njj

6
Makassar, Oktober 2012 Nama : Nurul Jihad Jayanti NIM : G11112104 Kelas : Agroteknologi C Dosen : Dr. Ir. Muh. Denial Rahim, M.Sc 1. Tanaman Terinfeksi Cendawan Penyakit Busuk Buah Pada Kakao A. Penyebab Penyakit ini disebabkan oleh jamur P. Palmivora yang dapat menyerang buah muda sampai masak. B. Sifat Gejala Sifat gejala yang terdapat pada penyakit Busuk Buah ini adalah Gejala Sistemik , yaitu gejala yang terlihat pada seluruh atau sebagian tanaman. C. Gejala Buah yang terserang nampak bercak – bercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari pangkal, tengah atau ujung buah. Apabila keadaan kebun lembab, maka bercak tersebut akan meluas dengan cepat keseluruh permukaan buah, sehingga menjadi busuk, kehitaman dan apabila ditekan dengan jari terasa lembek dan basah. D. Penyebaran

Upload: tri-wahyu-indcastle

Post on 03-Oct-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nhjhgh

TRANSCRIPT

Makassar, Oktober 2012Nama : Nurul Jihad JayantiNIM : G11112104Kelas : Agroteknologi CDosen : Dr. Ir. Muh. Denial Rahim, M.Sc

1. Tanaman Terinfeksi CendawanPenyakit Busuk Buah Pada KakaoA. PenyebabPenyakit ini disebabkan oleh jamur P. Palmivora yang dapat menyerang buah muda sampai masak.

B. Sifat GejalaSifat gejala yang terdapat pada penyakit Busuk Buah ini adalah Gejala Sistemik, yaitu gejala yang terlihat pada seluruh atau sebagian tanaman.

C. Gejala Buah yang terserang nampak bercak bercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari pangkal, tengah atau ujung buah. Apabila keadaan kebun lembab, maka bercak tersebut akan meluas dengan cepat keseluruh permukaan buah, sehingga menjadi busuk, kehitaman dan apabila ditekan dengan jari terasa lembek dan basah.

D. Penyebaran Penyebaran penyakit dibantu oleh keadaan lingkungan yang lembab terutama pada musim hujan. Buah yang membusuk pada pohon juga mendorong terjadinya infeksi pada buah lain dan menbjalar kebagian batang/cabang. Pathogen ini disebarkan oleh angin dan air hujanmelalui spora. Pada saat tidak ada buah, jamur dapat bertahan didalam tanah. Penyakit ini akan berkembang dengan cepat pada daerah yang mempunyai curah hujan tinggi, kelembaban udara dan tanah yang tinggi terutama pada pertanaman Kakao dengan tajuk rapat.

E. PengendalianPengendalian penyakit ini dilakukan dengan sanitasi kebun, mekanis ( mengumpulkan dan membakar buah yang terserang ) dan kultur teknis. Pengaturan pohon pelindung dan pemangkasan tanaman Kakao merupakan hal yang penting dilakukan terutama pada musim hujan. Penanaman klon resisten atau toleran merupakan cara yang perlu diperhatikan.

2. Tanaman Terinfeksi BakteriPenyakit Darah pada PisangA. Penyebab Menurut Triharso (2004), Bakteri penyebab timbulnya penyakit darah pada pisang adalah bakteri Pseudomonas solanacearum.Penularan bakteri ini dapat terjadikarena tanaman pisangberasal daribibit yang sakit, singgahnyaserangga penyerbuk pada bunga (jantung) pisang, dan dapat pulamelalui alat-alat pertanian danaliran air.Dalam siklus hidupnya, bakteriPseudomonas solanacearumdapat bertahan dalam tanah, kemudian dapat terbawa oleh tanah yang dihanyutkan air.Dari dalam tanah, bakteri ini dapat menginfeksi akar-akar pisang dan batang pisang melalui luka-luka (Semangun, 2004).

B. Sifat GejalaSifat gejala yang terdapat pada penyakit darah pada pisang ini adalah Gejala Sistemik, yaitu gejala yang terlihat pada seluruh atau sebagian tanaman.

