paper enron

23
PENDAHULUAN Enron Corporation, sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston , Texas , Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan oleh Kenneth Lay, seorang pengamat ekonomi dan mantan wakil menteri pada Departemen Interior Amerika Serikat, yang membangun Enron di tahun 1985 dengan melakukan penggabungan dua perusahaan gas alam yang memiliki sistem pipanisasi terpadu. Singkatnya, perusahaan ini tumbuh dan besar menjadi sebuah perusahaan ternama di Amerika Serikat yang dikenal oleh nyaris semua pengamat bisnis dan korporasi dunia di akhir 1990-an dan awal millennium ketiga. Pada April 2001, Majalah Fortune kembali menganugerahkan perusahaan terbesar ketujuh di Amerika Serikat saat itu sebagai perusahaan paling inovatif di Amerika. Ini merupakan kali keenam secara berturut-turut Enron meraih penghargaan dari media bergengsi dan terpopuler. Namun ironisnya, pada 2 Desember 2001 atau delapan bulan setelahnya dianugerahkan penganugerahan tersebut, Enron justru membukukan kebangkrutannya. Hal ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, mulai dari sesama pegiat korporasi, pemerintah, dan tentu saja para akuntan. Bagi praktisi dan akademisi bidang akuntansi, kasus yang menimpa Enron barangkali menjadi kecurangan akuntansi terbesar sepanjang abad 20, karena pembicaraan tentang kebangkrutan dan kecurangan manajemen Enron selalu menjadi perbincangan yang hangat dan menarik untuk didiskusikan. 1

Upload: rayleigh-silver

Post on 21-Dec-2015

243 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kasus enron

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Enron

PENDAHULUAN

Enron Corporation, sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston,Texas,

Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan oleh Kenneth Lay, seorang pengamat ekonomi dan

mantan wakil menteri pada Departemen Interior Amerika Serikat, yang membangun Enron di

tahun 1985 dengan melakukan penggabungan dua perusahaan gas alam yang memiliki sistem

pipanisasi terpadu. Singkatnya, perusahaan ini tumbuh dan besar menjadi sebuah perusahaan

ternama di Amerika Serikat yang dikenal oleh nyaris semua pengamat bisnis dan korporasi dunia

di akhir 1990-an dan awal millennium ketiga. Pada April 2001, Majalah Fortune kembali

menganugerahkan perusahaan terbesar ketujuh di Amerika Serikat saat itu sebagai perusahaan

paling inovatif di Amerika. Ini merupakan kali keenam secara berturut-turut Enron meraih

penghargaan dari media bergengsi dan terpopuler.

Namun ironisnya, pada 2 Desember 2001 atau delapan bulan setelahnya dianugerahkan

penganugerahan tersebut, Enron justru membukukan kebangkrutannya. Hal ini tentu saja

mengejutkan banyak pihak, mulai dari sesama pegiat korporasi, pemerintah, dan tentu saja para

akuntan. Bagi praktisi dan akademisi bidang akuntansi, kasus yang menimpa Enron barangkali

menjadi kecurangan akuntansi terbesar sepanjang abad 20, karena pembicaraan tentang

kebangkrutan dan kecurangan manajemen Enron selalu menjadi perbincangan yang hangat dan

menarik untuk didiskusikan.

Paper dan presentasi yang Kami sampaikan berikut merupakan review dan ulang kaji dari

kasus Enron. Namun, dalam kesempatan ini kami mencoba menyajikan dengan sedikit inovasi.

Penjelasan kasus Enron dalam paper ini lebih dikhususkan pada titik fokus etika seorang akuntan

dan menitikberatkan pada review beberapa transaksi Enron yang patut dipertanyakan pada SPEs

nya, yaitu Transaksi Chewco, LJM Partnership, dan Raptors seperti yang tertera di Buku

Bussiness and Professional Ethics for Accountant Chapter 2 halaman 92-105 dipadukan dengan

intisari dokumen publikasi dari William C. Power Jr, Raymond S, Troubh, dan Herbert S.

Winokur Jr pada 1 Februari 2002 yang berjudul “Report of Investigation by Special Investigative

Committee of The Board of Directors of Enron Corp”. Tiga hal tersebut lah yang menjadi titik

tolak perihal pembahasan etika profesi akuntan yang akan dibahas selanjutnya. Sebagai

penguatan, Kami juga menampilkan pembahasan mengenai ibrah kasus Enron dikaitkan dengan

1

Page 2: Paper Enron

kajian Islami berdasarkan ayat Al-Qur’an. Akhirnya, Kami berharap penyajian yang kami

bawakan menjadi bermanfaat bagi kita yang mengikutinya.

