new proposal

Upload: puspa-negara

Post on 10-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bgki

TRANSCRIPT

PROPOSAL PENELITIANHUBUNGAN KEBIASAAN JAJAN SEMBARANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SEKOLAH DASAR NEGERI PERCOBAAN PALANGKARAYA TAHUN 2013

Untuk Memenuhi Persyaratan Matrikulasi

Diajukan Oleh

DIAN TRIYENI ASIFAA 113 016 JEAN STEPANI SARAGIHFAA 113 042 KARTIKA SARIFAA 113 056 MADE KATON RADITYA PUTRAFAA 113 037 NADIA MARSHAFAA 113 024 NOR AIN HAYATIFAA 113 028 NOVI MAGDALENA PUSPITAFAA 113 026 OKTAVIA PUTRY WULANDARI EFFENDYFAA 113 053 PUSPA NEGARAFAA 113 013 YOHANA WINDAFAA 113 055

Fakultas KedokteranUniversitas Palangka RayaAgustus2013

PROPOSAL PENELITIAN MODUL RISET FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PALANGKA RAYAJalan Hendrik Timang Komplek UNPAR

A. LEMBAR UTAMA1. Judul PenelitianHUBUNGAN KEBIASAAN JAJAN SEMBARANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SEKOLAH DASAR NEGERI PERCOBAAN PALANGKARAYA

2. Nama PenelitiNamaNIM

DIAN TRIYENI ASIFAA 113 016

JEAN STEPANI SARAGIHFAA 113 042

KARTIKA SARIFAA 113 056

MADE KATON RADITYA PUTRAFAA 113 037

NADIA MARSHAFAA 113 024

NOR AIN HAYATIFAA 113 028

NOVI MAGDALENA PUSPITAFAA 113 026

OKTAVIA PUTRY WULANDARI EFFENDYFAA 113 053

PUSPA NEGARAFAA 113 013

YOHANA WINDAFAA 113 055

3. Pembimbing PenelitianNama : dr. Jeikawati, MH.KesDepartemen: Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya

4. Kata KunciPelajar SDDiare

Sakit PerutPola Jajan Sembarangan

5. Jangka Waktu Penelitian dan Anggaran Satu bulanTahun ke-1 : Rp 4.140.000,-

6. Sumber Dana PenelitianPenelitian ini menggunakan dana dari: Pribadi

7. Tempat PenelitianNama : Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangka RayaAlamat : Jl. Damang Lemang No. 69 Palangka Raya 73111Telepon: (0536) 3212345

B. LEMBAR PERNYATAAN DAN PENGESAHAN1. Pernyataan PenelitiDengan ini kami menyatakan: a. Penelitian dengan judul seperti tertera pada lembar utama nomor 1 merupakan penelitian orisinil bukan plagiat. b. Sepakat untuk melakukan penelitian dengan judul seperti tertera pada lembar utama nomor 1.

NAMA PENELITITANDA TANGANTANGGAL

1. DIAN TRIYENI ASI1.29 Agustus 2013

2. JEAN STEPANI SARAGIH2.

3. KARTIKA SARI3.

4. MADE KATON RADITYA P.4.

5. NADIA MARSHA5.

6. NOR AIN HAYATI6.

7. NOVI MAGDALENA P.7.

8. OKTAVIA PUTRI W. E.8.

9. PUSPA NEGARA9.

10. YOHANA WINDA10.

2. Pengesahan Ketua Penanggung Jawab Modul Riset dan Pembimbing yang Bertanggung JawabNama Penanggung Jawab Modul Risetdr. Jeikawati

