oleh: fadly rachman hakim -...

30
1 Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM Dosen Pembimbing Ir. M. Razif, MM. JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010 Ruang Sidang Teknik Lingkungan_Rabu,21 Juli 2010

Upload: others

Post on 11-Oct-2019

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

1

Oleh:

FADLY RACHMAN HAKIM

Dosen Pembimbing

Ir. M. Razif, MM.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGANFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya 2010 Ruang Sidang Teknik Lingkungan_Rabu,21 Juli 2010

Page 2: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

2

Latar Belakang

• Meningkatnya jumlah pemilik kedaraan bermotor

• munculnya usaha pencucian mobil

• Penelitian pendahuluan_COD sampel 248 mg/L

Page 3: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

3

Rumusan Masalah

1.Bagaimana kombinasi optimum antara dosis koagulan dan flokulan.

2.Berapa dosis koagulan-flokulan yang efektif dan efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan.

3.Bagaimana desain IPAL sederhana yang dapat diterapkan pada limbah pencucian mobil.

Page 4: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

4

Ruang Lingkup

1. Penelitian dilakukan dalam skala batch dengan alat jar-test di Laboratorium Teknik Lingkungan FTSP-ITS

2. Limbah yang digunakan adalah limbah dari jasa pencucian mobil “X” di daerah Mulyosari Surabaya.

3. Variabel penelitian adalah :• konsentrasi koagulan dan flokulan. • Jenis limbah yang dipakai yakni air limbah sebelum dilakukan

pengendapan dan setelah dilakukan pengendapan.

4. Perlakuan yang diberikan selama penelitian adalah dengan pengaturan alat jar test pada kondisi :• Untuk proses koagulasi pengadukan 100 rpm : selama 1

menit.• Untuk proses flokulasi pengadukan 40 rpm : selama 20 menit.• Untuk proses pengendapan setelah pengadukan : selama 30

menit.

5. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah COD, deterjen, dan pH

Page 5: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

5

Tujuan

1. Mencari kombinasi optimum antara dosis koagulan dan flokulan.

2. Mencari dosis koagulan-flokulan yang efektif dan efisien dari air limbah setelah dan sebelum dilakukan pengendapan.

3. Menentukan desain IPAL sederhana untuk limbah jasa pencucian mobil.

Page 6: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

6

Manfaat penelitian

1. Sebagai dasar untuk perancangan reaktor pengolahan dengan menggunakan proses koagulasi-flokulasi untuk limbah jasa pencucian mobil secara kontinyu.

2. Sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan tentang peraturan pengolahan limbah jasa pencucian mobil.

3. Sebagai dasar untuk menghitung perkiraan beban pencemaran yang berasal dari jasa pencucian mobil.

Page 7: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

7

BAB II

Tinjauan Pustaka

Umum

Air limbah adalah air buangan dari suatu lingkungan masyarakat dimana bahan ini daat seluruhnya

berasal dari rumah tangga atau dapat juga mengandung air buangan dari industri atau

pertanian. Air limbah rumah tangga terdiri dari buangan tubuh manusia (tinja dan air seni),

buangan dapur dan buangan kamar mandi yang berasal dari pembersihan badan,

pencucian pakaian, penyiapan makanan, dan pencucian peralatan dapur juga memberikan

kontribusi bermacam-macam bahan kimia., misalnya detergen, sabun, lemak, minyak dan

sebagainya. Kadar dan komponen penyusun air limbah rumah tangga yang dihasilkan

sangat tergantung dari kondisi sosial dan ekonomi penduduk perkotaan.

Teori Koagulasi-Flokulasi

Padaproses pengadukan untuk koagulasi-flokulasi terjadi 2 proses yaitu koagulasi yang merupakan

proses destabilisasi koloid dan partikel dalam air menggunakan bahan kimia (disebut

koagulan) seperti alum, yang akhirnya menyebabkan pembentukan inti gumpalan (inti flok).

Proses koagulasi hanya dapat berlangsung bila ada pengadukan. Senyawa limbah yang

berada di dalam air perlu dibentuk menjadi gumpalan untuk mempermudah proses

pemisahan dan untuk memperbesar ukuran partikel. Biasanya digunakan sejenis bahan

kimia dengan sifat tertentu yang disebut flokulan untuk membentuk gumpalan flok.

