optimasi formula dan pembuatan nanosilver …
TRANSCRIPT
i
OPTIMASI FORMULA DAN PEMBUATAN NANOSILVER
MENGGUNAKAN REDUKTOR EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot
esculenta Crantz): APLIKASI BOX BEHNKEN DESIGN (BBD)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Kadek Ria Agustini
NIM : 178114086
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
OPTIMASI FORMULA DAN PEMBUATAN NANOSILVER
MENGGUNAKAN REDUKTOR EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot
esculenta Crantz): APLIKASI BOX BEHNKEN DESIGN (BBD)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Kadek Ria Agustini
NIM : 178114086
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Persetujuan Pembimbing
OPTIMASI FORMULA DAN PEMBUATAN NANOSILVER
MENGGUNAKAN BIOREDUKTOR EKSTRAK DAUN SINGKONG
(Manihot esculenta Crantz): APLIKASI BOX BEHNKEN DESIGN (BBD)
Skripsi yang diajukan oleh:
Kadek Ria Agustini
NIM : 178114086
Telah disetujui oleh
Pembimbing
(Dr. apt. Rini Dwiastuti)
tanggal 09 April 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Pengesahan Skripsi Berjudul
OPTIMASI FORMULA DAN PEMBUATAN NANOSILVER
MENGGUNAKAN BIOREDUKTOR EKSTRAK DAUN SINGKONG
(Manihot esculenta Crantz): APLIKASI BOX BEHNKEN DESIGN (BBD)
Oleh:
Kadek Ria Agustini
NIM : 178114086
Dipertahankan Dihadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada Tanggal :
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Dr. apt. Yustina Sri Hartini
Panitia Penguji: Tanda Tangan
1. Dr. apt. Rini Dwiastuti ……………….
2. apt. Michael Raharja Gani, M. Farm. ……………….
3. apt. Wahyuning Setyani, M.Sc. ……………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan
sebagaimana layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi
plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi
sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
Yogyakarta, 09 April 2021
Penulis,
Kadek Ria Agustini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Kadek Ria Agustini
Nomor Mahasiswa : 178114086
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Optimasi Formula dan Pembuatan Nanosilver Menggunakan Reduktor Ekstrak
Daun Singkong (Manihot Esculenta Crantz): Aplikasi Box Behnken Design
(BBD).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda
tangan, gambar atau image yang ada di dalam karya ilmiah saya terindeks oleh
mesin pencari (search engine), misalnya google.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Juni 2021
Yang menyatakan
(Kadek Ria Agustini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Nanopartikel merupakan partikel dengan diameter 1-100 nm.
Nanopartikel yang paling banyak diteliti saat ini ialah nanosilver karena memiliki
sifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak air
daun singkong, konsentrasi AgNO3 dan suhu pembuatan yang optimum serta
formula yang optimum menggunakan Box Behnken Design (BBD).
Penelitian ini merupakan jenis eksperimental murni. Ekstraksi daun
singkong dilakukan dengan metode infundasi. Selain itu, sintesis nanosilver pada
penelitian ini menggunakan metode reduksi kimia dengan menggunakan
bioreduktor dari daun singkong. Selanjutnya, hasil sintesis dikarakterisasi dengan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Optimasi perlu dilakukan untuk
mendapatkan formula yang optimum. Optimasi dilakukan dengan menggunakan
BBD (3 faktor dan 3 level) dan analisis data menggunakan uji statistic multi-way
ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% menggunakan aplikasi minitab 17.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil analisis yang tidak signifikan
pada respon yang diamati yaitu panjang gelombang dan % transmitan dengan p-
value > 0,05. Ukuran partikel yang terbentuk pada formula yang dipilih
berdasarkan syarat terbentuknya nanosilver tidak terbaca dengan alat PSA
(Particle Size Analyzer), sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
volume konsentrasi ekstrak, AgNO3, dan metode pemanasan serta pemilihan
formula optimum. Terdapat formula optimum yang disarankan oleh penulis yaitu
ekstrak air daun singkong 17,36%, konsentrasi AgNO3 1,5mM dan suhu 75°C.
Kata kunci: bioreduktor, Box-Behnken Design, daun singkong, nanosilver
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Nanoparticles are particles with a diameter of 1-100 nm. The most studied
nanoparticles currently are nanosilver because they have antibacterial properties.
The study aims to determine the optimum concentration of water extract of
cassava leaves the concentration of AgNO3 and the optimum manufacturing
temperature and the optimum formula using Box Behnken Design (BBD).
This research is a pure experimental type. The extraction of cassava leaves
was carried out using th infundation method. In addition, the synthesis of
nanosilver in this study uses a chemical reduction method using bioreductor from
cassava leaves. Furthermore, the synthesis result were characterized using a UV-
Vis Spectrophotometer. Optimization needs to be done to get the optimum
formula. Optimization was carried out using BBD (3 factors and 3 levels) and data
analysis using the ANOVA multiway statistical test with 95% confidence level
using the Minitab 17 application.
Based on the research result, it was found that the analysis result were not
significant on the observed response, namely the wavelength and % transmittance
with a p-value > 0,05. The particle size formed in the optimum formula chosen
based on the conditions for the formation of the nanosilver cannot be reas with
PSA (Particle Size Analyzer), so further research is needed regarding the volume
concentration of extracts, AgNO3, dan heating methods and the selection of the
formula opimum. There is an optimum formula suggested by the author, namely
17,36% cassava leaf water wxtract, 1,5mM AgNO3 concentration and 75
temperature.
Keyword : bioreductors, Box-Behnken Design, casssava leaves, nanosilver.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 4
Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................................... 4 Alat dan Bahan ................................................................................................... 4 Determinasi Tanaman ......................................................................................... 4 Pembuatan ekstrak air daun singkong dengan metode infundasi ....................... 4
Uji kualitatif senyawa flavonoid dalam ekstrak daun singkong ......................... 5
Rancangan optimasi formula sintesis nanosilver ............................................... 5
Sintesis dan Purifikasi Nanosilver ...................................................................... 6
Karakterisasi Nanosilver .................................................................................... 7
Optimasi dan analisis data .................................................................................. 8
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 9
Determinasi Tanaman ......................................................................................... 9 Ekstraksi Daun Singkong ................................................................................... 9 Uji kualitatif senyawa flavonoid dalam ekstrak daun singkong ......................... 9 Sintesis Nanosilver ........................................................................................... 11 Purifikasi Nanosilver ........................................................................................ 16 Particle Size Analyzer (PSA) ........................................................................... 16 Analisis Statistik ............................................................................................... 18 Respon % Transmitan ...................................................................................... 19 Penentuan Area Optimum ................................................................................ 20
KESIMPULAN ..................................................................................................... 22
Kesimpulan ....................................................................................................... 22 Saran ................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23
LAMPIRAN .......................................................................................................... 29
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Optimasi Suhu dan Formula Sintesis Nanosilver .................................. 5
Tabel II. Rancangan percobaan sintesis nanosilver ............................................. 6
Tabel III. Hasil Panjang Gelombang ................................................................... 13
Tabel IV. Data % Transmitan ............................................................................. 14
Tabel V. Klasifikasi Coefficient Variation ........................................................ 15
Tabel VI. Hasil Analisis Statistik Panjang Gelombang ....................................... 18
Tabel VII. Hasil Analisis Statistik % Transmitan ................................................. 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hasil Uji KLT Ekstrak Daun Singkong .............................................. 10 Gambar 2. Tahap Pembentukan Nanosilver.......................................................... 12 Gambar 3. Hasil Sintesis Nanosilver .................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Determinasi Daun Singkong ................................................... 29
Lampiran 2. Hasil Uji PSA sebelum Purifikasi .................................................... 30
Lampiran 3. Hasil Uji Statistik ANOVA Respon Panjang Gelombang ............... 32
Lampiran 4. Hasil Uji Statistik ANOVA Respon % Transmitan ......................... 32
Lampiran 5. Alat dan Bahan ................................................................................. 33
Lampiran 6. Hasil Sintesis Nanosilver .................................................................. 36
Lampiran 7. Data Hasil Penelitian Panjang Gelombang Sebelum dan Sesudah
Purifikasi .......................................................................................... 37
Lampiran 8. Data Hasil Penelitian % Transmitan Sebelum dan Sesudah
Purifikasi .......................................................................................... 39
Lampiran 9. Data Penimbangan ............................................................................ 41
Lampiran 10. Grafik Panjang Gelombang ............................................................ 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Perkembangan nanoteknologi saat ini sangat pesat karena memiki peran
yang penting di berbagai bidang seperti dalam bidang elektronik, optis,
lingkungan dan biomedis (Az-Zhahra et al., 2019). Salah satu perkembangan
nanoteknologi yang sedang dikembangkan adalah nanopartikel (Patabang et al.,
2019). Nanopartikel merupakan partikel dengan diameter antara 1-100 nm
(Saputra et al., 2011). Nanopartikel yang banyak diaplikasikan dan menarik
perhatian nanopartikel logam (Prasetiowati et al ., 2018). Salah satu logam yang
sering digunakan yaitu logam perak (Ag) (Prasetiowati et al ., 2018).
Nanopatikel perak atau Nanosilver biasanya digunakan sebagai agen
antibakteri, antijamur, dan antimikroba (Ariyanta and Wahyuni, 2014;
Prasetiowati et al., 2018). Mekanisme antibakteri nanosilver yaitu akan
berpenetrasi ke dalam membran sel kemudian mencegah sintesis protein dan pada
akhirnya menyebabkan kematian sel (Ristian et al., 2014). Sifat antimikroba perak
diketahui memiliki kemampuan membunuh semua mikroorganisme patogenik,
dan belum adanya laporan tentang mikroba yang resisten terhadap perak (Ariyanta
and Wahyuni, 2014). Pada saat ini, sintesis nanosilver diarahkan untuk
dikembangkan dengan metode yang ramah lingkungan (Maryani et al., 2017).
Metode yang dapat digunakan dalam pembuatan nanosilver yaitu metode
reduksi kimia, fotokimia, dan sonokimia. Metode reduksi kimia sering digunakan
karena biayanya murah dan prosesnya mudah, namun menghasilkan limbah yang
berbahaya (Maryani et al., 2017; Patabang et al., 2019). Maka perlu adanya agen
pereduksi yang ramah lingkungan untuk pembuatan nanosilver yaitu dengan
menggunakan bioreduktor dari ekstrak tanaman (Fabiani et al ., 2019).
Penggunaan bioreduktor ini diharapkan dapat mengurangi masalah pada
lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia beracun sehingga cocok
diaplikasikan untuk biomedis dan farmasi (Wendri et al., 2017).
