partisipasi siswa terhadap pendidikan jasmani yang

9
Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 48 PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG DILAKSANAKAN DI SEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA SMA NEGERI 1 INDRAJAYA) Muhammad (Dosen Prodi Penjaskesrek Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jabal Ghafur) ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Partisipasi siswa terhadap pendidikan jasmani di sekolah” yang dilaksanakan terhadap siswa-siswi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi siswa kelas II SMA Negeri 1 Indrajaya dan kelas III. Sampel yang diambil 40% dari setiap kelas, sehingga jumlah sampel penelitian adalah 64 orang siswa dan siswi. Metode pengumpulan data digunakan penyebaran angket. Angket diberikan pada seluruh responden bertujuan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang diperlukan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pendidikan jasmani bermanfaat dalam membina fisik dan mental siswa dapat mengatasi kenakalan dan menambah kreatifitas belajar siswa. Dengan demikian hipotesis menyatakan bahwa “ Siswa-siswi SMA Negeri 1 Indraya memberikan partipasi positif terhadap olahraga di SMA” ditolak. Key words: Partisipasi, angket dan jasmani PENDAHULUAN Dalam rangka pembangunan manusia Idonesia yang semakin berkembang, ternyata pembangunan dibidang olahraga tidak dapat dipisahkan dalam mengiring lajunya perkembangnya kehidupan sehari-hari berguna untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia di Internasional. Dalam hal ini dirasakan perlu adanya pembinaan- pembinaan terhadap berbagai cabang olahraga, dan perlu diarahkan kepada peningkatan mutu dan pencapaian prestasi. Pembinaan dan perkembangan prestasi itu akan dapat dicapai, apabila di dukung oleh pengembangan ilmu-ilmu khususnya bidang keolahragaan yang ditunjukkan pada pembinaan prestasi, dan kegiatan-kegiatan olahraga yang dilakukan itu guna untuk meningkatakan kecendurangan yang berfungsinya alat-alat fital dari manusia, bermanfaat untuk meningkatkan gairah kerja, pembinaan sikap dan kepribadian kearah positif demi untuk mencapai kebahagiaan dalam kehidupannya. Kegiatan-kegiatan olahraga yang ditunjukkan untuk dapat meningkatkan fungsi organisme tubuh berupa peningkatan kesegaran yang optimal dalam dengan berbagai kegiatan olahraga untuk meningkatkan prestasi. Hal ini akan mudah dicapai, bilamana ilmu-ilmu pengetahuan keolahragaan dapat ditekuni dan dipelajari secara terus menerus dan berkesinambungan, baik dalam bentuk teoritis maupun secara prakteknya. Hal ini, sangat positif bila dapat diterapkan dengan memberikan kesempatan dengan priotas yang sebenar-benarnya pada guru olahraga yang merupakan motivator lahirnya generasi olahragawan yang berprestasi pada setiap cabang olahraga yang berguna untuk mengharumkan nama bangsa dan Negara. Tumbuhnya minat belajar olahraga yang tinggi pada masa usia sekolah menengah erat kaitannya dengan kesiapan anak mulai pada masa usia prasekolah yang masih mempunyai beban orang tua dalam pembinaan fisik seorang anak. Dalam hal ini, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sadoso Sumosardjonob (1993: 131) yaitu: “Tanggung jawab mengenai fisik anak masih sepenuhnya bergantung kepada orang tua masing-masing” Sehubungan dengan pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa, dalam mempengaruhi perkembangan fisik anak perlu mengikuti perkembangan. Seorang anak dilahirkan mempunyai kaki, dan untuk dapat berjalan membutuhkan suatu proses belajar. Proses itu, mulai dari merangkak, dilatih, sampai dapat berjalan. Demikian pula halnya dengan cabang olahraga berlari, melompat, melempar dan menangkap, ini semua membutuhkan suatu proses latihan. Jika hal ini dapat dilihat dengan sungguh-sungguh sejak dini, maka koordinasi setiap gerakan-gerakan pada tubuh akan berkembang dengan baik. Pendidikan olah raga disekolah-sekolah secara relatif banyak memberikan pengaruh

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 48

PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG DILAKSANAKAN DISEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA SMA NEGERI 1 INDRAJAYA)

Muhammad

(Dosen Prodi Penjaskesrek Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jabal Ghafur)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Partisipasi siswa terhadap pendidikan jasmani di sekolah” yang dilaksanakanterhadap siswa-siswi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi siswa kelas II SMA Negeri1 Indrajaya dan kelas III. Sampel yang diambil 40% dari setiap kelas, sehingga jumlah sampelpenelitian adalah 64 orang siswa dan siswi. Metode pengumpulan data digunakan penyebaran angket.Angket diberikan pada seluruh responden bertujuan untuk mendapatkan sejumlah informasi yangdiperlukan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pendidikan jasmani bermanfaat dalam membinafisik dan mental siswa dapat mengatasi kenakalan dan menambah kreatifitas belajar siswa. Dengandemikian hipotesis menyatakan bahwa “ Siswa-siswi SMA Negeri 1 Indraya memberikan partipasipositif terhadap olahraga di SMA” ditolak.

Key words: Partisipasi, angket dan jasmani

PENDAHULUANDalam rangka pembangunan manusia

Idonesia yang semakin berkembang, ternyatapembangunan dibidang olahraga tidak dapatdipisahkan dalam mengiring lajunyaperkembangnya kehidupan sehari-hari bergunauntuk meningkatkan harkat dan martabatbangsa Indonesia di Internasional. Dalam halini dirasakan perlu adanya pembinaan-pembinaan terhadap berbagai cabang olahraga,dan perlu diarahkan kepada peningkatan mutudan pencapaian prestasi.

Pembinaan dan perkembangan prestasiitu akan dapat dicapai, apabila di dukung olehpengembangan ilmu-ilmu khususnya bidangkeolahragaan yang ditunjukkan padapembinaan prestasi, dan kegiatan-kegiatanolahraga yang dilakukan itu guna untukmeningkatakan kecendurangan yangberfungsinya alat-alat fital dari manusia,bermanfaat untuk meningkatkan gairah kerja,pembinaan sikap dan kepribadian kearahpositif demi untuk mencapai kebahagiaandalam kehidupannya.

Kegiatan-kegiatan olahraga yangditunjukkan untuk dapat meningkatkan fungsiorganisme tubuh berupa peningkatan kesegaranyang optimal dalam dengan berbagai kegiatanolahraga untuk meningkatkan prestasi. Hal iniakan mudah dicapai, bilamana ilmu-ilmupengetahuan keolahragaan dapat ditekuni dandipelajari secara terus menerus danberkesinambungan, baik dalam bentuk teoritismaupun secara prakteknya.

Hal ini, sangat positif bila dapatditerapkan dengan memberikan kesempatandengan priotas yang sebenar-benarnya padaguru olahraga yang merupakan motivatorlahirnya generasi olahragawan yang berprestasipada setiap cabang olahraga yang bergunauntuk mengharumkan nama bangsa danNegara.

Tumbuhnya minat belajar olahraga yangtinggi pada masa usia sekolah menengah eratkaitannya dengan kesiapan anak mulai padamasa usia prasekolah yang masih mempunyaibeban orang tua dalam pembinaan fisik seoranganak. Dalam hal ini, sebagaimana yangdikemukakan oleh Sadoso Sumosardjonob(1993: 131) yaitu: “Tanggung jawab mengenaifisik anak masih sepenuhnya bergantungkepada orang tua masing-masing”

Sehubungan dengan pernyataan tersebutdapat dijelaskan bahwa, dalam mempengaruhiperkembangan fisik anak perlu mengikutiperkembangan. Seorang anak dilahirkanmempunyai kaki, dan untuk dapat berjalanmembutuhkan suatu proses belajar. Proses itu,mulai dari merangkak, dilatih, sampai dapatberjalan. Demikian pula halnya dengan cabangolahraga berlari, melompat, melempar danmenangkap, ini semua membutuhkan suatuproses latihan. Jika hal ini dapat dilihat dengansungguh-sungguh sejak dini, maka koordinasisetiap gerakan-gerakan pada tubuh akanberkembang dengan baik.

Pendidikan olah raga disekolah-sekolahsecara relatif banyak memberikan pengaruh

Page 2: PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 49

positif dalam pembinaan fisik anak danpembinaan mental, seperti unsure sportifitas,kerja sama, rasa percaya diri, memimpin dandipimpin, dapat menentukan pilihan yang tepat,dan dapat melatih diri dengan membuatperhitungan yang dapat menguntungkan diridan anggota tim lainnya.

Latihan-latihan olahraga yang dilakukandengan mengembangkan kurikulum olahragasecara menyeluruh yang bertujuan untukmengembangkan aaspek fisik dan mentaladalah sangat berat kaitannya denganpembinaan tingkah laku didalam kehidupanmasyarakat yang memungkinkan timbulnyagejala-gejala sosial yang harus didahapi denganmental sehat yang merupakan modal untukmembina kekuatan hidup dan kehidupanbermasyarakat.

