pediatric rehabilitation&geriatri
DESCRIPTION
PediatricTRANSCRIPT
Pediatric Rehabilitation
Asmaun Nadjamuddin, md
Physical and rehabilitation medicine, fkuh-rsws
Welcome...
Click here
Pediatric Rehabilitation
Introduction PR
Motor development during early childhood
Development of Postural Control
Materi 1-4
Materi 5-8
Materi 9-12
Materi 13-16
Pediatric Rehabilitation
Menu Materi Back Next
Postural Adjustments are Anticipatory…
Postural Adjustments are Task and…
CEREBRAL PALSY
Etiology
Materi 1-4
Materi 5-8
Materi 9-12
Materi 13-16
Pediatric Rehabilitation
Menu materi Back Next
Pathology
Classification
Different to Spastic,Rigidity,Athetoid
HYPOTONIC CP
Materi 1-4
Materi 5-8
Materi 9-12
Materi 13-16
Pediatric Rehabilitation
Menu materi Back Next
SPASTIC CP
ATHETOID CP
ATAXIC CP
Medical Treatment
Materi 1-4
Materi 5-8
Materi 9-12
Materi 13-16
Pediatric Rehabilitation
Menu materi Back Next
Rehabilitation Management
Surgical
Complications..
Pediatric Rehabilitation
PEDIATRIC REHABILITATION
IntroductionSome of the more frequently encountered disabling conditions of childhood are :• Cerebral palsy• Muscural dystrophy• Spina bifida• Developmental delays• Hypotonia
Keep in mind the following aspect of rehabilitation that are unique to treating children.
MenuBack Next
Introduction PRDo not treat children as trough they are little adults ; • It is the job of parents in society to help children, including
those with handicaps, grow into mature adults capable of independents living.
• This responsibility should be shared by the health professional concerned with their care.
Because children are largely products environment ;• Educate parents about would constitute therapeutic
environment for their children.Rehabilitation of children, in contrast to that of adults ;• Often does not mean relearning low skills, but rather,
learning appropriate motor and social skills for their age or• Developmental level under adverse conditions.
Introduction PR MenuBack Next
Knowledge of normal motor learning, growth, and development is essential for the
therapeutic intervention in the growing child• Understanding the emotional needs of the child at various
ages is equally important.Treatment must take into consideration decelerated bone
growth in weakenedextremities, compared to the strong stimulus for bone growth
in extremities with normalmuscle activity.
Introduction PR
Introduction pr MenuBack Next
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
Asmaun Nadjamuddin
SMF/Lab. Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Enter
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
Tabel 1. Umur pencapaian tahapan perkembangan motorik kasar
Tahapan perkembangan Umur
Terlentang dari posisi tengkurap 3,5 bulan
Tengkurap dari posisi terlentang 4,5 bulan
Duduk ditopang 5,5 bulan
Duduk tanpa ditopang 6 bulan
Merayap 6,5 bulan
Duduk sendiri 7,5 bulan
Merangkap 7,5 bulan
Bag
ian
1B
agia
n 2
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM Menu UtamaMenu UtamaNextNextNextNextBackBackBackBack
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
Tabel 1. Umur pencapaian tahapan perkembangan motorik kasar
Tahapan perkembangan UmurTahapan perkembangan Umur
Menarik tubuh ke posisi berdiri 8 bulanMenarik tubuh ke posisi berdiri 8 bulan
Merambat 9 bulan Merambat 9 bulan
Berjalan 12 bulanBerjalan 12 bulan
Berlari 14 bulanBerlari 14 bulan
Bag
ian
1B
agia
n 2
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama
Part 4Part 3Part 2Part 1
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
Tabel 2. Tahapan perkembangan motorik halus dan pemecahan masalah visuo-motor
Visual Umur
Fiksasi pandang lahir
Mengikuti benda melalui garis tengah 2 bulan
Mengetahui adanya benda kecil 5 bulan
Motorik halus Umur
Telapak tangan terbuka 3 bulan
Menyatukan telapak tangan 4 bulan
Memindahkan benda antara kedua tangan 5 bulan
Meraih unilateral 6 bulan
Pincer grasp imatur 9 bulan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama
Part 2
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