Tanaman memiliki berbagai macam metabolit sekunder yang dapat
mereduksi ion logam dengan bertindak sebagai bioreduktor. Salah satu metabolit
sekunder yang dapat bertindak sebagai bioeduktor untuk mereduksi perak adalah
senyawa polifenol seperti flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa dari polifenol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang berpotensi sebagai antioksidan (Arifin et al., 2016). Antioksidan adalah
senyawa kimia yang dapat menunda, memperlambat dan mencegah terjadinya
proses oksidasi dengan mengikat radikal bebas (Patabang et al., 2019).
Antioksidan dalam senyawa fenolik memiliki kecenderungan yang kuat dalam
mereduksi logam (Purnamasari and Wijayati, 2016).
Menurut penelitian Hasim (2016), daun singkong memiliki kandungan
senyawa aktif flavonoid dan fenolik. Kedua senyawa ini merupakan metabolit
sekunder yang memiliki fungsi sebagai antioksidan. Kandungan flavonoid yang
terdapat di dalam singkong yaitu flavonoid rutin. Daun singkong ini sangat mudah
ditemukan di Indonesia dan memiliki potensi sebagai bioreduktor karena
kandungan senyawa di dalamnya. Dengan demikian daun singkong cocok untuk
digunakan sebagai bioreduktor dalam sintesis nanosilver. Nanosilver memiliki
sifat antibakteri yang ditentukan oleh bentuk dan ukurannya. Semakin kecil
ukuran partikel maka sifat antibakterinya semakin besar (Bere et al ., 2019).
Parameter untuk menentukan ukuran partikel pada sintesis nanosilver
yaitu konsentrasi garam perak, jenis reduktor dan suhu. Garam perak yang biasa
digunakan yaitu perak nitrat (AgNO3) (Apriandanu et al., 2013; Fabiani et al.,
2019b; Prasetiowati et al., 2018). Konsentrasi AgNO3 berpengaruh terhadap
absorbansinya. Semakin besar konsentrasi AgNO3 maka semakin meningkatnya
absorbansi sesuai dengan hukum lambert-beer yaitu konsentrasi berbanding lurus
dengan absorbansi (Destiyana and Rijai, 2018; Neldawati et al., 2013;
Purnamasari and Wijayati, 2016). Absorbansi (A) berbanding lurus dengan
konsentrasi larutan (C) dan berbanding terbalik dengan nilai transmitan (T)
(Kojong et al., 2018). Selain itu, semakin meningkatnya suhu sintesis maka
semakin kecil ukuran partikelnya (Bere et al., 2019). Ukuran nanosilver yang
baik yaitu 1-100 nm. Parameter terbentuknya nanosilver ditandai dengan
munculnya λmaks di kisaran 400-450 nm dan persentase nilai transmitan 90% -
100% (Destiyana and Rijai, 2018; Purnamasari and Wijayati, 2016).
Berdasarkan uraian diatas ditemukan bahwa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi ukuran partikel dalam sintesis nanosilver yaitu agen pereduksi,
konsentrasi garam, suhu larutan dan waktu reaksi (Apriandanu et al., 2013). Maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dari itu, perlu dilakukan optimasi pembuatan nanosilver. Salah satu metode
optimasi yang dapat digunakan adalah metode Box Behnken Design (BBD). Box
Behnken Design (BBD) dapat diterapkan untuk optimasi termasuk proses
ekstraksi, peningkatan produk, dan pemisahan kromatografi. BBD juga banyak
digunakan untuk mengoptimalkan beberapa parameter ekstraksi seperti waktu
ekstraksi, suhu ekstraksi, jumlah ekstraksi, dan konsentrasi pelarut (Riswanto et
al., 2019). Kelebihan dari BBD yaitu lebih efisien karena dengan jumlah variabel
yang sama namun jumlah percobaannya lebih sedikit dan lebih murah (Nursal et
al., 2019).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula pembuatan
nanosilver. Formula pembuatan nanosilver meliputi : penentuan konsentrasi
ekstrak air daun singkong, konsentrasi AgNO3, dan suhu pembuatan yang
optimum untuk pembentukan nanosilver. Sejauh ini, belum terdapat laporan
mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penelitian tentang
optimasi formula dan pembuatan nanosilver menggunakan reduktor ekstrak air
daun singkong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian tentang optimasi formula dan proses pembuatan nanosilver
dengan bioreduktor ekstrak daun singkong merupakan jenis eksperimental murni
menggunakan rancangan Box Behnken Design (BBD).
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu alat-alat gelas
PYREX, erlenmeyer, beaker glass, pipet volume, pipet tetes, gelas ukur, labu
ukur, batang pengaduk, timbangan analitik (Ohaus), timbangan analitik mg
(Mettler Toledo), hotplate, magnetic stirrer, spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu
UV 1800), glass firm, mikropipet, sentrifugator, blue tip, lampu UV 366 dan 254
nm, pipa kapiler, penggaris, microtube, chamber, Particle Size Analyzer (SZ100-
Horiba).
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu daun singkong,
perak nitrat (AgNO3,) dari Sigma-Aldrich (pro analyst grade), akuadest,
akuabidest, rutin hydrate dari Sigma-Aldrich (pro analyst grade), butanol (pro
analyst grade), asam asetat (pro analyst grade), sitroborat, silika gel 60 GF254
(Merck).
Determinasi tanaman
Determinasi tanaman daun singkong (Manihot esculenta Crantz)
dilakukan di Departemen Biologi, Fakultas Farmasi, Universitas Gajah Mada
Yogyakarta untuk mengetahui kebenaran tanaman yang digunakan.
Pembuatan ekstrak air daun singkong dengan metode infundasi
Daun singkong yang digunakan yaitu daun yang terletak pada posisi ke
4-7 dari pucuk tanaman yang berumur 6 bulan. Daun singkong diambil dari
perkebunan Lembaga Pendamping Usaha Buruh Tani dan Nelayan (LPUBTN)
yang berlokasi di Kaliurang, Sleman, Yogyakarta sebanyak 1 kilogram.
Pembuatan ekstrak daun singkong menggunakan metode infundasi yang
mengacu pada penelitian oleh Hasim et al (2016) yang dimodifikasi. Ekstrak air
daun singkong dibuat dalam beberapa konsentrasi yaitu 11,57%, 17,36%, dan
23,15%. Sebanyak 11,57 gram, 17,36 gram, dan 23,15 gram daun singkong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
ditimbang lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer dan ditambahkan aquadest
masing-masing 100 mL. Larutan tersebut kemudian dipanaskan dengan penangas
air pada suhu 90 ºC selama 15 menit (terhitung sejak suhu mencapai 90 ºC) sambil
diaduk dengan batang pengaduk. Hasil ekstraksi yang diperoleh kemudian
disaring dengan kertas saring. Filtrat daun singkong hasil penyaringan merupakan
ekstrak daun singkong yang akan dipakai.
Uji kualitatif senyawa flavonoid dalam ekstrak daun singkong
Uji kualitatif senyawa flavonoid menggunakan plat KLT GF254 2 x 10cm
dengan jarak elusi 8 cm. Fase gerak dibuat menggunakan butanol: asam asetat: air
(4:1:5). Sampel dan pembanding rutin ditotolkan pada plat lalu dimasukkan
kedalam chamber dan dielusikan dengan fase gerak sampai tanda batas.
Keluarkan plat KLT dari chamber dan disemprotkan sitroborat. Plat dilihat pada
sinar UV 254 nm dan 366nm. Lalu ditentukan nilai Rf nya (Andersen and
Markham, 2006; Aryantini et al., 2017; Sari and Meitisa, 2017).
Rancangan optimasi formula sintesis nanosilver
Tabel I. Optimasi Suhu dan Formula Sintesis Nanosilver
Faktor yang dioptimasi Level
Rendah
Level
Sedang
Level
Tinggi
AgNO3 (mM) 1 1,5 2
Ekstrak air daun singkong (%b/v) 11,57 17,36 23,15
Suhu pembuatan (oC) 60 75 90
Variasi konsentrasi AgNO3 yang digunakan yaitu 1mM, 1,5mM, dan
2mM, dimana konsentrasi AgNO3 mengacu pada penelitian Fabiani et al (2019)
yang dimodifikasi. Menurut penelitan yang dilakukan oleh Hasim et al (2016),
setiap gram ekstrak air daun singkong rebus mengandung 5,27 mg ekuivalen
rutin. Variasi suhu pembuatan nanosilver yaitu 60 o
C , 75 o
C , dan 90 o
C, mengacu
pada penelitian yang sudah pernah dilakukan (Christania et al., 2019; La Tapa et
al., 2016; Liu et al., 2020). Variasi ekstrak air daun singkong didapatkan dari
persamaan reaksi C27H30O16 + 2Ag+ C27H28O16 + 2Ag + H2 (Tarannum et al.,
2019). Berikut merupakan salah satu contoh perhitungan untuk mendapatkan
konsentrasi ekstrak air daun singkong pada level rendah :
a. Rutin level rendah (1 mM)
Diketahui berat molekul rutin 610 g/mol (PubChem, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Dimana:
M= Molaritas
Mr= Massa relatif
V= Volume (ml)
g= Massa (gram)
g rutin = 0,061g
= 61 mg
rutin (mg) : simplisia singkong (g) = 5,27 : 1, sehingga apabila
didapatkan 61 mg rutin maka membutuhkan 11,57 g simplisia daun
singkong.
