optimasi pengendalian paparan radiasi neutron di …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGY AKART A, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176
OPTIMASI PENGENDALIAN PAPARAN RADIASINEUTRON DI BALAI PERCOBAAN RSG-GAS
NUGRAHA LUHUR, YULIUS SUMARNO, TRI ANGGONO, ANTO SETIA WANTOPusat Reaktor Serba Guna - BATAN,
Kawasan PUSPIPTEK Gedung No. 31Serpong, Tangerang 15310, Banten, IndonesiaTelp. +62-21-7560908, Fax. +62-21-7560573
E-mail:[email protected]
Abstrak
OPTIMASI PENGENDALIAN PAPARAN RADIASI NEUTRON DI BALAI PERCOBAAN RSG-GAS.
Untuk menjamin keselamatan radiasi dari adanya kegiatan operasi Reaktor Serba Guna GA. SIWABEESY(RSG-GAS) telah ada program pengendalian daerah kerja dari paparan radiasi neutron. Besar kecilnyapaparan radiasi neutron di Balai Percobaan lantai 0,00 m RSG-GAS dipengaruhi oleh beroperasi tidaknyafasilitas-fasilitas pengguna neutron yang ada. Dari hasil pengukuran penyisiran ditemukan adanya paparanradiasi neutron sebesar 600 ~ 5,38 pSv/Jam pada titik lokasi pengukuran nomor 19 di Balai Percobaan dandi luar gedung reaktor terdapat paparan radiasi neutron sebesar 45 ± 0,64 pSv/Jam pada titik lokasipengukuran nomor 22 yang melebihi batas paparan untuk pekerja radiasi (25 pSv/Jam). Tingkat paparanradiasi neutron sebesar ini harus dikendalikan dengan memberi pagar dan tanda radiasi atau pengendalianlainnya. Pusat Reaktor Serba Guna (pRSG) dan Pusat Teknologi Bahan lndustri Nuklir (PTBIN)bekerjasama melakukan pengendalian dengan menambahkan penahan radiasi. Hasil pengendalian denganmenambahkan shielding menunjukkan tingkat paparan radiasi neutron di Balai Percobaan tertinggi sebesar11,18 ± 1,22 pSv/Jam dan luar gedung reaktor sebesar 9,43 ± 1,28 pSv/Jam saat reaktor opersai 15 MW dantelah berada di bawah batas aman untuk pekerja radiasi sebesar 25 pSv/Jam5J•
Kata kunci :paparan radiasi
Abstract
OPTIMAT/ON CONTROLLING OF NEUTRON RADIATION EXPOSURE IN EXPERIMENT HALL
RSG-GAS. To guarantee safety of radiation from existence activity of Raktor Serba Guna GA. SIWABEESY(RSG-GAS) operation there have controlling of working area program there from neutron radiation. Big theso small of neutron radiation exposure in Experiment Hall level 0.00 m RSG-GAS influenced by operatingand do not operate neutron facilitys. From result of measurement of comb found the existence of neutronexposure equal to 600 ~ 5.38 pS/hour at location number 19 in Experiment Hall and outside reactorbuilding there are neutron radiation exposure equal to 45 ~ 0.64 pSv/hour at location number 22, it isexceed presentation boundary for the radiation worker (25 pSv/hour). This level of neutron radiationexposure must be controlled with giving sign and fence radiation or another controlled. Pusat Reaktor SerbaGuna (PRSG) and Pusat Teknologi Bahan lndustri Nuklir (PTBIN) work along to do operation by enhancingradiation shielding. Result of controlling by enhancing radiation shielding show presentation of neutronradiation level in Experiment Hall exposure equal to 11.18 ± 1.22 pS/hour and outside reactor buildingexposure equal to 9.43 ± 1.28 pSv/hour at power ofreaktor 15 MW and have resided in below peacefulboundary for the radiation worker is 25 pSv/hour
Keyword: radiation exposure
Nugroho Luhur dkk. 147 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
SEMINARNASIONALIISDMTEKNOLOGINUKLIR
YOGYAKARTA,21-22DESEMBER2006ISSN 1978-0176
Tabell. FasilitasEksperimenNeutron(BeamTube)
Fasilitas-fasilitas tersebut pada saatreaktor beroperasi dan beam tube tersebutberoperasi (shutter dibuka) pada titik lokasitertentu terdapat paparan radiasi neutron.
