nigella sativa l) terhadap bakteri lactobacillus
TRANSCRIPT
1 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, Juli 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juli 2020 hal 1-14
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam
(Nigella sativa L) Terhadap Bakteri Lactobacillus achidophilus
Test for Activity Antibacterial Toothpaste of Black Cumin (Nigella
sativa L) Seeds Extract Against Lactobacillus acidophilus Bacteria
1 Eti Haryati dan 2 Ria Wahyu Pratiwi
(1,2) Prodi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi YPIB Cirebon
Submitted: 19 Juni 2020 Reviewed: 21 Juni 2020 Accepted: 16 Juli 2020
ABSTRAK
Karies gigi adalah penyakit gigi dan mulut yang masih banyak diderita baik
dewasa maupun anak-anak. Lactobacillus acidophilus merupakan penyebab dominan karies gigi. Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L) mempunyai senyawa flavonoid, alkaloid,
saponin, dan tanin yang bekerja sebagai antibakteri.Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui aktivitas pasta gigi ekstrak biji jintan hitam(Nigella sativa L) terhadap Lactobacillus acidophilus.
Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Penyarian biji jintan
hitam (Nigella sativa L) menggunakan pelarut etanol 96% dengan metode merasi kemudian dibuat sediaan pasta gigi dengan konsentrasi 6%, 12%, dan 15%. Pasta gigi
sasha “herbal” digunakan sebagai kontrol positif dan pasta gigi plasebo “basis” sebagai
kontrol negatif. Aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan
mengukur zona bening media agar padat. Hasil zona bening dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan Tukey HSD. Evaluasi sediaan pasta gigi yang dilakukan meliputi
organoleptis, homogenitas, pH, tinggi busa, dan daya sebar serta uji stabilitas sediaan
pasta gigi dengan metode cycling test. Hasil penelitian terhadap bakteri Lactobacillus acidophilus menunjukan bahwa
pasta gigi ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L) memilki aktivitas antibakteri di
tandai dengan terbentuknya zona bening. Diameter zona bening dari pasta gigi ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L) dari konsentrasi 6%, 12%, dan 15% adalah 3,99 mm,
5,67 mm, dan 8,22 mm .
Kesimpulan penelitian ini berdasarkan uji Tukey adalah pasta gigi jintam hitam (
Nigella sativa) konsentrasi 15% adalah yang paling baik daya aktivitasnya setara dengan
kontrol positif , serta pasta gigi ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L) telah memenuhi persyaratan evaluasi dan uji stabilitas sediaan.
Kata Kunci : Antibakteri, Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L),
Lactobacillus acidophilus
2 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, Juli 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juli 2020 hal 1-14
ABSTRACT
Dental caries is a dental and oral disease that still affects many adult and
children alike. Lactobacillus acidophilusis the dominant cause of dental caries. Black cumin (Nigella sativa L) seeds has alkaloids, flavonoids, saponins, and tanins that have
antimicrobial action. The purpose of this study was to examine the activity of toothpaste
black cumin (Nigella sativa L) seeds in inhibiting the growth Lactobacillus acidophilus
bacteria. The research was an experimental laboratories. Extraction of black cumin
(Nigella sativa L) seeds use ethanol 96% solvent with maceration method and than was
madetoothpaste with concentrations of 6%, 12%, and 15%. Sasha “herbal” toothpaste is used as positive control and plasebo toothpaste ”base” as negative control. Antibacterial
activity test use the well diffusion method by measuring the zone of growth around on
solid agar media. Clear zone results were analyzed use ONE WAY ANOVA and Tukey
HSD. Evaluation of toothpaste preparations made included organoleptic, homogeneity, pH, high foam, and dispersal power as well as the stability test of the toothpaste by the
cycling test method.
