osteoarthritis
TRANSCRIPT
![Page 1: Osteoarthritis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082410/5571f94349795991698f2cce/html5/thumbnails/1.jpg)
OSTEOARTHRITIS
DEFINISI
Penyakit sendi degeneratif noninflamasi yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi serta ditandai
dengan degenerasi tulang rawan sendi, hipertrofi tulang pada tepinya dan perubahan pada membran
sinovial. Vertebra, panggul, lutut, MTP (metatarsal phalangeal joint) pertama, DIP (distal interphalangeal
joints) dan PIP (proximal interphalangeal joints) merupakan sendi yang paling sering terkena. Penyakit ini
biasanya dimulai pada usia >50 tahun dan banyak dipengaruhi oleh faktor mekanis. Berbeda dengan
rheumatoid arthritis, penyakit ini hanya menyerang fungsi dari persendian dan tidak mengenai jaringan kulit,
paru-paru, mata, ataupun pembuluh darah
EPIDEMIOLOGI
Merupakan jenis arthritis yang paling umum terjadi Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia cukup tinggi 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita WHO 40% lansia >70 tahun di dunia menderita OA lutut Prevalensi yang cukup tinggi dan sifatnya kronik-progresif menyebabkan dampak sosio-ekonomik
yang besar, baik di negara maju maupun berkembang Diperkirakan 1-2 juta lansia di Indonesia menderita cacat karena OA Semakin menjadi masalah karena meningkatnya populasi lansia >50 tahun lebih sering pada wanita karena faktor menopause
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
OA terbagi menjadi 2, yaitu OA primer dan OA sekunder
Osteoarthritis Primer (Idiopatik)
Penyebabnya tidak diketahui kebanyakan dihubungkan dengan proses penuaan Dialami setelah usia 45 tahun Tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi Lebih sering ditemukan daripada yang sekunder Biasanya menyerang sendi yang menanggung berat badan seperti lutut dan panggul tetapi bisa juga
menyerang punggung, leher, dan jari-jari
Osteoarthritis Sekunder
Disebabkan oleh penyakit atau kondisi lainnya Dialami sebelum usia 45 tahun Dapat disebabkan oleh trauma (instabilitas) yang menyebabkan luka pada sendi (misalnya patah
tulang atau permukaan sendi tidak sejajar), akibat sendi yang longgar, dan pembedahan pada sendi Penyebab lainnya yaitu obesitas, gout, diabetes, kelainan hormonal dan kelainan kongenital
PATOGENESIS
Bahan SOCA 2008Page 1
©audrey2010
![Page 2: Osteoarthritis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082410/5571f94349795991698f2cce/html5/thumbnails/2.jpg)
Osteoarthritis Primer
Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut dengan nama articular cartilage (tulang rawan sendi) biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Articular cartilage (tulang rawan sendi) adalah jaringan elastis yang berfungsi sebagai bantalan dimana tulang bertemu dan bergerak. Kemampuan ini sangat tergantung oleh komposisi dan struktur matriks ekstraseluler yang terdiri dari proteoglikan dalam konsentrasi tinggi, kolagen tipe 2 (keduanya disekresi oleh kondrosit/sel tulang rawan) dan sejumlah besar air. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial yang terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain. Proteoglikan berfungsi untuk memompa cairan sinovial kembali masuk ke tulang rawan. Ini memastikan pergerakan yang bebas gesekan dan pada sendi penahan berat, tulang tidak akan remuk karena beban / tekanan akan merata ke seluruh permukaan sendi. Dengan adanya tulang rawan dan cairan sinovial tersebut, maka kita tidak akan merasa sakit saat menggerakkan persendian.