Pengendalian daerah kerja yangdilakukan di RSG-GAS terdiri dari [2]:
1. pemantauan rutinPemantauan rutin yaitu pemantauanpaparan radiasi yang dilaksanakan secaraberkala setiap hari untuk mengukurtingkat paparan radiasi di daerah keIja
2. pemantauan operasionalPemantauan operasional yaitupemantauan paparan radiasi yangdilaksanakan dalam waktu yangdirencanakan pada pelaksanaan kegiatanoperasi tertentu
3. pemantauan khususPemantauan khusus yaitu pemantauanpaparan radiasi yang dilakukan untukmemperoleh data yang digunakan untukmembuat laporan mengenaipermasalahan yang ditimbulkan darisuatu keadaan tak normal, kejadiankhusus atau kecelakaan.
Di RSG-GAS terdapat sistem proteksiradiasi terpusat yaitu suatu sistempemantauan paparan radiasi yang terpasangpermanen di berbagai lokasi yang dipilih danditentukan letaknya di dalam gedung reaktor.Sistem-sistem tersebut adalah sistem lajudosis gamma, sistem /3 aerosol, sistem a-/3aerosol, sistem gas mulia, sistem monitorcerobong dan sistem gamma air. Fungsi dankegunaan dari sistem proteksi radiasi iniyaitu untuk mengukur tingkat radiasi
PENDAHULUAN
Pada suatu instalasi nuklir seperti RSGGAS, pengendalian daerah kerja terhadappaparan radiasi adalah suatu hal yang mutlakyang harus dilakukan, baik radiasi gamma,beta, alpha maupun neutron agar dosis yangditerima pekerja radiasi serendah mungkindan tidak melebihi Nilai Batas Dosis (NED)yang diijinkan, serta paparan radiasi yangditimbulkan tidak merugikan danmembahayakan masyarakat dan lingkungan.Pada tulisan ini hanya akan dibahasmengenai pengendalian paparan radiasineutron. Untuk menjamin keselamatanradiasi dari adanya kegiatan operasi reaktor,di RSG-GAS telah ada programpengendalian daerah keIja dari paparanradiasi neutron. Untuk meningkatkan sistempengendalian daerah kerja dari paparanradiasi diperlukan suatu sistem proteksi danpetugas proteksi radiasi yang handal. Sistematau peralatan proteksi radiasi harnsdilakukan pemeriksaan dan pengujian,khususnya sistem proteksi radiasi portableharns dalam kondisi terkalibrasi (mempunyaisertifikat kalibrasi) dari lembaga yangberkompetensi. Sedangkan untuk PetugasProteksi Radiasi (PPR) sebaiknyamempunyai SIB (Surat Ijin Bekerja) untukinstalasi nuklir yang dikeluarkan olehBapeten. Seorang PPR harus menguasaitugas dan kewajiban seorang PPR, dengandemikian diharapkan pengendalian daerahkeIja terhadap paparan radiasi neutron akanberlangsung dengan baik, jika sistem proteksiradiasi dan PPR dalam keadaan terkondisi.
Dari penelitian sebelurnnya [I]
diketahui bahwa di RSG-GAS paparanradiasi neutron hanya terdapat di BalaiPercobaan (lantai 0.00 m) pada saat reaktorberoperasi, dan besar kecilnya paparanradiasi neutron di Balai Percobaan inidipengaruhi oleh beroperasi tidaknya (shutterterbuka atau tertutup) dari fasilitas-fasilitaspengguna neutron yang ada.
