obgyn pure
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Obgyn Pure
1/8
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kehamilan merupakan hal yang fisiologis dimana tubuh dapat beradaptasi
terhadap reaksi-reaksi yang terjadi dalam kehamilan tersebut. Selama kehamilan
terdapat peningkatan hormon relaxin dan progesteron. Peningkatan hormon
tersebut berakibat peregengan pada simfisis pubis dimana dapat menimbulkan
nyeri. Nyeri akibat peregangan tulang ini tidak boleh diangap biasa karena nyeri
ini dapat menjadi suatu keadaan patalogis. Nyeri ini dapat menghambat mobilisasi
ibu kerana intensitas nyeri yang tinggi sehingga ibu ada kesulitan
bergerak,membuang air kencing bahkan bangun dari tempat tidur. Angka kejadian
adalah sekitar 35% di Indonesia. Nyeri ini dapat terjadi akibat terpisahnya simfisis
pubis pada tulang rawan.
Pada sebagian wanita, nyeri ini sudah mulai dirasakan di awal-awal
kehamilan sementara yang lainya mengalami saat bersalin atau bahkan setalah
persalinan. Nyeri ini dapat dirasakan saat disentuh di bagian depan punggul, di
bawah punggul dan paha dalam. Intesitas nyeri ini akan meningkat dengan
mobilitas seperti berjalan, menaik tangga dan gerakan gerakan yang
mempergunakan panggul, kadang bisa terdengar bunyi clicking.
-
7/22/2019 Obgyn Pure
2/8
2
BAB II
TELAAH ILMIAH
Definisi
Symphysiolysis adalah pemisahan/putusnya symphisis khususnya
symphisis pubis. Symphysiolysis adalah pemisahan simfisis pubis akibat adanya
relaksasi simfisis pubis pada saat kehamilan.
Diastasis Symphysis Pubis (DSP) is the name for the problem where the
pubic symphysis actually separates severely or tears. (diastasis simfisis pubis
adalah nama dari masalah dimana simfisis pubis terpisah dengan keras atau
robek).
Symphyolysis adalah pemisahan atau pemutusan simfisis pubis baik
karena adanya relaksasi simfisis pada saat persalinan karena pemisahan dengan
keras atau robek karna posisi atau karna panggul yang sempit (trauma).
Anatomi
-
7/22/2019 Obgyn Pure
3/8
3
Patofisiologi
Pada masa kehamilan dan proses persalinan terjadi suatu relaksasi dari
ligamen-ligamen sympisis pubis dan sacroiliaca. Hal ini adalah fisiologis, yang
mana terjadinya relaksasi ini dimediasi oleh hormon relaxin dan progesteron.
Relaksasi ini menghasilkan pelebaran dari jalan lahir dan membantu memfasilitasi
persalinan. Setelah persalinan, kelemahan dari ligamen2 tadi akan berkurang
secara bertahap. Dan stabilita panggul dipulihkan. Sympisis pubis diastasis terjadi
dimana ketika didalam proses persalinan terjadi suatu keadaan yang menimbulkan
tekanan mendadak/cepat yang berlebihan/kuat pada simphisis pubis(kepala
terhadap anterior ring pelvic) yang menyebabkan ligamen teregang berlebihan dan
kedua ujung shympisis saling bergeser satu sama lain dan melewati ukuran
peregangan normal yaitu 3-7mm, dan dalam keadaan ini dapat menyebabkan
ruptur dari ligamen-ligamen maupun tulang rawan interpubis.
Kehamilan, persalinan Progesteron, relaxin (meningkat) Relaksasi,
pelemahan ligamen simpisis Tekanan mendadak dan kuat pada simphisis
pubis Ligamen dan tulang rawan bergeser dan teregang maximal Fraktur
tulang rawan dan ligamen symfisis pubis
-
7/22/2019 Obgyn Pure
4/8
4
Etiologi
1. Hormonal
Hormon relaksasi kehamilan dan hormon progesteron pada kehamilan cenderung
menghilangkan ligamen-ligamen dari tubuh dalam persiapan kelahiran. Hormon
hormone tersebut membuat relaksasi dan melemahkan sendi sendi panggul
sehingga persendian agak teregang, biasanya ukuran bertambah 3-4 mm.
Relaksasi ligamen tersebut memungkinkan tulang panggul saling bergeser satu
sama lain ketika berjalan atau bergerak. Stepherd&fry,1996
menggambarkandiameter sendi yang bertambah dari ukuran non hamil 4,9mm
sampai 7,1mm. Pelebaran yang nyata ini diperbesar oleh penyerapan enzimatis
tulang pubis.
2. Diastasis Symphisis Pubis
Diastasis didefinisikan sebagai pemisahan secara paksa kedua bagian yang
normalnya bergabung (Anderson,1994). Definisi ini diterapkan pada pemisahan
simfisis traumatic selama persalinan dan telah dikaitkan dengan partus
presipitatus, bersalin dengan alat yang sulit (ekstraksi forcep yang
sulit),disproporsi sefalopelvik, kelainan panggul sebelumnya atau yang telah ada,
multiparitas, persalinan yang sukar, Abduksio yang berlebihan saat melahirkan,
setiap keadaan yang dapat menimbulkan tekanan mendadak yang berlebihan
simfisis pubis (sendi simfisis), posisi litotomi juga dianggap sebagai penyebab
karena sendi kartilaginosa diregang berlebihan atau robek.
Insidensi
Insidensi bervariasi dari 1:250 hingga 1:30.000 persalinan. Peristiwa ini dapat
terjadi selama persalinan atau dalam pertengahan kedua kehamilan.
