konvensional.
Penggunaan media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar merupakan salah
satu upaya untuk meningkatkan efektivitas
serta kualitas proses pembelajaran yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa.
Kemandirian dalam belajar diartikan
sebagai aktivitas belajar yang
berlangsungnya lebih didorong oleh
kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan
tanggung jawab sendiri dari pembelajaran2,
mengemukakan bahwa kemandirian belajar
yaitu proses ketika individu mengambil
inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan
orang lain, untuk mendiagnosis kebutuhan
belajar, memformulasikan tujuan belajar,
mengidentifikasi sumber belajar, memilih
dan menentukan pendekatan strategi
belajar, dan melakukan evaluasi hasil
belajar
yang dicapai. Sejalan dengan beberapa
pendapat tersebut, menyebut kemandirian
belajar dengan istilah belajar mandiri.
Belajar mandiri adalah kegiatan belajar
aktif, yang didorong oleh niat atau motif
untuk menguasai suatu kompetensi guna
mengatasi suatu masalah, dan dibangun
dengan bekal pengetahuan atau kompetensi
yang telah dimiliki. Penetapan kompetensi
sebagai tujuan belajar dan cara
pencapaiannya dilakukan oleh pembelajar
sendiri.
Penetapan tersebut meliputi penetapan
waktu belajar, tempat belajar, irama belajar,
tempo belajar, cara belajar, sumber belajar,
dan evaluasi hasil belajar.
Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada sekolah
dasar dimaksudkan untuk mengenal,
menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan
mandiri. belajar sebagai perubahan yang
relatif permanen karena adanya
pengalaman.
Artikel ini berfokus pada dampak
pandemi Covid-19 terhadap proses
pembelajaran siswa di Desa Salem serta
pengaruh pembelajaran daring terhadap
kemandirian siswa di desa tersebut.
Sehingga tujuan yang dari artikel ini adalah
Untuk mengetahui dampak pandemi Covid-
19 terhadap proses pembelajaran siswa di
Desa Salem dan Untuk mengetahui
pengaruh pembelajaran daring terhadap
kemandirian siswa di Desa Salem.
METODE PELAKSANAAN
Pendampingan belajar siswa di desa
Salem dilakukan secara daring melalui grup
Whatsapp yang terdiri dari 10 siswa SD
kelas IV s.d. VI dan mahasiswa KKN
sebagai pendamping belajar.
Pendampingan belajar dilaksanakan dari
pertengahan bulan Juli sampai pertengahan
bulan Agustus dengan jadwal 3 kali
seminggu. Adapun metode yang digunakan
selama pendampingan belajar adalah
metode ceramah dan diskusi. Kedua
metode tersebut dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran serta
memungkinkan siswa untuk merespon aktif
sehingga siswa bisa lebih paham terhadap
materi yang disampaikan.
Faktor pedukung dan pneghambat
kegiatan pendampingan belajar di
antaranya sebagai berikut:
1. Faktor Pendukung
a. Tersedia alat komunikasi bagi setiap
siswa yang mengikuti kegiatan
pendampingan belajar secara daring
sehingga memudahkan prosesnya.
b. Dukungan dari pejabat desa setempat
yang mengizinkan adanya kegiatan
pendampingan belajar secara daring untuk
memudahkan siswa di desa Salem.
c. Antusiasme siswa dan orang tua yang
tinggi yang terlihat dari komunikasi awal
rencana pendampingan belajar secara
daring.
2. Faktor Penghambat
a. Daya tangkap siswa dalam memahami
materi pembelajaran yang bervariasi
membuat pendamping belajar harus
memiliki alternatif lain dalam
menyampaikan materi.
b. Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan
kegiatan pendampingan belajar
menyebabkan siswa merasa kurang puas
karena hanya beberapa mata pelajaran saja
yang dibahas selama kegiatan
pendampingan belajar.
c. Koneksi internet yang kurang stabil
menghambat proses pembimbingan belajar.
Gambar 1. Lokasi Desa Salem, Kabupaten Brebes
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendampingan orangtua dalam proses
belajar anak adalah “upaya orang tua untuk
menemani, memberikan bantuan dalam
mengatasi masalah anak dalam belajar,
memberikan dorongan, motivasi,
dukungan, pengawasan dan memberikan
fasilitas pada anak agar semangat dalam
belajar" (Bakkelund et al., 2018).
Pendampingan anak di dalam keluarga
merupakan upaya bantuan yang dilakukan
pihak keluarga khususnya orangtua dengan
mendampingi anak untuk memenuhi
kebutuhan dan pemecahan masalah anak
dalam rangka mendukung optimalisasi
perkembangan anak (Alia & Irwansyah,
2018).
Memaknai penjelasan di atas, bisa
disimpulkan bahwa pendampingan orang
tua dalam belajar anak adalah suatu upaya
yang dilakukan oleh keluarga terutama
khususnya kedua orang tua untuk
mengoptimalkan perkembangan anak,
membimbing, menemani, memberikan
fasilitas yang sebaik mungkin, memenuhi
semua kebutuhan yang diperlukan anak,
memberikan pemahaman yang baik dan
bantuan serta bimbingan ketika anak
sedang mengalami kesulitan serta
senantiasa memberikan motivasi agar anak
semangat dalam belajar.
Bagaimana dampak pandemi covid-19
terhadap proses pembelajan siswa di
desa Salem
Covid 19 yang telah menjadi pandemi
global saat ini menuntut pembelajaran
secara daring dan bekerja dari rumah dalam
rangka pencegahan penularan Covid-19
bagi guru dan bagi siswa untuk semua
jenjang di seluruh Indonesia, termasuk di
desa Salem, Kecamatan Salem, kabupaten
Brebes. Kendala yang dirasakan dalam
kegiatan pembelajaran dari rumah adalah
belum adanya budaya belajar jarak jauh
karena selama ini sistem belajar
dilaksanakan adalah melalui tatap muka.
Wabah Covid-19 memaksa para siswa
harus menggunakan teknologi, sehingga
suka tidak suka dan mau tidak mau harus
belajar dan siap untuk belajar melalui
jarak jauh dengan menggunakan teknologi
(M. Ikhsan Kahar, 2020). Adanya metode
pembelajaran jarak jauh membuat para
siswa perlu waktu untuk beradaptasi
karena mereka menghadapi perubahan baru
yang secara tidak langsung akan
mempengaruhi daya serap belajar
mereka. Siswa mulai jenuh di rumah dan
ingin segera ke sekolah bermain dengan
teman-temannya yang mengakibatkan
siswa akan kehilangan jiwa sosial, jika di
sekolah mereka bisa bermain berinteraksi
dengan teman-temannya tetapi kali ini
mereka tidak bisa dan hanya sendiri di
rumah bersama orang tua.
Bagaimana pengaruh pembelajaran
daring terhadap kemadirian siswa di
desa salem
Penggunaan media pembelajaran yang
dibagikan dalam proses belajar mengajar
merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan efektivitas serta kualitas
proses pembelajaran yang pada akhirnya
dapat meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa. Beberapa manfaat yang dirasakan
siswa dalam proses pendampingan belajar
daring di Desa salem diantaranya: (1)
Pengajaran jadi lebih menarik perhatian
siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa, (2) Bahan
pengajaran lebih jelas sehingga siswa dapat
memahami dan menguasai tujuan
pengajaran dengan baik, (3) Metode
mengajar akan lebih bervariasi, (4) Siswa
lebih banyak melakukan interaksi dan
responsive dalam kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan penjelasan saja,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
mendemonstrasikan dan lain – lain. Namun
juga terdapat beberapa kendala yang
dialami pada masa pembelajaran daring,
yaitu (1) Beberapa siswa belum memiliki
Handphone yang mendukung, (2) Siswa
merasa boros karena kuota yang mahal dan
cepat habis, (3) kendala signal yang tidak
selalu bagus.
Proses kegiatan pendampingan belajar
dalam bentuk pemaparan materi langsung
dibahas secara daring, dengan sistem
pembelajaran tersebut tidak menutup
kemungkinan akan timbulnya beberapa
masalah-masalah dalam berlangsungnya
proses pembelajaran. Dengan pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh ini tentunya siswa
dan pengajar diharuskan memiliki akses
jaringan intenet yang baik. Di daerah salem
sendiri jaringan internet bagus sehingga
sangat membantu proses pembelaajaran
secara daring, dan dari kegiatan
pembelajaran daring itu sendiri sangat
membantu siswa didaerah salem untuk
memahami materi-maateri yang seharusnya
dikuasai oleh siswa sesuai dengan jenjang
pendidikannya.
KESIMPULAN
Pandemi covid-19 berdampak pada
proses pembelajaran yang semula
dilaksanakan di sekolah secara langsung
berubah menjadi pembelajaran secara
daring di rumah masing-masing. Sehingga
perlu waktu untuk merubah budaya atau
kebiasaan pembelajaran luring menjadi
daring. Kegiatan pendampingan belajar
secara daring berjalan dengan lancar.
Dalam proses pelaksanaannya
pendampingan belajar yang dilakukan 3
kali seminggu selama 45 hari di Desa Salem
dapat dinilai dari respon peserta melalui
grup whatsapp, dari 10 siswa 90% merasa
terbantu dengan adanya kegiatan
pendampingan belajar secara daring dan
merasa mampu mengikuti pembelajaran
secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Alia, T., & Irwansyah. (2018).
Pendampingan Orang Tua pada Anak
Usia Dini dalam Penggunaan
Teknologi Digital. A Journal of
Language, Literature, Culture and
Education.
https://doi.org/10.19166/pji.v14i1.639
Bakkelund, J., Karlsen, R., Bjørke, Ø.,
Suryakumar, S., Karunakaran, K. P.,
Bernard, A., … Dutta, D. (2018).
PENDAMPINGAN ORANG TUA
DALAM PROSES BELAJAR
ANAK. Journal of Materials
Processing Technology.
https://doi.org/10.1109/robot.1994.35
0900
M. Ikhsan Kahar. (2020). PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI DI MASA
COVID-19. Ana’ Bulava: Jurnal
Pendidikan Anak.
https://doi.org/10.24239/abulava.vol1
.iss2.8
Mildawati, T. (2000). Perkembangan
Teknologi Informasi Di Indonesia.
Ekuitas.
https:www.researchgate.net/publication/34
0661871_Studi_Eksploratif_Dampak
_Pandemi_COVID-
19_Terhadap_Proses_Pembelajaran_
Online_di_Sekolah_Dasar
MAKSIMALISASI BUDIDAYA
TANAMAN HIDROPONIK SEBAGAI
SOLUSI KETAHANAN PANGAN DI
MASA PANDEMI
Fikri Fuadi Anas
Hanif Aziz Algani
Muhammad Hanif
Prita Dwi Nurlaeli
Raffi El Falih
Abstrak
Permasalahan covid-19 di Indonesia semakin kompleks. Banyak sekali dampak yang timbul akibat pandemi covid-19 ini. Covid-19 merupakan virus baru yang menyerang saluran pernapasan. Di Indonesia penambahan jumlah pasien positif covid 19 bergerak cepat . Maka, pemerintah memberlakukan peraturan PSBB sebagai langkah pencegahan. Dengan diberlakuakn peratutran tersebut,
aktivitas menjadi terhambat dan memperburuk kondisi ekonomi indonesia. Saat situasi pandemic Covid-19 menyerang Indonesia banyak masyarakat yang terkena dampaknya. Bahkan tak sedikit masyarakat yang mengalami kekurangan bahan makanan. Salah satu solusi yang apat dilakukan pada situasi ini adalah dengan bercocok tanam sendiri dari rumah. Hidroponik merupakan salah satu cara bercocok tanam sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Hidroponik ini juga bisa menjadi salah satu solusi
pemenuhan kebutuhan pangan terutama pada masa pandemi seperti ini.masyarakat
dapat menanam sayur-sayuran seperti bayam, kangkung dan beberapa sayur lainnya untuk menjalankan program ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.
Kata kunci: Covid-19, Hidroponik, Ketahanan
Pangan
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan mayoritas penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian merupakan salah satu program yang dapat
mendukung prioritas nasional berupa pemantapan ketahanan pangan di Indonesia.
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
secara berkelanjutan (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015
tentang Ketahanan Pangan dan Gizi). Hal ini penting diketahui dan diupayakan karena
keluarga merupakan awal dari kehidupan bagi semua anggota keluarga, terutama dalam
pemenuhan kebutuhan pokok, seperti bahan makanan bergizi, pendidikan, dan kesehatan.
Akan tetapi, munculnya pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) saat ini
mengakibatkan adanya perlambatan produktivitas pertanian karena adanya pembatasan
kegiatan masyarakat. Presiden Joko Widodo menyatakan covid-19 sebagai penyakit berisiko
yang dapat menimbulkan kedaruratan dan kesehatan masyarakat sehingga pemerintah
menetapkan kebijakan untuk mengurangi aktivitas masyarakat. Kebijakan tersebut seperti
social distancing, phycical distancing, mencuci tangan dengan sabun, diikuti juga dengan
kebijakan untuk work from home dan school from home. Masa pandemi Covid 19 memaksa
setiap orang untuk tinggal di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus.
