paper petrowidada imas21 (repaired)

18
PAPER KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA, DAN LINDUNG LINGKUNGAN Analisis Kasus Ledakan Tangki di Pabrik Petrowidada Disusun Oleh Imas Mega Pratiwi 1306370524 Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok 2015

Upload: imas-mega-pratiwi

Post on 01-Feb-2016

190 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

Analisis Kasus Petrowidada dengan memperhatikan k3ll nya.

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

PAPER KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA, DAN LINDUNG

LINGKUNGAN

Analisis Kasus Ledakan Tangki di Pabrik Petrowidada

Disusun Oleh

Imas Mega Pratiwi

1306370524

Teknik Kimia

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Depok

2015

Page 2: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam suatu lingkupan industri, sudah

bukan rahasia umum bahwa banyak sekali kecelakaan kerja yang terjadi baik yang ringan

maupun yang berat akan dialami oleh para pekerjanya. Kecelakan kerja dapat disebabkan

karena adanya kesalahan pada alat-alat yang digunakan pada pabrik dan juga dapat

disebabkan karena adanya human error. Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh human

error merupakan suatu kasus kecelakaan yang sering terjadi di dalam sebuah pabrik industri.

Suatu kesalahan kecil dari human error tersebut akan berakibat sangat fatal untuk pabrik

industri tersebut dan juga dapat menelan banyak korban.

Ledakan di pabrik Petrowidada membuat banyak kerugian untuk berbagai pihak

terkait. Selain menyebabkan korban meninggal dunia, beberapa pekerja dari pabrik tersebut

juga mengalami luka-luka. Selain itu, warga di lingkungan sekitar pabrik juga mengalami

suatu kerugian material. Sebenarnya Pemerintah telah membuat beberapa peraturan seperti

Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja telah dibuat untuk mengatur sistem K3 yang ada di setiap sektor lingkungan

pekerjaan. Namun banyak sektor-sektor industri yang mengabaikan K3 ini dan berakibat

pada terjadinya kecelakaan-kecelakaan kerja di industri itu sendiri. Selain itu, kurangnya

pengetahuan K3 bagi para pekerja juga menjadi faktor penyebab dari kecelakaan kerja

tersebut. Untuk itu perlunya pengetahuan K3 yang harus ditanamkan ke dalam diri para

pekerja sebelum para pekerja tersebut memulai bekerja.

Untuk itu, dalam paper ini penulis banyak menganalisis berbagai kecelakaan-

kecelakaan kerja dan kaitannya dengan pengetahuan K3 yang sangat diharapkan mampu

menambah wawasan para pembaca dalam hal keselamatan kerja. Penulis berharap dengan

adanya analisis K3 pada salah satu kasus kecelakaan kerja yang pernah terjadi dapat menjadi

evaluasi para pekerja serta menjadi ilmu pengetahuan yang dapat mengarahkan para pekerja

agar lebih waspada dan berhati-hati.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan paper tugas akhir K3LL ini adalah untuk mengetahui

faktor penyebab dari kasus ledakan yang terjadi di pabrik Petrowidada dengan menggunakan

Fault Tree Analysis, untuk menganalisis kecelakaan kerja yang terjadi pada kasus ledakan di

pabrik Petrowidada, serta untuk mengetahui keterkaitan kasus ledakan yang terjadi di pabrik

Petrowidada dengan materi K3LL.

Page 3: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat

kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-

cara melakukan pekerjaan. (Ridley, 2004). Tidak selamanya keselamatan kerja para pekerja

dapat terjamin. Terkadang pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja baik di industri kimia,

konstruksi bangunan, dan lain lain bisa saja terjadi kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah

suatu kejadian secara tiba-tiba yang dapat menyebabkan proses pekerjaan yang direncanakan

menjadi kacau. Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian-kerugian yang diantaranya

yaitu kerugian material, kehilangan nyawa, serta kehilangan profit perusahaan.

2.2 Fault Tree Analysis

Fault Tree Analysis (FTA) adalah suatu metode analisis deduktif yang menggunakan

model pohon kesalahan ( fault tree ) simbol Boolean untuk mengetahui penyebab insiden

atau kecelakaan utama terjadi. Fault Tree digunakan untuk menampilkan kombinasi

penyebab (failure) yang menyebabkan insiden utama (Top Event ) sehingga terlihat

hubungan yang logis antara penyebab dengan insiden utama (Top Event ). Cara ini bisa

dikatakan sebagai cut set yang berarti penyebab-penyebab terjadi secara bersamaan sehingga

terjadilah insiden utama. Kerusakan dan kesalahan yang digambarkan dalam fault tree dapat

dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu Primary Fault and Failure, Secondary Fault and

Failure, dan Command Fault and Failure.

