nida- penentuan ion klorida pada air dengan metode gravimetri

Upload: nicholas-reed

Post on 18-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

by Nida Nurmiladia Rahmah

TRANSCRIPT

  • PENENTUAN ION KLORIDA PADA AIR DENGAN

    METODE GRAVIMETRI

    Nida Nurmiladia Rahmah, Putri Dewi Mailya Fatimah, Citra Chairunnisa

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    ABSTRACK

    Metode analisis gravimetri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada pengukuran

    berat, yang melibatkan: pembentukan, isolasi dan pengukuran berat dari suatu endapan.

    Analisis garavitasi, atau analisis kuantitatif berdasarkan bobot, adalah proses isolasi serta

    penimbangan suatu unsur atau suatu senyawaan tertentu dari unsur tersebut, dalam bentuk

    yang semurni mungkin. Penyaringan endapan dapat dilakukan cukup dengan kertas saring

    dengan ukuran diameter kerrtas dan lobang pori sesuai. Pada proses pemurnian (pencucian

    endapan), dengan melakukan pencucian bukan hanya zat pengotor saja yang larut tetapi

    juga zat yang dianalisis juga ikut larut, meskipun kelarutannya jauh lebih kecil.

    Kata kunci: analisis gravimetri, endapan, pencucian endapan

  • INTRODUCTION

    Metode analisis gravimetri adalah

    suatu metode analisis yang didasarkan

    pada pengukuran berat, yang melibatkan:

    pembentukan, isolasi dan pengukuran

    berat dari suatu endapan. (Anonim, 2012)

    Metode gravimetri untuk analisa

    kuantitatif didasarkan pada stokiometri

    reaksi pengendapan, secara umum

    dinyatakan dengan persamaan :

    aA + pP AaPp

    dimana a adalah koefisien reaksi setara

    dari reaktan analit (A), p adalah

    koefisien reaksi setara dari reaktan

    pengendap (P) dan AaPp adalah rumus

    molekul dari zat kimia hasil reaksi yang

    tergolong sulit larut (mengendap) yang

    dapat ditentukkan beratnya dengan tepat

    setelah proses pencucian dan pengeringan.

    Penambahan reaktan pengendap P

    umumnya dilakukan secara berlebih agar

    dicapai proses pengendapan yang

    sempurna. (Anonim, 2011)

    Analisis garavitasi, atau analisis

    kuantitatif berdasarkan bobot, adalah

    proses isolasi serta penimbangan suatu

    unsur atau suatu senyawaan tertentu dari

    unsur tersebut, dalam bentuk yang semurni

    mungkin. Unsur atau senyawaan itu

    dipisahkan dari suatu porsi zat yang

    sedang diselidiki, yang telah ditimbang.

    Sebagian besar penetapan-penetapan pada

    analisis gravimetri menyangkut

    pengubahan unsur atau radikal yang akan

    ditetapkan menjadi sebuah senyawaan

    yang murni dan stabil, yang dapat dengan

    mudah diubah menjadi satu bentuk yang

    sesuai untuk ditimbang. Lalu bobot unsur

    atau radikal itu dengan mudah dapat

    dihitung dari pengetahuan kita tentang

    rumus senyawaannya serta bobot atom

    unsur-unsur penyusunannya

    (konstituennya). (Basset, 1994)

    Ini mungkin adalah yang paling

    penting pada analisis gravimetri. Bahan

    yang akan ditetapkan diendapkan dari

    dalam suatu larutan dalam bentuk yang

    begitu sedikit dapat larut, sehingga tak

    terjadi kehilangan yang berarti bila

    endapan dipasahkan dengan menyaringnya

    dan ditimbang. Begitulah, pada penetapan

    perak, suatu larutan zat itu diolah dengan

    larutan natrium atau kalium klorida yang

    berlebihan, endapan disaring, dicuci baik-

    baik untuk menghilangkan garam-garam

    yang larut, dikeringkan pada 130-150oC,

    dan ditimbang sebagai perak klorida.

    Seringkali, bahan penyusun yang sedang

    ditetapkan, ditimbang dalam bentuk yang

    lain daripada bentuk dalammana ia

    diendapkan. (Basset, 1994)

  • MATERIAL AND METHODS

    Alat dan bahan yang digunakan

    dalam percobaan ini adalah krus porselen,

    tang krus, kertas saring, oven, neraca

    ohauss, desikator, gelas beaker, gelas

    kimia, pipet tetes, waterbath, batang

    pengaduk, larutan BaCl2, AgNO3 0,1 N,

    HNO3 0,5 M , HCl 0,1M, dan akuades.

    Cara Kerja

    Langkah pertama yang dilakukan

    adalah memanaskan krus porselen dalam

    oven selama 5 menit dan didinginkan

    dalam desikator selama 15 menit. Padatan

    klorida ditimbang seberat 0,12 gram lalu

    dilarutkan dalam akuades menjadi 100 ml.

    Larutan tersebut diamsukkan ke dalam

    gelas beaker yang kemudian ditetesi

    AgNO3 0,1 M menggunakan pipet tetes

    hingga larutan AgNO3 tidak menghasilkan

    endapan lagi. Setelah itu larutan

    dipanaskan menggunakan waterbath

    sampai suhunya mencapai 50oC sambil

    diaduk menggunakan batang pengaduk.

    Setelah didiamkan selama 3 menit, larutan

    tersebut mengendap dan larutannya

    menjadi bening. Uji kesempurnaan

    endapan dilakukan dengan menambahkan

    3 tetes AgNO3 0,1 M. Larutan kemudia

    disimpan di dalam tempat gelap selama 20

    menit. Kemudian larutan disaring dan

    dicuci menggunakan 10 ml HNO3 0,5 M.

