paradigma pembangunan perekonomian indonesia

7
PARADIGMA PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN INDONESIA Paradigma pembangunan perekonomian adalah kerangka keyakinan yang digunakan sebagai pedoman untuk melihat suatu persoalan dan bagaimana melaksanakan pembangunan perekonomian. Di awali pada 1997, terjadi peristiwa reformasi yang menyebabkan perekonomian luluh lantak hingga mencapai titik terendah dalam sejarah perekonomian bangsa. Luluh lantaknya perekonomian pada masa ini, hampir menyebabkan terpecah Indonesia menjadi negara Balkan. Sejalan dengan reformasi Indonesia, perekonomian Indonesia pun bereformasi dari sistem perekonomian otoriter menjadi demokrasi, dari perekonomian sentralisasi menjadi desentralisasi. Sampai 2004, walaupun belum menunjukkan kepulihan total, perekonomian Indonesia mulai merangkak perlahan menuju kondisi yang lebih baik. Hampir seluruh pendapatan negara pada waktu itu digunakan untuk membayar hutang. Tingkat kemiskinan dan penganguran meningkat tajam. Visi 2025 sebagai paradigma baru perekonomian Indonesia, akan lebih berkonsentrasi pada perekonomian yang berbasis nasional dan sumber daya alam. Masalah Pokok dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia : A. Pengangguran 1. Pengertian Pengangguran Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan

Upload: hasril-ariel

Post on 06-Aug-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paradigma pembangunan perekonomian indonesia

PARADIGMA PEMBANGUNAN

PEREKONOMIAN INDONESIA

Paradigma pembangunan

perekonomian adalah kerangka keyakinan

yang digunakan sebagai pedoman untuk

melihat suatu persoalan dan bagaimana

melaksanakan pembangunan perekonomian.

Di awali pada 1997, terjadi peristiwa reformasi yang menyebabkan perekonomian

luluh lantak hingga mencapai titik terendah dalam sejarah perekonomian bangsa. Luluh

lantaknya perekonomian pada masa ini, hampir menyebabkan terpecah Indonesia menjadi

negara Balkan.

Sejalan dengan reformasi Indonesia, perekonomian Indonesia pun bereformasi dari

sistem perekonomian otoriter menjadi demokrasi, dari perekonomian sentralisasi menjadi

desentralisasi. Sampai 2004, walaupun belum menunjukkan kepulihan total, perekonomian

Indonesia mulai merangkak perlahan menuju kondisi yang lebih baik. Hampir seluruh

pendapatan negara pada waktu itu digunakan untuk membayar hutang. Tingkat kemiskinan

dan penganguran meningkat tajam. Visi 2025 sebagai paradigma baru perekonomian

Indonesia, akan lebih berkonsentrasi pada perekonomian yang berbasis nasional dan sumber

daya alam.

Masalah Pokok dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia :

A. Pengangguran

1. Pengertian Pengangguran

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,

sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang

sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan

karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah

lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi

masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan

Page 2: Paradigma pembangunan perekonomian indonesia

pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan

dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah

pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan

pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang

menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang

berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur

dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan

kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per

kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah

“pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan

tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

2. Jenis & Macam Pengangguran

Ø Berdasarkan Jam Kerja

Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:

· Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang

tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

· Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja

secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah

menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama

seminggu.

· Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-

sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena

memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Ø Berdasarkan Penyebab Terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:

Page 3: Paradigma pembangunan perekonomian indonesia

· Pengangguran Friksional (frictional unemployment), Pengangguran friksional adalah

pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu,

informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran

pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi

persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu

perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia

yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

· Pengangguran Konjungtural (cycle unemployment), Pengangguran konjungtoral

adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya)

kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.

· Pengangguran Struktural (structural unemployment), Pengangguran struktural adalah

pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi

dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa

kemungkinan, seperti:

o Akibat permintaan berkurang

o Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi

o Akibat kebijakan pemerintah

· Pengangguran Musiman (seasonal Unemployment), Pengangguran musiman adalah

keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang

menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti

musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.

· Pengangguran Siklikal, Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang

menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga

kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

· Pengangguran Teknologi, Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi

akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

· Pengangguran Siklus, Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan

oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus

disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).