Sumber radiasi neutron di BalaiEksperimen lantai 0.00 m RSG-GAS
Di Balai Eksperimen terdapat 6 buahfasilitas eksperimen (beam tube) dan 5 buahtelah terpasang secara lengkap dengankondisi seperti pada Tabell.
Nama Fasilitas
81 untuk fasilitas Iodine Loop
82 untuk fasilitas RadiografiNeutron
83 belum terpasang
84 untuk fasilitas 8pektrometer
Neutron Tiga 8umbu85 untuk fasilitas Difraktrometer
Neutron 4 Iingkaran86 untuk fasilitas Difraktrometer
Neutron 8erbuk
Keterangan
belum
dioperasikan
beroperasi
kosong
Kondisi rusak
beroperasi
beroperasi
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 148 Nugroho Luhur dkk.
SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIRYOGYAKART A, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176
(mRljam atau Ci/m3) dan menampilkanbesarnya radiasi di Ruang Kendali Utama(RKU) membangkitkan alarm-alarm jikabesar radiasi tertentu dilampui denganmaksud untuk memperingatkan para pekerjaradiasi. Dari sistem proteksi radiasi yang adatidak terdapat sistem pemantau paparanradiasi neutron yang terpasang permanen diBalai Percobaan. Pengendalian daerah kerja
Nugroho Luhur dkk. 149
terhadap paparan radiasi neutron RSG-GASdilakukan secara menual dengan melakukanpemantauan atau pengukuran paparan radiasineutron menggunakan surveimeter portabeldi titik-titik lokasi seperti terlihat padaGambar I yang tertuang dalam prosedurpengendalian daerah kerja(TRR.KK.01.61.003).
Seko/ah Tinggi Tekn%gi Nuklir - BATAN
SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176
PRSG·BATAN
BIDANG KESELAMATAN
SUBBIDANG PENGENDALIAN DAERAH KERJA
PENGENDALIAN DAERAH KERJA
BALAI EKSPERIMEN
LANTAI 0.00 m
No. :
Hal : dari.. .
TanggalJam
Alat Ukur:
Catatan :
Daya reaktor: 15 MW
MAPPING NEUTRON
Instruksi Pengendalian :
1.PagarKun~gdititik: 000000002. Beke<jadilifjk: 00000
Harus didampingi PPR
3. T~ak boleh bekelja di titik: 00000
ooo
Keterangan : 1. Lembar putih untuk PPR
2. Lembar mefah untuk Ka. Subbidang Pengendalian Daerah Kerja3. Lembar kuning untuk Ka. UJM
4.lembar hijau untuk Supervisor.) Beri tanda J pada kotak yang bersesuaian
Gambar 1. Peta Pengukuran Paparan Radiasi Neutron di Balai Percobaan
Telah dijelaskan bahwa tingkat paparanradiasi neutron di Balai Percobaan ini
dipengaruhi oleh beroperasi tidaknya darifasilitas-fasilitas pengguna neutron yang ada,sedangkan hasil pemantauan atau pengukuranpaparan radiasi neutron yang mengacu pada
prosedur TRR.KK.01.61.003,4) belum padakondisi yang optimal karena pada saatpengukuran, tidak pemah diketahui apakahfasilitas neutron beroperasi atau tidak (tidakdiketahuiltidak ada tanda fasilitas mana yangsedang beroperasi atau tidak operasi). Pada
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 150 Nugroho Luhur dkk.
SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGY AKART A, 21-22 DES EMBER 2006ISSN 1978-0176
kegiatan ini dilakukan pengukuran paparanradiasi neutron untuk mengetahui seberapabesar tingkat paparan radiasi neutron yangterukur di Balai Percobaan jika fasilitas-fasilitaspengguna neutron yang ada beroperasi secarabersamaan dan seberapa besar paparan radiasineutron di luar gedung reaktor sepanjang jalur(kanal) yang terhubung dengan gedung PTBIN.Karena secara instituti pengoperasian fasilitasfasilitas pengguna neutron di Balai Percobaanberada di luar PRSG yaitu di PTBIN, sehinggaperlu dioptimalkan pengendalian paparanradiasi neutron dengan bekerja sama denganPTBIN. Optimasi pengendalian daerah kerjadari paparan radiasi neutron dilakukan untukmenentukan bahwa tidak ada tingkat radiasineutron yang tak normal telah terjadi di tempatatau di daerah kerja, serta memperkirakan nilaibatas dosis radiasi tertinggi untuk para pekerjaradiasi terhadap paparan radiasi neutron.
METODE PENGENDALIAN DAERAHKERJA
Optimasi pengendalian daerah kerja daripaparan radiasi neutron dilakukan denganpemantauan (survei) pengukuran paparanradiasi neutron dengan kondisi semua fasilitaseksperimen pengguna neutron di BalaiPercobaan dalam kondisi beropersi (shutter
terbuka). Dengan menggunakan surveimeterDineutron buatan Nardeux dan REM 500buatan Health Physics Instruments dilakukanpenyisiran ulang dari 10 titik lokasipengukuran3) menjadi 43 titik lokasipengukuran (lihat Gambar 1) di BalaiPercobaan. Empat puluh tiga titik lokasipengukuran sepanjang jalur S5 di luar gedungreaktor Gambar 2. Titik-titik lokasi pengukurandifokuskan pada daerah fasilitas neutron yangsedang beroperasi yang tujuannya untukmencari pada titik mana yang mempunyaitingkat paparan radiasi neutron paling tinggi,sehingga dapat diperhitungkan berapa lamapekerja radiasi dapat bekerja pada daerahtersebut selama satu hari kerja. Untukmengetahui seberapa besar pengaruh operasi
fasilitas neutron antara yang satu dengan yanglainnya terhadap tingkat paparan radiasineutron. Pengukuran dilakukan dalam beberapakondisi. Dalam tulisan ini diambil data padakondisi S2, S5, dan S6 seperti pada Tabe12.:
Tabel2. Variasi Kondisi Fasilitas Neutron
S2 S5 S6
Radiografi
DifraktrometerDifraktrometer
NeutronNeutron 4 lingkaranNeutron Serbuk
Main
Main ShutterMain Shutter
Shutter Tertutup
TertutupSelalu terbuka
Terbuka
TertutupSelalu terbuka
Tertutup
TerbukaSelalu terbuka
Terbuka
TerbukaSelalu terbuka
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum Penambahan Shielding
Hasil pengukuran penyisiran paparanradiasi neutron di Balai Percobaan selamareaktor beroperasi 15 MW dapat dilihat padaTabel 3, kemudian dibuat grafik antarabesarnya tingkat paparan radiasi fungsi titiklokasi pengukuran yang dapat dilihat padaGambar 3. Dari Gambar 3 dapat diketahuibahwa pada titik lokasi pengukuran nomor 19terukur paparan radiasi neutron yang cukuptinggi yaitu rata-rata sebesar 600 J..lSv/Jambaikpada kondisi fasilitas neutron S2 dan S5beroperasi atau tidak operasi (shutter dibukaatau ditutup). Paparan sebesar 600 J..lSv/Jamjauh diatas batas paparan radiasi yang diijinkanuntuk pekerja radiasi sebesar 25 J..lSv/Jam5)danpaparan sebesar 600 J..lSv/Jamdianggap tidaknormal jika dibandingkan dengan paparanradiasi neutron pada titik-titik lokasi yanglainnya yang rata-rata di bawah 25 J..lSv/Jam.Paparan radiasi neutron yang diatas 25 J..lSv/Jampada titik lokasi nomor 12, 20 dan 31 sebesar25 J..lSv/Jam,54 J..lSv/Jamdan 35 J..lSv/Jam.
