pada tikus jantan galur wistar (anredera scandens (l.) moq.)

22
Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) pada Tikus Jantan Galur Wistar by Putu Oka Samirana FILE T IME SUBMIT T ED 22-AUG-2016 09:14AM SUBMISSION ID 697096820 WORD COUNT 2102 CHARACT ER COUNT 14019 JURNLA_PUBLIKASI.DOC (116.5K)

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

Uji Aktivitas Penyembuhan LukaEkstrak Etanol Daun Binahong(Anredera scandens (L.) Moq.)pada Tikus Jantan Galur Wistar

by Putu Oka Samirana

FILE

TIME SUBMITTED 22-AUG-2016 09:14AM

SUBMISSION ID 697096820

WORD COUNT 2102

CHARACTER COUNT 14019

JURNLA_PUBLIKASI.DOC (116.5K)

Page 2: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)
Page 3: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)
Page 4: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)
Page 5: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)
Page 6: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)
Page 7: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

12%SIMILARITY INDEX

12%INTERNET SOURCES

2%PUBLICATIONS

4%STUDENT PAPERS

1 5%

2 1%

3 1%

4 1%

5 1%

6 1%

7 1%

Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak Etanol DaunBinahong (Anredera scandens (L.) Moq.) pada Tikus JantanGalur WistarORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

www.farmasi.unud.ac.idInternet Source

kemahasiswaan.unhas.ac.idInternet Source

Submitted to Universitas DiponegoroStudent Paper

Sah, Sadhana, Ranjita Shrestha, SadikchyaKoirala, and Keshab Bhattarai."Phytochemical and AntimicrobialAssessment of Five Medicinal Plants Foundin Terai Region", Nepal Journal of Scienceand Technology, 2013.Publicat ion

journals.tubitak.gov.trInternet Source

Submitted to iGroupStudent Paper

Nuryantini, Ade Yeti, Muhammad MiftahulMunir, Annisa Rahma, Tri Suciati, and

Page 8: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

8 <1%

9 <1%

10 <1%

11 <1%

12 <1%

EXCLUDE QUOTES OFF

EXCLUDEBIBLIOGRAPHY

ON

EXCLUDE MATCHES OFF

Khairurrijal. "Poly(Vinyl Alcohol)/ChitosanNanofibrous Membrane Containing Anrederacordifolia (Ten.) Steenis", Advanced MaterialsResearch, 2015.Publicat ion

etd.eprints.ums.ac.idInternet Source

stikes-yogyakarta.ac.idInternet Source

www.docstoc.comInternet Source

mot.farmasi.ugm.ac.idInternet Source

carahidup.um.ac.idInternet Source

Page 9: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

VOLUME V, NOMOR 2, DESEMBER 2016

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME V NOMOR 2 HALAMAN 1-62 EDISI DESEMBER 2016

PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

Page 10: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 i Vol 5 No 2

JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS

DAFTAR ISI

• Deskripsi • Pembaca • Editor • Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif, original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat. PEMBACA Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika EDITOR Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt Editor : Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Mitra Bestari: Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota:

a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

EMAIL [email protected]

Page 11: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 ii Vol 5 No 2

PETUNJUK PENULISAN PENDAHULUAN Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain. Tipe artikel Artikel hasil penelitian Review article Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata), pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN Conflict of interest Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja, konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain. Verifikasi Artikel Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme Konstribusi Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah, sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

Page 12: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 iii Vol 5 No 2

Kepemilikan artikel Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan Perubahan penulis Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas Bahasa Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan. PERSIAPAN Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4. Struktur Artikel Sub pokok bahasan-penomoran Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya. Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran. Pendahuluan Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian Bahan dan metode Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan Hasil Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas Pembahasan Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan dari penelitian sebelumnya

Page 13: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 iv Vol 5 No 2

Kesimpulan Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil Appendik Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1; Gambar. A.1 Informasi penting dalam struktur artikel Judul Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan Nama penulis dan institusi Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis Alamat korespondensi Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi. Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis Alamat penulis Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic Abstrak Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri Gambar Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