PEMBAHASAN

A. RINGKASAN UMUM KASUS ENRON

Kenneth Lay, seorang pengamat ekonomi dan mantan wakil menteri pada Departemen

Interior Amerika Serikat, membangun Enron di tahun 1985 dengan melakukan penggabungan

dua perusahaan gas alam yang memiliki sistem pipanisasi terpadu. Ketika bergabung bersama,

membentuk untuk pertama kalinya sistem nasional yang dapat mendistribusikan gas alam ke

pabrik-pabrik seluruh negeri. Lay mengembangkan perusahaannya dengan mendapatkan

pinjaman untuk membeli perusahaan lain, dan di tahun 1987 hutang yang dimiliki Enron sudah

sebesar 75% dari nilai pasar sahamnya, yang berakibat menciptakan masalah yang berlarut-larut

dalam perusahaan. Di tahun 1989, Lay mengangkat seorang profesional muda bergelar MBA

lulusan Harvard bernama Jeffrey Skilling untuk menjadi dewan pimpinan di Departemen

Keuangan Enron.

Pemerintah AS saat itu telah tidak mengatur bisnis energi dengan mencabut banyak

regulasi yang membuat harga energi tetap. Dengan mencabut peraturan itu, harga gas mulai

berfluktuasi secara lebar, membuat pasar gas alam menjadi sangat berisiko baik bagi pembeli

maupun penjual. Produsen gas skala kecil, terutama, mengalami kesulitan mendapatkan dana

untuk eksplorasi dan pengeboran karena pasar yang berisiko membuat penyandang dana lari.

Skilling datang dengan gagasan yang inovatif dengan menjadikan Enron sebagai makelar antara

pembeli dan penjual yang akan mengurangi risiko yang timbul akibat deregulasi dijalankan.

Enron akan menandatangani kontrak dengan penjual untuk membeli gas mereka sebanyak jumlah

yang telah ditentukan di masa yang akan datang pada harga yang pasti yang telah ditentukan juga

dan kemudian menandatangani kontrak dengan pembeli untuk menjual gas selama waktu tersebut

pada harga yang sama, ditambah keuntungan untuk Enron. Karena kontrak jangka panjang ini

membuat harga tetap untuk beberapa tahun, mereka menghilangkan risiko baik untuk pembeli

dan penjual, sehingga kedua kelompok mulai bertransaksi dengan Enron dan Enron segera

menjadi perusahaan terdepan dalam bisnis perdagangan energi yang menguntungkan. Skilling

membentuk sebuah tim dagang yang berisi kebanyakan dari lulusan MBA yang bisa ia

2

Page 3: Paper Enron

pekerjakan dengan keras sehingga setiap tahunnya ia memecat karyawan di 10% performa

terbawah dan memberikan penghargaan pada karyawan dengan performa terbaik.

Skilling lalu memutuskan untuk membuat Enron memasuki pasar komoditas lain dengan

gagasan perdagangan yang sama, dan alhasil karyawan Enron yang bersemangat kemudian

membeli dan menjual dengan kontrak jangka panjang untuk listrik, batu bara, bubur kertas,

aluminium, baja, kimia, kayu, air, broadband, dan plastik bersamaan dengan total 1.800 jenis

barang yang berbeda. Kontrak dalam komoditas ini juga mengurangi risiko dengan menetapkan

harga komoditas yang berlaku di manapun untuk 1 sampai 12 tahun mendatang.

Tahun 1990, Skilling merekrut Andrew Fastow, seorang ahli keuangan, untuk membantu

menjalankan bisnis perdagangan ini, dan keduanya telah datang dengan gagasan yang pandai

dalam melaporkan nilai dari kontrak jangka panjang yang mereka beli atau jual. Mereka

membujuk Komisi Bursa Saham dan Surat Berharga (SEC) AS untuk membolehkan mereka

memakai metode “menilai pada harga pasar” (mark to market) untuk diberlakukan pada kontrak

mereka. Dalam metode “mark to market”, nilai dari suatu aset dinilai (dilaporkan) dalam laporan

keuangan perusahaan sebagai “nilai pasar” saat ini dari aset tersebut, yaitu, sejumlah nilai yang

akan didapat bila aset secara teoretis akan dijual pada pasar terbuka. Untuk menghitung nilai

pasar dari suatu kontrak, karyawan Enron akan meramal harga akan datang dari komoditas yang

diperjualbelikan (seperti gas, listrik, batu bara, dan lain-lain) sepanjang kontrak berlaku.

Memakai peramalan ini, mereka kemudian akan menambahkan arus kas masa datang secara

teoretis kontrak tersebut, menerapkan tingkat diskonto, dan menghitung nilai saat ini bersih (net

present value = NPV) dari kontrak tersebut. NPV ini yang kemudian dilaporkan sebagai “nilai

sebenarnya” dari kontrak. Jika NPV lebih tinggi dari yang Enron bayarkan, lalu selisihnya dapat

dilaporkan sebagai sebuah “laba” pada laporan keuangan Enron. Karyawan Enron ditekan untuk

meramalkan arus kas masa datang yang tinggi dan tingkat diskonto yang rendah pada kontrak

mereka, membuat Enron melaporkan nilai aset (kontrak) dan laba yang tinggi pada investor.