Sendi tulang rawan tidak mempunyai pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf sehingga tidak sensitif terhadap nyeri dan regenerasinya berjalan lambat. Seperti halnya tulang, tulang rawan juga mengalami pergantian komponen matriks yang rusak / aus. Regenerasi hanya terjadi di bagian sendi tulang rawan yang tergenang cairan sinovial (terdapat banyak pembuluh darah yang akan menutrisi). Keseimbangan pergantian ini diatur oleh kondrosit (dengan mensintesis matriks dan matrix-degrading enzyme). Apabila kerusakan kartilago hyalin berlangsung lebih cepat daripada kemampuannya untuk memperbaiki dirinya sendiri, maka terjadi penipisan tulang rawan dan kehilangan pelumas sehingga kedua tulang akan bersentuhan. Inilah yang menyebabkan rasa sakit pada sendi.
Tulang rawan yang rusak karena berbagai sebab akan menyebabkan kegagalan resistensi elastik dari anyaman kolagen (menurunnya sintesis kolagen tipe 2) sehingga pada tahap awal terjadinya OA kadar air pada sendi tulang rawan meningkat sehingga konsentrasi proteoglikan pun menurun. Perubahan komposisi ini memicu sekresi IL-1, TNF dan NO yang menyebabkan peradangan (swelling) dan apoptosis sehingga kekuatan regang dan ketahanan sendi tulang rawan menurun. Responnya, kondrosit yang berada di lapisan dalam akan berproliferasi dan berusaha untuk memperbaiki kerusakan dengan memproduksi kolagen dan proteoglikan baru. Pada awalnya respon ini bisa mengimbangi kerusakan sendi tulang rawan. Namun pada akhirnya sinyal-sinyal molekul (IL-1, TNF dan NO) inilah yang mendominasi. Tulang rawan yang terus berproliferasi juga menambah kekakuan sendi dan menghasilkan osteofit / spurs (tulang baru yang terbentuk di pinggir permukaan sendi) yang secara perlahan akan mengeras (kalsifikasi)
Proses penuaan sendiri juga dapat menyebabkan isi air dari articular cartilage meningkat dan susunan protein dari kartilago berkurang. Akhirnya, kartilago mulai degenerasi dengan mengelupas atau membentuk retakan yang kecil. Pada kasus-kasus yang telah lanjut, ada kehilangan total dari bantal kartilago antara tulang-tulang dari sendi-sendi. Penggunaan yang berulangkali dari sendi-sendi yang terpakai dari tahun ke tahun dapat mengiritasi dan membuat kartilago meradang sehingga menyebabkan nyeri dan pembengkakan sendi. Kehilangan dari bantal kartilago menyebabkan gesekan antara tulang-tulang, menjurus pada nyeri dan pembatasan dari mobilitas sendi. Osteoarthritis adakalanya dapat berkembang dalam banyak anggota-anggota dari keluarga yang sama, menyiratkan basis yang diturunkan (genetik) untuk kondisi ini.
Bahan SOCA 2008Page 2
©audrey2010
![Page 3: Osteoarthritis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082410/5571f94349795991698f2cce/html5/thumbnails/3.jpg)
Bahan SOCA 2008Page 3
©audrey2010
![Page 4: Osteoarthritis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082410/5571f94349795991698f2cce/html5/thumbnails/4.jpg)
Osteoarthritis Sekunder
Kegemukan menyebabkan osteoarthritis dengan meningkatkan tekanan mekanik pada kartilago. Nyatanya, setelah penuaan, kegemukan adalah faktor risiko yang paling kuat untuk osteoarthritis dari lutut-lutut. Perkembangan yang dini dari osteoarthritis dari lutut-lutut diantara atlet-atlet angkat besi dipercayai adalah sebagaian disebabkan oleh berat badan mereka yang tinggi. Trauma yang berulangkali pada jaringan-jaringan sendi (ligamen-ligamen, tulang-tulang, dan cartilage) dipercayai menjurus pada osteoarthritis dini dari lutut-lutut pada pemain-pemain bola.
Endapan-endapan kristal pada kartilago dapat menyebabkan degenerasi kartilago dan osteoarthritis. Kristal-kristal asam urat menyebabkan arthritis pada gout, sementara kristal-kristal calcium pyrophosphate menyebabkan arthritis pada pseudogout.
