pediatric rehabilitation&geriatri

76
Pediatric Rehabilitation Asmaun Nadjamuddin, md Physical and rehabilitation medicine, fkuh-rsws Welcome. .. Click here

Upload: jevin-stivie-cialy

Post on 06-Feb-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pediatric

TRANSCRIPT

Page 1: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Pediatric Rehabilitation

Asmaun Nadjamuddin, md

Physical and rehabilitation medicine, fkuh-rsws

Welcome...

Click here

Page 2: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Pediatric Rehabilitation

Introduction PR

Motor development during early childhood

Development of Postural Control

Materi 1-4

Materi 5-8

Materi 9-12

Materi 13-16

Pediatric Rehabilitation

Menu Materi Back Next

Postural Adjustments are Anticipatory…

Page 3: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Postural Adjustments are Task and…

CEREBRAL PALSY

Etiology

Materi 1-4

Materi 5-8

Materi 9-12

Materi 13-16

Pediatric Rehabilitation

Menu materi Back Next

Pathology

Classification

Page 4: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Different to Spastic,Rigidity,Athetoid

HYPOTONIC CP

Materi 1-4

Materi 5-8

Materi 9-12

Materi 13-16

Pediatric Rehabilitation

Menu materi Back Next

SPASTIC CP

ATHETOID CP

ATAXIC CP

Page 5: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Medical Treatment

Materi 1-4

Materi 5-8

Materi 9-12

Materi 13-16

Pediatric Rehabilitation

Menu materi Back Next

Rehabilitation Management

Surgical

Complications..

Page 6: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Pediatric Rehabilitation

PEDIATRIC REHABILITATION

IntroductionSome of the more frequently encountered disabling conditions of childhood are :• Cerebral palsy• Muscural dystrophy• Spina bifida• Developmental delays• Hypotonia

Keep in mind the following aspect of rehabilitation that are unique to treating children.

MenuBack Next

Page 7: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Introduction PRDo not treat children as trough they are little adults ; • It is the job of parents in society to help children, including

those with handicaps, grow into mature adults capable of independents living.

• This responsibility should be shared by the health professional concerned with their care.

Because children are largely products environment ;• Educate parents about would constitute therapeutic

environment for their children.Rehabilitation of children, in contrast to that of adults ;• Often does not mean relearning low skills, but rather,

learning appropriate motor and social skills for their age or• Developmental level under adverse conditions.

Introduction PR MenuBack Next

Page 8: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Knowledge of normal motor learning, growth, and development is essential for the

therapeutic intervention in the growing child• Understanding the emotional needs of the child at various

ages is equally important.Treatment must take into consideration decelerated bone

growth in weakenedextremities, compared to the strong stimulus for bone growth

in extremities with normalmuscle activity.

Introduction PR

Introduction pr MenuBack Next

Page 9: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

Asmaun Nadjamuddin

SMF/Lab. Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik

RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Enter

Page 10: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

Tabel 1. Umur pencapaian tahapan perkembangan motorik kasar

Tahapan perkembangan Umur

Terlentang dari posisi tengkurap 3,5 bulan

Tengkurap dari posisi terlentang 4,5 bulan

Duduk ditopang 5,5 bulan

Duduk tanpa ditopang 6 bulan

Merayap 6,5 bulan

Duduk sendiri 7,5 bulan

Merangkap 7,5 bulan

Bag

ian

1B

agia

n 2

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM Menu UtamaMenu UtamaNextNextNextNextBackBackBackBack

Page 11: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

Tabel 1. Umur pencapaian tahapan perkembangan motorik kasar

Tahapan perkembangan UmurTahapan perkembangan Umur

Menarik tubuh ke posisi berdiri 8 bulanMenarik tubuh ke posisi berdiri 8 bulan

Merambat 9 bulan Merambat 9 bulan

Berjalan 12 bulanBerjalan 12 bulan

Berlari 14 bulanBerlari 14 bulan

Bag

ian

1B

agia

n 2

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama

Page 12: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Part 4Part 3Part 2Part 1

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

Tabel 2. Tahapan perkembangan motorik halus dan pemecahan masalah visuo-motor

Visual Umur

Fiksasi pandang lahir

Mengikuti benda melalui garis tengah 2 bulan

Mengetahui adanya benda kecil 5 bulan

Motorik halus Umur

Telapak tangan terbuka 3 bulan

Menyatukan telapak tangan 4 bulan

Memindahkan benda antara kedua tangan 5 bulan

Meraih unilateral 6 bulan

Pincer grasp imatur 9 bulan

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama

Page 13: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Part 2

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

Pincer grasp matur dengan jari 11 bulanMelepaskan benda dengan sengaja 12 bulanPemecahan masalah UmurMemeriksa benda 7-8 bulanMelemparkan benda 9 bulanMembuka penutup mainan 10 bulanMeletakkan kubus di bawah gelas 11 bulanMenggambar UmurMencoret 12 bulanMeniru membuat garis 15 bulanMembuat garis spontan 18 bulanMembuat garis horizontal dan vertikal 25-27 bulanMeniru membuat lingkaran 30 bulan