Ketiga jenis kesalahan dan kerusakan tersebut merupakan fault dan failure yang

sering digunakan dalam fault tree. Primary fault and failure digunakan untuk

menggambarkan insiden basic (dasar), sedangkan secondary dan command fault and failure

digunakan untuk menggambarkan insiden intermediate.

Dalam mendesain fault tree terdapat beberapa langkah untuk mendapatkan hasil

yang baik, langkah-langkah tersebut adalah :

1. Menentukan masalah utama (Top Event)

2. Menentukan penyebab insiden

3. Membuat Fault Tree

Page 4: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

4

2.3 Keselamatan Kebakaran dan Ledakan

Kebakaran adalah peristiwa terbakarnya sesuatu (seperti rumah, hutan, dll).

Sedangkan bencana adalah sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan kesusaha, kerugian,

atau penderitaan. Dalam skala besar, kebakaran dapat menjadi suatu bencana. Berikut adalah

grafik yang menggambarkan kebakaran di dalam ruangan.

Gambar 1. Grafik Hubungan Suhu dan Waktu Kebakaran dalam Ruangan

2.4 Toksikologi di Tempat Kerja

Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari pemahaman mengenai pengaruh-

pengaruh suatu zat kimia yang merugikan bagi organisme hidup. Toksisitas atau derajat racun

merupakan kemampuan suatu bahan toksik untuk menimbulkan kerusakan pada organisme

hidup. Beberapa faktor yang mempengaruhi toksisitas adalah jalur paparan, dosis paparan,

faktor individu, sifat fisika dan sifat kimia, serta kondisi lingkungan.

Mempelajari bahan kimia pada tempat kerja dapat dilakukan dengan cara melakukan

survey pendahuluan, mengenal proses produksinya, serta yang terpenting ialah mempelajari

MSDS (Material Safety Data Sheet).

Toksik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, pencernaan

dan injeksi. Masuknya toksik ke dalam tubuh manusia akan sangat berbahaya sekali bagi

kesehatan apabila toksik tersebut telah melewati ambang batasnya dan hal itu terjadi berulang-

ulang. Maka diperlukan hubungan dosis dari toksis dengan batas amannya.

Pemberian dosis rendah tetapi

terjadi secara berulang lebih aman

disbanding pemberian jumlah yang sama

tetapi dosis tunggal. Pada dasarnya tubuh

memiliki sistem detoksifikasi sendiri.

Bahan berbahaya bisa sangat fatal jika

paparan yang diterima lebih besar

dibandingkan laju detoksifikasi.

Page 5: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

5

Gambar 2. Grafik Hubungan Dosis Toksik dengan Respon Tubuh Manusia

2.5 Kronologis Kasus

Diambil 1 berita dari beberapa kronologis yang ada. Kronologis kejadian diambil dari

http://news.liputan6.com/read/71114/kebakaran-pabrik-petrowidada-di-bulan-keselamatan-

kerja.

Kebakaran Pabrik Petrowidada di Bulan Keselamatan Kerja

on 29 Jan 2004 at 23:03 WIB

Liputan6.com, Jakarta: Kebakaran di

pabrik PT Petrowidada di Gresik, Jawa Timur,

Selasa pekan silam, benar-benar mencoreng

program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang

dicanangkan pemerintah. Betapa tidak. Selain

menewaskan dua pekerja, insiden terjadi saat

pemerintah mencanangkan Januari ini sebagai

Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Selain itu, PT Petrowidada baru menerima

sertifikat keselamatan kerja, dua pekan sebelum kebakaran. Tak pelak, Menteri Tenaga Kerja

Jacob Nuwa Wea yang menandatangani sertifikat tersebut kecewa. "Ini sangat memalukan.

Fasilitas sudah siap. Pengawasan dilakukan. Tapi, masih saja terjadi," kata Jacob di Jakarta,

baru-baru ini.

Karena itu, Jacob menuduh manajemen PT Petrowidada melakukan kelalaian.

