panduan skripsi_

100
i PANDUAN PENULISAN SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UGM APRIL 2013 Panduan Penulisan Skripsi (2012) Disusun oleh : Tim Koordinasi Pelaksanaan Skripsi i

Upload: desi

Post on 19-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

pengaturan dalam membuat skripsi

TRANSCRIPT

PANDUAN PENULISAN SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UGM APRIL 2013 Panduan Penulisan Skripsi (2012) Disusun oleh : Tim Koordinasi Pelaksanaan Skripsi Penanggung Jawab : Ketua Jurusan Teknik Geodesi Tim Penyusun: Trias Aditya Djawahir Fachrurozzi Leni Sophia Heliani T. Aris Sunantyo Aryono Prihandhito Slamet Basuki Catur Aries Rochmana Purnomo Budi Santosa Kontributor: Nurrokhmat Widjajanti Abdul Basith Riwayat Dokumen: Versi 1.0. Agustus 2011 Versi 1.1. September 2012 Versi 1.2. April 2013 PENGANTAR Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Teknik UGM mensyaratkan lulusan program Sarjana memiliki kompetensi utama untuk: (1) memahami permasalahan survei dan pemetaan mulai dari tahapan akuisisi, pengolahan sampai dengan penyajian data; (2) memanfaatkan alat dan teknologi modern pengambilan data dengan metode survei, fotogrametri, inderaja, GNSS dan hidrografi; (3) menyelesaikan pengolahan data dengan perangkat lunak teknologi standar bidang Teknik Geodesi dan Geomatika; serta (4) mampu menyajikan, melaporkan dan mempublikasikan hasil dan aplikasi pemanfaatan perangkat keras dan lunak berbasis teknologi Informasi bidang Teknik Geodesi dan Geomatika. Selanjutnya sebagai penciri lulusan Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika, para lulusan dituntut untuk memiliki kompetensi pendukung yaitu kemampuan khusus untuk melaksanakan survei dan pemetaan pada 4 (empat) tema kegiatan: bidang keteknikan dan kadaster, bidang penetapan dan penegasan batas wilayah, bidang administrasi pertanahan dan properti, bidang geo-informatika terapan. Sebagai calon lulusan, mahasiswa perlu mengembangkan diri agar dapat berkualifikasi seperti rumusan kompetensi utama dan pendukung tersebut di atas. Untuk mendukung terpenuhinya kompetensi utama dan pendukung, lulusan perlu memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat membuat laporan dan karya tulis ilmiah yang layak dan sesuai standar penulisan. Skripsi merupakan laporan karya tulis ilmiah yang digunakan sebagai salah satu prasyarat bagi mahasiswa untuk mencapai derajat Sarjana Teknik. Hakekat skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian yang membahas masalah dalam bidang ilmu sesuai pada jurusan yang sedang ditempuh dengan menggunakan kaidah yang berlaku. Tujuan skripsi adalah membuat mahasiswa mampu melakukan penelitian mulai dari merumuskan masalah, mengolah data, mengumpulkan data, menganalisis, menarik suatu kesimpulan. Selain itu, juga membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan, mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu sistem yang terpadu untuk pengembangan ilmu. Mahasiswa berlatih untuk membuat suatu kesimpulan dari berbagai analisa antara teori dan kenyataan di lapangan. Setelah melaksanakan kegiatan akademik, mahasiswa dituntut untuk mampu menulis karya ilmiah yang layak dipresentasikan atau dipublikasikan dalam suatu forum ilmiah. Kemampuan menulis karya ilmiah termasuk laporan akan menjadi ketrampilan penting bagi lulusan dalam mengembangkan karir profesional dan sukses di dunia kerja. Pedoman penulisan skripsi ini disusun untuk melengkapi Kurikulum 2011 yang berlaku di Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM dan menyempurnakan pedoman penulisan skripsi yang dikeluarkan pada tahun 2004. Pedoman penulisan skripsi diharapkan menjadi acuan penulisan dalan hal: tata cara penyajian skripsi, pengaturan tata bahasa dan ejaan, format penulisan, format referensi dan kelengkapan skripsi. Pedoman penulisan skripsi disusun dengan mengacu pada beberapa sumber penting penulisan laporan mahasiswa untuk bidang Teknik dan bidang Teknik Geodesi dan Geomatika yang dirangkum dari institusi di dalam dan luar negeri. Kami sampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada seluruh staf Jurusan T.Geodesi FT-UGM yang telah berpatisipasi dalam penyusunan pedoman penulisan skripsi ini. Yogyakarta, Oktober 2012 PANDUAN PENULISAN SKRIPSIiPENGANTARiiDAFTAR LAMPIRANviI. PENDAHULUAN1I.1. Hubungan Antara Kompetensi Lulusan dan Skipsi1I.2. Jenis Kegiatan Skripsi3I.3. TOPIK SKRIPSI6I.4. TATACARA PELAKSANAAN SKRIPSI7I.5. KEBIJAKAN PEMBIMBINGAN DAN PENILAIAN SKRIPSI11I.5.1. Kebijakan Pembimbingan11I.5.2. Mekanisme Penunjukkan Pembimbing11I.5.3. Mahasiswa Bimbingan12I.5.4. Proses Pembimbingan12I.5.5. Penilaian Hasil Skripsi12II. PANDUAN FORMAT PENULISAN13II.1. TEMPLATE PENULISAN14II.1.1. Format halaman14II.1.2. Format Teks15II.1.3. Format Huruf dan Style16II.1.4. Format Gambar dan Tabel20II.1.5. Format Ukuran dan Satuan22II.1.6. Aturan Penulisan Rumus23II.2. PANDUAN CARA PENULISAN TEKS24III. SISTEMATIKA PENULISAN25III.1. USULAN SKRIPSI25III.2. SKRIPSI30III.2.1. Bagian Depan30III.2.2. Bagian Utama32III.2.3. Bagian Belakang35IV. FORMAT SITASI DAN DAFTAR PUSTAKA35IV.1. PENGERTIAN SITASI DAN DAFTAR PUSTAKA36IV.2. TATACARA MELAKUKAN SITASI36IV.2.1.Kutipan36IV.2.2. Penulisan Kembali38IV.3. PANDUAN FORMAT SITASI39IV.4. HAK CIPTA DAN PLAGIARISME42DAFTAR PUSTAKA47

DAFTAR LAMPIRAN A. Format halaman judul usulan skripsi......................................................... 47 B. Format halaman sampul skripsi ...................................................... 49 C. Format halaman judul skripsi....................................................... 51 D. Format halaman pengesahan ........................................................55 E. Format halaman pernyataan .................................................................... 57 F. Aturan Pelaksanaan Skripsi ............................................................ 59

lxvi lxvi i

lxvi lxvi i I. PENDAHULUAN Karya ilmiah adalah laporan tertulis yang dihasilkan oleh seseorang atau kelompok berisi penyajian hasil penelitian dengan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah dan merujuk pada standar publikasi dan etika profesi masyarakat ilmiah. Pada lingkungan Perguruan Tinggi, bentuk karya ilmiah dapat berwujud laporan tugas, laporan praktek, makalah, skripsi (karya ilmiah tugas akhir pada jenjang S1), tesis (karya ilmiah tugas akhir pada jenjang S2), dan disertasi (karya ilmiah tugas akhir pada jenjang S3). Skripsi bertujuan mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam membuat karya tulis ilmiah yang layak dipublikasikan, disamping kemampuan teoritik dan profesional dalam penerapan teknologi Geodesi dan Geomatika. Pada Program Sarjana Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Teknik UGM, skripsi merupakan salah satu prasyarat bagi seorang mahasiswa untuk meraih derajat Sarjana Teknik. Oleh karenanya, untuk meraih kelulusan mahasiswa perlu membekali dirinya dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk menulis skripsi yang layak dan memenuhi standar kompetensi kelulusan. Bab ini akan memberikan pengantar terkait keterkaitan skripsi dan kompetensi lulusan, jenis, topik serta tata cara pelaksanaan skripsi. I.1. Hubungan Antara Kompetensi Lulusan dan Skipsi Dalam rangka menjamin mutu akademik skripsi sebagai luaran utama atau output akademik seorang lulusan/sarjana Teknik Geodesi dan Geomatika, maka skripsi yang dilaksanakan oleh seorang mahasiswa semestinya memenuhi tuntutan standar yang relevan dengan rumusan kompetensi Program Studi. Dalam hal ini, kompetensi Program Sarjana Teknik Geodesi dan Geomatika UGM dibagi menjadi kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lain. Kompetensi utama adalah kemampuan dasar/standar/berlaku umum yang harus dimiliki oleh semua lulusan Program studi yang sama di Indonesia. Kompetensi pendukung adalah kemampuan yang gayut terhadap 2 kompetensi utama dan menjadi ciri khas Porgram Studi. Kompetensi lain adalah kemampuan yang ditambahkan sesuai kondisi dan kebutuhan sosial, visi dan misi Perguran Tinggi. Kompetensi utama yang harus dimiliki seorang lulusan Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Teknik UGM dengan mengacu juga pada ABET Program Criteria Surveying/Geomatics Engineering adalah sebagai berikut: 1. Memahami permasalahan survei dan pemetaan mulai dari tahapan akuisisi, pengolahan sampai dengan penyajian data secara komprehensif, terstruktur dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menerapkan kaidah-kaidah teoritik di bidang Teknik Geodesi dan Geomatika sesuai persyaratan pekerjaan yang ditetapkan, 2. Mampu menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan pengambilan data menggunakan metode Surveying, Fotogrametri, Inderaja, GNSS, dan Hidrografi dengan memanfaatkan teknologi pengukuran modern, 3. Mampu melaksanakan dan menyelesaikan pengolahan data geospasial dengan memanfaatkan perangkat lunak standar bidang Teknik Geodesi dan Geomatika, 4. Mampu menyajikan, melaporkan dan memublikasikan hasil kegiatan bidang Teknik Geodesi dan Geomatika beserta aplikasinya dengan memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Adapun kompetensi pendukung seorang lulusan adalah kemampuan melaksanaan survei-pemetaan pada 4 (empat) bidang penciri Program Sarjana Teknik Geodesi yatu: 1. Survei rekayasa dan kadaster, 2. Penetapan dan penegasan batas wilayah, 3. Manajemen pertanahan, 4. Geo-informatika terapan. 3Secara garis besar gayut antara kompetensi dan skripsi sangat eksplisit dinyatakan pada rumusan ke-4 kompetensi utama. Selain itu, gayut dapat juga diidentifkasi melalui beberapa indikator sebagai berikut: 1. Tujuan dan cakupan kedalaman skripsi (relevan dengan aktivitas memahami permasalahan, menyelesaikan permasalahan pengambilan data, dan atau melaksanakan dan menyelesaikan pengolahan data tersebut pada kompetensi utama). 2. Topik skripsi (relevan dengan bidang penciri Program Sarjana yaitu: survei rekayasa, survei kadaster, penetapan dan penegasan batas wilayah, manajemen pertanahan, dan geo-informatika terapan). 3. Urutan, sistematika dan hasil skripsi (relevan dengan blok penyusun kurikulum yang berpola: sains dasar, kompetensi operasional dan sains terapan, kompetensi analitikal, kompetensi terapan). I.2. Jenis Kegiatan Skripsi Skripsi disusun melalui serangkaian kegiatan profesional dan/atau ilmiah dalam kerangka penerapan teknologi Geodesi dan Geomatika. Kegiatan profesional merupakan kegiatan praktis penerapan teknologi geodesi dan geomatika yang berbasis pada norma, kaidah, dan standar kompetensi bidang profesi. Kegiatan ilmiah merupakan kegiatan yang berbasis pada norma dan kaidah ilmu pengetahuan. Masing-masing dari kedua basis tersebut merupakan landasan kerja yang kokoh untuk mencapai kualitas skripsi yang layak, baik dalam aspek ilmiah maupun kesahihan isinya. Materi skripsi difokuskan pada aspek-aspek penerapan teknologi Geodesi dan Geomatika. Sesuai dengan sifat dan lingkup materi skripsi, kegiatan profesional dan/atau ilmiah dapat di dilaksanakan di lapangan, laboratorium, maupun perpustakaan. Bentukbentuk kegiatan yang dapat dirangkaikan dengan skripsi ialah: 1. Mahasiswa dapat melaksanakan suatu kegiatan aplikasi Teknik Geodesi 4dan Geomatika untuk menghasilkan karya profesional yang berguna bagi masyarakat maupun pengembangan ilmu dan profesi Geodesi dan Geomatika (selanjutnya disebut kegiatan aplikatif). 2. Mahasiswa merancang dan melaksanakan suatu kegiatan penelitian tentang aspek tertentu di bidang Teknik Geodesi dan Geomatika (selanjutnya disebut kegiatan penelitian). Kedua jenis kegiatan tersebut selanjutnya disusun sebagai laporan tertulis (disebut skripsi). Perbedaan laporan skripsi antara kegiatan aplikatif dan kegiatan penelitian terletak pada: 1. Sistematika dan format usulan skripsi 2. Sistematika dan format skripsi Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan contoh kegiatan skripsi jenis pertama (proyek) dan jenis kedua (penelitian). Kegiatan jenis pertama berjudul "Pembuatan Sistem Informasi Tempat Ibadah di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman". Tujuan kegiatan aplikatif ini ialah untuk menyediakan sistem informasi berbasis lokasi untuk membantu penyajian dan pencarian tempat-tempat ibadah di wilayah Desa Caturtunggal. Cakupan kegiatan aplikatif ini adalah pada penyajian informasi tempat ibadah dengan fokus pada sebaran, nama dan jenis tempat ibadah, cara mencapai lokasi, kapasitas, dan fasilitas penunjang yang terdapat di setiap tempat ibadah. Kegiatan jenis pertama ini hanya berfokus pada penerapan piranti lunak dalam pembuatan sistem informasi tempat ibadah menggunakan teknik pengumpulan dan atau pemrosesan data spasial yang benar sesuai dengan standar/aturan acuan. Kegiatan jenis kedua dapat dicontohkan melalui pelaksanaan skripsi berjudul "Pengaruh Lama Pengamatan Pasang Surut terhadap Nilai Muka Surutan Peta" dengan rumusan masalah: keterbatasan waktu dan sumberdaya menyebabkan pengamatan pasut ideal tidak memungkinkan sehingga perlu pengaruh lama 5pengamatan terhadap akurasi nilai muka surutan peta. Pertanyaan penelitiannya: berapakah nilai perbedaan muka surutan peta dari seri pengamatan pasang surut dengan variasi waktu pengamatan? Cakupan penelitian adalah pengamatan pasang surut dengan lama waktu pengamatan 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui besar pengaruh lama pengamatan pasang surut terhadap beda tinggi dan nilai muka surutan peta. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat diketahui konsekuensi teknis perbedaan lama pengukuran pasang surut dalam penerapannya untuk pengukuran beda tinggi. Hipotesis yang dikemukakan ialah bahwa perbedaan muka surutan peta pada suatu titik stasiun pengukuran pasang surut dengan pengamatan bervariasi ialah tidak lebih besar dari 10 cm. Kegiatan jenis kedua ini bila dilihat substansinya adalah mencoba mencari jawaban atas pertanyaan penelitian. Secara ringkas perbedaan substantif antara skripsi berkegiatan aplikatif dan skripsi berkegiatan peneltian disajikan melalui tabel pemandu berikut ini. Tabel I.1. Panduan dalam mengidentifikasi jenis skripsi Kriteria Kegiatan Praktis Kegiatan penelitian