Tahun 1996, Skilling diangkat menjadi Presiden Direktur Enron, dan Fastow menjadi Direktur

Keuangan.

Awalnya, Enron menghadapi suatu masalah. Untuk memasuki beberapa pasar yang ia

perdagangkan, ia harus meminjam sejumlah uang yang sangat besar untuk membeli infrastruktur

yang dibutuhkan untuk mengangkut, menyimpan, dan mengirimkan komoditas yang

diperdagangkan. Tetapi bila Enron mengambil hutang yang besar, menambah hutang yang sudah

3

Page 4: Paper Enron

tinggi sebelumnya, pembeli dan penjual akan enggan untuk menandatangani perjanjian dengan

perusahaan karena tingkat hutang yang tinggi akan meningkatkan kemungkinan perusahaan akan

bangkrut. Tingkat hutang yang tinggi juga akan menurunkan peringkat investasi dan mungkin

juga akan membuat bank menarik pinjamannya kembali. Untuk mengatasi masalah ini, Enron

harus menemukan cara untuk tetap mendapatkan pinjaman hutang tanpa harus melaporkan

hutangnya dalam laporan keuangannya.

Andrew Fastow menemukan suatu cara yang pintar untuk menyelesaikan masalah seputar

hutang tersebut dan sekaligus membersihkan banyak kontrak yang dinilai terlalu tinggi pada

pembukuan Enron di saat yang sama tetap menghasilkan “pendapatan” tambahan. Membayar

mahal (beberapa juta dolar AS) untuk konsultasi yang diberikan oleh divisi konsultasi keuangan

Arthur Andersen (AA), Fastow, bersama konsultan AA, menyiapkan sebuah “perseroan terbatas”

yang disebut “entitas tujuan khusus” (Special Purpose Entities). Aturan akuntansi membolehkan

suatu perusahaan mengeluarkan pencatatan entitas tujuan khusus dari laporan keuangannya bila

ada pihak independen yang memiliki kendali atas entitas tujuan khusus tersebut, dan bila pihak

independen ini memiliki paling tidak 3 persen dari seluruh saham entitas tujuan khusus. Untuk

memenuhi syarat tersebut, Fastow menunjuk dirinya sendiri dan karyawan Enron lainnya untuk

menjadi para dewan pimpinan di entitas ini. Individu-individu ini kemudian menginvestasikan

dengan cukup uang mereka sendiri di entitas ini untuk memenuhi peraturan 3 persen, dan Fastow

mentransfer cukup saham Enron ke dalam entitas untuk membuat 97% lainnya. Entitas ini

kemudian meminjam sangat banyak uang, memakai saham Enron mereka sebagai jaminan. Uang

yang dipinjam kemudian dibayarkan kepada Enron untuk “membeli” kontrak yang dinilai terlalu

tinggi pada pembukuan Enron dan investasi gagal lainnya, dan Enron dapat mencatat uang itu

sebagai “pendapatan”, bukan hutang. Entitas ini juga setuju untuk mengambil alih hutang

berjalan Enron yang sangat besar dan sebaliknya, Enron mentransfer lebih banyak sahamnya ke

entitas yang dibentuk itu. Fastow memberi entitas tersebut nama yang tak lazim seperti

“Chewco”, “JEDI”, “Talon”, “Condor”, dan “Raptor”, dan ia dan orang-orang Enron lainnya

menggaji diri mereka sendiri jutaan dolar AS sebagai gaji dan pendapatan dari kepemilikan

saham 3% mereka di entitas.

Hasil akhirnya adalah entitas khusus tersebut dibiarkan memiliki hutang, dijamin oleh

saham Enron, dan juga memegang kontrak yang dinilai terlalu tinggi dan investasi gagal lainnya

sebagai “aset”. Karena hutang dan aset yang dibeli dari Enron oleh entitas tujuan khusus tidak

4

Page 5: Paper Enron

harus dilaporkan pada laporan keuangan Enron, pemegang saham percaya bahwa hutang yang

dimiliki Enron tidak meningkat, bahwa perusahaan mendapatkan laba yang tinggi dari penjualan

kontrak dan aset lain kepada entitas ini, dan bahkan pendapatan meningkat setiap tahunnya.

Sebagai auditor perusahaan dan akuntan “luar”, divisi audit Arthur Andersen memberikan

penilaian bahwa laporan keuangan perusahaan telah menyajikan akuntansi yang akurat.