Konsentrasi ekstrak daun singkong (%b/v) = 11,57%
Tabel II. Rancangan percobaan sintesis nanosilver menggunakan BBD
StdOrder RunOrder PtType Blocks
Konsentrasi
Ekstrak
(%b/v)
Konsentrasi
AgNO3
(mM)
Suhu
(oC)
1 1 2 1 11.57 1 75
2 2 2 1 23.15 1 75
3 3 2 1 11.57 2 75
4 4 2 1 23.15 2 75
5 5 2 1 11.57 1.5 60
6 6 2 1 23.15 1.5 60
7 7 2 1 11.57 1.5 90
8 8 2 1 23.15 1.5 90
9 9 2 1 17.36 1 60
10 10 2 1 17.36 2 60
11 11 2 1 17.36 1 90
12 12 2 1 17.36 2 90
13 13 0 1 17.36 1.5 75
14 14 0 1 17.36 1.5 75
15 15 0 1 17.36 1.5 75
16 16 0 1 17.36 1.5 75
Sintesis dan Purifikasi Nanosilver
Sintesis nanosilver menggunakan sebanyak 2 mL ekstrak air daun
singkong yang direaksikan dengan 50 mL larutan AgNO3 lalu dipanaskan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
diaduk dengan stirer dengan kecepatan 300 rpm selama 2 menit. Pemanasan
menggunakan variasi suhu 60°C, 75°C, 90°C (Christania et al., 2019; La Tapa et
al., 2016; Liu et al., 2020). Pembentukan nanosilver ditandai dengan terjadinya
perubahan warna menjadi kecoklatan. Hasil sintesis dianalisis dengan
spektrofotometer UV-Vis (Patabang et al., 2019). Larutan nanosilver kemudian di
sentrifugasi pada kecepatan 2000 rpm selama 15 menit, hal ini dilakukann untuk
menghilangkan pengotor yang ada pada larutan nanosilver. Lalu, supernatant
diambil dan diukur kembali menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
Karakterisasi Nanosilver
a. Penentuan panjang gelombang. Nanosilver yang telah disintesis
kemudian analisis untuk mengetahui karakteristik dari nanosilver tersebut. Salah
satu alat yang digunakan yaitu spektrofotometer UV-Vis. Instrumen
spektrofotometer UV-Vis distandardisasi dengan menggunakan blanko. Blanko
yang digunakan adalah aquabidest. Analisis dengan spektrofotometer UV-VIS
dilakukan pada panjang gelombang 200-800 nm (Bere et al., 2019). Hasil yang
diperoleh untuk pembentukan nanosilver ialah panjang gelombang maksimum
berkisar antara 400-450 nm (Christania et al., 2019).
b. Uji Transmitan. Uji transmitan sediaan nanosilver mengacu pada
penelitian Huda dan Wahyuningsih (2016) yang dimodifikasi. Uji transmitan
dilakukan dengan melarutkan 100 µL nanosilver yang sudah disintesis ke dalam 5
mL akuades. Larutan tersebut kemudian dihomogenkan dengan bantuan vortex
mixer selama 1 menit. Absorbansi dari larutan sintesis diukur menggunakan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum. Nilai transmitan
dapat dihitung dengan rumus : A = -log %T (Arsyi et al., 2018).
c. Particle Size Analyzer (PSA). Pengujian ukuran partikel dilakukan
di Laboratorim Pengujian Obat, Makanan, dan Kosmetik, Gedung Laboratorium
Terpadu, Universitas Islam Indonesia. Hasil sintesis nanosilver sebanyak 0,5 µL
dimasukkan ke dalam 25 mL labu ukur, setelah itu ditambahkan aquabidest
hingga tanda batas dan dihomogenkan. Nanosilver sebanyak 0,5 mL dituang ke
dalam kuvet dan diukur ukuran partikelnya (Putri et al., 2017). Ukuran 0-100 nm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
menandakan partikel yang terbentuk sudah mencapai ukuran nanometer
(Prasetiowati et al., 2018).
Optimasi dan analisis data
Proses optimasi dan analisis data dengan rancangan Box Behnken Design
(3 faktor dan 3 level) dengan metode Response Surface Methodology (RSM) dan
analisis data menggunakan uji statistic multi-way ANOVA dengan taraf
kepercayaan 95% dilakukan menggunakan aplikasi minitab17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas
dari tanaman yang inginkan sehingga dapat menghindari kesalahan dalam
pengumpulan bahan yang akan digunakan (Wahyuni et al., 2018). Daun singkong
diperoleh dari Lembaga Pendamping Usaha Buruh Tani dan Nelayan (LPUBTN)
yang berlokasi di Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Determinasi daun singkong
dilakukan di Fakultas Farmasi, Departemen Biologi, Universitas Gajah Mada
Yogyakarta untuk mengetahui kebenaran tanaman yang digunakan. Hasil dari
determinasi tanaman menunjukkan bahwa tanaman singkong yang digunakan
merupakan Manihot Esculenta Crantz. Hasil identifikasi daun singkong dapat
dilihat pada (lampiran 1).
Ekstraksi Daun Singkong
Daun singkong yang telah dikumpulkan dipisahkan dari tangkainya dan
dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
Ekstraksi daun singkong dilakukan dengan metode infundasi. Metode infundasi
merupakan metode penyarian yang dilakukan dengan cara menyari tanaman
dalam air pada suhu 90oC selama 15 menit. Infundasi merupakan metode
penyarian yang umum dilakukan untuk mendapatkan zat aktif yang larut dalam air
dari bahan-bahan nabati (Sariyem et al., 2015). Metode ini digunakan karena
prosesnya cepat, murah, dan tidak menghasilkan limbah yang mencemari
lingkungan (Saifuddin et al., 2017). Pada penelitian ini menggunakan ekstrak air
dari daun singkong. Daun singkong memiliki kandungan flavonoid yang tinggi,
seperti rutin dan tanin (Hasim et al., 2016; Iftita, 2016). Flavonoid rutin dipilih
karena memiliki kelarutan yang tinggi di dalam air (Weiz et al., 2017). Menurut
Christania et al (2019), syarat bioreduktor yang dipakai untuk sintesis nanosilver
ialah larut dalam air. Oleh karena itu, metode infundasi adalah metode yang tepat
untuk mendapatkan ekstrak air daun singkong.
Hasil uji kualitatif senyawa flavonoid dalam ekstrak daun singkong
Daun singkong yang telah diekstraksi lalu dilanjutkan dengan
mengidentifikasi senyawa flavonoid dalam ekstrak air daun singkong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Prinsip metode KLT adalah
pemisahan senyawa multi komponen dengan menggunakan 2 fase yaitu fase diam
dan fase gerak (Oktaviantari et al., 2019). Fase diam yang digunakan yaitu silika
gel 60 GF254 (Merck) dan fase gerak yaitu butanol: asam asetat: air (BAA) (4:1:5).
Pembanding yang digunakan pada penelitian ini yaitu standar rutin (1%). Rutin
dipilih sebagai perwakilan dari flavonoid karena paling banyak terdapat pada daun
singkong yaitu dalam 1 gram daun singkong mengandung 5,27 mg rutin (Azizah
et al., 2020; Hasim et al., 2016). Plat KLT yang sudah selesai dielusi dengan fase
gerak kemudian disemprot dengan sitroborat. Sitroborat digunakan untuk
menampakkan atau memperjelas senyawa flavonoid pada plat yang dimana akan
bereaksi terhadap gugus orto-dihidroksi pada senyawa flavonoid (Santosa and
Haresmita, 2015). Setelah disemprotkan sitroborat hasil yang terlihat tetap sama.
A B
Gambar 1. Hasil Uji KLT Ekstrak Daun Singkong
Keterangan :
A : Diamati pada sinar UV 254 nm
B : Diamati pada sinar UV 366 nm
Hasil yang didapatkan setelah disemprotkan dengan sitroborat yaitu saat
diamati dengan sinar UV 254 terdapat 2 bercak yang diduga flavonoid rutin.
Kedua bercak tersebut memiliki Rf sebagai berikut 0,48 dan 0,55. Diperoleh juga
nilai Rf rutin yaitu 0,54. Hasil selisih Rf Bercak pertama dengan rutin yaitu 0,056
dan selisih bercak kedua dengan rutin yaitu 0,013, selain itu bercak pada
pembanding dan sampel memiliki warna yang sama. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa ekstrak air daun singkong mengandung flavonoid rutin. Hasil ini diperoleh
menggunakan rumus (Rusnaeni, 2016) :
Bercak sampel
Bercak sampel
Bercak sampel
Bercak Rutin Bercak Rutin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Pada saat plat KLT diamati pada sinar UV 366, terdapat bercak yang
tidak berpendar pada sampel dengan dan standar rutin yang dipakai yang masing
masing memiliki Rf 0,51 dan 0,54. Selisih Rf sampel dengan pembanding yaitu
0,03. Sampel dikatakan positif memiliki kandungan flavonoid dilihat dari selisih
antara Rf sampel dengan pembanding yaitu ≤ 0,05 (Oktaviantari et al., 2019).
Berdasarkan identifikasi pada sinar UV dan perhitungan Rf, maka dapat
disimpulkan bahwa ekstrak daun singkong mengandung flavonoid rutin.
Sintesis Nanosilver
Sintesis nanosilver pada penelitian ini menggunakan metode reduksi
kimia dengan menggunakan reduktor ekstrak air daun singkong. Pembuatan
larutan AgNO3 dan ekstrak daun singkong menggunakan aquabidest. Aquabidest
merupakan air yang dihasilkan dari 2x proses destilasi yang mengandung lebih
sedikit mineral dari aquadest. Aquabidest dipilih karena mengandung sedikit
mineral. Salah satu contoh mineral adalah Fe (Besi), Fe dapat tereduksi dengan
adanya flavonoid sehingga dapat mengganggu proses pembuatan nanopartikel
menggunakan Ag (Nurillah et al., 2016). Perbandingan ekstrak air daun singkong
dan larutan AgNO3 (1:25) yaitu 2 mL ekstrak air daun singkong dan 50 mL
larutan larutan AgNO3 pada waktu 2 menit merupakan hasil yang optimal. Hal ini
berbeda dengan prediksi perbandingan volume sintesis awal yang mengacu pada
penelitian Fabiani et al (2019a), dimana menggunakan ekstrak sebanyak 20 mL
dan larutan AgNO3 80 mL dengan waktu 60 menit. Hal ini kemungkinan
dikarenakan jumlah reduktor yang tersedia melebihi jumlah ion Ag+ sehingga
menyebabkan Ag+ tereduksi dengan cepat lalu terjadi aglomerasi sehingga ukuran
partikel lebih besar (Chuchita et al., 2018).
Proses pembuatan nanosilver dilakukan dengan memanaskan larutan
AgNO3 terlebih dahulu pada suhu yang telah ditentukan. Kemudian, bioreduktor
ditambahkan ke dalam larutan tersebut dan diaduk menggunakan stirrer dengan
kecepatan 300 rpm selama 2 menit. Menurut Fabiani et al (2019b), pengadukan
dilakukan untuk menghomogenkan larutan. Selain itu, pengadukan secara kontinu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
juga mampu mempercepat terjadinya reaksi dan juga mencegah terjadinya
agregasi antar partikel sehingga dapat terdistribusi merata. Waktu reaksi juga
mempengaruhi pembentukan nanosilver (Wendri et al., 2017). Seiring dengan
bertambahnya waktu maka nanosilver yang terbentuk akan semakin coklat
(Wendri et al., 2017). Pada saat melakukan orientasi dengan menggunakan waktu
60 menit didapatkan hasil yaitu nanosilver yang terbentuk panjang gelombangnya
besar dan terjadi agregasi membentuk partikel yang besar. Pada waktu 2 menit
nanosilver sudah mengalami perubahan warna. Perubahan warna dari bening
hingga merah kecoklatan menandakan nanosilver sudah terbentuk. Hal ini
berbeda dari penentuan waktu sintesis awal yaitu 60 menit, dikarenakan pada
waktu tersebut puncak serapan nanosilver terjadi peningkatan.
