pe laksanaan akad musyarakah di bmt turi sembada, …digilib.uin-suka.ac.id/10643/1/bab i, v, daftar...
TRANSCRIPT
PE
ELAKSAN
SURYA H
D
UNIV
UNTUK
SA
NAAN AKA
HARAPAN
DIAJUKA
VERSITAS
K MEMENU
ARJANA ST
1.
2.
FA
UNIVERS
AD MUSYA
N UMMAT
PRESP
AN KEPAD
S ISLAM N
UHI SEBA
TRATA SA
N
N
P
Drs. H. SY
ABDUL M
AKULTAS
SITAS ISLA
Y
ARAKAH D
DAN BMT
PEKTIF HU
SKRIPS
A FAKUL
NEGERI S
AGIAN SYA
ATU DALA
OLEH:
URUL AFI
NIM. 08380
PEMBIMBI
YAFAUL M
MUJIB, S.A
MUAMAL
SYARI’AH
AM NEGE
YOGYAKA
2012
DI BMT TU
T MITRA R
UKUM ISL
SI
TAS SYAR
UNAN KA
ARAT ME
AM ILMU H
:
IFAH
0067
ING:
MUDAWAM
Ag., M.Ag.
LAT
H DAN HU
ERI SUNAN
ARTA
URI SEMB
REKSA BA
LAM
RI’AH DAN
ALIJAGA Y
MPEROLE
HUKUM I
M, MA., M
UKUM
N KALIJA
BADA, BM
AKTI MEN
N HUKUM
YOGYAKA
EH GELAR
ISLAM
MM.
AGA
MT MITRA
NURUT
M
ARTA
R
A
ii
ABSTRAK
Sejak awal pendiriannya, BMT atau Baitul Ma>l wat Tamwi>l dirancang sebagai lembaga ekonomi. BMT berupaya membantu pengembangan usaha mikro dan usaha kecil, terutama melalui bantuan permodalan. Untuk melancarkan usaha membantu pemodalan tersebut, yang biasa dikenal dengan istilah pembiayaan (financing) dalam khazanah modern, maka BMT juga berupaya menghimpun dana, yang terutama berasal dari masyarakat. Akad pembiayaan musya>rakah dapat dikatakan kurang mendapat perhatian dari para nasabah, karena kurangnya pengetahuan atau sosialisasi pihak BMT mengenai produk akad pembiayaan musya>rakah. Hal ini menjadikan penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pelaksanaan akad musya>rakah di BMT-BMT khususnya BMT Turi Sembada, BMT Surya Harapan Ummat dan BMT Mitra Reksa Bakti.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang benar mengenai pelaksanaan akad musya>rakah di BMT Turi Sembada, BMT Surya Harapan Ummat dan BMT Mitra Reksa Bakti. Dalam pengumpulan data digunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Pendekatan yang diguanakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif yaitu menganalisis permasalahan menggunakan dalil-dalil al-Qur’an, hadis atau pendapat para ulama terutama mengenai pelaksanaan akad musya>rakah terkait dengan akad, semuanya dianalisis dengan teknik analisis induktif.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan penulis bahwa pelaksanaan akad musyara>kah di BMT Turi Sembada, BMT Surya Harapan Ummat dan BMT Mitra Reksa Bakti telah memenuhi syarat dan rukun akad. Namun dalam hal akad atau perjanjian secara tertulis di BMT Surya Harapan Ummat disyaratkan agar dana yang disertakan tidak merugi. Bila kemudian kenyataan berkata lain nasabah mengalami kerugian, BMT tidak menanggung kerugian secara bersama hanya nasabah yang menanggung kerugian dengan membayar pokok pembiayaan. Sedangkan di BMT Turi Sembada dan BMT Mitra Reksa Bakti akad atau perjanjian secara tertulis tidak mencantumkan syarat, agar dana yang disertakan tidak merugi. Tetapi dalam praktiknya kedua BMT ini sama dengan BMT Surya Harapan Ummat yaitu bila kemudian nasabah mengalami kerugian, BMT tidak menanggung kerugian secara bersama hanya nasabah yang menanggung kerugian dengan membayar pokok pembiayaan. Dengan demikian, prinsip muamalat tidak terpenuhi karena nilai keadilan tidak terwujud.
vi
Motto
(#θãΖŠ ÏètF ó™ $#uρ Î ö9 ¢Á9$$Î/ Íο4θn= ¢Á9$#uρ 4 $ pκ̈ΞÎ)uρ îοuÎ7 s3s9 ωÎ) ’n?tã t⎦⎫Ïèϱ≈ sƒ ø: $# ∩⊆∈∪
(QS. Al-Baqarah : 45)
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.
vii
Persembahan
Dengan segala kerendahan hati
kupersembahkan karya ini
kepada:
Kedua orang tuaku tersayang .. Almamaterku Fakultas Syari’ah
Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ..
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158/1987 dan
0543b/U/1987.
