diphtheria / difteri pada anak - brawijaya university suara parau ♦stridor bagian ......
TRANSCRIPT
11/18/2008
1
Diphtheria / Difteri pada Anak
Etiologi, Epidemiologi,
Gambaran Klinis, Komplikasi,
Natalaksana dan Pencegahan
Etiologi DiphtheriaSesuatu penyakit menular/infeksi akut disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae♦ Baksilus gram positif, tidak bergerak, tidak berkapsul♦ Tahan beku & kering, namun mati bila suhu > 60º C♦ Tumbuh secara aerob.
Ciri khasnya: Pseudomembrane dari EKSOTOKSIN♦ Mula-mula eksotoksin menempel pada membran sel ♦ Kemudian terjadi penetrasi kedalam sel dan kematiannya
karena inaktivasi enzim translokase.
Eksotoksin dapat berada dalam sel dengan status “latent”,Kemudian sesudah bebarapa hari atau minggu timbulnya manifestasi klinis lambat: ♦ Jantung 2 minggu ♦ Syaraf 3-7 minggu.
11/18/2008
2
Etiologi Diphtheria
Corynebacterium diphtheriae♦ Baksilus gram positif, tidak bergerak, tidak berkapsul
Pseudomembrane dari Diphtheria
11/18/2008
3
Epidemiologi Diphtheria
Manusia saja yang membawa C. diphtheriae.
Cenderung di populasi yang padat, malnutrisi, & miskin
Menular: Biasanya melalui titik-titik pernafasan, liur, ingus, serum dari luka-luka kulit, kontaklansung dengan penderita atau pengidap/carrier.
Kini tambah banyak kasus remaja & dewasakarena booster imunasasi setiap 10 tahunjarang diterima.
Epidemiologi DiphtheriaMasa inkubasi: 2 – 5 hari, tetapi terkadang
lebih lama
Masa menular: 4 hari (rata-rata) sesudah antibiotika dimulai2 minggu pada orang yang tidak diobati
Menderita Diphtheria tidak selalu memberikekebalan alami. Maka pasien perlu menerima imunasasi anti-Diphtheria!
Mortalitas: 10 – 20% (1% bila ADS diterimasebelum 24 jam)
11/18/2008
4
Gambaran Klinis DiphtheriaUmum: Febris ringan (Bila febris tinggi,
mungkin ada infeksi sekunder!) Perkembangan gejalanya agak pelan
(gradual onset) selama 1 – 2 hari.
Diphtheria Hidung
Diphtheria Tonsil Faring
Diphtheria Laring
Diphtheria Lain: Kulit, Vulo vaginal, Konjungtiva, Telinga
Gambaran Klinis Diphtheria Hidung
Lebih sering terjadi pada bayi
Permulaan mirip ISPA dengan pilek, selesmadan febris ringan
Sekret hidung menjadi serosangunouskemudian mukopululen yang berbau.
Nares dan bibir atas menjadi lecet kemudianmunculnya pseudomembrane putih-kelabu
11/18/2008
5
Gambaran Klinis Diphtheria Tonsil-Faring
Tanda umum: anoreksia, lesu, malaise, febrisringan
Tonsil-faring: sangat nyeri, merah/inflamasiserta Pseudomenbrane (berwarna putih-kelabu, “kotor”, berdarah bila diusaha dilepas) melekat pada tonsil, dinding faring, uvula, palatum nyeri telan/disfagia
Gambaran Klinis Diphtheria Tonsil Faring
Limfoadenitis leher & submandibular “bullneck”
Dengan pseudomembrane meluas menutup jalan nafas, stupor, koma, mati dalam 7 – 10 hari.
Pada kasus ringan pseudomembrane bisa terlepas dan sembuh 7 – 10 hari.
11/18/2008
6
Pseudomembrane dari Diphtheria
Pseudomenbraneberwarna putih-kelabu, “kotor”
berdarah bila diusaha dilepas melekat pada tonsil, dinding faring, uvula, dan palatum
“Bullneck” dari DiphtheriaLimfoadenitis leher dan submandibular “bullneck”, dan edema muka
11/18/2008
7
Gambaran Klinis Diphtheria Laring
Gejala biasanya dari perluasan diphtheria faring tetapi bisa primer dengan gejala kurang nyata.
Obstruksi saluran nafas atas (maka dia mirip sekali dengan sindroma krup “croup”)
♦ Suara parau
♦ Stridor bagian inspiratur pada mulanya, kemudian progresif & bifasik (inspir & expir)
♦ Retraksi suprasternal & supraklavikular
Bila pseudomembrane terlepas, bisa diaspirasi dan menutup jalan nafas mati mendadak
Gambaran Klinis Diphtheria Lain
Berupa tukak (ulcer) di kulit, vulvovagina & konjunctiva. Tepinya jelas & mungkin ada pseudomembrane pada dasarnya. Rasa sakit-nyeri
Cenderung menjadi tukak kronis di daerah tropis
Di telinga berupa otitis externa kronis yang bernanah dan berbau.
11/18/2008
8
Laborat mencari Diphtheria
• Biakan dari jaringan dibawa pseudo-membrane pada media yang khusus. (Lab harus diberitahu supaya media khusus dikerjakan.)