PT Petrowidada tak berdiam diri dituding begitu. Kepala Regu D PT Petrowidada Basuki

Rahmat mengaku, pihaknya sudah mendekteksi kebocoran di pipa tangki B2994, sehari

sebelum insiden. Basuki kemudian mengurangi isi tangki dan menyiram air di luar tangki.

"Tujuannya agar tangki dingin, sehingga menurunkan tekanan," kata Basuki. Keesokan

harinya, dia kembali menyiapkan selang hidran di sekitar tangki sesuai prosedur standar

keselamatan. Sementara karyawan belum diperintahkan mengevakuasi diri. Tapi tanpa

diduga, ledakan mengguncang sekitar pukul 16.00 WIB.

Staf hubungan masyarakat PT Petrowidada Tasril Jamal membantah kebakaran

terjadi karena faktor kelalaian. Sebab, menurut dia, semua prosedur sudah dilakukan. "Ini

murni kecelakaan," kata Tasril. Sebelumnya, kebakaran memang berulang kali terjadi di

pabrik yang memproduksi bahan baku plastik itu. Namun, insiden sebelumnya belum pernah

memakan korban jiwa.

Selain dituding melakukan kelalaian, selama ini PT Petrowidada juga berulang kali

dituduh mencemari lingkungan, antara lain dengan membuang limbah ke Kali Romo,

Meduran. Tak heran, saat kebakaran api juga berkobar sepanjang sungai. Pabrik tersebut pun

membuang limbah dalam drum yang disimpan di lapang terbuka dekat pemukiman. Menurut

manajemen PT Petrowidada, pihaknya membuang limbah tersebut dengan alasan sudah

memberi kompensasi Rp 8.000 per drum kepada warga. Namun, ketika dikonfirmasi, tak

seorang pun warga yang mengaku menerima dana kompensasi tersebut.

Page 6: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

6

Kobaran api di sungai praktis menyambar rumah-rumah di bantaran kali, termasuk

milik pasangan lanjut usia Embah Sumo dan Kitri. Nyaris tak ada harta yang bisa

diselamatkan oleh Sumo. Televisi 16 inci, duit tabungan Rp 1,5 juta, dan barang lainnya

hangus terbakar. Padahal, menurut kakek berusia 90 tahun ini, sebagian uang simpanan akan

digunakan untuk membeli hewan kurban untuk Idul Adha 1424 Hijriah

Korban lain adalah Safiudin. Saat kejadian, pemuda yang baru saja lulus sekolah

menengah kejuruan itu hendak melintas ke lokasi pabrik. Belum sampai ke lokasi, satpam

pabrik menyuruh Safiudin menjauhi pabrik. Namun, beberapa saat setelah Safiudin berbalik

arah, tangki pabrik meledak. Pemuda itu baru tersadar setelah dirawat di Rumah Sakit Dokter

Sutomo, Surabaya. Menurut dokter yang merawat korban, Safiudin mengalami pendarahan

selaput otak. Diperkirakan, Safiudin setidaknya harus dirawat selama tiga bulan untuk pulih

kembali.

Sementara Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mencatat, beberapa hari

setelah kebakaran, Gresik diguyur hujan. Padahal, saat itu cuaca tak mendung. Air hujan

tersebut juga menyebabkan warga gatal-gatal. "Apakah iklim Gresik yang parah atau gara-

gara kebakaran Petrowidada, itu harus diselidiki," kata aktivis Walhi Jatim Ridho Syaiful.

Sebenarnya, kasus PT Petrowidada bukanlah hal luar biasa di negeri ini. Banyak pabrik lain

yang membuang limbah tanpa diolah terlebih dahulu. Sementara pengawasan pemerintah

pun lemah.(ZAQ/Tim Sigi SCTV)

2.6 Pengenalan Pabrik Petrowidada

Badan Usaha Petrowidada, PT

Alamat : Jl. Prof M. Yamin Gresik

Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Telepon : 031-3951945

Produk Usaha : Phtalic Anhydride

Badan Usaha dengan produk Phthalic Anhydride

Sifat Fisika dan Sifat Kimia Bahan Baku yang Digunakan

Phtalic Acid Anhydride Orto Xylene

Page 7: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

7

Fasa : padat

Berat molekul : 148 gr /mol

Titik didih : 295 OC

Melting point : 131 OC

Densitas : 1,53 gr /cm3

Flash point : 152 OC

Kelarutan : larut dalam 162 bagian air,

125 bagian carbon disulfide,

larut sempurna dalam

benzene panas.