A. Konsonan tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل
Alîf Ba>’
Ta>’
Sa>’
Jîm
Ha>’
Kha>’
Da>l
Za>l
Ra>’
zal
sin
syi>n
sa>d
da>d
ta>’
za>’
‘ain
gain
fa>’
qa>f
ka>f
la>m
tidak dilambangkan
b
t
ṡ j
ḥ
kh
d
ż r
z
s
sy
ṣ ḍ
ṭ ẓ ‘
g
f
q
k
l
tidak dilambangkan
be
te
es (dengan titik di atas)
je
ha (dengan titik di bawah)
ka dan ha
de
zet (dengan titik di atas)
er
zet
es
es dan ye
es (dengan titik di bawah)
de (dengan titik di bawah)
te (dengan titik di bawah)
zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik di atas
ge
ef
qi
ka
`el
ix
م ن و هـ ء ي
mi>m
nu>n
wa>wu>
ha>’
hamzah
ya>’
m
n
w
h
’
Y
`em
`en
w
ha
apostrof
ye
B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
متّعد دة عّدة
ditulis
ditulis
Muta‘addidah
‘iddah
C. Ta’ marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h
حكمة علة
ditulis
ditulis
Hikmah
‘illah
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
’ditulis Karāmah al-auliyā آرامة األولياء
3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah
ditulis t atau h.
ditulis Zakāh al-fiṭri زآاة الفطر
x
D. Vokal pendek
___َ
فعل___ِ
ذآر___ُ
يذهب
fathah
kasrah
dammah
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
a
fa�ala
i
żukira
u
yażhabu
E. Vokal panjang
1
2
3
4
Fathah + alif
جاهليةfathah + ya’ mati
تنسىkasrah + ya’ mati
ريمآـ dammah + wawu mati
فروض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ā jāhiliyyah
ā tansā ī
karīm
ū
furūd
F. Vokal rangkap
1
2
Fathah + ya’ mati
بينكمfathah + wawu mati
قول
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaul
G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
أأنتم أعدت
لئن شكرتم
ditulis
ditulis
ditulis
A’antum
U‘iddat
La’in syakartum
xi
H. Kata sandang alif + lam
1. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.
آنالقر القياس
ditulis
ditulis
Al-Qur’ān
Al-Qiyās
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.
السمآء الشمس
ditulis
ditulis
As-Samā’
Asy-Syams
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
ذوي الفروض أهل السنة
ditulis
ditulis
Żawī al-furūd
Ahl as-Sunnah
xii
KATA PENGANTAR
مــحيحمن الّرسم اهللا الّرــب
رورشنعوذ بـــاهللا من و, نحمده ونستعينه ونستغفره, رّب العالمين مد هللالحـ
, فال هادي لهمن يهد اهللا فال مضـّل له ومن يضلل ئآت أعمالناـأنفسنا ومن سّي
أرسلـــه , ورسولهأّن محمــدا عبده وأشهــدأن الإله إالهللا وحده الشريك له وأشهد
ابعين ومن ه والّتهللا وبارك عليه وعلى آله وأصحابوبخلق القرآن جّمله صلى ا
,ابعدأّم. ينتبعهم بإحسان إلى يوم الّد
Puji syukur senantiasa penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat yang sempurna, rahmat, hidayah dan kekuatan kepada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir penyusunan skripsi untuk
memperoleh gelar sarjana strata satu di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung kita
Muhammad SAW, keluarga serta sahabat yang telah membawa perubahan bagi
peradaban dunia dengan hadirnya agama Islam sebagai peradaban terbesar yang
tak lekang oleh zaman, dan telah memberikan contoh suri tauladan bagi seluruh
umat.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak dapat
dipungkiri selama penyusunannya telah banyak pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung berjasa dalam penyelesaiannya, baik dalam memotivasi,
membimbing, dan berpartisipasi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu penyusun sangat berterima kasih yang tak terhingga kepada:
xiii
1. Bapak, Ibu dan adik-adikku tercinta yang senantiasa telah memberikan kasih
sayang, motivasi, nasihat, dan doanya selama ini.
2. Bapak Noorhaidi, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Abdul Mujib S.Ag., M.Ag., selaku Ketua Jurusan dan Bapak Abdul
Mughits, S.Ag., M.Ag., selaku Sekretaris Jurusan Muamalat Fakultas Syari’ah
dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Syafaul Mudawwam MA., MM., selaku Dosen Pembimbing I dan
Bapak Abdul Mujib S.Ag., M.Ag., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan perhatiannya untuk membimbing dan mengarahkan
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staf Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta yang telah mewariskan ilmunya yang tak ternilai
harganya, Pak Lutfi dan Bu Tatik serta seluruh pegawai Tata Usaha Fakultas
Syari’ah dan Hukum yang telah membantu menyelesaikan segala urusan
administrasi.
6. Ibu Dwi Martini Budiutami SE., selaku Manajer BMT Turi Sembada, Ibu
Nining Lestari, S.Pt selaku Accaunting BMT Turi Sembada dan Bapak
Sugiyanto selaku Marketing BMT Turi Sembada yang telah membantu dan
meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
7. Ibu Arlin Suparijah SE., selaku Manajer BMT Surya Harapan Ummat beserta
seluruh staf yang telah membantu dan meluangkan waktunya dalam
penyusunan skripsi ini hingga selesai.
xiv
8. Bapak Drs. Rajendro selaku Manajer BMT Mitra Reksa Bakti beserta seluruh
staf yang telah membantu dan meluangkan waktunya dalam penyusunan
skripsi hingga selesai.
9. Sahabat-sahabat terbaikku: Mba Dwi Utami, Mba Fitri, Mba Rifa Ervina,
Datik, yang telah menemani dan memotivasi dalam penyusunan skripsi. Dan
semua teman-teman Muamalat angkatan 2008: Barokah Hasanah, Zahroh,
Nurul Fitri, Nia, Sri Wahyuni yang telah memberi motivasi, membimbing,
menasehati semoga persahabatan kita tak lekang oleh waktu.
10. Mas Isa Nurhayat Sholeh yang selalu memberikan support yang luar biasa
dalam penyelesaian karya tulis ini.
