no. 11 - februari 2018 optimalisasi utilisasi aset · yang artinya kategori paling baik. simulasi...
TRANSCRIPT
No. 11 - FEBRUARI 2018
OPTIMALISASI UTILISASI ASET
BERITA UTAMA WHATZ UP SHOW ME
TINGKATKAN
BUDAYA K3
PERINGATIIPC GROUP
BULAN K3 DENGAN BUMN
SINERGIIPC GROUP
LEWAT LAGU
PLUS BANDPERKENALKAN PELABUHAN
TERUSSAMPAIKAN
HAL
POSITIF
@indonesiaport @indonesiaportcorpPelabuhan Indonesia II Pelabuhan Indonesia II / IPC
www.indonesiaport.co.id
COVER STORY
ndonesia Port Corporation
(IPC) meningkatkan
komitmennya pada aspek
keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) pada seluruh wilayah kerja
pelabuhan yang dikelola BUMN itu.
Direktur Operasi dan Sistem
Informasi IPC, Prasetyadi
mengatakan, budaya K3
merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional untuk
meningkatkan produktivitas dan
daya saing Indonesia. "Sejalan
dengan visi IPC untuk menjadi
pengelola pelabuhan kelas dunia,
IIPC secara konsisten
mengimplementasikan hal itu
untuk mencapai zero accident," ujarnya saat pelaksanaan apel
kesadaran budaya K3 di lapangan
IPC beberapa waktu lalu.
Mengambil tema “Melalui
Budaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Kita Bentuk
Bangsa yang Berkarakter”, acara
tersebut diawali dengan simulasi
penangan kebakaran (drill).
Adanya simulasi evakuasi
kebakaran itu, selain menjadi
salah satu prasyarat yang wajib
dilakukan secara berkala juga
menunjukkan komitmen IPC dalam
rangka implementasi K3 untuk
menuju terminal kelas dunia.
"Diharapkan komitmen ini
dapat menjadi teladan untuk
cabang pelabuhan dan anak
perusahaan IPC. Kantor Pusat IPC
saat ini telah berhasil mendapatkan
sertifikat K3 dengan kategori Gold
yang artinya kategori paling baik.
Simulasi Evakuasi Kebakaran ini
juga merupakan bagian dari
program kampanye K3," ujar
Prasetiadi. (IPC)
IPC TINGKATKAN K3DI SELURUH CABANG
NAVIGASI
Pemimpin RedaksiEVP Sekretaris Perusahaan
Redaktur PelaksanaSDVP Komunikasi Perusahaan
Tim RedaksiSekretaris Perusahaan
Desain GrafisSekretaris Perusahaan &PT Indonesia Expose
Sekretaris Perusahaan &PT Indonesia Expose
Fotografer
Terus SampaikanHal Positif
Bulan Februari 2018 merupakan bulan istimewa dan membawa makna lebih bagi kita semua
04
IPC Group PeringatiBulan Kesehatan &Keselamatan Kerja
IPC group menyelenggarakan berbagai kegiatan guna meningkat-kan K3
07
Menelurusuri Sejarah Di KotaBengkulu
Menelusuri sejarah Kota Bengkulu terasa kurang apabila tidak mengunjungi Benteng Marlborough yang merupakan benteng terbesar di Asia
22
Plus Band PerkenalkanPelabuhan Lewat Lagu
IPC Cabang Pelabuhan Bengkulu memiliki grup band baru.
14
Menteri BUMN KunjungiMitra Binaan IPC
Kunjungan ini dalam acara Sinergi BUMN untuk mendukung Sumatera Barat menjadi destinasi pariwisata.
16
Dari Jawara Dangdut, Banyak Tuai Hasil
“Awalnya, saya suka menyanyi karena terbiasa mendengarkan lagu-lagu dari radio,"
20
Alamat Redaksi: Jl. Pasoso No. 1, Tanjung Priok, Jakarta 14310Telepon: (021) 4301080 (25 Saluran)Fax: (021) 4351419, 43931300, 43935140www.indonesiaport.co.id, email: [email protected]
03• No. 11 • Februari 2018
OptimalisasiUtilisasi Aset
Program Direktorat Komersial dan Pengembangan Usaha pada 2017 berdasarkan roadmap perusahaan merupakan fase "enhance-ment".
10
Jadikan PelabuhanBengkulu Lebih Baik
Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu diharapkan bisa menjadi gerbang perdagangan ekspor dan impor
12
PT JPPI Siap MenjadiTulang Punggung IPC
JPPI menjamin efisiensi dan availability atas bongkar muat
13
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip, menyalin, memperbanyak, dan menyebarkan, sebagian maupun keseluruhan isi majalah ini dengan cara apapun, tanpa seizin tertulis dari penerbit.
Redaksi menerima kontribusi tulisan maupun foto untuk
dimuat di rubrik-rubrik majalah IPC News.
04 • No. 11 • Februari 2018
CEO LETTER
Insan IPC yang saya banggakan, Bulan Februari 2018
merupakan bulan istimewa dan
membawa makna lebih bagi kita
semua. Hal ini disebabkan oleh
karena untuk yang pertama kalinya
dalam sejarah IPC didirikan, kita
mampu meraih pencapaian
tertinggi yaitu untuk tahun buku
2017 pendapatan usaha dicatatkan
sebesar Rp10,91 triliun (audited)
dan laba bersih Rp2,21 triliun
(audited), EBITDA Rp3,92 triliun
(audited), BOPO 69,60%.
Sementara pada aspek
operasional, realisasi trafik arus
peti kemas tercapai 6,92 juta TEUs,
arus barang terealisasi 57,06 juta
ton, kunjungan kapal
pencapaiannya 34.662 unit serta
arus penumpang sebanyak 608,1
ribu orang.
Dari aspek Kriteria Penilaian
Kinerja Unggul (KPKU), IPC
berhasil melampaui target skor
RKAP 2017 yaitu 540 dengan
nilai akhir berada di skor 553,5
(predikat “Good Perfomance”),
sedangkan dari aspek GCG, IPC
kembali mencatatkan
peningkatan signifikan dari target
RKAP 2017 dengan skor 87
berhasil dicapai dengan nilai skor
akhir adalah 96.361 (Sangat
Baik).
Kinerja perusahaan, sampai
dengan Januari 2018
menunjukkan realisasi
pendapatan operasi sebesar
Rp832 miliar, EBITDA Rp278
Elvyn G. MasassyaPresident Director
TERUSSAMPAIKANHAL POSITIF
miliar, laba bersih tahun berjalan
Rp171,29 miliar dan BOPO 73%
yang berarti secara keseluruhan
lebih baik dibandingkan RKAP
2018. Realisasi trafik arus peti
kemas tercatat sebanyak 526 ribu
TEUs yang berarti lebih tinggi dari
target RKAP sebesar 507 ribu TEUs
sedangkan untuk arus barang
terealisasi 4,44 juta ton atau lebih
tinggi dari target RKAP sebanyak
4,24 juta ton, sedangkan untuk
kunjungan kapal pencapaiannya
2441 unit, di bawah target RKAP
sebanyak 2886 unit.
Atas keberhasilan pencapaian
ini, saya atas nama manajemen
mengucapkan selamat dan terima
kasih kepada seluruh insan IPC
untuk kerja keras, kreativitas, serta
loyalitas yang telah dicurahkan,
untuk itu sebagaimana konsep
“grow together” yang dimaknai
dengan : jika kinerja perusahaan
meningkat maka kesejahteraan
karyawan juga pasti meningkat.
Maka sebagai bentuk apresiasi,
Direksi telah melakukan
penyesuaian remunerasi. Semoga
hal ini dapat menjadi penyemangat
bersama bagi seluruh insan IPC
untuk berkontribusi lebih baik lagi
bagi IPC yang kita cintai.
05• No. 11 • Februari 2018
CEO LETTER
Insan IPC sekalian, Tantangan 2018 yang harus
dihadapi membutuhkan upaya
yang lebih keras serta kerja cerdas
dibandingkan tahun sebelumnya.
Beberapa catatan yang harus kita
perbaiki bersama adalah masih
terdapat program kerja yang
belum terlaksana, penyerapan
“capital expenditure/capex” yang
masih rendah, terdapat aset yang
belum terutilisasi secara maksimal
sebagai “revenue enhancement”
serta biaya-biaya “nice to have”
yang semestinya dapat
dikendalikan untuk meningkatkan
“cost effectiveness.” Upaya
menindaklanjuti temuan audit
dengan melakukan perbaikan –
perbaikan yang berkelanjutan
agar tetap dilakukan sebagai
bentuk rasa tanggung jawab
untuk meluruskan hal-hal yang
belum lurus. Kita juga hendaknya
melakukan evaluasi atas
pencapaian KPI masing-masing,
apakah sudah sesuai dari target
yang kita tetapkan bersama,
apakah sudah memuaskan
ataukah masih pada kategori
biasa-biasa saja atau bahkan ada
pada kategori tidak produktif?
Apapun hasil dari pencapaian
target KPI dimaksud, hendaknya
menjadi momen perenungan
untuk hijrah dan menaikkan
marwah pribadi kita agar dapat
meraih target di tahun 2018.
CEO LETTER
Insan IPC yang saya cintai, Penerapan budaya korporasi
CINTA agar selalu dijadikan
referensi utama dalam setiap
kegiatan perusahaan. Pelaksanaan
morning briefing yang dilakukan
secara rutin merupakan salah satu
“tools” untuk mengevaluasi
pencapaian target, serta mencari
solusi atas kendala yang dihadapi
sehingga menghasilkan “problem solving attitude” dimana salah satu
tindak lanjut adalah dengan
melakukan "corporate akupuntur" yang fokus pada penyelesaian
hal-hal strategis yang memberi
dampak signifikan pada kemajuan
perusahaan. Insan IPC hendaknya
juga turut berperan aktif dalam
menjaga perusahaan dengan
melaksanakan “corporate branding”, yaitu menyampaikan
hal-hal positif yang telah dicapai
perusahaan kepada segenap
stakeholders sehingga
menimbulkan kepercayaan dan
apresiasi publik yang akan
berdampak pada meningkatnya
“business relation.”
Insan IPC yang berbahagia, Di penghujung Februari kita
baru saja melaksanakan rotasi atas
pegawai–pegawai terbaik IPC
yang dilakukan dengan berbasis
pada profesionalisme, kinerja serta
kompetensi. Rotasi ini selain
merupakan perwujudan
implementasi loyalitas kepada
perusahaan juga merupakan
bentuk “enrichment” yaitu
perluasan dan pengkayaan
kompetensi, “refreshment” yang
merupakan penyegaran tantangan
akan kreasi baru serta “new opportunity” untuk
berkesempatan memberikan
kontribusi maksimal di tempat
yang baru kepada perusahaan.
