omax 1 libre

Download Omax 1 Libre

If you can't read please download the document

Upload: ikesuryadewiisd

Post on 03-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lalala

TRANSCRIPT

Document4PRODUKTIVITAS2.1 Pengertian ProduktifitasKata Produktifitas secara formal muncul pertama kali pada tahun 1776oleh Quesnay. Pada tahun 1883, Littre mendefinisikan produktifitas sebagaikemampuan untuk berproduksi yang berarti keinginan untuk menghasilkansesuatu.Pada tahun 1950, Organization for European Economic Cooperation(OEEC) mengusulkan definisi yang lebih formal untuk produktifitas yaituhasil bagi antara keluaran dengan salah satu faktor produksi, sehinggaproduktifitasdapat dilihat darisalahsatu faktorproduksinyasepertiproduktifitasmodal,produktifitasmaterialdan lainnya,tergantungdarihubungan outputdengan salah satu inputnya(David J.Sumanth,1985,Productivity Engineering and Management).Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa produktifitas mempunyaibanyak pengertian tergantung dari sudut pandang mana produktifitas tersebutdiartikan. Secara umum produktifitas dapat diartikan sebagai perbandingandari keluaran (output) dengan masukan (input). Keluaran (output) merupakanhasil dari suatu proses baik itu berupa barang atau jasa, sedangkan masukan(input) merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh hasiltersebut seperti tenaga kerja, modal, energi, bahan baku, dan sebagainya.Pengertian ini sangatlah berbeda dengan konsep produksi. Perbedaan inidapat dilihat dari gambar sistem produksi dibawah ini : Gambar 2.1 Proses Produksi52.2 Siklus ProduktifitasMenurut Sumanth (1985) memperkenalkan suatu konsep yang disebutsebagaisiklusproduktifitasuntukdipergunakandalampeningkatanproduktifitas secara terus menerus.Siklus produktifitas dibagi menjadi empat tahap, yaitu :1.Pengukuran produktifitasProsespengukuranproduktifitasdenganmenggunakanalatukurproduktifitas berdasarkan kriteria ataupun indikator pengukuran.2.Evaluasi produktifitasProses evaluasi terhadap hasil pengukuran kinerja yang telah dicapaiberdasarkankriteriamaupunindikatorpengukuran,dalamupayamengetahui produktifitas kinerja yang telah dilaksanakan.3.Perencanaan produktifitasProses perencanaan terhadap produktifitas berupa penetapan target kinerjadan perencanaan terhadap perbaikan kinerja yang telah dilaksanakan.4.Peningkatan produktifitasProsespeningkatan produktifitaskinerjaperusahaandalamupayapemenuhan targetproduktifitasyangtelah ditetapkan,dengan caramelakukan perbaikan-perbaikan kinerja yang masih dinilai kurang.Pengukuran ProduktifitasPeningkatan ProduktifitasEvaluasi ProduktifitasPerencanaan ProduktifitasGambar 2.2 Siklus Produktifitas 62.3 Pengukuran ProduktifitasRumus Umum ProduktifitasDalam menghitungproduktifitasterdapatrumus umumyangdapatdigunakan yaitu :Produktifitas = InputOutput..... (2.1)Untuk pengukuran produktifitas tenaga kerja parsial disini, output dapatdidefinisikan sebagai jumlah penjualan secara keseluruhan.Produktifitas tenaga kerja = jajambesarnyaoutputker.... (2.2)Langkahawal adalah dengan melakukan pengukuranproduktifitas.Pengukuran produktifitas dapat dilakukan pada berbagai macam unit kegiatanmulai dari unit terkecil sampai yang terbesar, yaitu stasiun kerja, seksi atauunit perusahaan, tingkat perusahaan, industri, nasional maupun internasional.Ada empat cara untuk membandingkan hasil pengukuran produktifitas,yaitu :1.Membandingkanhasilpengukuran dari periodeyangsedangdiukurdengan periode dasar.2.Membandingkan hasil pengukuran dari suatu unit organisasi dengan unitorganisasi yang lain.3.Membandingkanhasilpengukuran dari periodeyangsedangdiukurdengan target yang sudah ditetapkan.4.Membandingkanhasilpengukuran dari periodeyangsedangdiukurdengan periode sebelumnya.Dalam melakukan pengukuran produktifitas terdapat faktor-faktor yangmempengaruhi rendahnya tingkat produktifitas. Faktor-faktor itu adalah :a.Manajemen perusahaanPerananmanajemendalanmengelolaperusahaansangatmempengaruhi perbaikan produktifitas. Tindakan-tindakan yang kurangmemperhatikan moral dapat menimbulkan pandangan yang jelek terhadapperusahaan. Usaha pimpinan yang baik namun tidak mendapat dukunganbawahan akan sia-sia saja. Oleh karena itu perlu adanya kerja sama yang7baikantaraatasandanbawahan.Pimpinanhendaknyamampumengembangkan dan memperbaiki suasana kerja yang menyenangkanuntuk meningkatkan prestasi. Setiap kelompok kerja turut mempengaruhitujuan tersebut. Tidak hanya kondisi kerja yang mencerminkan sikapindividu dan perasaan kelompok, tetapi juga memberikan petunjuk yangkuat mengenai perasaan dan pimpinan kelompok.b.Workforce MixMasalah yang menyebabkan kurang produktifnya tenaga kerja adalahkurangnyaketerampilan(skill)daripekerjaitu sendiri.Halinimenyebabkan