pelaksanaan gizi di klinik

5/17/2018 Pelaksanaan Gizi Di Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pelaksanaan-gizi-di-klinik 1/31

PELAKSANAAN GIZI DIKLINIK

dr. A. Yasmin Syauki, M.Sc



PENDAHULUAN



NUTRISI

Pendukung penatalaksanaan di Rumah Sakit

Oral nutrisi Enteral

nutrisi

Parenteral

nutrisi



ALGORITMA PEMBERIAN NUTRISI

Modified and adapted from Gorman RC, Morris JB: Minimally invasive access to the gastrointestinal tract. In Rombeau JL,Rolandelli RH, editors: Clinical nutrition: enteral and tube feeding , p 174, Philadelphia, 1997, WB Saunders; and Ali A et al:Nutritional support services, Nutritional Support Algorithms , 8(7):13, July 1998.



ORAL NUTRISI



Hal yang perlu diperhatikan :

Restriksi diet (penyakit)

Suplemen oral

Restriksi teksture



RESTRIKSI DIET

Dilakukan sesuai dengan penyakitnya

•Penyakit DM

• Arthritis gout

• PJK

• Penyakit hati dan kandung empedu

• Penyakit pada saluran cerna

• Penyakit pada ginjal



SUPLEMEN ORAL



RESTRIKSI STRUKTUR

Makanan biasa (padat)

Makanan lunak (soft diet)

Makanan saring (semi-liquid diet)

Makanan cair (liquid diet)



NUTRISI ENTERAL

Pemberian nutrisi melalui hidung, esofagus, lambung atau

usus (duodenum atau jejenum)

—Selang makanan

—Fungsi saluran cerna (gastrointestinal) baik

—Jika saluran cerna baik, gunakanan—Oral diet sudah tidak bisa



KEADAAN YANG MEMBUTUHKAN

NUTRISI ENTERAL

Gangguan menelan

Asupan oral yang tidak adekuat

Gangguan mencerna, absorpsi dan metabolisme

Gizi buruk dan pertumbuhan yang terganggu




NUTRISI ENTERAL



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL

Dapat diaplikasikan

Penempatan pipa makanan

Pemilihan formula

Kebutuhan zat gizi / obat

Metode dan kecepatan pemberian

Toleransi



Pemilihan Formula

Status fungsional dari traktus gastrointestinal

Karakteristik fisik dari formula (osmolalitas,

kandungan serat, densitas kalori, viskositas)

Ratio makronutrien

Kemampuan pasien untuk digesti dan absorpsi

Kebutuhan metabolik spesifik

Kontribusi makanan terhadap kebutuhan cairan

dan elektrolit atau restriksi

Efektifitas



KATEGORI FORMULA ENTERAL



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN

FORMULA ENTERAL



RUTE ENTERAL : FAKTOR KLINIS

Durasi pada pemberian :— Pipa nasogastrik atau nasoenterik untuk jangka pendek

— Pipa gastrostomi dan jejenustomi untuk jangka pendek

Lokasi pipa :—

Lambung—Usus halus



PENEMPATAN PIPA

Akses (status medis)

Lokasi (konfirmasi radiografik)

Durasi

Pengukuran pipa dan durasi

Fungsional dari gastrointestinal yang adekuat



PENEMPATAN PIPA ENTERAL



MANFAAT—NUTRISI ENTERAL

Pemberian asupan yang mudah/monitor yang akurat

Penyediaan nutrisi ketika oral tidak dapat diberikan atau

tidak adekuat

Biaya yang lebih murah dibangdingkan nutrisi parenteral

Kesiapan dari sumber bahan makanan yang mudah

Penurunan resiko dari keadaan penyakit



MANFAAT YANG LEBIH—NUTRISI ENTERAL

Mempertahankan integritas saluran cerna

Menurunkan terjadinya translokasi bakteri

Mempertahankan fungsi imunologi dari saluran cerna

Peningkatan kepatuhan dari asupan



KERUGIAN—NUTRISI ENTERAL

Komplikasi dari GI, metabolik, dan mekanik—migrasi pipa;

peningkatan resiko kontaminasi bakteri, obstruksi pipa,

pneumotoraks

Biaya lebih dari diet secara oral

Kurang palatable / normal

Asesment yang intensif, administrasi, patensi dari pipa dan

lokasi, serta monitoring



KOMPLIKASI DARI PEMBERIAN

NUTRISI ENTERAL

Problem pemasangan (obstruksi pipa)

Problem administrasi (aspirasi)

Komplikasi dari gastorintestinal (diare)

Komplikasi metabolik (overhidrasi)



ASPIRASI PNEUMONIA

Berasal dari pemberian enteral

Pasien dengan resiko tinggi :

—Refleks gag yang menurun

— Status mental yang menurun



MENURUNKAN RESIKO ASPIRASI

Pemeriksaan residu lambung jika menerima pemberian

makanan melalui lambung

Posisi kepala dengan ketinggian >30 ° dari tempat tidur

selama makan

Pemberian makanan melalui postpilorik :

— Penempatan pipa nasoenterik memerlukan visualisasi

fluroskopi atau panduan endoskopi

—Pipa transgastrik jejunostomi



KECEPATAN DAN METODE PEMBERIAN

Bolus—300 hingga 400 ml (kecepatan cepat) melalui pipa

syringe beberapa kali dalam sehari

Intermittent─300 hingga 400 ml, 20 sampai 30 menit,

beberapa kali/sehari melalui drip gravitas atau syringe

Siklus —melalui pompa (sering pada malam hari)

Kontinu—

melalui drip gravitas atau pompa infus



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI

FISIK DARI FORMULA ENTERAL

Residu

Viskositas

—Ukuran pipa sangat penting

Osmolalitas : sumber protein

—Intak (tidak mempengaruhi osmolalitas) —isolat soy ;

sodium atau kasein kalsium casein; laktabulmin

—Hidrolisa (lebih banyak mengandung partikel)—peptida

atau asam amino bebas



TOLERANSI

Kesadaran

Gangguan pernapasan

Nausea, muntah, diare

Konstipasi , kram

Aspirasi

Abdominal distensi



TOLERANSI

Hidrasi

Laboratorium

Perubahan berat badan

Refluks esofagus

Intoleransi laktosa/gluten

Fluktuasi glukosa



MONITORING NUTRISI ENTERAL

pelaksanaan gizi di klinik

Documents