Untuk itu, saya atas nama
manajemen berharap para pejabat
baru dapat senantiasa
mewujudkan pakta integritas yang
telah ditandatangani dan segera
melakukan upaya-upaya
terbaiknya guna menjadikan IPC
menjadi perusahaan yang berkelas
dunia.
Insan IPC dimanapun berada, Target tahun 2018 memang
menantang, namun saya yakin
apabila kita senantiasa berpikir
positif dan bekerja dengan spirit 3I
yaitu Integritas, Integrasi dan
Inovasi yang dilakukan dengan
etos 3C “confidence, commitment dan collaboration”, serta
meningkatkan kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual
juga profesionalisme dengan
prinsip 5K, yaitu bekerja dengan
kesungguhan, kehati-hatian,
kejujuran, kegembiraan dan
keikhlasan, maka segala tantangan
akan mampu kita hadapi.
Sebagai penutup, kepada para
“leader” saya berpesan agar
mengingat kembali tugas dan
hakekat seorang pemimpin yaitu
“lead by direction,” “lead by example,” and “lead by control.” Saya yakin bahwa di IPC banyak
terdapat pemimpin pemimpin
hebat yang tidak mengejar hal lain
selain "legacy" untuk kebanggaan
dan kemajuan perusahaan yang
kita cintai.
Saya yakin kita bisa.
Selamat bekerja.
Salam,
Elvyn G. Masassya
KINERJA PERUSAHAAN
RP
MILIAR
832
RP
MILIAR
278 526
RP
TEUS
RIBU73%
SAMPAI DENGAN JANUARI 2018
KUNJUNGANKAPAL
PENDAPATANOPERASI
REALISASITRAFIKARUSPETIKEMAS
EBITDA BOPO
2.441UNIT
06 • No. 11 • Februari 2018
ebagai bagian
dari rangkaian
peringatan Bulan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(K3) tahun 2018,
Kantor Pusat PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) atau IPC
menyelenggarakan Apel
Kesadaran Budaya K3 di area
BERITA UTAMA
Sparkir lingkungan Kantor Pusat
IPC. Mengambil tema “Melalui
Budaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Kita
Bentuk Bangsa yang
Berkarakter,” kegiatan yang
diawali dengan simulasi
Evakuasi Kebakaran (drill)
berjalan dengan lancar dan
sukses. Turut hadir pula dalam
UNTUK MEMPERINGATI BULAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) YANG JATUH PADA TANGGAL 12 JANUARI SAMPAI DENGAN 12 FEBRUARI 2018, IPC GROUP MENYELENGGARAKAN BERBAGAI KEGIATAN GUNA MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LINGKUNGAN PELABUHAN.
IPC GROUP PERINGATIBULAN KESEHATAN &KESELAMATAN KERJA
kegiatan ini perwakilan dari PT
Sucofindo selaku perusahaan
inspeksi.
Pada Cabang dan Anak
Perusahaan, ratusan karyawan
PT Pelabuhan Tanjung Priok
(PTP) bersama para pemangku
kepentingan mengikuti apel
umum di halaman gedung PTP,
Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kegiatan tersebut dipimpin
oleh Direktur Utama PTP
Imanuddin dengan tema
“Melalui Budaya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
Mendorong Terbentuknya
Bangsa yang Berkarakter“ dan
“Penerapan Budaya K3
Menjadikan Lingkungan Kerja
PT Pelabuhan Tanjung Priok,
Aman, Nyaman, Sehat Menuju
Zero Accident.” Selain itu, PTP bekerja
sama dengan Badan Narkotika
Nasional (BNN) Provinsi DKI
Jakarta mengadakan kegiatan
pemeriksaan tes urine.
Setidaknya, ada 1.600 pegawai
PTP yang mengikuti tes urine
tersebut. Kegiatan ini bertujuan
Pelatihan penanggulangan api di PT PMLI (1), PTP bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta
mengadakan kegiatan pemeriksaan tes urine (2), Sosialisasi K3 di PT EDII
1
2
3
07• No. 11 • Februari 2018
BERITA UTAMA
mendukung program pemerintah dalam memerangi narkoba.
PTP merupakan anak perusahaan IPC Group pertama yang
telah melaksanakan kegiatan tes urine bersama BNN Provinsi
DKI Jakarta.
Di saat yang bersamaan, PTP juga menggelar kegiatan
operasi keselamatan kerja di area Terminal Operasi Satu yang
biasa dikenal dengan area lini satu. Sebanyak sepuluh pekerja
lapangan yang kedapatan melanggar berhasil ditindak di
tempat, dan diberikan surat tilang oleh petugas PTP dari Divisi
Safety, Security, & Environment. Sementara itu, PT Multi Terminal Indonesia (MTI) atau IPC
Logistic menggelar apel K3 bersama pekerja operasional serta
fungsional kantor cabang dan kantor pusat PT MTI di halaman
Melalui Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Mendorong
Terbentuknya Bangsa yang Berkarakter“ dan “Penerapan Budaya K3 Menjadikan Lingkungan Kerja PT Pelabuhan Tanjung Priok, Aman, Nyaman, Sehat Menuju Zero Accident
Direktur Utama PTP, Imanuddin
1 2
3
Gudang CDC Banda, Pelabuhan
Tanjung Priok. Apel diikuti oleh
perwakilan cabang dan unit
yang berada di wilayah Jakarta,
termasuk divisi kantor pusat
MTI. Pihak eksternal yang
mengikuti apel ini ialah tenaga
kerja bongkar muat. Selain itu,
penyematan pin juga diberikan
kepada peserta apel K3.
Apel ini dipimpin oleh
Direktur Keuangan dan DM,
Miftahul Huda, selaku inspektur
08 • No. 11 • Februari 2018
upacara. Dalam sambutannya,
beliau menyampaikan bahwa
pencanangan program K3
bertujuan meningkatkan
produktivitas perusahaan.
Karena itu, seluruh pihak yang
terkait dengan area kerja MTI
harus menjadikan K3 sebagai
budaya yang diterapkan di
lingkungan kerja sehari-hari
sehingga target Zero Accident perusahaan tercapai.
Tak hanya itu, MTI bekerja
sama dengan PT Intranusa
Indonesia juga
menyelenggarakan seminar K3
kepada seluruh karyawan MTI.
Seminar ini bertujuan
mewujudkan Zero Accident dalam aktivitas kerja di
operasional.
Berbeda dengan MTI, dalam
peringatan Bulan K3 Nasional
ini, IPC Cabang Jambi bekerja
sama dengan Palang Merah
Indonesia Cabang Jambi
menggelar kegiatan Donor
Darah dan Simulasi Pemakaian
Alat Pemadam Api Ringan.
Kegiatan ini diikuti oleh 50
peserta.
Demikian pula dengan IPC
Cabang Teluk Bayur yang
mengadakan Bulan K3 dengan
melaksanakan senam pagi
bersama. Setelah senam pagi,
seluruh pekerja melakukan
kerja bakti di lingkungan
kantor IPC Teluk Bayur yang
dipimpin langsung oleh
Assisten Deputy General
Manager Pengendalian Mutu
dan Port Facility Security Officer, Santoso.
Kegiatan Bulan K3
Nasional juga diselenggarakan
oleh PT EDI Indonesia dengan
melakukan pengenalan K3
kepada seluruh kepala Divisi
PT EDI Indonesia. Hal yang
sama juga dilakukan PT Jasa
Armada Indonesia yang juga
mengadakan beberapa
kegiatan.
PT Pendidikan Maritim dan
Logistik Indonesia (PMLI)
melakukan dua kegiatan terkait
peringatan Bulan K3, seperti
pemasangan poster dan roll up
banner di lingkungan PT PMLI
dan kegiatan Knowledge Sharing tentang pertolongan
pertama pada kecelakaan.
Sementara itu, PT Energi
Pelabuhan Indonesia
melakukan pengecekan dan
pembenahan untuk
mengantisipasi gangguan kerja
yang mungkin timbul.
PT Jasa Peralatan
Pelabuhan Indonesia juga
melakukan beberapa kegiatan,
di antaranya Pelaksanaan
Kegiatan Pelatihan Pekerja di
beberapa cabang, seperti
Pontianak, Cirebon, Bengkulu,
dan Palembang. (IPC)
BERITA UTAMA
Sosialisasi dan pelatihan K3 di PT EPI (1), IPC Cabang Panjang (2), IPC Cabang Teluk Bayur (3), PT MTI (4), PTP (5)
4
5
09• No. 11 • Februari 2018
10 • No. 11 • Februari 2018
CORPORATE UPDATE
perusahaan ialah "establishment" di mana pada fase ini, IPC fokus
pada tiga hal, yaitu volume growth, profitability growth, dan holding establishment. “Khusus untuk
Direktorat Komersial dan
Pengembangan Usaha pada 2018
difokuskan pada optimalisasi
utilisasi aset. Hal tersebut
diturunkan menjadi 20 RKM yang
terbagi menjadi 13 RKM Strategis
dan dan 7 RKM Non-Strategis,”
ujarnya.
Di samping itu, Direktorat
Komersial dan Pengembangan
Usaha pada 2018 ini memiliki
program prioritas yang dituangkan
dalam bentuk sepuluh milestone
berikut:
1. Optimalisasi utilisasi aset (aset
lahan, fasilitas pelabuhan,
peralatan, dan kapal)
2. Komersialisasi non-peti kemas
3. Pengembangan bisnis
pendukung
4. Pengembangan bisnis di luar
wilayah lingkungan kerja IPC
(unorganic growth)
5. Optimalisasi pemasaran di
seluruh cabang
6. Pemasaran proyek strategis.
7. optimalisasi SISKAKU dengan
menggunakan GIS
8. Upgrading dan cleansing customer data (CDM)
9. Implementasi customer
mendatangkan Direct Call dari
Eropa dan Amerika. “Dari
pencapaian ini, IPC juga berhasil
mendatangkan kapal besar
berukuran hingga 9,000 TEUs
yang belum pernah dilayani di
Tanjung Priok sebelumnya.
Keempat, pencapaian indeks
kepuasan dan loyalitas pelanggan
yang melebihi target, yaitu 4,17
dan 4,26 secara berturut-turut.
Pencapaian ini naik dari tahun
sebelumnya, yaitu 4,02 dan 4,15
secara berturut-turut.
Selain itu, lanjut Saptono, di
tahun 2018 ini fase pada roadmap
relationship management (CRM)
10.Implementasi integrated billing system (IBS) untuk Terminal
Peti Kemas (2 cabang pada
2017 yakni panjang dan priok; 4
cabang pada 2018)
Sementara itu, dalam rangka
persiapan pembangunan Terminal
Kijing, secara garis besar
Direktorat Komersial dan
Pengembangan Usaha telah
mempersiapkan tiga hal untuk
rencana pembangunan Terminal
tersebut, yakni review kajian
kelayakan. Direktorat Komersial
dan Pengembangan Usaha
menunjuk konsultan LAPI ITB
untuk melakukan review pada
kajian kelayakan yang sudah
disusun sebelumnya oleh
Konsultan BMT. “Review kajian
kelayakan tersebut akan
menghasilkan pentahapan dari
pembangunan Terminal Kijing,”
imbuhnya.