Pincer grasp matur dengan jari 11 bulanMelepaskan benda dengan sengaja 12 bulanPemecahan masalah UmurMemeriksa benda 7-8 bulanMelemparkan benda 9 bulanMembuka penutup mainan 10 bulanMeletakkan kubus di bawah gelas 11 bulanMenggambar UmurMencoret 12 bulanMeniru membuat garis 15 bulanMembuat garis spontan 18 bulanMembuat garis horizontal dan vertikal 25-27 bulanMeniru membuat lingkaran 30 bulan
Part 1 Part 3 Part 4
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama
Part 3
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
Membuat lingkaran spontan tanpa melihat contoh 3 tahunMelaksanakan tugas UmurMemasukkan biji ke dalam botol 12 bulanMelepaskan biji dengan meniru 14 bulanMelepaskan biji spontan 16 bulan Menyusun kubus (guunakan kubus dengan sisi 2,5 cm) UmurMenyusun 2 kubus 15 bulanMenyusun 3 kubus 6 bulan Kereta api dengan 4 kubus 2 tahunKereta api dengan cerobong asap 2,5 tahunJembatan dari 3 kubus 3 tahunPintu gerbang dari 5 kubus 4 tahunTangga&dinding dr beberapa kubus tanpa lihat contoh 6 tahun
Part 1 Part 2 Part 4
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama
Part 4
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
Makan Umur
Makan biskuit yang dipegang 9 bulan
Minum dari gelas sendiri/menggunakan sendok 12 bulan
Berpakaian Umur
Membuka baju sendiri 24 bulan
Memakai baju 36 bulan
Membuka kancing 36 bulan
Memasang kancing 48 bulan
Mengikatkan tali sepatu 60 bulan
Part 1 Part 2 Part 3
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
Tabel 3. Tahapan perkembangan bicaraReseptif Umur
Bereaksi terhadap suara lahir
Tersenyum sosial 5 minggu
Orientasi terhadap suara 4 bulan
Menoleh kepada suara bel
~ Fase I 5 bulan
~ Fase II 7 bulan
~ Fase III 9 bulan
Mengerti perintah "Tidak Boleh“ 8 bulan
Mengerti perintah ditambah mimik 11 bulan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
Mengerti perintah tanpa mimik 14 bulan
Menunjuk 5 bagian badan yang disebutkan 17 bulan
Ekspresif Umur
Ooo-ooo 6 minggu
guu-guuu 3 bulan
a-guu,a-guuu 4 bulan
Mengoceh 4-6 bulan
dadadada (menggumam) 6 bulan
da-da tanpa arti 8 bulan
Ma-ma tanpa arti
Dada 10 bulan
Ma-ma 11 bulan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
Kata pertama selain mama
kata kedua 12 bulan
kata ketiga 13 bulan
4-6 kata 15 bulan
7-20 kata 17 bulan
kalimat pendek 2 kata 21 bulan
50 kata 2 tahun
kalimat terdiri dari 2 kata
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM
250 kata 3 tahun
kalimat terdiri dari 3 kata
kalimat terdiri dari 4-5 kata 4 tahun
Bercerita
Menanyakan arti suatu
kata Menghitung sampai 20
Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama
Celebral Palsy adalah kelumpuhan otak karena
adanya lesi nonprogresif pada otak yang immatur,
mengakibatkan kumpulan gejala klinis yang
heterogen, dengan karakteristik gangguan tonus
otot, reflek tendon, reflek primitif dan reaksi
postural menghasilkan pola gerakan abnormal
sebagai tanda khusus Celebral Palsy.
Lesi pada otak dapat terjadi prenatal atau postnatal.Penyebabnya multifaktorial.
Postulat Volpe pada tahun 1995 membagi hipoksia – iskhemia neuropatologi menjadi 5 subtipe dasar yaitu :1. Nekrosis parasagital otak besar, terjadi pada bayi cukup bulan, manifestasi jangka panjang berupa spastk quadriplegia, dimana anggota gerak atas lebih berat terganggunya dari pd anggota gerak bawah.2. Leukomalasia periventrikular, terjadi pd bayi prematur, lesi kecil menyebabkan spastisitas ditungkai, lesi yg berat spastik diplegia dan spastik quadriplegia, dgn defisit visual dan kognitif.3. Nekrosis iskhemik otak fokal dan multifokal, cedera pd semua elemen selular, akibat infark didaerah distribusi vaskuler, yg tersering terkena ialah anteri celebri media, dimana sisi kiri lebih sering terganggu dari yang kanan. Manifestasi jangka panjang berupa hemiplegia spastik, spastik quadriplegia dan kejang.
Postulat Volpe pada tahun 1995 membagi hipoksia – Postulat Volpe pada tahun 1995 membagi hipoksia – iskhemia neuropatologi menjadi 5 subtipe dasar iskhemia neuropatologi menjadi 5 subtipe dasar
yaitu :yaitu :
1. Nekrosis parasagital otak besar, terjadi pada bayi cukup bulan, manifestasi jangka panjang berupa spastk quadriplegia, dimana anggota gerak atas lebih berat terganggunya dari pd anggota gerak bawah.