Part 1 Part 3 Part 4

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama

Page 14: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Part 3

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

Membuat lingkaran spontan tanpa melihat contoh 3 tahunMelaksanakan tugas UmurMemasukkan biji ke dalam botol 12 bulanMelepaskan biji dengan meniru 14 bulanMelepaskan biji spontan 16 bulan Menyusun kubus (guunakan kubus dengan sisi 2,5 cm) UmurMenyusun 2 kubus 15 bulanMenyusun 3 kubus 6 bulan Kereta api dengan 4 kubus 2 tahunKereta api dengan cerobong asap 2,5 tahunJembatan dari 3 kubus 3 tahunPintu gerbang dari 5 kubus 4 tahunTangga&dinding dr beberapa kubus tanpa lihat contoh 6 tahun

Part 1 Part 2 Part 4

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama

Page 15: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Part 4

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

Makan Umur

Makan biskuit yang dipegang 9 bulan

Minum dari gelas sendiri/menggunakan sendok 12 bulan

Berpakaian Umur

Membuka baju sendiri 24 bulan

Memakai baju 36 bulan

Membuka kancing 36 bulan

Memasang kancing 48 bulan

Mengikatkan tali sepatu 60 bulan

Part 1 Part 2 Part 3

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama

Page 16: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

Tabel 3. Tahapan perkembangan bicaraReseptif Umur

Bereaksi terhadap suara lahir

Tersenyum sosial 5 minggu

Orientasi terhadap suara 4 bulan

Menoleh kepada suara bel 

~ Fase I 5 bulan

~ Fase II 7 bulan

~ Fase III 9 bulan

Mengerti perintah "Tidak Boleh“ 8 bulan

Mengerti perintah ditambah mimik 11 bulan

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama

Page 17: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

Mengerti perintah tanpa mimik 14 bulan

Menunjuk 5 bagian badan yang disebutkan 17 bulan

Ekspresif Umur

Ooo-ooo 6 minggu

guu-guuu 3 bulan

a-guu,a-guuu 4 bulan

Mengoceh 4-6 bulan

dadadada (menggumam) 6 bulan

da-da tanpa arti 8 bulan

Ma-ma tanpa arti 

Dada 10 bulan

Ma-ma 11 bulan

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama

Page 18: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

Kata pertama selain mama  

kata kedua 12 bulan

kata ketiga 13 bulan

4-6 kata 15 bulan

7-20 kata 17 bulan

kalimat pendek 2 kata 21 bulan

50 kata 2 tahun

kalimat terdiri dari 2 kata  

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama

Page 19: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBM

250 kata 3 tahun

kalimat terdiri dari 3 kata 

kalimat terdiri dari 4-5 kata 4 tahun

Bercerita

Menanyakan arti suatu

kata Menghitung sampai 20 

Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMDeteksi Dini Tumbuh Kembang pada RBMBackBackBackBack NextNextNextNext Menu UtamaMenu Utama

Page 20: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Celebral Palsy adalah kelumpuhan otak karena

adanya lesi nonprogresif pada otak yang immatur,

mengakibatkan kumpulan gejala klinis yang

heterogen, dengan karakteristik gangguan tonus

otot, reflek tendon, reflek primitif dan reaksi

postural menghasilkan pola gerakan abnormal

sebagai tanda khusus Celebral Palsy.

Page 21: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Lesi pada otak dapat terjadi prenatal atau postnatal.Penyebabnya multifaktorial.

Postulat Volpe pada tahun 1995 membagi hipoksia – iskhemia neuropatologi menjadi 5 subtipe dasar yaitu :1. Nekrosis parasagital otak besar, terjadi pada bayi cukup bulan, manifestasi jangka panjang berupa spastk quadriplegia, dimana anggota gerak atas lebih berat terganggunya dari pd anggota gerak bawah.2. Leukomalasia periventrikular, terjadi pd bayi prematur, lesi kecil menyebabkan spastisitas ditungkai, lesi yg berat spastik diplegia dan spastik quadriplegia, dgn defisit visual dan kognitif.3. Nekrosis iskhemik otak fokal dan multifokal, cedera pd semua elemen selular, akibat infark didaerah distribusi vaskuler, yg tersering terkena ialah anteri celebri media, dimana sisi kiri lebih sering terganggu dari yang kanan. Manifestasi jangka panjang berupa hemiplegia spastik, spastik quadriplegia dan kejang.