Kondisi ini tidak serta merta membuat kita menjadi tidak produktif. Beragam
aktivitas bisa dilakukan, khususnya yang bisa menopang kebutuhan pangan rumah tangga.
Masyarakat kini dengan segala keterbatasan di tengah adanya pandemi ini harus bisa
bertahan dan memastikan ketahanan pangan keluarganya. Pandemi covid-19 ini
mengajarkan banyak pihak agar setiap rumah tangga mampu menjadi produsen penyedia
Salah satu yang bisa dilaksanakan adalah dengan budidaya tanaman sayur menggunakan
teknologi hidroponik. Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan
media tanah, sehingga hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan
menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem bercocok
tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit.
PEMBAHASAN
1. Ketahanan Pangan
Pangan memiliki pengertian yang sangat luas, mulai dari pangan esesnial bagi
kehidupan manusia yang sehat dan produktif (keseimbangan kalori, karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, serat, dan zat esensial lain) Serta pangan yang menyangkut atas
kepentingan sosial dan budaya seperti untuk kebugaran, kesenangan, kecantikan dan
sebagainya. Definisi pangan tidak hanya berarti pangan pokok dan jelas tidak hanya
berarti beras, melainkan pangan yang terkait dengan berbagai hal lain (Emawati, 2016).
Menurut pasal 1 angka (1) UU Pangan bahwa pangan merupakan segala sesuatu hal yang
berasal dari sumber air dan hayati, baik yang dikemas secara olahan maupun tidak diolah,
yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku lainnya yang perlu digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan pembuatan makanan atau minuman. Pengertian pangan
diatas memiliki kesamaan yang termuat pula pada Pasal 1 Ayat (1) PP Label dan Iklan
Pangan serta Pasal 1 Ayat (1) PP keamanan, mutu dan gizi pangan.
Dapat kita lihat bahwa dalam masa pandemi ini kebutuhan akan permintaan pangan
akan tetap dominan dan cenderung melonjak tajam hal tersebut dikarenakan pada kondisi
saat ini orang akan berdiam diri di dalam rumah dan melakukan kesibukan di rumah.
Tentu orang akan cenderung melakukan inovasi lebih termasuk juga di bidang pangan
baik sebagai konsumen makanan maupun sebagai produsen makanan.
Ketahanan pangan sendiri memiliki dua kata kunci penting yaitu ketersediaan
pangan yang cukup dan merata serta akses penduduk terhadap pangan, baik secara fisik
maupun ekonomi. Dr. Susanawati, SP., MP, dosen Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mengatakan bahwa jika diidentifikasi
dari kedua poin tersebut, ketahanan pangan kita secara umum dapat dikatakan sedang
terganggu. Meskipun pasokan akan kebutuhan pangan masih tersedia namun distribusi
pangan sangat terganggu dimasa pandemi seperti ini dikarenakan penerapan PSBB di
berbagai daerah. Meskipun pada bulan agustus ini sudah banyak daerah yang
menerapkan new normal dan sedikit melonggarkan aturan tentang covid 19 bukan berarti
masalah ketahanan pangan aman, masih ada ancaman lain yang akan mengganggu
ketahanan pangan, beberapa masyarakat masih kurang percaya dan masih takut jika
membeli bahan makanan di luar atau di pasar pasar. Bisa kita bayangkan bahwa ketika
orang memilih berbelanja kebutuhan di luar ada dua resiko yang mengintai dirinya baik
dari higenitas pangan maupun kondisi dari orang yang berbelanja tersebut.
2. Hidroponik
2.1 Pengertian Hidroponik
Arti harfiah hidroponik adalah kerja air, sehingga bertanam secara hidroponik
dikenal dengan bertanam tanpa media tanah hanya menggunakan media air (Masduki,
A., 2017). Bertanam dengan metode hidroponik ini sangat menghemat lahan. Bibit
cukup disemai dalam rockwool dan setelah mulai tumbuh tunas bisa dipindahkan dalam
sistem hidroponik. Kebutuhan nutrisi bisa diperoleh dengan pemberian micro organisme
local (MOL) yang dapat dibuat dengan skala rumahan dari nasi basi yang sudah tidak
dimanfaatkan. Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan
air dengan pemberian unsur hara terkendali berisi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tanaman (Siswandi & Yuwono dalam Purwaningsih, R., Evahelda,
Agustina, F., & Pranoto, Y.S., 2019). Teknik hidroponik juga sangat mudah, alat dan
bahan juga mudah dan murah, cukup menggunakan barang bekas di rumah yang dapat
digunakan sebagai media tanam hidroponik. Dengan demikian, dalam kondisi pandemi
covid-19 ini dengan adanya pembatasan aktivitas, maka semua kebutuhan untuk
bertanam dengan metode hidroponik ini dapat dipenuhi dengan menggunakan barang
bekas dan sederhana yang ada di rumah.
Hydroponic secara harfiah berarti Hydro = air, dan phonic = pengerjaan. Sehingga
secara umum berarti system budidaya pertanian tanpa menggunakan tanah tetapi
menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Budidaya hydroponik biasanya
dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) untuk menjaga supaya pertumbuhan
tanaman secara optimal dan benar – benar terlindung dari pengaruh unsur luar seperti
hujan, hama penyakit, iklim dan lain–lain. Keunggulan dari beberapa budidaya dengan
menggunakan sistem hydroponic antara lain: Kepadatan tanaman per satuan luas dapat
dapat dilipat gandakan sehingga menghemat penggunaan lahan. Mutu produk seperti
bentuk, ukuran, rasa, warna, kebersihan dapat dijamin karena kebutuhan nutrient
tanaman dipasok secara terkendali di dalam rumah kaca. Tidak tergantung musim/waktu
tanam dan panen, sehingga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.
2.2 Kelebihan & Kekurangan Hidroponik
Menanam dengan cara hidroponik tentu memiliki beberapakekurangan dan
kelebihan. Berikut ini kekurangan dan kelebihan:
2.2.1 Kelebihan Hidroponik
1. Cukup mudah dan praktis, menanam dengan hidroponik akan lebih mudah dan
praktis. Petani tidak perlu cacing atau sejenisnya untuk menggemburkan tanah.
Namun, agar dapat mendapatkan hasil yang lebih memuaskan tetap dibutuhkan
dasar ilmu mengenai hidroponik.
2. Hemat lahan, dibanding dengan menanam biasanya yang membutuhkan lahan
tanah yang luas,lainya halnya dengan hidroponik yang bisa dimulai dari dalam
rumah sekalipun. Karena hidroponik dapat tumbuh pada instalasi pipa, seperti
gambar berikut ini.
3. Bebas hama, bertanam hidroponik seperti sayur maupun buah, tidak mudah
terserang hama dan penyakit.Terutama sayur akan tumbuh lebih sehat dan bersih.
Hal ini disebabkan menanam dengan hidroponik tidak menggunakan pestisida.
4. Hasil panen banyak, dengan lahan yang minim, menanam hidroponik jika
ditekuni akan menghasilkan panen yang cukup banyak. Alasan logis mengapa
panen hidroponik bisa lebih banyak, yakni instalasi hidroponik yang dapat
dilakukan secara bertingkat. Hal ini membuat lahan lebih banyak menampung
kuantitas tanaman.
2.2.2 Kekurangan Hidroponik
1. Modal cukup besar, saat pertama kali menanam hidroponik tentu akan
membutuhkan modal yang cukup besar. Terutama bagi yang memulai budidaya
tanaman dalam skala besar, modalnya juga akan sesuai dengan modal yang akan
dikeluarkan. Beberapa alat yang dibutuhkan, yakni pipa, slang, pompa akuarium,
dan set bor untuk pembuatan proses instalasi.
2. Perlengkapan sukar didapatkan, meskipun sudah banyak didengar, peralatan baik
bahan dan alat untuk penanaman hidroponik masih cukup langka. Tidak semua
toko pertanian menjual alat dan bahan untuk menanam hidroponik. Biasanya
akan ada toko khusus yang akan menjual perlengkapan alat dan bahan hidroponik.
3. Ketelitian ekstra, butuh ketelitian ekstra dan keyakinan untuk menanam
hidroponik. Petani harus mengontrol nutrisi berserta tingkat keasaaman PH pada
tanaman secara berkala serta perhitungan pemberian nutrisi. Tentunya ini demi
menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
IMPLIKASI PRAKTIS
Melihat potensi akan kemudahan dan kepraktisan dalam bercocok tanam menggunakan
sistem hidroponik maka sistem hidroponik adalah sistem yang sangat cocok untuk
diterapkan di tengah pandemi saat ini. Cukup kita stay di rumah kita dapat tetap produktif
dan menghasilkan tanpa khawatir akan kekurangan bahan pangan. Untuk memulai
hidroponik kita tidak memerlukan lahan yang luas dan cukup menggunakan air sebagai
nutrisi Selain itu kita juga dapat memanfaatkan barang barang bekas seperti botol air minum,
pipa paralon bekas sebagai media tanam ini. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat pada
metode hidroponik pada penjelasan berikut:
1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk kebun tanaman hidroponik
Untuk membuat kebun tanaman hidroponik, di butuhkan pipa paralon dengan
diameter 3 inci, gelas plastik, penyambung paralon, penutup paralon, gergaji, selang,
pompa aquarium, alat solder, alat bor, air, spons, dan biji tanaman hidroponik.
2. Melubangi pipa paralon untuk tanaman hidroponik
Gunakan bor untuk membuat lubang di sepanjang pipa paralon yang sudah disiapkan
untuk tanaman hidroponik. Sesuaikan lubang pipa dengan ukuran gelas plastik yang
akan Anda gunakan. Sebaiknya, beri jarak antar lubang sekitar 20 cm agar tanaman
tidak saling terjepit.
3. Melubangi gelas plastik untuk tanaman
Berikutnya melubangi gelas plastik untuk tanaman hidroponik. Setelah itu, letakkan
gelas-gelas plastik tersebut ke dalam lubang pipa paralon yang sudah dibuat
sebelumnya. Sisakan satu lubang untuk jalur pemberian nutrisi tanaman hidroponik
yang berbentuk cair.
4. Memasang pompa air untuk kebun tanaman hidroponik
Gunakan selang dan pompa air untuk mengairi tanaman hidroponik. Cara kerjanya
akan mirip dengan sistem irigasi.
5. Meletakkan bibit tanaman hidroponik
Siapkan spons yang sudah dipotong seukuran gelas plastik, kemudian letakkan bibit
tanaman di atasnya.
6. Memberikan larutan nutrisi pada tanaman hidroponik
Agar tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan subur, perlu memberikan larutan
nutrisi secara rutin.
7. Tanaman yang cocok untuk kebun tanaman hidroponik
Tidak semua tanaman bisa tumbuh subur dengan cara hidroponik. Umumnya yang
sering ditanam secara hidroponik adalah sayur dan buah.
SIMPULAN
Dari uraian pembahasan dan Implikasi praktis di atas dapat disimpulkan bahwa
sistem budidayatanaman hidroponik di masa pandemi covid-19 sangat cocok diterapkan.
Hidroponik bisa menjadi salah satu solusi pemenuhan kebutuhan pangan terutama pada
masa pandemi seperti ini. Selain dapat meminimalisir penyebaran virus covid-19, metode
yang digunakan dalam sistem budidaya tanaman hidpronik tergolong mudah dengan hanya
bermodal barang bekas di rumah kita dapat membantu ketahanan pangan baik untuk diri kita
maupun masyarakat pada umunya dan kita bisa tetap prduktif dari rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Budidaya.id ( 24 mei ), Cara Menanam Hidroponik. Diakses pada 16 Agustus 2020, dari
https://budidaya.id/hidroponik/
Emawati, N. (2016). Kemiskinan di desa Pesisir Penghasil Tanaman Pangan di Kabupaten
Bantul. Thesis., (Universitas Gadjah Mada)
Kurniawati, W., Erviana, L., & Desstya, A. Solusi Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Perkotaan Saat Pandemi Covid-19. Malay Local Wisdom in the Period and After the
Plague, 95
Masduki, A., (2017). Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan lahan Sempit di Dusun
Randubelang, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Jurnal Pemberdayaan. 1(2), 185-192.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015. Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.
Purwasih, R., Evahelda, Agustina, F., & Pranoto, Y. S., (2019). Pemanfaatan Lahan
Pekarangan untuk Budi Daya Sayuran Secara Hidroponik di Kecamatan Sungailiat,
Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Agrokreatif Jurnal Ilmiah
Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(3), 195-201.