2. Leukomalasia periventrikular, terjadi pd bayi prematur, lesi kecil menyebabkan spastisitas ditungkai, lesi yg berat spastik diplegia dan spastik quadriplegia, dgn defisit visual dan kognitif.
3. Nekrosis iskhemik otak fokal dan multifokal, cedera pd semua elemen selular, akibat infark didaerah distribusi vaskuler, yg tersering terkena ialah anteri celebri media, dimana sisi kiri lebih sering terganggu dari yang kanan. Manifestasi jangka panjang berupa hemiplegia spastik, spastik quadriplegia dan kejang.
4. Status marmoratus, merupakan lesi terjarang, terjadi cedera neuron di basal ganglia (thalamus, nukleus kaudatus, globus palidus dan putamen). Kondisi ini jarang berdiri sendiri, biasanya kombinasi dgn subtipe lainnya. Manifestasi status marmoratus murni berupa koreoatetosis.
5. Nekrosis neuronal selektif, merupakan cedera yang tersering terjadi pada hipoksia – iskhemia ensefalopati. Manifestasi murni berupa mental retardasi
dan kejang.
Faktor resiko yang berhubungan ialah :Faktor resiko yang berhubungan ialah : Malfomasi kongenital, faktor sosio ekonomi, infeksi maternal intrauterin, inefisiensi reproduktif, zat toksik atau teratogenetik, maternal mental retardasi, kejang, hiperthiroid, komplikasi plasenta, kelahiran multipel, trauma abdominal.
Pada fase neonatal faktor yang berhubungan adalah prematur <32 minggu, berat badan <2500 gr, terlambat pertumbuhan, presentasi abnormal, hemoragia intrakranial, trauma, infeksi, bradikardia dan hipoksia, kejang, hiperbilirubinemia. Pada fase pasca natal faktor resiko yang berhubungan ialah trauma, infeksi, perdarahan intrakranial, koagulopati.
Klasifikasi CP merupakan proses yang komplek karena besarnya variasi gangguan, dapat diklasifikasikan berdasarkan klinis–topografis dan sistem fungsional.A. Klasifikasi berdasarkan tanda klinik-topografis dibagi menjadi CP
spastik, diskinetik dan campuran.A.1. CP Spastik (CP Piramidal). 75% merupakan kasus CP. CP spastik meliputi :
A.1.1. Spastik Monoplegia : Gangguan spastik pd satu anggota gerak atas/bawah.
A.1.2. Spastik Diplegia : ke 4 anggota terkena.A.1.3. Spastik Triplegia : 3 anggota gerak mengalami
gangguan spastik. A.1.4. Quadriplegia : ke 4 anggota gerak dan trunkus terkena.
A.1.5. Spastik hemiplegia : separuh sisi badan terkena.
A.2. CP Diskinetik (CP ekstrapiramidal) mempunyai gejala kharakteristik pola gerakan ekstra piramidal. CP diskinetik dapat dibagi menjadi:
A.2.1. Atetosis (Gerakan Lambat) A.2.3. Koreoatetosis (Gerakan Kombinasi
A.2.2. Korea (Gerakan mendadak) A.2.4. Distonia (Gerakan ritmis)
A.2.5. Ataksia (Gerakan unsteady)
A.3. CP Campuran : merupakan deskripsi dari kombinasi tipe spastik dan diskinetik.
B. Klasifikasi berdasarkan sistem fungsional dapa dibagi berdasarkan
sistem kemampuan AKS (Aktifitas Kegiatan sehari-hari) dan
kemampuan motorik kasar.
B.1. Klasifikasi berdasarkan berdasarkan kemampuan AKS :
B.1.1. CP ringan : tdk ada limitasi pada AKS
B.1.2. CP sedang : ada kesulitan dlm AKS dan dpt
memerlukan alat bantu atau orthotik.
B.1.3. CP Berat : AKS sangat terbatas sekali.
B.2. Klasifikasi berdasarkan fungsi motorik kasar (Palisano, dkk,
1966).
B.2.1. Derajat 1 : jalan tanpa restriksi, limitasi terhadap
fungsi motorik lebih maju.
B.2.2. Derajat 2 : jalan tanpa alat bantu, limitasi untuk jalan
diluar rumah dan di masyarakat.
B.2.3. Derajat 3 : jalan dgn alat bantu, limitasi utk jalan
diluar dan di masyarakat.
B.2.4. Derajat 4 : menggunakan alat mobilitas di luar dan di
masyarakat.
B.2.5. Derajat 5 : mobilisasi mandiri sangat terbatas
walaupun menggunakan alat bantu.