Page 22: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Postulat Volpe pada tahun 1995 membagi hipoksia – Postulat Volpe pada tahun 1995 membagi hipoksia – iskhemia neuropatologi menjadi 5 subtipe dasar iskhemia neuropatologi menjadi 5 subtipe dasar

yaitu :yaitu :

1. Nekrosis parasagital otak besar, terjadi pada bayi cukup bulan, manifestasi jangka panjang berupa spastk quadriplegia, dimana anggota gerak atas lebih berat terganggunya dari pd anggota gerak bawah.

2. Leukomalasia periventrikular, terjadi pd bayi prematur, lesi kecil menyebabkan spastisitas ditungkai, lesi yg berat spastik diplegia dan spastik quadriplegia, dgn defisit visual dan kognitif.

3. Nekrosis iskhemik otak fokal dan multifokal, cedera pd semua elemen selular, akibat infark didaerah distribusi vaskuler, yg tersering terkena ialah anteri celebri media, dimana sisi kiri lebih sering terganggu dari yang kanan. Manifestasi jangka panjang berupa hemiplegia spastik, spastik quadriplegia dan kejang.

4. Status marmoratus, merupakan lesi terjarang, terjadi cedera neuron di basal ganglia (thalamus, nukleus kaudatus, globus palidus dan putamen). Kondisi ini jarang berdiri sendiri, biasanya kombinasi dgn subtipe lainnya. Manifestasi status marmoratus murni berupa koreoatetosis.

5. Nekrosis neuronal selektif, merupakan cedera yang tersering terjadi pada hipoksia – iskhemia ensefalopati. Manifestasi murni berupa mental retardasi

dan kejang.

Page 23: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Faktor resiko yang berhubungan ialah :Faktor resiko yang berhubungan ialah : Malfomasi kongenital, faktor sosio ekonomi, infeksi maternal intrauterin, inefisiensi reproduktif, zat toksik atau teratogenetik, maternal mental retardasi, kejang, hiperthiroid, komplikasi plasenta, kelahiran multipel, trauma abdominal.

Pada fase neonatal faktor yang berhubungan adalah prematur <32 minggu, berat badan <2500 gr, terlambat pertumbuhan, presentasi abnormal, hemoragia intrakranial, trauma, infeksi, bradikardia dan hipoksia, kejang, hiperbilirubinemia. Pada fase pasca natal faktor resiko yang berhubungan ialah trauma, infeksi, perdarahan intrakranial, koagulopati.

Page 24: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Klasifikasi CP merupakan proses yang komplek karena besarnya variasi gangguan, dapat diklasifikasikan berdasarkan klinis–topografis dan sistem fungsional.A. Klasifikasi berdasarkan tanda klinik-topografis dibagi menjadi CP

spastik, diskinetik dan campuran.A.1. CP Spastik (CP Piramidal). 75% merupakan kasus CP. CP spastik meliputi :

A.1.1. Spastik Monoplegia : Gangguan spastik pd satu anggota gerak atas/bawah.

A.1.2. Spastik Diplegia : ke 4 anggota terkena.A.1.3. Spastik Triplegia : 3 anggota gerak mengalami

gangguan spastik. A.1.4. Quadriplegia : ke 4 anggota gerak dan trunkus terkena.

A.1.5. Spastik hemiplegia : separuh sisi badan terkena.

A.2. CP Diskinetik (CP ekstrapiramidal) mempunyai gejala kharakteristik pola gerakan ekstra piramidal. CP diskinetik dapat dibagi menjadi:

A.2.1. Atetosis (Gerakan Lambat) A.2.3. Koreoatetosis (Gerakan Kombinasi

A.2.2. Korea (Gerakan mendadak) A.2.4. Distonia (Gerakan ritmis)

A.2.5. Ataksia (Gerakan unsteady)

A.3. CP Campuran : merupakan deskripsi dari kombinasi tipe spastik dan diskinetik.

Page 25: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

B. Klasifikasi berdasarkan sistem fungsional dapa dibagi berdasarkan

sistem kemampuan AKS (Aktifitas Kegiatan sehari-hari) dan

kemampuan motorik kasar.

B.1. Klasifikasi berdasarkan berdasarkan kemampuan AKS :

B.1.1. CP ringan : tdk ada limitasi pada AKS

B.1.2. CP sedang : ada kesulitan dlm AKS dan dpt

memerlukan alat bantu atau orthotik.

B.1.3. CP Berat : AKS sangat terbatas sekali.

B.2. Klasifikasi berdasarkan fungsi motorik kasar (Palisano, dkk,

1966).

B.2.1. Derajat 1 : jalan tanpa restriksi, limitasi terhadap

fungsi motorik lebih maju.

B.2.2. Derajat 2 : jalan tanpa alat bantu, limitasi untuk jalan

diluar rumah dan di masyarakat.

B.2.3. Derajat 3 : jalan dgn alat bantu, limitasi utk jalan

diluar dan di masyarakat.

B.2.4. Derajat 4 : menggunakan alat mobilitas di luar dan di

masyarakat.