Banyak sekali pengaruh positif darilatihan-latihan olahraga yang dapat dilakukanitu, namun pada kenyataannya masih banyaksiswa yang kurang memberikan partisipasi ataukurang memberikan dukungan terhadapkegiatan olahraga yang bersifat infra moral danekstra moral yang mampu membina kesiapanfisik dan mental. Dari kegiatan olahraga itumasih banyak siswa yang memberikanparsipasi dan motif yang berbeda, ada siswayang mengikuti itu secara kontiyu, sebahagianlagi hanya asal-asalan saja, dan ada siswa yangtidak menganggapinya sama sekali.

Berdasarkan beberapa permasalahanyang disebutkan di atas, timbul berapa variabelpenyebab, antara lain karena siswa kurang siapsecara fisik maupun mental dalam menghadapilatihan olahraga, atau disebabkan alat-alatolahraga yang kurang memadai, atau karenaguru olahraga yang kurang mampumenerapkan kurikulum olahraga, atau faktor-faktor yang lain yang belum jelas. Bahkan adasiswa yang dapat memberikan partisipasisecara positif terhadap pendidikan olahragadisekolah.

Siswa-siswa yang dapat memberikanpartisipasi positif terhadap pendidikan olahragadi sekolah yaitu dengan meningkatkan peransertanya dalam cabang-cabang olahragatertentu yang merupakan ruang lingkupkurikulum olahraga tertentu yang merupakanruang lingkup kurikulum olahraga akan dapatterbina kemampuan fisik dan mental yangmenjadi modal dalam pembinaan prestasiolahraga.

Menurut sadoso Sumosarjo (1992:10)“Aktivitas fisik yang teratur dapat

menyebabkan perbaikan kesegaran jasmani,yaitu kemampuan badan berfungsi padaefesiensi yang optimal dalam melakukan tugassehari-harinya”.

Dengan demikian, jelaslah bahwa fungsipartisipasi positif siswa terhadap kegiatanolahraga akan memberikan arti sendiri dalammembina kesadaran yang berkemampuansecara fisik dan mental khususnya dalampembinaan suatu prestasi.

Kenyataan ini disekolah-sekolah bahwasiswa-siswa yang memberikan partisipasipositif terhadap berbagai kegiatan olahragaserta menyukai kegiatan olahraga sebagaiaktivitasnya sehari-hari akan lebih mampumelaksanakan tugas seharinya dengangampang tanpa menimbulkan kelelahan yangberarti. Dengan kata lain, memiliki tingkatkesegaran jasmani yang berguna untukmencapai prestasi olahraga secara maksimal.

Beranjak dari permasalahan yangdikemukakan di atas, maka hal ini perludicarikan solusi dalam pemecahan masalahyang sebenarnya, maka penulis mencobamenelusuri melalui suatu makalah untukmemperoleh gambaran jawaban, maka makalahini ditentukan judul yakni: Partisipasi SiswaTerhadap Pendidikan Jasmani Di Sekolah.

TUJUAN PENELITIANBerdasrakan latar belakang yang telah

dikemukankan di ata, maka tujuan yang ingindicapai dalam makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana partisipasisiswa di SMA terhadap pendidikanjasmani disekolah.

2. Untuk mengetahui faktor apa saja yangmenyebabkan siswa tidak tampil secarakeseluruhan dalam setiap kegiatanolahraga.

Peranan Olahraga dalam KehidupanSehari-hari

Kegiatan olahraga yang dilakukan secarabertahap, bersistem dan memiliki intensitasyang memadai dapat memberikan beberapapengaruh yang baik terhadap kemampuanmeningkatnya organism untuk menunaikanaktivitas yang dikerjakan sehari-hari, dengankata lain memiliki tingkat kesegaran jasmaniyang lebih sempurna.

Sehubungan dengan hal tersebut, SadosoSumosardjuno memberikan gambaran tentangpengertian kesegaran jasmani (1994:9) yaitu:“kesegaran jasmani adalah kemampuan

Page 3: PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 50

seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang tanpa menimbulkankelelahan yang berarti serta masih mempunyaicadangan atau siswa tenaga untuk menikmatiwaktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak”. Ditambahkan pulabahwa “kesegaran jasmani merupakankemampuan untuk menunaikan tugasnyadengan baik walaupun dalam keadaan sukar,dimana orang yang kesegaran jasmani kurang,tidak dapat melakukannya”.

Setiap manusia yang hidup di dunia inidiharapkan duntuk dapat bekerja demi untukmemperoleh tingkat kesejahteraan yangmerupakan dambaan. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan fisik manusia itu akan terjadinyakontraksi otot-otot tertentu, mulai pada waktusedang tidur, otot-otot jantung terusberkontraksi untuk kegiatan peredaran darahyang diimbang dengan kemampuan paru-paruuntuk menghasilkan oksigen yang bersih,ketika darah akan kembali kejantung membawakarbondioksida sebagai hasil pembakarandiangkat keparu-paru untuk diangkut keluar.

Pada waktu bekerja jantung harusbekerja lebih keras lagi sesuai dengan kerasnyapekerjaan yang dilakukan, untuk hal ini paruharus meningkatkan kemampuan dalammenghasilkan oksigen dan menyalurkankarbondioksida untuk dibuang keluar. Dansetiap kegiatan fisik yang dilakukan dalamkegiatan sehari-hari memerlukan kerja paru-paru yang seimbang.

Menurut Sadoso Sumosardjuno(1993:76) bahwa: “pengambilan oksigendigunakan untuk gerakan seluruh tubuh”.Semakin berat kerja fisik yang dilakukanmemerlukan oksigen yang cukup yangseimbang dengan jenis pekerjaan yangdilakukan untuk keperluan kontraksi sejumlahotot.

Kegiatan seksual fisik, orang-orang yangkondisi fisiknya baik akan lebih dapatmenikmati kehidupannya dibidang social,biasanya seseorang akan tertarik kepada yanglain karena faktor fisiknya yang baik danmemperoleh kondisi fisiknya yang baik ituhanyalah dengan cara mengikuti pelatihan yangteratur serta cukup intensitasnya, sehingga akanmenjadi lebih kencang dengan kadar lemakyang tidak berlebihan.

Pendidikan jasmani di SMA dididik dandilatih dalam setiap jam olah raga. Ini berartibahwa siswa lebih melihat kegiatan itu secaranyata dan telah mengikuti dan mendengarkan

dari penjelasan yang diberikan guru, telahdirasakan melalui kegiatan praktek, sehinggamenimbulkan bayangan gerakannya yangsempurna. Dengan demikian dapat merekamemberikan tanggapannya terhadap kegiatanolahraga yang dikutinya.

Pendidikan Jasmani di SMA BerdasarkanSilabus

Sehubungan dengan permasalahansilabus, Dr. R. Ibrahim, MA menyatakanbahwa

Silabus terbagi atas dua macam yaitu:1. Sejumlah mata pelajaran yang ditempuh

penyelesainya, atau harus dipelajari olehpeserta didik pada tingkat sekolah, atauperguruan tinggi, dengan tujuan untukmemperoleh ijazah tertentu.

2. Sejumlah mata pelajaran yangditawarkan oleh suatu lembagapendidikan atau dari suatu departemen.

Berdasarkan pada pernyataan di atas,dapat di simpulkan bahwa suatu implikasidalam suatu proses pendidikan disekolah yangtermasuk silabus adalah hanya terbatas padasejumlah mata pelajaran yang ditawarkanuntuk dipelajari siswa. Kegiatan pelajaran itu,selain mempelajari mata pelajaran tidaktemasuk kedalam silabus. Padahalsebagaimana diketahui bahwa prosespendidikan sekolah mencakup berbagaikegiatan yang diarahkan kepada pembentukanpribadi siswa, baik jasmani maupun rohaniah.Mempelajari sejumlah mata pelajarandisekolah hanya satu segi dari pembentukankepribadian saja.

Sedangkan pengertian silabus menurutpandangan modern, silabus lebih dari sekedarrencana pelajaran, silabus dianggap sebagaisesuatu yang nyata terjadi proses pendidikandisekolah. Dalam pendidikan, kegiatan yangdilakukan oleh siswa mulai dari mempelajarisejumlah mata pelajaran, olahraga, pramukabahkan pergaulan sesame siswa mauoun gurudan petugas sekolah dapat memberikanpengalaman belajar yang diperoleh darisekolah itulah yang dipandang sebagai silabus.

Fungsi Pendidikan Jasmani di SMAa. Fungsi olahraga sebagai pembinaan

siswaBayi yang dilahirkan ibunya berada

dalam keadaan lemah, kemudian tiarap,merangkak, berjalan dan sampai dapat berdiri,melompat, dan melempar. Kegiatan-kegiatan

Page 4: PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 51

fisik yang dilakukan itu akan lebih berkembangdan mencapai kesempurnaan bila merekaberlatih dengan latihan-latihan yang teratur,terutama dengan kegiatan bermain.

