null

34
Laporan Kajian: Penyusunan Kebutuhan Akan Diklat (KAD) Bidang Sumber Daya Air (SDA) Bagi Petugas Terkait dengan Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air pada Kabupaten se-Pulau Madura Oleh: A. Hafied A. Gany Koordinator Kajian KAD Madura, Bidang Sumber Daya Air (Widayaisawara Utama PU Bidang SDA) Pusdiklat PU, Setditjen Departemen P.U. 1

Upload: api-25886356

Post on 13-Jun-2015

306 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: null

Laporan Kajian:

Penyusunan Kebutuhan Akan Diklat (KAD) Bidang Sumber Daya Air (SDA) Bagi Petugas

Terkait dengan Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air pada Kabupaten

se-Pulau Madura

Oleh:A. Hafied A. Gany

Koordinator Kajian KAD Madura, Bidang Sumber Daya Air(Widayaisawara Utama PU Bidang SDA)Pusdiklat PU, Setditjen Departemen P.U.

Jakarta, 1-2 Desember 2009

1

Page 2: null

I. PENDAHULUAN:

1.1. Latar Belakang

Seperti diketahui, bahwa untuk menunjang kegiatan Widyaiswara (WI) dalam pembelajaran serta Pelaksanaan Diklat Bidang Ke-PU-an pada umumnya, dan khususnya tindaklanjut program ini dalam tahun anggaran 2008, Pusdiklat Departemen PU mengembangkan Kegiatan widyaiswara (WI) sesuai ketetapan Permen PAN No. PER/66/M.PAN/6/2005, meliputi lingkup kegiatan W.I. dalam semua jenjang, sambil mendukung pemberdayaan SDM di Daerah-daerah Otonom (Provinsi, Kabupaten dan Kotamadya) di bidang Pekerjaan Umum.

Khusus mengenai Pulau Madura: Penekanan diberikan dengan antisipasi terhadap pengembangan SDM bidang ke-PU-an pasca Jembatan Suramadu. Hal ini disebabkan karena Jembatan Suramadu tidak hanya sekadar jembatan secara fisik. Ia telah menjelma jembatan yang menghubungkan berbagai dimensi masyarakat Madura dengan dunia luar. Dengan terbentangnya Jembatan Suramadu, masyarakat Madura tidak lagi inferior, menyitir kata-kata ”D. Zawawi Imron”. Istilah toron (:turun) yang digunakan orang-orang yang akan kembali ke Madura dan onggah (:naik) yang disematkan pada orang-orang yang akan bepergian ke Surabaya, kini telah terjembatani kesenjangannya. Tidak ada lagi naik-turun antara Surabaya-Madura. Yang ada hanya kesetaraan, yang dihubungkan Jembatan Suramadu (Syarifuddin Machmudsyah, ITS, 2009).

Selain itu, Jembatan Suramadu ini, dalam pengamatan beberapa pakar, diproyeksikan akan menjadi penghubung antara masyarakat Madura dan non-Madura dalam berbagai dimensi. Jembatan Suramadu akan menjelma jembatan industri, jembatan akulturasi budaya, jembatan percepatan ekonomi, jembatan modernisasi.

Lalu bagaimanakah wajah Madura pasca-Suramadu ini? Bagimanakah potret SDM ke-PU-an Madura, pasca dioperasikannya jembatan ekspansi multi-dimensi ini?

Ada enam persoalan paradoks yang dihadapi bangsa ini dalam percaturan peradaban digital ini. Pertama (Tidak terkecuali Pulau Madura), paradoks pengetahuan, yaitu paradoks antara pengetahuan/sampah pengetahuan. Kedua, ketelanjangan budaya (cultural transparency). Ketiga, budaya ekses (culture of excess).

2

Page 3: null

Keempat, ketakpastian etis (ethical indelerminacy). Kelima, kesenjangan digital (digital discrepancy). Keenam, kegamangan seni (dizziness of arts). Dari berbagai tantangan yang mendasar tersebut, bahwa pembentukan karakter jatidiri lebih menentukan sebuah masyarakat bisa bertahan dalam percaturan global ini. (Syarifuddin Machmudsyah, ITS, 2009).

Tujuan dan Sasaran: Untuk pengembangan pelaksanaan bidang Pengembangan SDM Bidang ke-PU-an melalui serangkaian kegiatan Kelompok Pengembangan Modul (berdasarkan Kebutuhan akan Diklat – KAD di Lapangan) dan Pelaksanaan DIKLAT serta Kegiatan Pengembangan Profesi bidang ke-PU-an, khususnya dalam rangka pembinaan teknis SDM pada daerah-daerah otonom.

Khusus untuk Pulau Madura, kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui upaya pengembangan pelaksanaan bidang Pengembangan SDM Bidang ke-PU-an melalui serangkaian kegiatan Kelompok Pengembangan Modul (berdasarkan Kebutuhan akan Diklat – KAD Nyata di Lapangan) dan Rencana Pelaksanaan DIKLAT Bidang SDA & Kaitannya di Pulau Madura Pasca Jembatan Suramadu, dengan mempertimbangkan paradoks di atas.

Lokasi Pengkajian: Khusus dalam Tahun Anggaran 2010, diusulkan mengambil lokasi secara bergiliran di Kabupaten yang memungkinkan se-Pulau Madura dengan melibatkan keseluruhan bidang terkait dengan Pengembangan dan Pengelolaan SDA pada Tingkat Kabupaten se Pulau Madura, dengan penekanan terhadap Pengembangan dan pengelolaan Prasarana bidang ke-PU-an yang mendapatkan prioritas di daerah yang bersangkutan.

Laporan ini disusun sebagai hasil analisis kajian KAD khususnya yang terkait dengan Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), untuk merealisasikan pelaksanaan Program Pusdiklat P.U. tahun anggaran 2010 sebut di atas.

II. KERANGKA UMUM ANALISIS KAD

Pada dasarnya kegiatan ini ditujukan kepada upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan SDM bidang ke-PU-an dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan prasarana dan sarana Pekerjaan Umum, khusunya pada laporan ini dengan memberikan penekanan kepada bidang Sumber Daya Air, melalui kegiatan penyelenggaraan DIKLAT yang secara khusus disusun semaksimum mungkin untuk

3

Page 4: null

memenuhi KAD pada lokasi yang bersangkutan dengan mempertimbangkan kendala dan fasilitas yang tersedia dalam Tahun Anggaran 2010.