Perbedaan menonjol pada latar belakang Latar belakang harus menyatakan arti penting kegiatan aplikatif Latar belakang harus memuat rumusan masalah dan pertanyaan penelitian

Substansi Melaksanakan pekerjaan yang sudah terencana Mencari jawaban

Indikator keberhasilan materi Produk kegiatan praktis terwujud dengan metodologi yang benar Memahami langkah-langkah yang dilakukan (mampu menjawab mengapa memilih metode dan atau tahapan tertentu) Mampu membahas produk dan menyimpulkan hasil yang diperoleh. Mampu melaksanakan tahapan pekerjaan skripsi proyek. Pertanyaan riset terjawab melalui metodologi yang benar Memahami langkah-langkah yang dilakukan (mampu menjawab mengapa memilih metode dan atau tahapan tertentu) Mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyimpulkan hasil yang diperoleh. Mampu melaksanakan tahapan pengumpulan dan pengolahan serta penyajian

6 Mampu mengkomunikasikan proses dan hasil pekerjaan. data spasial. Mampu mengkomunikasikan proses dan hasil pekerjaan

I.3. TOPIK SKRIPSI Dalam rangka mempertegas relevansi antara pemenuhan kompetensi lulusan dengan pelaksanaan skripsi, maka materi skripsi sangat direkomendasikan untuk mengacu setidak-tidaknya pada kompetensi utama dan pendukung. Secara umum dapat dikatakan luasnya pilihan tema proyek dan penelitian bidang ilmu Teknik Geodesi dan Geomatika pada saat ini telah terepresentasikan di dalam rumusan kompetensi utama tersebut di atas. Agar topik skripsi gayut dengan kompetensi dan gayut dengan pengembangan ilmu dan teknologi yang ada di Jurusan Teknik Geodesi, maka laporan skripsi perlu menunjukkan secara eksplisit keterkaitan antara materi skripsi dengan kompetensi penciri lulusan (kompetensi pendukung yang selanjutnya disebut topik skripsi) dan kelompok laboratorium/keilmuan dimana skripsi tersebut terkait. Berikut ini disajikan tabel daftar topik skripsi, contoh pilihan tema/bidang aplikasi dan kelompok laboratorium. Tabel I.1. Daftar keterkaitan antara kompetensi lulusan dan kelompok laboratorium Topik Skripsi (mengacu pada kompetensi pendukung) Kelompok Laboratorium (disebutkan sesuai urutan kedekatannya terhadap topik)

Survei Rekayasa dan Kadaster Ukur Tanah, Geodesi, Fotogrametri dan Inderaja, Geomatika

Penetapan dan Penegasan Batas Wilayah Geodesi, Hidrografi, Fotogrametri dan Inderaja, dan Geomatika

Manajemen Pertanahan Geomatika, Fotogrametri dan Inderaja, Geodesi, Hidrografi

Geoinformatika Terapan Geomatika, Fotogrametri dan Inderaja, UkurTanah, dan Hidrografi

7 Contoh penulisan Topik dan Kelompok Laboratorium diberikan pada Usulan Skripsi (Bab III Sistematika Penulisan) Selanjutnya sebagai panduan seberapa dalam pelaksanaan dan pelaporan skripsi, berikut ini diberikan ilustrasi perbandingan dalam hal penerapan metodologi penelitian, aktivitas dalam penelitian, fokus pertanyaan, kebaharuan, dan peran pembimbing antara strata S1, S2, dan S3. Tabel I.2. Ilustrasi perbandingan dalam pelaksanaan penelitian/kegiatan aplikatif pada strata S1, S2 dan S3 Hal yang perlu dipertimbangkan Strata

S1 S2 S3

Metodologi penelitian 1. Bagaimana mahasiswa menerapkan prosedur yang benar, novelty tidak diperlukan. 2. Fokus pada metodenya saja. Bagaimana mahasiswa dapat mendalami penerapan prosedur yang sudah ada secara benar, ada novelty. 1. Alasan pemilihan topik yang diambil. 2. Pengembangan metode yang digunakan menuju pembaharuan metode.

Aktivitas dalam penelitian Bisa melakukan sesuatu dan mengerti apa yang dilakukan. Bisa menjawab apa yang dilakukan. Bisa menjelaskan alasannya.

Fokus pertanyaan What How Why

Kebaruan Tidak perlu Perlu Harus

Peran pembimbing (Interaksi dengan mahasiswa) Sangat besar Kurang Ketergantungannya rendah