Dalam hal ini, Imam Sujudi (1989: 9)menyatakan: “Bermain dapat mengembangkanberfungsinya alat-alat vital, seperti jantung,paru-paru besar juga alat-alat persediaan sertasistem saraf. Dan dengan bermain dapatdikembangkan juga kekuatan, kelincahan, dayatahan, koordinasi, keseimbangan dan ketelitianbergerak”.

Dengan melakukan segeran olahragamaka kesegaran jasmani akan semakin baik,kita harus melakukan olahraga secara bertahap,teratur dan dengan takaran yang cukup, baikintensitas latihan, lamanya latihan frekwensilatihan, sehingga mampu membina unsurkemampuan fisik dan ketahanan otot danmenambah kelentukan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkanbahwa fisik manusia terdiri dari organ-organtubuh, jaringan dan sel-sel tubuh yangmengalami pertumbuhan dan perkembangan,seiring dengan pertumbuhan danperkembangan itu, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan dan latihan-latihan olahraga yangteratur bagi siswa yang sedang mengalamimasa pertumbuhan dan perkembangan tersebut

b. Fungsi olah raga sebagai Pembinaanmental siswaKesegaran jasmani adalah milik kita

yang paling berharga. Orang yang kesegaranjasmaninya baik berarti sehat, dapatmengerjakan pekerjaan sesuai dengankeinginan dan kemampuannya, sebaiknyaorang yang tidak baik kesegaran jasmaninyaatau tidak sehat, tidak dapat menjalankanaktivitasnya dan tidak dapat menikmatihidupnya. Meskipun cukup banyak cukupbanyak harta, tetapi kalau tidak sehat, tidasegar jasmaninya, selalu sakit-sakitan tidakakan dapat menikmati hidup secara bahagia.

Meskipun kesehatan dan kesegaranjasmani itu bukan merupakan segala-galanyadalam hidup ini, tetapi tanpa kesehatan dankesegaran jasmaninya, semuanya tidak akanberarti. Dengan bermodallkan tingkatkesegaran jasmani yang baik akan berpengaruhterhadap keseimbangan mental. Dalam hal ini,sebagaimana Moto yang dikemukakan olehSadoso Sumosardjuno (1989:8) bahwa: “MensSana Incorpore Sano: Dalam tubuh yang sehatterdapat jiwa yang sehat”. Jadi jelaslah bahwauntuk mencapai tingkat kestabilan mental yang

dibutuhkan latihan-latihan olahraga yangteratur, bertahap, dan terarah pada pembinaansecara keseluruhan.

Kegaitan olahraga indentik dengankegiatan fisik, dalam hal ini fisik diberikanlatihan-latihan berbeda dengan bentuk latihantertentu, sehingga menambah, membina danmembentuk tenaga guru dan berguna untukproduktivitas kerja. Disamping pembinaantenaga juga dapat menyalurkan tenaga yangberlebihan dan disesuaikan dengan pembawaandan bakat masing-masing.

METODEKegiatan pengamatan terhadap

partisipasi terhadap jasmani yang di laksanakandi sekolah SMA Negeri 1 Indrajaya Kab. Pidiedan berlangsung selama 4 kali pertemuanberdasarkan jadwal mata pelajaran Penjaskesyang berlangsung pada bulan Mei 2009. Datapopulasi penelitian yang dihimpun diperolehdari pemberian angket kepada responden yangterdiri 15 soal pilihan isian yang memilkialtenatif jawaban. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Indrajayayang berjumlah 232 orang dan pengambilansampel dengan menggunakan strasifikasisampling yaitu menentukan sampel bertingkat,dengan mengambil kelas II dan kelas III.Sedangkan penentuan siswa ditentukan 40%siswa dan total adalah sampel adalah 64 orang.

HASIL PENELITIANBerdasarkan angket-angket yang

diedarkan, maka angket tersebut telah berhasildikumpulkan kembali, atas dasar tersebut,maka gambaran umum tentang masalah yangdimaksud dapat diterapkan dalam tabel- tabelseperti berikut:

Tabel 1Manfaat Pendidikan Olahraga untuk Kesehatan

dan Kesegaran Jasmani

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 42 responden(65,2%) yang memberikan jawaban bermanfaatsekali, 21 orang responden (32,76%) yangmemberikan jawaban bermanfaat, 1 orang dari

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 51

fisik yang dilakukan itu akan lebih berkembangdan mencapai kesempurnaan bila merekaberlatih dengan latihan-latihan yang teratur,terutama dengan kegiatan bermain.

Dalam hal ini, Imam Sujudi (1989: 9)menyatakan: “Bermain dapat mengembangkanberfungsinya alat-alat vital, seperti jantung,paru-paru besar juga alat-alat persediaan sertasistem saraf. Dan dengan bermain dapatdikembangkan juga kekuatan, kelincahan, dayatahan, koordinasi, keseimbangan dan ketelitianbergerak”.

Dengan melakukan segeran olahragamaka kesegaran jasmani akan semakin baik,kita harus melakukan olahraga secara bertahap,teratur dan dengan takaran yang cukup, baikintensitas latihan, lamanya latihan frekwensilatihan, sehingga mampu membina unsurkemampuan fisik dan ketahanan otot danmenambah kelentukan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkanbahwa fisik manusia terdiri dari organ-organtubuh, jaringan dan sel-sel tubuh yangmengalami pertumbuhan dan perkembangan,seiring dengan pertumbuhan danperkembangan itu, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan dan latihan-latihan olahraga yangteratur bagi siswa yang sedang mengalamimasa pertumbuhan dan perkembangan tersebut

b. Fungsi olah raga sebagai Pembinaanmental siswaKesegaran jasmani adalah milik kita

yang paling berharga. Orang yang kesegaranjasmaninya baik berarti sehat, dapatmengerjakan pekerjaan sesuai dengankeinginan dan kemampuannya, sebaiknyaorang yang tidak baik kesegaran jasmaninyaatau tidak sehat, tidak dapat menjalankanaktivitasnya dan tidak dapat menikmatihidupnya. Meskipun cukup banyak cukupbanyak harta, tetapi kalau tidak sehat, tidasegar jasmaninya, selalu sakit-sakitan tidakakan dapat menikmati hidup secara bahagia.

Meskipun kesehatan dan kesegaranjasmani itu bukan merupakan segala-galanyadalam hidup ini, tetapi tanpa kesehatan dankesegaran jasmaninya, semuanya tidak akanberarti. Dengan bermodallkan tingkatkesegaran jasmani yang baik akan berpengaruhterhadap keseimbangan mental. Dalam hal ini,sebagaimana Moto yang dikemukakan olehSadoso Sumosardjuno (1989:8) bahwa: “MensSana Incorpore Sano: Dalam tubuh yang sehatterdapat jiwa yang sehat”. Jadi jelaslah bahwauntuk mencapai tingkat kestabilan mental yang

dibutuhkan latihan-latihan olahraga yangteratur, bertahap, dan terarah pada pembinaansecara keseluruhan.

Kegaitan olahraga indentik dengankegiatan fisik, dalam hal ini fisik diberikanlatihan-latihan berbeda dengan bentuk latihantertentu, sehingga menambah, membina danmembentuk tenaga guru dan berguna untukproduktivitas kerja. Disamping pembinaantenaga juga dapat menyalurkan tenaga yangberlebihan dan disesuaikan dengan pembawaandan bakat masing-masing.

METODEKegiatan pengamatan terhadap

partisipasi terhadap jasmani yang di laksanakandi sekolah SMA Negeri 1 Indrajaya Kab. Pidiedan berlangsung selama 4 kali pertemuanberdasarkan jadwal mata pelajaran Penjaskesyang berlangsung pada bulan Mei 2009. Datapopulasi penelitian yang dihimpun diperolehdari pemberian angket kepada responden yangterdiri 15 soal pilihan isian yang memilkialtenatif jawaban. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Indrajayayang berjumlah 232 orang dan pengambilansampel dengan menggunakan strasifikasisampling yaitu menentukan sampel bertingkat,dengan mengambil kelas II dan kelas III.Sedangkan penentuan siswa ditentukan 40%siswa dan total adalah sampel adalah 64 orang.

HASIL PENELITIANBerdasarkan angket-angket yang

diedarkan, maka angket tersebut telah berhasildikumpulkan kembali, atas dasar tersebut,maka gambaran umum tentang masalah yangdimaksud dapat diterapkan dalam tabel- tabelseperti berikut:

Tabel 1Manfaat Pendidikan Olahraga untuk Kesehatan

dan Kesegaran Jasmani

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 42 responden(65,2%) yang memberikan jawaban bermanfaatsekali, 21 orang responden (32,76%) yangmemberikan jawaban bermanfaat, 1 orang dari

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 51

fisik yang dilakukan itu akan lebih berkembangdan mencapai kesempurnaan bila merekaberlatih dengan latihan-latihan yang teratur,terutama dengan kegiatan bermain.