2.1. Pokok-pokok kegiatan pengkajian

Untuk merealisasikan kegiatan penyusunan KAD bidang ke-PU-an Kabupaten se-Pulau Madura ini, dilakukan dengan pendekatan: ”Rapid Training Need Assessment Method” Melalui serangkaian kegiatan: (1) Pertemuan dengan jajaran Dinas PU, se-Pulau Madura yang dikoordinir oleh masing-masing Ketua BAPPEDA Kabupaten di Madura (Bangkalan, Sampan, Pamekasan dan Sumenep); (2) Wawancara dengan para kepala unit terkait di Dinas-dinas terkait dengan Bidang ke-PU-an; (3) Wawancara dengan para pelaksana teknik lapangan bidang pengembangan dan pengelolaan SDA yang merupakan responden yang diundang secara deterministik yang diharapkan mewakili jajaran SDM bidang SDA; (4) Kunjungan lapangan untuk mengidentifikasi secara langsung tuntutan-tuntutan pemberdayaan SDM bidang SDA dengan mempertimbangkan semaksimum mungkin kendala, hambatan, masalah serta tantangan yang dihadapi di lapangan; (5) Penyampaian formulir isian (kuwesioner) yang terbuka (open ended questionnaire) untuk menampung reaksi spontanitas para responden dengan pokok-pokok identifikasi terhadap: (a) Unit-unit kerja; (b) Tugas-tugas pokok dan fungsi yang dihadapi sehari-hari; (c) Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut; (d) Jenis-jenis kegiatan teknis bidang SDA yang sangat mendesak tuntutannya akan DIKLAT; (e) Usul-usul atau saran-saran terbuka terkait dengan Diklat Teknis bidang SDA (Contoh formulir terlampir).

2.2. Metode Analisis Kajian:

Pendekatan ”Tailor Made”: Mengingat kondisi SDM Kabupaten se Pulau Madura yang terkendalai dengan perhubungan dengan Pulau Jawa, yang baru saja terbuka dengan dioperasionalkannya Jembatan Suramadu, yang masih sarat dengan permasalahan terkait dengan SDM, baik dari segi jumlah petugas yang tersedia maupun kapasitas kerja masing-masing yang sangat bervariasi dari Kabupaten yang satu dengan lainnya, maka pembinaan SDM memerlukan program DIKLAT yang mengacu kepada kebutuhan akan diklat (KAD) yang memenuhi tuntutan SDM se Pulau Madura, maka kurikulum belum bisa terfokus secara tajam kepada tingkatan jabatan maupun kedalaman substansi materi pelatihan sesuai dengan kondisi masing-masing. Untuk

4

Page 5: null

menyesuaikan dengan kondisi tersebut, maka KAD disusun melalui pendekatan ”Tailor Made” (berbeda dengan modul-modul Diklat yang ada selama ini) secara terbuka sesuai tuntutan mendesak sambil berupaya menyempurnakan secara bertahap sesuai kondisi yang berkembang di masa-masa dekat yang akan datang.

Frequency Analysis: Berkenaan dengan pendekatan umum yang perlu dilakukan secara bertahap, maka analisis KAD pada kajian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, dengan penekanan kepada ”frequency analysis” terhadap masukan yang diberikan oleh responden. Besaran pengulangan suatu substansi tertentu kemudian dikelompokkan dengan memberikan bobot kuantitatif terhadap keseluruhan substansi dari elaborasi jawaban responden. Selanjutnya besaran prosentase bobot terhadap masing-masing kelompok, dikalikan dengan jumlah jam pelajaran (JP) yang tersedia dalam paket anggaran Diklat tahun 2010 (dalam hal ini tersedia +/- 50 JP - seminggu) guna mengetahui berapa JP yang tersedia untuk membahas masing-masing substansi dibutuhkan.

Selanjutnya, kelompok-kelompok yang ada dengan besaran JP tertentu digabungkan menjadi kelompok besar yang sejenis (bagian dari suatu modul tertentu) untuk membentuk suatu modul yang secara keseluruhan pada gilirannya akan menjadi ”Kurikulum-Silabus” yang modul dan bahan ajarnya akan disiapkan secara khusus oleh masing-masing Widyaiswara (WI) yang beranggungjawab terhadap materi modul tersebut.

Pembahasan Akhir melalui Lokakarya: Sebelum kurikulum silabus disusun, dan penyusunan modul dilakukan, maka terlebih dahulu, hasil analisis dibahas kembali oleh pihak-pihak terkait di Kabupaten se Pulau Madura bersama Pusdiklat PU melalui suatu ”lokakarya” atau ”workshop” yang akan diadakan di Balai Diklat Surabaya, dengan melibatkan para pihak (stakeholder) terkait. Lokakarya tersebut akan menampung semua masukan sebagai bahan penyempurnaan kurikulum-silabus untuk ditindaklanjuti dengan penyusunan modul dan pelaksanaan diklat-nya sendiri.

Diklat Teknis Tingkat Dasar: Berdasarkan ketersediaan sumber daya, substansi dan jenjang Diklat, fasilitas Diklat, kondisi SDM, ketersediaan WI (pendidikan dan pengalaman) dan waktu dan tempat penyelenggaraan, maka disimpulkan dalam kajian ini untuk

5

Page 6: null

penyelenggaraan tahun anggaran 2010 dengan jenjang Diklat Teknis Tingkatan Dasar.

Keterbatasan dan Keunggulan Analisis: Disadari sepenuhnya bahwa pendekatan kajian akan diklat (KAD) dengan metode ”rapid training need assesment method” tersebut di atas, mengandung banyak kelemahan di samping kepekaan terhadap ”bias-bias” kesahehan analisis yang mungkin terjadi di setiap tahapan proses. Namun demikian, dengan segala pertimbangan ”untung-rugi”, kendala dan hambatan yang ada, maka KAD dengan pendekatan ini masih jauh lebih unggul dan efektif untuk memenuhi tuntutan KAD mendesak SDM Bidang ke-PU-an Kabupaten se Pulau Madura (Setidaknya sebagai contoh untuk dikembangkan sendiri lebih lanjut nantinya) dibandingkan dengan menunggu kemungkinan penggunaan pendekatan lain yang akan memakan waktu, dana, dan fasilitas yang tidak akan tertampung dalam program tahun anggaran 2011 dan selanjutnya.