Beberapa orang-orang dilahirkan dengan sendi-sendi yang terbentuk abnormal (kelainan-kelainan kongenital) yang rentan terhadap pemakaian/pengikisan mekanik, menyebabkan degenerasi dan kehilangan kartilago (tulang rawan) sendi yang dini. Osteoarthritis dari sendi-sendi pinggul umumnya dihubungkan pada kelainan-kelainan struktural dari sendi-sendi ini yang telah hadir sejak lahir. Gangguan-gangguan hormon, seperti diabetes dan penyakit-penyakit hormon pertumbuhan, juga berhubungan dengan pengikisan kartilago yang dini dan osteoarthritis sekunder.
Hormon estrogen dikatakan memiliki efek melindungi terhadap kejadian OA pada perempuan pramenopause. Estrogen dapat mempengaruhi fungsi kondrosit dengan cara berinteraksi dengan faktor pertumbuhan seluler, molekul-molekul adhesi dan sitokin. Namun, temuan mengenai hubungan antara estrogen dan OA tidak konsisten dan bervariasi mulai dari estrogen berefek melindungi terhadap OA sampai kerusakan tulang rawan diperantarai oleh tingginya kadar estrogen dan pengikatan yang lebih tinggi pada reseptor estrogen.
FAKTOR RISIKO
Usia diatas 50 tahun paling penting!
Wanita >50 tahun lebih sering karena menopause menunjukkan adanya peran faktor
hormonal
Suku bangsa orang Indian lebih sering daripada orang kulit putih
Genetik adanya mutasi gen prokolagen II / gen struktural lain untuk unsur tulang rawan sendi
faktor risiko yang cukup penting
Kegemukan (faktor mekanis) dan penyakit metabolik penting!
Riwayat cedera sendi (trauma)
Pekerjaan berat dan olahraga stress karena pemakaian yang berlebihan
Kelainan kongenital pertumbuhan
Riwayat imobilisasi
Densitas tulang yang tinggi tidak membantu mengurangi benturan beban pada tulang rawan
sendi lebih mudah robek diduga berperan untuk kejadian OA pada orang gemuk dan pelari
Bahan SOCA 2008Page 4
©audrey2010
![Page 5: Osteoarthritis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082410/5571f94349795991698f2cce/html5/thumbnails/5.jpg)
Risk factors for osteoarthritis either contribute to the susceptibility of the joint (systemic factors or factors in the local joint environment) or they increase risk by the load they put on the joint. Usually a combination of loading and susceptibility factors is required to cause disease or its progression
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri sendi keluhan utama, biasa bertambah dengan aktivitas dan berkurang bila beristirahat
Hambatan gerakan sendi biasanya semakin bertambah berat seiring bertambahnya rasa nyeri
Kaku pada pagi hari dapat berlangsung cukup lama (±30 menit) dan timbul setelah imobilitas /
bahkan setelah bangun tidur. Pada mulanya hanya terjadi pada pagi hari, tetapi apabila dibiarkan
akan bertambah buruk dan menimbulkan rasa sakit setiap melakukan gerakan tertentu, terutama
pada waktu menopang berat badan, namun bisa membaik bila diistirahatkan
Krepitasi bunyi gemeretak pada sendi yang sakit
Pembesaran sendi (deformitas) sendi (seringkali lutut dan tangan) perlahan membesar yang
khas pada tangan: Heberden's node (pembesaran pada DIP / distal interphalangeal joints) dan
Bouchard's node (pembesaran pada PIP / proximal interphalangeal joints)
Perubahan gaya berjalan hampir semua pasien OA pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul
akan berkembang menjadi pincang
Bahan SOCA 2008Page 5
©audrey2010
![Page 6: Osteoarthritis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082410/5571f94349795991698f2cce/html5/thumbnails/6.jpg)
DIAGNOSIS
1. Anamnesis ditanyakan gejala-gejala yang ada seperti di atas dan riwayat penyakit sendi pada
pasien dan keluarganya
2. Pemeriksaan fisik