Penambahan flokulan ini akan menyebabkan partikel-partikel minyak dan koloid tersebut

bertumbukan membentuk partikel besar yang berat dan dapat mengendap oleh gravitasi.

Flokulan yang biasa digunakan adalah tawas (alum), bisa juga garam Fe (III) atau

polielektrolit organis. Penambahan flokulan disertai juga dengan pengadukan hingga flok-

flok terbentuk. Flok-flok inilah yang akan mengumpulkan dan mengendapkan partikel-

partikel kecil dan koloid hingga mengendap (Sumestri, 1987).

Partikel koloid dapat menyebabkan warna dan kekeruhan sulit dipisahkan dari air karena partikel

tersebut tidak mengendap oleh gravitasi dan karena ukurannya sangat kecil maka tidak

dapat tersaring oleh sebagian besar media filter. Partikel koloid harus diikat dan

mempunyai ukuran yang lebih besar sehingga dapat diendapkan dengan baik (Benefield,

1982). Selain itu umumnya partikel (gerak brown) yang menyebabkan membentuk suspensi

yang sangat stabil (Agus Slamet, 2000). Suatu zat kimia dapat digunakan sebagai agregat

partikel koloid dengan menghancurkan ikatan yang membuat koloid stabil (Benefield, 1982).

Limbah koloidal yang memiliki partikel-partikel kecil dapat dianggap stabil apabila:

Partikel-partikel kecil ini terlalu ringan untuk mengendap dalam waktu yang pendek.

Page 8: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

8

Emulsi

[email protected]

Emulsi merupakan dispersi suatu cairan di dalam cairan yang lainyang tidak saling larut, biasanya terdiri dari dua fasa yaitu fasa minyak dan fasa cair

Page 9: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

9

[email protected]

Koagulasi - flokulasi

LimbahPembubuhan

Koagulan

Pengadukan

Cepat

PembubuhanFlokulan

Pengadukan

Lambat

Terbentuk

Flok

Mengendap

Supernatan

Page 10: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

10

[email protected]

Karakteristik limbah

qMengandung surfaktan

qMengandung minyak

qTedapat debu atau pengotor lain

Page 11: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

11

[email protected]

Penelitian Terdahulu

Putra (2008)

Penelitian untuk limbah sampo “S” Pada konsentrasiair limbah 25%, proses pegolahan terbaik:

ü10 mL tawas ditambah 20 mL PAC dan adsorpsisebesar 87,15% untuk kekeruhan

üTawas 60 mL dan adsorpsi sebesar 91,2% untuk COD

ü90 mL tawas untuk kadar sulfida sebesar 87,5%

Page 12: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

12

[email protected]

Penelitian Terdahulu

Asrofi (2009)

q Limbah yang mengandung sabun mandi cair 0,167mL/L dan shampoo 0,167mL/L dengan dosis Alum dan PE masing-masing 0,5 gr/L dan 0,0015625 gr/L diperoleh efisiensi removal:• COD 73,33% • surfaktan 76,17%

q Limbah yang mengandung sabun mandi cair 0,167mL/L dan shampoo 0,1mL/L dengan dosis Alum dan PE masing-masing 0,5gr/L dan 0,0015625 gr/L diperoleh efisiensi removal:• COD 75,81%• surfaktan 51,97%

Page 13: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

13

BAB III

Metodologi Penelitian

Page 14: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

14

Page 15: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

15

B

Page 16: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

16

B

Page 17: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

17

BAB IV

Analisa dan Pembahasan

Untuk menentukan koagulan yang akan dipakai maka dibandingkan

kemampuan bahan koagulan untuk meremoval kandungan COD dan

surfakt an dalam air limbah dengan metode Jar-Test secara bacth.