Sherron Watkins, seorang yang jujur, bicara terbuka, dan apa adanya yang mulai bekerja

di Enron sejak 1993 dan saat itu sebagai wakil presiden di bawah Fastow, mulai curiga pada

praktek akuntansi yang diperkenalkan Fastow. Sepanjang harga saham Enron cukup tinggi,

nilainya akan mencukupi untuk menutup saldo hutang yang dipegang oleh entitas khusus dan

hutang tersebut tetap di luar pembukuan Enron. Tetapi dia mengetahui bahwa jika harga saham

jatuh , ini akan memicu aturan yang akan memaksa perusahaan untuk membubarkan entitas

khusus dan membawa hutang dan aset yang dinilai terlalu tinggi kembali pada laporan keuangan

Enron.

Sayangnya, di semester ke dua tahun 2001, saham Enron mulai jatuh dari tingkat 80 dolar

AS per saham, sebagian hasil dari artikel di majalah Fortune edisi 5 Maret 2001 yang membantah

bahwa laporan keuangan Enron “hampir tidak dapat ditembus” dan bahwa harga saham Enron

terlampau tinggi. Karena harga sahamnya jatuh, akuntan Enron berjuang untuk menghimpun

hutang dan aset pada entitas khusus sehingga dapat menghindari pencatatan hal tersebut di

laporan keuangan perusahaan. Sherron Watkins ngeri melihat baik risiko yang meningkat akibat

jatuhnya harga saham maupun usaha Fastow untuk menyembunyikannya.

Di bulan Juli 2001, karena para investor mulai lebih curiga dan harga saham perusahaan

jatuh sampai 47 dolar AS per saham, Skilling tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatan Presiden

Direktur dengan “alasan pribadi”. Sekarang semakin yakin bahwa perusahaan mengarah ke

dalam bencana, Sherron Watkins pada tanggal 22 Agustus secara pribadi menemui Ken Lay

departemen legal dan memegang sebuah surat enam halaman yang menggambarkan pelanggaran

akuntansi berhubungan dengan entitas tujuan khusus dan memperingatkan mereka pada apa yang

ia sebut sebagai “kecurangan akuntansi terburuk yang pernah saya lihat”. “Saya gugup luar

biasa”, ia tulis, “bahwa kita akan meledak dalam sebuah gelombang skandal akuntansi”. Lay dan

pengacaranya, bagaimanapun, memutuskan tidak ada yang salah meskipun entitas tujuan khusus

mungkin harus dibongkar akhirnya jika saham Enron berlanjut jatuh. Di depan umum, Lay

mengumumkan kepada para karyawan dan investor bahwa pertumbuhan perusahaan di masa

5

Page 6: Paper Enron

datang “telah menjadi lebih tidak pasti” dan mendesak mereka dan investor lain untuk

melanjutkan investasi di saham Enron. Namun, Lay dan dewan pimpinan lainnya secara diam-

diam mulai menjual banyak saham mereka di Enron. Watkins menghubungi juga seorang

temannya di Arthur Andersen yang membicarakan perhatiannya pada dewan pimpinan auditor

yang mengaudit Enron. Namun, tak ada hasilnya.

Saat Watkins dari dalam terus melanjutkan mencoba membuat perusahaan bertindak,

harga saham Enron terus jatuh. Tanggal 16 Oktober 2001, Enron mengumumkan bahwa pihaknya

telah memutuskan untuk mengambil alih hutang dan aset pada entitas, memaksanya untuk

menanggung 544 juta dolar AS dengan labanya saat ini dan mengurangi nilai ekuitas sebesar 1,2

milyar dolar AS, tepat seperti yang Sherron Watkins telah peringatkan terjadi.

Satu minggu kemudian, tanggal 22 Oktober, SEC mengumumkan nahwa mereka sedang

menyelidiki entitas tujuan khusus yang dimiliki Enron. Sehari kemudian Fastow dipecat. Tanggal

8 November 2001, perusahaan mengumumkan bahwa mereka dipaksa untuk menyajikan kembali

seluruh laporan keuangannya dari tahun 1997 karena dipaksa untuk menggabungkan entitas

tujuan khususnya ke dalam laporan keuangan perusahaan. Penyajian kembali dibuat untuk

mengurangi ekuitas pemegang saham sebesar 1,2 milyar dolar AS dan untuk menambah hutang

perusahaan sebesar 2,6 milyar dolar AS. Bulan November 2001, harga saham jatuh sampai 1

dolar AS per saham, dan perusahaan jatuh ke dalam kebangkrutan.

