parotitis
DESCRIPTION
pembesaran kelenjar parotisTRANSCRIPT
![Page 1: PAROTITIS](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072003/563dba37550346aa9aa3afc0/html5/thumbnails/1.jpg)
PAROTITIS
1. Definisi Parotitis1
Parotitis adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh
virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara
telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas
atau pipi bagian bawah. Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat
timbul secara endemik atau epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-
anak dibawah usia 15 tahun.
Parotitis ialah penyakit virus akut yang biasanya menyerang kelenjar ludah
terutama kelenjar parotis . Gejala khas yaitu pembesaran kelenjar ludah terutama
kelenjar parotis. Pada saluran kelenjar ludah terjadi kelainan berupa
pembengkakan sel epitel, pelebaran dan penyumbatan saluran. Pada orang
dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis , sistem saraf pusat, pankreas, prostat,
payudara dan organ lainnya. Adapun mereka yang beresiko besar untuk menderita
atau tertular penyakit ini adalah mereka yang menggunakan atau mengkonsumsi
obat-obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar tiroid dan mereka yang
kekurangan zat Iodium dalam tubuh.
2.2 Etiologi Parotitis2
Parotits dapat ditularkan melalui kontak langsung, percikan ludah
(droplet), muntahan dan bisa juga melalui air kencing. Tidak semua orang yang
terinfeksi mengalami keluhan, bahkan sekitar 30-40% penderita tidak
menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical). Mereka dapat menjadi sumber
penularan seperti halnya penderita parotitis yang nampak sakit. Masa tunas (masa
inkubasi) parotitis sekitar 14-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari.
Agen penyebab parotitis epidemika adalah anggota dari kelompok
paramyxovirus, yang juga termasuk didalamnya virus parainfluenza, measles, dan
virus newcastle disease. Ukuran dari partikel paramyxovirus sebesar 90 – 300
mµ. Virus telah diisolasi dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan
jaringan terinfeksi lain. Mumps merupakan virus RNA rantai tunggal
![Page 2: PAROTITIS](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072003/563dba37550346aa9aa3afc0/html5/thumbnails/2.jpg)
genus Rubulavirus subfamily Paramyxovirinae dan family Paramyxoviridae.
Virus mumps mempunyai 2 glikoprotein yaitu hamaglutinin-neuramidase dan
perpaduan protein. Virus ini juga memiliki dua komponen yang sanggup
memfiksasi, yaitu : antigen S atau yang dapat larut (soluble) yang berasal dari
nukleokapsid dan antigen V yang berasal dari hemaglutinin permukaan.
Virus ini aktif dalam lingkungan yang kering tapi virus ini hanya dapat
bertahan selama 4 hari pada suhu ruangan. Paramyxovirus dapat hancur pada
suhu <4 ºC, oleh formalin, eter, serta pemaparan cahaya ultraviolet selama 30
detik. Virus masuk dalam tubuh melalui hidung atau mulut.Virus bereplikasi pada
mukosa saluran napas atas kemudian menyebar ke kalenjar limfa local dan diikuti
viremia umum setelah 12-25 hari (masa inkubasi) yang berlangsung selama 3-5
hari. Selanjutnya lokasi yang dituju virus adalah kalenjar parotis, ovarium,
pancreas, tiroid, ginjal, jantung atau otak. Virus masuk ke system saraf pusat
melalui plexus choroideus lewat infeksi pada sel mononuclear. Masa penyebaran
virus ini adalah 2-3 minggu melalui dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin,
otak dan jaringan terinfeksi lain. Virus dapat diisolasi dari saliva 6-7 hari sebelum
onset penyakit dan 9 hari sesudah munculnya pembengkakan pada kalenjar ludah.
Penularan terjadi 24 jam sebelum pembengkakan kalenjar ludah dan 3 hari setelah
pembengkakan menghilang.