Dalam hal ini, Imam Sujudi (1989: 9)menyatakan: “Bermain dapat mengembangkanberfungsinya alat-alat vital, seperti jantung,paru-paru besar juga alat-alat persediaan sertasistem saraf. Dan dengan bermain dapatdikembangkan juga kekuatan, kelincahan, dayatahan, koordinasi, keseimbangan dan ketelitianbergerak”.

Dengan melakukan segeran olahragamaka kesegaran jasmani akan semakin baik,kita harus melakukan olahraga secara bertahap,teratur dan dengan takaran yang cukup, baikintensitas latihan, lamanya latihan frekwensilatihan, sehingga mampu membina unsurkemampuan fisik dan ketahanan otot danmenambah kelentukan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkanbahwa fisik manusia terdiri dari organ-organtubuh, jaringan dan sel-sel tubuh yangmengalami pertumbuhan dan perkembangan,seiring dengan pertumbuhan danperkembangan itu, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan dan latihan-latihan olahraga yangteratur bagi siswa yang sedang mengalamimasa pertumbuhan dan perkembangan tersebut

b. Fungsi olah raga sebagai Pembinaanmental siswaKesegaran jasmani adalah milik kita

yang paling berharga. Orang yang kesegaranjasmaninya baik berarti sehat, dapatmengerjakan pekerjaan sesuai dengankeinginan dan kemampuannya, sebaiknyaorang yang tidak baik kesegaran jasmaninyaatau tidak sehat, tidak dapat menjalankanaktivitasnya dan tidak dapat menikmatihidupnya. Meskipun cukup banyak cukupbanyak harta, tetapi kalau tidak sehat, tidasegar jasmaninya, selalu sakit-sakitan tidakakan dapat menikmati hidup secara bahagia.

Meskipun kesehatan dan kesegaranjasmani itu bukan merupakan segala-galanyadalam hidup ini, tetapi tanpa kesehatan dankesegaran jasmaninya, semuanya tidak akanberarti. Dengan bermodallkan tingkatkesegaran jasmani yang baik akan berpengaruhterhadap keseimbangan mental. Dalam hal ini,sebagaimana Moto yang dikemukakan olehSadoso Sumosardjuno (1989:8) bahwa: “MensSana Incorpore Sano: Dalam tubuh yang sehatterdapat jiwa yang sehat”. Jadi jelaslah bahwauntuk mencapai tingkat kestabilan mental yang

dibutuhkan latihan-latihan olahraga yangteratur, bertahap, dan terarah pada pembinaansecara keseluruhan.

Kegaitan olahraga indentik dengankegiatan fisik, dalam hal ini fisik diberikanlatihan-latihan berbeda dengan bentuk latihantertentu, sehingga menambah, membina danmembentuk tenaga guru dan berguna untukproduktivitas kerja. Disamping pembinaantenaga juga dapat menyalurkan tenaga yangberlebihan dan disesuaikan dengan pembawaandan bakat masing-masing.

METODEKegiatan pengamatan terhadap

partisipasi terhadap jasmani yang di laksanakandi sekolah SMA Negeri 1 Indrajaya Kab. Pidiedan berlangsung selama 4 kali pertemuanberdasarkan jadwal mata pelajaran Penjaskesyang berlangsung pada bulan Mei 2009. Datapopulasi penelitian yang dihimpun diperolehdari pemberian angket kepada responden yangterdiri 15 soal pilihan isian yang memilkialtenatif jawaban. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Indrajayayang berjumlah 232 orang dan pengambilansampel dengan menggunakan strasifikasisampling yaitu menentukan sampel bertingkat,dengan mengambil kelas II dan kelas III.Sedangkan penentuan siswa ditentukan 40%siswa dan total adalah sampel adalah 64 orang.

HASIL PENELITIANBerdasarkan angket-angket yang

diedarkan, maka angket tersebut telah berhasildikumpulkan kembali, atas dasar tersebut,maka gambaran umum tentang masalah yangdimaksud dapat diterapkan dalam tabel- tabelseperti berikut:

Tabel 1Manfaat Pendidikan Olahraga untuk Kesehatan

dan Kesegaran Jasmani

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 42 responden(65,2%) yang memberikan jawaban bermanfaatsekali, 21 orang responden (32,76%) yangmemberikan jawaban bermanfaat, 1 orang dari

Page 5: PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 52

sejumlah responden tersebut (1,56%) yangmemberikan jawaban kurang bermanfaat, dantidak satu orangpun yang memberikan jawabanyang bermanfaat. Dengan demikian,berdasarkan data responden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa pendidikan olahragayang diajarkan di sekolah akan bermanfaatsekali untuk mengakibatkan tingkat kesehatandan kesegaran jasmani pada siswa

Tabel 2Pendidikan Olahraga Dapat Kesegaran Fisik

dan Mental

Berdasarkan data dari tabel di atasmenunjukkan bahwa terdapat 57 respoden(88,92%) yang memberikan jawaban. Membinafisik dan mental, 5 orang responden (7,80%)yang memberikan jawaban membina fisik, 2orang dari sejumlah responden tersebut(3,12%) yang memberikan jawaban tidak dapatmembina fisik dan mental para siswa. Dengandemikian, berdasarkan data responden tersebut,maka dapat disimpulkan banwa pendidikanolahraga yang diajarkan dan diberikandisekolah akan dapat membina fisik dan mentalpara siswa.

Tabel 3Pendidikan Olahraga dapat Membina Prestasi

dalam Cabang Olahraga Tertentu

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 40 responden(42,40%) yang memberikam jawaban atletik,permainan dan senam, 11 orang responden(16,56%) yang memberikan jawaban atletikdan senam, 12 orang responden tersebut(1,56%) yang memberikan jawaban tidak adaprestasi para siswa. Dengan demikian,berdasarkan data responden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa pendidikan olahragayang diajarkan dan diberikan di sekolah dapatmembina prestasi olahraga atletik, permainan

dalam cabang olahraga, dan senam kesegaranjasmani.

Tabel 4Pendidikan Olahraga berfungsi untuk

Menanggulangi Kenakalan

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 50 responden(78,00%) yang memberikan dapatmenanggulangi kenakalan siswa, menambahkreatif kerja, 7 orang responden (10,92%) yangmemberikan jawaban dapat mengatasikenakalan siswa, dan kesulitan belajar, 1 orangresponden tersebut (1,56%) yang memberikanjawaban mengendalikan perkelahian antarsiswa, dan 6 responden tersebut (9,36%) yangmemberikan jawaban tidak mengatasikenakalan siswa. Dengan demikian,berdasarkan data responden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa pendidikan olahragayang diajarkan di sekolah akan dapat berfungsimenanggulangi kenakalan siswa, dan dapatmenambah kreatif kerja sekaligus berpendapatsehat sebagaimana yang diharapkan.

Tabel 5Jumlah Jam Pendidikan Olahraga Cukup untuk

Membina Prestasi dan Mental

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa dapat 2 responden(3,12%) yang memberikan jawaban lebih daricukup, 50 orang responden (78,00%) yangmemberikan jawaban cukup, 10 orangresponden tersebut (16,60%) yang memberikanjawaban yang tidak cukup. Dengan demikian,berdasarkan data terponden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa jumlah jampendidikan olahraga yang diajarkan dandiberikan di SMA Negeri 1 Indrajaya cukup

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 52

sejumlah responden tersebut (1,56%) yangmemberikan jawaban kurang bermanfaat, dantidak satu orangpun yang memberikan jawabanyang bermanfaat. Dengan demikian,berdasarkan data responden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa pendidikan olahragayang diajarkan di sekolah akan bermanfaatsekali untuk mengakibatkan tingkat kesehatandan kesegaran jasmani pada siswa

Tabel 2Pendidikan Olahraga Dapat Kesegaran Fisik

dan Mental

Berdasarkan data dari tabel di atasmenunjukkan bahwa terdapat 57 respoden(88,92%) yang memberikan jawaban. Membinafisik dan mental, 5 orang responden (7,80%)yang memberikan jawaban membina fisik, 2orang dari sejumlah responden tersebut(3,12%) yang memberikan jawaban tidak dapatmembina fisik dan mental para siswa. Dengandemikian, berdasarkan data responden tersebut,maka dapat disimpulkan banwa pendidikanolahraga yang diajarkan dan diberikandisekolah akan dapat membina fisik dan mentalpara siswa.

Tabel 3Pendidikan Olahraga dapat Membina Prestasi

dalam Cabang Olahraga Tertentu

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 40 responden(42,40%) yang memberikam jawaban atletik,permainan dan senam, 11 orang responden(16,56%) yang memberikan jawaban atletikdan senam, 12 orang responden tersebut(1,56%) yang memberikan jawaban tidak adaprestasi para siswa. Dengan demikian,berdasarkan data responden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa pendidikan olahragayang diajarkan dan diberikan di sekolah dapatmembina prestasi olahraga atletik, permainan

dalam cabang olahraga, dan senam kesegaranjasmani.