Pusat penelitian kependudukan ( 9 mei ), Ketahanan Pangan dan Ironi Petani di Tengah
Pandemi COVID-19. Diakses pada 16 Agustus 2020, dari
https://kependudukan.lipi.go.id/id/berita/53-mencatatcovid19/879-ketahanan-
pangan-dan-ironi-petani-di-tengah-pandemi-covid-19
Scgbuildingmaterials.com. Membuat Kebun di Rumah Dengan Metode Hidroponik. Di
akses pada 16 Agustus 2020. Dari https://id.scgbuildingmaterials.com/living-
ideas/tips-dan-pengetahuan/membuat-kebun-di-rumah-dengan-metode-hidroponik
UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 MELALUI EDUKASI PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) BERMUATAN NILAI KARAKTER DI DESA
JIPANG KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBES
Oleh
Aghnaa Noviyanti1, Mega Dwi Agustina2 , Susi Sunarsih3 , Herra Fikriani Nurjanah4 ,
Okias Supriyanti5
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan1, Jurusan Ilmu Geografi
Fakultas Ilmu Sosial2, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial3, Jurusan
Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi4, Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum5,
Universitas Negeri Semarang
Abstrak
Program kerja Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah salah satu
program kerja yang diagendakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan
Covid Unnes 2020. Program kerja ini adalah solusi di masa pandemi covid-19 yang terjadi
saat ini. Tujuan utama pembuatan artikel ini adalah untuk membantu pemerintah serta
mewujudkan desa yang bebas covid-19. Metode pelaksanaan program KKN ini
menggunakan metode pendampingan dengan tahap-tahap yaitu, 1) tahap observasi atau
koordinasi, 2) tahap koordinasi, 3) tahap Sosialisasi Program.
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Bermuatan Nilai Karakter yang
dilakukan di Desa Jipang kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes melaui penyampaian
usulan pendidikan kesehatan (pendkes) terkait edukasi tentang Covid-19 dan upaya
pencegahan penularan Covid-19 edukasi PHBS, sosialisasi cuci tangan yang benar, dan
gerakan membersihkan lingkungan. Hal ini disampaikan melalui metode ceramah dan metode
demonstrasi sesuai aturan WHO sehingga masyarakat khususnya Desa Jipang mampu
melakukan pola hidup bersih dan sehat dan di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Nilai Karakter, Covid-19
PENDAHULUAN
Covid-19 merupakan penyakit
yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2
dengan gejala umum gangguan saluran
pernafasan akut baik ringan maupun berat
yang meliputi demam, batuk, sesak nafas,
kelelahan, pilek, nyeri tenggorokan dan
diare. Secara umum Penularan virus ini
terjadi melalui droplet atau cairan tubuh
yang terpercik pada sesorang atau benda-
benda di sekitarnya yang berjarak 1-2
meter melalui batuk dan bersin.
Pengetahuan masyarakat sangat
berpengaruh terhadap prilaku dalam
melakukan pencegahan. Menurut
Notoatmojo (2012), perilaku merupakan
suatu aktivitas seseorang yang
bersangkutan dan mempunyai kapasitas
yang sangat luas mencakup: berjalan,
berbicara, bereaksi, dan berpakaian. Kunci
pencegahan penularan virus ini dapat
menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat seperti mencuci tangan, komsumsi
makanan sehat, olah raga dan istirahat
yang cukup. Prilaku Hidup Bersih dan
Sehata (PHBS) adalah semua prilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran,
sehinga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyrakat.
PHBS merupakan langkah terbaik dalam
pencegahan penyebaran virus ini, sehingga
perlu ditanamkan kepada semua lapisan
lapisan masyarakat tentan pengetahuan
PHBS.
Desa Jipang merupakan desa yang
terletak di Kecamatan Bantarkawung
Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah.
Desa Jipang sendiri merupakan desa
dengan jumlah penduduk kurang lebih
6700 jiwa dengan mata pencaharian yang
beragam. Dalam menangani covid-19 ini
warga Desa Jipang memiliki program
untuk bersama-sama melawan pandemic
covid-19, yang pertama adalah
membentuk satgas, namun satgas ini hanya
bertahan ketika awal pandemic masuk
Indonesia. yang kedua adalah pembatasan
social, bank keliling, pedagang, seles dsb
dilarang memasuki wilayah Desa Jipang.
Masyarakat juga dilarang keluar rumah
jika tidak dalam keadaan mendesak. Jika
masyarakat keluar desa, maka harus
bersedia di semprot disinfektan yang telah
disediakan oleh perangkat desa.
Di masa sekarang ini Desa Jipang
sudah kembali melakukan aktivitas seperti
biasa namun dengan beberapa batasan,
seperti memakai masker jika ingin
bepergian keluar rumah, rajin cuci tangan,
jaga jarak antar individu secara fisik dan
lain sebagainya sesuai protokol kesehatan.
Kondisi tersebut membutuhkan proses
pemahaman dan adaptasi lebih lanjut
untuk diterapkan untuk semua kalangan
masyarakat, khususnya orang tua dan
anak-anak karena merupakan suatu
perubahan pola hidup dan aturan yang
sebelumnya belum terbiasa dilakukan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
membantu pemerintah memutus rantai
penularan COVID-19 yang semakin
meningkat yaitu dengan membiasakan
penerapan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) pada seluruh kelompok
masyarakat terutama anak-anak.
Penanaman rasa cinta kebersihan
dan lingkungan pada anak ditunjukan pada
dua hal, yaitu menjaga kebersihan terhadap
diri sendiri dan kebersihan terhadap
lingkungan. Kebersihan terhadap diri
sendiri dimaksud agar membentuk pribadi
yang sehat dan jiwa yang kuat. “Mensana
Incorpore Sano”, di dalam tubuh yang
sehat (bersih) terdapat jiwa yang kuat.
Sehingga apabila anak dalam kondisi yang
sehat dan jiwa yang kuat bisa mencegah
timbulnya penyakit pada tubuh.
Pengembangan karakter cinta kebersihan
terhadap lingkungan dapat dilakukan
dengan menjaga kebersihan lingkungan
rumah dan peralatan-peralatan rumah yang
rutin dilakukan. Penanaman rasa cinta
kebersihan dan lingkungan penting
diterapkan pada masa pandemi sebagai
wujud antisipasi untuk menghindari
penularan Covid-19.
Untuk itu tim KKN Bersama
Melawan Covid-19 (BMC) Unnes ikut
membantu pemerintah serta mewujudkan
desa yang bebas covid-19 sebagai wujud
tridarma perguruan tinggi yang salah
satunya yaitu pengabdian kepada
masyarakat. Bersamaan dengan program
kerja KKN BMC, tim penulis melakukan
Edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) kepada anak-anak warga
Desa Jipang RT 01 RW 03. Program PHBS
yang disosialisasikan antara lain edukasi
PHBS, sosialisasi cuci tangan yang benar,
dan gerakan membersihkan lingkungan.
METODE
Kegiatan Edukasi Pola Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dilaksanakan pada:
1. Waktu Pelaksanaan
Program ini telah dilaksanakan pada
hari/tanggal: Jumat, 7 Agustus 2020
Pukul 90.00 s/d selesai WIB di
lingkungan RT 01 RW 03 Desa Jipang.
2. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan edukasi (pendidikan
kesehatan) dilakukan dengan metode
ceramah dan demonstrasi langsung
tentang perilaku hidup bersih dan sehat
di rumah dan cuci tangan yang baik dan
benar sesuai standar WHO, dan
melakukkan senam bersama. Peserta
diberikan pemahaman mengenai
pentingnya menjaga kebersihan diri,
kebersihan lingkungan dan kesehatan .
Peserta yang kurang jelas ataupun
belum faham, bisa mengajukan secara
langsung pertanyaan dan tidak harus
menunggu sampai materi selesai.
3. Tahapan Pelaksanaan
1. Metode Observasi/Studi awal
Penyampaian gagasan tentang
pendidikan kesehatan pencegahan
Covid-19 melalui penyampaian
yang dilakukan oleh tim KKN
BMC. Studi awal ini dilakukan
untuk mengetahui tanggapan warga
setempat untuk menerima atau
menolak terhadap kegiatan yang
diusulkan atau ditawarkan oleh tim
KKN BMC. Kemudian tim KKN
menunggu persetujuan ijin
dilaksanakannya kegiatan tersebut.
2. Koordinasi
Setelah usulan kegiatan
edukasi ini diterima, maka
penyusunan jadwal waktu dan
tempat pelaksanaan ditentukan
oleh tim KKN.
3. Sosialisasi Program
Sosialisasi program dilaksanakan
oleh tim KKN dengan peserta anak-
anak sekolah dasar sekitar lingkungan
Rt 01 Rw 03 Program ini dilaksanakan
dengan tiga program utama yaitu
PHBS, sosialisasi cuci tangan yang
benar, dan gerakan membersihkan
lingkungan Adapun rincian dari
masing-masing program edukasi ini
sebagai berikut:
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
Penyuluhan pentingnya menerapkan
PHBS untuk mencegah penularan
Covid-19.
Pentingnya olahraga yang cukup dan
rutin dengan senam bersama.
Sosialisasi Langkah-langkah Cuci
Tangan yang Benar
Demontrasi langkah-langkah cuci
tangan yang benar menggunakan
sabun dan air bersih.
Gerakan Membersihkan Lingkungan
Penyuluhan kegiatan untuk
membersihkan lingkungan rumah,
mulai dari kamar tidur hingga barang-
barang yang sering digunakan
dirumah.
Penyuluhan menjaga kebersihan
dengan menyediakan tempat cuci
tangan disekitar rumah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pelaksanaan kegiatan
program kerja Edukasi Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Bermuatan Nilai
Karakter secara garis besar dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Langkah awal kegiatan Edukasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Bermuatan Nilai Karakter berupa
penyampaian usulan edukasi tentang
pencegahan penularan Covid-19.
Dengan demikian peserta mengetahui
tentang info covid-19.
2. Pembahasan materi edukasi oleh
mahasiswa KKN dilakukan dengan
metode ceramah dan metode
demonstrasi. Adapun materi edukasi
pada peserta adalah pengetahuan
secara umum tentang Covid-19 dan
upaya pencegahan penularan Covid-
19 (IDAI, 2020) melalui :
a. Menjaga kebersihan tangan rutin,
terutama sebelum memegang
mulut, hidung dan mata serta
setelah memegang fasilitas publik
b. Mencuci tangan dengan air dan
sabun cair serta bilas setidaknya 20
detik
c. Cuci dengan air dan keringkan
dengan handuk atau kertas sekali
pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci
tangan, dapat menggunakan
alkohol 70-80% handrub
d. Menutup mulut dan hidung dengan
tisu ketika bersin atau batuk (etika
batuk)
e. Ketika memiliki gejala saluran
napas, gunakan masker dan berobat
ke puskesmas.
f. Mengurangi aktivitas diluar
ruangan
g. Menjaga jarak paling tidak satu
meter.
h. Apabila kita berada diluar, WHO
mengatakan penting untuk
menghindari berjabat tangan dan
menggunakan masker. Materi
tentang Covid-19 tersebut dapat
tersampaikan semuanya dan dapat
dipahami oleh peserta pendidikan
kesehatan.
3. Anak-anak RT 01/RW 03 Desa Jipang
sangat antusias menanyakan terkait
Covid-19 dan mempraktekkan
gerakan cuci tangan yang baik benar
sesuai aturan WHO dan mampu
mengulanginya secara mandiri dengan
benar.
Kegiatan ini mengajarkan
anak-anak RT 01/RW 03 Desa Jipang
cara cuci tangan yang baik dan benar
sesuai aturan WHO. Yang mana hal
tersebut merupakan salah satu upaya
mencegah resiko penularan Covid-19
dan membantu peserta memahami
salah satu perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). PHBS adalah salah satu
esensi dan hak asasi manusia untuk
tetap mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Derajat kesehatan yang
tinggi dapat diperoleh apabila setiap
orang memiliki perilaku yang
memperhatikan kesehatan (Lina,
2016). Konsep perilaku yang
dikembangkan oleh Becker,
merupakan konsep yang didasarkan
pada konsep perilaku sehat Bloom.
Becker menjabarkan bahwa perilaku
sehat tersebut terbagi menjadi tiga
domain, yaitu pengetahuan terhadap
kesehatan (health knowledge), sikap
untuk merespon tindakan kesehatan
(health attitude) dan praktik atau
tindakan kesehatan (health practice).