Akhirnya penulis hanya berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan
kalian yang setimpal. Untuk itu penyusun mohon maaf atas segala kekurangan,
saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan dan semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Yogyakarta, 10 Rajab 1433H 31 Mei 2012M
Penyusun,
Nurul Afifah NIM. 08380067
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ......................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Pokok Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 4
D. Telaah Pustaka ............................................................................... 5
E. Kerangka Teoritik .......................................................................... 8
F. Metode Penelitian .......................................................................... 10
G. Sistematika Pembahasan ................................................................ 12
BAB II KONSEP DASAR AKAD DAN MUSYARAKAH ....................... 14
A. Konsep Dasar Akad ....................................................................... 14
1. Pengertian .................................................................................. 14
xvi
2. Macam-Macam Akad ................................................................. 15
3. Keabsahan Akad ......................................................................... 16
4. Berakhirnya Akad ....................................................................... 20
B. Konsep Dasar Musya>rakah ............................................................ 21
1. Pengertian Musya>rakah .............................................................. 21
2. Dasar Hukum .............................................................................. 23
3. Jenis-Jenis Musya>rakah .............................................................. 25
4. Rukun-Rukun Musya>rakah ......................................................... 31
5. Syarat-Syarat Musya>rakah .......................................................... 32
6. Berakhirnya Akad Musya>rakah .................................................. 38
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BMT-BMT... ........................ 39
A. Profil BMT-BMT ........................................................................... 39
1. BMT Turi Sembada ................................................................... 39
a. Latar Belakang Pendirian ..................................................... 39
b. Visi Dan Misi ........................................................................ 40
c. Tujuan Didirikannya ............................................................. 41
d. Struktur Organisasi ............................................................... 41
e. Produk-Produk BMT ............................................................. 42
f. Pelaksanaan Akad Musya>rakah ............................................ 45
2. BMT SURYA HARAPAN UMMAT ...................................... 51
a. Latar Belakang Pendirian ...................................................... 51
b. Visi Dan Misi ......................................................................... 51
c. Tujuan Didirikannya .............................................................. 52
xvii
d. Struktur Organisasi ................................................................ 52
e. Produk-Produk BMT ............................................................. 53
f. Pelaksanaan Akad Musya>rakah .............................................. 54
2. BMT MITRA REKSA BAKTI ................................................ 62
a. Latar Belakang Pendirian ...................................................... 62
b. Visi Dan Misi ......................................................................... 63
c. Tujuan Didirikannya .............................................................. 64
d. Struktur Organisasi ................................................................ 64
e. Produk-Produk BMT ............................................................. 65
f. Pelaksanaan Akad Musya>rakah .............................................. 71
BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN AKAD
MUSYARAKAH ............................................................................................ 76
A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Akad
Musya>rakah .................................................................................... 76
1. BMT Turi Sembada ................................................................... 77
a. Dalam Akad .......................................................................... 77
b. Dalam Hal Aspek Keadilan .................................................. 81
2. BMT Surya Harapan Ummat ..................................................... 84
a. Dalam Akad .......................................................................... 84
b. Dalam Aspek Keadilan ......................................................... 89
3. BMT Mitra Reksa Bakti ............................................................. 91
a. Dalam Akad .......................................................................... 91
b. Dalam Aspek Keadilan ......................................................... 94
xviii
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 96
A. Kesimpulan ...................................................................................... 96
B. Saran-Saran ....................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak awal pendiriannya, BMT atau Baitul Ma>l wat Tamwi>l
dirancang sebagai lembaga ekonomi. Dapat dikatakan bahwa BMT
merupakan salah satu lembaga ekonomi rakyat, yang secara konsepsi dan
secara nyata memang lebih fokus kepada masyarakat bawah, yang miskin
dan nyaris miskin (poor and near poor). BMT berupaya membantu
pengembangan usaha mikro dan usaha kecil, terutama melalui bantuan
permodalan. Untuk melancarkan usaha membantu pemodalan tersebut, yang
bisa dikenal dengan istilah pembiayaan (financing) dalam khazanah modern,
maka BMT juga berupaya menghimpun dana, yang terutama sekali berasal
dari masyarakat. Dengan kata lain, BMT pada prinsipnya berupaya
mengornanisasi usaha saling tolong-menolong agar warga masyarakat suatu
wilayah (komunitas) dalam masalah ekonomi.1 Sebagaimana firman Allah
SWT:
٢...والتقوىالبر علي ونواوتعا
1 Awalil Rizky, BMT Fakta dan Prospek Baitul Maal wat Tamwil, cet. ke-1, (Yogyakarta:
UCY Press, 2007), hlm. 4. 2Al-Ma>idah (5): 2.
2
Ayat tersebut menerangkan bahwa tolong menolong ini diarahkan terutama
upaya untuk meningkatkan kebaikan dan ketakwaan kepada Allah.
Hal yang terpenting yang harus diperhatikan dalam sistem
perekonomian Islam adalah akad atau perjanjian. Akad ini akan menjadi
bagian penentu setiap transaksi ekonomi. Oleh karenanya, akad harus dibuat
oleh kedua belah pihak yang bertransaksi. Karena akadlah transaksi itu
menjadi sah atau tidak sah. Secara umum akad dibagi menjadi dua yakni:3
1. Akad Tabarru
Akad Tabarru merupakan jenis akad yang berkaitan dengan transaksi
non profit atau transaksi yang tidak bertujuan untuk mendapatkan laba
atau keuntungan. Akad tabarru lebih berorientasi pada kegiatan ta’awun
atau tolong-menolong. Contoh akad tabarru adalah al-qard, ar-rahn,
hiwa>lah, waka>lah, kafa>lah, wadi’ah, hibah, hadiah, wakaf, dan sadaqah.
2. Akad Mu’awadah
Berbeda dengan tabarru, akad mua’wadah bertujuan untuk mendapatkan
imbalan keuntungan tertentu. Akad ini menyangkut transaksi bisnis
dengan motif laba. Contoh akad ini meliputi; jual beli, sewa menyewa,
muda>rabah, musya>rakah dan lain-lain.