Dimana limbah yang digunakan ialah limbah asli yang diambil dari

efluen jasa pencucian mobil. Lalu di lakukan koagulasi-flokulasi

dengan menggunakan jar-test dimana proses koagulasi dilakukan

dengan pengadukan 100 rpm selama 1 menit dan flokulasi dengan

pengadukan 40 rpm selama 20 menit yang kemudian dilakukan

pengendapan selama 30 menit agar flok – flok yang telah terbentuk dari

proses kagulasi flokulasi dapan mengendap. Koagulan yang dipakai

adalah Alum dan FeCl3 dengan dosis yang ditambahkan masing -

masing 2 mg/L. Hasil analisis efisiensi removal (%) COD dan surf aktan

dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1 Grafik Efisiensi Removal (%) COD dan surfaktan

pada Penelitian Tahap 1

62

31

50

27

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

AlumFeCL3

Rem

ov

al (

%)

Jenis Koagulan

Eff isien si R emova l CO D dan Su rfa ktan

Penelit ian tah ap 1 (limba h A)

CO D re mov al

remo va l su rfak tan

Page 18: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

18

Perbandingan koagulan alum dan FeCl3

62

31

50

27

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Alum FeCL3

Re

mo

va

l (%

)

Jenis Koagulan

Effisiensi Removal COD dan SurfaktanPenelitian tahap 1 (limbah A)

COD removal

removal surfaktan

effisiensi removal COD oleh koagulan Alum sebesar 62% lebih baikjika dibandingkan FeCl3 yang hanya bisa meremoval sebesar 31%. Sedangkan effisiensi removal surfaktan oleh koagulan alum sebesar50% yang juga lebih baik dari FeCl3 dengan 27%

Dilihat secara fisik hasil koagulasi flokulasi dengan alum memilikiwarna yang lebih jernih dibandingkan dengan FeCl=3

Page 19: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

19

Penentuan kombinasi koagulan dan flokulanPenelitian tahap 2

Kombinasi terbaik untukmeremoval COD danSurfaktan adalah 2 gr/L alum : 0,05 gr/L PE

Atau 1 : 0,025

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

a b c d e f g h i j k l m n o

rem

ova

l

variasi

Removal COD dan Surfaktanpada penelitian tahap 2

removal COD

removal surfaktan

Page 20: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

20

Variasi Penelitian tahap 3 atau inti

Variasi Dosis Alum

(gr/L) Dosis PE

(gr/L) I 0,25 0,006 II 0,5 0,013 III 1 0,025 IV 2 0,05 V 4 0,1 VI 8 0,2

Variasi Limbah

Keterangan

Limbah A Yaitu air limbah hasil kegiatan pencucian mobil yang kemudian langsung di olah setelah pengambilan sampel

Limbah B Yaitu air limbah hasil kegiatan pencucian mobil yang diendapkan selama 30 menit terlebih dahulu setelah pengambilan sampel sebulum dilakukan pengolahan

Variasi Dosis koagulan dan flokulan

Variasi Jenis limbah

Page 21: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

21

Removal COD dan Surafaktan pada variasi limbah A

re moval COD pada var iasi lim bah A

55,17

75,17

47,49

69,26 72 ,99

63,11

0,00

10 ,00

20 ,00

30 ,00

40 ,00

50 ,00

60 ,00

70 ,00

80 ,00

90 ,00

I II III IV V VIKo sentrasi (mg/L )

rem

oval (

%)

removal COD pada variasi lim bah A

15,86

11,91

50,78

72,07

52 ,73

39,88

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

I II III IV V VI

Kosentrasi (mg/L)

rem

oval

(%

)

Removal surf aktan pada variasi limbah A

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

I I I III IV V VIKosentrasi (mg/L)

rem

ova

l (%

)

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

cod removal MBAS removal pH Dosis Optimum didapat pada variasi IV yaitu pada penambahan alum dengan dosis 2 gr/L dan PE 0,05 gr/L dengan removel COD 75,17 % dan removal surfaktan sebesar 72,07 %

Page 22: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

22

Removal COD dan Surafaktan pada variasi limbah B

Dosis Optimum didapat pada variasi IV yaitu pada penambahan alum dengan dosis 2 gr/L dan PE 0,05 gr/L dengan

removel COD 73,10 % dan removal surfaktan sebesar 71,06 %

removal COD pada variasi limbah B

46,46

64,57

59,06

75,25 73,10

63,78

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

I II II I IV V VI

Kosentrasi (mg/L)

rem

ova

l (%

)

removal MBAS pada varias i limbah B

66,38

48,17

12,77

30,64

71,06

39,91

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

I II II I IV V VI

Kosentrasi (mg/L)

rem

ova

l (%

)