output perusahaan tidak mengalami kemajuan. Kurangnyaketerampilan pekerja itu dapat diperbaiki dengan melakukan training.c.Ukuran dan usia perusahaanUkurandanusiaperusahaanmempengaruhipertumbuhanproduktifitas. Perusahaan yang telah berkembang besar lebih banyakmengalami hambatan dalam komunikasi internal, pencapaian prestasi dantujuan perusahaan. Tingkatan dalam perusahaan juga berpengaruh padaproduktifitas.Perusahaandengan tingkatan yang lebihbanyak akanmemerlukan biaya yang lebih besar pula seperti biaya kenaikan upah dantunjangan karyawan. Selain itu tingkatan yang banyak juga menyebabkanusaha manajemen menjadi terpisah-pisah, koordinasi menjadi lebih sulit,komunikasi menjadi lebih lambat dan menyimpang, serta pengambilankeputusan menjadi lebih lambat.Pertumbuhan ukuran perusahaan, spesialisasi danpeningkatan fungsiindividudaripada fungsikelompok menyebabkan perusahaan tidakfleksibeldalammenghadapisuatulingkungan.Perusahaanbesarcenderung menjadi lebih kompleks, lebih birokratis, dan lebih banyakmanajer yang bergantung pada pengolahan data daripada pengamatanlangsung di lapangan.d.Sumber daya fisik, metode kerja, proses produksi, dan teknologi yangdapat menghambat produktifitas.8Sumber daya fisik seperti fasilitas tenaga kerja, perancangan tata letak, danpenjadwalan produksi dapat menghambat produktifitas jika hal tersebuttidak diatur dengan benar. Perancangan tata letak pabrik mempengaruhialiran kerja dan kontinuitas pada proses produksi. Penyesuaian antaraukuran fasilitas dan volume kerja yang diproses juga penting. Kemajuanteknologi turut mempengaruhi proses produksi. Mekanisasi, produksimasal, dan otomisasi umumnya membutuhkan fasilitas yang lebih banyakdan peralatan yang lebih modern. Hal ini berarti pengeluaran biaya yanglebih besar.2.3.1Langkah - langkah Pengukuran ProduktifitasLangkah-langkah untuk melakukan pengukuran produktifitas, adalah :1.Menetapkan tujuan pengukuranPengukuranharusdikembangkan untuk memperbaikidan memenuhikebutuhan dari suatu organisasi.2.Melibatkan orang-orang yang akan diukurOrang-orang yang akan dievaluasi haruslah dilibatkan dalam proses,karena mereka seringkali lebih mengetahui pekerjaannya daripada oranglain.Dan yangterpenting,jikapekerjatersebutdilibatkandalampengukuran produktifitastersebutdan mengertitujuan pengukurantersebut, maka akan memperkecil tingkat kegagalan pengukuran tersebut.3.Melaksanakan pengukuranPengukuran produktifitas harus ditinjau dan diperbaharui secara terusmenerus dan berkelanjutan sehingga dapat beradaptasi dalam menghadapiperubahan-perubahan.2.3.2Model Pengukuran ProduktifitasModel produktifitas dikemukakan oleh banyak kalangan akademis yangmendalami masalah produktifitas. Model tersebut diimplementasikan untukmengukur produktifitas total, produktifitas parsial, dan produktifitas totalfaktor pada tingkat perusahaan maupun pada tingkat stasiun kerja.9A. Produktifitas TotalPengukuran produktifitas secara total biasanya dilakukan berdasarkan datafinansial perusahaan. Pada pengukuran ini diukur terlebih dahulu agregatoutput yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan agregat input yangdigunakan.Rumus produktifitas total :Produktifitas Total = masukkanTotalkeluaranTotal.......................... (2.3)Keuntungan pengukuran produktifitas total adalah :a.Mempertimbangkansemuafaktoroutputdaninputyangdapatdikuantitaskan sehingga lebih akurat menggambarkan keadaan ekonomiperusahaan sesungguhnya.b.Mudah berhubungan dengan total biaya.c.Pengendalian keuntungan dengan menggunakan indeks produktifitas totalsangat bermanfaat bagi pimpinan.d.Jika digunakan bersama dengan pengukuran produktifitas parsial dapatlangsung diperhatikan oleh pihak manajemen dengan cara yang lebihefektif.e.Pengendalian keuntungan dapat bermanfaat bagi pemimpinKeterbatasan pengukuran produktifitas total adalah :a.Data untuk membandingkan produktifitas produk lebih sulit dilakukan.b.Tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi input danoutput secara tidak langsung.B. Produktifitas Total FaktorProduktifitas total faktor adalah rasio output bersih dengan jumlah inputmodal dan tenaga kerja. Output bersih merupakan selisih output total denganjumlah peralatan dan jasa yang dibeli.Rumus produktifitas total faktor :Produktifitas Total Faktor = modalkerjaTenagabersih+Output... (2.4)10= modalkerjaTenagadibeliyangjasadanperalatanjumlah-total+Output..