Page 14: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 v Vol 5 No 2

dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word Kata kunci Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya) Singkatan Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis. Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel. Ucapan terima kasih Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya) Unit Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI Tabel Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel Daftar pustaka Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini. Aturan penulisan pustaka Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit. Penulisan buku Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul. (Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

Page 15: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 vi Vol 5 No 2

Contoh: Buku dengan satu penulis Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.: Allen & Unwin Lebih dari 6 penulis Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk Buku yang memiliki editor Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London: Pluto Press Buku yang memiliki penulis dan editor Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard Bab yang terdapat di dalam buku Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit Artikel jurnal Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal, volume (issue), halaman Skipsi/Tesis/Disertasi Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi. Universitas, kota Sumber penulisan singkatan jurnal Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html Submission checklist Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor. Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

• alamat email • kode pos • nomor telepon atau fax

Semua file yang dibutuhkan telah diupload • Kata kunci • Gambar

Page 16: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 vii Vol 5 No 2

• Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

• Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah

• Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya • Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini • Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam

teks • Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal

dari sumber lain (termasuk web) SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal. Naskah yang dipublikasikan Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan disertai dengan cover jurnal.

Page 17: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 viii Vol 5 No 2

DAFTAR ISI hal Halaman Judul ………………………………………………………………………….....

Petunjuk Penulisan ...........................................................................................................

Daftar Isi …………………………………………………………………………………..

i

ii

viii

1 Optimasi Pembacaan Spektrum Raman Portabel Untuk Pembacaan Spektrum Raman

Preparathistologi Jaringan BPH (Benign Prostate Hyperplasia) …………………… 1

2 Studi Karakteristik Fisik Amilum Singkong Terpregelatinasi dengan Amilum Singkong Alami Dan Brand Name…………………………………………………..

7

3 Efek Peg 400 Dan Mentol Pada Formulasi Patch Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Pelepasan Senyawa Polifenol ………………………………………………..

12

4 Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera Scandens (L.) Moq.) Pada Tikus Jantan Galur Wistar ……………………………..

19

5 Uji Kemurnian Isolat Andrografolid dengan HPLC Fase Terbalik .......................... 24 6 Angka Kejadian Penyakit Autoimun Pada Pasien Anak di RSUP Sanglah Denpasar . 30 7 Perbandingan Jumlahbiaya Pengendalian Bahan Baku antara Metode Tradisional

Perusahaan Dengan Kombinasi JIT/EOQ …………………………………………….

35 8 Uji Pemisahan Sianidin Dan Peonidin Dari Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea

Batatas L.) dengan Metode HPTLC Spektrofotodensitometri C-18 ……………….

39 9 Optimasi Mentol dan Polietilenglikol pada Formulasi Patch

Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) …………………………………………………...

42 10 Perubahan Aktivitas Mengkelat Logam Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu Terhadap

Pengaruh Sinar UV-B ………………………………………………………………..

49 11 Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kaya Antosianin Dari Kulit Ubi Jalar

Ungu (Ipomoea Batatas L.) dan Kulit Buah Anggur Hitam (Vitis Vinifera L.) Terhadap Isolat Bakteri Propionibacterium Acnes ……………………………………

53 12 Aktivitas Antihiperlipidemia Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis

paniculata (Burm. f.) Ness) secara In Silico………………………………………..

58

Page 18: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

Samirana dkk   Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 19-

 

19  

Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) pada Tikus Jantan Galur Wistar

Samirana, P. O.1, Swastini D. A.1, Subratha, I D. G. P. Y.1, dan Ariadi, K. A.1

1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

Korespondensi: Putu Oka Samirana Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80361 Telp/Fax: 0361-703837

Email:

ABSTRAK

Tanaman binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) merupakan salah satu tanaman obat yang secara empiris memiliki aktivitas penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka dari ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.). Uji aktivitas penyembuhan luka ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) dilakukan pada tikus jantan galur Wistar yang diberikan luka eksisi. Aktivitas penyembuhan luka diamati secara visual dengan pengukuran diameter luka dan perhitungan persentase penyembuhan luka. Data persentase penyembuhan luka dianalisis dengan uji Anova satu arah dan uji Bonferoni masing-masing dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) memiliki aktivitas penyembuhan luka (p<0,05) namun belum mampu memberikan penyembuhan luka hingga ke keadaan normal.