B.2.5. Derajat 5 : mobilisasi mandiri sangat terbatas

walaupun menggunakan alat bantu.

A.3. CP Campuran : merupakan deskripsi dari kombinasi tipe

spastik dan diskinetik.

Page 26: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Classification

Bobath, 1976

classification MenuBack Next

Page 27: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Different to specific,, rigidity,, athetoid MenuBack Next

Page 28: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

HYPOTONIC CP

• Pull to sit: head lag

• Prone protective side turning of head absent

• Sitting/standing will colapsed• No kicking nor effective cough• Dificulty eating and drinking due to

muscle weakness

Hypotonic cp MenuBack Next

Page 29: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

SPASTIC CP• Spasticity =

– Hyperreflexia– Changes in muscle structure

and function– Abnormal muscle activity by

change of position• Major barrier to development is

negative features• Abnormal patterns of movement:

– flexion upper limb at elbow, wrist and fingers, shoulder IR & ADD

– Extended lower limb: IR&ADD hip, plantiflex and inversion ankle

– Trunk for intersegmental attachment of limbs muscles: latissimus dorsi

Spastic cp MenuBack Next

Page 30: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

• Movement dysfuncion– Impaired motor control– Minimal brain dysfunction: clumsiness

• Reaching and manipulation• Floor-sitting

– Diplegia

• Sitting on a chair– IR and flexed hips

Ataxic cp MenuBack Next

Page 31: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

• Sit to stand

Ataxic cp MenuBack Next

Page 32: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

• ANAMNESIS

Merupakan komponen kunci evaluasi anak dengan disabilitas.

Dari informasi dpt sebagai pedoman dlm mengetahui penyebab,

menentukan kemampuan fungsional dan membuat perencanaan

terapi medis. Anamnesis menyeluruh meliputi :

a. Keluhan utama anak (bila sudah bisa berbicara) atau

aloanamnesis.

b. Riwayat penyakit sekarang & Penyakit dahulu

c. Riwayat prenatal

d. Riwayat perinatal

e. Riwayat perkembangan

f. Informasi umum

g. Penggunaan alat bantu

h. Riwayat psiko sosial

i. Riwayat keluarga

j. Pendidikan

Page 33: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

• PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum : cara datang (termasuk pola jalan) bagi yg

dpt berjalan, kesadaran, kontak, komunikasi, TB, BB, st,

Gizi.

b. Kepala (termasuk bentuk, posisi dan lingkar kepala), wajah,

mata, dll.

c. Leher : posisi leher terhadap kepala dan tubuh, kontrol leher.

d. Thoraks

e. Jantung

f. Paru

g. Abdomen

h. Genitalia

i. Trunkus/vertebrata kontrol trunkus, deformitas, tonus,

diskinesis

j. Ekstremitas

k. Reflek fisiologi, reflek primitif, reflek patologi

l. Lingkup gerak sendi

m. MMT

n. Pemeriksaan tingkat perkembangan motorik kasar, halus,

bahasa, personal sosial

o. Pemeriksaan penunjang

Page 34: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.Meliputi : Perkembagan anak terlambat, penampilan motorik abnormal, tonus otot abnormal, postur abnormal, refleks abnormal, dan adanya kelainan lain yang berhubungan berupa gangguan visual, pendengaran, bicara, mental retardasi.• Diagnosis dideskripsikan topografi, tipe dan Diagnosis dideskripsikan topografi, tipe dan etiologi.etiologi.• Diagnosis fungsional : diskripsikan : tipe Diagnosis fungsional : diskripsikan : tipe deformitas, inpainmen, disabilitas dan deformitas, inpainmen, disabilitas dan handikapnya. handikapnya.

Anak CP akan menjadi dewasa CP. Gangguan tonus otot tdk jarang

mengalami perubahan.

Page 35: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Prognosis jalan buruk pada kondisi reflek

primitif ada dan respon fisiologik tdk ada pd

umur 12 bulan :

1. ATNR masih ada : nilai 1

2. Neck righting reflek masih ada : nilai 1

3. Moro reflek masih ada : nilai 1

4. STNR masih ada : nilai 1

5. Ekstensor trust : nilai 1

6. Reaksi Parasut belum ada nilai 1

7. Kaki belum dapat ditapakan : nilai 1

Nilai lebih dari 2 berarti pronosis jalan buruk,

nilai 1 mungkin bisa jalan dan nilai 0 prognosis

jalan baik. Kemampuan jalan menghilang setelah

usia 7 tahun.

Page 36: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Anak CP akan menjadi dewasa CP. Agar dewasa CP dapat

berfungsi lebih baik maka prioritas kemampuan yg hrs

dicapai berturut-turut adalah sebagai berikut :

1. Rasa percaya diri

2. Berkomunikasi dan bersosialisasi dgn org lain, secara

verbal atau nonverbal

3. AKS

4. Kalau mungkin jalan. Biasanya org tua hanya terpaku pd

kemampuan jalan.