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

I II III IV V VI

Kosentrasi (mg/L)

rem

ov

al (

%)

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

5,50

6,00

cod removal MBAS removal pH

Page 23: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

23

Karakteristik limbah dan Sistem Pengolahan

Lokasi pencucian

Bak penampung

Tangki koagluasi flokulasi

dan pengendapan

Badan air penerima

pom pa

Bak pengendap

Pemakaian air : 4350L/hrJumlah Mobil yang dicuci : 40 mobil/hrWaktu pencucian tiap mobil : 20 menit/mobil

Perkiraan debit limbah tiap mobil : 90 mL/det

Sistem pengolahan adalah batch dimana akan dilakukan pengolahan setiap 800L air limbah

Page 24: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

24

BAB V

Kesimpulan dan SaranKesimpulan

Dari hasil analisa dan pembahasan dari penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kombinasi koagulan alum dan flokulan PE terbaik, didapat pada perbandingan dosis 1 :

0,025

2. Efisiensi removal proses koagulasi-flokulasi untuk limbah pencucian mobil

• Pada variasi jenis limbah A dimana limbah langsung dilakukan proses koagulasi

flokulasi sesaat set elah pengambilan sampel diperoleh efisiensi removal COD 75,17

% dan removal surfaktan sebesar 72,07 % pada penambahan alum dengan dosis 2

gr/L dan PE 0,05 gr/L.

• Pada variasi jenis limbah B dimana sesaat setelah pengambilan sampel, limbah

diendapkan terlebih dahulu selama 30 menit sebelum dilakukan proses koagulasi

flokulasi diperoleh efisiensi removal COD 73,10 % dan removal surfaktan sebesar

71,06 % pada penambahan alum dengan dosis 2 gr/L dan PE 0,05 gr/L.

3. Desain IPAL sederhana untuk pengolahanlimbah pencucian mobil didapat:

Total waktu tiap satu kali pengolahan adalah 50,3 menit

Kapasitas pengolahan sebesar 800L atau 0,8 m3

Dimensi bak pengendap pasir dengan tinggi 0,55 cm, panjang 1,12 m dan lebar 0,56

m

Dimensi bak penampung dengan tinggi 1 m serta panjang dan lebar bak masing –

masing 1,1 m

Dimensi tangki pengadukan yakni diameter tangki 0,92 m dengan tinggi 1,58 m dan

lebar paddle 0,74 cm serta kecepatan putaran saat koagulasi sebesar 0,89

putaran/det selama 1 menit sedangakan untuk flokulasi sebesar 0,13

putaran/det selama 20 menit.

Saran

Beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya adalah:

1. Dilakukan lebih lanjut tentang penelitian pengolahan limbah pencucian mobil dengan

sistem kontinyu.

2. Pada penelitian lebih lanjut agar air limbah yang diteliti dibandingkan dari beberapa

Page 25: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

25

Kesimpulan

1. Kombinasi koagulan alum dan flokulan PE terbaik, didapat pada perbandingan dosis 1 : 0,025

2. Efisiensi removal proses koagulasi-flokulasi untuk limbah pencucian mobil

a. Pada variasi jenis limbah A diperoleh efisiensi removal COD 75,17 % dan removal surfaktan sebesar 72,07 % pada penambahan alum dengan dosis 2 gr/L dan PE 0,05 gr/L.

b. Pada variasi jenis limbah B diperoleh efisiensi removal COD 73,10 % dan removal surfaktan sebesar 71,06 % pada penambahan alum dengan dosis 2 gr/L dan PE 0,05 gr/L.