Tanda Tangan

Nama Pembimbingdr. Tanda Tangan

C. LEMBAR URAIAN PENELITIAN1. Latar Belakang MasalahDiare adalah kumpulan gejala yang ditandai buang air besar encer (cair), lebih banyak dari biasa, bisa atau tidak disertai darah dan lendir, dapat atau tidak disertai muntah. WHO menyatakan, di Asia Tenggara diare menyebabkan kematian sebanyak 604.000 jiwa. Pada tahun 2004, di Indonesia diare merupakan penyakit dengan frekuensi KLB kelima terbanyak setelah DBD, Campak, Tetanus Neonatorum dan keracunan makanan. Sedangkan angka kesakitan diare di Kalimantan Tengah dari tahun 2000-2004 fluktuatif dari 15,87% sampai 23,45% dan pada tahun 2005 kasus diare sebanyak 38.979.Pada dasarnya anak-anak sekolah dasar kebanyakan suka makanan jajanan dibandingkan makanan berat. Mereka lebih sering menghabiskan uang jajannya untuk membeli jajanan dikantin sekolah maupun pedagang kaki lima di sekitar sekolah dasar. Kebiasaan jajan pada anak-anak sekolah dasar sudah menjadi kebiasaan umum dan dapat ditemui di berbagai tingkat social ekonomi masyarakat. Bagi anak yang tidak terbiasa makan pagi, makanan jajanan berfungsi sebagai makanan yang pertama kali masuk kesaluran pencernaan sehingga bagi sebagian anak jajanan menjadi penting artinya. Kebiasaan yang seperti inilah yang dapat menimbulkan berbagai gangguang kesehatan, misalnya penyakit diare.Diare seringkali dianggap penyakit yang biasa dan sering dianggap sepele penanganannya. Pada kenyataanya diare dapat menyebabkan gangguan sistem ataupun komplikasi yang sangat membahayakan bagi penderita. Beberapa di antaranya adalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, shock hipovolemia, gangguan berbagai organ tubuh, dan bila tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kematian. Dengan demikian menjadi penting bagi perawat untuk mengetahui lebih lanjut tentang diare, dampak negative yang ditimbulkan, serta upaya penanganan dan pencegahan komplikasinya.Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui hubungan kebiasaan jajan sembarangan terhadap prevalensi diare pada pada anak sekolah dasar . Diharapkan hasil penelitian ini nantinya bisa memberikan pandangan kepada para orang tua dan anak-anak sekolah dasara khususnya di Kota Palangka Raya untuk membiasakan membeli makanan atau jajanan yang terjamin kebersihannya.

2. Identifikasi Masalah dan Pertanyaan PenelitianBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut : bagaimana hubungan kebiasaan jajan sembarangan dengan kejadian diare di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya tahun 2013? Berapakah jumlah anak yang menderita diare di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya tahun 2013? Berapakah jumlah anak yang mempunyai kebiasaan jajan sembarangan di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya tahun 2013?

3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Tujuan Umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan kebiasaan jajan sembarangan dengan kejadian diare di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya tahun 2013.Sedangkan Tujuan Khusus dari penelitian ini adalaha. Mengetahui jumlah anak yang menderita diare di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya.b. Mengetahui jumlah anak yang mempunyai kebiasaan jajan sembarangan.c. Menganalisis hubungan kebiasaan jajan sembarangan dengan jumlah anak yang menderita diare di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya.

4. Manfaat Penelitiana. Bagi Masyarakat (subjek)Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan anak-anak Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya dapat mengetahui kriteria jajan sehat dan dampak dari kebiasaaan jajan sembaranganb. Bagi InstitusiDengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi masukan untuk perencanaan dalam pencegahan dan penanggulangan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan guna mengurangi prevalensi kejadian diare akibat jajan sembarangan di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya.Bagi Universitas Palangka Raya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan metode pembelajaran dan juga bahan pustaka bagi pembaca.c. Bagi penelitiUntuk menambah ilmu pengetahuan tentang hubungan kebiasaan jajan sembarangan dengan penyakit diare pada anak Sekolah Dasar

5. Tinjauan Pustakaa. Definisi DiareMenurut WHO secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Sedangkan menurut Depkes RI (2005) diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konmsistensi tinja, yang melembek sampai mencair dan bertamabahnya frekuensi buang air besar. Diare didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana terjadi perubahan dalam kepadatan dan karakter tinja dan tinja air di keluarkan tiga kali atau lebih per hari (Ramaiah, 2007:13). Diare tejadi akibat pencernaan bakteri, umumnya E.COLI, pada makanan. Bakteri ini sangat senang berada dalam tinja manusia, air kotor, dan makanan basi. Untuk mencegah terjadinya diare, makanan yang diberikan kepada anak harus hygenis. Jangan lupa juga untuk selalu mencuci tangan dengan bersih (Widjaja. 2005:26).Departemen Kesatuan RI mengklasifikasikan jenis diare menjadi empat kelompok yaitu:1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari (umumnya kurang dari tujuh hari)2. Disentri, yaitu diare yang disertai dengan darah dalam tinja3. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari empat belas hari secara terus menerus4. Diare dengan masalah lain, anak yang menderita diare (diare akut dan persisten) mungkin juga disertai penyakit lain seperti demam, gangguang gizi, dan penyakit lainnya.