A.3. CP Campuran : merupakan deskripsi dari kombinasi tipe
spastik dan diskinetik.
Classification
Bobath, 1976
classification MenuBack Next
Different to specific,, rigidity,, athetoid MenuBack Next
HYPOTONIC CP
• Pull to sit: head lag
• Prone protective side turning of head absent
• Sitting/standing will colapsed• No kicking nor effective cough• Dificulty eating and drinking due to
muscle weakness
Hypotonic cp MenuBack Next
SPASTIC CP• Spasticity =
– Hyperreflexia– Changes in muscle structure
and function– Abnormal muscle activity by
change of position• Major barrier to development is
negative features• Abnormal patterns of movement:
– flexion upper limb at elbow, wrist and fingers, shoulder IR & ADD
– Extended lower limb: IR&ADD hip, plantiflex and inversion ankle
– Trunk for intersegmental attachment of limbs muscles: latissimus dorsi
Spastic cp MenuBack Next
• Movement dysfuncion– Impaired motor control– Minimal brain dysfunction: clumsiness
• Reaching and manipulation• Floor-sitting
– Diplegia
• Sitting on a chair– IR and flexed hips
Ataxic cp MenuBack Next
• Sit to stand
Ataxic cp MenuBack Next
• ANAMNESIS
Merupakan komponen kunci evaluasi anak dengan disabilitas.
Dari informasi dpt sebagai pedoman dlm mengetahui penyebab,
menentukan kemampuan fungsional dan membuat perencanaan
terapi medis. Anamnesis menyeluruh meliputi :
a. Keluhan utama anak (bila sudah bisa berbicara) atau
aloanamnesis.
b. Riwayat penyakit sekarang & Penyakit dahulu
c. Riwayat prenatal
d. Riwayat perinatal
e. Riwayat perkembangan
f. Informasi umum
g. Penggunaan alat bantu
h. Riwayat psiko sosial
i. Riwayat keluarga
j. Pendidikan
• PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : cara datang (termasuk pola jalan) bagi yg
dpt berjalan, kesadaran, kontak, komunikasi, TB, BB, st,
Gizi.
b. Kepala (termasuk bentuk, posisi dan lingkar kepala), wajah,
mata, dll.
c. Leher : posisi leher terhadap kepala dan tubuh, kontrol leher.
d. Thoraks
e. Jantung
f. Paru
g. Abdomen
h. Genitalia
i. Trunkus/vertebrata kontrol trunkus, deformitas, tonus,
diskinesis
j. Ekstremitas
k. Reflek fisiologi, reflek primitif, reflek patologi
l. Lingkup gerak sendi
m. MMT
n. Pemeriksaan tingkat perkembangan motorik kasar, halus,
bahasa, personal sosial
o. Pemeriksaan penunjang
Meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.Meliputi : Perkembagan anak terlambat, penampilan motorik abnormal, tonus otot abnormal, postur abnormal, refleks abnormal, dan adanya kelainan lain yang berhubungan berupa gangguan visual, pendengaran, bicara, mental retardasi.• Diagnosis dideskripsikan topografi, tipe dan Diagnosis dideskripsikan topografi, tipe dan etiologi.etiologi.• Diagnosis fungsional : diskripsikan : tipe Diagnosis fungsional : diskripsikan : tipe deformitas, inpainmen, disabilitas dan deformitas, inpainmen, disabilitas dan handikapnya. handikapnya.
Anak CP akan menjadi dewasa CP. Gangguan tonus otot tdk jarang
mengalami perubahan.
Prognosis jalan buruk pada kondisi reflek
primitif ada dan respon fisiologik tdk ada pd
umur 12 bulan :
1. ATNR masih ada : nilai 1
2. Neck righting reflek masih ada : nilai 1
3. Moro reflek masih ada : nilai 1
4. STNR masih ada : nilai 1
5. Ekstensor trust : nilai 1
6. Reaksi Parasut belum ada nilai 1
7. Kaki belum dapat ditapakan : nilai 1
Nilai lebih dari 2 berarti pronosis jalan buruk,
nilai 1 mungkin bisa jalan dan nilai 0 prognosis
jalan baik. Kemampuan jalan menghilang setelah
usia 7 tahun.
Anak CP akan menjadi dewasa CP. Agar dewasa CP dapat
berfungsi lebih baik maka prioritas kemampuan yg hrs
dicapai berturut-turut adalah sebagai berikut :
1. Rasa percaya diri
2. Berkomunikasi dan bersosialisasi dgn org lain, secara
verbal atau nonverbal
3. AKS
4. Kalau mungkin jalan. Biasanya org tua hanya terpaku pd
kemampuan jalan.
Kemampuan jalan penting untuk kontak sosial namun
bukan yang terpenting.