Tanggal 22 Februari 2002, Sherron Watkins menghadap anggota kongres dan di hadapan

umum mengutarakan apapun yang ia tahu tentang praktek akuntansi perusahaan. Disebut sebagai

“peniup peluit yang berani” oleh surat kabar, dia mencatat bahwa Andrew Fastow telah mencoba

memecatnya dan merampas komputernya ketika ia tahu bahwa dia mencoba memperingatkan

atasannya tentang masalah yang akan terjadi.

Sementara itu, karyawan Arthur Andersen, dalam usahanya menutupi peran mereka

dalam membentuk entitas khusus dan kemudian menyatakan opini atas laporan keuangan

perusahaan, ditangkap sedang menghancurkan dokumen-dokumen tentang keterlibatan Andersen

dengan Enron. Bulan Juni 2001, kantor akuntan tersebut dinyatakan bersalah telah menghalangi

proses pengadilan karena menghancurkan dokumen dan dipaksa untuk menghentikan operasinya

sebagai kantor akuntan, secara efektif menghancurkan karir ribuan karyawannya.

6

Page 7: Paper Enron

B. SPECIAL PURPOSE ENTITIES YANG DIDIRIKAN DIREKTUR KEUANGAN

ENRON SERTA KEJANGGALANNYA

CHEWCO

Sejak tahun 1993-1996, Enron dan California Public Employees’ Retirement System

(CalPERS) adalah partner dalam investasi join ventura senilai $500 juta. Join ventura ini

dinamakan dengan Join Energy Development Investment Limited Partnership (JEDI). Karena

keduanya memiliki fungsi kontrol dalam partnership, Enron tidak mengonsolidasikan JEDI ke

dalam laporan keuangannya. Dampak akan hal ini sangat signifikan, dimana Enron akan

mencatat pembagian kontaktual atas keuntungan dan kerugian dari JEDI pada laporan laba

ruginya dan mengungkapkan hal tersebut terpisah di catatan kaki laporan keuangannya, tetapi

tidak mencantumkan utang JEDI di neraca perusahaan.

Pada November 1997, Enron menebus kepemilikan CalPERS dalam JEDI, dengan begitu

CalPERS akan menginvestasikan dananya di tempat lain dalam partnership yang lebih besar.

Enron harus menemukan mitra baru, jika tidak ingin mengonsolidasikan JEDI dalam laporan

keuangannya, yang tentu saja tidak diinginkannya. Terhadap hal ini, Enron menunjuk Michael

Kopper, orang kepercayaan Andrew Fastow, untuk menduduki posisi manager di SPEs yang

didirikannya, Chewco Investment LLP. Kopper adalah pemilik dan merangkap pemilik Chewco.

Dalam aturan konsolidasi, Enron hanya dapat menghindari konsolidasi JEDI dalam laporan

keuangannya jika Chewco memiliki beberapa pemilik independen dengan ekuitas minimal

sebesar sebesar 3% dari total modal investasi. Enron dan Kopper, tidak dapat menemukan

investor luar dan malah membiayai pembelian Chewco terhadap kepemilikan JEDI dengan utang,

bukan dengan ekuitasnya. Ini dilakukan dengan teburu-buru dan dalam kondisi yang jelas

mengabaikan aturan akuntansi dalam nonkonsolidasi. Meskipun kekurangan equity capital

minimum yang disyaratkan, Enron tetap tidak mengonsolidasikan Chewco (ataupun JEDI) dalam

laporan keuangan konsolidasinya.

Adapun struktur modal yang didapat Enron dan Kopper untuk membentuk Chewco terdiri

dari:

$240 juta pinjaman subordinasi tanpa jaminan kepada Chewco dari Barclays Bank PLC,

dimana Enron yang akan menggaransi.

7

Page 8: Paper Enron

$132 juta uang muka dari JEDI kepada Chewco di bawah kesepakatan kredit yang

beredar.

$11,5 juta dalam ekuitas (merepresentasikan 3% dari total modal) dari Chewco’s GP dan

LP.

Kopper dan pihak terkait lain (termasuk Andersen) menerima insentif untuk memastikan

karyawan Enron yang lain bahwa hal yang dilakukan telah sesuai dengan aturan akuntansi yang

berlaku. Konsekuensinya, bagaimanapun juga adalah sangat besar. Ketika Enron dan Andersen

meninjau ulang transaksi tersebut dengan teliti pada 2001, mereka menyimpulkan bahwa Chewco

tidak dapat memenuhi peraturan akuntansi untuk SPEs (karena nonkonsolidasi JEDI bergantung

pada status kepemilikan Chewco). Pada November 2001, Enron menyatakan bahwa mereka akan

mengonsolidasikan ulang Chewco dan JEDI sejak tahun 1997 dalam laporan keuangan mereka.

Dan hasilnya dapat ditebak, terjadi penurunan yang masif terhadap laba bersih dan peningkatan

yang massif pada pelaporan utangnya.