2.3. Output dan Outcome yang diharapkan

Output jangka pendek: Output yang diharapkan dalam kajian ini adalah modul-modul pelatihan yang sudah mempertimbangkan tuntan kebutuhan (KAD) setempat. Modul-modul tersebut, disiapkan dan disusun oleh para widyaiswara sesuai dengan bidang dan keahliannya, dengan memanfaatkan berbagai informasi dan rujukan: (1) Data primer dari para pelaksana pembangunan setempat melalui survai, interview, kuwesioner isian, dan pengkajian langsung di lapangan; (2) Data sekunder dari laporan-laporan atau bahan tertulis yang ada; (3) Modul-modul diklat yang tersedia di Departemen PU dan di daerah; (4) Hasil-hasil evaluasi berdasarkan wawancara dengan unsur pimpinan di Daerah, unsur pelaksana, dan masyarakat; (5) Kebijakan-kebijakan Departemen PU (Direktorat Jederal, Badan-Badan, Eselon I), NSPM, maupun rujukan-rujukan teknis lain semacamnya. Selanjutnya Implementasi Diklat yang dilaksanakan secara rutin, akan dipantau, dievaluasi dan disempurnakan secara terus-menerus berdasarkan hasil evaluasi tersebut sehingga akan menunjang ”outcome” melalui implementasi jangka panjang. (Lihat Bagan kerangka pelaksanaan Kajian, Bagan 1.).

6

Page 7: null

Bagan 1. Analisis K.A.D. dengan metode ”Rapid Analysis”

Outcome jangka menengah/panjang: Outcome yang diharapkan setelah penyelenggaraan Diklat ini adalah, terciptanya Kumpulan SDM yang mengetahui dan menyadari serta mampu ”melaksanakan” (terbatas) menyebarluaskan hasil-hasil diklat kepada teman-teman sekerja yang belum berkesempatan mengikuti diklat, dengan demikian, pengembangan dan pengelolaan SDA berkelanjutan akan terlaksana secara bertahap (sesuai dengan lingkup pekerjaan yang sudah mendapatkan Diklat), yang diharapkan akan berakumulasi menjadi outcome yang kongkret dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat jangka panjang. Diklat-diklat khusus jangka panjang akan diupayakan pelaksanaannya melalui pendanaan sendiri atau mengikuti program-program Diklat yang tersedia di PUSDIKLAT PU, dan atau Balai Diklat Surabaya.

III. PENGUMPULAN BAHAN DAN INFORMASI

3.1. Pokok-pokok Hasil Pertemuan dengan Pejabat Terkait:

Kendala dan Permasalahan terkait dengan pemberdayaan SDM ke-PU-an SDA Kabupaten se Pulau Madura, banyak terkait dengan jumlah petugas bidang SDA yang sangat terbatas dengan ketrampilan yang sangat jauh dari standar minimum, termasuk peralatan yang sangat kurang sehingga memerlukan berbagai peningkatan pengetahuan

7

Page 8: null

petugas yang ada, baik yang PNS maupun yang masih belum diangkat, namun sudah menunjang pelaksanaan tugas sehari-hari.

Tabel 1. Pokok-pokok tanggapan, kendala, permasalahan, usul dan bahan-bahan untuk penyusunan KAD dalam pertemuan dengan para pejabat terkait:

No. Uraian tanggapan, kendala, masalah, usul dll. Keterangan(1) (2) (3)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Kondisi sarana dan prasarana SDA baik yang sudah dikembangkan maupun yang belum sangat buruk sehingga perlu DIKLAT bidang terkait dengan pengamanan (abrasi) pantai, sungai, embung, rawa dan prasarana SDA lainnya sangat mendesak.

Kondisi Prasarana inrigasi baru bisa memenuhi harapan sesuai dengan rencana, harapan produktivitas sehingga Prasarana dan sarana irigasi sangat mendesak tuntutannya untuk O&P (Sangat mendesak Perlunya Diklat O&P Irigasi) bagi petugas yang sudah terbatas jumlahnya juga.

Sangat mendesak perlunya pengetahuan teknis menyangkut semua tahap pembangunan SDA (SIDLACOM), perlu semua macam diklat teknis.

Perlu pengetahuan dan ketrampilan dalam penyusunan rencana anggaran biaya (RAB), khususnya mengenai asumsi yang digunakan dalam penentuan harga serta penggunaan koefisien dan semacamnya.

Sangat perlu peningkatan kesiapan petugas teknis menghadapi pihak ke III (konsutan/kontraktor atau LSM, terkait dengan pelaksanaan pembangunan bidang SDA..

SDM sangat kurang jumlah dan kapasitas kerjanya (Perlu Diklat khusus dalam bidang, perencanaan, pengawasan dan Data Base SDA).

Tidak tersedia peralatan untuk pengendalian kualitas pulaksanaan konstruksi (Quality Control), perlu pengadaan dan pelatihan bidang penggunaan peralatan pengendalian kualitas.

Perlu Diklat Pengawasan konstruksi yang dilaksanakan dengan alat-alat berat, termasuk Diklat operator alat-alat berat. Khususnya untuk pekerjaan tanah timbunan dan penanggulangan bencana longsor

Diklat Administrasi teknik dan keuangan pembangunan. Kondisi SDM di kabupaten, sangat terkebelakang, di samping jumlahnya yang sangat terbatas, sehingga perlu semua diklat (Untuk tahap pertama perlu Diklat yang bersifat pengenalan orientasi tupoksi ke-PU-an.

Diklat pengelolaan laboratorium untuk pengendalian kualitas.

- Diklat dasar yang bersifat

umum.

- Bagi petugas O&P yang terbatas.

- Semua Diklat

- Konstruksi, Perencanaan, O&P. Asumsi

RAB baku.

- Diklat manajemen

proyek.

- Data Base

- Diklat alat2 kendali

kualitas(Laboratorium).