(2.5)Keuntungan pengukuran produktifitas total faktor adalah :a.Hanya input tenaga kerja dan modal yang dipertimbangkan dalam inputtotal faktor.b.Tidak banyak berpengaruh terhadap input bahan baku dan energi.c.Data dari perusahaan relatif mudah diperoleh.d.Dapat dianalisis dari sudut pandang ekonomi karena menyangkut keadaanekonomi perusahaan secara total.Keterbatasan pengukuran produktifitas total faktor adalah :a.Tidak banyak berpengaruh terhadap input bahan baku dan energi.b.Hanya input tenaga kerja dan modal yang dipertimbangkan dalam inputtotal faktor.c.Sulit bagi pihak manajemen untuk menganalisis hubungan nilai tambahoutput dengan efisiensi produksi karena nilai tambah yang dihasilkan bisasaja disebabkan oleh adanya peningkatan biaya produksi.d.Tidak cocok bila biaya material merupakan bagian yang cukup besar daribiaya total produk, sedangkan pengaruh yang besar dari input materialtidak langsung ditunjukkan dalam pengukuran produktifitas tersebut.C. Pengukuran Produktifitas ParsialPengukuran produktifitas parsial mengukur produktifitas unit proses secaraspesifik sehingga lebih obyektif, mudah dipantau dan diperbaiki. Produktifitaskeseluruhan akan baik jika produktifitas parsialnya baik. Jadi peningkatanproduktifitas total dapat dilakukan dengan memperbaiki produktifitas parsial.Rumus produktifitas parsial :Produktifitas Parsial = parsialproduksiFaktorOutput........ (2.6)Keuntungan pengukuran produktifitas parsial adalah :a.Mudah dimengerti.b.Data mudah diperoleh.11c.Indeks produktifitas mudah dihitung.d.Mudah diterima oleh manajemen karena ketiga keuntungan diatas.e.Beberapa produktifitas parsial menunjukkan keseluruhan data yang ada diperusahaan.f.Sebagai alat diagnosa yang baik untuk bagian-bagian yang perlu diperbaikitingkat produktifitasnya.g.Hanya dapat mengetahui adanya peningkatan biaya pada bagian tertentu.Keterbatasan pengukuran produktifitas parsial adalah :a.Tidak dapat mencerminkan tingkat produktifitas perusahaan.b.Hanya dapat mengetahui adanya peningkatan biaya pada bagian tertentu.c.Perbaikan produktifitas hanya pada bidang yang diukur.d.Bila digunakan tersendiri dapat merugikan perusahaan dari segi biaya.2.3.3Model Produktifitas OMAXObjective Matriks (OMAX) adalah suatu sistem pengukuran produktifitasparsial yang dikembangkan untuk memantau produktifitas di tiap bagianperusahaan dengan kriteria produktifitas yang sesuai dengan keberadaanbagian tersebut (objektif). Adapun implementasi dari proses OMAX melalui11 tahap sebagai berikut :1.CommitmentDalam tahap ini manajer tingkat atas menentukan penggunaan matriksOMAX,mengalokasikan sumber,memilihkoordinator,menerangkanprosesOMAXkepadasupervisor,danmelakukansuatu komitmenbersama.2.SupportManajerdansupervisormengorganisasikanprosespengukuran,menentukan jadwal implementasi, menentukan grup kerja, menentukanmatriks awal dan menilai kinerja awal.123.IntroductionDalam tahap ini dilakukan perencanaan program pada grup kerja, manajermeneekankanpentingnyaproduktifitasdan menunjukkan hasildaripengukuran kinerja awal kepada grup kerja.4.CoordinationManajer mereview hasil pengukuran, memulai matriks pengukuran danmengatur sistem reward.5.KriteriaGrup kerja mendefinisikan kriteria, mengatur pembagian pekerjaan danmenentukan hubungan antar kriteria.6.ObjectivesGrup kerjamemberikan persetujuannyaakanprosedur pengukuran,menetapkan tujuan, mengkoordinasikan dengan grup kerja lain.7.ScoresKoordinator memimpin pembentukan matriks, mengisi level pada matriks,mereview ulang secara teliti.8.PrioritiesManajer mengisi bobot pada matriks, menentukan program pengawasan.9.Start upManajer bertemudengan grup kerjauntuk mendiskusikan cara-caramemperbaiki produktifitas, mengorganisasikan pendukung tambahan jikadiperlukan dan membentuk tim khusus dalam implementasi perbaikan.10.FeedbackGrupkerjamemberikanfeedbacksesuaidarihasilpengukuran,mengkalkulasikan hasil kinerja dan membuat chart progress.11.MaintenanceMenetapkan pengukuran matriks, review hasil dan mengumumkan hasilpenelitian sertamenambahjumlah grup kerjauntuk memperluaspenggunaan matriks.13Berikut tiga langkah utama dalam penyusunan matriks adalah :1.DefiningPada langkah ini dilakukan pendefinisian dari kriteria produktifitasyang ingin diteliti. Kriteria sebaiknya independent dan mudah diukur.Ukuran dimensi berkaitan dengan volume dan waktu harus ditetapkandengan baik. Cara pengukuran dan pengambilan data juga harusditetapkan.2.QuantifyingDalam langkah pengukuran ini ada 11 level, yaitu level 0 sampaidengan level 10. Hasil pengukuran tiap-tiap kriteria produktifitas akandimasukkan kedalam kolom-kolom yang ada pada level 0, 3, dan 10.Untuk level-level selain 0, 3, dan 10, nilainya akan diperoleh dari hasilinterpolasi ketigatingkatanitu. Sebelumperhitungan interpolasidilakukan, terlebih dahulu kesebelas tingkatan itu dibagi ke dalam tigabagian, yaitu :a.Level 0Merupakan kondisi terjelek perusahaan pada suatu periode darimasing-masing kriteria sehingga nilai produktifitasnya menjadi palingrendah. Data mengenai kondisi terjelek perusahaan dapat diambil daridata masa lalu.b.Level 3Merupakan hasil rata-rata yang dicapai selama proses pengukuranberlangsung.Caraperhitungan padalevel 3iniadalah denganmengambil rata-rata nilai produktifitas selama proses pengukuranberlangsung untuk semua kriteria pada tiap-tiap produk.c.Level 10Merupakan kondisi yang ingin dicapai oleh perusahaan pada suatuperiode dari masing-masing kriteria sehingga nilai produktifitasnyamenjadipalingtinggi. Untuk memperoleh nilaiini makadapatmenanyakan kepada pihak perusahaan.14Untuk perhitungan level-level selain level 0, 3, 10 dapat dihitung denganmenggunakan rumus-rumus seperti dibawah ini :a.Untuk level 1 2Level i = level (i+1) - 0303levellevel........