Komunikasi lebih dibutuhkan bagi manusia. Pada CP yang
mengenai seluruh tubuh, maka dpt menyebabkan anak
tidak mungkin untuk jalan.
Medical Treatment• Baclofen
– Antispastic agent– Reduces hyperactive of
• Mono- and polynaptic stretch reflex• Arachnoyd space• Lessens involuntary spasm and spasticity ( Cambell 1995)
• Botulinic Toxine– Inhibit presinaptic release of Ach in neuromuscular space– 1-4 months– In muscles
• Prone to contractures• Spasticity interfers in its function
– Triceps, hamstrings, hip flexors and ADD– Co-adjunment to PT
Medical treatment MenuBack Next
1. Memposisikan bayi/anak sedemikian rupa untuk mencegah bertambahnya tonus yg abnormal, dan menekan reflek yg abnormal, memelihara postur yg baik, stimulasi pengalaman motorik dan sensorik.
2. Terapi fisik.3. Pelatihan Fungsional.4. Latihan gerak sendi untuk mencegah kontraktur.5. Pengelolaan komunikasi dan feeding6. Pendekatan psikososial7. Obat-obatan8. Alat bantu diberikan untuk inhibisi9. Rujukan ke interdisipliner lain sesuai kebutuhan10. Rehabilitasi Edukasional11. Rehabilitasi Vokasional
Surgical
Selective Posterior Rhizotomy :
• This is a surgical procedure that reduces excessive muscle tone in spastic cerebral palsy.
Surgical MenuBack Next
• The obvious Motor dysfunction
• Mental retardation
• Speech and language problem
• Visual problem
• Diminished hearing
• Dental problems
Complications
Medical treatment MenuBack Next
Development of postural control :• Bobath ( 1964 ) response aspects of postural adjustment
used for evaluating child• Reflexes are part of assessment but role in MD not
known • Woollacott (1986) Role of postural control ignored• Perin (1989) Emphasis on treatment as being moved by
the therapist
Motor development during early chilhood MenuBack Next
Development of Postural Control
BALANCE– Needed:
• Set segmental alignment before limb is moved voluntary• Respond to movement of surface in which we are• Withstand displacement by some outside force
– Both internal and external forces• new findings
– Postural adjustments are anticipatory and preparatory– Postural adjustments are task and context specific– Vision has a propioceptive role in postural control
Development of postural control MenuBack Next
Development of postural control :
• Gahery and Massion (1981) areas of the brain that control voluntary movement also activate postural adjustement
• Treatment = self initiated movements made by the infant and not postural adjustaments in response to movements imposed on the infant by therapist
• Postural adjustments vary ( task, enviroment, individual )
Development of Postural Control
Development of postural control MenuBack Next
Postural Adjustments are Anticipatory and Preparatory
• Shepherd ( 1994 ) Lower limb postural muscles activated before prime mover arm
• Bouisset and Zattara (1981) activation associated with joint rotation and changes in centre of pressure
Postural Adjustments are anticipatory and… MenuBack Next
Postural Adjustments are Task and Context Specific
• Cordo and Nasher (1982) muscles can vary their main function, from stabilizing to active movement
Nashner and Woollacott (1979) distal to proximal activation
Postural adjustments are task and context… MenuBack Next
CEREBRAL PALSY
• Non-progresive group of brain disorders resulting from a lesion on development in fetal life or early infancy
• Pathological CNS mechanisms not progressive but clinical features do appear to change as infant grows older, due to infant experiences
• Abnormal movements due to– Motor control deficits– Cognitive abilities– Enviroment where movement takes place
• Experiences direct maturational changes in nervous system, so position and movements practiced are important
• CP child need multidisciplinary team: neuroly, psycology, social work, PT, speech therapy, education, OT, orthotics...