Tabel 4Pendidikan Olahraga berfungsi untuk

Menanggulangi Kenakalan

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 50 responden(78,00%) yang memberikan dapatmenanggulangi kenakalan siswa, menambahkreatif kerja, 7 orang responden (10,92%) yangmemberikan jawaban dapat mengatasikenakalan siswa, dan kesulitan belajar, 1 orangresponden tersebut (1,56%) yang memberikanjawaban mengendalikan perkelahian antarsiswa, dan 6 responden tersebut (9,36%) yangmemberikan jawaban tidak mengatasikenakalan siswa. Dengan demikian,berdasarkan data responden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa pendidikan olahragayang diajarkan di sekolah akan dapat berfungsimenanggulangi kenakalan siswa, dan dapatmenambah kreatif kerja sekaligus berpendapatsehat sebagaimana yang diharapkan.

Tabel 5Jumlah Jam Pendidikan Olahraga Cukup untuk

Membina Prestasi dan Mental

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa dapat 2 responden(3,12%) yang memberikan jawaban lebih daricukup, 50 orang responden (78,00%) yangmemberikan jawaban cukup, 10 orangresponden tersebut (16,60%) yang memberikanjawaban yang tidak cukup. Dengan demikian,berdasarkan data terponden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa jumlah jampendidikan olahraga yang diajarkan dandiberikan di SMA Negeri 1 Indrajaya cukup

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 52

sejumlah responden tersebut (1,56%) yangmemberikan jawaban kurang bermanfaat, dantidak satu orangpun yang memberikan jawabanyang bermanfaat. Dengan demikian,berdasarkan data responden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa pendidikan olahragayang diajarkan di sekolah akan bermanfaatsekali untuk mengakibatkan tingkat kesehatandan kesegaran jasmani pada siswa

Tabel 2Pendidikan Olahraga Dapat Kesegaran Fisik

dan Mental

Berdasarkan data dari tabel di atasmenunjukkan bahwa terdapat 57 respoden(88,92%) yang memberikan jawaban. Membinafisik dan mental, 5 orang responden (7,80%)yang memberikan jawaban membina fisik, 2orang dari sejumlah responden tersebut(3,12%) yang memberikan jawaban tidak dapatmembina fisik dan mental para siswa. Dengandemikian, berdasarkan data responden tersebut,maka dapat disimpulkan banwa pendidikanolahraga yang diajarkan dan diberikandisekolah akan dapat membina fisik dan mentalpara siswa.

Tabel 3Pendidikan Olahraga dapat Membina Prestasi

dalam Cabang Olahraga Tertentu

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 40 responden(42,40%) yang memberikam jawaban atletik,permainan dan senam, 11 orang responden(16,56%) yang memberikan jawaban atletikdan senam, 12 orang responden tersebut(1,56%) yang memberikan jawaban tidak adaprestasi para siswa. Dengan demikian,berdasarkan data responden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa pendidikan olahragayang diajarkan dan diberikan di sekolah dapatmembina prestasi olahraga atletik, permainan

dalam cabang olahraga, dan senam kesegaranjasmani.

Tabel 4Pendidikan Olahraga berfungsi untuk

Menanggulangi Kenakalan

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 50 responden(78,00%) yang memberikan dapatmenanggulangi kenakalan siswa, menambahkreatif kerja, 7 orang responden (10,92%) yangmemberikan jawaban dapat mengatasikenakalan siswa, dan kesulitan belajar, 1 orangresponden tersebut (1,56%) yang memberikanjawaban mengendalikan perkelahian antarsiswa, dan 6 responden tersebut (9,36%) yangmemberikan jawaban tidak mengatasikenakalan siswa. Dengan demikian,berdasarkan data responden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa pendidikan olahragayang diajarkan di sekolah akan dapat berfungsimenanggulangi kenakalan siswa, dan dapatmenambah kreatif kerja sekaligus berpendapatsehat sebagaimana yang diharapkan.

Tabel 5Jumlah Jam Pendidikan Olahraga Cukup untuk

Membina Prestasi dan Mental

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa dapat 2 responden(3,12%) yang memberikan jawaban lebih daricukup, 50 orang responden (78,00%) yangmemberikan jawaban cukup, 10 orangresponden tersebut (16,60%) yang memberikanjawaban yang tidak cukup. Dengan demikian,berdasarkan data terponden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa jumlah jampendidikan olahraga yang diajarkan dandiberikan di SMA Negeri 1 Indrajaya cukup

Page 6: PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 53

untuk membina fisik dan mental siswadisamping memupuk kreatifitas siswa.

Tabel 6Jumlah Jam Pendidikan Olahraga Cukup untuk

Menanamkan Rasa Cinta kepada Olahraga

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 2 responden(3,12%) yang memberikan jawaban lebih daricukup, 51 orang responden (79,56) yangmemberikan jawababn cukup, 7 orangresponden tersebut (10,92%) yang memberikanjawababn kurang cukup. Dengan demikian,Berdasarkan data respoden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa jumlah jam olahragayang diajarkan dan diberikan di SMA Negeri 1Indrajaya cukup untuk menanamkan rasacintanya terhadapkan olahraga, sehingga tetapdapat menjalankan aktivitasnya dalamkehidupan sehari-hari.

Tabel 7Pendidikan Olahraga Benar-benar Menarik

Perhatian Siswa

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 20 responden(31,20%) yang memberikan jawaban menariksekali, 37 orang responden (57,72%) yangmemberikan jawaban menarik, 6 orangresponden tersebut (9,36%) yang memberikanjawababn kurang menarik, dan 1 orangresponden tersebut (1,56) yang memberikanjawaban tidak menarik . Dengan demikian,berdasarkan data respoden tersebut, maka dapatdisimpulkan bahwa jumlah jam pendidikanolahraga yang diajarkan dan diberikan di SMANegeri 1 Indrajaya cukup menarik perhatiansiswa.

Tabel 8Pendidikan Olahraga disajikan secara merata

bagi siswa dan siswi

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 55 responden(85,80%) yang memberikan jawabancenderung di, okuskan untuk siswa dan siswa,3 orang responden (4,68%) yang memberikanjawaban cenderung untuk siswa saja, dan tidakada responden yang menjawab diberikanpendidikan olahraga di sekolah hanyacenderung untuk siswi saja. 6 orang respondentersebut (9,36%) yang memberikan jawabantidak merata untuk siswa dan siswi. Dengandemikian, berdasarkan data dari pernyataaansetiap responden dapat disimpulkan bahawapendidikan olahraga yang diajarkan dandiberikan diberikan di SMA Negeri 1 Indrajayacenderung difokuskan merata terhadap siswa.

Tabel 9Pengaruh Pendidikan Olahraga Terhadap

Prestasi Belajar

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 11 responden(16,56%) yang memberikan jawaban sangatberpengaruh, 35 orang responden (54,60%)yang memberikan jawaban berpengaruh, 7orang responden (10,92) yang memberikanjawaban kurang berpengaruh, dan 11 orangresponden tersebut (16,56%) yang memberikanjawaban tidak ada berpengaruh. Dengandemikikan, berdasarkan pernyataan respondendapat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Tabel 10Pendidikan Olahraga Berhubungan dengan

Aktivitas Fisik Sehari-hari

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 53

untuk membina fisik dan mental siswadisamping memupuk kreatifitas siswa.

Tabel 6Jumlah Jam Pendidikan Olahraga Cukup untuk

Menanamkan Rasa Cinta kepada Olahraga

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 2 responden(3,12%) yang memberikan jawaban lebih daricukup, 51 orang responden (79,56) yangmemberikan jawababn cukup, 7 orangresponden tersebut (10,92%) yang memberikanjawababn kurang cukup. Dengan demikian,Berdasarkan data respoden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa jumlah jam olahragayang diajarkan dan diberikan di SMA Negeri 1Indrajaya cukup untuk menanamkan rasacintanya terhadapkan olahraga, sehingga tetapdapat menjalankan aktivitasnya dalamkehidupan sehari-hari.

Tabel 7Pendidikan Olahraga Benar-benar Menarik

Perhatian Siswa

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 20 responden(31,20%) yang memberikan jawaban menariksekali, 37 orang responden (57,72%) yangmemberikan jawaban menarik, 6 orangresponden tersebut (9,36%) yang memberikanjawababn kurang menarik, dan 1 orangresponden tersebut (1,56) yang memberikanjawaban tidak menarik . Dengan demikian,berdasarkan data respoden tersebut, maka dapatdisimpulkan bahwa jumlah jam pendidikanolahraga yang diajarkan dan diberikan di SMANegeri 1 Indrajaya cukup menarik perhatiansiswa.