Menurut Saptono, secara
ultimate, proyek pembangunan
Terminal Kijing direncanakan
menggunakan lahan seluas 200
ha di Mempawah, Kalimantan
Barat, di mana 70 ha akan
diperuntukan sebagai terminal
dan sisanya sebagai area
pengembangan ataupun area
pendukung. Pengadaan lahan
seluas 200 ha tersebut
dilaksanakan secara bertahap.
Fase pertama sudah dibayarkan
bidang tanah seluas 14 ha yang
kemudian akan dilanjutkan
hingga total 52 ha.
Terminal Kijing direncanakan
akan dioperasikan oleh operator
yang memang memiliki kapasitas
yang baik serta mampu
mendatangkan pasar. Dengan
demikian, saat ini Direktorat
Komersial tengah
mempersiapkan penunjukan
konsultan untuk mendampingi
proses pemilihan mitra sebagai
operator Terminal Kijing.
Saptono menjelaskan, pada
2018 ini terdapat banyak proyek
pengembangan yang tersebar di
cabang pelabuhan dan anak
perusahaan. Beberapa hal
menjadi prioritas dari
pengembangan tersebut. Secara
menyeluruh pada 2018 ini,
lanjutnya, cabang pelabuhan
diminta dapat mengoptimalkan
lahan yang masih idle,
mengembangkan bisnis
pendukung, serta melakukan
pengembangan bisnis secara
unorganic. Seperti halnya
Pengembangan Terminal Kijing di
Kalimantan Barat yang menjadi
perpanjangan dari Pelabuhan
Pontianak, Rencana
Pengembangan Pelabuhan
Tanjung Carat yang menjadi
perpanjangan dari Pelabuhan
Palembang, Pengoperasian
terminal JICT II di Tanjung Priok,
Pengembangan kawasan
Heritage Port di Pelabuhan
Sunda Kelapa, Pengembangan
kawasan KEK di Kijing dan
Bengkulu.
“Sedangkan untuk anak
perusahaan, pada 2018 ini
diharapkan dapat melakukan IPO
pada salah satu anak perusahaan,
yakni Indonesia Kendaraan
Terminal (IKT) seperti yang telah
berhasil dilakukan sebelumnya
pada PT Jasa Armada Indonesia
(JAI),” papar Saptono. (IPC)
Saptono R. Irianto
Direktur Komersial danPengembangan Usaha
Program Direktorat Komersial dan
Pengembangan Usaha pada 2017 berdasarkan
roadmap perusahaan merupakan fase
"enhancement."
irektorat Komersial dan
Pengembangan Usaha
memiliki fokus pada empat
hal, yaitu pengembangan bisnis
korporat, optimalisasi dan
pengamanan properti, peningkatan
strategi komersial dan hubungan
pelanggan, serta customer retention
program di pusat dan cabang.
Roadmap tersebut kemudian
diturunkan dalam bentuk Rencana
Kerjasama Manajemen (RKM) yang
terdiri dari 29 RKM khusus di
Direktorat Komersial dan
Pengembangan Usaha. RKM tersebut
terdiri dari 13 RKM Strategis dan 16
RKM Non-Strategis, serta terbagi ke
dalam 3 Divisi (BIS, KMS, dan HPL).
Direktur Komersial dan
DPengembangan Usaha IPC,
Saptono R. Irianto, mengatakan,
pelaksanaan RKM Direktorat
Komersial dan Pengembangan
Usaha pada 2017 ini tercapai
100% dengan beberapa
pencapaian sebagai berikut.
Pertama, diselesaikannya
penyusunan 14 kajian bisnis inti
dan 9 kajian bisnis pendukung
terkait pengembangan usaha di
lingkungan PT Pelabuhan
Indonesia II. Kedua, pemetaan
aset perusahaan menjadi empat
kategori (Optimal, Idle, Belum
Optimal dan Bermasalah} untuk
ditindaklanjuti dengan strategi
optimalisasi aset pada 2018.
Ketiga, lanjutnya,
OPTIMALISASIUTILISASI ASET MENJADI FOKUSDIREKTORAT DI TAHUN 2018
11• No. 11 • Februari 2018
CORPORATE UPDATE
perusahaan ialah "establishment" di mana pada fase ini, IPC fokus
pada tiga hal, yaitu volume growth, profitability growth, dan holding establishment. “Khusus untuk
Direktorat Komersial dan
Pengembangan Usaha pada 2018
difokuskan pada optimalisasi
utilisasi aset. Hal tersebut
diturunkan menjadi 20 RKM yang
terbagi menjadi 13 RKM Strategis
dan dan 7 RKM Non-Strategis,”
ujarnya.
Di samping itu, Direktorat
Komersial dan Pengembangan
Usaha pada 2018 ini memiliki
program prioritas yang dituangkan
dalam bentuk sepuluh milestone
berikut:
1. Optimalisasi utilisasi aset (aset
lahan, fasilitas pelabuhan,
peralatan, dan kapal)
2. Komersialisasi non-peti kemas
3. Pengembangan bisnis
pendukung
4. Pengembangan bisnis di luar
wilayah lingkungan kerja IPC
(unorganic growth)
5. Optimalisasi pemasaran di
seluruh cabang
6. Pemasaran proyek strategis.
7. optimalisasi SISKAKU dengan
menggunakan GIS
8. Upgrading dan cleansing customer data (CDM)
9. Implementasi customer
mendatangkan Direct Call dari
Eropa dan Amerika. “Dari
pencapaian ini, IPC juga berhasil
mendatangkan kapal besar
berukuran hingga 9,000 TEUs
yang belum pernah dilayani di
Tanjung Priok sebelumnya.
Keempat, pencapaian indeks
kepuasan dan loyalitas pelanggan
yang melebihi target, yaitu 4,17
dan 4,26 secara berturut-turut.
Pencapaian ini naik dari tahun
sebelumnya, yaitu 4,02 dan 4,15
secara berturut-turut.
Selain itu, lanjut Saptono, di
tahun 2018 ini fase pada roadmap
relationship management (CRM)
10.Implementasi integrated billing system (IBS) untuk Terminal
Peti Kemas (2 cabang pada
2017 yakni panjang dan priok; 4
cabang pada 2018)
Sementara itu, dalam rangka
persiapan pembangunan Terminal
Kijing, secara garis besar
Direktorat Komersial dan
Pengembangan Usaha telah
mempersiapkan tiga hal untuk
rencana pembangunan Terminal
tersebut, yakni review kajian
kelayakan. Direktorat Komersial
dan Pengembangan Usaha
menunjuk konsultan LAPI ITB
untuk melakukan review pada
kajian kelayakan yang sudah
disusun sebelumnya oleh
Konsultan BMT. “Review kajian
kelayakan tersebut akan
menghasilkan pentahapan dari
pembangunan Terminal Kijing,”
imbuhnya.
Menurut Saptono, secara
ultimate, proyek pembangunan
Terminal Kijing direncanakan
menggunakan lahan seluas 200
ha di Mempawah, Kalimantan
Barat, di mana 70 ha akan
diperuntukan sebagai terminal
dan sisanya sebagai area
pengembangan ataupun area
pendukung. Pengadaan lahan
seluas 200 ha tersebut
dilaksanakan secara bertahap.
Fase pertama sudah dibayarkan
bidang tanah seluas 14 ha yang
kemudian akan dilanjutkan
hingga total 52 ha.
Terminal Kijing direncanakan
akan dioperasikan oleh operator
yang memang memiliki kapasitas
yang baik serta mampu
mendatangkan pasar. Dengan
demikian, saat ini Direktorat
Komersial tengah
mempersiapkan penunjukan
konsultan untuk mendampingi
proses pemilihan mitra sebagai
operator Terminal Kijing.
Saptono menjelaskan, pada
2018 ini terdapat banyak proyek
pengembangan yang tersebar di
cabang pelabuhan dan anak
perusahaan. Beberapa hal
menjadi prioritas dari
pengembangan tersebut. Secara
menyeluruh pada 2018 ini,
lanjutnya, cabang pelabuhan
diminta dapat mengoptimalkan
lahan yang masih idle,
mengembangkan bisnis
pendukung, serta melakukan
pengembangan bisnis secara
unorganic. Seperti halnya
Pengembangan Terminal Kijing di
Kalimantan Barat yang menjadi
perpanjangan dari Pelabuhan
Pontianak, Rencana
Pengembangan Pelabuhan
Tanjung Carat yang menjadi
perpanjangan dari Pelabuhan
Palembang, Pengoperasian
terminal JICT II di Tanjung Priok,
Pengembangan kawasan
Heritage Port di Pelabuhan
Sunda Kelapa, Pengembangan
kawasan KEK di Kijing dan
Bengkulu.
“Sedangkan untuk anak
perusahaan, pada 2018 ini
diharapkan dapat melakukan IPO
pada salah satu anak perusahaan,
yakni Indonesia Kendaraan
Terminal (IKT) seperti yang telah
berhasil dilakukan sebelumnya
pada PT Jasa Armada Indonesia
(JAI),” papar Saptono. (IPC)
Pengembangan Usaha IPC,
Saptono R. Irianto, mengatakan,
pelaksanaan RKM Direktorat
Komersial dan Pengembangan
Usaha pada 2017 ini tercapai
100% dengan beberapa
pencapaian sebagai berikut.
Pertama, diselesaikannya
penyusunan 14 kajian bisnis inti
dan 9 kajian bisnis pendukung
terkait pengembangan usaha di
lingkungan PT Pelabuhan
Indonesia II. Kedua, pemetaan
aset perusahaan menjadi empat
kategori (Optimal, Idle, Belum
Optimal dan Bermasalah} untuk
ditindaklanjuti dengan strategi
optimalisasi aset pada 2018.
Ketiga, lanjutnya,
Rencana lokasi Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat
KILAS CA-PER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
eneral Manager Pelabuhan
Bengkulu, Drajat Sulistyo,
menuturkan, peti kemas
dan CPO saat ini sudah bisa diekspor
dari Pelabuhan Bengkulu dengan
dokumen PEB Bea Cukai Bengkulu.
Drajat berharap langkah ini diikuti
oleh produk komoditas lain. Untuk itu,
Pelabuhan Bengkulu pun membuka
kantor pelayanan tujuh hari seminggu
untuk proses ekspor. Kegiatan
operasional juga berjalan 24 jam
dalam tujuh hari. "Dengan adanya
konsolidasi ini, biaya logistik dapat
ditekan sehingga masyarakat pulau
terluar bisa menikmati harga
terjangkau. Dan distribusi barang dari
pulau-pulau terluar dapat dilayani,"
ucapnya.