Keyword : penyembuhan luka, daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.), diameter luka

1. PENDAHULUAN

Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang terjadi ketika kulit terpapar suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap berbagai cedera dengan proses regenerasi yang kompleks menghasilkan pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka (Black, 2006).

Tujuan utama penyembuhan luka adalah mempercepat penutupan luka dan meminimalkan bekas luka fungsional. Selama dua dekade dilakukan penelitian mengenai sel dan molekul biologi yang berkaitan dengan proses biologis yang terlibat dalam perbaikan luka dan regenerasi jaringan. Penyembuhan luka merupakan proses yang kompleks dan dinamis untuk mengembalikan struktur sel dan lapisan jaringan (Morison, 2003).

Pengembangan obat herbal sebagai alternatif pengobatan terus dilakukan. Obat herbal memiliki efek samping yang lebih rendah jika dibandingkan dengan obat

sintesis. Penggunaan salep antibiotika yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi pada bakteri tertentu (Semer, 2013). Maka dari itu, diperlukan upaya pengembangan obat alternatif dalam penyembuhan luka. Salah satu sumber penting untuk pengembangan obat tersebut adalah eksplorasi tanaman berbasis etnomedicine.

Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) merupakan salah satu tanaman khas Indonesia yang secara empiris digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, antara lain untuk menyembuhkan luka luar akibat goresan senjata tajam, luka setelah operasi, meningkatkan stamina tubuh, mengobati sakit maag, wasir, menyembuhkan memar, rematik (Depkes RI, 2009). Berdasarkan hasil uji aktivitas ekstrak daun binahong (A. scandens (L.) Moq.) memiliki aktivitas antitukak untuk penyembuhan luka dalam (Samirana et al., 2014; Purwanti, 2011). Untuk penyembuhan luka luar, ekstrak etanol daun binahong (A. scandens (L.) Moq.) memiliki aktivitas

Page 19: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

Samirana dkk  

 

20 

Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 19-

sebagai antiluka bakar (Karismawan, 2013). Selain itu, ekstrak etanol daun binahong (A. scandes (L.) Moq.) juga memiliki aktivitas antiinflamasi dan antibakteri gram positif (Streptococcus pyogenes) serta antibakteri gram negatif (Escherichia coli) (Feybriyanti, 2011; Fitria, 2009). Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai aktivitas ektrak etanol daun binahong dalam proses penyembuhan luka. 2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan

Daun binahong (Hargobinangun, Yogyakarta); Etanol 70% (Bratacem); Povidone Iodine; Adeps lanae; Vaselin album. 2.2 Alat

Rotary evaporator (Eyela®); Jangka sorong.

2.3 Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 ekor tikus putih jantan galur wistar berjenis kelamin jantan yang berumur 2-3 bulan dengan berat badan antara 200 sampai 250 gram. 2.4 Prosedur Kerja 2.4.1 Preparasi Ekstrak Etanol Daun

Binahong (A. scandens (L.) Moq.) Preparasi ekstrak diawali dengan

pembuatan serbuk kering daun binahong. 500 gram serbuk kering kemudian diektraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70% sebanyak 5 L selama 24 jam dan diremaserasi sebanyak 2 kali. Maserat kemudian dipekatkan dengan menggunakan vacum rotary evaporator pada suhu 40o C hingga diperoleh ekstrak kental. 2.4.2 Preparasi Pembawa dan Ekstrak Uji

Pembuatan pembawa ekstrak menggunakan formula standar salep yaitu adeps lanae 15% dan vaselin album 85%. Ekstrak uji dibuat dengan mencampur ekstrak etanol daun binahong (A. scandens (L.) Moq.) masing-masing 10% dan 40% ke dalam basis yang telah siap (Paju, dkk., 2013)