Tabel 8Pendidikan Olahraga disajikan secara merata

bagi siswa dan siswi

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 55 responden(85,80%) yang memberikan jawabancenderung di, okuskan untuk siswa dan siswa,3 orang responden (4,68%) yang memberikanjawaban cenderung untuk siswa saja, dan tidakada responden yang menjawab diberikanpendidikan olahraga di sekolah hanyacenderung untuk siswi saja. 6 orang respondentersebut (9,36%) yang memberikan jawabantidak merata untuk siswa dan siswi. Dengandemikian, berdasarkan data dari pernyataaansetiap responden dapat disimpulkan bahawapendidikan olahraga yang diajarkan dandiberikan diberikan di SMA Negeri 1 Indrajayacenderung difokuskan merata terhadap siswa.

Tabel 9Pengaruh Pendidikan Olahraga Terhadap

Prestasi Belajar

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 11 responden(16,56%) yang memberikan jawaban sangatberpengaruh, 35 orang responden (54,60%)yang memberikan jawaban berpengaruh, 7orang responden (10,92) yang memberikanjawaban kurang berpengaruh, dan 11 orangresponden tersebut (16,56%) yang memberikanjawaban tidak ada berpengaruh. Dengandemikikan, berdasarkan pernyataan respondendapat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Tabel 10Pendidikan Olahraga Berhubungan dengan

Aktivitas Fisik Sehari-hari

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 53

untuk membina fisik dan mental siswadisamping memupuk kreatifitas siswa.

Tabel 6Jumlah Jam Pendidikan Olahraga Cukup untuk

Menanamkan Rasa Cinta kepada Olahraga

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 2 responden(3,12%) yang memberikan jawaban lebih daricukup, 51 orang responden (79,56) yangmemberikan jawababn cukup, 7 orangresponden tersebut (10,92%) yang memberikanjawababn kurang cukup. Dengan demikian,Berdasarkan data respoden tersebut, makadapat disimpulkan bahwa jumlah jam olahragayang diajarkan dan diberikan di SMA Negeri 1Indrajaya cukup untuk menanamkan rasacintanya terhadapkan olahraga, sehingga tetapdapat menjalankan aktivitasnya dalamkehidupan sehari-hari.

Tabel 7Pendidikan Olahraga Benar-benar Menarik

Perhatian Siswa

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 20 responden(31,20%) yang memberikan jawaban menariksekali, 37 orang responden (57,72%) yangmemberikan jawaban menarik, 6 orangresponden tersebut (9,36%) yang memberikanjawababn kurang menarik, dan 1 orangresponden tersebut (1,56) yang memberikanjawaban tidak menarik . Dengan demikian,berdasarkan data respoden tersebut, maka dapatdisimpulkan bahwa jumlah jam pendidikanolahraga yang diajarkan dan diberikan di SMANegeri 1 Indrajaya cukup menarik perhatiansiswa.

Tabel 8Pendidikan Olahraga disajikan secara merata

bagi siswa dan siswi

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 55 responden(85,80%) yang memberikan jawabancenderung di, okuskan untuk siswa dan siswa,3 orang responden (4,68%) yang memberikanjawaban cenderung untuk siswa saja, dan tidakada responden yang menjawab diberikanpendidikan olahraga di sekolah hanyacenderung untuk siswi saja. 6 orang respondentersebut (9,36%) yang memberikan jawabantidak merata untuk siswa dan siswi. Dengandemikian, berdasarkan data dari pernyataaansetiap responden dapat disimpulkan bahawapendidikan olahraga yang diajarkan dandiberikan diberikan di SMA Negeri 1 Indrajayacenderung difokuskan merata terhadap siswa.

Tabel 9Pengaruh Pendidikan Olahraga Terhadap

Prestasi Belajar

Berdasarkan data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 11 responden(16,56%) yang memberikan jawaban sangatberpengaruh, 35 orang responden (54,60%)yang memberikan jawaban berpengaruh, 7orang responden (10,92) yang memberikanjawaban kurang berpengaruh, dan 11 orangresponden tersebut (16,56%) yang memberikanjawaban tidak ada berpengaruh. Dengandemikikan, berdasarkan pernyataan respondendapat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Tabel 10Pendidikan Olahraga Berhubungan dengan

Aktivitas Fisik Sehari-hari

Page 7: PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 54

Berdasaarkan dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 18 responden(20,08%) yang memberikan jawabanberhubungan yang sangat erat, 35 orangresponden (54,60%) yang memberikanjawaban berhubungna, 8 orang responden(12,48%) yang memberikan jawaban kurangberhubungan, dan 3 orang responden tersebut(4,68%) yang memberikan jawaban tidakberhubungan. Dengan demikian, berdasarkandata dari pernyataan setiap responden dapatdisimpulkan bahwa pendidikan olahraga yangdiberikan di sekolah tetap berhubungan denganaktivitas dan kerja sehari-hari setiap siswa

Tabel 11Pengaruh Pendidikan Olahraga dalam

Menekuni Salah Satu Cabang Olahraga

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 18 responden(20,08%) yang memberikan jawabanberhubungan yang erat, 35 orang responden(54,60%) yang memberikan jawabanberhubungan, 8 orang responden tersebut(4,68%) yang memberikan jawaban tidakberhubungan. Dengan demikian, berdasarkandata dari pernyataan setiap responden dapatdisimpulkan bahwa pendidikan olahraga yangdiberikan di sekolah tetap berhubungan denganaktivitas dan kerja sehari-hari dari setiap siswa.

Tabel 12Pengaruh Pendidikan Olahraga dalam

Menekuni Salah Satu Cabang Olahraga

Berdasarkan dari data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 18 responden(28,08%) yang memberikan jawaban sangatberpengaruh, 34 orang responden (53,04%)yang memberikan jawaban berpengaruh, 7orang responden (10,92%) yang memberikanjawaban kurang berpengaruh, dan 5 orangresponden tersebut (7,80%) yang memberikanjawaban tidak ada pengaruhnya. Dengandemikian, berdasarkan dari pernyataan di atas,maka setiap responden dapat disimpulkanbahwa pendidikan olahraga yang diajarkan dan

diberikan di sekolah dapat berpengaruh dalammenekuni cabang olahraga tersebut untuk dapatmeraih prestasi.

Tabel 13Cabang Olahraga Prioritas untuk Prestasi

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan terdapat 34 responden (53,04%)yang memberikan jawaban tiga cabangolahraga atau lebih, 12 orang responden(18,12%) yang memberikan jawaban satucabang olahraga. Dengan demikikian, data daripernyataan setiap responden dapat disimpulkanbahwa pendidikan olahraga yang diajarkanmendapat prioritas melebihi dari tiga cabangolahraga tertentu untuk meraih prestasi.

Tabel 14Penampilan Guru Olahraga

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 30 respoden(46,80%) yang memberikan jawabanberpenampilan sangat menarik, 26 orangresponden (40,56%) yang memberikanjawaban penampilan cukup, 4 orang responden(6,24%) yang memberikan jawabanberpenampilan yang kurang, dan 4 orang lagidari responden tersebut (6,24%) yangmemberikan jawaban tidak menarikpenampilan. Dengan demikian, pernyataanresponden dapat disimpulkan bahwa guruolahraga yang mengajar di sekolah mempunyaigaya dan penampilan menarik.

Tabel 15Pengaruh Metode Pengajaran Pendidikan

Olahraga

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 54

Berdasaarkan dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 18 responden(20,08%) yang memberikan jawabanberhubungan yang sangat erat, 35 orangresponden (54,60%) yang memberikanjawaban berhubungna, 8 orang responden(12,48%) yang memberikan jawaban kurangberhubungan, dan 3 orang responden tersebut(4,68%) yang memberikan jawaban tidakberhubungan. Dengan demikian, berdasarkandata dari pernyataan setiap responden dapatdisimpulkan bahwa pendidikan olahraga yangdiberikan di sekolah tetap berhubungan denganaktivitas dan kerja sehari-hari setiap siswa

Tabel 11Pengaruh Pendidikan Olahraga dalam

Menekuni Salah Satu Cabang Olahraga

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 18 responden(20,08%) yang memberikan jawabanberhubungan yang erat, 35 orang responden(54,60%) yang memberikan jawabanberhubungan, 8 orang responden tersebut(4,68%) yang memberikan jawaban tidakberhubungan. Dengan demikian, berdasarkandata dari pernyataan setiap responden dapatdisimpulkan bahwa pendidikan olahraga yangdiberikan di sekolah tetap berhubungan denganaktivitas dan kerja sehari-hari dari setiap siswa.