The results research of test activity antibacterial toothpaste of black cumin (Nigella sativa L) seeds extract against Lactobacillus acidophilus marked by its clear
zone shape. Clear zone diameter of the toothpaste of black cumin (Nigella sativa L) seeds extract from 6%, 12%, and 15% is 3,99 mm, 5,67 mm, and 8,22 mmandtoothpaste
of black cumin (Nigella sativa L) seeds extract meet the reqeuirements of evaluation and
stability test by the cycling test method. The conclusion of this study based on the Tukey test is that the black cumin
toothpaste (Nigella sativa) concentration of 15% is the best for its activity power is
equivalent to positive control, and the cumin seed extract (Nigella sativa L) toothpaste
has fulfilled the evaluation and stability test requirements
Keywords: Antibacterial, Toothpaste Black Cumin (Nigella sativa L) Seeds Extract,
Lactobacillusacidophilus
Korespondensi Penulis:
Eti Haryati
Prodi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi YPIB Cirebon Jl. Perjuangan – Majasem Email : [email protected]
PENDAHULUAN
Penyakit gigi dan mulut
terutama karies gigi masih banyak
diderita baik anak-anak maupun
dewasa. World Health Organization
3 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, Juli 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juli 2020 hal 1-14
(WHO) menyatakan angka kejadian
karies pada anak masih sebesar 60-
90% (WHO, 2016). Menurut hasil
penelitian di negara – negara Eropa,
Amerika dan Asia termasuk
Indonesia, ternyata bahwa 90 – 100%
anak di bawah 18 tahun terserang
karies gigi. Di Indonesia terjadi
peningkatan prevalensi terjadinya
karies aktif pada penduduk Indonesia
lebih banyak 53,2 % atau 93 juta jiwa
pada tahun 2013 (Depkes, 2018).
Karies gigi adalah penyakit
infeksi dan merupakan suatu proses
demineralisasi progresif pada jaringan
keras permukaan mahkota dan akar
gigi yang disebabkan oleh aktivitas
bakteri. Bakteri yang berkaitan
dengan terjadinya karies adalah
Streptococcus mutans dan
Lactobacillus sp.Spesies yang paling
dominan diantara spesies
Lactobacillus lain dalam
menyebabkan karies gigi adalah
Lactobacillus acidophilus.Bukan
hanya ada dimulut saja, Lactobacillus
acidophilus merupakan salah satu
bakteri penting yang terdapat di
dalam saluran pencernaan,dan vagina
(Pratiwi D., 2007).
Lactobacillus achidophillus
merupakan bakteri gram positif dan
dapat tumbuh dalam keadaan
anaerob. Lactobacillus acidophilus di
dalam rongga mulut menghasilkan
asam laktat dari gula yang
difermentasikan sehingga
menyebabkan pH plak menurun, jika
penurunan pH terjadi secara terus-
menerus akan menyebabkan
demineralisasi pada permukaan akar
gigi (Ikhwan R. dkk, 2013). Upaya
untuk mengatasi masalah karies gigi
akibat bakteri dimulut dapat
dilakukan secara mekanis maupun
kimiawi. Salah satu cara mekanis
yang efektif dalam mengatasi karies
gigi adalah menyikat gigi dengan
pasta gigi (Ramayanti dan Punakaya,
2013).
Seiring dengan kemajuan
teknologi sekarang telah beredar
berbagai macam produk pasta gigi.
Umumnya produk pasta gigi banyak
mengandung flour yang digunakan
untuk memperkuat gigi dan
menjadikan gigi lebih putih tetapi
unsur ini dapat menyebabkan
flourosis email pada kadar yang
berlebihan serta tidak dapat
membunuh bakteri gigi secara efektif.
4 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, Juli 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juli 2020 hal 1-14
Untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan bahan alami sebagai bahan
alternatif pembuatan pasta gigi yang
mampu memperkuat gigi dan
membunuh bakteri gigi secara efektif.
Penggunaan bahan alam memiliki
kelebihan karena efek terapeutiknya
bersifat konstruktif, efek samping
yang ditimbulkan juga sangat kecil
sehingga bahan alami relatif lebih
aman daripada bahan kimiawi
(Prasetya, 2012). Salah satu tanaman
yang memiliki efek antibakteri adalah
jintan hitam.
Jintan hitam merupakan
tanaman obat tradisional berbunga
tahunan yang digunakan untuk
meningkatkan kesehatan dalam
mengobati beberapa penyakit. Biji
jintan hitam telah banyak digunakan
selama ribuan tahun sebagai bahan
pengawet dari beberapa rempah-
rempahan yang digunakan dalam
bumbu masakan (Sinaga, 2018).