I.4. TATACARA PELAKSANAAN SKRIPSI Skripsi merupakan matakuliah di semester akhir yang mempunyai bobot 4 SKS. Matakuliah ini dapat diambil apabila mahasiswa telah menempuh dan lulus matakuliah 8Metodologi Penelitian. Metodologi Penelitian dapat ditempuh setelah mahasiswa sekurang-kurangnya telah mengumpulkan 120 SKS. Dalam hal ini Metodologi Penelitian dan Skripsi dirancang sebagai mata kuliah yang erat berkait dan merupakan satu rangkaian. Produk akhir dari Metodologi Penelitian berupa Tugas Penulisan Proposal Skripsi diharapkan ditindaklanjuti menjadi skripsi pada semester berikutnya. Tahapan pelaksanaan skripsi diuraikan sebagai berikut: 1. Mahasiswa mengambil Matakuliah Metodologi Penelitian. 2. Mahasiswa mulai mencari tema dan rencana judul skripsi. 3. Tugas akhir Matakuliah Metodologi Penelitian merupakan dokumen pra proposal skripsi. 4. Mahasiswa mengajukan usulan Judul Skripsi kepada Jurusan (disertai tanda-tangan calon dosen pembimbing). 5. Jurusan menentukan calon pembimbing dan jadwal pelaksanaan seminar usulan skripsi. 6. Mahasiswa mengumpulkan usulan skripsi yang menyajikan rencana penelitian atau rencana kegiatan aplikatif (proyek). 7. Lama waktu penyelesaian skripsi adalah 2 (dua) semester. Apabila melebihi waktu tersebut dan oleh Dosen Pembimbing skripsi dinyatakan kurang atau tidak memiliki kemajuan, maka skripsi dinyatakan gugur. Mahasiswa dapat melanjutkan skripsi yang telah disetujui sebelumnya dengan Dosen Pembimbing Skripsi yang sama atau diganti Dosen Pembimbing Skripsi yang lain tetapi harus melaksanakan Seminar Usulan Skripsi lagi. Apabila skripsi digugurkan dan mahasiswa berminat mengajukan usulan skripsi yang baru, maka yang bersangkutan wajib melalui prosedur yang sama sedari awal seperti sebelumnya. 8. Evaluasi usulan skripsi dilakukan oleh Tim Evaluasi Usulan Skripsi 9dalam Seminar Usulan Skripsi. Tim Evaluasi adalah tenaga pengajar Jurusan Teknik Geodesi FTUGM yang ditentukan oleh Jurusan yang bidang ilmunya berkaitan dengan materi skripsi yang diusulkan. Lama waktu Seminar Usulan Skripsi maksimum 30 menit, terdiri penyajian usulan skripsi di depan Tim Evaluasi selama 10 menit dilanjutkan dengan tanya jawab dan pengarahan oleh Tim Evaluasi. Hal-hal yang dievaluasi meliputi: kelayakan topik, perencanaan dan kesiapan pelaksanaan skripsi. Hasil penilaian Tim Evaluasi adalah: Skripsi diterima tanpa perbaikan, Skripsi diterima dengan perbaikan dan Skripsi tidak diterima. Apabila skripsi diterima tanpa perbaikan maka usulan skripsi yang disetujui Dosen Pembimbing Skripsi diserahkan lagi ke pengajaran sesuai batas waktu yang ditentukan oleh Jurusan. Apabila skripsi diterima dengan perbaikan maka usulan skripsi harus diperbaiki dengan arahan dan disetujui Dosen Pembimbing Skripsi kemudian diserahkan lagi ke pengajaran sesuai batas waktu yang ditentukan oleh Jurusan. Apabila skripsi tidak diterima maka mahasiswa harus membuat usulan skripsi lagi dan dipresentasikan pada Seminar Usulan Skripsi pada periode berikutnya. 9. Setelah usulan skripsi diterima, mahasiswa segera melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data skripsi. Apabila dalam skripsi diperlukan perangkat keras atau perangkat lunak yang terdapat pada laboratorium maka mahasiswa harus membuat surat permohonan peminjaman kepada kepala laboratorium yang disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi. 10 Apabila diperlukan surat pengantar permohonan data ke instansi di luar kampus, mahasiswa harus membuat permohonan surat pengantar kepada Jurusan. 10. Mahasiswa menulis laporan skripsi dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Skripsi. Dalam proses penyusunan skripsi setiap mahasiswa melakukan konsultasi secara teratur dan intensif. Dalam konsultasi mahasiswa diwajibkan mengisi buku catatan kegiatan penelitian yang telah disediakan Jurusan dan harus disyahkan oleh Dosen Pembimbing Skripsi. 11. Mahasiswa mengumpulkan draft skripsi yang sudah mendapat persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi untuk diseminarkan. 12. Mahasiswa menjalani Ujian Seminar Skripsi dan Ujian Pendadaran di depan Tim Penguji. Tim Penguji adalah tenaga pengajar yang bidang ilmunya berkaitan dengan materi skripsi, sebagai dosen Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM yang ditentukan oleh Jurusan terdiri dari Dosen Pembimbing Skripsi (sebagai Ketua Seminar), dan 2 (orang) Dosen Penguji. 13. Seminar Skripsi dilaksanakan secara lisan dengan waktu maksimum 120 menit. Presentasi hasil penelitian atau proyek, demonstrasi hasil dilakukan pada awal acara selama 20 menit. 14. Setelah presentasi hasil dilanjutkan tanya jawab dan dilanjutkan dengan Ujian Pendadaran tentang teori-teori dasar yang berkaitan dengan materi skripsi. Ujian Seminar Skripsi mencakup materi skripsi, penguasaan materi skripsi, kelancaran penyusunan argumentasi, metode penelitian, tata-tulis dan kekonsistenan uraiannya. Hasil Ujian Seminar Skripsi berupa keputusan: a. Lulus tanpa perbaikan, 11b. Lulus dengan perbaikan; dengan masa perbaikan maksimum 1 (satu) bulan terhitung sejak Ujian Seminar Skripsi, sampai perbaikannya memperhatikan masukan dan memperoleh persetujuan tertulis dari Tim Penguji. Apabila tidak selesai, mahasiswa diwajibkan menempuh Ujian Seminar Skripsi lagi, c. Tidak lulus; dengan masa perbaikan maksimum 3 (tiga) bulan terhitung sejak Ujian Seminar Skripsi, dan setelah perbaikan disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi, diajukan lagi untuk menempuh Ujian Seminar Skripsi ulangan. Apabila tidak lulus, mahasiswa diminta untuk mengundurkan diri. I.5. KEBIJAKAN PEMBIMBINGAN DAN PENILAIAN SKRIPSI I.5.1. Kebijakan Pembimbingan Mahasiswa yang melaksanakan skripsi dibimbing oleh Dosen Pembimbing Skripsi yang berjumlah berjumlah 1 (satu) orang tenaga pengajar yang bidang ilmunya berkaitan dengan materi skripsi, sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada. Kuota bimbingan mahasiswa dalam satu semester untuk setiap dosen adalah 6 orang. I.5.2. Mekanisme Penunjukkan Pembimbing Penentuan Dosen Pembimbing Skripsi dengan mempertimbangkan usulan skripsi oleh mahaasiswa dan masukan Tim Koordinasi Pelaksanaan Skripsi (TPS). Dalam rapat tersebut dicermati berkas usulan skripsi mahasiswa yang sudah mendapat persetujuan calon dosen pembimbing. Berdasarkan data tersebut, maka rapat akan menetapkan calon Dosen Pembimbing Skripsi dengan mempertimbangkan persetujuan yang sudah diberikan pada usulan skripsi, kesesuaian terhadap bidang keilmuan serta persyaratan akademik dalam melaksanakan pembimbingan. I.5.3. Mahasiswa Bimbingan Mahasiswa bimbingan wajib secara aktif berusaha untuk mendapat bimbingan 12yang teratur dari Dosen Pembimbing Skripsi. Mahasiswa wajib menunjukkan kemajuan kegiatan akademiknya mulai dari review penelitian yang relevan terdahulu, penyusunan draft usualan penelitian, pendekatan teoritis dan metode penelitian yang digunakan, penelitian lapangan, analisis dan pembahasan, sampai dengan penyusunan skripsinya. I.5.4. Proses Pembimbingan Setelah pembimbing ditetapkan secara resmi oleh Jurusan, maka mahasiswa diwajibkan untuk mempresentasikan topik dan garis besar usualan penelitiannya di depan Tim Evaluasi dalam sebuah forum presentasi usalan skripsi. Dalam kesempatan tersebut Tim Evaluasi akan memberikan kritik, komentar dan saran untuk perbaikan usulan serta pelaksanaan penelitian tersebut. Selanjutnya mahasiswa dapat menghubungi dan berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Skripsi. Pembimbingan dilakukan secara terus-menerus termasuk tata-cara penulisan disertasi dan persiapan ujian akhir. I.5.5. Penilaian Hasil Skripsi Nilai akhir skripsi diputuskan oleh Tim penguji dengan mempertimbangkan proses dan hasil pelaksanaan skripsi dan seminar skripsi. Bobot nilai ujian dirinci sebagai 50% dari Ketua Tim Penguji atau Dosen Pembimbing dan masing-masing 25% dari dua dosen Penguji. Pada akhir seminar dan ujian komprehensif Tim Penguji Skripsi harus mengambil keputusan tentang hasil penilaian skripsi dengan ketentuan bahwa mahasiswa dinyatakan lulus skripsi dengan nilai minimal C. Pengaturan detil dan ketentuan rinci tentang pelaksanaan Skripsi dan Penilaian Skripsi dapat dilihat pada Lampiran G (Aturan Pelaksanaan Skripsi Kurikulum 2011). 13 halaman ini kosong II. PANDUAN FORMAT PENULISAN Panduan ini ditujukan untuk memberikan aturan penulisan sebuah skripsi dan bukan ditujukan untuk menjadi pembatas ekspresi gaya dan substansi sebuah skripsi. Gaya dan substansi penulisan skripsi merupakan pilihan dan tanggung-jawab masingmasing mahasiswa. Namun demikian untuk tujuan standarisasi luaran akademik skripsi, maka diperlukan keseragaman dan keteraturan dalam penyajian skripsi. Untuk itu, diperlukan panduan format penulisan skripsi sebagai acuan penulisan skripsi. Panduan format penulisan yang dijabarkan pada Bab ini bertujuan untuk menjabarkan satu set aturan penerapan template penulisan (misalnya tataletak halaman, format teks, format huruf dan style, format ukuran dan satuan) serta komponen skripsi. Pertama, akan dijabarkan template penulisan dan selanjutnya disampaikan sistematika komponen skripsi. II.1. TEMPLATE PENULISAN Template penulisan merupakan panduan umum tentang mekanika penulisan dan pencetakan skripsi di atas kertas. II.1.1. Format halaman 1. Ukuran kertas dan orientasi. Semua tulisan pada skripsi dicetak di atas kertas yang berkualitas bagus dengan berat 80 g/m2 ukuran A4 (8,27 x 11,69 or 21,0 cm x 29,7 cm) dengan orientasi tegak (portrait), terkecuali pada bagian Lampiran apabila diperlukan. Buku akhir skripsi dalam bentuk soft bounded dengan warna cover biru Fakultas Teknik UGM (nilai CMYK : C=100-M=90-Y=20-K=20). 152. Batas tepi Semua halaman pada skripsi perlu diset secara seragam dengan ketentuan batas tepi sebagai berikut: batas atas : 3,5 cm

batas bawah : 3 cm

batas kanan : 3 cm

batas kiri : 3,5 cm

3. Penomoran Halaman Semua halaman pada skripsi (terkecuali pada halaman judul luar dan lembar pengesahan) perlu diberi nomor halaman dengan ketentuan: 1. Sebelum isi (sebelum Bab I) : dengan angka Romawi kecil (low case) (i, ii, iii, dst), diketik di bagian kanan-bawah; 2. Bagian utama/isi dan sesudahnya (mulai Bab I dan selanjutnya): dengan angka Arab (1, 2, 3, dst), diketik di bagian kanan-atas (kecuali pada halaman judul bab, diketik di bagian kanan-bawah); termasuk di dalam bagian utama ialah halaman yang sengaja dikosongkan untuk tanda pemisah bab (bila ada, diketikkan di tengah halaman, tulisan: "halaman ini kosong"); Adapun format penomoran menggunakan format teks dengan huruf konvensional (direkomendasikan Times/Times New Roman ukuran 12 points) 4. Jumlah Halaman Semua halaman skripsi dibatasi 100 halamantermasuk halaman depan, di luar lampiran, dengan intisari ditulis dalam bahasa Indonesia dan abstract dalam bahasa Inggris. II.1.2. Format Teks 1. Jarak antar baris Jarak antara dua baris pada isi/batang tubuh ialah 1,5 spasi, kecuali abstract, 16intisari, kutipan langsung, judul tabel, judul gambar, dan daftar pustaka yang lebih dari satu baris diketik 1,0 spasi; tabel boleh diketik 1,0 spasi. Jarak antara baris terakhir dengan Subjudul atau anak subjudul diatur sebesar 6 points sedangkan jarak antara Subjudul dan anak subjudul dengan kalimat pertama diatur sebesar 0 point. 2. Perataan teks Tulisan yang ada di semua halaman laporan skripsi diformat rata kiri dan kanan (justified). 3. Tanda masuk/Indent Tanda masuk/indent (tab) diberikan untuk setiap awal paragraf sebesar 1,0 cm dari batas tepi kiri pengetikan/dimulainya penomoran sub-judul. Bilangan, lambang, atau rumus yang memulai suatu kalimat diketik dengan huruf. 4. Penulisan Rumus Rumus dituliskan dengan jarak antar baris rumus adalah 1,0 cm atau menyesuaikan apabila terlalu panjang dan rumit. Persamaan yang berbentuk rumus matematika, reaksi kimia, dan lain-lainnya diberi nomor urut dengan angka Arab di dalam kurung yang diletakkan di tepi kanan batas pengetikan (right most), tetapi apabila jumlahnya banyak, penomorannya dapat menggunakan cara yang sama dengan menggabungkan nomor bab (angka Romawi) dan nomor urut (angka Arab) dalam bab yang bersangkutan; contoh: (III.1), (III.2), (III.3) ... dan seterusnya. II.1.3. Format Huruf dan Style 1. Jenis Huruf Jenis huruf diatur dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Teks halaman yang digunakan haruslah berjenis huruf konvensional dan direkomendasikan Times New Roman atau Times dengan ukuran 17teks untuk tubuh skripsi adalah 12 points. 2. Dalam kalimat, bilangan yang terdiri dari satu dijit (0 sampai 9) diketik dengan huruf dan yang lebih dari satu digit diketik dengan angka (lihat pengecualian pada butir 3); 3. Font untuk angka, huruf, dan simbol guna penyajian rumus, tabel, dan keterangan di dalam gambar dipilih dengan memperhatikan faktor-faktor kemudahan untuk dibaca, keindahan, dan keserasian (terkecil font 8). 2. Jenis Gaya (style) dan Kepala Tulisan (headings) Penggunaan cetak miring (italic) diterapkan untuk kata-kata asing yang sulit atau tidak ada padananannya di Bahasa Indonesia, misalnya: Terrestrial Laser Scanner. Adapun penggunaan cetak tebal digunakan untuk Judul (title), Subjudul (sub-title), Kepala tulisan (heading). Mahasiswa direkomendasikan untuk menggunakan fasilitas pengaturan gaya (style) untuk memberi format pada Judul, Kepala Tulisan, Kepala Tabel, Kepala Grafik, dst. Adapun style yang diperkenankan adalah sebagai berikut: 1. Judul - Ukuran 20 pt, semua kapital, cetak tebal, rata tengah 2. Judul Bab (Heading 1) - Ukuran 16 pt, cetak tebal, semua kapital, rata tengah dengan Judul bab (misal: PENDAHULUAN) diketik di bawah nomor judul bab (BAB I). 3. Sub-judul Bab ke 1 (Heading 2) - Ukuran 12 pt, cetak tebal, rata tengah kapital pada awal kata. 4. Sub-judul Bab ke 2 (Heading 3) - Ukuran 12 pt, cetak tebal, rata kiri, kapital hanya pada huruf pertama setiap kata kecuali kata sambung. 5. Sub-judul Bab ke 3 (Heading 4) - Ukuran 12 pt, cetak garis bawah, rata kiri, kapital hanya pada huruf pertama pada awal frase (kata pertama). Berikut ini diberikan contoh penulisan Heading 1 (Judul Bab) s.d. Heading 4 (Anak Sub-Judul tingkatan lebih rendah dengan 4 digit Angka Judul): 18 BAB I PENDAHULUAN I.5. Landasan Teori I.5.2. Pengukuran Beda Tinggi I.5.2.1. Sipat data memanjang Ketentuan teknik penulisan untuk judul, sub-judul, dan anak sub-judul adalah sebagai berikut (lihat Lampiran F). 1. Nomor judul bab dan judulnya diketik tebal (bold) dengan huruf kapital font Times New Roman-16, simetrik terhadap batas tepi kirikanan pengetikan (center). 2. Nomor sub-judul dan sub-judulnya diketik tebal, simetrik terhadap batas tepi kiri-kanan pengetikan, dan hanya huruf pertama tiap kata yang kapital (huruf pertama kata sambung dan kata depan seperti "dan", "di", "atau" tidak kapital); contoh: I.3. Landasan Teori Kalimat pertama setelah sub-judul dimulai dengan alinea baru. 3. Nomor anak sub-judul dan anak. sub-judulnya diketik tebal, mulai dari batas kiri pengetikan, dan hanya huruf pertama saja yang kapital; contoh: I.3.2. Titik Kontrol Pemetaan Kalimat pertama setelah anak sub-judul di mulai dengan alinea baru. 4. Dibuat spasi pemisah (basis kosong) setiap kali sebelum mengetik subjudul dan anak sub-judul. 5. Nomor dan judul dalam tingkatan yang lebih rendah diketik seperti 19memulai alinea baru dengan font biasa (tidak bold), diberi garis bawah (nomor judul tidak diberi garis bawah), dan hanya huruf pertama saja yang kapital; contoh: I.3.2.1. Titik kontrol orde-0; Kalimat pertama yang menyusul kemudian dimulai di belakang judul tersebut dalam basis yang sama. 6. Judul, sub-judul, anak sub-judul, dan judul dalam tingkatan yang lebih rendah harus diikuti kalimat pengantar atau kalimat topik yang merupakan kalimat pertama paragraf dan diakhiri dengan kalimat rangkuman sebagai penutup. 3. Pembuatan daftar dan penomoran item Daftar bernomor pada batang tubuh dibuat dengan format urutan: a, b, c, dst (huruf abjad) atau angka Arab (1,2,3, dst) atau angka Romawi (i,ii,iii, dst) sesuai kebutuhan penulisan. Pembuatan daftar dan penomoran item dalam rangka perincian item ke bawah disusun menggunakan nomor urut dengan angka (1, 2, 3, ....) atau huruf (a, b, c, .... atau i, ii, iii, ......) sesuai dengan derajat perinciannya. Penggunaan bullets atau tanda-tanda seperti garis hubung (-) dan sejenisnya yang ditempatkan di depan item rincian tidak dibenarkan. Dalam hal ini tanda masuk (indent) untuk penomoran dan pembuatan daftar adalah dimulai sebesar 1,0 cm untuk derajat perincian pertama. Apabila terdapat perincian di bawahnya, maka nomor urut dengan angka atau huruf dimulai dari batas tepi tulisan isi teks penomoran. Contoh pemakaian angka dan huruf untuk penomoran dan pembuatan daftar adalah sebagai berikut: Jenis kesalahan dalam pengukuran sipat datar adalah: 1. Kesalahan kasar yang bersumber dari: a. Pembacaaan rambu b. Kesalahan pencatatan

