nomenklatur diagnosa kebidanan

40
DAFTAR NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN 1. Persalinan Normal 2. Partus Normal 3. Syok 4. DJJ tidak normal 5. Abortus 6. Solusio Placentae 7. Akut Pyelonephritis 8. Amnionitis 9. Anemia Berat 10. Apendiksitis 11. Atonia Uteri 12. Infeksi Mammae 13. Pembengkakan Mamae 14. Presentasi Bokong 15. Asma Bronchiale 16. Presentasi Dagu 17. Disproporsi Sevalo Pelvik 18. Hipertensi Kronik 19. Koagilopati 20. Presentasi Ganda 21. Cystitis 22. Eklampsia 23. Kelainan Ektopik 24. Ensephalitis 25. Epilepsi 26. Hidramnion 27. Presentasi Muka 28. Persalinan Semu 29. Kematian Janin 30. Hemorargik Antepartum 31. Hemorargik Postpartum 32. Gagal Jantung 33. Inertia Uteri 34. Infeksi Luka 35. Invertio Uteri 36. Bayi Besar 37. Malaria Berat Dengan Komplikasi 38. Malaria Ringan Dengan Komplikasi 39. Mekonium 40. Meningitis 41. Metritis 42. Migrain 43. Kehamilan Mola 44. Kehamilan Ganda 45. Partus Macet 46. Posisi Occiput Posterior 47. Posisi Occiput Melintang 48. Kista Ovarium 49. Abses Pelvix 50. Peritonitis 51. Placenta Previa 52. Pneumonia 53. Pre-Eklampsia Ringan/Berat 54. Hipertensi Karena Kehamilan 55. Ketuban Pecah Dini 56. Partus Prematurus 57. Prolapsus Tali Pusat 58. Partus Fase Laten LAma 59. Partus Kala II Lama 60. Sisa Plasenta 61. Retensio Plasenta 62. Ruptura Uteri 63. Bekas Luka Uteri 64. Presentase Bahu 65. Distosia Bahu 66. Robekan Serviks dan Vagina

Upload: azkadjakiyyah-diwa-ghassani

Post on 26-Jun-2015

4.488 views

Category:

Documents


140 download

TRANSCRIPT

Page 1: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

DAFTAR NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

1. Persalinan Normal2. Partus Normal3. Syok4. DJJ tidak normal5. Abortus6. Solusio Placentae7. Akut Pyelonephritis8. Amnionitis9. Anemia Berat10. Apendiksitis11. Atonia Uteri12. Infeksi Mammae13. Pembengkakan Mamae14. Presentasi Bokong15. Asma Bronchiale16. Presentasi Dagu17. Disproporsi Sevalo Pelvik18. Hipertensi Kronik19. Koagilopati20. Presentasi Ganda21. Cystitis22. Eklampsia23. Kelainan Ektopik24. Ensephalitis25. Epilepsi26. Hidramnion27. Presentasi Muka28. Persalinan Semu29. Kematian Janin30. Hemorargik Antepartum31. Hemorargik Postpartum32. Gagal Jantung33. Inertia Uteri34. Infeksi Luka35. Invertio Uteri

36. Bayi Besar37. Malaria Berat Dengan Komplikasi38. Malaria Ringan Dengan Komplikasi39. Mekonium40. Meningitis41. Metritis42. Migrain43. Kehamilan Mola44. Kehamilan Ganda45. Partus Macet46. Posisi Occiput Posterior 47. Posisi Occiput Melintang48. Kista Ovarium49. Abses Pelvix50. Peritonitis51. Placenta Previa52. Pneumonia53. Pre-Eklampsia Ringan/Berat54. Hipertensi Karena Kehamilan55. Ketuban Pecah Dini56. Partus Prematurus57. Prolapsus Tali Pusat58. Partus Fase Laten LAma59. Partus Kala II Lama60. Sisa Plasenta61. Retensio Plasenta62. Ruptura Uteri63. Bekas Luka Uteri64. Presentase Bahu65. Distosia Bahu66. Robekan Serviks dan Vagina67. Tetanus68. Letak Lintang

Rujukan :WHO, UNFPA, UNICEF, World Bank (2000) I M P A C (Intergrated Management of Pregnancy And Chilbirth), Managing Complications in Pregnancy and Childbirth : A Guide for Midwives and dovtor, Departement of Reproductive

Page 2: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

DAFTAR NOMENKLATUR KEBIDANANDIAGNOSA KEBIDANAN

Nomenklatur kebidanan digunakan untuk menegakkan diaogosa sehingga menudahkan dalam pengambilan

keputusannya. Sedangkan pengertian nomenklatur kebidana sendiri adalah suatu sistem nama yang telah

terklasifikasikan dan diakui serta disyahkan oleh profesi. dalam nomenklatur kebidanan terdapat suatu

standrat yang yang harus dipenuhi. Stamdrat ini diduat sebagai daftar untuk merujuk pasien.

