pdf bab i mahdi acc.pdf
TRANSCRIPT
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di kota-kota besar menyebabkan
kasus kecelakaan lalu lintas meningkat. Kasus yang paling banyak terjadi dan
merupakan penyebab utama kematian pada kasus-kasus lalu lintas adalah
trauma kepala tingkat sedang dan berat. Hal ini disebabkan kesadaran
pengendara sepeda motor masih rendah terutama terhadap peraturan lalu
lintas, sedangkan yang sudah memakai helm, cara pemakaiannya masih
kurang benar sehingga saat terjadi kecelakaan, helm terlepas terlebih dahulu
sebelum kepala mengalami trauma (Ebdosama.blogspot.com/2009 diakses
pada 18 Maret 2012).
Data WHO tahun 2005 cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas di Amerika
Latin 41,7%, Korea Selatan 21,9%, dan Thailand 21%. Setiap tahunnya nyawa
melayang akibat kecelakaan bermotor. Di Indonesia diperkirakan lebih dari
80% pengendara mengalami resiko kecelakaan bermotor 20% diantaranya
mengalami cedera kepala dan kecederaan permanen, tingginya angka
kecelakaan lalu lintas tidak lepas dari mudahnya orang untuk memiliki
kendaraan bermotor sehingga resiko terjadinya kecelakaanpun tinggi
(Pdfqueen.com diakses pada 18 Maret 2012).
Data WHO tahun 2008 di dunia diperkirakan sebanyak 1,2 juta nyawa
melayang setiap tahunnya sebagai akibat kecelakaan bermotor, diperkirakan
sekitar 0,3 sampai 0,5 % mengalami cedera kepala (Nurul liga, 2011 : 1).
Indonesia sebagai Negara berkembang, di mana perkembangan ekonomi dan
industri memberikan dampak frekuensi cedera kepala cenderung meningkat.
Berdasarkan data di Rumah Sakit Panti Rapih sepanjang tahun 2010
menunjukkan dari 593 kasus cedera kepala, 59 kasus berakhir dengan
-
2
kematian. Di Indonesia di perkirakan pada tahun 2008 lebih dari 80%
pengendara mengalami resiko kecelakaan, 18% diantaranya dan mengalami
kecacatan permanen. (Nersmeiyas. blogspot. com diakses pada 18 Maret
2012)
Cedera kepala akibat trauma sering kita jumpai di lapangan. Di Amerika
Serikat, kejadian cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan mencapai
500.000 kasus. Dari jumlah di atas, 10% penderita meninggal sebelum tiba di
rumah sakit dan lebih dari 100.000 penderita menderita berbagai tingkat
kecacatan akibat cedera kepala tersebut.
Distribusi kasus pada cedera kepala terutama melibatkan kelompok usia
produktif antara 1544 tahun dan lebih didominasi oleh kaum laki-laki
dibandingkan dengan perempuan. Penyebab cedera kepala terbanyak adalah
akibat kecelakaan lalu lintas, disusul dengan jatuh (terutama pada anak-anak).
Cedera kepala berperan pada hampir separuh dari seluruh kematian akibat
trauma. (Medicastore.com diakses pada 18 Maret 2012)
Berdasarkan data yang saya temukan dari sejumlah penderita cedera kepala
yang di rawat di RSUD Ulin Banjarmasin didapatkan data bahwa pada tahun
2011 terdapat 476 penderita. Di Ruang Bedah Umum (Nusa Indah) kasus
cedera kepala merupakan peringkat ke 1 dari 10 penyakit terbanyak dari total
1023.
Berbagai gambaran di atas, menjadi alasan mendasar bagi penulis untuk
mengangkat kasus dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA
KEPALA SEDANG PADA KLIEN Tn.H DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH ULIN BANJARMASIN. Kemudian berkenaan dengan hal
tersebut, tenaga kesehatan terutama perawat diharapkan mampu untuk
memberikan asuhan keperawatan yang bermutu dan optimal.