202. Kesalahan sistematik yang bersumber dari.... 3. Kesalahan acak yang bersumber dari .... Lampiran diberi label huruf (A, B, C .....) yang diikuti dengan judul lampiran di bawahnya, diketik tebal (bold) dengan huruf kapital font Times New Roman-14, simetrik terhadap batas tepi kiri-kanan pengetikan. 4. Penggunaan huruf kapital dan singkatan Penggunaan huruf kapital dan singkatan harus mengacu pada panduan penulisan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) II.1.4. Format Gambar dan Tabel Gambar dan tabel diatur simetrik terhadap batas tepi kiri-kanan pengetikan; Ketentuan ini juga berlaku untuk gambar dan tabel yang diletakkan melebar sepanjang tinggi kertas. Penyajian gambar dalam skripsi diatur dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Gambar, grafik, foto, peta, copy tampilan pada monitor komputer, dan bagan alir disebut gambar. 2. Ukuran gambar (lebar dan tinggi) dibuat sewajarnya dan letaknya diatur simetrik terhadap batas tepi kiri-kanan pengetikan. 3. Apabila lebar gambar melebihi lebar kertas sehingga harus diletakkan melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri halaman. 4. Nomor gambar diikuti oleh judul ganbar (tanpa garis bawah dan hanya huruf pertama dari judul gambar yang diketik kapital), diketik di bawah gambar dengan letak simetrik terhadap batas tepi kiri-kanan pengetikan, diserasikan dengan ukuran dan posisi gambar. 5. Skala gambar disajikan dengan maksud agar mudah dilakukan pengenalan atau identifikasi spasial, baik secara interpolasi maupun ekstrapolasi. 6. Satuan gambar tidak boleh dipenggal. 217. Keterangan gambar dapat dicantumkan pada bagian yang kosong di dalam areal gambar. 8. Gambar sebagai detil pendukung topik/paragraf merupakan bagian yang tak terpisahkan dari paragraf tertentu sehingga akan selalu (harus) ada uraian yang merujuk ke gambar atau penjelasan tentang gambar itu sendiri. 1. Kualitas Gambar Apabila gambar yang akan disajikan berformat vektor maka proporsi ukuran disesuaikan dan direkomendasikan apabila terdiri dari beberapa komponen grafik maka gambar secara keseluruhan dikelompokkan (group). Untuk gambar berformat raster/image maka resolusi gambar harus memiliki nilai piksel minimal 300. 2. Keterangan Gambar Keterangan gambar ditulis di bawah gambar (tidak boleh terpisah) dengan format huruf seperti tersebut pada II.1.3. dengan sistem penomoran disusun berdasarkan nomor bab diikuti nomor berurut (angka Arab 1,2,3, dst). 3. Format Tabel Jumlah baris dan kolom serta pengaturan gaya tabel disusun sesuai kebutuhan dengan memperhatikan keserasian dan aspek keindahan dengan rincian sebagai berikut: 1. Letak tabel diatur simetrik. 2. Bila lebar tabel melebihi lebar kertas sehingga harus diletakkan melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri halaman. 3. Nomor tabel diikuti oleh judul tabel (tanpa garis bawah dan hanya huruf pertama dari judul gambar yang diketik kapital), diketik di atas tabel 22dengan letak simetrik terhadap batas tepi kiri-kanan pengetikan, diserasikan dengan ukuran dan posisi tabel. 4. Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar pemisah antara kolom satu dengan lainnya cukup jelas. 5. Di atas dan di bawah tabel dibuat spasi pemisah (baris kosong) agar dapat dibedakan dengan mudah dari pokok naskah. 6. Satuan tabel tidak boleh dipenggal, kecuali apabila tabel terlalu panjang sehingga tidak mungkin disajikan dalam satu halaman. 7. Tabel sebagai detil pendukung topik/paragraf merupakan bagian yang tak terpisahkan dari paragraf tertentu sehingga akan selalu (harus) ada uraian yang merujuk ke tabel atau penjelasan tentang tabel itu sendiri. 8. Apabila dalam lampiran terdapat tabel atau gambar maka penomorannya menyesuiakan nomor lampiran, misalnya Gambar A.1. atau Tabel B.2. 3.4. Judul Tabel (Table Headings) Keterangan tabel ditulis di atas tabel (tidak boleh terpisah) dengan format huruf seperti tersebut pada II.1.3.dengan sistem penomoran disusun berdasarkan nomor bab diikuti nomor berurut (angka Arab 1,2,3, dst). Penggabungan nomor bab (angka Romawi) dan nomor urut (angka Arab) dalam bab contohnya adalah: Tabel III.9. atau Daftar 1II.9. Apabila tabel sangat tidak mungkin disajikan hanya dalam satu halaman, maka lanjutan tabel pada halaman berikutnya perlu mendapat keterangan pada bagian atas awal halaman. II.1.5. Format Ukuran dan Satuan 1. Satuan Internasional Semua data ukuran yang dituliskan perlu dinyatakan dalam unit SI (satuan internasional), misalnya: meter. 232. Penulisan Tanda Desimal Semua angka ukuran yang memiliki angka desimal perlu dinyatakan dengan tanda koma dan bukan titik. 3. Penulisan Koordinat dan Angka Penulisan koordinat dan angka penting harus mengacu pada penulisan bahasa Indonesia baku/Ejaan Yang Disempunakan (misalnya: tanda pecahan harus ditulis dengan koma). 3.1. Koordinat Koordinat geodetis dapat ditulis sebagai angka dengan nilai desimal (misalnya: 7.0372, 112.5375) atau sebagai angka bernilai lintang dan bujur. Apabila koordinat ditulis sebagai pasangan lintang dan bujur, maka harus ada tanda pemisah berupa koma antara nilai lintang dan bujur. Selain itu, tanda/notasi derajat menit dan detik harus ditulis dengan jelas (misalnya: 7 02' 14", 112 32' 15"). 3.2. Aturan Angka Penting 1. Semua angka bukan nol termasuk angka penting (misalnya: 4357 terdapat empat angka penting). 2. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol, termasuk angka penting. 3. Angka nol yang berada di kanan angka bukan nol, termasuk angka penting. 4. Angka nol yang berada di kiri angka bukan nol, bukan angka penting. II.1.6. Aturan Penulisan Rumus Persamaan harus dilengkapi dengan nomor urut dan dimasukkan ke dalam kurung seperti contoh Persamaan (1) berikut ini: ....................................................................................................(1) 24Notasai-notasi dalam persamaan (1) dijelaskan dalam alinea setelahnya. Sebagai contoh, : undulasi geoid (selisih tinggi ortometrik dan tinggi elipsoid) : tinggi elipsoid