Domain ini bermanfaat untuk
mengetahui seberapa besar tingkat
perilaku sehat setiap individu
(Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan
uaraian tersebut, diharapkan
pengetahuan anak terhadap kesehatan
Gambar 1. Praktik Cuci Tangan
(khususnya tentang Covid-19) ada
peningkatan dan anak bisa merespon
tindakan kesehatan yang diberikan
dengan memprektekkan perilaku
hidup bersih dan sehat, salah satunya
dengan cuci tangan yang baik dan
benar. Enam langkah mencuci tangan
yang direkomendasikan oleh Badan
Kesehatan Dunia WHO untuk
mencegah virus corona:
a. Ratakan sabun dengan kedua
telapak tangan.
b. Gosok punggung dan sela-sela jari
tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya.
c. Gosok sela-sela jari.
d. Punggung jari tangan kanan
digosokan pada telapak tangan kiri
dengan jari sisi dalam kedua tangan
saling mengunci.
e. Ibu jari tangan kiri digosokkan
berputar dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya.
f. Gosok berputar ujung jari tangan
kanan ditelapak tangan kiri dan
sebaliknya.
Edukasi kesehatan tentang cara
menjaga kebersihan diri yang dimulai
dengan cuci tangan bermanfaat agar
meningkatkan pengetahuan pada anak
cara melakukan cuci tangan yang
benar sesuai dengan petunjuk WHO.
anak perlu mengetahui bahwa
penularan virus dapat bersumber dari
kurangnya kebersihan tangan, yang
mana droplet yang mengandung virus
Covid-19 dapat berada di tangan
ketika kita memegang suatu benda
yang terdapat droplet tersebut.
4. Anak-anak sangat bersemangat
mengikuti senam bersama mengikuti
instruktur untuk menjagada kesehatan
tubuh.
Selain upaya pencegahan
Covid-19 pada warga RT 01/ RW 03
dengan edukasi perilaku hidup bersih
dan sehat melalui cara mencuci tangan
yang baik dan benar, juga dilakukan
dengan senam bersama. Senam
memiliki banyak manfaat bagi tubuh
untuk menghindari resiko terkena
penyakit serta mampu meningkatkan
kekuatan tubuh. Karena saat senam
tulang dan otot akan menjadi kuat,
baik ditubuh bagian atas maupun
bawah serta manfaat lainnya.
5. Anak-anak mendengarkan dengan
baik sosialisasi mengenai pentingnya
menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. Dimulai dari diri sendiri
dan tempat tinggal. Hal-hal kecil yang
dapt dibiasakan sehari-hari seperti
membersihkan tempat tidur,
menggunakan pakaian yang bersih,
dan menjaga kebersihan tubuh dengan
rajin mandi, rajin mencuci tangan,
memotong kuku dan lainsebagainya.
Sampurno, Kusumandyoko, & Islam
(2020) menjelaskan bahwa pencegahan
Covid-10 dimulai dengan meningkatkan
kesadaran pada masyarakat, baik pada
kelompok usia dewasa maupun anak-anak.
Hal tersebut bermanfaat agar dengan
kesadaran yang tinggi untuk mencegah
penularan Covid-19, seluruh masyarakat
mampu merubah perilakunya ke arah
perilaku yang lebih sehat dan
menunjukkan perilaku pencegahan
penularan Covid-19. Leung, Lam & Cheng
(2020) menambahkan bahwa anak-anak
lebih membutuhkan dukungan perubahan
perilaku untuk mencegah penularan
Covid-19 dari orang tuanya, maka orang
tua atau orang yang bertanggung jawab
dalam pengasuhan anak harus memberikan
respon yang baik pada anak ketika anak
bertanya atau menunjukkan keinginan
untuk menerapakan perilaku sehat untuk
mencegah Covid-19 termasuk dukungan
pada anak-anak untuk tetap tinggal di
rumah daripada melakukan aktifitas di
lingkungan masyarakat.
Perilaku pencegahan penularan
Covid-19 dapat ditingkatkan dengan
menambah kesadara warga tentang tanda
dan gejala dari penderita Covid-19 yang
mudah diketahui oleh warga seperti batuk
dan demam yang tinggi. Setelah warga
mengetahui tanda dan gejala tersebut,
warga dapat diajarkan secara langsung,
dimana ketika batuk harus menutup mulut
dan hidungnya untuk menjaga keamanan
lingkungan dari faktor resiko penularan
Covid-19 yang menularkan melalui
droplet. Tindak lanjut dari tindakan
tersebut, warga harus diajarkan cara
mencuci tangan yang benar. Warga harus
memiliki pengetahuan yang baik tentang
pencegahan penularan Covid-19 agar
dapat membantu anak-anak dalam
penerapan perilaku tersebut (Jameel &
Faiz, 2020).
PENUTUP
Perilaku hidup bersih dan sehat
merupakan starategi yang dapat mencegah
penyebaran Covod-19. Masyarakat terus
dihimbau untuk meningkatkan prilaku
hidup bersih dan sehat dalam upaya
pencegahan penyebaran Covid-19, karena
prilaku masyarakat sangat berperan
penting dalam penurunan angka
penyebaran Covid-19. PHBS merupakan
salah satu starategi dalam pencegahan
penyebaran Covid -19 yang sangat efektif
dan mudah dilakukan oleh semua lapisan
masyarakat. Maka masyarakat perlu
dihimbau secara terus menerus melakukan
gerakan PHBS yang dapat menjadi
menjadi kunci pencegahan penyebaran
Covid-19 pada masa pandemik ini.
Edukasi Pola Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Bermuatan Nilai Karakter
yang dilakukan di Desa Jipang kecamatan
Bantarkawung Kabupaten Brebes melaui
penyampaian usulan pendidikan kesehatan
(pendkes) terkait edukasi tentang Covid-
19 dan upaya pencegahan penularan
Covid-19 seperti cuci tangan yang baik dan
benar, gerakan memakai masker, dan
sosialisasi makanan bergizi. hal ini
disampaikan melalui metode ceramah dan
metode demonstrasi sesuai aturan WHO
sehingga masyarakat khususnya Desa
Jipang mampu melakukan pola hidup
bersih dan sehat dan di terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
IDAI. (2020). Panduan Klinis Tata Laksana COVID-19 pada Anak. Idai, 33. Retrieved from
https://covid19.idionline.org/wp-content/uploads/2020/04/15.IDAI_.pdf
Jameel, H. T., & Faiz, Z. (2020). Safety Measures and Hygienic Conditions in Therapy
Centers for Special Needs Children during COVID-19 Pandemic in Pakistan. Journal
of Research in Psychology, 2(1), 14-18.
Leung, C. C., Lam, T. H., & Cheng, K. K. (2020). Mass masking in the COVID-19 epidemic:
people need guidance. Lancet, 395(10228), 945.
Sampurno, M. B. T., Kusumandyoko, T. C., & Islam, M. A. (2020). Budaya Media Sosial,
Edukasi Masyarakat, Dan Pandemi COVID-19. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya
Syar-i, 7(5).
Leung, C. C., Lam, T. H., & Cheng, K. K. (2020). Mass masking in the COVID-19 epidemic:
people need guidance. Lancet, 395(10228), 945.
Lina, H. P. (2016). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) Siswa Di SDN 42 Korong
Gadang Kecamatan Kuranji Padang. Jurnal Promkes, Vol. 4, No. 1 Juli 2016: 92–
103.e-journal unair.
PERAN PENDAMPINGAN BELAJAR SISWA DI WILAYAH BREBES SELATAN
UNTUK MEMBANTU MENGHADAPI KESULITAN BELAJAR DI MASA
PANDEMI
Siti nuraeni1, Juharoh Indri L2, Anggun Setia W3, Zita Amalia P4, Nadya Rosvita V5
1Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Semarang
2Biologi, Universitas Negeri Semarang
3Psikologi, Universitas Negeri Semarang 4Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang
5Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
[email protected], [email protected],
[email protected], [email protected],
Abstrak
Latar belakang dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran
pendampingan belajar siswa di masa pandemi dalam membantu kesulitan belajar siswa yang
ada di wilayah Brebes Selatan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui peran pendampingan belajar dalam menghadapi kesulitan belajar di masa pandemi
ini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan angket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa
angket pertanyaan yang diisi oleh anak-anak. Hasil dari penelitian kemudian dianalisis untuk
mengetahui peran pendampingan belajar siswa untuk membantu menghadapi kesulitan belajar
siswa diwilayah Brebes Selatan. Peran pendampingan belajar ini mempunyai dampak positif
dimana siswa di wilayah Brebes Selatan ini sangat terbantu dalam belajarnya, dengan adanya
kegiatan pendampingan belajar yang merupakan program kerja wajib dalam KKN BMC
UNNES, para mahasiwa dan mahasiswi berperan untuk membantu belajar siswa sekolah di
desannya masing-masing. Di saat pandemi yang sekarang siswa memiliki banyak kendala
dalam belajar, dimana siswa hanya dapat sekolah secara daring sehingga siswa memiliki
kesulitan, dengan adanya peran pendampingan belajar ini siswa menjadi terbantu dalam
belajarnya.
Kata Kunci: Pendampingan belajar, kesulitan belajar, Covid-19, Brebes Selatan.
PENDAHULUAN
Pandemi Covid 19 kini menjadi
persoalan utama yang menjadi fokus
negara – negara di dunia untuk
diselesaikan. Pada maret 2020 indonesia
mengumumkan kasus penyebaran Covid 19
yang pertama. Covid 19 adalah virus yang
dapat menyerang organ pernafasan seperti
paru – paru serta dapat menimbulkan
kesulitan bernafas hingga menyebabkan
kematian. Menurut WHO cara penularan
Covid 19 melalui percikan (Droplet) cairan
dari tubuh manusia. Ciri – ciri seseorang
terjangkit virus Covid 19 yaitu Suhu tubuh
diatas 38 derajat celcius, Batuk, Pilek,
Letih lesu, Sakit Tenggorokan, dan Sesak
Nafas. Virus Covid 19 dinyatakan sebgai
pandemic dunia oleh WHO dan ditetapkan
pemerintah sebagai bencana non alam
berupa wabah penyakit. Klasifikasi
pandemic dikeluarkan saat kasus
penularan penyakit lebih besar dari yang
diperkirakan dan telah menginfeksi banyak
orang diseluruh dunia serta mempengaruhi
berbagai aspek , bukan hanya dari segi
kesehatan .
Salah satu aspek yang terdampak
oleh pandemi Covid 19 adalah pendidikan
di Indonesia , sekolah – sekolah di
Indonesia yang mulai ditutup pada akhir
bulan Maret 2020 hingga sekarang.
Akibat pandemi Covid 19 anak – anak
diharuskan melaksanakan pembelajaran
dirumah. Hal ini menimbulkan
permasalahan – permasalahan baru
dikarenakan sistem dan matode belajar
siswa berubah dari metode tatap muka
menjadi pembelajaran online. Ditengah
pelaksanaan pembelajaran online banyak
mengalami kendala seperti gangguan
sinyal internet , biaya kuota internet , serta
keterbatasan ekonomi keluarga sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan belajar
online seperti membeli gadget. Dengan
adanya persoalan – persoalan tesebut
perlu adanya sebuah tindakan yang tepat
dari pemerintah agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik . Selain
pemerintah pihak – pihak terkait seperti
masyarakat, guru, orang tua , dan siswa
perlu medukung dan membuat sebuah
metode pembelajaran yang dapat
digunakan di masa pandemi agar efektif
dan tetap menjaga kesehatan.
Proses belajar merupakan sebuah
upaya seseorang untuk berubah baik secara
kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar
adalah suatu proses adaptasi ( penyesuaian
tingkah laku) baik individu dengan individu
maupun individu dengan lingkungan yang
berlangsung secara progresif ( Syah, 2012 :
64 ). Selain itu dalam proses belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi :
1. Faktor intenal, adalah faktor yang
berasal dari dalam diri individu yang
belajar, yaitu faktor jasmani, faktor
psikologis, dan faktor kelelahan.
2. Faktor eksternal, adalah faktor yang
berasal dari luar individu yang belajar,
yaitu faktor keluarga, faktor sekolah,
dan faktor masyarakat (Slameto, 2015
: 5).
Berdasarkan faktor yang
mempengaruhi proses belajar, proses
belajar pada masa sekarang telah terhambat
oleh faktor eksternal berupa kondis sosial
kesehatan yang dipengruhi oleh pandemi
virus Covid 19. Hal ini yang membuat
dunia pendidikan terutama pendidikan di
indonesia perlu menyesuaikan proses
belajar siswa yang awal nya dilaksanakan
secara formal di sekolah namun saat ini
proses belajar harus dilaksanakan dirumah
secara online. Pembelajaran online dipilih
sebagai alternatif proses belajar agar tetap
berlangsung sesuai capaian yang ada di
kurikulum. Namun pembelajaran online
dirasa memiliki banyak kelemahan
terutama di indonesia karena di sebabkan
oleh banyak faktor seperti keterbatasan
media pembelajaran, biaya kuota internet,
materi pembelajaran yang sukar dipahami,
hingga menurunya fokus dan minat belajar
siswa. Sehingga diperlukanya
pendampingan belajar. Pendampingan
belajar adalah upaya untuk menemani,
memberikan bantuan dalam mengatasi
masalah anak dalam belajar, serta
memberikan dorongan, motivasi
penawasan dan memberikan fasilitas pada
anak agat semnagat belajar ( Dwi, 2018: 9).