2.4.3 Uji Aktivitas Penyembuhan Luka

Ekstrak Etanol Daun Binahong Dilakukan aklimatisasi pada tikus

Wistar selama 1 minggu. Hewan uji secara acak dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok kontrol negatif diberikan perlukan dan tidak diobati. Kelompok kontrol positif diberikan perlukaan dan diberikan povidone iodine secara topikal. Kelompok uji ekstrak 10% diberikan perlukaan dan ekstrak daun binahong dengan konsentrasi ekstrak 10% secara topikal. Kelompok uji ekstrak 40% diberikan perlukaan dan salep ekstrak etanol dengan konsentrasi ekstrak 40% secara topikal. Kelompok normal tidak diberikan perlukaan. Hewan uji dianastesi menggunakan ketamin hidroklorida secara intravena (120 mg/kgBB). Bulu pada punggung dicukur menggunakan alat pencukur dan ditandai area yang akan dibuat luka. Luka dibuat sedalam 2 mm bentuk persegi dengan luas 100 mm2. Pengamatan terhadap aktivitas penyembuhan luka secara visual dilakukan dengan mengukur diameter luka pada hari ke 3, 7, 10, 14, 17, 21 dimana hari pembuatan luka merupakan hari ke-0 (Miladiyah and Bayu, 2012). Persentase penyembuhan luka diperoleh dengan rumus:

%100dx0

dx1-dx0 Lukaan %Penyembuh x=  

Keterangan: dx0 : diameter luka pada hari ke-0 dx1 : diameter luka pada hari ke-3, 7, 10, 14, 17,

21

2.4.4 Analisis Data Persentase penyembuhan luka yang

diperoleh kemudian dianalisis seara statistik menggunakan aplikasi SPSS 20. Persentase penyembuhan luka diuji dengan one-way analysis of variance (Anova) dan jika berbeda bermakna dilanjutkan dengan Bonferroni’s post hoc test for multiple comparisons. Perbedaan masing-masing kelompok

 

Page 20: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

Samirana dkk  

 

21 

Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 19-

perlakuan dinyatakan bermakna bila nilai p<0,05.

3. HASIL 3.1 Preparasi Ekstrak

Ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) yang diperoleh memiliki rendemen sebesar 20,75% dengan kadar air ekstrak sebesar 8,23 ± 0,025%. 3.2 Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak

Etanol Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) Persentase penyembuhan luka dari

ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) diamati berdasarkan penurunan diameter luka yang diukur pada hari ke-3, 7, 10, 14, 18 dan 21 setelah perlukaan. Hasil persensatase penyembuhan luka dari masing-masing kelompok perlakuan ditunjukkan pada gambar 1 dan tabel 1.

4. PEMBAHASAN

Uji aktivitas penyembuhan luka dari ekstrak etanol daun binahong (A. scandens (L.) Moq.) diawali dengan pembuatan ekstrak etanol daun binahong dengan metode maserasi yang memperoleh rendemen ekstrak 20,75% dengan kadar air ekstrak sebesar 8,23± 0,025%. Hasil ini merujuk pada pustaka Farmakope Herbal Indonesia Edisi I.

Penelusuran efek suatu obat pada aktivitas penyembuhan luka dapat dilakukan dengan beberapa model. Salah satu model yang umum digunakan yaitu luka eksisi. Dengan model ini dapat diperoleh informasi mengenai kontraksi luka dan penutupan luka setelah pemberian ekstrak yang dibandingkan dengan kelompok kontrol (Subhasini and Arunachalam, 2011). Kontrol positif yang digunakan yaitu povidon iodine didasarkan dari penelitian sebelumnya (James and Friday, 2010). Aktivitas povidon iodine dalam penyembuhan luka yaitu berasal dari aktivitasnya sebagai antimikroba spektrum luas (Sibblad et al., 2011).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di setiap hari pengamatan, kelompok positif, kelompok ekstrak 10% dan kelompok ekstrak 40% memiliki persentase penyembuhan yang

lebih tingi dan berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok negatif. Hal ini menunjukkan bahwa povidon iodine, ekstrak etanol daun binahong 10% dan ekstrak etanol daun binahong 40% memiliki potensi sebagai agen penyembuhan luka. Jika dibandingkan antara ekstrak etanol daun binahong 10% dan ekstrak etanol daun binahong 40%, ekstrak etanol daun binahong 40% memiliki persentase penyembuhan luka lebih tinggi dan berbeda bermakna dibandingkan dengan ekstrak etanol daun binahong 10%. Namun jika dibandingkan dengan kelompok positif, persentase penyembuhan luka dari kelompok ekstra 40% tidak berbeda secara signifikan.