: tinggi normal/ortometrik II.2. PANDUAN CARA PENULISAN TEKS 1. Paragraf. Paragraf yang baik terdiri dari kalimat topik pada awal paragraf, diikuti kalimat-kalimat yang menguraikan detil-detil pendukung topik, dan diakhiri kalimat rangkuman. Kalimat topik mengemukakan secara umum topik yang dibahas di dalam paragraf yang bersangkutan. Selanjutnya detildetil pendukung topik diuraikan dalam kalimat-kalimat yang disusun secara sistematik dalam alur hubungan logis, menggunakan kata/ungkapan transisi antar kalimat secara tepat. Detil pendukung topik harus cukup, relevan, dan terfokus pada topik. Seringkali detil pendukung topik harus disajikan dalam bentuk gambar/tabel/rumus yang dimuat baik di bagian utama naskah maupun di lampiran. Dalam hal ini gambar/tabel/rumus/lampiran tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dari paragraf dan uraian di dalam paragraf tentu harus merujuk ke gambar/tabel/rumus/lampiran yang bersangkutan. Dari detil-detil yang diuraikan kemudian disusun kalimat rangkuman sebagai penutup paragraf. Paragraf berikutnya dimulai dengan kalimat transisi/pengantar yang mendahului kalimat topik. Kalimat transisi antar paragraf ini penting untuk mengantar pembaca mengikuti peralihan dari topik di satu paragraf dengan topik di paragraf berikutnya. 2. Bahasa. Penulisan skripsi hendaknya memperhatikan kaidah-kaidah EYD dalam bahasa Indonesia. a. Bahasa dan bentuk kalimat. Bahasa yang digunakan ialah bahasa Indonesia baku dengan kalimat-kalimat sederhana, tidak terlalu panjang, dan mengikuti kaidah-kaidah pembentukan kata dan kalimat 25dalam bahasa Indonesia (SPOK = Subyek, Predikat, Obyek, Keterangan). Kalimat-kalimat yang digunakan lebih cenderung dalam bentuk kalimat pasif dan tidak diperkenankan menampilkan kata ganti orang pertama (saya, aku, kami, kita) dan kata ganti orang kedua (kamu, engkau, anda). Pada penyajian ucapan terimakasih di dalam kata pengantar, kata "saya" atau "kami" diganti dengan "penulis". b. Kata. Kata yang dipergunakan ialah kata dalam bahasa Indonesia dan kata asing yang sudah diserap menjadi bahasa Indonesia (biasanya telah mengalami pembakuan dan penyelarasan ejaan) dan sudah umum dipakai di kalangan masyarakat ilmiah. Apabila terpaksa menggunakan kata atau istilah asing, maka istilah tersebut diketik miring atau diberi garis bawah. c. Kesalahan yang sering terjadi. i. Kata sambung, seperti "sehingga" dan "sedangkan", dipakai untuk memulai kalimat. ii. Kata depan, seperti "pada" dan "dalam" diletakkan di depan subyek kalimat. iii. Pemakaian kata-kata "dimana", "yang mana", dan "dari" atau "daripada" yang tidak tepat karena diperlakukan tepat seperti kata-kata "where", "in which", dan "of " dalam kalimat bahasa Inggris. iv. Ketidakkonsistenan istilah dalam satu buku skripsi, misalnya rerata atau rata-rata. Lampiran sebagai detil pendukung topik/paragraf merupakan bagian yang tak terpisahkan dari paragraf tertentu sehingga akan selalu (harus) ada uraian yang merujuk ke lampiran atau penjelasan tentang lampiran itu sendiri. III. SISTEMATIKA PENULISAN III.1. USULAN SKRIPSI Mahasiswa yang akan menyusun skripsi harus mengajukan usulan skripsi dengan sistematika penulisan seperti di bawah ini. JUDUL Pada halaman judul dicantumkan judul skripsi yang diusulkan, lambang UGM berdiameter 5,0 cm, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, kelompok bidang keahlian, lokasi proyek, nama lembaga (Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM), kota (Yogyakarta), bulan dan tahun pengajuan usulan (lihat Lampiran A). I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Latar belakang skripsi menguraikan fenomena atau fakta-fakta yang terkait dengan penerapan teknologi Geodesi dan Geomatika dalam wacana yang bertema dan berfokus pada arti penting kegiatan penelitian atau aplikatif yang diusulkan. I.2. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang dimaksud di sini adalah pernyataan (problem statement) secara ringkas, padat dan jelas tentang substansi masalah yang akan dipecahkan dalam skripsi berjenis kegiatan penelitian. Catatan: Identifikasi masalah wajib dicantumkan pada usulan skripsi berjenis kegiatan penelitian I.3. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian disusun sebagai satu atau sekumpulan kalimat tanya untuk menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa penelitian akan dilaksanakan untuk mencari solusi terhadap rumusan masalah yang ada. Catatan: Pertanyaan penelitian wajib dicantumkan pada usulan skripsi berjenis 27kegiatan penelitian I.4. Cakupan Penelitian Cakupan penelitian menjelaskan secara ringkas dan jelas fokus sekaligus batasan dan jangkauan penelitian ditinjau dari beberapa aspek misalnya aspek spasial (lokasi), aspek temporal (waktu), dan pilihan metode yang digunakan. Cakupan masalah dituliskan jika judul usulan skripsi belum memberikan kejelasan secara komprehensif tentang apa, kapan, dan bagaimana usulan penelitian ini akan dilakukan. Catatan: Cakupan masalah wajib dicantumkan pada usulan skripsi berjenis kegiatan penelitian, untuk skripsi berjenis kegiatan aplikasi judul yang diberikan adalah Cakupan Kegiatan. I.5. Tujuan Dalam sub-bab ini diuraikan tujuan yang hendak dicapai oleh skripsi berjenis kegiatan penelitian dan kegiatan aplikatif. I.6. Manfaat Manfaat praktis bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat setelah dihasilkannya skripsi perlu ditulis secara jelas, misalnya manfaat hasil penelitian atau hasil kegiatan aplikatif bagi profesi survei dan pemetaan dan manfaat skripsi bagi kemanusiaan. I.7. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka harus mampu menunjukkan status terkini pemahaman dan solusi terhadap masalah yang relevan atau sejenis dengan skripsi yang telah dilakukan oleh peneliti atau orang lain. Tinjauan pustaka ditulis sebagai pijakan untuk mengantar skripsi memberikan kontribusi ilmiah/pembaharuan pengetahuan terhadap penyelesaian masalah yang sedang dikaji. I.8. Landasan Teori Landasan teori menguraikan konsep teoritik (dalil, hukum, rumus) yang menjadi landasan atau kerangka berfikir tentang permasalahan penelitian atau aplikatif serta landasan untuk merencanakan langkah-langkah kegiatan penelitian atau aplikatif. I.9. Hipotesis Hipotesis merupakan rangkuman kesimpulan-kesimpulan teoritis sebagai jawaban 28sementara mahasiswa terhadap permasalahan yang sedang dikaji di skripsi. Hipotesis disusun dan diuji (verifikasi) untuk mendapatkan bukti (konfirmasi) secara ilmiah benar atau tidaknya kesimpulan teoritis sementara tersebut. Pada umumnya, hipotesis dijadikan pedoman atau arah orientasi pelaksanaan penelitian dan diuji menggunakan hasil penelitian. Tidak semua jenis penelitian harus dilengkapi hipotesis, misalnya penelitian yang bersifat eksplorasi (penggalian informasi) dan penelitian deskriptif tidak memerlukan hipotesis. Hipotesis didahului dengan rangkuman kesimpulan teoritis yang relevan terhadap permasalahan yang dikaji dan selanjutnya dituliskan pernyataan kesimpulan skripsi (untuk dilakukan verifikasi dan konfirmasi selama proses penelitian). II. RENCANA PENELITIAN (ATAU RENCANA APLIKATIF) II.1. Persiapan Dalam sub-bab ini diuraikan langkah-langkah persiapan penelitian atau proyek yang meliputi metode, bahan, peralatan, dan personil. II.2. Pelaksanaan Dalam sub-bab ini diuraikan rencana tahapan kegiatan penelitian atau proyek yang terfokus pada tujuan penelitian atau proyek. Dalam pelaksanaan ini dilengkapi dengan diagram alir rencana penelitian atau proyek.Untuk penelitian, maka tahapan kegiatan penelitian tersebut harus pula terfokus pada upaya untuk menjawab masalah penelitian (dan membuktikan hipotesis) yang telah dirumuskan. Dalam setiap tahapan kegiatan dijelaskan metode, bahan, dan peralatan yang akan digunakan serta sasaran atau maksud kegiatan; Secara keseluruhan, tahapan kegiatan penelitian harus terangkai dalam alur hubungan logis ke arah tujuan penelitian yang telah dirumuskan. II.3. Jadwal Penelitian atau Jadwal Kegiatan Aplikatif Dalam sub-bab ini diuraikan rencana jadwal penelitian atau aplikatif, mulai dari persiapan sampai pembuatan laporan (skripsi) dalam sebuah grafik tatakala. 29DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Usulan skripsi untuk kegiatan Penelitian: Judul I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Rumusan Masalah I.3. Pertanyaan Penelitian I.4. Cakupan Penelitian I.5. Tujuan Penelitian I.6. Manfaat I.7. Tinjauan Pustaka I.8. Landasan Teori I.9. Hipotesis II. RENCANA PENELITIAN II.1. Persiapan II.2. Pelaksanaan II.3. Jadwal Penelitian DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Usulan skripsi untuk kegiatan Kegiatan Aplikatif: Judul I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Lingkup Kegiatan I.3. Tujuan I.3. Manfaat 30I.5. Landasan Teori II. RENCANA KEGIATAN II.1. Persiapan II.2. Pelaksanaan II.3. Jadwal Penelitian DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN III.2. SKRIPSI Skripsi merupakan laporan akhir kegiatan proyek yang disusun dalam tiga bagian, yaitu bagian depan, bagian utama, dan bagian belakang. III.2.1. Bagian Depan Bagian depan skripsi terdiri dari 1. Halaman sampul depan, 2. Halaman judul, 3. Halaman pengesahan, 4. Halaman pernyataan, 5. Halaman persembahan, 6. Intisari, 7. Abstract. 8. Kata pengantar, 9. Daftar isi, 10. Daftar gambar, 11. Daftar tabel, 12. Daftar lampiran, 3113. Daftar lambang dan singkatan, Butir-butir di atas selanjutnya dijelaskan lebih rinci dalam uraian di bawah ini. 1. Halaman sampul depan. Sampul depan memuat judul skripsi, lambamg UGM berdiameter 5,0 cm, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, nama lembaga, kota, dan tahun penyelesaian skripsi (lihat Lampiran B). 2. Halaman judul. Halam judul berisi tulisan dan gambar yang sama dengan halaman sampul depan, ditambah keterangan tentang maksud skripsi (lihat Lampiran C). 3. Halaman pengesahan. Halaman pengesahan memuat pengesahan oleh tim penguji dalam seminar/pendadaran dan ketua jurusan (lihat Lampiran D). 4. Halaman pernyataan. Halaman pernyataan memuat pernyataan penulis bahwa skripsinya adalah hasil karya sendiri atau bukan plagiat (lihat Lampiran E). 5. Halaman persembahan. Halaman persembahan (bila ada) memuat moto atau semboyan atau kata-kata persembahan. 6. Intisari. Intisari merupakan uraian singkat dan padat tetapi lengkap tentang latar belakang, tujuan, pelaksanaan, dan hasil penelitian atau proyek terdiri 3 (tiga) alenia. Latar belakang dan tujuan disarikan masingmasing dari sub-bab latar belakang dan tujuan pada bab pendahuluan, pelaksanaan disarikan dari bab pelaksanaan, dan hasil disarikan dari kesimpulan. Panjang intisari ditulis dengan panjang kata maksimum adalah 500 kata tidak lebih dari satu halaman ketikan satu spasi. 7. Abstract. Abstract adalah versi bahasa Inggris dari Intisari. Bagian ini ditulis dengan panjang kata maksimum adalah 200 kata (200 words) atau tidak lebih dari satu halaman ketikan satu spasi. 8. Kata pengantar. Kata pengantar memuat uraian singkat tentang maksud skripsi dan ucapan terimakasih. Dalam kata pengantar tidak ada uraian yang bersifat ilmiah dan tidak ada juga penggunaan kata-kata yang tidak 32resmi. 9. Daftar isi. Daftar isi memuat daftar urutan isi skripsi, mulai dari halaman judul sampai lampiran dalam butir-butir title halaman, judul bab, sub-bab, anak sub-bab dan seterusnya, disertai nomor halaman. Daftar isi berguna untuk memberikan informasi secara menyeluruh tentang isi skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab, sub-bab, anak sub-bab dan seterusnya. 10. Daftar gambar. Daftar gambar memuat urutan nomor dan judul gambar beserta nomor halamannya. 11. Daftar tabel. Daftar tabel memuat urutan nomor dan judul tabel atau daftar beserta nomor halamannya. 12. Daftar lampiran. Daftar lampiran memuat urutan nomor (label) dan judul lampiran beserta nomor halamannya. 13. Daftar lambang dan singkatan. Daftar lambang dan singkatan memuat lambang-lambang dan singkatan-singkatan yang dipergunakan dalam skripsi disertai dengan pengertian dan satuannya. Daftar ini diperlukan apabila dalam skripsi dipergunakan banyak lambang dan/atau singkatan. III.2.2. Bagian Utama Bagian utama skripsi terdiri dari 4 (empat) bab: 1. Pendahuluan; 2. Pelaksanaan; 3. Hasil dan pembahasan; 4. Kesimpulan dan saran. Butir-butir di atas.dijelaskan lebih rinci dalam uraian di bawah ini. 1. Pendahuluan Bab pendahuluan memuat sub-bab: 33a. Latar belakang, yang menguraikan latar belakang penelitian atau proyek seperti pada usulan skripsi dan mungkin sudah diperluas; dalam laporan penelitian, perluasan uraian ini diperlukan terutama untuk mengemukakan uraian atau "pernyataan" tentang keaslian penelitian; b. Rumusan masalah, yang menyajikan uraian yang sama dengan tujuan penelitian yang disajikan dalam usulan skripsi; c. Tujuan, yang menyajikan uraian yang sama dengan tujuan penelitian atau tujuan proyek yang disajikan dalam usulan skripsi; d. Manfaat, yang menyajikan uraian yang sama dengan manfaat penelitian atau manfaat proyek yang disajikan dalam usulan skripsi; e. Batasan masalah apabila ada diberikan untuk menerangkan keterbatasan pemilihan data, alat atau metode dalam rangka melaksanakan kegiatan skripsi (baik proyek maupun penelitian); f. Tinjauan pustaka (hanya untuk laporan penelitian), yang merangkum tulisan-tulisan ilmiah atau hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan; g. Landasan teori, yang berisi uraian yang sama dengan yang disajikan pada usulan skripsi, dan mungkin sudah diperluas dan disempurnakan. h. Hipotesis (hanya untuk laporan penelitian, bila ada), yang mengungkapkan jawaban sementara atas masalah penelitian yang dirumuskan; penelitian yang bersifat eksploratif tidak mengemukakan hipotesis, yang bersifat deskriptif mungkin tidak mengemukakan hipotesis, dan yang bersifat verifikatif tentu mengemukakan hipotesis; bertolak pada rumusan masalah, hipotesis dirumuskan dalam bingkai kerangka teoritik dengan memperhatikan hasil-hasil penelitian yang relevan. 342. Pelaksanaan Bab pelaksanaan memuat sub-bab: a. Persiapan, yang menguraikan secara rinci kegiatan persiapan yang dilakukan seperti uraian bahan dan data pada usulan skripsi dan mungkin langkah-langkah penyesuaian atau pendekatan baru yang dilakukan; b. Pelaksanaan, yang berisi uraian lengkap dan rinci tentang jenis, metode, dan tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam proyek seperti pembuatan dan uji coba model, pengukuran atau pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan penyajian hasilnya. 3. Hasil dan pembahasan Hasil dan pembahasan terdiri dari satuan-satuan topik atau sub-bab pembahasan; tiap topik pembahasan menyajikan hasil proyek yang diikuti oleh pembahasannya. Apabila hasil disajikan dalam lampiran, maka pada alinea pertama sub-bab sebaiknya didikemukakan bahwa hasil proyek dapat dilihat pada lampiran yang nomor atau labelnya disebutkan. Selanjutnya pembahasan dapat berupa evaluasi atau analisis kualitatif maupun kuantitatif terhadap hasil proyek maupun data yang telah dikumpulkan dan diolah. Untuk laporan kegiatan penelitian, pembahasan harus terfokus pada pencarian jawaban atas masalah penelitian (dan pembuktian atas hipotesis) yang telah dirumuskan. 4. Kesimpulan dan saran Kesimpulan dan saran harus disajikan masing-masing dalam sub-bab tersendiri. a. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dirangkum dari hasil penelitian atau proyek dan pembahasannya. Untuk penelitian, kesimpulan harus memuat jawaban tentang masalah penelitian yang telah dirumuskan (dan pernyataan 35tentang kesesuaian atau ketidak sesuaian hipotesis dengan hasil penelitian). b. Bertolak pada kesimpulan, saran dikemukakan berdasarkan pengalaman empirik dalam pelaksanaan skripsi, ditujukan kepada para pelaksana/peneliti yang akan mengerjakan penelitian atau proyek sejenis. Saran juga dapat berupa rekomendasi penggunaan hasil penelitian atau proyek. III.2.3. Bagian Belakang Bagian belakang skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiran. 1. Daftar pustaka. Daftar pustaka mencantumkan semua sumber bacaan yang dipergunakan untuk acuan di dalam naskah skripsi dengan penyusunan menurut urutan abjad. 