Menurut Hwie ( Dwi, 2018 : 23 ) aspek -
aspek yang mempengaruhi pendampingan
belajar anak meliputi beberapa hal yaitu :
1. Menyediakan Fasilitas Belajar,
2. Mengawasi Kegiatan Belajar,
3. Mengawasi Penggunaan Waktu
Belajar.
Pendampingan belajar dari rumah
merupakan sebuah metode yang cukup
efektif dimasa pandemi seperti sekarang
guna tetap membantu pembelajaran anak
selama di rumah. Pendampingan belajar
dari rumah bisa dilakukan oleh orang tua
atau relawan seperti mahasiswa ataupun
pemuda pemudi di sekitar wilayah domisili.
Tujuan dari pendampingan belajar dari
rumah adalah sebagai sarana pembantu
siswa dalam memahami setiap materi
pembelajaran yang dianggap sulit agar
setidaknya dapat terkontrol dan terarahkan
dalam memahami materi. Oleh karena itu
diperlukan kerja sama dengan semua pihak
agar metode pendampingan belajar dapat
berjalan dengan baik dan memberikan hasil
yang efektif bagi para siswa selama
menerapkan protokol kesehatan dengan
selalu berada dirumah. Sehingga tujuan dari
penelitian ini adalah mengkaji seberapa
penting Peran Pendampingan Belajar Siswa
di wilayah Brebes Selatan dalam
menghadapi Kesulitan Belajar dimasa
Pandemi.
Metode
Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif pada prinsipnya
penelitian kualitatif adalah suatu prosedur
untuk menghasilkan sejumlah deskripsi
tentang apa yang akan ditulis dan apa yang
diucapkan oleh orang yang menjadi sasaran
penelitian secara deskripsi mengenai
perilaku mereka yang dapat diamati.
Sehingga data yang dihasilkan bukan data
yang berbentuk angka-angka melainkan
kata-kata yang bersifat deskriptif. Metode
kualitatif digunakan untuk meneliti suatu
kondisi obyek yang bersifat alamiah,
peneliti sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi hasil penelitian kualitatif
bersifat memahami makna, keunikan,
mengkontruksi fenomena, dan menemukan
hipotesis (Sugiyono, 2007).
Pengumpulan data penelitian
menggunakan teknik pemberian angket dan
dokumentasi. Pendekatan kualitatif
digunakan karena peneliti ingin mencari
peran pendampingan belajar siswa di
wilayah Brebes Selatan berdampak postif
maupun dampak negatif di masa pandemi.
Hasil dan Pembahasan
Pendidikan merupakan tanggung
jawab bersama bukan hanya pemerintah,
tetapi juga sekolah (guru), dan keluarga
(orang tua) (Hatimah, 2016). Pada tanggal
24 Maret 2020 ditandatangani Surat Edaran
Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-
19) oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem
Anwar Makarim. Ada 6 poin penting yang
tertuang di dalam surat edaran tersebut
sehubungan dengan pelaksanaan kebijakan
pendidikan yang harus disikapi oleh kepala
sekolah, guru, peserta didik, dan seluruh
warga sekolah, yaitu 1) Pelaksanaan Ujian
Nasional, 2) Proses Belajar dari Rumah, 3)
Ujian Sekolah, 4) Kenaikan Kelas, 5)
Penerimaan Peserta Didik Baru, dan 6).
Dana Bantuan Operasional Sekolah.
Dengan adanya pemberlakuan belajar dari
rumah atau study from home siswa belajar
secara daring melalui gawai ataupun laptop.
Namun, banyak siswa yang menghadapi
kendala dalam belajar karena terbatasnya
materi pembelajaran dari sekolah ataupun
kendala jaringan di tempat tinggal siswa.
Untuk itu diperlukan suatu kegiatan
pendampingan belajar dari rumah. Peran
orang tua maupun anak muda sangat
penting sebagai upaya untuk membantu
siswa dalam menghadapi kesulitan belajar
di masa pandemi ini.
Program Pendampingan belajar dari
rumah merupakan salah satu program wajib
dalam Kuliah Kerja Nyata Bersama
Melawan Covid (BMC) UNNES tahun
2020. Kegiatan ini merupakan kegiatan
yang diharapkan dapat menginisiasi
mahasiswa untuk membantu kesulitan
belajar anak-anak sekolah di lingkungan
sekitar domisili mahasiswa di masa
pandemi ini. Kegiatan pendampingan
belajar merupakan bagian dari bentuk
pengabdian pada masyarakat dibidang
pendidikan. Pendampingan merupakan
kegiatan untuk membelajarkan sekelompok
orang yang berawal dari kebutuhan, dan
potensi mereka, atas dasar adanya interaksi
dari, oleh, dan untuk anggota kelompok
(Purwasasmita, 2010). Pendampingan
belajar yang diberikan oleh mahasiswa
KKN UNNES Wilayah Brebes Selatan
adalah pendampingan belajar untuk mata
pelajaran di pendidikan formal. Materi
pendampingan belajar yang diberikan
disesuaikan kebutuhan peserta didik yang
meliputi belajar membaca, menulis,
berhitung, melukis, permainan, membuat
kreativitas,dll. Kegiatan pendampingan
belajar dilakukan secara daring melalui
Whatsapp dan juga secara luring dengan
melakukan pendampingan di rumah secara
langsung dengan jumlah peserta terbatas
dan tetap memperhatikan protokol
kesehatan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan
pada 25 responden yang merupakan siswa
pendampingan belajar mahasiswa KKN
UNNES BMC 2020 dari berbagai wilayah
di Brebes Selatan, respon siswa terhadap
peran kegiatan pendampingan belajar di
rumah di masa pandemi dapat di
kategorikan sebagai berikut.
1. 28% siswa menjawab pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan
2. 32% siswa menjawab materi pelajaran
disekolah menjadi lebih mudah
dipahami
3. 24% siswa menjawab kegiatan belajar
dan tugas rumah menjadi terbantu
4. 16% siswa menjawab menjadi lebih
semangat belajar
Diagram 1. Respon siswa terhadap Peran
Pendampingan Belajar Siswa Di Wilayah
Brebes Selatan untuk Membantu
Menghadapi Kesulitan Belajar Di Masa
Pandemi
Dari data tersebut, dapat diketahui
bahwa Program Pendampingan belajar dari
rumah yang dilaksanakan oleh mahasiswa
KKN BMC UNNES wilayah Brebes
Selatan memiliki peran dalam membantu
kesulitan belajar di masa pandemi ini,
antara lain pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan, pelajaran sekolah menjadi
lebih mudah dipahami, kegiatan belajar dan
tugas rumah siswa menjadi terbantu, serta
meningkatnya semangat belajar siswa.
Program Pendampingan belajar dari rumah
yang KKN BMC UNNES 2020 memiliki
peran dan dampak yang positif dalam
membantu siswa menghadapi kesulitan
belajar dan diharapkan menjadi kegiatan
yang berkelanjutan. Pada kegiatan
pendampingan belajar dari rumah, faktor-
faktor pendukung seperti sumber belajar,
tempat, serta sarana belajar sangat berperan
penting dalam mendukung pelaksanaan
kegiatan ini. Kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan kegiatan pendampingan
belajar dari rumah yaitu terbatasnya sumber
belajar, keterbatasan tempat belajar agar
kegiatan pendampingan berjalan sesuai
dengan protokol kesehatan, serta
keterbatasan sarana belajar seperti alat tulis,
buku pelajaran, bahan peraga, dsb.
Respon Siswa terhadap program Pendampingan belajar
Menyenangkan Lebih mudah dipahami
Terbantu Lebih semangat belajar
Kesimpulan
Pandemi Covid 19 kini menjadi
persoalan utama yang menjadi fokus
negara – negara di dunia untuk
diselesaikan. Pada maret 2020 indonesia
mengumumkan kasus penyebaran Covid 19
yang pertama. Salah satu aspek yang
terdampak oleh pandemi Covid 19 adalah
pendidikan di Indonesia , sekolah – sekolah
di Indonesia yang mulai ditutup pada
akhir bulan Maret 2020 hingga sekarang.
Akibat pandemi Covid 19 banyak anak –
anak yang diharuskan melaksanakan
pembelajaran dirumah. Hal ini
menimbulkan permasalahan –
permasalahan baru dikarenakan sistem dan
metode belajar siswa berubah dari metode
tatap muka menjadi pembelajaran online.
Pendampingan belajar dari rumah
merupakan sebuah metode yang cukup
efektif dimasa pandemi seperti sekarang
guna tetap membantu pembelajaran anak
selama di rumah. Pendampingan belajar
dari rumah bisa dilakukan oleh orang tua
atau relawan seperti mahasiswa ataupun
pemuda pemudi di sekitar wilayah domisili.
Tujuan dari pendampingan belajar dari
rumah adalah sebagai sarana pembantu
siswa dalam memahami setiap materi
pembelajaran yang dianggap sulit agar
setidaknya dapat terkontrol dan terarahkan
dalam memahami materi.
Program Pendampingan belajar dari
rumah merupakan salah satu program wajib
dalam Kuliah Kerja Nyata Bersama
Melawan Covid (BMC) UNNES tahun
2020. Kegiatan ini merupakan kegiatan
yang diharapkan dapat menginisiasi
mahasiswa untuk membantu kesulitan
belajar anak-anak sekolah di lingkungan
sekitar domisili mahasiswa di masa
pandemi ini. Kegiatan pendampingan
belajar merupakan bagian dari bentuk
pengabdian pada masyarakat dibidang
pendidikan.
Saran
Berdasarkan penelitian mengenai
Peran Pendampingan Belajar Siswa Di
Wilayah Brebes Selatan Untuk Membantu
Menghadapi Kesulitan Belajar Di Masa
Pandemi, dapat diberikan saran sebagai
berikut :
1. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya
dapat mengembangkan penelitian ini
dengan menganalisis faktor lainnya yang
dapat dilakukan dalam pendampingan
belajar.
2. Dengan adanya penelitian ini,
diharapkan peserta didik dapat turut
serta dalam program pendampingan
belajar yang berguna untuk membantu
mengatasi kesulitan belajar. Agar dapat
terkontrol dan terarahkan dalam
memahami materi
DAFTAR PUSTAKA
https://ummaspul.e-journal.id/ diunduh
pukul 16.45 (Kamis, 20 Agustus
2020)
https://pendidikan.co.id/pengertian-peran-
konsep-dan-jenisnya-menurut-para-
ahli/ diunduh tgl 20 Agustus 2020
pukul 15.45
Hatimah, 2016. "Keterlibatan Keluarga
Dalam Kegiatan Di Sekolah Dalam
Perspektif Kemitraan", Pedagogia,
Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 14,
No. 2
Purwasasmita, Mulyati. 2010. Strategi
Pendampingan dalam Peningkatan
Kemandirian Belajar Masyarakat.
Jurnal Administrasi Pendidikan.
Vol 2(2):1-4.
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN BUDIDAYA
TANAMAN SAYUR SAWI, BAYAM DAN PAK COY
Oleh
Nida Alvi Iswara1, Fadzila Nurmalia Sari2, Armita Meining Tyas3, Elza Agustina4, Lutfi
Intani5
1. Fakultas Ilmu Pendidikan
2. Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Fakultas Bahasa dan Seni
4. Fakultas Teknik
5. Fakultas Hukum
Abstrak
Kecamatan Bumiayu berada di daerah dataran tinggi. Masyarakat yang tinggal di
daerah dataran tinggi umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Salah satu cara agar tetap
produktif di masa pandemi Covid-19 ini yaitu budidaya tanaman sayur atau buah di pekarangan
rumah. Kegiatan pelatihan budidaya tanaman sayuran sawi, bayam dan pakcoy dilakukan untuk
memberdayakan masyarakat di masa pandemi terutama ibu rumah tangga. Ada 3 tahap metode
pelaksanaan, yaitu tahap prapelaksanaan, dilakukan analisis situasi dan permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat. Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan, tahap dimana Pemberdayaan
Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran dilaksanakan. Tahap ketiga yaitu tahap pasca
pelaksanaan yang terdiri dari evaluasi dan monitoring. Hasil monitoring dan evaluasi yang
dilakukan, tanaman sawi, bayam dan pak coy dapat tumbuh dengan baik dan normal. Tanaman
sawi dan bayam paling cepat dipanen 25 – 30 hari. Sedangkan untuk tanaman pak coy siap
dipanen saat berumur 40 – 50 hari setelah tanam. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mendorong warga khususnya ibu rumah tangga agar tetap produktif dengan cara budidaya
tanaman sayur atau buah di rumah. Kegiatan ini dilakukan sebagai sarana edukasi warga
masyarakat yang ingin berbudidaya tanaman pangan cukup di rumah saja tanpa harus memiliki
tanah yang luas.