- Diklat Alat-alat berat.

- Orientasi tugas ke-PU-an

- Diklat alat lab.

8

Page 9: null

No. Uraian tanggapan, kendala, masalah, usul dll. Keterangan(1) (2) (3)12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23

Diklat untuk pengembangan kemampuan pelaksanaan lapangan dan pengawasan konstruksi bidang prasarana Irigasi, persungaian, waduk, dan pengembangan pengamanan pantai.

Perlu pengetahuan ketrampilan untuk pelaksanaan, pengawasan dan pengoperasian alat-alat konstruksi untuk swakelola. Juga Diklat untuk ketrampilan operator alat-alat besar, pompa dsb.

Manajemen kontrak, ketentuan teknis kontrak, NSPM dan penyusunannya.

Perlu kesamaan persepsi pengendalian mutu antara bidang A,B,C, serta penataan ruang.

Perlu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan dan O&P Infrastruktur SDA (Irigasi, sungai, waduk, embung (kolong), dan pantai.

Perlu peningkatan ketrampilan dalam bidang ”Quality Assurance” .

Pengawasan pelaksanaan konstruksi lapangan khususnya beton.

Pengetahuan dan Ketrampilan dalam pengumpulan serta pengolahan serta penyimpanan data (Data Base) bidang SDA.

Pedoman penyusunan HPS yang baku (bidang A; B; dan C) . Sesuai dengan ketentuan Standard dan SNI yang berlaku

Pelaksanaan pengawasan konsultan perencana dan konsultan pengawas. Supaya petugas Dinas setara dengan petugas konsultan & kontraktor.

Pengetahuan mengenai e-Procurement untuk pengadaan barang/jasa/JL. Dalam bidang pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana bidang SDA.

Materi diklat teknis, jangan terlalu teoritis, namun yang perlu adalah pengetahun dan ketrampilan praktis yang dapat langsung dipergunakan untuk menanggulangi permasalahan yang dihadapi sehari hari.

- Diklat pengawasan konstruksi.

- Pengelolaan peralatan

besar.

- Manajemen kontrak

- Kendali mutu yang baku.

- Diklat SIDLACOM Bidang SDA.

- Quality Assurance.

- P.L.-Beton

- Data Base

- Penyusunan HPS yg baku.

- Pengawasan Konsultan.

- e-procurement

- Modul praktis dan aplikatif

3.2. Pokok-pokok Hasil Pertemuan dengan Pejabat Terkait:

Untuk memberikan gambaran visual dan konfirmasi tentang tanggapan, saran dan usul yang disampaikan dalam pertemuan dengan para pejabat terkait, beberapa hal dapat disimpulkan sebagai berikut:

9

Page 10: null

Tabel 2. Kesimpulan Kunjungan Lapangan

No. Uraian hasil observasi lapangan dll. Keterangan(1) (2) (3)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Terdapat berbagai permasalahan yang sangat rumit dalam kaitan dengan hubungan kemasyarakatan, khusulnya hal-hal yang sangat menyulitkan karena kurangnya kesadaran, kepedulian, serta kemauan dan kemampuan masyarakat berpartisipasi dengan kegiatan pembangunan dan pengelolaan prasarana dan sarana sumber daya air.

Penguasaan teknik-teknik pelaksanaan operasional lapangan, termasuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan perlakuan khusus, pembuangan lumpur, tanah lunak dan sebagainya, termasuk pemeliharaan, dan perkerasan jalan inspeksi pengairan.

Perlu peningkatan penguasaan lapangan dalam kaitannya dengan kinerja dan kualitas pelaksanaan kontruksi dan rehabilitasi Bangunan SDA.

Perlu peningkatan partisipasi masyarakat dalam seluruh kegiatan proyek, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan prasarana dan sarana sumber daya air, khususnya pengawasan masyarakat.

Perlu pengawasan teknis terhadap penambangan penyedotan air liar masyarakat di sekitar lokasi proyek, agar tidak mengganggu alokasi air, struktur dan stabilitas bangunan.

Perlu peningkatan ketrampilan pengoperasian, alat-alat besar pelaksanaan konstruksi serta pengawasan pelaksanaan konstruksi yang dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat berat, khususnya pengamanan taguul dari bahaya longsor.

Perlu pengetahuan uitzet bangunan yang akan dibangun di lapangn.

- Kampanye kepedulian

masyarakat.

- Penguasaan konstruksi lapangan.

- Kinerja & kualitas

pelaksanaan.

- partisipasi masyarakat.

- Pengawasan tambang liar.

- Pengawasan

lapanganalat2 besar

- Uitzetting

3.3. Analisis kwesioner: (A). Kendala, masalah dan hambatan:

Melalui kuwesioner, gambaran umum dapat disimpulkan berbagai konfirmasi konfirmasi tentang kendala, masalah dan hambatan serta tanggapan, saran dan usul yang disampaikan secara tertulis secara terpisah dari materi yang dibahas dalam pertemuan dengan para pejabat terkait, serta kunjungan lapangan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel 3. Kendala, masalah dan hambatan

10

Page 11: null

No. Uraian tanggapan, kendala, masalah, usul dll. Keterangan(1) (2) (3)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Terjadinya kelangkaan tenaga ahli teknik akibat generation gap yang timbul akibat kebijakan ”Zero Growth” sehingga personil lama yang pensiun tidak sempat digantikan oleh personil baru yang siap kerja.

Pegawai baru sama sekali belum mengenal teknik-teknik pelaksanaan operasional lapangan, khususnya menyangkut seluruh tahapan pengembangan dan pengelolaan irigasi dan drainase, serta pengamanan sungai dan abrasi pantai.

Petugas pelaksanaan pekerjaan kebanyakan ditugaskan secara terpaksa pada aktivitas yang berada di luar bidang keahlian atau pendidikannya, sehingga sangat dituntut adanya pemberdayaan bidang Teknis SDA. pelaksanaan lapangan. Hal ini terutama disebabkan keterbatas dan kelangkaan ptugas secara kualitas maupun jumlahnya.

Sangat langka petugas pengawas lapangan pelaksanaan konstruksi SDA khususnya yang trampil menhadapi pihak konsultan, kontraktor, dan LSM terkait.