Pada penelitian ini diperoleh bahwa ekstrak etanol daun binahong berpotensi sebagai agen penyembuhan luka. Hal ini mungkin didukung oleh aktivitas-aktivitas lain yang dimiliki oleh ekstrak etanol daun binahong seperti aktivitas antibakteri antiinflamasi, antiluka bakar dan antiulkus (Fitria, 2009; Feybriyanti, 2011; Karismawan, 2013; Samirana et al., 2014).  Selain itu, aktivitas penyembuhan luka dari ekstrak etanol daun binahong mungkin disebabkan oleh kontribusi golongan senyawa kimia yang terkandung didalamnya seperti flavonoid, tanin, saponin dan triterpenoid (Samirana et al., 2014). Beberapa mekanisme dari golongan senyawa tersebut sebagai agen penyembuhan luka telah banyak dilaporkan.

Golongan senyawa flavonoid memiliki aktivitas dalam menghambat proses peroksidasi lipid dan menangkap radikal bebas yang dapat mencegah adanya nekrosis sel dan meningkatkan vaskularisasi ke daerah luka. Dengan menghambat peroksidasi lipid dapat meningkatan keberadaan serabut kolagen, mencegah kerusakan seluler dan meningkatkan sintesis DNA (Nayak et al., 2006). Golongan senyawa tanin memiliki aktivitas antibakteri dan adstringen yang mampu meningkatkan kontraksi luka. Sedangkan untuk senyawa saponin biasanya terdapat di dalam bentuk gabungan antara golongan senyawa saponin dan senyawa triterpenoid. Gabungan golongan senyawa ini mampu meningkatkan produksi kolagen tipe I

 

Page 21: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

Samirana dkk  

 

22  

Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 19-

(MacKay and Miller, 2003) dan meningkatkan produksi IL-1 dan TNF yang dapat mempercepat migrasi dan proliferasi dari sel keratinosit yang merupakan sel yang bertanggung jawab dalam proses penutupan luka (Mahmood et al., 2016). Keberadaan golongan senyawa flavonoid, saponin, tanin

dan triterpenoid di dalam ekstrak etanol daun binahong ini mungkin yang berkontribusi dalam aktivitas penyembuhan luka dari ekstrak etanol daun binahong, namun komponen yang paling berperan dalam penyembuhan luka ini tidak diketahui,

Gambar 1. Diagram Batang Rata-rata Persentase Penyembuhan Luka

Tabel 1. Rata-rata Persentase Penyembuhan Luka

Hari Pengamatan

Kelompok Perlakuan Negatif

(%) Positif

(%) Ekstrak 10%

(%) Ekstrak 40%

(%) 3 15,54 ± 1,49 24,31 ± 2,46a 23,20 ± 2,56ab 22,62 ± 2,41ab 7 32,28 ± 2,21 44,07 ± 3,68a 42,81 ± 2,91ab 44,65 ± 3,87ab 10 36,34 ± 2,56 50,93 ± 3,03a 52,35 ± 3,68ab 58,24 ± 3,49ab 14 41,44 ± 2,56 58,10 ± 3,05a 56,20 ± 3,57ab 64,99 ± 3,03ab 17 43,11 ± 2,77 59,62 ± 1,92a 59,22 ± 3,64ab 70,67 ± 1,11abc 21 47,28 ± 2,34 71,50 ± 2,02a 60,72 ± 3,54ab 75,30 ± 1,11abc

Ket: a: p<0,05 terhadap kelompok negatif; b: p>0,05 terhadap kelompok positif; c: p<0,05 terhadap kelompok ekstrak 10%. Analisis statistik dilakukan dengan Uji Anova dan Uji Bonferoni dengan tingkat kepercayaan 95%.

sehingga diperlukan isolasi terhadap golongan senyawa yang berperan dalam aktivitas penyembuhan luka ini. Penelitian ini hanya menampilkan pengamatan visual sehingga masih diperlukan kembali pengamatan mikroskopik dan sel-sel yang terlibat di dalamnya.   5. KESIMPULAN

Ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) memiliki aktivitas penyembuhan luka (p<0,05) namun hingga

hari ke-21 belum mampu memberikan penyembuhan luka hingga ke keadaan normal dengan persentase penyembuhan luka hingga 100%. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Page 22: pada Tikus Jantan Galur Wistar (Anredera scandens (L.) Moq.)