Kata kunci Pemberdayaan, Ibu Rumah Tangga, Budidaya Tanaman.
Abstract
Bumiayu District is in a highland area. People living in the highlands generally work as
farmers. During the Covid-19 pandemic, people were forced to stay at home and caused
boredom. One way to stay productive during the Covid-19 pandemic is the cultivation of
vegetables or fruit in the yard. The training activities for the cultivation of mustard greens,
spinach and pakcoy were carried out to empower people during pandemic times, especially
housewives. There are 3 stages of the implementation method, namely the pre-implementation
stage, an analysis of the situation and problems faced by the community is carried out. The
second stage is the implementation stage, the stage where the Empowerment of Vegetable
Cultivation Training is carried out. The third stage is the post implementation stage which
consists of evaluation and monitoring. The results of monitoring and evaluation showed that
mustard greens, spinach and pak coy grew well and normally. Mustard greens and spinach
are harvested the fastest in 25-30 days. Meanwhile, the pak coy plant is ready to be harvested
when it is 40 - 50 days after planting. The purpose of this activity is to encourage residents,
especially housewives, to remain productive by cultivating vegetables or fruit at home. This
activity is carried out as a means of educating people who want to cultivate food plants at home
without having to own a large area of land.
Keywords: Empowerment, Housewives, Plant Cultivation.
PENDAHULUAN
Bumiayu adalah sebuah kecamatan di
Kabupaten Brebes, Jawa Tengah,
Indonesia. Bumiayu merupakan pusat
aktivitas masyarakat Kabupaten Brebes
bagian selatan seperti Tonjong, Sirampog,
Bantarkawung, Salem, dan Paguyangan.
Kecamatan ini berada di daerah dataran
tinggi. Masyarakat yang tinggal di daerah
dataran tinggi umumnya bermata
pencaharian sebagai petani. Hal ini
disebabkan karena wilayah dataran tinggi
cocok untuk pertanian yang ditunjang oleh
pasokan air yang memadai serta suhu yang
mendukung bagi pertumbuhan tanaman
Salah satu yang bisa dilakukan adalah
budidaya tanaman sayur atau buah di
pekarangan rumah.
Masa pandemi COVID-19
memaksa setiap orang untuk tinggal di
rumah demi memutus mata rantai
penyebaran virus. Kondisi ini tidak serta
merta membuat kita menjadi tidak
produktif. Beragam aktivitas bisa
dilakukan, khususnya yang bisa menopang
kebutuhan pangan rumah tangga..
Dalam Peraturan Pemerintah RI No.
18 Tahun 2010, Usaha Budidaya Tanaman
adalah serangkaian kegiatan
pengembangan dan pemanfaatan sumber
daya alam nabati melalui upaya manusia
yang dengan modal, teknologi, dan sumber
daya lainnya menghasilkan barang guna
memenuhi kebutuhan manusia secara lebih
baik.
Tak selalu butuh lahan yang luas
untuk dapat berkebun di rumah. Berkebun
adalah salah satu kegiatan produktif yang
menyehatkan karena dapat meredakan
stres. Selain itu kegiatan ini dapat
memudahkan Anda mendapatkan bahan
makanan untuk kebutuhan keluarga. Bisa
memulai dengan menanam tanaman yang
bisa menghasilkan untuk kebutuhan dapur,
seperti sayuran berumur pendek (sawi,
bayam, cabe, pak coy, kacang panjang dan
sebagainya).
Dalam artikel ini, dibahas tentang
pelatihan budidaya tanaman sayuran sawi,
bayam dan pakcoy untuk memberdayakan
masyarakat. Pemberdayaan adalah keadaan
yang terjadi atau hal-hal yang dilakukan
dilingkungan masyarakat dengan upaya
membangun pembangunan yang bertumpu
pada masyarakat itu sendiri. Tujuan dari
dilakukannya pemberdayaan masyarakat
ini ialah untuk membuat masyarakat itu
menjadi berdaya. Berdaya yang dimaksud
ialah upaya-upaya atau unsur-unsur yang
memungkinkan masyarakat untuk bertahan
dan mengembangkan diri untuk mencapai
kemajuan, mandiri dan sejahtera.
Tanaman sawi termasuk tanaman
sayuran daun dari keluarga Cruciferae atau
tanaman kubis-kubisan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi karena kaya akan serat,
kandungan gizinya tinggi. Budidaya
tanaman sawi relatif mudah untuk
dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan
oleh petani ataupun pemula yang ingin
menekuni agrobisnis budidaya tanaman ini.
Budidaya tanaman sawi juga sangat cepat
menghasilkan karena tanaman ini memiliki
umur relatif pendek.
Sayuran bayam merupakan sayuran
hijau yang sangat tinggi protein serta zat
besinya. Bayam adalah salah satu jenis
tanaman sayur yang sangat mudah untuk
bisa dibudidayakan. Ini karena tanaman
bayam tidak memiliki syarat tumbuh
tertentu dan bisa tumbuh dimanapun
dengan berbagai macam kondisi dan jenis
tanah.
Pakcoy adalah jenis sayuran hijau
yang termasuk ke dalam keluarga sawi-
sawian. Pakcoy atau pakchoy atau pak choi
biasa disebut juga dengan sebutan sawi
sendok. Pakcoy adalah salah satu dari
banyak jenis sayuran hijau yang mudah dan
cepat untuk dibudidayakan. Menanam
pakcoy tidak harus di tanah yang luas.
Pakcoy bisa juga ditanam di pot atau
polybag berukuran relatif kecil.
Tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk mendorong warga khususnya ibu
rumah tangga agar tetap produktif dengan
cara budidaya tanaman sayur atau buah di
rumah. Kegiatan ini dilakukan sebagai
sarana edukasi warga masyarakat yang
ingin berbudidaya tanaman pangan cukup
di rumah saja tanpa harus memiliki tanah
yang luas.
METODE PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. Lokasi dan Tempat
Kegiatan Pemberdayaan
masyarakat terutama ibu-ibu rumah tanga
dan pemuda dengan melibatkan mahasiswa
KKN BMC UNNES 2020 dilaksanakan di
Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes,
Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 14 – 15 Juli untuk penyemaian
bibit dan tanggal 2 Agustus untuk
penanaman bibit sayuran.
B. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan adalah bibit
sayur bayam dan sawi, media tanam berupa
tanah, pasir, pupuk kandang, sekam, dan
kompos. Alat yang digunakan antara lain
karung, sekop, polybag, ember bekas atau
tempat bekas, polybag.
C. Metode Pelaksanaan
Tahap awal yaitu tahap
prapelaksanaan, dilakukan analisis situasi
dan permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat. Langkah selanjutnya adalah
koordinasi dengan ketua RT setempat dan
peserta pelatihan. Kemudian bersama
dengan peserta pelatihan, pelaksan KKN
BMC UNNES 2020 melakukan
perancangan program pelatihan budidaya
tanaman sayur. Hasil koordinasi dengan
ketua RT setempat diperoleh infprmasi
bahwa sebagian besar kehidupan
masyarakat daerah Bumiayu
menggantungkan kehidupannya dengan
bercocok tanam atau bertani. Berdasarkan
kesepakatan antara pelaksana KKN dengan
mitra untuk mengatasi masalah yang
dihadapi petani, dilakukan melalui metode
penyuluhan, pelatihan, dan demonstrasi
budidaya tanaman sayuran bayam dan sawi.
Tahap kedua yaitu tahap
pelaksanaan, tahap dimana Pemberdayaan
Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran
dilaksanakan yaitu didomisili asal
mahasiswa tepatnya di Kecamatan
Bumiayu, bertempat diperkarangan rumah
pelaksana. Pelatihan ini dilaksanakan
melalui tatap muka atau luring dengan
peserta maksimal 5 orang. Hal ini dilakukan
untuk meminimalisir penyebaran virus
Covid-19 , sehingga peserta pelatihan
budidaya tanaman sayuran secara offline
dibatasi.
Tahap ketiga yaitu tahap pasca
pelaksanaan yang terdiri dari evaluasi dan
monitoring. Tahap ini dilaksanakan
berdasarkan hasil monitoring pelaksana
KKN BMC UNNES 2020 dengan
mewawancarai peserta pelatihan budidaya
tanaman sayuran terkait perkembangan
tanaman.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Usaha budidaya tanaman sayuran adalah
serangkaian kegiatan sebagai upaya
pembangunan pertanian untuk mencapai
usaha yang bernilai tambah, berdaya saing
serta berkelanjutan (Peraturan Pemerintah
RI No. 18 Tahun 2010). Pelaksanaan
pelatihan budidaya tanaman sayur bagi ibu
rumah tangga dan pemuda desa di
Kecamatan Bumiayu ini dilaksanakan
dalam beberapa tahapan kegiatan, yaitu: 1)
tahap prapelaksanaan : survei lokasi,
koordinasi dengan ketua RT dan warga
secara Offline dan Online, mencari materi
budidaya tanaman sayur berdasarkan
sumber yang valid dan perancangan
program; 2) tahap pelaksanaan: meliputi
waktu, lokasi serta materi pelatihan; 3)
tahap evaluasi dan monitoring, tahapan
dimana pelaksana mengevaluasi dan
memonitor penerapan materi pelatihan oleh
peserta pelatihan dan pasca pelaksanaan
pelatihan.
Tahap Pra Pelaksanaan
Tahapan awal pelatihan budidaya
sayuran dengan melakukan survei lokasi
pelatihan, koordinasi dengan ketua RT
setempat dan peserta pelatihan kemudian
bersama dengan peserta pelatihan,
pelaksana KKN BMC UNNES 2020
melakukan perancangan program pelatihan
budidaya tanaman sayur. Hasil koordinasi
dengan ketua RT diperoleh informasi
bahwa, sebagian besar kehidupan
masyarakat daerah Bumiayu
menggantungkan hidupnya dengan
bercocok tanam (bertani). Adapun sasaran
dari pemberdayaan budidaya sayuran ini
adalah ibu rumah tangga dan pemuda desa
yang memiliki waktu luang sehingga bisa
dimanfaatkan untuk menambah
perekonomian masyarakat setempat.
Pelatihan Budidaya Tanaman Sayur
Pemberdayaan Pelatihan Budidaya
Tanaman Sayuran dilaksanakan yaitu
didomisili asal mahasiswa tepatnya di
Kecamatan Bumiayu. Bertempat di
pekarangan rumah pelaksana, pelatihan
budidaya sayuran ini dilaksanakan melalui
tatap muka (Luring) dengan peserta
maksimal 5 warga. Hal ini meminimalisir
penyebaran virus COVID-19, sehingga
peserta pelatihan budidaya sayuran secara
Offline dibatasi. Pelaksanaan pelatihan
Budidaya Tanaman Sayuran ini
dilaksanakan menggunakan metode
sebagai berikut:
1. Penyampaian materi dan diskusi
budidaya sayuran berumur pendek
seperti sawi, bayam, cabe, pak coy,
kacang panjang dan sebagainya.
Kemudian pengenalan jenis media
yang digunakan, pengolahan tanah
serta jenis tanah yang digunakan, cara
penyemaian, tata cara pemeliharaan
tanaman dan jenis pupuk yang
digunakan dan nilai ekonomis serta
peluang usaha budidaya tanaman
sawi, bayam, cabe, kacang panjang,
pak coy. Media yang digunakan
dalam pelatihan budidaya sayuran ini
adalah bibit tanaman sawi, bayam,
pak coy, Polybag dan wadah berupa
barang bekas, cangkul/sekop, air.
Gambar 1. Media polybag, sawi,
bayam dan antusiasme peserta
pelatihan budidaya Tanaman Sayur.
2. Demo pengenalan bibit sawi, bayam
serta pak coy beserta media
tanamnya. Media tanam yang
digunakan adalah tanah yang gembur,
banyak humus serta pembuangan
yang baik dan benar.
Gambar 2. Media barang bekas maupun
pot, pak coy antusiasme peserta pelatihan
budidaya Tanaman Sayur.
3. Pelatihan penanaman sawi, bayam
yang dipandu oleh pelaksana KKN
BMC UNNES 2020. Pelatihan ini
ditujukkan untuk masyarakat dapat
mengetahui Langkah-langkah
penanaman yang baik dan benar.
Setiap peserta pelatihan memperoleh
10 bibit sawi, bayam dan pak coy
secara gratis dan 2 plastik polybag
sebagai media tanam.
Gambar 3. Peserta melakukan
penanaman budidaya sayur bayam
dan sawi.
Tahap Evaluasi dan Monitoring
Berdasarkan hasil monitoring
pelaksanaan KKN BMC dengan
mewawancarai peserta pelatihan budidaya
tanaman sayuran terkait perkembangan
tanaman. Hasil monitoring dan evaluasi
yang dilakukan, tanaman sawi, bayam dan
pak coy peserta pelatihan, dapat tumbuh
dengan baik dan normal. Kesimpulan awal,
peserta pelatihan melaksanakan materi
pelatihan dengan benar seperti pengarahan
dari pelaksana pelatihan. Tanaman sawidan
bayam paling cepat dipanen 25 – 30 hari.