Hambatan gerak susah untuk digoyangkan
Krepitasi lebih berarti untuk OA lutut karena gesekan kedua permukaan tulang sendi
Pembengkakan sendi yang seringkali asimetris
Tanda-tanda peradangan nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan
warna kemerahan karena sinovitis
Perubahan bentuk (deformitas) sendi yang permanen
Perubahan gaya berjalan
3. Pemeriksaan diagnostik
Radiografis sendi yang terkena digunakan bersama dengan manifestasi klinis untuk
menegakkan diagnosis
Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada bagian yang
menanggung beban)
Peningkatan densitas tulang subkondral (sklerosis)
Kista tulang
Osteofit pada pinggir sendi
Perubahan struktur anatomi sendi
4. Pemeriksaan laboratorium
Biasanya tidak banyak berguna
Tes darah menyampingkan penyakit yang dapat menyebabkan OA sekunder dan kondisi
arthritis lain yang dapat meniru OA
Artrocentesis pemeriksaan yang dilakukan dengan cara menggunakan jarum steril untuk
mengeluarkan cairan sinovial untuk dianalisis. Pemeriksaan cairan sinovial berfungsi untuk
menyingkirkan diferensial diagnosis seperti gout, infeksi, dll
TERAPI
Pengobatan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan luas pergerakan sendi sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup. Pengelolaan dilakukan berdasarkan atas distribusinya (sendi mana yang
terkena) dan berat ringannya sendi yang terkena. Terapi terdiri dari 3 aspek, yaitu terapi nonfarmakologis,
terapi farmakologis dan terapi bedah
Terapi Nonfarmakologis
Bahan SOCA 2008Page 6
©audrey2010
![Page 7: Osteoarthritis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082410/5571f94349795991698f2cce/html5/thumbnails/7.jpg)
Edukasi / penerangan agar pasien mengetahui seluk-beluk penyakitnya, bagaimana menjaga agar
penyakitnya tidak bertambah parah serta persendiannya tetap dapat dipakai
Terapi fisik dan rehabilitasi untuk melatih persendian agar tetap dapat dipakai dam melatih
pasien untuk melindungi sendi yang sakit
Penurunan berat badan
Terapi Farmakologis
Analgesik oral non opiat pembebas nyeri yang ringan seperti aspirin dan acetaminophen
(termasuk DOC untuk tahap awal karena efek samping yang minimal)
Analgesik topikal capsaicin (Arthricare, Zostrix), salycin (Aspercreme), methyl salicylate (Ben-Gay,
Icy Hot), dan menthol (Flexall)
NSAID selain punya efek analgetik juga punya efek anti inflamasi aspirin, ibuprofen,
nabumetone dan naproxen hati-hati efek samping seperti gangguan pencernaan dan pendarahan
Chondroprotective agent (obat-obatan yang dapat menjaga / merangsang perbaikan tulang rawan
sendi pada pasien OA)
Asam hialuronat (viscosupplement) memperbaiki viskositas cairan sinovial
Glikosaminoglikan menghambat sejumlah enzim yang berperan dalam proses degradasi
tulang rawan (hialuronidase, protease, elastase, dll)
Chondroitin sulfat merangsang pertumbuhan tulang rawan dan menghambat perusakan
tulang rawan dengan 3 mekanisme:
1. anti inflamasi
2. efek metabolik terhadap sintesis hialuronat dan proteoglikan
3. anti degradatif melalui hambatan emzin proteolitik dan menghambat efek ROS
Vitamin C menghambat aktivitas emzim lisozim
Terapi Bedah
Diberikan bila terapi farmakologis tidak berhasil untuk mengurangi rasa sakit dan juga untuk
melakukan koreksi apabila terjadi deformitas sendi yang menggangu aktivitas sehari-hari
Debridemen (pembersihan) sendi efektif dalam mencegah atau menunda tindakan operatif. Sendi
seperti sendi lutut cocok apabila dilakukan debridemen menggunakan alat yang disebut arthroscopy
Osteotomy prosedur pengeluaran tulang yang dapat membantu meluruskan kembali beberapa
dari keadaan cacat (deformity) pada pasien-pasien yang dipilih, umumnya mereka yang dengan