Selain kegiatan yang berhubungan dengan keuangan di atas, BMT
dapat juga mengembangkan usaha dibidang sektor riil, seperti kios telepon,
3 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wat Tamwil, cet. ke-3, (Yogyakarta: UII Press, 2004), hlm. 88-89.
3
kios benda pos, memperkenalkan teknologi maju untuk peningkatan
produktifitas hasil para anggota, mendorong tumbuhnya industri rumah
tangga atau pengolahan hasil, mempersiapkan jaringan perdagangan atau
pemasaran masukan dan hasil poduksi, serta usaha lain yang layak,
menguntungkan dan tidak mengganggu program jangka pendek, dengan
syarat dikelola dengan sistem menejemen yang terpisah dan profesional.
Usaha riil BMT tidak boleh menyaingi usaha anggota tetapi justru akan
mendukung dan memperlancar pengorganisasian secara bersama-sama,
keberhasilan usaha anggota dan kelompok anggota yang berdasarkan jenis
usaha yang sama.4
Setelah dipaparkan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan dan non
keuangan di BMT, dalam praktiknya tidak semua akad dapat terlaksana
sesuai prinsip atas asas transaksi keuangan. Ketika penulis pra-riset ke BMT
di wilayah Sleman, ada suatu akad yang tidak berjalan yaitu akad
musya>rakah dikarenakan sebab-sebab sebagai berikut:5
a. Kurangnya sosialisasi produk syariah khususnya akad musya>rakah kepada
masyarakat.
b. Risiko akad musya>rakah menurut masyarakat tidak adil.
4 Andri Sumitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, cet. ke-1, (Jakarta: Kencana, 2009),
hlm. 460.
5 Wawancara dengan Ibu Martini Budi Utami SE, selaku Manajer BMT Turi Sembada, tanggal 10 April 2012.
4
c. Kebanyakan masyarakat enggan menggunakan akad musya>rakah karena
sebab-sebab tertentu.
d. Menentukan sendiri bagi hasilnya.
Berdasarkan pra-riset tersebut, penyusun tertarik untuk mengangkat judul
tentang Pelaksanaan Akad Musya>rakah Di Wilayah Sleman Prespektif
Hukum Islam.
B. Pokok Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok masalahnya
sebagai berikut: Bagaimana pelaksanaan akad musya>rakah di BMT Turi
Sembada, BMT Surya Harapan Ummat dan BMT Mitra Reksa Bakti
menurut prespektif hukum Islam?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan pokok masalah seperti diuraikan di atas, maka
penelitian ini bertujuan:
a. Untuk mendeskripsikan dan mengkaji pelaksanaan akad
musya>rakah di BMT Turi Sembada, BMT Surya Harapan Ummat
dan BMT Mitra Reksa Bakti
5
b. Untuk menjelaskan pandangan hukum Islam terhadap
pelaksanaan akad musya>rakah di BMT Turi Sembada, BMT
Surya Harapan Ummat dan BMT Mitra Reksa Bakti.
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan
pemikiran, agar BMT-BMT tetap eksis dan sukses dalam
mengembangkan produk-produknya khususnya akad musya>rakah.
b. Secara praktis memberikan masukan bagi pengurus-pengurus
BMT Turi Sembada, BMT Surya Harapan Ummat, BMT Mitra
Reksa Bakti, dan masyarakat supaya dapat melaksanakan akad
musya>rakah sesuai dengan hukum Islam.
D. Telaah Pustaka
Dalam penelitian ini, penyusun menguaraikan hasil penelitian
terdahulu seperti buku, dan skripsi yang memiliki keterkaitan dengan
penelitian yang dilakukan oleh penyusun. Beberapa hasil penelitian yang
relevan dengan penelitian ini adalah Fiqh as-Sunnah6 karya As-Sayyid Sabiq
adalah kitab yang secara khusus membahas tentang hukum-hukum Islam
dengan disertai dalil-dalilnya. Demikian pula dengan pembahasan syirkah,
6 As-Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, alih bahasa Kamaludin A. Marzuki, cet. ke-7, (Bandung: Alma’arif, 1997), hlm. 193.
6
diantaranya pembahasannya mengenai definisi, landasan hukum, macam-
macam syirkah, serta syarat-syarat dan rukun-rukunnya.
Dalam buku Fakta dan Prospek Baitul Maal wat Tamwil karya
Awalil Rizky7, mengulas mengenai fakta yang terjadi di BMT saat ini
disertai dengan dua belas kasus operasional yang sebagian besar kasus
tersebut berkaitan dengan produk dan akad BMT.
Penelitian yang pernah ditemukan oleh penyusun diantaranya skripsi
yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penerapan Akad
Pembiayaan Musya>rakah Di BMT Batik Mataram Yogyakarta”, oleh Wahyu
Rizkiyah mengatakan bahwa akad musya>rakah di BMT Batik Mataram
Yogyakarta sudah sesuai dengan ketentuan syariah dari sisi syarat dan
rukun, namun dari hasil pengamatan yang dilakukan penyusun yaitu
ketidaksesuaian karakter akad musya>rakah, karena modal yang diberikan
bukan sebagai penyertaan modal usaha (produktif).8
Muhammad Syukur dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap
Penyelesaian Wanprestasi dalam Akad Musya>rakah (Studi Pada BMT Al-
7 Awalil Rizky, Fakta dan Prospek Baitul Ma>l wat Tamwi>l, (Yogyakarta: UCY Press, 2002).
8 Wahyu Rizkiyah, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penerapan Akad Pembiayaan
Musya>rakah Di BMT Batik Mataram Yogyakarta,” skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2006.