Di luar dampak yang terjadi terhadap konsekuensi laporan keuangan, transaksi

Chewco menunjukkan adanya kesalahan pengelolaan perusahaan dan kelalaian manajemen.

Sejak Desember 1997 sampai Desember 200, Kopper telah menerima $2 juta dari manajemen

dan fee lainnya terkait dengan Chewco. Secara singkat, Kopper menginvestasikan $125,000

dalam Chewco pada tahun 1997 dan menerima lebih dari $10 juta dari Enron.

LJM (Lea Jeffrey Michael)

Pada tahun 1999, dengan persetujuan BOD, Enron memasuki hubungan partnership

lainnya dengan dua partnership dimana Fastow bertindak sebagai investor dan manajer. Transaksi

antara Enron dengan LJM Parnership yang terjadi di Enron menunjukkan sebuah kenaikan pada

pelaporan keuangan, dimana dari hal tersebut melibatkan lebih dari 1 milliar Dollar dan

memperkaya Fastow serta mitra investasinya sebesar 10 milliar Dollar pada beban Enron.

Berdasarkan review yang dilakukan oleh Special Investigative Committee yang meninjau

ulang keputusan dewan pimpinan untuk mengizinkan Fastow untuk berpartisipasi dalam LJM

meskipun adanya konflik kepentingan memiliki kesimpulan bahwa rencana tersebut secara

fundamental adalah cacat. Sebuah hubungan partnership dimana pejabat keuangan senior di

sebuah perusahaan terbuka terlibat langsung tidak boleh dilakukan.

8

Page 9: Paper Enron

Dewan pimpinan perusahaan menyetujui keterlibatan Fastow dalam LJM partnership

dengan penuh kesadaran akan terjadi konflik kepentingan dengan jelas nantinya. Dewan

pimpinan perusahaan seolah percaya bahwa konflik tersebut, dengan segala risiko yang ada,

dapat dimitigasi dengan melakukan kontrol untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan dalam

hal yang wajar bagi Enron. Terhadap langkah ini dewan pimpinan berpikir bahwa LJM

Partnership akan menawarkan keuntungan bisnis pada Enron yang akan mereduksi potential cost.

Alasan prinsipal yang dikemukakan oleh Manajemen dalam konsep relasi, di kasus LJM1, bahwa

hal itu akan menyelesaikan sebuah transaksi khusus yang dalam kondisi lain tidak dapat

diselesaikan. Pada kasus LJM2, manajemen menganjurkan bahwa hal itu akan memberi peluang

bagi Enron untuk menemukan pembeli potensial terhadap asset Enron yang akan dijual, dan

hubungan kekeluargaan Fastow dengan perusahaan serta asetnya yang dijual akan membuat

Enron bergerak lebih cepat serta menghasilkan lebih sedikit biaya transaksi.

Dari waktu ke waktu, seperti yang diminta dewan pimpinan, dan manajemen melaporkan

pada dewan pimpinan bahwa hal tersebut telah diimplementasikan. Ini termasuk review dan

persetujuan transaksi LJM oleh Richard Causey (CAO) dan Richard Buy (CRO) dan di akhir

periode, Jeffrey Skilling (Presiden COO yang kemudian menjadi CEO). Dewan pimpinan juga

mengarahkan audit serta kepatuhan komite untuk mengadakan review tahunan terhadap semua

jenis transaksi LJM.

Kontrol yang dilakukan didesain dengan tidak cukup teliti, dan penerapan serta

pengawasannya tidak memadai baik di tingkat manajemen maupun dewan pimpinan. Tidak ada

satupun manajemen yang menerima tanggung jawab utama perihal pengawasan, dank arena

itulah pengawasan dilakukan tidak dengan semestinya. Misalnya, ketika tidak ada CAO maupun

CRO, tanggung jawab terabaikan, dan mereka menafsirkan perannya dengan sangat sempit.

Dari Juni 1999 sampai Juni 2001, Enron melakukan lebih dari 20 transaksi berbeda

dengan LJM Partnership, yang secara umum terdiri dari 2 jenis: penjualan asset dan pengakuan

transaksi lindung nilai. Semua jenis transaksi tersebut adalah cacat, meskipun yang terakhirlah

yang menyebabkan Enron mengalami kerugian lebih besar.

o Penjualan Aset

Enron menjual asset kepada LJM yang ingin dihapusbukukan. Transaksi ini lazim terjadi

pada akhir periode pelaporan keuangan. Meskipun tidak ada salah dengan transaksi yang

9

Page 10: Paper Enron

demikian jika Enron benar-benar mentransfer risiko dan reward kepemilikan pada pihak lain,

masih ada pertanyaan substantif untuk transaksi yang terjadi tentang penjualan kepada LJM.