Fungsi jintan hitam selain
sebagai bumbu masakan juga
memiliki beberapa komponen terdiri
dari alkaloid, flavonoid, tanin,
thymoquinon, timol, saponin, asam
amino, protein, karbohidrat, volatile
oil (minyak atsiri). Alkaloid,
flavonoid, tanin, thymoquinone,
timol, dan saponin mempunyai
kemampuan menghambat
pertumbuhan bakteri, baik bakteri
gram positif maupun bakteri gram
negatif, terbukti dari beberapa
penelitian (Sinaga, 2018).
Menurut penelitian yang
dilakukan Sinaga (2018)
membuktikan ekstrak jintan hitam
memiliki efektivitas antibakteri
terhadap pertumbuhan
Aggregatibacter
actinomycetemcomitans. Berdasarkan
hal tersebut maka dilakukan
penelitian “Uji Aktivitas Antibakteri
Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam
(Nigella sativa L) Terhadap Bakteri
Lactobacillus achidophilus”
METODE PENELITIAN
Alat
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah neraca, tabung
reaksi, batang pengaduk, gelas ukur,
cawan penguap, waterbath, autoclav,
cawan petri, jangka sorong, pembakar
bunsen, dan ose
Bahan
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah serbuk biji jintan
5 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, Juli 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juli 2020 hal 1-14
hitam, Lactobacillus achidophilus,
pasta gigi Sasa “Herbal”, alkohol
96%, reagen mayer, serbuk Mg, HCl
2N, Fecl3, Nacl 2N, CMC NA,
kalsium karbonat, gliserin, natrium
benzoat, trietanol amin, sodium lauryl
sulphate, NA (Nutrient Agar) Bacl2
1%, dan H2SO4 1%
Langkah-langkah Kerja
Identifikasi dan Determinasi
Tanaman
Determinasi dilakukan di
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
UPT Laboratorium Herbal Materia
Medica Batu
Pembuatan Ekstrak Jintan Hitam
(Nigella sativa L)
Timbang serbuk biji jintan
hitam sebanyak 300 gram lalu
dimaserasi dengan 2250 mL etanol
96% (1:7,5) selama 7 hari
Skrining Fitokimia
1. Uji Alkoloid
Sebanyak 50 mg ekstrak
ditambahkan 1 mL HCL 2N dan 9
mL air lalu panaskan, menambahkan
reagen mayer, hasil positif
ditunjukkan dengan terbentuknya
endapan putih (Hanani, 2015).
2. Uji Flavonoid
Sebanyak 1-2 mL ekstrak
ditambahan serbuk Mg, HCl 2 N dan
etanol sebanyak 4-5 tetes kemudian
dikocok. Perubahan warna menjadi
merah, kuning atau jingga
menunjukkan positif flavonoid
(Kurniasih N. dkk, 2015).
3. Uji Tanin
Sebanyak 1-2 mL ekstrak
ditambahkan larutan FeCl3. Endapan
biru-hitam pada tanin yang
terhidrolisis untuk hasil yang positif
(Amelia, 2015).
4. Uji Saponin
Sebanyak 1-2 mL ekstrak
ditambahkan air panas, lalu
didinginkan dan dikocok kuat selama
10 menit. Jika terbentuk busa atau
buih menunjukkan positif saponin
(Kurniasih dkk, 2015).
Pembuatan Pasta Gigi
Menimbang semua bahan.
Melarutkan (Na CMC) dalam air
panas didiamkan selama 15 menit
setelah itu diaduk homogen sebagai
massa 1. Menggerus kalsium
karbonat, dan menambahkan sodium
lauryl sulfat gerus homogen,
kemudian masukan kedalam massa 1
6 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, Juli 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juli 2020 hal 1-14
gerus hingga homogen sebagai massa
2. Melarutkan ekstrak biji jintan
hitam dengan gliserin diaduk sampai
homogen, kemudian masukan
kedalam massa 2 gerus hingga
homogen. Melarutkan natrium
benzoate dan natrium sakarin
kedalam sisa air dan diaduk sampai
larut sempurna kemudian
ditambahkan pada massa 2 gerus
homogen sampai terbentuk massa
pasta. Tambahkan mentol kedalan
masa pasta, gerus sampai homogen,
kemudian memasukan kedalam
wadah yang sesuai.