7
Amiin Karanganom Klaten)” mengenai produk syariah yang menjadi
prioritas dari BMT Al-Amiin dan yang paling diminati oleh masyarakat
adalah akad perjanjian dengan menggunakan sistem musya>rakah. Namun
praktiknya, penerapan transaksi sistem musyarakah ini mempunyai kendala
atau masalah. Salah satu kendalanya adalah masih terdapat nasabah yang
melakukan ingkar janji (wansprestasi) atau penyelewengan terhadap akad
perjanjian yang telah mereka sepakati bersama.9
Achmat Faesol dengan judul skripsinya “Syirkah di BMT Bina
Dhuafa Beringharjo Yogyakarta Ditinjau dari Hukum Islam”. Penelitian ini
menitikberatkan pada sistem bagi hasil yang diterapkan antara BMT dengan
nasabah dari modal yang diusahakan.10
Sedangkan penelitian yang lain adalah skripsi Nuril Mala yang
berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembiayaan di Baitul Ma>l Wat
Tamwi>l Bina Ihsanul Fikri Gedung Kuning Yogyakarta (Studi antara bulan
Januari-Desember 2001)” berisi tentang pelaksanaan pembiayaan di BMT
BIF Gedong Kuning Yogyakarta yang meliputi akad, bagi hasi dan
9 Muhammad Syukur, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penyelesaian Wanprestasi dalam
Akad Musyarakah (Studi Pada BMT Al-Amiin Karanganom Klaten),” skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006.
10 Achmat Faesol, “Syirkah di BMT Bina Dhuafa Beringharjo Yogyakarta Ditinjau dari Hukum Islam,” skripsi tidak diterbitkan, Fakultas IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2002.
8
pertanggungjawaban kerugian. Dan tinjauan hukum Islam terhadap
pelaksanaan pembiayaan musya>rakah tersebut.11
Berdasarkan hasil telaah pustaka dari beberapa penelitian di atas,
pada hakikatnya banyak sekali yang telah meneliti dan membahas tentang
musya>rakah. Namun, penelitian terkait dengan pelaksanaan akad
musya>rakah di wilayah Sleman belum pernah dilakukan. Penulis tertarik
untuk lebih mengembangkan penelitian ini. Oleh karena itu, penulis ingin
melakukan penelitian PELAKSANAAN AKAD MUSYARAKAH DI BMT
TURI SEMBADA, BMT SURYA HARAPAN UMMAT DAN BMT
MITRA REKSA BAKTI MENURUT PRESPEKTIF HUKUM ISLAM
E. Kerangka Teoritik
Manusia mempunyai kepentingan-kepentingan itu adakalanya dapat
dipenuhi secara individual, dan terkadang harus dikerjakan secara bersama-
sama, terutama sekali dalam hal-hal untuk mencapai tujuan tertentu. Akad
musya>rakah pada dasarnya merupakan suatu perjanjian antara dua orang
atau lebih untuk mendirikan suatu usaha, yang mana modal usaha itu adalah
merupakan modal bersama melalui penyertaan modal oleh masing-masing
11 Nuril Mala, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pembiayaan Musyarakah di BMT Bina
Ihsanul Fitkri Gedong Kuning Yogyakarta (Studi Antara Bulan Januari-Desember 2001)”, skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1998.
9
pihak, dengan kata lain serikat usaha ini mempunyai tujuan yang bersifat
ekonomis (mencari keuntungan).12
Ada syarat-syarat umum yang harus ada dalam segala macam syirkah
adalah:
1) Perserikatan itu merupakan transaksi yang boleh diwakilkan. Artinya
salah satu pihak jika bertindak hukum terhadap obyek perserikatan itu,
dengan izin pihak lain dianggap sebagai wakil seluruh pihak yang
berserikat.
2) Presentase pembagian keuntungan untuk masing-masing pihak yang
berserikat dijelaskan ketika berlangsungnya akad.
3) Keuntungan itu diambilkan dari hasil laba perserikatan bukan harta
lain.13
Adapun rukun-rukun musya>rakah menurut Wahbah Zuhaili rukun
syirkah terbagi menjadi empat yaitu: s}igah, para pihak yang mengadakan
akad, kekayaan, dan pekerjaan. S{igah syirkah adalah ijab dan kabul.
Apabila semua rukun dan syarat dapat terpenuhi, maka akad menjadi
sah dan menimbulkan akibat hukum. Tetapi apabila syarat tersebut tidak
terpenuhi maka akad tidak sah.
12 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam, cet. ke-2,
(Jakarta: Sinar Garafika, 1996), hlm. 74-75. 13 Gemala Dewi, dkk, Hukum Perikatan Islam Indonesia, hlm. 117.
10
Dalam pandangan fikih muamalat, akad yang dilakukan oleh pihak-
pihak yang berakad mempunyai asas tertentu. Asas ini merupakan prinsip
yang ada dalam akad dan landasan, jika sebuah akad dilakukan oleh pihak-
pihak yang berakad. Asas-asas muamalat tersebut adalah:
a. Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang
ditentukan lain oleh al-Qur’an dan as-Sunah.
b. Muamalat dilakukan atas dasar suka-rela, tanpa mengandung unsur-unsur
paksaan.
c. Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan
menghindarkan madarat dalam hidup masyarakat.
d. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari
unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam
kesempitan.14
F. Metode Penelitian
Agar penyusunan skripsi ini dapat terealisasi dengan baik dan
mempunyai substansi ilmiah yang matang diperlukan suatu metode
penelitian yang bertujuan untuk relevansi antar bab sehingga saling
berkesinambungan dan mudah dipahami isinya. Adapun metode yang
digunakan adalah:
14 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat, hlm. 10.