Pada saat menjelang akhir quarter 3 dan 4 tahun 1999, Enron menjual tujuh kepemilikan asset

kepada LJM1 dan LJM2. Transaksi ini muncul sesuai dengan pernyataan yang mengizinkan

Fastow berpartisipasi dalam kemitraan. Bagaimanapun, peristiwa yang terjadi setelah penjualan

memunculkan pertanyaan keabsahan penjualan. Khususnya (1) Enron membeli kembali 5 dari 7

aset setelah penutupan periode pelaporan keuangan, dalam beberapa kasus terjadi dalam

hitungan bulan. (2) LJM partnership menghasilkan keuntungan untuk setiap transaksinya,

meskipun asset yang telah dibeli kelihatannya akan menurun pada harga pasarnya. (3)

Berdasarkan presentasi Fastow kepada Dewan Pimpinan Komite Keuangan, ketika transaksi

tersebut dilakukan, secara langsung maupun tidak langsung, terdapat laba $229 juta pada

pertengahan 1999 (nyatanya termasuk 1 transaksi lindung nilai). Meskipun kalkulasi yang

dinyatakan Fastow tidak dapat dikonfirmasi, pada saat itu Enron melaporkan laba $570 juta

(sebelum pajak) dan $549 juta setelah pajak.

Hasil investigasi Power cs bahwa ketiga transaksi dimana Enron pada akhirnya membeli

kembali kepemilikan LJM, Enron telah menyetujui terlebih dahulu untuk melindungi LJM

partnership dari kerugian. Jika hal ini benar, tentu saja tidak layak untuk mengakui transaksi

tersebut sebagai penjualan. Itu masuk akal, mengingat banyak penjelasan yang keliru pada

beberapa pembelian kembali, tetapi dibutuhkan basis yang memadai untuk pengujian lebih

lanjut. LJM partnership berfungsi sebagai sebuah sarana untuk mengakomodasi manajemen

Enron dalam proses menghasilkan laporan keuangan.

o Transaksi Lindung Nilai (Hedging)

Transaksi lindung nilai pertama antara Enron dan LJM terjadi pada Juni 1999, dan

disetujui oleh Dewan Pimpinan dalam hubungannya dengan partisipasi Fastow dalam kemitraan

LJM partnership. Hal normal sebuah transaksi lindung nilai adalah untuk menjaga kesepakatan

kredit dengan pihak luar yang telah disetujui nilainya untuk menjaganya dari risiko ekonomi

sebuah investasi. Jika nilai sebuah investasi bergerak turun, pihak luar akan menanggung

kerugian. Ini yang tidak terjadi di sini. Malah, Enron mentransfer sahamnya kepada SPE dalam

swap. Partenership yang dimiliki Fastow, LJM1, menyediakan modal eksternal yang dibutuhkan

oleh SPE untuk lolos dari nonkonsolidasi Enron. Melalui pilihan ini, SPE mengaku mengambil

10

Page 11: Paper Enron

alih risiko harga saham Rhythms NetConnections Inc (Rhythms), sebuah penyedia layanan

internet, ketika bergerak turun. Hal ini ditujukan untuk melindungi keuntungan investasi Enron

pada saham Rhythms, dengan memperbolehkan Enron untuk menghapus kerugian pada Rhythms

jika harga saham Rhythms turun. Jika SPE disyaratkan untuk membayar Enron pada opsi

Rhythms, pentransferan saham Enron akan menjadi sumber utama pembayaran.

Transaksi hedging lainnya terjadi pada tahun 2000 dan 2001 dan melibatkan SPEs yang

dikenal sebagai “Raptor”. Kelanjutan dari gagasan dari transaksi Rhythms, hal ini merupakan

struktur yang sangat kompleks. Pembiayaan utama mereka adalah saham Enron sendiri yang

dimaksudkan untuk dilindungi dari penurunan nilai terhadap Investasi Grup Enron secara

keseluruhan. LJM2 menyediakan pendanaan dari luar untuk menghindari konsolidasi dari SPEs

Raptor.

RAPTOR

Raptor merupakan salah satu SPE yang terlibat antara transaksi Enron dengan LJM2.

Raptor memiliki peran yang sangat signifikan dalam laporan keuangan Enron. Peran Raptor di

sini seperti halnya LJM1 ke Rhythms, yaitu menjaga nilai investasi Enron. Dalam kasus lain,

Raptor disiapkan untuk melakukan “hedging” atas investasi perdagangan Enron. Meskipun Enron

secara kontraktual mengalami kerugian, namun karena adanya transaksi lindung nilai, Enron

mengakui adanya keuntungan atas transaksi lindung nilai. Artinya, penurun nilai investasi diikuti

oleh kenaikan keuntungan atas transaksi lindung nilai. Berikut ditunjukkan peranan Raptor dalam

laporan keuangan Enron.