Terbentuknya nanosilver diawali dengan ion-ion perak Ag+ dalam
larutan akan membentuk atom perak Ag0, kemudian mengalami nukleasi dan
tumbuh menjadi partikel-paerikel Ag yang berukuran nano atau nanosilver.
Penambahan reduktor digunakan untuk mengubah ion perak Ag+ menjadi larutan
koloidal dari partikel-partikel Ag0 (Kosimaningrum et al., 2020). Berikut
merupakan gambar dari tahap pembentukan nanosilver (Płaza et al., 2014) :
Gambar 2. Tahap Pembentukan Nanosilver
Pada saat melakukan sintesis nanosilver, larutan berubah warna dari
bening ke warna merah kecoklatan (gambar 5). Warna tersebut dihasilkan akibat
adanya reduksi ion perak dan fenomena Surface Plasmon Resonance (SPR) (Dewi
et al., 2019; Irwan et al., 2016). Surface Plasmon Resonance (SPR) adalah
kumpulan osilasi terhadap konduksi elektron yang terjadi pada permukaan
material. Jika suatu material berinteraksi dengan cahaya (gelombang
elektromagnetik) maka akan tercipta osilasi pada permukaan material tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Adanya medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik
dapat menyebabkan eksitasi kumpulan osilasi elektron pada nanosilver, yang
disebut dengan Localized Surface Plamon Resonance (LSPR). SPR hanya dimiliki
elektron-elektron bebas seperti Au, Ag, Cu, dan logam alkali. Serapan SPR pada
nanosilver terjadi pada panjang gelombang antara 400-450 nm (Irwan et al., 2016;
Saputra et al., 2011). Berikut merupakan hasil sintesis nanosilver :
Gambar 3. Hasil Sintesis Nanosilver
Tabel III. Hasil Panjang Gelombang
No
Konsentrasi
Ekstrak
(%b/v)
Konsentrasi
AgNO3
(mM)
Suhu
(oC)
Panjang Gelombang
(nm)
CV
(%)
1 11.57 1 75 419.33 1,921
2 23.15 1 75 430 1,369
3 11.57 2 75 424.67 0,587
4 23.15 2 75 358.67 0,695
5 11.57 1.5 60 350 1,234
6 23.15 1.5 60 354.67 0,703
7 11.57 1.5 90 358 1,207
8 23.15 1.5 90 426 0,664
9 17.36 1 60 436.67 0,778
10 17.36 2 60 431.33 0,219
11 17.36 1 90 405.33 7,919
12 17.36 2 90 426 0,664
13 17.36 1.5 75 432 0,329
14 17.36 1.5 75 430 0,329
15 17.36 1.5 75 430 0,329
16 17.36 1.5 75 428 0,329
Berdasarkan hasil pada 16 percobaan yang tertera pada Tabel IV,
sebagian besar percobaan memasuki range panjang gelombang yang sesuai
kriteria yaitu 400-450 nm dan terdapat beberapa percobaan yang memiliki range
antara 350-400 nm. Menurut Prasetyaningtyas et al (2020) pada panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
gelombang 300-400 nm mengindikasikan bahwa reduksi pada Ag+ belum terjadi
secara sempurna. Sedangkan nanopartikel perak yang terbentuk pada panjang
gelombang 400-450 nm merupakan partikel Ag0 (Prasetyaningtyas et al., 2020).
Jika dilihat dari warna yang dihasilkan pada 16 percobaan yaitu merah kecoklatan.
Menurut Wendri et al (2017), perubahan warna dari bening hingga kecoklatan
menendakan terbentuknya nanosilver.
Tabel IIV. Data % Transmitan
No
Konsentrasi
Ekstrak
(%b/v)
Konsentrasi
AgNO3
(mM)
Suhu
(oC)
% Transmitan
(%) CV
(%)
1 11.57 1 75 94.93 0,553
2 23.15 1 75 93.2 0,632
3 11.57 2 75 95.66 1,803
4 23.15 2 75 90.7 2,421
5 11.57 1.5 60 93.86 0,201
6 23.15 1.5 60 90.2 2,609
7 11.57 1.5 90 92.7 1,932
8 23.15 1.5 90 91.73 1,285
9 17.36 1 60 94.56 1,166
10 17.36 2 60 94.2 2,049
11 17.36 1 90 89.7 1,946
12 17.36 2 90 93.06 2,819
13 17.36 1.5 75 91 0,710
14 17.36 1.5 75 91.5 0,710
15 17.36 1.5 75 91.2 0,710
16 17.36 1.5 75 89.8 0,710
Berdasarkan hasil % transmitan yang yang tertera pada (Tabel V),
menurut Destiyana and Rijai (2018) nilai transmitan 90% - 100% menunjukkan
bahwa hasil dari formulasi diperkirakan ukuran partikelnya mencapai nanometer.
Sebagian besar percobaan memenuhi syarat nilai transmitan yang baik ialah yaitu
> 90%. Walaupun demikian, percobaan yang tidak memenuhi persyaratan tersebut
memiliki warna yang jernih dan transparan. Menurut Huda and Wahyuningsih
(2018), jika penampakan larutan transparan dan jernih pada uji % transmitan
menandakan partikel telah mencapai ukuran nanometer. Menurut Nugroho and
Sari (2018), nilai transmitan 70%-100% menandakan bahwa partikel berukuran ≤
200 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Nilai transmitan yang < 90 % kemungkinan karena sulitnya mengontrol
suhu. Suhu yang semakin tinggi menyebabkan reaksi yang berjalan semakin cepat
(Christania et al., 2019). Reaksi yang berjalan semakin cepat menyebabkan
perubahan warna larutan semakin cepat dari bening menjadi kecoklatan atau
pekat. Warna nanosilver yang semakin pekat dari warna awalnya menandakan
nilai absorbansinya semakin tinggi. Absorbansi berbanding terbalik dengan nilai
transmitan. Apabila absorbansi larutan nanosilver tinggi, maka nilai % transmitan
yang didapat juga kecil (Christania et al., 2019; Kojong et al., 2018; Prasetiowati
et al., 2018; Sari et al., 2017). Pada penelitian ini, dilakukan 2 kali replikasi.
Replikasi dilakukan pada percobaan 1-12. Replikasi adalah pengulangan
perlakuan yang sama dalam suatu percobaan dengan kondisi yang sama. Replikasi
dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam percobaan dan menambah ketelitian
dalam percobaan (Kurniawan et al., 2014). Replikasi digunakan untuk
mendapatkan CV (Coefficient Variation). Berikut merupakan klasifikasi dari CV :
Tabel V. . Klasifikasi Coefficient Variation (Couto et al., 2013)
Nilai CV Klasifikasi
<10% Presisi tinggi
10%-20% Presisi baik
20%-30% Presisi rendah
>30% Presisi sangat rendah
Nilai CV yang didapat menggunakan rumus (Kumalasari et al., 2017):
Keterangan :
CV : Coefficient Variation (Koefiseien variasi)
SD : Standar Deviasi
: Rata-rata
Hasil dari percobaan didapatkan CV pada respon panjang gelombang dan
% transmitan yaitu <10% yang dapat dilihat pada (Tabel IV dan V) yang berarti
percobaan memiliki tingkat presisi yang tinggi (Couto et al., 2013). Tingkat
presisi yang tinggi menggambarkan tingkat ketelitian yang tinggi pada percobaan
(Kumalasari et al., 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Purifikasi Nanosilver
Purifikasi pada nanosilver dilakukan untuk menghilangkan pengotor
yang ada, sehingga nanosilver yang dipakai merupakan nanosilver yang murni
tanpa adanya pengotor (Dewi et al., 2019). Purifikasi dilakukan dengan cara,
nanosilver yang sudah dimasukkan ke dalam beberapa microtube lalu dilakukan
sentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 2000 rpm. Larutan nanosilver
yang sudah di sentrifugasi dipisahkan dari pengotor. Prinsip kerja sentrifugasi
adalah pemutaran larutan dengan kecepatan tinggi sehingga dapat menhasilkan
dua lapisan pada larutan (Pramushita, 2016). Nanosilver yang telah di sentrifugasi
memiliki rata-rata panjang gelombang lebih besar dari sebelum di lakukan
sentrifugasi tetapi masih dalam rentang range yaitu 400-450 nm. Menurut
Prasetyaningtyas et al (2020), pergeseran puncak serapan ke panjang gelombang
yang lebih besar menandakan bahwa ukuran nanosilver semakin besar (lampiran
7).
Particle Size Analyzer (PSA)
Karakterisasi nanosilver salah satunya menggunakan alat Particle Size
Analyzer (PSA) dengan teknik Dynamic Light Scattering (DLS). Karakterisasi ini
bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran dan keseragaman partikel
(Prasetyaningtyas et al., 2020). PSA memiliki kelebihan yaitu waktu pengukuran
lebih cepat karena pengukuran berdasarkan hamburan cahaya oleh partikel-
partikel pada sampel. Cahaya memiliki kecepatan rambat yang besar sehingga
dapat mengirim informasi dalam waktu yang cepat (Nuraeni et al., 2013). Data
yang didapatkan yaitu Z-average dan PI (Polydisperse Index). Larutan nanosilver
yang dipilih untuk dilakukan pengujian dengan PSA yaitu 1 formula yang
optimum, dimana memenuhi syarat respon dari panjang gelombang dan %
transmitan. Formula yang dipilih yaitu formula dengan konsentrasi ekstrak daun
singkong 11,57%, konsentrasi AgNO3 1 mM dengan suhu 75°C. Formula tersebut
memiliki panjang gelombang 419.33 nm dan % transmitan 94.93%. Hasil respon
tersebut menunjukkan bahwa sudah terbentuk nanosilver. Menurut penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Solomon et al., (2007) semakin kecil panjang gelombang pada nanosilver maka
semakin kecil ukuran partikel yang dihasilkan. Pada formula 1 didapatkan hasil
panjang gelombang yang paling kecil diantara formula lainnya yang masuk dalam
kriteria pembentukan nanosilver yaitu 419.33 nm. Selain itu, formula 1 dipilih
karena memiliki konsentrasi formula yang kecil sehigga lebih dapat menghemat
dari segi bahan baku.