Cerebral palsy MenuBack Next
Etiology• Have changed through time• More frequent disease in undeveloped
countries, but prevalence hasn´t cut down due to improvements in obstetric management and perinatal cares (low prematures survivance)
• Classification according to periods– PRENATAL
• Mother infections in the first gestational trimester• Circulatory ( anoxia, anemia, hypertension) • Metabolism (diabetes mellitus, fenilketonuria)• Rh incompatibility• X-Rays exposure• Premature periventricular leukomalacia related to spastic
diplegia (Kitchen 1987)
Etiology MenuBack Next
Etiology
• NATAL AND PERINATAL
Incidence in this period is dropping– Intrapartum asphyxia
• POSTNATAL PERIOD– Infections (mengitis, sepsia)– Intoxications– traumatism
etiology MenuBack Next
Pathology
• Haemorrhagic lesions– More common in premature infants, less 32 weeks– Origen at thalamic groove
• Hypoxic ischaemic lesions – Select neuronal necrosis– Focal or multifocal ischaemic lesions– Intracranial haemorrhage– Hyperbilirubinaemia
pathology MenuBack Next
Classification
• SPASTIC showing characteristics of UMN involvement• ATHETOID showing signs of extrapyramidal
involvement, with involuntary movements, dystonia, ataxia and sometimes rigidity
• HYPOTONIC severe depresion of motor function and weakness
• ATAXIC cerebelar involvement, ataxia• MIXED
Classification MenuBack Next
SPASTIC CP
• Resistance to passive movement and abnormal patterns not evident in young infants
• Tone increases as infant develops ( Bobath 1975)• 2 groups
– Initial hypotonus• Spasticity due to effects adaptive neural and mechanical events that
reflects organization of CNS and MSS• Hypertonus result of
– Structural changes on muscle and soft tissues– Neural recovery process at spinal level
– Dystonia for severe extensive brain dysfunction afecting cortex and spinal cord
• Little ability to move in any position (changing influated by tonic reflexes), resistance to passive movement
Spastic cp MenuBack Next
HYPOTONIC CP
• Often transient to spasticity or athetosis(dystonics attacks)
• Evidencied:– Floppiness when picked up– Inability to generate muscle force to move body against gravity
• Differencial diagnosis: Tay-Sachs, Werdnigg-Hoffmann, premature infants and Down syndrome
• Examiner can produce some activity, but child has little spontaneuous movement ( even respiratory)
• Possition decubit: arms and legs ABD, ER and F
Hypotonic cp MenuBack Next
SPASTIC CP
• Associated movements in response to stimuli
• Behavioural adaptations
• Contractures skeletal deformity
• Main problem= inhability to activate muscles and control muscle force to produce intentional movement
Spastic cp MenuBack Next
ATHETOID CP
• Choreiform movements, dystonic posture• Involuntary movement both rest and volitional move• Infants typically trunk and head extension• Strategies for dealing w motor dyscontrol• Control of head position slow to develop=
vision=reaching• Grimacing face= breathing and swallowing• Joints hypermobile• Hip and jaw dyslocation• Scoliosis due to muscle imbalance
Athetoid cp MenuBack Next
• Uncommon in CP, associated with hydrocephalus, head injury, encephalitis or cerebral tumor
• Dificulty with movement: rate, range, direction and force• Amplitude and velocity no functional actions (reaching)• Uncoodinated wide base locomotion ( no balance) so
use hands• Lack of braking joint dislplacements = overshoot
Ataxic cp MenuBack Next
Rehabilitation Management
• Birth to Three Years of Age– For the nurmal child, this is the age period when
intense motor learning and basic language development occur.
– Accordingly, this is the time that intervention by physical therapy, and / or speech therapy can be most beneficial in promoting the development of normal motor patterns (gross, fine, and oral), and perhaps inhibiting abnormal patterns.
– With a good program of early intervention, surgeryis rarely necessary in this age group.
Rehabilitation management MenuBack Next
• Three to Seven Years of Age– Brancing rarely is required before 3 years of age,
unless the child is standing or ambulating with severe leg, ankle, or foot deformity.
– Bracing is used to augment weak muscles and oppose strong muscles, thus preventing deforming forces on bones and joints.
– For severe adductor spasticity causing scissoring during ambulation, long leg braces with a pelvic band.
– It functional ambulation without or with minimal bracing has not been achieved by 5 to 7 years ago, refer the child to orthopedic for surgical release.
Rehabilitation Management
Rehabilitation management MenuBack Next
• Eight Years of Age to Adulthood– Physical therapy should be limited to a
maintenance program for preventing contractures and deformity and promotion independence at the wheelchair level.
– Occupational therapy may still be necessary to enable the child to rich an optimal level of independence in activities of daily living in accordance with abilities and limitations.