Sebagaimana diketahui, aktivitas
ekspor melalui Pelabuhan Bengkulu
meningkat signifikan pada triwulan III
2017 ini sebesar 30 persen. "Pada
triwulan II 2017, ekspor mencapai 404
ribu ton. Untuk Juli dan Agustus,
angkanya sudah 403 ribu ton. Dan
september ini sekitar 200 ribu ton
lagi. Ini sangat luar biasa untuk
Bengkulu," kata Drajat.
Jika dilihat dari angka ekspor
sepanjang tahun, sampai 31 Agustus
2017, dicatat sebesar 1,577 juta ton.
Jumlah tersebut sudah hampir
mendekati periode Januari hingga
Desember 2016 yang tercatat 1,88 juta
ton. "Sementara itu, masih ada empat
bulan lagi yang belum tercatat. Kita
optimisis ada peningkatan signifikan
mengingat saat ini sedang
pengembangan Pelabuhan Bengkulu,"
ujar Drajat.
Untuk aktivitas peti kemas
domestik bahkan Pelabuhan Bengkulu
mencatatkan kenaikan signifikan,
yakni mencapai 300 persen jika
G
dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Sekarang tiga ribu peti kemas. Dalam
waktu dekat ini, kita perkirakan kembali
meningkat karena perusahaan ritel yang
ada di Bengkulu berencana
mendistribusikan logistik mereka lewat
Pulau Baai," ungkap Drajat.
Pelabuhan Bengkulu berencana akan
memperluas area terminal agar mampu
mengakomodasi peningkatan aktivitas
bongkar muat peti kemas. Selain itu, juga
akan ditambah dengan ruang pendingin
untuk bahan makanan yang cepat rusak.
"Jadi, ikan yang akan masuk atau
dikirimkan dari Bengkulu maupun
komoditas lainnya akan tetap segar.
Tentu ini akan berdampak positif pada
nilai jual dan produktivitasnya juga,"
ujarnya
Drajat berharap dukungan penuh
dari IPC Pusat, baik dukungan moral
maupun dukungan satu kebijakan atau
berupa tindakan. “Ketika kami
menjalankan sebuah program,
sebenarnya kami membutuhkan
dukungan dari pusat berupa tim untuk
membantu ini semua, karena kami tidak
mampu menjalankannya sendiri. Masa
depan Pelabuhan Bengkulu ialah masa
depan IPC,” pungkasnya. (IPC)
KILAS CA-PER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
Drajat SulistyoGM IPC Cabang Bengkulu
Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu diharapkan bisa menjadi gerbang aktivitas perdagangan ekspor dan impor yang strategis, karena komoditas pertanian di Bengkulu bisa langsung terdistribusi.
12 • No. 11 • Februari 2018
JADIKAN PELABUHANBENGKULU LEBIH BAIKDEMI MASA DEPAN
KILAS CA-PER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
irektur Utama PT JPPI, Bimo
Widhiatmoko mengatakan,
perusahaan yang sudah
hampir tujuh tahun berdiri ini terus
berupaya meningkatkan kualitas dan
pelayanan serta pengembangan
bidang usahanya dalam upaya
memberikan jasa layanan terbaik
kepada pengguna jasa
kepelabuhanan.
”Peningkatan kualitas layanan
dan pengembangan usaha ini dapat
dilihat dari upaya perusahaan dalam
meraih pangsa pasar di luar Group
IPC, dan saat ini PT JPPI menerapkan
system full maintenance contract dalam perawatan dan pemeliharaan
alat-alat pelabuhan,” ucap Bimo.
Bimo melanjutkan,
perkembangan PT JPPI dari sisi
kinerja perawatan alat, actual availability alat yang tercapai di tahun
2017 telah melebihi target kontrak.
Sedangkan dari sisi kinerja
keuangan, PT JPPI mengalami
keuntungan. “Dari sisi pembangunan
system dan teknologi, kami telah
membangun system yang
terintegrasi, yakni Oracle EAM,
Oracle Finance, WO Billing dan
AGIS,” ujarnya.
Untuk Program PT JPPI di tahun
2018, Bimo mengatakan, program
unggulan yang akan dilakukan,
antara lain full maintenance contract, engineering project, pengoperasian
and Mtc Equipment TOO9
Pelabuhan Tanjung Priok, MoU
fabrikasi peralatan bongkar muat,
kerjasama dengan anak perusahaan
Group IPC dan membangun
inventory manajemen.
Terkait bidang SDM, Bimo
melanjutkan, saat ini manajemen
D
Bimo WidhiatmokoDirektur Utama PT JPPI
KILAS CA-PER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
sedang melaksanakan pemetaan skill SDM melalui assessment keahlian
yang meliputi bidang engineering, mechanical, electrical dan
construction. “Tujuan dilakukan hal
tersebut, untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan skill SDM PT JPPI
dalam menangani pemeliharaan dan
perbaikan alat di setiap cabang
pelabuhan serta ingin mengetahui
apakah penempatan SDM di cabang
sudah tepat sesuai dengan tingkat
skill yang dibutuhkan,” paparnya.
Bimo mengharapkan,
manajemen IPC Pusat mendukung
sepenuhnya program-program kerja
yang telah menjadi rencana jangka
panjang perusahaan. “Semoga PT
JPPI dapat menjadi tulang
punggung dalam merealisasikan
program kerja RJPP IPC untuk
mewujudkan visi besar IPC sebagai a world class port operator, excellent in operation and services,”
imbuhnya. (IPC)
PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia dengan nama dagang IPC Port Equipment merupakan anak perusahaan IPC yang bergerak di bidang penyediaan, perawatan dan perbaikan alat bongkar muat dengan tugas utamanya menjamin efisiensi dan availability atas bongkar muat di lingkungan pelabuhan.
PT JPPI SIAP MENJADITULANG PUNGGUNG IPC
13• No. 11 • Februari 2018
anager Plus Band
Eka Novianto
mengatakan, Plus
Band dibentuk
untuk
mempromosikan
Pelabuhan Bengkulu. “Saya diserahi
tugas untuk membentuk Plus Band
oleh manajemen Pelabuhan
Bengkulu,” ujarnya.
Sementara itu, untuk memilih
personel Plus Band, Novianto
mengadakan audisi di kalangan
internal. Melalui beberapa kali
audisi, akhirnya terbentuklah
personel Plus Band yang terdiri
dari Rossa Rikha Putri Rachim
(Oca) sebagai vokalist, Riki
Nurmansyah sebagai drummer,
Budi Saputra sebagai keyboardis,
Rio Martin sebagai gitaris, dan Heru
Hutagalung sebagai bassis.
Sejak terbentuknya Plus Band
pada Oktober 2017, band ini selalu
tampil di berbagai acara baik di
pemerintahan daerah maupun
diputar untuk membangkitkan
semangat karyawan di Pelabuhan
Bengkulu. “Lagu yang kami
bawakan ciptaan langsung Pak
Drajat. Jadi ada beberapa karya
lagu yang ditulis Pak Drajat, dan
kami yang ditugaskan untuk
membuat aransemennya,” ucap
Novianto.
Lagu yang sering diputar itu,
lanjut Novianto, genrenya pop
rock. Lagu dengan genre pop rock
itu dibuat untuk membangkitkan
spirit para karyawan. “Karyawan di
sini antusias. Mereka senang dan
hafal. Dan sebenarnya itu lagu tidak
hanya untuk Pelabuhan Bengkulu,
tapi bisa dipakai untuk seluruh
IPC Cabang Pelabuhan Bengkulu memiliki grup band baru. Grup yang diberi nama Plus Band ini diprakarsai oleh General Manager Pelabuhan Bengkulu, Drajat Sulistyo. Menurut Drajat, Plus merupakan kepanjangan dari pelabuhan untuk semua.
Group IPC,” tuturnya.
Plus Band mengadakan
latihan setiap Sabtu dan Minggu
agar tidak mengganggu rutinitas
kerja. “Sementara ini latihan di
rumahnya Pak Eka manager
kami, sambil menunggu studio di
kantor selesai di bangun,” timpal
Oca.
Rencananya, lanjut Oca, Plus
Band akan mengeluarkan mini
album yang hanya berisi enam
lagu. Nantinya, mini album ini
akan dijadikan cendra mata dari
IPC Pelabuhan Bengkulu untuk
tamu-tamu yang datang.
Saat ini, Plus Band sedang
menggarap lagu baru. “Kami
KOMUNITAS
sedang menggarap lagu ciptaan
Pak Drajat yang ketiga. Ini misinya
untuk memperkenalkan pelabuhan,
jadi isi lagunya kecintaan pada IPC,”
tutur Oca.
Menurut Oca, kalau pesan
disampaikan lewat kata-kata saja
mungkin kurang mengena, tapi
kalau dituangkan dalam lagu
mungkin orang bisa lebih mudah
mencerna. “Jadi lebih enak
mengekspos pesan dari lagu
daripada dari program yang pakai
tulisan,” terangnya.
Musik yang dibawakan Plus
Band bisa bergenre apa saja. Tidak
ada satu idealisme genre yang
menjadi patokan. “Kami mengikuti
selera pasar saja, termasuk dangdut
juga kami bawakan. Kebetulan basic
dari setiap personel band ini bisa
semua genre,” aku Oca.
“Dulunya, setiap personel Plus
Band punya background musik.
Saya dulu punya band. Sebelum
bergabung di sini, saya pernah
pentas ke mana-mana. Bahkan
sudah sampai ke Malaysia. Begitu
juga Bang Budi, dulu dia punya
grup band. Jadi, kami
masing-masing punya keahlian
bermusik yang kemudian
tergabung dalam Plus Band,”
tambah Oca.
Menurut Oca, banyak
keuntungan yang ia rasakan dengan
bermain band. Setelah penat
bekerja selama seminggu, ia bisa
menyegarkan pikiran bersama
teman-temannya dengan bermain
musik. “Bermain musik jalan, kerja
juga jalan. Jadi tidak membosankan.
Apalagi semua karyawan Pelabuhan
Bengkulu mendukung,” paparnya.
Ke depan, Plus Band pastinya
akan lebih produktif. “Meskipun
sekarang tidak ada Pak Drajat,
bukan berarti kami turun
semangatnya. Kami tetap berkarya,
tetap membawa nama baik IPC.
Apalagi kami sudah cukup dikenal
baik dari para pemangku
kepentingan maupun masyarakat di
Bengkulu,” pungkas Oca. (IPC)
BUMD Provinsi Bengkulu.
Baru-baru ini, Plus Band tampil
dalam acara perbankan daerah di
di Bengkulu.