Hasil yang diperoleh yaitu ukuran nanosilver yang terbentuk sebelum di
lakukan sentrifuge sebesar 76,45 nm dengan PI 0,28 (lampiran 2). Ukuran
tersebut masuk kedalam range nanosilver, dimana partikelnya berukuran < 100
nm. Pada penelitian ini sampel yang dipakai adalah nanosilver yang telah di
sentrifuge karena dapat dikatakan bahwa nanosilver tersebut murni tanpa adanya
pengotor. Namun, hasil uji ukuran partikel pada nanosilver setelah di lakukan
sentrifuge tidak ditemukan atau tidak terbaca pada alat PSA. Hal ini dapat terjadi
kemungkinan karena system koloid nanosilver berubah menjadi larutan atau
faktor pada saat pengujian seperti waktu pendiaman sampel saat akan dilakukan
pengukuran dari datangnya sampel sehingga partikel pada nanosilver yang tidak
stabil akan mengendap. PSA (Horiba SZ-100) dapat mengukur ukuran partikel
dalam rentang 0,3 nm - 8 μm.
Sampel yang telah disentrifugasi tidak terbaca oleh alat PSA
kemungkinan sistem koloid nanosilver berubah menjadi larutan. Hal tersebut
dapat terjadi karena ketidakstabilan nanosilver akibat dari pemberian gaya dengan
sentrifugasi, kemudian membentuk agregasi dan mengendap. Setelah
dilakukannya sentrifugasi, yang digunakan untuk melakukan pengamatan pada
Spektrofotometer UV-Vis adalah bagian supernatant dan bagian endapan yang
terbentuk tidak digunakan. Terjadinya agregasi tersebut melalui 2 proses yatu
partikel saling mendekat dan bertubrukan lalu partikel yang saling bertubrukan
tersebut lalu saling melekat dan mengendap dalam larutan (Masakke et al., 2015).
Sentrifugasi juga menghilangkan komponen partikel yang besar pada larutan
nanosilver (Singh et al., 2016). Maka, pada supernantant yang digunakan dalam
pengukuran partikel yang tersisa hanya larutan dan partikel yang terdapat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sampel sepenuhnya mengendap ke dasar sehingga ketika dilakukan pengujian
ukuran partikel tidak terbaca pada alat PSA.
Analisis Statistik
Berdasarkan penelitian yang mengacu pada tabel rancangan BBD maka
didapatkan respon yaitu panjang gelombang dan % transmitan, respon tersebut
dianalis menggunakan uji statistic ANOVA dengan software minitab 17. Dari
pengolahan data tersebut didapatkan model yang diuji signifikansinya (p-value)
dan kesesuaian model regresi (lack of fit). Model yang memberikan hasil
signifikansi pada ANOVA dan non signifikansi pada lack of fit dipilih untuk
menganalisis variabel. Model dikatakan signifikan jika memiliki p-value <0,05
(95% kepercayaan) (Nurmiah et al., 2013).
Respon panjang gelombang
Didapatkan hasil respon permukaan regresi panjang gelombang versus
konsentrasi ekstrak, konsentrasi AgNO3, dan suhu sebagai berikut :
Tabel VI. Hasil Analisis Statistik Panjang Gelombang
No Respon P-value R2 Lack-of fit
1 Panjang
gelombang
0,274 71,45% 0,000
Dari hasil uji statistic ANOVA pada (Tabel VII), diketahui bahwa hasil
data panjang gelombang memiliki model dengan p-value 0,274 yang berarti
berpengaruh tetapi tidak signifikan. Dikatakan berpengaruh tetapi tidak signifikan
karena memiliki p-value >0,05, maka pada penelitian ini tidak ditemukan pada
ketiga faktor yang benar-benar signifikan dalam mempengaruhi panjang
gelombang. Selain itu, terdapat nilai R-square (R2) 71,45%. Nilai R
2 tersebut
menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi ekstrak, konsentrasi AgNO3, dan suhu
memberikan pengaruh sebesar 71,45% pada respon panjang gelombang dan
sebesar 28,55% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan pada model
(Hendrawan et al., 2016). Menurut Purba et al (2019), jika R2 lebih dari sama
dengan 0,8 atau 80%, maka faktor secara signifikan mempengaruhi respon.
Berdasarkan nilai R2 didapatkan menunjukkan bahwa faktor tidak mempengaruhi
respon secara signifikan. Menurut Manurung and Haryanto (2015), R-square
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(Koefisien Determinasi) yaitu untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi-variabel tergantung.
Adapun terdapat lack of fit yaitu penyimpangan atau ketidaktepatan
terhadap model. Nilai lack of fit yang tidak signifikan menunjukkan bahwa model
yang didapatkan baik karena adanya kesesuaian data respon dengan model. Pada
analisis respon panjang gelombang, p-value pada lack of fit yang dihasilkan
sebesar 0,000. Nilai tersebut berarti berpengaruh secara signifikan karena p-value
0,000 <0,05 yang artinya terdapat penyimpangan terhadap model atau adanya
ketidaksesuaian data respon dengan model (Nurmiah et al., 2013; Pramushita,
2016; Rahmawaty and Sutanto, 2014). Nilai lack of fit ini dilihat dari replikasi
pada center point (St-Pierre and Weiss, 2009). Nilai lack of fit yang tidak
signifikan dikarenakan hasil respon panjang gelombang pada center point
bervariasi. Hasil yang bervariasi kemungkinan karena sulitnya mengontrol suhu
menggunakan hotplate pada saat proses sintesis nanosilver. Pada saat melakukan
sintesis, seringnya terjadi peningkatan suhu yang menyebabkan reaksi yang terjadi
semakin cepat.
Berdasarkan hasil dari respon panjang gelombang, didapatkan bahwa
model yang dihasilkan tidak signifikan dan lack of fit yang didapatkan signifikan.
Hal ini tidak sesuai dengan kriteria penerimaan. Respon yang dihasilkan tidak
dapat diprediksi menggunakan persamaan regresi yang dihasilkan oleh model. Hal
tersebut kemungkinan dikarenakan hasil pada panjang gelombang antar percobaan
memiliki nilai yang mirip, hal ini kemungkinan karena range antar konsentrasi
AgNO3 terlalu dekat yaitu 1-2 mM. Model yang tidak signifikan kemungkinan
bukan berarti tidak valid tetapi mungkin memiliki efek yang kecil yang mungkin
terjadi ketika range sampel terlalu dekat (Healthcare and Sciences, 2014).
Respon % Transmitan
Tabel VII. Hasil Analisis Statistik % Transmitan
No Respon P-value R2 Lack-of fit
1 % transmitan 0,101 81,50% 0,108
Berdasarkan analisis data menggunakan minitab 17, didapatkan respon
permukaan regresi % transmitan versus konsentrasi ekstrak, konsentrasi AgNO3,
dan suhu pada gambar (tabel VII). Dari tabel tersebut, diketahui bahwa hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
analisis data % transmitan memiliki model yang berpengaruh tetapi tidak
signifikan karena memiliki p-value 0,101. Model dikatakan berpengaruh secara
signifikan jika memiliki p-value <0,05 (95% kepercayaan) yang artinya variabel
bebas (konsentrasi ekstrak, konsentrasi AgNO3, dan Suhu) berpengaruh terhadap
variabel tergantung yaitu nilai % transmitan. Respon yang berpengaruh tetapi
tidak signifikan kemungkinan dikarenakan range antar konsentrasi AgNO3 terlalu
dekat yaitu 1-2 mM.
Adapun terdapat nilai lack of fit yaitu penyimpangan atau ketidaktepatan
terhadap model. Pada % transmitan didapatkan p-value pada lack of fit sebesar
0,108, yang berarti p-value >0,05 artinya tidak berpengaruh signifikan sehingga
tidak adanya penyimpangan terhadap model (Pramushita, 2016; Rahmawaty and
Sutanto, 2014). Selain itu, terdapat juga nilai R2 81,50%. Jika nilai R
2 ≥0,8 (80%),
maka dikatakan bahwa hasil yang didapatkan yaitu berpengaruh secara signifikan
(Purba et al., 2019). Nilai R2 tersebut menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi
ekstrak, konsentrasi AgNO3, dan suhu memberikan pengaruh sebesar 81,50%
pada respon % transmitan dan sebesar 18,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak dimasukkan pada model (Hendrawan et al., 2016). Dari nilai R2 yang
didapatkan yaitu >80% yang artinya faktor yang digunakan berpengaruh terhadap
respon.
Penentuan Area Optimum
Berdasarkan hasil uji statistic ANOVA diatas. Hasil yang didapatkan
tidak dapat digunakan untuk memprediksikan formula optimum. Hal tersebut
dikarenakan kedua model respon tersebut tidak signifikan karena memiliki P-
value > 0,05. Model respon yang tidak signifikan adalah respon panjang
gelombang dan % transmitan. Kedua respon yang tidak signifikan kemungkinan
dikarenakan range antar konsentrasi AgNO3 terlalu dekat yaitu 1-2 mM. Selain
itu, nanosilver pada formula optimum yang dipilih oleh penulis tidak terbaca pada
saat dilakukan uji ukuran partikel dengan PSA kemungkinan karena sistem koloid
pada nanosilver berubah menjadi larutan. Hal ini dapat terjadi karena partikel
mengalami agregasi lalu mengendap, sehingga hampir seluruh partikel pada
supernatant yang digunakan ikut mengendap dan yang tersisa hanya larutan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
formula yang diuji oleh penulis hanya satu formula saja sehingga kemungkinan
formula lain selain yang dipilih oleh penulis memasuki kriteria ukuran partikel
yang dinginkan.
Meskipun demikian, hasil dari penelitian pada laboratorium yang tertera
pada tabel III yaitu sebagian besar percobaan memiliki rentang panjang
gelombang diantara 400-450 nm. Menurut Sari et al (2017), panjang gelombang
tersebut menjadi indikator terbentuknya nanosilver, selain itu indikator lainnya
yaitu terjadi perubahan warna larutan menjadi kecoklatan seperti pada gambar 3.
Dari data yang diperoleh didapatkan CV <10% yang berarti hasil percobaan
memiliki tingkat presisi yang tinggi. Sehingga dapat dikatakan hasil yang didapat
memiliki tingkat ketelitian yang tinggi (Kumalasari et al., 2017). Maka, dapat
disimpulkan bahwa semua formula kecuali formula 4-7 dapat dijadikan sebagai
formula optimum karena hasil respon yang didapat sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan. Namun penulis menyarankan 1 formula optimum pada penelitian
ini berdasarkan hasil respon yang memenuhi syarat yaitu pada formula 13 dengan
konsentrasi ekstrak air daun singkong 17,36%, konsentrasi AgNO3 1,5mM dan
suhu 75°C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Ditemukan formula pembuatan nanosilver yang optimum yang dipilih
berdasarkan hasil respon panjang gelombang dan % transmitan yang
memenuhi syarat yaitu konsentrasi ekstrak air daun singkong 17,36%,
konsentrasi AgNO3 1,5mM.