Nugroho Luhur dkk. 151 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
SEMINAR NASIONAL II
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176
PRSG· BATAH
E
Ig ill
ci ~ .. ~:5 "' •
z~ 0w ~~,:'~g'5..•'"
BIDANG KESELAMATAN
SUBBIDANG PENGENDALIAN DAERAH KERJA
PENGENDALIAN DAERAH KERJA
No. ;
Hal : dari... .
T ong9Ol
Jam
AlaI Ukur:
Catatan :
Daya •• aktor: 15 MW
MAPPING NEUTRON
Nama PPR tnstruksi Pengendalian :
1. PagarKuningdititik: 000000002 Bekerjadititik: 00000
Harus didampingi PPR
3. Tidakbotel1 bekeljadititik: 00000
ooo
Keterangan : 1. Lembar pulih untuk PPR
2. Lembar merah untuk Ka. Subbidang Pengendalian Daerah Kelja3. Lembar kuning unbJk Ka. UJM
4. Lembar hijau untuk Supervisor
OJ Boo tanda J pada kotak yang be•••• uaian
Gambar 2. Peta Pengukuran Paparan Radiasi Neutron di Luar Gedung Reaktor
Paparan radiasi neutron di titik lakasinomar 19 ini perlu perhatian khusus danmenjadikan bahan pemikiran apakah paparanradiasi neutron yang selama ini terukurmendapat sumbangan paparan dari sumberradiasi di titik lakasi namar 19 atau tidak.
Sehubungan dengan ditemukan paparan radiasisebesar 600 ~Sv/Jam di Balai Percobaan dandianggap tidak normal ini kemudianpengukuran dikembangkan ke jalur kanal darifasilitas neutron S5 di luar gedung reaktor yangterhubung dengan gedung milik PTBIN untuk
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 152 Nugroho Luhur dkk.
SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIRYOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176
memastikan apakah terdapat lokasi atau daerahdengan tingkat paparan radiasi yang tidaknormal atau melebihi batas paparan radiasiuntuk pekeIja radiasi. Hasil pengukuranpenyisiran paparan radiasi neutron di luar
gedung reaktor dapat dilihat pada Tabel 4kemudian dibuat grafik antara besamya tingkatpaparan radiasi fungsi titik lokasi pengukuranyang dapat dilihat pada Gambar 4.
Tabel3. Hasil Pengukuran Paparan Radiasi Neutron di Balai Percobaan pada Dayal 5 MW sebelumPenambahan Shielding
Paparan Radiasi Neutron (~Sv/Jam)Balai Percobaan
Lokasi
Pengukuran
1.2.
3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.
17.18.19.
20.21.22.23.24.25.26.27.
28.29.30.31.
32.
33.
34.35.
36.37.38.39.40.41.42.43.
S2 Tertutup
S5 TertutupS6 Terbuka
0.20.20.20.20.4
0.320
2.21.40.1
2.0
25
0.1
0.10.1
oo
7.5655
30
2
1
0.60.4
0.20.2
0.20.1
0.1
0.30.36.40.30.30.30.30.1
0.20.20.2
0.20.20.2
S2 Terbuka
S5 TertutupS6 Terbuka
0.30.40.30.30.4
0.3120.50.4
0.20.40.80.30.20.20.1
0.1
4
645
26
0.30.60.50.4
0.30.20.20.20.20.30.37
0.20.30.30.2
0.20.2
0.20.20.2
0.305
S2 TertutupS5 Terbuka
S6 Terbuka
0.51
08
6
0.40.4
6
0.4
160.3
0.31
0.50.80.60.50.73.4
550
540.60.6
1
0.50.36.5384
1.535160.1
0.20.4
0.30.30.3
0.30.2
0.20.1
0.1
S2 Terbuka
S5 Terbuka
S6 Terbuka
0.51
0.86
0.40.4
160.30.31
0.50.80.6
0.50.70.90.2
34
55054
0.6
0.6
1
0.50.36.5384
1.535160.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.20.20.11
1.5
Nugroho Luhur dkk. 153 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
Tabel4. Hasil Pengukuran Paparan Radiasi Neutrondi Luar Gedung Reaktor pada Daya 15 MW sebelum
Penambahan Shielding
Paparan Radiasi Neutron
(J.!Sv/Jam)
Luar Gedung Reaktor
Lokasi
Pengukuran
1.2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.10.