Kemurnian : 99,9 %

Fasa : cair

Berat molekul : 106 gr /mol

Titik didih : 144 OC

Melting point : -25 OC

Densitas : 0,88 gr /ml

Viskositas : 812 cP pada 20 OC

Flash point : 17 OC

Panas pembentukan : 2005,4 kJ/mol

Tekanan uap : 4,4 kPa

Temperature kritis : 235,2 OC

Tekanan kritis : 4760 kPa

Alat-alat yang Digunakan dan Bekerja Vital pada Pabrik Petrowidada

Perancangan alat yang digunakan untuk Pabrik Phatalic Acid Anhydride adalah

sebagai berikut.

Gambar 3. Skema Perancangan Pabrik Phatalic Acid Anhydride dan Keterangan

Spesifikasi Alat Utama pada Pabrik Petrowidada adalah sebagai berikut.

Page 8: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

8

Page 9: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

9

Page 10: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

10

Page 11: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

11

2.7 Analisis Kasus

Setelah mengamati beberapa kronomogis dari kasus ledakan pada pabrik

Petrowidada tersebut, dapat ditarik hipotesis sementara bahwakecelakaan kerjad tersebut

disebabkan oleh 4 hal yaitu:

1. Temperatur menjadi lebih tinggi dari temperatur normalnya

2. Tekanan tinggi

3. Adanya kebocoran gas

4. Adanya nyala api

Analisa yang lebih mendalam dari keempat hal yang telah disebutkan diatas adalah

sebagai berikut.

1. Tekanan gas tinggi: Reaksi yang terjadi pada tangki pabrik dapat menimbulkan tekanan.

Jika reaksi yang terjadi berjalan melebihi reaksi normal, maka tekanan yang ditimbulkan

juga semakin besar dari tekanan yang biasanya. Tangki yang menjadi tempat terjadinya

reaksi mempunyai kapasitas atau kemampuan menahan tekanan yang terbatas sehingga

jika tekanan yang terjadi akibat reaksi melebihi kapasitas tangki untuk menahan tekanan

maka dapat menimbulkan ledakan pada tangki.

Page 12: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

12

2. Kebocoran gas: Kebocoran gas dapat terjadi karena disebabkan oleh 2 hal yaitu

kebocoran katup (yang dikarenakan katup tidak menutup rapat sehingga terdapat gas

yang keluar) atau kebocoran pada pipa. Kebocoran ini dapat disebabkan kurangnya

pengecekan dan perawatan secara teratur sehingga katup dan pipa bisa menjadi rusak

karena pemakaian yang dilakukan terus-menerus.

3. Nyala api: Nyala api pada pabrik kali ini dapat disebakan oleh 2 hal yaitu pelepasan

Phatalic Anhidride dan suhu tinggi. Phatalic Anhidride jika diikuti dengan suhu tinggi

dapat menimbulkan nyala api. Nyala api inilah akan bergabung dengan gas yang dapat

menimbulkan ledakan pada pabrik.

Hal-hal diatas merupakan serangkaian dari kecelakaan kerja yang disebabkan oleh

human error. Seperti salah satu penjelasan dari surat kabar lainnya mengatakan bahwa

kesalahan kerja terjadi pada pengkontrol mesin utama karena pengkontrol mesin utama

dalam kasus ini tetap membiarkan mesin berjalan dan berproduksi seperti biasanya padahal

mesin dalam keadaan tekanan dan temperature yang lebih tinggi dari biasanya. Selain itu,

pengkontrol mesin utama ini sebenarnya sudah tahu keadaan mesin utama yang keadaannya

tidak seperti biasanya dan ia hanya menyiram mesin tersebut supaya mesin utama yang

bertekanan dan bertemperatur tinggi tersebut menjadi normal kembali. Hal ini juga sangat

salah karena seharusnya pengkontrol mesin utama ini melakukan perbaikan mesin utama

yang tiba-tiba bertekanan dan bertemperatur tinggi sesuai dengan prosedur yang telah

berlaku dalam SOP. Apabila pengkontrol mesin utama tersebut mematuhi SOP yang berlaku,

maka kecelakan kerja seperti ini tidak akan terjadi.

Berikut aalah Fault Tree Analysis yang disimpulkan dari hal-hal utama yang menjadi

penyebab ledaka pada pabrik Petrowidada.