2. Ditemukan suhu pembuatan nansoilver optimum yaitu pada suhu 75°C
3. Tidak ditemukan area optimum pada superimposed contour plot yang
diprediksi sebagai formula optimum menggunakan metode Box Behnken
Design (BBD).
Saran
1. Peneliti menyarankan untuk melakukan optimasi waktu sintesis nanosilver
agar didapatkan formula dan ukuran partikel yang sesuai.
2. Peneliti menyarankan untuk melakukan optimasi pada konsentrasi ekstrak
daun singkong dan AgNO3 dengan rentang yang tidak terlalu dekat.
3. Peneliti menyarankan untuk melakukan pengukuran ukuran partikel pada
formula yang lain yang masuk dalam kriteria panjang gelombang dan %
transmitan yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, A., Munawarah, M., Lumi, S.A., Nur, S., 2018. Green Synthesis
Nanopartikel Perak (Agnps) Terkonjugasi Etil Parametoksi Sinamat (Epms)
sebagai Bahan Tabir Surya. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of
Pharmacy) (e-Journal), 4(2), 98–105.
Andersen, O.M., Markham, K.R., 2006. Flavonoids; Chemistry, Biochemistry and
Applications. Taylor & Francis Group, New York.
Anuar, N., Mohd Adnan, A.F., Saat, N., Aziz, N., Mat Taha, R., 2013.
Optimization of Extraction Parameters by Using Response Surface
Methodology, Purification, and Identification of Anthocyanin Pigments in
Melastoma Malabathricum Fruit. The Scientific World Journal, 2013.
Apriandanu, D.O.B., Wahyuni, S., Hadisaputro, S., Harjono, 2013. Sintesis
Nanopartikel Perak Menggunakan Metode Poliol dengan Agen Stabilisator
Polivinilalkohol (PVA). Anec, 5(13), 32–33.
Arifin, N., Harjono, Wijayanti, N., 2016. Sintesis Nanopartikel Perak
Menggunakan Bioreduktor Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) dengan
Irradiasi Microwave. Indonesian Journal of Chemical Science, 5(3), 195–
201.
Ariyanta, H.A., Wahyuni, S., 2014. Preparasi Nanopartikel Perak Denganmetode
Reduksi dan Aplikasinya sebagai Antibakteri Penyebab Infeksi 3(2252), 1–6.
Arsyi, N.Z., Nurjannah, E., Ahlina, D.N., Budiyati, E., Studi, P., Kimia, T.,
Teknik, F., Surakarta, U.M., 2018. Karakterisasi Nano Kitosan dari
Cangkang Kerang Hijau dengan Metode Gelasi Ionik. Jurnal Teknologi
Bahan Alam, 2(2407–8476), 106–111.
Aryantini, D., Sari, F., Juleha, 2017. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Aktif
Terstandar Flavonoid dari Daun Belimbing Wuluh ( Averrhoa bilimbi L .).
Jurnal Wiyata, 4(2), 143–150.
Az-Zhahra, F., Naspiah, N., Febrina, L., Rusli, R., 2019. Sintesis Nanopartikel
Perak Menggunakan Ekstrak Metanol Daun Nipah (Nypa fruticans) sebagai
Agen Antibakteri [WWW Document]. Jurnal Sains dan Kesehatan,.
Azizah, Z., Elvis, F., Zulharmita, Misfadhila, S., Chandra, B., Yetti, R.D., 2020.
Penetapan Kadar Flavonoid Rutin pada Daun Ubi Kayu (Manihot Esculenta
Crantz) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak. Jurnal Farmasi Higea,
12(1), 90–98.
Bere, M.L., Sibarani, J., Manurung, M., 2019. Sintesis Nanopartikel Perak (
NPAg ) Menggunakan Ekstrak Air Daun Kemangi ( Ocimum Sanctum Linn
.) dan Aplikasinya dalam Fotodegradasi Zat Warna Metilen Biru. Cakra
Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry), 7(2), 155–164.
Christania, F.S., Dwiastuti, R., Yuliani, S.H., 2019. Lipid and Silver
Nanoparticles Gels Formulation of Tempeh Extract. Journal of
Pharmaceutical Sciences and Community, 16(2), 56–62.
Chuchita, Santoso, S.J., Suyanta, 2018. Sintesis Nanopartikel dari Perak Nitrat
Dengan Tirosin Sebagai Reduktor dan Agen Pengkaping untuk Membentuk
Nanokomposit Film AgNPS-Poli Asam Laktat Sebagai Antibakteri. Bimipa,
25(2), 140–153.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Colling, E., Suryanto, E., Wuntu, A.D., 2018. Aktivitas Antifotooksidasi
Nanopartikel Perak yang Disintesis Menggunakan Kulit Pisang Kepok (Musa
Paradisiaca L.). Chem.Prog, 12(2), 37–43.
Couto, M.F., Peternelli, L.A., Barbosa, M.H.P., 2013. Classification of the
Coefficients of Variation for Sugarcane Crops. Ciência Rural, 43(6), 957–
961.
Destiyana, O.Y., Rijai, L., 2018. Formulasi Nanoemulsi Kombinasi Ekstrak
Bunga Mawar (Rosa damascena Mill.) Dan Ekstrak Umbi Bengkuang
(Pachyrhizus erosus L.) Menggunakan Minyak Pembawa Virgin Coconut Oil
(Vco). Mulawarman Pharmaceutical Conferences, (November 2018), 20–21.
Dewi, K.T.A., Kartini, Sukweenadhi, J., Avanti, C., 2019. Karakter Fisik dan
Aktivitas Antibakteri Nanopartikel Perak Hasil Green Synthesis
Menggunakan Ekstrak Air Daun Sendok (Plantago major L.).
Pharmaceutical Sciences and Research, 6(2), 69–81.
Fabiani, V.A., Putri, M.A., Saputra, M.E., Indriyani, D.P., 2019a. Sintesis
Nanosilver Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Pelawan (Tristaniopis
merguensis) dan Uji Aktivitas Antibakter. Jurnal Kimia dan Pendidikan
Kimia, 4(3), 172–178.
Fabiani, V.A., Silvia, D., Liyana, D., Akbar, H., 2019b. Sintesis Nanopartikel
Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Pucuk Idat (Cratoxlum
glaucum) dengan Metode Iradiasi Microwave. Fullerene Journal of
Chemistry, 4(2), 96.
Fatihin, S., Harjono, H., Kusuma, S.B.W., 2016. Sintesis Nanopartikel Perak
Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium
guajava L.). Indonesian Journal of Chemical Science, 5(3), 3–6.
Hasim, Falah, S., Dewi, L.K., 2016. Effect of Boiled Cassava Leaves ( Manihot
esculenta Crantz) on Total Phenolic, Flavonoid and its Antioxidant Activity.
Current Biochemistry, 3(3), 116–127.
Healthcare, G.E., Sciences, L., 2014. Design of Experiments in Protein Production
and Purification Handbook. Sweden.
Hendrawan, Y., Susilo, B., Putranto, A.W., Riza, D.F. Al, Maharani, D.M., Amri,
M.N., 2016. Optimasi dengan Algoritma RSM-CCD pada Evaporator Vakum
Waterjet dengan Pengendali Suhu Fuzzy pada Pembuatan Permen Susu.
Jurnal Agritech, 36(02), 226.
Huda, N., Wahyuningsih, I., 2018. Karakterisasi Self-Nanoemulsifying Drug
Delivery System (SNEDDS) Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus
Lam.). Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 3(2), 49.
Iftita, F., 2016. Uji Efektivitas Rendaman Daun Singkong (Manihot Utilissima)
Sebagai Insektisida terhadap Nyamuk Aedes Aegypti dengan Metode
Elektrik Cair. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(2), 20–28.
Irwan, R., Zakir, M., Budi, P., 2016. Pengaruh Konsentrasi AgNO3 dan Suhu
Sintesis terhadap Surface Plasmon Resonance (SPR) Nanopartikel Perak
4(1), 356–361.
Kojong, T.M.I., Aritonang, H., Koleangan, H., 2018. Green Syntesis Nanopartikel
Perak (Ag) Menggunakan Larutan Daun Rumput Macan (Lantana Camara
L). Chemistry Progress, 11(2), 46–51.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Kosimaningrum, W.E., Pitaloka, A.B., Hidayat, A.S., Aisyah, W., Ramadhan, S.,
Rosyid, M.A., 2020. Sintesis Nanopartikel Perak Melalui Reduksi Spontan
Menggunakan Reduktor Alami Ekstrak Kulit Lemon serta Karakterisasinya
Sebagai Antifungi dan Antibakteri. Jurnal Integrasi Proses, 9(2), 34–43.
Kumalasari, A., Pangabean, A.S., Akkas, E., 2017. Pengembangan Metode Rapid
Test dalam Penentuan Ash Content Dan Calorific Value Batubara Di
Laboratorium PT Jasa Mutu Mineral Indonesia. Jurnal Atomik, 2(1), 121 –
127.
Kurniawan, C., Sugito, Yasin, H., 2014. Optimalisasi Jumlah Batu Bata yang
Pecah Menggunakan Desain Eksperimen Taguchi. Jurnal Gaussian, 3(2),
203–212.
La Tapa, F., Suryanto, E., Momuat, L.I., 2016. Biosintesis Nanopartikel Perak
Menggunakan Ekstrak Empelur Batang Sagu Baruk (Arenga microcarpha)
dan Aktivitas Antioksidannya. Chem Prog, 9(1), 8–13.
Lestari, G.A.D., Suprihatinb, I.E., Sibaranib, J., 2019. Jurnal Kimia Sains dan
Aplikasi Sintesis Nanopartikel Perak ( NPAg ) Menggunakan Ekstrak Air
Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dan Aplikasinya
padaFotodegradasi Indigosol Blue. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi, 22(5),
200–205.
Li, M., Feng, C., Zhang, Z., Chen, R., Xue, Q., Gao, C., Sugiura, N., 2010.
Optimization of Process Parameters for Electrochemical Nitrate Removal
Using Box-Behnken Design. Electrochimica Acta, 56(1), 265–270.
Liu, H., Zhang, H., Wang, J., Wei, J., 2020. Effect of temperature on the size of
biosynthesized silver nanoparticle: Deep insight into microscopic kinetics
analysis. Arabian Journal of Chemistry, 13(1), 1011–1019.