b. Etiologi Diare1. Infeksi bakteriBebarapa jenis bakteri dapat termakan melaluii makanan atau minuman yang terkontaminasi dan meyebabkan diare seperti Salmonella shigella, Escheria coli, dan Campylobacter.2. Infeksi virusVirus yang dapat menyebabkan diare yaitu Rota virus, Norwalk, Cytomegalovirus, virus Herpes Simplex, dan virus Hepatitis.3. Intoleransi makananFaktor makanan misalnya makanan basi, beracun, atau alergi terhadap makanan serta penularan melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti: Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau terkontaminasi oleh tangan yag kotor. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak dimasak dengan benar. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar.

c. Faktor Resiko DiareDiare yang tidak segera ditangani dapat mengakibatkan:1. Kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa yang menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik, dan hipokalemia2. Gangguan sirkulasi darah dapat berupa hipovolemik sebagai akibat diare dengan atau tanpa disertai dengan muntah3. Gangguan gizi yang terjadi akibat keluarnya cairan berlebihan karena diare dan muntah.4. Perpusi jaringan berkurang sehingga hipoksia dan asidosis metabolik bertambah berat, kesadaran menurun, dan bila tidak cepat diobati penderita dapat meninggal.

d. Pencegahan Diare1. Pencegahan primerPencegahan primer penyakit diare dapat ditujukan pada faktor penyebab, lingkungan, dan faktor penjamu. Untuk faktor penyebab dilakukan berbagai upaya agar mikroorganisme penyebab diare dihilangkan. Seperti penyedian air bersih, adanya tempat pembuangan tinja yang memenuhi syarat, adanya status gizi yang baik, pemberian ASI pada bayi dan balita, kebiasaan mencuci tangan, imunisasi, dan kebiasaan jajan makanan yang bersih dan sehat.2. Pencegahan sekunderPencegahan tingkat kedua ini ditujukan kepada anak penderita diare atau yang terancam akan menderita diare yaitu dengan menentukan diagnosa dini dan pengobatan yang cepat dan tepat., serta untuk mencegah terjadinya akibat samping dan komplikasi. Prinsip pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi dengan pemberian oralit (rehidrasi).3. Pencegahan tersierPencegahan ketiga adalah penderita diare jangan sampai mengalami kecacatan dan kematian akibat dehidrasi. Jadi pada tahap ini penderita diare di usahakan pengembalian pengembalian fungsi fisik, psikologis semaksimal mungkin

e. Kriteria makanan sehatSalah satu cara untuk menghindari diare adalah dengan tidak makan makanan sembarangan dan kotor serta mengetahui kriteria makanan sehat dan aman untuk dikonsumsi. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengetahui makanan yang sehat.1. Hindari makanana yang berwarna mencolok atau jauhi perbedaan dari warna asli. Menurut Ir. Chandra Irwan dari akademi kimia analis (AKA) Bogor, jajanana seperti kerupuk, mie, snack, atau es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan sudah di tambahi zat pewarna yang tidak aman.2. Cicipi rasanya. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam. Misalnya sangat gurih dan membuat lidah bergetar. Biasanya lidah kita cukup jjeli membedakan mana makanan yang aman dan tidak aman.3. Bau aromanya. Bau apek atau tengik bertanda makanan Itu sudah rusak atau kadaluarsa atau terkontaminasi mikroorganisme4. Amati komposisinya. Jadilah konsumen cerdas dengan membaca secara teliti kandungan bahan makanna yang ada. Bila ingin membeli produk impor pastikan produknyya sudah terdaftar dan memiliki izin dari badan pengawas obat. Dan makanan yang biasa di cermati dari laba sdalam kemasan 5. Perhatikan teksturnya. Struktur makanan bias menandakan kesegaran makanan yang sudah berubah warna, apa lagi berjamur menandakan produk yang sudah kadaluarsa.

6. Kerangka KonsepKerangka Konsep merupakan model kenseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Singkatnya kerangka konsep membahas saling ketergantungan antar variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau akan diteliti (Sekaran, 2006). Penyusunan kerangka konsep akan membantu kita untuk membuat hipotesis, menguji hubungan tertentu, dan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori yang hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau variable (Nursalam, 2003).Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Notoadmojo, 2005). Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu: diare sebagai variabel terikat dan kebiasaan jajan sembarangan sebagai variabel bebas.

DIAREKarakteristik RespondenKebiasaan jajan sembaranganKebiasaan tidak mencuci tanganKebersihan Diri

7. HipotesisHipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian (Setiadi, 2007:119). Sesuai dengan judul penelitian yang diambil Hubungan Kebiasaan Jajan Sembarangan Dengan Kejadian Diare di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya tahun 2013 maka hipotesis dalam penelitian ini adalaha adanya hubungan antara kebiasaan siswa Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya dengan kejadian diare di Sekolah Dasar Negeri tersebut.

8. Rancangan Penelitiana. Jenis Rancangan PenelitianRancangan ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan desain cross sectional untuk mengetahui masalah kesehatan khususnya penyakit diare yang menimpa masyarakat yang bertujuan mengetahui gambaran tentang pola dan kecenderungan diare pada siswa di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya tahun 2013 dan memperkirakan adanya hubungan antara variabel dependen yaitu diare dean variabel independen yaitu kebiasaan jajan sembarangan. Berdasarkan waktu yang digunakan dalam penelitian, cross sectional adalah pilihan dalam penelitian ini. Keuntungan dari penelitian cross sectional adalah relatif lebih mudah, murah, dan hasilnya cepat di peroleh. Selain itu, jarang terancam drop out, dan bagus untuk mengetahui prevalensi suatu penyakit.

b. Waktu dan tempat penelitianPenelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai bulan Desember 2013 di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya. Kami memilih Sekolah Dasar Negeri percobaan palangkaraya mudah dijangkau, memiliki populasi yang memadai, dan siswa di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya mempunyai kebiasaan jajan jajanan di pinggir jalan.

c. Populasi dan Sampel1. PopulasiDalam penelitian ini populasi kasus penelitian yang menjadi populasi target adalah anak-anak sekolah dasar penderita diare di Palangkaraya. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah anak-anak sekolah dasar penderita diare di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya.2. SampelSampel dalam penelitian ini adalah sebagian anak di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya yang bersedia menjadi responden. Inklusi, yang termasuk dalam kriteris inklusi adalah anak sekolah dasar di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya yang bersedia menjadi responden pada tahun 2013 Eksklusi, yang termasuk kriteria eksklusi adalah anak yang tidak masuk sekolah dan anak yang tidak menjadi responden dalam penelitian.Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan simple random sampling. Setiap subyek dalam polulasi terjangkau diberi nomor dan kemudian dipilih sebagian dari mereka dengan cara pengundian, caranya sebagai berikut: Mengumpulkan data jumlah siswa di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya. Diadakan pengundian untuk menentukan anak mana yang akan dijadikan subyek penelitian sesuai dengan jumlah sampel yang diperlukan.

d. Definisi operasionalDefinisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang di amati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (hidayat, 2007)1. Kejadian diareKejadian diare adalah suatu kejadian penyakit dengan gejala buang air besar tiga kali atau lebih dengan konsistensi tinja lembek atau cair yang menyerang siswa sekolah dasar di Sekolah Dasar Negeri Percobaan PalangkarayaAlat ukur: kuesionerCara ukur: wawancara dan analisis kuesionerHasil Ukur: Ya = Pernah diare Tidak = Tidak pernah diareSkala Ukur: Nominal2. Kebiasaan jajan sembaranganKebiasaan jajan pada anak-anak sekolah dasar yang lebih sering menghabiskan uang jajannya untuk membeli jajanan di pedagang kaki lima di sekitar sekolah dasar.Alat ukur : kuesionerCara ukur: Wawancara dan analisis kuesionerHasil Ukur: Ya = pernah membeli jajanan sembarangan Tidak= Tidak pernah membeli jajanan sembaranganSkala ukur: Nominal