C. Gejala Gejala serangan Penyakit Darah pada Pisang (Blood Disease Bacterium) dapat dilihat Pada tanaman pisang dewasa yang sudah berbuah, yaitu pada daun ketiga atau keempat dari atas (pucuk) mulai menguning serta disusul dengan daun-daun berikutnya lalu mengering. Akibatnya pertumbuhan buah tidak sempurna.Apabila buah-buah pisang tersebut di potong atau di belah terlihat adanya cairan atau getah kental berwarna coklat kemerahan yang berbau busuk, Pada bagian dalam bungkul dan batang pisang yang sudah terkena penyakit, apabila dipotong bagian tengah terlihat bintik-bintik berwarna coklat kemerahan. Akhirnya berlanjut tanaman pisang akan menjadi kering dan mati (Anonim, 2009).

D. Pengendalian Adapun pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan Sanitasi, agar lingkungan kebun pisang agar selalu bersih.Menerapkan sistem drainase yang baik, menggunakan peralatan yang steril/dibersihkan dulu.Pemupukan dengan bahan organik akan meningkatkan aktivitas mikroorganisme antagonis untuk membunuh bakteri perusak,Isolasi spot, yaitu membungkus bunga pisang dengan kain agar tidak di kunjungi oleh serangga penular sampai selesai pembungaan serta Eradikasi/pemusnahan, yaitu menebang semua pisang yang ada pada lahan tersebut, dandigantidengantanamanpisangyangtahanterhadappenyakitdarahpisang(Anonim, 2009).

3. Tanaman Terinfeksi VirusPenyakit Tungro Pada PadiA. Pengertian Tungro adalah penyakit yang menyerang tanaman padi yang disebabkan oleh virus, merupakan salah satu penyakit penting pada padi karena sangat merusak dan tersebar luas. Di Indonesia, semula semula penyakit ini hanya terbatas di Sulawesi Selatan, tetapi sejak awal tahun 1980-an menyebar ke Bali, Jawa Timur, dan sekarang sudah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Bergantung pada saat tanaman terinveksi, penyakit tungro dapat menyebabkan kehilangan hasil 5 70 %, makin awal tanaman terinveksi makin besar kehilangan hasil yang ditimbulkannya.

B. Sifat GejalaSifat gejala yang terdapat pada penyakit Tungro pada tanaman Padi ini adalah Gejala Sistemik, yaitu gejala yang terlihat pada seluruh atau sebagian tanaman.

C. Penyebab Penyakit Tungro ini disebabkan oleh virus Rice Tungro Virus.D. GejalaPerubahan warna daun menjadi kuning orange mulai dari pucuk daun kea rah pangkal, jumlah anakan berkurang, pertumbuhan terhambat dan tanaman kerdil. Daun muda sering bintik dan bergaris hijau pucat sampai keputihan. Masa pembungaan tertunda, mulai yang dihasilkan kecil, tidak dapat keluar dengan sempurna, biasanya bulir steril. Pada bulir terdapat bintik coklat hitam. Tanaman muda lebih peka dibanding tanaman tua. Gejala pertama timbul biasanya satu minggu setelah infeksi.E. Penularan dan PenanggulangannyaPenyakit tungro ditularkan oleh Wereng Hijau ( Nephotettix Virescens ), N. Ningropictus dan Wereng Loreng. Dan dapat dikendalikan dengan upaya-upaya sebagai berikut :1) Gunakan varietas tahan virus tungro seperti Tukad Petanu, Tukad Unda, Tukad Balian, Kalimas dan Bondoyudo2) Pergiliran tanam vartietas tahan yang memiliki tertua berbeda.3) Pengaturan waktu tanam serempak minimal 20 ha luasan sawah4) Menanam bibit pada saat yang tepat, yaitu menanam bibit sebulan sebelum puncak kepadatan wereng hijau tercapai5) Menanam dengan cara jajar legowo6) Pada saat tanaman umur 2 3 minggu setelah tanam bila dijumpai 2 tanaman bergejala lebih dari 10 rumpun, maka segera aplikasikan insektisida yang efektif mematikan wereng hijau seperti Dharmabas 50 EC7) Sawah jangan dikeringkan, biarkan kondisi air pada kapasitas lapang agar wereng hijau tidak aktif berpencar menyebarkan tungro8) Sanitasi dengan mencabut tanaman yang sakit kemudian dimusnahkan