patogenesis hydisplasia

2
Patogenesis Pada usia muda anjing yang secara kongenital menderita hip- dysplasia mempunyai suatu pinggul normal, namun seiring dengan berjalannya pertumbuhan akan mengarah pada hilangnya keharmonisan hubungan antara caput femoris dan acetabulum ( Lidbetter, 2002 ). Beberapa hal yang menyebabkan abnormalitas pinggul tersebut meliputi , ( Lidbetter, 2002): 1. Ossifikasi dari caput femoris yang tertunda. 2. Rendahnya konsentrasi asam hyaluronic. 3. Peningkatan rasio dari collagen type III Perkembangan hip- dysplasia dan perubahan radiografis meliputi: a. Ketidakstabilan sendi utama b. Peningkatan produksi cairan synovial dan penebalan teres ligament. c. Awal subluxation, Penebalan joint capsule dan peningkat tegangan pada pelvic musculature. d. Gesekan antara caput femoris dan dorsal cekungan acetabulum menyebabkan tulang rawan fibrillation, microfracture atau tulang rawan erosi. Indikasi awal terjadinya hip-dysplasia dapat terlihat pada usia sekitar 5 bulan, gambar pada hasil sinar x mengkonfirmasikan beberapa derajat tingkat subluxation walaupun penyesuaian dari caput femoris nampak normal. Faktor utama yang mempengaruhi pertimbangan dari gambar hasil sinar x pada subluxation terutama untuk melakukan perawatan adalah ( Leanne, 2005): 1) Dorsal accetabulum rim tidak cukup ("shallow acetabulum") 2) Peningkatan sudut landai yang (coxa valga) dan anteversion dari caput femoris, (sudut normal: kemiringan 146 derajat, anteversion 27 derajat.) Penilaian dari segi klinis menunjuk anjing yang berusia 5-9 bulan yang menderita hip-dysplasia dapat dinilai radiographically dari 1-4 menurut derajat tingkat subluxation: Grade 1 = mild dysplasia--50 % caput femoris masih berada didalam acetabulum Grade 2 : 30% Grade 3 : 10-20% Grade 4 = severe dysplasia --complete luxation dari caput femoris Untuk merespon instabilitas, kapsule sendi ditebalkan dan periarticular osteophytesSekitar 76% anjing yang mengalami dysplastic akan tidak punya permasalahan ketimpangan lebih lanjut setelah usia 14 bulan. dikembangkan untuk menstabilkan sendi, suatu peningkatan secara spontan didalam fungsi jaringan pada umumnya terjadi ketika anjing menjangkau kedewasaan dan pinggul telah stabil.Acetabulum pada kasus hip-dysplasia untuk jangka waktu lama akan menjadi lebih dangkal dan abnormal pemuatan pada pinggul

Upload: dynna-amalia

Post on 24-Sep-2015

239 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

patogenesis hydisplasia

TRANSCRIPT

Patogenesis Pada usia muda anjing yang secara kongenital menderita hip-dysplasia mempunyai suatu pinggul normal, namun seiring dengan berjalannya pertumbuhan akan mengarah pada hilangnya keharmonisan hubungan antara caput femoris dan acetabulum (Lidbetter, 2002 ).Beberapa hal yang menyebabkan abnormalitas pinggul tersebut meliputi , (Lidbetter, 2002): 1. Ossifikasi dari caput femoris yang tertunda. 2. Rendahnya konsentrasi asam hyaluronic.3. Peningkatan rasio dari collagen type III Perkembangan hip-dysplasia dan perubahan radiografis meliputi: a. Ketidakstabilan sendi utama b. Peningkatan produksi cairan synovial dan penebalan teres ligament. c. Awal subluxation, Penebalan joint capsule dan peningkat tegangan pada pelvic musculature. d. Gesekan antara caput femoris dan dorsal cekungan acetabulum menyebabkan tulang rawan fibrillation, microfracture atau tulang rawan erosi.Indikasi awal terjadinya hip-dysplasia dapat terlihat pada usia sekitar 5 bulan, gambar pada hasil sinar x mengkonfirmasikan beberapa derajat tingkat subluxation walaupun penyesuaian dari caput femoris nampak normal. Faktor utama yang mempengaruhi pertimbangan dari gambar hasil sinar x pada subluxation terutama untuk melakukan perawatan adalah (Leanne, 2005):1) Dorsal accetabulum rim tidak cukup ("shallow acetabulum") 2) Peningkatan sudut landai yang (coxa valga) dan anteversion dari caput femoris, (sudut normal: kemiringan 146 derajat, anteversion 27 derajat.) Penilaian dari segi klinis menunjuk anjing yang berusia 5-9 bulan yang menderita hip-dysplasia dapat dinilai radiographically dari 1-4 menurut derajat tingkat subluxation: Grade 1 = mild dysplasia--50 % caput femoris masih berada didalam acetabulum Grade 2 : 30% Grade 3 : 10-20% Grade 4 = severe dysplasia --complete luxation dari caput femoris Untuk merespon instabilitas, kapsule sendi ditebalkan dan periarticular osteophytesSekitar 76% anjing yang mengalami dysplastic akan tidak punya permasalahan ketimpangan lebih lanjut setelah usia 14 bulan. dikembangkan untuk menstabilkan sendi, suatu peningkatan secara spontan didalam fungsi jaringan pada umumnya terjadi ketika anjing menjangkau kedewasaan dan pinggul telah stabil.Acetabulum pada kasus hip-dysplasia untuk jangka waktu lama akan menjadi lebih dangkal dan abnormal pemuatan pada pinggul sehingga pengubahan model menjadi pantas dipertimbangkan pada sambungan dan periarticular area dengan perubahan luas formasi periarticular osteophyte dan osteoarthritic sekunder (Denny, 2004).Anjing dysplastic dengan perubahan osteoarthritic akan tetap asymptomatic untuk beberapa tahun dan kemudian mulai menunjukkan gejala klinis yang menyakitkan dalam kaitannya dengan faktor seperti kegendutan, trauma pinggul, bergeraknya letak sambungan dan adakalanya infeksi sekunder.

DapusLidbetter, David.2002. "Decision Making in Hip Dysplasia". The Veterinarian Sydney Magazine Publishers Pty Ltd. SydneyDenny, Hamish R. 2004. "Management of Hip Dysplasia". 29th World Congress of the World Small Animal Veterinary Association. Rhodes, GreeceLeanne Kate T. 2005. Genetic Analysis of Canine Hip Dysplasia. Dissertation of Texas A&M University. Texas.