new rilis dewan perwakilan mahasiswa universitas … · 2020. 6. 11. · tentang penetapan status...
TRANSCRIPT
RILIS
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
TERKAIT
TANGGAPAN SURAT PERMOHONAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (BPM FISIP UI)
MENGENAI
PERMOHONAN PENINDAKLANJUTAN TINDAK KEKERASAN SEKSUAL YANG
MELIBATKAN KELUARGA MAHASISWA (KM) FISIP UI
Sehubungan dengan adanya Surat Permohonan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (BPM FISIP UI) kepada DPM UI mengenai
permohonan penindaklanjutan tindak kekerasan seksual yang melibatkan Keluarga Mahasiswa
(KM) FISIP UI yang meminta agar DPM UI mencabut status anggota aktif IKM UI Saudara
Juan Sebastian Wijaya IKM UI 2019. Kami mengeluarkan rilis ini untuk memberikan jawaban
kepada BPM FISIP UI serta memberikan penjelasan kepada publik mengenai kronologi dan
kebijakan yang diambil DPM UI mengenai hal tersebut. Adapun rilis kami adalah sebagai
berikut:
1. Bahwa pada hari Rabu, 01 April 2020 pukul 18.18 WIB, telah diterima melalui
surat elektronik dari BPM FISIP UI kepada DPM UI mengenai surat permohonan
penindaklanjutan tindak kekerasan seksual yang berisikan 1 (satu) buah surat
permohonan dari BPM Fisip UI dan 1 (satu) buah TAP Kongres KM FISIP UI No.2
Tahun 2020 tentang Tindak Lanjut Kasus Kekerasan Seksual yang Melibatkan
Anggota Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia (Lampiran 1);
2. Bahwa isi dari surat permohonan BPM FISIP UI Nomor 483/01.PTL-
05/BPMFISIPUI/IV/2020 pada intinya adalah meminta DPM UI untuk
menindaklanjuti tindak kekerasan seksual dengan mencabut status anggota aktif
keanggotaan Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia atas nama Juan
Sebastian Wijaya (Lampiran 2);
3. Bahwa isi dari TAP Kongres KM FISIP UI No.2 Tahun 2020 tentang Tindak
Lanjut Kasus Kekerasan Seksual yang Melibatkan Anggota Keluarga Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada intinya adalah:
a. Menetapkan saudara Juan Sebastian Wijaya terbukti bersalah dan tidak
melaksanakan kewajiban anggota KM FISIP UI sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 Ayat (2) UUD KM FISIP UI dan Pasal 4 Ayat (2) UU KM
FISIP UI No. 2 Tahun 2017 tentang Keanggotaan KM FISIP UI karena telah
melakukan tindakan kekerasan seksual;
b. Menentukan mekanisme tindak lanjut mengenai permasalahan saudara Juan
Sebastian Wijaya;
c. Lebih lanjut dapat dilihat di (Lampiran 3).
4. Bahwa berdasarkan kedua hal tersebut, DPM UI membahas nya ke dalam rapat
anggota DPM untuk memutuskan kebijakan apa yang akan diambil oleh DPM UI;
5. Bahwa rapat anggota DPM UI pertama untuk membahas mengenai permohonan
BPM FISIP UI dilaksanakan pada hari Jumat, 03 April 2020 pukul 19.20 - 22.30
WIB melalui aplikasi Zoom Meeting. Notulensi dapat diakses melalui
(dpmui.com/RapatAnggota2April) (Lampiran 4);
6. Bahwa berdasarkan Surat Keputusan DPM UI Nomor 05/SK/DPMUI/II/2020
tentang Penetapan Status Keanggotaan Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas
Indonesia Angkatan 2019, status keanggotaan IKM UI saudara Juan Sebastian
Wijaya adalah “BIASA”. (Lampiran 5);
7. Bahwa di dalam UU IKM UI No. 4 Tahun 2016 tentang Pembinaan Anggota IKM
UI tidak dijelaskan bagaimana pencabutan status anggota aktif dan biasa IKM UI,
akan tetapi di dalam Bab VIII mengenai Pelanggaran dan Sanksi, yang diatur
hanyalah pencabutan hak dari anggota IKM UI;
8. Bahwa dikarenakan Juan Sebastian Wijaya memiliki status keanggotaan IKM UI
“BIASA”, maka berdasarkan pasal 10 UU IKM UI No.4 Tahun 2016 tentang
Pembinaan Anggota IKM UI, hak yang dimiliki oleh saudara Juan Sebastian
Wijaya sebagai anggota IKM UI adalah :
a. Memilih Ketua dan Wakil Ketua BEM UI, Anggota MWA UI UM, dan
Anggota DPM UI dalam Pemira IKM UI;
b. Mendapatkan pelayanan dan fasilitas kemahasiswaan;
c. Mengeluarkan pendapat secara lisan dan/atau tulisan;
d. Menjadi Perumus Rancangan Undang-Undang IKM UI;
e. Menjadi Panitia Pelaksana kecuali ketua Panitia Pelaksana yang
diselenggarakan oleh Lembaga Kemahasiswaan di IKM UI dan sesuai
dengan aturan masing-masing lembaga tersebut;
f. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Anggota IKM UI dan/atau
Lembaga Kemahasiswaan di UKM UI yang bersifat terbuka untuk umum;
g. Mengajukan tuntutan terhadap setiap Anggota IKM UI dan/atau lembaga
kemahasiswaan di IKM UI yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan-peraturan dalam IKM UI;
9. Bahwa di dalam UU IKM UI No.4 Tahun 2016 tentang Pembinaan Anggota IKM