11
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)15 pada
lembaga keuangan non bank terdiri atas tiga BMT sebagai obyek studi
kasus di lembaga ekonomi masyarakat. Lembaga ini tidak mengelola
produk pembiayaan melalui instrumen musya>rakah. Lembaga BMT
dimaksudkan pada obyek penelitian, terdiri dari BMT Turi Sembada,
BMT Surya Harapan Ummat dan BMT Mitra Reksa Bakti yang
tempatnya di wilayah kabupaten Sleman.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif16 yaitu penelitian yang bertujuan
untuk mendapatkan gambaran yang benar mengenai pelaksanaan akad
musya>rakah di BMT Turi Sembada, BMT Surya Harapan Ummat dan
BMT Mitra Reksa Bakti .
3. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif yaitu
menganalisis masalah yang dikaji dengan menggunakan dalil al-Qur’an,
hadis atau pendapat para ulama terutama mengenai pelaksanaan akad
musya>rakah.
15 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1998). cet. ke-1. hlm.
21. 16 M. Suparmoko, Metode Penelitian Praktis, cet. ke-1, (Yogyakarta: BPFE, 1999), hlm. 3.
12
4. Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul data untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya.17 Yang menjadi
narasumber yaitu staf BMT-BMT dan nasabah-nasabah.
b. Dokumentasi
Penulis berusaha untuk memperoleh data yang berhubungan
dengan pelaksanaan akad musya>rakah, dengan cara mempelajari
dokumen-dokumen yang dimiliki BMT Turi Sembada, BMT Surya
Harapan Ummat, dan BMT Reksa Bakti.
5. Analisis Data
Dalam skripsi ini, penyusun menggunakan analisis induktif.18 Cara
berfikir ini menjelaskan terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan akad
musyarakah di BMT Turi Sembada, BMT Surya Harapan Ummat dan
BMT Mitra Reksa Bakti, kemudian dianalisis dengan menggunakan
hukum Islam sehingga didapatkan kesimpulan sesuai dengan
permasalahan yang diteliti.
17 Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian, cet.ke-IV (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 1997), hlm. 71. 18 Berfikir induktif adalah proses logika yang berangkat dari data empiric lewat observasi
menuju kepada satu teeori. Dengan kata lain, induktif adalah proses mengorganisasian fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah-pisah menjadi satu rangkaian hubungan atau suatu generalisasi. Lihat Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 40.
13
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, maka
digunakan sistematika pembahasan sebagai berikut:
Bab pertama: Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
pokok masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode
penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua: Konsep dasar akad dan konsep dasar musya>rakah. Yang
terdiri dari pengertian akad, macam-macam akad, keabsahan akad, syarat
akad, berakhirnya akad, pengertian musya>rakah, dasar hukum, jenis-jenis
musya>rakah, rukun-rukun musya>rakah, syarat-syarat musya>rakah dan
berakhirnya musya>rakah.
Bab ketiga: Menguraikan mengenai gambaran umum tentang BMT-
BMT yang terdiri dari aspek kelembagaan seperti: latar belakang pendirian,
visi dan misi,tujuan didirikannya BMT, struktur organisasi, produk-produk
BMT, dan pelaksanaan akad musya>rakah.
Bab empat: Analisis terhadap pelaksanaan akad musya>rakah di BMT-
BMT meliputi tinjauan hukum Islam mengenai akad dan aspek keadilan.
Bab kelima: adalah penutup yang menguraikan tentang kesimpulan
dan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini.
96
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalis pelaksanaan
akad pembiayaan musya>rakah di BMT-BMT yaitu BMT Turi Sembada, BMT
Surya Harapan Ummat, BMT Mitra Reksa Bakti adalah:
Bahwa pelaksanaan akad musya>rakah di BMT Turi Sembada, BMT
Surya Harapan Ummat dan BMT Mitra Reksa Bakti telah memenuhi syarat
dan rukun akad tetapi dalam prinsip muamalat tidak terpenuhi karena nilai
keadilan tidak terwujud. Yaitu dalam hal akad atau perjanjian secara tertulis di
BMT Surya Harapan Ummat disyaratkan agar dana yang disertakan tidak
merugi. Bila kemudian kenyataan berkata lain nasabah mengalami kerugian,
BMT tidak menanggung kerugian secara bersama-sama hanya nasabah yang
menanggung kerugian dengan membayar pokok pembiayaan. Sedangkan di
BMT Turi Sembada dan BMT Mitra Reksa Bakti akad atau perjanjian secara
tertulisnya tidak mencantumkan syarat agar dana yang disertakan tidak
merugi. Tetapi dalam praktiknya kedua BMT ini sama dengan BMT Surya
Harapan Ummat yaitu bila nasabah mengalami kerugian, BMT tidak
menanggung kerugian secara bersama-sama hanya nasabah yang menanggung
kerugian dengan membayar pokok pembiayaan.
97
B. Saran-Saran
Adapun saran-sarannya yang dapat diberikan penulis adalah sebagai
berikut:
1. Pembenahan di sektor internal yaitu lebih difokuskan pada peningkatan
kualitas manajerial pengelola. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
mengikutsertakan staf BMT dalam berbagai kegiatan pendidikan dan
pelatihan-pelatihan berkelanjutan yang berhubungan dengan usaha BMT
di bawah bimbingan para ahli di bidangnya.
2. Kepada pihak BMT-BMT seharusnya lebih mensosialisasikan produk
akad musya>rakah agar nasabah dapat mengetahui dan ikut serta dalam
akad tersebut.