• Pengecetan/sten langsung sering kali tidak meyakinkan.
• Darah Lengkap/CBC juga tidak khas.
• PCR: Polymerase chain reaction test: positif (mahal)
Diagnosa Banding: Diphtheria Diphtheria Hidung:
► ISPA ► Sinusitis► Benda asing dalam hidung (bau & dranase unilateral)
Diphtheria Tonsil-Faring: ► Tonsilitis dari virus atau streptococcus► Mononucleosis infecktiosa► Moniliasis (Thrush dari Candida albicans)► Post-tonsilectomy
Diphtheria Laring: ► Sindroma Krup/Croup ► Benda asing di laring, ► Epiglotitis (H. Influenza) ► Bisul Retro-faring.
Diphtheria Kulit: ► Impetigo
11/18/2008
9
Komplikasi Efek Eksotoksin Diphtheria
1. Miokarditis: 10 – 25% kasus diphtheria dan >50% mortalitas diphtheria (10-20%),Mulai pada minggu ke2 – 3, lemah sekali, takikardi walaupun istirahat, suara jantung redup, aritmia, gagal jantung basah.
♦ EKG: elevasi segma ST-T, pemanjangan interval P-R, & blok 1º, 2º atau 3º
♦ Natalaksana: Monitor ketat, aritmia fatal sering terjadi
Diuretik, Digoxin (dosis dikurangi!)
Myokarditis efek Diphtheria
11/18/2008
10
Komplikasi Efek Eksotoksin Diphtheria
2. Neuritis
Kelumpuhan pada palatum molle:
♦ Mulai pada minggu ke 3 – 7 ♦ Suara sengau♦ Sulit menelan (tetapi tidak nyeri)
♦ Regurgitasi dari hidung langsung bila menelan
Syaraf-syaraf Kranial
♦ Mulai pada minggu ke 5♦ Stabismus, visi kabur, akomidasi & fokus visi sulit.
Ascending Paralysis: mirip Sindroma Guillain-Barre
3. Nefritis merusak jaringan ginjal Gagal ginjal akut
Natalaksana Diphtheria♦ Perawatan ketat & Isolasi sampai 2 biakan negatif ssdh
antibiotika selesai.
♦ Bantuan pernafasan: nebulizer
♦ Sediakan alat alat tracheostomidan berkonsultasi kepada bedah.
♦ Antitoksin: Anti Diphtheria Serum (ADS)intravena (diinfus pelan, ~30 min)
♦ Antibiotik: (BUKAN ALTERNATIF menganti ADS, harus keduanya!)
♦ Kortikosteroid?: untuk mencegah komplikasi jantung & syaraf ?
11/18/2008
11
Natalaksana Diphtheria
♦ DPT atau DT secara seri sesudah masa konvolensens!
♦ Bagi pengidap/carrier Imunasasi DPT, DT, Td (booster atau seri dari semula bila perlu)
Antibiotika (Erythromicin, Penicillin G atau Benzathine Penicillin)
Natalaksana Diphtheria
Antitoksin: Anti Diphteria Serum (dari serum kuda, maka perlu tes kulit 1:100) Kalau negatif, diberi secara intravena dalam 20 – 30 min.
• Faring atau Laring yang berlangsung < 48 jam: 20.000 – 40.000 U IV
• Naso-faring: 40.000 – 60.000 U IV
• Penyakit yang meluas 3 hari atau lebih, atau bengkak pada leher: 80.000 – 12.000 U IV
• Bila tes kulit positif: ADS diberi secara tertahap “desensitisasi” (atau . . . )
11/18/2008
12
Natalaksana Diphtheria
Antibiotik: (BUKAN ALTERNATIF Ganti ADS!)
• Erythromicin PO atau IV: 40mg/kgBB/hari dibagi 3-4. Max: 2 gm/hari, selama 14 hari
• Penicillin Aqueous G 100.000 U/kgBB/hari dibagi 4 selama 14 hari
• 1
• Penicillin Procain 25.000 – 50.000 U/kgBB/hdibagi 2 selama 14 hari
Pencegahan DiphtheriaImunisasi Diphtheria Toxoid: DPT 5 x sebelum umur 7 tahun, atau DT kalau anak itu
tidak tahan vaksin antipertussis
Td (2 Lf U diphtheria toxoid) bagi anak sesudah HUT ke7 sampai dewasa X 3 dosis
Penyakit Diphtheria & Tetatus memberi imunitas alami yang kurang. Penderita diphtheria dan penderita tetanus juga perlu seri DPT/Td!
Booster Td setiap 10 tahun.Kalau orang perlu booster tetanus toxid karena luka dll, berilah Td saja.
11/18/2008
13
Pencegahan DiphtheriaBagi Orang Kontak Dekat:
Dikontrol sampai 7 hari untuk timbulnya tanda dan gejala Diphtheria
Biakan tenggorakan untuk C. diphtheriae
Antibiotika: Erythromicin atau Penicillin
Booster DPT, DT atau Td walaupun sudah diimunasi dulu lengkap, atau mulai seri imunasi
ADS tidak dianjurkan bagi orang kontak. Tidak ada bukti bahwa ada manfaatnya bagi orang kontak yang hanya diberi antibiotika.