Tabel 12Pengaruh Pendidikan Olahraga dalam

Menekuni Salah Satu Cabang Olahraga

Berdasarkan dari data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 18 responden(28,08%) yang memberikan jawaban sangatberpengaruh, 34 orang responden (53,04%)yang memberikan jawaban berpengaruh, 7orang responden (10,92%) yang memberikanjawaban kurang berpengaruh, dan 5 orangresponden tersebut (7,80%) yang memberikanjawaban tidak ada pengaruhnya. Dengandemikian, berdasarkan dari pernyataan di atas,maka setiap responden dapat disimpulkanbahwa pendidikan olahraga yang diajarkan dan

diberikan di sekolah dapat berpengaruh dalammenekuni cabang olahraga tersebut untuk dapatmeraih prestasi.

Tabel 13Cabang Olahraga Prioritas untuk Prestasi

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan terdapat 34 responden (53,04%)yang memberikan jawaban tiga cabangolahraga atau lebih, 12 orang responden(18,12%) yang memberikan jawaban satucabang olahraga. Dengan demikikian, data daripernyataan setiap responden dapat disimpulkanbahwa pendidikan olahraga yang diajarkanmendapat prioritas melebihi dari tiga cabangolahraga tertentu untuk meraih prestasi.

Tabel 14Penampilan Guru Olahraga

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 30 respoden(46,80%) yang memberikan jawabanberpenampilan sangat menarik, 26 orangresponden (40,56%) yang memberikanjawaban penampilan cukup, 4 orang responden(6,24%) yang memberikan jawabanberpenampilan yang kurang, dan 4 orang lagidari responden tersebut (6,24%) yangmemberikan jawaban tidak menarikpenampilan. Dengan demikian, pernyataanresponden dapat disimpulkan bahwa guruolahraga yang mengajar di sekolah mempunyaigaya dan penampilan menarik.

Tabel 15Pengaruh Metode Pengajaran Pendidikan

Olahraga

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 54

Berdasaarkan dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 18 responden(20,08%) yang memberikan jawabanberhubungan yang sangat erat, 35 orangresponden (54,60%) yang memberikanjawaban berhubungna, 8 orang responden(12,48%) yang memberikan jawaban kurangberhubungan, dan 3 orang responden tersebut(4,68%) yang memberikan jawaban tidakberhubungan. Dengan demikian, berdasarkandata dari pernyataan setiap responden dapatdisimpulkan bahwa pendidikan olahraga yangdiberikan di sekolah tetap berhubungan denganaktivitas dan kerja sehari-hari setiap siswa

Tabel 11Pengaruh Pendidikan Olahraga dalam

Menekuni Salah Satu Cabang Olahraga

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 18 responden(20,08%) yang memberikan jawabanberhubungan yang erat, 35 orang responden(54,60%) yang memberikan jawabanberhubungan, 8 orang responden tersebut(4,68%) yang memberikan jawaban tidakberhubungan. Dengan demikian, berdasarkandata dari pernyataan setiap responden dapatdisimpulkan bahwa pendidikan olahraga yangdiberikan di sekolah tetap berhubungan denganaktivitas dan kerja sehari-hari dari setiap siswa.

Tabel 12Pengaruh Pendidikan Olahraga dalam

Menekuni Salah Satu Cabang Olahraga

Berdasarkan dari data tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 18 responden(28,08%) yang memberikan jawaban sangatberpengaruh, 34 orang responden (53,04%)yang memberikan jawaban berpengaruh, 7orang responden (10,92%) yang memberikanjawaban kurang berpengaruh, dan 5 orangresponden tersebut (7,80%) yang memberikanjawaban tidak ada pengaruhnya. Dengandemikian, berdasarkan dari pernyataan di atas,maka setiap responden dapat disimpulkanbahwa pendidikan olahraga yang diajarkan dan

diberikan di sekolah dapat berpengaruh dalammenekuni cabang olahraga tersebut untuk dapatmeraih prestasi.

Tabel 13Cabang Olahraga Prioritas untuk Prestasi

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan terdapat 34 responden (53,04%)yang memberikan jawaban tiga cabangolahraga atau lebih, 12 orang responden(18,12%) yang memberikan jawaban satucabang olahraga. Dengan demikikian, data daripernyataan setiap responden dapat disimpulkanbahwa pendidikan olahraga yang diajarkanmendapat prioritas melebihi dari tiga cabangolahraga tertentu untuk meraih prestasi.

Tabel 14Penampilan Guru Olahraga

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 30 respoden(46,80%) yang memberikan jawabanberpenampilan sangat menarik, 26 orangresponden (40,56%) yang memberikanjawaban penampilan cukup, 4 orang responden(6,24%) yang memberikan jawabanberpenampilan yang kurang, dan 4 orang lagidari responden tersebut (6,24%) yangmemberikan jawaban tidak menarikpenampilan. Dengan demikian, pernyataanresponden dapat disimpulkan bahwa guruolahraga yang mengajar di sekolah mempunyaigaya dan penampilan menarik.

Tabel 15Pengaruh Metode Pengajaran Pendidikan

Olahraga

Page 8: PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 55

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 39 responden(60,84%) yang memberikan jawaban dapatmenambahkan gairah belajar olahraga disekolah, 7 orang responden (10,92%) yangmemberikan jawaban kurang menambah gairahbelajar olahraga, dan 2 orang lagi respondentersebut (3,12%) yang memberikan jawabantidak dapat disimpulkan bahwa metodepembelajaran pendidikan olahraga dapatmenambah gairah belajar pendidikan olahraga.

Tabel 16Sarana dan Prasana Olahraga yang tersedia

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 12 responden(18,12%) yang memberikan jawabanmemuaskan, 31 orang responden (48,46%)yang memberikan jawaban cukup, 15 orangresponden (23,34%) yang memberikanjabawan kurang, dan 6 orang responden(9,36%) yang memberikan jawaban tidak ada.Dengan demikian, pernyataan responden dapatdisimpulkan bahwa kondisi sarana danprsanandi sekolah cukup untk melakukanaktivitas siswa.

PENUTUPKesimpulan

Setelah mengurai sedikit tentang“Partisipasi Siswa SMA Terhadap PendidikanJasmani di Sekolah” maka sebagai kesimpulandapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Pendidikan olahraga yang diberikan diSMA bermanfaat untuk membinakesegaran fisik dan mental serta dapatmengatasi kenakalan siswa, menambahkreatifitas kerja, berpandangan sehatterutama dalam cabang olahraga atlentik,permainan dan senam, kesegaranjasmani.

2. Jumlah jam olahraga yang cukup,pembelajarannya difokuskan pada siswadan siswi secara merata, dapat menarikperhatian siswa dan pengaruh terhadappeningkatan prestasi belajar dan prestasibidang olahraga yang dilaksanakandisekolah.

3. Pendidikan olahraga yang diberikan diSMA sangat berhubungan denganaktivitas fisik yang dilaksanakan sehari-hari dan berpengaruh serta bergairahdalam belajar sehingga dapatberpengaruh terhadap prestasi cabangolahraga tertentu.

4. Guru pendidikan jasmani di SMAmempunyai penampilan yang menarik,sehingga dapat membina prestasi lebihdari tiga cabang olahraga sekalipundidukung oleh sarana dan fasilitasseadanya.

SaranSehubungan dengan penulisan paper ini

dan mengingat pentingnya kita mengetahuisejauh mana partisipasi siswa SMA terhadappendidikan Jasmani di sekolah, maka penulismenyarankan sebagai berikut :

1. Hendaknya siswa-siswi dapat menekunisalah satu cabang olahraga yang sesuaidengan keinginan dan bakat yangdimilikinya agar lebih mudah dalammencapai prestasi cabang olahragatertentu.

2. Hendaknya guru pendidikan jasmani diSMA memperiotaskan siswa denganberbagai kegiatan olahraga yang bersifatkegiatan ekstra kurikuler yang lebihmenjurus kepada upaya peningkatanprestasi.

3. Hendaknya guru-guru dan pelatih sangatmembina kegiatan olahraga, baik tingkatdaerah, tingkat propinsi maupun tingkatNasional dapat memberikan perhatianyang serius, terutama pada generasipenerus yang memungkinkan dapatmemperoleh prestasi dari rangkaianpembinaan yang berkesinambungan.

DAFTAR PUSTAKAA.Barley, James. 1996. Pedoman Atlit Teknik

Peningkatan Ketangkasan danStamina. Semarang: Dahara Prize.

Abdullah, Arman. M. Sc. 1995. OlahragaUntuk Pelatih, Pembina dan pengemar.Jakarta: Sastra Budaya.

Aip,Syarifuddin,H. 1992. Pendidikan Jasmanidan Kesehatan. Jakarta: PTGramedia Widayasarana.

A.Sulaiman, Darwis. 1989. Pengantar Teoridan Praktek. IKIP. Semarang.

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 55

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 39 responden(60,84%) yang memberikan jawaban dapatmenambahkan gairah belajar olahraga disekolah, 7 orang responden (10,92%) yangmemberikan jawaban kurang menambah gairahbelajar olahraga, dan 2 orang lagi respondentersebut (3,12%) yang memberikan jawabantidak dapat disimpulkan bahwa metodepembelajaran pendidikan olahraga dapatmenambah gairah belajar pendidikan olahraga.