3. Syariat mengharuskan agar kerugian dibagi secara proporsional
berdasarkan kontribusi terhadap modal, sehingga bilamana dalam
praktiknya terjadi kerugian atau keuntungan maka seharusnya ditanggung
bersama antara pihak BMT dan pihak nasabah.
4. BMT seharusnya menjelaskan secara detail tentang perjanjian jika terjadi
kerugian karena akad karena musya>rakah menganut azas “profit and loss
sharing contract”.
98
DAFTAR PUSTAKA
A. Al-Qur’an dan Hadis
Al-Qur’an dan Terjemahan, Bandung: Diponegoro, 2002. Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad, Shahih al-Bukhari Kitab asy-Syurut Bab
Syirkah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1981), III: 176. Dawud, Abu, Sunan Abi Daud, Kitab al-Buyu’ Bab Syirkah, (Lebanon: Dar al-
Fikry, 1994), III: 176.
B. Fiqih dan Ushul Fiqh
Afandi, Yazid, Fiqh Muamalah: Dan Implementasinya dalam Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009.
Ahmadi, Abu dkk., Sistem Ekonomi Islam Prinsip-Prinsip dan Tujuannya,
Surabaya: Bina Ilmu Offset, 1980. Al-Jazairy, Abu Bakar Jabir, Pola Hidup Muslim (Minhaj al-Muslim Mu’amalah),
alih bahasa Rachmat Jatmiko dan Ahmad Sumpeno, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991.
Al-Kasyani, Abu Bakar Ibnu Mas’ud, Bada’i as-Sani’ fi Tartib asy-Syara’i,
Beirut: Dar al-Kitab al-‘Arabi. Anwar, Syamsul , Hukum Perjanjian Syariah, Jakarta: Rajawali, 2007. Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1998. Dewi, Gemala dkk., Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana,
2006. Ilmi, Makhalul, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah,
Yogyakarta: UII Press, 2002. Mudawam, Syafaul, Handout Dasar-Dasar Teori Hukum Perikatan Islam,
Fakultas Syariah dan Hukum UIN, 2010. Nejatullah Shiddiqy, M, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam,
alih bahasa Fakhiriyah Mumtihani, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996.
Pasaribu, Chairuman,. K. Lubis, Suhrawadi, Hukum Perjanjian dalam Islam,
Jakarta: Sinar Grafika, 1996.
99
Purwataatmadja, Karnaen dkk., Apa dan Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992.
Qardhawi, Yusuf, Halal dan Haram dalam Islam, alih bahasa Mu’ammal
Hamidy, Surabaya: Bina Ilmu, 2000. Ridwan,Muhammad, Manajemen Baitul Maal wat Tamwil, Yogyakarta: UII
Press, 2004. Rizky, Awalil, BMT Fakta dan Prospek Baitul Maal wat Tamwil, Yogyakarta:
UCY Press, 2007. Sabiq, As-Syayid, Fiqh Sunnah, alih bahasa Kamaludin A. Marzuki, Bandung:
Alma’arif, 1997. Safi’i Antonio, Muhammad, Bank Syariah Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema
Insani, 2001. Shamad, Abd, Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum
Indonesia, Jakarta: Kencana, 2010. Shiddiqy, T.M. Hasbi Ash, Pengantar Fiqih Muamalah, Semarang: Pustaka Rizki
Putra, 1974. Sumitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009. Suparmoko, M., Metode Penelitian Praktis, Yogyakarta: BPFE, 1999. Syafi’i, Rachmat Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2006. Wasito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 1997. Zuhaili, Wahbah, Fiqih Imam Syafi’i Jilid II, alih bahasa Muhammad Afifi, Abdul
Hafidz, Jakarta: Almahira, 2010.
C. Lain-Lain
Brosur BMT Mitra Reksa Bakti. Brosur Surya BMT Harapan Ummat. Brosur BMT Turi Sembada.
100
Faesol, Achmat , “Syirkah di BMT Bina Dhuafa Beringharjo Yogyakarta Ditinjau dari Hukum Islam,” skripsi tidak diterbitkan Fakultas IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2002.
Mala, Nuril, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pembiayaan Musyarakah di BMT Bina Ihsanul Fikri Gedong Kuning Yogyakarta (Studi Antara Bulan Januari-Desember 2001)”, skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1998.
Rizkiyah, Wahyu,“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah Di BMT Batik Mataram Yogyakarta,” skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2006.
Syukur, Muhammad “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penyelesaian Wanprestasi
dalam Akad Musyarakah (Studi Pada BMT Al-Amiin Karanganom Klaten),”skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006.
Laporan Tutup Buku Tahun 2011, oleh Rapat Anggota Tahunan XIV, pada tanggal 23 Januari 2012.
Warson Munawir, Ahmad, Kamus al-Munawir Kamus Arab Indonesia, Surabaya:
Pustaka Progresif, 1997. Wawancara dengan Ibu Martini Budi Utami SE, selaku Manajer BMT Turi
Sembada, tanggal 10 April 2012. Wawancara dengan Ibu Nining Lestari, selaku Accaunting BMT Turi Sembada,
tanggal 18 April 2012. Wawancara dengan Bapak Sugiyanto, selaku Marketing BMT Turi Sembada,
tanggal 18 April 2012. Wawancara dengan Siti Arlin Suparijah SE, selaku Manager BMT Surya Harapan
Ummat, tanggal 24 April 2012. Wawancara dengan Bapak Rajendro selaku Manajer BMT Mitra Reksa Bakti,
tanggal 10 Mei 2012. Wawancara dengan Pranama, selaku Bagian Pembiayaan BMT Mitra Reksa
Bakti, tanggal 2 Mei 2012. Wawancara dengan Ibu Tutik Wahyuningsih, selaku nasabah BMT Turi Sembada,
tanggal 20 April 2012.