Page 26: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

26

(lanjutan) Kesimpulan

3. Desain IPAL sederhana untuk pengolahan limbahpencucian mobil didapat:

a. Total waktu tiap satu kali pengolahan adalah 50,3 menit

b. Kapasitas pengolahan sebesar 800L atau 0,8 m3

c. Dimensi bak pengendap pasir dengan tinggi 0,55 cm, panjang 1,12 m dan lebar 0,56 m

d. Dimensi bak penampung dengan tinggi 1 m serta panjang dan lebar bak masing – masing 1,1 m

e. Dimensi tangki pengadukan yakni diameter tangki 0,92 m dengan tinggi 1,58 m dan lebar paddle 0,74 cm serta kecepatan putaran saat koagulasi sebesar 0,89 putaran/det selama 1 menit sedangakan untuk flokulasi sebesar 0,13 putaran/det selama 20 menit.

Page 27: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

27

Saran

1. Dilakukan lebih lanjut tentang penelitian pengolahan limbah pencucian mobil dengan sistem kontinyu.

2. Pada penelitian lebih lanjut agar air limbah yang diteliti dibandingkan dari beberapa jenis atau metode jasa pencucian mobil.

3. Agar pada penelitian selanjutnya digunakan pH sebagai salah satu variabel, sehingga akan diketahui pengaruh pH terhadap kinerja koagulasi flokulasi untuk limbah jasa pencucian mobil.

4. Agar dilakukan pengukuran volume endapan yang dihasilkan sehingga dapat diperkirakan produksi lumpur yang dihasilkan

Page 28: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

28

Daftar PustakaAlaerts, G. dan Santik a, S.S. 1987. Metode Penel itian Air. Usaha

Nasional. Surabay a. Indonesia.

Anonim. Cara u ji kadar surfaktan an ion ik dengan spektrofotom eter

secara b iru metilen. SNI 06-6989.51- 2005.

Anonim. pH meter. SNI 06-6989.11-2004

APHA, AWWA and WPCF. 1989. Standard M ethods for the

Examination of Water and Wastewater, 17th.Edition.

Asrofi, M. 2009. Penelitian efisiensi remov al pros es koagulas i-floku las i

untuk lim bah sabun mandi cair dan shampoo.

Tugas Akhir Jur usan Teknik Lingkungan FTSP-ITS

Surabaya.

Bennefield, Larry D. Judkins, Joseph F. Weand, Barron L. 1982.

Process Chemistry For Water and Wastewater Treatment.

Prentice Hall. USA.

Fessenden, R.J. dan Fess enden, J.S. 1986. Kimia Organik J il id 2 Edis i

Ketiga.Erlangga. Jakarta.

Hart, H. 1990, ”Organic Chemistry”, a Short Course, Sixth Edition,

Michigan State University, Houghton Mifflin Co.

Putra, A. 2008. Pengolahan Lim bah Shampoo dengan Metode

Koagulas i-Floku las i dan Adsorbs i. Tugas Akhir Jurusan

Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya.

Slamet, A. dan Masduki, A. 2000. Satuan Proses. Institut Teknolog i

Sepuluh Nopem ber. Surabaya.

Reynolds, T. D and P aul A. Richar d. 1995. Unit Operation and Proc ess

In Environm ental Engineer ing. Second Edition. PWS. Boston.

Page 29: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

29

Alaerts, G. dan Santika, S.S. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya. Indonesia.

Anonim. Cara uji kadar surfaktan anionik dengan spektrofotometer secara biru metilen. SNI 06-6989.51-2005.

Anonim. pH meter. SNI 06-6989.11-2004APHA, AWWA and WPCF. 1989. Standard Methods for the

Examination of Water and Wastewater, 17th.Edition.Asrofi, M. 2009. Penelitian efisiensi removal proses

koagulasi-flokulasi untuk limbah sabun mandi cair danshampoo. Tugas Akhir Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya.

Bennefield, Larry D. Judkins, Joseph F. Weand, Barron L. 1982. Process Chemistry For Water and Wastewater Treatment. Prentice Hall. USA.

Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S. 1986. Kimia OrganikJilid 2 Edisi Ketiga.Erlangga. Jakarta.

Page 30: Oleh: FADLY RACHMAN HAKIM - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14954-3305100073-Presentation.pdf · efisien dari air limbah setelah dan sebelum pengendapan

30

TERIMA KASIH