-
3
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah memberikan gambaran asuhan
keperawatan pada klien Cedera Kepala Sedang dengan praktik nyata di
lapangan dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian sampai pendokumentasian dan penanganan yang tepat
sesuai standar asuhan keperawatan yang telah dipelajari.
1.2.2 Tujuan khusus
Tujuan Khusus penulisan laporan ini meliputi:
1.2.2.1 Mengkaji status kesehatan klien untuk mengumpulkan data dari
masalah yang ada kaitannya tentang Cedera Kepala secara
bipsikososial.
1.2.2.2 Merumuskan diagnosis keperawatan dari hasil data pengkajian.
1.2.2.3 Membuat intervensi keperawtan dalam mengatasi masalah yang
muncul pada klien Cedera Kepala.
1.2.2.4 Melaksanakan implementasi sesuai rencana tindakan pada klien
Cedera Kepala.
1.2.2.5 Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan
keperawatan.
1.2.2.6 Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada klien
Cedera Kepala.
1.3 Manfaat
1.3.1 Secara teoritis
Diharapkan laporan asuhan keperawatan ini dapat memperdalam
pemahaman dan memperluas wawasan asuhan keperawatan melalui
pendekatan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual pada umumnya,
serta asuhan keperawatan terhadap penderita cidera kepala sedang pada
khususnya.
-
4
1.3.2 Secara praktis
1.3.2.1 Bagi klien
Klien memperoleh tindakan asuhan keperawatan yang baik
melalui pendekatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Dan diharapkan klien mampu memahami konsep penyakit
secara umum, mengetahui tata cara perawatan diri sehingga
mampu memahami sesuai kondisi terhadap penyakit yang
dideritadan mendapatkan perawatan yang optimal.
1.3.2.2 Bagi keluarga klien
Keluarga diharapkan mampu memahami konsep penyakit secara
garis besar sehingga dapat memberikan perawatan yang baik di
rumah. Diharapkan keluarga mampu memberikan dukungan
moril dan materil demi pemulihan kesehatannya.
1.3.2.3 Bagi institusi pendidikan khususnya mahasiswa
Dapat meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit cidera
kepala seadang agar pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien
dengan cidera kepala dapat ditingkatkan lebih baik.
1.3.2.4 Bagi pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit
Diharapkan dapat membantu upaya peningkatan mutu asuhan
keperawatan yang diberikan, terutama asuhan keperawatan
terhadap klien dengan diagnosis cidera kepala sedang.
1.4 Metode Penulisan
Metode asuhan keperawatan yang diberikan pada klien yang menderita
Cedera Kepala Sedang di ruang Nusa Indah (Bedah umum) RSUD Ulin
menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan proses asuhan
keperawatan dengan melakukan pengkajian, merumuskan diagnosis
keperawatan, menyusun rencana keperawatan, melaksanakan rencana yang
telah disusun, serta melakukan evaluasi atas asuhan keperawatan yang
diberikan dan selanjutnya mendokumentasikan hasil dari seluruh proses
keperawatan yang telah dilakukan.
-
5
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan studi kasus ini terdiri dari empat BAB, yaitu dimulai
dari: BAB I: Pendahuluan meliputi Latar Belakang, Tujuan Umum, Tujuan
Khusus, Metode Ilmiah Asuhan Keperawatan, Sistematika Penulisan, dan
Manfaat. BAB II: Mengenai Tinjauan Teoritis Cedera Kepala yang
mencakup Pengertian, Etiologi, Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Pemeriksaan
Penunjang serta Penatalaksanaan Medis dan Tinjauan Teoritis Keperawatan
yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosis Keperawatan, dan Perencanaan serta
Evaluasi.BAB III: Hasil Asuhan Keperawatan yang terdiri dari Gambaran
Kasus, Analisis Data, Diagnosis Keperawatan, Rencana Keperawatan,
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. BAB IV: Penutup yang berisi
Kesimpulan dan Saran.