Kemampuan jalan penting untuk kontak sosial namun

bukan yang terpenting.

Komunikasi lebih dibutuhkan bagi manusia. Pada CP yang

mengenai seluruh tubuh, maka dpt menyebabkan anak

tidak mungkin untuk jalan.

Page 37: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Medical Treatment• Baclofen

– Antispastic agent– Reduces hyperactive of

• Mono- and polynaptic stretch reflex• Arachnoyd space• Lessens involuntary spasm and spasticity ( Cambell 1995)

• Botulinic Toxine– Inhibit presinaptic release of Ach in neuromuscular space– 1-4 months– In muscles

• Prone to contractures• Spasticity interfers in its function

– Triceps, hamstrings, hip flexors and ADD– Co-adjunment to PT

Medical treatment MenuBack Next

Page 38: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

1. Memposisikan bayi/anak sedemikian rupa untuk mencegah bertambahnya tonus yg abnormal, dan menekan reflek yg abnormal, memelihara postur yg baik, stimulasi pengalaman motorik dan sensorik.

2. Terapi fisik.3. Pelatihan Fungsional.4. Latihan gerak sendi untuk mencegah kontraktur.5. Pengelolaan komunikasi dan feeding6. Pendekatan psikososial7. Obat-obatan8. Alat bantu diberikan untuk inhibisi9. Rujukan ke interdisipliner lain sesuai kebutuhan10. Rehabilitasi Edukasional11. Rehabilitasi Vokasional

Page 39: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Surgical

Selective Posterior Rhizotomy :

• This is a surgical procedure that reduces excessive muscle tone in spastic cerebral palsy.

Surgical MenuBack Next

Page 40: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

• The obvious Motor dysfunction

• Mental retardation

• Speech and language problem

• Visual problem

• Diminished hearing

• Dental problems

Complications

Medical treatment MenuBack Next

Page 41: Pediatric Rehabilitation&Geriatri
Page 42: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Development of postural control :• Bobath ( 1964 ) response aspects of postural adjustment

used for evaluating child• Reflexes are part of assessment but role in MD not

known • Woollacott (1986) Role of postural control ignored• Perin (1989) Emphasis on treatment as being moved by

the therapist

Motor development during early chilhood MenuBack Next

Page 43: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Development of Postural Control

BALANCE– Needed:

• Set segmental alignment before limb is moved voluntary• Respond to movement of surface in which we are• Withstand displacement by some outside force

– Both internal and external forces• new findings

– Postural adjustments are anticipatory and preparatory– Postural adjustments are task and context specific– Vision has a propioceptive role in postural control

Development of postural control MenuBack Next

Page 44: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Development of postural control :

• Gahery and Massion (1981) areas of the brain that control voluntary movement also activate postural adjustement

• Treatment = self initiated movements made by the infant and not postural adjustaments in response to movements imposed on the infant by therapist

• Postural adjustments vary ( task, enviroment, individual )

Development of Postural Control

Development of postural control MenuBack Next

Page 45: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Postural Adjustments are Anticipatory and Preparatory

• Shepherd ( 1994 ) Lower limb postural muscles activated before prime mover arm

• Bouisset and Zattara (1981) activation associated with joint rotation and changes in centre of pressure

Postural Adjustments are anticipatory and… MenuBack Next

Page 46: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Postural Adjustments are Task and Context Specific

• Cordo and Nasher (1982) muscles can vary their main function, from stabilizing to active movement

Nashner and Woollacott (1979) distal to proximal activation

Postural adjustments are task and context… MenuBack Next

Page 47: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

CEREBRAL PALSY

• Non-progresive group of brain disorders resulting from a lesion on development in fetal life or early infancy

• Pathological CNS mechanisms not progressive but clinical features do appear to change as infant grows older, due to infant experiences

• Abnormal movements due to– Motor control deficits– Cognitive abilities– Enviroment where movement takes place

• Experiences direct maturational changes in nervous system, so position and movements practiced are important

• CP child need multidisciplinary team: neuroly, psycology, social work, PT, speech therapy, education, OT, orthotics...

Cerebral palsy MenuBack Next

Page 48: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Etiology• Have changed through time• More frequent disease in undeveloped

countries, but prevalence hasn´t cut down due to improvements in obstetric management and perinatal cares (low prematures survivance)

• Classification according to periods– PRENATAL

• Mother infections in the first gestational trimester• Circulatory ( anoxia, anemia, hypertension) • Metabolism (diabetes mellitus, fenilketonuria)• Rh incompatibility• X-Rays exposure• Premature periventricular leukomalacia related to spastic

diplegia (Kitchen 1987)

Etiology MenuBack Next

Page 49: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Etiology

• NATAL AND PERINATAL

Incidence in this period is dropping– Intrapartum asphyxia

• POSTNATAL PERIOD– Infections (mengitis, sepsia)– Intoxications– traumatism

etiology MenuBack Next

Page 50: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Pathology

• Haemorrhagic lesions– More common in premature infants, less 32 weeks– Origen at thalamic groove