UI disebutkan bahwa apabila anggota IKM UI melanggar kewajiban dari anggota
IKM UI, maka dapat dikenakan sanksi berupa pencabutan hak yang dimiliki oleh
anggota IKM UI yang bersangkutan;
10. Bahwa berdasarkan pasal 12 UU IKM UI No.4 Tahun 2016 tentang Pembinaan
Anggota IKM UI, anggota IKM UI memiliki kewajiban untuk :
a. Menaati dan melaksanakan UUD IKM UI dan aturan-aturan lain yang
berlaku di IKM UI;
b. Menaati dan melaksanakan Kode Etik IKM UI;
c. Menjaga nama baik IKM UI;
d. Mengikuti Pembinaan Anggota IKM UI;
11. Bahwa berdasarkan pasal 3 UU IKM UI No.4 Tahun 2016 tentang Pembinaan
Anggota IKM UI, yang dimaksud dengan Kode Etik IKM UI adalah :
a. Anggota IKM UI merupakan insan yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
b. Anggota IKM UI merupakan insan terpelajar yang selalu menunjukkan
komitmen yang tinggi pada dunia pendidikan;
c. Anggota IKM UI merupakan mahasiswa yang berperan aktif dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Bangsa Indonesia;
d. Anggota IKM UI merupakan insan yang berjiwa kemanusiaan yang tinggi
dan peka terhadap perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan di masyarakat;
e. Anggota IKM UI menjunjung tinggi semangat kebersamaan, kekeluargaan,
persatuan, dan kesatuan IKM UI sesuai dengan hukum yang berlaku di
lingkungan IKM UI;
f. Anggota IKM UI selalu menghormati dan menjunjung tinggi serta menjaga
nama baik almameter dan sivitas akademikanya;
12. Bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat (1) huruf d UU IKM UI Nomor 5 Tahun 2019
tentang Perubahan Pertama Atas Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa
Universitas Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Mahkamah Mahasiswa
Universitas Indonesia disebutkan bahwa “MM UI berwenang mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final dan mengikat untuk
salah satunya adalah menyelesaikan permasalahan status keanggotaan IKM UI;
13. Bahwa setelah anggota DPM UI di dalam rapat anggota DPM UI mencermati UU
IKM UI No. 4 Tahun 2016 tentang Pembinaan Anggota IKM UI, UU IKM UI No.
9 Tahun 2016 tentang Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia dan UU IKM
UI No. 5 Tahun 2019 tentang Perubahan Pertama Atas Undang-Undang Ikatan
Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 Tentang
Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia, Anggota DPM UI mengambil
kesimpulan dan keputusan bahwa :
a. Status Aktif Keanggotaaan IKM UI tidak bisa dicabut, akan tetapi hak dari
Keanggotaan IKM UI bisa dicabut;
b. Merupakan kewenangan Mahkamah Mahasiswa untuk menentukan kewajiban apa
yang dilanggar oleh Juan Sebastian Wijaya beserta hak apa saja yang harus dicabut;
c. Bahwa anggota DPM UI perwakilan Fisip sebagai penghubung antara KM Fisip
dengan IKM UI dalam hubungan lembaga legislatif akan mengajukan permohonan
pencabutan hak keanggotaan IKM UI atas nama Juan Sebastian Wijaya kepada
Mahkamah Mahasiswa UI melalui kepaniteraan Mahkamah Mahasiswa UI;
d. Bahwa DPM UI akan mengeluarkan rilis yang berisi tanggapan atas Surat
Permohonan dari BPM Fisip UI serta penjelasan kronologis terkait
pengambilan kebijakan yang akan dilakukan oleh DPM UI mengenai
tanggapan terhadap permohonan pencabutan status keanggotaan aktif IKM
UI 2019 atas nama Juan Sebastian Wijaya;
14. Bahwa rapat anggota DPM UI kedua untuk membahas finalisasi pengambilan
kebijakan DPM UI terhadap permohonan BPM FISIP UI dilaksanakan pada hari
Senin, 03 April 2020 pukul 19.20 - 22.30 WIB melalui aplikasi Zoom Meeting.
Notulensi dapat diakses melalui (Lampiran 6);
15. Bahwa DPM UI turut menyesalkan dan mengecam atas kejadian kekerasan seksual
yang dilakukan oleh salah satu anggota IKM UI;
16. Bahwa DPM UI mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPM
FISIP dan stake holder lainnya yang sudah menindak dan mengawal kejadian
kekerasan seksual yang dilakukan oleh salah satu anggota IKM UI;
17. Bahwa DPM UI berkomitmen untuk terus mengawal dan melaporkan
perkembangan dari berjalannya persidangan permohonan pencabutan Hak anggota
IKM UI atas nama Juan Sebastian Wijaya kepada IKM UI.
Demikian rilis ini kami buat, semoga dapat menjadi jawaban bagi BPM FISIP UI atas
surat permohonannya dan dapat menjadi klarifikasi atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul
atas kejadian ini.
Depok, 8 April 2020
Tertanda,
Fawzi Muhtadi
Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa
Universitas Indonesia
NPM. 1606910172
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6