Uji Aktivitas Antibakteri
Lactobacillus achidophilus
1. Sterilisasi alat
Semua peralatan dicuci bersih,
dikeringkan dan dibungkus kertas.
Mensterilkan dengan menggunakan
autoclave pada suhu 121°C selama 15
menit.
2. Pembuatan Media NA (Nutrient
agar) untuk 10 cawan petri
Memasukan 20 gram NA dan
2,5 gram sukrosa ke dalam
erlenmayer. Menambahkan aquadest
sampai dengan 170 mL. Didihka
sampai melarut sempurna. Sterilisasi
dengan autoklaf
3. Peremajaan Bakteri
Mengambil 1 ose dari kultur
Lactobacillus achidophilus.
Menanamkan kultur pada media agar
miring dengan cara menggores
menggunakan ose yang sudah
disterilkan. Diinkubasi pada suhu
370C selama 24 jam.
4. Pembuatan Standar 0,5 Mc
Farland
Mencampur 0,05 mL
BaCl21% dalam aquadest.
Menambahkan 9,95 nL H2SO4 1% ,
lalu aduk sampai homogen.
5. Pembuatan Suspensi Bakteri
Mengambil koloni bakteri
Lactobacillus achidophilus dengan
ose steril dari media agar miring.
Memasukkan kedalam 10 mL 0,9%
NaCl sampai kekeruhan sama dengan
standar 0,5 Mc Farland (1x108
CFU/mL)
6. Uji Aktivitas Antibakteri
Bagi menjadi 5 daerah cawan
petri pada bagian bawah. NA cair
hangat dituangkan kedalam cawan
petri tunggu sampai padat, lalu
inokulasikan suspensi Lactobacillus
achidophilus sebanyak 0,5 mL.
Membuat lubang sumuran dengan
perforator diamter 8 mm. Masukan
7 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, Juli 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juli 2020 hal 1-14
pasta gigi plasebo, pasta gigi ekstrak
biji jintan hitam, dan pasta gigi Sasa
“herbal” sebanyak 0,15 mL. Inkubasi
pada suhu 370C selama 2x24 jam.
Mengukur zona bening menggunakan
jangka sorong.
Evaluasi Sediaan
1. Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis
diamati secara visual menggunkan
indra. Pemerikasaan meliputi warna,
bau, dan bentuk.
2. Evaluasi Sediaan Homogenitas
Mengoleskan sediaan pada
perparat kaca. Amati apakah bahan-
bahan yang digunakan tersebut
terdispersi merata
3. Evaluasi Sediaan pH
Mencelupkan pH stick
kedalam sediaan. Mengamati
perubahan warna yang terjadi pada
pH stick dan membandingkannya
dengan pH indikator.
4. Evaluasi Sediaan Tinggi Busa
Masukan 1 gram pasta gigi
dan melautkan dengan 10 mL
aquadest lalu tutup gelas ukur. Kocok
selama 1 menit. Amati tinggi busa
yang terbentuk
5. Evalusi Sediaan Daya Sebar
Meletakkan 0,5 gram pasta
gigi diatas kaca bulat. Meletakkan
kaca yang lain diatas pasta gigi.
Setelah 1 menit mengukur daya sebar,
lalu tambahkan beban 150 gram
diatasnya dan biarkan selama 5 menit.
Mengukur ulang daya sebar
(Susilowati, 2013).
Uji stabilitas Cycling test
Sediaan pasta gigi ekstrak biji
jintan hitam diamati stabilitas fisiknya
terlebih dahulu pada suhu 4±2°C
selama 48 jam sebanyak 6 siklus dan
diamati kembali perubahan fisik
dengan uji parameter di akhir siklus
(Suyudi, 2014).
Analisis Data
Data hasil penelitian yang
diperoleh dianalisis menggunakan
metode One Way Anova. Jika nilai sig
>(0,05) maka H0 ditolak dan H1
diterima. Kemudian dilakukan uji
lanjutan Tukey HSD.