Sedangkan untuk tanaman pak coy siap
dipanen saat berumur 40 – 50 hari setelah
tanam. Memerlukan ketelatenan dan
kesabaran pada saat pemeliharaan budidaya
sayuran sawi, bayam dan pak coy untuk
mendapatkan hasil yang baik dan
maksimal. Serta diperlukannya monitoring
terhadap pengendalian hama dan penyakit
terhadap sayuran salah satunya adalah
dengan memberikan varietas untuk hama.
Luaran dari pelaksanaan
pemberdayaan bagi ibu rumah tangga dan
pemuda wilayah Kecamatan Bumiayu ini
adalah adanya partisipasi peserta pelatihan
dalam menjalankan kegiatan pemanfaatan
lahan pekarangan dengan metode budidaya
tanaman pangan (berumur pendek) sebagai
salah satu sayuran yang berpotensi
meningkatkan ekonomi warga di masa
pandemi.
KESIMPULAN
Masa pandemi Covid-19 yang melanda
seluruh dunia ini, memaksa setiap orang
untuk tinggal di rumah demi memutus mata
rantai penyebaran virus. Kondisi ini tidak
serta merta membuat kita menjadi tidak
produktif. Beragam aktivitas bisa
dilakukan, khususnya yang bisa menopang
kebutuhan pangan rumah tangga. Dengan
demikian, mahasiswa KKN UNNES BMC
2020 di Kecamatan Bumiayu mengadakan
program kerja pelatihan budidaya tanaman
sayuran yang dapat dilakukan di
pekarangan rumah, beberapa jenis
sayurannya antara lain tanaman sawi,
bayam dan pak coy.
Pelatihan budidaya sayuran ini
dilaksanakan melalui tatap muka (Luring)
dengan tetap memperhatikan protocol
kesehatan. Ada 3 tahap metode
pelaksanaan, yaitu tahap pra pelaksanaan,
dilakukan analisis situasi dan permasalahan
yang dihadapi oleh masyarakat. Tahap
kedua yaitu tahap pelaksanaan, tahap
dimana Pemberdayaan Pelatihan Budidaya
Tanaman Sayuran dilaksanakan. Tahap
ketiga yaitu tahap pasca pelaksanaan yang
terdiri dari evaluasi dan monitoring.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk mendorong warga khususnya ibu
rumah tangga agar tetap produktif dan
bermanfaat dengan cara budidaya tanaman
sayur atau buah di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
(1) Peraturan Pemerintah RI No. 18
Tahun 2010 Tentang Usaha
Budidaya Tanaman.
(2) Setiawati, Wiwin., Rini
Murtiningsih, Gina Aliya S., dan Tri
Handayani. 2007. Petunjuk Teknis
Budidaya Tanaman Sayuran. Balai
Penelitian Tanaman Sayuran.
Bandung.
(3) Widowati, Ladiyani Retno, Dyah
Setyorini, dkk. 2018. Sistem
Budidaya Sayuran Organik.
Jakarta: IAARD PRESS.
ARTIKEL KKN BMC 2020
MENANAMKAN BUDAYA MEMBACA MELALUI PERPUSTAKAAN
INSAN CITA DESA DAWUHAN
Nur Fatikha1, M. Numan Al hakim2, Agung Fajar Iskandar3, Ayu Prastyo Rekno Sari4, Jefri Aristiadi5
Universitas Negeri Semarang
Info Artikel
________________ Sejarah Artikel:
Disubmit
Direvisi
Diterima
________________ Kata Kunci:
Perpustakaan Desa, Insan
Cita, Budaya Membaca
____________________
Abstrak
___________________________________________________________________
Perpustakaan desa adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah
desa/kelurahan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan
perpustakaan di wilayah desa/kelurahan serta melaksanakan layanan
perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan usia, ras, agama,
status sosial ekonomi dan gender. Perputakaan Insan Cita Desa Dawuhan
merupakan salah satu bentuk dari perpustakaan desa tetapi dengan keunikannya
sendiri. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Metode
kualitatif merupakan metode penelitian dengan jenis pendektan deskriptif.
pengambilan data dalam penelitian ini melalui Observasi dan wawancara secara
langsung pada objek penelitian “Perpustakaan Insan Cita Dawuhan“. Hasil dari
penelitian ini menemukan bahwa Perpustakaan Insan Cita adalah perpustakaan
yang memiliki keunikannya sendiri untuk perpustakaan yang berada di kaki gunung
slamet, seperti : memiliki julkan pojok baca, lingkuan yang asri, program
pengenalan perpustakaan, dan program penanaman budaya membaca pada
generasi muda Desa Dawuhan.
Abstract ___________________________________________________________________
A village library is a library that is run by the village or sub-district government which
has the main task of carrying out library development in the village or sub-district
area as well as carrying out library services to the general public who do not
differentiate between age, race, religion, socio-economic status and gender. The
"Insan Cita" of Dawuhan Village is a form of the village library but with its own
uniqueness. This type of research uses qualitative research methods, qualitative
methods are research methods with a descriptive approach. Retrieval of data in this
study through observation and interviews directly on the object of research "Human
Library Cita Dawuhan". The results of this study found that the "Insan Cita" Library
is a library that has its own uniqueness for a library located at the foot of Mount
Slamet, such as: having a reading corner nickname, a beautiful environment, a
library introduction program, and a reading culture planting program in the young
generation of villages. Dawuhan.
© 2020 Universitas Negeri Semarang
1 Fakultas Bahasa dan Seni 2,3,4,5 Fakultas Ilmu Sosial
ISSN
E-ISSN
PENDAHULUAN
Dewasa ini Indonesia telah mengalami
beberapa perkembangan budaya yan sangat
pesat, bisa dengan proses asimilasi atau
akulturasi. karena mulai dari datangnya
pendatang yang mulai mencampuri
kehidupan dan budaya pribumi. Dahulu
dalam mendapat dan mengolah informasi
masyarakat Indonesia yang sangat erat
dengan budaya lisannya daripada budaya
membacanya, dalam proses penyebarannya
yang ditandai dengan banyaknya cerita
rakyat atau mitos yang sungguh beragam.
Namun, saat ini budaya teknologi yang
sudah menjelma seakan setiap masyarakat
berhukum wajib untuk menguasainya agar
tidak tergilas dan tenggelam oleh zaman
yang terus berkembang.
Menurut Gustini dan Mulyana (2016)
bahwa segala sesuatu sudah melibatkan
teknologi termasuk untuk mengakses segala
informasi yang mana sangat mudah di
dapatkan dengan internet, bebas diperoleh
tanpa ada proses penyaringan sehingga
masyarakat semakin dekat dan nyaman
dengan informasi yang dikemas dengan efek
visual daripada buku yang menyajikan
informasi yang dianggap monoton dan
ketinggalan zaman.
Dari situasi ini tepatnya di Desa
Dawuhan Kecamatan Sirampog Kabupaten
Brebes terdapat sebuah perpustakaan yang
diawali dengan perpustakaan pribadi,
perpustakaan yang dikonsep sangat unik dan
juga lokasi perpus yang sangat elok berada di
pegunungan dan perkebunan yang hijau nan
segar, sebagai respon untuk meningkatkan
kembali budaya literasi.
METODE
Jenis penelitian kali ini menggunakan
metode penelitian kualitatif, Metode
kualitatif merupakan metode penelitian
dengan jenis pendektan deskriptif.
pengambilan data dalam penelitian ini
melalui Observasi dan wawancara secara
langsung pada objek penelitian
“Perpustakaan Insan Cita Dawuhan“.
Dalam hal ini penulis meneliti keunikan
yang ditonjolkan dalam pengadaan
perpustakaan tersebut.
Metode penelitian kualitatif disebut
juga metode penelitian naturalistik karena
penelitian dilakukan pada kondisi alamiah.
Dan metode penelitian kualitatif merupakan
sebuah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah.
PEMBAHASAN
Menurut UU Nomor 43 Tahun 2007
Perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau
karya rekam secara profesional dengan
sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi para
pemustaka. Dalam Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2017 juga disebutkan bahwa
perpustakaan desa adalah perpustakaan
yang diselenggarakan oleh pemerintah desa/
kelurahan yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengembangan perpustakaan
di wilayah desa/kelurahan serta
melaksanakan layanan perpustakaan kepada
masyarakat umum yang tidak membedakan
usia, ras, agama, status sosial ekonomi dan
gender. Perputakaan Insan Cita Desa
Dawuhan merupakan salah satu bentuk dari
perpustakaan desa tetapi dengan
keunikannya sendiri. Perpustakaan ini
berbasis keluarga dan terletak di “pojok”
dusun Paingan.
Latar Belakang Terbentuknya Perpustakaan
Perpustakaan Insan Cita Desa
Dawuhan mulai dirintis pada tahun 2016
dan diresmikan pada 4 September 2018.
Awal mula berdirinya perpustakaan ini
berawal dari hobi seorang warga Desa
Dawuhan yang bernama Danto. Dari hobi,
kemudian muncul ide untuk membuat
sebuah perpustakaan keluarga yang pertama
kali ada di Desa Dawuhan.
Pada awalnya, perpustakaan pribadi
tersebut hanya memiliki buku yang
didapatkan dari koleksi buku pribadi pendiri
perpustakaan. Hingga dalam
perkembangannya, pendiri melakukan
sosialisasi kepada warga Desa Dawuhan
terkait pengadaan buku untuk perpustakaan.
Kemudian warga Desa Dawuhan
menyumbangkan koleksi buku mereka
kepada perpustakaan tersebut.
Perpustakaan ini semakin berkembang
setelah mengikuti lomba perpustakaan baik
itu tingkat kabupaten bahkan hingga
nasional. Karena prestasinya tersebut,
perpustakaan Insan Cita telah menerima
bantuan baik dari pemerintah kebupaten
maupun dari Perpustakaan Nasional.
Bantuan tersebut berupa ratusan buku, rak
buku dan beberapa unit komputer untuk
mendukung kemajuan perpustakaan ini.
Saat ini perpustakaan Insan Cita telah
memiliki ratusan koleksi buku yang tertata
rapih dan bisa di baca oleh siapapun.
Ciri Khas yang Dimiliki Perpustakaan
Sebagai perpustakaan desa,
perpustakaan Insan Cita memiliki
keunikannya sendiri. Keunikan ini
digunakan untuk dapat menarik perhatian
masyarakat desa terutama anak-anak Desa
Dawuhan. Beberapa keunikannya antara
lain:
Pertama, perpustakaan ini memiliki
julukan “Pojok Baca”. Julukan tersebut
muncul dikarenakan lokasi perpustakaan
sendiri yang berada jauh dari keramaian dan
berada dipojok Desa Dawuhan tepatnya di
Dusun Paingan. Sangat berbeda dengan
perpustakaan pada umumnya, sehingga
perpustakaan tersebut lebih dikenal dengan
julukan Pojok Baca.
Gambar 1. Jalan menuju Perpustakaan yang asri.
Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Kedua, keunikan lain dari
perpustakaan didapat dari kreatifitas pendiri
yang memanfaatkan wilayah pegunungan
sebagai objek yang apik untuk mengelola
lingkungan perpustakaan menjadi terlihat
lebih indah dan lebih menarik, bahkan tidak
sedikit pengunjung yang merasakan sensasi
berlibur ketika datang ke pojok baca ini.
Jalan yang ditempuh sebelum sampai ke
perpustakaan ini mengambil tema bunga,
dimana sepanjang jalannya dihiasi dengan
tanaman bunga dan hamparan perkebunan
diwilayah pegunungan yang hijau.
Ketiga, dalam menarik perhatian
masyarakat pengelola perpustakaan
memiliki beberapa trik dalam
menyosialisasikannya kepada masyarakat.
Beberapa upaya untuk dapat mengenalkan
perpustakaan ini adalah dengan
memanfaatkan yang diselenggarakan di
desa, event yang biasanya diikuti untuk
dijadikan momen mengenalkan
perpustakaan desa ini seperti Festival Anak
Dawuhan yang diselenggarakan oleh Forum
Anak Dawuhan, Festival Dolanan Anak
yang diselenggarakan pada peringatan
kemerdekaan Indonesia tahun 2019 lal.
Selain itu, pengelola Pepustakaan juga
merupakan seorang pengolah biji kopi
dawuhan. Dengan adanya tempat
pengolahan kopi di samping perpustakaan
juga diharapkan dapat menarik minat
pemuda untuk datang ke perpustakaan.
Walaupun tujuan pemuda itu adalah kopi,
tetapi dengan ketempat pengolahan kopi
tersebut mereka dapat tahu jika ditempat
pengolahan kopi juga ada perpustakaan.