Page 4: Paradigma pembangunan perekonomian indonesia

3. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Pengangguran

1. Mengatasi masalah kependudukan dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk,

2. Mendukung terciptanya peningkatan kegiatan ekonomi yang diharapkan membuka

peluang dan kesempatan kerja lebih banyak,

3. Memperbanyak pusat pelatihan kerja dan memberi kemudahan pengelolahan sekolah

kejuruan,

4. Membuka kesempatan dan lapangan kerja di daerah yang kurang berkembang

kegiatan ekonominya,

5. Menggalakkan ekspor jasa berupa tenaga kerja ke luar negeri.

B. Inflasi

Inflasi

1. Pengertian Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat

disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,

berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai

termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga

merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari

suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap

tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat

perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus

dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan

peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Page 5: Paradigma pembangunan perekonomian indonesia

Inflasi terjadi apabila :

· Diwarnai kenaikan harga-harga komoditi secara umum.

· Dapat diketahui dan dihitung jika telah berjalan dalam kurun waktu tertentu dan

dalam wilayah tertentu.

Inflasi dapat dibagi dalam :

· Inflasi ringan jika nilainya berkisar 0% s/d 10%

· Inflasi sedang jika nilainya berkisar 10% s/d 30%

· Inflasi berat jika nilainya berkisar 30% s/d 100%

· Hyperinflasi jika nilainya > 100%

Jika dilihat dari sebab-sebab kemuculannya dibagi dalam :

1. Inflasi karena naiknya permintaan, Inflasi karena naiknya permintaan adalah inflasi

yang terjadi karena adanya gejala naiknnya permintaan secara umum.

2. Inflasi yang terjadi karena naiknnya biaya produksi, Inflasi ini terjadi jika

kecenderungan naiknya harga lebih diakibatkan karena naiknya biaya produksi.

3. Inflasi yang berasal dari dalam negeri, Inflasi yang berasal dari dalam negeri adalah

inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam negeri.

4. Inflasi yang berasal dari luar negeri, Proses terjadinya diawali dengan masuknya

komoditi impor yang telah terkena inflasi (harga naik) dinegara asalnya.

Inflasi memang akan membawa dampak yang kurang baik bagi beberapa aspek kegiatan

ekonomi masyarakat, diantaranya :

1. inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan riil masyarakat yang memiliki

penghasilan tetap.

2. inflasi menyebabkan turunnya nilai riil kekayaan masyarakat yang berbentuk kas.

Page 6: Paradigma pembangunan perekonomian indonesia

3. inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun.

4. inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terhambat.

Beberapa sisi positif dari adanya inflasi :

· Inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu negara.

· Inflasi terkendali merangsang masyarakat untuk terus berusaha bekerja keras untuk

meningkatkan kesejahteraannya.

2. Kebijakan Pemerintah Mengatasi Inflasi

· Kebijakan Moneter, yaitu kebijakan yang berasal dari bank sentral dalam mengatur

jumlah uang beredar melalui instrument-instrumen moneter yang dimiliki. Tiga

kebijakan moneter yang bisa ditempuh bank sentral:

1. Kebijakan Diskonto (discount policy), yaitu kebijakan untuk mempengaruhi

peredaran uang dengan jalan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga.

2. Operasi Pasar Terbuka (open market operation), yaitu membeli dan menjual

surat-surat berharga.

3. Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio policy), yaitu menaikkan dan

menurunkan persentase persediaan kas dari bank.

· Kebijakan Fiskal, yaitu melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.

Dua jenis kebijakan fiscal yaitu:

1. Pengaturan Pengeluaran Pemerintah, yaitu pemerintah harus menjaga

penggunaan anggaran negara agar sesuai dengan perencanaan agar tidak

terjadi pertambahan uang beredar.

Page 7: Paradigma pembangunan perekonomian indonesia

2. Peningkatan Tarif Pajak, yaitu dengan dinaikkannya tarif pajak maka

penghasilan rumah tangga akan diberikan kepada pemerintah sehingga daya

beli masyarakat atas barang dan jasa akan berkurang.

· Kebijakan lainnya yaitu:

1. Peningkatan Produksi, yaitu bila produksi meningkat walaupun jumlah uang

bertambah, inflasi tidak terjadi.

2. Kebijakan Upah, yaitu menurunkan pendapatan yang siap dibelanjakan

(disposable income) masyarakat. Penurunan disposable income dilakukan

dengan menaikkan pajak penghasilan.

3. Pengawasan Harga, yaitu dengan menetapkan harga maksimal oleh

pemerintah untuk menghindari kecenderungan dinaikkannya harga oleh

pengusaha.