Kurangnya penguasaan pada hampir semua bidang teknik pengembangan dan pengelolaan SDA (Dalam Proses SIDCOM).

Dalam pelaksanaan pembangunan bidang SDA, rencana, dan kualitas pelaksanaan tidak memenuhi kinerjanya.

Kendala keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan teknis terkait dengan seluruh rangkaian pembangunan bidang SDA.

Kendala dalam perencanaan teknis bidang irigasi, rawa, sungai dan Abrasi pantai pantai

Perencanaan dan teknik-teknis terkait untuk pengendalian banjir untuk kawasan perkotaan, permukiman maupun pengamanan daerah pertanian.

Kekurangan tenaga dalam bidang perencanaan tknis, pengukuran dan menghitung Rencana Anggaran Biaya.

Kurangnya tenaga dalam bidang pengawasan konstruksi pembangunan, dan pengukuran kokasi pembangunan.

Langka tenaga pengelolaan dan pengamanan bidang irigasi & drainase.

Sangat kurang keahlian bidang irigasi dan drainase (SIDLACOM), sihingga pengembangan dan pengelolaan irigasi senantiasa terkendalai dan menghambat perogram ketahanan pangan pangan.

Kurangnya tenaga yang menguasai bidang pelaksanaan pekerjaan SDA.

- Dampak zero growth.

- Langka Teknologi

Irigasi.

- Penugasan di luar bidang keahlian.

--

- Pengawas la-pangan

langka.

- Penguasaan teknik SIDCOM

- Rencana vs kualitas

- Langka Teknologi SDA.

- Perencanaan Teknis SDA.

- Kendali Banjir

- Tenaga perencanaan

- Tenaga pengawas

- Tenaga O&P

- Langka Teknologi

irigasi.

- Teknologi

11

Page 12: null

No. Uraian tanggapan, kendala, masalah, usul dll. Keterangan(1) (2) (3)15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

Kurangnya tenaga pengawasan lapangan bidang pembangunan SDA.

Ketidaksediaan dana O&P yang memadai sehingga prasarana SDA banyak yang terbengkalai.

Kurangnya tenaga pengukuran dan perencanaan bidang SDA.

Pengetahuan tentang penyusunan RAB sangat terbatas.

Kurangnya tenaga pengawasan lapangan bidang irigasi & drainase.

Tidak ada pelaksana pengukuran bidang SDA.

Tidak ada peralatan pengukuran maupun peralatan laboratorium.

Petugas belum pernah mengikuti kursus desain, survai dan pembangunan, yang sudah mengikuti sudah banyak yang pensiun.

HIPPA tidak berfungsi, penjaga pintu irigasi tidak ada (tidak ada koordinasi).

Tidak ada (sangat terbatas) penjaga pintu bendung dan bangunan bagi irigasi.

Hasil SID dan DED kurang akurat sehingga perlu survai / desain ulang

Tidak tersedia dana dan tenaga untuk survai dan desain ulang.

Kualitas konstruksi sangat jelek (banyak bangunan yang jebol atau rusak).

O&P sarana dan prasarana Bidang Irigasi dan SDA pada umumnya tidak berjalan sebagaimana mustinya.

pelaksanaan.- Tenaga

pengawas- Dana O&P.

-Tenaga Ukur dan Perencana.

- R.A.B.

- Pengawas Lp

- Pengukuran

- Peralatan ukur & laboratorium

- Kursus teknik.

-HIPPA tdk berfungsi.

- juru pintu

- Kuwalitas SID

- Dana revisi teknis ulang.- Kuwalitas konstruksi.- O&P SDA.

3.4. Analisis kwesioner: (B). Bidang Diklat yang diusulkan:

Melalui kuwesioner, gambaran umum dapat disimpulkan berbagai konfirmasi konfirmasi tentang Bidang Diklat yang diusulkan secara tertulis dan terpisah dari materi yang dibahas dalam pertemuan dengan para pejabat terkait, serta kunjungan lapangan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel 4. Bidang Diklat yang diusulkan

12

Page 13: null

No. Uraian tentang bidang Diklat yang diusulkan dll. Keterangan(1) (2) (3)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Diklat perencanaan teknis, survai dan desain (shop drawing).

Struktur dan perkuatan pelaksanaan konstruksi di lapangan

Kursus pengawasan pelaksanaan yang sesuai deng Spesifikasi Teknik.

Diklat untuk O&P, khususnya HIPPA dan petugas penjaga pintu air

Perencanaan pelaksanaan saluran dan bangunan.

Perlu Diklat Penyuluhan, partisipasi dan kepedulian masyarakat.

Kursus pengelolaan prasarana SDA berkelanjutan, Pengelolaan SDA, alokasi air, Dewan SDA, Komisi irigasi, dan sebagainya.

Kursus penanggulangan banjir dan bencana terkait bidang SDA.

Aplikasi pengukuran perancanaan dan pelaksanaan Irigasi & DrainaseKurangnya tenaga dalam bidang pengawasan konstruksi pembangunan.

Aplikasi pengukuran dalam bidang dalam pengawasan pengelolaan dan pengamanan bidang irigasi & drainase, termasuk pengamanan sungai dan abrasi pantai.

Perhitungan dimensi saluran dan bangunan serta pelaksanaan pengukuran (Uitzetting).

Membutuhkan semua bidang diklat teknis SDA.

Diklat Perencanaan, Pengawasan/ Pengendalian, Pelaporan, Pengadaan Barang dan jasa/Perhitungan AHS.

Membutuhkan semua diklat teknis terapan.

Diklat Pengawasan Lapangan Pembangunan SDA.

Diklat Pengelolaan Irigasi dan SDA, sungai, rawa, pantai.

Diklat Pengukuran (semua tahap pembangnan - SIDLACOM)

- Can teknis.

- Perencana & Pengawas.

- Pengawasan-

- O&P & HIPPA.

- Perencanaan.-

- Penyuluhan.

- Pengelolaan SDA.

-- Banjir,

SDA.

- Pengukuran Desain &

Pelaksanaan- Pengukuran

Desain & Pelaksanaan

- Can & Uitzet

- Semua Diklat.

- Semua Diklat.

- Semua Diklat teknis terapan.

- Pengawasan.