PEMBAHASAN
8 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juni 2020 hal 1-14
Hasil determinasi
menunjukan bahwa benar tanaman
yang dimaksud adalah benar
tanaman jintan hitam (Nigella sativa
L). Dari 300 gram serbuk biji jintan
hitam (Nigella sativa L) yang
dimaserasi diperoleh ekstrak kental
sebanyak 37,50 gram dengan
rendemen 12,50%. Ekstrak kental
tersebut sudah memenuhi syarat
randemen ekstrak kental biji jintan
hitam yaitu tidak kurang dari 10,07%
(Depkes RI, 1978).
Ekstrak kental yang diperoleh
dilakukan identifikasi skrining
fitokimia dengan hasil positif
alkoloid, flavonoid, tanin, dan
saponin. Pasta gigi dibuat bervariasi
dengan 3 konsentrasi yaitu 6%, 12%,
dan 15%.
Hasil evaluasi sediaan pasta gigi
ekstrak biji jintan hitam dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil evaluasi sediaan pasta gigi ekstrak biji jintan hitam
Padat Muda
Padat
Padat Tua
Padat
Keterangan : X1 : Pasta gigi ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L) dengan konsentrasi 6%
X2 : Pasta gigi ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L) dengan konsentrasi 12%
X3 : Pasta gigi ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L) dengan konsentrasi 15%
K-: Kontrol negatif (Pasta gigi Plasebo) tanpa ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L)
Persyaratan pasta gigi : Homogenitas : tidak ada gumpalan udara, tidak ada gumpalan partikel yang terpisah dan warna
yang merata (SNI 12-354-1995)
pH : 4,5-10,5 (SNI 12-354-1995)
Busa : tidak ada syarat pembentukan busa (Syurgana dkk, 2017)
Daya sebar : 5-7 cm (Syurgana dkk, 2017)
Berdasarkan tabel 1 pasta
gigi yang dibuat memenuhi
Organoleptis
Daya Tinggi
Formulasi Bentuk Warna Bau
pH Homogenitas Sebar (Cm)
Busa (Cm)
X1 Setengah Abu-abu
Mentol
7 Homogen 6,0 5,4
X2 Setengah
Abu-abu Mentol 7 Homogen 5,6 5,8
X3 Setengah Abu-abu
Mentol
7 Homogen 5,5 6,0
K- Setengah
Putih Mentol 7 Homogen 6,2 5,2
10 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juni 2020 hal 1-14
persyaratan evaluasi sediaan .Uji
stabilitas sediaan pasta gigi ekstrak
biji jintan hitam yang telah dibuat,
memenuhi persyaratan uji stabilitas
sediaan dengan metode Cyciling test
pada suhu 40C dan 400C selama 6
siklus.
Pasta gigi ekstrak biji jintan
hitam mulai memberikan aktivitas
antibakteri pada konsentrasi 6% dan
seiring dengan bertambahnya hari
zona bening yang terbentuk semakin
besar yang berarti aktivitasnya
semakin besar juga. Konsentrasi 15%
memiliki aktivitas yang hampir sama
dengan kontrol +. Besarnya aktivitas
antibakteri dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Aktivitas antibakteri pasta
gigi ekstrak biji jintan hitam (Nigella
sativa L) terhadap bakteri
Lactobacillus achidophilus
Keterangan : X1 : Pasta gigi ekstrak biji jintan hitam
(Nigella sativa L) dengan
konsentrasi 6%
X2 : Pasta gigi ekstrak biji jintan hitam
(Nigella sativa L) dengan
konsentrasi 12%
X3 : Pasta gigi ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa L) dengan
konsentrasi 15%
K+ : Kontrol positif (pasta gigi sasha”herbal”)
K- : Kontrol Negatif (Pasta gigi
Plasebo) tanpa ekstrak biji jintan
hitam (Nigella sativa L).
Terbentuknya zona bening
disekitar sumuran pasta gigi ekstrak
biji jintan hitam menunjukkan bahwa
ekstrak biji jintan hitam mengandung
zat-zat kimia yang berguna sebagai
antibakteri. Penambahan zona bening
pada hari ke-2 disebabkan karena
senyawa antibakteri yang berpotensi
sebagai antibakteri lebih optimum
bekerja pada hari ke-2 dibandingkan
hari ke-1 (Septiani dkk, 2017) atau
karena lama inkubasi yang berbeda
mengahsilkan aktivitas antibakteri
yang berbeda pula (Nuria dan
Faizatun, 2009).