2. Lampiran. Lampiran memuat data, informasi atau keterangan yang berfungsi melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama skripsi sesuai urutan yang diacu pada teks dari depan ke belakang, seperti: a. TOR proyek; b. Program komputer; c. Contoh hitungan; d. Data dasar hasil penelitian atau proyek dan hasil proses hitungan; e. Gambar atau peta yang ukurannya besar sehingga harus dilipat. IV. FORMAT SITASI DAN DAFTAR PUSTAKA Dalam menulis laporan skripsi, mahasiswa memerlukan sumber acuan yang terdapat dalam buku teks, makalah dalam suatu jurnal, prosiding seminar atau bahan acuan digital dan online lain untuk dituliskan sebagai dasar dalam memperkuat latar belakang pelaksanaan skripsi atau menuliskan landasan teori. Tatacara penulisan sumber acuan atau referensi di dalam teks skripsi (sitasi) berikut penulisan daftar acuan tersebut di akhir tulisan (daftar pustaka) perlu diatur sehingga memenuhi kaidah baku penulisan karya ilmiah dan layak untuk dipublikasikan. Selain kaidah penulisan sumber referensi, pemahaman terhadap norma dan etika penggunaan tulisan hasil karya orang lain yang terdapat dalam sumber acuan perlu diperjelas agar skripsi yang dihasilkan memenuhi asas kepatutan publikasi dan terhindar dari perbuatan pelanggaran hak cipta (copyright) dan penjiplakan (plagiarisme). Untuk itu, bab ini tidak hanya akan memuat aturan penulisan sitasi dan daftar pustaka, namun juga panduan tatacara penulisan sitasi dan daftar pustaka yang benar agar skripsi terhindar dari kesalahan fatal berupa penjiplakan dan pelanggaran hak cipta. IV.1. PENGERTIAN SITASI DAN DAFTAR PUSTAKA Sitasi adalah penulisan sumber acuan atau referensi di dalam teks karya tulis. Daftar Pustaka adalah daftar sumber acuan atau referensi yang digunakan pada teks yang dituliskan berdasarkan urutan tertentu sesuai standar atau style yang dijadikan pegangan misalnya ditulis berdasarkan abjad atau sebagai urutan nomor. IV.2. TATACARA MELAKUKAN SITASI Untuk melakukan sitasi secara tepat dan benar, mahasiswa perlu memahami bahwa pada dasarnya untuk membuat sitasi (to cite) hasil karya orang lain yang termuat 37pada sumber referensi dapat dilaksanakan dengan cara: melakukan pengutipan (quotation) dan melakukan penulisan kembali dengan bahasa kita sendiri (paraphrasing). IV.2.1.Kutipan Kutipan adalah penulisan sumber sitasi secara identik seperti tulisan aslinya dengan cara memberi tanda kutipan di awal dan di akhir penulisan sumber sitasi. Beberapa cara membuat kutipan dicontohkan sebagai berikut: CONTOH 1 Schrom-Feiertag et.al (2011) menyatakan bahwa semakin beragamnya telpon genggam canggih, termasuk fasilitas multisensor untuk penetuan lokasi seperti GPS, WIFI, deteksi jaringan cell (cell network) dan akselerometer, telah meningkatkan kualitas layanan pada bidang navigasi pedestrian (pedestrian navigation). Untuk contoh teks di atas, bagian Daftar Pustaka pada skripsi harus memuat sumber referensi secara lengkap: Helmut Schrom-Feiertag, Patrick Luley, Lucas Palleta. 2012. A Mobile LBS for Geo-Content: Generation Facilitating Users to Share, Rate and Access Information in a Novel Manner. Lecture Notes in Geoinformation and Cartography 8th International Symposium on Location-Based Services. Springer-Verlag. 55- 75. Berlin Heidelberg. CONTOH 2 Peta menurut Asosiasi Kartografi Internasional didefinisikan sebagai Representasi simbol realita geografis melalui penyajian fitur-fitur atau unsur-unsur 38pilihan, dimana penetapan unsur terpilih berikut simbolisasinya merupakan proses kreatif pembuat peta dengan tujuan agar peta dapat dimanfaatkan secara tepat untuk membantu menunjukkan hubungan spasial antar unsur-unsur yang direpresentasikan (ICA 2003). Untuk contoh teks di atas, bagian Daftar Pustaka pada skripsi harus memuat sumber referensi secara lengkap: ICA, 2003. Strategic Plan for the International Cartographi Association 20032011. Diakses pada: 31 Mei 2009. http://www.icaci.org/en/strategic.html IV.2.2. Penulisan Kembali Penulisan kembali (paraphrasing) adalah penulisan sumber sitasi secara bebas menggunakan bahasa sendiri dan tidak identik seperti tulisan aslinya. Beberapa cara membuat penulisan kembali adalah sebagai berikut: CONTOH 1 Maguire dan Longley (2005) menyebutkan bahwa geoportal terutama disediakan untuk mendukung layanan katalog data geospasial. Untuk contoh teks di atas, bagian Daftar Pustaka skripsi harus memuat sumber referensi secara lengkap: Maguire, D.J. dan Longley, P.A. 2005. The Emergence of Geoportals and Their Role in Spatial Data Infrastructrure. Computer, Environment, and Urban Systems, 247252. 39CONTOH 2 Bisa juga merupakan gabungan dari penulisan kembali dan pembuatan kutipan. Ketersediaan data geospasial dan data terkait lokasi dengan volume besar telah menumbuhkan tantangan yang tidak mudah bagi penyediaan akses data dan untuk mendeteksi sesuatu yang diharapkan dan menemukan sesuatu yang tidak diharapkan (detecting the expected and discovering the expected) (Thomas dan Cook 2005). Untuk contoh teks di atas, bagian Daftar Pustaka skripsi harus memuat sumber referensi secara lengkap: Thomas, J.J. dan Cook, K.A. 2005. The Illumninating the Path: The Research and Development Agenda for Visual Analytics. IEEE Computer Society Press, 200 p. IV.3. PANDUAN FORMAT SITASI Style adalah format penulisan sumber referensi di dalam teks dan pembuatan list sumber referensi di Daftar Pustaka. Di dunia ilmiah dan penulisan jurnal, dikenal ratusan format sitasi. Contohnya adalah format sitasi: APA, HARVARD, Chicago 14B, dan tentu saja IEEE atau ACM (dengan berbagai variasinya untuk ACM dan IEEE). Selanjutnya beberapa jurnal terkait Teknik Geodesi dan Geomatika memiliki panduan penulisan format sitasi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, International Journal of Geographical Information Science menggunakan style HARVARD yang juga diacu oleh beberapa jurnal lain. Contoh yang lain adalah Journal of Sourveying Engineering membuat acuan style sendiri dengan nama Journal of Surveying Engineering, ISPRS Journal of Photogrammetry dan Journal of GPS juga menerbitkan style tersendiri. Sangat disarankan agar sinkronisasi, konsistensi dan keakuratan serta kecermatan penulisan sitasi dan daftar referensi terjaga, mahasiswa dapat menggunakan piranti lunak 40pengelola sumber referensi baik yang opensource maupun berbayar atau yang melekat dengan piranti penulisan dokumen (misal Word 2007). Adapun Style yang digunakan untuk skripsi di Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika secara mengacu pada HARVARD/ISPRS J Photogrammetry/Journal of Surveying Engineering dengan beberapa modifikasi. Penulisan sitasi di dalam teks secara umum menggunakan format Pengarang Tahun (Author Date) dengan rincian: Pengarang mengacu pada nama belakang dari nama lengkap atau nama pena (pen name) dari Pengarang. Apabila merupakan penulisan kembali atau kutipan maka ditulis sebagai (Wolf 2012) Apabila dirangkai sebagai suatu kalimat maka nama Pengarang dilepas dari tahun (misalnya Wolf (2005) menyatakan bahwa....) Apabila terdiri dari dua penulis, penyajian sitasi harus menuliskan kedua nama belakang penulis (misalnya Wolf dan Galiani (2005) atau (Wolf dan Galiani 2005)) dengan Daftar Pustaka harus memuat nama belakang dan inisial dari kedua penulis tersebut. Apabila terdiri dari tiga atau lebih penulis, penyajian sitasi dilakukan dengan cara menulis nama penulis pertama diikuti oleh dkk. dan tahun seperti di bawah ini: Williamson, I., Rajabifard, A., Feeney, M.E.F. 2003.The Future of Surveying Profession an Australian Perspective. Geomatica, 51(4), 387-399. Apabila tidak dapat diketemukan penulis dari sebuah sumber referensi maka digunakan Anonim pada Pengarang. Berikut ini aturan sitasi untuk beberapa tipe pustaka. 1. Pustaka dalam bentuk buku: nama pokok dan inisial (given name) penulis, tahun terbit, judul buku (dicetak miring), volume/jilid, edisi, penerbit, kota tempat 41penerbitan. 2. Buku terjemahan: nama pokok dan inisial penulis, tahun terbit, judul buku, nama pokok dan inisial penerjemah, volume/jilid, edisi, penerbit, kota tempat penerbitan. 3. Tulisan di dalam buku atau prosiding: nama pokok dan inisial penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama pokok dan inisial editor atau penyunting, judul buku/ prosiding, volume/jilid, edisi, penerbit, kota tempat penerbitan. 4. Tulisan di dalam majalah atau jurnal: nama pokok dan inisial penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah/jurnal, volume, nomor, tanggal terbit, nomor halaman awal dan akhir tulisan. 5. Tulisan di dalam pertemuan ilmiah: nama pokok dan inisial penulis, tahun pertemuan ilmiah, judul tulisan, nama pertemuan ilmiah, penyelenggara, waktu dan tempat pertemuan ilmiah. 6. Laporan proyek/penelitian, skripsi, tesis, disertasi: nama pokok dan inisial penulis, tahun penulisan laporan, judul laporan, jenis laporan (dicetak miring), lembaga pelaksana proyek/penelitian, kota domisili lembaga. 7. Booklet/manual alat/katalog/tabel yang diterbitkan tanpa author: Anonim, tahun terbit, judul buku (dicetak miring), lembaga/ perusahaan penerbit, tempat penerbitan. 8. Tulisan di internet/website: nama pokok dan inisial penulis, tahun terbit, judul tulisan, alamat website, tanggal pengaksesan. Catatan: bila tidak terdapat nama penulis maka digunakan Anonim seperti butir 7. Berturut-turut di bawah ini adalah contoh penulisan daftar pustaka. 1. Buku oleh satu sampai dengan tiga penulis. Bila penulis lebih dari 3, maka cukup ditulis penulis pertama. Prihandhito, A., 2011, Proyeksi Peta, Cetakan ke-2, Kanisius, Yogyakarta. Basuki, S., 2010, Ukur Tanah, Cetakan ke-2, Gama Press,Yogyakarta. Abidin, H.Z., 2000, Penentuan Posisi dengan GPS da Aplikasinya, Cetakan ke-2, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta. 42Moffit, F.H., and Mikhail, E.M., 1980, Photogrammetry, Third Edition, Harper & Row Publisher, New York. 2. Buku terjemahan Shah, A.B., 1986, Metodologi Penelitian, Penerjemah Basri, H., Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. 3. Tulisan di dalam buku/prosiding Hein, G.W., 1983, The Local Gravity Field in the Concept of Integrated Geodesy, Ed. Schwarz, K.P., Local Gravity Field Approximation, pp.107-216, The University of Calgary, Alberta. 4. Tulisan di dalam majalah/jurnal Aditya, T., 2010. Usability Issues in Applying PGIS Methods for Neighborhood Infrastructure Planning, Transactions in GIS, Vol. 14 (s1), hal. 119-147 Joyosumarto, S., 1991, Uji Coba GPS untuk Penentuan Beda Tinggi Ortometrik, Survei dan Pemetaan, Vol. 9 (1), hal. 29-36 5. Tulisan di dalam pertemuan ilmiah Fahrurrazi, D., 1990, Datum GPS, Seminar GPS-1990, Ikatan Surveyor Indonesia, 03 November 1990, Bandung. 6. Skripsi, tesis, disertasi Witchayangkoon, B., 2000, Elements of GPS Precise Positioning, thesis, The Graduate School, The University of Maine, Maine. 7. Publikasi tanpa penulis Anonim, 2001, eTrax Summit Personal Navigator, Garmin International Inc., Olathe. Anonim, 1997, ArcView GIS, ESRI Inc., http://www. esri.com/base/products/arcview.html (akses tgl. 19 Desember 1997) 8. Publikasi dari internet Dodge, M., and Jiang, B., 1997, Geographic Information System for Urban Design: Providing New Tool and Digital Data for Urban Designers, Learning Space Conference, De Montfort University, Milton Keynes, 26 November 1977, 43http://ww.casa.ucl.uk/publications/ learning/ spaces (akses tgl. 20 Desember 1997). IV.4. HAK CIPTA DAN PLAGIARISME Esensi penelitian ilmiah adalah melakukan penemuan dan pembaharuan terhadap apa yang sudah dihasilkan dan ditulis sebelumnya (research = re-search). Oleh karenanya, melakukan rujukan terhadap tulisan dan sumber material karya orang lain yang sudah terbit merupakan hal yang tak terpisahkan dalam kegiatan penulisan karya tulis pada penelitian ilmiah. Penulisan sebuah karya tulis memerlukan kecermatan dan kejujuran dalam mengekspresikan hasil pemikiran diri sendiri maupun dalam menulis kembali karya orang lain yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada buku, jurnal, prosiding konferensi dan sumber-sumber lain termasuk sumber referensi yang didapat melalui internet. Pada umumnya, hak cipta tulisan, ilustrasi, tabel, gambar serta semua yang terdapat pada makalah atau bab atau tulisan yang ada dalam buku, jurnal dan sumber refererensi lain dilindungi oleh hak cipta. Detil dan spesifikasi bagaimana aturan melakukan transfer dan penulisan kembali sebagian isi dan material publikasi biasanya dijelaskan oleh Penulis atau Penerbit selaku pemilik resmi hak cipta pada sumber referensi tersebut. Misalnya saja yang umum diterapkan pada tulisan yang dimuat di buku dan jurnal adalah penulis lain yang ingin menyalin, menyuplik, transfer material publikasi (misalnya menyalin gambar dan tabel) yang sudah terbit dan selanjutnya menjadikannya bagian tulisan yang akan diterbitkan, maka Penulis lain tersebut perlu menghubungi Penulis atau Penerbit untuk meminta ijin dan mengurus perjanjian transfer hak cipta. Apabila ketentuan ini dilanggar oleh Penulis lain tersebut, maka pelanggaran hak cipta dapat diklaim oleh pemilik resmi hak cipta pada sumber referensi. Intinya, bagi suatu tulisan yang akan dimuat pada media buku atau internet secara resmi, maka penulisan sitasi saja tidak cukup. Penulis harus memastikan bahwa karya yang akan diterbitkan tidak ada yang menyajikan bagian publikasi 44(misalnya gambar dan tabel) karya sebelumnya tanpa seijin penulis dan penerbit sumber referensi yang diacu. Ada kalanya Penulis dan Penerbit memilih model hak cipta yang bersifat open misalnya menggunakan commonlicense (biasanya pada material online), dimana orang bebas menggunakan konten yang ditulis tanpa harus menghubungi atau meminta ijin Penerbit atau Penulis. Meskipun karya tersebut diberi label commonlicense, penulisan sitasi tetap harus dilakukan. Hal ini untuk memastikan bahwa pembaca dapat mengakses dan mengacu langsung sumber referesni tersebut secara lengkap. Selain pelanggaran hak cipta, sebuah karya tulis yang alfa dan tidak cermat (baik sengaja maupun tidak sengaja) dapat dikatakan telah melakukan penjiplakan atau plagiarisme. Definisi plagiarisme adalah: tidak menuliskan sumber rujukan pada teks pada saat membuat kutipan atau menulis kembali terminologi baru, frase, kalimat, paragraf yang berasal dari suatu sumber referensi. Pada lingkungan akademik dan penelitian ilmiah, plagiarisme merupakan perbuatan tidak terpuji (misconduct) yang dapat berujung pada pemberian sanksi oleh institusi, penerbit atau komunitas profesi karena dianggap merupakan pelanggaran etika akademik yang berat. Apabila dalam karya skripsi, thesis dan disertasi terbukti terdapat perbuatan penjiplakan maka institusi pendidikan dapat menerapkan sanksi berupa penolakan, pencabutan dan penundaan kelulusan. Adapun bentuk penjiplakan (plagiarisme) meliputi antara lain: 1. Mengaku karya orang lain sebagai karya sendiri dengan cara menyampaikan pernyataan dan ide yang sebenarnya sudah dilakukan dan ditulis oleh orang lain. 2. Tidak menulis sumber referensi saat melakukan sitasi dan merujuk material (gambar, tabel, skema, sll). 3. Menulis sumber referensi namun tidak melakukan penulisan kembali kalimat dan paragraf asli (menyalin karya orang lain dan menuliskan sumber 45referensi tanpa ada usaha menuliskan kembali dengan bahasa sendiri atau menyesuaikan ide yang ingin disampaikan). 4. Menyajikan metode penelitian, hasil dan pembahasan serta kesimpulan yang sebenarnya sudah ditulis oleh orang lain. 46 halaman ini kosong