11.
12.13.
14.
15.16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.30.
31.
32.
33.34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.41.
42.
S5 Tertutup
oo
oo
0.6
0.5
5.1
1.31
0.9
0.9
1.4
1.34.6
o2.2
1.4
1310
1312
1412
0.9
0.1
1
ooooooo
3.2
3.312
9
7.2
oo
o
o
S5 Terbuka
o
o
o0.4
0.4
0.2
0.1
0.2
0.1
0.1
80.30.3o
o0.4
o
38
25
24
16
45
30
0.2
o
0.1
0.2
o
o
0.1
o
0.4
1.8
2.1
11
30
22
18o
oo
o
SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 DES EMBER 2006ISSN 1978-0176
Dari Gambar 4 dapat diketahui bahwaterdapat lokasi atau daerah yang mempunyaipaparan radiasi neutron melebihi paparanradiasi untuk pekerja radiasi (25 j.tSv/Jam) disekitar pagar luar antara gedung reaktor dengangedung PTBIN yaitu di titik lokasi nomor 18(38 j.tSv/Jam), 19 (25 j.tSv/Jam), 22 (45j.tSv/Jam), 23 (30 j.tSv/Jam), dan 36 (30j.tSv/Jam). Dari data-data tersebut pada Tabel 3dan Tabel 4 pada titik-titik lokasi pengukuranyang mempunyai paparan diatas 25 j.tSv/Jamhams dilakukan pengendalian daerah kerjadengan memberi pagar kuning dan tanda radiasiatau melakukan pengendalian yang lainnyadengan memberi penahan radiasi ataumemperbaiki sistem penahan yang telahterpasang. Untuk daerah kerja yang berada diwilayah PRSG yang melakukan pengendaliandaerah kerja adalah petugas proteksi radiasi dariPRSG dan untuk daerah kerja yang berada diwilayah PTBIN yang melakukan pengendaliandaerah kerja adalah petugas proteksi radiasi dariPTBIN. PRSG memberikan rekomendasimelalui NOTA DINAS kepada PTBIN untukmelakukan pengendalian daerah kerja yangmelebihi batas keselamatan untuk pekerjaradiasi 25 j.tSv/Jam dan diminta untukmemberikan tanda (indikator) pada fasilitasneutron (beam tube) untuk pengendalian lebihlanjut yang dapat menunjukkan bahwa fasilitasneutron yang ada di Balai Percobaan sedangberoprasi atau tidak operasi.
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 154 Nugroho Luhur dkk.
SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIRYOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176
70G
600
II!!IS2 Te:rtu!llp, S5 Tertutup, S6 Te:rhuka
o S2 Terouka, S5 Tertutup, S6 Terouka
IIIS2 Te:rtu!llp, S5 Terouka, S6 Terhulm
I!JS2 Terouka, S5 Te:rbuka, S6 Terbuka
100
o
lokasi Pengukuran
Gambar 3. Paparan Radiasi Neutron di Balai Percobaan pada Daya 15 MWSebelum Penambahan Shielding
III 55 Tertutupl1li55 Terbuka
LokasiRengukuran
Gambar 4. Grafik Paparan Radiasi Neutron di Luar Gedung Reaktor pada Operasi 15 MWSebelum Penambahan Shielding
Setelah Penambahan Shielding
Kerja sama telah dilakukan denganPTBIN, dengan melakukan pengendalian danmemperbaiki sistem, yaitu menambahkanpenahan radiasi pada daerah-daerah yangmempunyai paparan radiasi melebihi paparanuntuk pekerja radiasi. Selain itu memasanglampu indikator yang menyatakan bahwafasilitas neutron beroperasi (lampu merahbertuliskan OPEN) dan tidak operasi (lampuhijau bertuliskan CLOSED). Setelah itudilakukan pengukuran paparan radiasi neutronulang di Balai Percobaan dan hasilnyaditunjukkan pada Tabel 5 dan kemudian dibuatgrafik antara besamya tingkat paparan radiasi
fungsi titik lokasi pengukuran yang dapatdilihat pada Gambar 5. Hasil pengukuranpaparan radiasi neutron ulang di luar gedungreaktor ditunjukkan pada Tabel 6 dan kemudiandibuat grafik antara besamya tingkat paparanradiasi fungsi titik lokasi pengukuran yangdapat dilihat pada Gambar 6. Hasil pengukuranpaparan radiasi neutron setelah dilakukanpengendalian dengan penambahan shieldingpaparan radiasi neutron di Balai Percobaantertinggi sebesar 11.18 J!Sv/Jam pada lokasipengukuran nomor 19 dan di luar gedungreaktor setelah penambahan shielding tertinggisebesar 9.43 J!Sv/Jam pada lokasi pengukurannomor 22. Dan secara umum tingkat paparanradiasi neutron di Balai Percobaan dan luar
Nugroho Luhur dkk. 155 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIRYOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER2006ISSN 1978-0176
gedung reaktor saat reaktor beroperasi 15 MW
radiasi dapat bekeIja dengan aman dan bolehbesamya dibawah batas aman untuk pekeIja
bekerjaselama8Jamdalamsatuhari.
radiasi yaitu 25 ~Sv/Jam, sehingga pekeIja
Tabel5. Hasil Pengukuran Paparan Radiasi Neutron
Tabel 6. Hasil Pengukuran Paparan Radiasi Neutron
di Balai Percobaan pada
di Luar Gedung Reaktor pada daya 15 MW setelah
Daya 15 MW Setelah Penambahan Shielding
Penambahan Shielding
Lokasi
Paparan RadiasiNeutron(/l8v/Jam) LokasiPaparan Radiasi NeutronPengu-
BalaiPercobaan Pengu-(1l5v/Jam)kuran82828282 kuranLuar Gedung Reaktor
TertutupTerbukaTertutupTerbuka
55 Tertutup55 Terbuka
85858585
TertutupTertutupTerbukaTerbuka 1.0 0
86868686 2.0 0
TerbukaTerbukaTerbukaTerbuka 3.0 0
1.0000 4.0 0
2.0000 5.0 0
3.0000 6.0 0
4.0000 7.0 05.000.810 8.0 06. 000.060.01
9.0 07. 0.280.140.151.08.
0000 10.0 09.
0000 11.0 010.
0000 12.0 011.
0000 13.0 012.
0000 14.0 013.
0000 15.0 014.
0000 16.0 015.
0000 17.0 016.0000
18.0.044.5117. 0000
19.0.156.5118. 0.180.170.120.15
19.5.255.0011.1811.09 20.04.59
20.2.284.773.675.64 21.0.126.74
21.2.701.350.830.01 22.0.209.43
22.0.0800.490 23.05.68
23.0000 24.0 0
24.0000 25.0 0
25.0000 26.0 026.0000 27.0 027. 0000
28.0 028. 0000
29.0000 29.0 0
30.
0.0803.431.68 30.0 031.
000.370.19 31.0 032.
000.290.15 32.0 033.
0000 33.0 034.
0000 34.0 035.