(2.7)b.Untuk level 4 9Level i = level (i+1) - 310310levellevel..(2.8)Dimana :level 0 : kondisi terjelek yang pernah dicapai oleh perusahaan.level 3 : kondisi perusahaan pada saat pengukuran.level 10 : kondisi yang ingin dicapai oleh perusahaan.3.MonitoringPada bagian dasar matrik ini terdapat beberapa tahap yang harusdihitungterlebih dahulu untuk memperolehindeksproduktifitas.Tahap-tahap tersebut antara lain :a.ScoreSetiap nilai performance yang dicapai dikonversi menjadi scorebadan matriks.Pengkonversian inimengikutiaturanbilanilaiperformance lebih rendah dari nilai performance pada skor tertentunamun masih lebih tinggi dari nilai skor sebelumnya, maka nilaiperformance digolongkan pada skor sebelumnya.b.WeightTingkat kepentingan pada setiap kriteria ditunjukkan dari nilaibobot (weight) yang tertera. Jika kriteria itu dianggap penting, makaakan diberi bobot yang lebih besar dari kriteria yang lain. Penentuanbobot diperoleh dari perhitungan perbandingan berpasangan tingkatkepentingan masing-masingkriteriayangdilakukan olehpihakperusahaan. Kolom-kolom perbandingan berpasangan tersebut dapatdilihat pada lampiran. Setelah kolom-kolom tersebut diisi, maka nilai-nilai tersebut dimasukkan kedalam perhitungan Geometric Mean untuk15memperoleh bobot masing-masing kriteria produktifitas. Bobot dapatdihitung dengan menggunakan rumus :Bobot = MeanGeometricTotalMeanGeometric.......(2.9)Total bobot keseluruhan adalah 100% .c.ValueValuepadamasing-masingkriteriadapatdihitungdenganmenggunakan rumus :Value = weight x score ....(2.10)d.Performance IndicatorPeriode yang diukur (current) diperoleh dari penjumlahan setiapvaluepadasemuakriteriadanpreviousdiperoleh dariperiodesebelumnya, sedangkan indeks produktifitas dapat dihitung denganmenggunakan rumus :Index = %100previouspreviouscurrent..(2.11)16Dibawah ini adalah gambaran bentuk dari matriks OMAXKriteriaproduktifitas Kinerja 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Skor Bobot Nilai Indikator kinerjaSaat iniLaluIndeks Tabel 2.1 Matriks OMAX17Keterangan bagian-bagian dari matriks :1.Kriteria produktifitasSetiap aktivitas yang menunjukkan nilai produktifitas diterapkan dalambentuk rasio, seperti output / jam, cacat / 100 unit.Nilai-nilai ini menunjukkan karakteristik dari kinerja suatu badan / usahatertentu yang diukur. Rasio ini dimasukkan pada bagian puncak dari kolommatriks.2.KinerjaPengukuran dari kinerja suatu periode dimasukkan pada bagian ini untukkeseluruhan kriteria. Ini adalah hasil actual yang telah dicapai padaperiode tersebut sesuai dengan kriterianya. Data ini biasa didapat dariproduksi, akuntansi, data pribadi atau informasi dari konsumen.3.ScalesBadan dari matriks disusun berdasarkan level 0 sampai 10. level 0merupakan nilai kinerja terjelek dan level 10 adalah nilai pencapaianoptimal yang dapat terjadi. Level 3 merupakan nilai dasar yang didapatkandari hasil pengukuran awal.4.SkorPada baris tepatdibawahmatriks, setiap nilai kinerjayang dicapaidikonversikan menjadi scoredari badan matriks. Pengkonversian inimengikuti aturan bila nilai kinerja lebih rendah dari nilai kinerja pada leveltertentu, namun masih lebih tinggi dari nilai level sebelumnya, maka nilaikinerja digolongkan pada level sebelumnya.5.BobotTingkat kepentingan pada setiap kriteria ditunjukkan dari nilai bobot(weight). Jika kriteria itu dianggap penting, maka akan diberi bobot yanglebih besar dari kriteria yang lain. Total bobot secara keseluruhan adalah100%6.NilaiNilai untuk setiap kriteria didapatkan dengan cara mengalikan bobot(weight) dengan nilai (score) pada setiap kriteria.187.Indikator kinerjaPenjumlahan dari setiap value (weighted scores) adalah nilai kinerja dariperiodeyangdiukur(current)danindeksdidapatkan dengan caramengurangkan nilai periode yang diukur (current) dengan nilai periodesebelumnya (previous) dibagi dengan nilai sebelumnya (previous) laluhasilnya dikalikan dengan 100%.2.4 Evaluasi ProduktifitasSetelahmelakukanpengukuranterhadapsumber-sumberyangberpengaruh pada produktifitas, maka selanjutnya dilakukan evaluasi. Tahapevaluasi ini sangat penting