Rata-rata dari uji aktivitas
pasta gigi ekstrak biji jintan hitam
terhadap bakteri Lactobacillus
achidophilus hari pertama dan kedua
menunjukkan adanya peningkatan
diameter zona bening sejalan dengan
peningkatan konsentrasi pasta gigi
ekstrak biji jintan hitam. Hal ini
disebabkan karena semakin besar
konsentrasi maka semakin besar
Pasta
Gigi
Zona Bening pasta gigi ekstrak
biji jintan hitam (Nigella sativa L)
terhadap bakteri Lactobacillus achidophilus (mm)
Hari ke 1 Hari ke-2 Rata-rata
X1 3,70 4,29 3,99
X2 5,54 5,81 5,67
X3 8,12 8,33 8,22
K + 8,87 8,90 8,89
K - 0 0 0
11 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juni 2020 hal 1-14
kandungan antibakterinya (Sinaga,
2018).
Susanto dan Ruga (2012)
menyatakan diameter zona bening 6-
10 mm mempunyai daya hambat
sedang dan diameter zona bening
kurang dari 5 mm memiliki daya
hambat lemah. Sehingga dari hasil
uji aktivitas antibakteri pasta gigi
ekstrak biji jintan hitam (Nigella
sativa L) terhadap bakteri
Lactobacillus achidophilus dapat
dinyatakan pada konsentrasi 6%
memiliki daya hambat lemah yaitu
3,99 mm. Konsentrasi 12% memiliki
daya hambat sedang yaitu 5,67 mm.
Konsentrasi 15% memiliki daya
hambat sedang yaitu 8,22 mm dan
kontrol positif memiliki daya
hambat sedang yaitu 8,89 mm.
Faktor yang mempengaruhi
kemampuan ekstrak biji jintan hitam
(Nigella sativa L) berperan aktif
sebagai antibakteri adalah alkaloid,
flavonoid, tanin, dan saponin.
Mekanisme alkaloid sebagai,
antibakteri dengan cara mengganggu
komponen penyusun peptidoglikan
pada sel bakteri, sehingga lapisan
dinding sel tidak terbentuk secara
utuh dan menyebabkan kematian sel
(Darsana, 2012).
Flavonoid menyebabkan
terjadinya kerusakan permeabilitas
dinding sel bakteri, mikrosom, dan
lisosom sebagai hasil interaksi antara
flavonoid dengan DNA bakteri
(Agustina A, 2016). Sedangkan
mekanisme kerja tanin sebagai
antibakteri mempunyai daya
antibakteri dengan cara memprepitasi
protein dan menghambat enzim
reverse transkriptase dan DNA
topoisomerase sehingga sel bakteri
tidak dapat terbentuk (Septiani dkk,
2017). Selain itu mengandung pula
saponin yang dapat menjadi
antibakteri karena zat aktif
permukaannya mirip detergen atau
sabun akibatnya saponin akan
menurukan permukaan tegangan
permukaan dinding sel bakteri dan
merusak permeabilitas membran.
Rusaknya membran sel sangat
mengganggu kelangsungan hidup
bakteri (Agustina A, 2016).
Kontrol positif memiliki
aktivitas antibakteri yang ditandai
terbentuknya zona bening, hal ini
karena pasta gigi herbal yang
12 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juni 2020 hal 1-14
digunakan memiliki kandungan
herbal daun sirih dan siwak. Dimana
daun sirih mengandung minyak atsiri
yang mempunyai daya antibakteri
karena adanya fenol dan turunannya
yang dapat mengubah sifat protein
sel bakteri. Salah satu senyawa
turunan itu adalah kavikol yang
memiliki daya antibakteri lima kali
lebih kuat dari pada fenol (Hasim,
2003).
Fenol bekerja melalui
koagulasi protein daan perusak
membran sel. Fenol dapat bersifat
bakteriosidal dan bakteriostatis
tergantung dengan kosentrasi yang
digunakan (Septiani dkk, 2017).