– If speech has not developed by age 8, further speech therapy is probably not indicated
Rehabilitation Management
Rehabilitation management MenuBack Next
REHAB MEDIK DASAR PADA GERIATRI
By :Dr. Asmaun Nadjamuddin, Sp.RM
• Kelompok usia lanjut cepat atau lambat memerlukan Rehabilitasi Medis
REHABILITASI MEDIS
• Pendekatan medis, psikis, sosial, kultural, spiritual untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien atau para penyandang cacat
• Rehabilitasi medis aspek yang sangat mendasar pada
• Nama
• Umur
• Pekerjaan
• Sex
• Status Perkawinan
• Alamat/Telp
Ruang
No. Rekam Medik
Nama suami / istri
Tgl. masuk RS
Tgl. konsul
Identitas
NextNext
RIWAYAT MEDIS
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Penyakit Sekarang
3. Riwayat Penyakit Dahulu
R/ Pembedahan
R/ Rawat Inap
R/ Jatuh
R/ Penyakit Kronis
R/ Alergi
4. Kebiasaan
Merokok
Olahraga
Alkohol
BAB / BAK
Kopi
Lain-lain
NextNext
5. Riwayat Sosial
Pendidikan
Analisis Finansial
Riwayat Keluarga
Aktifitas Sosial
Care Giver (pelaku rawat)
6. Analisis Rumah
Tangga
Lantai
Penerangan
Kloset
7. Riwayat Nutrisi
Pola makan
Σ Kalori yang dibutuhkan
Σ Kalori yang masuk
8. Mini Mental Examination
(MMSE)
9. Penapisan Depresi
10. Skoring Dementia
Pemeriksaan Fisik1. Pola jalan
Sikap jalan2. Tanda vital
Tekanan darahNadiRRSuhuFrekuensi pernafasanBBTBIMT
Analisa jalan & keseimbanganAlat bantuKulit
KelembabanBercak kemerahanDekubitus
PenglihatanNormalABKKatarak
Pendengaran
MulutHigieneGigi palsu
Paru-paru/JantungSesakEkspansi rongga dadaAuskultasi
Otot & kerangkaDeformitas Nyeri
NextNextBackBack
Penapisan Depresi SS HSS S KK TP a. Gugup
b. Sedih
c. Bahagia
d. Tidak bahagia
e. Hidup tidak berguna
f. Bergaul / berkomunikasi di luar rumah
g. Kesepian
h. Tidur tidak teratur
i. Bulan lalu, berapa sering tak
diperhatikan orang tua
Jawaban setiap saat /sering harus dicurigai ke arah depresi kecuali pertanyaan a, c, dan f
BackBack
SS : Setiap SaatHSS : Hampir setiap saatS : SeringkaliKK : Kadang-kadangTP : Tidak pernah
Skoring DementiaSkoring Dementia
1. Mengontrol BABSkor :
0 = Tidak Teratur
1 = Kadang-kadang Inkontinen
(1 kali seminggu)
2 = Kontinen Teratur
2. Mengotrol BAK
Skor :
0 = Kontinen, atau pakai keteter
dan tak terkontrol
1 = Kadang-kadang inkontinen
(max.1x24 jam)
2 = Kontinen (untuk lebih 7 hari)
3. Membersihkan diri
Skor :
0 = butuh pertolongan orang lain
Melap muka, menyisir rambut, menyikat gigi Skor :
1 = Mandiri
4. Penggunaan Toilet
Skor :
0 = Tergantung pertolongan orang lain
Pergi ke dan dari WC
Skor :
0 = Tergantung pertolongan orang lain
Melepas, memakai celana, menyeka, menyiram
Skor :
1 = Perlu pertolongan pada beberapa aktifitas, tetapi dapat mengerjakan sendiri beberapa aktifitas yang lain
2 = Mandiri
NextNext
Barthel ADL Indeks (BAI)
5. Makan/MinumSkor :
0 = Tidak mampu1 = Perlu seseorang memotong tahu/ tempe/daging/menuang sayur,dll2 = Mandiri
6. Berpindah TempatSkor :
0 = Tidak mampu1 = Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang)2 = Bantuan minimal (1 orang)3 = Mandiri
7. Mobilitas BerjalanSkor :
0 = Imobile1 = Bisa berjalan dengankursi roda2 = Berjalan dengan bantuan 1 orang3 = Mandiri
8. Berpakaian (memakai baju)Skor :
0 = Tergantung orang lain1 = Sebagian dibantu (misal mengancing baju)2= Mandiri
9. Naik turun tangga Skor :
0 = Tidak mampu1 = Butuh Pertolongan 2 = Mandiri (naik turun)
10. MandiSkor :
0 = Tergantung oranv lain1 = Mandiri
Keterangan :20 : Mandiri12-19 : Ketergantungan ringan9-11 : Ketergantungan sedang5-8 : Ketergantungan berat0-4 : Ketergantungan total
NextNextBackBack