Samirana dkk  

 

23 

Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 19-

Black, joyce M, Hawks JH. 2006. Medikal Surgical Nursing.Edisi 8.Philadelpia: WB Saunders Company

Departemen Kesehatan RI. 2011. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi 1. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. 2009. Tanaman Obat Binahong. (serial online), (cited 2015, July 12). Available from : http://www.scribd.com/doc/19009447/khasiat-binahong.

Feybriyanti, Y. W. 2011. Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak N-Heksan, Kloroform, dan Etanol Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) pada Tikus yang Diinduksi Karagenan 1% (Skripsi). Denpasar: Universitas Udayana.

Fitria, A. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Anredera cordifolia (Ten.) Steen, Anredera scandens (L.) Moq., Basella rubra L. pada Bakteri Gram Positif dan Bakteri Negatif (Skripsi). Denpasar: Universitas Udayana.

James, O., E. T. Friday. 2010. Phytochemical composition, activity, and wound healing potential of Euphorbia heterophylla (Euphorbiaceae) leaf extract. Int J Pharm Biomed Res. Vol.1: 54-63.

Karismawan, P. N. 2013. Profil Kandungan Kimia dan Uji Aktivitas Antiluka Bakar Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera Scandens (L.) Moq.) Pada Tikus Jantan Galur Sprague Dawley (Skripsi). Denpasar: Universitas Udayana.

MacKay, D., Al. Miller. 2003. Nutritional support for wound healing. Alt Med Rev. Vol. 8: 359-377.

Mahmood, A., A. K. Tiwari., O. Kucuk, and S. Ali. 2016. Triterpenoid saponin-rich fraction of Centella asiatica decreases IL-1β and NF-κB, and augments tissue regeneration and excision wound repair. Turkish Journal of Biology. Vol. 40:: 399-409.

Miladiyah, I. and R. P. Bayu. 2012. Ethanolic Extract of Anredera cordifolia (Ten.) Steenis Leaves Improved Wound Healing in Guinea Pigs. Universa Medicina. Vol. 31(1): 1-7.

Morison, Moya J. 2003. Manajemen Luka. Jakarta : EGC. Hal 83-87

Nayak, B. S. and L. M. P. Pereira. 2006. Catharanthus Roseus Flower Extract has Wound-Healing Activity in Sprague Dawley Rats. BMC Complementary and Alternative Medicine. Vol. 6(41): 2.

Paju N., V. Y. Paulian, dan N. Kojong. 2013. Uji efektivitas salep ekstrak daun binahong Anredera cordifolia (Ten.) Steenis pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT. 2(1): 2302-2493.

Purwanti, D. H. 2011. Uji Aktivitas Antitukak Fraksi Kloroform Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague Dawley (Skripsi). Denpasar: Universitas Udayana.

Samirana, P. O., N. P. E. Leliqia, and N. P. Ariantari. 2014. TLC-Densitometer Profile and Antiulcer Activity Assay of Ethanol Extract of Binahong Leaves (Anredera Scandens (L.) Moq.) in Sprague Dawley Strain Male Rats. Proceeding The International Conference of Pharmaceutical Care. Pp. 63-71

. Semer N. B. 2013. Dasar-dasar Perawatan Luka. Jakarta: Global-HELP Organization.

Sibbald, R. G., D. J. Leaper, and D. Queen. 2011. Iodine made easy. Wound International. Vol. 2(2): 1-6.

Subhasini S., K. D. Arunachalam. 2011. Investigation on the phytochemical activities and wound healing properties of Adhatoda vasica leave in Swiss albino mice. African J Plant Sci. Vol.5: 133-145.