-
7/22/2019 Obgyn Pure
5/8
5
Tanda dan Gejala
Gejala ini dapat dimulai pada setiap titik kehamilan, beberapa wanita merasakan
selangkangannya berdenyut tidak nyaman dan di wanita lainnya mengalami sakit
parah hingga mereka merasa sulit untuk berjalan, gejala nya antara lain:
o Kemaluan sakit
o Kemaluan tidak nyaman ketika disentuh walaupun menyentuhnya
dengan lembut; disini ibu hamil biasanya merasa tidak nyaman
ketika dilakukan pemeriksaan atau pengukuran tinggi fundus
o Tulang ekor sakit, terutama di daerah sakro-iliaka
o Merasa kesulitan / nyeri saat berguling di tempat tidur atau merasa
nyeri ketika beralih posisi dari miring kekiri ke kanan saat tidur.
o Kesulitan / nyeri ketika naik turun tangga, masuk dan keluar dari
mobil, duduk atau berdiri, mengenakan pakaian, membungkuk,
mengangkat, berdiri di satu kaki, mengangkat benda berat, dll
o
linu pada panggul (nyeri di pantat dan menuruni kaki)
o Bunyi "Mengklik" di panggul saat berjalan
o Kesulitan mulai berjalan, terutama setelah bangun tidur
o Perasaan seperti pinggul tidak pada tempatnya atau harus pop
sebelum berjalan
o Disfungsi kandung kemih (inkontinensia sementara pada saat
perubahan posisi)
o
Nyeri lutut atau nyeri di daerah lain terkadang juga dapat menjadiefek samping masalah panggul
o Perasaan Sesak di punggung bagian atas
o Rasa sakit biasanya diperburuk ketika Anda memisahkan
kaki/meregangkan, berjalan, naik atau turun tangga atau bergerak
di sekitar di tempat tidur. Dan rasa ini biasanya sering jauh lebih
buruk pada malam hari dan dapat membuat Anda merasa kesulitan
-
7/22/2019 Obgyn Pure
6/8
6
tidur. Bangun untuk pergi ke toilet di tengah malam bisa sangat
menyakitkan.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi : perdarahan dan edema arthritis atau
osteomyelitis.
Diastasis Symphisis Penatalaksanaan Follow Up
1.8 -2.3 cm Bed rest Normal setelah 3 bulan
3 cm Extarnal Fixator normal
6.1-6.6 cm Bed rest dan pelvic binder normal
1.5 cm Symphisis plate dan 1 SI
screw
normal
9cm Symphisis plate dan SIscrew
-
7/22/2019 Obgyn Pure
7/8
7
Penanganan
Tirah baring biasanya merupakan terapi yang adekuat untuk kebanyakan
pasien.Pasien tidur di tempat tidur yang keras dan sedapat mungkin
menyusui dengan miring pada salah satu sisi.Sabuk yang kuat dapat
mengurangi nyeri.
Injeksi local Novocain dapat menolong. Pada kebanyakan kasus yang
serius,pasien harus tetap di tempat tidur dan memerlukan penggunaan
penopang pelvis mirip yang digunakan untuk pengobatan fraktur pelvis.
Kalau rupture ringan ambulasi dini diperbolehkan,kalau keadaannya lebih
parah harus digunakan tongkat penolong (kruk). Pasien harus membatasi
dirinya dalam penggunaan tenaga.Pasien sudah dapat dipulangkan pada
satu minggu dan secara bertahap membaik dalam empat minggu.
Intervensi pembedahan jarang merupakan indikasi,kalau perlu dilengkapi dengan
pemasangan bone grafte, baut dan kawat menyilang.
-
7/22/2019 Obgyn Pure
8/8
8
Daftar Pustaka
1. Hou et al. Patient safety in Surgery 2011, 5:2
http://www.pssjournal.com/content/5/1/2, (cited ; 4 Oktober 2012)
2. Jill Mantle, Jeanette Haslam, Sue Barton
3. Physiotherapy in obstetrics and gynaecology
4. http://www.babycenter.ru/pregnancy/antenatalhealth/physicalhealth/pelvic
pain/http://www.e-radiography.net/radpath/d/diastasis_symphysis.htm
5. Lumbar back and posterior pelvic pain in pregnancy
http://www.sidysfunction.com/articles/lumbarbackandposteriorpelvicpain.
htm
6. Joosoph J, Kwek K.,Symphysis pubis diastasis after normal vaginal birth:
a case report,Ann Acad Med Singapore. 2007 Jan;36(1):83-5.
7. Pedrazzini A, Bisaschi R, Borzoni R, Simonini D, Guardoli A.,
8. Post partum diastasis of the pubicsymphysis: a case report, Acta Biomed.
2005 Apr;76
9. McIntosh JM,Diastasis of the pubic symphysis
10., Br J Gen Pract. 1994 SepScriven MW, McKnight L, Jones DA.,
11.Diastasis of the pubic symphysis in pregnancy,
12.BMJ. 1991 Jul 6
13.Talbot D, Stuart PR, Milne DD.,A technique for reducing diastasis of the
symphysis pubis
14.,J Bone Joint Surg Br. 1989 Nov
http://www.sidysfunction.com/articles/lumbarbackandposteriorpelvicpain.htmhttp://www.sidysfunction.com/articles/lumbarbackandposteriorpelvicpain.htmhttp://www.sidysfunction.com/articles/lumbarbackandposteriorpelvicpain.htmhttp://www.sidysfunction.com/articles/lumbarbackandposteriorpelvicpain.htmhttp://www.sidysfunction.com/articles/lumbarbackandposteriorpelvicpain.htm