2.3 Klasifikasi Parotitis1,3
a. Parotitis akut
1. Parotitis bakteri akut : bengkak, nyeri pada kelenjar dan demam, mengunyah
menambah rasa sakit
2. Parotitis virus akut (gondong): Nyeri, bengkak pada kelenjar 5-9 hari terakhir.
Malaise moderat, anoreksia, dan demam.
3.Parotitis tuberkulosis: nyeri tekan, bengkak pada salah satukelenjar parotid,
gejala tuberkulosis dapat ditemukan dibeberapa kasus.
![Page 3: PAROTITIS](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072003/563dba37550346aa9aa3afc0/html5/thumbnails/3.jpg)
b. Parotitis kronik
1. Sjogren syndrome: pembengkakan salah satu atau kedua kelenjar parotis tanpa
sebab yang jelas, sering berulang, dan bersifat kronik, mata dan mulut kering.
2. Sarkoidosis: nyeri tekan pada pembengkakan kelenjar parotis.
c. Parotitis Kambuhan
Anak-anak mudah terkena parotitis kambuhan yang timbul pada usia antara
1 bulan hingga akhir masa kanak-kanak.Kambuhan berarti sebelumnya anak telah
terinfeksi virus kemudian kambuh lagi.
2.4 Manifestasi Klinis Parotitis4
Tidak semua orang yang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami
keluhan, bahkan sekitar 30-40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit
(subclinical). Namun demikian mereka sama dengan penderita lainnya yang
mengalami keluhan, yaitu dapat menjadi sumber penularan penyakit tersebut.
Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24 hari dengan rata-rata
17-18 hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan
berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam
(suhu badan 38,5 – 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot,
kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah
dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
2. Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis)
yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian
kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
3. Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur
mengempis.
4. Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang
(submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria
![Page 4: PAROTITIS](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072003/563dba37550346aa9aa3afc0/html5/thumbnails/4.jpg)
dewasa adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena
penyebaran melalui aliran darah.
2.5 Patofisiologi Parotitis1,2
Pada umumnya penyebaran paramyxovirus sebagai agent penyebab parotitis
antara lain akibat:
1. Percikan ludah
2. Kontak langsung dengan penderita parotitis lain
3. Muntahan
4. urine
Virus tersebut masuk tubuh bisa melalui hidung atau mulut. Biasanya
kelenjar yang terkena adalah kelenjar parotis. Infeksi akut oleh virus mumps pada
kelenjar parotis dibuktikan dengan adanya kenaikan titer IgM dan IgG secara
bermakna dari serum akut dan serum konvalesens. Semakin banyak penumpukan
virus di dalam tubuh sehingga terjadi proliferasi di parotis/epitel traktus
respiratorius kemudian terjadi viremia dan selanjutnya virus berdiam di jaringan
kelenjar/saraf yang kemudian akan menginfeksi glandula parotid. Keadaan ini
disebut parotitis.
Akibat terinfeksinya kelenjar parotis maka dalam 1-2 hari akan terjadi
demam, anoreksia, sakit kepala dan nyeri otot . Kemudian dalam 3 hari terjadilah
pembengkakan kelenjar parotis yang mula-mula unilateral kemudian bilateral,
disertai nyeri rahang spontan dan sulit menelan. Pada manusia selama fase akut,
virus mumps dapat diisoler dari saliva, darah, air seni dan liquor. Pada pankreas
kadang-kadang terdapat degenerasi dan nekrosis jaringan.
![Page 5: PAROTITIS](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072003/563dba37550346aa9aa3afc0/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Maldonado, Yvonne. Parotitis Epidemika. Dalam: Nelson Ilmu Kesehatan
Anak; 2000. p.1075-1077
2. Mumps, Pinkbook 2012, Epidemiology and Prevention of Vaccine
Preventable Diseases, 12th Edition Second Printing Revised May 2012
3. Brunicardi, F Charles. 2005. Schwartz’s Principles of Surgery. Eighth edition. New York. Mc Graw-Hill.
4. Germaine L Defendi. Mumps. In: Russell W Steele, Chieff Editor:
Medscape Reference: 2012. Diakses dari http://emedicine.medscape.com