outline
DESCRIPTION
its only for downloading other documentTRANSCRIPT
ii
iii
1. Judul
“Tenaga Hibrida Sebagai Sumber Energi Terbarukan Pada Rumah Apung di
Sumatera Selatan.”
2. Perumusan Masalah
2.1 Bagaimana proses perancangan tenaga hibrida sebagai sumber energi
alternatif pada rumah apung?
2.2 Bagaimana prinsip kerja tenaga hibrida tersebut?
2.3 Bagaimana pengombinasian tenaga surya, tenaga bayu (angin) dan
tenaga pasang surut sungai sebagai tenaga hibrida?
2.4 Bagaimana tingkat efektivitas dan keuntungan dari penggunaan tenaga
hibrida sebagai energi alternatif pada rumah apung?
3. Alasan dan Tujuan
3.1 Alasan
Seiring dengan perkembangan jaman , penggunaan bahan bakar yang
berasal dari energi fosil semakin tingi. Saat ini total kebutuhan energi di
seluruh dunia mencapai 10 Terrawatt (setara dengan 3X1020 Joule per tahun)
dan diprediksi akan terus bertambah hingga mencapai 30 Terrawatt pada
2030 (Sumber:http://esdm.go.id) Semakin menipisnya jumlah energi fosil
yang tersedia di alam menyebabkan manusia untuk menciptakan suatu
teknologi yang memenfaatkan alam tanpa adanya pengurangan pasokan dan
juga ramah lingkungan.
3.2 Tujuan
Teknologi ini dapat digunakan sebagai terobosan dalam meminimalsr
ketergantungan terhadap energi fosil. Dimana alat ini juga memanfaatkan
potensi sumber daya yang tersedia di alam secara melimpah tanpa taku
adanya krisis enegi di masa depan. Pada akhirnya, teknologi ini dapat
ii
iv
memberi pengetahuan dan pengenalan pada masyarakat bahwa sinar
matahari, gerak (kecepatan) angin dan arus sungai sebagai energi yang
efisien dan ramah lingkungan.
4. Ruang Lingkup
Penggunaan rumah apung ini hanya dapat digunakan pada rumah apung
yang bergerak pada sektor pariwisata seperti museum dan rumah makan. Selain
itu, tenaga hibrida ini menggunakan solarcell sebagai penangkap sinar matahari,
mini kincir angin sebagai penangkap gerak (kecepatan) angina dan tidal fences
sebagai penangkap arus sungai, dari semua alat tersebut akan mengonversi enegri
yang sebelumnya menjadi energi listrik.
5. Anggapan Dasar
Sinar matahari, gerak (kecepatan) angin dan arus sungai yang digunakan
pada tenaga hibrida bersifat sebagai energi berkelanjutan dan tersedia dalam
jumlah yang besar. Energi ini juga ramah lingkungan, dengan tidak adanya polusi
atau suara bising yang diciptakan.
6. Hipotesis
Pada alat ini, memiliki efisiensi yang cukup besar karena digunakannya tiga
pembangkit listrik alternatif yang dapat saling menutupi kekurangan pada
masing-masing pembangkit.
7. Penentuan Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
7.1 Observasi
Metode ini dilakukan berdasarkan pengamatan langsung mengenai
konsep pembangkit listrik tenaga hibrida yang berdaa di Pantai Baru, Bantul,
Yogyakarta.
7.2 Referensi
ii
v
Metode ini didasarkan pada proses pencarian data melalui studi pustaka
dan browsing internet terutama yang membahas tentang tenaga hibrida dan
energi terbarukan.
7.3 Wawancara
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dengan cara
konsultasi dan diskusi dengan pembimbing mengenai alat yang dibuat.
8. Pemerian Masalah
Pada Laporan Akhir ini, akan dibahas mengenai:
8.1 Rangkaian dan prinsip kerja Microkontroller yang menggunakan sistem
minimum 8535.
8.2 Rancangan program yang menggunakan CodeVision AVR.
8.3 Prinsip kerja tenaga surya.
8.4 Prinsip kerja tenaga bayu.
8.5 Prinsip kerja tenaga pasang surut air sungai.
9. Daftar Pustaka
Sukandarrumidi., Herry Zadrak., Kotta Djoko Wintolo.2013.Energi
Terbarukan: Konsep Dasar Menuju Kemandirian Energi.Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Sumantri, Andio Imam. 2013.Sistem Kendali Generator Motor DC
Menggunakan Mikrokontroller Melalui Komputer. Palembang: Politeknik
Negeri Sriwijaya.
http://esdm.go.id/berita/56-artikel/4034-solar-cell-sebagai-sumber-energi-
terbarukan-masa-depan-html// (diakses pada Tanggal 28 September 2015
Pukul 16:17 WIB)
http://panelsuryaindonesia.com/konsep-panel-surya/24-prinsip-kerja-energi-
surya// (diakses pada Tanggal 28 September 2015 Pukul 16:18 WIB)
http://solarsuryaindonesia.com/tenaga-surya// (diakses pada Tanggal 28
September 2015 Pukul 16:18 WIB)
ii
vi
ii