101
Wawancara dengan Ibu Nining Sunarsih, selaku nasabah BMT Turi Sembada, tanggal 20 April 2012.
Wawancara dengan Bapak Subagiyo, selaku nasabah BMT Turi Sembada, tanggal
18 April 2012. Wawancara dengan Sugiman selaku nasabah pengguna akad musyarakah,
tanggal 24 April 2012. Wawancara dengan Surtini selaku nasabah pengguna akad musyarakah, tanggal
24 April 2012. Wawancara dengan Pak Nur selaku nasabah akad musyarakah, tanggal 28 Mei
2012.
BIOGRAFI TOKOH DAN ULAMA
1. Sayyid Sabiq
Nama lengkap beliau adalah as-Sayyid Sabiq Muhammad at-Tihami.
Beliau adalah seorang ulama dan guru besar yang terkenal dari Universitas
Al-Azhar Kairo pada tahun 1365 H/1945 M. Beliau adalah teman sejawat
Hasan al-Bisri pemimpin gerakan Ihwanul Muslimin. Beliau termasuk salah
satu pengajar ijtihad yang menganjurkan kembali kepada al-Qur’an dan as-
Sunnah dan juga penentang kepada setiap ta’asub terhadap mazhab yang
berkeyakinan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Adapun hasil karya beliau
yang terkenal adalah Fiqh Sunah dan Qoidatul Fiqhiya.
2. Ahmad Azhar Basyir
Beliau dilahirkan pada tanggal 21 November 1928 dan pernah
menyelesaikan kuliah di Perguruan Tinggi Agama Islam Sunan Kalijaga.
Aktif di Majlis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan menjadi wakil
ketua hingga tahun 1985 dan kemudian menjadi ketua hingga tahun 1990.
Pernah menjadi rektor Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan dosen luar
biasa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia
dan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Wahbah az-Zuhaili
Beliau lahir di kota Dayr ‘Atiyah Damaskus pada tahun 1932. Beliau
guru besar dalam fiqh dan ushul al-fiqh di Universitas Damaskus. Karyanya
adalah Ushul al-Islami dan Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu.
4. T.M. Hasby ash-Shiddiqy
Beliau dilahirkan di Lhokseumawe, Aceh Utara, pada tanggal 10
Maret 1904. Beliau adalah keturunan ke-37 dari Abu Bakar as-Shiqqiq.
Ayahnya bernama Teungku Muhammad Husain Ibn Muhammad Su’ud,
Lampiran II
sedangkan Ibunya bernama Amrah Binti Abdul Aziz, beliau wafat pada tahun
1975.
Semasa hidupnya beliau menghassilkan karya-karya ilmiah, antara lain
adalah: Tafsir an-Nur (30 Jilid), Mutira Hadis (8 Jilid), Koleksi Hadis Hukum
(11 Jilid), Sejarah dan Pengantar Ilmu Tafsir, Sejarah dan Pengantar Ilmu
Hadis, Sejarah Perkembangan Hadis, Pengantar Hukum Islam, Pengantar
Ilmu Fiqh, Syariat Islam Menjawab Tantangan Zaman, Sejarah Pertumbuhan
dan Perkembangan Hukum Islam, Beberapa Problematika Hukum Islam, dan
masih banyak lagi karya intelektual yang lain.
PEDOMAN WAWANCARA
A. Pihak Menejer
1. Bagaimana sejarah berdirinya BMT?
2. Apa visi misi BMT dan Misi?
3. Apa tujuan didirikannya BMT?
4. Produk-produk apa saja yang ada di BMT ini?
5. Bagaimana susunan struktur organisasi BMT?
6. Bagaimana ketentuan bagi hasil dalam akad musyarakah?
7. Apa tindakan BMT terhadap nasabah yang tidak memenuhi
kewajibannya?
8. Apakah nasabah yang di danai oleh BMT berhasil dalam
menjalankan usahanya?
9. Sumber pendanaannya dari mana?
10. Berapa jumlah nasabah yang dibiayai oleh akad musyarakah?
B. Bagian Administrasi
1. Bagaimana pelaksanaan akad musyarakah di BMT?
2. Kendala-kendala sulitnya menjalankan akad musyarakah?
3. Bagaimana bentuk atau unit usaha yang layak dibiayai dengan
akad musyarakah?
4. Apakah selama ini pernah terjadi penyimpangan akad?
5. Bagaiman jika terjadi kerugian dalam akad musyarakah ini?
Lampiran III
6. Produk apa yang diminati oleh anggota?
C. Bagi Nasabah Yang Menggunakan Akad Musyarakah
1. Apakah anda mengetaui tentang akad musyarakah?
2. Mengapa anda menggunakan akad musyarakah?
3. Apakah keuntungan nasabah dari akad musyarakah?
4. Jenis usaha apa yang didanai?
5. Berapa nisbah atau porsi bagi hasil yang disepakati?
CURRICULUM VITAE
Nama : Nurul Afifah
Tempat/tanggal lahir : Kebumen, 6 Maret 1990
Alamat : Jln. Munggur No. 10 Yogyakarta
Alamat Asal : Petanahan RT 02/RW 01, Kebumen, Jawa Tengah
Nama Orang Tua :
Ayah : Supartono
Ibu : Ludiyah
Pekerjaan Orang Tua :
Ayah : Pedagang
Ibu : Pedagang
Riwayat Pendidikan :
TK Asiyah Karang Duwur, Kebumen (1995- 1996)
SDN 1 Petanahan, Kebumen (1996-2002)
MTs MWI Karang Duwur, Kebumen (2002- 2005)
MAWI Karang Duwur, Kebumen (2005- 2008)
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2008-sekarang).
Lampiran IV