Page 13: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

13

Kemudian, kesalahan lain yang dapat berakibat fatal pada kasus ledakan ini adalah

kurangnya pengawasan pada aspek kesehatan dan keselamatan kerja pada perusahaan

tersebut, serta kurangnya pengetahuan mengenai sistem manajemen K3 pada setiap

pekerjanya. Sistem manajemen pengawasan yang baik seharusnya melakukan pengecekan

dan memperhatikan MSDS (Material Safety Data Sheet) yang ada. Namun pada kasus diatas,

terlihat jelas bahwa para pekerja serta pimpinan perusahaan tersebut kurang memperhatikan

MSDS dengan seksama. Disamping tidak memperhatikan MSDS dengan baik, dari pihak

pekerja pun juga tidak memperhatikan prosedur yang ada. Pekerja yang bekerja di sekitaran

tangki yang cukup rawan tersebut tidak disebutkan bahwa pekerja menggunakan alat

Ledakan Pabrik

Petrowidada

Tekanan dan Temperatur Tinggi Kebocoran Gas Nyala Api

Reaksi melebihi

kapasitas

tangki Pelepasan Phtalic

Anhydrade

Suhu

Tinggi

Kebocoran Pipa Kebocoran Katup

Kerusakan pada

Pipa Korosi Katup tidak

menutup Korosi

Page 14: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

14

pelindung diri yang lengkap seperti sarung tangan yang jenisnya disesuaikan kebutuhan,

kacamata pengaman, pakaian pengaman yang tertutup, alas kaki khusus yang tertutup,

masker dengan jenis yang disesuaikan kebutuhna, dan lain-lain. Sehingga hal tersebut

membuat semakin besar kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada para pekerja.

Bila ditelisik ke bagian bahan baku utama yaitu Phtalic Anhydrade, diketahui zat

kimia ini memiliki sifat dengan tingkat flamabilitas yang cukup tinggi (sifat mudah terbakar)

apabila direaksikan dengan air. Maka pada saat dilakukan penyiraman tangki dengan air,

tangki yang mengalami kebocoran tersebut mengeluarkan sedikit zat Phtalic Anhydrade yang

kemudian bereaksi dengan air sehingga menimbulkan nyala api yang semakin lama semakin

membesar.

Dari segi peralatan yang digunakan, hal menarik yang dapat dipertimbangkan adalah

alat Heat Exchanger dan Tangki Penyimpanan bahan baku itu sendiri. Kedua alat ini

memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk menjadi alasan terjadinya ledakan di pabrik

Petrowidada. Perlu diketahui, peristiwa perpindahan panas banyak dijumpai dalam industri-

industri kimia, misalnya, pada proses pendinginan atau pemanasan umpan yang akan masuk

ke reaktor, vulkanisasi karet, pembuangan panas dari suatu pembangkit tenaga, dan lain-lain.

Seperti pada PT. Petrowidada yang merupakan perusahaan yang memproduksi Phthalic

Anhydride yang digunakan sebagai bahan baku bagi industri plastik, cat, dan lem di

Indonesia. Salah satu tahapan pada proses pengolahannya adalah proses pertukaran panas

yang terjadi pada heat exchanger HT-3120 dimana temperatur dari Ortho Xylene harus

dijaga sekitar 140oC dengan memanipulasi laju fluida pemanas yakni berupa steam. Keadaan

alat heat exchanger yang harus dijaga suhunya inilai yang memerlukan pengawasan yang

sangat ketat sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diingingkan seperti suhu yang tiba-tiba

melebihi suhu yang seharusnya dan dapat berakibat meledaknya alat tersebut. Selain itu,

tangki penyimpanan juga memerlukan pengawasan yang ketat karena apabila reaksi yang

terjadi pada tangki melebihi kapasitas tangki dan menyebabkan tekanan melebihi tekanan

yang seharusnya, akan memungkinkan terjadinya ledakan pada tangki tersebut. Selain itu,

perlunya dilakukan pengecekan berkala apakah ada kebocoran dalam tangki tersebut.