Selain untuk anak-anak, perpustakaan
memiliki program untuk para orang tua di
Desa Dawuhan. Pengelola perpustakaan
mengadakan pelatihan penggunaan
komputer agar masyarakat Desa Dawuhan
terutama dari kalangan para orang tua
memiliki softskill yang tidak kalah dengan
anak-anaknya. Pelatihan ini dilakukan
dimalam hari, dimana para orang tua sudah
tidak bekerja dikebun mereka.
Keempat, cara unik lainnya yang
dilakukan untuk menanamkan kebiasaan
membaca yang sangat bijak adalah kepada
masyarakat setempat, pengelola
perpustakaan mengadakan pembelajaran
untuk anak-anak tujuannya adalah agar
mereka dapat menjadi pionir penggerak
generasi muda, untuk membaca dan
melestarikan tanaman. Sebagai bentuk
simbolik gemar membaca yang
dilaksanakan, anak-anak yang berkunjung
diwajibkan menanam tanaman yang
diletakkan di lingkungan sekitar pojok baca
dan menyiraminya setiap hari. Hal ini
digunakan sebagai pengisi presensi
kehadiran, sehingga tanaman tersebut akan
layu apabila si pengunjung perpustakaan
jarang datang dan menyirami tanaman
miliknya. Kegiatan ini juga menjadi salah
satu penanaman karakter yang sangat
inovatif, dan sangat filosofis. Dimana orang
yang gemar membaca sama dengan bibit
pohon yang selalu disirami, akan tumbuh
dengan hasil yang bagus dan bermanfaat
bagi banyak orang.
SIMPULAN
Pepustakaan Insan Cita Dawuhan
merupakan salah satu bentuk perputakaan
ditingkat desa. Perpustakaan ini terbentuk
berawal dari hobi pengelola yang
dikembangkan hingga menjadi sebuah
perpustakaan desa. Meski perpustakaan ini
dapat dikatakan sebagai perpustakaan yang
baru, perpustakaan ini dapat menunjukan
kualitasnya di tingkat Nasional hingga
akhirnya memperoleh bantuan
pengembangan perpustakaan dari
pemerintah kabupaten dan perpustakaan
nasional.
Perpustakaan ini memiliki
keunikannya sendiri untuk dapat menarik
perhatian dari masyarakat sekitar. Selain itu
dalam rangka menanamkan budaya
membaca pada masyarakat Desa Dawuhan
terutama di kalangan generasi mudanya
perpustakaan Insan Cita mengadakan
beberapa kegiatan yang salah satunya adalah
kegiatan pembelajaran untuk anak-anak.
Selain mempelajari kembali materi yang
didapatkan disekolah, diperpustakaan ini
anak-anak juga ditanamkan sebuah karakter
untuk mencintai lingkungan sekitar dan
budaya membaca. Hal ini ditunjukan dengan
adanya program merawat tanaman disekitar
perpustakaan oleh peserta pembelajaran di
perpustakaan.Selain itu, adanya pengolahan
kopi di samping perpustakaan merupakan
sebuah daya tarik tersendiri untuk para
pemuda di Desa Dawuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Pendekatan Kualitatif,
dan R&D. Alfabeta Bandung : Bandung.
Gustini, Leili Kurnia dan Mulyana, Slamet. 2016.
Membangun Budya Literasi Pada Anak Usia
Dini Serta Anak Usia Pendidikan Dasar
Melalui Aktivitas Kreatif Perpustakaan
Elmuloka Bandung. Prosiding Seminar
Nasional Komunikasi.
Pemerintah Indonesia.2007. Undang-undang Nomor
43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
Jakarta: Sekretariat Negara.
Perpustakaan Nasional. 2017. Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Standar
Nasional Perpustakaan Desa/Kelurahan.
Perpustakaan Nasional
KEHADIRAN PEMERINTAH DESA DAWUHAN DALAM UPAYA
PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19
Ropy Usyarip1, Sri Puspitasari2, Naeli Nihayah3, Didi Lukmanto 4
Fakultas Bahasa dan Seni1, Fakultas Ilmu Sosial2, Fakultas Ilmu Sosial3,
Fakultas Ilmu Keolahragaan4
Pendahuluan
Tahun 2020, Indonesia bahkan dunia
digemparkan dengan merabaknya
sebuah wabah penyakit baru yakni
coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2)
atau penyakit ini disebut dengan Covid-
19. Wabah Covid-19 tidak hanya
merupakan masalah nasional dalam
suatu Negara, tapi sudah merupakan
masalah global. Covid-19 berawal
muncul dari daerah Wuhan Cina.
Penyebaran Covid -19 yang begitu
cepat dan mematikan,, penularannya
melalui kontak fisik ditularkan melalui
mulut, mata dan hidung. Covid-19
berdampak kepada kehidupan sosial
dan melemahnya ekonomi masyarakat.
Permasalahan bagaimana dampak
wabah Covid-19 terhadap pelayanan
publik dan upaya penanggulangan
wabah Covid-19. Virus ini yang
selanjutnya disebuat Covid-19 sangat
cepat menyebar kebelahan dunia total
ada 65 Negara (Data WHO, 1 Maret
2020) (Yuliana,2020).
WHO juga menetapkan bahwa
penyebaran Covid-19 ini sebagai
pandemic yang harus dihadapi seluruh
negara terdampak tak terkecuali
Indonesia karena kita disuguhkan
dengan data peningkatan kasusa
c0vid-19 di Indonesia baik jumalah
pasien terkonfirmasi positif dan jumlah
pasien yang meninggal di Indonesia.
Berita ini cukup memprihatinkan dan
membuat pemerintah senantiasa
berupaya untuk meminimalisir
penyebaran covid-19 di Indoensa.
Indonesia dengan 32 Provinsi tidak
mungkin hanya mengandalkan
pemerintah pusat namun harus saling
bekerjasama dari pusat hingga
kepelosok negeri seperti desa.
Pemerintah desa juga wajib ikut serta
dalam pencegahan penyebaran Covid-
19.
Dawuhan adalah salah satu desa
di Kecamatan Sirampog, Kab. Brebes,
Jawa Tengah, Indonesia. Terletak di
sisi paling Timur Kecamatan Sirampog
masuk ke daerah dataran tinggi karena
memang ada di kaki Gunung Slamet.
Desa Dawuhan dipimpin oleh seorang
kepala desa yang menaungi empat
dusun yang memuat total kesuluruhan
20 RT.
Pembahasan
Berangkat dari pandemic yang
mulai naik daun, pemerintah Desa
Dawuhan tanggap untuk mencegah
penyebaran covid-19 ditingkat desa
dengan membentuk Satgas Covid-19.
Pemerintah Desa Dawuhan juga
mengajak partisipasi seluruh elemen
masyarakat yang ada seperti beberapa
organisasi Islam NU dan
Muhammadiyah, Banser dan Kokam,
Mahasiswa dan Relawan hingga
masyarakat pada umumnya.
Pemerintah Desa Dawuhan dalam
membantu pemerintah pusat untuk
mencegah penyebaran menggunakan
dana desa. Dana desa adalah dana
yang dialosikan dalam APBN yang
diperuntukan bagi desa yang ditransfer
melalui anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten atau kota
dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah,
pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat. Sebernya,
dana desa ini diprioritaskan untuk
membiayai pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat yang
ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa,
peningkatan kualitas hidup manusia
serta penanggulangan kemiskinan
yang ditungkan dalam rencana kerja
pemerintah desa.
Sedang untuk pelaksanaan
kegiatan yang dibiayai dari desa
berpedoman pada pedoman teknis
yang ditetapkan oleh bupati/ walikota
setempat mengenai kegiatan yang
dibiayai dari dana desa. Pelaksanaan
kegiatan yang dibiayai dana
desadiutamakan dilakukan secara
swakelola dengan
menggunakansumber daya/ bahan
baku lokal, dan diupayakan dengan
lebih banyak menyerap tenaga kerja
dari masyarakat desa setempat.
Dana desa juga bisa digunakan
untuk membiayai kegiatan yang tidak
termasuk dalam prioritas penggunaan
dana desa setelah mendapat
persetujuan bupate / walikota dengan
syarat kegiatan pembanguunan dan
pemberdayaan masyarakat telah
terpenuhi.
Namun demikian, melihat situasi
sekarang dengan adanya pandemic,
maka dana desa dimanfaatkan untuk
memantu mencegah penyebaran
covid-19 diwilayah desa. Hal ini sesui
dengan Surat Edaran Menteri Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (PDTT), No. 8 Tahun
2020 Tentang Desa Tanggap Covid-19
dan Pennegasan Pelaksanaan Padat
Karya Tunai Desa (PKTD).
Setidaknya, ada lima peran khusus
perangkat desa dalam mempercepat
penanggulangan Covid-19 di tingkat
desa.
Pertama, perangkat desa harus
mengolah arus data dan informasi
seluruh warganya. Data dan informasi
mencakup kondisi ekonomi warga,
untuk menjaga kualitas hidup dan
kesehatan mereka selama wabah.
Kedua, perangkat desa harus
mampu mengelola kendali informasi
terkait Covid-19. Jangan sampai
mayasarkat cemas dalam menghadapi
wabah ini karena ketidakjelasan
informasi.
Ketiga, perangkat desa
menangambil inisiatif mitigasi dampak
sosial dan ekonomi warga. Bagaimana
dampak sosial dari kondisi darurat
Covid-19 terhadap kegiatan
keagaaman hingga kebudayaa.
Keempat, perangkat desa dapat
membuat pranata sosial baru yamg
sesuai dengan kebutuhan di desa. Hal
ini untuk mencegah terjadinya konflik
sosial selama pandemi.
Terakhir, yang juga penting adalah
bagaimana agar perangkat desa itu
bisa memberikan informasi terkait
Covid-19 setiap hari.
Dana desa yang digunakan
Pemerintah Desa Dawuhan ini untuk
memfasilitasi Satgas Covid-19 ini yang
kemudian mendirikan dua posko yang
bertempat diperbatasan antar desa
bertujuan untuk :
1. Penjagaan wilayah desa, disini
satgas bertugas untuk mendata
pendatang luar daerah dan
pemudik. setalah pendataan maka
satgas akan menyerahkan data
kepada RT tempat dimana si
pemudik pulang dankemduain RT
dan warga sekitar harus mengawasi
serta membawapemudik untuk
karantina mandiri.
2. Menyemprotkan cairan disinfektan
pada kendaraan yang keluar masuk
desa tujuannya adalah untuk
mensterilisasi kendaraan,
3. Penyeprotkan handsanitizer pada
pengemudi kendaran tujuannya
adalah untuk mensterilisasi tangan
pengemudi.
4. Pembagian masker kepada
msyarakat desa Dawuhan,
5. Penyemprotan cairan disinfektan
pada rumah warga tujuannya
adalah untuk mensterilisasi rumah
warga dari wabah Covid-19
6. Mengklarifikasi berita hoax yang
beredar,
7. Sosialisasi kepada warga
masyarakat mengenai bahaya covid
dengan menyebarkan pamflet
kepada masyarakat, menempel
pamflet cara pencegahan covid-19
di tempat yang strategis, dan media
edukasi banner yang ditempet
ditempat strategis dan mudah
dibaca oleh masyarakat umum,
Pemerintah desa Dawuhan juga
Memberikan bantuan sosial kepada
keluarga terdampak. Pemberian
bantuan ini berupa sembako
maupun uang tunai senilai Rp.
600.000,00. Bantuan ini
dicanangkan dari pemerintah pusat
dan tugas desa adalah mendata
Kelaurga mana saja yang berhak
untuk menerima bantuan tersebut.
Kesimpulan
COVID-19 adalah penyakit yang
disebabkan oleh
virus severe acute respiratory syn
drome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2). COVID-19 dapat menyebabkan
gangguan sistem
pernapasan, mulai dari gejala yang
ringan seperti flu, hingga infeksi
paru-paru, seperti pneumonia.
Karena penyebarannya yang
sangat cepat maka pemerintah
perlu hadir dalam mecegah
penyebaran Covid-19 baik dari
tingkat pusat hingga tingkat
daerah.
Pemerintah Desa Dawuhan
cukup tanggap dalam membantu
pemerintah pusat untuk mengurangi
pencegahan penyebaran Covid-19
wilayah desa terbukti dengan tidak
adanya warga masyarakat
Dawuhan yang terkena virus ini.
Bibliography Yuliana. (2020). Corona Virus Disease (Covid-
19);Sebuah Tinjauan Literatur. wellness and healthy magazine, 187.
SE Mendes 8 tahun 2020 tentang Desa Tanggap COVID-19 dan Penegasan PKTD
Kompas.com. 5 Tugas KhususPerangkat Desa Untuk Tnggulangi Covid-19
https://covid19.go.id/p/berita/infografis-covid-19-22-agustus-2020