penyakit lutut
Arthroplasty / prostatic joint replacement (penggantian sendi) tindakan pembuangan sendi yang
rusak dan membuat sendi palsu yang dapat terbuat dari plastik atau logam dan bisa juga dari
jaringan tubuh seperti fascia dan kulit. Operasi ini tidak dapat diterapkan pada semua sendi. Pada
prakteknya, prosedur ini penggunaannya hampir terbatas pada sendi bahu, siku, pinggul, lutut, paha,
Bahan SOCA 2008Page 7
©audrey2010
![Page 8: Osteoarthritis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082410/5571f94349795991698f2cce/html5/thumbnails/8.jpg)
sendi tertentu di tangan, dan sendi MTP di kaki. Terapi ini memberikan hasil yang baik pada pasien-
pasien OA yang berat dan tidak dapat ditangani dengan terapi konservatif
Arthrodesis atau penggabungan sendi tindakan yang menghilangkan nyeri sendi secara permanen
namun menyebabkan hilangnya fungsi pergerakan. Tindakan ini lebih sering dilakukan pada sendi-
sendi kecil seperti sendi tangan, sedangkan bila dilakukan pada sendi-sendi besar seperti sendi lutut
atau sendi panggul umumnya memberikan hasil yang kurang baik. Tindakan ini hanya dilakukan bila
tindakan arthroplasty tidak dapat dilakukan karena alasan tertentu atau untuk menyelamatkan
arthroplasty yang gagal.
PENCEGAHAN
OA dapat dihindari dengan mengeliminir faktor-faktor predisposisi dengan cara:
1. Menjaga berat badan. Merupakan faktor yang penting agar bobot yang ditanggung oleh sendi
menjadi ringan
2. Melakukan jenis olahraga yang tidak banyak menggunakan persendian atau yang menyebabkan
terjadinya perlukaan sendi
3. Aktivitas olahraga hendaknya disesuaikan dengan umur. Jangan memaksa untuk melakukan olahraga
porsi berat pada usia lanjut. Tidak melakukan aktivitas gerak pun sangat tidak dianjurkan. Tubuh
yang tidak digerakkan akan mengundang osteoporosis
4. Menghindari perlukaan pada persendian
5. Meminum obat-obatan suplemen sendi (atas anjuran dokter)
6. Mengkonsumsi makanan sehat
7. Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan
8. Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan dibiarkan.
Hal tersebut akan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada semua permukaan tulang
REFERENSI
Sudoyo, Aru W, dkk (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Panyakit Dalam FKUI, 2007.
Fauci, Braunwald, et al. Harisson’s Principle of Internal Medicine 17th ed. New York: McGraw-Hill, 2008.
http://www.medicinenet.com/osteoarthritis/article.htm diakses tanggal 18 Juni 2010
http://www.clincare.org/images/fig-2.gif diakses tanggal 18 Juni 2010
http://www.afexa.com/products/cell_fx/mechanism.htm diakses tanggal 18 Juni 2010
http://www.mendmeshop.com/knee/knee_osteoarthritis_causes.php diakses tanggal 18 Juni 2010
http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=15464267 diakses tanggal 19 Juni 2010
Bahan SOCA 2008Page 8
©audrey2010
![Page 9: Osteoarthritis](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082410/5571f94349795991698f2cce/html5/thumbnails/9.jpg)
mekanik umur
erosi kartilago sendi
reparasi oleh kondrosit
uses: proteoglycan
ga efektif matriks kolagen
air merembes edemasendi terus tererosi
kompensasi: tulang di bawah kondrosit mengeras
kaku sakit
http://www.klikdokter.com/illness/detail/97 diakses tanggal 20 Juni 2010
http://www.nassdb.org.uk/f2/Arthroplasty.htm diakses tanggal 20 Juni 2010
http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/arthroplasty diakses tanggal 20 Juni 2010
LAMPIRAN
*proteoglycan = glikoprotein jaringan ikat
*matriks kolagen turun ketidakseimbangan afinitas ion narik air
Bahan SOCA 2008Page 9
©audrey2010