01.00.030.23 35.0.10.0236.0000
36.0.043.2237.0000
37.0.314.2538. 0000
39.0000 38.0.035.21
40.
0000 39.0 041.
0000 40.0 042.
0000 41.0 043.
0000 42.0 0
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 156 Nugroho Luhur dkk.
SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGY AKARTA, 21-22 DES EMBER 2006ISSN 1978-0176
mo.T"".t4',$~,$TmiI>
DS2T_SST_,S5_.~T~>$Te.tI •• ::;~
mo. T_, 55rm •••,{I£Ttm'"'
.se 1 a Im1'12tiUliW17.*X~~~~~~~ •• s~a~~$M~1~'.~'Gti
lokasi Pengulruran
Gambar 5. Grafik Paparan radiasi Neutron di Balai Percobaan pada daya 15 MWSete1ah Penambahan Shielding
10
o 85 Tertutupl!III 85 Terbuka I"
Gambar 6. Grafik Paparan Radiasi Neutron di Luar Gedung Reaktor pada Daya 15 MWSete1ah Penambahan Shielding
KESIMPULAN
1 Optimasi pengendalian paparan radiasineutron telah dapat dilakukan denganditemukannya paparan radiasi neutronyang tidak normal sebesar 600 ± 5.38~Sv/Jam dibandingkan dengan paparanradiasi neutron yang lain pada lokasinomor 19 di Balai Percobaan dan sebesar
45 ± 0.64 ~Sv/Jam pada lokasi nomor 22luar gedung reaktor, setelah dilakukanpengendalian dengan penambahanshielding pada lokasi nomor 19 di BalaiPercobaan paparan radiasi neutron terukursebesar 11.18 ± 1.22 ~Sv/Jam dan di luargedung reaktor terukur sebesar 9.43 ± 1.28
~Sv/Jam. Batas aman untuk pekerjaradiasi yaitu sebesar 25 ~Sv/Jam.
2 PerIu ditambahkan sistem monitor paparanradiasi neutron yang terpasang permanendan terintegrasi dengan sistem proteksiradiasi terpusat yang ada di RSG-GASagar apabila terjadi paparan radiasineutron yang tak normal di BalaiPercobaan akan dapat segera diketahui.
3 Dari hasil pengendalian paparan radiasineutron yang telah dilakukan para pekerjaradiasi dapat bekerja dengan aman di BalaiPercobaan dan luar gedung RSG-GAS.
Nugroho Luhur dkk. 157 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
pengendalian (proteksibelum terpasang, tetapiproteksi radiasi telah
DAFT AR PUST AKA
1. YULIUS SUMARNO, 2003, "PengendalianDaerah KeIja Radiasi Neutron", ProsedingHasil Penelitian Pusat Teknologi ReaktorRiset.
2. PANDE MADE U, 2001, "Diklat PenyegaranOperator clanSupervisor Reaktor".
3. YULIUS SUMARNO, "Prosedur PengendalianDaerah Ketja TRR.KK.01.61.00"
4. NUGRAHA LUHUR, Kumpulan Laporan RutinEvaluasi Paparan Radiasi Neutron RSG-GAS
5. KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASTENAGA NUKLIR, 1999, nomor: 01/KaBAPETENN-99 tentang KetentuanKeselamatan Ketja Terhadap Radiasi bagiPeketja Radiasi
TANYAJAWAB
Pertanyaan :
I. Sistem pengendali radiasi neutron ?(sholikah)
Jawaban:
I. untuk sistemradiasi) neutronuntuk systemterpasang.
Saran :
Selain adanya beberapa fasilitas beamtube yang beroperasi, alas an lain adalah bahwateras reactor berada pada level lantai dasardimana teras tersebutlah yang menjadi tempatterjadinya pembelahan inti yang menghasilkanneutron. (Djaruddin Hasibuan)
SEMINAR NASIONAL IISDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006ISSN 1978-0176
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 158 Nugroho Luhur dkk.