Lukman, H., Wulandari, L., Retnaningtyas, Y., 2016. Penentuan Kadar Flavonoid
pada Ekstrak Daun Tanaman Menggunakan Metode NIR dan Kemometrik.
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(1), 8–13.
Maryani, D., M. Lutfi Firdaus, Nurhamidah, 2017. Biosintesis Nanopartikel Perak
Menggunakan Ekstrak Buah Passiflora flavicarva (Markisa) untuk
Mendeteksi Logam Berat. Alotrop, 1(1), 49–54.
Masakke, Y., Sulfikar, Rasyid, M., 2015. Biosintesis Partikel-nano Perak
Menggunakan Ekstrak Metanol Daun Manggis ( Garcinia mangostana L . )
Biosynthesis of Silver Nanoparticles using Methanol Extract of Mangosteen
Leaves ( Garcinia mangostana L . ). Jurnal Sainsmat, IV(1), 28–41.
Mujamilah, Sulungbudi, G.T., Sukirman, E., Sarwanto, Y., 2012. Struktur Dan
Sifat Magnetik Nanopartikel Magnetik (Fe-R) (R = Fe, Tb, Dy, Co) dari
Hasil Proses Milling Energi Tinggi. Jurnal Sains Materi Indonesia, 13(3),
159–167.
Neldawati, Ratnawulan, Gusnedi, 2013. Analisis Nilai Absorbansi dalam
Penentuan Kadar Flavonoid untuk Berbagai Jenis Daun Tanaman Obat.
Pillar of Physics, 2, 76–83.
Noviadi, R., Sofiana, A., Panjaitan, I., 2011. Pengaruh Penggunaan Tepung
Jagung dalam Pembuatan Silase Limbah Daun Singkong terhadap Perubahan
Nutrisi, Kecernaan Bahan Kering, Protein Kasar dan Serat Kasar pada
Kelinci Lokal. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan,.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Nuraeni, W., Daruwati, I., Maria W, E., Sriyani, M.E., 2013. Verifikasi Kinerja
Alat Particle Size Analyzer (PSA) Horiba LB-550 Untuk Penentuan
Distribusi Ukuran Nanopartikel. Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi Nuklir-BATAN, 268–269.
Nuralifah, Wahyuni, Parawansah, Shintia, ulan dwi, 2020. Uji Aktivitas
Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Daun Notika (Arcboldiodendron
calosericeum Kobuski) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus (Rattus
norvegicus) Jantan Galur Wistar. Journal Syifa Sciences and Clinical
Research, 2, 1–10.
Nurillah, I., Raya, I., Maming, 2016. Sintesis Nanopartikel Fe Menggunakan
Bioreduktor Ekstrak Fitoplankton Spirulina platensis. Ind. J. Chem. Res, 3,
277–282.
Nurmiah, S., Syarief, R., Sukarno, S., Peranginangin, R., Nurmata, B., 2013.
Aplikasi Response Surface Methodology pada Optimalisasi Kondisi Proses
Pengolahan Alkali Treated Cottonii (ATC). Jurnal Pascapanen dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 8(1), 9.
Nursal, F. khaira, Sumirtapuracahyati, Y.C., Suciati, T., Kartasasmita, R.E., 2019.
Optimasi Nanoemulsi Natrium Askorbil Fosfat Melalui Pendekatan Design
of Experiment ( Metode Box Behnken ). J Sains Farm Klin, 6(3), 228–236.
Oktaviantari, D.E., Feladita, N., Agustin, R., 2019. Identifikasi Hidrokuinon
dalam Sabun Pemutih Pembersihwajah pada Tiga Klinik Kecantikan di
Bandar Lampung dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis dan
Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Analis Farmasi, 4(2), 91–97.
Patabang, I., Kasim, S., Taba, P., 2019. Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan
Ekstrak Daun Kluwak Pangium edule Reinw sebagai Bioreduktor dan Uji
Aktivitasnya Sebagai Antioksidan. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan, 10(1),
42–50.
Płaza, G.A., Chojniak, J., Banat, I.M., 2014. Biosurfactant Mediated Biosynthesis
of Selected Metallic Nanoparticles. International Journal of Molecular
Sciences, 15(8), 13720–13737.
Pramushita, I.A.., 2016. Pembuatan Minyak Biji Bunga Matahari Menggunakan
Metode Sentrifugasi. Journal of Science, 9(2), 8–11.
Prasetiowati, A.L., Prasetya, A.T., Wardani, S., 2018. Sintesis Nanopartikel Perak
dengan Bioreduktor Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.)
sebagai Antibakteri. Indonesian Journal of Chemical Science, 7(2), 160–166.
Prasetyaningtyas, T., Prasetya, A.T., Widiarti, N., 2020. Indonesian Journal of
Chemical Science Sintesis Nanopartikel Perak Termodifikasi Kitosan dengan
Bioreduktor Ekstrak Daun Kemangi ( Ocimum basilicum L . ) dan Uji
Aktivitasnya sebagai Antibakteri. Indonesian Journal of Chemical Science,
9(1).
PubChem, 2020. Rutin. https:/pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Rutin,
diakses pada tanggal 11 September 2020
PubChem, 2020. Silver Nitrate.
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/silver-nitrate, diakses pada
tanggal 26 Oktober 2020
Purba, N.B.R., Rohman, A., Martono, S., 2019. The Optimization of HPLC for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Quantitative Analysis of Acid Orange 7 and Sudan II in Cosmetic Products
Using Box Behnken Design. International Journal of Applied
Pharmaceutics, 11(2), 130–137.
Purnamasari, M.D., Wijayati, N., 2016. Sintesis Antibakteri Nanopartikel Perak
Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Sirih dengan Irradiasi Microwave.
Indonesian Journal of Chemical Science, 5(2), 153–158.
Putri, D.C.A., Dwiastuti, R., Marchaban, Nugroho, A.K., 2017. Optimization of
Mixing Temperature and Sonication Duration in Liposome Preparation.
Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas, 14(2), 79–85.
Rahmawaty, F., Sutanto, H.T., 2014. Penerapan Metode Permukaan Respon untuk
Optimalisasi Proses Sealing pada Pengemasan Produk Makanan Jelly. Jurnal
Ilmiah Matematika, 3(1), 1–6.
Ristian, I., Wahyuni, S., Imam Supradi, K., 2014. Kajian Pengaruh Konsentrasi
Perak Nitrat terhadap Ukuran Partikel pada Sintesis Nanopartikel Perak.
Indonesian Journal of Chemical Science, 3(2252), 1–6.
Riswanto, F.D. octa, Rohman, A., Pramono, S., Martono, S., 2019. Application of
Response Surface Methodology as Mathematical and Statistical Tools in
Natural Product Research. Journal of Applied Pharmaceutical Science,
9(10), 125–133.
Saifuddin, Nahar, N., Mawardi, I., 2017. Ekstraksi Resin dari Buah Jernang
(Dragon Blood) Metode Under Kritis Pelarut Untuk Peningkatan Kualitas
Mutu Resin Jernang Sesuai Sni 1671:2010. Jurnal Teknologi Kimia Unimal,
6(1), 1.
Santosa, D., Haresmita, P.P., 2015. Penentuan Aktivitas Antioksidan Garcinia
dulcis (Roxb.) Kurz, Blumeamollis (D.Don)Merr., Siegesbeckia orientalis L.,
Dan Salvia riparia H.B.K yang Dikoleksi dari Taman Nasional Gunung
Merapi dengan Metode Dpph(2,2-Difenil-1- Pikril-Hidrazil) Serta Profil .
Traditional Medicine Journal, 20(1), 28–36.
Saputra, A.H., Haryono, A., Laksmono, J.A., Hilman Anshari, D.M., 2011.
Preparasi Koloid Nanosilver Dengan Berbagai Jenis Reduktor sebagai Bahan
Anti Bakteri. Jurnal Sains Materi Indonesia Indonesian Journal of Materials
Science, 12(3), 202–208.
Sari, E.R., Meitisa, M., 2017. Standarisasi Mutu Ekstrak Daun Singkong (
Manihot esculenta Crantz ). Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2(1), 13–20.
Sari, P.I., Firdaus, M.L., Rina, E., 2017. Pembuatan Nanopartikel Perak (NPP)
dengan Bioreduktor Ekstrak Buah Muntingia calabura L untuk Analisis
Logam Merkuri. Alotrop, 1(1), 20–26.
Sariyem, Sadimin, Sunarjo, L., Haniyati, M., 2015. Efektifitas Ekstrak Daun
Sukun Hasil Perebusan Terhadap Pertumbuhan Koloni Bakteri Streptococcus
Mutans. Jurnal Kesehatan Gigi, 02(2), 104–109.
Setiawan, Y., Mahatmanti, F.W., Harjono, 2018. Preparasi dan Karakterisasi
Nanozeolit dari Zeolit Alam Gunungkidul dengan Metode Top-Down.
Indonesian Journal of Chemical Science, 6(2), 1–8.
Singh, P., Kim, Y.J., Zhang, D., Yang, D.C., 2016. Biological Synthesis of
Nanoparticles from Plants and Microorganisms. Trends in Biotechnology,
34(7), 588–599.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Soliwoda, K.R., Tomaszewska, E., Socha, E., Krzyczmonik, P., Ignaczak, A.,
Orlowski, P., Krzyzowska, M., Celichowski, G., Grobelny, J., 2017. The
Role of Tannic Acid and Sodium Citrate in The Synthesis of Silver
Nanoparticles. Journal of Nanoparticle Research, 19(8).
Solomon, S.D., Bahadory, M., Jeyarajasingam, A. V., Rutkowsky, S.A., Boritz,
C., Mulfinger, L., 2007. Synthesis and study of silver nanoparticles. Journal
of Chemical Education, 84(2), 322–325.
St-Pierre, N.R., Weiss, W.P., 2009. Technical note: Designing and Analyzing
Quantitative Factorial Experiments. Journal of Dairy Science, 92(9), 4581–
4588.
Suwarda, R., Maarif, M.S., 2013. Pengembangan Inovasi Teknologi Nanopartikel
Berbasis Pat Untuk Menciptakan Produk yang Berdaya Saing. Jurnal Teknik
Industri, 3(2), 104–122.
Tarannum, N., Divya, Gautam, Y.K., 2019. Facile green synthesis and
applications of silver nanoparticles: A state-of-the-art review. RSC Advances,
9(60), 34926–34948.
Terenteva, E.A., Apyari, V. V., Dmitrienko, S.G., Zolotov, Y.A., 2015. Formation
of Plasmonic Silver Nanoparticles by Flavonoid Reduction: a Comparative
Study and Application for Determination of These Substances.
Spectrochimica Acta - Part A: Molecular and Biomolecular Spectroscopy,
151, 89–95.