Standrat nomenklatur kebidanan meliluti:

1. Diakui dan disyahkan oleh profesi

2. Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan

3. Memiliki ciri khas kebidanan

4. Didukung oleh clinical julgement dalam praktik kebodanan

5. Dapat diselesaikan dengan menejemen kebidanan

DAFTAR NOMENKLATUR KEBIDANAN 1. Persalinan Normal Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. 2. Partus Normal

Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa

memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali

episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.

SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN

1. Penurunan fungsi plasenta: kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak, nutrisi

janin dari plasenta berkurang.

(pada diagram, dari Lancet, kok estrogen meningkat ?)

2. Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi

(pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.

3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin merangsang

terjadinya kontraksi.

Page 3: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 4: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 5: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 6: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 7: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 8: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 9: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 10: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 11: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 12: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 13: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 14: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 15: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 16: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 17: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 18: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 19: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 20: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

Seorang bayi ketika dilahirkan melalui bedah caesar Dokter spesialis kebidanan akan menyarankan bedah sesar ketika proses kelahiran melaluivagina kemungkinan akan menyebabkan risiko kepada sang ibu atau si bayi. Hal- hal lainnya yang dapat menjadi pertimbangan disarankannya bedah sesar antara lain: •

proses persalinan normal yang lama atau kegagalan proses persalinan normal (distosia ) •

detak jantung janin melambat(fetal distress) •

adanya kelelahan persalinan •

komplikasipre-eklamps ia •

sang ibu menderitaherpes •

putusnya tali pusar •

risiko luka parah padarahim •

persalinankembar (masih dalam kontroversi) •

sang bayi dalam posisisungs ang atau menyamping •

kegagalan persalinan denganinduks i •

Page 21: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

kegagalan persalinan dengan alat bantu (forceps atauvakum ) •

bayi besar (makrosomia - berat badan lahir lebih dari 4,2kg) •

masalahplas enta seperti plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir),placental abruptionatau placenta accreta ) •

kontraksi padapinggul •

sebelumnya pernah menjalani bedah caesar (masih dalam kontroversi) •

sebelumnya pernah mengalami masalah pada penyembuhanperineum (oleh proses persalinan sebelumnya atau penyakit Crohn) •

angkad-dimer tinggi bagi ibu hamil yang menderita sindrom antibodi antifosfolipid •

CPD atau cephalo pelvic disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan terhambat) •

Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus ) •

Ibu menderitahipertens i (penyakit tekanan darah tinggi) Harap diingat bahwa institusi yang berbeda dapat memiliki pendapat yang berbeda pula mengenai kapan suatu bedah sesar dibutuhkan. Di Britania Raya, hukum menyatakan

Page 22: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 23: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 24: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

bahwa ibu hamil mempunyai hak untuk menolak tindakan medis apapun termasuk bedah sesar walaupun

keputusan tersebut berisiko terhadap kematiannya atau nyawa sang bayi. Negara lain memiliki hukum yang

berbeda mengenai hal ini. Lihat pula mengenaibedah

Page 25: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

caesar berdasarkan permintaan.

Risiko Metode sayatan mendatar

Data statistik dari1990-an menyebutkan bahwa kurang dari 1 kematian dari 2.500 yang

menjalani bedah caesar, dibandingkan dengan 1 dari 10.000 untuk persalinan normal[1].

Akan tetapi angka kematian untuk kedua proses persalinan tersebut terus menurun

sekarang ini. Badan kesehatan Britania Raya menyebutkan risiko kematian ibu yang

menjalani bedah caesar adalah tiga kali risiko kematian ketika menjalani persalinan

normal[2]. Akan tetapi, adalah tidak mungkin untuk membandingkan secara langsung

tingkat kematian proses persalinan normal dan proses persalinan dengan bedah caesar

karena ibu yang menjalani pembedahan adalah mereka yang memang sudah berisiko

dalam kehamilan.

Bayi yang lahir dengan persalinan bedah sesar seringkali mengalami masalah bernafas

untuk pertama kalinya. Sering pula sang bayi terpengaruh pengaruh obat bius yang

diberikan kepada sang ibu.

Prevalensi Badan Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa angka persalinan dengan bedah sesar adalah sekitar 10% sampai 15% dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang dibandingkan dengan 20% di Britania Raya dan 23% di Amerika Serikat. Kanadapada 2003 memiliki angka 21%.

Berbagai pertimbangan mengemuka akhir-akhir ini mengingat proses bedah sesar yang

seringkali dilakukan bukan karena alasan medis. Berbagai kritik pula mengemuka karena

bedah sesar yang disebut-sebut lebih menguntungkan rumah sakit atau karena bedah

sesar lebih mudah dan lebih singkat waktu prosesnya oleh dokter spesialis kandungan.

Kritik lainnya diberikan terhadap mereka yang meminta proser bedah caesar karena tidak

ingin mengalami nyeri waktu persalinan normal.

Page 26: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 27: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 28: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 29: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

Anestesia

Page 30: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

Sang ibu tetap dalam keadaan sadar waktu bayinya dilahirkan

Sang ibu umumnya akan diberikan anastesi lokal (spinal atauepidural), yang

memungkinkan sang ibu untuk tetap sadar selama proses pembedahan dan untuk

menghindari si bayi dari pembiusan.

Pada masa sekarang ini, anastesi umum untuk bedah sesar menjadi semakin jarang dilakukan karena

pembiusan lokal lebih menguntungkan bagi sang ibu dan si bayi. Pembiusan umum dilakukan apabila

terjadi kasus-kasus berisiko tinggi atau kasus darurat.

Persalinan normal setelah bedah caesar Persalinan normal setelah bedah caesar adalah umum dilakukan pada masa sekarang ini.

Di waktu lalu, bedah sesar dilakukan dengan sayatan vertikal sehingga memotong otot-

otot rahim. Bedah sesar sekarang ini umumnya melalui sayatan mendatar pada otot rahim

sehingga rahim lebih terjaga kekuatannya dan dapat menghadapi kontraksi kuat pada

persalinan normal berikutnya. Luka bekas sayatan pada bedah sesar sekarang ini adalah

terletak di bawah "garis bikini".

Sejarah

Page 31: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 32: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

Bedah caesar dilakukan di Kahura,U ganda. Sebagaimana diamati oleh R. W. Felkin tahun 1879. Pada1316, Robert II dari Skotlandia dilahirkan dengan bedah caesar, ibunyaM arjorie Bruce, kemudian meninggal. Bukti pertama mengenai ibu yang selamat dari bedah sesar

adalah diSiegers haus en,S w iss tahun1500: Jacob Nufer, seorang pedagang babi, harus

membedah istrinya setelah proses persalinan yang lama. Prosedur bedah sesar di waktu

lampau mempunyai angka kematian yang tinggi. Di Britania Raya dan Irlandia, angka

kematian akibat bedah sesar pada1865 adalah 85%. Beberapa penemuan yang membantu

menurunkan angka kematian antara lain:

Page 33: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

Pengembangan prinsip-prinsipas eps is. •

Pengenalan prosedur penjahitan rahim oleh Max Sänger pada1882. •

Bedah sesar extraperitoneal dilanjutkan dengan sayatan mendatar rendah (Krönig, 1912 ). •

Perkembangan teknikanes tes i. •

Transfusi darah. •

Antibiotik.

Pada 5 Maret 2000, Inés Ramírez melakukan bedah caesar pada dirinya sendiri dan

berhasil mempertahankan nyawanya dan juga bayinya, Orlando Ruiz Ramírez. Ia

dipercaya sebagai satu-satunya wanita yang melakukan bedah caesar pada dirinya sendiri.

Rujukan:

WHO, UNFPA, UNICEF, World Bank (2000) I M P A C (Intergrated Management

of Pregnancy And Chilbirth), Managing Complications in Pregnancy and Childbirth :

A Guide for Midwives and doctor, Departement of Reproductive Health and

Research.

Page 34: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 35: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
Page 36: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

Bedah caesar dilakukan di Kahura,U ganda. Sebagaimana diamati oleh R. W. Felkin tahun 1879. Pada1316, Robert II dari Skotlandia dilahirkan dengan bedah caesar, ibunyaM arjorie Bruce, kemudian meninggal. Bukti pertama mengenai ibu yang selamat dari bedah sesar

adalah diSiegers haus en,S w iss tahun1500: Jacob Nufer, seorang pedagang babi, harus

membedah istrinya setelah proses persalinan yang lama. Prosedur bedah sesar di waktu

lampau mempunyai angka kematian yang tinggi. Di Britania Raya dan Irlandia, angka

kematian akibat bedah sesar pada1865 adalah 85%. Beberapa penemuan yang membantu

menurunkan angka kematian antara lain:

Page 37: NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN

Pengembangan prinsip-prinsipas eps is. •

Pengenalan prosedur penjahitan rahim oleh Max Sänger pada1882. •

Bedah sesar extraperitoneal dilanjutkan dengan sayatan mendatar rendah (Krönig, 1912 ). •

Perkembangan teknikanes tes i. •

Transfusi darah. •

Antibiotik.

Pada 5 Maret 2000, Inés Ramírez melakukan bedah caesar pada dirinya sendiri dan

berhasil mempertahankan nyawanya dan juga bayinya, Orlando Ruiz Ramírez. Ia

dipercaya sebagai satu-satunya wanita yang melakukan bedah caesar pada dirinya sendiri.

Rujukan:

WHO, UNFPA, UNICEF, World Bank (2000) I M P A C (Intergrated Management

of Pregnancy And Chilbirth), Managing Complications in Pregnancy and Childbirth :

A Guide for Midwives and doctor, Departement of Reproductive Health and

Research.

BH : 13 Desember 2010By : Itoh Masitoh