Kandungan siwak pada pasta gigi
herbal yang berfungsi sebagai
antibakteri antara lain sulfur,
alkaloid, safonin, dan flour yang
melindungi gigi dari bakteri
kariogenik (Almas dan Al-Zeid,
2004)
Hasil analisis dengan uji One
Way ANOVA memiliki nilai sig =
0,000 maka H1: Pasta gigi ekstrak
biji jintan hitam (Nigella sativa L)
memiliki aktivitas antibakteri
terhadapat Lactobacillus
achidophilus pada setiap konsentrasi.
Kemudian dilakukan uji lanjutan
Tukey HSD yang dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3 Hasil Uji Tukey HSD
Konsentrasi N Subset for alpha = 0.05 1 2 3
Tukey HSDa
Kosentrasi 6% 9 3,9989
Kosentrasi 12% 9 5,6800
Kosentrasi 15% 9 8,4450 Kontrol + 9 8,9094 Sig. 1,000 1,000 ,335
Dari hasil analisis uji One
Way ANOVA adalah nilai (Sig) <
0,05 dimana nilai sig (0,000 < 0,05)
ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima, dengan kata lain
pasta gigi ekstrak biji jintan hitam
(Nigella sativa L) memiliki aktivitas
antibakteri terhadapat Lactobacillus
achidophilus pada setiap konsentrasi.
Dari hasil uji Tukey HSD hanya
kontrol positif dan pasta gigi ekstrak
13 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juni 2020 hal 1-14
biji jintan hitam (Nigella sativa L)
konsentrasi 15% yang berada
dikolom yang sama, hal ini tersebut
menunjukkan hanya pasta gigi ekstak
biji jintan hitam (Nigella sativa L)
konsentrasi 15% yang memiliki
aktivitas yang setara dengan kontrol
positif.
PENUTUP
Pasta gigi ekstrak biji jintan
hitam (Nigella sativa L) memiliki
aktivitas antibakteri terhadap
Lactobacillus achidophilus dan pada
konsentrasi 15% mempunyai daya
aktivitas paling baik terhadap
Lactobacillus achidophilus setara
dengan kontrol positif serta pasta gigi
ekstrak biji jintan hitam (Nigella
sativa L) memenuhi persyaratan pasta
gigi yang baik dan stabil selama
penyimpanan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Agustina, A. (2016). ISOLASI
DAN IDENTIFIKASI
FLAVONOID RIMPANG
LENGKUAS MERAH (Alpinia
galanga, Linn) SECARA
KROMATOGRAFI LAPIS
TIPIS. CERATA Jurnal Ilmu
Farmasi, 4(1).
2. Almas, K., & Al-Zeid, Z. (2004).
The immediate antimicrobial effect
of a toothbrush and miswak on
cariogenic bacteria: a clinical
study. The journal of
contemporary dental
practice, 5(1), 105-114.
3. Amelia, F. R. (2015). Penentuan
jenis tanin dan penetapan kadar
tanin dari buah bungur muda
(Lagerstroemia speciosa Pers.)
secara spektrofotometri dan
permanganometri. CALYPTRA, 4(2
), 1-20.
4. Badan Standarisasi Nasional.
1995. Standar Nasional Pasta
Gigi. (SNI 12-3524-1995). Jakarta:
Badan Standarisasi Nasional
Indonesia.
5. Darsana, I. G. O., Besung, I. N. K.,
& Mahatmi, H. (2012). Potensi
daun binahong (Anredera
cordifolia (Tenore) Steenis) dalam
menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia Coli secara In
vitro. Indonesia Medicus
Veterinus, 1(3), 337-351.
14 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juni 2020 hal 1-14
AMONIA FESES AYAM
PREBIOTIK BUNGKIL INTI
SAWIT DENGAN INOKULUM
6. Depkes RI. 2018. Laporan Hasil
Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) Nasional 2018.
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan: Jakarta
7. Depkes RI. 1978. Materia Medika
Indonesia jilid II (MMI II). Jakarta:
Penerbit Direktorat Jendral
Pengawasan Obat Dan Makanan.