Tidak hanya itu, Plus Band juga
membuat lagu sendiri yang selalu
14 • No. 11 • Februari 2018
M
anager Plus Band
Eka Novianto
mengatakan, Plus
Band dibentuk
untuk
mempromosikan
Pelabuhan Bengkulu. “Saya diserahi
tugas untuk membentuk Plus Band
oleh manajemen Pelabuhan
Bengkulu,” ujarnya.
Sementara itu, untuk memilih
personel Plus Band, Novianto
mengadakan audisi di kalangan
internal. Melalui beberapa kali
audisi, akhirnya terbentuklah
personel Plus Band yang terdiri
dari Rossa Rikha Putri Rachim
(Oca) sebagai vokalist, Riki
Nurmansyah sebagai drummer,
Budi Saputra sebagai keyboardis,
Rio Martin sebagai gitaris, dan Heru
Hutagalung sebagai bassis.
Sejak terbentuknya Plus Band
pada Oktober 2017, band ini selalu
tampil di berbagai acara baik di
pemerintahan daerah maupun
diputar untuk membangkitkan
semangat karyawan di Pelabuhan
Bengkulu. “Lagu yang kami
bawakan ciptaan langsung Pak
Drajat. Jadi ada beberapa karya
lagu yang ditulis Pak Drajat, dan
kami yang ditugaskan untuk
membuat aransemennya,” ucap
Novianto.
Lagu yang sering diputar itu,
lanjut Novianto, genrenya pop
rock. Lagu dengan genre pop rock
itu dibuat untuk membangkitkan
spirit para karyawan. “Karyawan di
sini antusias. Mereka senang dan
hafal. Dan sebenarnya itu lagu tidak
hanya untuk Pelabuhan Bengkulu,
tapi bisa dipakai untuk seluruh
Group IPC,” tuturnya.
Plus Band mengadakan
latihan setiap Sabtu dan Minggu
agar tidak mengganggu rutinitas
kerja. “Sementara ini latihan di
rumahnya Pak Eka manager
kami, sambil menunggu studio di
kantor selesai di bangun,” timpal
Oca.
Rencananya, lanjut Oca, Plus
Band akan mengeluarkan mini
album yang hanya berisi enam
lagu. Nantinya, mini album ini
akan dijadikan cendra mata dari
IPC Pelabuhan Bengkulu untuk
tamu-tamu yang datang.
Saat ini, Plus Band sedang
menggarap lagu baru. “Kami
KOMUNITAS
sedang menggarap lagu ciptaan
Pak Drajat yang ketiga. Ini misinya
untuk memperkenalkan pelabuhan,
jadi isi lagunya kecintaan pada IPC,”
tutur Oca.
Menurut Oca, kalau pesan
disampaikan lewat kata-kata saja
mungkin kurang mengena, tapi
kalau dituangkan dalam lagu
mungkin orang bisa lebih mudah
mencerna. “Jadi lebih enak
mengekspos pesan dari lagu
daripada dari program yang pakai
tulisan,” terangnya.
Musik yang dibawakan Plus
Band bisa bergenre apa saja. Tidak
ada satu idealisme genre yang
menjadi patokan. “Kami mengikuti
selera pasar saja, termasuk dangdut
juga kami bawakan. Kebetulan basic
dari setiap personel band ini bisa
semua genre,” aku Oca.
“Dulunya, setiap personel Plus
Band punya background musik.
Saya dulu punya band. Sebelum
bergabung di sini, saya pernah
pentas ke mana-mana. Bahkan
sudah sampai ke Malaysia. Begitu
juga Bang Budi, dulu dia punya
grup band. Jadi, kami
masing-masing punya keahlian
bermusik yang kemudian
tergabung dalam Plus Band,”
tambah Oca.
Menurut Oca, banyak
keuntungan yang ia rasakan dengan
bermain band. Setelah penat
bekerja selama seminggu, ia bisa
menyegarkan pikiran bersama
teman-temannya dengan bermain
musik. “Bermain musik jalan, kerja
juga jalan. Jadi tidak membosankan.
Apalagi semua karyawan Pelabuhan
Bengkulu mendukung,” paparnya.
Ke depan, Plus Band pastinya
akan lebih produktif. “Meskipun
sekarang tidak ada Pak Drajat,
bukan berarti kami turun
semangatnya. Kami tetap berkarya,
tetap membawa nama baik IPC.
Apalagi kami sudah cukup dikenal
baik dari para pemangku
kepentingan maupun masyarakat di
Bengkulu,” pungkas Oca. (IPC)
BUMD Provinsi Bengkulu.
Baru-baru ini, Plus Band tampil
dalam acara perbankan daerah di
di Bengkulu.
Tidak hanya itu, Plus Band juga
membuat lagu sendiri yang selalu
15• No. 11 • Februari 2018
WHATZ UP
Direktur Utama bersama Direktur Keuangan serta Direktur
SDM dan Hukum IPC hadir dalam kegiatan Business Forum
IPC Group di Bali dengan audience para GM Cabang
Pelabuhan dan Direktur Utama Anak Perusahaan IPC Group.
IPC gelar Media Port Visit yang dihadiri oleh lebih dari 50 rekan
media, serta stakeholder Pelabuhan Tanjung Priok. Selain
disampaikan info terkini oleh Dirut IPC, Rekan-rekan media
didampingi Direktur Teknik dan Manajemen Risiko dan Direktur
Operasi dan Sistem Informasi diajak meninjau kondisi terbaru dari
Pelabuhan Tanjung Priok.
3
2
Menteri BUMN kunjungi Mitra Binaan IPC “Kacang Ayah” yang
dikelola oleh Bapak Kamirus. Ibu Rini juga menyempatkan untuk
mencicip kacang kulit tanah olahan tersebut. Kunjungan ini dalam
acara Sinergi BUMN untuk mendukung Sumatera Barat menjadi
destinasi pariwisata. Dalam acara tersebut, IPC turut memberikan
bantuan pendidikan kepada 20 siswa SMK 2 Padang senilai total Rp 50
juta. Bantuan CSR ini diberikan oleh Direktut Operasi dan Sistem
Informasi IPC pada perwakilan sekolah dengan disaksikan langsung
oleh Menteri BUMN dan Wakil Gubernur Sumatera Barat.
1
SINERGI IPC GROUP
dan BUMN dengan
melakukan
Penandatanganan
Perjanjian Kerjasama antara PT
EDII dengan PT EPI dalam
penyediaan aplikasi pelayanan
pelanggan. Penandatanganan
Perjanjian Kerjasama antara PT
RSP dengan PT. Pertamina
Bina Medika yang disaksikan
oleh Direktur Pengelolaan
Anak Perusahaan, Riry Syeried
Jetta. Serta penandatangan
nota kesepahaman (MoU) PT
Jasa Peralatan Pelabuhan
Indonesia (JPPI) dan PT
Pelabuhan Indonesia
Investama (PII) dalam rangka
Kemitraan dan Sinergi diantara
anak Perusahaan PT Pelabuhan
Indonesia (Persero.
4
Dukung peningkatan
layanan transaksi di
pelabuhan, anak usaha
IPC PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero), PTP
resmikan Billing Center di
Pelabuhan Tanjung Priok.
5
16 • No. 11 • Februari 2018
17• No. 11 • Februari 2018
Jika berbicara tentang batik,
Provinsi Bengkulu juga
memiliki batik yang tak
kalah unik. Keunikan batik terdapat
di motif kaligrafi dengan ornamen
flora dan fauna endemik, seperti
bunga Rafflesia Arnoldii dan bunga
kibut. Motif tersebut hanya bisa
ditemukan dalam ragam kreasi
batik yang lebih dikenal dengan
kain besurek.
Dalam bahasa daerah
Bengkulu, batik ini disebut besurek
yang artinya bersurat. Sebutan
tersebut bukan tanpa alasan,
melainkan karena sebagian
motifnya dibuat dengan huruf
kaganga atau huruf asli Bengkulu
dan kaligrafi Arab.
Bahkan ada batik yang
motifnya mengambil potongan
ayat suci Alquran. Namun, batik
jenis ini tidak boleh sembarangan
dipakai. Batik ini biasanya hanya
digunakan sebagai pajangan atau
keperluan adat. Motif batik besurek
Bengkulu cukup menarik perhatian
dengan warna hitam bercorak
Bunga Rafflesia dan seni tulisan
huruf Arab.
Batik besurek biasanya
digunakan saat prosesi siraman,
bedabung, atau mengikir gigi pada
pengantin perempuan. Selain itu,
batik ini juga dikenakan pada
upacara perkawinan, atau menjadi
sampiran pada bilik pengantin.
Batik Bengkulu merupakan
batik tulis tangan yang biasanya
untuk satu meter dikerjakan sekitar
satu hari. “Berbeda dengan batik
cetak yang dalam sehari bisa
menghasilkan ribuan meter,”
ungkap Soemaryatin, salah satu
perajin batik besurek Bengkulu.
Soemaryatin menambahkan,
pembuatan batik besurek terbilang
rumit karena mempertahankan seni
keindahan tulis batik dan ciri khas
batik besurek Bengkulu, sehingga
pengerjaannya menjadi lama.
Selain itu, lanjutnya, batik besurek
dihargai mahal karena tingginya
tingkat kerumitan serta idealisme
dan identitas lokal yang selalu
dipertahankan.
Khusus untuk UMKM batik
besurek di Bengkulu, ungkap
Soemaryatin, bisa berkembang
pesat seiring dengan pemakaian
seragam batik di lingkungan
instansi pemerintah, swasta,
bahkan di sekolah-sekolah.
Soemaryatin yang juga pemilik
Bens Collection itu menuturkan,
anggaran seragam batik di tiap
daerah bisa mencapai ratusan juta
rupiah. Jika pesanan seragam batik
diberikan pada UMKM perajin batik
besurek, maka ekonomi rakyat
akan menggeliat.
Terkait perkenalannya dengan
IPC Pelabuhan Bengkulu,
Soemaryatin menceritakan,
awalnya ia ditawari pinjaman untuk
pengembangan usahanya pada
2011. “Kebetulan saya sedang
butuh dana, saya ditawari pinjaman
sebesar Rp15 juta,” ucapnya.
Karena pembayarannya lancar,
lanjutnya, ia pun ditawari pinjaman
kembali pada 2013.
Sebagai mitra binaan IPC
Pelabuhan Bengkulu, Soemaryatin
juga selalu diajak untuk mengikuti
pameran ke beberapa daerah.
“Alhamdulillah, saya sering diajak
mengikuti pameran di Jakarta,
Batam, Palembang, Medan, Bukit
Tinggi, bahkan sampai mengikuti
pameran dan workshop di
Singapura,” akunya.