    Untuk mengetahui bahwa endapan tersebut

    bebas dari AgNO3, tetesi HCl 0,1 N. Bila

    masih terdapat endapan, residu tersebut

    dicuci kembali sampai benar-benar tidak

    mengandung AgNO3.

    RESULT AND DISCUSSION

    Dari hasil percobaan yang

    dilakukan, didapatkan data-data sebagai

    berikut:

    V MgCl2 : 10 ml

    V K2CrO4 : 10 tetes

    V AgNO3 : 43 ml

    M AgNO3 : 0,5 M

    M MgCl2 : 2,15

    Massa kertas saring : 1,0361 gram

    Massa cawan : 56,6925

    Masa cawan+sampel 1: 57,6825 gram

    Massa II : 57,5193 gram

    Massa III : 57,5436 gram

    Berat rata-rata : 57,53145 gram

    Berat sampel :

    57,53145 56,6925 1,0361 = 0,19

    M =

    x

    2,15 =

    x

    Gram = 2,06 gram

    Faktor gravimetri =

  • Faktor gravimetri =

    = 0,25

    % Cl =

    x100%

    =

    x 100%

    = 2,3 %

    Metode analisis gravimetri adalah

    suatu metode analisis yang didasarkan

    pada pengukuran berat, yang melibatkan:

    pembentukan, isolasi dan pengukuran

    berat dari suatu endapan. (Sony, 2009)

    Penyaringan endapan dapat

    dilakukan cukup dengan kertas saring

    dengan ukuran diameter kerrtas dan lobang

    pori sesuai. Kertas saring sendiri dapat

    dibedakan antara kertas saring cepat,

    sedang atau lambat. Istilah ini diberikan

    kepada jenis kertas saring yang memiliki

    ukuran lubang pori berturut-turut besar,

    sedang dan kecil. Kertas saring dipakai

    jika pada proses pemijaran selanjutnya

    endapan tidak mengalami 4penguraian

    pada temperatur kerja. Kadang-kadang

    harus dipakai sarana penyaring lain seperti

    cawan penyaring. Proses penyaringan

    seringkali dilakukan bersama pencucian

    endapan. Endapan hablur misalnya

    disaring dulu kemudian pencucian endapan

    dilakukan pada saat endapan masih ada

    dikertas saring. Proses pencucian ini

    dimaksudkan untuk menghilangkan zat

    pengotor dari endapan yang diinginkan

    agar dalam proses pemijaran kelak hanya

    endapan murni yang dipijarkan. Proses

    pencucian dilakukan kadang cukupdengan

    air saja atau dapat juga dilakukan dengan

    air yang mengandung sedikit elektrolit

    didalamnya. (Anonim, 2011)

    Kesalahan yang sering terjadi pada

    metode analisis gravimetri adalah

    pembentukan endapan, pemurnian

    (pencucian), pemanasan atau pemijaran

    dan penimbangan.Pada pembentukan

    endapan kadang dalam contoh

    mengandung zat lain yang juga

    membentuk endapan dengan pereaksi yang

    digunakan, sehingga diperoleh hasil yang

    lebih besar dari yang sebenarnya.

    Kesalahan ini kadang dimbangi dengan

    kelarutan zat dalam pelarut yang

    digunakan. Pada proses pemurnian

    (pencucian endapan), dengan melakukan

    pencucian bukan hanya zat pengotor saja

    yang larut tetapi juga zat yang dianalisis

    juga ikut larut, meskipun kelarutannya

    jauh lebih kecil. Dengan demikan

    penggunaan pencuci harus sedemikan kecil

    supaya kehilangan zat yang dianalisis

    masih dapat diabaikan, artinya masih lebih

    kecil dari pada sensitivitas timbangan yang

    digunakan. Pada proses pembakaran atau

    pemijaran kadang terjadi pelepasan air

    yang tidak sempurna atau sifat zat yang

    diendapkan yang mudah menguap

    (volatil). Hal yang penting juga adalah

    adanya beberapa endapan yang mudah

    tereduksi oleh karbon bila disaring dengan

    kertas saring seperti perak klorida,

    sehingga harus disaring dengan

    menggunakan cawan penyaring (berpori)

    dapat juga terjadi kelebihan pemijaran

    sehingga terjadi dekomposisi sehingga

    komposisi zat tidak tentu. Kesalahan juga

    terjadi dari suatu endapan yang telah

    dipijarkan akan mengalami penyerapan air

    atau gas karbondioksida selama

    pendinginan sehingga hasil penimbangan

    menjadi lebih besar dari yang seharusnya,

    ini dihindari dengan alat penggunaan

    penutup cawan yang rapat dan desikator

    yang cukup baik selama pendinginan.

    (Anonim, 2011)

  • CONCLUSSION

    Kadar klorida pada air berdasarkan percobaan adalah sebesar 2,3%

    REFERENCES

    Anonim. 2012. Gravimetri.

    http://ragilsapta.mhs.unimus.ac.idfiles201207GRAVIMETRI.pdf

    Anonim. 2011. Analisis Gravimetri.

    http://aprilawiguna27.files.wordpress.com201102gravimetri2.pdf

    Widiarto, Sony. 2009. Gravimetri.

    http://staff.unila.ac.idsonnywidiartofiles201109GRAVIMETRI.pdf

    Basset, J., dkk. 1994. Buku Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta:

    Penerbit Buku Kedokteran EGC.