• Hypoxic ischaemic lesions – Select neuronal necrosis– Focal or multifocal ischaemic lesions– Intracranial haemorrhage– Hyperbilirubinaemia

pathology MenuBack Next

Page 51: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Classification

• SPASTIC showing characteristics of UMN involvement• ATHETOID showing signs of extrapyramidal

involvement, with involuntary movements, dystonia, ataxia and sometimes rigidity

• HYPOTONIC severe depresion of motor function and weakness

• ATAXIC cerebelar involvement, ataxia• MIXED

Classification MenuBack Next

Page 52: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

SPASTIC CP

• Resistance to passive movement and abnormal patterns not evident in young infants

• Tone increases as infant develops ( Bobath 1975)• 2 groups

– Initial hypotonus• Spasticity due to effects adaptive neural and mechanical events that

reflects organization of CNS and MSS• Hypertonus result of

– Structural changes on muscle and soft tissues– Neural recovery process at spinal level

– Dystonia for severe extensive brain dysfunction afecting cortex and spinal cord

• Little ability to move in any position (changing influated by tonic reflexes), resistance to passive movement

Spastic cp MenuBack Next

Page 53: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

HYPOTONIC CP

• Often transient to spasticity or athetosis(dystonics attacks)

• Evidencied:– Floppiness when picked up– Inability to generate muscle force to move body against gravity

• Differencial diagnosis: Tay-Sachs, Werdnigg-Hoffmann, premature infants and Down syndrome

• Examiner can produce some activity, but child has little spontaneuous movement ( even respiratory)

• Possition decubit: arms and legs ABD, ER and F

Hypotonic cp MenuBack Next

Page 54: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

SPASTIC CP

• Associated movements in response to stimuli

• Behavioural adaptations

• Contractures skeletal deformity

• Main problem= inhability to activate muscles and control muscle force to produce intentional movement

Spastic cp MenuBack Next

Page 55: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

ATHETOID CP

• Choreiform movements, dystonic posture• Involuntary movement both rest and volitional move• Infants typically trunk and head extension• Strategies for dealing w motor dyscontrol• Control of head position slow to develop=

vision=reaching• Grimacing face= breathing and swallowing• Joints hypermobile• Hip and jaw dyslocation• Scoliosis due to muscle imbalance

Athetoid cp MenuBack Next

Page 56: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

• Uncommon in CP, associated with hydrocephalus, head injury, encephalitis or cerebral tumor

• Dificulty with movement: rate, range, direction and force• Amplitude and velocity no functional actions (reaching)• Uncoodinated wide base locomotion ( no balance) so

use hands• Lack of braking joint dislplacements = overshoot

Ataxic cp MenuBack Next

Page 57: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Rehabilitation Management

• Birth to Three Years of Age– For the nurmal child, this is the age period when

intense motor learning and basic language development occur.

– Accordingly, this is the time that intervention by physical therapy, and / or speech therapy can be most beneficial in promoting the development of normal motor patterns (gross, fine, and oral), and perhaps inhibiting abnormal patterns.

– With a good program of early intervention, surgeryis rarely necessary in this age group.

Rehabilitation management MenuBack Next

Page 58: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

• Three to Seven Years of Age– Brancing rarely is required before 3 years of age,

unless the child is standing or ambulating with severe leg, ankle, or foot deformity.

– Bracing is used to augment weak muscles and oppose strong muscles, thus preventing deforming forces on bones and joints.

– For severe adductor spasticity causing scissoring during ambulation, long leg braces with a pelvic band.

– It functional ambulation without or with minimal bracing has not been achieved by 5 to 7 years ago, refer the child to orthopedic for surgical release.

Rehabilitation Management

Rehabilitation management MenuBack Next

Page 59: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

• Eight Years of Age to Adulthood– Physical therapy should be limited to a

maintenance program for preventing contractures and deformity and promotion independence at the wheelchair level.

– Occupational therapy may still be necessary to enable the child to rich an optimal level of independence in activities of daily living in accordance with abilities and limitations.