Ke depan, Soemaryatin
berharap IPC Pelabuhan Bengkulu
bisa terus membantunya dalam
pengembangan usaha. Selain itu, ia
juga diikutsertakan dalam berbagai
pelatihan. “Supaya kita bisa
menjadi pembatik yang andal,”
pungkasnya. (IPC)
IPC CARE
RAUP UNTUNG DARI BATIK BESUREK BENGKULU
TINTA KITA
engangkutan barang
menggunakan transportasi laut
(seaborne trade) tidak hanya
berfokus pada apa yang terjadi di POL
dan POD saja, tapi bagaimana suatu
barang dapat berpindah dari tempat
penjual barang (seller) hingga delivery
ke pembeli barang (buyer) atau
disebut dengan istilah door-to-door service.
P
barang yaitu dari POD ke tempat
buyer (C).
Pengakutan barang door-to-door ini tidak akan terjadi sebelum
disepakati antara seller dan buyer tentang siapakah yang
bertanggungjawab terhadap semua
proses alur perpindahan barang
tersebut, Apakah seller atau buyer,
ataukah sebagian seller dan sebagian
lainnya buyer? Untuk menjawab
pertanyaan ini diperlukan
pembahasan terlebihdahulu terkait
dengan kontrak terhadap sale of goods yang disepakati antara seller dan buyer yaitu berdasarkan aturan
Incoterms (international commercial terms) apa yang digunakan dalam
pengangkutan suatu barang.
The incoterms rules are an internationally recognised standard and are used worldwide in international and domestic contract for the sale of goods (ICC, t.thn.).
Incoterms adalah bagian penting
yang terstandarisasi dalam transaksi
perdagangan yang telah dikenal
secara internasional. Incoterms merupakan guidance bagi seller dan
buyer termasuk juga perusahaan
penyedia jasa logistik, perusahaan
pelayaran, perusahaan asuransi dan
akademisi.
By agreeing an Incoterms rule and incorporating it into sales contract, the buyer and seller can achieve a precise understanding of what each party is obligated to do, and where responsibility lies in event of loss, damage or other mishap (Mantissa,
t.thn.). Incoterms mempertegas posisi
seller dan buyer dalam proses
pengiriman suatu barang baik
domestik maupun internasional
terhadap apa tanggungjawab yang
harus dilakukan oleh masing-masing
pihak, siapa yang harus menanggung
resiko barang jika terjadi misalnya
barang rusak atau hilang serta siapa
yang harus membayar terhadap
setiap alur proses pengiriman barang
hingga diterima oleh buyer. Salah satu Incoterms yang
digunakan secara internasional adalah
Incoterms Rules 2010 yang terdiri dari
11 aturan berbeda. Pada Incoterms ini
Kegiatan bongkar muat barang merupakan salah satu pelayanan utama yang dilakukan pelabuhan atau terminal yang juga merupakan bagian alur kegiatan logistik dalam memberikan kontribusi perpindahan barang dari tempat satu ke tempat lainnya. Perpindahan barang ini mengkombinasikan dua tempat pelabuhan yang berbeda yaitu port of loading (POL) dan port of discharging (POD) sebagai tempat barang tersebut akan dilayani.
Oleh:
Attaturk Ali NIPP. 284097558
kombinasi moda transportasi yaitu
transportasi darat (truk) dan laut
(kapal). Pengiriman barang model
ini merupakan bentuk yang paling
umum terjadi pada seaborne trade
khususnya pada transaksi ekspor
impor. Alur perpindahan barang
dari proses ke (1) sampai dengan ke
(6) mengilustrasikan bagaimana
pelayanan door-to-door pengiriman barang melalui laut
terjadi. Proses kegiatan ini dibagi
menjadi 3 area komponen biaya
pengiriman barang yang harus
dikeluarkan, antara lain: di origin
INCOTERMSDALAM LOGISTIK
Gambar diatas menggambarkan
secara sederhana alur proses
pengiriman barang dari tempat seller kepada buyer menggunakan dua
18 • No. 11 • Februari 2018
barang yaitu dari tempat seller misalnya gudang atau pabrik
hingga ke POL (A), di sarana
pengangkut (B), dan di destination
terdapat setidaknya 3 faktor penting
yang menjelaskan peran
masing-masing antara seller dan
buyer dalam pengiriman barang, yaitu
tanggungjawab pemindahan barang
(responsibilities), membayar biaya
yang timbul pada setiap pergerakan
barang (pays transport) dan
menanggung resiko yang timbul pada
barang (insures goods). Pada
kesempatan ini akan dibahas dua dari
sebelas aturan tersebut yaitu EXW
(Ex Works) dan FOB (Free On Board).
1. EXW Aturan EXW membebankan
tanggungjawab yang kecil kepada
seller (warna merah). Seller hanya
bertanggungjawab untuk menyiapkan
fisik barang yang telah dikemas
dengan baik yang dibeli oleh buyer (warna kuning). Seller hanya
memberitahukan kepada buyer dimana tempat barang tersebut harus
diambil seperti pabrik atau gudang.
Misalnya pengangkutan barang
dengan menggunakan petikemas,
maka seller hanya menyiapkan barang
dan buyer bertanggungjawab untuk
stuffing kedalam petikemas.
Walaupun bisa saja pihak seller yang
lebih paham dalam proses stuffing
dan melakukannya sendiri.
Selanjutnya, seluruh kegiatan proses
pengangkutan dari truk hingga proses
delivery barang ke buyer menjadi
tanggungjawab buyer. Hal ini
termasuk juga semua biaya-biaya
yang harus dibayarkan seperti biaya
truk dan membayar freight kapal.
Selain itu, buyer juga melakukan
pengurusan semua dokumentasi
seperti customs clearance baik di POL
dan POD serta menanggung resiko
atau menangani kerusakan barang
selama pengangkutan, baik barang
tersebut diasuransikan atau tidak oleh
pihak buyer. Bentuk aturan EXW merupakan
bentuk pengirimanan barang
door-to-door service yang
dikendalikan oleh satu pihak yaitu
buyer. Aturan EXW ini tidak hanya
berlaku pada pengangkutan barang
melalui perantara moda transportasi
laut tapi dapat juga diterapkan pada
transportasi udara atau pengangkutan
murni transportasi darat.
2. FOB Aturan FOB menambah
tanggungjawab kepada seller dengan
tidak hanya sekedar menyiapkan
barang, tapi juga harus membawa
barang tersebut dan membayar
semua biaya yang timbul sampai
dengan POL hingga loading ke atas
kapal termasuk proses customs clearance jika barang tersebut adalah
barang tujuan ekspor. Pihak seller tidak perlu mengasuransikan barang
tersebut namun jika barang rusak atau
hilang selama berada di area origin ini
maka menjadi tanggungjawab seller sendiri. Tanggungjawab berpindah
kepada buyer setelah barang berada
di atas kapal di mana pihak buyer juga
yang menentukan kapal yang akan
digunakan dan membayar freight kapal. Buyer juga bertanggungjawab
terhadap semua proses penanganan,
biaya-biaya dan resiko barang selama
berada di area destination hingga
barang diterima di gudang atau
pabrik buyer. Aturan FOB ini
umumnya hanya digunakan dalam
pengiriman barang menggunakan
transportasi laut atau inland waterway. Pada prakteknya, baik seller maupun buyer umumnya tidak
melaksanakan sendiri proses kegiatan
pengiriman barang ini baik
menggunakan aturan EXW atau FOB.
Mereka menunjuk pihak ketiga atau
third-party logistics seperti freight forwarding. Hal ini dilakukan
dikarenakan seller dan buyer tidak
selalu memiliki jangkauan networking
yang luas. Misalnya dalam
pengiriman barang impor dengan
aturan EXW di mana buyer memegang kontrol seluruh proses
pengiriman barang. Buyer tidak
mengetahui bagaimana proses
customs clearance di wilayah negara
seller tentang dokumen apa saya
yang harus disiapkan, bagaimana
prosedur penanganannya dan biaya
apa saja yang harus dibayarkan.
Buyer dapat meminta bantuan jasa
freight forwarding untuk mengurus
hal tersebut atau bahkan keseluruhan
proses door-to-door pengiriman
barang. Freight forwarding bertindak
atas nama buyer dan buyer berkewajiban membayar semua
biaya pelayanan jasa yang diberikan
freight forwarding dengan
kesepakatan yang telah dibuat
sebelumnya.
Freight forwarding mampu
memberikan one-stop solution dalam
menangani pengiriman barang
terutama pelayanan jasa ekspor
impor barang. Pembahasan lebih
mendalam tentang freight forwarding ini akan dibahas pada
kesempatan tulisan berikutnya.**
TINTA KITA
Referensi:1. CC. (t.thn.). The Incoterms Rules 2010. Diambil kembali dari
International Chamber of Commerce: https://iccwbo.org/publication/incoterms-rules-2010/
2. Mantissa. (t.thn.). The Incoterms 2010 Rules: Summary. Diambil kembali dari IncotermsExplained: https://www.incotermsexplained.com/the-incoterms-rules/
Ilustrasi aturan EXW (atas), ilustrasi aturan FOB (bawah)
19• No. 11 • Februari 2018
SHOW ME!
enre dangdut dipilih
sebagai penyaluran dari
hobi bermusiknya.
Menurutnya, kebanyakan
masyarakat Indonesia menyukai
musik dangdut. Bahkan, lanjutnya,
masyarakat dari kalangan bawah
sampai atas bisa menikmati musik
G
Sejak SMA, Sunaryo sering menyanyi lagu dangdut. Baginya, menyanyi ialah hobinya sejak dulu. “Awalnya, saya suka menyanyi karena terbiasa mendengarkan lagu-lagu dari radio. Hal ini yang menyebabkan saya suka bernyanyi dan jadi hafal dengan beragam lirik lagu baik itu pop, dangdut, lagu India, maupun lagu daerah,” ucap staf Logistik IPC di cabang Pelabuhan Bengkulu ini.
dalam lagu dangdut juga penuh
makna.
Lagi favorit Sunaryo ialah lagu
Mansyur S. Menurutnya, lagu itu
memiliki karakter yang bagus, dan ciri
khas sendiri. “Menyanyikan lagu
dangdut itu lebih susah, karena
membutuhkan karakter dan cengkok
serta penjiwaan yang harus lebih
dihayati,” paparnya.
Beberapa prestasi pernah didapat
Sunaryo. “antara tahun 2000 sampai
2010 berbagai piagam penghargaan
dan piala pernah saya sabet, saya
pernah juara nyanyi dangdut di
radio-radio seluruh Jabodetabek,
Saya juga pernah tampil di beberapa
stasiun TV swasta dan memperoleh
penghargaan,” ujarnya.
Saat Hari Perhubungan Nasional
(Harhubnas) pada 2015, Sunaryo
ditawari untuk mengikuti lomba
menyanyi kategori lagu dangdut
mewakili IPC. Di acara tersebut, ia
meraih juara pertama. Berkat
prestasinya tersebut, ia mendapat
kesempatan menjadi karyawan
organik IPC melalui jalur prestasi.