1 66 27 47 DAFTAR PUSTAKA Wells, W., 2002, Geodesy and Geomatics Engineering Style Manual: Lecture Notes No. 54, University of New Brunswick. ------------, 1993, Pedoman Penulisan Tugas Akhir, Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Djawahir, F., 2004, Pedoman Penulisan Skripsi, Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. ------------, 2001, Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Agra, I.B., 1966, Pokok-pokok Metodologi Penelitian, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sigit, S., 1992, Peranan Masalah dan Hipotesis dalam Skripsi dan Penelitian, STIE Gama, Yogyakarta. Winker, A.C., and Mc Cuen, J.R., 1984, Rhetoric Made Plain, Fourth Edition, Harcourt Brace Javanovich, San Diego. 48

49 LAMPIRAN A FORMAT HALAMAN JUDUL USULAN SKRIPSI 50 USABILITAS DAN PERFORMANSI PIRANTI BLACKBERRY UNTUK KAJI CEPAT USULAN SKRIPSI Oleh: RIFAATUL MAHMUDAH NIM : 06 / 196116 / TK / 31940 JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 201151 LAMPIRAN B FORMAT HALAMAN SAMPUL SKRIPSI 52TINJAUAN USABILITAS DAN PERFORMANSI PIRANTI BLACKBERRY UNTUK KAJI CEPAT (RAPID MAPPING ACTIVITIES) SKRIPSI RIFAATUL MAHMUDAH NIM : 06 / 196116 / TK / 31940 JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012 53 LAMPIRAN C FORMAT HALAMAN JUDUL SKRIPSI 54TINJAUAN USABILITAS DAN PERFORMANSI PIRANTI BLACKBERRY UNTUK KAJI CEPAT (RAPID MAPPING ACTIVITIES) SKRIPSI RIFAATUL MAHMUDAH NIM : 06 / 196116 / TK / 31940 JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012 55USABILITY AND PERFORMANCE REVIEW ON THE BLACKBERRY DEVICE FOR RAPID MAPPING ACTIVITIES UNDERGRADUATE THESIS RIFAATUL MAHMUDAH NIM : 06 / 196116 / TK / 31940 DEPARTMENT OF GEODETIC ENGINEERING FACULTY OF ENGINEERING UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 201256 USABILITY AND PERFORMANCE REVIEW ON THE BLACKBERRY DEVICE FOR RAPID MAPPING ACTIVITIES UNDERGRADUATE THESIS submitted as a partial fulfillment of the requirements for obtaining the degree of Bachelor of Engineering in Geodetic and Geomatics Engineering Study Program By RIFAATUL MAHMUDAH NIM : 06 / 196116 / TK / 31940 To DEPARTMENT OF GEODETIC ENGINEERING FACULTY OF ENGINEERING UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012 57 LAMPIRAN D HALAMAN PENGESAHAN

58 SKRIPSI TINJAUAN USABILITAS DAN PERFORMANSI PIRANTI BLACKBERRY UNTUK KAJI CEPAT (RAPID MAPPING) dipersiapkan dan disusun oleh: RIFAATUL MAHMUDAH NIM : 06/196116/TK/31940 telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 26 Juni 2012 Susunan Dewan Penguji: Ketua/Pembimbing Anggota Trias Aditya K.M., S.T., M.Sc., Ph.D. Ir. Nurrohmat Widjajanti, M.T., Ph.D `Ir. Gondang Riyadi, Dipl.C., M.T. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai derajat Sarjana Teknik Program Studi Teknik Geodesi-Geomatika Tanggal ... Ir. Djurdjani, MSP., M.Eng., Ph.D Ketua Jurusan Teknik Geodesi 59 LAMPIRAN E HALAMAN PERNYATAAN