Kebakaran dan ledakan yang terjadi pada pabrik Petrowidada tersebut berlangsung

sangat cepat dan menjalar sampai ke daerah pemukiman warga setempat. Seperti yang

tertulis pada berita sebelumnya, pabrik Petrowidada ini sering sekali membuang limbah ke

sungai dekat permukiman warga yang mengakibatkan kobaran api dari pabrik menjalar

sampai ke sungai dan akhirnya menjalar juga ke perumahan warga setempat. Hal ini juga

Page 15: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

15

sangat disayangkan karena tindakan yang tidak terpuji dari pihak perusahaan serta pihak

warga setempat. Pembangunan pabrik tersebut lagi-lagi tidak mematuhi aturan persyaratan

keandalan gedung yang sudah dibuat pemerintah. Lokasi pabrik sendiri dinilai cukup dekat

dengat permukiman warga setempat sehingga penjalaran kebakaran tidak dapat dihindarkan

lagi.

Menjalarnya kobaran api ke perumahan warga tidak hanya menyebabkan kerugian

material pada warga setempat. Kadar zat-zat kimia yang terbakar akan sangat mempengaruhi

kesehatan warga setempat. Walau tidak jelas dipublikasikan, berapa kadar masing-masing

gas di pemukiman terdekat atau lokasi pengungsian, namun gas CO2 dalam kadar tinggi

dapat mengganggu kesehatan. Udara pernafasan yang mengandung kandungan tiga persen

gas tersebut dapat memicu sesak nafas dan pusing. Sedangkan kadar di udara di atas 10

persen mengakibatkan gangguan penglihatan, bunyi denging dalam telinga, gemetar dan

pingsan setelah satu menit berada di tempat kejadian.

Kondisi akan bertambah buruk apabila terjadi pembakaran tidak sempurna, sehingga

menghasilkan pula gas karbonmonoksida (CO). Setiap pembakaran dan peledakan

sesungguhnya cenderung menghasilkan gas CO. Pembakaran gas alam atau minyak bumi

dapat menghasilkan sampai 5 persen menjadi CO. Celakanya, gas ini sulit terdeteksi oleh

pengamatan biasa karena gas ini tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan mudah

meledak.

Apabila gas CO masuk ke dalam darah, gas CO akan berikatan dengan hemoglobin

(Hb) darah membentuk karboksihemoglobin dan dalam jaringan gas ini berikatan dengan zat

mengandung besi lain seperti mioglobin, sitokrom, sitokrom oksidase dan katalase. Paparan

kadar tinggi CO menyebabkan keracunan akut. Gejala permulaan pun akan timbul seperti

nyeri kepala, pusing, rasa kantuk, mual dan muntah. Akibat yang ditimbulkan dari adanya

gas CO ini tergantung dari kadar CO di udara dan lamanya paparan serta

karboksihemoglobin darah yang dihasilkan. Akibatnya dapat terjadi pingsan, koma dan

kematian.

Paparan CO berjangka panjang dapat mengakibatkan keracunan kronis. Gejalanya

seperti nyeri kepala, gangguan daya ingat, penurunan hasil kerja, gangguan tidur, vertigo,

emosi labil serta gangguan saraf pusat maupun perifer. Baik paparan akut maupun paparan

yang menahun, mempunyai efek membahayakan terhadap kesehatan warga setempat.

Melihat penjabaran analisis kasus diatas pun dinilai sangat menyedihkan. Selain

mengakibatkan banyak hal seperti yang telah disebutkan diatas, ternyata kasus ini juga

Page 16: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

16

sangat mencoreng dunia Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Indonesia. Bagaimana tidak,

kasus ini terjadi sesaat setelah Pemerintah mencanangkan bahwa Januari merupakan bulan

Keselamatan Kerja di Indonesia. Tentu hal ini sangat memalukan. Belum lagi, pabrik

Petrowidada ini juga telah mendapatkan sertifikat Keselamatan Kerja pada 2 pekan sebelum

terjadinya kebakaran. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar dan keraguan yang besar

mengenai sistem Keselamatan Kerja yang terdapat pada pabrik Petrowidada sendiri. Pabrik

Petrowidada dinilai belum menganalisis lebih jauh mengenai hal-hal keselamatan kerja pada

sebuah pabrik kimia seperti seberapa jauh pembangunan pabrik dengan permukiman warga

sekitar, seberapa bahaya limbah yang dibuang, dan penataan yang lainnya. Maka dari itu,

masih banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan pabrik Petrowidada ini

agar tidak terjadi lagi hal serupa di kemudian harinya.

2.8 Cara Pencegahan

Dari kasus diatas, pencegahan yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut.