– If speech has not developed by age 8, further speech therapy is probably not indicated

Rehabilitation Management

Rehabilitation management MenuBack Next

Page 60: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

REHAB MEDIK DASAR PADA GERIATRI

By :Dr. Asmaun Nadjamuddin, Sp.RM

Page 61: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

• Kelompok usia lanjut cepat atau lambat memerlukan Rehabilitasi Medis

Page 62: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

REHABILITASI MEDIS

• Pendekatan medis, psikis, sosial, kultural, spiritual untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien atau para penyandang cacat

• Rehabilitasi medis aspek yang sangat mendasar pada

Page 63: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

• Nama

• Umur

• Pekerjaan

• Sex

• Status Perkawinan

• Alamat/Telp

Ruang

No. Rekam Medik

Nama suami / istri

Tgl. masuk RS

Tgl. konsul

Identitas

NextNext

Page 64: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

RIWAYAT MEDIS

1. Keluhan Utama

2. Riwayat Penyakit Sekarang

3. Riwayat Penyakit Dahulu

R/ Pembedahan

R/ Rawat Inap

R/ Jatuh

R/ Penyakit Kronis

R/ Alergi

4. Kebiasaan

Merokok

Olahraga

Alkohol

BAB / BAK

Kopi

Lain-lain

NextNext

Page 65: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

5. Riwayat Sosial

Pendidikan

Analisis Finansial

Riwayat Keluarga

Aktifitas Sosial

Care Giver (pelaku rawat)

6. Analisis Rumah

Tangga

Lantai

Penerangan

Kloset

7. Riwayat Nutrisi

Pola makan

Σ Kalori yang dibutuhkan

Σ Kalori yang masuk

8. Mini Mental Examination

(MMSE)

9. Penapisan Depresi

10. Skoring Dementia

Page 66: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Pemeriksaan Fisik1. Pola jalan

Sikap jalan2. Tanda vital

Tekanan darahNadiRRSuhuFrekuensi pernafasanBBTBIMT

Analisa jalan & keseimbanganAlat bantuKulit

KelembabanBercak kemerahanDekubitus

PenglihatanNormalABKKatarak

Pendengaran

MulutHigieneGigi palsu

Paru-paru/JantungSesakEkspansi rongga dadaAuskultasi

Otot & kerangkaDeformitas Nyeri

NextNextBackBack

Page 67: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Penapisan Depresi SS HSS S KK TP a. Gugup

b. Sedih

c. Bahagia

d. Tidak bahagia

e. Hidup tidak berguna

f. Bergaul / berkomunikasi di luar rumah

g. Kesepian

h. Tidur tidak teratur

i. Bulan lalu, berapa sering tak

diperhatikan orang tua

Jawaban setiap saat /sering harus dicurigai ke arah depresi kecuali pertanyaan a, c, dan f

BackBack

SS : Setiap SaatHSS : Hampir setiap saatS : SeringkaliKK : Kadang-kadangTP : Tidak pernah

Page 68: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Skoring DementiaSkoring Dementia

1. Mengontrol BABSkor :

0 = Tidak Teratur

1 = Kadang-kadang Inkontinen

(1 kali seminggu)

2 = Kontinen Teratur

2. Mengotrol BAK

Skor :

0 = Kontinen, atau pakai keteter

dan tak terkontrol

1 = Kadang-kadang inkontinen

(max.1x24 jam)

2 = Kontinen (untuk lebih 7 hari)

3. Membersihkan diri

Skor :

0 = butuh pertolongan orang lain

Melap muka, menyisir rambut, menyikat gigi Skor :

1 = Mandiri

4. Penggunaan Toilet

Skor :

0 = Tergantung pertolongan orang lain

Pergi ke dan dari WC

Skor :

0 = Tergantung pertolongan orang lain

Melepas, memakai celana, menyeka, menyiram

Skor :

1 = Perlu pertolongan pada beberapa aktifitas, tetapi dapat mengerjakan sendiri beberapa aktifitas yang lain

2 = Mandiri

NextNext

Barthel ADL Indeks (BAI)

Page 69: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

5. Makan/MinumSkor :

0 = Tidak mampu1 = Perlu seseorang memotong tahu/ tempe/daging/menuang sayur,dll2 = Mandiri

6. Berpindah TempatSkor :

0 = Tidak mampu1 = Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang)2 = Bantuan minimal (1 orang)3 = Mandiri

7. Mobilitas BerjalanSkor :

0 = Imobile1 = Bisa berjalan dengankursi roda2 = Berjalan dengan bantuan 1 orang3 = Mandiri

8. Berpakaian (memakai baju)Skor :

0 = Tergantung orang lain1 = Sebagian dibantu (misal mengancing baju)2= Mandiri

9. Naik turun tangga Skor :

0 = Tidak mampu1 = Butuh Pertolongan 2 = Mandiri (naik turun)

10. MandiSkor :

0 = Tergantung oranv lain1 = Mandiri

Keterangan :20 : Mandiri12-19 : Ketergantungan ringan9-11 : Ketergantungan sedang5-8 : Ketergantungan berat0-4 : Ketergantungan total

NextNextBackBack

Page 70: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Lawnton IADL ScaleLawnton IADL Scale