- Pengelolaan.

- Pengukuran.

3.5. Analisis Kuwesioner: (C). Usul dan Saran-saran:

Melalui kuwesioner, gambaran umum dapat disimpulkan berbagai konfirmasi tentang Aspek-aspek lain yang berkaitan dengan Bidang

13

Page 14: null

Diklat SDA yang diusulkan secara tertulis dan terpisah dari materi yang dibahas dalam pertemuan dengan para pejabat terkait, serta kunjungan lapangan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel 5. Usul dan sara-saran lain

No. Uraian tentang usul dan saran, dll. Keterangan(1) (2) (3)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

Perlu seleksi kemampuan dalam penugasan melalui Diklat Kompetensi.

Seleksi motivasi, bakat dan kemauan petugas.

Kesulitan dalam kesejahteraan petugas (Jaminan dan fasilitas).

Perlu komitmen dalam hasil pertemuan dalam organisasi.

Hasil pertemuan (kesepakatan organisasi) jangan disalahgunakan untuk kepentingan peribadi kelompok dan golongan.

Perlu pembinaan mental untuk pelayanan publik. Termasuk Kode Etik profesi, sikap mental dan keagamman.

Perlu ditingkatkan Diklat HIPPA di semua kabupaten.

Perlu pelaksanaan diklat terpan setiap 3 bulan dan agar penugasan digilir untuk bidang kemampuan pengembangan dan Pengelolaan SDA.

Perlu Diklat Perencanaan Teknis Bidang SDA.

Kersus pengelolaan Kontrak (Penyusunan dan pelaksanaan Kontrak).

Perlu Kursus Pejabat Inti Proyek (PIP).

Agar semua Diklat dapat segera dilaksanakan karena sudah mendesak.

Perlu adanya diklat pembinaan mental.

Perlu diklat peningkatan kemampuan teknis.

Perlu Diklat Operasi dan Pemeliharaan sarana dan prasarana SDA.

Supaya petugas yang selesai didiklatkan agar tetap bertugas di bidangnya. (Tidak dipindah-pindah ke tempat yang tidak sesuai bidang kerjanya)

Perlu diadakan pelatihan secara rutin di Departemen PU, maupun di daerah-daerah lokasi setempat.

Agar SDM yang baru diterima dibina sehingga segera mampu melakukan tugas dengan kemempuan yang profesional dan berkualitas.

14

Page 15: null

IV. FREQUENCY ANALYSIS

Frequency Analysis: terhadap terhadap masukan yang diberikan oleh responden maupun hasil rapat dan kunjungan lapangan dilakukan sekaligus untuk mengetahui besaran peringkat kepentingan (dengan pengertian bahwa lebih banyak frekuensi pengulangan, maka informasi tersebut dianggap makin signifikan. Besaran pengulangan suatu substansi tertentu kemudian dikelompokkan dengan memberikan bobot kuantitatif terhadap keseluruhan substansi dari elaborasi jawaban responden. Selanjutnya besaran prosentase bobot terhadap masing-masing kelompok, dikalikan dengan jumlah jam pelajaran (JP) yang tersedia dalam paket anggaran Diklat tahun 2008 (dalam hal ini tersedia +/- 50 JP - seminggu) untuk mengetahui berapa JP yang tersedia untuk membahas masing-masing substansi dibutuhkan. Hasil analisis pengulangan (Frequency Analysis) adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil frequency analysis

No. Uraian Bidang atau materi DiklatFrekwensi (Ulang)

Jumlah JPJumlah (%)

(1) (2) (3) (4) (5) = (4)x50 JP)

1.2.3.4.

5.6.7.

8.

9.

- Kebijakan Bembangunan Bidang Ke-PU-an;- Undang-undang No. 7, dan PP terkait- Pokok-pokok NSPM Bidang SDA.- Kebijakan pengembangan dan

pengelolaan bidang Irigasi dan Drainase.- Pengumpulan dan analisis Data Bidang SDA;- Pengenalan Hidrologi dan hidrometri;- Pengenalan tentang dasar-dasar Perencana-

an dan pengelolaan SDA terpadu;- Prinsip-prinsip Umum SID, dan perencanaan

Teknis Irigasi, Sungai, Rawa, dan Pantai; (HPS, RAB, Pengenalan Pengukuran).

- Dasar-dasar Pengawasan Pelaksanaan;- Hal-hal pokok yang perlu perhatian dalam

2342

329

8

97

1.0869571.6304352.1739131.086957

1.6304351.0869574.891304

4.347826

4.891304

0.543478 JP0.815217 JP1.086957 JP0.543478 JP

0.815217 JP0.543478 JP2.445652 JP

2.173913 JP

2.445652 JP

15

Page 16: null

No. Uraian Bidang atau materi DiklatFrekwensi (Ulang)

Jumlah JPJumlah (%)(1) (2) (3) (4) (5) = (4)x50

JP)10.

11.12.13.14.

15.

16.

17.18.19.20.21.

22.23.24.25.26.27.28.

29.

30.

31.32.33.34.

35

36

37

pengawasan pelaksanaan (Tugas pokok dan Fungsi pengawas).

- Pengelolaan Kontrak dan Spesifikasi;- Pengawasan Kualitas, Bahan dan Dimensi.- Pengawasan pelaksanaan dengan Alat Berat- Sistem Pelaporan, administrasi teknik dan

Pemantauan.- Dasar-dasar Umum Pengelolaan dan O&P

Perasarana Bidang SDA;- Hal-hal pokok yang perlu perhatian dalam

pengelolaan dan O&P Prasarana (Tugas pokok dan Fungsi Pengelola).