Wahyuni, S., Vifta, R.L., Erwiyani, A.R., 2018. Kajian Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) Terhadap
Pertumbuhan Streptococcus mutans. Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 3(1), 25–
30.
Weiz, G., Breccia, J.D., Mazzaferro, L.S., 2017. Screening and Quantification of
the Enzymatic Deglycosylation of the Plant Flavonoid Rutin by UV–Visible
Spectrometry. Food Chemistry, 229, 44–49.
Wendri, N., Rupiasih, N.N., Sumadiyasa, M., 2017. Biosintesis Nanopartikel
Perak Menggunakan Ekstrak Daun Sambiloto: Optimasi Proses dan
Karakterisasi. Jurnal Sains Materi Indonesia, 18(4), 162.
Yanlinastuti, Fatimah, S., 2016. Pengaruh Konsentrasi Pelarut untuk Menentukan
Kadar Zirkonium dalam Paduan U-Zr dengan Mengguakan Metode
Spektrofotometri UV-VIS. PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir, 1(17), 22–33.
Zhang, X.F., Liu, Z.G., Shen, W., Gurunathan, S., 2016. Silver Nanoparticles:
Synthesis, Characterization, Properties, Applications, and Therapeutic
Approaches. International Journal of Molecular Sciences, 17(9).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Determinasi Daun Singkong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 2. Hasil Uji PSA sebelum Purifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 3. Hasil Uji Statistik ANOVA Respon Panjang Gelombang
Lampiran 4. Hasil Uji Statistik ANOVA Respon % Transmitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 5. Alat dan Bahan
Gambar Nama Alat & Bahan
Timbangan analitik mg
Timbangan analitik (Ohaus)
Hot Plate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Sentrifugator
Vortex
Spektrofotometer UV-Vis
(Shimadzu-1800)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Thermo scientific
Perak Nitrat
Standar Rutin
Daun Singkong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lampiran 6. Hasil Sintesis Nanosilver
Sebelum purifikasi Sesudah purifikasi
Percobaan
Percobaan
Replikasi 1
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 7. Data Hasil Penelitian Panjang Gelombang Sebelum dan Sesudah Purifikasi
Run Ekstrak
(%b/v)
AgNO3
(mM)
Suhu
(oC)
Panjang Gelombang Sebelum Purifikasi
Rata-Rata CV
Percobaan Replikasi 1 Replikasi 2
1 11.57 1 75 422 418 364 401,33 6,590
2 23.15 1 75 432 424 422 426 1,014
3 11.57 2 75 414 420 406 413,33 1,387
4 23.15 2 75 358 358 362 359,33 0,524
5 11.57 1.5 60 330 320 330 326,67 1,443
6 23.15 1.5 60 358 354 366 359,33 1,388
7 11.57 1.5 90 362 364 362 362,66 0,259
8 23.15 1.5 90 416 414 414 414,66 0,227
9 17.36 1 60 432 424 422 426 1,014
10 17.36 2 60 424 414 420 419,33 0,980
11 17.36 1 90 426 414 358 399,33 7,421
12 17.36 2 90 412 412 418 414 0,683
13 17.36 1.5 75 424 425,5 0,235
14 17.36 1.5 75 426 425,5 0,235
15 17.36 1.5 75 426 425,5 0,235
16 17.36 1.5 75 426 425,5 0,235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Run Ekstrak
(%b/v)
AgNO3
(mM)
Suhu
(oC)
Panjang Gelombang Sesudah Purifikasi
Rata-Rata CV
Percobaan Replikasi 1 Replikasi 2
1 11.57 1 75 426 424 408 419,33 1,921
2 23.15 1 75 438 428 424 430 1,369
3 11.57 2 75 422 424 428 424,66 0,587
4 23.15 2 75 358 362 356 358,66 0,695
5 11.57 1.5 60 348 346 356 350 1,234
6 23.15 1.5 60 354 352 358 354,66 0,703
7 11.57 1.5 90 364 356 354 358 1,207
8 23.15 1.5 90 428 422 428 426 0,664
9 17.36 1 60 440 438 432 436,66 0,778
10 17.36 2 60 432 432 430 431,33 0,219
11 17.36 1 90 430 426 360 405,33 7,919
12 17.36 2 90 424 424 430 426 0,664
13 17.36 1.5 75 432 430 0,329
14 17.36 1.5 75 430 430 0,329
15 17.36 1.5 75 430 430 0,329
16 17.36 1.5 75 428 430 0,329
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Lampiran 8. Data Hasil Penelitian % Transmitan Sebelum dan Sesudah Purifikasi
Run Ekstrak
(%b/v)
AgNO3
(mM)
Suhu
(oC)
% Transmitan Sebelum Purifikasi
Rata-Rata CV
Percobaan Replikasi 1 Replikasi 2
1 11.57 1 75 92.5 88.6 94 91,7 2,481
2 23.15 1 75 89.2 91.4 82 87,53 4,586
3 11.57 2 75 91.8 92.8 91.4 92 0,639
4 23.15 2 75 87.6 92.9 87.8 89,43 2,742
5 11.57 1.5 60 93.6 94.4 93.4 93,8 0,460
6 23.15 1.5 60 88.9 92.9 85.1 88,96 3,579
7 11.57 1.5 90 86.9 91.1 91.6 89,86 2,345
8 23.15 1.5 90 88.3 89.4 88.1 88,6 0,645
9 17.36 1 60 91.1 93.4 93.4 92,63 1,170
10 17.36 2 60 90.8 91.1 93 91,63 1,063
11 17.36 1 90 88.4 92.4 92.3 91,03 2,045
12 17.36 2 90 87.4 92.2 89.7 89,76 2,183
13 17.36 1.5 75 87.5 88,61 0,889
14 17.36 1.5 75 88.44 88,61 0,889
15 17.36 1.5 75 88.8 88,61 0,889
16 17.36 1.5 75 89.7 88,61 0,889
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Run Ekstrak
(%b/v)
AgNO3
(mM)
Suhu
(oC)
% Transmitan Sesudah Purifikasi
Rata-Rata CV
Percobaan Replikasi 1 Replikasi 2
1 11.57 1 75 95.2 94.2 95.4 94.93 0,553
2 23.15 1 75 92.4 93.4 93.8 93.2 0,632
3 11.57 2 75 93.7 95.4 97.9 95.66 1,803
4 23.15 2 75 89.3 93.8 89 90.7 2,421
5 11.57 1.5 60 93.6 94 94 93.86 0,201
6 23.15 1.5 60 90.7 92.8 87.1 90.2 2,609
7 11.57 1.5 90 90.2 94.3 93.6 92.7 1,932
8 23.15 1.5 90 90.9 93.4 90.9 91.73 1,285
9 17.36 1 60 93.2 94.6 95.9 94.56 1,166
10 17.36 2 60 92.5 93.2 96.9 94.2 2,049
11 17.36 1 90 87.3 91.4 90.4 89.7 1,946
12 17.36 2 90 89.7 93.4 96.1 93.06 2,819
13 17.36 1.5 75 91 90,87 0,710
14 17.36 1.5 75 91.5 90,87 0,710
15 17.36 1.5 75 91.2 90,87 0,710
16 17.36 1.5 75 89.8 90,87 0,710
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran 9. Data Penimbangan
Percobaan
AgNO3
W : 14296 mg
W+I : 14721 mg
W+S : 14296 mg
I : 425 mg
Ekstrak (11,57 g)
W : 61,5459 g
W+I : 73,1185 g
W+S : 61,5459 g
I : 11,5726 g
Ekstrak (17,36 g)
W : 61,5459 g
W+I : 78,9061 g
W+S : 61,5459 g
I : 17,3605 g
Ekstrak (23,15 g)
W : 61,5460 g
W+I :84,6976 g
W+S : 61,5460 g
I : 23,1515 g
Replikasi I
AgNO3
W : 14296 mg
W+I : 14721 mg
W+S : 14296 mg
I : 425 mg
Ekstrak (11,57 g)
W : 63,3288 g
W+I : 74,8988 g
W+S : 63,3288 g
I : 11,57 g
Ekstrak (17,36 g)
W : 63,3295 g
W+I :80,6898 g
W+S : 63,3295 g
I : 17,3603 g
Ekstrak (23,15 g)
W : 63,3304 g
W+I : 86,4807 g
W+S : 63,3304 g
I : 23,1503 g
Replikasi II
AgNO3 mg
W : 10551 mg
W+I : 10977 mg
W+S : 10551 mg
I : 426 mg
Ekstrak (11,57 g)
W : 62,4753 g
W+I : 74,0459 g
W+S : 62,4753 g
I : 11,5706 g
Ekstrak (17,36 g)
W : 62,9485 g
W+I : 80,3087 g
W+S : 62,9485 g
I : 17,3602 g
Ekstrak (23,15 g)
W : 62,94817 g
W+I : 86,0987 g
W+S : 62,94817 g
I : 23,15053 g
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lampiran 10. Grafik Panjang Gelombang
Grafik Panjang Gelombang
Percobaan
Grafik Panjang Gelombang
Replikasi 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Grafik Panjang Gelombang
Replikasi 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BIOGRAFI PENULIS
Penulis dengan nama lengkap Kadek Ria Agustini lahir
di Denpasar, 31 Agustus 1999 merupakan anak ke-dua
dari dua bersaudara dari pasangan Putu Riyasa dan
Nyoman Alit Sari Adnyani. Penulis telah menyelesaikan
tugas akhir skripsi dengan judul “Optimasi Formula Dan
Pembuatan Nanosilver Menggunakan Bioreduktor
Ekstrak Daun Singkong (Manihot Esculenta Crantz):
Aplikasi Box Behnken Design (BBD)”. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di TK Kumara Jati
Denpasar (2003-2005), SD Negeri Tulangampiang
Denpasar (2005-2011), SMPN 4 Denpasar (2011-2014),
SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar (2014-2017) dan melanjutkan pendidikan
sarjana pada tahun 2017 di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Selama perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan kampus seperti
anggota Divisi Publikasi dan Dokumentasi dalam Kepengurusan Keluarga
Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) periode 2018-2019, Divisi Publikasi &
Dokumentasi dalam acara “Tirta Yatra & Bakti Sosial 2018”, Divisi Publikasi,
Dekorasi, dan Dokumentasi dalam acara bazar KMHD 2018, Panitia Acara
Seminar Sanata Dharma Berbagi dengan tema “Pemanfaatan Bahan Alam dan
Teknologi di Era Digital dalam Upaya Pengembangan Bentuk Sediaan Obat”.
Penulis pernah meraih juara II Herbal Cosmetic Competition dalam acara SICON
2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI