neorealism 97

3
Neorealism Relative and Absolute Gains Joseph Grieco salah satu tokoh neo-realism atau modern realist yang mengkritisi institusional Liberal yang mana mengatakan bahwa negara-negara dipengaruhi oleh absolute dan relative gains. Grieco berpendapat bahwa negara-negara selalu ingin untuk meningkatkan kekuatan dan pengaruhnya inilah yang disebut absolute gains dan juga negara-negara akan bekerjasama dengan negara lain atau actor dalam sistem internasional untuk meningkatkan kapasitasnya. Negara-negara juga memperhatikan seberapa besar kekuatan dan pengaruh yang mungkin dicapainya dalam suatu usaha-usaha dalam kerjasama inilah yang kemudian disebutnya dengan relative gains. Neo-realism berpendapat bahwa ada 2 penghambat dalam kerjasama internasional seperti kecurangan dan relative gains dari actor-aktor lain. Tidak menutup kemungkinan suatu negara untuk menghyanati suatu kerjasama dapat meningkat apabila ada negara lain dapat memperoleh lebih dari perjanjian tersebut. Sehingga rekomendasi dari neo-realist adalah suatu pemimpin harus bisa waspada terhadap kecurangan-kecurangan dan harus bisa focus terhadap negara dapat mempeloreh keuntungan militer apabila sistem persenjataan dihilangkan. Untuk meningkatkan keamanan diperlukan deterent untuk melawan negara-negara tetangga yang kuat Asumsi-asumsi dari neo-realist: negara dan actor-aktor lain berinteraksi dalam lingkungan yang anarcy dan tidak ada kekuasaan yang terpusat yang dapat mempertahankan peraturan, norma dan kebutuhan dari masyarakat global. Struktur dalam sistem ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan dari actor-aktor didalamnya.

Upload: santhi-pradayini-savitri

Post on 17-Oct-2014

41 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Neorealism 97

Neorealism

Relative and Absolute Gains

Joseph Grieco salah satu tokoh neo-realism atau modern realist yang mengkritisi institusional Liberal yang mana mengatakan bahwa negara-negara dipengaruhi oleh absolute dan relative gains. Grieco berpendapat bahwa negara-negara selalu ingin untuk meningkatkan kekuatan dan pengaruhnya inilah yang disebut absolute gains dan juga negara-negara akan bekerjasama dengan negara lain atau actor dalam sistem internasional untuk meningkatkan kapasitasnya. Negara-negara juga memperhatikan seberapa besar kekuatan dan pengaruh yang mungkin dicapainya dalam suatu usaha-usaha dalam kerjasama inilah yang kemudian disebutnya dengan relative gains.

Neo-realism berpendapat bahwa ada 2 penghambat dalam kerjasama internasional seperti kecurangan dan relative gains dari actor-aktor lain. Tidak menutup kemungkinan suatu negara untuk menghyanati suatu kerjasama dapat meningkat apabila ada negara lain dapat memperoleh lebih dari perjanjian tersebut. Sehingga rekomendasi dari neo-realist adalah suatu pemimpin harus bisa waspada terhadap kecurangan-kecurangan dan harus bisa focus terhadap negara dapat mempeloreh keuntungan militer apabila sistem persenjataan dihilangkan. Untuk meningkatkan keamanan diperlukan deterent untuk melawan negara-negara tetangga yang kuat

Asumsi-asumsi dari neo-realist:

negara dan actor-aktor lain berinteraksi dalam lingkungan yang anarcy dan tidak ada kekuasaan yang terpusat yang dapat mempertahankan peraturan, norma dan kebutuhan dari masyarakat global.

Struktur dalam sistem ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan dari actor-aktor didalamnya.

State mengutamakan kepentingan kebutuhan pribadinya dan harus dapat melindungi dirinya sendiri.

States adalah actor rasional yang memiliki strategy untuk mendapat keuntungan maksimal dan sedikit kerugian.

Dengan adanya lingkungan yang anarcy maka setiap negara harus bisa survival.

States see all other states as potential enemies and threats to their national security. This distrust and fear creates a security dilemma and this motivateds the policies of most states.

Scholars in security studies present two versions of neo-realism or modern Realism . Offensive neo-realists emphasize the importance of relative power. Like traditional Realists, they believe that conflict is inevitable in the international system and leaders must always be wary of expansionary power. Defensive Realists are often confused with neo-libral institutionalist. They recognize the costs of war and assume that is usually result from irrational force in a society.

Page 2: Neorealism 97

However, they admit that expansionary states willing to use military force make it imposible to live in a world without weapons. Cooperation is possible but, it is more likely to succedd in relations with friendly states.

John Mearsheimer: offensive realist in security studies suggest that relative power and not absolute power is most important to states. He would suggest that leaders of countries should pursue security policies that weaken their potential enemies and increase their power relative to all other.

Robert Jervis and jack Snyder: Defensive neo-realist claim that most leaders understand that the cost of war clearly outweight the benefits. Defensive neo-realist do not see institution as the most effective way to prevent all wars. First,Defensive neo-realist see conflict as unnecessary only in a subset of situations. Second, Leaders can never be certain that an aggesive move by state. Third, Defensive Realist challenge the neo-liberal view that it is relatively easy to find areas where nationals interest might converge and become the basis for cooperation and institution building.