8. Hanani, E.2015. Analisis
Fitokimia. Jakarta: EGC.
9. Hasim. Daun sirih sebagai
antibakteri pasta gigi. Kompas, 24
September 2003: 10
10. Ikhwan, R., Rukmi, M. I., &
PENURUNAN KADAR
PEDAGING MENGGUNAKAN
BAKTERI Lactobacillus
acidophilus, Lactobacillus
cereus. Jurnal Akademika Biologi,
from https://ejournal3.undip.ac.id/i
ndex.php/biologi/article/view/1949
7
11. Kurniasih, N., Kusmiyati, M.,
Sari, R. P., & Wafdan, R. (2015).
Potensi Daun Sirsak (Annona
muricata linn), Daun Binahong
(Anredera cordifolia (Ten)
Steenis), Dan Daun Benalu
Mangga (Dendrophthoe pentandra)
Sebagai Antioksidan Pencegah
Kanker. JURNAL ISTEK, 9(1).
12. Nuria, M. C., & Faizatun, A.
(2009). Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar
(Jatropha Curcas L) Terhadap
Bakteri Staphylococcus aureus
ATCC 25923, Escherichia coli
ATCC 25922, dan Salmonella
typhi ATCC 1408. Mediagro, 5(2).
13. Prasetya, F. (2012). Formulasi
Pasta Gigi Berbahan Aktif Ekstrak
Daun Sirih Hitam Sebagai
Antimikroba Penyebab Radang
Gusi (Gingivitis) Dan Gigi
Berlubang (Caries). Journal Of
Tropical Pharmacy And
Chemistry, 2(1), 19-25.
14. Pratiwi, D. 2007. Merawat Gigi
Sehari – hari. Jakarta : Penerbit
Buku Kompas.
15. Ramayanti, S., & Purnakarya,
I. (2013). Peran makanan terhadap
kejadian karies gigi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat
Andalas, 7(2), 89-93.
5(3), 1-6. Retrieved
bulgaricus, DAN Bacillus
pujiyanto, S. (2016).
15 PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 4, No. 1, 2020
ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062
Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak Biji Jintan Hitam … (Eti Haryati & Ria Wahyu) PRAEPARANDI Vol. 4, No.1, Juni 2020 hal 1-14
16. Septiani, S., Dewi, E. N., &
Wijayanti, I. (2017). AKTIVITAS
ANTIBAKTERI EKSTRAK
LAMUN (Cymodocea rotundata)
TERHADAP BAKTERI
Staphylococcus aureus DAN
Escherichia coli (Antibacterial
Activities of Seagrass Extracts
(Cymodocea rotundata) Against
Staphylococcus aureus and
Escherichia coli). Saintek
Perikanan: Indonesian Journal of
Fisheries Science and
Technology, 13(1), 1-6.
17. Sinaga, A. N. A. (2018).
Efektivitas Ekstrak Jintan Hitam
terhadap Pertumbuhan Bakteri
Aggregatibacter
actinomycetemcomitans ATCC®
6514TM (In Vitro).
18. Susanto, D. S., & Ruga, R. (2012).
Studi kandungan bahan aktif
tumbuhan meranti merah (Shorea
leprosula Miq) sebagai sumber
senyawa
antibakteri. Mulawarmnan
Scientifie, 11(2), 181-190.
19. Susilowati, E. P. (2013). Optimasi
sediaan salep yang mengandung
eugenol dari isolasi minyak
Cengkeh (Eugenia caryophylatta
Thunb.). IJMS- Indonesian Journal
on Medical Science, 1(2).
20. Suyudi, S. D. (2014).
Formulasi Gel Semprot
Menggunakan Kombinasi
Karbopol 940 dan Hidroksipropil
Metilselulosa (HPMC) sebagai
Pembentuk Gel.
21. Syurgana, M. U., Febrina, L., &
Ramadhan, A. M. (2017,
November). Formulasi Pasta Gigi
Dari Limbah Cangkang Telur
Bebek. In Proceeding of
Mulawarman Pharmaceuticals
Conferences (Vol. 6, pp. 127-140).
22. WHO. 2016. Kasus Karies pada
Anak Balita. (diakses dari
http://health.kompas.com 21 Juli
2019).