1. Perlunya penanaman pengetahuan mengenai keselamatan kerja sejak dini kepada para

pekerja.

2. Dibuatnya peraturan yang mewajibkan bagi setiap perusahaan untuk memilki standarisasi

yang berkaitan dengan keselamatan karyawan, perencanaan, konstruksi, alat-alat

pelindung diri, monitoring peralatan dan sebagainya.

3. Adanya pengontrol perusahaan yang dapat melakukan pengawasan agar peraturan

perusahaan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja dapat dipatuhi.

4. Dilakukan penelitian yang bersifat teknis meliputi sifat bahan yang berbahaya,

pencegahan peledakan gas atau bahan beracun lainnya. Berilah tanda-tanda peringatan

berbahaya (berupa kondisi temperature atau tekanan normal operasi) pada alat-alat

tersebut dan letakkan di tempat yang aman.

5. Diperlukannya sosialiasi dan himbauan mengenai keselamatan kerja baik kepada pihak

perusahaan maupun warga setempat.

6. Diperlukannya pemasangan alat pendeteksi kebakaran yang canggih di setiap sudut

pabrik.

7. Perlunya pemasangan alat pendeteksi pada setiap alat utama dimana alat ini akan

memberitahu bahwa kondisi alat dalam keadaan normal atau tidak.

2.9 Solusi yang Dapat Diambil

Kebakaran dan ledakan yang telah terjadi memang tidak dapat dihindarkan lagi.

Namun solusi aktif yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan agar tidak

terjadi pelebaran masalah dari kasus diatas adalah sebagai berikut.

Page 17: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

17

1. Melaporkan pemadam kebakaran setempat agar kobaran api tidak semakin

meluas ke permukiman warga.

2. Memberi garis pembatas yaitu garis aman di tempat kejadian agar tidak ada

warga yang terlalu dekat dengan tempat kejadian.

3. Mengungsikan warga di sekitar lokasi kejadian agar tidak menghirup gas-gas

hasil kebakaran dan ledakan yang dapat membahayakan kesehatan warga.

4. Melakukan evakuasi cepat pembersihan tempat kejadian.

5. Mengsosialisasikan penggunaan masker yang aman untuk para warga agar

terhindar dari gas-gas beracun dari hasil pembakaran pabrik tersebut.

6. Melakukan perawatan ke rumah sakit terdekat untuk para korban kecelakaan

kerja tersebut.

7. Pihak perusahaan Petrowidada bersedia mengganti kerugian material para warga

dan para pekerja akibat kasus yang terjadi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari paper kasus ledakan yang terjadi di Pabrik

Petrowidada adalah keselaman kerja di lingkungan pekerjaan masihlah sangat minim dalam

pelaksanaannya di Indonesia. Perlunya penanaman dan sosialisasi lebih sistem manajemen

K3 ini agar tidak terjadi lagi kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan berbagai kerugian

seperti kerugian nyawa, material, dan profit dari perusahaan itu sendiri. Penggunaan FTA

dan analisis hubungan kasus dengan materi K3LL ini mampu membantu pembaca untuk

mengerti bagaimana aspek-aspek penting yang terdapat dalam keselematan kerja di

lingkungan pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: Paper Petrowidada Imas21 (Repaired)

18

Anonim. “Executive Summary: Tugas Perancangan Pabrik Kimia”.

http://eprints.undip.ac.id/39169/1/6._EXECUTIVE_SUMMARY.pdf. Diakses pada 23

Mei 2015 pukul 10.00 WIB.

Ridley J. 2004. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Penerbit Erlangga

Ramli, S. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, OHSAS 18001.

Jakarta: Dian Rakyat

Anonim. “Daftar Perusahaan”. http://www.daftarperusahaan.com/bisnis/petrowidada-pt.

Diakses pada 23 Mei 2015 pukul 11.45 WIB.

Liputan 6. “Kebakaran Pabrik Petrowidada di Bulan Keselamatan Kerja”.

http://news.liputan6.com/read/71114/kebakaran-pabrik-petrowidada-di-bulan-

keselamatan-kerja. Diakses pada 23 Mei 2015 pukul 12.00 WIB.

Anonim. “Oklahoma State University Chemical Guide”.

http://ehs.okstate.edu/hazmat/gloves1.htm. Diakses pada 24 Mei 2015 pukul 13.00 WIB.