“Saya masuk menjadi karyawan IPC
pada 2015 melalui jalur prestasi
dengan menjadi juara pertama lomba
nyanyi dangdut di Harhubnas atas
nama IPC,” terangnya.
Sunaryo belum terpikirkan untuk
mengembangkan hobinya menjadi
penyanyi profesional. Selain
kesibukannya sebagai karyawan IPC,
usianya yang tidak muda lagi juga
menjadi salah satu alasan. “Biasanya
kalau acara-acara pencarian bakat
dangdut, usianya dibatasi. Di acara
Port Idol kemarin, misalnya, saya
yang tidak boleh ikut karena menurut
panitia, saya pernah juara,” akunya.
(IPC)
dangdut.
Selain itu, ia sangat menikmati
genre musik ini, terlebih saat
menyanyikannya. “Saya suka lagu
dangdut mungkin karena lebih
enjoy saja, bahasanya sederhana,
lugas dan menggambarkan
maksud lagunya dengan apa
adanya, tuturnya.
Sunaryo atau lebih akrab di
panggil yoyok mengatakan,
menyanyi merupakan bakat yang
ia peroleh secara alami. Ia tidak
pernah mengikuti sanggar atau les
menyanyi. Ia mengaku selain
musiknya yang indah, syair-syair
DARI JAWARA DANGDUT, BANYAK TUAI HASIL
Sunaryo
20 • No. 11 • Februari 2018
SHOW ME!
etiap orang yang bermain
catur pasti ingin mendapat
kemenangan dengan
melibatkan taktik dan strategi
tertentu. Taktik dan strategi dalam
catur dapat menguntungkan si
pemain sehingga membuatnya bisa
memperoleh material lebih, baik
dalam posisi maupun materi.
Salah satu karyawan IPC yang
hobi bermain catur ialah Eri
Purnomo, staf bagian administrasi
SDM Cabang Pelabuhan Bengkulu.
Hobi bermain catur Eri sudah
dimulai sejak duduk di bangku
sekolah dasar (SD). Beberapa
prestasi pun ia peroleh, di
antaranya juara pertama
pertandingan catur tingkat SD, SMP
dan SMA antarkecamatan.
“Pertama kali ikut turnamen di
Purworejo. Waktu itu, saya meraih
juara satu turnamen non-master
Jawa Tengah,” ucapnya.
Tidak sampai di situ saja, Eri
juga mengikuti turnamen catur di
Kalimantan Tengah dan berhasil
meraih juara satu. Puncaknya, Eri
mengikuti turnamen catur tingkat
internasional yakni kejuaraan
Malaysia Open. “Tahun 2014 akhir,
saya bersama tim IPC mendapat
juara Harapan III dari 102 tim
se-Asia,” ujarnya.
Sekembalinya dari kejuaraan
Malaysia Open, Eri diikutsertakan
dalam tim catur IPC di Hari
Perhubungan Nasional. Di sana, ia
berhasil meraih juara satu dan
menjadi pemain terbaik. “Inilah
momen yang paling bersejarah bagi
saya. Karena meraih juara satu,
saya langsung diangkat menjadi
pegawai organik di IPC,” tuturnya.
Chess Festival. Eri sendiri sering
mengharumkan nama IPC Cabang
Bengkulu dengan prestasinya di
cabang olahraga catur, futsal dan
sepakbola tingkat daerah, sampai
pada akhirnya menemukan
“tambatan hati” dan menikah di
Bengkulu.
Menurut Eri, ada filosofi catur
yang bisa diterapkan dalam
kehidupan atau pekerjaan
sehari-hari. Dalam permainan catur,
lanjutnya, perlu berkorban, harus
disiplin, dan harus fokus. “Filosofi
catur bisa diterapkan dalam
kehidupan, seperti perlunya
pengorbanan, kita harus selalu
fokus dalam kehidupan, dan disiplin
waktu. Makanya, permainan catur
itu kalau diterapkan konsepnya
dalam kehidupan bisa membuat
kita menjadi lebih baik,”
pungkasnya. (IPC)
S
Eri mengaku, kemampuan
bermain catur diperolehnya
secara otodidak tanpa didampingi
guru pengajar. Selanjutnya, Eri
pun belajar sendiri untuk
mengembangkan skill caturnya.
Menurutnya, secara global teori
catur itu dibagi tiga yaitu
opening, middle game, dan
ending. “Pertama kali saya belajar
sama kakak, sampai akhirnya
kakak saya kalahkan, selanjutnya
saya belajar melalui buku teori
catur serta mempelajari
pertandingan antar-grandmaster.” kenangnya.
Beberapa prestasi yang
pernah ditorehkan Eri bersama
Tim IPC Chess Club adalah Juara 1
Japfa Chess Festival 2014,
Harhubnas 2014, Taspen
Anniversary Cup 2015, Kelas
Utama DKI 2015 dan Malaysia
Catur merupakan permainan yang mengandung seni pertarungan. Kalau diperluas, seni petarungan ini bisa diterapkan dalam memenangkan persaingan bisnis dan perdagangan.
SUKSES BERAWALDARI HOBI
Eri Purnomo
21• No. 11 • Februari 2018
NEGERI MARITIM
i dalam Benteng ini terdapat
beberapa peninggalan
bersejarah, yakni Fragmen
Botol Minuman atau pecahan botol
Richard Farmer pada tanggal 14
Januari 1718, dan beberapa
penjelasan bersejarah terkait
Hurlock dan Hindley, Fort
Marlborough Presidency, wabah
penyakit musuh utama Garnisun EIC
dan sejarah-sejarah lainnya.
Tempat bersejarah lainnya
adalah, Rumah Ibu Negara Pertama
Indonesia yakni Rumah Ibu
Fatmawati, yang terletak di Jalan
Fatmawati, Kelurahan Penurunan.
Rumah kediaman Ibu Fatmawati ini
terbuat dari kayu bercat cokelat dan
terlihat sangat sederhada.
Berbentuk panggung seperti rumah
zaman dahulu di kawasan Bengkulu,
terdapat patung setengah badan Ibu
D
Menelusuri sejarah Kota Bengkulu terasa kurang apabila tidak mengunjungi Benteng Marlborough (Fort Marlborough), yang merupakan benteng terbesar di Asia dan menjadi peninggalan Pemerintah Inggris di Bengkulu. Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) pada tahun 1714 – 1719 di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris.
yang diasumsikan sebagai botol
minuman pada masa itu
dinamakan Onion Bottle, Surat
Sultan Kecil kepada Richard
Farmer (reproduksi) yang ditulis
dalam huruf Arab berbahasa
Melayu dan dikirimkan oleh Sultan
Kecil kepada Deputy Govemor
Fatmawati menyambut di halaman.
Rumah pengasingan Bung
Karno juga menjadi bukti sejarah
yang paling dikenal. Rumah bergaya
Eropa ini dibangun sejak awal abad
20, bentuknya persegi panjang
dengan luas bangunan hanya 162
m2, dengan ukuran 9 x 18 m. Rumah
ini disewa oleh pemerintah kolonel
dari seorang saudagar keturunan
China. Pembagian ruangnya tampak
memiliki teras depan dan ruang
kerja, pada ruang kerja tersebut
digantungkan foto dan denah
bangunan yang dirancang oleh
Bung Karno. Rumah Bung Karno ini
letaknya tak jauh dari rumah Ibu
Fatmawati.
Selain mengunjungi tempat
bersejarah, Bengkulu juga memiliki
Pantai yang wajib dikunjungi untuk
berekreasi bersama keluarga
maupun kerabat, yakni Pantai
Panjang. Pantai ini merupakan salah
satu destinasi wisata yang cukup
populer di Bengkulu, di pantai ini
menyajikan pemandangan pasir
putih disertai dengan dentuman
ombak yang sangat memukau.
Seperti namanya, Pantai Panjang
terbukti memiliki garis pantai yang
sangat panjang dengan ukuran
mencapai lebih dari 7 kilometer.
(IPC)
DI KOTA BENGKULUSEJARAHMENELURUSURI
1
2
3
22 • No. 11 • Februari 2018
NEGERI MARITIM
Richard Farmer pada tanggal 14
Januari 1718, dan beberapa
penjelasan bersejarah terkait
Hurlock dan Hindley, Fort
Marlborough Presidency, wabah
penyakit musuh utama Garnisun EIC
dan sejarah-sejarah lainnya.
Tempat bersejarah lainnya
adalah, Rumah Ibu Negara Pertama
Indonesia yakni Rumah Ibu
Fatmawati, yang terletak di Jalan
Fatmawati, Kelurahan Penurunan.
Rumah kediaman Ibu Fatmawati ini
terbuat dari kayu bercat cokelat dan
terlihat sangat sederhada.
Berbentuk panggung seperti rumah
zaman dahulu di kawasan Bengkulu,
terdapat patung setengah badan Ibu
yang diasumsikan sebagai botol
minuman pada masa itu
dinamakan Onion Bottle, Surat
Sultan Kecil kepada Richard
Farmer (reproduksi) yang ditulis
dalam huruf Arab berbahasa
Melayu dan dikirimkan oleh Sultan
Kecil kepada Deputy Govemor
Fatmawati menyambut di halaman.
Rumah pengasingan Bung
Karno juga menjadi bukti sejarah
yang paling dikenal. Rumah bergaya
Eropa ini dibangun sejak awal abad
20, bentuknya persegi panjang
dengan luas bangunan hanya 162
m2, dengan ukuran 9 x 18 m. Rumah
ini disewa oleh pemerintah kolonel
dari seorang saudagar keturunan
China. Pembagian ruangnya tampak
memiliki teras depan dan ruang
kerja, pada ruang kerja tersebut
digantungkan foto dan denah
bangunan yang dirancang oleh
Bung Karno. Rumah Bung Karno ini
letaknya tak jauh dari rumah Ibu
Fatmawati.
Selain mengunjungi tempat
bersejarah, Bengkulu juga memiliki
Pantai yang wajib dikunjungi untuk
berekreasi bersama keluarga
maupun kerabat, yakni Pantai
Panjang. Pantai ini merupakan salah
satu destinasi wisata yang cukup
populer di Bengkulu, di pantai ini
menyajikan pemandangan pasir
putih disertai dengan dentuman
ombak yang sangat memukau.
Seperti namanya, Pantai Panjang
terbukti memiliki garis pantai yang
sangat panjang dengan ukuran
mencapai lebih dari 7 kilometer.
(IPC)
Rumah Ibu Fatmawati (1,5), Fort Marlborough (2,4), Rumah Pengasingan Bung Karno (3)
Pantai Panjang (6)
4
5
6
23• No. 11 • Februari 2018
SOSOK & PERISTIWA
agi kebanyakan orang
tanggal 14 Februari lebih
dikenal sebagai hari kasih
sayang (Valentine). Namun, tidak
banyak yang mengingat bahwa di
tanggal yang sama merupakan hari
peringatan aksi heroik
pemberontakan tentara Pembela
Tanah Air (PETA) di Blitar yang
merupakan pimpinan Shondanco
Supriyadi.