1.1. Dapatkah menggunakan teleponDapatkah menggunakan telepon

2.2. Mampukah pergi ke suatu tempatMampukah pergi ke suatu tempat

3.3. Dapatkah berbelanjaDapatkah berbelanja

4.4. Dapatkah menyiapkan makananDapatkah menyiapkan makanan

5.5. Dapatkah melakukan pekerjaan Dapatkah melakukan pekerjaan

rumah tanggarumah tangga

6.6. Dapatkah melakukan pekerjaan Dapatkah melakukan pekerjaan

tangantangan

7.7. Dapatkah mencuci pakaianDapatkah mencuci pakaian

8.8. Dapatkah mengatur obat-obatanDapatkah mengatur obat-obatan

9.9. Dapatkah mengatur keuanganDapatkah mengatur keuangan

Keterangan :Keterangan :

Skor : 3 = Tanpa Bantuan / Mandiri2 = Dengan Bantuan 1 = Tidak mampu / Ketergantungan

Nilai Maksimum 27Nilai Maksimum 27

NextNextBackBack

Page 71: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Evaluasi Keseimbangan dan Gait dari TinettiEvaluasi Keseimbangan dan Gait dari Tinetti

1. Keseimbangan dudukSkor :

0 = Duduk merosot

1 = Tegak dan aman

2. Bangkit dari dudukSkor :

0 = Tidak mampu tanpa bantuan

1 = mampu, butuh bantuan tangan

2 = Mampu tanpa bantuan tangan

3. Keseimbangan berdiri segera (5 detik pertama)

Skor :

0 = Unsteady

1 = Steady, butuh alat bantu

2 = Steady, tanpa alat bantu

4. Keseimbangan berdiri

Skor :

0 = Unsteady

1 = Steady, butuh alat bantu atau jarak kaki lebar (>10 cm)

2 = Jarak kaki kecil, tanpa bantuan

5. Nudged

Skor :

0 = Akan jatuh

1 = Staggers, grabs, tapi catches self

2 = Steady

6. Mata ditutup

Skor :

0 = Unsteady

1 = Steady

7. Berputar 3600

Skor :

0 = Discontinous step’s

1 = Cont steps

2 = Unsteady

3 = Steady

8. Duduk kembali

Skor :

0 = Unsafe

1 = Menggunakan tangan / gerakan tidak halus

2 = Aman, gerakan halus

NextNextBackBack

Page 72: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

GAIT

10. Awal gaitSkor :

0 = Any hesitancy1 = No hesitancy

11. Jarak dan tinggi langkahRigt SwingLeft Swing

12. Langkah asimetriSkor :

0 = Jarak langkah tungkai kanan & kiri tidak seimbang1= Seimbang

13. Kontinuitas langkahSkor :

0 = Stop / disk ontinuitas1 = Kontinu

14. KesegarisanSkor :

0 = Deviasi1 = Mild/moderate deviasi atau butuh alat bantu2 = Lurus tanpa alat bantu

15 TrunkSkor :

0 = Goyang atau butuh alat bantu1 = Tidak goyang tapi ada fleksi lutut atau punggung atau ayunan tangan keluar2 = Tidak goyang, tidak fleksi, tidak bututh bantuan tangan, maupun alat bantu

16. Jarak berjalanSkor :

0 = Tumit melayang1 = Tumit selalu menyentuh

Nilai GAIT =12Nilai Total = 28

NextNextBackBack

Keterangan :Keterangan :< 26 = Indikasi ada masalah< 26 = Indikasi ada masalah< 19 = Risiko jatuh< 19 = Risiko jatuh

Page 73: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Pemeriksaan Status NeurologisPemeriksaan Status Neurologis

Saraf kranialis

Fungsi luhur

Berbahasa / memori

Visuopatial / emosi

Fungsi bicaraFungsi bicara

Disfoni

Disatria

NNeextxtBackBack

Fungsi menelan (Disfagia)

Koordinasi

Jari-hidung

Tumit-lutut

Romberg

Page 74: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Skrining Disfagia Orofaringeal

2.2. Fungsi berbicaraa. Pelo

b. Suara serak

c. Suara sengau

3.3. Pemeriksaan Fisik

Keterangan1. Simetris

2. Tertarik ke kanan

3. Tertarik ke kiri

1. Fungsi mengunyahNgeces (drooling)

Sulit mengunyah makanan berserat

Makanan terkumpul di pipi

Sulit menelan makanan cair

Berkurang atau hilangnya daya pengecapan

Rongga hidung terasa terbakar

Tersedak atau ada perasaan tercekik saat menelan

Melakukan gerakan yang berlebihan atau berusaha keras untuk menelan

Membutuhkan waktu lama untuk menelan

Makanan yang ditelan keluar melalui lubang hidung

NextNextBackBack

Page 75: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Kesimpulan

DAFTAR MASALAH

GOAL (TUJUAN)

PROGRAM REHABILITASI MEDIK

EVALUASI

Page 76: Pediatric Rehabilitation&Geriatri

Penilaian Motorik

1. Anggota tubuh atasBahuSikuPergelangan tanganJari-jari tangan

2. Anggota tubuh bawahPahaLututPergelangan kakiJari kaki