- Operasi Pemanfaatan Prasarana SDA.- Pemeliharaan Prasarana SDA.- Pengelolaan Asset SDA.- Dasar-dasar Umum O&P irigasi;- Kelembagaan Pengelolaan Irigasi, (Komisi

Irigasi, HIPPA, P3A, GP3A, IP3A dsb.);- Pengelolaan Irigasi Partisipatif;- Kebutuhan air untuk tanaman;- Pemanfaatan air irigasi untuk perikanan;- Perencanaan dan pelaksanaan tata tanam;- Pengoperasian Irigasi; dan alokasi air;- Pemeliharaan Prasarana Irigasi.- Pelaporan, Data Base, pemantauan dan eva-

luasi manfaat Irigasi;- Dasar-dasar Umum Konservasi dan penga-

manan dan pelestarian sumber daya air;- Pemantauan dan penanggulangan dampak

Sedimentasi;- Pengamanan Sungai;- Konservasi Rawa; Waduk, Embung, & Waduk- Pengamanan Pantai;- Pelaporan, Data Base, pemantauan dan eva-

luasi Konservasi dan Pengamanan SDA. - Dasar-dasar perencanaan dan penyeleng-

garaan Kampanye kepedulian masyarakat;- Prinsip partisipasi dan pelibatan masyarakat

dalam pelaksanaan pembangunan SDA.- Keamanan dan keselamatan kerja;

5325

9

7

63387

6324686

7

2

5447

6

3

4

3.804348

2.7173911.6304351.0869572.717391

4.891304

3.804348

3.260871.6304351.6304354.3478263.804348

3.260871.6304351.0869572.1739133.260874.3478263.26087

3.804348

1.086957

2.7173912.1739132.1739133.804348

3.26087

1.630435

2.173913

1.902174 JP

1.358696 JP0.815217 JP0.543478 JP1.358696 JP

2.445652 JP

1.902174 JP

1.630435 JP0.815217 JP0.815217 JP2.173913 JP1.902174 JP

1.630435 JP0.815217 JP0.543478 JP1.086957 JP1.630435 JP2.173913 JP1.630435 JP

1.902174 JP

0.543478 JP

1.358696 JP1.086957 JP1.086957 JP1.902174 JP

1.630435 JP

0.815217 JP

1.086957 JP

TOTAL 184 100.00 50.00 JP

16

Page 17: null

V. KURIKULUM SILABUS BERDASARKAN “FREQUENY ANALYSIS”

Setelah diketahui besaran pengulangan suatu substansi tertentu yang dikelompokkan dengan memberikan bobot kuantitatif terhadap keseluruhan substansi dari elaborasi jawaban responden maka susunan KAD dapat ditetapkan. Selanjutnya setelah prosentase bobot terhadap masing-masing kelompok, dikalikan dengan jumlah jam pelajaran (JP) yang tersedia dalam paket anggaran Diklat tahun 2008 (dalam hal ini tersedia +/- 50JP – seminggu), maka kurukulum silabus tersebut dapat diketahui pembagian JP untuk masing-masing substansi dibutuhkan. Untuk efisiensi pelaksanaan, maka kurikulum untuk ke empat kabupaten, (yang kondisinya tidak berbeda terlalu jauh), di Pulau Madura, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep dijadikan pengelompokan yang sama Hasil pengelompokan kurikulum silabus yang memuat JP berdasarkan analisis pengulangan (Frequency analysis) dapat dilihat pada Tabel 7:

Judul Diklat: Berdasarkan hasil analisis, dan setelah mendapatkan masukan tambahan dari peserta dan petugas pada kunjungan lapangan di empat kabupaten, maka disimpulkan judul diklat SDA Kabupaten se Pulau Madura disatukan menjadi judul: ”Diklat Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan Tingkat Dasar”, dengan kurikulum sylabus (lihat Tabel 7.)

Tabel 7. Susunan Kurikulum Silabus berdasarkan analisis pengulangan

No.Pokok-Pokok Bahan Ajar

Materi Ajar Jumlah JP

(1) (2) (3) (4)

1.

2.

Kebijakan Umum, Teknis dan Perundang-undangan bidang SDA.

Dasar-dasar Perencana-an Umum, Perencanaan Pengelolaan SDA terpadu dan O&P Prasarana SDA.

- Kebijakan Bembangunan Bidang Ke-PU-an;- Undang-undang No. 7, dan PP Peratrn terkait- Pokok-pokok NSPM Bidang SDA.- Kebijakan pengembangan dan

pengelolaan bidang Irigasi dan Drainase.Jumlah JP:

Dibulatkan ke atas

- Pengumpulan dan analisis Data Bidang SDA;- Pengenalan Hidrologi dan hidrometri;- Pengenalan tentang dasar-dasar Perencana-

an dan pengelolaan SDA terpadu;- Prinsip-prinsip Umum SID, dan perencanaan

0.543478 JP0.815217 JP1.086957 JP0.543478 JP

2.98913 JP3.00 JP

0.815217 JP0.543478 JP2.445652 JP

17

Page 18: null

No.Pokok-Pokok Bahan Ajar

Materi Ajar Jumlah JP

(1) (2) (3) (4)

3.

4.

5.

6.

Prinsip Umum Penga-wasan Pelaksanaan Konstruksi prasarana Sumber Daya Air;

Pelaksanaan Pengelolaan dan O&P prasarana Sumber Daya Air.

Pelaksanaan Pengelolaan dan O&P Irigasi.

Pengamanan Sungai, Rawa, Danau, waduk, Embung, dan Pantai

Teknis Irigasi, Sungai, Rawa, dan Pantai;Jumlah JP:

Dibulatkan ke atas

- Dasar-dasar Pengawasan Pelaksanaan;- Hal-hal pokok yang perlu perhatian dalam

pengawasan pelaksanaan (Tugas pokok dan Fungsi pengawas).

- Pengelolaan Kontrak dan Spesifikasi;- Pengawasan Kualitas, Bahan dan Dimensi.- Pengawasan pelaksanaan dengan Alat Berat- Sistem Pelaporan, administrasi teknik dan

Pemantauan.Jumlah JP:

Dibulatkan ke bawah

- Dasar-dasar Umum Pengelolaan dan O&P Perasarana Bidang SDA;

- Hal-hal pokok yang perlu perhatian dalam pengelolaan dan O&P Prasarana (Tugas pokok dan Fungsi Pengelola).

- Operasi Pemanfaatan Prasarana SDA.- Pemeliharaan Prasarana SDA.- Pengelolaan Asset SDA.