dilakukan karena dengan evaluasi dapat diketahuipenyebab rendahnya produktifitas sehingga dapat segera dilakukan tindakanperbaikan. Tahap evaluasi ini dapat dilakukan dengan metode produktifitasyang ada. Kemudian menganalisa hasil yang diperoleh dari pengolahan datadengan menggunakan metode produktifitas tersebut. Hasil analisa tersebutdapat digunakan untuk membuat suatu perencanaan peningkatan produktifitas,baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.Produktifitas dikatakan meningkat jika :1.Jumlah hasilproduksitetap ataumeningkatdengan penguranganpenggunaan sumber daya.2.Pertambahan jumlah hasil produksi yang jauh lebih besar dibandingkandengan pertambahan penggunaan sumber daya.3.Jumlah hasil yang diproduksi meningkat dengan penggunaan sumber dayayang sama.Ada dua cara evaluasi produktifitas, yaitu :1.Evaluasi terhadap dua periode pengukuran, yaitu dengan membandingkanproduktifitas total antara periode t dengan produktifitas pada periode t-1(periode sebelumnya).2.Evaluasi terhadap suatu periodepengukurantertentu,yaitu denganmembandingkannilai produktifitaspadasaatpengukurandenganproduktifitas hasil ramalan.192.5Perencanaan ProduktifitasPerencanaan produktifitas adalah target produktifitas sehingga target dapatdijadikan sebagaipatokan dan dasarperbandinganbagitahap evaluasiproduktifitas. Syarat-syarat dalam penentuan target adalah :1.Penentuan target disesuaikan dengan kemampuan.2.Target harus dapat dicapai, tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah.3.Dalam jangka waktu tertentu.Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produktifitas adalah dalammenentukantarget perlujugadiciptakan situasidan lingkungan yangmendukung untuk pencapaian target.Secara garis besar peran perencanaan produktifitas adalah sebagai berikut :a.Sebagaimedia untukmeningkatkan kerjasama baik secaravertikalmaupun horizontal dalam organisasi.b.Sebagai pendorong kreativitas berpikir, pembentukan kelompok yangproduktif dan mengurangi ketakutan terhadap keadaan masa yang tidakpasti.c.Sebagaidasarpelaksanaanperbaikanproduktivitasbagi perusahaandengan menyesuaikan kondisi internal maupun eksternal.2.5.1Pengertian Perencanaan ProduktivitasAda beberapa definisi tentang perencanaan, diantaranya menurutScot (Sumanth, 1984) perencanaan adalah suatu proses analisa yangmencakup taksiran tentang keadaan masayang akan datang, keinginanyang kuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, serta mengembangkanlangkah-langkah dari alternatif yang ada untuk mencapai tujuan. Sherwood(Sumanth,1984)menyatakan bahwaadatigakelasdefinisidariperencanaan, yaitu :1.Keterlibatan dari tujuan, cita-cita dan garis pedoman.2.Menentukan apa, bagaimana, kapan akan dilaksanakan.3.Suatu aktivitas secara kasar sama artinya dengan penganggaran.20MenurutHenryFayol(Sumanth,1984),perencanaan suatutindakan adalah satu dan pada saat bersamaan, hasil dari pertimbangan,megikutigarisusaha, suatu tahap untukmaju, suatu metodeuntukdigunakan.Perencanaanproduktivitasadalahpenentuantargetproduktivitas total atau produktivitas parsial sehingga target tersebut dapatdijadikan sebagai patokan dan dasar perbandingan bagi tahap evaluasipada siklus produktivitas.Suatu organisasi yang telah melakukan pendekatan formal padaperencanaan produktivitas, berarti berada pada posisi yang lebih baikdalam persaingan dengan organisasi lain yang belum. Dengan menetapkantujuan atau sasaran pencapaian produktivitas, berarti organisasi tersebuttelah sadar akan arti dari produktivitas. Dengan merencanakan tingkatsasaran produktivitas total maupun prouktivitas parsial, suatu organisasidapat menemukan cara-cara untuk beroperasi dengan lebih efisien danlebih produktif sebelum benar-benar mencapai tujuan yang ditetapkan.2.5.2Prosedur Perencanaan ProduktivitasCotton (Sumanth,1984)mengusulkantigalangkah prosedurperencanaan produktivitas, yaitu :1.Kembangkan struktur dan proses perencanaan yang efektif.2.Persiapkan tujuan produtivitas, pikirkan proses perencanaan secaraobjektif sesuai tujuan.3.Adanya pengawasan, beri asistensi dan koordinasi dengan orang yangterlibat dalam perencanaan target.2.5.3Tahap Perencanaan ProduktivitasProses perecanaan produktivitas terdiri atas tiga tahapan, yaitu :1.Tahap persiapanPada tahap ini ditetapkan tujuan dari prosedur perencanaan agar prosesperencanaan lebih efisien dan efektif. Selain ituhambatan yangmungkin terjadi juga diperkirakan dan diantisipasi sedini mungkin.212.Tahap perencanaanPada tahap ini dititikberatkan pada perumusan rencana tindakan yangdidasarkan atas analisa terhadap kesempatan dan pilihan yang tersedia.Pada tahap ini juga dilakukan perumusan tujuan, penyiapan rencanadasar dan perencanaan langkah-langkah yang akan diambil.3.Tahap untuk kerjaPada tahap ini dilakukan evaluasi dan penyesuaian rencana sertatindakan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.2.5.4Manfaat Pengukuran ProduktifitasSuatu organisasi perlu mengetahui pada tingkat produktifitas manaperusahaan itu beroperasi, agardapatmembandingkannyadenganproduktifitas standart yang telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkatperbaikan produktifitas dari waktu ke waktu, dan membandingkan denganproduktifitas industri sejenis. Hal ini menjadi penting agar perusahaan itudapat meningkatkan daya saing dari produk yang dihasilkannya.Terdapat beberapa manfaat pengukuran produktifitas dalam suatuorganisasi perusahaan, antara lain :1.Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agardapatmeningkatkanproduktifitasmelaluiefisiensipenggunaansumber-sumber daya itu.2.Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif danefisien produktifitas melalui pengukuran, baik dalam perencanaanjangka pendek maupun jangka panjang3.Pengukuran produktifitas perusahaan akan menjadi informasi yangbermanfaat dalam membandingkan tingkat produktifitas di antaraorganisasi perusahaan dalam industri yang sejenis4.Nilai-nilai produktifitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapatmenjadiinformasiyangbergunauntukmerencanakantingkatkeuntungan dari perusahaan225.Pengukuranproduktifitasakanmenciptakantindakan-tindakankompetitif berupa upaya-upaya peningkatan produktifitas secara terusmenerus6.Pengukuran produktifitas terus menerus akan memberikan informasiyang bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi kecenderunganperkembangan produktifitas perusahaan dari waktu ke waktu7.Pengukuran produktifitas akan memberikan motivasi kepada orang-orang untuk secara teru menerus melakukan perbaikan dan juga akanmeningkatkan kepuasan kerja. Orang-orang akan lebih memberikanperhatian kepadapengukuran produktifitasapabiladampak dariperbaikan produktifitas itu terlihat jelas dan dirasakan langsung olehmereka.2.6 Peningkatan ProduktifitasPerbaikan produktifitas adalah proses pengaplikasian dari apa yang sudahdirencanakan pada keadaan sesungguhnya. Sebelum melakukan tindakanperbaikan untuk meningkatkan produktifitas, terlebih dahulu perlu diselidikihal-hal apa sajayang mengakibatkan rendahnya produktifitas di suatuperusahaan. Setelah diketahui faktor penyebab turunnya produktifitas tersebut,makaharusditentukanlangkah-langkahyangdapatmeningkatkanproduktifitas.Langkah-langkah untuk meningkatkan produktifitas, yaitu :1.Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab turunnya produktifitas.2.Mempersiapkan rencana perbaikan dan menetapkan sasaran yang akandicapai.3.Menghilangkan faktor-faktor penghalang terhadap produktifitas yangsudah diketahui, seperti bottleneck, elemen-elemen kerja yang tidakberguna, pengeluaran biaya yang tidak berguna, dan lain-lain.4.Melaksanakan rencana perbaikan dan mulai melakukan pengukuran.Yangmenjadifokusperhatianadalahtindakanprioritasyang23menghasilkan tingkat pengembalian yang cepat, aktivitas-aktivitasmendesak yang tidak memakan waktu lama, dan sebagainya.5.Memotivasi para pekerja untuk mencapai produktifitas yang lebihtinggi. Training dan pendidikan khusus perlu dilakukan agar dapatmeningkatkankemampuan dan keterampilanparapekerjayangnantinya akan meningkatkan produktifitas.Secara garis besar peningkatan produktifitas dapat terjadi jika :-Jumlah hasil produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya yangsama.-Jumlah hasil produksi yang sama atau meningkat dengan penggunaansumber daya berkurang.-Jumlah hasilproduksiyangjauhlebih besar diperoleh denganpertambahan sumber daya yang relatif lebih kecil.2.6.1 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat ProduktifitasFaktor yang mempengaruhi usaha peningkatan produktifitas adalah :1Faktor teknisYaitu faktor yang berhubungan degan pemakaian dan penerapan metodekerja yang lebih efektif dan efisien.2Faktor manusiaYaitu faktoryangmempunyaipengaruh terhadap usaha-usahayangdilakukan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya.2.7 Analytic Hierarchy Process (AHP)Metode Proses Hirarki Analitik (AHP) ini mulai dikembangkan olehThomas L. Saaty, seorang ahli matematik yang bekerja pada University ofPittsburg di Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an.MetodeAHPmerupakan salah satu metodepengambilan keputusandimana faktor-faktor logika, intuisi, pengalaman pengetahuan (data), emosidan rasa dicoba untuk dioptimasikan dalam suatu proses yang sistematis.24Pada dasarnya, metode AHP ini dikembangkan dengan memperhatikanproses pengembangan pendapat manusia pada saat ia menghadapi pemecahansuatumasalah,danjugaberhubungandenganprosesperhitunganmatematisnya, untuk menguji validitas proses pendapat manusia tadi.2.7.1 Aksioma-aksioma AHPAksioma adalah sesuatu yang tidak dapat dibantah kebenarannyaatau yang pasti terjadi. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari sepertimatahari terbit dari sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.Ada empat buah aksioma yang harus diperhatikan, jika terjadipelanggaran dari setiap aksioma berakibat tidak validnya model yangdipakai. Keempat aksioma tersebut adalah :1.Aksioma 1Reciprocal Comparison, artinya si pengambil keputusan harus bisamembuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Preferensi itusendiri harus memenuhi syarat resiprokal yaitu kalau A lebih disukai dariB dengan skala x, maka B lebih disukai dari A dengan skala 1/x.2.Aksioma 2Homogeneity, artinya preferensi seseorang harus dapat dinyatakandalam skala terbatas atau dengan kata lain elemen-elemennya dapatdibandingkan satu sama lain. Kalau aksioma ini tidak terpenuhi makaelemen-elemen yang dibandingkan tersebut tidak homogenous dan harusdibentuk suatu cluster (kelompok elemen-elemen) yang baru.3.Aksioma 3Independence,artinyapreferensidinyatakandenganmengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatifyang ada melainkan oleh obyektif secara keseluruhan. Ini menunjukkanbahwa pola ketergantungan atau pengaruh dalam model AHP adalahsearah keatas. Artinya perbandingan antara elemen-elemen dalam satuleveldipengaruhiatautergantung olehelemen-elemen dalamleveldiatasnya.254.Aksioma 4Expectations, artinya untuk tujuan pengambilan keputusan, strukturhirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi makapengambil keputusan tidak memakai seluruh kriteria yang tersedia ataudiperlukan sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap.2.7.2 Prinsip Pokok AHPPengambilan keputusan dalam metodologi AHP didasarkan pada 3prinsip pokok, yaitu :1.Penyusunan hirarkiPenyusunan hirarkipermasalahan merupakanlangkah untukmendefinisikan masalah rumit dan kompleks sehingga menjadi lebihjelas dan detil. Bentuk sebuah hirarki tergantung dari pengetahuan danpengalaman seseorang, untuk memecahkan masalah yang sama, duaorang akan membuat dua hirarki yang berbeda. Keputusan yang akandiambil dijadikan sebagai tujuan yang dijabarkan menjadi elemen-elemen yang lebih rinci hingga mencapai suatu tahapan yang palingoperasional/terukur.Hirarkipermasalahanakanmempermudahpengambilankeputusanuntukmenganalisisdanmengambilkesimpulan yang harus dilakukan terhadap masalah tersebut.Gambar 2.3 Hirarki 3 level AHP GOAL KRITERIA KRITERIA KRITERIA KRITERIA ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF KRITERIA262.Penentuan prioritasPrioritas dari elemen-elemen kriteriadapat dipandang sebagaibobot/kontribusielemen tersebutterhadap tujuanpangambilankeputusan. AHP melakukan analisis prioritas elemen dengan metodeperbandingan berpasangan antar 2 elemen hingga semua elemen yangada tercakup. Prioritas ini ditentukan berdasarkan pandangan parapakar dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pengambilankeputusan, baik secara langsung (diskusi) maupun tidak langsung(kuisioner).3.Konsistensi logisKonsistensi jawaban para responden dalam menentukan prioritaselemen merupakan prinsip pokok yang akan menentukan validitas datadan hasil pengambilan keputusan. Secara umum, responden harusmemiliki konsistensi dalam melakukan perbandingan elemen dengancontoh sebagai berikut : jika A>B dan B>C, maka secara logisresponden harusmenyatakan bahwa A>C,berdasarkan nilai-nilainumerik yang disediakan oleh Saaty.2.7.3 Langkah dan Prosedur AHPSecara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakanAHP untuk pemecahan suatu masalah adalah sebagai berikut :1.Mendefinisikanmasalah dan menentukansolusiyangdiinginkan(GOAL).2.Membuatstrukturhirarkikeputusan sehinggapermasalahanyangkompleks dapat ditinjau dari sisi yang detil dan terukur. Penyusunanhirarki yang memenuhi kebutuhan harus melibatkan pihak-pihak ahli dibidang pengambilan keputusan. Tujuan yang diinginkan dari masalahditempatkan pada tingkat tertinggi dalam hirarki. Tingkat selanjutnyaadalah penjabaran tujuan tersebut kedalam bagian-bagian yang lebihrinci.273.Menyusun prioritas untuk setiap elemen masalah pada tingkat hirarki.Prosesiniakanmenghasilkanbobot/kontribusielementerhadappencapaian tujuan, sehingga elemen dengan bobot tertinggi memilikiprioritaspenanganan.Prioritasdihasilkandarisuatumatriksperbandingan berpasangan antara seluruh elemen pada tingkatan hirarkiyang sama.4.Pengujian konsistensiterhadap perbandinganantarelemen yangdidapatkan pada tiap tingkat hirarki. Konsistensi perbandingan ditinjauper-matriks perbandingan dan keseluruhan hirarki untuk memastikanbahwa urutan prioritas yang dihasilkan didapatkan dari suatu rangkaianperbandingan yang masih berada dalam batas-batas