Tentara Sukarela Pembela
Tanah Air atau PETA adalah
kesatuan militer yang dibentuk
Jepang di Indonesia dalam masa
pendudukan Jepang. Tentara
Pembela Tanah Air dibentuk pada
tanggal 3 Oktober 1943
berdasarkan maklumat Osamu Seirei no 44 yang diumumkan oleh
Panglima Tentara Ke-16, yakni
Letnan Jendral Kumakichi Harada
sebagai Tentara Sukarela. Pelatihan
pasukan PETA dipusatkan di
kompleks militer Bogor.
Tentara PETA telah berperan
besar dalam Perang Kemerdekaan
Indonesia. beberapa tokoh nasional
yang dulunya tergabung dalam
PETA anatara lain mantan Presiden
Soeharto dan Jendral Besar
Soedirman.
Pembentukan PETA dianggap
berawal dari surat Raden Gatot
Mangkuprajdja kepada Gunseikan
(Kepala Pemerintahan Militer
Jepang) pada bulan September
1943 yang antara lain berisi
permohonan agar bangsa Indonesia
diperkenankannya, banyak anggota
Seinen Dojo (Barisan Pemuda) yang
kemudian menjadi anggota senior
dalam barisan PETA. Ada pendapat
bahwa hal ini merupakan strategi
Jepang untuk membangkitkan
semangat patriotisme dengan
memberi kesan bahwa usul
pembentukan PETA berasal dari
kalangan pemimpin Indonesia
sendiri.
Pada tanggal 14 Februari 1945,
pasukan PETA di Blitar yang di
pimpin oleh Shondanco Supriyadi
melakukan sebuah pemberontakan.
Pemberontakan ini berhasil
dipadamkan dengan memanfaatkan
pasukan pribumi yang tidak terlibar
dalam pemberontakan, baik dari
satuan PETA sendiri maupun Heiho.
Supriyadi, selaku pimpinan
pasukan pemberontakan tersebut,
tercatat dalam sejarah Indonesia
dinyatakan hilang pada peristiwa
tersebut. Namun, pimpinan lapangan
dari pemberontakan ini, yang selama
ini dilupakan sejarah yaitu Muradi,
tetap bersama dengan pasukannya
hingga saat terakhir. Mereka semua
pada akhirnya, setelah disiksa selama
penahanan oleh Kempeitai (PM),
diadili dan dihukum mati dengan
hukuman penggal sesuai dengan
hukum militer Tentara Kekaisaran
Jepang di Eeverld yang sekarang
disebut dengan pantai Ancol, pada
tanggal 16 Mei 1945.
Pada tanggal 18 Agustus 1945,
sehari setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, berdasarkan
perjanjian Kapitulasi Jepang dengan
blok Sekutu, Tentara Kekaisaran
Jepang memerintahkan para daidan
batalion PETA untuk menyerah dan
menyerahkan senjata mereka, dimana
sebagian besar dari mereka
mematuhinya. Presiden Republik
Indonesia yang baru saja dilantik pada
kala itu, Sukarno, mendukung
pembubaran ini ketimbang mengubah
PETA menjadi tentara nasional, karena
tuduhan blok Sekutu bahwa Indonesia
yang baru lahir adalah kolaborator
Kekaisaran Jepang bila ia
memperbolehkan milisi yang
diciptakan Jepang tersebut untuk
dilanjutkan.
Sehari kemudian, tanggal 19 Agustus
1945, panglima terakhir Tentara Ke-16
di Jawa, Letnan Jendral Nagano
Yuichiro, mengucapkan pidato
perpisahan pada para anggota
kesatuan PETA. Sumbangsih dan
peranan tentara PETA dalam masa
Perang Kemerdekaan Indonesia
sangatlah besar. Demikian pula
peranan mantan Tentara PETA dalam
kemerdekaan Indonesia. (IPC)
B
AKSI HEROIK PEMBELA TANAHAIR (PETA)
24 • No. 11 • Februari 2018
enerapan K3 sangat
penting agar pekerja tetap
tenang dalam melakukan
pekerjaan sekaligus mampu
meningkatkan produktivitas.
Dengan demikian, akan tercipta
lingkungan kerja yang aman, sehat,
sejahtera, dan bebas dari
kecelakaan kerja.
Deputi GM Bidang Hukum dan
Pengendalian Internal Pelabuhan
Bengkulu, Fransiska Riana,
mengatakan, penerapan K3 wajib
hukumnya apalagi di pelabuhan
yang kegiatannya banyak berisiko
tinggi. Untuk mendukung
penerapan K3, diperlukan
kelengkapan fasilitas, salah satunya
harus tersedia ialah alat pelindung
diri (APD) dan alat pemadam api
ringan (APAR).
Menurut Fransiska, pihak
Pelabuhan Bengkulu telah
menyiapkan kelengkapan fasilitas,
seperti kotak P3K, APAR, dan
APD untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan
pekerja. “Program K3 di
Pelabuhan Bengkulu, salah
satunya melengkapi fasilitas K3,”
ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, pihak
Pelabuhan Bengkulu juga
mengadakan kegiatan edukasi
secara langsung kepada para
pekerja di pelabuhan seputar
penggunaan kelengkapan K3.
“Para pekerja di pelabuhan ini kita
berikan edukasi secara langsung
agar mereka bisa menjaga diri
dengan menggunakan APD,” ucap
Fransiska.
Untuk menjaga kedisiplinan
pekerja pelabuhan dalam
menggunakan APD, tambahnya,
manajemen Pelabuhan Bengkulu
mengadakan inspeksi ke lapangan.
“Kita biasanya mengadakan
inspeksi seminggu sekali untuk
menjelaskan penggunaan APD
demi menjaga diri dari kecelakaan
kerja. “Sebetulnya kalau sudah ada
kesadaran akan pentingnya K3,
tidak perlu ada inspeksi, karena
penggunaan APD itu untuk
keselamatan diri sendiri,” imbuh
Fransiska.
Guna memaksimalkan
penerapan K3, sistem keamanan di
Pelabuhan Bengkulu terintegrasi
secara online. “Jadi kalau ada
yang masuk ke wilayah pelabuhan,
saya akan tahu masuknya kapan
dan jam berapa. Ini dilakukan
untuk mencatat siapa saja yang
ada di pelabuhan pada saat itu.
Jadi bila terjadi kecelakaan kerja,
kami akan mengetahui dengan
pasti,” terang Fransiska.
Pelabuhan Bengkulu juga
berinovasi dalam sosialisasi K3.
Salah satu kegiatan berupa
pemberitahuan seputar
pentingnya K3 yang diadakan
setiap pagi, dan hal itu diingatkan
kembali pada sore harinya. Selain
itu, membuat stiker terkait K3 dan
melakukan sosialisasi K3 melalui
video. “Dalam visual tersebut,
semacam penjelasan bahwa
Pelabuhan Bengkulu itu safety,”
jelasnya.
Fransiska berharap, target
zero accident di Pelabuhan
Bengkulu bisa terwujud. “Saya
berharap, dengan zero accident, pekerja internal pelabuhan
ataupun stakeholder bisa nyaman
bekerja. Para stakeholder bisa
bersinergi dengan kami untuk
bersama-sama menjaga
keselamatan kerja di pelabuhan,”
pungkas Fransiska. (IPC)
P
SAFETY FIRST
Oleh :
Fransiska RianaDeputi GM Bidang Hukum danPengawasan Internal IPC Cabang Bengkulu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khususnya di wilayah pelabuhan memerlukan perhatian yang lebih intensif guna meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja.
25• No. 11 • Februari 2018
PENTINGNYA PENERAPAN
K3 DI PELABUHAN
KOMIK
26 • No. 11 • Februari 2018
SURVEY
aparubrikterbaik * 10 pengirim pertama akan mendapatkan hadiah menarik dari Tim Redaksi
- Sebutkan 3 Rubrik IPC News yang menurut anda terbaik beserta alasannya!- Kirimkan ke email : [email protected] dan [email protected] (dengan format : Nama, Jabatan, Jenis Rubrik, No. Handphone)
?
CORPORATE UPDATE
Berisi ulasan program kerja dari masing- masing Direktorat di Kantor Pusat
KILAS CA-PER
Berisi informasi mengenai perkembangan kinerja dan pencapaian yang dilakukan di Cabang maupun Anak Perusahaan
WHATZ UP
Berisi tentang kegiatan perusahaan baik dari lingkungan Kantor Pusat, Cabang maupun Anak Perusahaan
KEPO
Informasi yang berisikan mengenai pengetahuan seputar dunia kepelabuhanan
KOMUNITAS
Mengungkap tentang sisi lain dari IPC (komunitas yang aktif di lingkungan IPC Group)
IPC CARE
Membahas mengenai program kegiatan pemberdayaan serta bentuk kepedulian IPC Group terhadap masyarakat
NEGERI MARITIM
Mengulas tentang destinasi wisata yang berada di wilayah Cabang
SAFETY FIRST
Berisi tentang perkembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Cabang
SOSOK DAN PERISTIWA
Berisi tentang tokoh yang berjasa dalam dunia pelabuhan atau tokoh yang terkait dengan tema di edisi tersebut misal Sosok Jendral Sudirman untuk edisi Agustus- Tema HUT RI
TINTA KITA
Memuat tulisan hasil karya insan IPC yang berkaitan dengan ilmu kepelabuhanan
KOMIK
Percakapan antara 2 karyawan yang membahas seputar IPC Group yang dikemas dalam bentuk kartun
QUIZ
Games menarik guna mengasah ketelitian para pembaca yang dikhususkan untuk karyawan IPC Group
SHOW ME!
Berisi tentang sisi lain seorang karyawan/i yang memiliki prestasi atau koleksi unik
Sebutkan 3 Rubrik IPC News Terbaik!
Sebagai wujud sinergi BUMN, kini hadir sobat BUMN. Sebuah aplikasi pengelolaan feedback internal BUMN yang berfungsi untuk memudahkan dan mempercepat pelaporan serta penanganan laporan secara terstruktur.
Jika sudah mempunyai akun, anda bisa mengisikan data yang dibutuhkan seperti NIK, nama BUMN dan
kata sandi. Lalu klik tombol LoginUnduh aplikasi Sobat BUMN
Pilih icon Lapor untuk melaporkan masalah di sekitar Anda
Pilih tombol Ok, Saya Ingin Lapor.Namun perlu ditinjau kembali bahwa unggahan sebaiknya sesuai dengan laporan permasalahan BUMN saja.
Pelapor mengambil foto kejadian di tempat untuk diunggah ke dalam aplikasi Sobat BUMN
Laporan akan diteruskan kepada petugas dan segera ditindaklanjuti
Lengkapi data yang dibutuhkan dan klik Kirim