Tabel 16Sarana dan Prasana Olahraga yang tersedia

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 12 responden(18,12%) yang memberikan jawabanmemuaskan, 31 orang responden (48,46%)yang memberikan jawaban cukup, 15 orangresponden (23,34%) yang memberikanjabawan kurang, dan 6 orang responden(9,36%) yang memberikan jawaban tidak ada.Dengan demikian, pernyataan responden dapatdisimpulkan bahwa kondisi sarana danprsanandi sekolah cukup untk melakukanaktivitas siswa.

PENUTUPKesimpulan

Setelah mengurai sedikit tentang“Partisipasi Siswa SMA Terhadap PendidikanJasmani di Sekolah” maka sebagai kesimpulandapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Pendidikan olahraga yang diberikan diSMA bermanfaat untuk membinakesegaran fisik dan mental serta dapatmengatasi kenakalan siswa, menambahkreatifitas kerja, berpandangan sehatterutama dalam cabang olahraga atlentik,permainan dan senam, kesegaranjasmani.

2. Jumlah jam olahraga yang cukup,pembelajarannya difokuskan pada siswadan siswi secara merata, dapat menarikperhatian siswa dan pengaruh terhadappeningkatan prestasi belajar dan prestasibidang olahraga yang dilaksanakandisekolah.

3. Pendidikan olahraga yang diberikan diSMA sangat berhubungan denganaktivitas fisik yang dilaksanakan sehari-hari dan berpengaruh serta bergairahdalam belajar sehingga dapatberpengaruh terhadap prestasi cabangolahraga tertentu.

4. Guru pendidikan jasmani di SMAmempunyai penampilan yang menarik,sehingga dapat membina prestasi lebihdari tiga cabang olahraga sekalipundidukung oleh sarana dan fasilitasseadanya.

SaranSehubungan dengan penulisan paper ini

dan mengingat pentingnya kita mengetahuisejauh mana partisipasi siswa SMA terhadappendidikan Jasmani di sekolah, maka penulismenyarankan sebagai berikut :

1. Hendaknya siswa-siswi dapat menekunisalah satu cabang olahraga yang sesuaidengan keinginan dan bakat yangdimilikinya agar lebih mudah dalammencapai prestasi cabang olahragatertentu.

2. Hendaknya guru pendidikan jasmani diSMA memperiotaskan siswa denganberbagai kegiatan olahraga yang bersifatkegiatan ekstra kurikuler yang lebihmenjurus kepada upaya peningkatanprestasi.

3. Hendaknya guru-guru dan pelatih sangatmembina kegiatan olahraga, baik tingkatdaerah, tingkat propinsi maupun tingkatNasional dapat memberikan perhatianyang serius, terutama pada generasipenerus yang memungkinkan dapatmemperoleh prestasi dari rangkaianpembinaan yang berkesinambungan.

DAFTAR PUSTAKAA.Barley, James. 1996. Pedoman Atlit Teknik

Peningkatan Ketangkasan danStamina. Semarang: Dahara Prize.

Abdullah, Arman. M. Sc. 1995. OlahragaUntuk Pelatih, Pembina dan pengemar.Jakarta: Sastra Budaya.

Aip,Syarifuddin,H. 1992. Pendidikan Jasmanidan Kesehatan. Jakarta: PTGramedia Widayasarana.

A.Sulaiman, Darwis. 1989. Pengantar Teoridan Praktek. IKIP. Semarang.

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 55

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 39 responden(60,84%) yang memberikan jawaban dapatmenambahkan gairah belajar olahraga disekolah, 7 orang responden (10,92%) yangmemberikan jawaban kurang menambah gairahbelajar olahraga, dan 2 orang lagi respondentersebut (3,12%) yang memberikan jawabantidak dapat disimpulkan bahwa metodepembelajaran pendidikan olahraga dapatmenambah gairah belajar pendidikan olahraga.

Tabel 16Sarana dan Prasana Olahraga yang tersedia

Berdasarkan data dari tabel di atas dapatmenunjukkan bahwa terdapat 12 responden(18,12%) yang memberikan jawabanmemuaskan, 31 orang responden (48,46%)yang memberikan jawaban cukup, 15 orangresponden (23,34%) yang memberikanjabawan kurang, dan 6 orang responden(9,36%) yang memberikan jawaban tidak ada.Dengan demikian, pernyataan responden dapatdisimpulkan bahwa kondisi sarana danprsanandi sekolah cukup untk melakukanaktivitas siswa.

PENUTUPKesimpulan

Setelah mengurai sedikit tentang“Partisipasi Siswa SMA Terhadap PendidikanJasmani di Sekolah” maka sebagai kesimpulandapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Pendidikan olahraga yang diberikan diSMA bermanfaat untuk membinakesegaran fisik dan mental serta dapatmengatasi kenakalan siswa, menambahkreatifitas kerja, berpandangan sehatterutama dalam cabang olahraga atlentik,permainan dan senam, kesegaranjasmani.

2. Jumlah jam olahraga yang cukup,pembelajarannya difokuskan pada siswadan siswi secara merata, dapat menarikperhatian siswa dan pengaruh terhadappeningkatan prestasi belajar dan prestasibidang olahraga yang dilaksanakandisekolah.

3. Pendidikan olahraga yang diberikan diSMA sangat berhubungan denganaktivitas fisik yang dilaksanakan sehari-hari dan berpengaruh serta bergairahdalam belajar sehingga dapatberpengaruh terhadap prestasi cabangolahraga tertentu.

4. Guru pendidikan jasmani di SMAmempunyai penampilan yang menarik,sehingga dapat membina prestasi lebihdari tiga cabang olahraga sekalipundidukung oleh sarana dan fasilitasseadanya.

SaranSehubungan dengan penulisan paper ini

dan mengingat pentingnya kita mengetahuisejauh mana partisipasi siswa SMA terhadappendidikan Jasmani di sekolah, maka penulismenyarankan sebagai berikut :

1. Hendaknya siswa-siswi dapat menekunisalah satu cabang olahraga yang sesuaidengan keinginan dan bakat yangdimilikinya agar lebih mudah dalammencapai prestasi cabang olahragatertentu.

2. Hendaknya guru pendidikan jasmani diSMA memperiotaskan siswa denganberbagai kegiatan olahraga yang bersifatkegiatan ekstra kurikuler yang lebihmenjurus kepada upaya peningkatanprestasi.

3. Hendaknya guru-guru dan pelatih sangatmembina kegiatan olahraga, baik tingkatdaerah, tingkat propinsi maupun tingkatNasional dapat memberikan perhatianyang serius, terutama pada generasipenerus yang memungkinkan dapatmemperoleh prestasi dari rangkaianpembinaan yang berkesinambungan.

DAFTAR PUSTAKAA.Barley, James. 1996. Pedoman Atlit Teknik

Peningkatan Ketangkasan danStamina. Semarang: Dahara Prize.

Abdullah, Arman. M. Sc. 1995. OlahragaUntuk Pelatih, Pembina dan pengemar.Jakarta: Sastra Budaya.

Aip,Syarifuddin,H. 1992. Pendidikan Jasmanidan Kesehatan. Jakarta: PTGramedia Widayasarana.

A.Sulaiman, Darwis. 1989. Pengantar Teoridan Praktek. IKIP. Semarang.

Page 9: PARTISIPASI SISWA TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI YANG

Sains Riset Volume VII No. 3 Desember 2017 56

Arikunto, S. 1989. Prosuder Penelitian. EdisiIX. Jakarta: Bina Aksara.

Depdikbud, Unsyiah.1985. Prosuder PenulisanSkripsi. Darussalam: FKIP.

Ganong, W. F. 1992. Prosedur PengembanganDaya Tahan. Jakarta: Satra Hudaya.

Hadi, S. 1986. Statistik II Edisi ke Delapan.Jakarta: Yayasan UGM.

Ibrahim, R. 1992. Kurikulum. Jakarta:Rajawali.

Soekarman, R. 1987. Olahraga UntukPembinaan Pelatih. Jakarta: Inti IdayuPress.

Reven, P. 1992. Atlas Anatomi. Jakarta:Rajawali.

Sudjana. 1986. Penelitian Ilmiah. Jakarta:Rajawali.

Sumosardjono, Sadoso. 1986. PengetahuanPraktik Olahraga, Gramedia, Jakarta.

Sujudi, Imam. 1987. Permainan dan Metodik,Cetakan kedua. Jakarta: Rajawali.

Supardi. 1995. Ujian Ketrampilan danKemampuan Fisik. Jakarta:Deklusepora.

Suryabrata, S. 1995. Metodelogi PenelitianIlmiah Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali

Surakhmad, W. 1982. Pengantar PenelitianIlmiah. Bandung: Tarsito.

Purwadarmita, W.J. S. 1992. Kamus LengkapBahasa Indonesia. Bandung: Tarsito.