preferensi yang logis.Beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam menyusun hirarki yaitu :1.Identifikasi seluruh sasaran (goal).2.Identifikasi kriteria-kriteria dan sub-sub kriteria dan atribut (jikaada) untuk mencapai goal.2.7.4 Kegunaan dan Kelemahan Metode AHPAHPmemilikikelebihanyaitudapatmembantumemecahkanpermasalahan yang tidak terstruktur, masalah-masalah yang kompleks, tidakmemiliki data yang cukup seperti perencanaan, optimasi, penentuan alternatifkeputusan, penyusunan prioritas, pemilihan kebijakan.AHP juga memiliki kekurangan selain kelebihan-kelebihan yang dimilikiseperti :1.Responden yang dilibatkan tidak memiliki pengetahuan yang cukupbaik tentang permasalahan maupun tentang metode AHP itu sendiri.2.AHP tidak dapat diterapkan pada suatu perbedaan sudut pandang yangsangat ekstrim di kalangan responden.2.7.5 Penyusunan PrioritasSetiapelemen yangterdapatdidalamhirarkiharusdiketahuibobotrelatifnyasatu samalain.Tujuannyaadalahuntuk mengetahuitingkat28kepentingan/preferensi pihak-pihak yang berkepentingan dalam permasalahanterhadap kriteria/elemen dan struktur hirarki/sistem secara keseluruhan.Langkah awal yang harus dilakukan dalam menentukan susunan prioritaselemen adalah menyusun perbandingan berpasangan (pairwise comparison),yaitu membandingkan dalam bentuk berpasangan seluruh elemen untuk setiapsub sistem hirarki. Perbandingan tersebut kemudian ditransformasikan dalambentuk matrik untuk maksud analisis numerik, yaitu matriks dalam bentukmatriks n x n.Dibawah ini akan diberikan contoh matriks perbandingan berpasangan.Bandingkan elemen A1dalam kolom sebelah kiri dengan elemen A , A , A123dan seterusnya yang terdapat dibaris atas berkenaan dengan sifat C (kriteria) disudutkiri.Lalu ulangiuntukelemen A , dan2seterusnya.Dimananmenyatakan elemen.Tabel 2.2 Matrik Perbandingan Berpasangan (Matrik A)CA1A2A3A4...An A111a12a13a14a...n1a A221a22a23a24a...na2 A331a32a33a34a...na3 ....... ....... An1na2na3na4na...nna Matriksdiatasdihasilkandarisuatusistemhirarkisebagaiberikut:Gambar 2.4 Sub sistem Matriks C A1 A2 A3 A4 A5 A6 An 29Nilai aijadalah nilai perbandingan elemen A terhadap elemen A yangijmenyatakan hubungan :Seberapa jauh tingkat kepentingan A bila dibandingkan dengan A atauijSeberapa banyak kontribusi A terhadap kriteria C dibandingkan dengan AijSeberapa jauh dominasi A dibandingkan dengan A atauijSeberapa banyak sifat kriteria C terdapat pada A dibandingkan dengan AijBila diketahui nilai aijmaka secara teoritis nilai aji= 1/aijsedangkan nilaia dalam situasi i = j adalah mutlak 1.ijTabel 2.3 Skala Penilaian PerbandinganTingkat KepentinganDefinisiKeterangan 1Sama PentingKedua elemen mempunyai pengaruh yang sama 3Sedikit Lebih Penting Pengalaman dan Penilaian sedikit memihak pada satu elemen dibandingkan dengan pasangannya. 5Lebih PentingPengalaman dan Penilaian sangat memihak pada satu elemen dibandingkan dengan pasangannya. 7Sangat PentingSatu elemen sangat disukai dan secara praktis domina- sinya sangat nyata, dibandingkan dengan elemen pa- sangannya. 9Mutlak Sangat Penting Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai dibandingkan dengan pasangannya pada tingkat keyakinan tertinggi. 2, 4, 6, 8Nilai TengahDiberikan jika terdapat keraguan penilaian antara 2 peni- laian yang berdekatan. 2.7.6 KonsistensiKonsistensiperbandinganditinjaupematriksperbandingandarikeseluruhan hirarki untuk memastikan urutan prioritas yang dihasilkandidapatkan dari suatu rangkaian perbandingan yang masih berada dalambatas batas.Deviasimaxdari n merupakan suatu parameter Consistency index ( CI )sebagai berikut : )1(max=nnCI....................................................................(2.12)30Nilai CI tidak akan berarti bila tidak terdapat patokan yang menyatakanbahwa CI menunjukkan suatu matriks yang konsisten. Saaty memberikanpatokan dengan melakukan perbandingan random atas 500 buah sampel.Saaty berpendapat bahwa suatu matrik yang dihasilkan dari perbandinganyang dilakukan secara acak merupakan yang mutlak tidak konsisten. Darimatrik random tersebut didapatkan juga nilai CI, yang disebut jugaRandom Index ( RI ). Maka didapatkan patokan untuk menentukan tingkatkonsistensi suatu matrik yang disebut dengan Consistency Ratio ( CR ),dengan rumus : RICICR=..............................................................................(2.13)Berikut ini adalah tabel nilai Random Index :Tabel 2.4 Nilai Random IndexORDO MATRIK12345678910 RI000.580.91.121.241.321.411.451.49 Saaty menerapkan bahwa suatu matrik perbandingan adalah konsistensibila nilai CR tidak lebih dari 0,10 ( CR < 10 % ). Apabila rasio konsistensisemakin mendekatikeangkanol berartisemakin baik nilainyadanmenunjukkan kekonsistensi matrik perbandingan tersebut.