Lawnton IADL ScaleLawnton IADL Scale
1.1. Dapatkah menggunakan teleponDapatkah menggunakan telepon
2.2. Mampukah pergi ke suatu tempatMampukah pergi ke suatu tempat
3.3. Dapatkah berbelanjaDapatkah berbelanja
4.4. Dapatkah menyiapkan makananDapatkah menyiapkan makanan
5.5. Dapatkah melakukan pekerjaan Dapatkah melakukan pekerjaan
rumah tanggarumah tangga
6.6. Dapatkah melakukan pekerjaan Dapatkah melakukan pekerjaan
tangantangan
7.7. Dapatkah mencuci pakaianDapatkah mencuci pakaian
8.8. Dapatkah mengatur obat-obatanDapatkah mengatur obat-obatan
9.9. Dapatkah mengatur keuanganDapatkah mengatur keuangan
Keterangan :Keterangan :
Skor : 3 = Tanpa Bantuan / Mandiri2 = Dengan Bantuan 1 = Tidak mampu / Ketergantungan
Nilai Maksimum 27Nilai Maksimum 27
NextNextBackBack
Evaluasi Keseimbangan dan Gait dari TinettiEvaluasi Keseimbangan dan Gait dari Tinetti
1. Keseimbangan dudukSkor :
0 = Duduk merosot
1 = Tegak dan aman
2. Bangkit dari dudukSkor :
0 = Tidak mampu tanpa bantuan
1 = mampu, butuh bantuan tangan
2 = Mampu tanpa bantuan tangan
3. Keseimbangan berdiri segera (5 detik pertama)
Skor :
0 = Unsteady
1 = Steady, butuh alat bantu
2 = Steady, tanpa alat bantu
4. Keseimbangan berdiri
Skor :
0 = Unsteady
1 = Steady, butuh alat bantu atau jarak kaki lebar (>10 cm)
2 = Jarak kaki kecil, tanpa bantuan
5. Nudged
Skor :
0 = Akan jatuh
1 = Staggers, grabs, tapi catches self
2 = Steady
6. Mata ditutup
Skor :
0 = Unsteady
1 = Steady
7. Berputar 3600
Skor :
0 = Discontinous step’s
1 = Cont steps
2 = Unsteady
3 = Steady
8. Duduk kembali
Skor :
0 = Unsafe
1 = Menggunakan tangan / gerakan tidak halus
2 = Aman, gerakan halus
NextNextBackBack
GAIT
10. Awal gaitSkor :
0 = Any hesitancy1 = No hesitancy
11. Jarak dan tinggi langkahRigt SwingLeft Swing
12. Langkah asimetriSkor :
0 = Jarak langkah tungkai kanan & kiri tidak seimbang1= Seimbang
13. Kontinuitas langkahSkor :
0 = Stop / disk ontinuitas1 = Kontinu
14. KesegarisanSkor :
0 = Deviasi1 = Mild/moderate deviasi atau butuh alat bantu2 = Lurus tanpa alat bantu
15 TrunkSkor :
0 = Goyang atau butuh alat bantu1 = Tidak goyang tapi ada fleksi lutut atau punggung atau ayunan tangan keluar2 = Tidak goyang, tidak fleksi, tidak bututh bantuan tangan, maupun alat bantu
16. Jarak berjalanSkor :
0 = Tumit melayang1 = Tumit selalu menyentuh
Nilai GAIT =12Nilai Total = 28
NextNextBackBack
Keterangan :Keterangan :< 26 = Indikasi ada masalah< 26 = Indikasi ada masalah< 19 = Risiko jatuh< 19 = Risiko jatuh
Pemeriksaan Status NeurologisPemeriksaan Status Neurologis
Saraf kranialis
Fungsi luhur
Berbahasa / memori
Visuopatial / emosi
Fungsi bicaraFungsi bicara
Disfoni
Disatria
NNeextxtBackBack
Fungsi menelan (Disfagia)
Koordinasi
Jari-hidung
Tumit-lutut
Romberg
Skrining Disfagia Orofaringeal
2.2. Fungsi berbicaraa. Pelo
b. Suara serak
c. Suara sengau
3.3. Pemeriksaan Fisik
Keterangan1. Simetris
2. Tertarik ke kanan
3. Tertarik ke kiri
1. Fungsi mengunyahNgeces (drooling)
Sulit mengunyah makanan berserat
Makanan terkumpul di pipi
Sulit menelan makanan cair
Berkurang atau hilangnya daya pengecapan
Rongga hidung terasa terbakar
Tersedak atau ada perasaan tercekik saat menelan
Melakukan gerakan yang berlebihan atau berusaha keras untuk menelan
Membutuhkan waktu lama untuk menelan
Makanan yang ditelan keluar melalui lubang hidung
NextNextBackBack
Kesimpulan
DAFTAR MASALAH
GOAL (TUJUAN)
PROGRAM REHABILITASI MEDIK
EVALUASI
Penilaian Motorik
1. Anggota tubuh atasBahuSikuPergelangan tanganJari-jari tangan
2. Anggota tubuh bawahPahaLututPergelangan kakiJari kaki