60PERNYATAAN Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Yogyakarta, Juni 2012 RIFAATUL MAHMUDAH 06/196116/TK/31940 61 LAMPIRAN F ATURAN PELAKSANAAN SKRIPSI 62MATA KULIAH SKRIPSI (TGD4801) Mata kuliah skripsi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang terdiri dari Aturan Pelaksanaan, Prosedur Pelaksanaan, dan Penilaian Skripsi sebagai berikut. A. ATURAN PELAKSANAAN SKRIPSI TKGD495/4 SKS A. DESKRIPSI Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa untuk mengakhiri materi kurikulum program studi Teknik Geodesi dan Geomatika Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM. Hakekat skripsi adalah melatih mahasiswa untuk membuat suatu kesimpulan dari berbagai analisa antara teori dan kenyataan di lapangan. B. TUJUAN Setelah melaksanakan kegiatan akademik ini mahasiswa diharapkan mampu menulis karya ilmiah yang layak dipresentasikan atau dipublikasikan dalam forum ilmiah. C. PRASYARAT 1. Skripsi dapat dilaksanakan mahasiswa dengan prasyarat telah lulus matakuliah Metodologi Penelitian (nilai minimal C) dan secara keseluruhan telah menempuh mata kuliah minimal 132 SKS, dengan indeks prestasi kumulatif minimal 2.00 tanpa nilai E. 2. Selama melaksanakan skripsi (mengambil KRS skripsi), mahasiswa hanya diperbolehkan menempuh mata kuliah lain di luar skripsi maksimal 8 SKS. D. PELAKSANAAN 1. Tim Pengelola Skripsi (TPS) a. Dalam penyelenggaraan skripsi, Ketua Jurusan membentuk sebuah tim yang disebut Tim Koordinasi Pelaksanaan Skripsi (TPS) dengan melibatkan Sekretaris Jurusan, Perwakilan Laboratorium dan anggota lain yang ditunjuk sehingga jumlah anggota tim maksimal 10 orang. Tugas utama TPS adalah : merencanakan pelaksanaan skripsi, menjalankan kontrol pelaksanaan skripsi, dan melakukan evaluasi pelaksanaan skripsi. b. Masa kerja TPS adalah satu tahun atau dapat diperpanjang sesuai dengan yang tersebut pada SK Dekan. 2. Pengisian KRS a. Mahasiswa yang akan melaksanakan skripsi diwajibkan mengisi KRS yang diketahui oleh Dosen Wali. b. Bersamaan dengan pengisian KRS skripsi, mahasiswa diwajibkan menuliskan Rencana Judul Skripsi dalam borang yang telah ditentukan. Selanjutnya rencana judul skripsi yang telah mendapat pengesahan dari Dosen Wali diserahkan ke Bagian Pengajaran bersamaan KRS yang telah diisi. c. Bagi mahasiswa yang meneruskan skripsi (perpanjangan) tidak perlu menyerahkan proposal. 3. Pembimbingan a. Ketua Jurusan atas usulan TPS menugaskan seorang staf dosen sebagai pembimbing utama skripsi. Pembimbing ke 2 (jika diperlukan dari luar maupun dalam Jurusan Teknik Geodesi) dimungkinkan atas pertimbangan dosen pembimbing utama. b. Pembimbing skripsi bertanggungjawab dalam pembimbingan mahasiswa untuk melaksanakan skripsi dalam bentuk penelitian atau kegiatan aplikatif (proyek). c. Kuota bimbingan mahasiswa dalam satu semester untuk setiap dosen adalah 6 orang. 3.1. Mahasiswa diwajibkan : a. Menyerahkan usulan skripsi (maksimal 15 halaman sesuai aturan penulisan) yang sudah mendapat persetujuan dosen pembimbing. b. Melakukan presentasi usulan skripsi di hadapan tim evaluasi usulan skripsi secara tertutup. c. Usulan skripsi setelah dievaluasi harus mendapat pengesahan TPS (Sekretaris Jurusan). d. Melakukan konsultasi dengan pembimbing dan wajib mendokumentasikan pertemuan pembimbingan dalam kartu kontrol pembimbingan sekurang-kurangnya 9 kali dalam 1 semester. e. Melaksanakan skripsi, dan hasilnya ditulis dalam bentuk naskah skripsi sesuai dengan format baku yang telah ditentukan Jurusan (kurang-lebih 50 halaman tidak termasuk halaman judul, daftar isi, kata pengantar, daftar tabel, daftar gambar, daftar istilah, intisari dan lampiran). f. Mahasiswa wajib menyerahkan progress kemajuan skripsi ke TPS (Sekretaris Jurusan) setiap 3 bulan, 63dimulai sesudah usulan skripsi diterima g. Mengajukan permohonan seminar bila skripsi telah disetujui oleh dosen pembimbing. h. Melakukan presentasi skripsi di hadapan tim penguji dalam forum seminar terbuka. i. Menyerahkan naskah skripsi yang telah disetujui oleh Tim Penguji sebanyak 2 eksemplar ke Jurusan sebagai syarat yudisium. 3.2. Dosen Pembimbing diwajibkan : a. Melakukan pembimbingan dalam pelaksanaan skripsi yang dimulai dengan penulisan usulan skripsi, pelaksanaan penelitian, dan penulisan skripsi; b. Menentukan jadwal pertemuan dengan mahasiswa untuk keperluan konsultasi dan pembimbingan (minimum 9 kali pertemuan pembimbingan); c. Menyetujui skripsi mahasiswa untuk diseminarkan; d. Atas permintaan Jurusan, pada akhir semester memberi laporan kemajuan pelaksanaan skripsi mahasiswa kepada Ketua Jurusan untuk bahan evaluasi TPS. e. Pembimbing 2 (jika ada) wajib menyetujui skripsi sebelum diserahkan untuk diseminarkan. 4. Evaluasi Usulan Skripsi a. Dalam pelaksanaan skripsi mahasiswa diwajibkan membuat usulan skripsi dengan bimbingan dosen pembimbing skripsi yang telah ditunjuk. Format usulan skripsi ditentukan oleh Jurusan. b. Usulan skripsi harus diserahkan pada bagian pengajaran sesuai waktu yang telah ditentukan. c. Apabila usulan skripsi tidak dipenuhi atau tidak diserahkan sampai batas waktu yang telah ditentukan, maka KRS skripsi digugurkan. d. Ketua Jurusan (ub. TPS) menentukan waktu evaluasi dan menugaskan 3 staf sebagai tim evaluasi usulan skripsi dengan dosen pembimbing sebagai ketua tim. Selanjutnya TPS membuat dan menyampaikan undangan kepada mahasiswa dan tim evaluasi untuk melaksanakan sidang evaluasi usulan. Undangan sidang dilampiri naskah usulan skripsi harus sudah diterima oleh tim evaluasi dan mahasiswa paling lambat 3 hari kerja sebelum pelaksanaan sidang. 5 Masa Pelaksanaan Skripsi a. Masa penyelesaian skripsi adalah satu semester. b. Apabila dalam satu semester mahasiswa tidak dapat menyelesaikan skripsi, maka dapat diperpanjang maksimal selama satu semester. Perpanjangan masa skripsi ditetapkan oleh TPS dengan memperhatikan pertimbangan Dosen Pembimbing, keaktifan mahasiswa dan laporan kemajuan skripsi . c. Apabila pada akhir masa perpanjangan mahasiswa tidak dapat menyelesaikan Skripsi, maka atas usulan pembimbing, skripsi digugurkan. 6. Seminar a. Mahasiswa menyerahkan draf naskah skripsi yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing sebanyak 3 eksemplar dilampiri salinan usulan skripsi. b. Ketua Jurusan (ub. TPS) menentukan waktu seminar dan menugaskan 3 staf sebagai tim penguji dengan dosen pembimbing sebagai ketua tim. Selanjutnya Sekretaris Jurusan membuat dan menyampaikan undangan kepada mahasiswa dan tim penguji untuk melaksanakan sidang seminar. Undangan seminar dilampiri naskah skripsi harus sudah diterima oleh tim penguji dan mahasiswa paling lambat 5 hari kerja sebelum pelaksanaan seminar. c. Apabila Salah satu tim penguji berhalangan dan harus diganti oleh Penguji yang lain, maka Anggota Tim Penguji tersebut mengembalikan tugas ke Jurusan. d. Tim penguji melaksanakan ujian sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Apabila harus dilakukan penundaan, maka penundaan dapat dilakukan paling lama 7 hari kerja dari jadwal yang sudah ditentukan atas kesepakatan tim penguji. Apabila penundaan lebih dari 7 hari kerja dari jadwal yang ditentukan, jadwal ujian seminar dan tim penguji diatur ulang oleh Sekretaris Jurusan. d. Tim penguji memberikan penilaian atas seminar yang dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan aturan penilaian yang berlaku. e. Tim penguji mengumumkan hasil evaluasi pada saat sidang selesai. E. LAIN-LAIN 1. Hal lain yang belum diatur akan ditentukan kemudian. 64 B. PROSEDUR PELAKSANAAN SKRIPSI 1. Pengisian KRS Skripsi dengan bobot 4 SKS dapat diambil oleh mahasiswa yang telah lulus matakuliah Metodologi Penelitian (nilai minimal C) dan secara keseluruhan telah menempuh mata kuliah minimal 132 SKS, dengan indeks prestasi kumulatif minimal 2.00 tanpa nilai E, dan dengan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). 2. Evaluasi Usulan Skripsi Mahasiswa yang mengambil skripsi diwajibkan melaksanakan sidang evaluasi Usulan Skripsi. a. Sidang evaluasi usulan skripsi dilakukan dalam sidang oleh tim evaluasi usulan skripsi dengan jumlah anggota minimal 3 orang dosen. b. Usulan skripsi yang telah lulus evaluasi, telah direvisi sesuai usulan tim evaluasi, dan disetujui dosem pembimbing diserahkan ke bagian Pengajaran (rangkap 2). 3. Pelaksanaan Penulisan Skripsi Setelah menyerahkan usulan skripsi, mahasiswa diwajikan segera melaksanakan proyek skripsi dan menuliskan laporan ilmiah (skripsi) dalam format yang telah ditentukan. Naskah skripsi yang sudah disetujui dosen pembimbing harus diserahkan ke Jurusan untuk diseminarkan. 4. Seminar a. Seminar dilaksanakan oleh mahasiswa dalam forum terbuka yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dosen penguji. b. Waktu seminar ditentukan oleh TPS. c. Materi yang dinilai dalam seminar ialah : kualitas skripsi, presentasi, penguasaai materi skripsi dan komprehensif. 5. Revisi Skripsi a. Bila dalam seminar Skripsi dinyatakan harus direvisi, maka mahasiswa diwajibkan melakukan revisi sesuai dengan keputusan Tim Penguji dengan waktu paling lama 1 (satu) bulan dengan menandatangani surat pernyataan. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan mahasiswa belum menyelesaikan revisi skripsi maka hasil seminar skripsi dibatalkan dan harus mengulang seminar skripsi. Seminar ulang dilaksanakan secepatnya 1 bulan berikutnya dengan tim penguji yang sama. b. Apabila dosen pembimbing skripsi sudah menyetujui hasil revisi, maka dosen penguji wajib menyetujui dan menandatangani lembar pengesahan. 6. Penjilidan dan Penyerahan Buku Skripsi Buku skripsi yang telah disetujui oleh Tim Penguji Seminar selanjutnya dijilid dengan format dan warna sampul yang sudah ditentukan kemudian diserahkan ke Jurusan sebagai syarat Yudisium.

66 66 63 C. PENILAIAN SKRIPSI Sesuai dengan prosedur pelaksanaan skripsi, maka perlu diadakan penilaian matakuliah. Penilaian akhir matakuliah Skripsi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Evaluasi Usulan Skripsi Pada evaluasi usulan skripsi difokuskan pada penilaian terhadap kelayakan materi dan kesiapan mahasiswa dalam mengerjakan proyek penelitian. Sehingga dalam hal ini akan lebih banyak pemberian saran dan masukan oleh Tim Evaluasi terhadap materi proyek penelitian yang diusulkan. Tim Evaluasi Usulan skripsi harus membuat keputusan yang dituliskan dalam berita acara bahwa (salah satu dari) a). usulan skripsi diterima, atau b). usulan skripsi tidak diterima, dengan menyertakan catatan revisi yang harus dilakukan. 2. Seminar dan Ujian Komprehensif. a. Penilaian dilakukan terhadap dua komponen, yaitu penguasaan skripsi dan pengetahuan komprehensif. i). Penilaian penguasaan skripsi meliputi penalaran dan pengungkapan pengetahuan sesuai bidang atau topik proyek penelitian. Ujian lisan dalam seminar kemudian dijadikan pertimbangan dalam penilaian yang didasarkan pada kemampuan mahasiswa dalam mengungkapkan cara penelitian, jawaban pertanyaan terhadap isi skripsi. ii). Ujian komprehensif digunakan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam pengetahuan bidang ilmu geodesi dan geomatika. Pada ujian ini terutama difokuskan pada pengetahuan ilmu geodesi-geomatika yang relevan dengan topik skripsi. b. Pada akhir seminar dan ujian komprehensif Tim Penguji Skripsi melakukan penilaian dengan ketentuan sebagai berikut : i. Tiap anggota Tim Penguji melakukan penilaian dengan rentang nilai dari 0 sampai 100. ii. Bobot penilaian ditentukan : a). Dosen Pembimbing 50% (P1) dalam hal ini komponen penilaian melingkupi proposal dan proses pembimbingan, b) Anggota Tim Penguji masingmasing 25% (P2 dan P3). Sehingga nilai Skripsi dihitung dengan rumus : Nilai Skripsi = (2xP1 + P2 + P3) : 4 Apabila Dosen Pembimbing lebih dari satu maka nilai skripsi dihitung dengan rumus menyesuaikan jumlah anggota tim penguji (misalnya terdapat 2 pembimbing) Nilai Skripsi = (P1 + P2 +.P3+P4):4 Dengan: P1 = dosen Pembimbing Pertama P2...P4 = anggota Tim Penguji (termasuk pembimbing pendamping) iii. Sesuai ketentuan nilai akhir skripsi dinyatakan dengan huruf A, B, C, D atau E. Bila dipadankan dengan rentang nilai angka 0-100, maka ditentukan : >80 : A >70 80 : B >60 70 : C < 60 : Tidak lulus 65 66 c. Pada akhir seminar dan ujian komprehensif Tim Penguji Skripsi harus mengambil keputusan tentang hasil penilaian skripsi dengan ketentuan bahwa mahasiswa dinyatakan lulus skripsi dengan nilai minimal C (sesuai butir 2.b.iii). Keputusan penilaian akhir skripsi harus dituliskan dalam berita acara dan diumumkan kepada mahasiswa dengan kesimpulan akhir salah satu dari keputusan sebagai berikut : i. mahasiswa dinyatakan lulus matakuliah skripsi ii. mahasiswa dinyatakan lulus matakuliah skripsi dengan perbaikan pada penulisan skripsi. iii. mahasiswa dinyatakan tidak lulus. d. Dalam hal mahasiswa dinyatakan tidak lulus maka harus ditentukan salah satu dari keputusan sebagai berikut : i. skripsi harus diperbaiki (ditulis ulang) sesuai saran Tim Penguji Skripsi dan diseminarkan lagi pada periode waktu seminar berikutnya dengan Tim Penguji Skripsi yang sama. ii. skripsi gugur. 3. Hal-hal lain yang berhubungan dengan penilaian skripsi dan belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan kemudian melalui mekanisme Rapat Kerja Jurusan. Yogyakarta, April 2011 Ketua Jurusan Teknik Geodesi, Ir. Djurdjani, MS., M.Eng., Ph.D. NIP. 195808201985021001 66