Jumlah JP:Dibulatkan ke bawah

- Dasar-dasar Umum O&P irigasi;- Kelembagaan Pengelolaan Irigasi, (Komisi

Irigasi, HIPPA dsb.);- Pengelolaan Irigasi Partisipatif;- Kebutuhan air untuk tanaman;- Pemanfaatan air irigasi untuk perikanan;- Perencanaan dan pelaksanaan tata tanam;- Pengoperasian Irigasi; dan alokasi air;- Pemeliharaan Prasarana Irigasi.- Pelaporan, Data Base, pemantauan dan eva-

luasi manfaat Irigasi;Jumlah JP:

Dibulatkan ke atas

- Dasar-dasar Umum Konservasi dan penga-manan dan pelestarian sumber daya air;

- Pemantauan dan penanggulangan dampak Sedimentasi;

- Pengamanan Sungai;- Konservasi Rawa; Waduk, Embung, & Kolong

2.173913 JP

5.97826 JP6.00 JP

2.445652 JP1.902174 JP

1.630435 JP0.815217 JP0.815217 JP2.173913 JP

8.423913 JP9.00 JP

2.445652 JP

1.902174 JP

1.630435 JP0.815217 JP0.815217 JP7.608696 JP

8.00 JP

2.173913 JP1.902174 JP

1.630435 JP0.815217 JP0.543478 JP1.086957 JP1.630435 JP2.173913 JP1.630435 JP

13.58696 JP14.00 JP

1.902174 JP

0.543478 JP

18

Page 19: null

No.Pokok-Pokok Bahan Ajar

Materi Ajar Jumlah JP

(1) (2) (3) (4)

7. Kampanye kepedulian, partisipasi dan keterli-batan Masyarakat; dan Keselamatan kerja.

- Pengamanan Pantai (Abrasi Pantai);- Pelaporan, Data Base, pemantauan dan eva-

luasi Konservasi dan Pengamanan SDA. Jumlah JP:

Dibulatkan ke atas

- Dasar-dasar perencanaan dan penyeleng-garaan Kampanye kepedulian masyarakat;

- Prinsip partisipasi dan pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan SDA.

- Keamanan dan keselamatan kerja;

Jumlah JP:Dibulatkan ke bawah

TOTAL JAM PELAJARAN (JP)

GRAND TOTAL:

1.358696 JP1.086957 JP1.086957 JP1.902174 JP

7.880435 JP8.00 JP

1.630435 JP

0.815217 JP

1.086957 JP

3.532609 JP4.00 JP

52.00 JP

52.00 JPCatatan: Berbagai pembulatan dilakukan, hanya untuk memudahkan perhitungan JP tanpa membawa pengaruh yang signifikan terhadap besaran JP secara keseluruhan.

Persyaratan Peserta: Sesuai dengan indikasi yang diberikan dalam data yang terkumpul dan berbagai tanggapan pejabat terkait, maka persyaratan peserta Diklat diminta tidak terlalu kaku namun kalau bisa dipenuhi, persyaratannya adalah: (1) Tammatan Sekolah menengah Atas (STM, atau SMK) dengan bidang kejuruan bidang teknik SDA atau yang sederajat, dengan pengalaman kerja di bidang SDA 5 (lima) tahun; (2) Tammatam Sarjana muda bidang teknik SDA atau yang sederajat, dengan pengalaman kerja di bidang SDA 2 (dua) tahun; (3) Sarjana teknik SDA atau sederajat dengan pengalaman kerja 1 (satu) tahun; dan (4) Bila tidak tersedia yang memenuhi, dapat diikuti oleh petugas yang sudah menduduki jabatan atau tugas pengembangan dan pengelolaan SDA/Irigasi.

Jumlah Peserta, Lokasi dan Waktu Penyelenggaraan: Untuk menjamin berlangsungnya kegiatan diklat secara efektif dan efisien, maka jumlah peserta dibatasi maksimum 30 orang, mewakili unit-unit kerja Kabupaten Bidang SDA se Pulau Madura. Dengan usulan agar dilaksanakan secara bergilir di lokasi Kabupaten se Pulau Madura, sesuai dengan kemudahan fasilitas yang tersedia. Diusulkan agar waktu

19

Page 20: null

pelaksanaan antara bulan Januari – Mei, agar petugas yang bersangkutan tidak terkendalai oleh tugas-tugas rutin yang harus dilaksanaannya pada bulan-bulan sibuk. Namun diharapkan pengertian kalau sekiranya tidak bisa terpenuhi, agar petugasnya diberi kesempatam mengikuti diklat selama waktu seminggu tersebut.

Diharapkan bahwa Materi diklat jangan terlalu teoritis, tapi sangat dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang langsung dapat diterapkan untuk menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari petugas.

Jakarta, 1 Desember 2009Penyusun,

A. Hafied A. Gany, Ph.D., P.Eng.Widyaiswara Utama (IV/E); NIP. 110010753

20

Page 21: null

Lampiran: CONTOH FORMULIR ISIAN K.A.D.

DAFTAR ISIAN AWAL PENYUSUNAN KEBUTUHAN AKAN DIKLAT (KAD) BIDANG SUMBER DAYA AIR KABUPATEN SE PPULAU MADURA

A. UNIT KERJA:

1. Nama & Alamat Unit Kerja:

2. Unit Kerja Atasan Langsung:

3. Tugas dan Fungsi (Tupoksi) utama dan kegiatan sehari-hari:

1.2.3.4.5.

4. Lokasi/ Alamat Kantor:

B. KENDALA DAN PERMASALAHAN TEKNIS SDA YANG DIHADAPIUraikan secara ringkas pokok-pokok kendala dan permasalahan teknis yang dihadapi sehari-hari dalam pelaksanaan tugas Bidg. SDA.Kalau tidak muat, tulis di kertas lain atau dibalik form ini.

C. JENIS-JENIS KEGIATAN TEKNIS BIDANG SDA YANG PERLU DIKLAT

Uraikan secara singkat jenis-jenis kegiatan teknis yang dirasakan mendesak kebutuhannya akan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT). Kalau tidak muat, tulis di kertas lain atau dibalik form ini.

D. USUL-USUL ATAU SARAN TERKAIT DENGAN DIKLAT TEKNIS SDA Uraikan secara singkat usul-usul, saran-saran maupun tanggapan berkaitan dengan DIKLAT untuk pemberdayaan SDM bidang SDA. Kalau tidak muat, tulis di kertas lain atau dibalik form ini.

21