Penjualan asset dan transaksi hedging memunculkan beragam masalah, termasuk

beberapa hal sebagai berikut:11

Page 12: Paper Enron

o Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Meskipun Andersen menyetujui transaksi, kenyataannya transaksi hedging tidak termasuk

transfer substantif dari risiko ekonomis. Transaksi ini mungkin kelihatannya dangkal seperti

lindung nilai ekonomis, tetapi itu sesungguhnya difungsikan hanya sebagai proteksi dampak

akuntansi. Ini tampaknya dilakukan untuk melakukan tipu daya terhadap aturan akuntansi dengan

mencatat keuntungan dan menghapus kerugian pada nilai investasi konglomerasi Enron secara

kuartal dan tahunan pada laporan laba ruginya. Kenyataan ekonomi dari transaksi ini adalah

bahwa Enron tidak pernah terlepas dari risiko kerugian, karena ia menyediakan sebagian besar

modal dimana SPE akan membayar kepada Enron.

Enron menggunakan strategi ini untuk menghindari pengakuan kerugian dalam jangka

panjang. Pada tahun 1999, Enron mengakui keuntungan sebesar $95 juta dari transaksi Rhythms,

dengan penghapusan kerugian pada investasi Rhythms. Pada dua kuartal terakhir tahun 2000,

Enron mengakui penerimaan sebesar $500 juta pada transaksi derivative dengan Raptor, yang

menutup kerugian pada investasi perdagangan Enron, dan mengakui laba sebelum pajak sebesar

$532 juta (termasuk pendapatan bunga bersih). Enron melaporkan laba sebelum pajak pada dua

kuartal terakhir tahun 2000 secara total $650 juta. Laba dari Raptor dihitung lebih besar 80%

dari totalnya.

Gagasan lindung nilai investasi Enron dengan nilai modal saham Enron memiliki dampak

yang serius terhadap kondisi ekonomi. Jika nilai investasi jatuh di waktu bersamaan harga saham

Enron jatuh, SPE tidak akan mampu membayar kewajibannya dan aktivitas lindung nilai akan

gagal. Hal ini persis terjadi pada akhir tahun 2000 dan awal 2001. Dua dari kapasitas kredit SPEs

Raptor kurang cukup untuk membayar Enron pada hedging nya. Hasilnya, akhir Maret 2001,

Enron disyaratkan untuk menerima biaya sebelum pajak terhadap laba lebih dari $500 juta untuk

memperlihatkan kekurangan kapasitas kredit. Daripada menerima kerugian, Enron

merestrukturisasi Raptor dengan memindahkan lebih dari $800 juta perikatan untuk mengambil

alih sahamnya sebelum berakhirnya kuartal. Transaksi ini tampaknya tidak diungkapkan atau

diotorisasikan Dewan Pimpinan, termasuk transfer yang nilainya sangat substantif sebagai bahan

pertimbangan, dan memperlihatkan ketidakkonsistenan perusahaan dengan tata kelola aturan

akuntansi yang berlaku. Hal ini melanjutkan penyembunyian kerugian yang substansial pada

investasi perdagangan Enron.

12

Page 13: Paper Enron

o Konsolidasi

Selain pelanggaran akuntansi dan pelaporan keuangan yang terjadi, transaksi yang terjadi

Enron juga salah secara aturan konsolidasi seperti yang disampaikan di awal tentang Chewco dan

JEDI. Struktur kepemilikan Chewco dan JEDI yang sesungguhnya tidak memungkinkan Enron

melepaskan konsolidasi laporan keuangan keduanya. Artinya, selayaknya Chewco dan JEDI

dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Enron.

DIAGRAM TRANSAKSI ENRON DENGAN BEBERAPA SPEs

13

Page 14: Paper Enron

PERGERAKAN HARGA SAHAM ENRON

PENUTUP

Kasus yang terjadi di perusahaan Enron begitu mencengangkan dunia, khususnya dunia

akuntansi. Begitu banyak nama-nama besar dari lulusan universitas terkemuka di dunia yang

terlibat. Hal ini menyadarkan kita bahwa tidak ada gunanya semua ilmu dan kecerdasan yang kita

raih tanpa adanya etika. Bukan hanya solusi (halal atau haram) yang terpenting dari suatu jalan

keluar, tapi bagaimana menemukan solusi yang etis, yang tidak menzalimi banyak pihak akibat

ulah kita. Seorang akuntan dituntut untuk bersikap jujur dalam profesionalitasnya. Kehancuran

Enron adalah karena etika yang hilang, dan karena itu ia bisa bertindak sesuka hatinya. Semoga

paper ini bermanfaat dan menjadi ibrah bagi kita semua tentang pentingnya ilmu dalam bingkisan

etika untuk setiap profesionalitas dan segala hal.

14