e. Teknik Pengumpulan Data1. Data PrimerPengumpulam data yang dipakai adalah teknik pengumpulan data primer atau observasi langsung kelapangan dengan melihat dan dari hasil kuesioner yang disi oleh para siswa di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya yang menjadi koresponden. Kuesioner ini dibagikan pada setiap siswa yang menjadi subyek penelitian. Dalam pengisian kuesioner, peneliti akan selalu mendampingi agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengisian kuesioner oleh responden.2. Data SekunderPengumpulan data sekunder di peroleh dari data sekunder di peroleh dari data Unit Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Palangkaraya mengenai penyakit diare di sekolah tersebut

f. Pengolahan data1. EditingDilakukan pengecekan ulang tehadap hasil kuesioner yang telah di isi untuk memeriksa kelengkapan, kejelasan, kensistensi, kesinambungan dan keragaman data serta untuk mengetahui apakah ada ketidaksesuaian dalam pengisian kuesioner oleh responden. Editing dilakukan langsung ketika hasil kuesioner ada ditangan peneliti.2. KodingSetiap jawaban dari koresponden diklasifikasika dan diberi kode untuk mempermudah proses analisi data selanjutnya.3. TabulasiDilakukan analisi data awal dengan mulai menggolongkan, mengurutkan dan menyederhanakan data sehingga mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan.4. Entry DataData yang telah diperoleh dimasukkan kedalam lembar kerja di komputer dengan menggunakan program SPSS untuk dianalisis.

g. Analisi dataData yang telah dikumpulkan akan di analisi dengan menggunakan program SPSS. Analisis data akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu:1. Analisis UnivaratAnalisis ini digunakan untuk mendiskripsikan atau mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi setiap variable baik independen atau dependen.2. Analisi Bivariat (crosstab)Analisis ini digunakan untuk mengetahui kemaknaan hubungan antara variable bebas dan variable terikat.

9. Etika Penelitiana. Informed consentSebelum melakukan penelitian calon subyek akan diberikan selebaran yang menjelaskan tata cara proses penelitian. Baik dari hal yang akan akan di teliti, keuntungan penelitian dan kerugian dari penelitian yang akan dilakukan. Jika calon subyek menyetujui maka dapat langsung menandatangani lembar persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian.b. Anonimity (Tanpa nama)Nama subyek tidak dicantumkan dalam lembar pengisian. Cukup dengan menulis kode subyek yang telah dibuat oleh peneliti agar kerahasiaan tetap terjaga.c. ConfidentialityInformasi yang telah dikumpulkan dari koresponden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.LEMBAR INFORMED CONSENT(Lembar Persetujuan Responden)

Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama :Umur :Alamat :Setelah mendapat keterangan secukupnya serta mengetahui tentang manfaat penelitian yang berjudul Hubungan Kebiasaan Jajan Sembarangan dengan Kejadian Diare di SDN Percobaan Palangkaraya saya menyatakan bersedia/tidak bersedia *) diikutsertakan dalam penelitian ini.Saya percaya yang saya sampaikan ini dijamin kebenarannya.Bandar lampung, juli 2010 Peneliti, Responden,

(..................) (....................)Keterangan :*) coret yang tidak perlu

10. Daftar Pustaka

11. Perincian Anggaran

No.WaktuKegiatanBiaya

1.

2.

3.

4.

5.

6.Agustus 2013(Minggu IV)

september 2013(minggu ke I & ke II)

September 2013(minggu ke III & ke IV)

Oktober 2013

November 2013

Desember 2013Pembuatan Proposal

Pengumpulan data subjek

Menyerahkan informed consent kepada subjek untuk meminta ijin menggunakan data subjek.Melakukan wawancara dan pengisian kuesioner

Pengolahan Data

Pembuatan Laporan PenelitianFotocopyRp 50.000,-KertasRp 50.000,-TintaRp 30.000,-PenjilidanRp 20.000,-Pencarian pustakaRp 60.000,-TotalRp 210.000,-

TransportRp 500.000,-FotocopyRp 100.000,-HonorariumRp 2.200.000,-ATKRp 330.000,-TotalRp 3.130.000,-

ATKRp 50.000,-KonsumsiRp 150.000,-TotalRp 200.000,-

ATKRp 100.000,-Total Rp 100.000,-

7.Dana Tak TerdugaRp 500.000,-

TOTAL KESELURUHANRp 4.140.000,-